Anda di halaman 1dari 3

d.

Gerakan artrokinematika sendi glenohumeral

Gerakan artrokinematika adalah gerakan yang terjadi pada permukaan

sendi, terdiri dari rolling, sliding, dan rotasi. Tiga komponen tersebut berfungsi

secara harmoni pada gerakan-gerakan sendi glenohumeral yang normal di

proporsi yang tidak sama. Permukaan kaput humerus yang cembung bergerak

pada cavitas glenoidalis yang cekung. Maka gerakan rolling selalu berlawanan

arah dengan gerakan sliding, contoh ; pada gerakan abduksi, rolling caput

humerus ke superior dan sliding/gliding ke inferior.

Dan gerakan lainnya lihat Tabel di bawah ini.

Tabel 2.1
Roll-Slide sendi glenohumeralis

Gerakan dari tulang humerus Roll Slide


Fleksi (300-600) Anterior Posterior
Adduksi horizontal Anterior Posterior
Internal rotasi Anterior Posterior
Abduksi horizontal Posterior Anterior
Eksternal ritasi Posterior Anterior
abduksi Superior Inferior
(Sumber : Kisner, 2007)
Gerakan abduksi 300-600 pada bidang scapula (scaption), caput humerus

bergerak superior 3mm, sedikit ke depan di dalam cavitas glenoidalis. Fakta ini,

berindikasi adanya gerakan rolling atau gliding. Gerakan abduksi lebih 600,

humerus bergerak minimal dan mempunyai indikasi bahwa gerakan murni

rotasi atau spin (Magee, 2008). Gerakan fleksi, ekstensi, rotasi internal dan
rotasi eksternal pada posisi abduksi 900, akan terjadi rotasi atau spin antara

caput humerus dan fossa glenoidalis (Neumann, 2010)

Gerakan-gerakan artrokinematika akan efektif jika interaksi stabiliasasi

statis dan dinamais bekerja secara harmonis. Pada gerakan di posisi MLPP atau

LPP, capsuloligamen dalam keadaan longgar dan tegangan otot-otot rotatof cuff

dipertahankan agar caput humerus selalu berada di tengahpada cavitas

glenoidalis. Apabila terjadi thigness pada kapsul bagian anterior maka gerakan

di anterior terbatas (restriksi), mengakibatkan caput humerus bergeser ke

posterior pada cavitas glenoidalis, dan menyebabkan gerakan permukaan sendi

glenohumeralis tidak sesuai lagi.

e. Sendi sternoclavicularis

Sendi sternoclavicularis disebut juga sendi sellar joint. Gerak

osteokinematika yang terjadi pada sendi sternoclavicularis adalah gerak elevasi

450 dan gerak depresi 700, serta protraksi 300 dan retraksi 300. Permukaan

sternal lebih besar daripada permukaan clavicula. Artrokinematika gerakan

protraksi dan retraksi sendi strerno clavicula (permukaan cekung clavikula

bergerak pada permukaan cembung di sternum) gerakan rolling searah dengan

gerakan sliding. Contoh pada gerakan protraksi, rolling ke anterior maka

slidingnya juga ke anterior (Egmond dan Schuitemaker, 2006).

Artrokinematika gerakan elevasi dan depresi sendi sternoclavicularis

(permukaan cembung clavicula bergerak pada permukaan cekung di sternum),


contoh; pada gerakan elevasi, rolling ke superior maka slidingnya ke inferior.

Gerakan lainnya lihat, tabel di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai