&
ETIKA, ISAs, DAN PENGENDALIAN MUTU
Oleh Kelompok I:
Fibriana (180020100111001)
Eda Zuraeda (180020113111004)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berlaku untuk audit atas laporan keuangan emiten yang dimulai pada atau
sesudah tanggal 1 Januari 2013, dan 1 januari 2014 untuk entitas selain emiten.
Audit berbasis ISA adalah sinonim dari audit berbasis risiko (risk-based
audit). Ciri ini terlihat dalam tahap-tahap audit yaitu tahap menilai risiko,
menanggapi risiko, dan melaporkan. Yang menjadi acuan utama pada bab ini
adalah ISA 200 dan terdapat beberapa kutipan dari ISA 315, ISA 330, dan ISA
700.
Risk based audit merupakan sebuah metode atau cara yang digunakan oleh
jaminan bahwa risiko yang ada sudah dikelola oleh pihak manajemen dengan
baik dan memiliki batasan risiko yang tidak berdampak terhadap tujuan
dan proses manajemen risiko juga berjalan secara efektif, dari tanggung jawab
manajemen tersebut maka risk based audit sangat penting untuk dijalankan.
Tujuan menyeluruh seorang auditor adalah memperoleh asurans yang layak
mengenai apakah laporan keuangan secara menyeluruh bebas dari salahsaji yang
dalam segala hal yang material, sesuai degan kerangka pelaporan keuangan yang
segala sesuatunya seperti yang diwajibkan ISAs sesuai dengan temuan auitor.
Untuk mencapai tujuan itu, auditor harus mampu menganalisis risiko audit
mengenai audit berbasis risiko yang selanjutnya akan dibahas satu per stu dalam
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Audit berbasis ISA adalah sinonim dari audit berbasis risiko. Ciri penting
audit berbasis ISA ialah bahwa audit ini berbasis risiko (risk-based audit). Ciri ini
Ciri audit berbasis risiko ini dibahas lebih lanjut bersam dengan pembahasan
mengenai hal-hal lain dalam suatu audit brbasis risiko, seperti berikut.
ISA 200 menjadi acuan utama pada pembahasan audit berbasis risiko ini. Di
samping itu ada beberapa kutipan dari ISA 315, ISA 330, dan ISA 700.
Apa tujuan menyeluruh dari suatu audit? ISA 200.11 menjelaskan tujuan itu
sebagai berikut.
menyeluruh bebas dari salah saji yang material, yang disebabkan oleh
pendapat mengenai apakah laporan keuangan dibuat, dalam segala hal yang
200.5 Asurans yang layak Sebagai dasar opini auditor, ISAs mewajibkan
konklusif.
200.A34 Risiko terjadi pada dua Risiko salah saji yang material dapat terjadi/berada
menyeluruh; dan
200.A40 Memisahkan/tidak risiko ISAs pada umumnya tidak mengacu pada risiko
200.A45 Risiko audit tidak dapat Auditor tidak diharapkan akan, dan tidak dapat,
dikurangi menjadi nol mengurangi risiko audit menjadi nol dan karenanya
Tinjauan Umum
Pada bagian ini melihat secar utuh makna “audit berbasis risiko” melalui
Kutipan beberapa alinea dalam ISA 200 di atas menekankan pentingnya konsep
resonable assurance (asurans yang layak). Asurans yang layak adalah asurans
yang tinggi, tetapi bukan pada tingkat tinggi yang mutlak (absolute level of
assurance).
Asurans yang layak dicapai ketika auditor memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat (sufficient appropriate audit evidence) untuk menekan risiko audit.
Risiko audit adalah risiko dimana auditor memberikan opini yang salah ketika
Dengan bukti audit yang cukup dan tepat, auditor sudah menekan risiko audit.
Namun, tidak sampai ke tingkat nol, karena adanya kendala bawaan dalam
setiap audit. Auditor menekan risiko auditnya sampai ketingkat yang disebut
“an acceptability low level”,atau tingkat rendah yang bisa diterima oleh
auditor.
penugasan audit.
KENDALA ALASAN
Sifat Bukti Audit yang Kebanyakan pekerjaan auditor dalam merumuskan pendaptanya
pembukaan entitas; dan bukti audit yang dibuat tenaga ahli yang
digunakan entitas.
Sifat Prosedur Audit Bagaimanapun bagusnya rancangan prosedur audit, ia tidak akan
Waktu lewatnya waktu. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan antara
Lazimnya, lingkup pekerjaan audit dan opini yang diberikannya, dibatasi pada
menjawab petanyaan : apakah laporan keuangan dibuat, dalam semua hal yang
auditor yang tidak dimodifikasi (unmodified auditor’s report) atau opini wajar
entitas itu dimasa yang akan datang (future viability of the entity). WTP juga
efisien.
Setiap perluasan dari tanggung jawab audit yang utama, seperti yang mugkin
Salah saji yang material (material missstatement) terjadi jika secara layak dapat
keuangan.
saji yang material. Laporan keuangan dapat juga berisi beberapa salah
5. Assertion (Asersi)
B. Risiko Audit
Risiko audit (audit risk) adalah risiko memberikan opini audit yang tidak
disalahsajikan secara material. Tujuan audit ialah menekan risiko audit ini ke
tengkat rendah yang dapat diterima auditor (to reduce this audit risk to an
acceptably low level). Seperti dijelaskan di atas, auditor tidak dapat menekan
Detection Risk (Risiko Auditor mungkin gagal Sifat dan luasnya prosedur audit
keuangan.
Untuk menekan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat terima, audit harus :
Risiko salah saji material, dalam laporan keuangan berada diluar kendali
missstatement).
Risiko yang dinilai auditor mengenai salah saji material, adalah risiko di
tingkat laporan keuangan pada tingkat asersi (untuk jenis transaksi, saldo
Iherent Risk (Risiko Kerentanan suatu asersi Meliputi peristiwa atau kondisi
operasi/industri, lingkungan
kompleksitas entitas.
Control Risk (Risiko Risiko bahwa salah saji bisa Manajemen merancangg
manajemen terhadap
controls (pengendalian di
tingkat entitas)
pengolahan (processing),
(penendalian transaksi).
Detection Risk (Risiko Detection Risk (Risiko Auditor menilai risiko salah saji
risiko karena :
tidak tepat;
audit; atau
prosedur audit.
Dalam definisi ISAs, risiko salah saji material ditingkat asersi, terdiri atas
dua komponen yakni iherent risk dan cotrol risk. ISAs umumnya tidak
menyebutkan inherent risk dan control risk secara terpisah. ISAs menggunakan
missstatement” (risiko salah salah saji material). Namun, auditor boleh saja
membuat penilaian terpisah atau penilaian gabungan atas inherent risk dan
control risk, tergantung pada teknik atau metodologi audit yang menjadi
RANGKUMAN
Dengan konsep-konep dasar diatas kita dapat melihat audit berbasis risiko
dari dua sisi. Sisi pertama, menggambarkan perspektif dan tujuan entitas. Ini
disajikan dalam Gambar berikut ini. Sisi kedua, menunjukkan perspektif dan
Tujuan Entitas
Gambar diatas pada baris risiko bawaan berisi semua faktor risiko bisnis
internal).
risk. Manajemen’s residual risk adalah risiko yang tersisa setelah manajemen
apakah laporan keuangan entitas bebas slah saji yang material. Untuk itu ia
Tujuan Auditor
menanggapi hasil penilaian risiko tersebut. Prosedur audit itu dirancang untuk
menanggapi hasil peilaian risiko tersebut. Prosedur audit itu dirancang untuk
menekan risiko audit ke tingkat yang tepat atau ke tingkat rendah yang dapat
diterima auditor.
Tabel berikut menyajikan kutipan dari ISA 200 mengenai pelakanaan suatu audit
berbasis risiko.
secara material.
200.17 Asurans yang layak Untuk memperoleh asurans yang layak, auditor
auditor.
200.21 Gunakan tujuan sesuai Untuk mencapai tujuan seluruhnya auditor wajib
Makna audit berbasis risiko tersirat dalam Bagan Proses Audit. Suatu audit
berbasis risiko mengandung tiga langkah kunci seperti seperti disajikan dalam Tabel
berikut
TAHAP/LANGKAH PENJELASAN
laporan keuangan.
Risk response Merancan dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya
(menanggapi risiko) yang menganggapi risiko salah saji yang material yang telah
arsersi
Peristiwa apa yang jika terjadi, berpotensi megakibatkan salah saji yang material
Opini audit apa yang tepat (berdasrkan bukti audit yang diperoleh), yang harus
Kutipan dari ISA 315.3 mengenai tujuan auditor dalam Proses Audit Tahap 1
“Tujuan auditor adalah mengindentifikasi dan menilai salah saji yang material,
karena kecurangan atau kesalahan pada tingkat laporan keuangan dan asersi, melalui
KEHARUSAN PENJELASAN
Sejak awal, libatkan Partner (yang memimpin) penugasan dan anggota inti tim audit
auditor senior. harus terlibat aktif dalam merencanakan audit, serta dalam
skeptisisme profesional
mengandung risiko
Fokus pada identifikasi Langkah terpenting dalam proses penilaian risiko adalah
dan/atau audito
antara lain :
dengan) klien;
Menetapkan materaialitas;
prosedur analitikal.
Kutipan dari ISA 330.3 mengenai tujuan auditor dalam Proses Audit Tahap 2
“Tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang
risiko (salah saji material) yang dinilai, dengan merancan dan mengimplementasi
1. Uji pengendalian
substantif saja.
Ini adalah prosedur dimana jumlah total sesuatu arus transaksi (misalnya
sebenarnya seperti tercatat dalam pembukuan, dan selisih nya atau salah saji
langsung teridentifikasi.
3. Pedadakan (unpredictability)
kecurangan.
4. Management override
“pengecualian”.
5. Significant Risks
Istilah significant risks atau risiko signifikan dalam ISAs mempunyai makna
khusus.
F. PELAPORAN/REPORTING
Kutipan dari ISA 700.6 mengenai tujuan auditor dalam proses audit tahap 3 :
Lihat Bagan Proses Audit yang menggambarkan Tahap 3 yaitu Tahap Pelaporan
(Reporting)
Tahap terakhir dalam audit adalah menilai bukti audit yang diperlukan dan
menentukan apakah bukti audit itu cukup dan tepat untuk menekan risiko audit
diwajibkan (ISAs).
tidak merupakan kewajiban yang secara spesifik ditetapkan ISAs, tetapi bisa
2. Opini audit dirumuskan dan keputusan mengenai redaksi yang tepat untuk
G. DOKUMENTASI
2. Hasil pelaksanaan prosedur tersebut dan ukti audit yang diperoleh dan
kesimpulan itu.
Dokumentasi audit untuk entitas yang lebih kecil umumnya tidak seekstensif
dokumentasi audit entitas yang lebih besar. Contoh berbagai aspek dari audit itu
dapat dicatat dalam satu dokumen, dengan acuan silang (cross references) ke
dokumentasi lain dalam audit file. Contoh rencana audit dlam file
Beberapa manfaat dari suatu audit berbasis risiko disajikan dalam tabel
Fleksibilitas Waktu Karena prosedur penilaian risiko tidak menguji transaksi dan saldo
secara rinci, prosedur itu dapat dilaksanakan jauh sebelum akhir tahun
(dengan asumsi tidak ada perubahan operasional yang besar). Ini dapat
juga memberi waktu yang cukup bagi klien untuk menanggapi temuan
Upaya tim audit Dengan memahami dimana risiko salah saji material bisa terjadi dalam
terfokus pada area laporan keuangan, auditor dapat mengarahkan tim audit ke hal-hal
kunci yang berisiko tinggi (high risk areas) dan mengurangi pekerjaan pada
dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Prosedur Audit Prosedur audit selanjutnya dirancang untuk menanggapi risiko yang
terfokuspad risiko dinilai. Oleh karena itu, uji rincian (tests of details) yang hanya
ISAs tidak membedakan pendekatan audit untuk entitas yang terdiri dari satu
orang dan pendekatan audit untuk entitas yang mempekerjakan ribuan orang.
pendekatan dasar suatu audit tidak berubah sekedar karena entitasnya kecil.
laporan keuangan. Pesan itu adalah bahwa ausitor sudah memperoleh asurans
yang layak bahwa bebas dari salah saji material tanpa mempedulikan ukuran atau
entitas yang lebih kecil khusus untuk entitas yang lebih kecil dan
200.A64 Ciri kualitatif entitas yang lebi Untuk tujuan pertimbangan tambahan khusus
i. Transaksi sedrhana
usaha
pertanyaan
200.A64 Ciri kualitatif entitas yang lebih Ciri-ciri kualitatif diatas bukan merupakan
tersebut
berharganya
sebagai berikut:
yang dinilai
ISA berisi sejumlah alinea yang membahas pertimbangan khusus untuk audit
entitas kecil dan menengah. Bahan-bahan ini merupakan petunjuk berharga dalam
1. Ambillah waktu untuk membaca seluruh clarified ISAs dan latih staf
kecil
3. Evaluasi lingkungan pengendalian (control enviromment). Inilah komponen
1. Alasan mengapa pemberian audit dan jasa terkait lainnya sangat penting:
ISQC 1.11 Tujuan KAP menetapkan dan memelihara suatu QC System ialah
bahwa:
a. Auditnya mematuhi standar profesional serta kewajiban
diterapkan regulator,dan
yang dihadapi
ISQC 1.18 KAP wajib menetap kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
ISQC 1.119 KAP wajib menetapkan kebijakan dan prosedur sedemikian rupa
tersebut
ISQC 1.29 KAP wajib menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang
ISQC 1.32 KAP wajib menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang
dihadapi
ISQC 1.48 KAP wajib menetapkan suatu proses pemantauan yang dirancang
ISA 200.14 Auditor wajib mematuhi kewajiban etika yang relevan, termasuk
ISA 220.17 Pada atau sebelum tanggal laporan auditor, partner penugasan wajib
meyakini bahwa bukti audit yang cukup dan tepat sudah diperoleh
KAP
konsultasinya
diimplementasi
Tinjauan Umum
komitmen kuat terhadap standar etika tertinggi. Mengapa pemberian jasa audit
dan jasa terkait lain yang bermutu sangat penting, alasannya adalah sebagai
berikut:
3. Lingkungan Pengendalian
Pemberian jasa yang berkualitas tinggi dan cost-effective (high quality and
cost effective service) adalah kunci utama suksesnya KAP. Pemberian jasa
5. Sistem Informasi
yang diidentifikasi dan dinilai sebagai bagian dari proses penilaian KAP.
6. Kegiatan Pengendalian
terhadap kebijakan dan prosedur yang ditetapkan KAP. Salah satu cara untuk
7. Pemantauan
KAP adalah relevan, cukup, dan berfungsi efektif. Jika di laksanakan dan
dengan siklus) dari file audit untuk penugasan yang sudah rampung.
Inspeksi ini sekurang-kurangnya atas file audit dari satu penugasan untuk
pada waktunya.
Pemantau/inspektur file
rampung haruslah orang yang tepat dan qualified.dan tidak terlibat dalam
tersebut.
Penerapan ISAs
ISAs Penjelasan
negara tertentu)
Lain-lain Lingkup tanggal berlaku, dan pembatasan yang spesifik dalam penerapan
ISA yang spesifik, dinyatakan dengan jelas dalam ISA yang bersangkutan
DAFTAR PUSTAKA