Anda di halaman 1dari 8

KOLAM OLAK

Kolam olak adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk meredam energi yang timbul

di dalam tipe air superkritis yang melewati pelimpah. Dalam sebuah konstruksi bendung

dibangun pada aliran sungai baik pada palung maupun pada sodetan, maka pada sebelah hilir

bendung akan terjadi loncatan air. Kecepatan pada daerah itu masih tinggi, hal ini akan

menimbulkan gerusan setempat (local scauring). Untuk meredam kecepatan yang tinggi itu,

dibuat suatu konstruksi peredam energi. Bentuk hidrolisnya adalah merupakan suatu bentuk

pertemuan antara penampang miring, penampang lengkung, dan penampang lurus. Tipe

kolam olak yang akan direncana di sebelah hilir bangunan bergantung pada energi air yang

masuk, yang dinyatakan dengan bilangan Froude, dan pada bahan konstruksi kolam olak.

NILAI FROUDE (FR)

Untuk mencari nilai Froude di gunakan persamaan :

Dimana :

Add caption
Fr = bilangan Froude

v1 = kecepatan awal loncatan (m/dtk)

g = percepatan gravitasi = 9,8 m/dtk2

y1 = kedalaman air di awal loncat air (m)

q = debit per satuan lebar


Berdasarkan bilangan Froude, dapat dibuat pengelompokan-pengelompokan berikut dalam

perencanaan kolam :

(1) Untuk Fru ≤ 1,7 tidak diperlukan kolam olak. Pada saluran tanah, bagian hilir harus dilindungi

dari bahaya erosi. Saluran pasangan batu atau beton tidak memerlukan lindungan khusus.

(2) Bila 1,7 < Fru ≤ 2,5 maka kolam olak diperlukan untuk meredam energi secara efektif. Pada

umumnya kolam olak dengan ambang ujung mampu bekerja dengan baik. Untuk penurunan

muka air ΔZ < 1,5 m dapat dipakai bangunan terjun tegak.

(3) Jika 2,5 < Fru ≤ 4,5 maka akan timbul situasi yang paling sulit dalam memilih kolam olak

yang tepat. Loncatan air tidak terbentuk dengan baik dan menimbulkan gelombang sampai

jarak yang jauh di saluran. Cara mengatasinya adalah mengusahakan agar kolam olak

untuk bilangan Froude ini mampu menimbulkan olakan (turbulensi) yang tinggi

dengan blok halangnya atau menambah intensitas pusaran dengan pemasangan blok

depan kolam. Blok ini harus berukuran besar (USBR tipe IV). Tetapi pada prakteknya akan

lebih baik untuk tidak merencanakan kolam olak jika 2,5 < Fru < 4,5. Sebaiknya geometrinya

diubah untuk memperbesar atau memperkecil bilangan Froude dan memakai kolam dari

kategori lain.

(4) Kalau Fru ≥ 4,5 ini akan merupakan kolam yang paling ekonomis. karena kolam ini pendek.

Tipe ini, termasuk kolam olak USBR tipe III yang dilengkapi dengan blok depan dan blok

halang. Kolam loncat air yang sarna dengan tangga di bagian ujungnya akan jauh lebih

panjang dan mungkin harus digunakan dengan pasangan batu.

Faktor lain dalam pemilihan type kolam olak :


 Gambar karakteristik hidrolis pada peredam energi yang direncanakan.

 Hubungan lokasi antara peredam energi dengan tubuh embung.

 Karakteristik hidrolis dan karakteristik konstruksi dari bangunan pelimpah.

 Kondisi-kondisi topografi, geologi dan hidrolis di daerah tempat kedudukan calon

peredam energi.

 Situasi serta tingkat perkembangan dari sungai di sebelah hilirnya.

Secara garis besar kolam olak ada 4 tipe, yaitu

- Ruang Olak Tipe Vlughter

Ruang olak ini dipakai pada tanah aluvial dengan aliran sungai tidak membawa batuan

besar. Bentuk hidrolis kolam ini akan dipengaruhi oleh tinggi energi di hulu di atas mercu

dan perbedaan energi di hulu dengan muka air banjir hilir.

- Ruang Olak Tipe Schoklitsch

Peredam tipe ini mempunyai bentuk hidrolis yang sama sifatnya dengan peredam energi tipe

Vlughter. Berdasarkan percobaan, bentuk hidrolis kolam peredam energi ini

dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu tinggi energi di atas mercu dan perbedaan tinggi

energi di hulu dengan muka air banjir di hilir.

- Ruang Olak Tipe Bucket

Kolam peredam energi ini terdiri dari tiga tipe, yaitu solid bucket, slotted rooler bucket atau

dentated roller bucket, dan sky jump. Ketiga tipe ini mempunyai bentuk hampir sama dengan

tipe Vlughter, namun perbedaanya sedikit pada ujung ruang olakan. Umumnya peredam ini

digunakan bilamana sungai membawa batuan sebesar kelapa (boulder). Untuk


menghindarkan kerusakan lantai belakang maka dibuat lantai yang melengkung sehingga

bilamana ada batuan yang terbawa akan melanting ke arah hilirnya.

- Ruang Olak Tipe USBR

Tipe ini biasanya dipakai untuk head drop yang lebih tinggi dari 10 meter. Ruang

olakan ini memiliki berbagai variasi dan yang terpenting ada empat tipe yang dibedakan oleh

rezim hidraulik aliran dan konstruksinya. Tipe-tipe tersebut, yaitu ruang olakan tipe USBR

I merupakan ruang olakan datar dimana peredaman terjadi akibat benturan langsung dari

aliran dengan permukaan dasar kolam, ruang olakan tipe USBR II merupakan ruang olakan

yang memiliki blok-blok saluran tajam (gigi pemencar) di ujung hulu dan di dekat ujung hilir

(end sill) dan tipe ini cocok untuk aliran dengan tekanan hidrostatis lebih besar dari 60 m,

ruang olakan tipe USBR III merupakan ruang olakan yang memiliki gigi pemencar di ujung

hulu, pada dasar ruang olak dibuat gigi penghadang aliran, di ujung hilir dibuat perata aliran,

dan tipe ini cocok untuk mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis rendah, dan ruang

olakan tipe USBR VI merupakan ruang olakan yang dipasang gigi pemencar di ujung hulu,

di ujung hilir dibuat perata aliran, cocok untuk mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis

rendah, dan Bilangan Froud antara 2,5 - 4,5.

- Ruang Olak Tipe The SAF Stilling Basin (SAF = Saint Anthony Falls)

Ruang olakan tipe ini memiliki bentuk trapesium yang berbeda dengan bentuk ruang olakan

lain dimana ruang olakan lain berbentuk melebar. Bentuk hidrolis tipe ini mensyaratkan Fr

(Bilangan Froude) berkisar antara 1,7 sampai dengan 17. Pada pembuatan kolam ini dapat

diperhatikan bahwa panjang kolam dan tinggi loncatan dapat di reduksi sekitar 80% dari

seluruh perlengkapan. Kolam ini akan lebih pendek dan lebih ekonomis akan tetapi

mempunyai beberapa kelemahan, yaitu faktor keselamatan rendah.


Gambar 1.1 Diagram untuk memperkirakan tipe bangunan yang akan digunakan untuk

perencanaan detail

KOLAM OLAK VLUGTER

Kolam olak ini dipakai pada tanah aluvial dengan aliran sungai tidak membawa batuan besar.

Kolam olak vlugter dikembangkan untuk bangunan terjun disaluran irigasi. Batas-batas yang

diberikan untuk z/hc 0,5; 2,0 dan 15,0 dihubungkan dengan bilangan Froude 1,0; 2,8 dan

12,8. Bilangan-bilangan Froude itu diambil pada kedalaman z di bawah tinggi energi hulu,
bukan pada lantai kolam seperti untuk kolam loncat air. Kolam Vlugter bisa dipakai sampai

beda tinggi energi z tidak lebih dari 4,50 m dan atau dalam lantai ruang olak sampai mercu

(D) tidak lebih dari 8 meter serta pertimbangan kondisi porositas tanah dilokasi bendung

dalam rangka pekerjaan pengeringan . Bentuk hidrolis kolam ini akan dipengaruhi oleh tinggi

energi di hulu di atas mercu dan perbedaan energi di hulu dengan muka air banjir hilir.

Gambar 2.1 kolam olak tipe Vlugter

Nilai – nilai dasar loncat hidrolis .

1) Perbedaan muka air dihulu dan di hilir ( Z )


Perbedaan muka air dihulu dan di hilir ( Z ) ditetapkan = Y2 /3

Dimana tinggi muka air di ruang olak Y2 dipengaruhi oleh besarnya nilai Froude Number ( Fr

) aliran masuk

Gambar 1.2 Diagram Hidrolis kolam olak

2
Untuk F1 = 1,7 sampai 5,5 ;maka Y2 ' = ( 1,1 - F1 ) Y2.

Untuk F1 = 5,5 sampai 11 ; maka Y2 ' = 0,85 Y2.

2
Untuk F1 = 11 sampai 17 ; maka Y2 ' = ( 0,1 - F1 ) Y2.

2) Kehilangan energy ∆ E

2
∆E = E1 - E2 = (Y1 - Y2 )

4 x Y1 x Y2

3) Efisiensi loncatan E 2 / E 1

E 2 / E 1 = ( 8 F1 2 + 1 )3/2 - 4 F1 2 + 1

8 F1 2 ( 2 + F1 2 )

4) Tinggi loncatan air hj


Tinggi loncatan air hj = Y2 - Y1

5) Panjang ruang olak LB

LB = 4,5 Y2

F1 x 0,76

Dimana :

F1 : Froude Number di udik loncatan air = V1 / √ g Y1


V1 : Kecepatan Aliran di udik loncatan air

Y1 : Tinggi Aliran di udik loncatan air

Anda mungkin juga menyukai