Anda di halaman 1dari 11

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala daya upaya untuk melindungi
pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal merupakan hak asasi
manusia yang dilindungi oleh Undang-undang Dasar 1945 dan peraturan-peraturan
pelaksanaannya. Untuk itu setiap pelaku dalam proses produksi harus dapat memberikan
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengoperasian setiap peralatan di
tempat kerja, dimana dioperasikan pesawat angkat dan angkut baik di tempat kerja
industri maupun proyek-proyek konstruksi salah satunya seperti forklift dan peralatan
sejenis lainnya yang dapat menimbulkan kecelakaan karena beban lebih, konstruksi tidak
layak pakai dan penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kerugian korban jiwa / tenaga
kerja sebagai asset perusahaan dan orang lain di tempat kerja.

Penilaian kelayakan konstruksi pesawat angkat angkut (Forklift) dalam sistem operasi
pabrik dan proyek sangat ditentukan oleh hasil penilaian Ahli K3 yang memiliki kompetensi
di bidang inspeksi teknik dan penilaian kelayakan konstruksi di bidang pesawat angkat
angkut sebagai pemenuhan kriteria standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
berlaku. Disamping itu berdasarkan peraturan perundang-undangan Keselamatan Kerja
(K3) yang berlaku menyebutkan bahwa setiap perencanaan, pabrikasi dan pengoperasian
pesawat angkat angkut di Indonesia harus melalui proses pemeriksaan dan penilaian
teknik terlebih dahulu sebelum dioperasikan oleh tenaga operator dan maintenance yang
kompeten dan bersertifikat.

1.2. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud dan tujuan agar setelah mengikuti pelatihan Ahli K3
pesawat angkat dan angkut, Para peserta pelatihan Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) pesawat angkat dan angkut yang diselenggarakan oleh PT. Harta Rabel Lindo
dapat :

1. Menilai secara kritis dan sistematis semua potensi bahaya bidang K3 pesawat
angkat dan angkut Forklift.
2. Memastikan bahwa pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bidang
K3 pesawat angkat dan angkut dilaksanakan sesuai ketentuan Pemerintah dan
standar teknis yang berlaku.

1
3. Merekomendasikan langkah-langkah untuk mengendalikan potensi bahaya di
bidang pesawat angkat dan angkut Foklift sebelum timbul gangguan atau kerugian
terhadap tenaga kerja, asset perusahaan dan lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diketahui perumusan masalah


yaitu “ Bagaimana Analisis Implementasi Peraturan Keselamatan Kerja pada sistem
Pengoperasian Forklift.

2
BAB 2

POKOK BAHASAN

2.1 Definisi Forklif

Forklift adalah salah satu jenis pesawat pengangkat yang digunakan untuk
memindahkan suatu barang dengan jarak yang pendek. Sehingga alat ini akan
memudahkan kerja manusia dalam suatu pekerjaan yang sangat besar. Prinsip kerja
forklift sama seperti crane yaitu menggunakan prinsip tuas, untuk itu diperlukan stabilitas
forklift dalam menerima beban.

Bagian – bagian Forklift :

1. Fork adalah bagian utama dari forklift yang fungsinya ialah untuk menopang dan untuk
membawa serta mengangkat barang atau beban, Fork terbuat dari besi panjang dan
lurus dengan panjang standart 1070mm dan bisa di tambah fork extension untuk bisa
lebih panjang lagi. Meletakkan beban yang akan di angkat diatas fork harus
diperhatikan untuk mengatur lebar fork,perlu diketahui juga dimensi beban dan
kapasitas berat beban.

2. Carriage adalah bagian dari forklift yang sangat penting yang berfungsi sebgai
penghubung antara mast dan fork karena ditempat ini fork melekat. Carriage juga
berfungsi sebagai sandaran keamanan untuk barang barang di pallet disaat kondisi
barang berada di atas mast lifting.

3. Mast merupakan bagian penting dan utama dari forklift, karena antara fork dan mast
adalah satu kesatuan supaya forklift berjalan secara fungsinya. Mast sendiri terbuat dan
terdiri dari dua buah besi yang tebal yang di antaranya terdapat komponen hidroulik
sistem yang dalam satu kesatuannya berfungsi sebagai pengangkat atau menurunkan
barang.Pada dasarnya mast ini fungsinya untuk lifting dan tilting.

4. Overhead Guard adalah atap atau pelindung untuk operator forklift yang fungsinya
adalah melindungi operator jika saat melakukan pekerjaannya dalam mengangkat

3
barang dan barang tersebut jatuh tidak langsung mengenai operator forklift dan jika di
modifikasi bisa juga sebagai pelindung operator dari terik matahari dan hujan.

5. Counterweight merupakan bagian dari forklift yang fungsingnya menyeimbangkan


beban yang diangkat dengan forklift itu sendiri,yang letaknya berada di belakang yang
berlawanan dengan fork.sehingga kesetabilan forklift dan keseimbangannya terjaga.

2.2. Jenis, Metode dan Standar Forklift


2.2.1. Jenis Forklift

Forklift Mesin adalah Forklif Penggerak utamanya :

1. Motor bakar disel  FD,


2. Motor bakar gas  FG
3. Motor listrik (arus DC)  FB

Forklift Elektrik adalah forklift yang bekerja dengan penggerak sistem

1. Hydraulic + Electric
2. Hydraulic + Pneumatic

Forklift Mesin Forklift Elektrik

Read more at: http://kerja- Read more at: http://kerja-


safety.blogspot.co.id/2015 safety.blogspot.co.id/2015
/04/k3-forklift-load-center- /04/k3-forklift-load-center-
lc.html lc.html

Copyright kerja- Copyright kerja-


safety.blogspot.com Under safety.blogspot.com Under
Common Share Alike Common Share Alike
4
Atribution Atribution
2.2.2 Metode Kerja Foklift

Prinsip kerja Tuas

Bagian-bagian forklift /indotara.co.id

Read more at: http://kerja-safety.blogspot.co.id/2015/04/k3-forklift-load-


Forklift adalah salah satu jenis center-lc.html
pesawat pengangkat yang digunakan untuk
memindahkan suatu
Copyright barang dengan Under
kerja-safety.blogspot.com jarak Common
yang pendek.
Share Alike Sehingga
Atribution alat ini akan
memudahkan kerja manusia dalam suatu pekerjaan yang sangat besar. Prinsip kerja
forklift menggunakan prinsip kerja tuas, untuk itu diperlukan stabilitas forklift dalam
menerima beban.

Secara teori pusat gravitasi forklift tanpa membawa beban terdapat di bagian tengah
forklift (dibawah cabin operator). Semakin tinggi beban dinaikkan maka beban pusat
gravitasi akan bergeser ke semakin ke depan. Ketinggian angkat maksimum forklift adalah
ketika pusat gravitasi gabungan berada di tengah sumbu roda depan. Selama beban
pusat gravitasi gabungan tidak melebihi kondisi tersebut forklift masih aman dioperasikan.

5
Pusat gravitasi
Pergeseran Combine CG saat proses pengangkatan/ liftright.net
gabungan (Combined CG) juga akan bergeser ke depan jika beban berbentuk lebih
panjang. Berdasarkan
Read morestardardisasi OSHA forklift dikatakan stabil apabila pusat gravitasi
at: http://kerja-safety.blogspot.co.id/2015/04/k3-forklift-load-
gabungan (Combined CG) berada di center-lc.html
di dalam segitiga merah. Ketika pusat gravitasi
Copyright
gabungan berada kerja-safety.blogspot.com
di luar segitiga merah dapat Undermengakibatkan
Common Share Alike Atribution
forklift terjungkit (tipping
condition) ke depan maupun kesamping.

Kesetabilan dan Center of Gravity (CG) / osha.gov

6
Dimensi beban berpengaruh terhadap LC/ osha.gov

Read more at: http://kerja-


safety.blogspot.co.id/2015/04/k3-forklift-load-center-
lc.html

Copyright kerja-safety.blogspot.com Under Common Share


Alike Atribution

Proses jungkat-jungkit beban juga berpengaruh terhadap pergerseran LC / osha.gov

Read more at: http://kerja-safety.blogspot.co.id/2015/04/k3-forklift-load-center-


Proses jungkat-jungkit juga dapat mempengaruhi pergerseran Load Center beban
lc.html
meskipun tidak banyak, namun hal ini juga dapat mempengaruhi kesetabilan forklift
Copyright kerja-safety.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
terlebih saat membawa beban dengan berat sama dengan SWLnya (beban maximum).
Read more at: http://kerja-safety.blogspot.co.id/2015/04/k3-forklift-load-center-
lc.html

Copyright kerja-safety.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

7
Sistem Hidrolik pada Forklift
Fungsi dari sistem hidrolik forklift adalah mengkonversi tenaga dari pengerak mula
menjadi tenaga mekanis untuk pemindah muatan dengan cara mengangkat muatan
melalui Lift Cylinder dan mendorongnya melalui Tilt Cylinder. Pergerakan ini diatur secara
manual yang dioperasikan oleh Operator

Komponen hidrolik pada forklift


Lift silinder berfungsi
Read more sebagai pengatur pengangkatan dan penurunan garpu dan
at: http://kerja-safety.blogspot.co.id/2015/04/k3-forklift-load-center-
beban. Sedangkan tilt silinder berfungsi lc.html
sebagai pengatur kemiringan komponen alat
angkat ini. Copyright kerja-safety.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

Read more at: http://kerja-safety.blogspot.co.id/2015/04/k3-forklift-load-center-


2.2.3. Standar lc.html

1. UU No. Copyright kerja-safety.blogspot.com


1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Under Common Share Alike Atribution
Kerja
2. PP. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
3. Permenaker R.I No. Per.05/MEN/VII/1985 Tentang Pesawat Angkat dan Angkut
4. Permenaker R.I. No. Per-02/MEN/1992 Tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban, dan
Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja

8
2.3. Kelebihan dan Kekurangan dari Jenis, Metode dan Standar

2.3.1. Forklift Mesin

Kelebihan: Paling sering digunakan karena memiliki harga yang terjangkau dan
perawatan forklift tersebut sangat mudah serta mempunyai
kapasitas hingga 10 ton dan mengangkat barang hingga ketinggian
6 meter.

Kekurangan : Tidak dapat digunakan didalam ruangan karena dapat


menimbulkan polusi karena menggunakan bahan bakar solar.

2.3.2. Forklift Elektrik

Kelebihan : Paling ramah lingkungan dan dapat digunakan diberbagai ruangan


karena menggunakan baterai yang sumber utamanya tenaga listrik,
mempunyai kapasitas hingga 5 ton dan dapat mengangkat hingga
ketinggian 6 meter.

Kekurangan : Forklift ini tidak dapat digunakan terus menerus karena kapasitas
baterai yang normal mampu 5 hingga 8 jam.

9
BAB IV

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Di kesimpulan ini penulis menarik opini bahwa forklift merupakan alat yang sangat
penting bagi dunia logistik, dengan menggunakan forklift pekerjaan dapat berjalan dengan
mudah karena forklift sangat membantu dalam memindahkan barang ketempat yang
diinginkan dengan mudah baik itu ketempat yang lebih tinggi maupun ketempat yang lebih
rendah karena hal tersebut tertera didalam Peraturan Menaker RI No.Per 05/Men/1985
Tentang Pesawat Angkat Dan Angkut.

Tetapi dengan mengoperasikan forklift harus disertai dengan kemampuan yang baik,
karena forklift merupakan alat berat yang tidak mudah digunakan begitu saja karena perlu
training khusus untuk mengoperasikannya. Forklift juga membutuhkan perawatan yang
rutin dan baik karena dapat menunjang pengoperasian forklift dengan maksimal. Operator
yang mengoperasikan forklift harus di sertai dengan pelatihan yang baik karena sesuai
dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
Per.09/Men/VII/2010 Tentang Operator Dan Petugas Pesawat Angkat Dan Angkut.

3.2. Saran-saran

Forklift memang merupakan alat berat yang sangat membantu dunia pekerja terutama
dunia logistic, tetapi forklift ini memiliki kapasitas dan kemampuan yang berbeda-beda
dalam pengangkatan barang maupun cara memindahkan barangnya, oleh karena itu
apabila keterbatasan forklift ini bisa kita hilangkan pasti penggunaan forklift ini akan lebih
efisien dan maksimal. Tetapi semua itu perlu dana dan uji coba secara bertahap untuk
menghasilkan kemampuan seperti itu, dan tentu saja memakan waktu yang lebih lama
untuk mencapai tujuan tersebut, jadi dengan kemampuan forklift yang seperti saat ini kita
harus memaksimalkan kemampuan tersebut dengan sebaik mungkin sesuai dengan
keterbatan forklift tersebut dan harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan di
dalam peraturan yang mengatur tentang alat angkat dan angkut ter utama alat angkat
angkut forklift.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Peraturan Perundang-undangan K3


2. Modul-Modul Ahli K3 Angkat Angkut
3. www.google.com

11

Anda mungkin juga menyukai