Outage Mangement PDF
Outage Mangement PDF
Outage
B.1.1.1.101.3
Dasar Pemeliharaan
CURICULUM VITAE
Nama : Santoso Budi
Tgl,tempat lahir : 22 Oktober 1954, Jogjakarta
Pekerjaan : PT . Indonesia Power ( Purna Bhakti)
Doster Fak Tek Mesin UNTIRTA ( non aktip )
Acessor LPK Propinsi Banten ( Disnaker )
Acessor Bidang Pembangkit ( DJK)
Instruktur PT. PLN UDIKLAT Suralaya
Instruktur Boiler PT . ELBANA (LP2K3)
Instruktur Boiler PT . Sundoro Asia (LP2K3)
Instruktur Turbin PT . Tehnik Wisnu Pratama (LP2K3)
Pendidikan Formal :
Sekolah Teknik Mesin
Poly Teknik ITB Bandung
Teknik Mesin UGM Jogjakata
Rules
Schedule Expectation
- Coffe Break
- Ishoma
- HP
-Pertanyaan 5,5 JAM ???
- Ijin Sebelum selesai
www.pln.co.id |
Tujuan Pembelajaran
www.pln.co.id |
Agenda
1. Definisi Pemeliharaan
2. Ruang lingkup/tanggung jawab Pemeliharaan
3. Tujuan Pemeliharaan
4. Sejarah pemeliharaan
5. Manajemen pemeliharaan
6. Metode / jenis pemeliharaan
7. Planning & Schedulling
8. KPI Pemeliharaan
www.pln.co.id |
1. Apa itu Pemeliharaan ?
Memelihara sebuah aset
• Menjaga kondisi seperti sedia kala
• Menjaga, memelihara, melindungi
www.pln.co.id |
1. Apa itu Pemeliharaan ?
www.pln.co.id |
1. Apa itu Pemeliharaan ?
www.pln.co.id |
1. Apa itu Pemeliharaan ?
Maintenance is war.
Your enemies are the triumvirate of breakdown,
deterioration, and all types of unplanned events. Your
soldiers are the maintenance department and as many
civilians as you can recruit. The civilians you protect are
production workers, office workers, drivers, and all the other
users of your organization’s assets.
Joel Levitt
www.pln.co.id |
1. Apa itu Pemeliharaan ?
Contoh:
Kita memiliki sebuah motor.
Apa yang kita lakukan supaya
motor tetap dapat berfungsi
dengan baik ?
www.pln.co.id |
1. Apa itu Pemeliharaan ?
Yang kita lakukan (elemen aktifitas perawatan)
1. Membersihkan (lap, cuci)
2. Memeriksa (dapat dilakukan sambil membersihkan)
3. Mengencangkan (mur/baut, jari2 yang kendor, rantai,
memompa ban, menyetel arah kaca spion, menyetel rem)
4. Melumasi (rantai, kabel rem, pedal rem)
5. Menyediakan suku cadang (bohlam, busi)
6. Perbaikan ringan (dilakukan sendiri)
7. Perbaikan berat (dilakukan oleh bengkel)
Tujuan
1. Supaya performance tetap baik (mesin, tampilan)
2. Aman dikendarai
3. Tidak mencemari lingkungan
www.pln.co.id |
1. Apa itu Pemeliharaan ?
Untuk Pembangkit.
1. Tujuan komersial, untung rugi
merupakan pertimbangan penting.
2. Jumlah dana lebih banyak
3. Peralatan harus dijaga supaya
tetap produktif dan tidak rewel.
4. Melibatkan banyak orang: perlu
digaji, perlu koordinasi.
5. Inventarisasi (asset register),
merek peralatan, tahun
pembuatan, jadwal pengoperasi
an, jadwal perawatan.
www.pln.co.id |
1. Apa itu Pemeliharaan ?
Jenis Peralatan pada pembangkit:
1. Peralatan berputar (rotating equipments)
• Pompa, kompresor, turbin, diesel
2. Peralatan statik (tidak berputar)
• Pressure vessels, reaction column, knocking drum, heat exchanger,
tangki, piping
3. Electric
• Motor listrik, generator, transformer, distribution panels
4. Instrumen dan kontrol
• Pressure gauge, termometer, level meter, flow meter
• PLC, DCS
• Hidrolik, pneumatik
5. Sarana dan prasarana
• Jalan
• Gedung
• Platform
• Air
• Bengkel, dll
www.pln.co.id |
1. Apa itu Pemeliharaan ?
www.pln.co.id |
1. Apa itu Pemeliharaan ?
Asal kata pemeliharaan/maintenance, to maintain yang bisa berarti:
1. Memelihara
2. Merawat
3. Menjaga
4. Memperbaiki
www.pln.co.id |
2. Fungsi / Tanggung Jawab
Pemeliharaan
www.pln.co.id |
2. Lingkup Pemeliharaan
Teknis
1. Bagaimana melumasi
2. Bagaimana cara menyetel
3. Bagaimana cara membongkar & memasang
4. Bagaimana cara mendeteksi kerusakan
Manajemen
1. Bagaimana menyediakan “personil”, menentukan tugas dan wewenangnya
2. Mendidik, melatih dan memotivasi personil
3. Merekam data dan informasi
4. Bagaimana menyediakan dan membeli suku cadang
5. Bagaimana membuat planning (perencanaan)
6. Bagaimana scheduling (membuat jadwal)
7. Bagaimana menyediakan dana/anggaran
8. Bagaimana mengorganisasikan (visi, misi)
www.pln.co.id |
2. Lingkup Pemeliharaan
Teknis
1. Fokus ke mesin, lebih jelas (bukan berarti mudah)
2. Ada manual teknis dari pembuat mesin
3. Ada catatan sejarah perawatan mesin
4. Ada code dan standard (SNI, API, ASME, JIS, DIN dlsb)
5. Ada peraturan keselamatan kerja, peraturan lingkungan hidup, OSHA
(Occupational Safety and Hazard Association)
Manajemen
1. Fokus ke manusia
2. Ada ilmunya tapi tidak “exact” seperti yang teknik
3. Melibatkan unsur “seni”
4. Dipengaruhi budaya setempat (disiplin, attitude dan engagement)
5. Tergantung “X”
www.pln.co.id |
Tujuan Pemeliharaan ?
www.pln.co.id |
3. Tujuan Pemeliharaan ?
www.pln.co.id |
3. Tujuan Pemeliharaan
1. Memaksimalkan produksi atau meningkatkan Reliability dan
availability dari fasilitas dengan biaya seminimal mungkin dan
dengan standar kualitas dan safety setinggi tingginya.
2. Mengurangi terjadinya breakdown dan emergency shutdown
3. Mengoptimalisasi penggunaan resources (sumberdaya; orang,
tools, material)
4. Mengurangi downtime
5. Meningkatkan kontrol terhadap persediaan suku cadang
6. Meningkatkan efisiensi dari peralatan dan mengurangi jumlah
scrap
7. Meminimalisir penggunaan energi
8. Mengoptimalakan masa pakai dari peralatan
9. Kontrol biaya dan budget yang dapat diandalkan
10. Meningkatkan kehandalan dari peralatan
11. Identifikasi dan implementasi pengurangan biaya
www.pln.co.id |
3. Mengapa harus dilakukan
pemeliharaan
1. Kesalahan desain
2. Kesalahan pemilihan material
3. Kesalahan proses pembuatan
4. Kesalahan pemasangan
5. Kesalahan operasi
6. Kesalahan pemeliharaan
www.pln.co.id |
Dampak pemeliharaan
Effect of adequate and timely maintenance and repairs on the service life of a building
(National Research Council 1998)
www.pln.co.id |
Dampak pemeliharaan Terhadap
Performance
www.pln.co.id |
Dampak pemeliharaan Terhadap
Performance
www.pln.co.id |
Kenapa mesin mengalami
kegagalan?
Wajar
1. Aus (wear): scuffing, galling, fretting, abrasion
2. Lelah (fatigue)
3. Karat (corrosion)
4. Erosi (erosion)
5. Penuaan (aging)
Prematur
1. Pelumasan tidak sempurna (kualitas, kuantitas pelumas,
periode penggantian pelumas tidak sesuai)
2. Kotor/kontaminasi
3. Overheat
4. Misalignment (pada kopling, bearing, belt, rantai, gear)
www.pln.co.id |
Kenapa mesin mengalami kegagalan ?
www.pln.co.id |
Kenapa mesin mengalami kegagalan ?
www.pln.co.id |
Pola kegagalan
1. Dahulu orang percaya bahwa semua kegagalan komponen mengikuti
“bathtub curve”
2. Ternyata bathtub curve tsb hanya mencakup 4% dari populasi
komponen (mis: bearings, connector, switches, IC, PCB, etc)
3. Age related failure hanya 11%
www.pln.co.id |
Pola kegagalan
• Start up cycle
kerusakan terjadi karena ketidak sempurnaan material,
pengerjaan, pemasangan, pelatihan operator. Pada saat awal
komponen mesin akan saling menyesuaikan karena berbagai
ketidak sempurnaan pembuatan (permukaan masih kasar yang
saling menghaluskan)
• Useful life
Mesin berproduksi dengan baik karena komponen2nya sudah
saling menyesuaikan
www.pln.co.id |
4. Sejarah
Maintenance Historypemeliharaan
www.pln.co.id |
4. Sejarah pemeliharaan
www.pln.co.id |
4. Sejarah pemeliharaan
Maintenance History
(Adapted From Shenoy, Bhadury 1998)
www.pln.co.id |
4. Sejarah pemeliharaan
www.pln.co.id |
5. Manajemen pemeliharaan
Manajemen pemeliharaan merupakan metodologi sistematis yang kuat
untuk memaksimalkan kinerja fasilitas dan meningkatkan produktivitas
sumber daya pemeliharaan, melalui optimalisasi kebijakan pemeliharaan
untuk peralatan kritis.
Metodologi Pendekatan secara menyeluruh = Komunikasi yang baik
(Pemeliharaan, Proses, HSE, Inventory, Resource, dll.)
Sistematis Documented rule-based = Codes & Standards
Yang kuat Applicable and flexible =
Struktur organisasi & Pendekatan tim
Performance Utilization + performance + efficiency
Resource Materials, manpower, tools, equipment, subcontractors, and biaya
Productivity Resource utilization and efficiency
Policy Aturan atau program tertentu untuk jangka panjang
Maint. Policy Failure-based, time-based, condition-based, and risk-based
Criticality Dampak padaHSE, Process, Standby and Biaya
www.pln.co.id |
Main
1. Manajemen perubahan
2. Leadership & Struktur organisasi
3. Criticality analysis
4. Kebijakan pemeliharaan (maintenance policy)
5. Program pemeliharaan
6. Evaluasi kinerja
7. KPI (Key Performance Indicator)
www.pln.co.id |
Criticality Analysis
HSE Effect
Centrifugal Criticalit
Major Minor Pump y
(A) (System level)
Drain system C
Process Effect Water system B
Oil system A
Major
Minor Steam system A
(B)
Fire-fighting A
system
Stand By
Availability
Without With
(C) (D)
www.pln.co.id |
Company Logo
Maintenance Policies
(1) (5)
Failure-Based Total-Based
Reactive (ReM): Global (GM):
(3)
- RTF - OSM
Condition-Based
- CM
Predictive (PdM):
- BD (2) - TPM
- Oil analysis
:: Time-Based ::
- Vibration analysis
Preventive (PM): - Temperature analysis (4)
- Calendar: - Pressure analysis Risk-Based
Weekly - Wear analysis Proactive (PaM):
Monthly - Efficiency analysis - RCFA
:: :: - FMEA \ FMECA
- Running: - HAZOP
1000 R.H. - RCM \ RCM2
1000 K.M. - RBI :: ????
::
Figure (1): Classification of maintenance policies.
[Venkatesh 2003, Waeyenberg and Pintelon 2004, and Gomaa et al. 2005]
www.pln.co.id |
Perbandingan terkait pendekatan
pemeliharaan proaktif
Policy Approach Goals
Minimize maintenance costs for non-critical
Reactive Run to failure (fix-it when broke).
equipment.
Preventive Use-based maintenance program. Minimize equipment breakdown.
Maintenance decision based on equipment Discover hidden failures and improve reliability for
Predictive
condition. critical equipment.
Proactive Detection of sources of failures. Minimize the risk of failures for critical systems.
www.pln.co.id |
6. Jenis pemeliharaan
Perkembangan Strategi Pemeliharaan
1. Break down (Reactive/run to failure) maintenance
Mesin dioperasikan tanpa perawatan sampai kerusakan terjadi.
Kerusakan primer hampir selalu menimbulkan kerusakansekunder.
The philosophy is
“just let it break”
www.pln.co.id |
Breakdown Maintenance
Kelebihan:
1. Murah
2. Personil sedikit
3. Mesin tidak dirawat secara berlebihan
Kekurangan:
1. Meningkatnya biaya akibat downtime yang tidak terencana dari
peralatan
2. Meningkatnya biaya pekerja, terutama jika bibutuhkan lembur
3. Biaya tambahan terkait perbaikan dan penggantian peralatan
4. Biaya tambahan akibat kerusakan yang menyebar ke komponen
lain dan terjadinya kerusakan fatal (catastrophic)
5. Kerugian produksi besar.
6. Tidak efisiennya penggunaan dari pekerja
www.pln.co.id |
Preventive Maintenance
www.pln.co.id |
Why PM should be done?
www.pln.co.id |
Preventive Maintenance
www.pln.co.id |
Preventive Maintenance
Kelebihan:
1. Cost effective, karena perawatan dilakukan pada waktu yang sudah
ditentukan dan dipersiapkan.
2. Meningkatkan life cycle dari komponen
3. Mengurangi kegagalan pada equipment dan terganggunya jalan
produksi
4. Ada pengaturan yang jelas terhadap penyimpanan komponen
cadangan dan biaya.
5. Estimasi 12% s/d 18% saving biaya jika dibandingkan dengan
breakdown maintenance
Kekurangan:
1. Mesin terlalu sering diperbaiki bahkan pada saat dimana mesin itu
sebenarnya tidak mengalami masalah sama sekali.
2. Tindakan perawatan berpotensi menambah masalah daripada
menguranginya.
3. Masih terjadi unscheduled breakdowns/catastrophic failures
4. Labor intensive
www.pln.co.id |
Preventive Maintenance
www.pln.co.id |
Potensi eror atau kerusakan dari
pelaksanaan PM
www.pln.co.id |
Preventive Maintenance
A real life example of a
PM error
Hasil review dari data pembangkit listrik berbahan bakar fosil
yang dilakukan penelitian terhadap frekuensi dan durasi dari
force outage setelah dilakukan pemeliharaan outage
terencana/tidak terencana memperkuat pandangan kita.
Data yang dikumpulkan dari plant menunjukkan bahwa dari 3146
pemeliharaan outage, 1772 di antaranya terjadi dalam waktu
kurang dari satu minggu setelah pemeliharaan outage. Jelas, ini
merupakan bukti yang cukup kuat yang menunjukkan bahwa
dalam 56% kasus, pemadaman pemeliharaan yang tidak
direncanakan disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan selama
pemeliharaan outage yang baru saja dilaksanakan sebelumnya.
www.pln.co.id |
Kapan Preventive Maintenance masuk akal ?
www.pln.co.id |
Preventive
The Law of PM Maintenance
www.pln.co.id |
Example S-1
Frequency of breakdown
Number of breakdowns 0 1 2 3
Frequency of occurrence .20 .30 .40 .10
15S-55
www.pln.co.id |
Example S-1 Solution
Number of Frequency of Expected number of
Breakdowns Occurrence Breakdowns
0 .20 0
1 .30 .30
2 .40 .80
3 .10 .30
1.00 1.40
15S-56 www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Preventive Maintenance
www.pln.co.id |
Bagaimana menentukan umur optimum dari
penggantian?
Where:
• R(t) = reliability at time t.
• CP = cost of planned replacement.
• CU = cost of unplanned replacement
• CPUT(t) = The optimum replacement time
www.pln.co.id |
Kunci sukses dai system PM
www.pln.co.id |
Preventive Maintenance
Rumus empirik untuk menentukan faktor PM (makin tinggi
nilainya PM makin perlu)
PM = D(A+B+C)/(EF)
PM = inspection factor
D = number of break down/year
A = cost of break down repairs
B = cost of lost production
C = cost of repairing other equipment involved in the breakdown
E = cost of PM activity (average)
F = number of PM cycle per year
www.pln.co.id |
Preventive Maintenance
Optimum Frequency/Interval for PM ditentukan berdasar:
1. Failure history
2. CM history
3. Manufacturer recommendations
4. Industry history
5. Regulatory requirements
6. Design and operation considerations
7. Other tasks scheduled on the same component
8. Planned outages
9. Ability to gain access to the component
10. Operator capability
11. PdM monitoring activity
12. Environment
www.pln.co.id |
Preventive Maintenance
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Preventive Maintenance
Inspeksi
1. Memastikan performa peralatan sesuai desain
2. Mengevaluasi semua komponen terhadap masalah yang potensial
menimbulkan kerusakan
3. Mengidentifikasi komponen yang dapat menyebabkan kerusakan dan
mengestimasi waktu sampai kerusakan terjadi.
Contoh: dinding pressure vessel mengalami penipisan selama
dioperasikan.
Mengapa inspeksi?
1. Karena tuntutan peraturan: Pressure vessel harusdiinspeksi secara
berkala sesuai dengan peraturan pemerintah tentang keselamatan
kerja.
2. Karena mesin tidak dilengkapi dengan cadangan dan beresiko terhadap
keberlangsungan proses produksi.
3. Pada peralatan yang sedang rusak
www.pln.co.id |
Preventive Maintenance
Pemeliharaan Periodik
UNIT 6,000 8,000 12,000 16,000 18,000 24,000 30,000 50,000 >100,000
PLTU - - SI - - SI - MO
GT - MI - MI - MI MO - LTE
PLTG - CI - HGPI - CI MO -
PLTD TO - SO - SO MO - -
ST - - SI - - SI - MO
Note:
MI = MINOR INSPECTION
MO = MAYOR OVERHAUL
TO = TOP OVER HAUL
SO = SEMI OVERHAUL
CI = COMBUSTION INSPECTION
HGPI = HOT GAS PATH INSPECTION
LTE = LIFE TIME EXTENSION
www.pln.co.id |
Predictive Maintenance
Predictive maintenance dapat didefinisikan sebagai berikut:
Pengukuran yang dilakukan untuk mendeteksi gejala
mekanisme kerusakan, sehingga memungkinkan untuk
mencegah atau mengontrol kerusakan yang biasa terjadi
sebelum terjadi penurunan performa/ kerusakan yang
signifikan terhadap kondisi phisik peralatan tersebut
The philosophy is
www.pln.co.id |
Definisi Condition Monitoring
www.pln.co.id |
Predictive Maintenance
www.pln.co.id |
Predictive Maintenance
www.pln.co.id |
Predictive Maintenance
Kelebihan:
1. Meningkatkan umur operasi komponen/peralatan
2. Memungkinkan untuk dilakukan tindakan preemptive corrective
3. Kesrusakan mesin (downtime) yang tidak terduga dapat dikurangi.
4. Komponen hanya dipesan saat dibutuhkan jadi penumpukan stok
komponen bisa lebih dikurangi.
5. Kualitas produksi yang lebih baik
6. Tindakan perawatan bisa lebih direncanakan.
7. Menurunkan biaya untuk suku cadang dan tenaga kerja
8. Meningkatkan keselamatan pekerja dan lingkungan kerja
9. Meningkatkan moral pekerja
Kelemahan:
1. Biaya yang tinggi dalam mempersiapkan peralatan instrumen dan
tenaga ahli.
2. Tidak ada kepastian apakah umur mesin bisa lebih panjang.
3. Potensi penghematan tidak dapat langsung dilihat oleh management
www.pln.co.id |
Keuntungan
www.pln.co.id |
Condition Monitoring
60
50
40
30
20
10
0
Life Units
www.pln.co.id | C
www.pln.co.id |
Analisis Data Pemeliharaan memungkinkan
strategi yang efektif untuk dipilih
www.pln.co.id |
Manusia VS Mesin
SYSTEM HUMAN MACHINE / PROCESS
/MONITORING
TEMPERATURE FEVER / MECHANICAL
OTHER HOT SPOT ELECTRICAL
PROCESS SYSTEM
INTERNAL TESTS PATHOLOGICAL TESTS DEBRIS ANALYSIS
X- RAYS OIL QUALITY
CT SCAN, MRE NDT FLAWS
ULTRASOUND RADIOGRAPHS
ANGIOGRAPHY
EXTERNAL TESTS BLOOD PRESSURE OVERALL VIBRATION
ECG VIBRATION SIGNATURES
www.pln.co.id |
Manusia VS Mesin
TYPE OF HUMAN MACHINE / PROCESS
MAINTENANCE
CONDITION BASED MONITORING OF VIBRATION MONITORING
MAINTENANCE BLOOD PRESSURE THERMOGRAPHY
CHLOROSTROL LEVEL QUALITY / DEBRIS
SUGAR PARTICLES TRENDS
FEVER THICKNESS / CRACK
CANCER CELLS MEASUREMENT
PATHOLOGICAL TESTS PERFORMANCE / VISUAL
ULTRASOUND MONITORING
ANGIOGRAPHY OTHER CBM TECHNIQUES
X- RAYS (CORROSION, AEM ETC)
CT SCAN, MRE
www.pln.co.id |
TYPE OF HUMAN MACHINE / PROCESS
MAINTENANCE
PREVENTIVE PREVENTIVE REMEDIAL CHECKS / MEASURES
MAINTENANCE MEASURES / CARE AS AGAINST DETERIORATION
PER CBM MONITORING PREPARATION OF S/D AS
DIET CONTROL PER MONITORING
WEIGHT MONITORING CONTROL ON DEBRIS BY
MEDICINE MEASURES FILTRATION
CHECKS AT REGULAR VIBRATION CONTROL BY
INTERVAL ALIGNMENT, BALANCE
ADVANCED TESTS – PM /PI SCHEDULE AS PER
ECG / SCANS EQUIPMENT COMPONENT
LIFE / DETERIORATION
TRENDS
www.pln.co.id |
Manusia VS Mesin
www.pln.co.id |
Prinsip Monitoring
CBM mengasumsikan bahwa seluruh peralatan akan menurun performanya atau akan
mengalami kerusakan. CBM memonitor kondisi atau performa dari peralatan pembangkit
menggunakan berbagai macam teknologi. Berikut adalah data yang dikumpulkan untuk
menentukan kondisi dari suatu peralatan untuk mengetahui tanda-tanda kegagalan
dalam CBM:
• Trend analysis
Mereview data (berupa parameter operasi, data vibrasi, dll) untuk melihat performa
suatu peralatan dari waktu ke waktu apakah peralatan tersebut mengalami penurunan
performa yang mengarah kepada kegagalan. Untuk trending data, diperlukan minimal 3
titik monitoring sebelum terjadinya kegagalan. Tiga point tersebut untuk menentukan
apakah peralatan tersebut mengalami penurunan performa secara linear.
• Pattern recognition
Melihat data untuk mengetahui adanya hubungan antara penyebab suatu kejadian
tertentu dengan kegagalan peralatan. Sebagai contoh, setelah mesin x digunakan dalam
berbagai jenis pengoperasian, komponen ax mengalami kegagalan akibat pengoperasian
peralatan tersebut
www.pln.co.id |
Prinsip Monitoring
www.pln.co.id |
Metode CBM
CBM menggunakan berbagai macam parameter (contoh: pressure,
temperature, vibrasi, flow) dan sampel material (minyak pelumas, udara)
untuk memonitor kondisi peralatan. Berikut adalah beberapa tugas yang
dilakukan dalam CBM:
1. Pengukuran temperature
• Point temperature
• Area pyrometer
• Temperature paint / sticker
• Thermography
2. Dynamic monitoring
• ISO filtered velocity
• SPM
• Acoustic emission
• Vibration meters/pen
• 4-20 mA sensors
www.pln.co.id |
Metode Monitoring
3. Oil analysis
• Fluid Physical Properties (Viscosity, appearance)
• Fluid Chemical Properties (TBN, TAN, additives, contamination, %
water)
• Fluid Contamination (ISO Cleanliness, Ferrography, Spectroscopy,
dissolved gases(Transformer )
• Machine Health (wear metals associated with plant components)
4. Corrosion monitoring
5. Non-destructive test
6. Electrical testing and monitoring
7. Observation and surveilence
8. Performance monitoring
www.pln.co.id |
Monitoring
www.pln.co.id |
Integrated Condition Monitoring
www.pln.co.id |
PdM Program
A Predictive Maintenance programs is the active
condition monitoring approach
This requires a program to:
1. Regularly monitor the mechanical condition of all
critical production equipment.
2. Identify outstanding problems.
88 www.pln.co.id |
Condition monitoring
1. Touch
2. Sight
3. Smell
4. Hearing
5. The simplest techniques are often the best - but to be
effective any evaluation must be quantifiable
89 www.pln.co.id |
Condition monitoring
90 www.pln.co.id |
Condition monitoring
Screwdriver
Listen
Vibration Probe
91 www.pln.co.id |
Condition monitoring
• Listening
• Sound Measurements
92
www.pln.co.id |
Condition monitoring
Loose
Bearing
Housing
Loose
Bolts
Cracked
Leaking
Housing
Lubrication
93 Seal
Problem
www.pln.co.id |
The PDM cycle
www.pln.co.id |
SAMPLE APPLICATION OF MONITORING TECHNIQUES
www.pln.co.id |
SAMPLE APPLICATION OF MONITORING TECHNIQUES
www.pln.co.id |
FUNCTION AND FLOW OF CBM SYSTEM
Data Entry
www.pln.co.id |
Optimalisasi CM, PM dan Pdm
www.pln.co.id |
Optimalisasi CM, PM dan Pdm
www.pln.co.id |
Misalignment & Imbalance
www.pln.co.id |
See The Heat, See The Problem
www.pln.co.id |
See The Heat, See The Problem
www.pln.co.id |
Oil Analysis
www.pln.co.id |
PdM Applications - Performance Monitoring
105
www.pln.co.id |
PdM Applications – Oil Analysis
106
MECHANICAL ELECTRICAL
PRESSURE AND APPLICATIONS
APPLICATIONS
VACUUM LEAKS 1. Arcing and tracking
1. Mechanical
1. Compressed air 2. Switchgear
inspection
2. Oxygen 3. Transformers
2. Bearings
3. Hydrogen 4. Insulators
3. Lack of lubrication
4. Heat exchangers 5. Potheads
4. Pumps
5. Boilers 6. Circuit breakers
5. Motors
6. Condensers
6. Gears/Gearboxes
7. Tanks
7. Fans
8. Pipes
8. Compressors
9. Valves
9. Conveyers
10. Steam traps
Vibration monitoring and analysis can be used to discover and diagnose a wide
variety of problems related to rotating equipment. The following list provides some
generally accepted abnormal equipment conditions/faults where this predictive
maintenance technology can be of use in defining existing problems:
1. Unbalance
2. Misalignment
3. Bearing problems
4. Gear problems
5. Mechanical looseness
6. Rotor rub
Failure
Asset
P-F Interval function
stops
Time
www.pln.co.id |
P-F Curve (cont.)
P-F Curve
Asset failure is
Asset failure detectable by
begins PdM Asset failure is
detectable by
Point (P) PM
Potential Asset failure is
detectable by
Failure Operators
Point (F)
Functional
Failure
Asset Condition
Asset
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
PF Curve
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Tahapan Kegagalan Fungsi
P-f
Tactical
Misalignment
detected Realignment should have Bearings
by vibration been damaged
due to Bearings should
analysis planned & scheduled
misalignment have been
scheduled and
replaced Non Tactical
Other
Proactive components
Cost to align identified as failed
$650.00
Predictive
Cost to replace bearing and align Catastrophic
$2920.00 Reactive failure
Costs:
• Replace bearing
• Repair collateral damage
• Realign
• Downtime
Reference : John Mitchell, Physical Asset Management Handbook • Emergency OT
• Expediting parts
$13,345.00 Time
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Proactive Maintenance
The philosophy is
“fix it once and fix it right”
www.pln.co.id |
Proactive Maintenance
www.pln.co.id |
Proactive Maintenance
Keuntungan:
Umur operasi mesin bisa lebih diperpanjang
Keandalan mesin meningkat
Kegagalan mesin dapat dikurangi
Biaya perawatan keseluruhan bisa dikurangi
Kelemahan:
Investasi dengan biaya tinggi untuk peralatan instrumen dan
keahlian personel
Diperlukan keahlian khusus dari para personelnya.
Dibutuhkan investasi waktu untuk menerapkan metode ini.
Butuh perubahan cara berpikir (filosofi) dari mulai level
manajemen sampai ke level paling bawah.
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Reliability Centered Maintenance
Pengantar:
www.pln.co.id |
Reliability Centered Maintenance
Pengertian RCM
RCM adalah sebuah proses logis dan teknis untuk menentukan maintenance task
apa yang dapat memastikan sistem disain yang andal, dalam kondisi operasi yang
spesifik dan dalam lingkungan operasi spesifik.
Dengan RCM decision logic, kita pilih task / intervensi pemeliharaan yang tepat
untuk menurunkan jumlah kegagalan, mendeteksi dan meramalkan kapan peralatan
menjadi cukup membahayakan, menjamin pengambilan tindakan / keputusan yang
tepat, mengeliminasi, atau menerimanya sampai kegagalan terjadi.
www.pln.co.id |
Tujuan RCM
1. Untuk mengembangkan desain yang sifat mampu dipeliharanya
(maintainability) baik.
www.pln.co.id |
Tujuan RCM
Dengan kata lain, tujuan dari RCM adalah untuk menjadikan setiap sistem sehandal
disainnya, dengan cara memastikan bahwa:
• The right maintenance is performed
• At the right time
• By the right people
• In the right way
• With the right timing and tools
Dasar-dasarnya :
a) Tiap komponen punya kombinasi modus dan tingkat kegagalan yang unik
b) Tiap kombinasi komponen juga unik, dan kegagalan satu komponen dapat
menyebabkan lainnya gagal.
c) Tiap “sistem” beroperasi pada dalam lingkungannya sendiri : lokasi, ketinggian,
kedalaman, atmosfir, tekanan, temperatur, kelembaban, salinity, kecepatan,
percepatan dsb.
d) Bergantung pada kondisi-kondisi ini, kegagalan-kegagalan tertentu dapat
mendominasi.
www.pln.co.id |
Tujuan RCM
RCM memperhitungkan:
www.pln.co.id |
Prinsip RCM
www.pln.co.id |
Perspektif Fungsi
Fungsi:
Fokus pada fungsi dari operasianal system
tersebut
Memastikan kesesuaian level air pada
tangki B, dengan memompakan air dari
tangki A
www.pln.co.id |
Kenapa fungsi?
www.pln.co.id |
Sejarah RCM
1. Pada awalnya Preventive Maintenance (PM) mengasumsikan
bahwa pemeliharaan secara berkala dapat menjamin reliability
dan safety
• Lazim digunakan di industry penerbangan
• Berdasarkan asumsi bahwa seluruh peralatan memiliki
karakteristik kegagalan “bathtub curve”
2. Pada tahun 1960 maskapai penerbangan komersial
mempertanyakan ketergantungan pada overhaul akibat
meningkatnya biaya, tanpa meningkatnya kehandalan
• Didorong oleh asumsi bahwa biaya program PM Boeing 747
tiga kali lebih besar dari Boeing 707 (tiga kali lebih banyak
penumpang)
• Dilakukan sturdi untuk melakukan validasi karakteristik dari
kegagalan komponen
www.pln.co.id |
Sejarah RCM
www.pln.co.id | Ku
Sejarah RCM
Overhaul interval
Conditional
Probability
of Failure
Time
• Apa yang ditemukan oleh pihak penerbangan
• Analisa statistic sering menunjukkan bahwa tidak ada
perubahan/hubungan terhadap safety dan reliability apabila batas waktu
pemeliharaan berkala dilakukan perubahan (kadang menjadi lebih buruk)
• Batasan waktu pemeliharaan berkala (overhaul) tidak didasarkan pada
hasil analisa
• Pelaksanaan overhaul mengakibatkan biaya perbaikan yang tinggi untuk
manfaat yang sedikit atau bahkan tidak ada
• Fakta tentang overhaul
• Banyak modus kegagalan yang tidak memenuhi filosofi overhaul dengan
kata lain tidak memiliki karakteristik “wear out”
• Terdapat komponen yang umurnya masih mencukupi yang dikorbankan
• Overhaul memperkenalkan karakteristik kurva infant mortality failures
www.pln.co.id |
Sejarah RCM
www.pln.co.id |
Mengapa RCM
www.pln.co.id |
Dasar-dasar RCM
Ada 7 pertanyaan dasar yang harus diajukan agar implementasi dari RCM dapat
berlangsung secara efektif , yaitu :
1. Function: Apa fungsi-fungsi dan standar-standar kinerja dan kaitannya
dengan asset dalam konteks operasinya saat ini?
2. Function failures: Dengan jalan apa saja asset ini dapat gagal untuk
memenuhi fungsi-fungsinya?
3. Failure modes: Apa yang menyebabkan masing-masing kegagalan fungsi?
4. Failure effects: Apa yang terjadi apabila setiap kegagalan timbul?
5. Failure Concequences: Apa saja yang dipengaruhi oleh setiap kegagalan?
6. Proactive tasks and task intervals: Apa yang harus dilakukan untuk
mencegah setiap kegagalan?
7. Default Action: Apa yang harus dilakukan apabila suatu cara pencegahan
tidak dapat ditemukan?
www.pln.co.id |
Reliability Centered Maintenance
• DoD Policy:
“RCM shall be used as a logical decision process for determining optimum failure
management strategies, including maintenance approaches, and establishing the
need for both reactive and proactive maintenance tasks.”
• AFI 21-118
• AR 750-1
• MCO 4000.57A
• MIL-STD-3037
• NAVAIR 00-25-403
• SAE JA 1011/1012
• DoD Manual 4151.22-M
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Process flow RCM
Select equipment for
analysis
Next equipment for analysis
Determine and specify FMEA
the functions that it
performs
Document your
results & commence
monitoring of your
maintenance program
www.pln.co.id |
Pembagian batas peralatan
Pembagian hirarki logis dari suatu aset sampai dengan tingkat paling rendah untuk
menunjukkan hubungan antara sistem, subsistem, komponen, dll. Biasa disebut
dengan equipment hierarchy / equipment register, hardware breakdown.
Equipment Register adalah kerangka kerja untuk pengelolaan aset fisik; akan
menentukan dimana data tersebut dikumpulkan dan bagaimana informasi tersebut
akan dilaporkan.
Equipment Register membutuhkan lebih dari sekedar struktur dan bagian-bagian
dari peralatan yang perlu diklasifikasi dalam rangka meningkatkan pelaporan biaya
dan kinerja. Dengan restrukturisasi Equipment Register, maka akan mungkin untuk
melakukan penilaian kekritisan peralatan.
Pengkodean yang benar terhadap peralatan peralatan mempermudah kemampuan
untuk mengidentifikasi dan ekstrak data. Data ini dapat diubah menjadi informasi
untuk membantu pengambilan keputusan. Setiap perubahan maka dapat dengan
mudah diterapkan untuk aset serupa atau kelas yang sama.
Equipment register harus dijaga untuk satu set standar yang memenuhi kebutuhan
semua pengguna sistem manajemen aset perusahaan.
www.pln.co.id |
SEGMENTASI PENOMORAN
www.pln.co.id |
SEGMENTASI PENOMORAN
m_ardi@yahoo.com | www.pln.co.id |
PENAMAAN TERKAIT ORGANISASI
www.pln.co.id |
KKS FLOW DIAGRAM – PLTU
www.pln.co.id |
KKS FLOW DIAGRAM – PLTGU
www.pln.co.id |
M – MAIN MACHINE SET
www.pln.co.id |
M – MAIN MACHINE SET
www.pln.co.id |
CONTOH
www.pln.co.id |
CONTOH – I/O LIST (DATABASE)
www.pln.co.id |
Pembagian batas peralatan
www.pln.co.id |
Pembagian batas peralatan
POWER
PLANT
WASTE
BOILER FUEL
SYSTEM
N02B N02N N02F
www.pln.co.id |
Pembagian batas peralatan
www.pln.co.id |
Pembagian batas peralatan
www.pln.co.id |
Failure Mode Effects and Criticality
Analysis
• Process used to determine the functions, functional failures, and
failure modes of equipment; and the associated effects, severity, and
frequency of each failure mode
www.pln.co.id |
Membangun FMECA
www.pln.co.id |
Filosofi FMECA
www.pln.co.id |
Metode FMEA dalam RCM
www.pln.co.id |
Metode FMEA dalam RCM
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
adalah proses mengidentifikasi kegagalan dari suatu komponen yang dapat
menyebabkan kegagalan fungsi dari sistem. Bentuk FMEA ditunjukkan pada Tabel 2.
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) meliputi pengidentifikasian yaitu :
1. Failure Cause : penyebab terjadinya failure mode
2. Failure Effect : dampak yang ditimbulkan failure mode, failure effect ini dapat
ditinjau dari 3 sisi level yaitu :
• Komponen / Lokal
• Sistem
• Plant
www.pln.co.id |
Metode FMEA dalam RCM
FMEA Pompa pendingin
Sumber failure/kegagalan
www.pln.co.id |
Metode FMEA dalam RCM
www.pln.co.id |
Task Selection dalam RCM
Pemilihan Tindakan (Task Selection) Pemilihan tindakan merupakan tahap terakhir dari proses
analisa RCM. Dari tiap mode kerusakan dibuat daftar tindakan yang mungkin untuk dilakukan dan
selanjutnya memilih tindakan yang paling efektif. Gambar 2 merupakan diagram alir pemilihan
tindakan. Dalam pelaksanaannya pemilihan tindakan dapat dilakukan dengan empat cara yaitu:
1. Time Directed (TD)
Suatu tindakan yang bertujuan melakukan pencegahan langsung terhadap sumber kerusakan
peralatan yang didasarkan pada waktu atau umur komponen.
2. Condition Directed (CD)
Suatu tindakan yang bertujuan untuk mendeteksi kerusakan dengan cara memeriksa alat. Apabila
dalam pemeriksaaan ditemukan gejala-gejala kerusakan peralatan maka dilanjutkan dengan
perbaikan atau penggantian komponen.
3. Failure Finding (FF)
Suatu tindakan yang bertujuan untuk menemukan kerusakan peralatan yang tersembunyi dengan
pemeriksaan berkala.
4. Run to Failure (RTF)
Suatu tindakan yang menggunakan peralatan sampai rusak, karena tidak ada tindakan yang
ekonomis dapat dilakukan untuk pencegahan kerusakan.
www.pln.co.id |
Reliability Centered Maintenance
www.pln.co.id |
Maintenance Analysis process
www.pln.co.id |
Failure Defense Planning - FDP
(Reliability Improvement Sequence)
ENJINIRING
1. SERP 2. FMEA 3. RCFA
RENDAL
Task Identification EKSEKUTOR
CR/PD/PM/OH
4. Baseline 5. FDT
Continuous Improvement
6.1 PdM
6.1 PM
www.pln.co.id |
8. KPI (Key Prformance Indicator)
www.pln.co.id |
Tujuan Pembelajaran
+ =
• If LTI, LTIFR or LTISR increase, this indicates that the business objective,
“No Injuries”, is NOT being fulfilled.
– This should direct attention to the SAFETY key success factor.
– Problems / Issues should be identified and resolved with a view to decreasing safety KPIs and
therefore achieving the business objective.
• If LTI, LTIFR or LTISR decrease, this indicates that the business objective,
“No Injuries”, is being fulfilled.
– This indicates safety practices / mechanisms are proving successful. www.pln.co.id |
Apa pengaruh yang miliki terhadap KPI
Setiap orang di unit memiliki pengaruh pada KPI tertentu dan tujuan bisnis.
KPIs
1. LTIFR (both production and maintenance) 11. Backlog
2. Maintenance Cost per Unit vs. Budget 12. % Scheduled Man Hours Planned
3. Maintenance Cost per Hour vs. Budget 13. % Schedule Compliance
4. Cost of Quality 14. % Planning Effectiveness
5. Maintenance Effectiveness 15. % Man Hours Available
6. Maintenance Efficiency 16. % Rework
7. Mean Time Between Failure (MTBF) 17. % Failures Investigated
8. Mean Time to Repair (MTTR) 18. MIP Process Effectiveness
9. Preventive Inspection Effectiveness
10. Ratio of Preventive to Breakdown Maintenance
www.pln.co.id |
1. LTIFR
Lost Time Injury Frequency Rate
• LTIFR is a measure of overall safety performance, and indicates the frequency
of Lost Time Injuries (LTIs).
Formula
LTIFR =
Number of Lost Time Injuries
x 1,000,000
Total M an Hours
– Total man hours includes wages, staff and contractor hours associated with
both production and maintenance operations.
www.pln.co.id |
2. Maintenance Cost per Unit vs.
• Budget
A measure of the maintenance effort required for a piece of equipment (or
plant) to generate a unit of production.
Formula Total M aintenance C ost
M aintenance C ost per U nit =
U nit of Production
– Total maintenance cost includes total costed maintenance man hours, parts
and any other costs associated with the maintenance effort (preventive and
corrective).
– Unit of production will match the associated departments current unit.
– Total maintenance cost includes total costed maintenance man hours, parts and any other costs
associated with the maintenance effort (preventive and corrective).
– Operating time is productive time plus production delays.
Concept
www.pln.co.id |
5. Cost of Quality (cont.)
1. Total maintenance cost, or cost of quality, is the sum of preventive and corrective
maintenance costs.
2. Preventive maintenance cost is the cost associated with maintenance carried out at
predetermined intervals or other prescribed criteria intended to reduce the probability of
failure or degradation of performance of equipment (or plant).
3. Corrective maintenance cost is the cost associated with maintenance carried out on a
defect which has caused equipment (or plant) to be taken out of service during
scheduled operating time. Corrective maintenance can be either planned or unplanned.
Cost of Quality
Interpretation
• Preventive maintenance effort is increasing.
• Corrective maintenance effort in decreasing.
• Preventive to corrective maintenance ratio optimised.
• Maintenance practices / mechanisms are effective.
www.pln.co.id |
6. Maintenance Effectiveness
• A measure of the amount of maintenance downtime required to
keep equipment (or plant) operating.
Operating Time
Formula M aintenance Effectiveness = x 100%
Operating Time + Down Time
www.pln.co.id |
7. Maintenance Efficiency
• A measure of the maintenance effort required to deliver required performance
levels from equipment (or plant).
M aintenance M an H ours
Formula M aintenance E fficiency = x 100%
O perating T im e
Maintenance Efficiency
Interpretation • Maintenance effort required is decreasing.
• Maintenance practices / mechanisms are effective.
• Operating conditions are improving.
www.pln.co.id |
8. MTBF
Mean Time Between Failure
• The average amount of operating time between consecutive
breakdowns for an item of equipment (or plant).
Formula M TB F =
O perating Tim e
N um ber of Failures or B reakdow n Events
MTBF
• Maintenance effort required is increasing.
Interpretation • Maintenance practices / mechanisms are ineffective.
• Failure frequency is increasing.
• Operating conditions are deteriorating.
www.pln.co.id |
9. MTTR
Mean Time To Repair
• The average maintenance time required to keep an item of
equipment (or plant) operational.
Formula D ow n T im e
M TTR =
N um ber of Failures o r B reakdow n E vents
– Down time is the total time equipment (or plant) is down for
maintenance work (preventive and corrective).
– Number of failures or breakdown events is the number of
failures on an item of equipment (or plant).
• Maintenance practices / mechanisms are ineffective.
• Poor clean-up (work preparation) practices.
• Ineffective work practices.
MTTR
www.pln.co.id |
11. Ratio of Preventive to Breakdown Maintenance
Ratio of Preventive Man Hours to Breakdown Man Hours.
• A measure of planning / scheduling process effectiveness and its influence on breakdown
maintenance.
R a tio o f P re v e n tiv e P re v e n tiv e R e p a ir M a n H o u rs + P re v e n tiv e In sp e c tio n M a n H o u rs
Formula
to B re a k d o w n M a in te n a n c e =
B re a k d o w n M a n H o u rs
– Preventive repair man hours is maintenance that is performed as a result of a
preventive inspection.
– Preventive inspection man hours is work performed that originates from equipment
maintenance strategies; ie. planned services and inspections.
– Breakdown man hours is unplanned corrective maintenance that must occur due to a
defect causing equipment (or plant) to be taken out of service during scheduled operating
time (NOT corrective maintenance man hours).
• Build up of jobs.
• Insufficient labour.
• Maintenance practices / mechanisms are ineffective.
• Preventive inspections are effective (Work identified).
www.pln.co.id |
% Scheduled Man Hours Planned
• The percentage of scheduled man hours that appear on the weekly schedule
that have been planned. A measure of planning process effectiveness.
• Formula P lan n ed M an H o u rs o n W eek ly S ch ed u le
% S ch ed u led M an H o u rs P lan n ed = x 100%
T o tal W eek ly S ch ed u led M an H o u rs
– Planned man hours on weekly schedule is the total planned maintenance
hours on the weekly maintenance schedule.
– Total weekly scheduled man hours is the total maintenance man hours
scheduled for the week (NOT total maintenance man hours available).
www.pln.co.id |
% Scheduled Compliance
• A measure of scheduling process compliance.
Formula S c h e d u le d M a n H o u rs C o m p le te d
% S c h e d u le d C o m p lia n c e = x 100%
T o ta l W e e k ly S c h e d u le d M a n H o u rs
– Scheduled man hours completed is the actual man hours spent performing scheduled
maintenance.
– Total weekly scheduled man hours is the total maintenance man hours scheduled for
the week (NOT total maintenance man hours available).
www.pln.co.id |
% Man Hours Available
• Primarily a measure of attendance, but also a useful tool to track
training and future manpower requirements. Indicates effective
utilisation of man power.
• Formula
% Man Hours Available =
Total Man Hours Paid - Absence from Work
x 100%
Total Man Hours Paid
– Absence from work is man hours associated with absenteeism,
training and any other diversion from an employees primary
function.
www.pln.co.id |
% Rework
• Maintenance action that is a repeat of a previous, ineffective effort. The work
could have been ineffective due to poor workmanship, poor design, or
improper procedures.
% Rework =
• Formula Rework M an Hours
x 100%
M aintenance Work Hours
– Rework man hours is man hours associated with a maintenance action that is a repeat of a
previous, ineffective effort.
– Maintenance man hours is the actual maintenance man hours spent maintaining an item of
equipment (or plant). Maintenance man hours includes maintenance wages, staff and contractor
hours (preventive and corrective).
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Summary
KPIs track performance against established key success factors.
Every person on-site has an influence on certain KPIs and business objectives.
www.pln.co.id |
COMPUTERIZED SISTEM MANAJEMEN
PEMELIHARAN (CMMS)
Fungsi CMMS :
1. Membantu pekerja pemeliharaan untuk menentukan item
mana yang perlu diperbaiki
2. Membantu untuk mengetahui lokasi suku cadang yang
dibutuhkan di dalam gudang
3. Membantu Manajemen membuat keputusan jenis
pemeliharaan apa yang cocok untuk suatu item, misalnya
pemilihan jenis pemeliharaan breakdown atau preventive yang
berdampak pada alokasi sumber daya yang lebih baik.
4. Untuk memverifikasi kepatuhan terhadap peraturan
www.pln.co.id |
COMPUTERIZED SISTEM MANAJEMEN
PEMELIHARAN (CMMS)
Start Finish
INV-03-03a
INV-03-01 Info ke Bag. BU/
Barang INV-03-11
Identifikasi Tidak
Tersedia? BIC untuk Menerima (TUG9)
Permintaan pembuatan PR
Pemakaian Barang
Ya
IBM MAXIMO
IBM MAXIMO IBM MAXIMO
INV-03-02
INV-03-03b INV-03-04
Pengecekan
Membuat Material Cetak Bon
Ketersediaan
Requisition Permintaan
Barang
INV-03-05
Interface/transfer to Data Otomatis dari MR
Bagian Gudang
Oracle
Transaksi WO Actual
INV-03-07 INV-03-09
INV-03-06 INV-03-08
Permintaan Cetak Bon INV-03-10
Menerima Bon Transact Move
Pemakaian Barang Pemakaian Barang Interface/transfer to
Permintaan (Move Order) Order
(TUG9) MAXIMO
TUG9
Akuntansi
Bagian
GL Journal