Para pemain
Paiman : sebagai bapak (sabar dan penyayang)
Paijo: anak pertama (dewasa dan bertanggung jawab)
Paimin: anak kedua (selalu menerima keadaan keluarganya
Paino: anak ketiga (pemalas)
Paidi : anak (keras kepala dan egois)
Suatu malam, si bapak paiman - menyuruh Paijo dan Paino untuk menggarap atau
mencangkul sawah milik mereka. Painem meminta anaknya membantu menggarap sawah
karena sang suami masih belum pulang dari perantauan.
Beberapa saat kemudian Paijo menghampiri Paino yang sedang tidur, ia pun
membangunkannya.
Paijo: "No, Paino bangun No, Emak meminta kita mencangkul sawah kita yang di seberang
sungai itu, kamu bisa enggak besok?"
Paino : "Oowalah Kang, Kang (panggilan kakak dalam bahasa jawa), aku enggak bisa Kang
aku capek."
Paijo: "La memang kamu capek habis apa loh Jo! (dengan nada keras)
Paino: "Weh Kang sudah dibilang aku enggak bisa, aku capek."
Paijo: "Ya sudah, terserah kamu"
Tak beberapa lama Paijo keluar kamar dengan muka kesal dan membicarakan lagi bersama
ibunya karena Paino tidak mau di ajak mengurus sawah padahal kondisinya sawah sudah
harus selesai di cangkul seminggu lagi.
Paijo: Iya si Mak, masalahnya mereka juga mau apa enggak, orang biasanya yang menyuruh
itu bapak bukan aku.
Setelah itu, langsung Paijo menghampiri kedua adiknya yang lagi santai di depan rumah
dengan teman temannya.
Paijo: Min, Paimin, Mak meminta kita mencangkul sawah yang di seberang sungai, kamu
mau enggak.
Paimin; Sawah yang mana Kang?
Paijo: Sawah kita yang di seberang sungai itu.
Paimin: Oh yang itu, dulu aku pernah mencangkul di sana si Kang, sama bapak, tapi sekarang
enggak pernah.
Paijo: Jadi kamu mau enggak Min bantu Kakang mencangkul sawah itu.
Paimin; Iya sudah besok tak bantu
Paijo: Ya syukurlah kalau kamu mau. Aku kira kamu enggak mau kayak si Paino. Orang kok
pemalas amat suruh bantu keluarga sendiri, bagaimana lah dia!
Paimin: Lah kang, kang, orang itu memang kaya begitu dari dulu
Tak beberapa lama, Paijo juga menyuruh Paidi untuk membantu mencangkul sawah keluarga
mereka.
Akhirnya Paijo masuk ke dalam rumah lagi lantas langsung membuat kopi. Dan
memberitahukan kepada ibunya bahwa yang mau diajak mencangkul cuma Paimin.
Paijo: Huh capek Mak, ngomong orang dua itu.
Painem: Siapa to Jo?
Paijo: Itu lah, anak Mak si Paidi sama Paino, mereka kebanyakan alasan kalau suruh kerja
tempat sendiri enggak kaya Paimin.
Painem: Sabar Jo, Mak aja sabar menghadapi mereka, masa kamu enggak sabar, ya kamu
sebagai kakang ya harus bisa membimbing adik adik kamu.
Sambil membawa segelas kopi mak Painem memberikannya kepada Paijo yang sedikit agak
emosi karena tidak bisa membujuk adiknya untuk membantu mencangkul sawah mereka.
Setelah mereka tidur akhirnya paginya Paijo dan Paimin pergi ke sawah untuk mencangkul
sawah mereka.
Kita sebagai anggota keluarga seharusnya ikut membantu kesusahan anggota keluarga yang
lain, jangan hanya diam. Semoga cerita dalam drama di atas bisa menjadi motivasi dan
inspirasi bagi kita semua.