Anda di halaman 1dari 50

TULANG BELAKANG POSTUR

: Struktur, Fungsi, Gangguan


Postur, dan Pedoman
Pelaksanaan
Dosen Pengampu : Ftr. Siti Sarah Bintang, S.Tr. Ft.,M.Biomed
Mata Kuliah : LAB Manajemen Ft. Aktifitas Fungsional, Pemeliharan Diri, dan Rekreasi

Disusun Oleh : Kelompok 10


• Hariyati Pratiwi (2161019)
• Gabriela Michellee Innocentya (2161016)
• Maulana Irsyad (2161049)
POSTUR DAN PENGARUH BIOMEKANIS

Postur adalah kesejajaran bagian tubuh baik dalam posisi tegak,


duduk, atau berbaring. Postur digambarkan oleh posisi sendi serta
segmen tubuh dan juga dalam hubungan keseimbangan antara
otot-otot pada sendi.

Gangguan pada sendi, otot atau jaringan ikat dapat menyebabkan gangguan postur,
atau sebaliknya, gangguan postur dapat menyebabkan gangguan pada sendi , otot,
dan jaringan ikat juga gejala ketidaknyamanan dan nyeri.
Struktur dan Fungsi Tulang Belakang

Struktur
Struktur medula spinalis terdiri dari 33 tulang
belakang (7 servikal, 12 thorakal, 5 lumbal)
masing masing memiliki diskus
intervertebralis dan ( 5 sakrum yang menyatu,
dan 2 atau 4 koksigeal).
Komponen Fungsional Tulang Belakang

Pilar Posterior atau arkus vertebra, terdiri


Secara fungsional, medula dari prosesus artikularis dan sendi facet,
spinalis dibagi menjadi pilar yang memberi mekanisme gliding untuk
anterior dan posterior. gerakan. Bagian postrior unit yang
merupakan tulang pengungkit, kedua
 Pilar anterior terdiri dari
prosesus transversus dan prosesus spinosus
korpus vertebra dan diskus
sebagai tempat perlekatan otot dan berfungsi
intervertebralis merupakan untuk menghasilkan dan mengontrol gerakan
bagian hidrolik penumpu serta memberikan stabilitas tulang belakang.
beban, dan peredam kejut
pada medula spinalis.
Gerakan Medula Spinalis

Gerakan medula spinalis secara umum dan pada unit fungsional


atau segmen gerakan.
o Unit fungsional terdiri dari dua vertebra dan sendi di
antaranya( biasanya, dua sendi faset zigapofiseal dan satu
diskus intervertebralis
o Umumnya, aksis gerakan untuk setiap unit adalah pada
nukleus pulposus diskus intervertebralis. Karena tulang
belakang dapat bergerak dari atas ke bawah atau dari bawah
keatas.
Enam Derajat Gerakan .

1 Fleksi/Ekstensi Lateral Fleksi


2
3 Rotasi
Menghasilakan fleksi (menekuk Gerakan pada bidang frontal Menghasilkan gerakan
kedepan) atau ekstensi (menekuk
yang menghasilkan fleksi ke rotasi kekanan dan kekiri.
ke belakang)
kiri atau kanan.
4
Geseran
anterior/posterior 5 Gesekan Lateral 6 Kompresi/distraksi
Gesekan ke depan atau Terjadi ketika korpus vertebra
belakang(translasi) superior bertranslasi kesamping Gerakan saling menjauh atau
pada vertebra bawahnya mendekat terjadi dengan gaya
longitudinal.
Struktur dan Fungsi Diskus Intervertebralis

Analus Fibrosus
Bagian terluar diskus
Diskus Intervertebralis ,
terbentuk dari lapisan tebal
terdiri dari analus
serabut kolagen dan
fibrosus dan nukleus
fibrokartilago.
pulposus, adalah
komponen dari tiga
kompleks sendi di antara
Nukleus pulposus
dua vertebra yang Bagian tengah diskus normalnya berisi
berdekatan. massa gelatinosa, tetapi serabutnya
yang tersusun longgar menyatu
dengan lapisan analus fibrosus
terdalam
Pengaruh Biomekanika pada
Kesejajaran Postural
KURVA TULANG BELAKANG
Orang dewasa dibagi menjadi empat kurva
o Dua kurva utama, atau posterior
o Dua kurva kompensasi atau anterior
Kurva Tulang belakang

 Kurva Anterior  Struktur tulang, sendi,


 Kurva posterior terletak di daerah  Kurva dan otot dan jaringan pasif
terletak didaerah servikal dan lumbal. Fleksibilitas medula pada eksremitas bawah
torakal dan sakrum. Lordosis adalah spinalis penting dirancang untuk
Kifosis adalah istilah untuk menghadapi penumpuan beban,
istilah yang
menopang dan
yang digunakan untuk digunakan untuk efek gravitasi dan
menyeimbangkan trunk
menyebut kurva menyebut kurva gaya eksternal
pada postur tegak.
posterior. anterior lainnya.
Gravitasi

Gravitasi memberikan beban pada struktur yang bertanggung


jawab untuk mempertahankan ketegakan tubuh dan karena
itu, memberikan gangguan terus-menerus pada stabilitas dan
efesiensi gerakan.

Pada postur tegak, garis gravitasi memotong kurva tulang


belakang, yang diseimbangkan ke anterior dan posterior,
serta dekat dengan aksis rotasi pada sendi Eksremitas bawah.
Berikut ini dijelaskan standar postur tegak yang diseimbangkan

Lutut. Garis Trunk. Gravitasi


gravitasi normal pada trunk
Pergelangan kaki. Kepala. Pusat
Garis gravitasi terletak terletak dianterior melintas melewati gravitasi kepala
di anterior sendi, sendi lutut, yang
Pinggul. Garis
korvus vertebra terletak di anterior
sehingga cenderung gravitasi pada
cenderung servikal dan sendi atlantooksipital.
merotasi tibia ke arah pinggul bervariasi
depan pergelangan
mempertahankan lumbal dan kurva Otot serviksl
bergantung ayunan posterior berkontraksi
kaki. Stabilitas lutut dalam posisi diseimbangkan
tubuh. untuk
diberikan oleh otot ekstensi.
plantarfleksor, mempertahankan
tereutama otot keseimbangan kepala
saleolus.
Stabilitas

Stabilitas ditingkatkan dengan menurunkan pusat gravitasi atau


meningkatkan bidang tumpu. Ketika pusat gravitasi terletak di luar
bidang tumpu, struktur akan jatuh atau membutuhkan suatu gaya guna
mempertahankan ketegakannya.
Struktur pasif tulang dan ligamen memberikan tegangan pasif ketika
sendi mencapai akhir lingkup gerak sendinya(ROM). Otat bertindak
sebagai penyangga dinamis, merespons gangguan dengan memberikan
gaya lawanan pada torsi gravitasi juga stabilitas pada ROM sehingga
jaringan pasif tidak terbebani.
STABILITAS POSTURAL TULANG
BELAKANG

Stabilitas tulang belakang dijelaskan dengan istilah pada tiga


subsistem : pasif ( Struktur oasif/tulang dan ligamen ), aktif(otot),
dan kontrol saraf.
STRUKTUR PASIF : PENGARUHNYA PADA STABILITAS
Ketika segmen tulang belakang berada di zona netral (lingkup
tengah/netral), kapsul dan ligamen sendi pasif memberikan tahanan pasif minimal terhadap
gerakan dan karena itu, satabilitasnya minimal. Saat segmen bergerak kezona elastik, struktur
pasif memberikan tahanan berupa tahanan pasif terhadap gerakan yang terjadi. Selain jaringan
pasif yang memberikan stabilitas pasif ketika membatasi gerakan, reseptor sensori pada kapsul
sendi dan ligamen juga merasakan sensasi posisi dan perubahan pada posisi
Ciri Stabilisasi Jaringan Pasif Pada Tulang Belakang
Struktur Ciri Batas
Orientasi Sendi Facet

Faset servikal berorientasi pada Memungkinkan gerak menekuk Kapsul menegang diakhir fleksi,
tulang bidang frontal dengan angulasi kedepan (fleksi) dan kebelakang Permukaan sendi saling mendekat
oblik kearah bidang transversal (ekstensi) secara bebas. pada akhir ekstensi

Faset Torakal : tulang belakang atas Memungkinkan rotas, lateral fleksi, Faset tidak terlalu membatasi seperti
mirip dengan servikal, faset tengah dan fleksi hingga berbagai derajat pada kosta dan prosesus spinosus
hingga bawah lebih dibidang sagital sesuai faset
Faset lumbal : pada bidang sagital Memungkinkan gerak fleksi dan Membatasi rotasi, Orientasi bidang
dengan sedikit lengkungan dibidang ekstensi frontal memberikan stabilitas pada
frontal akhir lingkup fleksi
Kosta

Kosta saling mendekat disisi cekung Membatasi gerak fleksi , lateral fleksi,
tulang belakang pada setiap gerakan dan rotasi pada daerah torakal.
Prosesus Spinosus

Prosesus spinosus saling mendekat Membatasi ekstensi, terutama pada


pada ekstensi, semakin panjang daerah torakal, dapat saling mendekat
prosessus, semakin besar pada daerah lumbal pada individu
tahanannya yang fleksibel
Ciri Stabilisasi jaringan pasif pada Trulang Belakang
Struktur Ciri Batas

Diskus Intervertebralis

Semakin besar resiko ketebalan diskus Tulang servikal ppaling lentur (rasio 2: 5 ),
terhadap tinggi vertebra, semakin besar Tulang lumbal ( rasio 1: 3)
mobilitasnya Tulang torakal paling tidak lentur ( rasio 1:5)

Anulus Fibrosus Cincin konsentrik yang tersusun dan Beberapa serabut menegang ke setiap arah
bertindak menyerupai ligamen rotasi atau geseran segmen tulang belakang.
Serabut mengendur pada sisi yang cekung dan
menegang pada sisi yang cembung

Ligamen
Kendur di pertengahan lingkup, tegang Gerakan fleksi dibatasi oleh ligamen
diakhir lingkup interspinosus dan supraspinosus, ligamen
kapsular, ligamentum flavum, dan ligamen
longitudinal posterior
Gerakan ekstensi dibatasi oleh ligamen
longitudinal anteror
Gerakan lateral fleksi dibatasi oleh ligamen
intertransversuskontalateral, ligamentum flavum,
dan ligamen kapsular
Rotasi dibatasi oleh ligamen kapsular
Ciri Stabilisasi Jaringan Pasif pada Tulang Belakang

Struktur Ciri Batas

Fasia torakolumbal(lumbodorsalis

Sistem facia yang luas terdiri dari Membatasi akhir lingkup gerak fleksi
beberapa lapisan yang mengelilingi pada tulang lumbal
erektor spina dan quadratus
lomborum, memiliki

Otot

Otot dengan elastis normal tidak Ketika terajadi kontraktur otot, otot
menyebabkan keterbatasan gerak menahan gerakan berlawanan
tulang belakang, normalnya dengan arah kontraksinya
memberikan stabilitas dan kontrol
dianmis
Otot : Pengaruhnya Pada Stabilitas

Fungsi otot profunda/segmental. Otot


Fungsi otot global. Pada tulang segmental, yang lebih dalam, yang
lumbal, otot global, yang lebih memiliki perlekatan langsung pada
superfisial dari kedua kelompok segmen vertebra, memberikan topangan
tersebut, adalah kabel pancang dinamis pada segmen individual tulang
(gay wire) lebar yang merespons belakang dan membantu mempertahankan
terhadap pembebanan eksternal setiap, segmen dalam posisi yang stabil,
yang diberikan pada trunk yang sehingga jaringan pasif tidak terbebani
menggeser pusat massa. pada batas gerakan.
Ciri Stabilitas otot yang Mengontrol Tulang Belakang
Otot Global Otot Segmental Profunda
Karakteristik
 Superfisial : lebih jauh dari aksis gerakan  Profunda : lebih dekat ke aksis gerakan
 Melintasi beberapa segmen vertebra  Melekat pada setiap segmen vertebra
 Menghasilkan Gerakan dan memberikan fungsi guy wire yang  Mengontrol gerakan segmental : berfungsi sebagai guy wire
lebar segmental
 Pembebanan kompresif pada kontraksi yang kuat  Persentase yang lebih besar pada serabut otot tipe I untuk daya
tahan otot
Daerah Lumbal
 Rektus abdominis  Transversus abdominis
 Oblikus eksternus dan internus  Multifidus
 Quadratus lumborum (bagian lateral) .  Quadratus lumborum(bagian profunda)
 Erektor spinae  Rotator profunda
 Illiopsoas
Daerah Servikal
 Sternokledomastoideus  Rektus kapasitis anterior dan lateralis
 Skalen  Longus koli
 Levator skapula
 Trapezius atas
 Erektor spinae
Otot Abdominal
Otot Tulang Belakang dan Fungsi Stabilisasinya

otot Kerja Utama Fungsi Stabilisasi

Lumbal

Rektus Abdomininis (RA) Fleksi Trunk( latihan sit-up dan  Menstabilisasi pelvis melawan gaya rotasi anterior
curl-up)  Memberikan stabilitas guy wire panjang pada
pembebanan ekstensi ditulang belakang

Oblikus Internus (OI) dan Oblikus Kontaraksi bilateral  Mengontrol melawan pembebanan eksternal yang dapat
Eksternus (OE) menyebabkan fleksi trunk, menyebabkan ekstensi atau lateral fleksi pada tulang
kontraksi OE pada satu sisi dan belakang
OI pada sisi kontralateral  Menstabilasasi pelvis (bersama dengan rektus
secara bersamaan abdominus) melawan gaya rotasi anterior
menyebabkan rotasi diagonal  Berkontraksi dengan manuver bracing untuk membuat
dan fleksi trunk, Kontraksi OE tulang belakang kaku, meningkatkan beban kompresif
dan OI pada sisi yang sama  Berkontraksi dengan transversus abdominus untuk
menyebabkan lateral fleksi meningkatkan tekanan intra-abdominal dan memberikan
pada trunk tegangan pada fasia torakolumbal untuk stabilisasi

Transversus Abdominis (TA) Berperan pada rotasi  Menimbulkan tegangan melalui fasia torakolumbal dan
meningkatkan tekanan intra-abdominal untuk
memberikan stabilitas segmen
 Teraktivasi melalui manuver “drawing-in” untuk stabilitas
segmen
Otot Tulang Belakang dan Fungsi Stabilisasinya
Quadratus Lomborum Mengangkat pelvis dan membantu  Memberikan stabilitas pada bidang frontal dan sagital
(QL) lateral fleksi tulang belakang  Menstabilisasi kosta melawan tarikan diafragma selama
inspirasi
 Serabut Profunda memberikan stabilitas segmental pada
vertebra lumbal

Multifidus Ekstensi dan rotasi kontralateral  Menstabilisasi tulang belakang melawan momen fleksi dan
tulang belakang rotasi serta momen lateral fleksi kontralateral
 Serabut Profunda memberikan stabilitas segmental pada
lumbal
 Teraktivasi dengan manuver “drawing-in” dan manuver
bracing untuk stabilisasi tulang belakang

Rotator intersegmental Otot ini kaya akan gelondong otot  Secara teori, otot ini berada di posisi untukj membuat
dan intertransversar dan dapat berfungsi untuk lebih penyejajaran segmental kecil guna stabilisasi melawan
merasakan posisi dan gerak vertebra gangguan terhadap postur
menghasilkan torsi pada gerak

Erektor Spanae (ES) Ekstensor trunk utama, ekstensi  Antagonis terhadap gravitasi-mengontrol gerak trunk
Superfisial (Iliokostalis toraks pada pelvis menyebabkan selama aktivitas fleksi
longisimus, spinalis) tulang belakang ekstensi, juga lateral  Guy Wire panjang yang memberikan stabilitas global pada
fleksi dan translasi posterior vertebra trunk dengan merespon pembebanan eksternal dan
mencegah trunk terjatuh
Otot Tulang Belakang dan Fungsi Stabilisasinya
Otot Kerja Utama Fungsi Stabilisasi

Illiopsoas (iliakus dan psoas Fleksor pinggul utama dan ekstensor lumbal  Kompleks otot ini tidak berfungsi sebagai
mayor) secara tidak langsung, illiopsoas membuat stabilisator tulang belakang pada posisi
lumbal bergeser ke anterior berdiri normal
 Illiakus menstabilisasi pelvis dan sendi
pinggul sehingga secara tidak langsung
memengaruhi postur tulang belakang
 Psoas membantu menstabilisasi lumbal
pada bidang frontal, terutama saat
pembebanan berat diberikan kesisi
kontralateral.

Servikal

Sternokledomastoideus dan Kontraksi bilateral menyebabkan fleksi  Menyeimbangkan kepala pada toraks
kelompok skalen servikal, kontraksi unilateral menyebabkan lateral melawan gaya gravitasi ketika pusat
fleksi dengan rotasi dan fleksi kontralateral massa berada diposterior
Ketika leher distabilisasi, skalenus
mengangkat kosta atas saat inspirasi dan
Sternokledomastoideus (SCM) mengangkat
Clavicula dan sternum yang membantu inspirasi
Otot Tulang Belakang Dan Fungsi Stabilisasinya

Otot Kerja utama Fungsi Stabilisasi


Trapezius atas dan erektor Kontraksi bilateral menyebabkan  Menyeimbangkan kepala
spinae servikal ekstensi servikal dan kapitas, pada toraks melawan gaya
kontraksi unilateral menyebabkan gravitasi ketika pusat massa
lateral fleksi berada di anterior
.
Levator Skapula Levator skapula bekerja bersama  Menopang Pustur Skapula
trapezius atas untuk mengangkat
skapula

Longus Koli, rektus kapitis Fleksor kranioservikal, longus koli  Memberikan stabilitas
anterior dan lateralis adalah penggerak utama bagi segmental pada servikal
retraksi servikal (ekstensi aksial)
KONTROL NEUROLOGIS : PENGARUHNYA
PADA STABILITAS

Kontrol Umpan maju dan stabilitas tulang belakang


Sistem saraf pusat mengaktivasi otot trunk sebagai antisipasi terhadap pembebanan
yang diberikan oleh gerak ekstremitas untuk mempertahankan stabilitas pada tulang
belakang
EFEK FUNGSI EKSTREMITAS PADA STABILITAS
TULANG BELAKANG

Keletihan otot yang terlokalisasi , pada otot stabilisasi tulang belakang dapat terjadi pada
aktivitas berulang atau uasaha berat atau ketika otot tidak digunakan secara efektif akibat
gangguan postur,.

Ketidakseimbangan otot, pada fleksibilitas dan kekuatan otot pinggul, bahu, dan leher
menyebabkan gaya asimetris pada tulang belakang dan memengaruhi postur.
EFEK PERNAPASAN PADA POSTUR DAN STABILITAS
Fungsi stabilisasi TrA juga bekerja bersama dengan Diafragma dalam respons umpan maju
terhadap gerakan lengan yang cepat. Kontraksi diafragma dan peningkatan tekanan intra-
abdominal yang terjadi sebelum gerak lengan yang cepat, tanpa memperhatikan fase respirasi
atau arah gerak lengan.

EFEK TEKANAN INTRA-ABDOMINAL DAN MANUVER VALSAVA PADA STABILITAS


Selama manuver Valsava, kontraksi otot TrA, OI, dan OE meningkatkan tekanan intra-
abdominal (intra-abdominal pressure, IAP). Kontraksi TrA sendiri mendorong isi abdominal
keatas melawan diafragma, karena itu, agar tertutup sempurna, diafragma dan otot dasar
pinggul berkontaksi bersama dengan TrA.
Gangguan Postur
Gangguan postur dapat menjadi penyebab dasar nyeri
yang dialami oleh pasien atau dihasilkan oleh suatu
kejadian traumatik atau patologi.
Etiologi Nyeri

EFEK PEMBEBANAN MEKANIS


Pembebanan Mekanis terhadap struktur yang sensitif nyeri, seperti peregangan ligamen
atau kapsul sendi yang terus-menerus atau kompresi pembuluh darah, menyebakan
penggembungan atau kompresi ujung saraf, yang menimbulkan rasa nyeri.
Mengurangi pembebanan pada struktur yang sensitif nyeri akan mengurangi stimulus
nyeri, dan individu tidak lagi merasakan nyeri.

EFEK GANGGUAN PENOPANG POSTURAL DARI OTOT TRUNK


Ketika terjadi pembebanan terus menerus pada akhir lingkup gerak, terjadi strain secara
perlahan dan redistribusi cairan pada jaringan penopang, membuatnya rentan terhadap
cedera.
Kurva berlebihan yang berlanjut menimbulkan gangguan postural dan
ketidakseimbangan kekuatan serta fleksibilitas otot juga keterbatasan atau
hipermobilitas jaringan lunak,

.
EFEK GANGGUAN DAYA TAHAN OTOT

Daya tahan otot dibutuhkan untuk mempertahankan kontrol


postural. Postur yang terus-menerus membutuhkan adaptasi
kecil pada otot stabilisasi secara kontinyu untuk menopang
trunk melawan fluktuasi gaya. Gerakan berulang yang besar
juga membutuhkan otot untuk merespons dan untuk mengontrol
aktivitas.
Syndrom Nyeri Terkait Gangguan Postur

Gangguan postural, adalah postur yang menyimpang dari kesejajaran normal tetapi tanpa gangguan
struktural.

Sindrom nyeri postural, adalah nyeri diakibatkan oleh beban mekanis ketika seseorang mempertahankan
postur yang terganggu selama periode waktu yang lama, nyeri biasanya berkurang saat aktivitas.

Disfungsi postural, penyebabnya adalah kebiasaan postur yang buruk dalam waktu yang lama, atau
disfungsi dapat diakibatkan oleh kontraktur dan perlekatan yang terbentuk selama penyembuhan jaringan
setelah trauma atau pembedahan.

Kebiasaan Postural, yang baik pada dewasa dibutuhkan untuk menghindari sindrom nyeri postural dan
disfungsi postural.
Gangguan Postur Umum : Karakteristik dan Gangguan
DAERAH PELVIS DAN LUMBAL
Postur Lordosis
Ditandai oleh peningkatan sudut lumbosakral ( sudut yang dibentuk oleh batas superior korpus
tulang sakrum I dengan garis horizontal, yang optimalnya adalah 30º), Peningkatan lordosis
lumbal, dan peningkatan kemiringan anterior pelvis serta fleksi pinggul.
Gangguan Otot Potensial
a.) Gangguan mobilitas pada otot fleksor pinggul (illiopsoas, tensor fasia lata, rektus femoris)
dan otot ekstensor lumbal (erektor spinae)
b.) Gangguan performa otot akibat peregangan dan kelemahan otot abdominal (rektus
abdoiminal, oblikus eksternus dan internus, serta transversus abdominus)
Sumber Gejala
• Penekanan pada ligamen longitudinal anterior
• Penyempitan ruang diskus posterior dan penyempitan foramen intervertebralis.
• Saling mendekatnya faset sendi.
Penyebab umum
Gangguan postural yang terus menerus, kehamilan, obesitas, dan kelemahan otot abdominal
adalah penyebab yang paling umum.
Postur Relaks atau membungkuk
postur relaks atau membungkuk disebut juga swayback. Besar kemiringan pelvis bervariasi, tetapi biasanya terdapat
pergeseran pada seluruh segmen pelvis ke anterior, menimbulkan ekstensi pinggul, dan pergeseran segmen toraks
keposterior, menimbulkan fleksi toraks pada lumbal atas.
Gangguan otot potensial
- Gangguan mobilitas pada otot abdominal atas, interkostalis internal, ekstensor pinggul, dan otot ekstensor lumbal
bawah serta fasia yang terkait.
- Gangguan performa otot akibat peregangan dan kelemahan otot abdominal bawah, otot ekstensor pada daerah torasik
bawah, dan otot fleksor pinggul.
Sumber Gejala Potensial
- Tekanan pada ligamen iliofemoral, ligamen longitudinal anterior lumbal bawah, dan ligamen longitudinal posterior
lumbal atas dan torasik.
- Penyempitan foramen intervertebralis pada lumbal bawah yang dapat menekan pembuluh darah, dan akar saraf,
terutama pada kondisi artritis,
Penyebab Umum
penyebabnya dapat berupa sikap (individu merasa nyaman saat membungkuk), keletihan ( terlihat ketika
harus berdiri lama), atau kelemahan otot (kelemahan dapat disebabkan atau dipengaruhi oleh postur).
Postur Pinggang Datar
Ditandai oleh penurunan sudut lumbosakral, penurunan lordosis lumbal, ekstensi pinggul, dan
kemiringan pelvis posterior.
Gangguan otot potensial
• Gangguan mobilitas pada fleksor trunk (rektus abdominus, interkostalis) dan otot ekstensor
pinggul
• Gangguan performa otot akibat peregangan dan kelemahan otot ekstensor lumbal dan
kemungkinan pada otot fleksor pingggul
Sumber Gejala Potensial
• Kurangnya kurva fisiologis lumbal yang normal, yang mengurangi efek peredam kejut pada
daerah lumbal dan membuat individu rentan terhadap cedera
• Tekanan pada ligamen longitudinal posterior
• Peningkatan ruang diskus posterior, yang memungkinkan nukleus pulposus untuk menyerap
cairan berlebihan dan, pada beberapa kondisi, dapat menonjol keposterior ketika seseorang
melakukan ekstensi
Penyebab Umum
Postur duduk atau berdiri yang membungkuk atau fleksi terus-menerus, terlalu menekankan latihan fleksi
pada program latihan umum
DAERAH SERVIKAL DAN TORAKAL
Punggung Bungkuk (Peningkatan Kifosis) dengan Kepala Maju
Ditandai dengan peningkatan torasik, protraksi skapula (bahu membungkuk), dan kepala maju
(protraksi).

Gangguan Otot Potensial


• Gangguan mobilitas pada otot anterior toraks (otot interkostalis) otot ekstermitas atas yang
berasal dari toraks ( pektoralis mayor dan minor, latisimus dorsi, serratus anterior), otot
servikal dan kepala yang melekat pada skapula dan toraks ( levator skapula,
Sternokleidomastoideus, Skalenus, Trapezius apper) dan otot daerah suboksipital (rektus
kapitis posterior mayor dan minor, oblikus kapitis inferior dan superior)
• Gangguan performa otot akibat peregangan serta kelemahan otot servikal bawah dan erektoe
spinae torasik atas serta retraktor skapula (romboid,trapezius atas), otot tenggorokan anterior
(otot suprahioid dan infrahioid), dan fleksor kapitis (rektus kapitis anterior dan lateralis,
superior obliqus longus koli, longus kapitis)
• Pada gejala sendi temporomandibular, otot pengunyag dapat mengalami tegangan.
Lanjutan………

Sumber Gejala Potensial


 Penekanan pada ligamen longitudinal anterior servikal atas dan pada ligamen longitudinal posterior
serta ligamentum flavum servikal bawah dan torasik.
 Keletihan pad aotot erektor spinae torasik dan retraktor skapula
 Penyempitan foramen intervertebral pada daerah servikal atas, yang menyebabkan impingemen
pada pembuluh darah dan akar saraf, teeutama bila terjadi perubahan degeneratif.
 Impingemen pada berkas neurovaskular akibat otot skalen anterior atau pektoralis minor yang
tegang
 Strain pada struktur neurovaskular gerbang torasik akibat protraksi skapula
 Impingemen pada pleksus servikal akibat otot levator skapula yang tegang
 Impingemen pada nervus oksipital mayor akibat otot trapezius atas yang tegang atau kaku ,
menimbulkan sakit kepala akibat ketegangan
 Nyeri sendi temporomandibular karena kompresi sendi akibat dislokasi mandibular dan ketegangan
otot wajah terkait.
 Lesi diskus servikal bawah akibat gangguan postur fleksi.
Penyebab Umum
Efek Gravitasi, membungkuk, dan kesejajaran ergonomis yang buruk dilingkungan kerja atau
rumah. Postur okupasional atau fungsional yang membutuhkan posisi bersandar kedepan atau
merebahkan kepala kebelakang dalam waktu yang lama; gangguan postur duduk, seperti
bekerja dengan posisi papan ketik atau layar komputer yang salah, postur relaks, atau hasil
akhir dari gangguan postur pelvis dan lumbal adalah penyebab umum postur kepala maju.
Postur Punggung Atas dan Leher Datar
Ditandai oleh penurunan kurva torasik, depresi skapula, epresi clavicula, dan penurunan lordosis
servikal dengan peningkatan fleksi oksiput pada atlas. Postur ini dihubungkan dengan postur militer
yang berlebihan tetapi bukan merupakan penyimpangan postural yang umum. Dapat terjadi disfungsi
sendi temporomandibular pada protraksi mandibula.
Gangguan Otot Potensial
 Gangguan mobilitas otot leher anterior, erektor spinae torasik, dan retraktor skapula, serta
keungkinan keterbatasan gerak skapula, yang mengurangi elevasi bahu yang bebas.
 Gangguan performa otot pada otot protaktor skapula interkostal toraks anterior
Sumber Gejala Potensial
 Keletihan pada otot yang digunakan untuk mempertahankan postur
 Kompresi pada berkas neuromaskular digerbang torasik clavikula dan kosta
 Nyeri sendi temporomandibular dan perubahab oklusif
 Penurunan fungsi peredam kejut pada kurva kifolordotik, yang dapat membuat leher rentan
terhadap cedera
PENYIMPANGAN BIDANG FRONTAL :
SKOLIOSIS DAN ASIMETRIS EKSTEMITAS
BAWAH
Skoliosis

Umumnya, pada individu yang menggunakan tangan kanan, terdapat kurva S ringan pada
torasik kanan dan lumbal kiri, atau kurva C ringan pada torakolumbal kiri.
● Skoliosis Struktural, melibatkan kurva lateral yang tidak dapat kembali dengan rotasi
yang terfiksasi pada vertebra. Rotasi korpus vertebra kearah kurva yang cembung.
Pada tulang torasik, kosta berotasi bersama vertebra, sehingga terjadi prominensia
kosta ke posterior pada sisi cembung tulang belakang dan prominensia keanterior
pada sisi cekung. Tonjolan (hump) kosta posterior tampak pada skoliosis struktural
saat bergerak membungkuk kedepan
● Skoliosis Nonstruktural, dapat kembali dan berubah dengan gerak
membungkuk kedepan atau ke samping dan dengan perubahan posisi,
seperti berbaring telentang, penyejajaran pelvis dengan koreksi diskrepansi
panjang tungkai, atau dengan kontraksi otot.
Gangguan Potensial
o Gangguan mobilitas pada sendi, otot, dan fasia pada sisi cekung kurva
o Gangguan performa otot akibat peregangan dan kelemahan pada otot disisi cembung kurva
o Bila salah satu pinggul adduktor pada sisi tersebut mengalami penurunan fleksibilitas, dan otot
abduktor menjadi teregang dan lemah.
o Pada peningkatan skoliosis struktural, terjadi penurunan ekspansi kosta; gangguan kardiopulmonal
dapat menimbulkan kesulitan bernapas
Sumber Gejala Potensial
o Keletihan otot dan strain ligamen pada sisi cembung
o Iritasi akar saraf pada sisi cekung
o Iritasi sendi akibat saling mendekatnya faset pada sisi cekung
Penyebab Umum : Skoliosis Struktural
Penyakit atau gangguan nuromaskular, gangguan osteopatik, dan gangguan idiopatik yang tidak
diketahui penyebabnya
Penyebab Umum : Skoliosis Nonstruktural
Diskrepansi panjang tungkai, muscle guarding atau spasme akibat rangsangan nyeri pada punggung
atau leher, dan kebiasaan atau asimetri postural .
Penyimpangan Bidang Frontal akibat Asimetri
Ekstremitas Bawah

Setiap perbedaan ekstremitas bawah memiliki


pengarauh pada pelvis yang nantinya memengaruhi
kolumna spinalis dan struktur penopangnya. Ketika
menangani postur tulang belakang penting sekali
memeriksa kesejajaran, asimetris, postur kaki, ROM,
Fleksibilitas otot dan kekuatan ekstremitas bawah.
Penyimpangan bidang frontal juga dapat terlihat pada
gangguan kebiasaan postural seperti terus menerus
berdiri dengan pelvis yang turun pada salah satu sisi
seperti yang sering terlihat pada postur relaksasi. Hal
ini dapat menimbulkan ketidakseimbangan otot pada
pinggul dan tulang belakang serta diskrepansi panjang
tungkai yang nyata.
Karakteristik Penyimpangan
 Penyimpangan menyebabkan sisi TP pada posisi adduksi pinggul dengan tegangan geser yang
lebih besar dan sisi TP pada posisi abduksi pinggul dengan tegangan menekan yang lebih besar
 Sendi sakroiliak pada sisi TP lebih vertikal dengan tegangan geser yang lebih besar, pada sisi TP,
sendi lebih horizontal dengan tegangan menekan yang lebih besar
 Tulang lumbal menekuk kesamping kearah sisi TP disertai dengan rotasi pada arah yang
berlawanan
 Penyimpangan ini menekan diskus intervertebral pada sisi TP dan mengganggu diskus pada sisi
TP, juga menyebabkan tegangan torsional
 Terjadi ekstensi dan kompresi faset lumbal pada sisi TP (bagian kurva cekung) dan fleksi serta
gangguan pada faset lumbal disisi TP (bagian kurva cembung)
 Terjadi penyempitan foramen intervertebral pada sisi TP
 Torasik dan servikal mengalami skoliosis kompensatori pada arah yang berlawanan.
Gangguan Otot Potensial
 Gangguan mobilitas akibat penurunan fleksibilitas adduktor pinggul pada sisi TP dan abduktor
pada sisi TP. Perbedaan asimetris pada otot iliopsoas, quadratus lumborum, piriformis, erektor
spinae, dan multifidus dapat terjadi jika otot pada sisi cekung kurva atau sisi TP mengalami
penurunan fleksibilitas.
Lanjutan…..
 Gangguan performa otot akibat peregangan dan kelemahan otot yang umumnya mencakup
adduktor pinggul pada sisi TP, abduktor pada sisi TP, dan pada seluruh otot disisi cembung kurva
Sumber Gejala Potensial
 Gaya geseran yang lebih besar terjadi pada pinggul dan sendi sakroiliak disis TP, yang
meningkatkan tekanan pada ligamen penopang dan mengurangi permukaan penumpuam beban
pada sendi. Perubahan degeneratif lebih sering terjadi pada pinggul disisi TP.
 Stenosis pada foramen intervertebral lumbal di sisi TP dapat menyebabkan kongesti vaskular atau
iritasi akar saraf
 Penekanan dan iritasi faset lumbal pada sisi TP menyebabkan perubahan degeneratif dini.
 Diskus intervertebralis rusak akibat gaya torsional dan asimetris
 Tegangan otot, keletihan, atau spasme sebagai respons terhadap pembebanan dan respons
asimetris
 Sindrom pengguna ekstremitas bawah secara berlebihan
Penyebab Umum
Asimetri pada ekstremitas bawah dapat disebabkan oleh penyimpangan struktur atau fungsional pada
pinggul, lutut, pergelangan kaki, atau kaki. Masalah fungsional yang umum mencakup kaki datar (flat
foot) unilateral dan ketidakseimbangan fleksibilitas otot.
Penatalaksanaan Gangguan Postur
Paduan Penatalaksanaan Umum
 Kesejajaran postural (duduk dan berdiri), keseimbangan, dan gaya jalan
 ROM, mobilitas sendi, dan fleksibilitas
 Kekuatan dan daya tahan otot pada repetisi dan mempertahankan gerakan
 Pemeriksaan ergonomis bila diindikasikan
 Biomekanika
 Daya tahan kardiopulmonari/kapasitas aerobik, pola napas.
KESADARAN DAN KONTROL POSTUR TULANG BELAKANG
Pada awalnya, postur tulang belakang yang baik sulit dilakukan karen adanya keterbatasan mobilitas
otot, jaringan ikat, atau segmen vertebra, tetapi usaha untuk meningkatkan kesadaran pasien akan
postur yang seimbnag dan efeknya harus dimulai sesegera mungkin pada program tetapi bersamaan
dengan manuver peregangan dan latihan otot.
Teknik Latihan Postur
Isolasi setiap segmen tubuh dan latih pasien untuk menggerakkan segmen tubuh dengan benar.
PANDUAN PENATALAKSANAAN
Gangguan Postur
Gangguan struktural dan fungsional
 Nyeri akibat pembebanan mekanis pada sumber yang sensitif dan akibat tegangan otot
 Gangguan mobilitas akibat keterbatasan otot, sendi atau fasia
 Gnagguan performa otot terkait dengan ketidakseimbangan panjang dan kekuatan otot antara kelompok
otot antagonis
 Gangguam performa otot sehubungan dengan buruknya daya tahan otot
 Kontrol postural skapula dan otot stabilisasi trunk yang tidak memadai
 Penurunan daya tahan kardiopulmonary
 Perubahan sensasi kinestatik postur terkait dengan rendahnya kontrol neuromuskular dan kebiasaan
gangguan postur dalam waktu lama
 Kurangnya pengetahuan kontrol dan mekanika tulang belakang yang sehat
Rencana Perawatan Intervensi
1. Mengembangkan kesadaran dan 1. Latihan kinestetik : gerakan servikal dan skapula, kemiringan pelvis
kontrol postural tulang belakang kontrol tulang belakang netral. Gunakan prosedur untuk
mengembangkan dan membantu kontrol postur saat duduk, berdiri,
berjalan, dan melakukan aktivitas fungsional yang ditargetkan
2. Mengedukasi pasien mengenai 2. Mempraktikan posisi dan gerakan untuk merasakan kontrol gejala
hubungan antara gangguan postur pada berbagai postur
dan gejala
Lanjutan…….
Rencana Perawatan Intervensi
3. Meningkatkan mobilitas pada keterbatasan otot, 3. Peregangan dan mobilitas/manipulasi sendi manual,
sendi, fasia ajarkan peregangan mandiri
4. Mengembangkan Kontrol Neuromuskular, 4 Latihan stabilisasi, tingkatkan repitisi dan tantang dengan
kekuatan, dan daya tahan pada otot postural dan gerakan ekstremitas, tingkatkan ke latihan penguatan trunk
ekstremitas dinamis
5. Mengajarkan biomekanik yang aman 5. Latihan fungsional untuk mempersiapkan mekanika yang
aman (squatting, lunges, meraih, mendorong/menarik,
mengangkat dan memindahkan beban dengan tulang
belakang yang stabil)
6. Pemeriksaan ergonomi dilingkungan rumah, 6. Adaptasi lingkungan kerja, rumah dan rekreasional.
pekerjaan, rekreasional
7. 7. Latihan releksasi dan pengurangan ketegangan postural

8. Melakukan dan meningkatkan program latihan aerobik

9, Penggabungan program kebugaran, latihan teratur, dan


biomekanik yang aman dalam kehidupan sehari-hari
Thank you!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai