Anda di halaman 1dari 37

1) PERHITUNGAN JUMLAH TETESAN

Rumus : Tetesan/menit = Kebutuhan cairan (CC) X tetesan dasar


Waktu (jam) 60 (detik)
Mikro = 60 tetes/1cc
Makro = 20 tetes/1cc
Cara cepat : Kebutuhan cairan (CC) X 1/3 makro 1/1 mikro
Waktu (jam)
Contoh : Cairan 500 cc harus habis dalam 10 jam
Jawab : 500 CC X 1/3 makro = 16,6 gtt/menit
10 jam
Contoh : airan 250 cc dengan kecepatan 20 gtt/menit. Berapa waktu yang dibutuhkan?
Jawab : 250 X 1/3 = 20 gtt/menit
……..
250 X 1 = 4,16 jam
(20 X 3)

JUMLAH CAIRAN TETESAN WAKTU


500 CC 20 GTT 8,33 JAM
500 CC 30 GTT 5,55 JAM
500 CC 40 GTT 4,16 JAM
500 CC 60 GTT 2,77 JAM

PEMBUATAN CAMPURAN OBAT SKINTES

Rumus = 1 : 9
Contoh : Amoxycillin 0,1 cc dan Aquades 0,9 cc dalam spuit 1 cc disuntukkan dengan undulasi 0,5
– 1 cc dan ditunggu selama 15 menit hasilnya positif bila undulasi bertambah dan gatal
(merah).

PEMBUATAN LARUTAN SAFLON


Rumus : MI. VI = M2. V2
Contoh : Akan dibuat larutan saflon 0,2 % sebanyak 100 ml dengan sediaan larutan 20 %
ditanyakan berapa cairan saflon yang diperlukan?
Jawab : 20 %. V1 = 0,2 %. 100 ml
V1 = 0,2 % X 100 = 20 = 1 ml (jumlah saflon)
20 % 20
Jumlah aquades yang diperlukan = V2 – V1 = 100 – 1 ml = 99 ml

PERHITUNGAN TES RUMPLE LEED

Rumus = SISTOL + DIASTOL


2
Contoh : Tensi 120/80 mmHg
Jawab : 120 + 80 = 200 : 2 = 100 mmHg
Cara kerja : Alat tensimeter di pompa dan di tahan dalam batas 100 mmHg selama 15 menit
dan kemudian hasilnya dibaca, bila positif berarti didalam lingkaran selebar 5 Cm
terdapat lebih dari 10 bercak berwarna merah atau (petecki).

PERHITUNGAN PENGAMBILAN OBAT UNTUK TES MANTOUK


Contoh : Terdapat cairan PPD didalam vial 4 CC dengan kandungan obat 1 ML = 50 Unit (5 IU)
maka diambil dalam vial dengan :
Rumus : Unit yang diperlukan
Unit yang tersedia dalam 1 ml
Jadi : 5 Unit = 0,1 ml
50 Unit (dalam 1 ml)
Caranya : Disuntikkan 1 cc dengan pembacaan hasil, sesudah 24 - 72 jam.
Untuk ATS diberikan 300 Unit untuk dewasa dan separuhnya untuk anak (anti tetanus).

PERHITUNGAN JUMLAH PEMBERIAN O2


Rumus : RR X VOLUME TIDAL X 20 % = ML
Contoh : Klien dengan respirasi rate 35 X permenit harus mendapatkan O2 sebanyak?
35 X 500 ml X 20 % = 3500 ml = 3,5 liter

RUMUS MENGHITUNG BB dan TB NORMAL UNTUK BALITA DIATAS 3 TAHUN


Rumus : BB = 8 + 2N (Kg)
Rumus : TB = 80 + 5N (Cm)
Contoh : Balita usia 3 tahun memiliki BB normal 14 Kgdan TB 95 cm.

RUMUS MENGHITUNG DOSIS OBAT UNTUK ANAK (CLARK RULE)


Rumus : Dosis dewasa X berat badan (ponds)
150
1 ponds = 2,2 Kg

RUMUS MENGHITUNG BB IDEAL


Rumus : BB X 100 %
TB – 100
BB normal = Nilai 90 – 110 %
BB nilai kurang dari 90 %
BB nilai lebih dari 110 %

RUMUS MENGHITUNG BB IDEAL MENURUT BOCCA


Keterangan : (TB – 100 % Kg sedangkan pada pria yang kurang dari 160 cm dan perempuan
dengan TB kurang dari 150 cm dengan menggunakan :
Rumus : TB – 100 % X 1 Kg
Contoh : Pria dengan TB 170 cm harus memiliki BB ideal (170 – 100) – 10 % = 70 – 7 Kg (70 X
10 %) = 63 Kg

PENILAIAN KESADARAN DENGAN GCS


1. MATA (E) :
4 = Spontan membuka mata
3 = Dengan perintah
2 = Dengan rangsangan nyeri
1 = Tidak ada reaksi
2. MOTORIK (M) :
6 = Mengikuti perintah
5 = Melokalisir nyeri
4 = Menghindar nyeri
3 = Fleksi abnormal
2 = Ekstensi abnormal
1 = Tidak ada reaksi
3. VERBAL (v) :
5 = Orientasi baik
4 = Disorientasi waktu dan tempat tapi dapat mengucapkan kalimat
3 = Hanya mengucapkan kata – kata
2 = Mengerang
1 = Tidak ada reaksi
4. APGAR SCORE

Klinis 0 1 2
Warna kulit (A) Biru pucat Badan merah, extermitas Badan seluruh merah
biru

Pulse /bunyi jantung (p) Tidak ada <100XMnt >100X/Mnt

Reflek (G) Tidak ada Menyeringai/menangis Menangis kuat


Tonus otot (A) Lunglai Fleksi Aktif

Nafas (R) Tidak ada Tidak teratur Teratur kuat

Keterangan : (APGAR ditentukan setelah 1 Mnt dan 5 Mnt)


0 – 3 = Asfiksia berat
4 – 7 = Asfeksia sedang
7 – 10 = Normal
5. KEKUATAN OTOT
0 = Tidak ada kontraksi
1 = Terdapat kontraksi tapi tak bisa bergerak
2 = Hanya ada pergeseran/gerakan sendi
3 = Dapat mengadakan gerakan melawan gravitasi tapi tak bisa
4 = Dapat melawan gravitasi tapi tak bisa melawan tahanan pemeriksa (lemah)
5 = Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh

PENCATATAN :
L Ka L Ki

K Ka K Ki

6. TAJAM PENGLIHATAN
1) 6/6 : Bisa membaca dengan benar huruf pada snelen chart dan orang normal
pun dapat melakukan (pada jarak 6 meter).
2) 6/30 : Hanya bisa membaca huruf pada jarak 6 meter sedangkan orang normal
bisa membaca pada jarak 30 meter.
3) 3/60 : Hanya bisa melihat dan menentukan jumlah jari dengan benar pada jarak
3 meter sedangkan orang normal 60 M.
4) 1/300 : Hanya bisa melihat lambai tangan pada jarak 1 meter orang normal 300
meter.
5) 1/_ : Hanya bisa merasakan sinar saja.
6) 0 : Buta total.

REFLEK
REFLEK FISIOLOGI :
1. Reflek kornea
Dengan cara menyentuhkan kapas pada limbus kornea, hasil positif bila mata menggedip
(Nervus IV dan VII).
2. Reflek faring
Daerah faring digores/disentuh dengan menggunakan spatel, hasil positif bila penderita
mengalami reaksi muntah (Nervus IX dan X).
3. Reflek abdominal
Dengan cara menggoreskan dinding perut dari lateral ke umbilicus, hasil positif bila ada
reaksi otot menegang/keras dan negative pada orang tua, wanita multi para, obesitas.
4. Reflek kremaster
Dengan cara menggores paha bagian dalam bawah, hasil positif bila skrotum pada sisi yang
sama naik/kontaksi (L 1 – 2).
5. Reflek anal
Dengan cara menggores kulit pada daerah anal, hasil positif bila ada kontraksi spinter ani
(S3 -4 – 5).
6. Reflek bulbo cavernosus
Dengan cara menekan gland penis dan secara tiba-tiba masukkan jari yang lain kedalam
anus, hasil positif bila ada kontraksi pada spinter ani (S3 – 4/saraf spinal).
7. Reflek bisep (C5-6)
8. Reflek trisep (C6, 7, 8)
9. Reflek brachio radialis (C5-6)
10. Reflek patella (L2 – 3 – 4)
11. Reflek tendon achiles (L5-S2)
12. Reflek moro
Gerakan memeluk secara tiba-tiba pada bayi pada saat dikejutkan dengan tangan.

13. Reflek babinski


Dengan cara mengoreskan ujung hamer atau benda yang lain pada lateral telapak kaki
mengarah ke jari, hasil positif bila kaki bayi mengerut (abduksi) ini berarti normal, dan
abnormal pada orang dewasa (jari kaki meregang (aduksi ektensi).
14. Reflek sucking
Reflek menghisap pada bayi bila mulut bayi diberi sentuhan (minuman).
15. Reflek grasping
Tangan bayi akan memegang/megenggam bila diberi barang/ sentuhan.
16. Reflek rooting
Bayi akan menoleh bila salah satu sisi pipi diberi sentuhan.

REFLEK PATOLOGIS
1. Reflek Hoffman – tromer
Dengan cara jari tengah klien di ekstensikan ujungnya digores, hasil positif bila ada gerakan
fleksi pada jari lainnya.
2. Reflek jaw
Kerusakan kortikospinalis bilateral, eferen dan aferennya nervous trigeminus dengan
mengetuk dagu klien pada posisi mulut terbuka, hasil positif bila mulut terkatup.
3. Reflek regresi
Kerusakan traktus piramidalis bilateral/otak bilateral
4. Reflek glabella
Dengan cara mengetuk dahi diantara kedua mata, hasil positif bila kedua mata klien
tertutup
5. Reflek snout
Dengan cara mengetuk pertengahan bibir bagian atas, hasil positif bila mulutnya tercucur
saliva.
6. Reflek sucking
Dengan cara menaruh jari pada bibir klien, hasil positif bila klien menghisap jari tersebut.

7. Reflek graps
Dengan cara menaruh jari pada telapak tangan klien, hasil positif bila klien memegangnya.
8. Reflek palmomental
Dengan cara menggores telapak tangan pada daerah distal, hasil positif bila otot dagu
berkontraksi.
9. Reflek rosolimo
Dengan cara mengetuk telapak kaki bagian depan, hasil positif bila jari kaki ventrofleksi.
10. Reflek mendel bechterew
Dengan cara mengetuk pada daerah dorsal kaki sebelah depan, hasil positif bila jari kaki
ventrofleksi.

TES RANGSANGAN MENINGGEAL


1. Reflek nuchal rigidity
Dengan cara klien tanpa bantal fleksikan leher ke lateral kemudian fleksikan leher
mendekati dagu, hasil positif bila ada tahanan dan terasa nyeri.
2. Reflek kerning
Dengan cara fleksikan panggul dengan sudut 90 0 kemudian ekstensikan tungkai bawah pada
persendian lutut, hasil positif bila ada tahanan dan rasa sakit sebelum mencapai ekstensi
maksimal.
3. Reflek brudzinski I, II
Bila pada saat fleksi leher, lutut ikut fleksi juga (brudzinski I positif); dan satu tungkai tungkai
yang ekstensi ikut fleksi (brudzinski II positif).

KLASIFIKASI REFLEK
1. 4 + = Sangat cepat, hyperaktif.
2. 3 + = Agak cepat dari rata-rata.
3. 2 + = Normal/sesuai dengan rata-rata.
4. 1 + = Kurang dari normal, agak lambat.
5. 0 = Tidak ada respon.
TINGKAT KESADARAN :
1. Kompos metis
Penderita sadar penuh dan keadaan normal.
2. Somnolen
Penderita dalam keadaan mengantuk dan kesadaran dapat pulih bila dirangsang yang ditandai
dengan mudahnya klien dibangunkan dan mampu memberi jawaban secara verbal dan
menangkis bila diberi rangsangan sampai timbul nyeri.
3. Sopor
Penderita dalam keadaan mengantuk, dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat tetapi
kesadaran klien semakin menurun. Klien dapat melaksanakan instruksi singkat dan masih
terlihat gerakan spontan, dengan rangsangan nyeri klien tidak dapat dibangunkan dengan
sempurna, jawaban secara verbal tidak ada tetapi tangkisan terhadap nyeri masih baik.
4. Koma ringan atau semikoma
Penderita tidak menunjukkan respon secara verbal, reflek masih baik, gerakan timbul saat ada
rangsangan nyeri dan tidak terorganisir, penderita tidak dapat dibangunkan.
5. Letargi
Penderita ketika diajak bicara dengan suara yang keras, pasien terlihat mengantuk tetapi
membuka matanya dan melihat pada anda, memberikan respons terhadap pertanyaan,
kemudian jatuh tertidur.
6. Stupor
Penderita tersadar dari tidur hanya setelah mendapatkan rangsangan yang menyakitkan.
Respons verbal lambat atau tidak ada, jatuh kedalam keadaan tidak memberikan respons jika
rangsangan dihentikan. Kesadaran terhadap diri dan lingkungan minimal.
7. Obtudansi
Penderita membuka mata dan melihat pada anda ketika diguncangkan secara perlahan tetapi
memberikan respons dengan lambat dan agak sedikit bingung. Kesadaran dan minat terhadap
lingkungan menurun.
PEDIATRIC COMA SCALE

KEADAAN NILAI
1. Membuka mata
a. Spontan 4
b. Rangsangan verbal 3
c. Dengan nyeri 2
d. Tidak ada respon 1
2. Motorik
a. Spontan 6
b. Melokalisir nyeri 5
c. Menjauh dari nyeri 4
d. Fleksi terhadap nyeri 3
e. Ekstensi terhadap nyeri 2
f. Tidak ada respon 1
3. Verbal >2 tahun
a. Berorientesi 5
b. Bingung 4
c. Acuh 3
d. Tidak komprehensif 2
e. Tidak ada respon 1
4. Verbal <2 tahun
a. Senyum 5
b. Menangis 4
c. Menangis yang persisten 3
d. Lemas, diam 2
e. Tidak ada respon 1

KETERANGAN SCORE :
1. 15 = Kompos metis
2. 12-14 = Somnolen
3. 8-11 = Sopor
4. 3-7 = Koma

RUMUS TAKSIRAN PERSALINAN (HUKUM NAEGELE)


Rumus untuk siklus 28 hari.
Tanggal ditambah 7, bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1, bila bulan
dikurangi 3 hasilnya positif atau nol.
Rumus untuk siklus 35 hari.
Hari tanggal ditambah 14, bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1.
Contoh :
HPHT 11 – 05 – 2001 taksiran persalinan (11 + 7, 05 – 3, tahun ditambah satu = 18 – 02 –
2002 (siklus 28 hari).
Bulan 1 = 31 hari, bulan 2 = 28/29 hari, bulan 3 = 31 hari, bulan 4 = 30 hari, bulan 5 = 31
hari, bulan 6 = 30 hari bulan 7 = 31 hari, bulan 8 = 31 hari, bulan 9 = 30 hari, bulan 10 = 31
hari, nulan 11 = 30 hari, bulan 12 = 31 hari.

RUMUS MASA OVULASI


Ovulasi terjadi + 14 hari sebelum haid yang akan datang dan karena corpus luteum mempunyai
umur yang tertentu + 8 hari.
1. Pada siklus 28 hari ovulasi terjadi pada hari ke- 14 dari siklus.
2. Pada siklus 35 hari ovulasi terjadi pada hari ke- 21 dari siklus.

OVULASI
Stad. proliferasi Stad. Sekresi

M 14 14 hari M

SIKLUS 28 HARI

OVULASI
Stad. proliferasi Stad. Sekresi
M 21 14 hari M

SIKLUS 35 HARI

Beberapa istilah tentang haid :


1. Amenorrhoe = Tidak datangnya haid
2. Menorrhagia = Haid yang berlebihan banyaknya tetapi menurut siklus
3. Metrorrhagia = Perdarahan yang tidak teratur dan tidak menurut siklus
4. Dysmenorrhoe = Nyeri waktu haid

PERBEDAAN BATASAN – BATASAN ABORTUS DAN PARTUS


1. Abortus = BB < 500 gr dan usia kehamilan < 22 mg
2. Partus immaturus = BB antara 500 – 1000 gr dan usia kehamilan antara 22 – 28 mg
3. Partus praematurus = BB antara 1000 – 2500 gr dan usia kehamilan antara 28 – 37 mg
4. Partus matures = BB > 2500 mg dan usia kehamilan antara 37 – 42 mg
5. Partus serotinus = usia kehamilan > 42 mg

RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN PADA SAAT KALA I :


Rumus : Tinggi fundus (CM) – N X 155
N = 13 bila kepala belum melewati PAP.
N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika.
N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika.
RUMUS PERHITUNGAN OVULASI PADA WANITA
Menstrulasi …………………………14 hari………………………..menstrulasi berikutnya (siklus 28 hari)
Menstrulasi………………………….21hari…………………………menstrulasi berikutnya (siklus 35 harI

RUMUS MENGHITUNG UMUR KEHAMILAN (Mc DONALD)


Rumus : Tinggi fundus (CM) =…….bulan
3,5
Usia kehamilan (hitungan bulan) = TFU (dalam cm) X 2/7.
Usia kehamilan (hitungan minggu) = TFU (dalam cm) X 8/7
Contoh : Tinggi fundus 24 cm maka umur kehamilan = 24 : 3,5 = 6,8 bulan = 27 minggu.

RUMUS MENGHITUNG DENYUT JANTUNG JANIN


Hitung selama 5 detik selang 5 detik hitung lagi 5 detik selang 5 detik lalu hitung lagi 5 detik.
Hasilnya teratur bila angka ke 1 dan 3 sama.
Menghitung DDJ selama 60 detik tanpa berhenti.

BAYI DAN ANAK- FREKUENSI JANTUNG RATA-RATA PADA ANAK SAAT ISTIRAHAT
USIA FREKUENSI RATA-RATA BATASAN (DEVIASI DUA STANDAR)
1. Lahir 140 90 – 100
2. 1 bulan pertama – 6 bulan 130 80 – 180
3. 6 – 12 bulan 115 75 – 115
4. 1 – 2 bulan 110 70 – 150
5. 2 – 6 bulan 103 68 – 138
6. 6 – 10 bulan 95 65 – 125
7. 10 – 14 bulan 85 55 - 115

PEMERIKSAAN LEOPOLD
1. Memeriksa tinggi fundus dan bagian apa yang ada di fundus.
2. Menentukan letak punggung anak dan bagian terkecilnya.
3. Menentukan apa yang ada di bagian bawah dan sudah/belum masuk PAP.
4. Menentukan berapa bagaian yang masuk kedalam rongga panggul.

CARA MELAKUKAN LEOPOLD


1. Leopold I
a) Kaki penderita dibengkokkan pada lutut dan lipat paha.
b) Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita dan melihat kea rah muka penderita.
c) Rahim dibawa ketengah.
d) Tingginya fundus uteri ditentukan.
e) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus.
2. Leopold II
a) Kedua tangan pindah ke samping.
b) Tentukan dimana punggung anak.
Punggung anak terdapat di pihak yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah
bagian-bagian kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan pihak yang memberi
rintangan yang terbesar.
c) Kadang-kadang disamping terdapat kepala atau bokong ialah pada letak lintang.
3. Leopold III
a) Dipergunakan satu tangan saja.
b) Bagaian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya.
c) Cobalah apakah bagaian bawah masih dapat digoyangkan.
4. Leopold IV
a) Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat kea rah kaki penderita.
b) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagaian bawah.
c) Ditentukan apakah bagaian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul, dan berapa
masuknya bagaian bawah ke dalam rongga panggul.

KALA DALAM PERSALINAN


1. Kala I atau kala pembukaan
Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan cervik menjadi lengkap.
2. Kala II atau kala pengeluaran
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi.
3. Kala III atau kala uri
Dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya placenta.
4. Kala IV atau 2 jam post partum
Dimulai dari lahirnya placenta sampai 2 jam post partum.

LAMANYA PERSALINAN
PERSALINAN PRIMIGRAVIDA MULTIGRAVIDA
1. Kala I 12,5 jam 7 jam 20 menit
2. Kala II 80 menit 30 menit
3. Kala III 10 menit 10 menit
4. persalinan 14 jam 8 jam

TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN DALAM SETIAP KALA


1. Kala I :
a) Biarkan calon ibu untuk berjalan-jalan asalkan ketuban belum pecah.
b) Makanan dan minuman diusahakan yang mudah dicerna, dilarang kalau kemungkinan mau
persalinan agar tidak terjadi muntah.
c) Penderita dilarang mengejan.
2. Kala II (tanda-tanda) :
a) His lebih sering dan kuat.
b) Pasien mulai mengejan, hal ini disebabkan tekanan kepala anak pada dasar panggul dan
rectum.
c) Perdarahan sedikit bertambah.
d) Ketuban pecah dan air ketuban mengalir keluar.
e) Perineum menonjol dan anus mulai terbuka.
Tindakan yang harus dilakukan :
a) Perhatikan asepsis dan anti sepsis.
b) Kalau ketuban belum pecah harus dipecahkan.
c) Supaya usaha mengejan efektif, pasien dibimbing waktu mengejan.
d) Mengejan hanya boleh waktu his.
e) Bunyi jantung dan nadi harus diawasi dan di periksa.
3. Kala III (tugas kita) :
a) Pengawasan terhadap perdarahan.
b) Mencari tanda-tanda pelepasan placenta dan kalau sudah lepas kita segera melahirkan.
4. Kala IV (tugas kita) :
a) Mengawasi perdarahan post partum.
b) Menjahit robekan perineum.
c) Memeriksa bayi.

YANG PERLU DI CATAT DALAM PARTOGRAF


1. Identitas.
2. DJJ.
3. Keadaan ketuban.
4. Penyusupan kepala/molase.
5. Persentasi dan posisi dan turunya bagian depan.
6. Waktu.
7. Kontraksi/his per 10 menit.
8. Therapy.
9. Nadi dan tekanan darah ibu.
10. Urine.
11. Themperatur ibu.

BIDANG HODGE
HI : Sama dengan PAP.
H II : Sejajar H I melalui pinggir bawah sympysis.
H III : Sejajar H I melalui spina ischiadika.
H IV : Sejajar H I melalui ujung os cocygis.
Jadi misalnya dikatakan bahwa kepala sudah turun sampai H III.
Kalau kepala sudah sampai H IV kepala sudah sampai didasar panggul.
UKURAN PANJANG UTERUS
1. Pada anak-anak = 2 – 3 cm
2. Pada nullipara = 6 – 8 cm
3. Pada multipara = 8 – 9 cm

LAMA PERSALINAN
KALA PRIMIPARA MULTIPARA
I 12,5 jam 7 jam 20 menit
II 80 menit 30 menit
III 10 menit 10 menit
jumlah 14 jam 8 jam
PEMBERIAN IMUNISASI MENURUT UMUR
UMUR ANTIGEN
2 bulan BCG, DPT, Polio 1
3 bulan Hepatitis 1, DPT 2, Polio 2
4 bulan Hepatitis 2, DPT 3, Polio 3
9 bulan Hepatitis 3, Campak, Polio 4

PEMBERIAN INFUS PADA NEONATUS


Rumus jumlah cairan : Kebutuhan cairan X BB
Kebutuhan cairan :
1. NACL 3 % = 2 – 4 Meq/KgBB
2. KCL 3,75 % = 1 – 3 Meq/KgBB
3. BICNAT 7,5 % = 2 – 4 Meq/KgBB
4. DEXTROSE 10 % = Jumlah selebihnya
Sediaan :
1. NACL 3 % = 1 Meq = 2 cc
2. KCL 3,75 % = 1 Meq = 2 cc
3. BICNAT 7,5 % = 1 Meq = 1 cc

KEADAAN TUBUH NORMAL


RESPIRASI
USIA RATE
1. Bayi 30 – 60 X/Mnt
2. Anak 30 – 40 X/Mnt
3. Remaja 16 – 20 X/Mnt
4. Dewasa 12 – 16 X/Mnt

 Kenaikan suhu 0,6 C akan menaikan nafas 4 X/Mnt.


 Tiap kenaikan suhu 1 derajat celcius akan mengurangi kalori 1 Kg.

DENYUT NADI
USIA RATE
1. Bayi baru lahir sampai 1 bulan 120 – 160
2. Bayi usia 1 bulan sampai 12 bulan 80 – 40
3. Anak usia 12 bulan sampai 2 tahun 80 – 130
4. Anak usia 2 tahun sampai 6 tahun 75 – 120
5. Anak usia 6 tahun sampai 12 tahun 75 – 120
6. Anak remaja/dewasa 60 - 100

 Kenaikan suhu 0,6 C akan menaikan nadi 7 – 10 kali/Mnt.


 Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5 – 37,1.
 Setiap kenaikan 1 derajat Fahrenhett (2,6 C) memerlukan hidrasi/cairan sebanyak 5 – 10 CC/Kg
BB/hari.

PENGHITUNGAN DENYUT NADI MAKSIMAL


Rumus : 220 – Umur (dalam tahun)
Contoh : Usia 20 tahun denyut nadi maksimalnya 200 X permenit, (saat berolahraga stop
apabila nadi sudah mencapai 200 X permenit.

TEKANAN DARAH
USIA TEKANAN DARAH (mmHg)
1. Baru lahir 40
2. 1 bulan 85/54
3. 1 tahun 95/65
4. 6 tahun 105/65
5. 10 sampai 13 tahun 110/65
6. 14 sampai 17 tahun 120/80
7. 18 tahun 120/80
8. 44 sampai 65 tahun 130/80

 JVP = Kurang lebih 2 CM


 CVP = Atrium 0 – 4 CM H2O, vena cava 4 – 11 CM
 Urin = 1 – 1,5 ML/Kg BB/Jam
 Bising usus = 4 – 12 X/Mnt
 TIO = 15 – 20 mm H2O
 Kapasitas urin dalam bladder orang dewasa = > 250 – 400 ML
 Kapasitas urin dalam bladder anak = > 50 – 200 ML
 Keinginan berkemih pada orang dewasa bila bladder sudah penuh > 250 CC dan anak > 50 CC

KLASIFIKASI TINGKAT TEKANAN DARAH PADA ORANG DEWASA


KATEGORI SISTOLIK (mm Hg) DIASTOLIK (mm Hg)
1. HT sangat berat >210 > 120
2. HT berat 180 – 209 110 – 119
3. HT sedang 160 – 179 100 – 109
4. HT ringan 140 – 159 90 – 99
5. Sangat normal 130 – 139 85 – 89
6. normal < 130 < 85

NILAI LABORATORIUM NORMAL


JENIS KELAMIN DAN PEMERIKSAAN NILAI NORMAL
HEMOGLOBIN :
13 – 16 gr/DL
1. HB pria 12 – 14 gr/DL
2. HB wanita 40 – 48 %
3. Hematokrit pria 37 – 43 %
4. Hematokrit wanita < 10 MM lewat 60’
5. LED wintrop pria < 20 MM lewat 60’
6. LED wintrop wanita < 10 MM lewat 60’
7. Westergen pria < 15 MM lewat 60’
8. Westergen wanita 45,5 – 5,5 Juta/ul
9. Eritrosit pria 4 – 5 Juta/ul
10. Eritrosit wanita 5000 – 10000 ul
11. Leukosit 0–1
12. Basofil 1–3
13. Eosinofil Batang 2 – 6, Segmen 50 – 70
14. Neutrofil 20 – 40
15. Limfosit 2–8
16. Monosit 150000 – 400000 ul
17. Trombosit
MASA PERDARAHAN :
1. Duke 1 – 3’
2. IVY 1 – 6’
RETRAKSI BEKUAN DARAH :
1. Serum 40 – 60 %
2. Sifat Kenyal/rapuh
MASA BEKUAN DARAH :
1. LEE, white 10 – 15’
2. Kapiler 2 – 6’
3. Fibrinogen 20 – 400 MG/ml
4. Masa thrombin 0 – 60’
5. Masa protom >25”
6. Trombo test 70 – 100 %
7. SGOT < 12 U/I
8. SGPT < 12 U/I
9. LDH 80 – 24 MG/DL
10. CKMB < 10 U/I
11. Trigliserida 40 – 155 MG/dl
12. Kolesterol total 150 – 250 MG/DL
13. HDL pria 35 – 55 MG/DL
14. HDL wanita 45 – 65 MG/DL
15. Magnesium 1,0 – 2,5 MG/DL
16. Natrium darah 135 – 147 Meq/I
17. Natrium urin 130 – 220 Meq/24 Jam
18. Kalium darah 3,5 – 5,5 Meq/I
19. Kalium urin 25 – 100 Meq/I
20. Klorida darah 100 – 106 Meq/I
21. Klorida urin 120 – 250 Meq/I
22. FE 80 – 140 UG/DL
23. Protein total 6,0 – 7,8 G/DL
24. Albumin 45 – 67 %
25. Glukosa darah 60 – 100 MG/DL
26. Amylase darah 80 – 150S. somogi
27. Amylase urin 80 – 1250S. somogi
28. Asam urat darah 3, 0 – 6,0 Mg/DL
29. Asam urat urin 100 – 1000 Mg/24 Jam
30. Kalsium darah 9 – 11 Mg/DL
31. Kalsium urin 30 – 150 MG/Jam
32. Ureum darah 20 – 40 MG/DL
33. Ureum urin 20 – 35 G/24 Jam
34. Kreatinin D 0,5 – 1,5 MG/DL
35. Kreatinin urin 1 – 2 G/24 Jam
36. Bilirubin direk < 0,4 MG/DL
37. Indirek < 0,6 MG/DL
38. Total 0,3 – 1,0 MG/DL
39. Protein total 6 – 7 MG/DL
40. Albumin 4 – 5,2 MG/DL
41. Globulin 1,3 – 2,7 G/DL
AGD :
1. HCO3 21 – 28 MMOL/L
2. PCO2 4,7 – 5,9 KPA (35 – 45 mmHg)
3. PH 7,38 – 7,4
4. PO2 11 – 13 KPA (80 – 100 mmHg)

CAIRAN CEREBROSPINAL
Komposisi : Jernih, tak berwarna, tak berbau.
Terdiri atas : Air, protein, O2, elektrolit, CO2, glukosa, tekanan normal 60 – 180 H2O, jumlah
diproduksi perhari 500 ML, jumlah cairan pada orang dewasa yang bersirkulasi
125 – 150 ML.
PH 7,31
PCO2 47,9 mmHG
HCO3 22,9 Meq/I
Kalsium 2,32 Meq/I
Klorida 113 – 127 Meq/I
Kretinin 0,4 – 1,5 MG %
Glukosa 54 – 80 MG %
SGOT 0 – 19 Unit
LDH 8 – 50 Unit
Magnesium 2,20 Meq/I
Fospat 1,2 – 2,1 MG %
Protein lumbal 20 – 40 MG %
Sisternal 15 – 25 MG %
Ventrikuler 5 – 25 MG %
Kalium 2,33 – 4,58 Meq/I
Natrium 117 – 137 Meq/I
Urea 8 – 28 MG %
Asam urat 0,0 – 2,8 MG %
sel 1 – 5 Limfosit/MM3

EKG
Cara pemasangan elektroda :
1. Warna merah = Lengan kanan.
2. Warna kuning = Lengan kiri.
3. Warna hijau = Tungkai kiri.
4. Warna hitam = Tungkai kanan.

Cara pembacaan hasil EKG :


1 kotak kecil = 0,04 detik.
Laju QRS frekuensi 60 – 100 X/Mnt, kurang dari 60 = Bradikardi, dan lebih dari 100 = Takikardi.

Gelombang normal :
P = Tegak (+), di I, II, Avl, v2 – 6 dan terbalik di Avl, mungkin terbalik di III, Avl, v I.
Q = q kecil di I, II, AVF, V4 – 6, durasi 0,03 detik tinggi ¼ R, ukuran bervariasi di AVR.
= Q besar dengan durasi 0,4 detik di III, abnormal di AVF dan III (harus di diagnose), Q besar
di AVL normal.
QS = Semua negative kecuali V1 – 2.
R = Terbesar di 1, V4 – 6.
S = S dominan di V1 – 3, kecil dan progresif di V3 – 6, S mungkin ditemukan di I, II.
T = Tegak di I, II, AVF, V2 – 6, terbalik di AVR, mungkin terbalik di III, AVL, VI.
U = Tidak terlihat sering, terlihat terbalik di V2 – 4.

GELOMBANG EKG PATOLOGI :


1. Hypertropi Atrium Kiri
Lebar, tegak dan bertakik di V4 – 6.
2. Hypertropi Atrium Kanan
P tinggi > 2,5 MM, runcing di II, III, AVF.
3. Hypertropi Ventrikel Kiri
R I dan S III > 2,6 MM, R pada AVL > 11 MM, R pada V 1 – 5 > 52,6 MM, S pada V1 + R pada V 5
atau V 6 > 3,5 MM, depresi ST, inverse I, interval QRS antara 0,1 – 0, 12.
4. Hypertropi Ventrikel Kanan
R tinggi di V I > 5 MM, R:S pada V I > 1 MM, depresi ST, T terbalik pada V 1 – 3.
5. Iskemia Miokard
Depresi ST > 1 MM, horizontal dan menurun.
6. Infark Miokard
Elevasi ST > 1 MM, T besar dan tegak lurus, setelah 1 – 3 hari T terbalik dan timbul Q yang
abnormal yang menandakan infark transient, durasi Q < 0,04 detik, Q:R 25 %.
Lokasi infark :
1) Anterior kelainan di sadapan V 2 – 4.
2) Inferior kelainan di AVF.
3) Lateral kelainan pada I, V 6.
4) Posterior kelainan di R yang tinggi, T tegak pada V 1 – 2.
7. Perikarditis
Elevasi ST disemua sadapan kecuali AVR, AVL, V1, V2 dan T terbalik.
8. Hyperkalemia
T tinggi ramping dan runcing, P hilang, QRS melebar, takikardi ventrikel.
9. Hypokalemia
Depresi ST, T rendah, U besar di V 2 – 4, U:T rasio > 1,0 MM.
10. Hyperkalsemia
Interval Q – T memendek, T terdapat pada akhir QRS.
11. Hypokalsemia
ST, QT memanjang.

DERAJAT GANGGUAN PENYAKIT JANTUNG


1. Grade I = Tidak ada gejala ketika melakukan aktifitas biasa.
2. Grade II = Timbul gejala ketika melakukan aktivitas biasa.
3. Grade III = Timbul gejala saat melakukan aktivitas ringan.
4. Grade IV = Timbul gejala saat istirahat.
PERTUMBUHAN
1. Berat badan
a. Usia 0 – 6 bulan = 750 – 1000 gr/bulan.
b. Usia 6 – 12 bulan = 300 – 500 gr/bulan.
c. Usia 1 – 4 tahun = 150 gr/bulan.
2. Tinggi badan
a. Usia 0 – 6 bulan = 2,5 cm/bulan.
b. Usia 6 – 12 bulan = 1,25 cm/bulan.
c. Usia 1 – 7 tahun = 7,5 cm/tahun.
3. Lingkar kepala
a. Tahun pertama = 10 cm.
b. Tahun kedua = 2,5 cm.
c. Usia 3 – 5 tahun = 1,25 cm/tahun.

STANDAR NCHS UMUR 0 – 36 BULAN


USIA LAKI-LAKI PEREMPUAN
(BULAN) BERAT TINGGI BERAT TINGGI
0 3,3 50,5 3,2 49,9
1 4,3 54,6 4,0 53,3
2 5,2 58,1 5,7 56,8
3 6,0 61,1 5,4 59,5
4 6,7 63,7 6,0 62,0
5 7,3 65,9 6,7 64,1
6 7,8 67,8 7,2 65,9
7 8,3 69,5 7,7 67,6
8 8,8 71,0 8,2 69,1
9 9,2 72,3 8,6 70,4
10 9,5 73,6 8,9 71,8
11 9,9 74,9 9,2 73,1
12 10,2 76,1 9,5 74,3
13 10,4 77,2 9,8 75,5
14 10,7 78,3 10,0 76,7
15 10,9 79,4 10,2 77,8
16 11,1 80,4 10,4 78,9
17 11,3 81,4 10,6 79,9
18 11,5 82,4 10,8 80,9
19 11,7 83,3 11,0 81,9
20 11,8 84,2 11,2 82,9
21 12,0 85,1 11,4 83,8
22 12,2 86,0 11,5 84,7
23 12,4 86,8 11,7 85,6
24 12,6 87,6 11,9 86,5
25 12,8 88,5 12,1 87,3
26 13,0 89,2 12,3 88,2
27 13,1 90,0 12,4 89,0
28 13,3 90,8 12,6 89,8
29 13,5 91,6 12,8 90,6
30 13,7 92,3 12,9 91,3
31 13,8 93,0 13,1 92,1
32 14,0 93,7 13,3 92,8
33 14,2 94,5 13,4 93,5

STANDAR NCHS UMUR 2 – 14 TAHUN


UMUR LAKI - LAKI PEREMPUAN
TAHUN BULAN BERAT TINGGI BERAT TINGGI
2 0 12,3 85,6 11,8 84,5
1 12,5 86,4 12,0 85,4
2 12,7 87,2 12,2 86,2
3 12,9 88,1 12,4 87,0
4 13,1 88,9 12,6 87,9
5 13,3 89,9 12,8 88,7
6 13,5 91,2 13,0 89,5
7 13,7 92,0 13,2 90,2
8 13,9 92,7 13,4 91,0
9 14,1 93,5 13,6 91,7
10 14,3 94,2 13,8 92,5
11 14,4 94,9 13,9 93,2
3 0 14,6 95,6 14,1 93,5
1 14,8 96,3 14,3 94,6
2 15,0 96,3 14,4 95,3
3 15,2 97,0 14,6 96,0
4 15,3 97,7 14,8 96,6
5 15,5 98,4 14,9 97,3
6 15,7 99,1 15,1 97,9
7 15,8 99,7 15,2 98,6
8 16,0 100,4 15,4 99,2
9 16,2 101,0 15,5 99,8
10 16,4 101,7 15,7 100,4
11 16,5 102,3 15,8 101,0
4 0 16,7 102.,9 16,0 101,6
1 16,9 103,6 16,1 102,2
2 17,0 104,2 16,2 102,8
3 17,2 104,8 16,4 103,4
4 17,4 105,4 16,5 104,0
5 17,5 106,0 16,6 104,5
5 0 18,7 109,3 17,7 108,4
1 18,8 110,5 17,8 108,9
2 19,0 111,0 18,0 109,5
3 19,2 111,5 18,1 110,0
4 19,3 112,1 18,3 110,5
5 19,5 112,6 18,4 111,0
6 19,7 113,1 18,6 111,6
7 19,8 113,6 18,7 112,1
8 20,0 114,1 18,9 112,6
9 20,2 114,6 19,0 113,1
10 20,3 115,1 19,2 113,6
11 20,5 115,6 19,4 114,1
6 0 20,7 116,1 19,5 114,6
1 20,9 116,6 19,7 115,1
2 21,0 117,1 19,9 115,6
3 21,2 117,5 20,0 116,1
4 21,4 118,0 20,2 116,6
5 21,6 118,5 20,4 117,1
6 21,7 119,4 20,6 117,6
7 21,9 119,0 20,8 118,1
8 22,1 119,9 21,0 118,6
9 22,3 120,3 21,2 119,1
10 22,5 120,8 21,4 119,6
11 22,7 121,2 21,6 120,1
7 0 22,9 121,7 21,8 120,6
1 23,0 122,1 22,1 121,1
2 23,2 122,6 22,3 121,5
3 23,4 123,0 22,5 122,0
4 23,6 123,5 22,8 122,5
5 23,8 123,9 23,0 123,0
6 24,0 124,4 23,3 123,5
8 0 25,3 127,0 24,8 126,4
1 25,5 127,4 25,1 126,9
2 25,7 127,8 25,4 127,4
3 26,0 128,3 25,7 127,8
4 26,2 128,7 26,0 128,3
5 26,4 129,1 26,3 128,8
6 26,7 129,6 26,6 129,3
7 26,9 130,0 26,9 129,8
8 27,1 130,4 27,2 130,3
9 27,4 130,9 27,5 130,8
10 27,6 131,3 27,8 131,2
11 27,9 131,7 28,1 131,7
9 0 28,1 132,2 28,5 132,2
1 28,4 132,6 28,8 132,7
2 28,6 133,0 29,1 133,2
3 28,9 133,5 29,4 133,7
4 29,2 133,9 29,8 134,2
5 29,5 134,4 30,1 134,7
6 29,7 134,8 30,5 135,2
7 30,0 135,3 30,8 135,7
8 30,3 135,7 31,1 136,2
9 30,6 136,1 31,5 136,8
10 30,9 136,6 31,8 137,3
11 31,1 137,1 32,2 137,8
10 0 31,4 137,5 32,5 138,3
1 31,7 138,0 32,9 138,8
2 32,0 138,4 33,3 139,4
3 32,4 138,9 33,6 139,9
4 32,7 139,4 34,0 140,4
5 33,0 139,9 34,4 140,9
6 33,3 140,3 34,7 141,5
11 0 35,3 143,3 37,0 144,8
1 35,6 143,8 37,3 145,3
2 36,0 144,3 37,7 145,9
3 36,4 144,8 38,1 146,5
4 36,7 145,3 38,5 147,0
5 37,1 145,8 38,8 147,6
6 37,5 146,4 39,2 148,2
7 37,8 146,9 39,6 148,8
8 38,2 147,4 40,0 149,3
9 38,6 148,0 40,4 149,9
10 39,0 148,5 40,8 150,4
11 39,4 149,1 41,1 151,0
12 0 39,8 149,7 41,5 151,5
1 40,2 150,2 41,9 152,1
2 40,6 150,8 42,3 152,6
3 41,0 151,3 42,7 153,1
4 40,4 151,9 43,1 153,6
5 40,8 152,5 43,5 154,1
6 42,3 153,0 43,8 154,6
7 42,7 153,6 44,2 155,0
8 43,1 154,2 44,6 155,5
9 43,6 154,8 45,0 155,9
10 44,0 155,3 45,4 156,3
11 44,5 155,9 45,7 156,7
13 0 45,0 156,5 46,1 157,1
1 45,4 157,0 46,5 157,5
2 45,9 157,6 46,8 157,8
3 46,4 158,2 47,2 158,2
4 46,8 158,7 47,6 158,5
5 47,3 159,3 47,9 158,8
6 47,8 159,9 48,3 159,0

DENYUT NADI DALAM KEADAAN ISTIRAHAT


UMUR RENDAH NORMAL RATA - RATA TINGGI NORMAL
1. Neonates 70 125 190
2. Usia 1 – 11 bulan 80 120 160
3. Usia 2 tahun 80 110 130
4. 4 tahun 80 100 120
5. 6 tahun 75 100 115
6. 8 tahun 70 90 110
7. 10 tahun 70 90 110
KLASIFIKASI DENYUT NADI
1. 0 = Tidak ada denyut nadi yang teraba.
2. 1 + = Denyutan berkurang dan sulit diraba.
3. 2 + = Normal, teraba dengan mudah dan tidak mudah lenyap.
4. 3 + = Denyutan kuat dan seperti memantul terhadap ujung jari.

KLASIFIKASI KEDALAM OEDEMA


1. 4 + = Depresi 8 mm.
2. 3 + = Depresi 6 mm.
3. 2 + = Depresi 4 mm.
4. 1 + = Depresi 2 mm.

DOSIS OBAT MENURUT BERAT BADAN DAN USIA


USIA BERAT BADAN DOSIS
1. Neonatus 3,4 KG < 12,5 %
2. 1 bulan 4,2 KG < 14,5 %
3. 3 bulan 5,6 KG 18 %
4. 6 bulan 7,7 KG 22 %
5. 1 tahun 10 KG 25 %
6. 3 tahun 14 KG 33 %
7. 5 tahun 18 KG 40 %
8. 7 tahun 23 KG 50 %
9. 12 tahun 37 KG 75 %

SARAF KRANIAL
NAMA SARAF JENIS (S/M) FUNGSI
1. Olfaktorius Simpatis Pembau.
2. Optikus Simpatis Penglihatan.
3. Okulomotorius Motorik Pergerakan mata kedalam, keatas, elevasi alis, mata, kontroksi
pupil,nkonvergensi, reaksi bersamaan.
4. Trocklearis Motorik Pergerakan mata kebawah dan keluar.
5. Trigeminus Motorik/simpatis Mengunyah sensasi wajah/kulit kepala dan gigi.
6. Abducens Motorik Pergerakan mata lateral.
7. Fasialis Motorik Ekspresi wajah/pengecapan (2/3) lidah anteriol, salvias.
8. Akustikus Simpatis Pendengaran, keseimbangan.
9. Glosofari Motorik Salivasi,menelan.
10. Ngeus Simpatis Sensasi tenggorokan tonsil, pengecapan (1/3) lidah posterior.
11. Vagus Motorik/simpatis Menelan, bicara, denyut jantung, peristaltic/sensasi
tenggorokan, laring, visceral.
12. Asesorius Motorik Pergerakan bahu, rotasi kepala.
13. hipoglosus Motorik Pergerakan lidah.

KEBUTUHAN CAIRAN MENURUT PIERCE


DERAJAT DEHIDRASI KEBUTUHAN CAIRAN TIAP KG BB
1. Ringan 5%
2. Sedang 8%
3. Berat 10 %

Rumus : Kebutuhan cairan = Nilai X 10 % X KG BB X 1 liter


15

KLASIFIKASI TEKANAN DARAH BERDASARKAN THE SIXTH REPORT OF THE JOINT NATIONAL
COMMITTEE ON PREVENTION, DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH BLOOD
PRESURE, 1997.
KATEGORI SISTOL DIASTOL REKOMENDASI
1. Normal < 130 < 85 Cek ulang 2 tahun.
2. Perbatasan
3. Hipertensi I 130 – 139 85 – 89 Cek ulang dalam 1 tahun.
4. Hipertensi II
5. Hipertensi III 140 – 159 90 – 99 Konfermasi dalam ½ bulan
dan rubah gaya hidup.
160 – 179 100 – 109 Rujuk dalam 1 bulan.

>180 >110 Rujuk segera dalam 1


minggu berdasarkan
kondisi klinik.

PATOKAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT DEABETES MILITUS (DM)


KADAR BUKAN DM BELUM PASTI DM
1. Glukosa darah sewaktu
1) Plasma vena < 110 110 – 199 > 220
2) Darah kapiler < 90 90 – 199 > 200
2. Glukosa darah puasa
1) Plasma vena < 110 110 – 125 >126
2) Darah kapiler < 90 90 - 109 > 110

KEBUTUHAN KALORI MENURUT FAO/WHO


UMUR KEBUTUHAN KALORI
1. Kurang dari 1 tahun 1090
2. 1 – 3 tahun 1360
3. 4 – 6 tahun 1830
4. 7 – 9 tahun 2190
LAKI – LAKI :
1. 10 – 12 tahun 2600
2. 13 – 15 tahun 0,97 M X A
3. 16 – 19 tahun 1,02 M X A
4. 20 – 39 tahun 1,00 M X A
5. 40 – 49 tahun 0,95 M X A
6. 50 – 59 tahun 0,90 M X A
7. 60 – 69 tahun 0,80 M X A
8. > 70 tahun 0,70 M X A
PEREMPUAN :
1. 10 – 12 tahun 2350
2. 13 – 15 tahun 1,13 F X A
3. 16 – 19 tahun 1,05 F X A
4. 20 – 39 tahun 1,00 F X A
5. 40 – 49 tahun 0,95 F X A
6. 50 – 59 tahun 0,90 F X A
7. 60 – 69 tahun 0,80 F X A
8. > 70 tahun 0,70 F X A

KETERANGAN :
M = Berat badan X 46 Kalori
F = Berat badan X 40 Kalori
A = Indeks aktivitas
1. Ringan = 0,90
2. Sedang = 1,0
3. Aktif = 1,17
Cairan yang hilang :
1. Bayi = 80 – 90 %
2. Anak = 70 – 80 %
3. Dewasa = 65 – 70 %
Rumus : Jumlah cairan X BB

REHIDRASI UNTUK BAYI DENGAN DIARE


Rumus : BB X (D + M + C) CC
Keterangan :
1. D = Dehidrasi
1) Dehidrasi ringan = 50 CC
2) Dehidrasi sedang = 80 CC
3) Dehidrasi berat = 100 CC
2. M = Maintenance
1) Neonates = 140 – 120 CC
2) 0 – 1 tahun = 120 – 100 CC
3) 1 – 2 tahun = 100 – 90 CC
4) 2 – 4 tahun = 90 – 80 CC
5) 4 – 8 tahun = 80 – 70 CC
6) 8 – 12 tahun = 70 – 60 CC
7) > 12 tahun = 60 – 50 CC
3. C = Concomitten loss
1) Muntah = 25 CC
2) Berak = 25 CC
3) Muntah dan berak = 30 CC
TANPA DEHIDRASI = 10 CC/KgBB/Mencret/Muntah.

PEMBERIAN ORALIT SETIAP MENCRET/MUNTAH


1. Usia kurang 1 tahun = 50 – 100 CC
2. Usia 1 – 5 tahun % = 100 – 200 CC
3. Usia lebih 5 tahun = 200 – 300 CC
4. Dewasa = 300 – 400 CC
RULE OF NINE WALACE (LUKA BAKAR)
1. Kepala dan leher =9%
2. Ekstremitas atas =2x9%
3. Paha, betis dan kaki =4x9%
4. Dada, perut, punggung, bokong =4x9%
5. Perineum dan vagina =1%

DERAJAT LUKA BAKAR


1. Stadium I = Pada epidermis (sembuh 5 – 7 hari).
2. Stadium II = Pada dermis (sembuh 16 – 21 hari).
3. Stadium III = Sudah mencapai sub kutis.

PERBEDAAN LINGKUNGAN INTRA DAN EKSTRA UTERIN

KEADAAN SEBELUM LAHIR SESUDAH LAHIR


1. Lingkungan fisik Cairan Udara
2. Suhu luar Pada umumnya tetap Berubah-ubah
3. Stimulasi sensoris Terutama kinestetik/vibrasi Bermacam-macam stimulasi
4. Gizi Tergantung pada zat-zat gizi yang terdapat Tergantung pada tersediannya bahan
dalam darah ibu makanan dan kemampuan saluran
cerna
5. Penyediaan oksigen Berasal dari ibu kejanin melalui placenta Berasal dari paru-paru kepembuluh
darah paru-paru
6. Pengeluaran hasil Dikeluarkan ke system peredaraan darah Dikeluarkan melalui paru-paru, kulit,
metabolisme ibu ginjal, dan saluran pencernaan

TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK SAMPAI REMAJA


1. Masa prenatal
1) Masa mudigah/embrio : konsepsi – 8 minggu.
2) Masa janin/fetus : 9 minggu – lahir.

2. Masa bayi: usia 0-1 tahun


1) Masa neonatal dini : 0 – 28 hari.
(1) Masa neonatal : 0 – 7 hari.
(2) Masa neonatal lanjut : 8 – 28 hari.
2) Masa pasca neonatal : 29 hari – 1 tahun.
3. Masa pra sekolah: usia 1 – 6 tahun
4. Masa sekolah: usia 6 – 18/20 tahun
1) Masa pra remaja : usia 6 – 10 tahun.
2) Masa remaja:
(1) Masa remaja dini.
a. Wanita usia 8 – 13 tahun.
b. Pria usia 10 – 15 tahun.
(2) Masa remaja lanjut.
a. Wanita usia 13 -18 tahun.
b. Pria usia 15 – 20 tahun.

KENAIKAN BB ANAK TAHUN PERTAMA DENGAN GIZI YANG BAIK


1. Triwulan I = 700 – 1000 gram/bulan.
2. Triwulan II = 500 – 600 gram/bulan.
3. Triwulan III = 350 – 450 gram/bulan.
4. Triwulan IV = 250 – 350 gram/bulan.

RUMUS PERKIRAAN TINGGI BADAN ANAK


1. Usia 1 tahun = 1,5 X TB lahir.
2. Usia 4 tahun = 2 X TB lahir.
3. Usia 6 tahun = 1,5 X TB usia 1 tahun.
4. Usia 13 tahun = 3 X TB lahir.
5. Dewasa = 3,5 X TB lahir (2 X TB 2 tahun).

RUMUS PREDIKSI TB ANAK DENGAN MELIHAT TB ORANG TUA


TB anak perempuan = (TB ayah – 13 cm) + TB ibu + 8,5 cm
2
TB anak laki-laki = (TB ibu + 13 cm) + TB ayah + 8,5 cm
2
KETERANGAN : 13 cm adalah rata-rata selisih tinggi badan antara orang dewasa laki-laki dan
perempuan di Inggris, dan 8,5 cm adalah nilai absolute tentang tinggi badan.

PERTUMBUHAN GIGI
1. Gigi pertama tumbuh umur = 5 – 9 bulan
2. Umur 1 tahun = 6 – 8 gigi susu
3. Selama tahun kedua = 8 biji
4. Umur 2 ½ tahun = 20 gigi susu
Waktu erupsi gigi tetap :
1. Umur 6 – 7 tahun = Molar pertama
2. Umur 7 – 9 tahun = Insisor
3. Umur 9 – 11 tahun = Premolar
4. Umur 10 – 12 tahun = Kaninus
5. Umur 12 – 17 tahun = Molar kedua
6. Umur 17 – 25 tahun = molar ketiga

PERKEMBANGAN MENTAL (GERAKAN KASAR, HALUS, EMOSI, SOSIAL, PRILAKU DAN BICARA

1) Dari lahir sampai 3 bulan


1) Belajar mengangkat kepala.
2) Belajar mengikuti obyek dengan mata.
3) Melihat muka orang dengan tersenyum.
4) Bereaksi terhadap suara/bunyi.
5) Mengenal ibunya dengan penglihatan, pendengaran, penciuman dan kontak.
6) Menahan barangyang dipegangnya.
7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.
2) Dari 3 sampai 6 bulan
1) Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang
tangan.
2) Mulai belajar maraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya.
3) Menaruh benda-benda di mulutnya.
4) Berusaha memperluas lapangan pandang.
5) Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.
6) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang.
3) Dari 6 sampai 9 bulan
1) Dapat duduk tanpa bantuan.
2) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.
3) Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.
4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.
5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
6) Bergembira dengan melempar benda-benda.
7) Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti.
8) Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/lain.
9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-
sembunyian.
4) Dari 9 sampai 12 bulan
1) Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu.
2) Dapat berjalan dengan dituntun.
3) Menirukan suara.
4) Mengulang bunyi yang didengarnya.
5) Belajar menyatakan satu atau dua kata.
6) Mengerti perintah sederhana atau larangan.
7) Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin
menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya.
8) Berpartisipasi dalam permainan.
5) Dari 12 sampai 18 bulan
1) Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah.
2) Menyusun 2 atau 3 kotak.
3) Dapat mengatakan 5 – 10 kata.
4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing.
6) Dari 18 bulan sampai 24 bulan
1) Naik turun tangga.
2) Menyusun 6 kotak.
3) Menunjuk mata dan hidungnya.
4) Menyusun 2 kata.
5) Belajar makan sendiri.
6) Menggambar garis di kertas atau pasir.
7) Mulai belajar mengontrol BAK dan BAB.
8) Menaruh minat kepada apa yang di kerjakan oleh orang-orang yang lebih
besar.
9) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka.
7) Dari 2 tahun sampai 3 tahun
1) Belajar melonjat, memanjat, melompat dengan satu kaki
2) Membuat jembatan dengan 3 kotak.
3) Mampu menyusun kalimat.
4) Menggunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan
kepadanya.
5) Mengambar lingkaran.
6) Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di
luar keluarganya.
8) Dari 3 sampai 4 tahun
1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.
2) Berjalan pada jari kaki.
3) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri.
4) Menggambar garis silang.
5) Menggambar orang hanya kepala dan badan.
6) Mengenal 2 atau 3 orang.
7) Bicara dengan baik.
8) Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya.
9) Banyak bertanya.
10) Bertanya bagaimana anak di lahirkan.
11) Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang.
12) Mendengar cerita-cerita.
13) Bermain dengan anak lain.
14) Menunjukkan rasa sayang terhadap saudara-saudaranya.
15) Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.
9) Dari 4 sampai 5 tahun
1) Melompat dan menari.
2) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan.
3) Menggambar segi tiga dan segi empat.
4) Pandai bicara.
5) Dapat menghitung jari-jarinya.
6) Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu.
7) Mendengar dan mengulang hal-hal yang penting dan cerita.
8) Minat kepada kata baru dan artinya.
9) Memprotes bila dilarang apa yang di ingininya.
10) Mengenal 4 warna.
11) Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil.
12) Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.
10) Pendidikan/stimulasi yang perlu diberikan
1) Akademi sederhana: pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan
berhitung.
2) Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat.
3) Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya
pengalaman.
4) Menyanyi, menggambar.
5) Bahasa: bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair
sederhana.
6) Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan, menyampaikan
berita.
7) Membuat permainan dari kertas.
8) Bermain musik.
9) Mengenal tugas, larangan-larangan.
10) Aktifitas sehari-hari (makan sendiri, minum sendiri, control BAB/BAK
sendiri).

Anda mungkin juga menyukai