PENDAHULUAN
1
tidak sampai terjatuh. Yang menjadi permasalahan disini ialah pada kemiringan berapa
fork yang paling optimal untuk mengangkat, memindahkan dan menurunkan beban yang
maksimal. Persoalan tersebutlah yang melatar belakangi dibahas forklift ini.
Batasan masalah yang akan dibahas dari makalah ini mencakup hal-hal sebagai berikut :
Sistematika penulisan ini berdasarkan urutan kegiatan yang dibagi menjadi beberap bab
terdapat sub bab yang menjadi rincian pembahasan. Dalam makalah ini yang membahas
tentang kopling terdiri dari tiga bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi suatu konsep untuk sebuah tujuan tertentu. Dalam bab ini menjelaskan
latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembahasan masalah, tujuan
makalah, manfaat makalah dan sistematika penulisan.
BAB II : PEMBAHASAN
Pada bab ini meliputi pembahasan mengenai sejarah forklift, fungsi pada forklift,
prinsip kerja forklift, komponen-komponen utama forklift, jenis-jenis forklift.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Operator yang ahli dan profesional merupakan kunci utama untuk pengoperasian forklift
yang selamat dan efisien.
Peraturan Menteri tenaga Kerja No. Per.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan
Angkut, Pasal 4 mengatur setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani oleh operator
yang mempunyai kemampuan dan telah memiliki keterampilan khusus tentang Pesawat
Angkat dan Angkut. Untuk itu, pelatihan bagi operator forklift merupakan suatu keharusan
untuk memastikan bahwa operator tersebut sudah memiliki keahlian dan keterampilan dalam
mengoperasikan forkliftnya dengan selamat dan profesional sehingga tidak menimbulkan
kecelakaan dan kerugian berupa cidera pada diri mereka sendiri dan orang lain, ataupun
merusak peralatan serta material.
6
2.3. BAGIAN-BAGIAN FORKLIFT
Gambar.
Bagian- bagian
forklift
Bagian- bagian
utama dari sebuah
Forklift adalah:
1. Fork
Adalah
bagian utama dari sebuah forklift yang berfungsi sebagai penopang untuk membawa
dan mengangkat barang. Fork berbentuk dua buah besi lurus dengan panjang rata-
rata 2.5 m. Posisi peletakan barang di atas pallet masuk ke dalam fork juga
menentukan beban maksimal yang dapat diangkat oleh sebuah forklift.
2. Carriage merupakan bagian dari forklift yang berfungsi sebagai penghubung
antara mast dan fork. Ditempat inilah fork melekat. Carriage juga berfungsi sebagai
sandaran dan pengaman bagi barang-barang dalam pallet untuk transportasi atau
pengangkatan.
3. Mast adalah bagian utama terkait dengan fungsi kerja sebuah fork dalam forklift.
Mast adalah satu bagian yang berupa dua buah besi tebal yang terkait dengan
hydrolic system dari sebuah forklift. Mast ini berfungsi untuk lifting dan tilting. Mast
memiliki jangkauan lifting mulai dari 3 meter, 4 meter, hingga 6 meter.
4. Overhead guard merupakan pelindung bagi seorang forklift driver. Fungsi
pelindungan ini terkait dengan safety user dari kemungkinan terjadinya barang yang
jatuh saat diangkat atau diturunkan, juga sebagai pelindung dari panas dan hujan.
5. Counterweight merupakan bagian penyeimbang beban dari sebuah forklift. Letaknya
berlawanan dengan posisi fork.
7
2.4. JENIS-JENIS FORKLIFT
Factory (2006: 95) menjelaskan bahwa secara garis besar forklift ini mempunyai
tiga tipe yaitu:
a. Forklift Diesel
b. Forklift Battery
c. Forklift Bensin
8
Gambar. Forklift Diesel
(United Tractors 2008. Hal 36)
9
Gambar. Forklift Battery
(United Tractors 2008. Hal 36 )
10
Gambar.. Forklift
Bensin
(United Tractors 2008.
Hal 36)
11
Gambar. 2.18. Kontruksi Forklift
12
2.6. PRODUKTIVITAS ALAT BERAT FORKLIFT
13
cara konsumsi bbm alat berat per jam dapat membantu para pekerja konstruksi untuk
memperkirakan berapa lama alat berat mampu bekerja sesuai dengan pengisian bahan
bakar.
14
Cara Kerja Forklift – Dalam operasional forklift seringkali operator kurang memahami
tentang load center, biasanya dalam minset mereka adalah “ASAL TIDAK MELEBIHI
SWL = AMAN” padahal dimensi dari beban juga berpengaruh loh dalam proses
pengangkatan. Sebelum kita membahas lebih jauh sebaiknya kita ketahui dulu definsi
dari load center dan kita kenali bagaian-bagian forklift.
Hal ini penting di pahami oleh operator forklift untuk menjaga unit tetap stabil saat
dioperasikan yang mana akan berpengaruh terhadap keselamatan operator ataupun
barang yang dibawanya. Load center (LC) adalah jarak horizontal dari permukaan
depan vertical pada garpu ke pusat gravitasi beban, LC bisa juga disebut pusat gravitasi
beban (center of gravity load = CG Load), LC merupakan dasar untuk menentukan
tingkat kapasitas beban pada forklift, biasanya untuk forklift kapasitas 1-3 ton LCnya
ditetapkan 500 mm (tengah fork). Bisa dibilang LC dapat diwakili oleh bagain tengah
beban dari depan ke belakang, hal tersebut mudah dihitung dengan mengukur dimensi
beban yang akan dibawa. Nah kalo bentuk bebannya gak beraturan gimana…? Ya cari
15
titik keseimbangannya disitulah load centernya…! Posisi load center Semakin dekat ke
pusat gravitasi forklift maka forklift semakin stabil, Analoginya begini, kita menangkat
gula 5 kg dengan cara di gendong (didekatkan ke perut) rasanya akan berbeda dengan
kita mengangkat gula 5 kg namun di jauhkan dari perut.
Secara teori pusat gravitasi forklift tanpa membawa beban yaitu terdapat di bagian
tengah forklift (dibawah cabin operator), pusat grafitasi forklift yang membawa beban
(dengan load center berada di 500 mm) akan bergeser ke depan sedikit-demi sedikit
sesuai dengan ketinggian angkat, pada ketinggian angkat maksimum pusat gravitasi
akan berada tengah di sumbu roda depan, nah pusat gravitasi ini disebut pusat gravitasi
gabungan (forklift center gravity + load center). Dalam kondisi tersebut forklift masih
aman dioperasikan.
16
Lain halnya jika beban yang dibawa berbentuk lebih panjang, sehingga load center (LC)
beban bergeser ke ujung frok, saat di angkat ke ketinggian maximum pusat gravitasi
gabungan (combined Center of Gravity = Combined CG) akan bergeser ke depan roda
depan, nah hal inilah yang membuat forklift tidak stabil dan berbahaya. Forklift bisa
nungging bila LC terlalu ke depan, begitu juga bila LC terlalu ke kanan atau ke kiri
combined CG juga gakan bergeser ke kiri atau ke kanan akibatnya forklift bisa miring
bahkan roboh, konon kata OSHA bila combined CG berada di luar segitiga merah
(gambar diatas) tersebut menyebabkan forklift tidak setabil, Hal tersebut bisa juga
terjadi tanpa adanya proses pengankatan sampai ketinggian maximum.
17
Proses jungkat-jungkit juga dapat mempengaruhi pergerseran LC beban meskipun tidak
banyak, namun hal ini juga dapat mempengaruhi kesetabilan forklift terlebih saat
membawa beban dengan berat sama dengan SWLnya (beban maximum).
18
Contoh cara membaca curve load capacity (hanya sekedar contoh ngawur…hehe..hee)
Operator akan memindahkan barang ke ketinggian 4,5 meter, disana tersedia forklift
dengan kapasitas 2 ton dengan ketinggian mast maximum 5 meter. Beban berupa balok
kayu dengan dimensi PxLxT = 2 m X 1m X 0,5 m, berat balok tersebut 1,3 ton. Amankah
proses pengankatan tersebut…?
Jawab
Penyelesaian :
19
Dari pertemuan antara kurva mast 4,5 m dengan load center 1000 mm kita tarik garis ke
kiri maka disitu akan didapat nilai 1000 kg, jadi beban aman forklift dalam kondisi
tersebut hanyalah 1 Ton, artinya proses pengankatan balok kayu ke ketinggian 4,5 m
tidak aman karena berat balok kayu adalah 1,3 Ton
Nah sudah terjawab bukan,.. meskipun SWL forklift adalah 2 Ton namun dalam kondisi
ini tidaklah aman mengangkat beban yang memiliki berat hanya 65% dari SWL.
Bongkar Muat adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proses forwarding
(pengiriman) barang.
20
(transport) barang dari satu titik ke titik yang lain dengan jarak yang dekat.
Operasional kendaraan ini banyak terdapat di lingkungan pabrik
6. Loader adalah mesin yang digunakan untuk meraup dan transportasi bahan dalam
area kerja.
7. Exchavator adalah alat berat yang sering dipergunakan pada pekerjaan konstruksi,
kehutanan dan industri pertambangan karena alat ini dapat melakukan berbagai
macam pekerjaan.
Setiap pekerjaan pasti ada kendala- kendala yang dihadapi, sama halnya muat/
bongkar pasir besi. Adapun kendala - kendala yang sering terjadi dalam proses muat/
bongkar pasir besi sebagai berikut:
Kurangnya armada Truck yang disediakan, sehingga memperlambat proses muat/
bongkar.
-Kerusakan crane kapal/ darat.
-Kerusakan pada alat bongkar/ muat seperti; grab & bucket.
-Cuaca yang kurang mendukung seperti; hujan.
-Ketersediaan barang yang kurang dari kapasitas yang diinginkan.
21
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
bearing,tilt cylinder, inner mast, lift cylinder, outer mast, pully dan fork.
Prinsip kerja pada sistim mekanik: Pada Forklift terdapat suatu alat
yang disebut dengan Fork. Fungsi fork ini adalah sebagai pemegang landasan
beban yang mana fork ini terpasang pada kerangka (backrest) sebagai pembawa
garpu dan tiang penyokong mast. Fork assembly diikatkan ke salah satu ujung
rantai dan yang lainnya terikat pada dalam tiang penyokong. Rantai ini
bergerak sepanjang puli (wheel) yang melekat pada ujung atas dari batang torak
pada lift silinder. Berputarnya puli ini akibat dari tekanan fluida di dalam lift
silinder yang mengakibatkan tertariknya salah satu ujung yang terikat pada dalam
turun oleh gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan ujung rantai yang
maksimum yaitu 3000 mm, kemiringan 10 derajat dan mempunyai lebar garpu 1060
mm.
3.1. SARAN
22
DAFTAR PUSTAKA
Boris Bresle T.Y., “Design of Steel Structure”, Second Edition, New York, Jhon
Siley and SoncInc.
Hadi Suganda., “Mechanical Automobile”, Cetakan Departemen Mesin ITB,
HMM Bandung,1976M.
Khata Gutoov.,” Marine Auxxillary Machinary and System”, Second Edition,
NewYork,1965.
N. Rodenko.,” Material Handling Equitment”, Second Edition, Moscow, 1069.Pat
L. Manganon.,” The Principle of material Selection for Engineering
Design”,International Edition, Florida Institute of Technology Melbourne, Florida,
1999.S.
Timosenko.,”Strength of Material”, Third Edition, D.Van Nostrad Company Inc,
New York,1967.
Victor L.Streeccter.,” Fluid Mechanics”, Sixth Edition, Mc Graw Hill London,
1975
23