Anda di halaman 1dari 14

Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Perawatan Endodontik

ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMERIKSAAN


Alat yang digunakan untuk pemeriksaan diantara lain adalah kaca mulut,
periodontal probe, double-ended sonde No. 5 (lurus), Glick No. 1, dan pinset. Sonde
lurus digunakan untuk menentukan orifis dari saluran akar. Sonde ini sangat tajam
dan tidak untuk dimasukkan ke dalam saluran akar dan penggunaan gutta percha
karena sonder tidak boleh dipanaskan sama sekali. Excavator digunakan untuk
menghilangkan karies, semen restorasi sementara atau jaringan di kamar pulpa. Glick
No. 1 merupakan instrument yang digunakan untuk menempatkan restorasi sementara
dan memotong kelebihan gutta percha jika sudah dipanaskan.

KLASIFIKASI ALAT
Kalsifikasi alat yang digunakan untuk perawatan endodontic berdasarkan ISO
adalah :
1. Hand operated
a. File dan reamer

Ujung hand operated instrument (file)


Syarat untuk K-file dan reamer pertama kali diatur dalam ADA No. 28 pada
tahun 1976. Syaratnya adalah resistensi terhadap fraktur ketika diputar, ketajaman,
dan resistensi terhadap korosi. Bahan yang dapat memenuhi syarat ini adalah stainless
steel dan carbon steel, walau carbon steel sudah jarang digunakan karena mudah
korosi. Fleksibilitas diatur dengan menentukan bentuk ujung dari setiap instrument
(segitiga dan belah ketupat lebih efektif) dan seberapa banyak ulir yang ada. Alloy
nickel-titanium merupakan bahan yang fleksibel. Semakin fleksibel file, maka akan
lebih mudah digunakan pada saluran akar yang berkelok.
Panjang yang dianjurkan untuk file dan reamer adalah 21, 25 dan 31 mm.
semakin pendek maka akan semakin mudah untuk dikontrol. File dengan panjang 31
mm digunakan untuk akar yang panjang. Sedangkan panjang yang paling sering
dipakai adalah 21 mm.
Diameter ujung file dan reamer yang dianjurkan adalah sebesar 0.6 mm.
Untuk setiap pertambahan panjang 1 mm, maka diameter akan bertambah 0.04 atau
0.06 mm.
b. Broaches

Broaches adalah alat yang berbahan stainless steel dengan pegangan plastic.
c. Lentulo spiral drills

Digunakan untuk memasukkan pasta, sealer, semen atau kasium hiroksida ke


dalam kanal pulpa.
2. Engine-driven.
Beberapa teknik preparasi membubtuhkan instrument berputar yang low sped
untuk mendapatkan preparasi sesuai dengan syarat. Alat-alat yang termasuk ke dalam
hand instrument juga dipasarkan dalam bentuk instrument berputar, tetapi yang biasa

digunakan adalah Gaten-Glidden drills dan Peeso reamer untuk menghasilkan


straight-line access preparation.

Kiri, Gates-Glidden drill. Kanan, Peeso reamer.


a. Gates-Glidden Drills
Bur berbentuk flame yang biasa digunakan untuk membuka orifis
b. Peeso reamer
Fungsinya sama dengan Gates-Glidden drills tetapi tidak lebih fleksibel
3. Ultrasonic dan sonic. Alat ini dapat bergetar ketika digunakan
4. Nickel-titanium. banyak alat hand operated maupun engine driven yang dibuat
dari nickel-titanium

ALAT YANG DIGUNAKAN INTRACANAL


1. Hand instruments
a. Smooh broaches atau jarum miller

Digunakan untuk mencari orifis saluran akar.


b. Barbed broaches atau jarum ekstirpasi

Untuk menghilangkan jaringan pada pulpa dibutuhkkan broach yang tidak


mudah terpelintir karena akan berpotensi menimbulkan patahan dan cukup besar
untuk menjerat jaringan
c. Reamers and files
Reamer dan file merupakan dua alat yang biasa digunakan untuk preparasi
saluran akar. File dibuat untuk bergerak secara push-pull, yang akan semakin efektif
jika di file tersebut semakin banyak ulirnya. Sedangkan reamer memiliki ulir yang
lebih sedikit dibandingkan dengan filler.

A. Kawat. B. ujung file. C. ujung reamer


Gerakan reaming dilakukan dengan memutar alat searah dengan jarum jam
dan membentuk lengkungan. Misalnya, reamer dengan ujung segitiga mempunyai
sudut 60, maka putarlah sebanyak 120 untuk mendapat lengkungan 180.

Gerakan reaming dan filinf


Filling membutuhkan gerakan yang berulang. Pertama, alat dimasukkan ke
saluran akar dengan gerakan memutar. Lalu, file diputar dan dikeluarkan dari saluran
akar dengan ditekan perlaan ke dinding saluran akar, seperti ketika sedang mengecat

tembok. Gerakan twiddling (berputar), reaming dan penarikan diulang pada sisi-sisi
yang berbeda.
File tipe hedstrom digunakan hanya untuk gerakan filing karena mudah patah.
File digunakan untuk menghaluskan dinding saluran akar sedangkan reamer
digunakan untuk memperbesar saluran akar sampai 3 atau 4 nomor di atas reamer
pertama.
ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK OBTURASI
Alat yang digunakan untuk obturasi adalah spreader atau pluggers, Glick No,
1 untuk heat transfer dan penekanan bahan pengisi, pinset, dan 5/7 plugger untuk
kondensasi secara vertical.
1. Kondensasi lateral
Alat yang digunakan untuk kondensari lateral adalah spreaders dan pluggers
kecil. Alat ini dugunakan untuk kondensasi dan mengadaptasikan gutta percha. Alat
ini dapat berupa handled atau finger type. Finger type lebih menguntungkan karena
lebih fleksibel, sedangkan handled type tidak dapat menyesuaikan diri dengan saluran
akar yang bengkok. Finger spreader dan pluggers baik digunakan untuk
obturasisaluran akar yang bengkok.

Perbedaan instrument handled dan finger

Finger spreader dan finger plugger. Spreader ujungnya tajam sedangkan plugger
ujungnya datar
2. Kondensasi vertical
Bahan pengisi telah dipanaskan lalu dikondensasikan dengan pluggers.
Alatnya dibagi menjadi dua, yaitu alat untuk melunakkan gutta percha (heat
transfer) dan plugger itu sendiri.

BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PERAWATAN ENDODONTIK


1. Bahan sterilisasi saluran akar
Tujuan bahan sterilisasi :

Membunuh mikroba pada pulpa dan jaringan periapikal

Membersihkan sisa-sisa preparasi di saluran akar

Mampu menimbulkan regnerasi jaringan peiapikal

a. Sodium hipoklorit (NaOCl)


Merupakan bahan irigasi yang seing digunakan. Keuntungan dari
pemakaian bahan ini adalah membersihkan debris dari saluran akar,
melarutkan jaringan nekrotik, dan membunuh mikroba. Selain itu, bahan
ini murah dan mudah didapatkan. Jaringan nekrotik bisa terlarut karena
adanya unsur klor pada NaOCl yang dapat memutuskan rantai protein
menjadi asam amino. Konsentrasi yang biasa digunakan adalah 0.5%
sampai 5.25%.
b. Klorheksidin
Klorheksidin merupakan bahan antimikroba yang emmpunya spectrum
yang luas dan toksisitasnya rendah. 2% klorheksidin sama efektfnya
dengan 5.25% NaOCl dan efektif melawan Enterobicus foecalis.
Kekurangan dari klorheksidin adalah tidak bisa melarutkan jaringan
nekrotik dan menghilangkan smear layer.
c. EDTA (Ethylenediamine tetraacetic acid)
Biasa digunakan untuk menghilangkan smear layer yang timbul karena
preparasi. Biasa digunakan dengan konstentrasi 17% dalam 1 menit yang
kemudian dilanjutkan dengan irigasi menggunakan NaOCl.

d. MTAD (Mixture of Tetracycline isomer, Acid, and Detergent)


Digunakan untuk menghilangkan smear layer.
2. Intramedikamen
Merupakan bahan yang bersifat mengurangi rasa sakit diantara kunjungan,
mengurangi jumlah bakteri dan mencegah pertumbuhan bakteri.
a. Phenolics

Eugenol

Parachlorophenol

Cresol

Creosote

Camphorated monoparachlorophenol

Camphorated parachlorophenol

Cresatin

Thymol

Aldehid

Formocresol

Glutaraldehyde

Obat golongan ini bersifat toksik dan dapat menyebar ke sirkulasi sistemik
jika ditempatkan di radicular space. Kurang efektif.
b. Halide

NaOCl

Idone-potassium iodide

c. Steroid
Merupakan bahan antiinflmasi yang dapat menurunkan rasa sakit. Tetapi
kurang efektif pada rasa sakit yang hebat. Dapat digunakan untuk pasien
dengan periodontitis apikalis akut atau pulpitis irreversible.
d. Kalsium hidoksida
Bahan yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba pada saluran akar dan
melarutkan jaringan nekrotik serta bakteri dan produknya. Efektif untuk
menghilangkan rasa sakit. Direkomendasikan untuk gigi dengan pulpa
yang nekrotik, dan kurang efektif untuk gigi yang masih vital.
3. Bahan pengisi saluran akar
a. Bahan padat
Bahan padat lebih menguntungkan karena operator dapat dengan mudah
mengatur

panjang

bahan

yang

digunakan,

mudah

beradaptasi

dan

menghasilkan seal yang adekuat.

Gutta percha
Bahan ini mengandung sekitar 75% zinc oxide. Bentuknya seperti kon dan
plastis. Tersedia dalam berbagai ukuran. Bahan ini meupakn golden standard
dari bahan pengisi saluran akar, akrena gutta percha mudah beradaprasi
dengan dinding peparasi, mudah manipulasi, mudah diambil dari saluran akar
dan toksisitasnya kecil, serta bakteri tidak akan tumbuh jika ada gutta percha
karena bersifat self-sterilizing. Tetapi aplikasi gutta percha harus ditutup

dengan seal, adhesinya kurang kuat dengan dentin, gutta percha yang
sebelumnya dipanaskan akan mengecil jika sudah dingin

Gutta percha konvensional

Gutta percha standar

Synthetic resin based polymer

Mengandung polycaprolatone dengan filler, digunakan dengan Bis-GMA


sealer dan etsa.

Silver point (Ag point)


Adaptasinya kurang baik dan toksisitas tinggi jika terjadi korosi. Sulit diambil
dari kanal.

b. Bahan semi padat (pasta)


Diaplikasikan menggunakan jarum lentulo. Bisa terjadi overfill atau
underfillatauh bahkan microleakage.

ZnOE
Mempunyai sifat antimokroba dan efek terapeutik tetapi bersifat agak toksik

Plastics
Contohnya adalah AH26 dan Diaket

c. Sealer

ZnOE

Kalsium hidroksida

Glass Ionomer
Merupakan sealer yang baik karena dapat berikata dengan dentin

Torabinejad, Mahmoud. Walton, Richard E. 2008. Endodontics Principles and


Practice. Missouri : Saunders Elvesier

Anda mungkin juga menyukai