OLEH :
KELOMPOK : 6
2. FINNY RAHMATANIA
2. MUTIA NURUL
JURUSAN KIMIA
A. TUJUAN
1. Untuk menetahui pembentukan senyawa koordinasi
2. Mensintesis beberapa kompleks oksalat
B. WAKTU/TEMPAT
Hari / tanggal : Rabu /
Watu : 07.00 – 9.40 WIB
Tempat : LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK, FMIPA UNP
C. DASAR TEORI
Bila gas boron trifluorida, BF3, dilewatkan ke dalam larutan trimetilamin (CH3)N
terjadi satu reaksi yang sangat eksotermik dan terbentuk padatan putih berbentuk
pasta, padatan ini yang merupakan satu bentuk adducl dari trimetil anin dan boron
trifluorida adalah senyawa koordinasi. Senyawa ini mengandung ikatan kovalen
koordinasi antara asam lewis BF3 dan basa lewis trimetilamin hingga saat ini telah
banyak di kenal senyawa- senyawa. Logam transisi adalah senyawa koordinasi,
dimana logam transisi adalah asam lewis dan atom atau molekul yang berikatan
dengan . logam adalah basa lewis. Basa-basa lewis ini dikenal sebagai ligan. Senyawa
koordinasi bisa juga disebut senyawa kompleks . senyawa kompleks adalah garam
yang terdiri dari kation dan anion. Logam dan ligan berikatan koordinasi membentuk
kation dan juga anion. Dalam penulisan rumusnya, kation ata anion yang dalam
molekulnya terjadi ikatan koordinasi biasanya dibatasi dengan dua kurung siku.
Logam dan ligan –ligan yang terikat padanya menyusun awan koordinasi
(coordination sphere) dalam menulis formulasi kimia untuk senyawa koordinasi awan
koordinasi di batasi dengan dua kurung siku untuk membatasinya dari bahagian lain
dari molekul, misalnya anion. Sebagai contoh, garam NiCI2.6H2O sebenarnya adalah
senyawa koordinasi (Ni(H2O) CI2 dimana heksaaquonikel(II) [Ni(Ch2o)]2+ adalah
satu ion kompleks dengan geometri oktahedral, seperti ditunjukkan pada gambar 1.1.
Pada eksperimen ini akan dilakukan sintesis senyawa koordinasi yang mengandung-
oksalat. Dalam eksperimen 3nanti akan menganalisis senyawa koordinasi ini melalui
titrasi kandungan oksalatnya senyawa yang akan disintesis adalah senyawa-senyawa
koordinasi berikut:
K3[Cr(C2O4)3].3H2O
K2[Cr(C2O4)2].2H2O
K3[Fe(C2O4)3].3H2O
K3[Al(C2O4)3].3H2O
(T et al., 2017)
Ion logam atau atom dalam senyawa kompleks dinamakan ion logam pusat atau atom
pusat, gugus yang diikat dinamakan ligan. Ligan dapat berupa ion atau molekul netral.
Dalam ligan, atom yang menempel langsung pada logam melalui ikatan kovalen
koordinasi dinamakan atom donor. Spesi koordinasi biasanya kumpulan atom dalam
kurung persegi di dalam rumus meliputi ion logam pusat plus ligan yang
terikat. Bilangan koordinasi logam pusat adalah jumlah pasangan elektron yang
diterima atom pusat
(Sukardjo,1992).
D.ALAT DAN BAHAN
ALAT
1.NH3 dan HCl 6 M 9.Aseton
2.asam oksalat 10.Tembaga SulfatPentahidrat
3.Kalium Oksalat Monohidrat 11.Besi(II)Ammonium Sulfat Heksahidrat
4.Natrium Oksalat 12.Hidrogen Peroksida 6%
5.Kalium Bikromat 13.H2SO4 6 M
6.Ethanol 50% 14.Serbuk Aluminium
7.Ethanol 95% 15.Klaium Hedroksida
8.Ethanol absolut
BAHAN
1.Penyaring vakum 8.Pembakar bunsen
2.Buret Dengan Mulut Lebar 9.Statif
3.Aspirator 10.Termometer
4.Sumbat Karet 11.Kertas Saring
5.Es 12.Glass woll
6.Gelas kimia
7.Batang Pengaduk
E.PROSEDUR KERJA
1.Pembuatan .3
Pertama tama tambahkan 3,6 garam kalium bikromat
Dalam suspense 10 gram asam oksalat dalam 20 ml H2O
(dan terbnetuknya gas Selama 15 menit)
+4,2 gram klium oksalat monohidrat kedalam gelas piala dan panaslkan
sampai mendidih
+10 ml ethaon 95% sambil diaduk
Setleh itu didinginkan sampai terbebtuknya Kristal
Stelah itu hitunglah berat teoritsi dari si krom tersebut
2. Pembuatan .2
Pertama tama tambahakn 6,2 gram tembaga sulfat pentahidrat dalam 12 ml air
Dan tambahakan larutan ini dengan cepat
Kalium oksalat monohidrat dalam 50 ml air yang didalam gelas ki
mia 100 ml
dinginkan dalam wadah yang berisi es selama 15-30 menit
cuci dengan ethanol dan aseton
3. Pembuatan .3
Larutan yang mengandung fero ammonium sulfat heksahidrat dalam 30 ml air
Ditmbahkan dengan 6 ram okslat dalam 50 ml air
Dan pencampuran ini hina terbebtuk warna kuning
Cuci filtat resebut dengan ethano;
F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang preparasi senyawa kompleks
oksalat. Logam yang digunakan oleh praktikan yaitu logam Cu. Tujuan praktikum
kali ini adalah untuk mengetahui pembentukan senyawa koordinasi oksalat dengan
menggunakan logam Cu.
Hal pertama yang dilakukan yaitu memanaskan 6,2 gram tembaga sulfat
dalam 12 ml air sampai suhu 90°C. Selain itu, memanaskan kalium oksalat dalam 50
ml air hingga suhu yang sama dengan larutan tembaga sulfat anhidrat yaitu 90°C .
Kemudian campurkan larutan tersebut dan mendinginkannya kira-kira 15-30 menit.
Alasan mengapa suhu yang dipanaskan harus pada suhu 90°C adalah agar
mempercepat larutnya CuSO4 dan kalium oksalat dalam air. Selain itu, agar CuSO4
tidak rusak karena titik didih air 100°C.
Campuran yang telah didinginkan tadi disaring dengan penyaring vakum. Dan
ambil filtratnya. Pada gelas kimia yang sudah terbentuk kristal didiamkan selama
seminggu agar kristal dapat terbentuk dengan sempurna. Kristal tersebut nantinya
digunakan untuk titrasi oksidasi dan reduksi penentuan oksalat.
Selama proses penyaringan, kristal yang sudah terbentuk dicuci dengan
menggunakan 12 ml air panas, 10 ml etanol, dan 10 ml aseton. Hal ini bertujuan agar
pengotor yang ada pada kristal dapat hilang, sehingga kristal yang didapat murni.
Namun pada percobaan kali ini kami tidak mencuci krista dengan 3 bahan diatas,
karena waktu yang tidak cukup. Alhasil, kristal kami terdapat pengotor yang nantinya
berdampak pada praktikum selanjutnya.
G.Kesimpulan
1. Pada preparasi senyawa oksalat dengan cara mencampurkan tembaga sulfat dengan
kalium oksalat dengan keadaan panas yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Cotton, F. Albert dan Wilkinson, Geoffrey. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-
Press.
Petrucci, H. Ralph dan Suminar. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.
Jakarta: Erlangga.
Tim Kimia Anorganik. 2018. Modul Praktikum Kimia Anorganik. Padang : FMIPA
UNP.