100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
3K tayangan1 halaman
Puisi ini bercerita tentang sebidang tanah yang dahulu dimiliki bersama dan dijaga dengan penuh kasih sayang. Tanah ini telah menjadi saksi sejarah berbagai masa, baik saat subur maupun mengalami kesulitan. Walaupun pernah mengalami cobaan, tanah ini tetap subur dan terus menjadi saksi sejarah. Puisi ini mengingatkan agar tanah warisan tersebut tetap dijaga dan dilestarikan sebagai pusaka yang akan ada
Puisi ini bercerita tentang sebidang tanah yang dahulu dimiliki bersama dan dijaga dengan penuh kasih sayang. Tanah ini telah menjadi saksi sejarah berbagai masa, baik saat subur maupun mengalami kesulitan. Walaupun pernah mengalami cobaan, tanah ini tetap subur dan terus menjadi saksi sejarah. Puisi ini mengingatkan agar tanah warisan tersebut tetap dijaga dan dilestarikan sebagai pusaka yang akan ada
Puisi ini bercerita tentang sebidang tanah yang dahulu dimiliki bersama dan dijaga dengan penuh kasih sayang. Tanah ini telah menjadi saksi sejarah berbagai masa, baik saat subur maupun mengalami kesulitan. Walaupun pernah mengalami cobaan, tanah ini tetap subur dan terus menjadi saksi sejarah. Puisi ini mengingatkan agar tanah warisan tersebut tetap dijaga dan dilestarikan sebagai pusaka yang akan ada
dahulunya dipagar dengan sumpah dibajak dengan cinta disemai benih setia
Saban musim kita bajai dengan tekad memperteguh lafaz janji berikrar menabur bakti.
Sesekali tanah kita
dibanjiri kelodok sengketa dibadai rebut nista’dicengkam kemarau derita digugut gelora bangsa Namun tanah tidak pernah mengalah terus subur mencengkam sejarah biar ada kala mencengkam sejarah biar ada kala tumpah air mata darah mengalir ke akar menangkis penjarah
Sebidang tanah kita
usah dirobek biar sehasta jangan dibiardirosak celaka takut kelak ditimpa bencana kerana tanah ini usul kita buat pusaka selama-lama