BAGIAN KESATU
PENDAHULUAN
akademik hasil studi dan/ atau penelitian mendalam yang dilakukan secara mandiri dan
berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan atau menemukan jawaban
baru bagi masalah-masalah yang sementara telah diketahui jawabannya atau mengajukan
pertanyaan-pertanyaan baru terhadap hal-hal yang dipandang telah mapan di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang dilakukan calon doktor di bawah pengawasan
para pembimbingnya”.
BAGIAN KEDUA
SISTEMATIKA TESIS/ DISERTASI
Bagian ini membahas tentang sistematika tesis/ disertasi berdasarkan jenis dan
metode penelitian yang digunakan disertai penjelasannya. Ada lima jenis penelitian yang
dijelaskan dalam pedoman ini untuk dipilih oleh mahasiswa yang akan menyusun tesis/
disertasi. Sistematika penulisan disusun sesuai dengan jenis penelitian, meskipun berbeda
metode dan pendekatan pada penelitian yang sejenis.
Isi tesis/ disertasi pada setiap jenis penelitian terdiri atas tiga bagian, yakni
bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal berturut-turut terdiri atas: sampul
(cover), halaman judul, lembar persetujuan pembimbing/ promotor, lembar persetujuan
dan pengesahan panitia ujian, penyataan keorisinilan, abstrak (bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris), kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran,
daftar lambang/ singkatan (bila ada). Bagian isi terdiri atas minimal lima bab berturut-turut
mulai dari bab pertama pendahuluan sampai dengan bab terakhir penutup. Bagian akhir
terdiri atas: daftar pustaka, lampiran, dan riwayat hidup.
Bagian awal dan bagian akhir pada setiap jenis penelitian tesis/ disertasi
cenderung sama, sehingga yang dicantumkan dan dibahas pada bagian ini hanya
sistematika bagian isi berikut penjelasannya. Bagian awal dan bagian akhir akan
dijelaskan pada bagian keempat tentang penulisan laporan penelitian tesis/ disertasi.
Jenis penelitian tesis dan disertasi yang direkomendasikan oleh Pascasarjana
UNG yang diatur dalam pedoman ini adalah: (a) penelitian kuantitatif, (b) penelitian
kualitatif, (c) evaluasi program/ kebijakan, (d) penelitian pengembangan, dan (e) penelitian
tindakan (action research).
Mengingat keragaman bidang ilmu yang dibina pada Pascasarjana UNG, maka
program studi dalam bidang ilmu tertentu yang bersifat lebih spesifik dapat
mengembangkan serta menyesuaikan sistematika penulisan sesuai karakteristik
keilmuannya dengan tidak menghilangkan substansi yang ada dalam pedoman ini.
A. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif yang disajikan dalam pedoman ini adalah penelitian expost-
facto dan komparatif. Penelitian expost-facto meliputi penelitian model korelasi multipel
dan analisis jalur (path analysis), sedangkan penelitian komparatif adalah eksperimen
dengan desain faktorial. Penyajian sistematika dan penjelasannya dibuat simultan dengan
memisahkan penjelasan masing-masing metode penelitian pada bagian-bagian tertentu
yang harus berbeda.
Adapun jenis penelitian kuantitatif lainnya yang bersifat spesifik dan layak
sebagai penelitian setaraf tesis/ disertasi dapat dikembangkan dan disesuaikan oleh
program studi dengan tetap mengacu serta tidak mengubah/ menghilangkan substansi
dari pedoman ini.
1. Sistematika
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Deskripsi Teoretik Variabel Terikat (Y)
2. Deskripsi Teoretik Variabel Bebas (Xi, i = 1, 2, 3, … k)
B. Kajian Hasil Penelitian Relevan
C. Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode dan Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Hipotesis Statistik
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Implikasi (khusus untuk disertasi)
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam latar belakang masalah ini peneliti mengemukakan adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik
maupun kesenjangan empirik yang melatarbelakangi masalah yang diteliti.
Kesenjangan empirik harus didukung dengan data lapangan yang diperoleh
melalui studi pendahuluan.
Peneliti memaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, hasil
seminar, hasil diskusi ilmiah, atau pengalaman/ pengamatan pribadi peneliti
terhadap fenomena yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti.
Dengan demikian masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan
berpijak yang kuat.
Peneliti juga perlu menjelaskan mengapa masalah tersebut penting untuk
diteliti.
B. Identifikasi Masalah
Pada bagian ini, peneliti mengidentifikasi faktor-faktor eksogen yang
menyebabkan sehingga terjadi masalah pada variabel endogen, baik
masalah yang akan diteliti maupun tidak diteliti.
Identifikasi masalah dinyatakan dengan kalimat pernyataan negatif, bukan
kalimat pertanyaan.
C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang diteliti dengan cara memilih beberapa butir
dari masalah yang telah dikemukakan pada identifikasi masalah.
Pembatasan masalah disesuaikan dengan tujuan penelitian yang hendak
dicapai.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang hendak dicarikan jawabannya.
Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai
ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan batasan masalah.
Peneliti hendaknya merumuskan masalah paneliitian secara ringkas, padat,
jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Rumusan masalah juga harus dapat diuji secara empiris dan memungkinkan
pengumpulan datanya untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Pada penelitian korelasi, rumusan masalah penelitian hendaknya
menampakkan variabel-variabel yang akan diteliti, hubungan atau pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.
perbedaan antar variabel, akan tetapi harus ditunjukkan sifat hubungan atau
keadaan perbedaan itu.
Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan kerangka pikir.
Banyaknya hipotesis sama dengan banyaknya subjudul pada kerangka pikir
dan banyaknya butir pada rumusan masalah penelitian.
Contoh rumusan hipotesis penelitian kuantitatif model korelasi multipel untuk
menguji hubungan antara dua variabel bebas dengan variabel terikat:
1. Terdapat hubungan positif antara X1 dengan Y?
2. Terdapat hubungan positif antara X2 dengan Y?
3. … dan seterusnya sebanyak rumusan masalah penelitian.
Contoh rumusan hipotesis penelitian kuantitatif model korelasi multipel untuk
menguji pengaruh dua variabel bebas terhadap variabel terikat:
1. Terdapat pengaruh positif X1 terhadap Y?
2. Terdapat pengaruh positif X2 terhadap Y?
3. … dan seterusnya sebanyak rumusan masalah penelitian.
Contoh rumusan hipotesis penelitian kuantitatif model analisis jalur (path
analysis) dengan tiga variabel bebas terhadap variabel terikat:
1. Terdapat pengaruh langsung positif X1 terhadap Y?
2. Terdapat pengaruh langsung positif X2 terhadap Y?
3. … dan seterusnya sebanyak rumusan masalah penelitian.
Contoh rumusan hipotesis penelitian eksperimen dengan Disain Treatment
by Level 2 x 2:
1. Rata-rata Y pada A1 lebih tinggi daripada A2
2. Terdapat pengaruh interaksi antara A dan B terhadap Y.
3. Rata-rata Y pada A1B1 lebih tinggi daripada A2B1 (simple effect).
4. Rata-rata Y pada A1B2 lebih rendah daripada A2B2 (simple effect).
Contoh rumusan hipotesis penelitian eksperimen dengan Desain Faktorial
2 x 2:
1. Rata-rata Y pada A1 lebih tinggi daripada A2
2. Rata-rata Y pada B1 lebih tinggi daripada B2
3. Terdapat pengaruh interaksi antara A dan B terhadap Y (interaction
effect)
4. Rata-rata Y pada A1B1 lebih tinggi daripada A2B1
5. Rata-rata Y pada A1B2 lebih rendah daripada A2B2
6. Rata-rata Y pada A1B1 lebih tinggi daripada A1B2
7. Rata-rata Y pada A2B1 lebih rendah daripada A2B2
X1
1
X2
2
Contoh penelitian model analisis jalur dengan satu variabel terikat dan tiga
variabel bebas:
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
survei dan teknik analisis jalur. Variabel terikat adalah Y dan variabel-
variabel bebasnya adalah X1, X2, dan X3
Kontelasi penelitiannya adalah:
X1
1
X3 Y
3
A
Jumlah
A1 A2
B1 A1B1 A2B1 ……
B
B2 A1B2 A2B2 ……
Interaksi
Jumlah …… ……
(AxB)
H0 : β21 = 0
H1 : β21 > 0
Contoh hipotesis statistika untuk penelitian eksperimen dengan desain
Treatment by Level 2 x 2:
Hipotesis pertama:
H0 : µA1 = µA2
H1 : µA1 > µA2
Hipotesis kedua:
H0 : Interaksi A x B = 0
H1 : Interaksi A x B ≠ 0
Hipotesis ketiga:
H0 : µA1B1 = µA2B1
H1 : µA1B1 > µA2B1
Hipotesis keempat:
H0 : µA1B2 = µA2B2
H1 : µA1B2 < µA2B2
Contoh hipotesis statistika untuk penelitian eksperimen dengan Desain
Faktorial 2 x 2:
Hipotesis pertama:
H0 : µA1 = µA2
H1 : µA1 > µA2
Hipotesis kedua:
H0 : µB1 = µB2
H1 : µB1 > µB2
Hipotesis ketiga:
H0 : Interaksi A x B = 0
H1 : Interaksi A x B ≠ 0
Hipotesis keempat:
H0 : µA1B1 = µA2B1
H1 : µA1B1 > µA2B1
Hipotesis kelima:
H0 : µA1B2 = µA2B2
H1 : µA1B2 < µA2B2
Hipotesis keenam:
H0 : µA1B1 = µA1B2
H1 : µA1B1 > µA1B2
Hipotesis ketujuh:
H0 : µA2B1 = µA2B2
H1 : µA2B1 < µA2B2
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Pada bagian ini disajikan data yang telah diolah dengan teknik statistika
deskriptif, seperti tabel distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik
historgram atau polygon atau ogive, nilai rerata, modus, median,
simpangan baku, varians, dan ukuran lainnya yang dibutuhkan (bila
ada).
Untuk penelitian korelasi multipel dan analisis jalur, penyajian deskripsi
data dilakukan satu demi satu terhadap semua variabel penelitian.
Artinya, banyaknya penyajian data sesuai dengan banyaknya variabel
penelitian.
Untuk penelitian eksperimen yang menggunakan statistik uji Analisis
Varians (Anava) dua jalur, penyajian deskripsi data dilakukan terhadap
variabel terikat (Y) pada setiap kelompok data (A1, A2, B1, B2, A1B1, A2B1,
A1B2, A2B2). Untuk penelitian eksperimen lainnya disesuaikan dengan
desain eksperimen yang digunakan.
Peneliti perlu melakukan penafsiran terhadap hasil analisis data secara
deskriptif setelah selesai penyajian data setiap variabel. Penafsiran data
hendaknya dituangkan secara singkat dan bermakna.
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Pada bagian ini peneliti menyajikan dan menjelaskan hasil uji
persyaratan analisis data.
Uji persyaratan analisis data disesuaikan dengan statistika inferensial
atau statistik uji yang digunakan dalam pengujian hipotesis.
Untuk penelitian model korelasi multipel dan analisis jalur, uji
persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji normalitas galat taksiran
regresi sederhana, uji linieritas dan keberartian regresi sederhana, dan
uji keberartian regresi multipel.
Untuk penelitian eksperimen yang menggunakan statistik uji Analisis
Varians (Anava) dua jalur, uji persyaratan analisis yang dilakukan
adalah:
a. Uji normalitas data Y untuk setiap kelompok A1, A2, B1, B2, A1B1,
A2B1, A1B2, A2B2. Untuk penelitian eksperimen lainnya disesuaikan
dengan desain eksperimen yang digunakan.
b. Uji homogenitas data Y antara kelompok A1 dengan A2, kelompok B1
dengan B2, dan antar kelompok A1B1, A2B1, A1B2, dan A2B2.
3. Pengujian Hipotesis
Pada bagian ini peneliti menyajikan secara runtut dalam sub judul
masing-masing hasil perhitungan uji statistika dan hasil pengujian
hipotesis.
Banyaknya sub judul sesuai dengan banyaknya hipotesis yang diuji.
Pasangan hipotesis yang diuji perlu dikemukakan kembali, dan masing-
masing diikuti penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan
padat.
Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis terbatas pada interpretasi
terhadap nilai-nilai statistik yang diperoleh dari perhitungan uji statistik.
Semua laporan perhitungan uji statistika, baik statistika deskriptif maupun
statistika inferensial dilakukan secara manual dan ditempatkan dalam lampiran.
Program komputer untuk aplikasi satistika seperti SPSS, dan lain-lain dapat
digunakan hanya sebagai alat bantu kontrol/ pembanding perhitungan.
B. Pembahasan
Tujuan pembahasan adalah: (1) menjawab masalah penelitian atau
menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2) menafsirkan temuan-
temuan penelitian, (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam
kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori teori yang
ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi-implikasi lain
dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.
Dalam upaya menjawab masalah penelitian, hasil-hasil yang diperoleh harus
disimpulkan secara eksplisit. Penafsiran terhadap temuan penelitian
(hipotesis yang teruji) dilakukan dengan menggunakan logika dan
berdasarkan teori-teori dan/ atau hasil-hasil penelitian yang relevan untuk
menunjukkan apakah hasil penelitian mendukung atau menolak teori.
Pengintegrasian temuan-temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan
yang telah ada dilakukan dengan jalan menjelaskan temuan-temuan
penelitian dalam konteks hasanah ilmu yang lebih luas. Hal ini dilakukan
dengan membandingkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dengan
teori dan temuan empiris lain yang relevan.
Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan hasil temuan
penelitian lain yang relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang
lebih tinggi terhadap terhadap hasil penelitian lain. Namun sebaiknya tidak
hanya yang mendukung penelitian ini yang dibahas, tetapi juga hasil-hasil
penelitian yang bertentangan dengan hasil penelitian kita.
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
Isi kesimpulan penelitian merupakan tesis atau hipotesis yang teruji dan
terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan
kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara substantif dengan temuan-
temuan penelitian yang mengacu pada rumusan masalah dan tujuan
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.
Banyaknya butir kesimpulan sama dengan banyaknya rumusan masalah dan
tujuan penelitian.
Kesimpulan dapat juga ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-
benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.
B. Implikasi
Peneliti menjelaskan implikasi yang merupakan konsekuensi logis dari
kesimpulan penelitian yang perlu ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan.
Contoh:
Kesimpulan: X1 berpengaruh positif terhadap Y. Artinya perbaikan X1
akan mengakibatkan peningkatan Y.
Implikasi: Y dapat ditingkatkan dengan memperbaiki X1. Selanjutnya,
kemukakan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki X1
agar berdampak pada peningkatan Y.
C. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian,
pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian.
Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi
penelitian.
Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan
operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran ini, ia tidak
mengalami kesulitan dalam melaksanakannya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
B. Penelitian Kualitatif
Pendekatan penelitian kualitatif yang umum dilakukan para peneliti kualitatif
adalah Studi Naratif, Studi Fenomenologi, Studi Grounded Theory, Studi Etnografi, dan
Studi Kasus (Creswell, 2014). Sistematika penulisan yang disajikan dalam pedoman ini
berlaku umum untuk kelima pendekatan. Bagi bidang ilmu tertentu yang tidak dicakup oleh
kelima pendekatan ini dapat menggunakan pendekatan lain dengan menyesuaikan
sistematika penulisan dan tidak menghilangkan substansi dari pedoman ini.
1. Sistematika
BAB I. PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
B. Fokus dan Subfokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Latar dan Waktu Penelitian
B. Pendekatan, Jenis, dan Prosedur Penelitian
C. Kehadiran Peneliti
D. Data dan Sumber Data
E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
F. Teknk Analisis Data
G. Pengecekan Keabsahan Data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tentang Latar Penelitian
B. Hasil Penelitian
1. Paparan Data Penelitian
2. Temuan Penelitian
C. Pembahasan
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
2. Penjelasan Isi Sistematika
BAB I. PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Konteks penelitian diawali dengan ungkapan kegalauan peneliti terhadap
fenomena sosial atau peristiwa yang diteliti, ungkapan pernyataan
permasalahan, pernyataan pentingnya penelitian dan dapat juga ungkapan
hasil-hasil penelitian yang relevan.
Konteks permasalahan bisa berupa tinjauan historis, ekonomis, sosial, dan
kultural.
Penggambaran konteks permasalahan penelitian dapat dilakukan dengan
menunjukkan fenomena-fenomena, fakta-fakta empiris, atau kejadian aktual
dan unik yang terjadi di masyarakat yang sudah terpublikasikan melalui
media massa, buku, hasil penelitian, atau sumber lainnya.
Peneliti dapat juga menyertakan data statistik untuk menunjukkan aktualitas
dan trend atau perkembangan fenomena yang menjadi latar belakang
masalah penelitian.
Peneliti dapat juga menyertakan hasil studi pendahuluan (pre-eliminary
study) atas fenomena tertentu yang berupa data kuantitatif maupun kutipan
wawancara.
Konteks penelitian sebaiknya diakhiri dengan batasan yang dibuat oleh
peneliti berkaitan dengan fenomena, fakta empiris, ataupun kejadian aktual
yang sudah dipaparkan sebelumnya. Batasan atas fenomena tersebut
diharapkan dapat mengantarkan peneliti menuju fokus penelitian yang akan
diteliti sekaligus menunjukkan penting dan menariknya permasalahan
tersebut.
Uraian terdiri atas deskripsi data yang disajikan dengan topik yang
sesuai dengan pertanyaan-pertanyan penelitian dan hasil analisis data.
Deskripsi data tersebut diperoleh dari pengamatan (apa yang terjadi)
dan atau hasil wawancara (apa yang dikatakan) secara deskripsi
informasi lainnya (misalnya berasal dari dokumen, foto, rekaman video,
dan hasil pengukuran).
2. Temuan Penelitian
Subbagian ini memuat uraian tentang temuan yang diperoleh dengan
menggunakan teknik analisis data yang diuraikan sebelumnya.
Peneliti harus membuat diagram konteks terkait dengan tema/ judul
penelitian.
Hasil analisis data yang merupakan temuan penelitian diasjikan dalam
bentuk pola, tema, kecendurungan, dan motif yang muncul dari data.
Di samping itu, temuan dapat berupa penyajian kategori, sistem
klasifikasi, dan tipologi.
C. Pembahasan
Bagian ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan antara kategori-kategori dan
dimensi-dimensi, posisi temuan/ teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya,
serta penafsiran dan penjelasan dari temuan teori yang diungkapkan dari
lapangan.
Pembahasan temuan penelitian sesuai dengan fokus dan subfokus
penelitian, yaitu berupa proposisi.
1. Subfokus 1
2. Subfokus 2
3. Subfokus 3
4. … dan seterusnya.
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
Peneliti menuliskan simpulan penelitian yang berisi proposisi-proposisi atau
tema-tema sebagai hasil interpretasi atau verifikasi temuan dengan konsep-
konsep dan teori-teori yang sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian.
B. Saran
Peneliti mengemukakaan saran tentang perlunya penelitian lanjutan dan
implementasi temuan penelitian tersebut dalam pemecahan masalah praktis.
Saran dapat juga merupakan tindak lanjut implikasi hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini peneliti menguraikan kasus aktual, konseptual ideologik, isu-
isu program/ kebijakan yang menunjukkan adanya permasalahan atau
penyimpangan program/ kebijakan berdasarkan kepada fakta empiris yang
dibandingkan dengan konsep program atau kebijakan.
Dalam menuliskan latar belakang masalah peneliti memulai dengan
gambaran faktual secara induktif dibandingkan dengan konsep atau secara
deduktif diawali dengan konsep dilanjutkan dengan faktual.
Peneliti perlu menjelaskan secara umum pentingnya evaluasi program atau
kebijakan tersebut dilakukan.
B. Fokus Masalah
Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan permasalahan yang menjadi
fokus penelitian dari sekian banyak permasalahan yang mungkin ada pada
program/ kebijakan yang akan dievaluasi.
Fokus masalah mencakup komponen-komponen apa yang akan dievaluasi
pada suatu program atau kebijakan. Hal ini didasarkan pada latar belakang
masalah yang telah dikemukakan.
Fokus masalah dinyatakan dalam bentuk pernyataan.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan penelitian evaluasi program/ kebijakan dirumuskan untuk
menghasilkan rekomendasi yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan
demi tercapainya tujuan program/ kebijakan.
Peneliti menjabarkan fokus permasalahan penelitian dalam bentuk
pertanyaan penelitian yang menekankan kepada efektivitas masing-masing
komponen pada model evaluasi yang ditentukan.
Masalah dirumuskan dengan kalimat pertanyaan yang operasional dan
terukur sehingga dapat dievaluasi.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian evaluasi program/ kebijakan menggambarkan berbagai
alternatif rekomendasi yang dibutuhkan dan layak untuk memecahkan
permasalahan program/ kebijakan.
Peneliti mendeskripsikan tujuan yang ingin dicapai secara konsisten dengan
rumusan masalah penelitian.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat teoretis, berisi penjelasan tentang manfaat hasil penelitian sebagai
salah satu bahan pengembangan bidang keilmuan.
E. Kriteria Evaluasi
Peneliti membahas konsep yang berkaitan dengan aspek yang akan
dievaluasi pada setiap komponen sehingga diperoleh kriteria/ standar
evaluasi setiap aspek yang dievaluasi.
Penentuan kriteria evaluasi dapat dikembangkan dari standar yang telah ada
atau peneliti dapat mengembangkan berdasarkan teori yang didukung oleh
argumentasi logis dari peneliti.
Kriteria/ standar evaluasi disajikan secara matriks dalam tabel yang berisikan
kolom komponen evaluasi, aspek yang dievaluasi, dan kriteria/ standar
evaluasi/ keberhasilan.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Peneliti menyajikan kesimpulan hasil evaluasi, baik kesimpulan setiap
komponen maupun kesimpulan umum yang merupakan intisari dari
keseluruhan kesimpulan hasil evaluasi.
B. Rekomendasi
Rekomendasi program/ kebijakan dapat berisi alternatif untuk memperbaiki,
melanjutkan, atau bahkan menghentikan program/ kebijakan yang tidak ayak
diimplementasikan.
Rekomendasi tidak hanya memuat apa yang harus dilakukan dan
bagaimana melakukannya tetapi juga harus mempertimbangkan kelayakan
D. Penelitian Pengembangan
1. Sistematika
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Konsep Pengembangan Model
B. Kajian Hasil Penelitian Relevan
C. Kerangka Pikir
D. Hipotesis (produk yang akan dihasilkan)
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode dan Pendekatan Penelitian
C. Prosedur Penelitian
1. Studi Pendahuluan
2. Pengembangan Model
a. Model Pengembangan/ Desain Produk
b. Validasi Desain
c. Revisi Desain
d. Ujicoba Produk
1) Desain Ujicoba
2) Subjek Ujicoba
3) Jenis Data
4) Instrumen Pengumpulan Data
model yang dihasilkan dan hal-hal yang sesuai untuk menjawab rumusan
masalah.
Peneliti menyajikan hasil penelitian pengembangan dalam bentuk narasi,
tabulasi, grafik, gambar disertai penjelasannya.
Hasil penelitian dilengkapi dengan manual atau petunjuk penggunaan model
yang dihasilkan.
B. Efektivitas Model
Peneliti menjelaskan proses dan hasil evaluasi keefektivan model
berdasarkan data pada saat implementasi model dengan menggunakan
kriteria evaluasi.
Pada bagian ini dimungkinkan adanya uji hipotesis, terutama jika kriteria
yang digunakan adalah norma dengan menggunakan desain eksperimen.
C. Pembahasan Produk
Peneliti membahas mengenai faktor pendukung dan penghambat, baik
dalam pengembangan model maupun dalam implementasi dan diseminasi
model.
Kekuatan dan kelemahan model yang dihasilkan, dibahas dan disajikan
secara rinci pada bagian ini.
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Peneliti mengemukakan kesimpulan penelitian yang mencakup model yang
dihasilkan, serta kelayakan dan keefektifan penggunaan model tersebut.
B. Implikasi
Peneliti menyajikan implikasi penelitian yaitu konsekuensi logis penggunaan
model yang dihasilkan bagi peningkatan mutu pendidikan.
C. Saran
Peneliti menyampaikan saran dalam pengembangan produk-produk model
pendidikan dan pembelajaran apa yang hendak ditempuh melalui
pendekatan Penelitian Pengembangan.
E. Penelitian Tindakan ( Action Research )
1. Sistematika
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Cara Pemecahan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
B. Kajian Penelitian Relevan
C. Kerangka Pikir
D. Hipotesis Tindakan (bila ada)
E. Indikator Keberhasilan
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Rancangan dan Prosedur Tindakan
1. Rancangan Tindakan
2. Prosedur Tindakan
D. Subjek Penelitian
E. Variabel Penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Analisis Data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
3. Penjelasan Isi Sistematika
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini peneliti menguraikan konteks dan urgensi penanganan
permasalahan yang diajukan melalui penelitian tindakan.
A. Setting Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan lokasi penelitian, bagaimana
karakteristik lokasi, komposisi subjek penelitian, latar belakang sosial
ekonomi, tingkat kemampuan, dan hal lain yang relevan dengan penelitian
tindakan yang dilakukan.
B. Metode Penelitian
Peneliti menjelaskan berbagai motode penelitian tindakan (action research)
yang ada dengan memberikan informasi kelebihan dan kekurangan masing-
masing metode penelitian.
Peneliti harus menjelaskan kesesuaian metode penelitian tindakan (action
research) yang dipilih dengan model tindakan yang akan diteliti.
C. Rancangan dan Prosedur Tindakan
1. Rancangan Tindakan
Peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2. Prosedur Tindakan
Peneliti menjelaskan tahapan dalam melaksanakan tindakan. Setiap tahapan
dijelaskan apa yang dilaksanakan dan bagaimana pelaksanaannya.
Tahapan tindakan yang merupakan siklus penelitian tindakan yang perlu
dijelaskan meliputi:
1. Perencanaan, merencanakan desain tindakan dan menguraikan
berbagai persiapan sehubungan dengan pelaksanaan tindakan
perbaikan. Sebagai contoh, pada penelitian tindakan kelas hal-hal yang
perlu dipersiapkan seperti penetapan entry behavior, upaya
memperlancar tes diagnostik, pembuatan skenario pembelajaran,
pengadaan peralatan dalam rangka implementasi penelitian, dan lain-
lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Juga alternatif solusi yang dicobakan, dan
format kemitraan (kolaboratif).
2. Pelaksanaan tindakan, berupa deskripsi tindakan yang akan dilakukan,
skenario tindakan perbaikan, penjelasan prosedur tindakan yang akan
diterapkan. Setiap tahapan dijelaskan apa yang dilaksanakan dan
bagaimana pelaksanaannya.
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
Dalam bagian simpulan peneliti menyimpulkan hasil penelitian secara
lengkap sesuai dengan masalah yang diteliti.
Simpulan tidak boleh menyimpang dari masalah yang diangkat dalam
penelitian.
Simpulan harus memuat temuan-temuan pokok.
B. Saran
Saran yang disampaikan peneliti selayaknya mengacu pada permasalahan
dan simpulan.
Saran dapat berupa pencapain hasil penelitian dan kemungkinan penelitian
lanjutan di masa yang akan datang.
Saran pada prinsipnya memuat hal-hal yang perlu direkomendasikan
sehubungan dengan hasil penelitian.
BAGIAN KETIGA
TEKNIK PENULISAN DAN NOTASI ILMIAH
Bagian ini menjelaskan tentang ketentuan mengenai jenis bahan/ kertas dan
ukuran naskah, tata cara pengetikan naskah, penomoran, penyajian tabel dan gambar,
kebahasaan dan tanda baca, tata cara merujuk/ membuat kutipan, dan tata cara penulisan
Rujukan/ daftar pustaka.
A. Aturan Penulisan
Aturan umum penulisan yang berkaitan dengan ejaan, penggunaan huruf kapital,
pemotongan kata, penggunaan tanda baca, harus mengikuti "Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan", atau "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Aturan
khusus penulisan yang perlu diperhatikan sebagai berikut.
4. Pengetikan Naskah
a. Naskah harus diketik dan diedit dengan cermat, teliti, rapi, diusahakan tidak
terdapat kesalahan.
b. Pengetikan naskah menggunakan sistem rata kiri-kanan (justify), dengan jarak
dua spasi.
c. Alinea atau paragraf baru dimulai pada ketukan ke-12 atau jarak satu tabulator
(tab) dari margin kiri.
d. Setiap pengetikan bab baru yang diikuti judul bab di bawahnya dan selalu dimulai
pada halaman baru.
e. Setelah bab dan judul bab tidak ada uraian kalimat sebagai pengantar menuju ke
subbab.
f. Subbab pada bagian bawah halaman harus diikuti sekurang-kurangnya dua baris
kalimat di bawahnya sebelum pindah ke halaman berikutnya.
g. Akhir kalimat dari suatu bab atau subbab yang terdapat pada bagian atas
halaman baru harus mempunyai sekurang-kurangnya dua baris penuh sebelum
pindah ke subbab atau bab berikutnya.
h. Awal kalimat dari suatu paragraf yang terdapat pada bagian bawah halaman,
sekurang-kurangnya memuat dua baris sebelum pindah ke halaman berikutnya.
i. Akhir kalimat dari suatu paragraf yang terdapat pada bagian atas halaman baru,
sekurang-kurangnya memuat dua baris sebelum pindah ke paragraf berikutnya.
j. Bagian naskah yang berisi penyebutan atau rincian butir-butir tidak ditulis berurut
dari atas ke bawah, melainkan masuk ke dalam teks atau paragraf dengan
menggunakan angka Arab atau huruf kecil dalam tanda kurung dan dipisahkan
oleh tanda koma (,) atau titik koma (;) tergantung konteksnya.
Contoh:
Menurut taksonomi Bloom ranah kognitif, terdiri dari: (1) pengetahuan,
(2) pemahaman, (3) aplikasi, (4) analisis, (5) sintesis, dan (6) evaluasi.
k. Dihindari untuk melakukan pemenggalan kata pada batas kanan bidang
pengetikan. Gunakan fasilitas scale atau spacing pada MS Word untuk
merapatkan font apabila terdapat spasi yang terlalu jarang sehingga
mengganggu nilai estetika tampilan tulisan.
l. Bagian naskah, kalimat, kata yang dicetak miring (italic), sebagai berikut:
Kata dan ungkapan asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa: ad
hoc, et al., in vitro.
Peubah atau variabel yang tidak diketahui dalam matematika: X1, X2, Y.
Nama ilmiah, seperti: genus, spesies, varietas, dan forma makhluk. Akan
tetapi nama ilmiah takson di atas tingkat genus tidak ditulis dengan huruf
italic.
Nama kapal atau satelit: KM Tilongkabila, Satelit Palapa.
Contoh:
Y = ax + b …………………………………………………………. (1)
HC1 + KOH = KC1 + H20 ………………………………………. (2)
q. Nomor tabel, gambar, grafik, bagan, dan sejenisnya sebaiknya disebutkan dalam
penulisan teks, dengan jalan menyebutkan atau menunjuk pada nomor urut
identitasnya, misalnya berdasarkan Tabel 3.5 atau Gambar 4.2. Penyebutan
“berdasarkan tabel di atas", “seperti pada tabel di bawah ini”, atau “seperti pada
tabel berikut" harus dihindari. Penulisan seperti itu bisa membingungkan
pembaca, karena seringkali setelah naskah diedit posisi tabel pada halaman
yang dimaksud mungkin tidak dapat dipertahankan.
5. Penomoran Halaman
a. Nomor halaman menggunakan angka Arab dan diletakkan pada bagian kanan
atas pada header.
b. Khusus untuk halaman yang memuat judul bab, nomor halaman diletakkan pada
bagian tengah-bawah pada footer.
c. Halaman bagian awal, nomor halaman menggunakan angka Romawi kecil (i, ii,
iii, dan seterusnya), dan diletakkan pada bagian tengah-bawah pada footer.
m. Penulisan dan penomoran bab, subbab, anak subbab, dan seterusnya berturut-
turut mengikuti sistem berikut: I., A., 1., a., 1), a), (1), (a), dan seterusnya; dan
ditulis rapat ke margin kiri (sistem rata kiri).
7. Penyajian Tabel
Tabel digunakan untuk menyajikan data dan informasi dari hasil penelitian, yang
merupakan penuangan informasi dalam bentuk yang lebih ringkas dan lebih teratur bila
dibandingkan dengan penjelasan dalam teks. Oleh karena itu, tabel harus dipersiapkan
dengan baik dan cermat.
Secara garis besar tabel dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tabel harus diberi identitas berupa nomor dan nama tabel dan ditempatkan di atas
tabel.
b. Kata tabel ditulis pada ketukan ke enam atau 0,70 cm dari margin kiri, diikuti nomor
tabel.
c. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab dua digit yang dipisahkan oleh tanda titik. Digit
pertama menunjukkan nomor bab dimana tabel dimuat, digit kedua menunjukkan
nomor urut tabel dalam bab yang bersangkutan. Dengan demikian, untuk setiap bab
nomor urut tabel dimulai dari nomor 1. Contoh: Tabel 3.5, artinya tabel yang terdapat
pada Bab III urutan ke lima.
d. Nomor tabel diketik masuk enam ketukan atau 0,70 cm dari margin kiri dan langsung
diikuti nama tabel.
e. Judul tabel ditulis setelah nomor tabel, menggunakan huruf kapital pada huruf
pertama setiap kata kecuali kata hubung.
f. Jika judul tabel lebih dari satu baris, maka huruf pertama baris kedua dan seterusnya
ditulis sejajar dengan huruf pertama nama tabel dengan jarak satu spasi.
g. Bentuk tabel dalam pedoman ini ada dua jenis, yakni:
1) Tabel terbuka, yaitu tabel yang terdiri atas baris dan kolom. Kolom tidak diberi
garis vertikal. Bagian atas dan bawah tabel, serta judul kolom diberi garis
horizontal dengan jarak 1½ spasi. Tabel berbentuk terbuka.
2) Tabel tertutup, yaitu tabel terdiri atas baris dan kolom. Kolom diberi garis vertikal.
Baris yang membatasi judul kolom diberi garis penuh, sedangkan baris pada
badan tabel diberi garis putus-putus.
Peneliti dapat menggunakan salah satu atau kombinasi keduanya sesuai keperluan
dan peruntukannya.
b. Lebar tabel tidak boleh melewati margin kiri dan kanan daerah pengetikan. Untuk
tabel yang memanjang dapat diketik sesuai dengan lebar kertas (landscape).
c. Tabel yang dapat dimuat dalam satu halaman atau kurang diketik secara utuh dalam
satu halaman. Apabila ruang yang tersisa dalam halaman tidak cukup untuk memuat,
Kualifikasi Pendidikan/
Jenis Kelamin
No. Fakultas S1 S2 S3 Jumlah Total
L P L P L P L P L+P
1 ………………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 ………………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 ………………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 ………………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 ………………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 ………………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 ………………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 ………………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 ………………….. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Bagian Kepegawaian, Tahun 2009
Contoh Tabel Tertutup:
Tabel 3.5. Kisi-Kisi Instrumen Efektivitas Penyelenggaraan Prodira
Jumlah
N Sebelu
Indikator Butir Sesudah
o m
ujicoba
ujicoba
5 Peningkatan mutu guru 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34 8 8
Jumlah 34 32
Gambar 2.1 Keadaan Dosen UNG Menurut Fakultas dan Jenis Kelamin
(Desember, 2015)
a. Penggunaan bahasa
Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, formal,
tepat, dan lugas. Gaya bahasa yang formal dan lugas membutuhkan kemampuan
menggunakan kosakata dan istilah yang tepat, kemahiran menyusun kalimat sempurna,
tidak berbelit-belit, serta struktur alinea yang runtut. Kelugasan dan keformalan gaya
bahasa juga diwujudkan dengan menggunakan kalimat pasif serta menghindari
penggunaan kata ganti orang seperti kami, kita, dan saya jika referensinya mengacu
kepada penulis.
3) Pemakaian konjungsi: bahwa, dan, karena, dan (bila ada) secara ekplisist dan
konsisten.
Contoh:
Disadari bahwa data belum terkumpul semua (baku).
Disadari, data belum terkumpul semua (nonbaku).
Engkau tidak mempercayainya karena ia penipu (baku).
Engkau tidak mempercayainya, ia penipu (nonbaku).
4) Pemakaian pola frasa verbal aspek + agen + verbal (bila ada) secara konsisten.
Contoh:
Sudah engkau baca buku itu? (baku).
Engkau sudah baca buku itu? (nonbaku).
Pernapasan daun sudah saya amati (baku)
Pernapasan daun saya sudah amati (nonbaku).
5) Pemakaian konstruksi sintaksis.
Contoh:
Baku Nonbaku
harganya dia punya harga
membersihkan bikin bersih
mereka dia orang
6) Pemakaian partikel -kah dan -pun secara konsisten.
Contoh:
Baku Nonbaku
Bagaimanakah kasus itu? Bagaimana kasus itu?
Mereka pun pergi Mereka pergi
7) Pemakaian unsur-unsur leksikal berikut berbeda dari unsur-unsur yang menandai
bahasa Indonesia nonbaku.
Contoh:
Baku Nonbaku
silakan silahkan
serasi serasih
pada zaman Jepang pada jaman jepang
mengatakan bilang
tetapi tapi
tampak nampak
memberi kasih
Baku Nonbaku
saudara, anda, tuan situ
hari ini ini hari
pergi pigi
8) Pemakaian Ejaan yang Disempumakan, kosakata, dan istilah resmi sehingga
diperoleh kalimat yang bersih dari unsur dialek daerah dan bahasa asing yang belum
dianggap unsur bahasa Indonesia.
9) Pemakaian kata penghubung
Kata penghubung yang harus didahului tanda koma:
...,Z tetapi ..., kecuali
..., sedangkan ..., misalnya
..., melainkan ..., antara lain
..., seperti …, maka
Kata penghubung yang tidak boleh didahului tanda koma
... jika … ketika
... agar … sesungguhnya
... walaupun … sungguhpun
... supaya … sebelum
... sebab … sesudah
... karena
Penghubung antar kalimat harus selalu diikuti tanda koma
Jadi, ... Meskipun demikian, …
Pertama, … Oleh karena itu, ...
Ketiga, … Sehubungan dengan itu, …
Selanjutnya, ... Lagi pula, …
Kemudian, … Sebagai simpulan, ...
Akan tetapi, ... Selain itu, ...
Sebaliknya, ... Misalnya, ...
Dalam pada itu, ... Sebenarnya, ...
Walaupun demikian, ... (jangan namun demikian)
(...), tanda garis miring (/), tanda ampersan (&), tanda sama dengan (=), tanda tambah (+),
tanda kurang (-), tanda kali (x), dan tanda bagi (:).
Berikut ini beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
berbagai tanda baca.
1) Tanda Titik (.)
Tanda titik selalu digunakan:
a) Pada akhir kalimat pernyataan.
b) Pada beberapa singkatan tertentu, misalnya: A. H. Nasution, hlm., M.Sc.
c) Di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, tabel, ikhtisar atau daftar,
misalnya: Tabel 3.1, Gambar 4.2, dan seterusnya.
d) Sebagai pemisah bilangan angka ribuan dan kelipatannya yang menunjukkan
jumlah, misalnya: 7.000.000, 25.451.
e) Menghubungkan jam dengan menit, misalnya jam sepuluh pagi ditulis 10.00 dan
bukan 10:00.
Tanda titik tidak digunakan untuk:
a) Memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah,
misalnya: tahun 2001, halaman 3465, nomor rekening 5467823, kamar 1026.
b) Menyatakan bilangan persepuluhan (untuk itu digunakan tanda koma sehingga
setengah ditulis 0,5 dan bukan 0.5).
c) Singkatan nama unsur kimia (C, H, O), senyawaan (RNA, DDT);
d) Singkatan nama negara (USA, UK), badan (UNESCO);
e) Satuan ukuran (kg, cm, gr);
f) Akhir judul, anak judul atau sirahan, di akhir rujukan pada daftar pustaka;
g) Di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau
huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
2) Tanda Koma (,)
Tanda koma selalu digunakan untuk:
a) Memisahkan butir-butir dalam suatu deret, misalnya: tembaga, emas, dan perak.
b) Memisahkan sintaksis dalam kalimat.
c) Memisahkan antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
d) Menyatakan pecahan desimal atau di antara rupiah dan sen, misalnya: seperdua
ditulis 0,50, seperempat ditulis 0,25, 12,5 m, Rp. 12,50,-
e) Memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
f) Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata seperti, tetapi, atau melainkan.
Contoh:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
g) Memisahkan anak kalimat dan induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului
induk kalimatnya.
Contoh:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat itu mengikuti induk kalimatnya.
Contoh:
Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
3) Tanda Titik Koma (;)
Titik koma merupakan tanda koordinasi dan digunakan untuk memisahkan unsur-
unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang di dalamnya sudah mengandung
tanda baca lain.
Contoh:
Cabang olahraga atletik, antara lain: lari, lompat, lempar; sedangkan olahraga
permainan, antara lain: sepak bola, bulutangkis, bola voli.
4) Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua digunakan untuk:
a) Menandakan nisbah perbandingan.
b) Menekankan urutan pemikiran di antara dua bagian kalimat lengkap.
c) Memisahkan judul dan anak judul.
d) Memisahkan tahun dan halaman kalau pengacuan halaman dilakukan pada
sistem pengarang-tahun dalam teks, misalnya: Rahmat (2000: 130).
e) Memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci, misalnya: (Surat Al Bagarah: 183);
f) Memisahkan kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian:
Ketua : Burhanuddin
Sekretaris : Hamsinah
g) Digunakan pada kalimat lengkap yang diikuti rincian berupa kata atau frasa.
Contoh:
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain
sebagai berikut:
1. warga negara Indonesia;
2. berusia antara 18 dan 35 tahun;
3. tidak pernah dihukum;
4. berkelakuan baik;
5. berbadan sehat.
Tanda titik dua tidak digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap kalimat
atau karena kalimat pengantarnya belum lengkap.
Contoh:
Syarat-syarat untuk melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain adalah:
1. warga negara Indonesia;
2. berusia antara 18 dan 35 tahun;
3. tidak pernah dihukum;
4. berkelakuan baik;
5. berbadan sehat.
Tanda titik dua diganti dengan tanda titik pada kalimat lengkap, yang diikuti suatu
rincian berupa kalimat lengkap pula.
Contoh:
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil sebagai berikut.
1. Pelamar adalah warga negara Indonesia.
2. Pelamar harts benmiur antara 18 dan 35 tahun.
3. Pelamar tidak pemah drirukum.
4. Yang bersangkutan harus berkelakuan
5. Yang bersangkutan harus berbadan sehat.
4) Tanda Tanya (?)
Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat pertanyaan langsung dan diketik rapat
dengan huruf yang mendahuluinya.
Contoh:
Siapakah penulis buku itu?
5) Tanda Petik Ganda ("...")
Tanda petik ganda digunakan untuk:
a) Mengapit kutipan langsung yang berasal dari pembicaraan langsung, naskah,
atau bahan tertulis lain;
b) Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
khusus ("coba dan ralat").
6) Tanda Petik Tunggal ('...')
Tanda petik tunggal digunakan untuk:
a) Mengapit petikan yang tersusun di antara petikan lain.
b) Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing,
misalnya: feed- back 'balikan', survive 'sintas', instead of 'alih-alih'.
7) Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis digunakan untuk menunjukan bahwa ada bagian yang dihilangkan pada
suatu kutipan. Penulisan unsur titik pada tanda elipsis dalam bahasa Indonesia tidak
dipisahkan oleh spasi, jadi berbeda dengan kebiasaan beberapa negara barat
tertentu. Tanda elipsis dengan titik empat digunakan pada akhir kutipan bila ada kata-
kata yang dihilangkan dalam kutipan. Tanda elipsis di akhir kalimat digunakan empat
titik (....).
8) Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring digunakan untuk:
a) Mengganti tanda bagi atau menunjukkan bilangan pecahan, misalnya 1/2 = 0,5.
b) Mengganti kata dan, atau di antara dua perkataan yang tidak dimaksudkan
sebagai pilihan sinonim yang diselangkan (permusyawaratan/ perwakilan);
c) Memisahkan bagian-bagian penanggalan yang ditulis dengan angka, terutama
dalam penulisan label, misalnya 4/11/1957; perlu dicatat bahwa dalam karya
ilmiah berbahasa Indonesia bentuk penulisan 4 November 1957 lebih lazim
digunakan orang.
9) Tanda Ampersan (&)
Tanda ampersan berfungsi sebagai pengganti kata dan bila bentuk lebih singkat
diinginkan. Tanda ampersan dianjurkan digunakan dalam pengacuan pada
kepustakaan, misalnya: Abdullah, D. & Rahman, M.
Contoh:
Baku Nonbaku
Anda harus berhati-hati. Anda harus berhati - hati .
Kumpulan abstrak selama tahun Kumpulan abstrak selama tahun
1992-1997. 1992 - 1997.
Buah yang digunakan-jeruk dan Buah yang digunakan - jeruk dan
Baku Nonbaku
Pisang-harus matang betul. Pisang - harus matang beat
Saya tidak/ belum mengerti. Saya tidak/belum mengerti.
Saya tidak / belum mengerti.
4) Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih besar atau sama dengan (≥), lebih kecil
(<) lebih kecil atau sama dengan (≤) tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi (:), diketik
dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudah huruf atau angka yang mendahului
dan mengikutinya.
Contoh:
Baku Nonbaku
p = 0,05 p=0,5
p > 0,01 p>0,01
p ≥ 0,01 p≥0,01
p < 0,05 p<0,01
p ≤ 0,05 p≤0,05
a+b=c a+b=c
10 : 2 = 5 10:2=5
10 - 15 10-15
10 x 5 10x5
5) Tanda ampersan (&) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudah huruf
atau tanda baca yang mendahului dan mengikutinya.
Contoh:
Baku Nonbaku
Ahmad & Abdullah Ahmad&Abdullah
Bridsal, N. & McGreevey, W. P. Bridsal, N.&McGreevey, W. P.
lambang atau nomor. Angka Arab lebih banyak digunakan orang dalam karya tulis sebab
sistemnya lebih efektif. Akan tetapi angka Romawi juga sering digunakan bersama angka
Arab, terutama untuk keperluan khusus.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X.
L (50), C (100), D (500), M (1000)
V (5.000), M (1.000.000)
Secara umum, dalam laras bahasa teks angka Arab digunakan untuk:
a. Menyatakan jumlah yang mendahului satuan ukuran, misalnya: 10 g, 2 m, 13 jam,
30 ha, 100 cc.
b. Menyatakan satuan waktu, misalnya: 1 jam 25 menit, tahun 1998, pukul 10:45.
c. Menyatakan nilai uang, tanggal, waktu, halaman, persentase, penunjukan unitan yang
diawali ke-.
Contoh:
Rp. 50.000,00 17 Agustus 1945
$ 150 abad ke-21
pukul 07:45 halaman 34
75% peringkat ke-2
d. Menyatakan kuantitas/ jumlah yang berkaitan dengan manipulasi matematika.
Contoh:
125 orang 25.000 dibagi 50
12 dikalikan dengan 15 15% dari 130
e. Menyatakan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
Contoh:
Jalan Aloei Saboe No. 125
Hotel Maqna kamar 505
f. Menyatakan bagian karangan dan ayat kitab suci.
Contoh:
Bab X, Pasal 5, halaman 252 Surah Yasin: 9
Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut:
1) Bilangan bulat
dua belas 12
dua puluh 20
seratus lima puluh 150
2) Bilangan pecahan
1 3
setengah tiga perempat
2 4
1
sepersepuluh dua tiga perlima 2
10
3) Penulisan bilangan yang mendapat akhiran -an sebagai berikut:
tahun '50 -an atau tahun lima puluhan
uang 5000 -an atau uang lima ribuan
lima uang 1000 -an atau lima uang seribuan
4) Bilangan di bawah 10 yang tidak diikuti oleh satuan ukuran ditulis dengan kata atau
huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam
perincian dan pemaparan.
Contoh:
Amir menonton pertunjukan itu sampai dua kali.
Aminah membeli sembilan ekor ayam.
Di antara 50 anggota yang hadir, 25 orang setuju, 20 orang tidak setuju, dan lima
orang memberikan suara blangko.
Kendaraan umum yang beroperasi di wilayah itu terdiri atas 60 bus, 150 taksi, 75
becak, dan 50 ojek.
5) Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat
diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan kata atau huruf tidak
terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Lima puluh orang menghadiri pertemuan itu.
Ibu Sundari mengundang 300 orang tamu.
Bukan:
50 orang menghadiri pertemuan itu.
Tiga ratus orang tamu diundang Ibu Sundari.
6) Angka yang menunjukan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih
mudah dibaca.
Contoh:
Proyek itu mendapat biaya 700 juta rupiah.
Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 200 juta orang
7) Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
Contoh:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp. 1.200,75 ( seribu dua ratus dan
tujuh puluh lima perseratus rupiah) atau (seribu dua ratus rupiah dan tujuh puluh
lima sen).
Contoh 2:
Gizi salah bisa timbul bukan karena kurangnya jumlah makanan yang
dikonsumsi, melainkan karena susunannya yang tidak seimbang, mungkin
pula karena proses mempersiapkannya yang kurang tepat. Berbagai
penyakit degeneratif, seperti stroke, jantung, dan kanker sebenarnya
dapat dijauhkan bila memperhatikan konsumsi dan cara mempersiapkan
makanan (Tarwotjo, 1998: xi).
Nama penulis ditulis paling depan (semua nama penulis harus dicantumkan
dalam penulisan daftar pustaka, dan tidak menggunakan dkk., atau et al.), diikuti dengan
tahun penerbitan. Judul buku dicetak miring, dengan huruf kapital pada awal setiap kata,
kecuali kata fungsional yang meliputi: kata hubung, partikel, dan kata depan, edisi atau
jilid/ cetakan dalam kurung (jika ada). Terakhir kota tempat penerbitan dan nama penerbit.
Contoh:
Arief, M. I. 2008. Ekonomi Moneter dan Perbankan. Gorontalo: Badan Penerbit UNG
Umar, A. & Kaco, N. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Gorontalo: Badan Penerbit UNG.
b. Beberapa buku dengan penulis yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang
sama
Nama penulis di depan, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, yang
urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul bukunya. Pada buku
kedua dan seterusnya, nama penulis tidak diulang melainkan diganti dengan garis bawah
(underline) sepanjang 12 ketukan atau 1,5 cm.
Contoh:
Cornet, L. & Weeks. K. 1985b. Planning Career Ladders Plans: Trends and Emerging
Issues. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse
Contoh:
Bridsal, N. & McGreevey, W. P. 1983. Women, Poverty, and Development. In M. Buvinic,
M. A. Lycette. & W. P. McGreevey (Eds.), Women and Poverty in the Third
World. Baltimore: The Johns Hopkins University Press
Karyadi, M. A. 1996. Pengembangan Tempe di Lima Benua. Dalam Sapuan & Soetrisno
(Eds.). Bunga Rampai Tempe Indonesia. Jakarta: Yayasan Tempe Indonesia
dengan cetak miring, dan huruf kapital pada setiap awal kata kecuali kata hubung. Bagian
akhir ditulis berturut-turut tahun ke berapa atau volume (bila ada), nomor berapa (dalam
kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Ahmad, S. 1994. Peranan Ibu dalam Mempersiapkan Generasi Pembangunan Abad XXI.
Bungawellu: Jurnal Kajian Wanita, 1(1), 1-2
Caliendo, M. A. & Sanjur, D. 1978. The Dietary Status of Preschool Children: An Ecological
Approach. Journal of Nutrition Education. Vol 10 (2), 69-72
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum
Penelitian. Vol 1(1), 33-47
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan (Online). Jilid 5. No. 4. (http://www.malang.ac.id, Diakses 20 Januari
2000)
b. Karya individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut:
tahun, judul karya dicetak miring dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan
diakhiri dengan alamat rujukan disertai dengan keterangan kapan diakses di antara tanda
kurung.
Contoh:
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals. 1990-95:
TheCalm/before/theStorm (Online). (http://journal.ecs.soton_ac.uk/survey/
survey.html, Diakses 12 Juni 1996)
c. Bahan diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-
turut: tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi dicetak miring
dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat e-mail
rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses di antara tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion
List (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, Diakses 22 November 1995)
d. E-mail pribadi
Nama pengirim (bila ada) ditulis paling depan disertai keterangan dalam kurung
(alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut: tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan
(dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang
dikirimi).
Contoh:
Davis, A. (a.davis@uwts.cdu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-
mail kepada Alison Hunter (mailto:huntera@usq.edu.au)
Naga, D. S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali
Saukah (ippsi@m1g.vwcn.or.id)
10. Rujukan dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, dan
Lokakarya
Nama penyusun ditulis paling awal, diikuti tahun penyajian, judul makalah, diikuti
pernyataan Makalah disajikan dalam (nama pertemuan dicetak miring), lembaga
penyelenggara, tempat, dan tanggal penyelenggaraan.
Contoh:
Hasan, M. Z. 1996. Perkembangan Penelitian dalam Bidang Pendidikan. Makalah
disajikan dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia III. IKIP Ujung
Pandang. Ujung Pandang, 4 - 7 Maret
Contoh:
Fajar. 3 Maret 1996. Ibu Perokok dan Peminum Pengaruhi Kecerdasan Anak, 9
Kompas. 28 Mei, 2002. Terapi bagi Sinusitis, 2
Soembodo, B. 1989. Keadaan Sosial Ekonomi Migran di Kota Surabaya. Dalam Puruhito
(Ed.). Kumpulan Abstrak Penelitian Universitas Airlangga Tahun 1984-1987.
Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Airlangga
b. Dokumen yang ditulis atas nama lembaga dengan atau tanpa penerbit
Nama lembaga penanggungjawab ditulis paling awal, diikuti dengan tahun, judul
karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga yang
bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut, atau nama penerbit (bila ada).
Contoh:
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1992. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional
Department of Information Republic of Indonesia. 1984. The Women of Indonesia. Jakarta:
Department of Information
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 1991 tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta: Balai
Pustaka.
BAGIAN KEEMPAT
PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN
PENELITIAN TESIS/ DISERTASI
Tesis/ disertasi merupakan karya tulis ilmiah sebagai tugas akhir mahasiswa
program S2 dan S3. Penulisan tesis/ disertasi diawali dengan pengajuan proposal
penelitian. Hasil penelitian disusun/ ditulis dalam bentuk tesis/ disertasi yang merupakan
laporan penelitian yang dipersembahkan untuk masyarakat akademis. Penulisan laporan
dituntut mengikuti aturan yang sudah ditetapkan setiap lembaga, dengan menitikberatkan
pada aspek metodologis dan teknis penelitian.
Bagian ini menjelaskan tentang ketentuan mengenai tata cara penulisan proposal
tesis/ disertasi, bagian-bagian tesis/ disertasi, penulisan artikel, dan penulisan sinopsis
disertasi.
A. Proposal
Proposal penelitian termasuk rancangannya sangat penting untuk meyakinkan
lembaga di mana peneliti akan mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya. Untuk
mahasiswa Pascasarjana UNG, akan dipertanggungjawabkan kepada Universitas Negeri
Gorontalo melalui Pascasarjana UNG. Hal penting yang harus diperhatikan adalah bahwa
pengusul memang berkompeten, masalahnya menarik, penting untuk diteliti, dan memiliki
orisinalitas yang tinggi.
Format proposal mengikuti format yang telah ditetapkan oleh Pascasarjana UNG.
Secara umum organisasi proposal penelitian berisi komponen-komponen sebagai berikut:
Judul Penelitian, Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, dan Metode Penelitian.
Selain format baku, ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan oleh para peneliti
dari setiap aspek tersebut sebagai berikut.
1. Judul
a. Judul harus jelas, singkat, spesifik menggambarkan apa yang akan diteliti.
b. Jumlah kata yang membentuk judul tidak melebihi 15 kata, tidak termasuk kata
hubung.
c. Judul yang terlalu panjang dapat menggunakan subjudul.
d. Tidak perlu mencantumkan semua tingkatan unit administrasi lokasi penelitian.
e. Nama-nama variabel/ peubah tidak harus semua dicantumkan dalam judul.
f. Minimal ada satu variabel baru dalam judul.
Berikut disajikan uraian singkat tiap komponen proposal penelitian tesis/ disertasi.
Judul tesis/ disertasi, ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata, ukuran huruf
12 pt;
Nama mahasiswa tanpa gelar akademik, ukuran huruf 12 pt;
Nomor Induk Mahasiswa (NIM), ukuran huruf 12 pt;
Tulisan “Telah diperiksa dan disetujui untuk seminar proposal”, ukuran huruf 12 pt;
Nama dan tanda tangan Komisi Pembimbing atau Komisi Promotor, ukuran huruf
12 pt;
Mengetahui Ketua Program Studi untuk tesis, untuk disertasi ditambah dengan
Direktur Pascasarjana UNG, ukuran huruf 12 pt;
Pada halaman ini nomor halaman romawi kecil mulai dicantumkan.
(Lihat Lampiran A.2 dan A.4).
Daftar Isi
Daftar isi disusun secara teratur dan memuat secara rinci isi keseluruhan
proposal penelitian, dengan ketentuan:
Tulisan DAFTAR ISI ditulis tepat pada margin atas tengah, huruf kapital, bold, ukuran
huruf 14 pt;
Tulisan "halaman" diketik merapat ke margin kanan, jarak tiga spasi di bawah tulisan
DAFTAR ISI;
Susunan daftar isi dimulai dua spasi di bawah tulisan halaman;
Jarak antara judul bab dan subbab adalah dua spasi. Jika judul dan subjudul lebih
dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya ditulis dengan jarak satu spasi dan
posisi rata dengan huruf awal baris pertama;
Huruf pertama dari setiap kata dalam judul bab dan subbab adalah huruf kapital,
keuali kata penghubung.
Jarak antar-subbab adalah satu spasi.
Isi Proposal
Proposal tesis/ disertasi yang diajukan adalah bagian Bab I Pendahuluan, Bab II
Kajian Teori, dan Bab III Metode Penelitian dari tesis/ disertasi yang direncanakan.
Penjelasan tentang subbab, isi subbab, dan bagaimana merumuskan serta menulisnya
mengikuti penjelasan pada Bagian Kedua dari buku pedoman ini tentang Sistematika Tesis
dan Disertasi.
Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian memuat rencana pelaksanaan penelitian, mulai persiapan
sampai dengan penulisan laporan penelitian. Jadwal penelitian dibuat dalam bentuk
matriks.
Daftar Pustaka
Bagian ini memuat semua sumber yang dirujuk dalam penyusunan proposal
penelitian tesis/ disertasi. Penulisan daftar pustaka berdasarkan tata cara penulisan daftar
pustaka yang tercantum dalam buku pedoman ini.
B. Tesis/ Disertasi
Format sistematika tesis dan disertasi pada dasarnya sama, yang membedakan
hanyalah kata tesis atau disertasi, serta keluasan dan kedalaman kajiannya. Tesis
kajiannya lebih mengarah kepada pengujian/ pembuktian teori, sedangkan disertasi kajian
penelitiannya lebih luas dan dalam sehingga temuan-temuannya merupakan konsep-
konsep yang baru. Tesis atau disertasi yang dipersyaratkan pada Pascasarjana UNG
mengikuti Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi yang diterbitkan oleh Pascasarjana
UNG.
Komponen-komponen laporan penelitian dalam bentuk tesis/ disertasi sebagian
besar merupakan pengulangan komponen-kompenen proposal ditambah dengan
komponen hasil penelitian dan pembahasan, serta simpulan dan saran. Rencana
penelitian yang dituangkan dalam proposal diuraikan kembali dalam laporan, sedangkan
masalah atau pertanyaan penelitian dijawab dalam laporan.
Pola dasarnya penulisan tesis/ disertasi paling sedikit berisikan butir-butir baku
berupa bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
2. Bagian Awal
Bagian awal merupakan bahan peraga pengenalan tesis/ disertasi. Judul
merupakan unsur terpenting, berfungsi sebagai petunjuk keseluruhan isi dari tesis/
disertasi.
Komisi Penguji Disertasi diurutkan mulai dari Direktur Pascasarjana/ Ketua, Asisten
Direktur I/ Sekretaris, Ketua Program Studi/ Anggota, Promotor, Co-Promotor I, Co-
Promotor II, Penguji Internal, Penguji Eksternal.
(Lihat Lampiran B.11)
Abstrak
Abstrak merupakan intisari hasil penelitian secara lengkap, komprehensif, dan
jelas menerangkan isi tesis/ disertasi. Abstrak disusun dengan urutan sebagai berikut:
Tulisan ABSTRAK, diletakkan di margin atas tengah antara margin kiri dan kanan,
huruf kapital bold, ukuran 14 pt;
Bagian awal dari abstrak ditulis bersambungan, memuat: Nama penulis. Tahun. Judul
tesis/ disertasi. Tesis/ Disertasi. Program studi. Pembimbing/ Promotor dan Ko-
promotor;
Nama penulis tanpa gelar, ditulis dengan huruf kapital, bold;
Judul tesis/ disertasi ditulis dengan huruf miring, huruf awal setiap kata kapital;
Nama program studi ditulis biasa, huruf awal setiap kata kapital;
Tulisan Pembimbing/ Promotor/ Ko-promotor diberi titik dua, diikuti nama-nama komisi
pembimbing atau promotor, ko-promotor dan anggota untuk disertasi;
Isi abstrak terdiri atas tiga alinea:
o Alinea pertama tujuan penelitian;
o Alinea kedua berisi metode penelitian yang menguraikan prosedur dan teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data;
o Alinea ketiga berisi hasil/ temuan penelitian;
Abstrak tidak lebih dari 200 kata, tidak termasuk kata penghubung;
Di bagian bawah, satu baris di bawah baris terakhir dengan jarak dua spasi dituliskan
“Kata kunci”, titik dua, lalu diikuti oleh kata kunci dalam judul tesis/ disertasi;
Abstrak dalam Bahasa Inggris harus disahkan oleh Balai Bahasa Universitas Negeri
Gorontalo dengan membubuhkan stempel pada sisi kanan di bawah key words.
Abstrak diketik dengan spasi tunggal;
(Lihat Lampiran B.13).
Abstract
Bagian ini memuat terjemahan abstrak dalam bahasa Inggris. Terjemahan
seyogyanya mengikuti kaidah bahasa Inggris yang baik dan benar. Abstrak bahasa Inggris
harus disahkan oleh Pusat Pengembangan Bahasa Universitas Negeri Gorontalo (lihat
Lampiran B.14).
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar isi disusun secara teratur dan memuat secara rinci isi keseluruhan tesis/
disertasi menurut urutan nomor halaman. Penulisan daftar pustaka diatur sebagai berikut:
Tulisan DAFTAR ISI, diletakkan di margin atas tengah antara margin kiri dan kanan,
menggunakan huruf capital, bold, ukuran 14 pt;
Tulisan "Halaman" diketik merapat ke margin kanan, tiga spasi di bawah tulisan
DAFTAR ISI.
Susunan daftar isi dimulai dua spasi di bawah tulisan Halaman.
Bagian awal memuat tulisan secara berurut ke bawah dengan jarak dua spasi dan
bold: Abstrak, Abstract, Pernyataan Keorisinalan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar
Tabel (jika ada), Daftar Gambar (jika ada), Daftar Lampiran (jika ada);
Judul Bab, Subbab, Anak Subbab (bila dianggap perlu):
o Jarak judul bab dari baris sebelumnya adalah dua spasi;
o Jarak antara judul bab dengan subbab adalah dua spasi;
o Jarak antar-subbab adalah satu spasi;
Jika judul bab dan subbab lebih dari satu baris, maka baris ke dua dan seterusnya
ditempatkan tepat sejajar dengan huruf pertama baris di atasnya.
Huruf pertama setiap judul bab setelah nomor bab ditempatkan pada posisi kolom
yang sama sehingga tampak rata dari atas ke bawah;
Nomor subbab ditempatkan tepat di bawah huruf pertama judul subbab;
Dari akhir judul bab dan subbab ke nomor halaman dihubungkan dengan tanda titik-
titik sampai batas di bawah huruf “H” pada kata Halaman. Nomor halaman merapat
ke margin kanan (rata kanan);
Daftar Pustaka dan Lampiran diketik merapat ke margin kiri.
(Lihat Lampiran B.16).
Daftar Tabel
Daftar tabel yang digunakan di dalam tesis/ disertasi menurut urutan nomor tabel
nomor halaman. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang ada di dalam tubuh tesis/
disertasi. Penulisan daftar tabel diatur sebagai berikut:
Tulisan DAFTAR TABEL, huruf capital, bold, ukuran 14 pt dan ditempatkan tepat
pada margin atas, simetris dari antara kiri dan kanan;
Tulisan “Tabel" diketik merapat pada margin kiri dan tulisan "Halaman" diketik
merapat pada margin kanan dengan jarak tiga spasi di bawah tulisan DAFTAR
TABEL;
Nomor tabel diketik merapat ke margin kiri di bawah kata Tabel;
Judul tabel diketik dengan huruf kapital pada setiap awal kata, dimulai enam ketukan
setelah nomor tabel (kurang lebih 1,2 cm dari margin kiri);
Dari akhir judul tabel ke nomor halaman dihubungkan dengan tanda titik-titik sampai
batas di bawah huruf “H” pada kata Halaman. Nomor halaman merapat ke margin
kanan (rata kanan);
Jarak antar judul tabel adalah dua spasi. Jika judul memerlukan dua baris atau lebih,
maka jarak antarbaris adalah satu spasi dan huruf pertama baris kedua dan
seterusnya ditempatkan tepat di bawah huruf awal baris pertama.
(Lihat Lampiran B.17).
Daftar Gambar
Daftar gambar diletakkan pada halaman sesudah daftar tabel, berisi urutan judul
gambar dan nomor halamannya. Daftar gambar ditulis dengan format yang sama dengan
daftar tabel (lihat Lampiran B.18).
Daftar Lampiran
Daftar lampiran diletakkan pada halaman sesudah daftar gambar, berisi judul
lampiran dan nomor halamannya. Daftar lampiran ditulis dengan format yang sama
dengan daftar tabel dan daftar gambar (lihat Lampiran B.19).
Bagian ini berisi uraian tentang seluk-beluk permasalahan suatu karya ilmiah.
Penulisannya dilakukan secara kronologis yaitu, mendahulukan yang awal dan disajikan
secara berurutan hingga bagian akhir.
Secara lengkap penjelasan secara detail tentang batang tubuh tesis/ disertasi
telah diuraikan dalam Bagian Kedua tentang Sistematika Tesis/ Disertasi.
4. Bagian Akhir
Bagian akhir dari tesis/ disertasi memuat antara lain; daftar rujukan/ daftar
pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup.
Lampiran
Hal-hal yang ditempatkan pada lampiran untuk setiap jenis penelitian, meliputi:
a. Penelitian kuantitatif, terdiri dari: rancangan perlakuan (untuk penelitian eksperimen),
instrumen penelitian, hasil analisis uji coba instrumen, kisi-kisi akhir dan instrumen
setelah uji coba, data hasil penelitian, analisis deskriptif, pengujian persyaratan
analisis, analisis inferensial (secara manual, diikuti dengan hasil pengolahan
menggunakan SPSS atau program aplikasi lainnya), pengujian hipotesis, surat izin
penelitian, peraturan perundangan yang dirujuk/ digunakan dalam naskah tesis/
disertasi).
b. Penelitian kualitatif, terdiri dari: pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan
lapangan hasil observasi, catatan lapangan hasil wawancara, dokumen pendukung
(foto dan dokumen), hasil analisis data.
c. Penelitian evaluasi program/ kebijakan, terdiri dari: pedoman observasi, pedoman
wawancara, angket, catatan lapangan hasil observasi, catatan lapangan hasil
wawancara, dokumen pendukung (foto, dokumen program/ kebijakan yang dievaluasi
sesuai fokus.
d. Penelitian pengembangan, terdiri dari: instrumen penelitian, data, hasil pengelohan
data, model/ produk yang dihasilkan, dan buku penjelasan.
Riwayat Hidup
Riwayat hidup ditulis dalam bentuk essay. Peneliti menuliskan identitas dirinya
termasuk riwayat pendidikan, jabatan, pekerjaan dan karya-karya tulis yang pernah
dibuatnya serta hal lain yang diangap perlu. Disertakan juga foto terakhir peneliti.
Baris Kepemilikan
Baris kepemilikan terdiri atas dua unsur, yaitu nama penulis dan nama alamat
lembaga. Cantumkan hanya nama orang yang langsung terlibat dalam perencanaan,
pelaksanaan, analisis, dan penulisan laporan penelitian yang berhak mendapat kredit
kepengarangan tulisan tersebut. Semua nama harus ditulis lengkap, tidak dengan
menuliskan dkk, atau et al. Pangkat, kedudukan, dan gelar akademik tidak perlu
dicantumkan.
Abstrak
Abstrak adalah intisari karangan secara lengkap, singkat, konprehensif, dan jelas
menggambarkan isi tulisan. Abstrak untuk artikel yang akan dipublikasikan dalam majalah
ilmiah pada umumnya disajikan dalam satu paragraf dengan ketikan spasi tunggal, dan
tidak lebih dari 200 kata. Abstrak memuat masalah pokok, alasan dilakukannya penelitian,
sasaran utama yang ingin dicapai, pendekatan/ metode yang digunakan, dan ringkasan
hasil dan kesimpulan penting yang diperoleh. Kata-kata dalam judul sebaiknya tidak
diulangi dalam abstrak. Tabel dan gambar/ grafik tidak dicantumkan dalam abstrak, begitu
pula pengutipan pada sumber pustaka. Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris (lihat Lampiran B.13 dan B.14).
Kata Kunci
Kata kunci (key words) diletakkan sesudah abstrak dan terdiri atas sekitar
delapan kata, dan tidak melebihi satu baris.
Pendahuluan
Uraikan pernyataan masalah yang dapat mengantarkan pembaca secara
langsung kepada inti tulisan. Latar belakang, tujuan, dan prospek penelitian disajikan
sewajarnya. Uraian pendahuluan hendaknya merujuk pada terbitan terbaru sebagai
kristalisasi penelaahan. Telaah pustaka penting sebagai bahan pembanding titik tolak
pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang dilaporkan. Cantumkan hipotetis jika
ada, tetapi tidak perlu memaksakan diri dengan mengada-ada bila corak penelitiannya
tidak memerlukan hipotesis.
Metode Penelitian
Bagian ini memuat uraian metode penelitian secara rinci tentang variabel/
konsep/ fokus, model atau rancangan penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan dan
analisis data, serta cara penafsirannya. Untuk penelitian kualitatif jelaskan pendekatan
yang digunakan, proses pengumpulan data dan analisis informasi, serta proses penafsiran
hasil penelitian. Untuk penelitian eksperimen yang menggunakan bahan dan alat, perlu
mencantumkan bahan dan alat yang khusus saja. Alat yang sudah sangat umum
digunakan dan sudah tersedia tidak perlu dicantumkan.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian disajikan sewajarnya secara konsisten. Tafsiran hasil yang
diperoleh harus disesuaikan dengan masalah atau hipotesis yang diungkapkan dalam
pendahuluan. Hasil dan pembahasan sebaiknya disajikan secara terpisah.
Pembahasan
Pembahasan merupakan kumpulan argumen mengenai relevansi, manfaat, dan
kemugkinan keterbatasan penelitian serta hasilnya. Bagian ini merupakan tempat peneliti
bebas berekspresi. Temuan peneliti lain sebelumnya yang dirujuk dalam pendahuluan atau
tinjauan pustaka tidak perlu diuraikan lagi tetapi perlu dirujuk seperlunya.
Bila dianggap perlu, diiuraikan implikasi temuan baru dari penelitiann yang
sedang dilaporkan, dan kemukakan segi lain yang perlu diteliti lebih lanjut. Pembahasan
perlu mengacu pada masalah, hipotesis, dan tujuan penelitian. Sesuaikan atau
bandingkan harapan dalam pendahuluan dengan hasil utama.
Kesimpulan
Penarikan kesimpulan memerlukan kecermatan luar biasa, sebab penulisannya
muncul pada tiga tempat dengan ungkapan yang berbeda-beda, yaitu dalam hasil dan
pembahasan, abstrak, dan kesimpulan. Kesimpulan pokok keseluruhan penelitian
hendaknya disusun secara hati-hati dalam dua atau tiga paragraph. Sebaiknya dihindari
penggunaan butir-butir dalam penarikan kesimpulan.
Saran
Saran tidak selamanya harus ada, tetapi bila dianggap perlu kemukakan hal-hal
yang berkaitan dengan hasil penelitian.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun berdasarkan tata cara penulisan identitas kepustakaan
yang tercantum dalam pedoman ini.
Pengetikan
Pengetikan artikel hasil penelitian mengikuti ketentuan dari makalah ilmiah/ jurnal
yang akan mempublikasikan. Untuk artikel dari hasil penelitian dalam bentuk tesis/
disertasi mahasiswa pada Pascasarjana UNG, diketik dengan jarak satu setengah spasi,
jenis huruf Times New Roman ukuran 12 pada kertas HVS 80 g/m2 ukuran quarto. Jumlah
halaman artikel maksimum 15 halaman (beberapa jurnal ilmiah menetapkan jumlah
halaman artikel antara 3-5 halaman).
D. Ringkasan Eksekutif Disertasi
Ringkasan Eksekutif Disertasi dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan
informasi singkat tentang disertasi yang disajikan dalam Sidang Ujian Terbuka Disertasi/
Sidang Promosi Doktor kepada para undangan yang menghadiri pelaksanaan Sidang
Ujian Terbuka Disertasi/ Sidang Promosi Doktor di Universitas Negeri Gorontalo.
Menyajikan disertasi dalam bentuk laporan lengkap dalam Sidang Promosi tidaklah efektif,
sebab para undangan yang menghadiri acara Sidang Promosi adalah masyarakat (secara
terbatas) yang bisa saja berasal dari kalangan yang bukan berkaitan dengan bidang ilmu
disertasi yang sedang disajikan. Oleh karena itu perlu dibuat Ringkasan Eksekutif
Disertasi yang memuat informasi secara singkat, padat, dan komprehensif tentang
disertasi. Ringkasan Eksekutif Disertasi dibuat terpisah dari disertasi.
Sistematika Ringkasan Eksekutif Disertasi adalah sebagai berikut:
Judul
Nama penulis, asal dan alamat instansi, alamat e-mail
Abstrak: bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
Kata kunci
Pendahuluan
Kajian Teoretik
Metodologi Penelitian
Hasil atau Temuan Penelitian dan Pembahasan
Kesimpulan, Saran/ Rekomendasi
Daftar Pustaka
Riwayat Hidup
1. Ketentuan Teknis
Jenis kertas HVS 80 g/m2, ukuran kertas A5;
Margin: atas 2 cm, kiri 1.5 cm, kanan 1 cm, bawah 1,5 cm
Bidang pengetikan dibagi dalam 2 kolom, jarak kolom 1 cm;
Naskah ringkasan diketik dengan jenis huruf Times New Roman ukuran 10 pt.
Jumlah halaman antara 20 – 25 halaman, dengan spasi baris tunggal (1 spasi), di
luar halaman depan, daftar pustaka, dan riwayat hidup;
2. Ketentuan Sampul/ Halaman Judul
a. Sampul
Judul ditulis dengan huruf capital, bold, ukuran 12 pt;
Tulisan “RINGKASAN EKSEKUTIF DISERTASI”, huruf capital, bold,
ukuran 14 pt;
Nama promovendus tanpa gelar, huruf kapital ukuran 12 pt;
NIM, huruf kapital ukuran 12 pt;
Logo Universitas Negeri Gorontalo, ukuran diameter 3,5 cm;
Tulisan “PASCASARJANA”, huruf kapital, bold, ukuran 12 pt;
E. Ketentuan Lain-lain
Beberapa ketentuan lain yang terkait dengan penulisan tesis dan disertasi adalah
sebagai berikut.
1. Mekanisme Pelaksanaan Seminar, Ujian, dan Promosi Doktor
Mekanisme pelaksanaan seminar, ujian tesis, ujian disertasi, dan promosi doktor
diatur sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang proposal tesis/ disertasi yang telah disetujui Komisi Pembimbing/
Komisi Promotor mengajukan permohonan kepada Direktur Pascasarjana untuk
diterima dan diproses mengikuti seminar proposal (lihat Lampiran E.1 dam E.4)
Tesis dan disertasi merupakan karya ilmiah atau tugas akhir yang wajib
dipersyaratkan bagi seorang mahasiswa calon magister maupun doktor. Sebagai sebuah
karya ilmiah maka secara substantif tesis dan disertasi harus memenuhi metode dan
prosedur ilmiah, sedangkan secara teknis harus disusun berdasarkan tatacara dan teknik
penulisan karya ilmiah yang berlaku pada perguruan tinggi tertentu.
Secara substantif bimbingan penulisan tesis dan disertasi dilakukan oleh Komisi
Pembimbing dan Komisi Promotor, sedangkan secara teknis dilakukan oleh Tim Review
yang memiliki kompetensi melakukan review terhadap karya ilmiah tersebut. Artinya,
substansi isi tesis dan disertasi sepenuhnya menjadi kewenangan dan tanggung jawab
Komisi Pembimbing dan Komisi Promotor, sedangkan kewenangan Tim Reviewer hanya
terbatas pada aspek teknis sesuai ketentuan dalam buku pedoman ini. Review
dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahan – bila perlu dengan nol kesalahan – dalam
penulisan laporan hasil penelitian tesis dan disertasi.
Ketentuan tentang review tesis dan disertasi diatur sebagai berikut:
a. Tugas review tesis dan disertasi dilakukan oleh Tim Reviewer yang diangkat dari
unsur dosen Pascasarjana UNG atau unsur lain di luar UNG yang memiliki kapasitas
atau kompetensi dan penguasaan terhadap EYD, metodologi penelitian, statistika,
dan isi buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Pascasarjana UNG.
b. Tim Reviewer diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Pascasarjana UNG.
c. Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Reviewer berpedoman sepenuhnya pada semua
aturan dan ketentuan yang ada dalam pedoman ini.
d. Tim Reviewer bekerja secara perorangan.
e. Tugas dan fungsi Tim Reviewer:
1) Meneliti kelengkapan materi tesis dan disertasi mulai dari sampul depan sampai
dengan halaman riwayat hidup.
2) Meneliti dan mengoreksi aspek kebahasaan, meliputi: penggunaan EYD.
3) Meneliti dan mengoreksi penggunaan notasi ilmiah, meliputi: teknik pengutipan
dan penulisannya, dan teknik penulisan daftar pustaka.
4) Meneliti dan mengoreksi penulisan rumus statistika dan persamaan matematika
lainnya, penulisan notasi dan tanda operasi matematika.
5) Meneliti dan mengoreksi pengolahan data dan perhitungannya.
6) Meneliti dan mengoreksi penulisan sampul dan halaman judul, lembar
persetujuan, pernyataan keorisinalan, dan penulisan abstrak.
7) Meneliti dan mengoreksi penulisan daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
lampiran, dan daftar lambang/ singkatan.
8) Meneliti dan mengoreksi susunan dan kelengkapan lampiran-lampiran.
BAGIAN KELIMA
ETIKA PUBLIKASI ILMIAH
Bagian ini secara khusus membahas etika publikasi ilmiah yang diharapkan
dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam memublikasikan karya tesis/ disertasinya.
Dalam memublikasikan karya ilmiah terdapat prinsip etika yang harus dipegang
teguh. Menurut manual publikasi karya ilmiah yang diterbitkan oleh American
Psychological Association (1994) tujuan dari prinsip etika dalam publikasi ilmiah ada dua,
yakni: (1) untuk menjaga integritas dan keakuratan ilmu pengetahuan; dan (2) melindungi
hak intelektual.
Prinsip etika publikasi ilmiah tercermin dalam beberapa sikap berikut.
C. Menghindari Plagiarisme
Apakah "plagiarisme" itu dan mengapa harus dihindari? Istilah "plagiarisme" atau
biasa pula disebut "plagiat'" ditransfer dari bahasa Inggris plagiarism yang asal-
muasalnya dari bahasa Latin plagiarius yang berarti penculik. Istilah ini kemudian memiliki
arti "penipuan dengan cara mengambil hasil pemikiran orang lain dan menyajikannya
seolah-olah hasil pemikirannya sendiri” (Gibaldi, 1995: 26). Dalam menulis karya ilmiah,
seseorang mestilah menghargai hasil pemikiran orang lain, tidak boleh dengan seenaknya
memasukkan pemikiran orang lain (khususnya yang telah dipaparkan dalam bentuk
tulisan) ke dalam karya tulisnya. Ada aturan yang sangat ketat yang harus diikuti. Bila ia
mengutip pendapat orang lain, maka ia haruslah memberi tanda kutipan (atau
mengetiknya dalam spasi khusus) lalu menyebutkan sumber kutipan tersebut.
Bila seseorang memasukkan kutipan tersebut secara mentah-mentah ke dalam
tulisannya tanpa memberi tanda kutipan atau merapatkan spasi dan menyebutkan
sumbernya, maka ia disebut melakukan plagiarisme. Melakukan plagiarisme dalam dunia
ilmu pengetahuan merupakan pelanggaran besar dan amat memalukan. Mengutip
pendapat orang lain pun hendaknya dalam jumlah yang terbatas. Bila ia mengutip
pendapat seseorang secara panjang lebar, maka ia seyogyanya meminta izin kepada
pemilik hak cipta dari tulisan yang dikutipnya itu.
Kadang-kadang ada orang yang mengubah tulisan orang lain dengan mengganti
kata-kata tertentu dengan kata-kata yang sama artinya lalu mengakui tulisan yang telah
diubahnya itu sebagai tulisannya. Ini pun disebut sebagai plagiarisme. Bahkan menurut
Markman, dkk. (1982), mengubah kalimat orang lain sekalipun dengan menyebutkan
sumbernya masih dipandang sebagai plagiarisme.
Supaya seorang ilmuwan terhindar dari perbuatan plagiarisme yang tercela
tersebut, maka ia dapat melakukan salah satu di antara dua pilihan, yaitu: Pertama,
adalah memberi tanda kutipan atau merapatkan spasi dari kalimat yang dikutip lalu
pencipta karya tersebut yang mungkin telah menjual hak ciptanya kepada sebuah
penerbit.
3. Puisi. Sebagai karya seni, puisi merupakan karya yang dapat berhak cipta meskipun
dapat dikutip secara wajar. Mengopi sebuah puisi berhak cipta secara lengkap,
meskipun karya puisi tersebut amat pendek, dapat dianggap sebagai tindakan yang
melewati batas kewajaran.
4. Ilustrasi. Mereproduksi ilustrasi, foto, bagan, diagram karikatur, kartun, dan
semacamnya yang telah memiliki hak cipta dapat dipandang sebagai mengcopy
keseluruhan karya seniman. Untuk itu, perlu bersikap hati-hati (Crews, 1992).
Demikianlah beberapa hal yang menyangkut prinsip etika dalam publikasi karya
ilmiah yang perlu mendapatkan perhatian mahasiswa dan semua pihak yang terkait dalam
penulisan tesis/ disertasi.
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, John W. 2013. Penelitian Kualitatif & Desain Riset, Memilih di antara Lima
Pendekatan. Terjemahan oleh Lazuardi, A.L. 2014. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Faizal, S. 1992. Format -Format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
Rajawali Press
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. 1996. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:
Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan Penelitian (Edisi Ketiga).
Malang: IKIP Malang
Nandika, D. 2004. IPTEK. Perguruan Tinggi dan Daya Saing Bangsa . P3M, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta: Mimeograph
Nandika, D., Soekartawi, R. R. Noor, R. R., Wiryawan, K.G., & Muladno. 2006.
Universitas, Riset, dan Daya Saing Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Pascasarjana IKIP Ujung Pandang. 1999. Pedoman Penyusunan Tesis dan Disertasi
Pascasarjana IKIP Ujung Pandang. Ujung Pandang: PPs IKIP
Pascasarjana IKIP Yogyakarta. Tanpa Tahun. Pedoman Tesis dan Disertasi Pascasarjana
IKIP Yogyakarta. Yogyakarta: PPs IKIP
Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. 2012. Buku Pedoman Penulisan Tesis dan
Disertasi. Jakarta: PPs UNJ
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1975. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Rifai, M. A. 2001. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah
Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press bekerja sama dengan
DP3M Ditjen Dikti
Siktus. G. 2001. Etika Penulisan Artikel Ilmiah. Makalah disajikan pada Pelatihan
Penulisan Artikel Ilmiah bagi Staf Pengajar dan Peneliti dalam Lingkungan
Perguruan Tinggi untuk Kawasan Timur Indonesia. Diselenggarakan oleh Ditjen
Dikti Depdiknas. Makassar: UNM, 23 - 27 Juli 2001
Walpole, Ronald E. 1993. Pengantar Statistika. Edisi ke-3. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Weingarten, H., 2001. Building a Research University that Puts Students First. Pidato
disampaikan pada The Chancellor's Club Dinner' di Calgary, Kanada pada 6
November 2001 (http://www.fp.ucalgary.ca/unicomn/prez chancellor.htm)
Zakaria. B. 2001. Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah untuk Penelitian. Makalah disajikan
pada Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah bagi Staf Pengajar dan Peneliti dalam
Lingkungan Perguruan Tinggi untuk Kawasan Timur Indonesia. Diselenggarakan
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas, 23 – 27 Juli 2001.
Makassar: Universitas Negeri Makassar
LAMPIRAN
A. PROPOSAL TESIS/
DISERTASI
PROPOSAL TESIS
ABDUL AZIZ
NIM: 08501027
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2010
NIM : 08501027
Menyetujui:
…………………………….. ……………………………..
Gorontalo, …………………….
Mengetahui:
…….....…………………..
NIP.
PROPOSAL DISERTASI
ARFAN ARSYAD
NIM: 7617110969
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2014
Lampiran A.4 Contoh Lembar Persetujuan Proposal Disertasi
Menyetujui:
Promotor,
……….………………….
……….…………………. ……….………………….
Gorontalo, …………………….
Mengetahui,
Direktur Ketua
Pascasarjana Program Studi
Universitas Negeri Gorontalo, Manajemen Pendidikan,
……….…………………. ……….………………….
NIP. NIP.
B. BAGIAN AWAL
TESIS/ DISERTASI
TESIS
ABDUL AZIZ
NIM: 08501027
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2010
ABDUL AZIS
NIM: 08501027
Menyetujui:
…………………………….. ……………………………..
Gorontalo, …………………….
Mengetahui:
…….....…………………..
NIP.
Gorontalo, …………………………
Mengetahui:
Direktur Pascasarjana
Universitas Negeri Gorontalo,
…….....……………………..
NIP.
TESIS
ABDUL AZIS
NIM: 08501027
Menyetujui:
…………………………….. ……………………………..
Gorontalo,…………………….
Mengetahui:
Direktur Ketua
Pascasarjana Program Studi
Universitas Negeri Gorontalo, Pendidikan Bahasa,
…….....………………….. …….....……………………
NIP. NIP.
PERNYATAAN KEORISINALAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis yang saya susun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Magiter dari Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Tesis yang saya kutip dan hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah,
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian isi Tesis ini bukan
hasil karya saya sendiri atau atau ada indikasi unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
Gorontalo, …...........................
………Nama Mahasiswa……..
DISERTASI
ARFAN ARSYAD
NIM: 7617110969
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2014
ARFAN ARSYAD
NIM: 7617110969
Menyetujui:
Promotor,
……….………………….
……….…………………. ……….………………….
Gorontalo, …………………….
Mengetahui:
Direktur Ketua
Pascasarjana Program Studi
Universitas Negeri Gorontalo, Manajemen Pendidikan,
……….…………………. ……….………………….
NIP. NIP.
ARFAN ARSYAD
NIM: 7617110969
Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan kepada Panitia Ujian Disertasi
Menyetujui:
Promotor,
……….………………….
……….…………………. ……….………………….
Gorontalo, …………………….
Mengetahui:
Direktur Ketua
Pascasarjana Program Studi
Universitas Negeri Gorontalo, Manajemen Pendidikan,
……….…………………. ……….………………….
NIP. NIP.
Lampiran B.9 Contoh Lembar Persetujuan dan Pengesahan Perbaikan Hasil Seminar
Kelayakan Disertasi
ARFAN ARSYAD
NIM: 7617110969
Pengesahan
DISERTASI
ARFAN ARSYAD
NIM: 7617110969
Menyetujui:
Promotor,
……….………………….
Co-Promotor, Co-Promotor,
……….…………………. ……….………………….
Gorontalo, …………………….
Mengetahui:
Ketua, Sekretaris,
Rektor Universitas Negeri Gorontalo Direktur Pascasarjana
Universitas Negeri Gorontalo,
……….…………………. ……….………………….
NIP. NIP.
ARFAN ARSYAD
NIM: 7617110969
Eksternal
PERNYATAAN KEORISINALAN
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Doktor dari Pascasarjana Universitas Negeri
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Tesis/ Disertasi yang saya kutip
dan hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian isi Disertasi ini bukan
hasil karya saya sendiri atau atau ada indikasi unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
Gorontalo, …...........................
Materai Rp. 6.000,-
Nama Mahasiswa
ABSTRAK
ABSTRACT
The objective of this research is to study the direct effect of the principals’ knowledge of
management, the principals’ attitudes on Prodira, and the effectiveness of Prodira towards
school perfomance. This research used the survey method. The technique of collecting
data using questionnaires and tests. The data analysis was done using descriptive
analysis and inferential analysis with the approach of path analysis. The population is the
entire school SMA/MA/SMK in Gorontalo Province, as many as 129 schools, the samples
taken were 83 schools. The results are: (1) the principals’ knowledge of management has
a directly positive effect towards the school performance; (2) the principals’ attitudes on
Prodira has a directly positive effect towards the school performance; (3) the effectiveness
of Prodira has a directly positive effect towards the school performance; (4) the principals’
knowledge of management has a directly positive effect towards the effectiveness of
Prodira; (5) the principals’ attitudes on Prodira has a directly positive effect towards the
effectiveness of Prodira. Also found among the three predictor variables, the effectiveness of
Prodira highest effect towards the school performance
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya
dengan limpahan berkah dan rahmat dari-Nya seluruh kegiatan yang terkait dengan
proses penulisan disertasi ini dapat diselesaikan.
Penelitian disertasi ini diberi judul “Pengaruh Pengetahuan Manajemen,
Sikap Kepala Sekolah, dan Efektivitas Penyelenggaraan Prodira Terhadap
Kinerja Sekolah di Provinsi Gorontalo, ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk
Mencapai Derajat Doktor Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta.
Disadari sepenuhnya bahwa dengan keterbatasan yang dimiliki, dalam proses
penyelesaian disertasi ini peneliti mendapatkan dukungan dari beberapa pihak terutama
dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Untuk itu saya menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah turut terlibat dalam kegiatan penelitian ini.
Secara khusus ucapan terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang
setinggi-tingginya pertama-tama saya sampaikan kepada bapak Prof. Dr. Djaali, Rektor
Universitas Negeri Jakarta sekaligus selaku Promotor dalam penelitian disertasi ini.
Ucapan yang sama saya tujukan pula kepada bapak Prof. Dr. Moch Asmawi, M.Pd
Direktur Program Pascasarjana UNJ, Prof. Dr. Maruf Akbar, M.Pd Asisten Direktur Bidang
Akademik Program Pascasarjana UNJ, Prof. Dr. Mukhneri Mukhtar, M.Pd Ketua Program
Studi S3 Manajemen Pendidikan UNJ, atas dorongan dan arahan-arahan yang diberikan
kepada mahasiswa program S3 terutama dalam hal penyelesaian studi.
Saya juga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada bapak
Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd Rektor UNG sekaligus selaku Co-Promotor dalam penulisan
disertasi ini. Ucapan terima kasih pula saya sampaikan kepada Kepala Dinas Dikbudpora
Provinsi Gorontalo atas dukungan rekomendasi penelitian, juga kepada para kepala
sekolah atas kesediaan memberikan data dan informasi melalui pengisian instrumen
penelitian.
Rasa haru dan bangga disertai ucapan terima kasih yang tak terhingga
disampaikan kepada isteri tercinta Ir. Silvana Nurtina Bowta, M.Sc, atas segala dukungan,
pengertian, pengorbanan yang tulus ikhlas, dan doa yang senantiasa mengiringi
perjuangan ini. Juga buat anak-anakku tercinta Bayu Syamsul Qamar, Judistira Sri
Mariastuti, Mohammad Syahril Taufan, Maghfirah Azzahra, dan Fitria Mandha Cahya
(menantu), serta kedua cucuku Abiy Amalia Sagita dan Damian Abid Hafiz, yang menjadi
Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan
satu per satu. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas budi baik yang telah dengan
isi Disertasi ini masih jauh dari harapan. Oleh karena itu kritik dan saran masukan guna
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati segala usaha kita.
Aamiin.
AA
DAFTAR ISI
Halaman
...............................................
iii
PERNYATAAN KEORISINALAN
.........................................................................
ABSTRAK …………………...................................................................................
vi
viii
DAFTAR ISI
..........................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR
..............................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
............................................................................................
xv
BAB I. PENDAHULUAN
............................................................................... 1
138
D. Pengajuan Hipotesis .................................................................
149
171
...................................... 172
BAB V. PENUTUP
......................................................................................... 209
A. Kesimpulan ………………………...............................................
209
B. Implikasi …………………………………………..........................
210
C. Saran ……………………………….…........................................
217
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................. 219
LAMPIRAN-LAMPIRAN
....................................................................................... 227
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Dimensi dan Indikator Pengukuran Mutu Kinerja Sekolah ......................
32
2.2 Taksonomi Bloom Sasaran Kognitif ………………………..………………
57
2.3 Rangkuman Teori Ranah Kognitif …………………………………………..
59
2.4 Perbedaan Manajemen Efektif dan Manajemen Efisien dalam
Pendidikan ……………………………………………..……………..………
75
3.1 Teknik Pengumpulan Data Tiap Variabel ...............................................
153
3.2 Kisi-kisi Instrumen Kinerja Sekolah .........................................................
154
3.3 Kisi-Kisi Instrumen Pengetahuan Manajemen Kepala Sekolah ……………..
159
3.4 Kisi-Kisi Instrumen Sikap Kepala Sekolah pada Prodira ………...………
163
3.5 Kisi-Kisi Instrumen Efektivitas Penyelenggaraan Prodira ………...……..
167
4.1 Skor Teoretik dan Skor Data Empirik ………………………………………
172
4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Data Kinerja Sekolah ………………...………
173
4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Data Pengetahuan Manajemen …………….
174
4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Sikap pada Prodira ………….…………
176
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
151
174
175
…………………………….. 176
187
188
192
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
2. Data Penelitian
……………………………………………………………….. 345
446
Saran Perbaikan:
2. Variabel dan Kontelasi (Kn), Fokus dan Subfokus (Ku, Ev, Pg, Tn):
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Gorontalo, ………………………..
Penguji,
Saran Perbaikan:
1. Judul:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
2. Kajian Teoretik:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
3. Metode Penelitian:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
6. Teknik Penulisan:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Gorontalo, ………………………..
Penguji,
Saran Perbaikan:
2. Variabel dan Kontelasi (Kn), Fokus dan Subfokus (Ku, Ev, Pg, Tn):
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Gorontalo, ………………………..
Penguji,
Saran Perbaikan:
7. Judul:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
8. Kajian Teoretik:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
9. Metode Penelitian:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Gorontalo, ………………………..
Penguji,
D. FORMAT PENILAIAN
SEMINAR PROPOSAL, SEMINAR
KELAYAKAN, UJIAN TERTUTUP
TESIS/ DISERTASI, YUDISIUM
MAGISTER, DAN YUDISIUM
DOKTOR
B. SKALA PENILAIAN
Huruf A A- B+ B B-
Angka 90 – 100 85 – 89 80 – 84 75 – 79 70 – 74
C. ASPEK PENILAIAN
No. Aspek Penilaian Bobot (B) Nilai (N) (B x N)
1. Relevansi Judul dengan Program Studi 1
2. Permasalahan/ Fokus Penelitian 1
3. Kajian Teori, Kerangka Pikir, Hipotesis 2
4. Metodologi Penelitian 2
5. Referensi 1
6. Kemampuan menjelaskan 1
7. Kualitas jawaban 2
Jumlah 10
(BxN)
Nilai akhir (rata-rata) = x 4 = ……………
1000
Catatan:
1. Nilai batas lulus: 3.00 Gorontalo, ………………………
2. _________________ Penguji,
3. _________________
4. _________________
...........................................
...... NIP.
(BxN)
Nilai akhir (rata-rata) = x 4 = ……………
1000
Catatan:
1. Nilai batas lulus: 3.00 Gorontalo, ………………………
2. _________________ Penguji,
3. _________________
4. _________________
...........................................
...... NIP.
C. ASPEK PENILAIAN
Bobot Nilai (B x
No. Aspek Penilaian
(B) (N) N)
1. Relevansi topik dengan program studi 0,5
2. Konsistensi rumusan masalah/ fokus/ subfokus; 1
hipotesis; pengujian hipotesis/ temuan penelitian
3. Kedalaman dan keluasan kajian konsep dan 1,5
kerangka teoretik
4. Ketepatan metode dan prosedur penelitian 1
5. Prosedur pengumpulan data, instrumen, analisis, 1,5
dan pemeriksaan keabsahan data
6. Kualitas penyajian hasil penelitian/ temuan penelitian 2
dan pembahasan
7. Kualitas simpulan, implikasi, saran/ rekomendasi 1
8. Kualitas paparan dan kemampuan memaparkan 0,5
9. Kemampuan menjelaskan/ mempertahankan 1
Jumlah 10
(BxN)
Nilai akhir (rata-rata) = x 4 = ……………
1000
Catatan:
1. Nilai batas lulus: 3.00 Gorontalo, ………………………
2. _________________ Penguji,
3. _________________
4. _________________
...........................................
...... NIP.
B. Rekapitulasi Nilai
No. Nama Penguji dan Jabatan Nilai
1. ……………………………………… (Ketua Program Studi)
2. ……..………………………………. (Pembimbing I)
3. ……..………………………………. (Pembimbing II)
4. ……..………………………………. (Penguji I)
5. ……..………………………………. (Penguji II)
JUMLAH
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata = = …………….
5
C. Keputusan Kelulusan
[ ] Lulus
[ ] Lulus dengan perbaikan
[ ] Tidak lulus/ mengulang seminar
Gorontalo, …………………..
Ketua Program Studi,
……………………………….
NIP.
B. Rekapitulasi Nilai
No. Nama Penguji dan Jabatan Nilai
1. ……………………………………… (Ketua Program Studi)
2. ……..………………………………. (Pembimbing I)
3. ……..………………………………. (Pembimbing II)
4. ……..………………………………. (Penguji I)
5. ……..………………………………. (Penguji II)
JUMLAH
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata = = …………….
5
C. Keputusan Kelulusan
[ ] Lulus
[ ] Lulus dengan perbaikan
[ ] Tidak lulus/ mengulang seminar
Gorontalo, …………………..
Ketua Program Studi,
……………………………….
NIP.
Lampiran D.6 Format Rekapitulasi Hasil Penilaian Ujian Tesis
B. Rekapitulasi Nilai
No. Nama Penguji dan Jabatan Nilai
1. ……………………………………… (Ketua Program Studi)
2. ……..………………………………. (Pembimbing I)
3. ……..………………………………. (Pembimbing II)
4. ……..………………………………. (Penguji I)
5. ……..………………………………. (Penguji II)
JUMLAH
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata = = …………….
5
C. Keputusan Kelulusan
[ ] Lulus
[ ] Lulus dengan perbaikan
[ ] Tidak lulus/ mengulang seminar
Gorontalo, …………………..
Ketua Program Studi,
……………………………….
NIP.
Lampiran D.7 Format Rekapitulasi Nilai untuk Yudisium Magister
A. Identitas
1. Nama Mahasiswa : …………………………………………
2. NIM : …………………………………………
3. Program Studi : …………………………………………
4. Tahun Pendaftaran : …………………………………………
B. Rekapitulasi Nilai
No. Sumber Nilai Nilai
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
2. Rata-rata Nilai Seminar Proposal Tesis (RNSPT)
3. Rata-rata Nilai Seminar Kelayakan Tesis (RNSKT)
4. Rata-rata Nilai Ujian Tesis (RNUT)
J UMLAH
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata = = …………….
4
Yudisium Magister
Memuaskan Sangat Memuaskan Cum Laude
3,00 – 3,40 3,41 – 3,70 3,71 – 4,00
C. Yudisium: ……………………..
Gorontalo, …………………..
Direktur Pascasarjana Ketua Program Studi
Universitas Negeri Gorontalo, ……………………………….,
………………………………. ……………………………….
NIP. NIP.
A. IDENTITAS
1. Nama Mahasiswa : ………………………………………………………..
2. Nomor Induk Mahasiswa : …………………………………………………………
3. Program Studi : ………………………………………………………..
4. Judul Usulan Disertasi : ………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
B. SKALA PENILAIAN
Huruf A A- B+ B B-
Angka 90 – 100 85 – 89 80 – 84 75 – 79 70 – 74
C. ASPEK PENILAIAN
No. Aspek Penilaian Bobot (B) Nilai (N) (B x N)
1. Relevansi Judul dengan Program Studi 1
2. Permasalahan/ Fokus Penelitian 1
3. Kajian Teori, Kerangka Pikir, Hipotesis 2
4. Metodologi Penelitian 2
5. Referensi 1
6. Kemampuan menjelaskan 1
7. Kualitas jawaban 2
Jumlah 10
(BxN)
Nilai akhir (rata-rata) = x 4 = ……………
1000
Catatan:
1. Nilai batas lulus: 3.00 Gorontalo, ………………………
2. _________________ Penguji,
3. _________________
4. _________________
...........................................
...... NIP.
(BxN)
Nilai akhir (rata-rata) = x 4 = ……………
1000
Catatan:
1. Nilai batas lulus: 3.00 Gorontalo, ………………………
2. _________________ Penguji,
3. _________________
4. _________________
...........................................
...... NIP.
C. ASPEK PENILAIAN
Bobot Nilai (B x
No. Aspek Penilaian
(B) (N) N)
1. Relevansi topik dengan program studi 0,5
2. Konsistensi rumusan masalah/ fokus/ subfokus; 1
hipotesis; pengujian hipotesis/ temuan penelitian
3. Kedalaman dan keluasan kajian konsep dan 1,5
kerangka teoretik
4. Ketepatan metode dan prosedur penelitian 1
5. Prosedur pengumpulan data, instrumen, analisis, 1,5
dan pemeriksaan keabsahan data
6. Kualitas penyajian hasil penelitian/ temuan penelitian 2
dan pembahasan
7. Kualitas simpulan, implikasi, saran/ rekomendasi 1
8. Kualitas paparan dan kemampuan memaparkan 0,5
9. Kemampuan menjelaskan/ mempertahankan 1
Jumlah 10
(BxN)
Nilai akhir (rata-rata) = x 4 = ……………
1000
Catatan:
1. Nilai batas lulus: 3.00 Gorontalo, ………………………
2. _________________ Penguji,
3. _________________
4. _________________
...........................................
...... NIP.
B. Rekapitulasi Nilai
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata = = …………….
6
C. Keputusan Kelulusan
[ ] Lulus
[ ] Lulus dengan perbaikan
[ ] Tidak lulus/ mengulang seminar
Gorontalo, …………………...…..
Ketua Program Studi,
…………………………………….
NIP.
B. Rekapitulasi Nilai
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata = 6 = …………….
C. Keputusan Kelulusan
[ ] Lulus
[ ] Lulus dengan perbaikan
[ ] Tidak lulus/ mengulang penelitian
Gorontalo, …………………...…..
Ketua Program Studi,
…………………………………….
NIP.
B. Rekapitulasi Nilai
No. Nama Penguji dan Jabatan Nilai
1. ……………………………………… (Direktur Pascasarjana)
2. ……………………………………… (Wadir I Pascasarjana)
3. ……..………………………………. (Ketua Program Studi)
4. ……..………………………………. (Promotor)
5. ……..………………………………. (Co-Promotor I)
6. ……..………………………………. (Co-Promotor II)
7. ……..………………………………. (Penguji Internal I)
8. ……..………………………………. (Penguji Internal II)
J UMLAH
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata = 8 = …………….
C. Keputusan Kelulusan
[ ] Lulus
[ ] Lulus dengan perbaikan
[ ] Tidak lulus/ mengulang penelitian
Gorontalo, …………………...…..
Direktur Pascasarjana,
…………………………………….
NIP.
B. SKALA PENILAIAN
Huruf A A- B+ B B-
Angka 90 – 100 85 – 89 80 – 84 75 – 79 70 – 74
C. ASPEK PENILAIAN
Bobot Nilai
No. Aspek Penilaian (B x N)
(B) (N)
1. Kualitas naskah disertasi 4
Kemampuan dan sikap dalam menyajikan dan
2. 4
mempertahankan disertasi
3. Orisinalitas dan kebaharuan temuan penelitan 2
Jumlah 10
(BxN)
Nilai akhir (rata-rata) = 1000 x 4 = ……………
Yudisium Doktor
Memuaskan Sangat Memuaskan Cum Laude
3,00 – 3,44 3,45 – 3,74 3,75 – 4,00
Catatan:
1. Nilai batas lulus: 3.00 Gorontalo, ………………………
2. _________________ Penguji,
3. _________________
4. _________________
.............................................
.... NIP.
Lampiran D.15 Format Rekapitulasi Hasil Penilaian Ujian Terbuka/ Promosi Doktor
B. Rekapitulasi Nilai
No. Nama Penguji dan Jabatan Nilai
1. ……………………………………… (Rektor UNG)
2. ……………………………………… (Direktur Pascasarjana)
3. ……………………………………… (Wadir I Pascasarjana)
4. ……..………………………………. (Ketua Program Studi)
5. ……..………………………………. (Promotor)
6. ……..………………………………. (Co-Promotor I)
7. ……..………………………………. (Co-Promotor II)
8. ……..………………………………. (Penguji Internal I)
9. ……..………………………………. (Penguji Internal II)
10. ……..………………………………. (Penguji Internal II)
J UMLAH
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata = 10 = …………….
D. Keputusan Kelulusan
[ ] Lulus
[ ] Lulus dengan perbaikan
[ ] Tidak lulus/ mengulang penelitian
Gorontalo, …………………...…..
Rektor,
…………………………………….
NIP.
Lampiran D.16 Format Rekapitulasi Nilai untuk Yudisium Doktor
B. Rekapitulasi Nilai
No. Sumber Nilai Nilai
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
2. Rata-rata Nilai Ujian Tertutup (RNUT)
3. Rata-rata Nilai Ujian Terbuka (RNUB)
JUMLAH
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata = 3 = …………….
Yudisium Doktor
Memuaskan Sangat Memuaskan Cum Laude
3,00 – 3,40 3,41 – 3,70 3,71 – 4,00
Gorontalo, …………………..
Ketua Sekretaris
Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Direktur Pascasarjana,
……………………………….
……………………………….
NIP. NIP.
* Pilih salah satu
FORMAT SURAT
E.
Gorontalo, …………………………..
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………………………………………………
NIM : …………………………………………………
Program Studi : …………………………………………………
Konsentrasi : …………………………………………………
Angkatan : …………………………………………………
Bermohon kiranya saya dapat diterima dan diproses untuk mengikuti Seminar Proposal
Tesis pada Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo. Sebagai bahan pertimbangan
dengan saya lampirkan semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak Pascasarjana
UNG sebagai berikut:
Yang bermohon,
……………………………..
NIM.
Gorontalo, …………………………..
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………………………………………………
NIM : …………………………………………………
Program Studi : …………………………………………………
Konsentrasi : …………………………………………………
Angkatan : …………………………………………………
Bermohon kiranya saya dapat diterima dan diproses untuk mengikuti Seminar Kelayakan
Tesis pada Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo. Sebagai bahan pertimbangan
dengan ini saya lampirkan semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak
Pascasarjana UNG sebagai berikut:
Yang bermohon,
……………………………..
NIM.
Gorontalo, …………………………..
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………………………………………………
NIM : …………………………………………………
Program Studi : …………………………………………………
Konsentrasi : …………………………………………………
Angkatan : …………………………………………………
Bermohon kiranya saya dapat diterima dan diproses untuk mengikuti Ujian Tesis pada
Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo. Sebagai bahan pertimbangan dengan ini saya
lampirkan semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak Pascasarjana UNG
sebagai berikut:
Yang bermohon,
……………………………..
NIM.
Gorontalo, …………………………..
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………………………………………………
NIM : …………………………………………………
Program Studi : …………………………………………………
Konsentrasi : …………………………………………………
Angkatan : …………………………………………………
Bermohon kiranya saya dapat diterima dan diproses untuk mengikuti Seminar Proposal
Disertasi pada Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo. Sebagai bahan pertimbangan
dengan saya lampirkan semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak Pascasarjana
UNG sebagai berikut:
Yang bermohon,
……………………………..
NIM.
Gorontalo, …………………………..
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………………………………………………
NIM : …………………………………………………
Program Studi : …………………………………………………
Konsentrasi : …………………………………………………
Angkatan : …………………………………………………
Bermohon kiranya saya dapat diterima dan diproses untuk mengikuti Seminar Kelayakan
Disertasi pada Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo. Sebagai bahan pertimbangan
dengan ini saya lampirkan semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak
Pascasarjana UNG sebagai berikut:
Yang bermohon,
……………………………..
NIM.
Gorontalo, …………………………..
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………………………………………………
NIM : …………………………………………………
Program Studi : …………………………………………………
Konsentrasi : …………………………………………………
Angkatan : …………………………………………………
Bermohon kiranya saya dapat diterima dan diproses untuk mengikuti Ujian Tertutup
Disertasi pada Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo. Sebagai bahan pertimbangan
dengan ini saya lampirkan semua persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak
Pascasarjana UNG sebagai berikut:
Yang bermohon,
……………………………..
NIM.
Lampiran E.7 Surat Permohonan Mengikuti Ujian Terbuka Disertasi/ Promosi Doktor
Gorontalo, …………………………..
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………………………………………………
NIM : …………………………………………………
Program Studi : …………………………………………………
Konsentrasi : …………………………………………………
Angkatan : …………………………………………………
Bermohon kiranya saya dapat diterima dan diproses untuk mengikuti Ujian Terbuka
Disertasi/ Promosi Doktor pada Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo. Sebagai
bahan pertimbangan dengan ini saya lampirkan semua persyaratan yang telah ditetapkan
oleh pihak Pascasarjana UNG sebagai berikut:
Yang bermohon,
……………………………..
NIM.
Pada hari ini, ............................. tanggal .......... bulan ............................. tahun …….
diselenggarakan Seminar Proposal Tesis Program Studi ……………………………………
Angkatan 20…/20… Program Magister Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, atas
nama:
………………………………………………..
Judul : ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
KOMISI PENGUJI:
No. Nama Jabatan Tanda tangan
1. ………………………………….… Ketua Program Studi .....................................
Berdasarkan penilaian Komisi Penguji dan Komisi Pembimbing Tesis, maka yang
bersangkutan dinyatakan:
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Gorontalo, ………………………..
Ketua Program Studi,
………………………………………
NIP.
SURAT KETERANGAN
Nomor: ……………………
Nama : …………………………………………..…….
NIM : …………………………………………..…….
Program Studi : …………………………………………..…….
Strata : …………………………………………..…….
Komisi Pembimbing : 1. …………………………………………..…
2. …………………………………………..…
Dinyatakan LULUS dalam seminar proposal Tesis yang dilaksanakan pada tanggal
…………………………. di Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo.
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk dapat digunakan sesuai keperluannya.
Gorontalo, ..………………..
Ketua Program Studi,
……………………………
…
NIP.
Tembusan:
1. Direktur Pascasarjana UNG
2. Wakil Direktur I Pascasarjana UNG
3. Kasubag Tata Usaha Pascasarjana UNG
Pada hari ini, ............................. tanggal .......... bulan ............................. tahun …….
diselenggarakan Seminar Kelayakan Tesis Program Studi ……………………………………
Angkatan 20…/20… Program Magister Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, atas
nama:
………………………………………………..
Judul : ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
KOMISI PENGUJI:
No. Nama Jabatan Tanda tangan
1. ………………………………….… Ketua Program Studi .....................................
Berdasarkan penilaian Komisi Penguji dan Komisi Pembimbing Tesis, maka yang
bersangkutan dinyatakan:
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Gorontalo, ………………………..
Ketua Program Studi,
………………………………………
NIP.
[…] LULUS
[…] TIDAK LULUS
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Gorontalo, ………………………..
Mengetahui: Ketua Program Studi/
Direktur Pascasarjana UNG, Ketua Komisi Penguji,
……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
Pada hari ini, ............................. tanggal .......... bulan ............................. tahun …….
diselenggarakan Seminar Proposal Disertasi Program Studi …………………………………
Angkatan 20…/20… Program Doktor Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, atas
nama:x
………………………………………………..
Judul : ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
KOMISI PENGUJI:
No. Nama Jabatan Tanda tangan
Berdasarkan penilaian Komisi Penguji dan Komisi Promotor Disertasi, maka yang
bersangkutan dinyatakan:
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Gorontalo, ………………………..
Ketua Program Studi/
Ketua Komisi Penguji,
………………………………………
NIP.
SURAT KETERANGAN
Nomor: ……………………
Nama : ……………………………………….
NIM : ……………………………………….
Program Studi : ……………………………………….
Strata : ……………………………………….
Komisi Promotor : 1. …………………………………….
2. …………………………………….
3. …………………………………….
Dinyatakan LULUS dalam seminar proposal penelitian disertasi yang dilaksanakan pada
tanggal …………………………. di Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo.
Demikian surat keterangan ini diberikan untuk dapat digunakan sesuai keperluannya.
Gorontalo, ..………………..
Ketua Program Studi,
……………………………
…
NIP.
Tembusan:
4. Direktur Pascasarjana UNG
5. Wakil Direktur I Pascasarjana UNG
6. Kasubag Tata Usaha Pascasarjana UNG
Pada hari ini, .............................. tanggal .......... bulan ............................. tahun …….
diselenggarakan Seminar Kelayakan Disertasi Program Studi ………………………………
Angkatan 20…/20… Program Doktor Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, atas
nama:
………………………………………………..
Judul : ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
KOMISI PENGUJI:
No. Nama Jabatan Tanda tangan
Berdasarkan penilaian Komisi Penguji dan Komisi Promotor Disertasi, maka yang
bersangkutan dinayatakan:
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Gorontalo, ………………………..
Ketua Prtogram Studi/
Ketua Komisi Penguji,
………………………………………
Pada hari ini, ............................. tanggal .......... bulan ............................. tahun …….
diselenggarakan Ujian Disertasi Program Studi …………………………………… Angkatan
20…/20… Program Magister Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, atas nama:
………………………………………………..
Judul : ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
Ujian telah diselenggarakan di ruang ……………………… Pascasarjana Universitas
Negeri Gorontalo, dengan susunan Komisi Penguji sebagai berikut:
No. Nama Jabatan Tanda tangan
………………………………………
Kesediaan Waktu
Tanda
No. Nama Komisi Penguji
Hari/ Tangan
Waktu
Tanggal
1.
2.
3.
4.
5.
Gorontalo, …………………………
Ketua Program Studi,
………………………………………
*) Pilih salah satu NIP.
Kesediaan Waktu
Tanda
No. Nama Komisi Penguji
Hari/ Tangan
Waktu
Tanggal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gorontalo, …………………………
Ketua Program Studi,
………………………………………
NIP.
Tandatangan
No. Nama Penerima Jumlah Tesis Ket.
Penerima
1 eksamplar
1. Ketua Program Studi 1 buah CD Tesis
1 buah CD Artikel
2. Pembimbing I 1 eksamplar
3. Pembimbing II 1 eksamplar
Gorontalo, …………………….
Yang Menyerahkan,
………………………………….
Tandatangan
No. Nama Penerima Jumlah Tesis Ket.
Penerima
1 eksamplar
1. Ketua Program Studi 1 buah CD Tesis
1 buah CD Artikel
2. Promotor 1 eksamplar
3. Co-Promotor I 1 eksamplar
4. Co-Promotor II 1 eksamplar
1 eksamplar
Perpustakaan
6. 1 buah CD Tesis
Pascasarjana
1 buah CD Artikel
Gorontalo, …………………….
Yang Menyerahkan,
………………………………….