Perhitungan Jumlah Tetesan
Perhitungan Jumlah Tetesan
Rumus = 1 : 9
Contoh : Amoxycillin 0,1 cc dan Aquades 0,9 cc dalam spuit 1 cc disuntukkan dengan undulasi 0,5
– 1 cc dan ditunggu selama 15 menit hasilnya positif bila undulasi bertambah dan gatal
(merah).
Klinis 0 1 2
Warna kulit (A) Biru pucat Badan merah, extermitas Badan seluruh merah
biru
PENCATATAN :
L Ka L Ki
K Ka K Ki
6. TAJAM PENGLIHATAN
1) 6/6 : Bisa membaca dengan benar huruf pada snelen chart dan orang normal
pun dapat melakukan (pada jarak 6 meter).
2) 6/30 : Hanya bisa membaca huruf pada jarak 6 meter sedangkan orang normal
bisa membaca pada jarak 30 meter.
3) 3/60 : Hanya bisa melihat dan menentukan jumlah jari dengan benar pada jarak
3 meter sedangkan orang normal 60 M.
4) 1/300 : Hanya bisa melihat lambai tangan pada jarak 1 meter orang normal 300
meter.
5) 1/_ : Hanya bisa merasakan sinar saja.
6) 0 : Buta total.
REFLEK
REFLEK FISIOLOGI :
1. Reflek kornea
Dengan cara menyentuhkan kapas pada limbus kornea, hasil positif bila mata menggedip
(Nervus IV dan VII).
2. Reflek faring
Daerah faring digores/disentuh dengan menggunakan spatel, hasil positif bila penderita
mengalami reaksi muntah (Nervus IX dan X).
3. Reflek abdominal
Dengan cara menggoreskan dinding perut dari lateral ke umbilicus, hasil positif bila ada
reaksi otot menegang/keras dan negative pada orang tua, wanita multi para, obesitas.
4. Reflek kremaster
Dengan cara menggores paha bagian dalam bawah, hasil positif bila skrotum pada sisi yang
sama naik/kontaksi (L 1 – 2).
5. Reflek anal
Dengan cara menggores kulit pada daerah anal, hasil positif bila ada kontraksi spinter ani
(S3 -4 – 5).
6. Reflek bulbo cavernosus
Dengan cara menekan gland penis dan secara tiba-tiba masukkan jari yang lain kedalam
anus, hasil positif bila ada kontraksi pada spinter ani (S3 – 4/saraf spinal).
7. Reflek bisep (C5-6)
8. Reflek trisep (C6, 7, 8)
9. Reflek brachio radialis (C5-6)
10. Reflek patella (L2 – 3 – 4)
11. Reflek tendon achiles (L5-S2)
12. Reflek moro
Gerakan memeluk secara tiba-tiba pada bayi pada saat dikejutkan dengan tangan.
REFLEK PATOLOGIS
1. Reflek Hoffman – tromer
Dengan cara jari tengah klien di ekstensikan ujungnya digores, hasil positif bila ada gerakan
fleksi pada jari lainnya.
2. Reflek jaw
Kerusakan kortikospinalis bilateral, eferen dan aferennya nervous trigeminus dengan
mengetuk dagu klien pada posisi mulut terbuka, hasil positif bila mulut terkatup.
3. Reflek regresi
Kerusakan traktus piramidalis bilateral/otak bilateral
4. Reflek glabella
Dengan cara mengetuk dahi diantara kedua mata, hasil positif bila kedua mata klien
tertutup
5. Reflek snout
Dengan cara mengetuk pertengahan bibir bagian atas, hasil positif bila mulutnya tercucur
saliva.
6. Reflek sucking
Dengan cara menaruh jari pada bibir klien, hasil positif bila klien menghisap jari tersebut.
7. Reflek graps
Dengan cara menaruh jari pada telapak tangan klien, hasil positif bila klien memegangnya.
8. Reflek palmomental
Dengan cara menggores telapak tangan pada daerah distal, hasil positif bila otot dagu
berkontraksi.
9. Reflek rosolimo
Dengan cara mengetuk telapak kaki bagian depan, hasil positif bila jari kaki ventrofleksi.
10. Reflek mendel bechterew
Dengan cara mengetuk pada daerah dorsal kaki sebelah depan, hasil positif bila jari kaki
ventrofleksi.
KLASIFIKASI REFLEK
1. 4 + = Sangat cepat, hyperaktif.
2. 3 + = Agak cepat dari rata-rata.
3. 2 + = Normal/sesuai dengan rata-rata.
4. 1 + = Kurang dari normal, agak lambat.
5. 0 = Tidak ada respon.
TINGKAT KESADARAN :
1. Kompos metis
Penderita sadar penuh dan keadaan normal.
2. Somnolen
Penderita dalam keadaan mengantuk dan kesadaran dapat pulih bila dirangsang yang ditandai
dengan mudahnya klien dibangunkan dan mampu memberi jawaban secara verbal dan
menangkis bila diberi rangsangan sampai timbul nyeri.
3. Sopor
Penderita dalam keadaan mengantuk, dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat tetapi
kesadaran klien semakin menurun. Klien dapat melaksanakan instruksi singkat dan masih
terlihat gerakan spontan, dengan rangsangan nyeri klien tidak dapat dibangunkan dengan
sempurna, jawaban secara verbal tidak ada tetapi tangkisan terhadap nyeri masih baik.
4. Koma ringan atau semikoma
Penderita tidak menunjukkan respon secara verbal, reflek masih baik, gerakan timbul saat ada
rangsangan nyeri dan tidak terorganisir, penderita tidak dapat dibangunkan.
5. Letargi
Penderita ketika diajak bicara dengan suara yang keras, pasien terlihat mengantuk tetapi
membuka matanya dan melihat pada anda, memberikan respons terhadap pertanyaan,
kemudian jatuh tertidur.
6. Stupor
Penderita tersadar dari tidur hanya setelah mendapatkan rangsangan yang menyakitkan.
Respons verbal lambat atau tidak ada, jatuh kedalam keadaan tidak memberikan respons jika
rangsangan dihentikan. Kesadaran terhadap diri dan lingkungan minimal.
7. Obtudansi
Penderita membuka mata dan melihat pada anda ketika diguncangkan secara perlahan tetapi
memberikan respons dengan lambat dan agak sedikit bingung. Kesadaran dan minat terhadap
lingkungan menurun.
PEDIATRIC COMA SCALE
KEADAAN NILAI
1. Membuka mata
a. Spontan 4
b. Rangsangan verbal 3
c. Dengan nyeri 2
d. Tidak ada respon 1
2. Motorik
a. Spontan 6
b. Melokalisir nyeri 5
c. Menjauh dari nyeri 4
d. Fleksi terhadap nyeri 3
e. Ekstensi terhadap nyeri 2
f. Tidak ada respon 1
3. Verbal >2 tahun
a. Berorientesi 5
b. Bingung 4
c. Acuh 3
d. Tidak komprehensif 2
e. Tidak ada respon 1
4. Verbal <2 tahun
a. Senyum 5
b. Menangis 4
c. Menangis yang persisten 3
d. Lemas, diam 2
e. Tidak ada respon 1
KETERANGAN SCORE :
1. 15 = Kompos metis
2. 12-14 = Somnolen
3. 8-11 = Sopor
4. 3-7 = Koma
OVULASI
Stad. proliferasi Stad. Sekresi
M 14 14 hari M
SIKLUS 28 HARI
OVULASI
Stad. proliferasi Stad. Sekresi
M 21 14 hari M
SIKLUS 35 HARI
BAYI DAN ANAK- FREKUENSI JANTUNG RATA-RATA PADA ANAK SAAT ISTIRAHAT
USIA FREKUENSI RATA-RATA BATASAN (DEVIASI DUA STANDAR)
1. Lahir 140 90 – 100
2. 1 bulan pertama – 6 bulan 130 80 – 180
3. 6 – 12 bulan 115 75 – 115
4. 1 – 2 bulan 110 70 – 150
5. 2 – 6 bulan 103 68 – 138
6. 6 – 10 bulan 95 65 – 125
7. 10 – 14 bulan 85 55 - 115
PEMERIKSAAN LEOPOLD
1. Memeriksa tinggi fundus dan bagian apa yang ada di fundus.
2. Menentukan letak punggung anak dan bagian terkecilnya.
3. Menentukan apa yang ada di bagian bawah dan sudah/belum masuk PAP.
4. Menentukan berapa bagaian yang masuk kedalam rongga panggul.
LAMANYA PERSALINAN
PERSALINAN PRIMIGRAVIDA MULTIGRAVIDA
1. Kala I 12,5 jam 7 jam 20 menit
2. Kala II 80 menit 30 menit
3. Kala III 10 menit 10 menit
4. persalinan 14 jam 8 jam
BIDANG HODGE
HI : Sama dengan PAP.
H II : Sejajar H I melalui pinggir bawah sympysis.
H III : Sejajar H I melalui spina ischiadika.
H IV : Sejajar H I melalui ujung os cocygis.
Jadi misalnya dikatakan bahwa kepala sudah turun sampai H III.
Kalau kepala sudah sampai H IV kepala sudah sampai didasar panggul.
UKURAN PANJANG UTERUS
1. Pada anak-anak = 2 – 3 cm
2. Pada nullipara = 6 – 8 cm
3. Pada multipara = 8 – 9 cm
LAMA PERSALINAN
KALA PRIMIPARA MULTIPARA
I 12,5 jam 7 jam 20 menit
II 80 menit 30 menit
III 10 menit 10 menit
jumlah 14 jam 8 jam
PEMBERIAN IMUNISASI MENURUT UMUR
UMUR ANTIGEN
2 bulan BCG, DPT, Polio 1
3 bulan Hepatitis 1, DPT 2, Polio 2
4 bulan Hepatitis 2, DPT 3, Polio 3
9 bulan Hepatitis 3, Campak, Polio 4
DENYUT NADI
USIA RATE
1. Bayi baru lahir sampai 1 bulan 120 – 160
2. Bayi usia 1 bulan sampai 12 bulan 80 – 40
3. Anak usia 12 bulan sampai 2 tahun 80 – 130
4. Anak usia 2 tahun sampai 6 tahun 75 – 120
5. Anak usia 6 tahun sampai 12 tahun 75 – 120
6. Anak remaja/dewasa 60 - 100
TEKANAN DARAH
USIA TEKANAN DARAH (mmHg)
1. Baru lahir 40
2. 1 bulan 85/54
3. 1 tahun 95/65
4. 6 tahun 105/65
5. 10 sampai 13 tahun 110/65
6. 14 sampai 17 tahun 120/80
7. 18 tahun 120/80
8. 44 sampai 65 tahun 130/80
CAIRAN CEREBROSPINAL
Komposisi : Jernih, tak berwarna, tak berbau.
Terdiri atas : Air, protein, O2, elektrolit, CO2, glukosa, tekanan normal 60 – 180 H2O, jumlah
diproduksi perhari 500 ML, jumlah cairan pada orang dewasa yang bersirkulasi
125 – 150 ML.
PH 7,31
PCO2 47,9 mmHG
HCO3 22,9 Meq/I
Kalsium 2,32 Meq/I
Klorida 113 – 127 Meq/I
Kretinin 0,4 – 1,5 MG %
Glukosa 54 – 80 MG %
SGOT 0 – 19 Unit
LDH 8 – 50 Unit
Magnesium 2,20 Meq/I
Fospat 1,2 – 2,1 MG %
Protein lumbal 20 – 40 MG %
Sisternal 15 – 25 MG %
Ventrikuler 5 – 25 MG %
Kalium 2,33 – 4,58 Meq/I
Natrium 117 – 137 Meq/I
Urea 8 – 28 MG %
Asam urat 0,0 – 2,8 MG %
sel 1 – 5 Limfosit/MM3
EKG
Cara pemasangan elektroda :
1. Warna merah = Lengan kanan.
2. Warna kuning = Lengan kiri.
3. Warna hijau = Tungkai kiri.
4. Warna hitam = Tungkai kanan.
Gelombang normal :
P = Tegak (+), di I, II, Avl, v2 – 6 dan terbalik di Avl, mungkin terbalik di III, Avl, v I.
Q = q kecil di I, II, AVF, V4 – 6, durasi 0,03 detik tinggi ¼ R, ukuran bervariasi di AVR.
= Q besar dengan durasi 0,4 detik di III, abnormal di AVF dan III (harus di diagnose), Q besar
di AVL normal.
QS = Semua negative kecuali V1 – 2.
R = Terbesar di 1, V4 – 6.
S = S dominan di V1 – 3, kecil dan progresif di V3 – 6, S mungkin ditemukan di I, II.
T = Tegak di I, II, AVF, V2 – 6, terbalik di AVR, mungkin terbalik di III, AVL, VI.
U = Tidak terlihat sering, terlihat terbalik di V2 – 4.
SARAF KRANIAL
NAMA SARAF JENIS (S/M) FUNGSI
1. Olfaktorius Simpatis Pembau.
2. Optikus Simpatis Penglihatan.
3. Okulomotorius Motorik Pergerakan mata kedalam, keatas, elevasi alis, mata, kontroksi
pupil,nkonvergensi, reaksi bersamaan.
4. Trocklearis Motorik Pergerakan mata kebawah dan keluar.
5. Trigeminus Motorik/simpatis Mengunyah sensasi wajah/kulit kepala dan gigi.
6. Abducens Motorik Pergerakan mata lateral.
7. Fasialis Motorik Ekspresi wajah/pengecapan (2/3) lidah anteriol, salvias.
8. Akustikus Simpatis Pendengaran, keseimbangan.
9. Glosofari Motorik Salivasi,menelan.
10. Ngeus Simpatis Sensasi tenggorokan tonsil, pengecapan (1/3) lidah posterior.
11. Vagus Motorik/simpatis Menelan, bicara, denyut jantung, peristaltic/sensasi
tenggorokan, laring, visceral.
12. Asesorius Motorik Pergerakan bahu, rotasi kepala.
13. hipoglosus Motorik Pergerakan lidah.
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH BERDASARKAN THE SIXTH REPORT OF THE JOINT NATIONAL
COMMITTEE ON PREVENTION, DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH BLOOD
PRESURE, 1997.
KATEGORI SISTOL DIASTOL REKOMENDASI
1. Normal < 130 < 85 Cek ulang 2 tahun.
2. Perbatasan
3. Hipertensi I 130 – 139 85 – 89 Cek ulang dalam 1 tahun.
4. Hipertensi II
5. Hipertensi III 140 – 159 90 – 99 Konfermasi dalam ½ bulan
dan rubah gaya hidup.
160 – 179 100 – 109 Rujuk dalam 1 bulan.
KETERANGAN :
M = Berat badan X 46 Kalori
F = Berat badan X 40 Kalori
A = Indeks aktivitas
1. Ringan = 0,90
2. Sedang = 1,0
3. Aktif = 1,17
Cairan yang hilang :
1. Bayi = 80 – 90 %
2. Anak = 70 – 80 %
3. Dewasa = 65 – 70 %
Rumus : Jumlah cairan X BB
PERTUMBUHAN GIGI
1. Gigi pertama tumbuh umur = 5 – 9 bulan
2. Umur 1 tahun = 6 – 8 gigi susu
3. Selama tahun kedua = 8 biji
4. Umur 2 ½ tahun = 20 gigi susu
Waktu erupsi gigi tetap :
1. Umur 6 – 7 tahun = Molar pertama
2. Umur 7 – 9 tahun = Insisor
3. Umur 9 – 11 tahun = Premolar
4. Umur 10 – 12 tahun = Kaninus
5. Umur 12 – 17 tahun = Molar kedua
6. Umur 17 – 25 tahun = molar ketiga
PERKEMBANGAN MENTAL (GERAKAN KASAR, HALUS, EMOSI, SOSIAL, PRILAKU DAN BICARA