Anda di halaman 1dari 11

INTEGRAL UNTUK LUAS DAERAH BIDANG RATA

Nama : Afwan Harif Styawan

NIM :

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2018

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang telah digunakan di seluruh
dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik,
kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan,
cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-
bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru,
dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin- disiplin ilmu yang
sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para matematikawan juga
bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan
matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran.
Salah satu cabang dari Ilmu Matematika adalah kalkulus. Kalkulus memiliki dua
cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling berhubungan
melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju
pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai integral dalam kalkulus. Seperti yang
telah diketahui bahwa kalkulus integral memiliki banyak aplikasi, baik dalam
kehidupan sehari-hari, dalam dunia pendidikan ataupun dalam dunia kesehatan.

Integral adalah lawan dari proses diferensial, lambang integral adalah . Integral
terbagi atas beberapa jenis yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Perbedaan
antara integral tertentu dan integral tak tentu yaitu jika integral tertentu memiliki
batasan-batasan ,integral tak tentu tidak memiliki batasan-batasan. Integral tertentu
biasa digunakan untuk menghitung volume atau luas suatu benda.
B. Batasan Masalah
Batasan yang akan dibahas dalam makalah ini ialah mengenai integral untuk
menghitung luas daerah bidang rata.
C. Rumasan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan integral?
2. Apa yang dimaksud dengan integral tertentu?
3. Apa yang dimaksud dengan integral luas daerah?
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian integral
2. Untuk mengetahui integral tertentu
3. Untuk mengetahui integral luas daerah
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Integral

Integral dapat di artikan sebagai kebalikan dari diferensial. Lambang integral


adalah ‘∫’.
Agar lebih dapat di mengerti perhatikan pernyataan berikut :
F1(x) = x 2 + 5x – 6 maka F1’(x) = 2x + 5
F2(x) = x 2 + 5x + 12 maka F2’(x) = 2x + 5
F3(x) = x 2 + 5x maka F3’(x) = 2x + 5
Pada fungsi-fungsi yang berbeda konstanta di peroleh bentuk turunan / derivatif
yang sama. Operasi dari F(x) menjadi F’(x) merupakan operasi diferensial sebaliknya
dari F’(x) menjadi F(x) disebuit dengan INTEGRAL (anti turunan).

B. Integral Tertentu

Pengertian atau konsep integral tentu pertama kali dikenalkan oleh Newton dan
Leibniz. Namun pengertian secara lebih modern dikenalkan oleh Riemann. Integral tentu
adalah proses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Pada beberapa
aplikasi integral dikenal istilah batas bawah dan batas atas sebuah integral, batas inilah
yang kemudian menjadi ciri khas sebuah integral dinamakan sebagai integral tertentu.
Sebab berbeda dengan integral tak tentu yang tidak memiliki batas, maka pada integral
tertentu ada sebuah nilai yang harus disubtitusi yang menyebabkan tidak adanya lagi nilai
C (konstanta ) pada setiap hasil integral dan menghasilkan nilai tertentu.
Secara umum integral tentu dari sebuah fungsi dengan batas tertentu dapat
dirumuskan sebagai berikut :
𝑏 𝑏
Jika f kontinu pada [a,b], maka ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = [𝐹(𝑥)] = F(b)- F(a) dengan F adalah
𝑎
integral (antiturunan) dari f , yakni suatu fungsi sedemikian sehingga F’ = f.
SIFAT:

Jika f(x) ≥ 0 dalam interval a ≤ x ≤ b, maka ≥ 0


Jika f(x) ≤ 0 dalam interval a ≤ x ≤ 0, maka ≤ 0

Contoh :

C. Integral Luas Daerah

Gambar 1. Luas daerah L


Misalkan L menyatakan himpunan semua bilangan L yang dapat diperoleh sebagai
jumlah luas daerah persegi-panjang kecil sebagaimana dalam Gambar 1. Maka ‘luas
daerah’ di bawah kurva y = f (x) mestilah lebih besar daripada setiap anggota L.
Tampaknya masuk akal untuk mendefinisikan ‘luas daerah’ di bawah kurva y = f (x)
sebagai bilangan terkecil yang lebih besar daripada setiap anggota L.
a. Menentukan Luas Daerah diatas Sumbu X

Gambar 2. Luas daerah R yang berada di atas sumbu X


Misalkan R adalah daerah yang di batasi oleh kurva y=f(x) , garis x=a, dan raris x=b
, dengan F(x) ≥ 0 pada [a,b] maka luas daerah R adalah sebagai berikut:
𝑏
L(R) = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑎

Contoh 1 : Tentukan luas daerah R di bawah kurva y = x4 – 2x3 + 2 antara x = -1 dan


x=2

Penyelesaian :

Daerah R diperlihatkan pada Gambar 1


2
2 𝑥5 𝑥4
A(R) = ∫−1(𝑥 4 − 2𝑥 3 + 2) 𝑑𝑥 = [ 5 − + 2𝑥] = (32/5 – 16/2 + 4) – (-1/5 – ½ -2)
2 −1

= (33/5 – 15/2 + 6)

= 66/10 – 75/10 + 60/10

= 51/10 = 5,1
b. Menentukan Luas Daerah dibawah Sumbu X

Gambar 2. Luas daerah S yang berada di bawah sumbu X


Misalnya S adalah daerah yg dibatasi oleh kurva y = f(x) , sumbu x, garis x = a , dan
garis x = b, dengan F(x) ≤ 0 pada [a,b] maka luas daerah S seperti yg telah di bahas
pada subbab sebelumnya adalah sebagai berikut
𝑏
L(S) = − ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑎

Contoh 2 : Tentukan luas daerah S yang dibatasi oleh y = x2/3 – 4, sumbu x , x = -2


dan x = 3
Penyelesaian :

Daerah S diperlihatkan pada Gambar 2.

3
3 𝑥2 𝑥3
A(S) = - ∫−2( − 4) 𝑑𝑥 = - [ 9 − 4𝑥] = - [27/9 – 12) – (-8/9 + 8)]
3 −2

= - (35/9 – 20) = - (35/9 – 180/9)

= 145/9

= 16,11
c. Menentukan Luas Daerah Yang Di Batasi Kurva Y=F(X) Dan Sumbu X

Gambar 3. Luas daerah T yang berada di atas dan bawah sumbu X

Misalkan T adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x=a, dan
garis x=c, dengan f(x)>= 0 pada [a,b] dan f(x)<=0 pada [b,c], maka luas daerah T
adalah sebagai berikut:
𝑏 𝑐
L(T) = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 − ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑎 𝑏

Contoh 3. Tentukan luas daerah T yang dibatasi oleh y = x3 – 3x2 – x + 3, ruas sumbu
x antara x = -1 dan x = 2, dan oleh garis x = 2.
Penyelesaian :
Daerah T adalah daerah yang diarsir pada Gambar 3.

Perhatikan bahwa ada sebagian di atas sumbu x dan ada yang dibawah sumbu x. Luas
masing-masing bagian ini harus dihitung secara terpisah. Mudah dihitung bahwa
kurva di atas memotong sumbu x di -1, 1, dan 3 sehingga
1 2
A(S) = ∫−1(𝑥 3 − 3𝑥 2 − 𝑥 + 3) 𝑑𝑥 – ∫1 (𝑥 3 − 3𝑥 2 − 𝑥 + 3) 𝑑𝑥

1 2
𝑥4 𝑥2 𝑥4 𝑥2
= [ 4 − 𝑥3 − + 3𝑥] – [ 4 − 𝑥 3 − + 3𝑥]
2 −1 2 1

= [(1⁄4– 1 – ½ + 3)- (1⁄4 – (-1) – ½ + 3)] - [(16⁄4 – 8 – 4⁄2 + 6) – (1⁄4-1 - ½ +3)]

= 0 – (- 7⁄4)

= 7⁄4
d. Luas Daerah yang Terletak Diantara 2 Kurva

Gambar 4. Luas daerah U yang dibatasi oleh 2 kurva

𝑏
L(U) = ∫ [𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)]𝑑𝑥
𝑎
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Integral merupakan salah satu cabang ilmu matematika. Integral dapat di artikan
sebagai menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan
harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi
diferensiasi. Lambang integral adalah ‘ ∫ ’ . Integral terbagi atas integral tertentu dan
integral tak tentu. Integral tentu adalah proses pengintegralan yang digunakan pada
aplikasi integral. Pada beberapa aplikasi integral dikenal istilah batas bawah dan batas
atas sebuah integral, batas inilah yang kemudian menjadi ciri khas sebuah integral
dinamakan sebagai integral tertentu. Dengan konsep integral kita dapat menentukan luas
daerah dan volume benda putar.
DAFTAR PUSTAKA

Sukino. 2007. Matematika SMA. Jakarta : Erlangga

Integral.(www.zhettyhully.blogspot.com, diakses tanggal 12 Desember 2018)

Kegunaan Integral. (www.baenoezxavii.wordpress.com, diakses tanggal 12 Desember


2018)

Konsep menghitung luas daerah dengan integral.


(www.terampilmatematika.blogspot.com, diakses tanggal 12 Desember 2018)

Anda mungkin juga menyukai