Nama Topik : STANDAR AUDIT 200 (REVISI 2021) TUJUAN KESELURUHAN
AUDITOR IDEPENDEN DAN PELAKSANAAN AUDIT BERDASARKAN STANDAR AUDIT Ringkasan Topik : Ruang Lingkup SA ini mengatur tentang tanggung jawab keseluruhan auditor independen ketika melaksanakan audit atas laporan keuangan berdasarkan SA. Suatu Audit atas Laporan Keuangan Tujuan suatu audit adalah untuk meningkatkan tingkat keyakinan pengguna laporan keuangan yang dituju. Hal ini dicapai melalui pernyataan opini oleh auditor tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai, dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan SA dan ketentuan etika yang relevan memungkinkan auditor untuk merumuskan opini. Sebagai basis untuk opini auditor, SA mengharuskan auditor untuk memeroleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Keyakinan memadai merupakan suatu tingkat keyakinan tinggi. Keyakinan tersebut diperoleh ketika auditor telah memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menurunkan risiko audit ke level rendah yang dapat diterima. SA mengharuskan auditor untuk menerapkan pertimbangan profesional dan mempertahankan skeptisisme profesional selama perencanaan dan pelaksanaan audit, dan antara lain mencakup: Mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, berdasarkan suatu pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas. Memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah terdapat kesalahan penyajian material, melalui desain dan implementasi respons yang tepat terhadap risiko yang telah dinilai. Merumuskan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan kesimpulan yang ditarik dari bukti audit yang diperoleh. Tujuan Keseluruhan Auditor Memeroleh keyakinan memadai dari kesalahan penyajian material dan melaporkan atas laporan keuangan dan mengomunikasikan nya sebagaimana yang diharuskan dalam SA, berdasarkan temuan auditor. Definisi Risiko Audit: Risiko bahwa auditor menyatakan suatu opini audit yang tidak tepat ketika laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian material. Risiko audit merupakan suatu fungsi dari risiko kesalahan penyajian material dan risiko deteksi. Bukti Audit: informasi yang digunakan oleh auditor dalam menarik kesimpulan sebagai basis opini auditor Auditor: individu atau individu-individu yang melaksanakan audit (biasanya rekan perikatan atau tim perikatan). Risiko deteksi: Risiko bahwa prosedur yang dilaksanakan oleh auditor untuk menurunkan risiko audit ke level rendah yang dapat diterima tidak akan mendeteksi suatu kesalahan penyajian yang ada dan yang mungkin material, baik secara individual maupun ketika diagregasikan dengan kesalahan penyajian lainnya. Ketentuan Etika Terkait dengan Audit atas Laporan Keuangan Auditor harus memenuhi ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan independensi, yang terkait dengan perikatan audit atas laporan keuangan. Ketentuan etika tersebut tercantum dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik (“Kode Etik”) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Kode Etik menetapkan prinsip dasar etika profesi yang relevan bagi auditor ketika melaksanakan suatu audit atas laporan keuangan dan menyediakan suatu kerangka konseptual untuk menerapkan prinsip dasar tersebut. Prinsip-prinsip dasar yang harus dipatuhi oleh auditor menurut Kode Etik adalah sebagai berikut: a) Integritas; b) Objektivitas; c) Kompetensi dan kehati-hatian profesional; d) Kerahasiaan; dan e) Perilaku profesional. Kode Etik memberikan ilustrasi bagaimana kerangka konseptual diterapkan dalam situasi tertentu.
Kesimpulan : Dalam melakukan Audit laporan keuangan memungkinkan terjadinya kesalahan,
kecurangan dan risiko lain nya dan tujuan dari SA ini mengharuskan auditor untuk mengikuti pelaksanaan audit berdasarkan Standar Audit dan perundang-undangan yang berlaku supaya opini auditor memiliki keyakinan yang tinggi dan tepat menurunkan risiko yang ada, juga dengan menggunakan prinsip kode etik yang ditetapkan.