Anda di halaman 1dari 3

Cara Vulva Hygiene yang baik

dan benar!!!!
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada
pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien
yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi , pemberian
infus, section caesarea ) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian
daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai
membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan
sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan
protektif.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya
daerahperineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau
wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut. Penggantian
tampon harus sering dilakukan, sedikitnya sesudah pencucian perineum dan
setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis menggunakan pispot. Payudara
harus mendapatkan perhatian khusus pada saat mandi yang bisa dilakukan
dengan memakai spons atau shower dua kali sehari. Payudara dibasuh dengan
menggunakan alat pembasuh muka yang disediakan khusus untuk keperluan ini.
Kemudian masase payudara dilakukan dilakukan dengan perlahan – lahan dan
puting secara hati – hati ditarik keluar. Jangan menggunakan sabun untuk
membersihkan putting
2.1.2 Tujuan

1. Untuk mencegah infeksi

2. Untuk penyembuhan luka jahitan perineum .


3. Untuk kebersihan perineum , vulva juga memberikan rasa nyaman bagi
klien.
2.1.3 Persiapan Alat

1. Kapas sumblimat

2. Alas pantat

3. Botol cebok berisi larutan desinfektan sesuai dengan kebutuhan

4. Betadin dan kain kasa


5. bengkok

2.1.4 Cara ibu hamil melakukan vulva hygiene sendiri.


Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil
adalah sebagai berikut :

1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum .


2. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan
sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah
sekitarvulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, kemudian membersihkan
daerah anus. Nasihati ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang
air kecil atau besar.
3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut
setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan
baik dan dikeringkan di bawah matahari dan disetrika.

4. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

5. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada


ibu untuk menghindari menentuh daerah tersebut.

2.1.5 Penatalaksanaan

Sebelum dilakukan vulva hygiene hendaknya perawat memberikan penjelasan


terlebih dahulu tentang hal yang akan dilakukan kepada klien.
2.1.6 Pelaksanaan
1. Pintu dan jendela ditutup dan jika perlu pasanglah sampiran

2. Alat-alat didekatkan pada pasien dan pasien diberitahu tentang


hal yang akan dilakukan

3. Perawat mencuci tangan

4. Pakaian pasien bagian bawah dikeataskan atau dibuka.

5. Pengalas dan dipasang dibawah bokong pasien, sikap pasien


dorsal recumbent

6. Perawat memakai sarung tangan (tangan kiri)


7. Siram vulva dengan air cebok yang berisi larutan desinfektan
8. Kemudian ambil kapas sublimat untuk membuka libia
minora. vulva dibersihkan mulai dari libia minora kiri, libia
minora kanan,libiia mayora kiri, libia
mayora kanan, vestibulum, perineum.
9. Cara mengusap dari atas ke bawah bila masih kotor diusap lagi
dengan kapas sublimat yang baru hingga bersih.

10. Keadaan perineum diperhatikan jahitannya, bagaimana


jahitannya apakah masih basah, apakah ada pembengkakan, iritasi dan
sebagainya
11. Jahitan perineum dikompres dengan betadin
12. Setelah selesai pasien dirapihkan dan posisinya diatur kembali

13. Peralatan dibereskan, dibersihkan dan dikembalikan ke tempat


semula.

Anda mungkin juga menyukai