manual
no 5
KLASIFIKASI ALAT
Kalsifikasi alat yang digunakan untuk perawatan endodontic berdasarkan ISO adalah :
1. Hand operated
Syarat untuk K-file dan reamer pertama kali diatur dalam ADA No. 28 pada tahun 1976.
Syaratnya adalah resistensi terhadap fraktur ketika diputar, ketajaman, dan resistensi terhadap
korosi. Bahan yang dapat memenuhi syarat ini adalah stainless steel dan carbon steel, walau carbon
steel sudah jarang digunakan karena mudah korosi. Fleksibilitas diatur dengan menentukan bentuk
ujung dari setiap instrument (segitiga dan belah ketupat lebih efektif) dan seberapa banyak ulir
yang ada. Alloy nickel-titanium merupakan bahan yang fleksibel. Semakin fleksibel file, maka
akan lebih mudah digunakan pada saluran akar yang berkelok.
Panjang yang dianjurkan untuk file dan reamer adalah 21, 25 dan 31 mm. semakin pendek
maka akan semakin mudah untuk dikontrol. File dengan panjang 31 mm digunakan untuk akar
yang panjang. Sedangkan panjang yang paling sering dipakai adalah 21 mm.
Diameter ujung file dan reamer yang dianjurkan adalah sebesar 0.6 mm. Untuk setiap
pertambahan panjang 1 mm, maka diameter akan bertambah 0.04 atau 0.06 mm.
b. Broaches
Broaches adalah alat yang berbahan stainless steel dengan pegangan plastic.
2. Engine-driven.
Beberapa teknik preparasi membubtuhkan instrument berputar yang low sped untuk
mendapatkan preparasi sesuai dengan syarat. Alat-alat yang termasuk ke dalam hand instrument
juga dipasarkan dalam bentuk instrument berputar, tetapi yang biasa digunakan adalah Gaten-
Glidden drills dan Peeso reamer untuk menghasilkan straight-line access preparation.
a. Gates-Glidden Drills
4. Nickel-titanium. banyak alat hand operated maupun engine driven yang dibuat dari nickel-
titanium
1. Hand instruments
Untuk menghilangkan jaringan pada pulpa dibutuhkkan broach yang tidak mudah
terpelintir karena akan berpotensi menimbulkan patahan dan cukup besar untuk menjerat jaringan
Gerakan reaming dilakukan dengan memutar alat searah dengan jarum jam dan membentuk
lengkungan. Misalnya, reamer dengan ujung segitiga mempunyai sudut 60°, maka putarlah
sebanyak 120° untuk mendapat lengkungan 180°.
Filling membutuhkan gerakan yang berulang. Pertama, alat dimasukkan ke saluran akar
dengan gerakan memutar. Lalu, file diputar dan dikeluarkan dari saluran akar dengan ditekan
perlaan ke dinding saluran akar, seperti ketika sedang mengecat tembok. Gerakan twiddling
(berputar), reaming dan penarikan diulang pada sisi-sisi yang berbeda.
File tipe hedstrom digunakan hanya untuk gerakan filing karena mudah patah. File
digunakan untuk menghaluskan dinding saluran akar sedangkan reamer digunakan untuk
memperbesar saluran akar sampai 3 atau 4 nomor di atas reamer pertama.
Alat yang digunakan untuk obturasi adalah spreader atau pluggers, Glick No, 1 untuk heat
transfer dan penekanan bahan pengisi, pinset, dan 5/7 plugger untuk kondensasi secara vertical.
1. Kondensasi lateral
Alat yang digunakan untuk kondensari lateral adalah spreaders dan pluggers kecil. Alat ini
dugunakan untuk kondensasi dan mengadaptasikan gutta percha. Alat ini dapat berupa handled
atau finger type. Finger type lebih menguntungkan karena lebih fleksibel, sedangkan handled type
tidak dapat menyesuaikan diri dengan saluran akar yang bengkok. Finger spreader dan pluggers
baik digunakan untuk obturasisaluran akar yang bengkok.
2. Kondensasi vertical
Bahan pengisi telah dipanaskan lalu dikondensasikan dengan pluggers. Alatnya dibagi
menjadi dua, yaitu alat untuk melunakkan gutta percha (heat transfer) dan plugger itu
sendiri.
Merupakan bahan irigasi yang seing digunakan. Keuntungan dari pemakaian bahan ini
adalah membersihkan debris dari saluran akar, melarutkan jaringan nekrotik, dan
membunuh mikroba. Selain itu, bahan ini murah dan mudah didapatkan. Jaringan
nekrotik bisa terlarut karena adanya unsur klor pada NaOCl yang dapat memutuskan
rantai protein menjadi asam amino. Konsentrasi yang biasa digunakan adalah 0.5%
sampai 5.25%.
b. Klorheksidin
Klorheksidin merupakan bahan antimikroba yang emmpunya spectrum yang luas dan
toksisitasnya rendah. 2% klorheksidin sama efektfnya dengan 5.25% NaOCl dan
efektif melawan Enterobicus foecalis. Kekurangan dari klorheksidin adalah tidak bisa
melarutkan jaringan nekrotik dan menghilangkan smear layer.
Biasa digunakan untuk menghilangkan smear layer yang timbul karena preparasi. Biasa
digunakan dengan konstentrasi 17% dalam 1 menit yang kemudian dilanjutkan dengan
irigasi menggunakan NaOCl.
2. Intramedikamen
Merupakan bahan yang bersifat mengurangi rasa sakit diantara kunjungan, mengurangi
jumlah bakteri dan mencegah pertumbuhan bakteri.
a. Phenolics
Eugenol
Parachlorophenol
Cresol
Creosote
Camphorated monoparachlorophenol
Camphorated parachlorophenol
Cresatin
Thymol
Aldehid
Formocresol
Glutaraldehyde
Obat golongan ini bersifat toksik dan dapat menyebar ke sirkulasi sistemik jika
ditempatkan di radicular space. Kurang efektif.
b. Halide
NaOCl
Idone-potassium iodide
c. Steroid
Merupakan bahan antiinflmasi yang dapat menurunkan rasa sakit. Tetapi kurang efektif
pada rasa sakit yang hebat. Dapat digunakan untuk pasien dengan periodontitis apikalis
akut atau pulpitis irreversible.
d. Kalsium hidoksida
Bahan yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba pada saluran akar dan melarutkan
jaringan nekrotik serta bakteri dan produknya. Efektif untuk menghilangkan rasa sakit.
Direkomendasikan untuk gigi dengan pulpa yang nekrotik, dan kurang efektif untuk
gigi yang masih vital.
3. Bahan pengisi saluran akar
a. Bahan padat
Bahan padat lebih menguntungkan karena operator dapat dengan mudah mengatur panjang
bahan yang digunakan, mudah beradaptasi dan menghasilkan seal yang adekuat.
Gutta percha
Bahan ini mengandung sekitar 75% zinc oxide. Bentuknya seperti kon dan plastis. Tersedia
dalam berbagai ukuran. Bahan ini meupakn golden standard dari bahan pengisi saluran
akar, akrena gutta percha mudah beradaprasi dengan dinding peparasi, mudah manipulasi,
mudah diambil dari saluran akar dan toksisitasnya kecil, serta bakteri tidak akan tumbuh
jika ada gutta percha karena bersifat self-sterilizing. Tetapi aplikasi gutta percha harus
ditutup dengan seal, adhesinya kurang kuat dengan dentin, gutta percha yang sebelumnya
dipanaskan akan mengecil jika sudah dingin
Mengandung polycaprolatone dengan filler, digunakan dengan Bis-GMA sealer dan etsa.
Adaptasinya kurang baik dan toksisitas tinggi jika terjadi korosi. Sulit diambil dari kanal.
ZnOE
Mempunyai sifat antimokroba dan efek terapeutik tetapi bersifat agak toksik
Plastics
c. Sealer
ZnOE
Kalsium hidroksida
Glass Ionomer
Torabinejad, Mahmoud. Walton, Richard E. 2008. Endodontics Principles and Practice. Missouri
: Saunders Elvesier