Anda di halaman 1dari 16

ul kosongkan saja dulu

LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DANA MANDIRI

SOSIALISASI PENGGUNAAN TABUNG GAS YANG BAIK DAN BENAR DI


PERUMAHAN NUSANTARA LESTARI RT.38 GRAHA INDAH BALIKPAPAN

Oleh:

Maria Ulfah S.T.,M.T NIDN 0016078104

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN


BALIKPAPAN
DESEMBER
2016

1
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Sosialisasi penggunaan tabung gas yang baik dan benar di


Perumahan Nusantara Lestari RT.38 Graha Indah

Pelaksana
Nama Lengkap : Maria Ulfah, S.T.,M.T
NIDN : 0016078104
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Program Studi : Teknik Elektronika
Nomor HP : 081351517393
Alamat surel (e-mail) : maria.ulfah@poltekba.ac.id

Biaya Keseluruhan : Rp. 3.250.000,-

Mitra : Warga Perumahan Nusantara Lestrai RT.38 Graha Indah


Balikpapan

Balikpapan, 5 Desember 2016

Mengetahui
Kepala P3M Pelaksana PKM

Saiful Ghozi, S.Pd., M.Pd


NIP.19810503201404100 Maria Ulfah S.T.,M.T
NIP. 19810718201042001

2
RINGKASAN

Maraknya kejadian ledakan yang dipicu oleh kebocoran tabung gas Elpiji di masyarakat
sehingga penulis merasakan perlu diadakan kegiatan sosialisasi Sosialisasi penggunaan tabung
gas yang baik dan benar dengan mengambil lokasi kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) di Perumahan Nusantara Lestari RT.38 Graha Indah Balikpapan
Kegiatan PKM tersebut dilaksanakan 13 Agustus 2016 diikuti sejumlah warga perumahan
Nusantara Lestari RT.38. Dalam pelaksanan kegitan PKM tersebut, warga mengikuti dengan
animo yang tinggi untuk mendengarkan penjelasan terkait tata cara penggunaan tabung gas yang
baik dan benar yang disampaikan penulis.

Kata kunci : tabung gas, elpiji

3
PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan di Perumahan Nusantara Lestari
Balikpapan. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Unit Kerja Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Balikpapan
2. Ketua RT 38 Perumahan Nusantara Lestari Balikpapan selaku Mitra pelaksanaan
kegiatan PkM
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan pengabdian kepada masyarakat ini masih kurang
sempurna baik dalam teknis penulisan, tata bahasa, isi, maupun bentuk penyampaiannya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat.

Balikpapan, 5 Desember 2016


Penulis

4
DAFTAR ISI

Halaman Judul Penelitian ………………………………………………………………… i


Halaman pengesahan …………………………………………………………………….. ii
Ringkasan………………………………………………………………………………….iii
Prakata……………………………………………………………………………………...iv
Daftar isi …………………………………………………………………………………..vi
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………………1
BAB 2 TARGET……………..…………………………………………………………….4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ……………………………………………………..7
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI ………………………………………………………....9
BAB 5 PENUTUP…………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
5
PENDAHULUAN

1.1. Analisa Situasi


Konversi energi dari minyak tanah ke gas adalah program nasional yang
dicanangkan pemerintah Indonesia pada tahun 2007. Program ini dicanangkan dalam
rangka untuk menghemat anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) pemerintah
kepada masyarakat akibat dari kenaikan harga minyak dunia. Untuk mengurangi beban
anggaran inilah pemerintah kemudian menggulirkan program konversi energi. Begitu
banyak manfaat baik yang bisa didapatkan jika program konversi ini berhasil. Pertama,
pemerintah akan menghemat subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang kabarnya sampai
Rp. 22 triliun pertahun, kedua, terjadinya penghematan dalam konsumsi energi, serta
elpiji tidak menimbulkan jelaga seperti minyak tanah, dan ketiga, dampak terhadap
lingkungan akibat pemakaian minyak tanah bisa dikurangi. “Total penghematan dari
program konversi minyak tanah ke gas ini sebesar Rp. 22 triliun pertahun lebih besar dari
keuntungan PT Pertamina sebesar Rp. 10 triliun pertahun”, kata Wakil Presiden saat itu
Jusuf Kalla sebagai penggagas program konversi ini (www.menkokesra.go.id, diakses
tanggal 23 Juli 2010).
Semenjak adanya program konversi energi dari minyak tanah ke gas elpiji ini,
justru muncul masalah baru. Sekitar awal Januari hingga juli 2010 marak terjadi peristiwa
ledakan gas elpiji, dan hal ini dikuatkan dengan marak pula pemberitaan di media massa
khususnya televisi. Hampir setiap hari, setiap waktu,media massa yang dengan durasi,
cara penyampaian, tutur bahasa dan kata masing-masing memberitakan mengenai
peristiwa akibat terjadinya ledakan tabung gas elpiji.
Peristiwa ledakan tabung gas elpiji ini rata-rata terjadi pada tabung gas berukuran
tiga kilogram. Namun bukan berarti tabung gas berukuran 12 kilogram lantas aman dan
sama sekali tidak pernah terjadi peristiwa ledakan tabung gas akibat tabung gas
berukuran 12 kilogram ini. Program konversi ini sudah berlangsung cukup lama sejak
tahun 2007, namun baru setelah program ini bergulir muncul kejadian mengenaskan yang
ditimbulkan akibat program tersebut. Menurut pantauan Kompas, peristiwa tabung gas
meledak ini didominasi terjadi pada tabung gas tiga kilogram (88,9%) dan lainnya
(11,1%), sementara lokasi ledakan yang paling banyak terjadi di rumah penduduk
6
(86,1%) dan lainnya (13,9%) (http://cps-sss.org, diakses tanggal 23 Juli 2010).
Kasus ledakan tabung gas elpiji semakin mengkhawatirkan. Frekuensi kejadian ledakan
terus bertambah pasca konversi minyak tanah ke gas elpiji. Menurut data Pusat Studi
Kebijakan Publik (Puskepi), sejak 2008 hingga Juli 2010, di Indonesia terjadi sebanyak
189 kali kasus ledakan dalam pemakaian tabung gas elpiji rumah tangga. Rinciannya,
pada 2008 terjadi 61 kasus, kemudian turun menjadi 50 kasus pada 2009, namun
kemudian jumlah temuan meningkat tajam hingga pertengahan 2010 yakni mencapai 78
kasus (http://nasional.vivanews.com, diakses tanggal 23 Juli 2010).
Semakin maraknya ledakan gas elpiji belakangan ini bisa diketahui masyarakat
luas melalui berita yang disiarkan oleh media massa khususnya televisi. Akibatnya,
ledakan gas elpiji kini telah menjadi teror yang menakutkan bagi masyarakat. Bahkan
banyak warga yang tidak berani lagi memasak menggunakan gas elpiji dan kembali
menggunakan minyak tanah. Celakanya, pemerintah telah mencabut subsidi minyak
tanah sehingga masyarakat terpaksa membeli minyak tanah dengan harga yang sangat
mahal yakni Rp. 7500 per liter di pangkalan. Harganya bisa jauh lebih besar lagi apabila
membeli dari pedagang eceran. Selain mahal, mendapatkannya pun juga sulit karena
penarikan subsidi minyak tanah juga diiringi dengan pengurangan pendistribusian
minyak tanah untuk kebutuhan masyarakat. Langkah ini memang sengaja ditempuh
pemerintah yang secara tidak langsung memaksa masyarakat agar beralih energi dari
minyak tanah ke gas (http://www.riaumandiri.net/, diakses tanggal 23 juli 2010).
Dengan didasari hal-hal di atas maka penulis merencanakan untuk melaksanakan
program pengabdian masyarakat (PKM) dengan tema Sosialisasi penggunaan tabung gas
yang baik dan benar di Perumahan Nusantara Lestari RT.38 Graha Indah Balikpapan

1.2. Permasalahan Mitra


Berdasarkan kondisi yang ditemui pada mitra (warga RT.38) Perum Nusantara
7
Lestari Graha Indah Balikpapan seperti:
1. Kurangnya pemahaman warga atas cara pemakaian tabung gas yang baik
dan benar
2. Belum tersosialisasikan secara luas tentang cara penggunaan tabung gas
secara baik dan benar
3. Keinginan warga untuk mendapatkan edukasi terkait cara penggunaan gas
secara baik dan benar

BAB II
TARGET

8
2.1 Target
Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada mitra maka penulis mencoba untuk
memberikan solusi yaitu:

Tabel 2.1 Target solusi terhadap permasalahan SMK Setia Budi Balikpapan
Permasalahan Target Solusi
1. Kurangnya pemahaman warga atas cara PENINGKATAN PENGETAHUAN WARGA
pemakaian tabung gas yang baik dan benar TERHADAP PENGGUNAAN TABUNG
2. Belum tersosialisasikan secara luas tentang GAS YANG BAIK DAN BENAR.

cara penggunaan tabung gas secara baik dan


benar
3. Keinginan warga untuk mendapatkan edukasi
terkait cara penggunaan gas secara baik dan
benar

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Berikut gambaran mengenai metode pelaksanan Kegiatan Pengabdian Kepada


Masyarakat (PKM) dilakasanakan menggunakan metode pelaksanaan sebagai berikut
9
Gambar 3.1 Metode Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan kegiatan PKM dilakukan metode pelaksaan antara sebagai berikut:
1. Diskusi dan wawancara
Untuk mengetahui permasalahan yang di alami warga maka penulis melakukan diskusi
dengan kepala RT 38 dan juga dengan warga perumahan Nusantara Lestari
2. Setelah dilakukan diskusi maka penulis bekerjasama dengan pejabat RT.38 menginisiasi
pelaksanaan kegiatan PKM
3. Persiapan Pelaksanan PKM
Agar pelasksanaan PKM berjalan dengan lancer maka dilakukan persiapan terlebih
dahulu seperti antara lain, kordinasi mengenai lokasi kegiatan, sarana dan prasarana, dan
lainnya
4. Pelaksanaan PKM
Pelaksanaan kegiatan PKM diikuti oleh warga Perum Nusantara Lestari RT.38

Kinerja Lembaga Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan


Secara struktur organisasi di dalam Politeknik Negeri Balikpapan melalui unit kerja
Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) telah menginstruksikan untuk
mewadahi dan memfasilitasi kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat (PKM) yang
dilaksanakan oleh dosen-dosen yang berada pada lingkup Politeknik Negeri Balikpapan.
10
Di tingkat jurusan Teknik Elektronika ketersedian sarana prasarana Laboratorium juga
sudah dapat menunjang pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh
dosen-dosen dilingkup jurusan Teknik Elektronika. Pengusul kegiatan PKM Mandiri ini adalah
salah seorang dosen Teknik Elektronika , Maria Ulfah, S.T.,M.T dosen elektronika dengan
bidang keahlian elektro- telekomunikasi.

BAB IV
HASIL YANG DICAPAI

Kegiatan Pengabdian kepada Masayarakat (PkM) ini dilaksanakan selamar 1 hari yaitu
13 Agustus 2016 dari pukul 09.00 WITA – 12.00 WITA bertempat di Perum Nusantara Lestari
RT.38 Graha Indah Balikpapan

11
Kegiatan sosialisasi penggunaan tabung gas yang baik dan benar di perumahan nusantara
lestari RT.38 Graha Indah Balikpapan berlangsung dengan lancar. Animo warga sangat tinggi
untuk mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh pejabat perumahan Nusantara Lestari yang
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemaparan materi tata cara penggunaan tabung gas yang
baik dan benar oleh penulis. Berikut cuplikan materi sosialisasi

Gambar 4.1 Materi sosialisasi-2

12
Gambar 4.2 Materi sosialisasi-2

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab (diskusi) dengan peserta.
Pada sesi diskusi, peserta (warga) banyak yang mengajukan pertanyaan ataupun minta penjelasan
lebih lanjut mengenai materi yang telah disampaikan.

13
Gambar 3. Kegiatan PKM

14
BAB V
PENUTUP

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan PkM dengan tema Sosialisasi penggunaan tabung
gas yang baik dan benar di Perumahan Nusantara Lestari RT.38 Graha Indah Balikpapan dapat
disimpulkan terdapat peningkatan pengetahuan warga terhadap tata cara penggunaan tabung gas
3 Kg yang baik dan benar serta penanganan jika ternyata kebocoran, kebakaran tabung gas
tersebut.
Dengan adanya peningkatan pengetahuan terkait hal ini, diharapkan dapat mencegah dan
menekan kemungkinan terjadi kecelakan yang disebabkan oleh ledakan tabung gas. Sehingga
masyarakat dapat menggunakan tabung gas dengan aman dan baik untuk kebutuhan sehari-hari.

15
Laporan Penggunaan Dana PkM

Berikut ini akan disampaikan rincian penggunaan pencairan pendanaan

Tabel 1. Rekapitulasi pendanaan PKM Mandiri

Pengeluaran Nominal (Rp)


Konsumsi (nasi kotak + snack) @Rp.50.000 Rp. 1.500.000

Tool kit perserta (pena, buku, map, dll)@Rp.35.000 Rp. 1.050.000

Penggandaan Materi Rp. 250.000

Pulsa HP Rp. 100.000

Voucher Internet Rp. 100.000

Spidol Rp. 50.000

Staples + isi Rp. 65.000

Tip Ex Rp. 30.000

Perekat Rp. 30.000

Gunting Rp. 35.000

Kertas a4 Rp. 40.000

Total Rp. 3.250.000

16

Anda mungkin juga menyukai