Anda di halaman 1dari 9

PT Teknindo Geosistem Unggul Surabaya

PT Teknindo Geosistem Unggul didirikan pada tahun 1996 di Surabaya dengan komitmen untuk
memberikan layanan yang berkualitas dan teknologi dalam berbagai Geosynthetics. Dalam hanya
beberapa tahun saja, melalui kerja keras, dedikasi dan track record yang terbukti, PT Teknindo Geosistem
Unggul telah menetapkan diri sebagai perusahaan terkemuka di aplikasi geosynthetics dan layanan
perbaikan tanah konstruksi teknik sipil dan teknik lingkungan di Indonesia. PT. Teknindo Geosistem
Unggul menawarkan berbagai layanan yang komprehensif yang mencakup investigasi situs, usulan desain
proyek, pelaksanaan pekerjaan perbaikan tanah, aplikasi geosynthetics, intrumentation geoteknik dan
monitoring. Jangkauan PT Teknindo Geosistem Unggul meliputi pengadaan dan pemasangan geotekstil
non woven, geomembrane, geogrid, geopipe, vertical wick drain, horizontal strip drain dan produk
geosintetik lainnya dan instrumentasi geoteknik.

Adapun klasifikasi material atau bahan dasar geosintetik yang digunakan biasanya dari polimer
(plastik). Menurut Lawson (2012), material teknik yang terbuat dari polimer-polimer sintetik seperti
polipropilin (PP), poliester (PET), polietilin (PE) dan lain sebagainya dapat digunakan pada berbagai
pekerjaan geoteknik termasuk pekerjaan reklamasi. Jenis-jenis yang diproduksi PT Teknindo Geosistem
Unggul antara lain geotextile, geogrid, geomembrane, slit protector, geobag, dan lainnya. Penerapan
atau penggunaan geosintetik dibidang tata lingkungan contohnya pada TPA dan IPAL. Untuk
permasalahan di TPA biasanya penggunaan geosintetik ini digunakan untuk melapisi dasar landfill agar
kualitas tanah dan air tidak tercemar dari timbunan sampah yang dibuang ke TPA. Pada IPAL geosintetik
diperlukan sebagai penguat kolam tampung agar tidak merembes keluar dan tidak merusak kualitas air
tanah.

Permasalahan yang sering kali terjadi di atas timbunan adalah terjadinya penurunan tanah yang
diberi beban diatasnya maka tanah tersebut akan turun. Penurunan muka tanah disebabkan oleh adanya
beban-beban berat diatasnya seperti struktur bangunan sehingga lapisan-lapisan tanah dibawahnya
mengalami kompaksi/konsolidasi. Penurunan dipengaruhi oleh karakteristik tanah. Ada tanah yang lunak
dan tanah yang keras, tanah lunak akan mengalami penurunan lebih besar daripada tanah keras.
Menurut Endrayana (2008), penurunan tanah lunak memang membutuhkan waktu yang lama, berarti
tanah tersebut tetap akan terus mengalami penurunan hingga tahun setelahnya.
LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Ruang Workshop PT Teknindo Geosistem Unggul

Gambar 2. Presentasi Ibu Sagita L. Jannati tentang “Aplikasi Material Geosintetik untuk Bidang Tata
Lingkungan Khususnya pada TPA dan IPAL ”
Gambar 3. Foto bersama Staff PT Teknindo Geosistem Unggul dengan Mahasiswa Teknik Lingkungan

Dokumentasi Mahasiswa

Elok Fitri Mustika Ayu (1610815220008)


Muhammad Aulia (1610815310010)

Elna Rasani (1610815220007)


Ahmad Zukrian Noor (1610815310001)

Aulia Hidayati (1610815220003)


Nanang Saiful Anwar (1610815110015)

KESIMPULAN
1. Kesimpulan yang dapat saya ambil dari study excursie 2 ini adalah pengalaman yang belum saya
dapatkan pada saat diperkuliahan, seperti pada saat di TPA Benowo saya mendapatkan
pengetahuan tentang bagaimana pengolahan sampah menjadi energi yaitu listrik yang bukan
hanya digunakan pada TPA Benowo saja, tetapi juga di gunakan kepada masyarakat setempat
melalui kerja sama dengan PT PLN Persero (Ahmad Zikrian Noor)
2. Study excursie 2 ini memberikan pengalaman langsung mengunjungi TPA Benowo yang menjadi
salah satu penghasil sumber listrik untuk masyarakat, PT Teknindo Geosistem Unggul dalam
aplikasi geosistem bidang tata lingkungan dan pengalaman sharing bersama program studi
teknik lingkungan fakultas teknologi pertanian Universitas Brawijaya. Senang memperoleh
banyak ilmu yang nantinya mungkin bisa diterapkan dan bisa memberikan yang terbaik pula
untuk kemajuan negara tercinta.
kegiatan SE berikutnya semoga lebih banyak lagi memperoleh ilmu dari kunjungan-kunjungan yang
dilakukan serta dapat menjalin silaturahmi atau link yang lebih baik (Aulia Hidayati).
3. (Elna Rasani)
4. Kesimpulan dari Studi Excursise 2 Teknik Lingkungan 2016 yaitu, mendapat ilmu mengenai
pengelolaan di TPA Benowo. TPA Benowo sudah menerapkan teknologi pemanfaatan sampah
menjadi sumber energi listrik. Selain itu, pada kunjungan ke PT Teknindo Geosistem Unggul, juga
mendapatkan ilmu baru dan sangat bermanfaat dalam pengelolaan TPA dan IPAL yaitu
penggunaan geosintetik dan geomembran. Kegiatan Studi Excursise ini juga sebagai bentuk
silaturahmi Mahasiswa/i Teknik Lingkungan ULM dengan Mahasiswa/i Lingkungan Fakultas
Teknologi Pertanian UB dan sharing seputar Prodi dan Himpunan Mahasiswa (Elok Fitri Mustika
Ayu).
5. Kesimpulan yang dapat kita ambil selama se 2 saat di tpa benowo sampah yang di kumpulkan bisa
di jadikan energi listrik dan waktu di PT. Geosistem banyak mendapat ilmu yang bermanfaat
tentang geomembran. Kemudian pas kunjungan ke UB pengenalan tentang prodi mereka dan
pengenalan hima dari TL Ulm, dari hima TL UB juga memperkenalkan program2 yang mereka
jalankan (Muhammad Aulia).
6. Kesimpulan yang dapat diambil selama se 2 lebih mendapatkan pengetahuan dari TPA benowo
yang sudah sangat banyak memanfaatkan sumber energi dari sampah yg di hasilkan. Kemudian
di PT geosistem mendapatkan ilmu yang bermanfaat tentang penggunaan geosintetik dan
geomebran (Nanang Saiful Anwar).

SARAN
Saran semoga kedepannya kegiatan se untuk mahasiswa teknik lingkungan berikut lebih baik lagi dan
menjadi kegiatan ini menjadi sebuah pembelajaran atau pemahaman bagi mahasiswa yang tidak
didapatkan di perkuliahan (Nanang Saiful Anwar).

kegiatan SE berikutnya semoga lebih banyak lagi memperoleh ilmu dari kunjungan-kunjungan yang
dilakukan serta dapat menjalin silaturahmi atau link yang lebih baik (Aulia Hidayati).

Saran semoga kedepannya kita bisa lebih menerapkan apa yang sudah kita dapat pada saat Study
excursie, bukan hanya sekedar berkunjung belajar lalu pulang, tetapi juga bisa kita gunakan dan
terapkan di kemudian hari (Ahmad Zikrian Noor).

Agar kedepannya lebih banyak lagi kunjungan ke tempat yang lebih kompeten dalam hal lingkungan.
(Elok Fitri Mustika Ayu).
DAFTAR PUSTAKA

Endrayana, M. (2008). Pengaruh Geotekstil terhadap Lempung Lunak.FT UI. Jakarta.

Lawson, C. (2012). Geosynthetics for riverbank and coastal protection in Asia. 5 th Asian Regional
Conference on Geosynhtetics, 10 – 14 December 2012, Bangkok, Thailand.

Anda mungkin juga menyukai