2
Pokok Bahasan
1. SEJARAH teknik perawatan.
2. teknik perawatan DAN PERBAIKAN.
3. TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
3
1. Sejarah teknik perawatan
Tiga dekade perkembangan teknik perawatan.
Dekade-I (1930 - PDII) Dekade-II (PDII – 1970) Dekade-III (1970 - kini)
4
Kondisi Kerja Praktisi Maintenance
Tiga dekade perkembangan teknik perawatan.
Dekade-I (1930 - PDII) Dekade-II (PDII – 1970) Dekade-III (1970 - kini)
Modern
maintenance is not
to repair broken
equipment rapidly
But
Modern maintenance
management is to keep the
equipment running at high
capacity, produce quality
products, and at the lowest
cost possible
6
DO YOU OPERATE THE PLANT ?
OR
DOES THE PLANT OPERATE YOU ?
7
DO NOT JUST TALK
ABOUT GOOD
MAITENANCE
but
PRACTICED IT !!!
8
Prosedur dan Strategi Pemeliharaan
PRODUCTION MAINTENANCE
BUY SELL
Reliability Maintainability
12
Konsep teknik perawatan dan Perbaikan
Tujuan dari penerapan Konsep teknik perawatan adalah:
1. Memperbaiki Availability Machine (kesiapan mesin). Maksudnya
adalah mesin yang ada di perusahaan setiap saat harus siap di
operasikan/ digunakan. Untuk itu mesin harus diperbaiki
keandalannya (reliability) nya.
2. Reliability adalah keandalan mesin, maksudnya adalah mesin yang
handal saat dioperasikan tidak pernah rusak atau rewel atau
menghasilkan produk yang cacat, dan seterusnya. Itu kondisi ideal
yang diinginkan pengusaha. Disinilah posisi meant time between
failure (MTBF) atau rerata waktu antara rusak satu dengan rusak
berikutnya memegang posisi kunci atau sebagai Kinerja Kunci
teknik perawatan.
3. Maintainability (kemampu peliharaan). Maintainability adalah
kemudahan mesin untuk dipelihara. Idealnya mesin itu kalua rusak
maka sangat cepat proses perbaikannya. Disinilah posisi mean
time to repair (MTTR) atau rerata waktu perbaikan mesin menjadi
Kinerja Kunci teknik perawatan.
13
Konsep teknik perawatan dan Perbaikan
Failure
Rate Mean Time To
Repair (MTTR)
Mean Time Between Failure (MTBF)
15
Bagaimana mengukur efisiensi dari maintenance ?
1. Maintenance Costs
2. Availability Performance
3. Pemenuhan syarat keselamatan
16
MAINTENANCE PROBLEM ICEBERG
MAINTENANCE COST
Work Increased
Environment Investment
17
• Quality Losses,
Kerugian akibat menurunya kualitas produksi yang
disebabkan oleh tidak terjaminnya performansi peralatan.
Perusahaan harus mengganti kerugian berupa menurunnya
kualitas produk seperti konsekuensi dengan harga yang
murah atau ongkos perbaikan barang.
• Energy Losses,
Konsumsi tenaga yang lebih besar bila peralatan tidak
terpelihara dengan baik. Contoh mobil yang tidak pernah di
"tune up" akan mempunyai gejala boros. Hal ini dikarenakan
adanya beberapa katup pada karburator dan mesin yang
harus disetel.
18
• Capital Cost,
Apabila pemeliharaan sangat sedikit dilaksanakan,
banyak sedikit kemungkinan untuk terjadinya
kerusakan. Kerusakan seringkali berhubungan
dengan penggantian suku cadang dan
berhubungan dengan inventory atau stock dari
suku cadang. Untuk mengadakan suku cadang
membutuhkan capital cost yang cukup tinggi.
• Production Losses,
Producion Losses adalah kerugian-kerugian yang
terjadi pada permasalahan produksi akibat
maintenance yang tidak baik.
19
• Capacity Losses
Akibat pemeliharaan yang tidak baik,
peralatan seringkali rusak dan dalam hal ini
kapasitas produksi menjadi berkurang akibat
waktu yang hilang untuk menunggu
perbaikan dan perbaikan itu sendiri.
• Work Envinronment,
Keamanan dan kenyamanan bekerja menjadi
rendah, sehingga mempengaruhi motivasi
kerja operator menjadi malas-malasan, atau
sering sakit yang akhirnya mempengaruhi
kecepatan dan bahkan kualitas produksi.
20
• Lost Market
Dengan hilangnya waktu akibat kerusakan yang tidak terduga,
dan bahkan perbaikan pada produk untuk mencapai kualitas
yang diinginkan, akan menyebabkan terlambatnya produk
masuk ke dalam pasar.
21
1. Direct Maintenance Cost
2. Indirect Maintenance Cost
22
• Wages and salaries
1. Labor cost for Corrective Maintenance
2. Labor cost for Preventive Maintenance
3. Labor cost for Reconditioning
• Administration cost
1. Cost for Training of Maintenance Personel
2. Contracted work forces
3. Maintenance Equipment Cost
23
Maintenance Cost
24
High indirect maintenance cost often reflects low
PROSEDUR PEMELIHARAANavailability
Cost MAINTENANCE
Time
Indirect maintenance
Subjective cost
Objective
Direct maintenance cost 25
PROSEDUR PEMELIHARAAN
MAINTENANCE
Subjective Objective
26
Kerusakan dapat disebabkan oleh beberapa hal
yaitu:
• Umur dari komponen
• Salah pengoperasian
• Tidak terpelihara
• Salah design
• Kejadian yang tidak dapat diduga
27
Kebijakan Maintenanace
28
Preventive Maintenance (PM)
• Mencegah terjadinya kerusakan mesin selama
pemakaian untuk berproduksi, dimana kerusakan
ini biasanya terjadi tanpa memberikan tanda-
tanda sebelumnya sehingga mesin terpaksa
berhenti secara tiba-tiba.
29
PM vs CM
Preventive Maintenance (PM) Corrective Mainteance (CM)
30
PM vs CM
Preventive Maintenance (PM) Corrective Mainteance (CM)
31
PM vs CM
Preventive Maintenance (PM) Corrective Mainteance (CM)
PREVENTIVE CORRECTIVE
MAINTENANCE MAINTENANCE
• Breakdowns • Planned
Condition • Emergency Maintenance
Based Fixed Time
repair • Prepared
Bases
• Urgent properly
Detection of • Not possible to • Possible to
failure before • Cleaning, control
lubrication, control
breakdown • You control
• You are
• Fixed Time the equipment
controlled by
Replacement
the equipment
33
PLANNED CORRECTIVE MAINTENANCE
MAINTENANCE
Corrective Preventive
Maintenance Maintenance
35
Prosedur Pemeliharaan Untuk menyusun Strategi
Pemeliharaan
36
Operate To Break Down (OTBD)
37
FTM merupakan dasar dari kegiatan Preventive
Maintenance
Hasil dari FTM ini masih belum memuaskan karena :
• Ada kemungkinan part diganti terlalu dini sehingga
memerlukan biaya yang sebenarnya masih belum
perlu.
• Ada kemungkinan part sudah terlebih dahulu rusak
(break down) sehingga menimbulkan down time
cost tinggi.
38
Condition Based maintenance (CBM)
• Prosedur ini dapat dianggap sebagai just in
time maintenance
• Langkah-langkah yang dilakukan
• Menemukan kerusakan dini, sebelum
kerusakan tsb menjadi parah, yang
mengakibatkan mesin berhenti.
• Merencanakan jadwal perbaikan, sehingga
dapat dikompromikan dengan jadwal
produksi.
• Melakukan perbaikan yaitu Planned
Corrective Maintenance
39
Design Out Maintenance (DOM)
• Prosedur ini diambil dengan tujuan
menghilangkan kejadian kerusakan yang
berulang-ulang (repetitive failur).
• Kerusakan seharusnya tidak terjadi lagi.
• Kegiatan ini seharusnya sudah diantisipasi
sejak awal pada tahap ide, tahap spesifikasi dan
tahap perancangan alat (lihat tahap perjalanan
dari suatu alat).
40
Life Time Extension (LTE)
• Bertujuan untuk memperpanjang umur dari suatu alat.
• Dengan cara memodifikasi alat atau komponen. Kegiatan
ini disebut dengan Improvement Maintenance
Redundancy (RED)
• Menyediakan mesin atau komponen yang diinstalasi
secara paralel dengan mesin atau komponen sejenis.
• Mesin "cadangan" ini beroperasi apabila mesin "utama"
nya mati.
• Prosedur ini sangat mahal karena harus menyediakan
dobel investasi.
▪ Tetapi apabila mesin berhenti secara tiba-tiba dan
menyebabkan down time cost yang sangat mahal, maka
prosedur ini seharusnya masih ekonomis
41
STRATEGI PEMELIHARAAN
• Strategi maintenance harus berdasarkan suatu tujuan yaitu:
• Kerusakan yang tidak terencana (unplanned break down) harus
dihindari.
42
• Bila internal diantara kerusakan sulit untuk ditemui
polanya, maka lakukan OTBD dan apabila secara
ekonomis masih menguntungkan coba lakukan
RED.
43
OTBD
Total Down Production
Time Down Time
FTM
Total Down Production
Time Down Time
CBM
45
MENGGUNAKAN CONDITION MONITORING
46
• Dengan kegiatan monitoring, kegiatan yang tidak
terencana menjadi pekerjaan yang terencana.
47
MEMANFAATKAN MAINTENANCE WINDOWS
48
• Tidak setiap waktu dalam jadwal produksi
selalu beroperasi, melainkan ada kesempatan
dimana mesin tidak beroperasi misalnya.
• Pergantian shift
• Housekeeping, dll
49
UTILISING MAINTENANCE WINDOWS:
PRODUCTION PLANNING
MARKET
50
• Maintenance Windows dapat dilaksanakan
apabila kerusakan sudah dideteksi lebih dini
sebelum terjadi kerusakan parah yang
menyebabkan produksi berhenti (breakdown)
51
MAINTENANCE & PRODUCTION PLANNING
Production Planning
PRODUCTION
Maintenace planning
52
Production Planning
PRODUCTION
Maintenace planning
53
3. TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
a. Total Effectiveness :
Berusaha untuk mencapai tingkat efisiensi ekonomis
atau keuntungan ekonomis
55
FASILITAS PRODUKSI
PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN
FASILITAS PRODUKSI
56
▪ KLASIFIKASI PEKERJAAN PEMELIHARAAN MESIN
• Pembersihan (Cleaning)
• Pelumasan (Lubricating)
• Pemeriksaan (Inspection)
• Penggantian (Replacement)
• Teknologi pemeliharaan
• Perbaikan minor
• Penetapan standar pemeliharaan
• Melaporkan break down
• Sistem informasi teknik analisa
secepatnya kegiatan
• Membantu fungsi pemeliharaan • Kerjasama dengan vendor
mengenai spare part
58
TIGA MACAM TINDAKAN PEMELIHARAAN
PRODUKSI MAINTENANCE
59
JOB CATEGORY AND TECHNICAL SKILL REQUIREMENT
Tingkat
Keterampilan
60
FALSAFAH DAN TUJUAN TPM
Pelaksanaan TPM dilandasi oleh semangat tata graha
(house keeping), 5S/5R/5P :
5S 5R 5P
1. SEIRI 1. RINGKAS 1. PEMILAHAN
2. SEITON 2. RAPI 2. PENATAAN
3. SEISO 3. RESIK 3. PEMBERSIHAN
4. SEIKETSU 4. RAWAT 4. PEMANTAPAN
5. SHITSUKE 5. RAJIN 5. PEMBIASAAN
61
DEFINISI 5P :
62
TUJUAN 5P :
1. Effisiensi Kerja (optimalisasi sumber daya).
2. Produktivitas Kerja (peningkatan nilai tambah
pada hasil kerja).
3. Kualitas Kerja (Kesesuaian hasil kerja terhadap
kebutuhan).
4. Keselamatan Kerja (pekerjaan dapat dilakukan
secara aman dan selamat).
5. Meningkatkan Modal dan Disiplin Kerja.
6. Kenyamanan Kerja.
63