Anda di halaman 1dari 54

UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERUSAHAAN PT. PUSTEK E&T

BIDANG KONSENTRASI DRAFTER MEKANIKAL

OLEH
OKTAVIANUS HERU
NIM. D21115025

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN


TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

TAHUN 2019
UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA SEKSI LIGHT VEHICLE

PERUSAHAAN PT. PUSTEK E&T

BIDANG KONSENTRASI DRAFTER MEKANIKAL

Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penilaian Hasil


Kerja Praktek

OLEH
OKTAVIANUS HERU
NIM. D21115025

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

TAHUN 2019
2018

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO iii


2019
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Oktavianus Heru

Alamat : Jl. Dirgantara Lorong 08 No.6A

Tempat Tanggal Lahir : Pomalaa 08 Maret 1997

Pendidikan :

1. SD NEGERI 1 WAWO (2004-2009)


2. SMPN 1 RANTEANGIN (2009-2012)
3. SMKN 2 KENDARI (2012-2015)
4. PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN (S1) (2015)

LAPORAN KERJA PRAKTEK_OKTAVIANUS HERU iv


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena
atas segala berkat dan limpah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Kerja Praktek (KP).
Laporan Kerja Praktek ini ditujukan untuk bukti bahwa mahasiswa yang
bersangkutan telah menyelesaikan Kerja Praktek di Perusahaan yang dituju.
Dengan adanya Laporan ini, saya harap dapat menambah Ilmu atau wawasan
kepada para pembaca untuk dapat lebih mengenal Perusahaan yang saya tempati
melaksanakan Kerja Praktek.
Didalam Laporan ini, terdapat Profil Institusi, Profil Unit Kerja, Beberapa
contoh masalah yang dihadapi oleh Perusahaan, beserta dengan Solusinya.
Semoga Laporan ini dapat bermanfaat, dan mohon maaf atas atas segala
kekeliruan dalam penulisan Laporan ini. Kiranya jikalau terdapat kesalahan, saya
berharap adanya saran-saran dalam meningkatkan kualitas dari Laporan Kerja
Praktek ini. Sekian dan Terima Kasih,

Penulis,

Oktavianus Heru
D21115025

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO v


2018
DAFTAR ISI

COVER LUAR ............................................................................................................... i


COVER DALAM ........................................................................................................... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................................... vi
BAB I PROFIL INSTITUSI ....................................................................................... 1
1.1 Profil Perusahaan ..................................................................................................... 1
1.2 Sejarah PT. Pustek E&T........................................................................................ 2
1.3 Struktur Organisasi ................................................................................................. 8
1.4 Kegiatan Produksi ................................................................................................... 12
1.5 Produk Batubara PT. Pustek E&T ...................................................................... 18
BAB II PROFIL UNIT KERJA ................................................................................. 19
2.1 Profil Unit Kerja ...................................................................................................... 19
2.2 Struktur Unit Kerja ................................................................................................ 19
2.3 Alur Pengerjaan LV Maint. .................................................................................. 22
2.4 Hubungan Kerja ....................................................................................................... 23
BAB III TEORI DASAR ............................................................................................. 24
3.1 Definisi ....................................................................................................................... 24
3.2 Studi Kasus LV Maint. .......................................................................................... 26
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................ 40
4.1 Alternatif Pemecahan Masalah .......................................................................... 40
BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 42
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 43
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 44

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO vi


2018
BAB I

PROFIL INSTITUSI

PT. KALTIM PRIMA COAL

1.1 Profil Perusahaan

Gambar 1.1 Logo perusahaan PT. KPC

Nama Perusahaan : PT. KALTIM PRIMA COAL (KPC)


Bidang Utama : Pertambangan
Jenis Perusahaan : Perusahaan Modal Asing (PMA)
Tanggal Berdiri : 9 Maret 1982
Pemilik : PT. Bumi Resources, Tbk
Alamat Perusahaan : M1 Building Mine Site, Sangatta, Kutai Timur,
Kalimantan Timur - Indonesia
Telepon : (0549) 52 1155
Fax : (0549) 52 1701
Produk Utama : Batu Bara (Prima, Pinang, dan Melawan)
Jumlah Karyawan : ±4988 orang
Luas Lahan : 90.938 Ha

Visi : “Produsen batu bara terkemuka Indonesia untuk memenuhi


kebutuhan dunia, yang memberikan nilai optimal bagi semua
pemangku kepentingan.”
Misi :
1. Memupuk budaya yang mengutamakan kesehatan, keselamatan, dan
lingkungan dalam segala tindakan.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 1


2018
a. Mematuhi peraturan perundangan keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan yang berlaku..Berupaya tanpa henti mempromosikan
budaya praktik terbaik dalam pengelolaan keselamatan,
kesehatan, dan lingkungan.
b. Memelihara tatakelola perusahaan yang baik dan
mempromosikan perusahaan sebagai warga yang baik:
c. Melaksanakan prinsip-prinsip transparansi, tanggung-gugat,
tanggung-jawab, integritas dan keadilan.
d. Peka terhadap falsafah bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memelihara tata kelola perusahaan yang baik dan mempromosikan
perusahaan sebagai warga yang baik.
3. Menyediakan lingkungan belajar untuk mencapai keunggulan dan
meningkatkan kesejahteraan
a. Mendorong pemberdayaan karyawan.
b. Memberikan pengakuan dan penghargaan atas kinerja yang
unggul.
c. Mendorong terciptanya hubungan yang harmonis dan dinamis.
4. Mengoptimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan
a. Memaksimalkan pengembalian investasi pemegang saham.
b. Memastikan para mitra diakui dan didorong memberikan
pencapaian lebih tinggi.
c. Mendorong terciptanya rasa memiliki, semangat kemitraan dan
dukungan masyarakat terhadap operasi KPC.
d. Menunjukkan kepemimpinan
5. Menyelenggarakan praktik pengelolaan dan operasi terbaik untuk
menghasilkan produk dan kinerja berkualitas tinggi secara konsisten

1.2 Sejarah PT. KALTIM PRIMA COAL


1.2.1 Pendirian
PT. KPC didirikan berdasarkan akta notaris No. 28 oleh Notaris
Warda Sungkar Alurmei, S.H pada tanggal 9 Maret 1982 yang telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 2


2018
Y.A.S/208/25 pada tanggal 16 maret 1982 dan telah di amandemen
beberapa kali dan yang terakhir melalui akte notaris No. 175 oleh
Notaris Sutjipto, S.H pada tanggal 29 Juli 1997. Akte ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman pada 3 September 1997 dengan Surat Keputusan
No.C2-8987-HT.01.04.TH.97 dan dipublikasikan di Supplement
No.810 of State Gazette No.11 6 Februari 1998.
1.2.2 Kepemilikan
Sejak beroperasinya (1992), KPC merupakan Perusahaan Modal
Asing yang kepemilikannya dimiliki oleh Sangatta Holding Ltd. dan
Kalimantan Coal Ltd. Saham tersebut dimiliki bersama oleh Beyond
Petroleum (BP) dan Rio Tinto, yang masing-masing memiliki 50%
saham KPC.
Pada tanggal 16 Juli 2003, Bumi Resources(BR)
menandatangani Kontrak Pembelian dengan BP dan Rio Tinto untuk
mengakuisisi Sangatta Holding Ltd. dan Kalimantan Coal Ltd. Pada
tanggal 10 Oktober 2003, BR telah melunasi sisa biaya akuisisi
sehingga KPC seluruhnya dimiliki oleh Bumi Resources.
PT Bumi Resources, Tbk didirikan pada tahun 1973 dan
termasuk salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
dan Surabaya.
Bisnis utama perusahaan adalah di bidang energi, minyak dan
gas bumi. Sejak terdaftar di bursa efek pada tahun 1990, perusahaan
telah mengakuisisi beberapa perusahaan, yaitu Gallo Oil (Jersey) Ltd.,
PT. Arutmin Indonesia dan PT. Kaltim Prima Coal. Akuisisi ini sejalan
dengan visi perusahaan menjadi “World Class Operator with World
Wide Operations” dalam sektor bisnis utama perusahaan.
1.2.3 Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan Batubara (PKP2B)
Pada 8 April 1982, PT. KPC melakukan perjanjian kerjasama
batubara dengan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) sebagai
salah satu BUMN yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi
batubara di Kalimantan Timur.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 3


2018
Berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B),
Pemerintah memberikan izin kepada KPC untuk melaksanakan
eksplorasi, produksi dan memasarkan batubara dari wilayah perjanjian
sampai dengan tahun 2021. Wilayah perjanjian PKP2B ini mencakup
daerah seluas 90.960 ha di Kabupaten Kutai Timur, Propinsi
Kalimantan Timur.
Pembangunan infrastruktur pertambangan berlokasi di Sangatta
dimulai pada Januari 1989 dan PT. KPC memperbesar skala produksi
pada 1 September 1991 di bawah kesepakatan dalam PKP2B. Pada
1997, PKP2B diamandemen dimana hak dan kewajiban PTBA
dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral yang berlaku efektif 01 Juli 1997.
1.2.4 Lokasi
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan penghasil
batubara terbesar di Indonesia yang beroperasi di sekitar Sangatta,
suatu kota di Kutai Timur, provinsi Kalimantan Timur di Indonesia.
Sangatta terletak 180 KM sebelah utara Samarinda dan 310 KM
sebelah utara Balikpapan. PT. KPC mempunyai sejumlah pit atau
lokasi tambang yang terletak di Sangatta yang dioperasikan oleh PT.
KPC dan kontraktor.
Pada Juni 2005, kegiatan tambang di Bengalon mulai
dioperasikan dan terletak kira - kira 25 KM ke arah utara dari Sangatta.
Kegiatan operasi pertambangan Bengalon dikontrakkan kepada PT.
Darma Henwa. Pertambangan Sangatta terletak tidak jauh dari fasilitas
pelabuhan di Tanjung Bara yang dihubungkan dengan Over Land
Conveyor sepanjang kira - kira 13 KM. Bengalon juga terletak tidak
jauh dengan pantai dan dihubungkan oleh jalan tambang sepanjang 22
KM ke fasilitas pelabuhan di Tanjung Bara. Sebagian besar karyawan
PT. KPC tinggal di Swarga Barga dan Prima Griya Lestari, area
perumahan yang dibangun perusahaan. Sebagian karyawan yang lain
bertempat tinggal di komunitas Tanjung Bara yang terletak kira - kira
17 KM dari pertambangan.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 4


2018

Gambar 1.2 Lokasi PT. Kaltim Prima Coal

Gambar 1.3 Wilayah Pertambangan PT. KPC

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 5


2018
1.2.5 Tenaga Kerja

PT. KPC menghargai kemampuan pekerja dengan menempatkan


mereka sesuai dengan kompentensi. Sampai dengan mei 2014, PT. KPC
memiliki kurang lebih 24.496 tenaga kerja terdiri dari karyawan PT.
KPC sebanyak 4.988 dan selebihnya karyawan kontraktor.

Adapun untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para


karyawan yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan, PT. KPC memberikan program pelatihan kepada
karyawannya. Program pelatihan tersebut dikelompokkan ke dalam
kategori-kategori berikut ini:
a. Pelatihan operator alat berat
b. Pelatihan pemeliharaan alat berat dan instalasi
c. Pelatihan keselamatan kerja
d. Pelatihan manajemen dan keuangan
e. Pelatihan umum
1.2.6 Jam Kerja

PT. KPC memiliki dua tipe jam kerja untuk karyawannya, yaitu
yang bekerja di kantor dan di tambang. Total jam kerja normal adalah 8
jam sehari atau 40 jam dalam satu minggu.

Karyawan yang di kantor bekerja dari hari Senin – Jumat mulai


pukul 07.00 WITA – 16.00 WITA, sedangkan hari Sabtu, Minggu, dan
hari-hari besar nasional libur. Sementara itu, untuk karyawan yang
bekerja di tambang jam kerja total adalah 12 jam kerja bergilir (shift
system) yang sudah diatur sesuai dengan jadwal masing - masing crew
mulai jam 06.00 WITA – 18.00 WITA kerja siang begitu sebaliknya
untuk kerja malam.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 6


2018
Pembagian jadwal kerja dapat dilihat pada tabel berikut :

NAMA WAKTU
PEGAWAI 3 HARI KERJA 3 HARI KERJA
3 HARI LIBUR
SHIFT MALAM SIANG
STEADY DAY 5 HARI KERJA 2 HARI LIBUR
Tabel 1.1 Jadwal Masuk Kerja PT.KPC
1.2.7 Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Kelestarian Lingkungan Hidup
(K3LH)

PT. KPC memiliki komitmen untuk mencapai standar tertinggi di


dalam pengelolaan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup
serta Pengembangan Masyarakat.

Keselamatan kerja sangat diperlukan sekali untuk menghindari


hal–hal yang tidak diinginkan, baik oleh pekerja itu sendiri maupun orang
lain dan juga perusahaan.

Keselamatan kerja meliputi cara kerja yang aman dan penggunaan


peralatan sesuai dengan petunjuk yang ada, mengingat keselamatan kerja
merupakan hal utama dalam melakukan pekerjaan. Sebelum memulai
pekerjaan di PT. KPC karyawan baru harus mengikuti pelatihan Safety
Induction di Tango Delta merupakan syarat mendapatkan ID card atau
Kimper untuk memasuki area pertambangan. Adapun beberapa hal yang
harus diperhatikan karyawan dalam bekerja :

1. Disiplin waktu dalam bekerja


2. Melaksanakan pekerjaan sesuai instruksi supervisor atau atasan
masing – masing.
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan atau standar dan
prosedur keselamatan kerja.
PT. KPC telah memiliki kebijakan pembangunan mengenai
Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan Hidup (K3LH). Kebijakan

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 7


2018
tersebut telah ditandatangani oleh Presiden Direktur dan Managing
Director PT. Kaltim Prima Coal pada 1 November 2003.

1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Kaltim Prima Coal terdiri dari bagian-bagian


yang saling berintegrasi dan berhubungan satu dengan yang lain, yang
dipengaruhi oleh tujuan perusahaan. Pemilihan struktur organisasi yang tepat
sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan akan mendukung tercapainya
tujuan perusahaan secara keseluruhan. Sebagai sebuah perusahaan besar,
manajemen KPC terbagi atas beberapa divisi, yaitu:

1. MOD (Mining Operations Division)


2. Legal Division
3. MDD (Minning Development Division)
4. CMD (Contract Mining Division)
5. MSD (Mining Support Division)
6. CPHD (Coal Processing & Handling Division)
7. SCD (Supply Chain Division)
8. Finance Division
9. HR ( Human Resources)
10. HSE (Healty Safety Enviroment) & Security
11. ESD (External Affairs and Sustainable Development)
12. BPID (Business & Performance Improvement Division)
13. Information Technology Division
14. Head of Internal Audit Division

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 8


2018

Gambar 1.4 Struktur Organisasi PT. KPC

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 9


2018
Pada kesempatan ini, saya melaksanakan Kerja Praktek di Mining
Suport Division yang merupakan salah satu divisi di PT. Kaltim Prima Coal
dimana Mining Support Division secara khusus difungsikan sebagai pengelola
perawatan dan perbaikan semua alat berat dan kendaraan tambang beserta
peralatan lain yang diperlukan untuk mendukung berjalannya operasi
pertambangan.

Divisi ini memiliki beberapa departemen dan section-section yang


diatur sesuai dengan spesialisasinya masing-masing, yang secara keseluruhan
bekerja bersama-sama dengan terpadu, untuk merawat alat berat dan
kendaraan tambang sehingga peralatan-peralatan tambang tersebut selalu
dalam keadaan prima dengan biaya yang seekonomis mungkin.
Dalam hal ini, Departmen Maintenance service adalah departemen
tempat saya magang,yang terbagi menjadi 3 section,yaitu :
1. MEWS
MEWS yaitu bagian yang bertanggung jawab terhadap Maintenance
Light Truck, Lowboy, Mobile Crane, Misc( Pump, Boat, dll)
2. TYRE
TYRE yaitu bagian yang bertanggung jawab terhadap Maintenance
ban.
3. LV
LV(Light Vehicle) yaitu bagian yang bertanggung jawab terhadap
Maintenance Light Vehicle.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 10


2018

Gambar 1.5 Struktur Organisasi MSD PT. KPC

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 11


2018
1.4 Kegiatan Produksi

Gambar 1.6 Flowchart proses produksi batubara


Untuk menghasilkan batubara yang sesuai dengan target produksi,
dan untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan setelah dilakukan proses
penambangan, maka batubara sejak masih berada dalam tanah diproses
hingga siap dijual akan melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:
1. Exploration Survey
Mensurvey di setiap tempat adanya potensi yang diperkirakan terdapat
batubara yang dilakukan oleh tim Geologi.
2. Exploration Drilling
Proses dimana pengeboran awal untuk memastikan adanya batubara,
jika terdeteksi adanya batubara maka di beri tanda untuk proses
selanjutnya.
3. Geologycal Modeling
Dilakukan pemetaan penambangan untuk memudahkan proses
penambangan.
4. Topsoil Removal
Yaitu membersihkan lapisan permukaan atas tanah yang dibawahnya
terdapat kandungan batubara.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 12


2018
5. Overburden Drilling and Blasting
Pengeboran dan pengeboman lapisan tanah atas untuk mempermudah
proses pemindahan tanah.

Gambar 1.7 Aktivitas Blasting


6. Overburden removal
Pemindahan tanah lapisan atas sampai didapatkan lapisan batubara
yang akan diambil
7. Overburden Dumping
Tanah lapisan atas dipindahkan ke tempat penampungan sementara
yang pada akhirnya nanti dikembalikan lagi ke tempatnya semula
setelah proses pengambilan batu bara telah selesai
8. Coal Drilling and Blasting
Pengeboran dan pengeboman lapisan batubara agar batubara mudah
untuk diambil.
9. Coal Mining
Proses pengambilan batubara dengan menggunakan mesin Shovel
yang selanjutnya batubara diangkut dengan menggunakan dump truk
ke tempat pengolahan batubara

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 13


2018

Gambar 1.8 Lapisan batubara yang siap diambil


10. Coal Preparation
Batubara yang diambil dari area tambang masih berupa bongkahan-
bongkahan besar dan kecil. Batubara yang dihasilkan oleh area
tambang (pit) satu dengan lainnya akan memiliki nilai kualitas yang
berbeda dilihat dari kandungan kalori dan pengotornya. Dalam proses
coal preparation ini dilakukan penghancuran hingga dimensi batubara
maksimal hanya sebesar 5cm serta proses pembersihan untuk batubara
yang masih bercampur dengan pengotor. Batubara selanjutnya
dipisahkan berdasarkan kriteria kualitasnya.
11. Overland Double Conveyor
Setelah menjalani proses preparation, batubara telah siap dipasarkan.
Batubara tersebut lalu dipindahkan ke pelabuhan penampungan
batubara (Port stockpile) dengan menggunakan belt conveyor (untuk
area tambang Sangatta). Panjang conveyor dari Melawan – CPP ± 9,4
KM, dengan kapasitas ± 4000 TPH, dan dengan kecepatan ± 7,4 m/s.
Kemudian dari CPP – Tj. Bara panjang conveyor ± 13 KM, kapasitas ±
4000 TPH, dan dengan kecepatan ± 8,4 m/s.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 14


2018

Gambar 1.9 Double Overland Conveyor


12. Port Stockpiles
Pelabuhan sekaligus gudang batubara sebelum batubara dikapalkan.
Stocpiles Tanjung Bara memiliki kapasitas 1,2 juta ton menerima
batubara dari Sangatta, sedangkan stockpiles Lubuk Tutung yang
menerima batubara dari Bengalon memiliki kapasitas 100.000 ton.

Gambar 1.10 Port Stockpiles

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 15


2018
13. Shipping
Pengapalan batubara untuk dikirim ke konsumen berdasarkan kualitas
yang diinginkan.

Gambar 1.11 Ship Loading


KPC memiliki pelabuhan pribadi dengan 2 Km jetty dengan
kedalaman air 17 meter, yang mampu melayani kapal dengan bobot
mati 220.000 ton. Kapasitas pengisian sebesar 4.700 tph. Selain itu
KPC memiliki beberapa fasilitas pemindahan batubara antar kapal
(Coal Transshipment Facilities), yaitu di Tanjung Bara dan Lubuk
Tutung yaitu Floating Transfer Station (FTS) dengan kapasitas 1000
tph, Floating Crane (FC) dengan kapasitas 500 tph, dan gabungan
antara FTS dan FC dengan kapasitas mendekati 1500 tph.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 16


2018

Gambar 1.12 Floating transfer station dan floating crane

14. Top Soil Replacement


Setelah proses pengambilan batubara di pit selesai, lapisan tanah
bagian atas dikembalikan lagi ke pit.

Operation Flowchart Rehabilitation

Reshaping
(Dumping Preparation)

Top Soil Spreading


Top Soil
Stockpile

Top Soil
Re Stockpile

Gambar 1.13 Flowchart Rehabilitation

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 17


2018
15. Revegetation atau Rehabilitation
Pengembalian kondisi permukaan tanah dengan segala macam flora
dan faunanya hingga mendekati kondisi sebelum dilakukannya
proses penambangan.

1.5 PRODUK BATUBARA PT. KPC

1.5.1 Batubara Prima


Batubara Prima merupakan salah satu kualitas tertinggi yang
diperdagangkan secara bara termal internasional. Ini adalah batubara
bitumen bervolatilitas tinggi disertai dengan nilai kalori yang tinggi, abu
yang sangat rendah, sulfur moderat, dan jumlah kelembaban yang relatif
rendah. Ini adalah batubara mengkilat dengan kandungan vitrinite yang
tinggi. Prima terutama berasal dari enam lapisan utama dalam lubang yang
terletak dekat dengan Pinang Dome.

Suhu yang lebih tinggi dan tekanan dalam lapisan batubara dekat
Dome menghasilkan batubara dengan kelembaban rendah dan
menyebabkan kandungan panas yang lebih tinggi. Kandungan kalori prima
diatas 6700 kkal/kg.

1.5.2 Batubara Pinang

Batubara Pinang hampir mirip dengan batubara Prima, namun dengan


tingkat kelembaban dan energi yang lebih rendah. Kandungan kalori
pinang adalah 5700-6300 kkal/kg.
1.5.3 Batubara Melawan
Batubara Melawan merupakan batubara sub-bitumen yang paling
bersih dengan tingkat debu yang paling rendah dan mengandung sulfur.
Batubara Pinang dan Melawan terdapat jauh dari Dome dan terkandung
dalam lapisan yang pada umumnya lebih tinggi dalam urutan stratigrafi.
Produk Bengalon didominasi oleh kualitas Pinang, dengan Calorific
Value (CV) yang dapat disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan
baik di pasar ekspor dan domestik. Kandungan kalori melawan adalah
5350 kkal/kg.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 18


2018
BAB II

PROFIL UNIT KERJA

MAINTENANCE

LIGHT VEHICLE

2.1 PROFIL UNIT KERJA

Nama Unit Kerja : Light Vehicle Maintenance

Bidang Utama : Light Vehicle 4WD dan 2WD

Tugas dan fungsi : Memastikan dan menyediakan kebutuhan Light


Vehicle Untuk Operasional Tambang sesuai dengan
target yang sudah ditetapkan

Alamat : JL. ROAD 9

Target pertahun : Physically Availability (PA) 90%

Jumlah karyawan : 9 orang (PT. KPC LV MAINT.) dan 61 Orang (PT.


TRIWISNNA)

2.2 STRUKTUR UNIT KERJA

Struktur unit kerja adalah suatu struktur organisasi yang didalamnya


terdapat hubungan kerja antara satu dengan yang lain dengan tujuan untuk
mencapai visi dan misi unit kerja tersebut. Struktur Unit kerja LV
Maintenance adalah suatu struktur yang khusus menangani dan memelihara
kendaran ringan/Light Vehicle yang dimiliki oleh PT. KPC sendiri(KPC
Owned) maupun yang dirental dari kontraktor atau provider yang lain.

LV KPC Owned adalah kendaraan ringan yang dimiliki oleh PT. KPC.
PT. KPC menunjuk PT. TRIWISNNA sebagai kontraktor untuk memelihara
Light Vehicle yang mayoritas adalah Land Cruiser tahun 90an hingga tahun
2012. Land Cruiser tersebut memiliki tipe engine HZJ7 dan VDJ7. Tipe

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 19


2018
engine HZJ7 memiliki 6 cylinder piston dan VDJ7 memiliki 8 Cylinder
Piston.
LV Rental adalah kendaraan ringan yang disewa oleh PT. KPC dari
kontraktor dengan tipe 2WD dan 4WD. Pemeliharaan unit Rental dilakukan
oleh masing-masing penyedia jasa rental dan diawasi langsung oleh
Supervisor PT. KPC.
Struktur Organisasi LV MAINTENANCE dapat dilihat pada gambar
berikut.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi LV Maintenance

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 20


2018

Gambar 2.2 Struktur Organisasi TW LV MAINTENANCE

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 21


2018
2.3 ALUR PENGERJAAN UNIT LV MAINTENANCE

Gambar 2.3 Flowchart LV MAINTENANCE PT. KPC OWNED WORKSHOP

Proses pengerjaan unit LV Maintenance diawali ketika unit mengalami


down di lapangan. Beberapa pertimbangan dapat dilakukan dilapangan
mengenai apakah unit tersebut dapat diselesaikan di lapangan atau unit
tersebut harus dikirimkan ke WS LV Maintenance.
Pada saat unit tersebut harus memasuki WS LV Maintenance, maka
sebelumnya dilakukan Pre Entry. Dalam hal ini Pre Entry merupakan suatu

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 22


2018
kegiatan untuk memastikan kondisi Unit secara menyeluruh terhadap unit saat
memasuki WS.
Setelah dilaksanakannya Pre Entry, Mekanik dengan segera melakukan
tugasnya yaitu memperbaiki unit tersebut sesuai dengan keluhan yang
dinyatakan oleh user dan temuan Pre Entry.
Setelah unit tersebut diperbaiki oleh mekanik, maka mekanik akan
melakukan Test Road atau Pre Release Inspection dengan tujuan untuk
memastikan bahwa unit telah dalam keadaan Ready dan siap untuk digunakan
oleh user.
Namun, apabila ditemukan kendala lain pada saat Test Road, maka
mekanik akan melakukan perbaikan ulang, hingga unit tersebut dinyatakan
siap digunakan.

2.4 HUBUNGAN KERJA


Maintenance Light Vehicle memiliki hubungan kerja dengan setiap
divisi, terutama dalam Memastikan dan menyediakan kebutuhan Light
Vehicle Untuk Operasional di masing-masing divisi. Salah satu contohnya
adalah menyediakan kendaraan Land cruiser Troop carrier dan Utility untuk
Departemen Geologi, yang bertugas menentukan lokasi titik tambang
batubara.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 23


2018
BAB III

TEORI DASAR

3.1 DEFINISI
Light Vehicle adalah kendaraan ringan yang digunakan untuk
mengangkut penumpang dengan kapasitas tertentu. Light Vehicle
menggunakan tenaga dari Engine. Engine adalah suatu alat yang memiliki
kemampuan merubah energi panas dari bahan bakar (dalam proses
combustion) menjadi energi mekanis atau gerak. Sistem pada engine terbagi
atas beberapa, yakni Electric System, Cooling System, Lubrication System,
Air Induction System, dan Fuel System. Sistem pada engine bertujuan agar
engine dapat bekerja dengan performance yang baik. Namun, dalam hal ini
sistem yang paling utama adalah electric system dan fuel system.
Electric system adalah sistem kelistrikan dari engine. Electric system
bertujuan untuk memanaskan solar dengan bantuan glow plug, dan untuk
menyalakan motor starter. Pemanasan dari solar dan penggerak awal dari
motor starter ke flywheel dapat menyalakan engine.
Cooling system adalah sistem pendinginan Engine menggunakan Fluida
Air. Pendinginan tersebut memiliki fungsi agar Engine tidak Overheating.
Overheating adalah kelebihan Temperatur dari Engine yang dapat
mengakibatkan Engine rusak dan mengurangi umur dari Engine.
Lubrication system adalah proses memberikan lapisan minyak pelumas
diantara dua permukaan yang bergesekan. semua permukaan komponen
motor yang bergerak seharusnya selalu dalam keadaan basah olehbahan
pelumas. fungsi utama pelumas ada dua yaitu mengurangi gesekan dan
sebagai pendingin. seandainya terjadi suatu keadaan luar biasa, dimana sistem
pelumasan tidak bekerja, maka akan terjadi gesekan langsung antara dua
permukaan yang mengakibatkan timbulnya keausan dan panas yang tinggi.
bahan pelumas di dalam mesin bagaikan lapisan tipis yang memisahkan
antara permukaan logam dengan permukaan logam lainnya yang saling

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 24


2018
meluncur sehingga antara logam-logam tersebut tidak kontak langsung.
(Nurwanto, 2013)
Air Induction System dalah sistem keluar masuknya udara, pada
engine. Pada proses Ignition, bahan bakar memerlukan bantuan dari udara
untuk mengkompresi dan mengubahnya menjadi Daya/tenaga. Tenaga yang
dihasilkan akan mengubah bahan bakar tersebut menjadi energy gerak.
Fuel system adalah sistem pembakaran yang terjadi pada engine.
Menurut Waluyo (2010), fungsi utama bahan bakar adalah untuk melayani
kondisi campuran bahan bakar dan udara yang tepat sesuai dengan kebutuhan
mesin pada berbagai kondisi kerjanya.
Dalam hal ini, Engine yang digunakan oleh PT. KALTIM PRIMA
COAL adalah tipe engine HZJ7 dan VDJ7, dengan menggunakan bahan
bakar Biodiesel. Biodiesel yang digunakan memiliki perbandingan solar 80%
dan minyak kelapa sawit 20%. Kandungan Biodiesel dari PT. KPC adalah
sebagai berikut.
ANALYSE METHOD RESULT
particle count/ cleanliness ISO 4406 20/17/12
Water content, ppm ASTM D6304 292
flash point PMCC, deg C ASTM D93 65
viscosity at 40 °C, mm²/s ASTM D445 3.78
pour point, °C ASTM D97 -3
sulfur content, %m/m ASTM D4294 0.2
sediment, % m/m ASTM D473 0.0068
ash content, % m/m ASTM D482 0.008
TAN, mg KOH/gr ASTM D974 0.1847
SAN, mg KOH/gr ASTM D974 NIL
calculated cetane index ASTM D4737 49.78
canradson carbon residue, % m/m ASTM D189 0.007
copper strip corrosion, merit ASTM D130 1B
distilation: T90, deg celcius ASTM D86 360
spesific gravity at 60/60 °F ASTM D1298 0.8534
COLOUR ASTM 1500 NO. 1.25
Fame Content, % Vol ASTM D7371 18.93
Table 3.1 Kandungan Biodiesel yang digunakan PT. KPC

Biodiesel sebagai pengganti solar mempunyai beberapa keuntungan,


diantaranya adalah lebih bersih dalam emisi gas buang, pelumasan yang

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 25


2018
lebih baik, dan tidak diperlukannya modifikasi mesin ( Sugiarto, Setiawan,
2005).

Kandungan biodiesel mempengaruhi sistem engine, terutama pada saat


penyemprotan injector ke combustion chamber. Ketidaksempurnaan proses
pembakaran biodiesel menjadi power/daya membuat partikel pada lubang
penyemprotan injector tersumbat.

3.2 STUDI KASUS LIGHT VEHICLE (LV)


Beberapa Problem yang dihadapi oleh LIGHT VEHICLE milik PT.
KALTIM PRIMA COAL adalah sebagai berikut.

LIST OF GENERAL PROBLEM


AT 29 DECEMBER 2016-24 JULY 2017
300
250
200
150
100
50
0
spring CRACK adjuster seat

shock abs BROKEN Bearing


problem turn sign lamp off
ENGINE SINJAL frame door
Bushing spring WORN Leaf
LEAK gasket diff LEAK Lock

4WD LOSE seal shaft LEAK


hub fuel tank leak Bracket
Engine noise Hood engine
Blower AC off Brake shoe

Fuel Gauge error bushing


arm WORN OUT Steering
door problem Disc clutch

gearbox steering bearing


LEAK Engine overheating

shock CRACK Engine low


bracket battery BROKEN

AC HOT ENGINE WON'T


NOISE speedometer off
to hard Strobe lamp off

SPIDERKIT WORN OUT


slips motor washer off

WORN OUT SEAL DIFF

power Transmisi gear


problem House brake

Cross member BREAK

driver broken PADKIT


INDICATOR 4WD OFF

alternator PROBLEM
WINDOW PROBLEM
Pin kit spring WORN
Electric lamp

kingpin WOBBLE

START

Gambar 3.2 Diagram Batang Kerusakan yang terjadi pada Light Vehicle

Secara umum, 3 General Problem yang terjadi pada Light Vehicle PT.
KPC diatas yakni pada engine won’t start, AC hot dan Seal Shaft Leak.
Problem yang dihadapi tersebut merupakan problem yang dihadapi oleh
kendaraan LIGHT VEHICLE dengan total 141 unit.
NO PROBLEM SHOOTING HASIL/JUMLAH PROBLEM

1 ENGINE WON'T START 256

2 AC HOT 247

3 SEAL SHAFT LEAK 193

TABEL 3.1 Top 3 General Problem

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 26


2018
3.2.1 ENGINE WON’T START
Engine adalah suatu alat yang memiliki fungsi menghasilkan
Power/Daya dengan cara merubah energi termal(panas) dari bahan
bakar menjadi energi mekanis/gerak. Engine won’t start adalah suatu
keadaan dimana engine tidak dapat dinyalakan. Hal tersebut
diakibatkan karena sistem utama pada engine, yaitu Electric system dan
Fuel system mengalami kerusakan.
Electric system adalah Salah satu sistem terpenting yaitu mengenai
sistem kelistrikan pada engine. Hal tersebut dapat dibuktikan jika
battery mengalami kerusakan, salah satu contohnya yaitu battery not
charging. Battery not charging adalah suatu kendala yang terjadi pada
battery dengan beberapa penyebab, seperti pemakaian Battery yang
berlebih untuk menyalakan AC, Lampu dan Radio.
Dengan adanya pemakaian yang berlebih, maka dapat
mengakibatkan Daya listrik pada Battery akan menurun. Selain itu,
Motor starter dalam menggerakkan Flywheel, perlu adanya Arus litrik
yang berasal dari Battery. Hal tersebut dapat kita lihat pada gambar
dibawah.

Gambar 3.3 Sistem Starter Pada Elektric System

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 27


2018

Gambar 3.4 Glow system pada Engine Diesel

Fuel system adalah sistem pembakaran yang terjadi pada engine.


Menurut Waluyo (2010), fungsi utama bahan bakar adalah untuk
melayani kondisi campuran bahan bakar dan udara yang tepat sesuai
dengan kebutuhan mesin pada berbagai kondisi kerjanya.

Gambar 3.5 Fuel system pada Diesel Engine


Beberapa kerusakan yang terjadi pada Fuel system dan electric
system dapat dilihat pada beberapa contoh kasus dibawah, yakni
sebagai berikut.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 28


2018
1. Kerusakan pada fuel system
Pada contoh kasus selanjutnya, terdapat kerusakan pada fuel
system terjadi pada fuel supply pump yang mengalami cracking.
Cracking adalah suatu kejadian yang mengakibatkan retakan pada
Material.
Fuel supply pump adalah suatu pompa yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan dan mengalirkan bahan bakar ke common rail.
Prinsip kerja fuel supply yaitu menggunakan prinsip rotary.
Contoh kerusakan dari supply pump di LV Maintenance
adalah sebagai berikut

Gambar 3.6 Kerusakan Pada Fuel Supply Pump

2. Kerusakan pada electric system


Kerusakan electric system pada engine won’t start diakibatkan
karena beberapa factor. Factor tersebut dapat berupa battery yang
tidak menghantarkan arus listrik, lemahnya arus listrik yang
mengaliri motor starter, kerusakan pada coil dinamo starter sehingga

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 29


2018
tidak dapat memutar Flywheel, kerusakan pada kabel penghantar
arus listrik, maupun kerusakan pada regulator pengubah AC menjadi
DC pada motor starter.
Dinamo starter adalah dinamo yang menggerakkan (starter).
Dinamo sendiri merupakan piranti yang mengubah energi gerak
putar (mengubah energi listrik menjadi energi gerak).
Dinamo mengubah energi listrik yang tersimpan di battery
menjadi putaran rotor dinamo. Gerakan putar rotor dihubungkan
dengan mesin, sehingga mesin yang digerakkan ikut bergerak dari
semula diam (mesin mati). (Rosyiid, 2016).

Gambar 3.7 Sistem Starter pada Motor Starter

Prinsip kerja dynamo starter adalah ketika aliran listrik


mengalir pada dynamo starter, dynamo starter akan meneruskan
putaran daya ke flywheel, dimana flywheel merupakan bagian satu
kesatuan dengan crankshaft. Ketika crankshaft berputar pada
porosnya, piston juga akan berputar, yang akan membakar solar pada
combustion chamber. Setelah hal tersebut berporasi, maka engine
akan beroperasi dengan sendirinya, dibantu dengan fuel system.
Dalam hal ini, contoh kerusakan yang dialami oleh LV
Maintenance adalah sebagai berikut.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 30


2018

Gambar 3.8 Konduktor Dynamo Stater Problem

Pada gambar 3.8 diatas menjelaskan bahwa adanya perbedaan


material solenoida pada Bolt Motor starter. Perbedaan tersebut dapat
dilihat bahwa Bolt motor starter pada gambar kiri bawah terdapat
bolt yang mampu tertarik oleh magnet dan yang tidak. Pada material
bolt motor starter standar fabrikasi sebelumnya, bolt tersebut
menggunakan copper murni tanpa paduan, namun dalam hal ini,
copper tersebut mengandung paduan lain, sehingga dapat ditarik oleh
magnet.
Perbedaan material pada gambar diatas dapat menyebabkan
Arus listrik yang mengalir tidak sesuai dengan standar arus listrik
pada dinamo starter, sehingga dapat mengurangi umur dinamo
starter. Karena dengan memakai konduktor yang baik, maka
resistansi arus listrik yang mengalir pada Bolt akan sangat kecil.
Oleh sebab itu, perlu dilakukannya penggantian terhadap bolt
tersebut.
Jika arus yang diresistansi lebih besar, maka akan mengurangi
umur dari battery. Sehingga, apabila Battery tidak mampu untuk

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 31


2018
menyalakan motor starter dan glow plug, maka, Engine tidak dapat
dihidupkan.

Gambar 3.9 Batterry Land Cruiser

Dengan rendahnya voltage dari battery, maka voltage harus


dilakukan pengisian terhadap battery. Namun, apabila battery not
charge, maka battery harus segera diganti. Kriteria voltage LV
Maintenace antara lain sebagai berikut:

16 STANDARD VOLTAGE BATTERY


14

BATTERY
12 VOLTAGE
V
O 10
L VOLTAGE
CHARGING
T 8
A
G 6 STANDARD
SPESIFIC
E BATTERY
4 VOLTAGE
CHARGING
2 SIRCUIT/STAND
ARD VOLTAGE

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
UNIT Land Cruiser Battery
Gambar 3.10 Diagram Garis Standarisasi Voltage LV Maint.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 32


2018
KOROSI
KEBOCORAN
PADA TANKI
SOLAR EMPTY ACCIDENT
INDIKATOR
FUEL GAUGE
ERROR
FUEL FILTER SOLAR YANG
TERSUMBAT KOTOR

FUEL TRANSFER
CRACK
PUMP PROBLEM
FUEL SYSTEM
PROBLEM INJECTION TEKANAN
PUMP NOT KURANG DI
WORKING COMMON RAIL

KERUSAKAN PADA
NOZZLE DAN NOZZLE
HOLDER
O RING LEAK
KEBOCORAN
PADA COMMON
NUT PIPA
RAIL PROSES PEMASANGAN
INJEKTOR
ALAT ELEKTRONIK
LOOSE
DENGAN BEBAN YANG
UMUR BESAR
BATTERY
DIODA YANG PUTUS
DENGAN IC
ENGINE ALTERNATOR REGULATOR
WON'T START TIDAK BERFUNGSI

PENGGUNAAN
KABEL TIDAK CUT OFF
DIALIRI ARUS
BATTERY NOT LISTRIK
CHARGING CARBON BRUSH
DAN ROTOR SLIP

TEGANGAN TIDAK KERUSAKAN PADA


SEIMBANG ANTARA GULUNGAN
FASA STATOR

REGULATOR
RUSAK

ELECTRIC GLOW PLUG


CRACKING
SYSTEM NOT WORKING
PROBLEM
TIDAK DIALIRI
ARUS LISTRIK

KABEL STARTER
TERBAKAR KELEBIHAN ARUS
LISTRIK
DYNAMO FUSE ATAU
STARTER NOT SEKRING
WORKING PUTUS JENIS SEKRING YANG
KERUSAKAN TIDAK SESUAI DENGAN
TRIGGER PADA COIL ARUS LISTRIK
WHEEL RUSAK STARTER
KERUSAKAN
PADA RELAY
STARTER

Gambar 3.11 Root Cause Analisa Kerusakan Pada Engine Won’t Start

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 33


2018
3.2.2 AC HOT
Refrigerasi adalah pengeluaran kalor dari suatu ruangan dan
kemudian mempertahankan keadaannya sedemikian rupa sehingga
temperaturnya lebih rendah dari temperatur lingkungannya. Pada
prinsipnya refrigerasi merupakan terapan dari teori perpindahan kalor
dan thermodinamika.
AC(Air Conditioner) adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
mengondisikan temperature udara sesuai yang kita inginkan. Berikut
adalah sistem kerja Air Conditioner.

Gambar 3.12 Sistem kerja Air Conditioner

Dari sistem AC pada gambar diatas, terdapat kerusakan yang


dialami oleh LV Maintenance. Kerusakan tersebut adalah AC HOT. AC
HOT adalah kerusakan yang terjadi pada sistem kerja AC yang
mengakibatkan Udara yang dihembuskan oleh AC tidak sesuai dengan
Temperatur yang kita inginkan.
kerusakan pada beberapa komponen dapat menyebabkan AC
HOT dan itu dapat mengganggu kenyamanan penggunanya. Beberapa

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 34


2018
contoh kerusakan dari AC terlihat pada gambar 3.5 dan gambar 3.6.
sebagai berikut.

Gambar 3.13 Kerusakan Pada Blower

Pada gambar diatas, Armature mengalami worn out, sehingga


mengganggu system kerja dari blower. Dalam hal perancangannya, prinsip
kerja dari Armature yaitu menghasilkan arus listrik karena adanya gesekan
daric carbon brush. Dengan adanya gesekan carbon brush dan Armature,
maka arus listrik akan mengalir pada Coil. Arus listrik yang mengalir pada
Coil akan menghasilkan medan magnetic. Selanjutnya, medan magnetik
akan memutar rotor pada blower.
Selain itu, terdapat beberapa contoh problem selain Blower, yakni
pada Kondensor. Kondensor dalam hal ini adalah salah satu bagian dari
Sistem AC yang berfungsi mengkondensasikan fluida kerja.

Gambar 3.14 Bagian-bagian Kondensor

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 35


2018
Beberapa kerusakan yang terjadi oleh LV Maintenance adalah sebagai
berikut.

Gambar 3.15 Kerusakan Pada Kondensor

Pada gambar 3.6 diatas, kondensor mengalami kerusakan pada


core. Hal tersebut dikarenakan core mengalami korosi. Korosi tersebut
yang mengakibatkan core mengalami dent, dan menghambat proses
pendinginan. Hal tersebut yang dapat mengakibatkan AC HOT.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 36


2018
BERGESEKAN
DENGAN
LUBANG PADA KOMPONEN
BAGIAN ENGINE
SALURAN(PIPA),
KOROSI
KEBOCORAN
KEBOCORAN EVAPORATOR
PADA SALURAN
FREON KEBOCORAN SEAL SHAFT
KOMPRESOR BOCOR

BERGESEKAN
KEBOCORAN
DENGAN
KONDENSOR
CHASSIS

KERETAKAN KARENA
PADA V-BELT PEMAKAIAN

FANBELT/DRIVEB PULLY ADJUSTER BEARING PEMAKAIAN


ELT PUTUS STUCK WOBBLE YANG BERLEBIH

PULLY
KONDENSOR
KOMPRESOR
KOTOR
STUCK

MAGNETIC
PEMAKAIAN
CLUTCH RUSAK
AC HOT
OLI KOMPRESOR
BERLEBIH PENDINGINAN
KONDENSOR
TEKANAN SISTEM AC KOTOR
YANG OVERHEATING
KURANG/BERLEBIH KONDENSOR BUNTU
DIDALAM SISTEM
KONDENSOR
EVAPORATOR YANG
KOTOR/TERSUMBAT

SALURAN KOTORAN
PEMBUANGAN AIR EVAPORATOR
KONDENSASI YANG BERUPA
TERSUMBAT LUMPUR

THERMOSTAT
UMUR
BERMASALAH

BERGESEKAN
CARBON BRUSH
BLOWER OFF DENGAN
HABIS
ARMATURE

Gambar 3.16 Root Cause Analisa Kerusakan Pada AC HOT

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 37


2018
3.2.3 SEAL SHAFT LEAK
Seal shaft adalah komponen yang membatu pada lubrication
system yang bertujuan menjaga agar Oli Differensial tidak keluar dari
Differensial. Namun, pada Seal Shaft FR yang terletak pada Light
Vehicle milik KPC OWNED, memiliki fungsi menjaga agar Grease
tidak bercampur dengan Oli.

Gambar 3.17 Seal Shaft yang berada pada Hosing


Penggunaan dari Seal shaft dapat membuat seal terebut mengalami
kerusakan, salah satunya mengalami Fatigue. Fatigue adalah kerusakan
yang dialami oleh benda dikarenakan adanya tegangan yang
berfluktuasi. Beberapa contoh kerusakan pada seal shaft di LV
Maintenance adalah sebagai berikut.

Gambar 3.18 Kerusakan Pada Seal Shaft RR

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 38


2018

Gambar 3.19 Kerusakan Pada Seal Shaft FR

Perbedaan Seal Shaft FR dan RR dapat terllihat pada bentuk fisik


Seal tersebut. Namun memiliki fungsi yang berbeda. Seal shaft RR
memiliki fungsi mencegah Oli differensial memasuki bagian shaft roda.
Seal Shaft FR memiliki fungsi mencegah Grease dan Oli bercampur.
Analisa kerusakan dari Seal Shaft diatas dapat menggunakan
Root Cause dibawah ini

MEDAN TAMBANG

OVER PRESSURE

INNER SHAFT

UMUR KOROSI

LUMPUR DAN AIR

SEAL SHAFT LEAK

TEMPERATUR TINGGI

TIDAK ADANYA ALAT UNTUK


PEMASANGAN YANG SALAH
MEMASANG SEAL SHAFT

HOUSING DARI SEAL SHAFT


RUSAK

Gambar 3.20 Root Cause Analisa Kerusakan Pada SEAL SHAFT

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 39


2018
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Alternatif pemecahan masalah dapat berupa beberapa hal, salah


satunya adalah melakukan beberapa rekomendasi tanpa mengganti sifat fisik
dari komponen, misalkan material dan designnya. Beberapa rekomendasi
ditujukan dengan maksud menjaga agar komponen tetap dalam performance
yang baik.
Beberapa tindakan dalam mencegah performace dari kerusakan
komponen. Rokemdasi tersebut, antara lain:

Engine Won't Start


No
Major Problem Actual Rekomendasi
BATTERY FLAT. Diakibatkan 1. Mematikan
karena over charging.
perangkat tambahan
Sehingga Battery tidak dapat
ketika tidak digunakan
1 BATTERY memanaskan glow plug dan
2. Mematikan
menghidupkan motor starter
perangkat tambahan,
sebelum Engine
dimatikan
Memastikan Crank
Terhambatnya pelumasan shaft dapat dialiri
pada Crank Shaft, sehingga pelumas, dengan cara
2 Crank Shaft dapat mengakibatkan Worn mengukur crank shaft
Out antara Crank Shaft menggunakkan Plastik
dengan Main Bearing gauge sesuai standar
Modul SOP
1. Memeriksa common
Berkurangnya tekanan pada rail agar terhindar dari
common rail, yang dapat kotoran
mengakibatkan injector tidak
3 Common Rail
dapat menyemprotkan 2. memeriksa Fuel Rail
bahan bakar dengan Pressure Sensor agar
maksimal terhubung dengan ECU

Membersihkan
Alternator yang kotor yang
Alternator agar
dapat mengakibatkan Supply
4 Alternator terbebas dari
Listrik ke Battery tidak
debu/kotoran saat
maksimal
melakukan Overhaul

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 40


2018
AC HOT
No
Major Problem Actual Rekomendasi
Core pada kondensor yang Melakukan
rusak, yang dapat perbaikan terhadap
mengakibatkan udara tidak Kondensor, dan
1 Kondensor dapat didinginkan sempurna membersihkan
oleh Fan kotoran kondensor
ketika melakukan
Service
Membersihkan
Blower dan
Evaporator pada
Kotoran pada Blower dan
Blower dan Service B dan D.
2 Evaporator dapat
Evaporator Dengan rentang
mengganggu Refrijerasi
waktu 22 hari dan 48
hari setelah
melakukan Servis A

Seal Shaft
No
Major Problem Actual Rekomendasi

1. Memasang Seal Shaft dengan


hati-hati, agar tidak tertekuk
Seal Shaft rusak,
1 Seal Shaft Leak dan tidak dapat 2. menghindari atau
digunakan lagi memperlambat laju kendaraan
ketika jalan berlubang, agar Umur
Seal Shaft dapat bertahan lama.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 41


2018
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Engine adalah suatu alat yang berfungsi menghasilkan daya/power dengan
cara mengubah energi termal dari bahan bakar menjadi energi gerak.
2. Sistem pada engine terbagi atas beberapa, yakni Electric System, Cooling
System, Lubrication System, Air Induction System, dan Fuel System.
3. Kerusakan yang paling umum terjadi pada Light Vehicle milik PT. KPC
adalah Engine Won’t Start, AC Hot, dan Seal Shaft Leak
4. Langkah yang dilakukan ketika terjadi Kerusakan pada LV PT. KPC
adalah mengganti bagian yang rusak tersebut dengan yang baru,
dikarenakan jika dilakukan pengubahan desain ataupun material, akan
memerlukan waktu dan biaya yang cukup mahal.
5. Antisipasi yang dilakukan sebelum kerusakan yang terjadi pada LV PT.
KPC adalah melakukan Service yang berkala agar performance dari
Engine dan mesin tidak cepat mengalami kerusakan.

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 42


2018
DAFTAR PUSTAKA

A. M. Nurwanto. 2013. Engine Lubrication System Pada Engine CFM56-3.


Jakarta

Rosyiid, Abdul. 2016. Alat Bantu Angkut Dalam Proses Perawatan Dan
Perbaikan Dengan Beban Maksimum 100 Kg. Palembang: POLTEK
SRIWIJAYA

Sugiarto, B., Setiawan, F., & Suryantoro. 2005. Studi emisi dan heat release
biodiesel minyak sawit dan minyak jarak pada mesin diesel indirect
injection. Jurnal Teknologi, 2, 101-107

Waluyo, Budi. 2010. Sistem Bahan Bakar Motor Bensin. Magelang: UM


Magelang
LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 43
2018
LAMPIRAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 44


2018

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 45


2018

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 46


2018

LAPORAN KERJA PRAKTEK_EVAN WAHYU KRISTIYANTO 47

Anda mungkin juga menyukai