Anda di halaman 1dari 21

DIAGNOSIS AND COMPREHENSIVE

MANAGEMENT ON
HEPATORENAL SYNDROME

Dr.dr. Neneng Ratnasari SpPD-KGEH


Introduction
• Hepatorenal Syndrome (HRS) merupakan
komplikasi penyakit Sirosis Hati (SH) lanjut
• Gangguan sirkulasi sistemik
• Kegagalan fungsi ginjal akibat vasodilatasi
arterial splanchnic dan penurunan cardiac
output.
• HRS tipe 1 dan HRS tipe 2
Etiopatogenesis HRS
Patogenesis Sirosis Hati (kiri) dan HRS (kanan)
Sirosis Hati Kompensata Sirosis Hati Dekompensata

↑ Resistensi vaskuler Pemburukan penyakit


Intrahepatik Hipertensi portal berat
Hipertensi portal sedang Translokasi Bakterial

Vasodelatasi Vasodilatasi arterial splanchnic


Arterial splachnic berat

↓ vol darah arterial efektif sc nyata


↑ cardiac output dan insufisiensi vol
Volume darah arterial plasma utk menormalkan efektif vol darah
Efektif rendah arterial
Aktivasi dari retensi Natrium & sistem
vasokonstriktor

↑ cardiac ↑ volume Retensi Natrium dan air


out put plasma Pembentukan asites

Aktivasi lanjut dari sistema vasokonstriktor


Cardiac output melemah

Restorasi volume Gagal


darah arterial efektif ginjal
Patofisiologi mekanisme perkembangan Hepatorenal Sindrom (Low et al., 2015)
Renal Dysfunction in Cirrhosis Is Related to Arterial Vasodilation: The ‘‘Classical
Peripheral Arterial Vasodilation Hypothesis” (Arroyo et al., 2008)
Peripheral vasodilation hypothesis (atas) and modified peripheral vasodilation
hypothesis (bawah). (Arroyo et al., 2008)
Diagnosis
Hepatorenal Syndrome Hepatorenal Syndrome
Tipe 1 Tipe 2
• ↓ fungsi ginjal sc cepat dan • Stabil atau progresifitas
progresif. peningkatan fungsi ginjal
• ↑serum creatinin s/d lambat.
kadar >2,5 mg/dl (>221 • Tidak memenuhi kriteria
μmol/L) dalam waktu <2 tipe 1.
minggu. • Gambaran klinis adalah
• Faktor pencetus asites yang refrakter
• Gambaran klinis sesuai terhadap terapi diuretika.
dengan acute kidney failure • Rata-rata median survival
(heart, liver, brain, adrenal) sekitar 6 bulan.
Kriteria diagnostik SHR tipe 1
(International Ascites Club) (Arroyo et al., 2008)
Kriteria diagnostik SHR tipe 1.....
Faktor presipitasi HRS tipe 1
• infeksi bakterial berat
• SBP (spontaneous bacterial peritonitis)
• perdarahan gastrointestinal
• prosedur operasi
• comorbid hepatitis akut terhadap sirosis

SBP:
Penurunan fungsi hati yang cepat dan berat
(jaudice, koagulopati, dan ensefalopati hepatik)
penurunan fungsi sirkulatori (hipotensi arterial,
tingginya kadar renin dan norepineprin plasma)
Prognosis HRS
• HRS tipe-1 prognosis buruk tanpa pengobatan, dengan
median survival sejak onset gagal ginjal adalah sekitar 2
minggu.
• HRS tipe-2 lebih baik dibandingkan dengan tipe-2, dengan
median survival sekitar 6 minggu dan prognosisnya buruk
pada pasien non-azotemia sirosis tanpa asites.
• Gangguan sistemik fungsi sirkulatori menyebabkan
bertambah buruknya kegagalan fungsi hati pada HRS,
• Sindroma yang muncul memperburuk survival: gagal ginjal;
vasokonstriksi sirkulasi cutaneous, muscular dan cerebral;
disfungsi Cardiac; vasokonstriksi intrahepatik; insufisiensi
adrenal relatif.
Survival pasien sirosis yang terdiagnosis HRS tipe-1
dan tipe-2(Arroyo et al., 2008)
Tata Laksana HRS
• Prinsip: pemberian obat spesifik yang berefek
vasokonstriktor di sirkulasi splancnic yang
ditambahkan pada terapi pengganti hati atau
ginjal atrifisial atau natural.
• Transplantasi merupakan terapi yang paling
efektif pada HRS
• Kekuranganya: mortalitas pasien HRS tinggi dan
ketersediaan organ yang terbatas.
• Harus dirawat di ICU dan pemberian diet dan
rehabilitasi fisik yang optimal
Prevensi HRS dan Tatalaksana umum
(Baraldi et al., 2015)
 Hindari obat-obat nefrotoksik
 Minimalisasi paparan iodated-contrast
 Pemberian albumin i.v setelah parasentesis jumlah banyak
(8 gram/ liter cairan asites)
 Terapi Diuretic optimal
 Pemberian obat Pentoxifylline sebagai anti-TNFa activity
 Antibiotik prophylaxis untuk prevensi infeksi, intestinal
bacterial translocation (norfloxacin 400 mg/hari)
 Pemberian albumin i.v jika tx. ceftriaxone pada SBP
 Adrenal insuficiensi harus diidentifikasi dan diterapi
 Dosis obat harus disesuaikan dengan fungsi ginjal
Tatalaksana HRS (Baraldi et al., 2015)
Tatalaksana HRS cont.
Take home messages
• Hepatorenal sindrom merupakan kondisi
mengancam jiwa pada pasien sirosis hati
• Terjadi perubahan hemodinamik dan
neurohumoral yang kompleks
• Prognosis HRS sangat buruk dengan angka
mortalitas dan morbiditas tinggi.
• Transplantasi liver merupakan pilihan yang
paling baik untuk terapi HRS.

Anda mungkin juga menyukai