BAB I
PENDAHULUAN
pada wanita, penyebab utamanya adalah adanya infeksi virus, yaitu oleh
human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini
terjadi pada transformasi c sel epitel serviks, pada mulanya terjadi lesi pre
terbanyak di dunia. Dalam hal ini kanker menempati urutan nomor dua
tahunnya terdapat 12 juta penderita kanker serviks dan 7,6 juta jiwa
Dengan kejadian rata-rata 15 per 100.000 wanita, dan sebesar 7,8 % per tahun
(Globocan, 2012).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 menunjukkan jumlah
Sampai dengan tahun 2012 dari 575.503 orang telah melakukan skrining
2
inspeksi visual asam asetat (IVA), terdapat 25.805 orang dengan hasil IVA
yang terjadi dengan angka kejadian dan kematian yang semakin tinggi di
yang lemah, serta lemahnya status sosial ekonomi yang terjadi pada sebagian
kanker serviks yang sebenarnya dapat dideteksi secara dini sebagai tindakan
preventive bagi wanita yang telah aktif dalam aktivitas seksual seperti
menggunakan Pap Smears dan inspeksi visual asetat (IVA) (Rasjidi dan
merupakan satu dari lima jenis kanker yang banyak diderita oleh penduduk
Indonesia. Lima jenis kanker yang banyak diderita oleh penduduk Indonesia
adalah kanker serviks, kanker payudara, kanker rektum, kanker kelenjar getah
bening, kanker kulit. Pada tahun 2012 kasus penyakit kanker serviks sebesar
2.259 (19,92 %) kasus dari total kasus kanker yaitu sebesar 11.341 kasus.
adalah aktivitas seksual pada usia dini (< 16 tahun), memiliki banyak partner
sexual, penderita HIV ataupun, seseorang yang selain terinfeksi HPV juga
3
merokok yang semakin tinggi akan menambah besar resiko untuk terkena
diketahui sebagai perokok aktif (65,3 % laki-laki dan 5,6 % wanita), yang
adalah penderita HIV. Data dari Departemen Kesehatan pada profil kesehatan
provinsi jawa tengah tahun 2012, bahwa terdapat 607 kasus infeksi HIV.
Sedangkan untuk kasus AIDS sebanyak 797 kasus dan jumlah kematian
AIDS di Jawa Tengah mencapai 149 kasus pada tahun 2012, lebih banyak
dibanding tahun 2011 (89 kasus). Data dari hasil penelitian yang dilakukan
Eka Setyarini (2009) pada pasien rawat jalan poli obsgyn Rumah Sakit
waktu >4 tahun, 21 responden yang melakukan aktivitas seksual petama kali
medik Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi tahun 2011 sampai
dengan 2013 penderita kanker serviks berjumlah 2.838. Pada tahun 2013
4
terdapat 1.027 pasien kanker serviks yang meningkat dari tahun 2012 yaitu
sebanyak 832 pasien kanker serviks. Sedangkan pada tahun 2011 pasien
kanker serviks sebanyak 979 pasien. Jumlah penderita kanker serviks pada
tahun 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi yang mencapai
maka peneliti ingin melakukan analisis profil penderita pasien kanker serviks
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
dengan masalah Ca Servik pada ny. N di Ruang Camar III RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru.
5
2. Tujuan khusus
N dengan Ca Servik.
Ny N dengan Ca Servik.
D. Metode Penulisan
berikut :
1. Study kasus yaitu buku-buku dan bacaan yang berhubungan dengan mata
Achmad.
carunoma 2 orang.
6
Makalah ini disusun berdasarkan kasus Ny. N (52 tahun) yang dirawat
makalah ini sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer di peroleh langsung dari klien dan data sekunder di peroleh dari
status kesehatan, medical record dan tim kesehatan lain. Teknik pengumpulan
klien mengenai tanda dan gejala yang nampak serta mempelajari dokumentasi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Defenisi
tidak normal pada leher rahim (Nasir, 2008). Kanker servik adalah
pertumbuhan sel yang bersifat abnormal yang terjadi pada servik uterus,
yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antar rahim
(Andrijono, 2009).
(Hembing, 2005). Kanker servik sering terjadi pada usia reproduktif yaitu
dialami pada usia 30-40 tahun, akan tetapi pada saat ini kanker
adalah telah melakukan hubungan seksual pada usia dini yaitu di bawah
mulut rahim, selain faktor itu, ada faktor lain yaitu bahan
mulut rahim pada wanita perokok. Bahan ini dapat merusak DNA
sel epitel skuamosa dan bersama infeksi human papiloma virus dapat
intra epitel (CIN) atau lesi intra epitel skuamosa tingkat tinggi
berwarna lebih gelap dan sangat berbau akibat nekrosis dan infeksi
mengalami gejala.
dengan kanker servikal invasif, penyakit ini juga menyerang fundus uteri.
opioid dengan dosis besar. Tahap akhir jika penyakit ini tidak
10
Suddarth, 2001).
2. Etiologi
Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45, dan 56.
3. Manifestasi Klinis
kematian terbesar pada abad ini, tanda dan gejala kanker serviks di
nekrosis jaringan.
4. Patofisiologi
Columnas Junction (SCJ). Pada wanita muda, SCJ berada di luar osteum
12
uteri eksterna sedang pada wanita berumur 35 tahun SCJ ini berada di
kanalis serviks.
WOC
Luka perdarahan
Mual Muntah Rusaknya Jar. Tubuh
Jaringan terbuka
Penurunan BB Kulit Kering
Resiko Tinggi
Resiko Nutrisi
Infeksi Kurang Gg. Integritas Kulit
Dari Kebutuhan
14
kaum perempuan dalam hal mencegah kanker servik agar tidak menimpa
deketahui sejak dini bahkan belum calon kanker pada keadaan lesi
sudah terkait dengan HPV diuji dari sebuah contoh sel yang
primer.
untuk mendiagnosa
saat ini adalah kendala biaya. Dari beberapa tes diatas yaitu tes
6. Stadium Ca Servik
tahun.
1) Stadium 1A
7mm lebarnya
2) Stadium 1B
terlihat.
rahim.
berhenti bekerja.
dua, yaitu :
7. Pemeriksaan
19
uteri.
a. Inspeksi
Perdarahan
Keputihan
Palpasi
nyeri abdomen
b. Pemeriksaan Diagnostik
yang dapat menjadi “warning sign”. Yang ditest dengan alat ini
adalah tingkat keasaman (pH), test ini cukup akurat, sebab pada
5) Schillentest
kuning.
21
e) Kolpomikroskopi
8. Penatalaksanaan
a. Terapi local
b. Histerektomi
e. Eksenterasi pelvic
f. Terapi biologi
g. Kemoterapi
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Menurut Wijaya & Putri (2013), data yang dikaji pada pengkajian
diagnose keperawatan.
23
a. Identitas
b. Keluhan utama.
f. Riwayat psikososial
kanker serviks.
24
2. Diagnosa Keperawatan
neoplasma.
kemoterapiPerencanaan
3. Perencanaan
1. Diagnosa
Kriteria hasil :
Intervensi :
pemberian analgetik
Rasional :
rasa control.
Kriteria hasil :
Peningkatan BB progresif.
Intervensi :
tiap hari.
Rasional :
Kriteria hasil :
cemas berkurang.
Intervensi :
perasaan.
dengan pasien.
takutnya.
Rasional :
ketakutannya.
2. Implementasi
2000).
28
3. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Ny. N
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status Pernikahan : Kawin
Alamat : Pt. Mui Duri XIII/ Mandau Bengkalis
No. Medical rcord : 00 50 41
Suku : Mandailing
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Pengkajian : 22 Januari 2019
2. Penanggung Jawab
Nama : Kudorat Pasaribu
Pekerjaan : Satpam
Alamat : Pt. Mui Duri XIII/ Mandau Bengkalis
3. Data Saat Masuk Rumah sakit
Tgl Masuk RS : 22 Januari 2019
Jam Masuk Rs : 12.10 WIB
Rujukan : RSUD Duri
Diagnose medis : Ca Serviks
Ruang Rawat : Tulip
Diagnosa Medis Pengkajian : Ca Serviks
Alasan Masuk :
keputihan sejak satu hari yang lalu nyeri dan merasakan pusing
a. Keluhan Utama :
a. Yang Lalu :
tetapi meninggal begitu juga dengan anak kedua. anak ke tiga aterm
b. Saat Ini
7. Riwayat Ginekologi
a. Masalah Ginekologi
b. Riwayat Kh
juga tidak ada. Pada awalnya perut klien mulai sakit, keluarnya
darah dari kemaluan dan keputihan mulai banyak dan berbau amis
juga tidak ada. Pada awalnya perut klien mulai sakit, keluarnya darah
b. Tingkat Kesadaran : CM
c. Tanda-tanda Vital :
d. Kepala
1) Rambut : Pendek
2) Mata : Ikterik
f. Dada
dan massa
h. Abdomen :
i. Genitalia
4) Keputihan : Ada
33
Jenis/warna : Kuning
Kosistensi : encer\
Bau : Amis
5) Hemoroid : Tidak
k. Eliminasi
kosistensi lunak.
Keluhan Istirahat dan tidur : Tidak ada maslah istirahat dan tidur
sakit.
Asupan cairan : Klien minum air putih dan teh lebih kurang 600
Ml dalam sehari
o. Personal Hygiene
1) Mandi : 1 X Sehari
a. Konsep Diri : Klien segan dan malu pada orang lain karena bau
11. Kepercayaan
Klien percaya pada Allah Swt , selama sakit klien jarang sholat
Hb :8 Basofil : 0.3
MCV : 82.0
MCH : 26.1
35
d. Phytomenadione 10 Mg 3X1
B. Analisa Data
Berdasarkan data diatas maka analisa data pada klien adalah sebagai
berikut :
DATA MASALAH
ETIOLOGI KEPERAWATAN
Ds
Do volume darah.
120/80mmHg, N : 80/i, RR
Ds
Do penyakit yang
khawatir
Ds
Do servik yang
C. Diagnosa keperawatan
akibat perdarahan
Serviks
37
38
Ro RM : 00 50 41 Ruang : Tulip
No.
Hari/Tgl IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Kamis, 15-12-18 Mengawasi S : klien mengatakan
masukan dan pendarahan masih
haluaran, ukur ada tetapi berkurang
volume darah yang O : perdarahan masih
keluar melalui ada tetapi sudah
perdarahan berkurang
I
Membatasi A : masalah teratasi
pengunjung yang
sebagian
datang
P : lanjutkan intervensi
Mencatat kehilangan
darah ibu
memantau ttv
Senen, 19-11-18 Memrikan informasi S : klien mengatakan
mengenai Ca sudah memahami
Serviks meliputi “ penyakit yang
pengertian, diderita
penyebab, proses O : klien sudah terlihat
serta penanganannya agak tenang
II dengan jelas. A : masalah teratasi
Menjelaskan P : lanjutkan Intervensi
kemungkinan
pengaruh terhadap
kondisi kesehatan.
Mengkaji tingkat
pengetahuan klien
Rabu, 21-11-18 Melakukan S : klien mengatakan
pengkajian skala nyeri sudah mulai
nyeri secara berkurang
komprehensif, O : skala nyeri
mencatat keluhan berkurang dari
lokasi nyeri, A : masalah teratasi
III
frekuensi, lakukan P : lanjutkan Intervensi
teknik relaksasi
nafas dalam
memberikan posisi
yang nyaman sesua
kebutuhan klien
39
BAB IV
PEMBAHASAN
dengan studi dilapangan yang dilakukan oleh kelompok. Maka dari itu
A. Pengkajian
utama yang sering dirasakan pada penderita Ca Servik adalah pada fase awal
adalah keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan nekrosis
hubungan suami istri yang berumur dibawah 18 tahun yang juga dapat
40
Tanda dan gejala lanjut dari ca servik perdarahan yang terjadi di luar
rasa nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke seranut saraf. Pada pengkajian juga di
temukan keluhan dan tanda gelaja sesuai teori yang hampir semuanya di
klien, ditemukan tanda dan gejala yang tidak jauh berbeda dengan gejala
teoritis.
B. Diagnosa Keperawatan
yang muncul dari tinjauan kasus terdapat perbedaan dan persamaan . Adapun
1. Diagnosa Teoritis
neoplasma.
kemoterapiPerencanaan
akibat perdarahan
Serviks
3. Persamaan Diagnosa
neoplasma.
ditemukan pada diagnosa teoritis yang ada pada diagnosa kasus dikarenakan
C. Tindakan Keperawatan
intervensi yang akan dilakukan dalam bentuk implementasi dalam setiap kali
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
secara teoritis.
B. Saran
1. Mahasiswa
2. Keluarga