Anda di halaman 1dari 11

Ketidakpastian Tugas Sebagai Variabel Moderator Terhadap

Hubungan antara Pemanfaatan Teknologi Informasi dan


Kepuasan Pengguna pada End User Computing

Retnaningtyas Widuri
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Surabaya
Email: widuri@peter.petra.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh dari diversitas pemanfaatan


dan luas pemanfaatan teknologi informasi terhadap kepuasan pemakai akhir komputer dan
2) pengaruh interaksi antara ketidakpastian tugas dengan dimensi pemanfaatan teknologi
informasi (diversitas dan luas pemanfaatan) terhadap kepuasan pemakai akhir komputer.
Responden penelitian ini adalah tenaga administrasi tingkat fakultas dan program.
pascasarjana yang menggunakan sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya.
Penelitian ini menggunakan regresi berganda untuk menguji hubungan antara dimensi
pemanfaatan dengan kepuasan pemakai akhir komputer. Untuk menguji pengaruh
interaksi antara dimensi pemanfaatan dengan ketidakpastian tugas terhadap kepuasan
pemakai akhir komputer menggunakan alat analisis moderated regression analysis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa diversitas pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pemakai akhir komputer, dan interaksi antara diversitas
pemanfaatan dengan ketidakpastian tugas juga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pengguna akhir komputer. Luas pemanfaatan teknologi informasi berpengarug signifikan
terhadap kepuasan pemakai akhir komputer, akan tetapi interaksi antara luas
pemannfaatan dengan ketidakpastian tugas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan pengguna akhir komputer.

Kata kunci: Pemanfaatan, ketidakpastian tugas, kepuasan pengguna akhir

ABSTRACT

This research aims to test influence from diversity and the extent of utilization of
information technology on the end user computing satisfactions. Also, this research examine
interaction between task uncertainty and dimension of utilization (diversity and the extent)
information technology on the end-user computing satisfaction. This research responder are
administrative personel in faculty and program pascasarjana levels using information system
in executing the duty. This research take sampel as much 65 sampel. Analysis used int this
research is multiple regression to examine correlation between dimension of utilization with
end-user computing satisfaction. While to examine the effect interaction between dimension of
utilization and task uncertainty with end-user computing satisfaction used moderated
regression analysis. The result of analysis indicate that diversity information technology are
influece on the end-user computing satisfaction, interaction between diversity of utilization
information technology and task uncertainty are influence on the end-user computing
satisfaction. Although, extent of utilization information technology and interaction between
extent of utilization information technology with task uncertainty are not significant influence
on the end-user satisfaction.

Keywords: Utilization, uncertainty task, end user satisfaction.

41
42 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 1, MEI 2010: 41-52

PENDAHULUAN pengguna, dan suatu sistem informasi diaktakan


sukses karena pengguna bersedia menggunakan-
Perkembangan teknologi, keterbatasan metode nya dan merasa puas terhadap sistem tersebut,
tradisional dalam menyampaikan informasi, dan terutama dalam meningkatkan kualitas pekerja-
meningkatnya kemampuan (user) pengguna, telah annya.
memberikan kontribusi dalam perkembangan Berkenaan dengan hal tersebut diatas, peneliti
penggunaan teknologi informasi secara cepat oleh bermaksud untuk meninjau dua variabel yang
end-user. Penggunaan teknologi informasi (Infor- paling banyak digunakan sebagai tolok ukur
mation Technology/IT) dalam industri, perdagang- keberhasilan sistem informasi yaitu faktor peman-
an, serta dalam dunia pendidikan secara cepat faatan (Utilization) dan kepuasan pengguna (User
meningkat selama setengah abad terakhir ini. Satisfaction) sebagai mana dikemukakan oleh
Saat ini IT mewakili kira-kira setengah dari Kim, Suh & Lee (1995) dalam studinya yang
keseluruhan investasi modal secara global berjudul “Utililization and User Satisfaction in end
(Yogiyanto, 1995). Kehadiran IT, yang dalam hal user computing : A Task Contingent Model”.
ini menfokuskan pada penggunaan komputer Selanjutnya, peneliti akan melanjutkan studi yang
dalam pengelolaan sistem informasi bersama telah dilakukan oleh Kim at al (1998) dan Astuti
manusia mampu memenuhi kebutuhan pemro- (2001) dengan mengarah pada upaya penjelasan
sesan informasi secara lebih baik, telah me- lebih lanjut mengenai pengaruh pemanfaatan
mungkinkan terjadinya efisiensi dalam berbagai terhadap kepuasan pengguna. Hal ini dilakukan
bidang kehidupan, seperti efisiensi biaya dan dengan mengidentifikasi faktor - faktor situsional
siklus waktu serta memungkinkan diperolehnya yang mungkin berinteraksi dalam mempengaruhi
suatu output produk organisasi yang lebih kondisi interaksi antar variabel melalui pen-
berkualitas. dekatan kontinjensi dan menggunakan faktor
Pemanfaatan (utilization) sistem informasi ketidakpastian tugas sebagai faktor kontijensi
berbasis komputer harus mengarah pada wujud yang berperan sebagai varibel moderator untuk
perubahan organisasi, mempengaruhi struktur, mengklarifikasi interaksi antara pemanfaatan dan
proses dan perubahan tak berwujud, mempe- kepuasan pengguna dalam konteks end-user
ngaruhi kekuatan kultur perusahaan dan computing.
komunikasi antar personel. Sistem informasi Dalam konteks tugas-tugas organisasional,
berbasis komputer memiliki potensi yang dapat ketidakpastian akan timbul dalam suatu kondisi
diterima dan keterbatasan yang tidak dapat ketika individu dalam organisasi harus dapat
ditolak untuk memperbaiki kinerja organisasi. melaksanakan tugasnya dengan baik sementara
Menurut Bowen dalam Davis (1989) dalam itu individu tersebut dibatasi oleh kendala
penelitiannya yang berjudul “Perceived Usefulness, pengetahuan tentang apa yang harus dikerjakan.
Perceived Easy to Use, and Used Acceptance of Oleh karena itu melalui investasi sistem informasi
Information Technology” menyatakan teknologi merupakan upaya organisasi untuk meningkatkan
informasi sangat dipengaruhi oleh kemampunaan kapasitas pemrosesan informasi yang diharapkan
pengguna untuk menerima dan menggunakan akan dapat mengurangi ketidakpastian karena
sistem yang tersedia. Lebih lanjut, Christopher suatu sistem informasi tersebut akan memberikan
(1992) dalam bukunya yang berjudul “Information data atau segala sesuatu yang lain yang dapat
Sytem A Management Persepective” menyatakan menambah pengetahuan para pengguna dalam
secara ideal keberadaan sebuah sistem informasi melakukan tugasnya menjadi lebih baik. (Rhee
berbasis komputer dalam suatu organisasi dapat 2001).
diterima dengan penuh antusias oleh para Investasi sistem informasi sebagai upaya
penggunanya, namun salah satu faktor yang peningkatan kapasitas dan kualitas pekerjaan ini,
menyebabkan kegagalan dalam memanfaatkan tidak hanya dilakukan oleh organisasi bisnis
sistem informasi adalah faktor perilaku manusia- namun juga oleh organisasi non bisnis. Salah satu
nya sebagai pengguna sistem. organisasi non bisnis yang concern terhadap
Kondisi diatas telah menunjukkan bahwa investasi sistem informasi ini adalah organisasi
pengadopsian teknologi informasi yang dilakukan pendidikan, Hal tersebut juga ditegaskan oleh
oeh organisasi akan sangat tergantung pada Karam & Casselman (1993) dalam penelitiannya
interaksi antara empat komponen utama yaitu yang berjudul “A Cataloging Framework for
pengguna, sistem, karakteristik organisasi dan Software Development Methods” dimana mereka
tugas. Hal ini dimaksudkan untuk tercapainya mengatakan bahwa “Academic environments
teknologi informasi yang lebih memiliki nilai guna similar to business environments, are unique”.
dimata pengguna, karena sebenarnya fungsio- Pernyataan ini menjadi alasan perlunya penerapan
nalitas sebuah sistem informasi ditentukan oleh sistem informasi dalam dunia pendidikan karena
Widuri: Ketidakpastian Tugas Sebagai Variabel Moderator 43

lingkungan akademikpun mirip dengan lingkungan Kualitas Penggunaan Dampak


bisnis dalam hal penggunaan sistem informasi pelayanan Kelompok Kerja

guna mencapai efektifitas dan efisiensi kerja Kualitas


informasi
organisasi Sebagai suatu intitusi pendidikan, Dampak
Individual
Dampak
Organisasional
Kualitas Kepuasan
tentunya tidak terlepas dari berbagai macam hal sistem Pengguna

yang berhubungan dengan informasi. Mengingat


Sumber: Myers et al.(1997)
pentingnya teknologi informasi, maka sebuah
institusi pendidikan juga mengadopsi sistem Gambar 1. Model Ukuran-ukuran Penilaian Kesuk-
informasi berbasis komputer. sesan Sistem Informasi
Berdasarkan latar belakang diatas maka
masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumus- Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan
kan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai bahwa kualitas jasa, kualitas informasi yang
berikut: apakah ada pengaruh antara peman- masing-masing maupun bersama-sama mem-
faatan teknologi informasi dengan kepuasan pengaruhi baik penggunaan maupun kepuasan
pengguna pada end user computing di organisasi pengguna. Selanjutnya, jumlah penggunaan dapat
pendidikan dan bagaimanakah pengaruh variabel mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna secara
moderator ketidakpastian tugas terhadap hubung- positif maupun negatif, demikian juga sebaliknya.
an antara diversitas dan luas pemanfaatan Kemudian penggunaan dan kepuasan pengguna
teknologi informasi dengan kepuasan pengguna merupakan anteseden langsung dampak kelom-
pada end user computing. pok kerja pada banyak organisasi dan pada
Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh beberapa kasus juga langsung memberikan
ketidakpastian sebagai variabel moderator terhadap dampak organisasional. Dimensi-dimensi pada
hubungan antara pemanfaatan teknologi infor-
model kesuksesan sistem informasi ini merupakan
masi dan kepuasan pengguna pada end user
dasar bagi kerangka pemikiran yang akan
computing. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dibangun dalam penelitian ini, khususnya pada
memberikan informasi kepada institusi pendidikan
tinggi mengenai pemahaman pentingnya meng- hubungan-hubungan dimensi penggunaan yang
adopsi teknologi informasi yang mempu mening- merupakan terjemahan langsung dari peman-
katkan kinerja dengan mengurangi ketidak- faatan dan kepuasan pengguna.
pastian tugas sehingga keberhasilan sistem
informasi yang diproksikan dalam kepuasan Pemanfaatan dan Kepuasan Pengguna Seba-
pengguna dan pemanfaatan sistem dapat tercapai. gai Tolok Ukur Kesuksesan Sistem InformasI

Kesuksesan Sistem Informasi Salah satu metode pengukuran kesuksesan


sistem informasi yang paling banyak dilakukan
Kesuksesan suatu sistem informasi dapat adalah dengan mempergunakan pemanfaatan dan
didefinisikan sebagai suatu tingkat dimana sistem kepuasan pengguna sebagai wakil dari kesuksesan
informasi memberikan kontribusinya kepada sistem informasi dan end user computing (Kim et
organisasi slam pencapaian tujuannya (Kim et al al 1998). Keunggulan kedua variabel ini seperti
1998). Adapun ukuran kesuksesan tersebut sangat diungkapkan oleh Lone & Lean dalam Myers et al
beragam mulai dari adanya peningkatan produk- (1998) merupakan tolok ukur yang objektif dan
tifitas, adanya perubahan dalam efektitas organi- mudak dikuantifikasi sehingga seringkali diguna-
sasi, pemanfaatan dalam pengambilan keputusan,
kan sebagai alternatif dalam penilaian kesuksesan
nilai pemanfaatan yang relatif lebih tinggi dari
sistem informasi.
peralatan (Goodhue & Thompson 1995). Namun
secara umum hal ini dapat diterjemahkan dalam
dua fokus ukuran, yaitu efektifitas dan efisiensi. Pemanfaatan Sistem
Efisiensi lebih berfokus secara internal atas fungsi
Pemanfaatan sistem merujuk pada peng-
sistem informasi, seperti jumlah tugas yang dapat
gunaan teknologi informasi oleh pengguna melalui
diselesaikan per periode waktu tertentu, sedang-
kan efektifitas lebih mengarah pada aspek sistem informasi berbasis komputer dalam rangka
eksternal, seperti dampak atas informasi yang menyelesaikan tugas dan masalah yang dihadapi
disediakan dalam membantu pengguna melak- oleh pengguna dalam menjalankan pekerjaannya
sanakan tugasnya. untuk meningkatkan kualitas dan produkstifitas
Berikut merupakan model komprehensif baik secara individual, kelompok maupun
sehubungan dengan penilaian kesuksesan sistem organisasi dengan menfokuskan pada level
informasi yang menggambarkan keterkaitan individu, khusunya pada end user computing.
antara dimensi-dimensi kesuksesan sistem infor- Selanjutnya untuk menjelaskan pemanfaatan
masi: sistem, penggunaan sistem telah disepakati oleh
44 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 1, MEI 2010: 41-52

para peneliti sistem informasi untuk menjadi terbatas tersebut, Torkzadeh et al (1998) men-
konstruk utama pemanfaatan teknologi informasi definisikan kepuasan end user computing sebagai
baik pada tataran individu, kelompok maupun sikap efektif terhadap perangkat lunak aplikasi
organisasi, sekaligus merupakan variabel utama tertentu oleh seorang yang berinteraksi secara
untuk mengukur dampak teknologi informasi langsung dengan komputer.
terhadap kinerja manajerial. Adapun peng-
gambaran yang lebih komprehensif mengenai Ketidakpastian Tugas
konsep pemanfaatan adalah seperti yang diusul-
kan oleh Straub & Jones (2002) mengenai Pendekatan kontinjensi yang akan digunakan
pemanfaatan sistem informasi yang menjelaskan dalam penelitian ini adalah variabel ketidak-
faktor penentu pemanfaatan sistem yang pastian tugas terhadap keberhasilan penerapan
berdampak pada bentuk-bentuk ukuran peman- teknologi informasi yang diukur dengan kepuasan
faatan oleh pengguna yang selanjutnya akan pengguna. Faktor kontijensi tersebut akan ber-
berpengaruh pada tiga aspek yaitu aspek individu, peran sebagai variabel moderator dalam hubungan
teknologi, dan tugas. antara pemanfaatan teknologi informasi dengan
keberhasilan penerapan teknologi informasi yang
Kepuasan Pengguna Sistem diukur dengan kepuasan pengguna.
Adapun ketidakpastian tugas dapat didefinisi-
Ukuran lain yang dihubungan dengan faktor kan sebagai perbedaan antara jumlah informasi
utama dalam mengukur kesuksesan sistem yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan
informasi adalah kepuasan (Goodhue & Thompson junlah informasi yang telah dimiliki oleh organi-
1995). Para peneliti yang menggunakan pen- sasi (Galbraith dalam Kim et al 1998). Terdapat
dekatan ini berasumsi bahwa pengguna yang puas dua dimensi dasar ketidakpastian tugas yaitu
akan memiliki kinerja yang lebih baik daripada variabilitas dan analisabilitas tugas. Dimensi
pengguna yang tidak puas terhadap sistem dan pertama merujuk pada variabilitas tugas yang
apabila sistem informasi membantu pengguna didefinisikan sebagai frekuensi dari terjadinya
untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik maka pengecualian atas kejadian baru dan yang tidak
sistem tersebut dikatakan sukses. Dengan diharapkan atas prosedur standart yang dihadapi
demikian dapat dikatakan bahwa fungsionalitas dalam penerapan teknologi, dimana ketika individu
sebuah sistem informasi ditentukan oleh pengguna banyak sekali menghadapi situasi yang tidak
meskipun suatu sitem informasi telah ditelaah dan diharapkan dengan tingkat kesalahan yang tinggi
dievaluasi secara baik pada setiap ukuran kinerja, maka variabilitas tugas akan menjadi tinggi.
mungkin sistem tersebut tidak banyak digunakan Dimensi kedua didefinisikan sebagai ketersediaan
karena pengguna tidak merasa puas terhdap pengetahuan konkrit mengenai aktifitas tugas dan
sistem. Hal ini dikarenakan sebagian besar sistem tingkat kompleksitas dari proses pencarian dalam
mengalami kegagalan dalam memenuhi tujuan- melakukan tugas (Hacth 1997). Selanjutnya,
nya bukan dikarenakan gagal secara teknis, ketidakpastian tugas akan sangat dipengaruhi
namun kurangnya perhatian akan isu-isu psiko- oleh kepercayaan individu tentang pemahaman
logis dan organisasional selama proses pengem- cause effect (Hirst dalam Syam 2000) yang akan
bangan, implementasi dan penggunaan sistem, mempengaruhi persepsi apakah ketidakpastian
dimana hal ini berkaitan dengan kepuasan tugas itu tinggi atau rendah. Jika pemahaman
pengguna (Ditsa & McGregor 1997). akan cause effect tentang suatu tugas tidak
dijelaskan secara lengkap dan tidak beralasan,
End User Computing maka tugas tersebut memiliki ketidakpastian
yang tinggi dan sebaliknya. Dalam lingkungan end
Definisi end user computing menurut user computing, ketidakpastian tugas merupakan
Torkzadeh et al (1988) adalah meliputi pengguna determinan utama dalam kebutuhan pemrosesan
tidak langsung yang menggunakan komputer informasi (Kim 1998). Variabilitas tugas ini akan
melalui orang lain, pengguna perantara yang berkorelasi tidak langsung dengan diversitas
menentukan keperluan-keperluan informasi untuk pemanfaatan karena kebutuhan pemrosesan infor-
laporan-laporan yang mereka terima; dan peng- masi yang muncul dari variabilitas tugas
guna langsung yang benar-benar menggunakan memerlukan aktifitas komputerisasi yang dapat
terminal. Bagaimanapun dalam beberapa bagian, memberikan jumlah informasi yang memadai
penulis bidang ini membatasi defisini mereka sehingga tingginya variablitas tugas memerlukan
mengenai end user computing pada individu yang aktifitas end user yang berbeda. Disatu sisi,
berinteraksi langsung dengan komputer. Dengan kebutuhan pemrosesan informasi yang muncul
menggunakan definisi end user computing yang dari analisabilitas tugas, memerlukan aktifitas
Widuri: Ketidakpastian Tugas Sebagai Variabel Moderator 45

komputerisasi yang dapat memberikan bentuk Efek Moderator Ketidakpastian Tugas atas
yang relevan dari kebutuhan informasi untuk Pengaruh Pemanfaatan Terhadap Kepuasan
mengatasi ambiguitas. Hasil penelitian yang Pengguna Sistem Informasi
dilakukan Daft dalam Kim et al (1998) menunjuk-
kan bahwa jumlah pemrosesan informasi mening- Dengan mengutip Draft & Lengel (1984) dan
kat seiring dengan bervariasinya tugas dan Kim et al (1998) menyatakan bahwa jumlah dan
pemanfaatan informasi yang tidak jelas, menurun kekayaan dari pemrosesan informasi dan media
seiring dengan adanya analisabilitas tugas. yang dipergunakan akan setara dengan ketidak-
pastian tugas. Dalam hal ini, efektifitas kinerja
Pengaruh Pemanfaatan Terhadap Kepuasan berhubungan dengan tingkat dimana kapasitas
Pengguna Sistem Informasi pemrosesan informasi setara dengan kebutuhan
pemrosesan informasi. Ketika kebutuha pemro-
Adanya pengaruh antara pemanfaatan dengan sesan dari pengguna akhir muncul dari adanya
kepuasan pengguna dapat dilihat dalam teori yang ketidakpastian tugas, kapasitas pemrosesan
dikembangkan oleh Fishbein & Ajzen dalam informasi tergantung pada beberapa tingkat
Compeau & Higgins seperti yang dikutip oleh Arief pemanfaatan. Ketika pemanfaatan setara dengan
(1999) mengenai Theory of Reasoned Action (TRA) ketidakpastian tugas, tingkat kepuasan pengguna
yang menjelaskan bahwa individu akan meng- akhir meningkat, sehingga dapat dikatakan
gunakan komputer jika mereka melihat adanya bahwa pemanfaatan sesuai dengan ketidakpastian
keutungan dari outcome komputer.
tugas. Seseorang akan mengetahui dengan baik
Secara empiris, adanya pemanfaatan terhadap
prestasi yang akan dicapainya apabila ketidak-
kepuasan pengguna didukung oleh studi yang
pastian rendah, tetapi apabila tingkat ketidak-
dilakukan oleh McLone; Iqbaria & Nachman
pastian tinggi maka akan sulit untuk memprediksi
dalam Lee et al 1998, yang menunjukan adanya
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan prestasi tersebut.
pengguna dimana pengguna akhir menggunakan
sistem untuk melakukan lebih banyak tugas dan Pemanfaatan dan Kepuasan Pengguna
pada area aplikasi, mereka merasa lebih nyaman
dan akrab dengannya, dan mereka menelusuri Sebagian besar peneliti berpendapat bahwa
pemanfaatan baru atas sistem informasi tersebut, pemanfaatan merupakan variabel utama yang
yang pada akhirnya akan mengarah kepada mempengaruhi kinerja individu dan seringkali
kepuasan pengguna. dipergunakan sebagai wakil untuk mengevaluasi
Darmawan (2000) mengemukakan model kesuksesan teknologi informasi (Goodhue &
dalam gambar berikut untuk menunjukkan bahwa Thompson 1995). Hal ini dikarenakan peman-
terdapat beberapa variabel eksogen yang dapat faatan merupakan variabel yang paling obyektif
mempengaruhi kepuasan pengguna, yaitu peman- dan paling mudah dikuatifikasi (DeLone &
faataan, sentralisasi, formalisasi, manfaat relatif, McLean dalam Kim et al 1998). Dalam penelitian
kesesuaian, kompleksitas, triabilitas, observabilitas, ini, instrumen pemanfaatan sistem informasi
sikap terhadap perubahan, kecemasan terhadap diadopsi dari instrumen yang digunakan oleh
komputer. Amoroso & Cheney (1994) dan Iqbaria et al (1989),
terdiri dari diversitas dan luas pemanfaatan
DIMENSI STRUKTURAL
Sentralisasi
DIMENSI ATRIBUT IT
Manfaat relatif; Kesesuaian;
DIMENSI SIKAP
Sikap terhadap Perunbahan;
teknologi informasi. Maka dalam penelitian ini
Formalisasi Kompleksitas; Triabilitas; Kecemasan terhadap dikembangkan hipotesis:
Observabiltas komputer

H1: Diversitas pemanfaatan (diversity of utilization)


Pemanfaatan Kinerja Pengguna
teknologi informasi akan berpengaruh positif
Teknologi Informasi yang signifikan terhadap kepuasan pengguna
(user satisfaction).
H2: Luas pemanfaatan (extent of utilization)
Kepuasan Pengguna

teknologi informasi akan berpengaruh positif


Sumber: Darmawan, I.G. (2000) yang signifikan dengan kepuasan pengguna
Gambar 2. Pengaruh Pemanfaatan TI terhadap
(user satisfaction).
Kepuasan Pengguna
46 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 1, MEI 2010: 41-52

Pemanfaatan, Kepuasan Pengguna dan METODE PENELITIAN


Ketidakpastian Tugas
Penelitian ini menggunakan rancangan pene-
Jika pemrosesan informasi yang diperlukan litian explanatory dengan menggunakan unit
pengguna akhir muncul dari ketidakpastian tugas, analisis dengan mengambil objek para pengguna
maka kapasitas pemrosesan informasi bergantung sistem informasi berbasis komputer di lingkungan
pada pengembangan pemanfaatan. Dengan demi- Universitas Brawijaya. Populasi penelitian ini
kian, hubungan antara pemanfaataan dan adalah pelaksana administrasi yang mengguna-
kepuasan pengguna akan besar jika pemanfaatan kan sistem informasi berbasis komputer di setiap
sesuai dengan ketidakpastian kerja. Seseorang fakultas dan program pascasarjana di Universitas
akan mengetahui dengan baik prestasi yang akan Brawijaya.
dicapainya apabila kondisi ketidakpastian rendah Metode pengambilan sampel dengan meng-
tetapi apabila tingkat ketidakpastiannya tinggi gunakan Stratified Proporsional Random Sam-
maka akan sulit untuk memprediksi prestasi pling. Pengelompokan (strata) yang digunakan
tersebut, demikian juga untuk pengguna akhir. dalam metode ini adalah fakultas, sehingga
Didasarkan pada model pemrosesan infor- diharapkan setiap fakultas mendapatkan proporsi
masi, kita dapat mendiskusikan efek moderator yang sesuai.
dari ketidakpastian tugas pada hubungan antara Data penelitian yang digunakan berupa data
pemanfatan dan kepuasan pengguna. Daft & primer dan data sekunder. Dalam rangka
Lengel (1986) menyatakan bahwa jumlah dan memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan
banyaknya pemrosesan informasi dan media yang penelitian, khusus data kualitatif untuk dapat
digunakan harus sesuai dengan tingkat ketidak- dikuantifisir menggunakan skala linkert yaitu
pastian tugas. Maka dalam penelitian ini dikem- menggunakan angka dari satu sampai lima, guna
bangkan hipotesis: mengukur sejauh mana pengaruh variabel-
H3: Semakin tinggi ketidakpastian tugas (Task variabel independen terhadap variabel dependen.
uncertainty), maka semakin kuat hubungan Berdasarkan model hipotesis yang telah
yang positif antara diversitas pemanfaatan dipaparkan, maka secara operasional terdapat
(Diversity of utilization) teknologi informasi empat variabel penelitian yang ditetapkan, yaitu
dengan kepuasan pengguna (user satisfac- dua variabel bebas, yang dalam hal ini mengadopsi
tion). dari Iqbaria et al (1993), yaitu Diversitas
H4: Semakin tinggi ketidakpastian tugas (Task Pemanfaatan (X1) dan Luas Pemanfaatan; variable
uncertainty), maka semakin kuat hubungan moderator yaitu ketidakpuasan Tugas (Z) dan
yang positif antara luas pemanfaatan (Extent variabel terikat yaitu kepuasan pengguna (Y).
of utilization) teknologi informasi dengan Pengertian pemanfaatan dalam penelitian ini
kepuasan pengguna (user satisfaction). merujuk pada penggunaan teknologi informasi
oleh pengguna melalui sistem informasi berbasis
Adapun hipotesis–hipotesis tersebut diatas komputer dalam rangka menyelesaikan berbagai
dapat digambarkan dalam suatu kerangka hipo- tugas dan masalah yang dihadapi pengguna dalam
tesis seperti pada Gambar 3. menjalankan pekerjaannya untuk meningkatkan
kualitas dan produktifitas, baik secara individual,
Pemanfaatan Kepuasan Pengguna kelompok maupun organisasional, dengan mem-
fokuskan pada level individu, khususnya end user
Diversitas Kepuasan Pengguna computing. Pemanfaatan yang diadopsi dari
Pemanfaatan (X1) (Y)
Cheney (1991) dan Iqbaria et al (1989), terdiri dari
Lingkup
diversitas pemanfaatan (X1) dan luas pemanfaatan
Pengembangan (X2). Diversitas pemanfaatan diukur dengan
Pemanfaatan (X2)
banyaknya aplikasi software yang digunakan
Ketidakpastian Tugas sedangkan luas pemanfaatan dikur dengan
menggunakan frekuensi penggunaan media kom-
Ketidakpastian Tugas
puter dalam pelaksanaan tugas.
(Z) Kepuasan pengguna merupakan tingkat
kepercayaaan pemakai sistem informasi yang
disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi
Gambar 3. Kerangka Hipotesis yang diperlukan oleh pengguna (Ives et al 1980).
Widuri: Ketidakpastian Tugas Sebagai Variabel Moderator 47

Apabila dikaitkan dengan End User Computing, Keterangan:


maka yang dipergunakan dalam penelitian ini Y : Kepuasan Pengguna
adalah persepsi pengguna mengenai kepuasan X1 : Diversitas Pemanfaatan
menyeluruh atas penggunaan sistem informasi X2 : Luas Pemanfaatan
yang diadopsi dari Kim et al (1998), yaitu bentuk- Z : Ketidakpastian Tugas
bentuk kepercayaan atau sikap mengenai nilai X1Z : Inidak interaksi antara Diversitas Peman-
dari sistem informasi dengan indikator sikap faatan dan Ketidakpastian tugas
afektif pengguna terhadap sistem komputer. X2Z : Interaksi antara Luas Pemanfaaatan dan
Ketidakpastian tugas berkaitan erat dengan Ketidakpastian tugas
kepemilikan informasi, dimana organisasi sebagai a : Intersep
sistem sosial yang terbuka harus menghadapi b : Koefisien regresi
ketidakpastian terutama yang berkaitan dengan
tugas dan untuk itu biasanya melakukan investasi Kriteria yang digunakan untuk menentukan
di bidang teknologi informasi harus dimanfaatkan bahwa variabel ketidakpastian tugas merupakan
dan memiliki kesesuaian yang baik dengan tugas variabel moderat atau tidak menurut Sharma
yang didukungnya (Goodhue dan Thompson 1995). (1981) dalam Kim et al (1998) adalah sebagai
Milken (1987) mendefinisikan ketidakpastian tugas berikut: variabel ketidakpastian tugas (Z) merupa-
sebagai rasa ketidakmampuan individu dalam kan variabel moderat jika persamaan (3&4) dan
melaksanakan tugasnya yang disebabkan oleh (5&6) berbeda secara signifikan. Variabel Z
faktor-faktor variabilitas tugas dan ketidak- merupakan semi moderat (quasi moderator) jika
mampuan menganalisis tugas. Berdasarkan definisi kedua persamaan tersebut tidak berbeda secara
tersebut, maka dalam penelitian ini, ketidak- signifikan serta Z berinteraksi secara signifikan
pastian tugas diukur dengan tingkat pemahaman terhadap X1 maupun X2 dan mempengaruhi Y.
tugas dengan indikator analisabilitas dan Jika kedua kategori tersebut tidak terpenuhi maka
variabilitas tugas. variabel Z merupakan variabel prediktor
Pengukuran instrumen pada setiap variabel, independen.
yaitu pemanfaatan sistem, kepuasan pengguna, Uji asumsi klasik dilakukan agar hasil analisis
dan ketidakpastian tugas dengan menggunakan yang diperoleh tetap, tidak bias, konsisten dan
skala linkert yang terdiri dari lima tingkatan efisien (Gujarati 1997). Pengujian asumsi klasik
dengan score dari 1 sampai dengan 5. Pada yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji
penelitian ini juga dilakukan uji validitas dan multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas
reliabilitas agar pengukuran data yang dilakukan (Santoso 2001).
diyakini dapat memberikan hasil dengan tingkat
kepercayaan yang tinggi. (Arikunto, 1998). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kesimpulan dari uji validitas dan reliabilitas atas
empat instrumen yang terlibat adalah valid dan Penelitian menggunakan responden yang
reliabel dengan menggunakan acuan ukuran merupakan pelaksana administrasi yang tersebar
reliabilitas yang ditunjukan oleh cronbach alpha dari beragam fakultas dan juga program pasca-
yang besarnya mendekati 1 (satu) dan acuan sarjana Universitas Brawijaya. Total responden
validitas yang ditunjukkan oleh product moment yang digunakan dalam penelitian ini adalah 64
(r) > 3. orang.
Analisa data menggunakan dua jenis analisa Hasil pengolahan data statistik deskriptif
yaitu analisa deskriptif untuk menjelaskan menunjukkan bahwa tingkat keragaman aplikasi
gambaran mengenai variabel bebas, variabel yang digunakan adalah cukup beragam dan
antara dan variabel terikat; dan analisa regresi, frekuensi penggunaan program aplikasi yang
yang terdiri dari regresi berganda dan regresi berbeda dari responden adalah cukup sering (nilai
sederhana. Adapun model persamaan statistik rata-rata sebesar 3.205 dengan deviasi standar
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut sebesar 0.555); Interaksi pengguna dengan kom-
adalah sebegai berikut: puter untuk pelaksanaan tugasnya cukup sering
(1) Y = a + b1X1 dengan intensitas penggunaan yang cukup tinggi
(2) Y = a + b1X2 (nilai rata-rata sebesar 3.527 dengan deviasi
(3) Y = a + b1X1 + b2Z standar sebesar 0.803); Responden juga sudah
(4) Y = a + b1X1 + b2Z + b3(X1Z) cukup jelas atas deskripsi tugas yang menjadi
(5) Y = a + b1X2 + b2Z tanggung jawab masing-masing dan tingkat
(6) Y = a + b1X2 + b2Z + b1(X2Z) kesesuaian deskripsi tugas dengan kenyataan
48 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 1, MEI 2010: 41-52

dilapangan yang juga telah sesuai (nilai rata-rata berarti t hitung lebih besar dari t tabel (5.000),
sebesar 3.812 dengan deviasi standar sebesar dengan demikian variabel luas pemanfaatan
0.70); Responden cukup puas dengan keberadaan secara signifikan mempengaruhi kepuasan peng-
sistem informasi yang ada dalam organisasi (nilai guna. Pada kolom signifikansi t, variabel luas
rata-rata 3.544 dengan deviasi standar 0.77) pemanfaatan memiliki angka signifikansi 0.000
Hasil uji asumsi klasik memberikan kesim- atau dibawah 0.05 sehingga variabel luas peman-
pulan bahwa tidak ada multikolineritas antara faatan mempengaruhi kepuasan pengguna.
variabel bebas (uji mulitikolinearitas), tidak terjadi Berdasarkan analisis tersebut disimpulkan bahwa
pola tertentu pada tampilan scatterplot sehingga luas pemanfaatan berpengaruh positif yang
semua data dapat diproses lebih lanjut (uji signifikan terhadap kepuasan pengguna sehingga
heterokedastisitas) , serta distribusi data berada di sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan
sekitar sumbu diagonal sehingga distribusi data maka Hipotesis 2 diterima.
dikatakan normal (uji normalitas). Analisis statistik dengan Moderated Regressi-
Analisis statistik dengan regresi linier dilaku- on Analysis digunakan untuk menguji hipotesis 3
kan untuk menguji hipotesis 1 dan 2. Hasil dan 4. Hasil pengujian terhadap hipotesis 3 pada
pengujian terhadap hipotesis 1 nampak dalam Tabel 3
Tabel 1.
Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis 3
Tabel 1. Hasil Pengujian Hipotesis 1
Persamaan Regresi Nilai R2 Tipe Keputusan
Persamaan Variabel Koefisien Regresi T Sig T (p) F Sig Hipotesa
1 X1 0.265 2.455 0.017 H3 Y = 1.124+0.163X1+ 6.678 0.180 QM diterima
2.718 7.842 0.000 0.502Z(0.012)s (0.002)
R = 0.298 Y = -6.182+2.390X1+ 6.681 0.250
R2 = 0.089 2.365Z - (0.001)
F = 6.029 0.562X1Z(0.020)s
Sig F(prob) = 0.017
Berdasarkan hasil regresi diatas maka dapat
Uji regresi linier terhadap hipotess 1 mem- disimpulkan bahwa variabel ketidakpastian tugas
berikan hasil bahwa variabel diversitas peman- (Z) bertindak sebagai variabel semi moderator. Hal
faatan memiliki t hitung sebesar 2.455 yang ini dasarkan pada kriteria teknik MRA, dimana
berarti t hitung lebih besar dari t tabel (5.000), persamaan 2 dan 3 tidak berbeda secara signifikan
dengan demikian variabel diversitas pemanfaatan kemudian variabel ketidakpastian tugas ber-
secara signifikan mempengaruhi kepuasan peng- interaksi secara signifikan terhadap variabel
guna. Pada kolom signifikansi t, variabel diversitas diversitas pemanfaatan dan berpengaruh terhadap
pemanfaatan memiliki angka signifikansi 0.000 kepuasan pengguna serta terjadi peningkatan R2
atau dibawah 0.05 sehingga variabel diversitas maka variabel ketidakpastian tugas (Z) bertindak
pemanfaatan mempengaruhi kepuasan pengguna. sebagai variabel semi moderator yang secara
Berdasarkan analisis tersebut disimpulkan bahwa positif memperkuat pengaruh diversitas peman-
diversitas pemanfaatan berpengaruh positif yang faatan terhadap kepuasan pengguna, sehingga
signifikan terhadap kepuasan pengguna sehingga disimpulkan hipotesis 3 diterima.
sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan Hasil pengujian terhadap hipotesis 4 pada
maka Hipotesis 1 diterima. Tabel 4.
Hasil pengujian hipotesis 2 seperti terlihat
pada Tabel 2. Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis 4
Persamaan Regresi Nilai R2 Tipe Keputusan
Tabel 2. Hasil Pengujian Hipotesis 2 F Sig Hipotesa
Persamaan Variabel Koefisien Regresi T Sig T (p) H4 Y = 1.196+0.372X2+ 9.265 0.233 Indep ditolak
2 X2 0.480 4.099 0.000 0.272Z(0.215)t s (0.000)
1.851 4.405 0.000 Y = -5.369+2.232X2+ 7.728 0.243
R = 0.462 1.984Z - (0.000)
R2 = 0.213 0.479X1Z(0.056)s
F = 16.802
Sig F(prob) = 0.000 Berdasarkan hasil regresi di atas maka dapat
disimpulkan bahwa variabel ketidakpastian tugas
Uji regresi linier terhadap hipotesis 2 (Z) bertindak sebagai variabel independen yang
memberikan hasil bahwa variabel luas peman- secara positif memperkuat hubungan atas luas
faatan memeliki t hitung sebesar 4.099 yang pemanfaatan dan kepuasan pengguna. Hal ini
Widuri: Ketidakpastian Tugas Sebagai Variabel Moderator 49

didasarkan pada kriteria teknik MRA, dimana bahwa ketika karyawan mengalami ketidak-
interaksi antara luas pemanfaatan dan ketidak- pastian yang tinggi, dengan diindikasikan oleh
pastian tugas tidak secara signifikan menngkat- rendahnya tingkat kemampuan menganalisis
kan R2 dan koefisien dari dari interaksi antara tugas dan tingginya tingkat variasi tugas, maka
luas pemanfaatan dan ketidakpastian tugas terjadi kecenderungan peningkatan keragaman
adalah tidak signifikan, sehingga disimpulkan penggunaan program aplikasi ketika melak-
hipotesis 4 ditolak. sanakan tugas. Hal ini juga memberikan dampak
Variabel–variabel dalam pemanfaatan sistem pada semakin meningkatknya kepercayaan kar-
informasi menunjukkan adanya pengaruh positif yawan tersebut atas nilai teknologi informas.
terhadap kepuasan pengguna. Pengaruh positif Namun disisi lain, ketidakpastian tugas tidak
diversitas pemanfaatan terhadap kepuasan dapat memiliki efek moderator atas pengaruh luas
diartikan bahwa karyawan yang memiliki tingkat pemanfaatan terhadap kepuasan pengguna.
penggunaan program aplikasi yang lebih beragam Pernyataan ini mempunyai pengertian bahwa
pada saat melaksanakan tugasnya akan ber- ketika karyawan mengalami situasi ketidak-
dampak pada bertambahnya tingkat kepercayaan pastian tugas yang tinggi dengan diindikasikan
karyawan tersebut atas nilai dari teknologi oleh rendahnya tingkat kemampuan menganalisis
informasi. Hal ini terjadi karena keragaman tugas dan tingginya tingkat variasi tugas, tidak
penggunaan program aplikasi merupakan salah berdampak peningkatan frekuensi penggunaan
satu indikator kemampuan pengguna dalam sistem informasi dan interaksi dengan pengguna
berinteraksi dengan teknologi informasi (Munro sistem lainnya dalam melaksanakan tugasnya
dalam Zuhri 2000). Dengan semakin beragam serta tidak berdampak pada peningkatan
pemanfaatan akan memberikan hasil yang lebih kepercayaan karyawan tersebut terhdap nilai dari
efektif atas pemanfaatan teknologi informasi informasi teknologi. Hal ini dapat terjadi
tersebut sehingga menimbulkan sikap positif atas mengingat luas pemanfaatan lebih merupakan
sistem informasi dan selanjutnya akan berdampak proses pengkayaan saluran komunikasi (Daft
pada peningkatan kerja. 1992) dan hal ini lebih relevan untuk menghadapi
Pengaruh positif atas luas pemanfaatan ter- situasi yang mengandung ambiguotas daripada
hadap kepuasan pengguna menunjukan bahwa ketidakpastian (Zack 2002).
karyawan yang semakin sering menggunakan Hasil analisis dalam penelitian ini yang
teknologi informasi dalam hal ini sistem informasi mampu mendukung hasil penelitian sebelumnya
berbasis komuter dalam melaksanakan tugasnya adalah hipotesis 1 dan 2, sedangkan hipotesis 3
serta melakukan interaksi dengan pengguna dan 4 tidak mendukung hasil penelitian sebelum-
sistem informasi yang lain akan berdampak pada nya, dimana dalam penelitian yang dilakukan Kim
meningkatnya kepercayaan karyawan tersebut et al (1998) menyatakan bahwa variabel
terhadap nilai dari teknologi informasi. Nilai-nilai ketidakpastian tugas merupakan variabel pure
tesebut berupa peningkatan kualitas, peng- moderating yang mempengaruhi hubungan antara
hematan waktu, kemudahan ketepatan hasil, nilai diversitas pemanfaatan teknologi informasi dengan
guna sistem dan kepuasan menyeluruh atas kepuasan pengguna, dan juga variabel pure
sistem dalam pelaksanaan tugas. moderator yang mempengaruhi hubungan antara
Dengan demikian, hasil penelitian ini men- ruang lingkup pengembangan teknologi informasi
dukung theory of reasoned action (TRA) dari dengan kepuasan pengguna. Hasil penelitian ini
Fisbein dan Ajzen dalam Sttetheimer dan menunjukkan bahwa variabel ketidakpastian
Cleveland (2002) yang menyatakan bahwa tugas merupakan variabel quasi moderating pada
“seseorang akan menggunakan komputer apabila hubungan antara diversitas pemanfaatan dan
yang bersangkutan dapat melihat adanya suatu kepuasan pengguna serta sebagai variabel inde-
hasil yng positif dari penggunaan komputer penden dalam hubungan antara luas pemanfaatan
tersebut”. Goodhe & Thompson (1995) dengan dan kepuasan pengguna.
menggunakan model Technology to Performance Ketidakkonsistenan hasil penelitian ini dengan
Chain (TPC) juga sejalan dengan temuan penelitian terdahulu dapat disebabkan oleh
penelitian ini dimana mereka menegaskan bahwa beberapa hal. Obyek penelitian terdahulu, yaitu
agar teknologi informasi mempunyai dampak Kim et al.(1998), adalah lingkungan industri yang
positif pada kinerja individual, maka teknologi merupakan business environment dengan kera-
tersebut harus dimanfaatkan. gaman divisional organisasi dan aktivitas yang
Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketidak- lebih kompleks sehingga tingkat ketidakpastian
pastian tugas memiliki efek moderator atas tugas akan lebih tinggi dibandingkan lingkungan
pengaruh diversitas pemanfaatan terhadap pendidikan dengan tingkat ketidakpastian tugas
kepuasan pengguna, sehingga dapat dikatakan yang rendah. Sehubungan dengan luas peman-
50 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 12, NO. 1, MEI 2010: 41-52

faatan, penggunaan teknologi informasi pada Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kesesuaian
lingkungan pendidikan lebih berorientasi pada antara tugas dengan penerapan teknologi infor-
penggunaan untuk menghasilkan informasi yang masi guna mencapai keberhasilan kinerja yang
diperlukan dan bukan pada penggunaan untuk dalam hal ini diukur oleh kepuasan kerja
berinteraksi antar individu dalam organisasi. Hal sangatlah penting.
lain yang dapat menyebabkan perbedaan hasil Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan
dengan penelitian sebelumnya adalah tingkat penelitian terhadap variabel-variabel lain yang
penggunaan teknologi yang telah diterapkan, menjadi faktor kontijensi dalam hubungan antara
karena hal ini akan mempengaruhi keragaman pemanfaatan sistem informasi dan kepuasan
aplikasi dan pilihan terhadap aplikasi tersebut. pengguna. Variabel tersebut dapat berasal dari
Pada kondisi nyatanya, institusi pendidikan, lingkungan eksternal organisasi, misalnya budaya,
dalam hal ini Universitas Brawijaya, belum ekonomi, ataupun daya saing dan internal
menerapkan sistem informasi terpadu yang dapat organisasi, misalnya dukungan manajemen,
digunakan sebagai sarana komunikasi maupun struktur organisasi dan budaya organisasi.
penggalian informasi secara horisontal.
Hasil penelitian ini memberikan implikasi DAFTAR PUSTAKA
kepada pengelola institusi pendidikan tinggi
Amoroso, D.L. and P.H. Cheney. 1991. “Testing a
bahwa membangun dan menjalankan sebuah
Causal Model of End-User Application Effec-
manajemen sistem informasi tidak hanya meng-
tiveness”, Journal of MIS (Summer):p.63-89.
andalkan teknologi semata. Sistem informasi
tersebut harus dibangun melalui pendekatan Arief, Mohamad. 1999. “Beberapa Faktor Ling-
sistem dimana peranan manusia yang terlibat kungan Kognitif dan Afektif Terhadap
didalamnya. Oleh karena itu hasil penelitian ini Penerimaan Sistem Informasi”, Thesis. Pro-
dapat menjadi sumber informasi akan pentingnya gram Pascasarjana Universitas Brawijaya.
pengadopsian teknologi informasi yang sesuai
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian:
dengan kebutuhan pengguna dan dapat diandal-
Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi V,
kan dalam pelaksanaan tugas sehingga penerapan
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
berbagai aplikasi sistem informasi mampu
memberikan manfaat bagi penggunannya. Hal Asturi, Sri. 2001. “Ketidakpastian Tugas Sebagai
lain yang juga perlu diperhatikan dalam Variabel Moderating Terhadap Hubungan
pengadopsian teknologi informasi adalah adanya Kemanfaatan Teknologi Informasi Dan
ketidakpastian tugas, ketidakpastian tugas akan Kepuasan Pengguna Akhir”. Thesis. Program
mempengaruhi tingkat pemahaman pengguna Pascasarjana, Universitas Gajah Mada.
dalam menerapkan aplikasi informasi sehingga
Davis, F.D. 1989. “Perceived Usefullness, Perceives
diperluka pertimbangan yang matang terhadap Ease of Use, and User Acceptance of
berbagai aspek, misalnya macam aplikasi yang Informastion Tehcnology”, MIS Quartely,
dibutuhkan, kemampuan pengguna. September.
KESIMPULAN Daft, R.L. and Lengel, R.H. 1984. “Organizational
Information Requirement Media Richness
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan and Structural Design”. Management Science.
dalam penelitian ini disimpulkan bahwa peman- May: p. 354-571.
faatan sistem informasi yang terdiri dari diversitas
Darmawan, I Gusti. 2000. “The Change Of Struc-
pemanfaatan dan luas pemanfaatan berpengaruh
tural, Perception And Attitudinal Dimen-
positif yang signifikan terhadap kepuasan peng-
sions Information Technology Implementation
guna. Dimana semakin tinggi diversitas peman- Processes”. International Educational Journal.
faatan sistem informasi, akan semakin tinggi pula Vol 1. No 3: p.181-188.
kepuasan pengguna, sama hal nya dengan luas
pemanfaatan dimana semakin tinggi pemanfaatan Ditsa, George E.M and R.C. McGregor. 1997. “Our
sistem informasi, semakin tinggi pula kepuasan Mousetrap’s Fine: So Why Aren’t People
pengguna. Hasil penelitian ini juga menemukan Beating A Patfh To Our Door”?. Information
adanya pengaruh moderasi yang signifikan dari Resources Management Journal. Vol. 10.
ketidakpastian tugas atas pengaruh diversitas No.3. Summer: p.28-29.
pemanfaatan terhadap kepuasan pengguna,
Goodhue, Dale L. and Ronal L. Thompson. 1995.
namun tidak terdapat pengaruh yang signifikan
“Task-Technolgy Fit And Individual Perfor-
dari ketidakpastian tugas atas hubungan antara
mance”. MIS Quarterly, June, p. 213-231.
luas pemanfaatan dan kepuasan pengguna.
Widuri: Ketidakpastian Tugas Sebagai Variabel Moderator 51

Gujarati, Damodar. 1978. Ekonometrika Dasar. Miliken, F.J. 1987. “Three Types of Perceived
Terjemahan, Sumarno Zain. Penerbit Erlang- Uncertainty abaout The Environment State,
ga. Jakarta. Effect and Response Uncertainty”, Academy
of Management Review, 12, p.133-143.
Hatch, Mary Jo. 1997. Organizational Theory
,Modern Symbolic And Postmodern Perspec- Myers, Barry L., Leon A. Kappleman, Victor R
Prybutik. 1997. “A Comprehensive Model
tive. Oxford University Press, New York.
For Assesing The Quality And Productivity
Iqbaria, M and Guimares, T. 1993. “Antecedent Of The Information System Function:
and Consequences of Job Satisfaction Toward Theory For Information System
Among Information Center Employee”. Assesment Information”. Resources Manage-
Journal of Management Information System. ment Journal. Vol 10, No. 1, p. 11-18.
(Spring). Rhee, Jay Hyuk. 2001. “Does Digitization Enhance
Firm Competitiveness E Business Strategies
Karam, Gerald M. and Ronald, S. Casellman. Based On Information Processing Theory”,
1993. “A Cataloging Framework For Soft- Journal Of Business .Vol. 17, Issue 1, p. 1-11.
ware Development Methods.” IEEE Compu-
ter, Vol. 26, No 2, February; p. 34-45 Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS Sta-
tistik Parametrik. Cetakan Kedua PT Elex
Kim, Changki, K. Suh, J. Lee. 1998. ”Utilization Media Komputindo. Jakarta.
and User Satisfaction in End user com-
Sekaran, Uma. 1992. Reseach Methods for Busi-
puting, A Task Contingent Model”. Infor-
ness: a Skill Building Approach, Second
mation Resources Management Journal. Edition, John Wiley & Sons, Inc., Canada.
Fall. p. 11-24.
Straub, Detmar. Moez Limayem; E.Evaristo Kara-
Lee, Sang M., Yeong R. Kim, and Jaejung Lee. hama. 1995. “Measuring System Usage:
1998. “An Empirical Study Of Relationship Implication for IS Theory testing”, Mana-
Among End User Information System gement Science, Vol.14. No.8. p. 1328-1340.
Acceptance, Training, and Effectiveness”.
Straub, Detmar and Jones, A.B. 2002. “Reconcep-
Journal of Management Information System.
tualizing the system Usage construct. Uni-
Vol .12, No 2, p. 189-202. versity of Georgia”, MIS Workshop, April:
Martinsons, Maris. G., Patrick K. Chong. 1999. “The p.1-18.
Influence of Human Factors and Specialist Syam, Fazli. BZ dan I.W.Kusuma. 2001. “Pengaruh
Involvement on Information System Succes”, Informasi Akuntansi dan Ketidakpastian
Human Relation, Vol. 52, No. 1, p. 123-152. Tugas terhadap Perilaku Manajer: Sebuah
Eksperimen Semu”. SNA. p. 250-276.
McLeod, Jr., Raymond. 1996. Sistem Informasi
Manajemen Jilid 1. Terjemahan, Hendra Torkzadeh, G. and Doll, W.J., June 1988, “The
Teguh, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta. Measurement of End User Computing
Satisfaction”. MIS Quarterly (12:2), pp 258-
274.

Anda mungkin juga menyukai