SK Tim Survei
SK Tim Survei
KABUPATEN .................................
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
d. DLL.....
9. DLL,,,,,,,,,,,
MEMUTUSKAN
KESATU : Pembentukan Tim Surveilans Rumah Sakit ...... Tahun 2017 terdiri dari
kegiatan :
a. melaksanakan dan menjabarkan kebijakan standar dan arahan serta;
b. melaksanakan kegiatan Surveilans baik aktif maupun pasif di Rumah
Sakit .............., penanganan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB)/Wabah
yang dirawat di RS ................ serta sistem pelaporannya.
KEDUA : Susunan Tim Surveilans Rumah Sakit ........ sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
KETIGA : Tugas dan fungsi Tim Surveilans RS sebagaimana disebut dalam diktum
kedua adalah :
a. melaksanakan surveilans aktif dan pasif dalam rangka deteksi dini kasus
PD3I, Penyakit Potensial Wabah/KLB lainnya, Infeksi Nosokomial dan
keracunan.
b. Melaporkan secara berjenjang sesuai prosedur pelaporan
c. Melaksanakan respon sesuai protap (tatalaksana kasus, pengambilan
spesimen, dll)
d. Menyusun laporan, rencana tindak lanjut dan rekomendasi
e. Tugas terinci sebagaimana diuraikan dalam lampiran keputusan ini
KELIMA : Apabila terdapat pasien dari kasus Kejadian Luar Biasa (KLB)/Wabah,
maka penanggulangan meliputi :
a. penatalaksanaan penderita yang mencangkup kegiatan pemeriksaan,
pengobatan, perawatan dan isolasi penderita;
b. pemusnahan penyebab penyakit yang ada di rumah sakit;
c. penanganan jenazah akibat KLB/wabah;
d. penyuluhan kepada pasien dan keluarga;
e. upaya penanggulangan lainya.
f. pelaporan secara berjenjang sesuai prosedur
KEENAM : Tim Surveilans (atas nama Direktur RS) melaporkan adanya kasus
penyakit potensial KLB/wabah maupun kasus PD3I yang dirawat kepada
Kepala Dinas Kesehatan dan Puskesmas selambat-lambatnya 24 jam sejak
penegakan diagnosis pasien sebagai tersangka/suspek maupun kasus
konfirmasi.
KETUJUH : Biaya Pembentukan dan pelaksanaan kegiatan Tim Surveilans Rumah Sakit
........ Tahun 2017 yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan surveilans
Rumah Sakit ini dibebankan pada anggaran RS ...................
KEDELAPAN : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan diperbaharui
setiap ......................................
Ditetapkan di ...............................
Pada tanggal .................................
.............................................................
NIP/NIK. ................................................
Tembusan :
1. .............................................
2. .............................................
Lampiran 1 : Keputusan Direktur Rumah Sakit ......
...........................................................
Nomor : 38 TAHUN 2016
Tanggal : 5 Januari
Penasihat : ...............................
Penanggung Jawab : ...............................
Pelaksana
Ketua : ...............................
Wakil Ketua : ...............................
Sekretaris : ...............................
Bendahara : ...............................
Koordinator Data dan Pelaporan : .................... (Rekam Medik)
DIREKTUR .................................
...................................................
NIP/NIK ......................................
Lampiran 2
Tugas dan fungsi
Tugas ketua :
Tugas wakil ketua :
Tugas sekretaris :
Tugas bendahara :
d. Petugas Rekam Medik melaksanakan surveilans pasif dan aktif ke unit-unit setiap minggu
Surveilans Pasif :
Menerima laporan dari setiap unit, baik laporan kasus maupun laporan nihil mingguan
Dll,,, dapat ditambah kegiatan lainnya
Surveilans Aktif :
Setiap minggu melakukan observasi dan cek register (hospital record review) di setiap unit
sebagai upaya pencarian kasus yang mungkin belum ditemukan dan dilaporkan.
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan Surveilans RS sesuai pedoman (C1-Campak/CBMS,
STP-RS, W2-RS, Laporan PD3I, Laporan Infeksi Nosokomial, dll) mingguan dan bulanan.
Menyiapkan laporan penemuan kasus PD3I setiap minggu dan merekap dalam laporan
bulanan surveilans PD3I ke dinas kesehatan Kab/Kota sesuai dengan format.
Membuat laporan KDRS (Kewaspadaan Dini Rumah Sakit) dan mengirimkan dalam waktu
<24 jam ke Dinas Kesehatan setempat bila terdapat Suspek/Tersangka maupun Kasus
Konfirmasi Penyakit Potensial KLB dan PD3I.
Dll,,, dapat ditambah kegiatan lainnya
f. JIKA ADA KASUS PD3I (Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum, dll) :
1. Kasus Campak, Difteri dan Pertusis untuk SEMUA GOLONGAN UMUR.
2. Mencatat Nama, Umur, Status Imunisasi, Alamat Lengkap dan nomor telepon
penderita/orang tua dengan jelas.
3. Catat tanggal mulai sakit, gejala yang muncul.
4. Tanyakan dan catat riwayat bepergian atau kemungkinan kontak dengan penderita yang
bergejala sama paling tidak sebulan sebelum sakit.
5. Melaporkan SEGERA ke Rekam Medik, Dinkes Kab/Kota (DSO) dan Dinkes DIY (SO).
6. Melakukan pengambilan spesimen sesuai jenis kasus : SEGERA
- Campak : Darah/serum (minimal 3 cc darah untuk mendapatkan minimal 1 cc serum),
urine (hanya diambil dalam waktu maksimal 5 hari setelah rash, sebanyak + 15 cc).
- Difteri : swab/usap nasofaring/hidung dan tenggorok.
- Pertusis : swab nasofaring
7. Memfasilitasi Petugas Surveilans Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kab/Kota dalam
pengambilan specimen untuk meningkatkan kualitas tatalaksana kasus dan tatalaksana
specimen
8. Berkoordinasi dengan Petugas Surveilans Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kab/Kota yang
melakukan penyelidikan epidemiologi di sekitar tempat tinggal penderita
9. Membantu melengkapi data yang dibutuhkan dalam peningkatan kualitas pengisian Formulir
Pelacakan Kasus PD3I.
Direktur ............................
.............................................