Anda di halaman 1dari 15

STUDI KASUS

KERUSAKAN POWER STEERING PADA FORKLIFT


(HYDRAULIC) DI PT. CIPTA WIJAYA MANDIRI

Proposal Tugas Akhir

Disusun Oleh :

Nama : Rizky Andy Purnomo

Nim : 141201

Program Studi : Teknik Mesin

Jalur Studi Kasus

AKADEMI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA


SURAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

KONTRUKSI PADA PUMP AS TURBIN

Disusun Oleh:

Nama : Rizky Andy Purnomo

Nim : 141201

Program Studi : Teknik Mesin

Disetujui

Ketua Program Teknik Mesin Pembimbing


Akademik

Agung Supriyanto, ST.,MT Edy Iryanto , St.,MT

NIDN :0613077501 NIDN : 0005077301

Mengetahui ,

PD 1 Bidang akademik

Drs.Rahmat , MT

NIDN: 0025036802
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi kini teknologi sudah sangat berkembang, banyak
perusahaan yang melakukan produksi secara besar – besaran. Dalam
perkembangan teknologi ini perusahaan dituntut untuk bias memenuhi suatu
pasar. Dalam hal memindahkan barang dengan jumlah yang sangat banyak
perusahaan menggunakan sebuah alat bantu berupa forklift. Forklift atau yang
juga sering disebut sebagai Lift Truck adalah salah satu material handling yang
paling banyak digunakan di dunia logistic. Tujuan utama forklift adalah untuk
transportasi dan mengangkat. Sejarah forklift pertama kali diawali pada tahun
1906. Pennsylvania Railroad memperkenalkan sebuah baterai platform truck
untuk memindahkan barang. Forklift juga sangat membatu dan mempercepat
produksi didalam perusahaan.
Melihat mobilitas forklift yang tinggi kondisi ini membuat forklift kadang
mengalami trouble atau kerusakan pada bagian power steering. Power steering
merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan memutar sistem
kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang ringan tanpa
membutuhkan tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis bermaksud untuk
melakukan studi kasus terhadap kerusakan yang biasa terjadi pada mesin
Forklift 7 Ton beserta metode perbaikan berdasar pengalaman Praktek Kerja
Lapangan di PT. CMW. Hal tersebut akan dibahas di dalam tugas akhir ini
dengan judul “STUDI KASUS KERUSAKAN POWER STEERING
FORKLIFT 7 TON DI PT.CMW ”. \

B. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini telah ditetapkan masalah yang akan diteliti, diantaranya :
1. Bagaimana cara kerja Power Steering pada Forklift?
2. Apasaja kerusakan yang sering terjadi pada Power Stering?
3. Bagaimana cara memperbaiki kerusakan pada Power Steering?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Dapat mengetahui cara kerja Power Steering pada Forklift.
2. Dapat mengetahui kerusakan yang sering terjadi pada Power Stering.
3. Dapat mengetahui cara memperbaiki kerusakan pada Power Steering.

D. BatasanMasalah
Agar penelitian dapat lebih fokus, terperinci, dan sesuai dengan judul yang
diteliti maka dalam kegiatan tugas akhir ini hanya meneliti mengenai :
1. Kerusakan yang sering terjadi pada Power Stering.
2. Cara memperbaiki kerusakan pada Power Steering.

E. Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui cara kerja Power Steering pada Forklift.
2. Untuk mengetahui Kerusakan yang sering terjadi pada Power Stering.
3. Untuk mengetahui cara memperbaiki kerusakan pada Power Steering.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. ALAT BERAT
Alat-alat berat merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia
dlam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat
merupakan faktor yang penting dala sebuah perusahaan, konstruksi, terutama
perusahaan dengan skala besar. Pengelompokan alat berat dibedakan jadi 2 :
1. Berdasar penggeraknya (Prime-Mover)
Prime-Mover adalah penggerak utama alat berat, seperti halnya
kendaraan dapat bergerak maju/mundur dalam kecepatan tertentu. Prime-
Over dioperasikan sesuai dengan attachement yang terpasang.
Attachement adalah peralatan yang terpasang pada alat berat. Dimana
bentuk dan konstruksinya disesuaikan dengan tujuan pengunaan
dolapangan atau medan yang akan diterjuni oleh alat berap yang
bersangkutan. Berdasarkan penggeraknya (prime-mover) dibagi menjadi 2
jenis diantaranya :
a. Tractor
Tractor merupakan penggerak utama alat berat yang dapat berjalan
maju/mundur. Attachment terpasang pada rangka, dima operator
harus berbalik bila akan mengoperasikan attachment yang berada
didepan atau dibelakang alat berat.
b. Excavator
Excavator adalah penggerak utama alat berat. attachement dapat
berputar bersama dengan cabin operator.

2. Berdasar Fungsinya
Berdasarkan fungsinya alat berat dibagi menjadi :
a. Alat pengolah lahan
Bulldozer adalah salah satu jenis alat pengolah lahan.

b. Alat Penggali
Beberapa alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah front
shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
c. Alat pemindah material
Alat berat yang masuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya
tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk
memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain, misalnya
loader.
d. Alat Pemadat
Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah : tamping roller,
pneumatic tumping roller, compactor, dan lain-lain.
e. Alat Pemroses Material
Alat ini digunakan untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi
suatu bantuk dan ukuran yang diinginkan. Alat berat yang termasuk
dalam kategori ini adalah crusher dan concrete mixer truck.
f. Alat Penempatan Akhir Material
Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah : concrete speader,
asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.
g. Alat Pengangkat Material
Beberapa alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah : crane,
forklift, belt, truck, wagon.
Adapun fungsi alat berat (heavy duty equipment)) dilapangan diantaranya :
1. Mendukung pekerjaan yang dilakukan oleh manusia agar lebih
produktif
2. Melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh tenaga manusia
secara langsung, dalam batas waktu tertentu, dengan volume dan
mobilitas yang tinggi.

B. FORKLIFT
Forklift adalah mesin yang menggunakan dua garpu untuk mengangkat
dan menempatkan beban ke posisi yang biasanya sulit dijangkau. Forklift
umumnya terbagi dalam dua kategori yaitu untuk medan industri dan kasar.
Forklift umum digunakan dalam gudang rumah dan di sekitar dermaga truk dan
kereta. Mereka memiliki ban kecil yang dirancang untuk berjalan pada
permukaan aspal dan biasanya didukung oleh sebuah mesin pembakaran
internal yang berbahan bakar bensin, solar, atau bahan bakar propana.
Beberapa forklift industry kecil yang didukung oleh sebuah motor listrik
berjalan dari baterai internal. Forklift medan kasar, seperti namanya, dirancang
untuk berjalan pada kasar, permukaan beraspal. Forklift umumnya digunakan
di seluruh lokasi konstruksi atau dalam aplikasi militer. Alat ini memiliki besar,
ban pneumatik dan biasanya didukung oleh sebuah mesin pembakaran internal
yang berjalan pada bensin, solar, atau bahan bakar propana. Forklift medan
kasar dapat memiliki sebuah menara vertikal, yang mengangkat beban lurus ke
atas, atau ledakan teleskopis, yang mengangkat beban dan keluar dari dasar
mesin.
Gambar 2.1 Forklift
Sumber: [lit.1, 2015]
Forklift awal digunakan di sekitar lokasi konstruksi dan bisa mengangkat
sekitar 1.000 pon (454 kg) hingga ketinggian 30 inci (76 cm). Perkembangan
pesat dari forklift menara vertikal untuk keperluan industri disesuaikan dengan
forklift medan kasar juga. Pada pertengahan 1950-an, kapasitas dari 2.500
pound (1.135 kg) dan tinggi angkat hingga 30 kaki (9 m) yang tersedia.
Forklift sekarang ini banyak dibutuhkan untuk pengoperasian
gudang. Setiap perusahaan atau perusahaan manufaktur hampir secara
keseluruhan memiliki forklift. Hampir setiap gudang setidaknya punya
satu forklift, sebuah perangkat yang dapat mengangkat puluhan bahkan
ratusan kilogram dengan bantuan dua garpu terbuat dari logam besi.
Forklift adalah kendaraan seperti truk kecil, yang dikendarai oleh operator
yang bisa mengankat kontainer atau bahan menggunakan dua buah garpu.
Forks, juga disebut tines atau pisau, biasanya terbuat dari baja dan mampu
mengangkat berat berton-ton.
Forklift juga merupakan kendaraan yang difungsikan sebagai alat angkut
dalam pemindahan barang berkapasitas besar baik indoor maupun
outdoor, termasuk dalam kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan,
pabrik, gudang, ekspedisi, supermarket, dll. Dioperasikan secara electric
untuk dapat menaik turunkan beban serta bermanuver dengan jarak yang
cukup jauh. Operator dapat dengan mudah mengoperasikan alat ini dengan
duduk diatas cab operator yang telah disediakan dengan beragam fitur,
diantaranya layar LCD digital multi fungsi, tombol kendali kecepatan,
alarm, rem otomatis, sabuk pengaman, dll.
Jenis – jenis Forklift
Menurut sumber energi yang digunakan, ada 2 macam jenis forklift
yang saat ini populer digunakan :
1. Forklift Diesel
Forklift ini menggunakan mesin diesel sebagai penggeraknya.
Secara otomatis, forklift ini berbahan bakar solar dan biasanya
memiliki jenis ban yang terbuat dari karet seperti ban kendaraan
pada umumnya.
2. Forklift Electric
Forklif ini menggunakan tenaga batery sebagai sumber energinya.
Batery ini mempunyai lifetime sehingga diperlukan sebuah alat
untuk merrecharge sehingga batery dapat berfungsi kembali.

Bagian Utama Forklift

Gambar 2.4 Komponen Forklift


(Sumber: [lit.2, 2014]
Pada umumnya Forklift tersusun atas:
1. Fork
Adalah bagian utama dari sebuah forklift yang berfungsi sebagai
penopang untuk membawa dan mengangkat barang. Fork berbentuk
dua buah besi lurus dengan panjang rata-rata 2.5 m. Posisi peletakan
barang di atas pallet masuk ke dalam fork juga menentukan beban
maksimal yang dapat diangkat oleh sebuah forklift.
2. Carriage
Carriage merupakan bagian dari forklift yang berfungsi sebagai
penghubung antara mast dan fork. Ditempat inilah fork melekat.
Carriage juga berfungsi sebagai sandaran dan pengaman bagi barang-
barang dalam pallet untuk transportasi atau pengangkatan.
3. Mast
Mast adalah bagian utama terkait dengan fungsi kerja sebuah fork
dalam forklift. Mast adalah satu bagian yang berupa dua buah besi tebal
yang terkait dengan hydrolic system dari sebuah forklift. Mast ini
berfungsi untuk lifting dan tilting.

4. Overhead Guard
Overhead guard merupakan pelindung bagi seorang forklift driver.
Fungsi pelindungan ini terkait dengan safety user dari kemungkinan
terjadinya barang yang jatuh saat diangkat atau diturunkan, juga sebagai
pelindung dari panas dan hujan.
5. Counterweight
Counterweight merupakan bagian penyeimbang beban dari sebuah
forklift. Letaknya berlawanan dengan posisi fork.

Prinsip Kerja Forklift Secara Umun


Pada forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan fork. Fungsi
fork ini adalah sebagai pemegang landasan beban yang mana fork ini
terpasang pada kerangka (backrest) sebagai pembawa garpu dan tiang
penyokong mast. Fork assembly diikatkan ke salah satu ujung rantai dan
yang lainnya terikat pada beam tiang penyokong. Rantai ini bergerak
sepanjang puli (wheel) yang melekat pada ujung atas dari batang torak
pada lift silinder.
Berputarnya puli ini akibat dari tekanan fluida di dalam lift silinder
yang mengakibatkan tertariknya salah satu ujung yang terikat pada beam
tiang penyokong (outer mast). Karena rantai terikat, maka pulilah yang
berputar sekaligus naik turun oleh gaya tarik yang timbul pada rantai,
sedangkan ujung rantai yang lainnya akan bergerak mengangkat backrest
dan fork-nya sampai ketinggian maksimum yaitu 3 m.
Prinsip kerja proses lifting dan travel pada rancang bangun forklift

Gambar 2.5 Diagram alir proses lifting forklift


C. POWER STEERING
Power Steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk
meringankan memutar sistem kemudi kendaraan sehingga menghasilkan
putaran kemudi yang ringan tanpa membutuhkan tenaga yang berarti untuk
mengendalikan kemudi. Dalam perkembangannya power steering terbagi
menjadi 2, yaitu : Hidrolik Power Steering dan Elektronik Power Steering.
1. Elektronik Power Steering.
Sistem Electronic Power Steering (EPS) termasuk di dalamnya
komponen yang sama seperti pada sistem power steering konvensional.
Sebagai tambahannya adalah sebuah solenoid valve pada power
steering gear box, dan satu control unit dekat dibawah audio yang
terletak di panel farcia tengah. Untuk mengontrol aliran oli pada
steering gear box, disediakan satu solenoid yang bekerja berdasarkan
arus dari control module yang menerima sinyal dari VSS (Vehicle Speed
Sensor) dan TPS.

Gambar 2.6 Elektronik Power Steering


2. Hydraulic Power Steering
Rack-and-pinion assembly merupakan unit hydraulic-mechanical
dengan integral piston dan rack assembly. Di dalamnya ada satu rotary
valve yang mengarahkan aliran minyal power steering dan mengontrol
tekanan untuk mengurangi steering effort (suatu usaha daya yang
diperlukan untuk memutar kemudi). Ketika kemudi diputar, tahanan
yang terbentuk oleh adanya berat dari kendaraan dan gesekan roda ke
ban, menyababkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi agak
cenderung melenceng. Hal ini akan merubah posisi valve spool dan
sleeve, karena itulah diperlukan pengarahan pelumas bertekanan ke
proper end yang terdapat pada power cylinder. Perbedaan tekanan pada
sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack
untuk mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam power
cylinder yang berlawanan didesak ke control valve dan kembali ke
pump reservoir. Ketika steering effort berhenti, maka control valve
akan diketengahkan oleh gaya melintir dari torsion bar, tekanan pada
kedua sisi piston akan disamakan, dan roda depan kembali ke posisi
lurus ke depan.

Konstruksi Sistem

Rack-And-Pinion Power Steering System terdiri dari:


1. Rack and pinion steering gear box
Rack Pinion/Gearbox adalah sistem penggerak Power Steering dari
kemudi atas kemudian di teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh
komponen understeel atau kaki-kaki kendaraan (tie rod, rack end, idle
arm dll). Di dalam system Rack Pinion/Gearbox terdapat piston dan
valve (katup) yang bekerja sesuai tekanan olie yang disalurkan melalui
Vane Pump, selain itu terdapat juga seal-seal yang berguna menahan
tekanan olie agar tidak bocor keluar.
2. Power Steering Oil Pump
Pompa PS berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli
yang bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack
Pinion/Gearbox melalui Selang Tekan (Selang bertekanan tingi). Posisi
Vane Pump selalu berada di bagian atas dari Rack Pinion/Gearbox.
Hampir setengahnya system Power Steering dikendalikan dari kerja
Pompa, oleh karena itu bila terdapat kerusakan pada Pompa hampir
dipastikan system Power Steeringnya juga tidak akan jalan alias rusak
3. Oil reservoir
Oil reservoir berfungsi untuk menampung oli P/S.
4. Tubes/Hose (selang)
Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi dari
Vane Pump ke bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi
yang sangat cepat maka dapat menimbulkan efek bunyi jika bahan
selang yang dipakai kurang bagus kualitasnya.

Prinsip Kerja Power Steering Hidrolis


Sistem power steering menggunakan tekanan hidrolis yang
dibangkatkan oleh power steering pump gunanya adalah untuk
mengurangi langkah usaha yang diperlukan untuk memutar kemudi.
Power steering pump dipasang di depan engine. Pompa yang dipakai
adalah tipe vane-type, dan digerakkan oleh crankshaft melalui drive belt.
Minyak power steering ditarik dari reservoir ke pompa pada saat
mesin dalam keadaan hidup. Minyak ini ditekan oleh satu power steering
switch dan control valve yang letaknya di dalam power steering pump.
Gambar 2.7 Prinsip Kerja Power Steering Hidrolis

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. LokasiPeneliti
PT . Cipta Wijaya Mandiri ,Mranggen, Demak, Jawa Tengah.

B. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama kegiatan praktek kerja lapangan dari bulan Januari
2017 hingga bulan Mei 2017 kurang lebih selama 2 bulan
C. Jenis Penelitian
1. Deskriptif
2. Pengamatan

D. Instrument Penelitian
1. Bahan
Unit Forklift TCM 7 Ton
2. Alat
a. Meteran
b. Vamier kaliper
c. Tool box set
d. micrometer

E. Tahapan Penelitian
1. Perumusan masalah
Pada tahap ini peneliti menentukan dan merumuskan masalah serta
mengidentifikasi masalah.
2. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang akan dibuktikan kebenarannya
melalui penelitian di lapangan
3. Menentukan sampel penelitian
Pada tahap ini, ditentukan obyek yang akan diteliti. Keseluruhan obyek
yang akan diteliti disebut populasi penelitian. Bila dalam penelitian hanya
menggunakan sebagian saja dari populasi, maka dalam hal ini cukup
menggunakan sampel.
4. Menyusun rencana penelitian
Tahap ini merupakan pedoman selama melaksanakan penelitian. Sebagai
suatu pola perencanaan harus dapat mengungkapkan hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan penelitian.
5. Penelitian
6. Laporan penelitian
Menyusun data – data yang telah dikumpulkan menjadi suatu laporan yang
formal.

.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Power Steering, Jenis dan Komponen,


(http://riwadgalang.blogspot.com/2012/06/power-steering.html), diakses
pada 28 Desember 2017
Pentingnya Mempelajari Alat Berat - etd UGM (pdfetd.repository.ugm.ac.id ›
potongan › s1), diakses pada 28 Desember 2017
Rangkaian Hidrolik Forklift – documents (https://dokumen.tips › documents),
diakses pada 28 Desember 2017
Makalah Power Steering - Purnama Blog (purnama-bgp.blogspot.com › 2012),
diakses pada 28 Desember 2017
Cara Kerja Sistem Hidraulik Power Steering – autoexpose (www.autoexpose.org ›
acessoris), diakses pada 28 Desember 2017
Pengertian dan Komponen Power Steering – otomedia
(otomediashare.blogspot.com › 2016), diakses pada 28 Desember 2017
Makalah Alat Berat _ Ekskavator (tugas mata kuliah alat berat dan pengangkat)-
(https://nurdian25dhee.wordpress.com) diakses pada 28 Desember 2017
Makalah Power Steering Recirculating Ball – documents (https://dokumen.tips ›
documents), diakses pada 28 Desember 2017
Makalah Alat Berat _ ekskavator (tugas mata kuliah alat berat dan pengangkat)-
(https://nurdian25dhee.wordpress.com) diakses pada 28 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai