Anda di halaman 1dari 65

Topik-03 Perencanaan dan Penjadualan

(Planning and Scheduling)

Oleh
Ir. Budiwiono, M.Pd.

1
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembahasan topik, mahasiswa
diharapkan mampu:
▪ Menjelaskan Siklus PDCA di dalam Pekerjaan
Perawatan dan Perbaikan.
▪ Mampu menjelaskan dan melaksanakan pekerjaan
Perencanaan dan Penjadualan (Planning and
Scheduling).

2
SIKLUS PLAN DO CHECK ACTION
(PDCA)

3
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembahasan topik, mahasiswa diharapkan mampu:
▪ Pengantar Siklus PDCA.
▪ Mampu menjelaskan dan melaksanakan siklus PDCA K3.
▪ Mampu menjelaskan dan melaksanakan siklus PDCA Manajemen
Pemeliharaan (Maintenance Management).
▪ Mampu menggunakan pendekatan siklus PDCA di dalam dunia
kerja yang menuntut perbaikan terus menerus (continual
improvement) disegala bidang.

4
Skema Siklus PDCA

*) Terjemahan bebas dari Peter Ketteringham, 2007. World Class Maintenance Project, Eastgate
House Dogflud Way, Farnham, Surrey GU9 7UD 01252 899600, www.Advantage-Business.co.uk 5
Pengantar Siklus PDCA
Pengertian dan Siklus PDCA – PDCA adalah singkatan
dari PLAN, DO, CHECK dan ACT yaitu siklus peningkatan
proses (Process Improvement) yang berkesinambungan
atau secara terus menerus seperti lingkaran yang tidak
ada akhirnya. Konsep siklus PDCA (Plan, Do, Check dan
Act) ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli
manajemen kualitas dari Amerika Serikat yang
bernama Dr. William Edwards Deming.
Siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act). Berikut ini adalah
penjelasan singkat mengenai siklus PDCA (PDCA Cycle):

6
Pengantar Siklus PDCA
▪ PLAN (MERENCANAKAN)
Tahap PLAN adalah tahap untuk menetapkan Target atau
Sasaran yang ingin dicapai dalam peningkatan proses ataupun
permasalahan yang ingin dipecahkan, kemudian menentukan
Metode yang akan digunakan untuk mencapai Target atau
Sasaran yang telah ditetapkan tersebut. Dalam Tahap PLAN ini
juga meliputi pembentukan Tim Peningkatan Proses (Process
Improvement Team) dan melakukan pelatihan-pelatihan
terhadap sumber daya manusia yang berada di dalam Tim
tersebut serta batas-batas waktu (Jadwal) yang diperlukan untuk
melakukan perencanaan-perencanaan yang telah ditentukan.
Perencanaan terhadap penggunaan sumber daya lainnya seperti
Biaya dan Mesin juga perlukan dipertimbangkan dalam Tahap
PLAN ini.

7
DO (MELAKSANAKAN)
▪ DO (MELAKSANAKAN)
Tahap DO adalah tahap penerapan atau melaksanakan
semua yang telah direncanakan di Tahap PLAN
termasuk menjalankan proses-nya, memproduksi serta
melakukan pengumpulan data (data collection) yang
kemudian akan digunakan untuk tahap CHECK dan ACT.

8
DO (MELAKSANAKAN)
▪ CHECK (MEMERIKSA)
Tahap CHECK adalah tahap pemeriksaan dan
peninjauan ulang serta mempelajari hasil-hasil dari
penerapan di tahap DO. Melakukan perbandingan
antara hasil aktual yang telah dicapai dengan Target
yang ditetapkan dan juga ketepatan jadwal yang telah
ditentukan.

9
ACT (MELAKSANAKAN)
▪ ACT (MELAKSANAKAN)
Tahap ACT adalah tahap untuk melaksanakan yang
seperlunya terhadap hasil-hasil dari tahap CHECK.
Terdapat 2 jenis Tindakan yang harus dilakukan
berdasarkan hasil yang dicapainya, antara lain :
1. Tindakan Perbaikan (Corrective Action) yang berupa
solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam
pencapaian Target, Tindakan Perbaikan ini perlu
diambil jika hasilnya tidak mencapai apa yang telah
ditargetkan.

10
ACT (MELAKSANAKAN)
2. Tindakan Standarisasi (Standardization Action) yaitu
tindakan untuk men-standarisasi-kan cara ataupun praktek
terbaik yang telah dilakukan , Tindakan Standarisasi ini
dilakukan jika hasilnya mencapai Target yang telah
ditetapkan.
Siklus tersebut akan kembali lagi ke tahap PLAN untuk
melakukan peningkatan proses selanjutnya sehingga terjadi
siklus peningkatan proses yang terus menerus (Continuous
Process Improvement).

11
Beberapa Versi PDCA
Versi-versi lain yang merupakan pengembangan dari PDCA untuk
melakukan peningkatan dan perbaikan proses maupun memiliki
fungsi yang hampir sama antara lain :
1. PDCA = Plan Do Check Adjust
2. PDSA = Plan Do Study Act
3. OPDCA = Observe Plan Do Check Act (Lean Manufacturing
System)
4. DMAIC = Define, Measure, Analysis, Improve Control (dalam
Six Sigma)
5. FADE= Focus, Analysed, Develop, Action
6. Dan masih banyak lagi.

12
Perencanaan dan Penjadwalan
(Planning and Scheduling)
▪ Perencanaan dan Penjadwalan sebagai Langkah PLAN di
dalam Siklus PDCA
▪ Salah satu konsep dasar pendekatan persencanaan dan
penjadwalan Perawatan mesin adalah menggunakan Siklus
ISMO milik H.P. GARG.
▪ Selain H.P. Garg juga ada yang lain, misalnya menggunakan
Metode Monte Carlo.
Namun yang akan di bahas disini hanyalah konsep yang
ditemukan H.P. Garg di dalam bukunya Industrial Maintenance.

13
Siklus Perawatan (repair cycle)
t = 6 bln T = 9,5 thn
Tabel-1: Standard Siklus ISMO

Repair
Complex Siklus ISMO
ity

14
Latihan: (Silakan dikerjakan)
Tentukan siklus perawatan dari sebuah mesin bubut senter
mempunyai ukuran (Ø 315 mm x 1000 mm) memproduksi
suatu benda kerja dari Bahan Baja Carbon dan Cor
Secara Serie. Mesin tersebut bekerja selama 16 jam
perhari atau dua (2) giliran kerja.

Pembahasan: Diketahui repair complexity mesin bubut: 7


(lihat tabel-2), shift kerja: 2, sehingga siklus perawatan
dapat ditentukan sebagai berikut:

15
Latihan: (Silakan dikerjakan)
Tentukan siklus perawatan dari sebuah mesin bubut senter
mempunyai ukuran (Ø 315 mm x 1000 mm) memproduksi
suatu benda kerja dari Bahan Baja Carbon dan Cor
Secara Unit. Mesin tersebut bekerja selama 24 jam
perhari atau tiga (3) giliran kerja.

Pembahasan: Diketahui repair complexity mesin bubut: 7


(Tabel-2), shift kerja: 3, sehingga siklus perawatan dapat
ditentukan sebagai berikut:

16
Apa Manfaat Perhitungan t dan T?
Dari penetapan T dan t, kita bisa membuat perencanaan dan
penjadualan kegiatan perawatan yang terlihat pada kapan kita
harus melakukan Inspeksi (inspection), Perbaikan Kecil (small
repair), Perbaikan Menengah (medium repair), dan Perbaikan
Total atau Overhaul.

17
Review/ Peninjauan Tugas Sebelumnya
Semua mahasiswa sebelumnya telah mempelajari bagaimana
menetapkan dan menghitung. Jika dilihat hasilnya, semuanya
dapat dinyatakan benar. Yaitu untuk tugas pada halaman 13 nilai
T= 4,5 tahun dan t= 3 bulan. Sedangkan halaman 14, nilai T= 3
tahun dan t= 2 bulan.
▪ Repair complexity (kompleksitas perbaikan)
▪ Repair cicle (siklus perbaikan)
▪ Jumlah MSI (Medium Repair, Small Repair, dan Inspection)
▪ Bahan benda produksi
▪ T (T-Besar) sebagai waktu siklus overhaul (perawatan besar)
ditunjukkan dengan satuan waktu dalam tahun, dan
▪ t (t-kecil) yang merupakan jeda antara jenis perawatan satu
dengan perawatan berikutnyaditunjukkan dengan satuan
bulan.

18
Pertanyaan…?
Namun demikian, jika di tanyakan
▪ Apakah yang dimaksud dengan Repair Complexity
(komplesitas perawatan)?
▪ Apakah yang dimaksud dengan repair cicle (siklus
perbaikan)?
▪ Apakah yang dimaksud dengan jumlah MSI (Medium Repair,
Small Repair, dan Inspection)?, dan
▪ Apa pula peran bahan benda produksi?

19
Jawaban…!
▪ Sebelum membahas lebih lanjut tentang tabel yang
digunakan untuk menetapkan waktu T dan waktu t, perlu
dijelaskan bahwa tabel tersebut adalah tabel yang
dikreasikan oleh Pak H.P. Garg yang tulis dalam bukunya
Industrial Maintenance pada tahun 1969.
▪ Seiring dengan perjalanan waktu, tabel tersebut mengalami
perubahan yang significant, mengingat kondisi permesinan
yang ada di masyarakat industry juga terus berkembang.
Perkembangan tidak hanya pada bahan yang diproses pada
mesin, melainkan sistem permesinan juga mengalami
perubahan terus menerus hingga sekarang.
▪ Bahan-bahan yang tadinya sederhana, berubah dengan
ditemukan logam paduan yang dapat meningkatkan
kekerasan (hardness), kekuatan Tarik (tensile strength), serta
kemampuan permesinannya (machineability).

20
Jawaban…!
▪ Tabel yang dikreasikan oleh H.P. Garg, merupakan akumulasi
data yang diperoleh dari bengkel produksi dengan bahan
baku logam (metal) dan diolah dengan mesin perkakas (tools
machine). Pada waktu itu kondisi mesin perkakas dan alat
potongnya belum seperti sekarang.
▪ Dengan kondisi tersebut tentunya masih sangat terbatas jika
digunakan sebagai acuan atau referensi untuk mengelola
kegiatan perawatan dan perbaikan mesin secara umum.
▪ Namun demikian tabel yang dikreasikan oleh H.P. Garg bukan
berarti tidak bermanfaat. Lebih dari manfaat, hasil karya H.P.
Garg sangatlah menjanjikan apabila di gunakan sebagai
acuan mengelola kegiatan perawatan pada sebuah pabrik
yang selama ini belum menerapkan pengelolaan Preventive
Maintenance (Preventive Maintenance Management).

21
Jawaban…!
▪ Tabel yang dibuat oleh H.P. Garg masih merupakan temuan
yang sangat membantu, jika suatu perusahaan ingin
menerapkan Modern Maintenance Management.
▪ Selanjutnya, formula atau basis data apa yang dapat
menggantikan tabel buatan H.P. Garg? Tidak lain adalah
data-data real suatu komponen atau mesin-mesin yang
selalu di catat selama kegiatan produksi berlangsung yang
menggunakan acuan jadual yang di setting menggunakan
acuan tebel Garg. Pencatatan yang dimaksud adalah segala
peristiwa yang terjadi atas mesin di masukkan kedalam
pencatatan data dalam empat jenis perawatan H.P. Garg,
yaitu kegianag inspeksi (pemeriksaan), perawatan kecil
(small repair), perawatan menengah (medium repair) dan
merawatan besar (overhaul).
▪ Nah disitulah kelebihan tabel yang ditemukan oleh H.P. Garg
berperan.

22
Jawaban…!
▪ Jadi setelah suatu perusahaan menerapkan tabel Garg untuk
mengelola pekerjaan perawatan dengan menerapkan siklus
ISMO, maka perusahaan masih harus mengawalnya dengan
PENCATATAN data selama operasional produksi dan
perawatan mesin yang memadai. Data-data yang harus di
catat adalah data kegiatan inspeksi (I), perbaikan kecil (S),
perbaikan menengah (M), dan perbaikan besar (O).
▪ Tujuannya adalah basis data yang dicatat dengan teliti akan
dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki pekerjaan
Perencanaan dan Penjadualan lebih lanjut.
▪ Untuk selanjutnya akan dijelaskan masing-masing mengenai
Repair complexity (kompleksitas perbaikan) dan Repair cicle
(siklus perbaikan).

23
Repair Complexity (Derajat Kerumitan /
Kompleksitas Perbaikan)
▪ Derajat/tingkat kerumitan perawatan (repair
complexity) merupakan suatu nilai/besaran relatif dari
tingkat kerumitan perawatan suatu mesin.
▪ Repair complexity diperoleh pencatatan dari berbagai
mesin oleh H.P. Garg (1976) sudah ditampilkan dalam
bentuk tabel terdahulu.
▪ Derajat kerumitan perawatan ditujukan untuk
menentukan siklus perawatan (repair cycle),
▪ tipe produksi,
▪ bahan benda produksi yang dikerjakan,
▪ giliran kerja perhari, yang biasanya 1 shift (8 jam
kerja per hari).
▪ menentukan periode antara dua masa dalam siklus,
dan
▪ dua masa bongkar total (over houl) dalam tahun.

24
Repair Complexity (Derajat Kerumitan /
Kompleksitas Perbaikan)
▪ Pemilihan nilai atau angka derajat/ tingkat kerumitan
perawatan (repair complexity) ditentukan oleh
kompleksitas mesin yang dioperasikan dan di rawat.
▪ Kompleksitas mesin ditentukan oleh sistem yang
digunakan untuk membuat mesin. Semakin banyak sistem
yang digunakan untuk membuat mesin, maka derajat
kompleksitas (repair complexity) semakin tinggi.
▪ Sedangkan yang dimaksu dengan sistem yang digunakan
untuk membuat mesin dicontohkan sebagai berikut,
misalnya:
▪ Mesin bubut di buat dengan melibatkan sistem
mekanik, sistem pendinginan, dan sistem kelistrikan.
▪ Crane di buat dengan melibatkan sistem mekanik,
sistem kelistrikan, sistem hidrolik, sistem katrol (chain
block).
▪ Mesin skrap dibuat dengan melibatan sistem mekanik,
kotak roda gigi, dan sejenisnya.
25
Repair Complexity (Derajat Kerumitan /
Kompleksitas Perbaikan)
▪ Mesin CNC (Bubut, Milling, dan sejenisnya) dibuat
dengan melibatkan sistem mekanik, sistem kelistrikan,
sistem elektronika, sistem digital analog, sistem
pendingin, sistem hidrolik, sistem mekanik, dan
seterusnya.
▪ Selain sistem yang digunakan juga dipertimbangkan
dengan diameter benda kerja, bahan benda kerja,
berat benda kerja, dan sejenis berpengaruh terhadap
menetapan nilai repair complexity.
▪ Di slide/ halaman berikut akan ditunjukkan beberapa
angka repair complexity yang umum dipakai sebagai
acuan untuk membuat perencanaan dan penjadualan
perawatan di industry.

26
Beberapa Nilai Repair Complexity

27
Beberapa Nilai Repair Complexity

28
Siklus Perawatan (repair cycle)
Siklus Perawatan (repair cycle)
Metode perawatan terancana merupakan suatu bentuk
pelaksanaan perawatan yang terjadual. Oleh karena itu
siklus perawatan menjadi penting keberadaannya.
Klasifikasi perawatan mesin dalam Preventive Maintenance,
menurut HP.GARD (1976) dapat dibagi menjadi 4 kategori
(keadaan), yaitu;
1. Inspection (I)
2. Small Repair (S)
3. Medium Repair (M)
4. Overhaul (O)
Selanjutnya siklus perawatan (Repair Cycle) inilah yang
akan digunakan sebagai patokan atau plotting jadual
perawatan.
Kembali ke slide berikut:

29
Siklus Perawatan (repair cycle)

30
Siklus Perawatan (repair cycle)
▪ Untuk Repair Cycle (… - s/d 30), memiliki siklus perawatan:
O-I1-S1-I2-S2-I3-M1-I4-S3-I5-S4-M2-I7-S5-I8-S6-I9-O (M:2,
S:6, dan I:9)
▪ Untuk Repair Cycle (30 - 150), memiliki siklus perawatan:
O-I1-I2-I3-S1-I4-I5-I6-S2-I7-I8-I9-M1-I10-I11-I12-S3-I13-I14-
I15-S4-I16-I17-I18-M2-I19-I20-I21-S5-I22-I23-I24-S6-I25-I26-I27-
O (M:2, S:6, dan I:27), dan seterusnya, silakan di pelajari
sendiri lebih lanjut.
▪ Untuk plotting Jadual Perawatan ISMO, maka Repair Siklus
inilah yang dijadikan pedoman untuk mensetting jadual
kegiatan perawatan.

31
Contoh pemakaian Repair Cicle
PT TMPP-JTM adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang
penyediaan spareparts kendaraan bermotor. Untuk menghasilkan produk spareparts
nya, TMPP-JTM menggunakan mesin-mesin perkakas dengan rincian sebagai
berikut:
a. Tiga (3) unit mesin gergaji logam Hacksaw
b. Enam (6) unit mesin bubut (Turning)
c. Empat (4) unit mesin frais (Milling)
d. Empat (4) unit mesin sekrap (Shaping)
e. Empat (4) unit mesin Surface Grinding
f. Empat (4) unit mesin Cylindrical Drinding
g. Tiga (3) unit mesin potong Shearing Machine
h. Dua (2) unit mesin Bending
Dengan bahan baku utama dari Baja Karbon dan Cor, bekerja dua puluh empat jam
perhari atau tiga (3) shift (giliran kerja), dan melakukan produksi secara masal,
tentukan:
1. Repair Complexity (Derajat Kerumitan Perawatan)
2. Tentukan siklus perawatan ISMO (Repair Cycle)
3. Jumlah masing-masing jenis perawatan ISMO
4. Periode antara dua jenis perawatan (t)
5. Periode antara dua Overhaul (T)
6. Buatkan jadual antara Overhaul ke Overahaul yang dilengkapi dengan kegiatan
inspeksi (I), perawatan kecil (S), dan perawatan menengah (M).
Jawab: Pertama kita gunakan tabel H.P. Garg berikut
Kedua: Dipilih semua data yang dibutuhkan untuk
plotting jadual antara lain:
1. Menetapkan kode mesin-mesin yaitu:
▪ Tiga (3) unit mesin gergaji logam Hacksaw diberikan kode asset:
SAW001, SAW002, dan SAW003
▪ Enam (6) unit mesin bubut (Turning) diberikan kode asset:
TRG001, TRG002, TRG003, TRG004, TRG005, dan TRG006.
▪ Empat (4) unit mesin frais (Milling) dberikan kode asset: MLG001,
MLG002, MLG003, dan MLG004.
▪ Empat (4) unit mesin sekrap (Shaping) diberikan kode asset:
SHA001, SHA002, SHA003, dan SHA004.
▪ Empat (4) unit mesin Surface Grinding diberikan kode asset:
SGG001, SGG002, SGG003, dan SGG004.
▪ Empat (4) unit mesin Cylindrical Drinding diberikan kode asset:
CGG001, CGG002, CGG003, dan CGG004.
▪ Tiga (3) unit mesin potong Shearing Machine diberikan kode asset:
SRG001, SRG002, dan SRG003.
▪ Dua (2) unit mesin Bending diberikan kode asset: BDG001 dan
BDG002
2. Pemberian kode nomor asset juga berfungsi untuk menyederhanakan
nama mesin jika nantinya menggunakan aplikasi Computerized
Maintenance Management System CMMS untuk membantu
operasional pengelolaan maintenance.
Kedua: Dipilih semua data yang dibutuhkan untuk
plotting jadual antara lain:
3. Repair Complexity : …………… up to 30
4. Repair Cycle: O-I1-S1-I2-S2-I3-M1-I4-S3-I5-S4-M2-I7-S5-I8-S6-I9-O
ringkasannya: M=2, S=6, dan I=9.
5. t = 2 bulan
6. T = 3 tahun.
7. Maka untuk membuat penjadualan perawatan adalah sebegai
berikut
Siklus Perawatan Bulanan

36
Siklus Perawatan Mingguan

37
Siklus Perawatan Bulanan

Repair Ccycle digunakan untuk membuat jadual perawatan,


kapan ISMO dilaksanakan

38
Siklus Perawatan Mingguan

Untuk pekerjaan perawatan yang menggunakan pendekatan


Preventive, maka setiap hari yang dikerjakan oleh Operator maupun
Tehnisi adalah Cleaning and Inspecting mesin. Pekerjaan cleaning and
inspecting yang baik akan mampu mendeteksi kondisi mesin sedini
mungkin, apakah mesin masih beroperasi baik ataukah sudah 39 mulai
bermasalah. Jadi isinya selalu I (Inspection).
Siklus Perawatan Mingguan
▪ Untuk pekerjaan perawatan yang menggunakan pendekatan
Preventive, maka setiap hari yang dikerjakan oleh Operator
maupun Tehnisi adalah Cleaning and Inspecting mesin.
Pekerjaan cleaning and inspecting yang baik akan mampu
mendeteksi kondisi mesin sedini mungkin, apakah mesin masih
beroperasi normal/baik ataukah sudah mulai bermasalah. Jadi
isinya selalu I (Inspection).
▪ Total Productive Maintenance adalah salah satu konsep
maintenance modern yang menerapkan pendekatan ini.
▪ Sebenarnya Total Productive Maintenance (TPM), dapat
berkembang dengan baik setelah suatu industry menerapkan
budaya industry 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan
Rajin. Sedangkan posisi Perawatan berada di R yang ketiga yaitu
Resik.
▪ Secara agak detail, Resik akan sedikit di singgung pada slide
berikut.
40
Siklus Perawatan Mingguan
RESIK → DEFINISI
Menghilangkan semua debu dan kotoran dari
peralatan dan area kerja.

RESIK secara luas berarti ……………


• Membersihkan sambil memeriksa
• Menghilangkan sumber penyebab kotor
• Mengupayakan kondisi optimum

RESIK secara sederhana adalah “Menjaga


segalanya dibersihkan hingga mengkilat”

41
Siklus Perawatan Mingguan
PRINSIP PELAKSANAAN
Kata kunci Resik = Inspeksi

Ada tiga (3) Tingkatan yang dalam pelaksanaan Resik:

1. Resik Harian – Buat segalanya bersih


Menyapu dan mengelap adalah aktifitas utama (Strategi Kinclong)”

2. Resik Inspeksi – Gunakan panca indera


“Langkah selanjutnya dengan melatih kepekaan operator untuk
mendeteksi ketidaknormalan”

3. Resik Maintenance – Buat perbaikan


“Instant Improvement” Penanganan segera pada ketidak
normalan/kerusakan pada peralatan”

42
Siklus Perawatan Mingguan
RESIK HARIAN
Langkah-langkah dalam RESIK HARIAN :
1. Tentukan target yang akan dilakukan RESIK berupa: area
kerja, peralatan, item di gudang, dll.
2. Lakukan pembagian tugas → peta 5R dan jadual.
3. Tentukan metode, misal 5 minutes resik.
4. Buat prosedur pelaksanaan
5. Siapkan peralatan
6. Implementasi

Kinclong strategy: Jadikan resik sebagai bagian dari tugas


harian

43
Siklus Perawatan Mingguan
RESIK INSPEKSI
Langkah-langkah dalam RESIK INSPEKSI :
1. Tentukan target → mesin, peralatan, ruangan, dll.
2. Tentukan inspektor → orang yang melakukan daily
cleanliness. Libatkan SPV atau group leader
3. Buat metode inspeksi → misal checklist.
4. Lakukan inspeksi
• Lihat mesin secara seksama
• Rasakan getaran, panas, atau hal lain yang tidak
normal

Dengan RESIK yang menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari,


kerusakan pada peralatan akan diketahui sedini mungkin.

Jika ada kondisi abnormal, maka seharusnya operator


adalah orang yang pertama mengetahui.
44
Siklus Perawatan Mingguan
RESIK MAINTENANCE

Menemukan Kondisi
Abnormal/ Rusak/
Defect

Tindakan

Instant Maintenance Maintenance oleh Team


oleh Operator Sendiri MTC
Operator segera memperbaiki/ Jika tak berhasil/ jenis
setting ulang peralatan untuk kerusakannya berat, maka operator
memperbaikinya membuat WO dan meminta
perbaikan ke MTC
45
Siklus Perawatan Mingguan
Instant Maintenance
▪ Jika terjadi ketidaknormalan pada mesin, operator harus
mampu melakukan perbaikan dengan segera
▪ Operator harus mampu menentukan dengan jelas perbaikan
apa yang harus bisa di kerjakan sendiri

Maintenance oleh MTC:


❖ Jika Kerusakan yang terjadi tidak bisa ditangani oleh Operator,
maka Operator harus menaruh kartu maintenance pada
peralatan yang rusak kemudian membuat maintenance
kanban (WO) untuk meminta bantuan pihak Maintenance.
❖ Masukkan ke dalam Maintenance checklist.

46
Planning
▪ Kalau contoh plotting jadual perawatan merupakan pekerjaan
penjadualan, lalu bagaimana dengan planning? Pekerjaan planning
yang dikenal di dalam penerapan Total Productive Maintenance,
Reliability Maintenance, Preventive Maintenance, World Class
Maintenance memadukannya sebagai Work Order yang di dalam
nya berisi Work Plan dan Job Plan.
▪ Work Plan terkait persiapan/ penyediaan prosedur-prosedur kerja,
safety, dokumen-dokumen gambar, dan sejenisnya, tetapi,
▪ Job Plan berisi kebutuhan peralatan fisik yang harus disiapkan
sebelum pekerjaan maintenance, seperti LOTO, Dial Indicator,
jangka sorong, meteran, dan sejenis alat fisik lainnya. Gabungan
dari Work Plan dan Job Plang, biasa di sebut Work Order (WO).
▪ Berikut di tunjukkan contoh WO yang di rancang untuk pekerjaan
perawatan model ISMO.

47
Cleaning and Inspecting
Inspection (I)
a. Memeriksa fungsi dari mekanisme kecepatan putar dan
kecepatan potong.
b. Memeriksa dan menyetel kopling gesek, kopling roda
gigi, poros utama dan bantalan, peluncur, rem, mur
pembawa.
c. Membersihkan filter oli pelumas dan oli pendingin,
sistem pengolian dan penyalur oli, serta serbuk kotoran
dan debu dari pengarah.
d. Mengencangkan mur-mur dan baut-baut pengikat, ganti
bila perlu.

48
Cleaning and Inspecting

49
Cleaning and Inspecting

50
Small Repair
Small Repair (S)
a. Kerjakan semua kegiatan yang dilakukan pada
inspection.
b. Membongkar 2-3 unit bagian peralatan yang
kemungkinan besar akan aus atau kotor dan
membersihkannya, jika diperlukan lamak lagi kantong-
kantong oli, ganti bagian yang sudah rusak lalu rakit dan
setel.
c. Mengadakan perbaikan bila diperlukan atau yang telah
dicatat pada inspeksi.

51
Small Repair

52
Small Repair

53
Small Repair

54
Cleaning and Inspecting
Medium Repair (M)
a. Kerjakan semua kegiatan perawatan yang dilakukan di
small repair, ditambah dengan membongkar semua
bagian yang kemungkinan akan aus dan harus diganti
atau diperbaiki.
b. Mengecat permukaan mesin yang sudah rusak.
c. Kalibrasi ulang dengan melakukan levelling pada mesin.

55
Medium Repair

56
Medium Repair

57
Medium Repair

58
Cleaning and Inspecting
Overhaul (O)
a. Ulangi semua tindakan perawatan yang dilakukan pada
medium repair, tetapi pembongkaran yang menyangkut
setiap unit, semua komponen yang sudah rusak dan
aus diganti dengan komponen baru.
b. Pemeriksaan pondasi mesin (pemasangan kedalaman
pondasi) dan perbaiki jika diperlukan.
c. Gerinda/lamak semua permukaan pengarah (guide
surface).
d. Mengecat semua permukaan yang harus dicat dengan
cat yang baru.

59
Overhaul

60
61
Tugas Planning and Scheduling
▪ PT TMPP-JTM bergerak dalam bidang pembuatan spareparts
mobil yang memasok PT Toyota Astra Motor. Kemudian
untuk mengerjakan spareparts, PT TMPP-JTM harus
mengerjakan bahan-bahan yang terbuat dari Baja Carbon
dan Cor.
▪ Oleh karena pemasaran sedang ramai, maka pihak
pelanggan yaitu PT Toyota Astra Motor minta agar
pemasokan ditingkatkan dua kali volume order dari
pembelian biasanya. Setelah disepakai dalam negosiasi
bisnis, tenyata untuk memenuhi permintaan, PT TMPP-JTM
harus mempekerjakan karyawannya menjadi tiga giliran kerja
atau tiga shift kerja.
▪ Sedangkan mesin yang dimiliki oleh PT TMPP-JTM ada 14
unit mesin dengan data sebagai berikut:

62
Tugas Planning and Scheduling
▪ Mesin Gergaji dua (2) Unit.
▪ Universal Milling Machine Aciera F4 empat (4) unit.
▪ Precision Drilling Machine Aciera 13 tiga (3) unit.
▪ Aciera F3 Square Universal Milling Machine empat (4) units.
▪ Simonet DZ-450 Turning Machine enam (6) unit
▪ Aciera 22VA Precision Drilling and Taping Mahine tiga (3)
unit.
▪ Mesin Gerinda Cylindrical tiga (3) unit.
▪ Mesin Skrap ada dua (2) unit.

63
Tugas Planning and Scheduling
▪ Buatkanlah penjadualan perawatannya.
▪ Buatkan pula Work Order untuk Inspeksi dan Small Repair untuk
setiap mesin.
▪ Bekerja sendiri-sendiri agar berpengalaman Menyusun jadual dan
merancang order kerja (Work Order) yang berisi Work Plan dan
Job Plan.
▪ Untuk pembuatan baik Penjadualan (Scheduling) mapun
perencanaan dalam bentuk Work Order (Work Plan-Job Plan),
silakan menggunakan File Excel (00-Work-Job Plan Turning –
Generik) yang telah di sediakan.
▪ Perlu di jelaskan bahwa Form Planning and Scheduling dalam
bentuk Excel sifatnya adalah pemandu. Jika menurut anda kondisi
Form-form tersebut masih kurang, silakan diperbaiki dan
diberitahukan di dalam tugas.
▪ Untuk gambar/poto-poto mesin yang tidak disediakan di lms,
dipersilakan bagi mahasiswa mencari, bisa browsing di internt.
Yang penting Ketika mengambil gambar, dipersilakan menyebut
sumbernya. 64
Tanya-Jawab:

65

Anda mungkin juga menyukai