Pembangkit Gelombang
Pembangkit Gelombang
KONVERSI
A. Pendahuluan
Antara osilator dan generator (pembangkit) sinyal merupakan dua ungkapan
yang berbeda tetapi dengan ulasan dan maksud yang sama. Bila ditinjau dari fungsinya
Pada dasarnya osilator ada tiga macam, yaitu osilator RC, osilator LC, dan osilator
sedangkan osilator relaksasi menghasilkan isyarat persegi, segitiga, gigi gergaji atau
amplitudo dan frekuensi keluaran tetap atau dekat-dekat pada nilai yang telah
Bila ditinjau dari bentuk isyarat keluaran yang dihasilkan seperti gelombang
persegi, gelombang segi tiga, gelombang gigi gergaji disebut pembangkit sinyal.
isyarat yang paling umum dan berguna diuraikan oleh bentuknya bila dilihat pada
osiloskop sinar katoda. Semua itu adalah gelombang persegi, gelombang segitiga,
gelombang gigi gergaji, dan gelombang sinus. Karena itu, pembangkit sinyal
Pembangkit sinyal digunakan secara luas sebagai sumber isyarat untuk menguji
suatu rangkaian elektronik yang disebut sebagai pembangkit isyarat. Dalam hal ini
pembangkit sinyal digunakan sebagai sumber isyarat bagi rangkaian elektronik lainnya
Pembangkit juga digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi untuk mengolah
isyarat yang datang. Isyarat yang datang digabungkan dengan isyarat osilator lokal
sehingga menghasilkan isyarat pembawa informasi dengan frekuensi lebih rendah untuk
43
mendeteksi dan menentukan jarak dengan gelombang mikro (radar), selain itu hampir
semua alat digital, kalkulator, alat-alat bantu komputer dan lain sebagainya yang
menggunakan osilator.
Prinsip kerja dari rangkaian ini didasarkan kepada rangkaian pembagi tegangan, prinsip
berperan sebagai feed back yang akan mengembalikan sebagian kecil tegangan keluaran
kepada masukannya. Disamping itu kerja dari pembangkit gelombang persegi ini
Proses pengisian dan pengosongan kapasitor akan selalu bergantian setiap setengah
perioda. Karena itu rangkaian ini menghasilkan osilasi gelombang persegi. Rangkaian
dasar dari pembangkit gelombang persegi seperti pada gambar berikut ini :
V+
_
+
V-
C
R2 Vo
R1
dikosongkan tergantung kepada nilai RF dan C yang diberikan. Disisi lain tahanan R1
44
dan R2 dalam rangkaian sebagai rangkaian pembagi tegangan yang berfungsi untuk
R1
Vf
Vsat (50.a)
R1 R2
Vf R1
b
Vsat R1 R 2
(50.b)
Jika tegangan awal dari kapasitor dinyatakan dengan Vi , tegangan sasaran yang akan
dicapai dinyatakan dengan Vf, maka secara umum tegangan pada kapasitor dalam
Tegangan awal kapasitor dan tegangan dalam waktu t tergantung kepada faktor
balikan hanya saja berbeda dalam polaritas. Sementara itu lamanya pengisian dan
pengosongan kapasitor tergantung kepada nilai konstanta waktu yang diberikan. Bila
tegangan awal dan tegangan sesaat yang dinyatakan dalam bentuk faktor balikan
Dari persamaan (52) perioda osilasi dari gelombang persegi yang dihasilkan dalam
1 b
T 2 R C Ln (53)
1 b
45
Pada rangkaian tahanan R2 dipasang antara masukan tak membalik dengan keluaran,
sedangkan tahanan R1 dipasang antara masukan tak membalik dengan ground. Besarnya
faktor balikan tergantung kepada nilai tahanan R1 dan R2. Bila faktor balikan dalam
gelombang seperti:
R
T 2 R C Ln 1 2 1 (54)
R2
Frekuensi osilasi dari gelombang merupakan kebalikan dari perioda. Karena itu
1
f
R (55)
2 R C Ln 1 2 1
R2
Berdasarkan kedua persamaan dapat dikemukakan bahwa perioda dan frekuensi dari
gelombang persegi yang dihasilkan tergantung kepada nilai tahanan dan kapasitansi dari
antara lain melalui rangkaian filter lolos pita, konversi dari gelombang segitiga kesinus,
phase shift osilator, osilator jembatan Wien, dan sebagainya. Suatu rangkaian osilator
jembatan Wien adalah praktis menggunakan op-amp dan rangkaian jembatan RC seperti
R1 C1 V+
+
46
-
V
R2 C2
R3 VO
R4
Operasi dari rangkaian ini didasarkan pada tiga teori dasar yaitu umpan balik
(feedback) pada terminal membalik dan tak membalik, perbandingan tegangan antara
terminal membalik dan tak membalik dan kesetimbangan pada sistem jembatan. Pada
rangkaian terlihat impedansi pengganti antara terminal tak membalik dengan keluaran
dari op-amp adalah Z1 = R1 + 1/jC1 dan impedansi pengganti antara terminal tak
Z2 membentuk suatu sistem jembatan. Pada rangkaian ini sebahagian tegangan keluaran
diumpankan kemasukan melalui terminal membalik dan tak membalik dari op-amp.
tegangan antara tahanan R3 dan R4. Besar tegangan dan faktor balikan pada terminal
R4
Vfin VSat (56a)
R3 R4
Vfin R4
fin
(56b)
VSat R3 R4
Disisi lain tegangan balikan yang diberikan ke terminal tak membalik ditentukan oleh
nilai komponen R1, C1 , R2 dan C2. Melalui rangkaian pembagi tegangan antara
impedansi Z1 dan Z2 tegangan balikan dan faktor balikan secara umum masing-masing
47
1
R2 / /
jC2
Vfnon VSat
R 1 R / / 1 (57a)
1 jC1 2 jC2
R2 / / 1
Vfnon jC2
fnon
VSat R 1 R / / 1 (57b)
1 jC1 2 jC 2
Dengan menyelesaikan bagian paralel dan menyamakan penyebut tegangan balikan pada
j
Vfnon VSat
1 1 1 1 (58)
j 1 2
R1 R2 C1 C2 R1 R2 C1 C2
Besarnya selisih antara tegangan balikan pada terminal tak membalik dengan terminal
membalik dapat dirumuskan menggunakan persamaan (56) dan (58). Dalam kondisi
setimbang tegangan balikan pada terminal tak membalik akan sama dengan tegangan
balikan pada terminal membalik sehingga selisih dari kedua tegangan balik tersebut
adalah nol atau Vfnon Vfin 0 . Dengan demikian syarat kalam kondisi setimbang dan
R3 R C
1 2 (59a)
R4 R2 C1
1
fo (59b)
2 R1 R2 C1 C2
Dalam kondisi khusus dimana nilai tahanan R1 = R2 = R dan kapasitansi dari kapasitor
1 R3
fo dan 2 (60)
2 R C R4
Pada persamaan (54) dan (55) dapat diperhatikan bahwa frekuensi osilator hanya
ditentukan oleh nilai komponen tahanan dan kapasitansi kapasitor yang diberikan pada
sistem jembatan.
48
Suatu modifikasi dari rangkaian osilator dasar yang praktis adalah dengan
frekuensi osilasi dapat diset oleh komponen R dan C diperlihatkan pada gambar 22.
C1 R1 RV11
V+
+
_
R2 V-
C2
R3 VO
RV12 RV2
Pada rangkaian terlihat impedansi pengganti antara terminal tak membalik dengan
pengganti antara terminal tak membalik dengan ground diberikan Z2 = (R2 + RV12) //
melalui terminal membalik dan tak membalik dari op-amp. Tegangan balikan pada
dan R3. Besar tegangan dan faktor balikan pada terminal membalik masing-masing
R V2
Vfin VSat (61a)
R V2 R 3
Vfin RV2
fin
(61b)
VSat R V 2 R 3
Disisi lain tegangan balikan yang diberikan ke terminal tak membalik ditentukan oleh
nilai komponen R1 , RV11, C1 , R2 , RV12 dan C2. Melalui rangkaian pembagi tegangan
49
antara impedansi Z1 dan Z2 tegangan balikan dan faktor balikan secara umum masing-
RB / / 1
jC2
Vfnon VSat (62a)
R 1 R / / 1
A jC1 B jC2
RB / / 1
Vfnon jC2
fnon (62b)
VSat R 1 R / / 1
A jC1 B jC2
Dengan menyelesaikan bagian paralel dan menyamakan penyebut tegangan balikan pada
1
R AC2
Vfnon VSat (63)
1 1 1 1 1
j 1 2
R A R B C1 C2 R A C1 C2 R B C2
Besarnya selisih antara tegangan balikan pada terminal tak membalik dengan terminal
membalik dapat dirumuskan menggunakan persamaan (63) dan (61). Dalam kondisi
setimbang tegangan balikan pada terminal tak membalik akan sama dengan tegangan
balikan pada terminal membalik sehingga selisih dari kedua tegangan balik tersebut
adalah nol atau Vfnon Vfin 0.
1
RA C2 RV2
VSat 0 (64)
1 1 1 1 1 R V2 R3
j 1 2
R A R B C1 C 2 R A C1 C 2 R B C 2
R V2 R3 R V2 1 1 R
V2 0
RA C2 R A C1 C 2 R B C 2
50
R3 R C R R C
A 2 1 V11 2 (65)
R V2 R B C1 R 2 R V12 C1
Sementara itu frekuensi sudut osilasi dari gelombang sinus yang dihasilkan didapat
1
j R V 2 1 2 0
o R A R B C1 C 2
1 1
o (66a)
R A R B C1 C2 ( R1 R V11 )( R B R B12 ) C1 C2
1
fo (66b)
2 ( R1 R V11 ) ( R 2 R V12 ) C1 C2
Dalam kondisi khusus dimana nilai tahanan R1 = R2 = R , RV11 = RV12 = RV1 dan
1 R3
fo dan 2 (67)
2 (R R V1 ) C RV2
Pada persamaan (66) dan (67) dapat diperhatikan bahwa frekuensi osilator hanya
ditentukan oleh nilai komponen tahanan dan kapasitansi kapasitor yang diberikan pada
sistem jembatan.
tiga. Salah-satu alternatif membentuk gelombang segi tiga dengan jalan mengkombinasi
kan pembangkit gelombang persegi dengan rangkaian integrator aktif menggunakan op-
R C2
V+
_ R3 V+
51
+
C1 V- +
V-
R2 VO1 V O2
R1
Arus yang mengalir pada rangkaian integrator berasal dari tegangan keluaran
pembangkit gelombang persegi. Melalui persamaan tegangan pada loop masukan dari
VO1
I1
R3
(68)
Sedangkan arus yang mengalir pada kapasitor dapat ditentukan dari persamaan
tegangan pada loop keluaran rangkaian integrator. Karena keluaran dari rangkaian
keluaran dari dari rangkaian integrator berlawanan fasa dengan tegangan masukan.
Untuk menyatakan tegangan keluaran berlawanan fasa dengan tegangan masukan diberi
tanda (). Arus yang mengalir melalui kapasitor diberikan dalam bentuk :
dVO (t)
I2 C2 (69)
dt
Berdasarkan hukum Kirchoff I arus yang mengalir melalui tahanan R3 akan mendekati
arus yang melalui kapasitor karena tahanan pada bagian masukan op-amp sangat besar
sehingga op-amp tidak menarik arus. Tegangan keluaran dari rangkaian integrator
1
VO2 VO1 dt (70a)
R 3 C2
52
Isyarat yang masuk kepada rangkaian integrator berupa gelombang persegi, dan
tiga. Dengan kata lain tegangan keluaran dari rangkaian integrator merupakan integral
dari tegangan masukannya. Dengan menggunakan kombinasi dari kedua rangkaian ini
akan menghasilkan isyarat keluaran berupa gelombang segi tiga sehingga disebut
Ternyata tegangan keluaran puncak ke puncak dari gelombang segitiga ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu : tegangan puncak ke puncak dari gelombang persegi, frekuensi
dari sumber dan nilai tahanan dan kapasitansi dari kapasitor yang digunakan.
persegi dan dari segitiga ke pulsa adalah rangkaian komparator. Rangkaian ini akan
keluaran dari rangkaian akan berada dalam dua keadaan yaitu tinggi atau rendah.
Pembanding merupakan suatu blok rangkaian yang amat berguna karena dapat
segi tiga ke bentuk pulsa dan sebagainya. Untuk mengubah bentuk gelombang sinus
menjadi gelombang persegi dengan fase tidak berubah dapat digunakan rangkaian
pengindra gelombang sinus pada masukan tidak membalik. Model lain dari rangkaian
tegangan referensi pada terminal tak membalik sehingga pada keluaran diperoleh
53
F. Konversi dari Gelombang Segitiga ke Pulsa
tiga menjadi pulsa. Salah-satu model rangkaian pengubah gelombang segitiga menjadi
pulsa adalah rangkaian detektor batas op-amp yang sebenarnya juga merupakan sebuah
pembanding tanpa histeresis dengan tegangan referensi yang dapat diatur dengan
sebuah potensiometer seperti ditampilkan pada gambar (15). Dalam prakteknya pada
rangkaian komparator tanpa histeresis dengan tegangan referensi dapat diatur sehingga
54