Anda di halaman 1dari 2

Ciri lumut tanduk

 Gametofit mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh


 Sel-selnya hanya mempunyai satu kloroplas hanya mempunyai satu kloroplas dengan
satu pirenoid besar
 Pada sisi bawah talus terdapat stoma denga 2 sel penutup berbentuk ginjal.
 Sel-sel yang menyusun kaki sporogonium berbentuk sebagai rhizoid, melekat pada talus
gametofitnya.
 Sporogonium tidak bertangkai, mempunyai bentuk seperti tanduk, panjangnya 10-15 cm.
 Sporofit pada lumut ini membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk
 Habitatnya di daerah yang mempunyai kelembaban tinggi
 Sepanjang poros sporogonium terdapat jaringan yg terdiri atas beberapa deretan sel
mandul yang disebut
 Kolumela diselubungi oleh jaringan yg kemudian menghasilkan spora, disebut
 Arkespora juga menghasilkan sel-sel mandul yang disebut elatera
 Dinding sporogonium mempunyai stoma dengan dua sel penutup
 sporofitnya yang membentuk kapsul memanjang dengan hamparan gametofit seperti
karpet yang lebar.
Lumut hati

 Di dalam sporangia beberapa lumut hati mempunyai sel berbentuk kumparan, disebut elatera

yang muncul dari kapsul.

 Lumut hati adalah tumbuhan talus dengan bentuk tubuh yang lembaran, pipih, dan
berlobus. Sebagian besar lumut hati tidak memiliki daun, akan tetapi ada juga lumut
hati yang memiliki daun.
 Lumut hati banyak ditemukan di tempat-tempat yang lembab seperti hutan hujan
tropis, hutan dengan curah tinggi, dan ada juga yang hidup di sekitar mata air
berupa sungai atau danau.
 Memiliki alat reproduksi yang berbentuk seperti payung.
 Pada lumut hati reproduksi secara aseksual terjadi melalui fragmentasi dan
pembentukan gema. Gema akan terlepas dari talus jika mendapat bantuan dari
tetesan air atau mendapatkan sentuhan dari mahkluk hidup lainnya. Bila gema
tersebut jatuh di tempat yang mendukung keberlangsungan hidupnya, maka gema
tersebut mampu tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
 Pada lumut hati reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan dua sel yaitu
spermatozoid dan ovum.
Lumut daun

 Akarnya belum berupa akar, masih berupa rhizoid.


 Fase dominannya adalah fase gametofit.
 Spora terdiri 2 lapisan, yaitu endospora dan eksospora, habitatnya pada tempat lembab.
 Sporofitnya terdiri dari bagian seta, apofisis, vaginula, kolumela, dan kaliptra.
 Sporofit pada umumnya lebih kecil, berumur pendek, dan hidup tergantung pada
gametofit.
 Reproduksi vegetatif dengan spora, generatif dengan arkegonium yang menghasilkan
ovum dan anteridium yang menghasilkan spermatozoid.
 lumut memiliki bentuk tubuh yang relatif kecil baik pada bagian akar, batang dan daun.
Lumut ini tidak melekat pada substratnya melainkan pada nagian akar yang melakat pada
tempat tumbuhnya.
 Bentuk daun lumut daun berupa lembaran yang tersusun spiral, berwarna hijau muda,
hijau mudah hingga kecoklatan jika sudah mati atau mengering.
 Batang tumbuhan ini melekat langsung dengan daun dan akar sehingga sangat sulit
menentukan mana bagian akar, batang dan daun. Batang berwarna hijau muda, hijau tua
dan kecoklatan ketika kering/tumbuhan mati.
 Bagian akar berwarna kecoklatan yang hanya menempel dipermukaan tanah, batang
pohon, bebatuan lembab dan sebagainya, akar tersebut berfungsi sebagai penyerap unsur
air didalam permukaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai