Seorang laki-laki berusia 51 tahun datang ke UGD karena muntah muntah
cairan, mengeluh pusing dan mata kunang-kunang. Hasil pemeriksaan fisik kulit kering, bibir pecah-pecah, TD 80/50 mmHg, frekuensi nadi 102x/menit, frekuensi nafas 27x/menit. Tiba-tiba pasien gelisah, instruksi dokter berikan cairan intravena 3 jam/kolf, infus sudah terpasang dengan tetesan cepat. Apakah yang harus dievaluasi perawat segera pada pasien diatas? (cek ttv, tu nadi perifer)
2. Seorang laki-laki berusia 31 tahun datang ke UGD karena muntah-muntah
setelah mencoba bunuh diri dengan baygon. Pasien juga mengeluh nyeri kepala. Hasil pemeriksaan fisik: TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 91x/mnt, frekuensi nafas 25x/mnt. Pasien tampak pucat lemah tidak berdaya, kesadaran menurun mulut berbusa. Apakah tindakan perawat selanjutnya pada pasien diatas? (ngt bilas lambung)
3. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke UGD RS karena diare sampai
10x dalam sehari dan mata cekung, kulit kering. Hasil pemeriksaaan fisik TD 70/50 mmHg, frekuensi nadi 100x/mnt, frekuensi nafas 26x/mnt. Tiba-tiba pasien lemas mengeluh tidak berdaya, pasien syok. Apakah tindakan kolaborasi perawat pada pasien diatas? (infus rehidrasi parenteral)
4. Seorang perempuan berusia 32 tahun, dibawa ke UGD karena kecelakaan
mengalami cedera kepala sedang. Tiba-tiba pasien muntah menyembur. Hasil pemeriksaan fisik TD 100/70 mmHg, frekuensi nafas 86x/mnt, frekuensi nafas 26x/mnt, tingkat kesadaran apatis, mulut banyak muntahan. Apakah langkah perawat selanjutnya pada pasien tersebut? (pasang collar neck, log roll, suction muntahan)
5. Seorang laki-laki berusia 51 tahun datang ke UGD RS karena mengeluh
pusing dan mata kunang-kunang, tangan kiri tidak dapat digerakkan, kesulitan bicara. Hasil pemeriksaan fisik TD 180/100 mmHg, frekuensi nadi 92x/mnt, frekuensi nafas 27x/mnt. Tiba-tiba pasien tidak sadar, perawat harus memastikan jalan nafas tidak terjadi sumbatan. Apakah tindakan perawat pada pasien diatas? (pasang oroparingeal tube, persiapan intubasi)