TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
-2-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
5. Destinasi . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
-3-
11. Fasilitas . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
-4-
17. Organisasi . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
-5-
BAB II . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
-6-
BAB II
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL
Pasal 2
a. Destinasi . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
-7-
(7) Sasaran . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
-8-
Pasal 3
Pasal 4 . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
-9-
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7 . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 10 -
Pasal 7
a. DPN;
b. Pemasaran pariwisata nasional;
c. Industri pariwisata nasional; dan
d. Kelembagaan kepariwisataan nasional.
BAB III
PEMBANGUNAN DPN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 8
Bagian Kedua . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 11 -
Bagian Kedua
Perwilayahan Pembangunan DPN
Pasal 9
a. DPN; dan
b. KSPN.
Pasal 10
(2) KSPN . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 12 -
b. posisi . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 13 -
Pasal 11
Pasal 12
a. perencanaan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 14 -
Pasal 13
Bagian Ketiga . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 15 -
Bagian Ketiga
Pembangunan Daya Tarik Wisata
Pasal 14
Pasal 15
d. revitalisasi . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 16 -
Pasal 16
(4) Strategi . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 17 -
Bagian Keempat
Pembangunan Aksesibilitas Pariwisata
Pasal 17
Pasal 18 . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 18 -
Pasal 18
Pasal 19
(2) Strategi . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 19 -
Pasal 20
Pasal 21 . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 20 -
Pasal 21
a. jaringan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 21 -
Pasal 22
Pasal 23
a. ketersediaan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 22 -
Pasal 24
Bagian Kelima
Pembangunan Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan
Fasilitas Pariwisata
Pasal 25
c. pengendalian . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 23 -
Pasal 26
c. mendorong . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 24 -
Pasal 27
Bagian Keenam
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kepariwisataan
Pasal 28
c. peningkatan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 25 -
Pasal 29
a. memetakan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 26 -
d. meningkatkan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 27 -
b. meningkatkan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 28 -
d. meningkatkan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 29 -
Bagian Ketujuh
Pengembangan Investasi di Bidang Pariwisata
Pasal 30
Pasal 31
b. mengembangkan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 30 -
BAB IV
PEMBANGUNAN PEMASARAN
PARIWISATA NASIONAL
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 32
a. pengembangan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 31 -
Bagian Kedua
Pengembangan Pasar Wisatawan
Pasal 33
Pasal 34
f. meningkatkan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 32 -
Bagian Ketiga
Pengembangan Citra Pariwisata
Pasal 35
Pasal 36
b. nilai . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 33 -
Bagian Keempat
Pengembangan Kemitraan Pemasaran Pariwisata
Pasal 37
Pasal 38
a. keterpaduan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 34 -
Bagian Kelima
Pengembangan Promosi Pariwisata
Pasal 39
Pasal 40
(2) Strategi . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 35 -
BAB V
PEMBANGUNAN INDUSTRI
PARIWISATA NASIONAL
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 41
Bagian Kedua . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 36 -
Bagian Kedua
Penguatan Struktur Industri Pariwisata
Pasal 42
Pasal 43
Bagian Ketiga
Peningkatan Daya Saing Produk Pariwisata
Pasal 44
a. daya . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 37 -
Pasal 45
Pasal 46
Pasal 47
Pasal 48 . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 38 -
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50
Bagian Keempat . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 39 -
Bagian Keempat
Pengembangan Kemitraan Usaha Pariwisata
Pasal 51
Pasal 52
Bagian Kelima
Penciptaan Kredibilitas Bisnis
Pasal 53
Pasal 54 . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 40 -
Pasal 54
Bagian Keenam
Pengembangan Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
Pasal 55
Pasal 56
BAB VI . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 41 -
BAB VI
PEMBANGUNAN KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN NASIONAL
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 57
Bagian Kedua
Penguatan Organisasi Kepariwisataan
Pasal 58
e. mengembangkan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 42 -
Pasal 59
a. menguatkan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 43 -
Bagian Ketiga . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 44 -
Bagian Ketiga
Pembangunan Sumber Daya Manusia Pariwisata
Pasal 60
Pasal 61
Pasal 62
Pasal 63 . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 45 -
Pasal 63
Pasal 64
Bagian Keempat
Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan
Pasal 65
Arah kebijakan penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan untuk mendukung Pembangunan
Kepariwisataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57
huruf c, meliputi:
a. peningkatan penelitian yang berorientasi pada
pengembangan Destinasi Pariwisata;
b. peningkatan penelitian yang berorientasi pada
pengembangan Pemasaran Pariwisata;
c. peningkatan penelitian yang berorientasi pada
pengembangan Industri Pariwisata; dan
d. peningkatan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 46 -
Pasal 66
b. meningkatkan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 47 -
BAB VII . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 48 -
BAB VII
INDIKASI PROGRAM
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL
Pasal 67
BAB VIII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 68
(1) Pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan RIPPARNAS.
(2) Pengawasan . . .
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
- 49 -
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 69
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 70
Agar . . .
LAMPIRAN I
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 50 TAHUN 2011
TENTANG
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL
TAHUN 2010 - 2025
Sasaran strategis pembangunan kepariwisataan nasional sampai dengan tahun 2025 dituangkan dalam sejumlah indikator pencapaian sebagai
berikut:
1. JABARAN 222 (DUA RATUS DUA PULUH DUA) KAWASAN PENGEMBANGAN PARIWISATA NASIONAL (KPPN) DI 50 (LIMA PULUH)
DESTINASI PARIWISATA NASIONAL DAN 88 (DELAPAN PULUH DELAPAN) KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN)
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
1. KPPN Banda Aceh Kota dan sekitarnya
1. NANGROE ACEH 2. KPPN Weh dan sekitarnya 1. DPN BANDA ACEH–WEH dan sekitarnya
DARUSSALAM 3. KPPN Takengon dan sekitarnya
4. KPPN Simeulue dan sekitarnya
5. KPPN Nias Barat dan sekitarnya 2. DPN NIAS–SIMEULUE dan sekitarnya
6. KPPN Teluk Dalam dan sekitarnya
7. KPPN Medan Kota dan sekitarnya
2. SUMATERA UTARA 8. KPPN Tangkahan–Leuser dan sekitarnya
9. KPPN Bukit Lawang dan sekitarnya 3. DPN MEDAN–TOBA dan sekitarnya
10. KPPN Toba dan sekitarnya
11. KPPN Sibolga dan sekitarnya
-2-
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
12. KPPN Siberut dan sekitarnya
13. KPPN Sipora dan sekitarnya 4. DPN MENTAWAI–SIBERUT dan sekitarnya
14. KPPN Pagai Utara dan sekitarnya
15. KPPN Padang dan sekitarnya
16. KPPN Bukittinggi dan sekitarnya
3. SUMATERA BARAT
17. KPPN Singkarak dan sekitarnya
18. KPPN Batusangkar dan sekitarnya
5. DPN PADANG–BUKITTINGGI dan sekitarnya
19. KPPN Maninjau dan sekitarnya
20. KPPN Sawah Lunto dan sekitarnya
21. KPPN Pesisir Selatan dan sekitarnya
22. KPPN Muara Takus–Kampar dan sekitarnya
23. KPPN Pekanbaru Kota dan sekitarnya
24. KPPN Rupat–Bengkalis dan sekitarnya
4. RIAU 6. DPN PEKANBARU–RUPAT dan sekitarnya
25. KPPN Pulau Jemur–Rokan Hilir dan sekitarnya
26. KPPN Siak Inderapura dan sekitarnya
27. KPPN Bukit Tiga Puluh–Rengat dan sekitarnya
28. KPPN Jambi Kota dan sekitarnya
29. KPPN Muaro Jambi dan sekitarnya 7. DPN JAMBI–KERINCI SEBLAT dan sekitarnya
5. JAMBI
30. KPPN Berbak dan sekitarnya
31. KPPN Kerinci Seblat dan sekitarnya
6. KEPULAUAN RIAU 32. KPPN Nongsa dan sekitarnya 8. DPN BATAM–BINTAN dan sekitarnya
-3-
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
33. KPPN Nagoya–Batam Center dan sekitarnya
34. KPPN Galang–P. Abang dan sekitarnya
35. KPPN Lagoi–Bintan dan sekitarnya
36. KPPN Panyengat dan sekitarnya
37. KPPN Natuna dan sekitarnya
9. DPN NATUNA–ANAMBAS dan sekitarnya
38. KPPN Anambas dan sekitarnya
39. KPPN Pangkal Pinang–Sungai Liat dan
sekitarnya
40. KPPN Belinyu dan sekitarnya
7. BANGKA BELITUNG
41. KPPN Tanjung Kelayang–Belitung dan 10. DPN PALEMBANG–BABEL dan sekitarnya
sekitarnya
42. KPPN Punai–Belitung dan sekitarnya
43. KPPN Palembang Kota dan sekitarnya (Sungai
8. SUMATERA SELATAN Musi)
44. KPPN Pagaralam dan sekitarnya
45. KPPN Bengkulu Kota dan sekitarnya
46. KPPN Pantai Panjang dan sekitarnya 11. DPN BENGKULU–ENGGANO dan sekitarnya
9. BENGKULU
47. KPPN Rejanglebong dan sekitarnya
48. KPPN Enggano dan sekitarnya
49. KPPN Danau Ranau dan sekitarnya
10. LAMPUNG 12. DPN KRAKATAU–UJUNGKULON dan sekitarnya
50. KPPN Way Kambas dan sekitarnya
-4-
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
51. KPPN Bandar Lampung dan sekitarnya
52. KPPN Krui–Tanjung Setia dan sekitarnya
53. KPPN Bukit Barisan Selatan dan sekitarnya
54. KPPN Kalianda dan sekitarnya
55. KPPN Krakatau–Selat Sunda dan sekitarnya
56. KPPN Carita dan sekitarnya
57. KPPN Ujung Kulon dan sekitarnya
11. BANTEN
58. KPPN Serang–Banten Lama dan sekitarnya
59. KPPN Lebak–Badui dan sekitarnya
60. KPPN Kep Seribu dan sekitarnya
61. KPPN Kota Tua–Sunda Kelapa dan sekitarnya
12. DAERAH KHUSUS IBU KOTA 13. DPN JAKARTA–KEP SERIBU dan sekitarnya
62. KPPN Cbd Jakarta Kota dan sekitarnya
63. KPPN Cibubur–TMII dan sekitarnya
64. KPPN Puncak–Gede Pangrango dan sekitarnya
65. KPPN Bogor–Ciawi dan sekitarnya
14. DPN BOGOR–HALIMUN dan sekitarnya
66. KPPN Gunung Halimun dan sekitarnya
67. KPPN Pelabuhan Ratu dan sekitarnya
13. JAWA BARAT
68. KPPN Bandung Kota dan sekitarnya
69. KPPN Tangkuban Perahu dan sekitarnya
15. DPN BANDUNG–CIWIDEY dan sekitarnya
70. KPPN Lembang dan sekitarnya
71. KPPN Ciwidey dan sekitarnya
-5-
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
72. KPPN Tasikmalaya dan sekitarnya
73. KPPN Pangandaran dan sekitarnya
16. DPN PANGANDARAN–NUSAKAMBANGAN dan
74. KPPN Cilacap–Nusakambangan dan sekitarnya
sekitarnya
75. KPPN Baturaden dan sekitarnya
76. KPPN Karst Kebumen dan sekitarnya
77. KPPN Gedongsongo–Rawa Pening dan sekitarnya
78. KPPN Semarang Kota dan sekitarnya 17. DPN SEMARANG–KARIMUNJAWA dan
79. KPPN Karimunjawa–Semarang dan sekitarnya sekitarnya
80. KPPN Demak–Kudus dan sekitarnya
81. KPPN Solo Kota dan sekitarnya
14. JAWA TENGAH
82. KPPN Sangiran dan sekitarnya
83. KPPN Wonogiri dan sekitarnya
84. KPPN Cetho–Sukuh dan sekitarnya 18. DPN SOLO –SANGIRAN dan sekitarnya
85. KPPN Tawangmangu–Sarangan dan sekitarnya
86. KPPN Karst Pacitan dan sekitarnya
87. KPPN Karst Gunung Kidul dan sekitarnya
88. KPPN Borobudur–Mendut–Pawon dan sekitarnya
89. KPPN Dieng dan sekitarnya
19. DPN BOROBUDUR–YOGYAKARTA dan
90. KPPN Prambanan–Kalasan dan sekitarnya
15. DAERAH ISTIMEWA sekitarnya
91. KPPN Yogyakarta Kota dan sekitarnya
YOGYAKARTA
92. KPPN Pantai Selatan Yogyakarta dan sekitarnya
-6-
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
93. KPPN Merapi–Merbabu dan sekitarnya
94. KPPN Batu–Malang dan sekitarnya
95. KPPN Bromo–Tengger–Semeru dan sekitarnya 20. DPN BROMO–MALANG dan sekitarnya
96. KPPN Blitar–Kediri dan sekitarnya
97. KPPN Trowulan dan sekitarnya
98. KPPN Surabaya Kota dan sekitarnya
16. JAWA TIMUR 21. DPN SURABAYA–MADURA dan sekitarnya
99. KPPN Pamekasan dan sekitarnya
100. KPPN Sumenep dan sekitarnya
101. KPPN Ijen–Baluran dan sekitarnya
102. KPPN G Land–Alas Purwo dan sekitarnya 22. DPN IJEN–ALASPURWO dan sekitarnya
103. KPPN Meru Betiri dan sekitarnya
104. KPPN Bali Utara / Singaraja dan sekitarnya
105. KPPN Menjangan–Pemuteran dan sekitarnya
106. KPPN Taman Nasional Bali Barat dan sekitarnya
107. KPPN Bedugul dan sekitarnya
108. KPPN Kuta–Sanur–Nusa Dua dan sekitarnya
17. BALI 23. DPN BALI–NUSA LEMBONGAN dan sekitarnya
109. KPPN Nusa Penida dan sekitarnya
110. KPPN Ubud dan sekitarnya
111. KPPN Kintamani–Danau Batur dan sekitarnya
112. KPPN Besakih–Gunung Agung dan sekitarnya
113. KPPN Tulamben–Amed dan sekitarnya
-7-
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
114. KPPN Karangasem–Amuk dan sekitarnya
115. KPPN Rinjani dan sekitarnya
116. KPPN Gili Tramena dan sekitarnya
117. KPPN Mataram Kota dan sekitarnya
24. DPN LOMBOK – GILI TRAMENA dan sekitarnya
118. KPPN Pantai Selatan dan sekitarnya Lombok
18. NUSA TENGGARA BARAT 119. KPPN Praya–Sade dan sekitarnya
120. KPPN Sumbawa Barat dan sekitarnya
121. KPPN Moyo dan sekitarnya
122. KPPN Tambora dan sekitarnya 25. DPN MOYO–TAMBORA dan sekitarnya
123. KPPN Bima dan sekitarnya
124. KPPN Komodo dan sekitarnya
125. KPPN Labuhan Bajo dan sekitarnya 26. DPN KOMODO–RUTENG dan sekitarnya
126. KPPN Ruteng dan sekitarnya
127. KPPN Bajawa dan sekitarnya
128. KPPN Ende–Kelimutu dan sekitarnya 27. DPN KELIMUTU–MEUMERE dan sekitarnya
19. NUSA TENGGARA TIMUR 129. KPPN Meumere–Sikka dan sekitarnya
130. KPPN Waingapu–Laiwangi Wanggameti dan
sekitarnya
28. DPN SUMBA – WAIKABUBAK dan sekitarnya
131. KPPN Waikabubak–Manupeh Tanah Daru dan
sekitarnya
132. KPPN Larantuka dan sekitarnya 29. DPN ALOR–LEMBATA dan sekitarnya
-8-
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
133. KPPN Lamalera–Lembata dan sekitarnya
134. KPPN Alor–Kalabahi dan sekitarnya
135. KPPN Nemberala–Rotendao dan sekitarnya
30. DPN KUPANG–ROTENDAO dan sekitarnya
136. KPPN Kupang–Soe dan sekitarnya
137. KPPN Pontianak Kota dan sekitarnya
138. KPPN Singkawang dan sekitarnya 31. DPN PONTIANAK–SINGKAWANG dan sekitarnya
139. KPPN Sambas dan sekitarnya
140. KPPN Sentarum dan sekitarnya
20. KALIMANTAN BARAT 141. KPPN Betung Kerihun–Putusibau dan
sekitarnya 32. DPN SENTARUM–BETUNG KERIHUN dan
sekitarnya
142. KPPN Sintang dan sekitarnya
143. KPPN Bukit Raya–Bukit Baka dan sekitarnya
144. KPPN Gunung Palung dan sekitarnya
33. DPN PALANGKARAYA–TANJUNG PUTING dan
145. KPPN Tanjung Puting dan sekitarnya
21. KALIMANTAN TENGAH sekitarnya
146. KPPN Sebangau dan sekitarnya
147. KPPN Long Apari dan sekitarnya
148. KPPN Long Bagun dan sekitarnya 34. DPN LONG BAGUN–MELAK dan sekitarnya
149. KPPN Melak–Kersik Luway dan sekitarnya
22. KALIMANTAN TIMUR
150. KPPN Kota Bangun–Tanjung Isuy dan sekitarnya
35. DPN TENGGARONG–BALIKPAPAN dan
151. KPPN Tenggarong dan sekitarnya sekitarnya
152. KPPN Samarinda Kota dan sekitarnya
-9-
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
153. KPPN Bontang–Sangata dan sekitarnya
154. KPPN Balikpapan–Semboja dan sekitarnya
155. KPPN Tanjung Redeb dan sekitarnya
156. KPPN Derawan–Sangalaki dan sekitarnya 36. DPN DERAWAN–KAYAN MENTARANG dan
157. KPPN Kayan Mentarang dan sekitarnya sekitarnya
158. KPPN Tarakan dan sekitarnya
159. KPPN Martapura dan sekitarnya
37. DPN BANJARMASIN–MARTAPURA dan
23. KALIMANTAN SELATAN 160. KPPN Banjarmasin Kota dan sekitarnya
sekitarnya
161. KPPN Lhoksado dan sekitarnya
162. KPPN Makassar Kota dan sekitarnya
163. KPPN Maros Karst dan sekitarnya
164. KPPN Bulukumba dan sekitarnya 38. DPN MAKASSAR–TAKABONERATE dan
165. KPPN Sinjai dan sekitarnya sekitarnya
24. SULAWESI SELATAN 166. KPPN Selayar dan sekitarnya
167. KPPN Takabonerate dan sekitarnya
168. KPPN Sengkang dan sekitarnya
169. KPPN Toraja dan sekitarnya
170. KPPN Palopo dan sekitarnya
39. DPN TORAJA–LORELINDU dan sekitarnya
25. SULAWESI BARAT 171. KPPN Majene dan sekitarnya
172. KPPN Palu dan sekitarnya
26. SULAWESI TENGAH
173. KPPN Lore Lindu dan sekitarnya
- 10 -
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
174. KPPN Danau Poso dan sekitarnya
175. KPPN Banggai dan sekitarnya
176. KPPN Togean–Tomini dan sekitarnya
177. KPPN Gorontalo Kota–Limboto dan sekitarnya 40. DPN TOGEAN–GORONTALO dan sekitarnya
27. GORONTALO
178. KPPN Boalemo dan sekitarnya
179. KPPN Bogani Nani Wartabone dan sekitarnya
180. KPPN Manado Kota dan sekitarnya
181. KPPN Tomohon–Tondano dan sekitarnya
28. SULAWESI UTARA 182. KPPN Bunaken dan sekitarnya
41. DPN MANADO–BUNAKEN dan sekitarnya
183. KPPN Bitung–Lembeh dan sekitarnya
184. KPPN Likupang dan sekitarnya
185. KPPN Sangihe Talaud dan sekitarnya
186. KPPN Bau–Bau dan sekitarnya
187. KPPN Kendari dan sekitarnya
29. SULAWESI TENGGARA 42. DPN KENDARI–WAKATOBI dan sekitarnya
188. KPPN Rawa Aopa Watumohai dan sekitarnya
189. KPPN Wakatobi dan sekitarnya
190. KPPN Ternate dan sekitarnya
191. KPPN Tidore dan sekitarnya
30. MALUKU UTARA 192. KPPN Guraici dan sekitarnya 43. DPN HALMAHERA–MOROTAI dan sekitarnya
193. KPPN Maba dan sekitarnya
194. KPPN Tobelo dan sekitarnya
- 11 -
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
195. KPPN Morotai dan sekitarnya
196. KPPN Bandaneira dan sekitarnya
197. KPPN Ambon dan sekitarnya
198. KPPN Buru dan sekitarnya
31. MALUKU 44. DPN AMBON–BANDANEIRA dan sekitarnya
199. KPPN Manusela–Masohi dan sekitarnya
200. KPPN Tanimbar dan sekitarnya
201. KPPN Kai dan sekitarnya
202. KPPN Sorong dan sekitarnya
45. DPN SORONG–RAJA AMPAT dan sekitarnya
203. KPPN Raja Ampat dan sekitarnya
204. KPPN Teluk Bintuni dan sekitarnya
32. IRIAN JAYA BARAT
205. KPPN Manokwari dan sekitarnya
46. DPN MANOKWARI–FAK–FAK dan sekitarnya
206. KPPN Peg. Fak–Fak–Kumafa dan sekitarnya
207. KPPN Teluk Cenderawasih dan sekitarnya
208. KPPN Biak dan sekitarnya
209. KPPN Supiori dan sekitarnya
47. DPN BIAK–NUMFOR dan sekitarnya
210. KPPN Serui dan sekitarnya
211. KPPN Numfor dan sekitarnya
33. PAPUA
212. KPPN Jayapura Kota dan sekitarnya
213. KPPN Sentani dan sekitarnya
48. DPN SENTANI–WAMENA dan sekitarnya
214. KPPN Wamena dan sekitarnya
215. KPPN Jayawijaya dan sekitarnya
- 12 -
KAWASAN PENGEMBANGAN
PROVINSI DESTINASI PARIWISATA NASIONAL (DPN)
PARIWISATA NASIONAL (KPPN)
216. KPPN Timika –Lorenzt dan sekitarnya
217. KPPN Agats–Asmat dan sekitarnya
49. DPN TIMIKA–LORENZT dan sekitarnya
218. KPPN Paniai dan sekitarnya
219. KPPN C.A. Weyland dan sekitarnya
220. KPPN Wazur–Merauke dan sekitarnya
221. KPPN Danau Bian dan sekitarnya 50. DPN MERAUKE–WAZUR dan sekitarnya
222. KPPN Kimaan dan sekitarnya
- 13 -
4. PETA SEBARAN 50 (LIMA PULUH) DESTINASI PARIWISATA NASIONAL DAN 222 (DUA RATUS DUA PULUH DUA) KAWASAN
PENGEMBANGAN PARIWISATA NASIONAL
- 66 -
5. PETA SEBARAN 50 (LIMA PULUH) DESTINASI PARIWISATA NASIONAl, 222 (DUA RATUS DUA PULUH DUA) KAWASAN PENGEMBANGAN
PARIWISATA NASIONAL DAN 88 (DELAPAN PULUH DELAPAN) KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL
37. KSPN. Kerinci Seblat dan sekitarnya 58. KSPN. Kota Bangun–Tanjung Isuy dan 79. KSPN. Taman Nasional Bali Barat dan
38. KSPN. Trowulan dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
39. KSPN. Way Kambas dan sekitarnya 59. KSPN. Kayan Mentarang dan sekitarnya 80. KSPN. Tulamben–Amed dan sekitarnya
40. KSPN. Prambanan–Kalasan dan 60. KSPN. Ciwidey dan sekitarnya 81. KSPN. Bedugul dan sekitarnya
sekitarnya 61. KSPN. Tomohon–Tondano dan sekitarnya 82. KSPN. Nusa Penida dan sekitarnya
41. KSPN. Kuta–Sanur–Nusa Dua dan 62. KSPN. Danau Ranau dan sekitarnya 83. KSPN. Ubud dan sekitarnya
sekitarnya 63. KSPN. Biak dan sekitarnya 84. KSPN. Besakih–Gunung Agung dan sekitarnya
42. KSPN. Morotai dan sekitarnya 64. KSPN. Tangkuban Perahu dan sekitarnya 85. KSPN. Long Bagun dan sekitarnya
43. KSPN. Sentani dan sekitarnya 65. KSPN. Maninjau dan sekitarnya 86. KSPN. Sambas dan sekitarnya
44. KSPN. Sangiran dan sekitarnya 66. KSPN. Nemberala–Rotendao dan sekitarnya 87. KSPN. Gorontalo Kota–Limboto dan sekitarnya
45. KSPN. Takabonerate dan sekitarnya 67. KSPN. Pantai Selatan Yogya dan sekitarnya 88. KSPN. Wazur–Merauke dan sekitarnya
46. KSPN. Rupat dan sekitarnya 68. KSPN. Karst Gunung Kidul dan sekitarnya
47. KSPN. Agats–Asmat dan sekitarnya 69. KSPN. Halimun dan sekitarnya
48. KSPN. Pagaralam dan sekitarnya 70. KSPN. Ijen–Baluran dan sekitarnya
49. KSPN. Krakatau dan sekitarnya 71. KSPN. Waikabubak–Manupeh Tanah Daru
50. KSPN. Natuna dan sekitarnya dan sekitarnya
51. KSPN. Alor–Kalabahi dan sekitarnya 72. KSPN. Karangasem– Amuk dan sekitarnya
52. KSPN. Yogyakarta Kota dan 73. KSPN. Lagoi-Bintan dan sekitarnya
sekitarnya 74. KSPN. Enggano dan sekitarnya
53. KSPN. Lhoksado dan sekitarnya 75. KSPN. Bandung Kota dan sekitarnya
54. KSPN. Karst Pacitan dan sekitarnya 76. KSPN. Puncak–Gede Pangrango dan
55. KSPN. Bali Utara / Singaraja dan sekitarnya
sekitarnya 77. KSPN. Teluk Cenderawasih dan sekitarnya
56. KSPN. Gili Tramena dan sekitarnya 78. KSPN. Menjangan–Pemuteran dan
57. KSPN. Moyo dan sekitarnya sekitarnya
-3-
PETA SEBARAN 88 (DELAPAN PULUH DELAPAN) KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL DALAM 50 (LIMA PULUH)
DESTINASI PARIWISATA NASIONAL
Bagian A
32. DPN. Bandung–Ciwidey dan 38. DPN. Surabaya–Madura dan 44. DPN. Tenggarong–Balikpapan dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
33. DPN. Solo–Sangiran dan 39. DPN. Pekanbaru–Rupat dan 45. DPN. Biak–Numfor dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 46. DPN. Ijen–Alaspurwo dan sekitarnya
34. DPN. Halmahera–Morotai dan 40. DPN. Timika–Lorenzt dan 47. DPN. Pontianak–Singkawang dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
35. DPN. Sentani–Wamena dan 41. DPN. Bengkulu–Enggano dan 48. DPN. Long Bagun–Melak dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
36. DPN. Jambi–Kerinci Seblat dan 42. DPN. Natuna–Anambas dan 49. DPN. Manokwari–Fak–fak dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
37. DPN. Bogor–Halimun dan 43. DPN. Banjarmasin– 50. DPN. Merauke–Wazur dan
sekitarnya Martapura dan sekitarnya sekitarnya
1.2. Pengembangan Rencana Detail Pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, yang mencakup: Kementerian yang
1. KSPN. Kintamani–Danau 9. KSPN. Bunaken dan sekitarnya 17. KSPN. Dieng dan sekitarnya membidangi urusan
Batur dan sekitarnya 10. KSPN. Raja Ampat dan sekitarnya 18. KSPN. Wakatobi dan sekitarnya kepariwisataan
2. KSPN. Komodo dan sekitarnya 11. KSPN. Pangandaran dan 19. KSPN. Pantai Selatan Lombok dan
3. KSPN. Borobudur dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 12. KSPN. Toraja dan sekitarnya 20. KSPN. Siberut dan sekitarnya
4. KSPN. Rinjani dan sekitarnya 13. KSPN. Ende–Kelimutu dan 21. KSPN. Derawan–Sangalaki dan
5. KSPN. Nongsa - Pulau Abang sekitarnya sekitarnya
dan sekitarnya 14. KSPN. Kota Tua–Sunda Kelapa 22. KSPN. Bitung–Lembeh dan
6. KSPN. Toba dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
7. KSPN. Bukittinggi dan 15. KSPN. Tanjung Puting dan 23. KSPN. Singkarak dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 24. KSPN. Sentarum dan sekitarnya
8. KSPN. Bromo–Tengger–Semeru 16. KSPN. Teluk Dalam-Nias dan 25. KSPN. Bandaneira dan sekitarnya
dan sekitarnya sekitarnya
-6-
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
26. KSPN. Weh dan sekitarnya 41. KSPN. Kuta–Sanur–Nusa Dua dan 60. KSPN. Ciwidey dan sekitarnya
27. KSPN. Kep Seribu dan sekitarnya 61. KSPN. Tomohon–Tondano dan
sekitarnya 42. KSPN. Morotai dan sekitarnya sekitarnya
28. KSPN. Ujung Kulon- Tanjung 43. KSPN. Sentani dan sekitarnya 62. KSPN. Danau Ranau dan sekitarnya
Lesung dan sekitarnya 44. KSPN. Sangiran dan sekitarnya 63. KSPN. Biak dan sekitarnya
29. KSPN. Togean–Tomini dan 45. KSPN. Takabonerate dan 64. KSPN. Tangkuban Perahu dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
30. KSPN. Merapi–Merbabu dan 46. KSPN. Rupat dan sekitarnya 65. KSPN. Maninjau dan sekitarnya
sekitarnya 47. KSPN. Agats–Asmat dan 66. KSPN. Nemberala–Rotendao dan
31. KSPN. Karimunjawa dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 48. KSPN. Pagaralam dan sekitarnya 67. KSPN. Pantai Selatan Yogyakarta
32. KSPN. Tambora dan sekitarnya 49. KSPN. Krakatau dan sekitarnya 68. KSPN. Karst Gunung Kidul dan
33. KSPN. Tangkahan dan 50. KSPN. Natuna dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 51. KSPN. Alor–Kalabahi dan 69. KSPN. Halimun dan sekitarnya
34. KSPN. Palembang Kota dan sekitarnya 70. KSPN. Ijen–Baluran dan sekitarnya
sekitarnya (Sungai Musi) 52. KSPN. Yogyakartakarta Kota dan 71. KSPN. Waikabubak–Manupeh
35. KSPN. Tanjung Kelayang dan sekitarnya Tanah Daru dan sekitarnya
sekitarnya 53. KSPN. Lhoksado dan sekitarnya 72. KSPN. Karangasem– Amuk dan
36. KSPN. Muaro Jambi dan 54. KSPN. Karst Pacitan dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 73. KSPN. Lagoi dan sekitarnya
37. KSPN. Kerinci Seblat dan 55. KSPN. Bali Utara / Singaraja dan 74. KSPN. Enggano dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 75. KSPN. Bandung Kota dan
38. KSPN. Trowulan dan 56. KSPN. Gili Tramena dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 76. KSPN. Puncak–Gede Pangrango dan
39. KSPN. Way Kambas dan 57. KSPN. Moyo dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 58. KSPN. Kota Bangun–Tanjung Isuy 77. KSPN. Teluk Cenderawasih dan
40. KSPN. Prambanan–Kalasan dan sekitarnya sekitarnya
dan sekitarnya 59. KSPN. Kayan Mentarang dan 78. KSPN. Menjangan–Pemuteran dan
sekitarnya sekitarnya
-7-
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
79. KSPN. Taman Nasional Bali 85. KSPN. Long Bagun dan sekitarnya
Barat dan sekitarnya 86. KSPN. Sambas dan sekitarnya
80. KSPN. Tulamben–Amed dan 87. KSPN. Gorontalo Kota–Limboto
sekitarnya dan sekitarnya
81. KSPN. Bedugul dan sekitarnya 88. KSPN. Wazur–Merauke dan
82. KSPN. Nusa Penida dan sekitarnya
sekitarnya
83. KSPN. Ubud dan sekitarnya
84. KSPN. Besakih–Gunung Agung
dan sekitarnya
2. Indikasi program Pasal 13 ayat (1) huruf b
2.1. Pengembangan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada daya tarik wisata prioritas di Kawasan Strategis Pariwisata Kementerian yang
Nasional, yang mencakup: membidangi urusan
1. KSPN. Kintamani–Danau 9. KSPN. Bunaken dan sekitarnya 17. KSPN. Dieng dan sekitarnya pekerjaan umum
Batur dan sekitarnya 10. KSPN. Raja Ampat dan 18. KSPN. Wakatobi dan sekitarnya
2. KSPN. Komodo dan sekitarnya 19. KSPN. Pantai Selatan Lombok dan
sekitarnya 11. KSPN. Pangandaran dan sekitarnya
3. KSPN. Borobudur dan sekitarnya 20. KSPN. Siberut dan sekitarnya
sekitarnya 12. KSPN. Toraja dan sekitarnya 21. KSPN. Derawan–Sangalaki dan
4. KSPN. Rinjani dan sekitarnya 13. KSPN. Ende–Kelimutu dan sekitarnya
5. KSPN. Nongsa - Pulau Abang sekitarnya 22. KSPN. Bitung–Lembeh dan
dan sekitarnya 14. KSPN. Kota Tua–Sunda Kelapa sekitarnya
6. KSPN. Toba dan sekitarnya dan sekitarnya 23. KSPN. Singkarak dan sekitarnya
7. KSPN. Bukittinggi dan 15. KSPN. Tanjung Puting dan 24. KSPN. Sentarum dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 25. KSPN. Bandaneira dan sekitarnya
8. KSPN. Bromo–Tengger– 16. KSPN. Teluk Dalam-Nias dan 26. KSPN. Weh dan sekitarnya
Semeru dan sekitarnya sekitarnya 27. KSPN. Kep Seribu dan sekitarnya
-8-
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
28. KSPN. Ujung Kulon- 42. KSPN. Morotai dan sekitarnya 61. KSPN. Tomohon–Tondano dan
Tanjung Lesung dan 43. KSPN. Sentani dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 44. KSPN. Sangiran dan sekitarnya 62. KSPN. Danau Ranau dan sekitarnya
29. KSPN. Togean–Tomini dan 45. KSPN. Takabonerate dan 63. KSPN. Biak dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 64. KSPN. Tangkuban Perahu dan
30. KSPN. Merapi–Merbabu dan 46. KSPN. Rupat dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 47. KSPN. Agats–Asmat dan 65. KSPN. Maninjau dan sekitarnya
31. KSPN. Karimunjawa dan sekitarnya 66. KSPN. Nemberala–Rotendao dan
sekitarnya 48. KSPN. Pagaralam dan sekitarnya sekitarnya
32. KSPN. Tambora dan 49. KSPN. Krakatau dan sekitarnya 67. KSPN. Pantai Selatan Yogyakarta
sekitarnya 50. KSPN. Natuna dan sekitarnya 68. KSPN. Karst Gunung Kidul dan
33. KSPN. Tangkahan dan 51. KSPN. Alor–Kalabahi dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 69. KSPN. Halimun dan sekitarnya
34. KSPN. Palembang Kota dan 52. KSPN. Yogyakartakarta Kota dan 70. KSPN. Ijen–Baluran dan sekitarnya
sekitarnya (Sungai Musi) sekitarnya 71. KSPN. Waikabubak–Manupeh
35. KSPN. Tanjung Kelayang dan 53. KSPN. Lhoksado dan sekitarnya Tanah Daru dan sekitarnya
sekitarnya 54. KSPN. Karst Pacitan dan 72. KSPN. Karangasem– Amuk dan
36. KSPN. Muaro Jambi dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 55. KSPN. Bali Utara / Singaraja 73. KSPN. Lagoi dan sekitarnya
37. KSPN. Kerinci Seblat dan dan sekitarnya 74. KSPN. Enggano dan sekitarnya
sekitarnya 56. KSPN. Gili Tramena dan 75. KSPN. Bandung Kota dan
38. KSPN. Trowulan dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 57. KSPN. Moyo dan sekitarnya 76. KSPN. Puncak–Gede Pangrango dan
39. KSPN. Way Kambas dan 58. KSPN. Kota Bangun–Tanjung sekitarnya
sekitarnya Isuy dan sekitarnya 77. KSPN. Teluk Cenderawasih dan
40. KSPN. Prambanan–Kalasan 59. KSPN. Kayan Mentarang dan sekitarnya
dan sekitarnya sekitarnya 78. KSPN. Menjangan–Pemuteran dan
41. KSPN. Kuta–Sanur–Nusa 60. KSPN. Ciwidey dan sekitarnya sekitarnya
Dua dan sekitarnya
-9-
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
79. KSPN. Taman Nasional Bali 84. KSPN. Besakih–Gunung Agung
Barat dan sekitarnya dan sekitarnya
80. KSPN. Tulamben–Amed dan 85. KSPN. Long Bagun dan
sekitarnya sekitarnya
81. KSPN. Bedugul dan 86. KSPN. Sambas dan sekitarnya
sekitarnya 87. KSPN. Gorontalo Kota–Limboto
82. KSPN. Nusa Penida dan dan sekitarnya
sekitarnya 88. KSPN. Wazur–Merauke dan
83. KSPN. Ubud dan sekitarnya sekitarnya
3. Indikasi program Pasal 13 ayat (2)
3.1. Penyiapan rancangan peraturan tentang rencana induk Pembangunan Destinasi Pariwisata Nasional, yang mencakup: Kementerian yang
membidangi urusan
1. DPN. Bali–Nusa Lembongan dan 10. DPN. Sorong–Raja Ampat dan 18. DPN. Mentawai–Siberut dan kepariwisataan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
2. DPN. Komodo–Ruteng dan 11. DPN. Pangandaran– 19. DPN. Nias–Simeulue dan
sekitarnya Nusakambangan dan sekitarnya sekitarnya
3. DPN. Borobudur–Yogyakarta Dan 12. DPN. Toraja–Lorelindu dan 20. DPN. Kendari–Wakatobi dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
4. DPN. Lombok – Gili Tramena dan 13. DPN. Kelimutu–Meumere dan 21. DPN. Derawan–Kayan
sekitarnya sekitarnya Mentarang dan sekitarnya
5. DPN. Batam–Bintan dan sekitarnya 14. DPN. Jakarta–Kepulauan Seribu 22. DPN. Sentarum–Betung
6. DPN. Medan–Toba dan sekitarnya dan sekitarnya Kerihun dan sekitarnya
7. DPN. Padang–Bukittinggi dan 15. DPN. Palembang–Babel dan 23. DPN. Ambon–Bandaneira dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
8. DPN. Bromo–Malang dan 16. DPN. Palangkaraya–Tanjung 24. DPN. Banda Aceh–Weh dan
sekitarnya Puting dan sekitarnya sekitarnya
9. DPN. Manado–Bunaken dan 17. DPN. Makassar–Takabonerate dan 25. DPN. Krakatau–Ujungkulon
sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
- 10 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
26. DPN. Togean–Gorontalo dan 35. DPN. Sentani–Wamena dan 43. DPN. Banjarmasin–Martapura
sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
27. DPN. Semarang–Karimunjawa dan 36. DPN. Jambi–Kerinci Seblat dan 44. DPN. Tenggarong–Balikpapan
sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
28. DPN. Alor–Lembata dan sekitarnya 37. DPN. Bogor–Halimun dan 45. DPN. Biak–Numfor dan
29. DPN. Kupang–Rotendao dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 38. DPN. Surabaya–Madura dan 46. DPN. Ijen–Alaspurwo dan
30. DPN. Sumba – Waikabubak dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 39. DPN. Pekanbaru–Rupat dan 47. DPN. Pontianak–Singkawang
31. DPN. Moyo–Tambora dan sekitarnya dan sekitarnya
sekitarnya 40. DPN. Timika–Lorenzt dan 48. DPN. Long Bagun–Melak dan
32. DPN. Bandung–Ciwidey dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 41. DPN. Bengkulu–Enggano dan 49. DPN. Manokwari–Fak–fak dan
33. DPN. Solo –Sangiran dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 42. DPN. Natuna–Anambas dan 50. DPN. Merauke–Wazur dan
34. DPN. Halmahera–Morotai dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya
3.2. Penyiapan rancangan peraturan tentang rencana detail Pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, yang Kementerian yang
mencakup: membidangi urusan
1. KSPN. Kintamani–Danau 7. KSPN. Bukittinggi dan sekitarnya 14. KSPN. Kota Tua–Sunda Kelapa dan kepariwisataan
Batur dan sekitarnya 8. KSPN. Bromo–Tengger–Semeru dan sekitarnya
2. KSPN. Komodo dan sekitarnya sekitarnya 15. KSPN. Tanjung Puting dan sekitarnya
3. KSPN. Borobudur dan 9. KSPN. Bunaken dan sekitarnya 16. KSPN. Teluk Dalam-Nias dan
sekitarnya 10. KSPN. Raja Ampat dan sekitarnya sekitarnya
4. KSPN. Rinjani dan sekitarnya 11. KSPN. Pangandaran dan sekitarnya 17. KSPN. Dieng dan sekitarnya
5. KSPN. Nongsa - Pulau Abang 12. KSPN. Toraja dan sekitarnya 18. KSPN. Wakatobi dan sekitarnya
dan sekitarnya 13. KSPN. Ende–Kelimutu dan 19. KSPN. Pantai Selatan Lombok dan
6. KSPN. Toba dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
- 11 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
20. KSPN. Siberut dan sekitarnya 36. KSPN. Muaro Jambi dan sekitarnya 56. KSPN. Gili Tramena dan sekitarnya
21. KSPN. Derawan–Sangalaki dan 37. KSPN. Kerinci Seblat dan sekitarnya 57. KSPN. Moyo dan sekitarnya
sekitarnya 38. KSPN. Trowulan dan sekitarnya 58. KSPN. Kota Bangun–Tanjung Isuy dan
22. KSPN. Bitung–Lembeh dan 39. KSPN. Way Kambas dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 40. KSPN. Prambanan–Kalasan dan 59. KSPN. Kayan Mentarang dan
23. KSPN. Singkarak dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 41. KSPN. Kuta–Sanur–Nusa Dua dan 60. KSPN. Ciwidey dan sekitarnya
24. KSPN. Sentarum dan sekitarnya 61. KSPN. Tomohon–Tondano dan
sekitarnya 42. KSPN. Morotai dan sekitarnya sekitarnya
25. KSPN. Bandaneira dan 43. KSPN. Sentani dan sekitarnya 62. KSPN. Danau Ranau dan sekitarnya
sekitarnya 44. KSPN. Sangiran dan sekitarnya 63. KSPN. Biak dan sekitarnya
26. KSPN. Weh dan sekitarnya 45. KSPN. Takabonerate dan sekitarnya 64. KSPN. Tangkuban Perahu dan
27. KSPN. Kep Seribu dan 46. KSPN. Rupat dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 47. KSPN. Agats–Asmat dan sekitarnya 65. KSPN. Maninjau dan sekitarnya
28. KSPN. Ujung Kulon- Tanjung 48. KSPN. Pagaralam dan sekitarnya 66. KSPN. Nemberala–Rotendao dan
Lesung dan sekitarnya 49. KSPN. Krakatau dan sekitarnya sekitarnya
29. KSPN. Togean–Tomini dan 50. KSPN. Natuna dan sekitarnya 67. KSPN. Pantai Selatan Yogyakarta
sekitarnya 51. KSPN. Alor–Kalabahi dan sekitarnya 68. KSPN. Karst Gunung Kidul dan
30. KSPN. Merapi–Merbabu dan 52. KSPN. Yogyakartakarta Kota dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 69. KSPN. Halimun dan sekitarnya
31. KSPN. Karimunjawa dan 53. KSPN. Lhoksado dan sekitarnya 70. KSPN. Ijen–Baluran dan sekitarnya
sekitarnya 54. KSPN. Karst Pacitan dan sekitarnya 71. KSPN. Waikabubak–Manupeh Tanah
32. KSPN. Tambora dan sekitarnya 55. KSPN. Bali Utara / Singaraja dan Daru dan sekitarnya
33. KSPN. Tangkahan dan sekitarnya 72. KSPN. Karangasem– Amuk dan
sekitarnya sekitarnya
34. KSPN. Palembang Kota dan 73. KSPN. Lagoi dan sekitarnya
sekitarnya (Sungai Musi) 74. KSPN. Enggano dan sekitarnya
35. KSPN. Tanjung Kelayang dan
sekitarnya
- 12 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
75. KSPN. Bandung Kota dan 80. KSPN. Tulamben–Amed dan 85. KSPN. Long Bagun dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 86. KSPN. Sambas dan sekitarnya
76. KSPN. Puncak–Gede 81. KSPN. Bedugul dan sekitarnya 87. KSPN. Gorontalo Kota–Limboto dan
Pangrango dan sekitarnya 82. KSPN. Nusa Penida dan sekitarnya sekitarnya
77. KSPN. Teluk Cenderawasih 83. KSPN. Ubud dan sekitarnya 88. KSPN. Wazur–Merauke dan sekitarnya
dan sekitarnya 84. KSPN. Besakih–Gunung Agung dan
78. KSPN. Menjangan–Pemuteran sekitarnya
dan sekitarnya
79. KSPN. Taman Nasional Bali
Barat dan sekitarnya
3.3. Penyiapan rancangan peraturan tentang tata bangunan dan lingkungan pada daya tarik wisata prioritas di Kawasan Kementerian yang
Strategis Pariwisata Nasional, yang mencakup: membidangi urusan
1. KSPN. Kintamani–Danau 10. KSPN. Raja Ampat dan 19. KSPN. Pantai Selatan Lombok dan pekerjaan umum
Batur dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
2. KSPN. Komodo dan sekitarnya 11. KSPN. Pangandaran dan 20. KSPN. Siberut dan sekitarnya
3. KSPN. Borobudur dan sekitarnya 21. KSPN. Derawan–Sangalaki dan
sekitarnya 12. KSPN. Toraja dan sekitarnya sekitarnya
4. KSPN. Rinjani dan sekitarnya 13. KSPN. Ende–Kelimutu dan 22. KSPN. Bitung–Lembeh dan sekitarnya
5. KSPN. Nongsa - Pulau Abang sekitarnya 23. KSPN. Singkarak dan sekitarnya
dan sekitarnya 14. KSPN. Kota Tua–Sunda Kelapa 24. KSPN. Sentarum dan sekitarnya
6. KSPN. Toba dan sekitarnya dan sekitarnya 25. KSPN. Bandaneira dan sekitarnya
7. KSPN. Bukittinggi dan 15. KSPN. Tanjung Puting dan 26. KSPN. Weh dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 27. KSPN. Kep Seribu dan sekitarnya
8. KSPN. Bromo–Tengger–Semeru 16. KSPN. Teluk Dalam-Nias dan 28. KSPN. Ujung Kulon- Tanjung Lesung
dan sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
9. KSPN. Bunaken dan 17. KSPN. Dieng dan sekitarnya 29. KSPN. Togean–Tomini dan sekitarnya
sekitarnya 18. KSPN. Wakatobi dan sekitarnya
- 13 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
30. KSPN. Merapi–Merbabu dan 44. KSPN. Sangiran dan sekitarnya 62. KSPN. Danau Ranau dan sekitarnya
sekitarnya 45. KSPN. Takabonerate dan 63. KSPN. Biak dan sekitarnya
31. KSPN. Karimunjawa dan sekitarnya 64. KSPN. Tangkuban Perahu dan
sekitarnya 46. KSPN. Rupat dan sekitarnya sekitarnya
32. KSPN. Tambora dan 47. KSPN. Agats–Asmat dan 65. KSPN. Maninjau dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 66. KSPN. Nemberala–Rotendao dan
33. KSPN. Tangkahan dan 48. KSPN. Pagaralam dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 49. KSPN. Krakatau dan sekitarnya 67. KSPN. Pantai Selatan Yogyakarta
34. KSPN. Palembang Kota dan 50. KSPN. Natuna dan sekitarnya 68. KSPN. Karst Gunung Kidul dan
sekitarnya (Sungai Musi) 51. KSPN. Alor–Kalabahi dan sekitarnya
35. KSPN. Tanjung Kelayang dan sekitarnya 69. KSPN. Halimun dan sekitarnya
sekitarnya 52. KSPN. Yogyakartakarta Kota dan 70. KSPN. Ijen–Baluran dan sekitarnya
36. KSPN. Muaro Jambi dan sekitarnya 71. KSPN. Waikabubak–Manupeh Tanah
sekitarnya 53. KSPN. Lhoksado dan sekitarnya Daru dan sekitarnya
37. KSPN. Kerinci Seblat dan 54. KSPN. Karst Pacitan dan 72. KSPN. Karangasem– Amuk dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
38. KSPN. Trowulan dan 55. KSPN. Bali Utara / Singaraja 73. KSPN. Lagoi dan sekitarnya
sekitarnya dan sekitarnya 74. KSPN. Enggano dan sekitarnya
39. KSPN. Way Kambas dan 56. KSPN. Gili Tramena dan 75. KSPN. Bandung Kota dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 76. KSPN. Puncak–Gede Pangrango dan
40. KSPN. Prambanan–Kalasan 57. KSPN. Moyo dan sekitarnya sekitarnya
dan sekitarnya 58. KSPN. Kota Bangun–Tanjung 77. KSPN. Teluk Cenderawasih dan
41. KSPN. Kuta–Sanur–Nusa Dua Isuy dan sekitarnya sekitarnya
dan sekitarnya 59. KSPN. Kayan Mentarang dan 78. KSPN. Menjangan–Pemuteran dan
42. KSPN. Morotai dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
43. KSPN. Sentani dan sekitarnya 60. KSPN. Ciwidey dan sekitarnya 79. KSPN. Taman Nasional Bali Barat dan
61. KSPN. Tomohon–Tondano dan sekitarnya
sekitarnya
- 14 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
80. KSPN. Tulamben–Amed dan 85. KSPN. Long Bagun dan
sekitarnya sekitarnya
81. KSPN. Bedugul dan sekitarnya 86. KSPN. Sambas dan sekitarnya
82. KSPN. Nusa Penida dan 87. KSPN. Gorontalo Kota–Limboto
sekitarnya dan sekitarnya
83. KSPN. Ubud dan sekitarnya 88. KSPN. Wazur–Merauke dan
84. KSPN. Besakih–Gunung sekitarnya
Agung dan sekitarnya
3.4. Penetapan Regulasi rencana induk Pembangunan Destinasi Pariwisata Nasional, yang mencakup: Kementerian yang
membidangi urusan
1. DPN. Bali–Nusa Lembongan 10. DPN. Sorong–Raja Ampat 18. DPN. Mentawai–Siberut dan kepariwisataan
dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
2. DPN. Komodo–Ruteng dan 11. DPN. Pangandaran– 19. DPN. Nias–Simeulue dan
sekitarnya Nusakambangan dan sekitarnya
3. DPN. Borobudur–Yogyakarta sekitarnya 20. DPN. Kendari–Wakatobi dan
Dan sekitarnya 12. DPN. Toraja–Lorelindu dan sekitarnya
4. DPN. Lombok – Gili Tramena sekitarnya 21. DPN. Derawan–Kayan Mentarang
dan sekitarnya 13. DPN. Kelimutu–Meumere dan sekitarnya
5. DPN. Batam–Bintan dan dan sekitarnya 22. DPN. Sentarum–Betung Kerihun
sekitarnya 14. DPN. Jakarta–Kep Seribu dan sekitarnya
6. DPN. Medan–Toba dan dan sekitarnya 23. DPN. Ambon–Bandaneira dan
sekitarnya 15. DPN. Palembang–Babel dan sekitarnya
7. DPN. Padang–Bukittinggi dan sekitarnya 24. DPN. Banda Aceh–Weh dan
sekitarnya 16. DPN. Palangkaraya–Tanjung sekitarnya
8. DPN. Bromo–Malang dan Puting dan sekitarnya 25. DPN. Krakatau–Ujungkulon dan
sekitarnya 17. DPN. Makassar– sekitarnya
9. DPN. Manado–Bunaken dan Takabonerate dan 26. DPN. Togean–Gorontalo dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
- 15 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
27. DPN. Semarang–Karimunjawa 35. DPN. Sentani–Wamena dan 43. DPN. Banjarmasin–Martapura
dan sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
28. DPN. Alor–Lembata dan 36. DPN. Jambi–Kerinci seblat 44. DPN. Tenggarong–Balikpapan
sekitarnya dan sekitarnya dan sekitarnya
29. DPN. Kupang–Rotendao dan 37. DPN. Bogor–Halimun dan 45. DPN. Biak–Numfor dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
30. DPN. Sumba – Waikabubak 38. DPN. Surabaya–Madura dan 46. DPN. Ijen–Alaspurwo dan
dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
31. DPN. Moyo–Tambora dan 39. DPN. Pekanbaru–Rupat dan 47. DPN. Pontianak–Singkawang dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
32. DPN. Bandung–Ciwidey dan 40. DPN. Timika–Lorenzt dan 48. DPN. Long Bagun–Melak dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
33. DPN. Solo –Sangiran dan 41. DPN. Bengkulu–Enggano 49. DPN. Manokwari–Fak–fak dan
sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
34. DPN. Halmahera–Morotai dan 42. DPN. Natuna–Anambas dan 50. DPN. Merauke–Wazur dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
3.5. Penetapan Regulasi Rencana Detail Pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, yang mencakup: Kementerian yang
1. KSPN. Kintamani–Danau 8. KSPN. Bromo–Tengger–Semeru 15. KSPN. Tanjung Puting dan membidangi urusan
Batur dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya kepariwisataan
2. KSPN. Komodo dan sekitarnya 9. KSPN. Bunaken dan sekitarnya 16. KSPN. Teluk Dalam-Nias dan
3. KSPN. Borobudur dan 10. KSPN. Raja Ampat dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 11. KSPN. Pangandaran dan 17. KSPN. Dieng dan sekitarnya
4. KSPN. Rinjani dan sekitarnya sekitarnya 18. KSPN. Wakatobi dan sekitarnya
5. KSPN. Nongsa - Pulau Abang 12. KSPN. Toraja dan sekitarnya 19. KSPN. Pantai Selatan Lombok dan
dan sekitarnya 13. KSPN. Ende–Kelimutu dan sekitarnya
6. KSPN. Toba dan sekitarnya sekitarnya 20. KSPN. Siberut dan sekitarnya
7. KSPN. Bukittinggi dan 14. KSPN. Kota Tua–Sunda Kelapa 21. KSPN. Derawan–Sangalaki dan
sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
- 16 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
22. KSPN. Bitung–Lembeh dan 37. KSPN. Kerinci Seblat dan 56. KSPN. Gili Tramena dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 57. KSPN. Moyo dan sekitarnya
23. KSPN. Singkarak dan 38. KSPN. Trowulan dan sekitarnya 58. KSPN. Kota Bangun–Tanjung Isuy
sekitarnya 39. KSPN. Way Kambas dan dan sekitarnya
24. KSPN. Sentarum dan sekitarnya 59. KSPN. Kayan Mentarang dan
sekitarnya 40. KSPN. Prambanan–Kalasan dan sekitarnya
25. KSPN. Bandaneira dan sekitarnya 60. KSPN. Ciwidey dan sekitarnya
sekitarnya 41. KSPN. Kuta–Sanur–Nusa Dua dan 61. KSPN. Tomohon–Tondano dan
26. KSPN. Weh dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
27. KSPN. Kep Seribu dan 42. KSPN. Morotai dan sekitarnya 62. KSPN. Danau Ranau dan sekitarnya
sekitarnya 43. KSPN. Sentani dan sekitarnya 63. KSPN. Biak dan sekitarnya
28. KSPN. Ujung Kulon- Tanjung 44. KSPN. Sangiran dan sekitarnya 64. KSPN. Tangkuban Perahu dan
Lesung dan sekitarnya 45. KSPN. Takabonerate dan sekitarnya
29. KSPN. Togean–Tomini dan sekitarnya 65. KSPN. Maninjau dan sekitarnya
sekitarnya 46. KSPN. Rupat dan sekitarnya 66. KSPN. Nemberala–Rotendao dan
30. KSPN. Merapi–Merbabu dan 47. KSPN. Agats–Asmat dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 67. KSPN. Pantai Selatan Yogyakarta
31. KSPN. Karimunjawa dan 48. KSPN. Pagaralam dan sekitarnya 68. KSPN. Karst Gunung Kidul dan
sekitarnya 49. KSPN. Krakatau dan sekitarnya sekitarnya
32. KSPN. Tambora dan sekitarnya 50. KSPN. Natuna dan sekitarnya 69. KSPN. Halimun dan sekitarnya
33. KSPN. Tangkahan dan 51. KSPN. Alor–Kalabahi dan 70. KSPN. Ijen–Baluran dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 71. KSPN. Waikabubak–Manupeh
34. KSPN. Palembang Kota dan 52. KSPN. Yogyakartakarta Kota dan Tanah Daru dan sekitarnya
sekitarnya (Sungai Musi) sekitarnya 72. KSPN. Karangasem– Amuk dan
35. KSPN. Tanjung Kelayang dan 53. KSPN. Lhoksado dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 54. KSPN. Karst Pacitan dan 73. KSPN. Lagoi dan sekitarnya
36. KSPN. Muaro Jambi dan sekitarnya 74. KSPN. Enggano dan sekitarnya
sekitarnya 55. KSPN. Bali Utara / Singaraja dan
sekitarnya
- 17 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
75. KSPN. Bandung Kota dan 80. KSPN. Tulamben–Amed dan 85. KSPN. Long Bagun dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 86. KSPN. Sambas dan sekitarnya
76. KSPN. Puncak–Gede 81. KSPN. Bedugul dan sekitarnya 87. KSPN. Gorontalo Kota–Limboto dan
Pangrango dan sekitarnya 82. KSPN. Nusa Penida dan sekitarnya
77. KSPN. Teluk Cenderawasih sekitarnya 88. KSPN. Wazur–Merauke dan
dan sekitarnya 83. KSPN. Ubud dan sekitarnya sekitarnya
78. KSPN. Menjangan–Pemuteran 84. KSPN. Besakih–Gunung Agung
dan sekitarnya dan sekitarnya
79. KSPN. Taman Nasional Bali
Barat dan sekitarnya
Kementerian yang
3.6. Penetapan Regulasi tentang tata bangunan dan lingkungan pada daya tarik wisata prioritas di Kawasan Strategis Pariwisata
membidangi urusan
Nasional, yang mencakup:
kepariwisataan
1. KSPN. Kintamani–Danau 10. KSPN. Raja Ampat dan 19. KSPN. Pantai Selatan Lombok dan
Batur dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
2. KSPN. Komodo dan sekitarnya 11. KSPN. Pangandaran dan 20. KSPN. Siberut dan sekitarnya
3. KSPN. Borobudur dan sekitarnya 21. KSPN. Derawan–Sangalaki dan
sekitarnya 12. KSPN. Toraja dan sekitarnya sekitarnya
4. KSPN. Rinjani dan sekitarnya 13. KSPN. Ende–Kelimutu dan 22. KSPN. Bitung–Lembeh dan
5. KSPN. Nongsa - Pulau Abang sekitarnya sekitarnya
dan sekitarnya 14. KSPN. Kota Tua–Sunda Kelapa 23. KSPN. Singkarak dan sekitarnya
6. KSPN. Toba dan sekitarnya dan sekitarnya 24. KSPN. Sentarum dan sekitarnya
7. KSPN. Bukittinggi dan 15. KSPN. Tanjung Puting dan 25. KSPN. Bandaneira dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 26. KSPN. Weh dan sekitarnya
8. KSPN. Bromo–Tengger–Semeru 16. KSPN. Teluk Dalam-Nias dan 27. KSPN. Kep Seribu dan sekitarnya
dan sekitarnya sekitarnya 28. KSPN. Ujung Kulon- Tanjung.
9. KSPN. Bunaken dan 17. KSPN. Dieng dan sekitarnya Lesung dan sekitarnya
sekitarnya 18. KSPN. Wakatobi dan sekitarnya 29. KSPN. Togean–Tomini dan sekitarnya
- 18 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
30. KSPN. Merapi–Merbabu dan 44. KSPN. Sangiran dan sekitarnya 62. KSPN. Danau Ranau dan sekitarnya
sekitarnya 45. KSPN. Takabonerate dan 63. KSPN. Biak dan sekitarnya
31. KSPN. Karimunjawa dan sekitarnya 64. KSPN. Tangkuban Perahu dan
sekitarnya 46. KSPN. Rupat dan sekitarnya sekitarnya
32. KSPN. Tambora dan 47. KSPN. Agats–Asmat dan 65. KSPN. Maninjau dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 66. KSPN. Nemberala–Rotendao dan
33. KSPN. Tangkahan dan 48. KSPN. Pagaralam dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 67. KSPN. Pantai Selatan Yogyakarta
34. KSPN. Palembang Kota dan 49. KSPN. Krakatau dan sekitarnya 68. KSPN. Karst Gunung Kidul dan
sekitarnya (Sungai Musi) 50. KSPN. Natuna dan sekitarnya sekitarnya
35. KSPN. Tanjung Kelayang dan 51. KSPN. Alor–Kalabahi dan 69. KSPN. Halimun dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya 70. KSPN. Ijen–Baluran dan sekitarnya
36. KSPN. Muaro Jambi dan 52. KSPN. Yogyakartakarta Kota 71. KSPN. Waikabubak–Manupeh Tanah
sekitarnya dan sekitarnya Daru dan sekitarnya
37. KSPN. Kerinci Seblat dan 53. KSPN. Lhoksado dan sekitarnya 72. KSPN. Karangasem– Amuk dan
sekitarnya 54. KSPN. Karst Pacitan dan sekitarnya
38. KSPN. Trowulan dan sekitarnya 73. KSPN. Lagoi dan sekitarnya
sekitarnya 55. KSPN. Bali Utara / Singaraja 74. KSPN. Enggano dan sekitarnya
39. KSPN. Way Kambas dan dan sekitarnya 75. KSPN. Bandung Kota dan sekitarnya
sekitarnya 56. KSPN. Gili Tramena dan 76. KSPN. Puncak–Gede Pangrango dan
40. KSPN. Prambanan–Kalasan sekitarnya sekitarnya
dan sekitarnya 57. KSPN. Moyo dan sekitarnya 77. KSPN. Teluk Cenderawasih dan
41. KSPN. Kuta–Sanur–Nusa Dua 58. KSPN. Kota Bangun–Tanjung sekitarnya
dan sekitarnya Isuy dan sekitarnya 78. KSPN. Menjangan–Pemuteran dan
42. KSPN. Morotai dan sekitarnya 59. KSPN. Kayan Mentarang dan sekitarnya
43. KSPN. Sentani dan sekitarnya sekitarnya 79. KSPN. Taman Nasional Bali Barat
60. KSPN. Ciwidey dan sekitarnya dan sekitarnya
61. KSPN. Tomohon–Tondano dan
sekitarnya
- 19 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
80. KSPN. Tulamben–Amed dan 85. KSPN. Long Bagun dan
sekitarnya sekitarnya
81. KSPN. Bedugul dan sekitarnya 86. KSPN. Sambas dan sekitarnya
82. KSPN. Nusa Penida dan 87. KSPN. Gorontalo Kota–Limboto
sekitarnya dan sekitarnya
83. KSPN. Ubud dan sekitarnya 88. KSPN. Wazur–Merauke dan
84. KSPN. Besakih–Gunung sekitarnya
Agung dan sekitarnya
4. Indikasi program Pasal 13 ayat (3)
4.1. Penyebarlusan informasi dan publikasi Peraturan tentang Pembangunan Destinasi Pariwisata Nasional, dan Kawasan Kementerian yang
Strategis Pariwisata Nasional, yang mencakup: membidangi urusan
kepariwisataan
1. DPN. Bali–Nusa Lembongan dan 8. DPN. Bromo–Malang dan 15. DPN. Palembang–Babel dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
2. DPN. Komodo–Ruteng dan 9. DPN. Manado–Bunaken dan 16. DPN. Palangkaraya–Tanjung
sekitarnya sekitarnya Puting dan sekitarnya
3. DPN. Borobudur–Yogyakarta 10. DPN. Sorong–Raja Ampat dan 17. DPN. Makassar–Takabonerate
Dan sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
4. DPN. Lombok – Gili Tramena 11. DPN. Pangandaran– 18. DPN. Mentawai–Siberut dan
dan sekitarnya Nusakambangan dan sekitarnya sekitarnya
5. DPN. Batam–Bintan dan 12. DPN. Toraja–Lorelindu dan 19. DPN. Nias–Simeulue dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
6. DPN. Medan–Toba dan 13. DPN. Kelimutu–Meumere dan 20. DPN. Kendari–Wakatobi dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
7. DPN. Padang–Bukittinggi dan 14. DPN. Jakarta–Kep Seribu dan 21. DPN. Derawan–Kayan
sekitarnya sekitarnya Mentarang dan sekitarnya
- 20 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
22. DPN. Sentarum–Betung 33. DPN. Solo –Sangiran dan 44. DPN. Tenggarong–Balikpapan
Kerihun dan sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
23. DPN. Ambon–Bandaneira dan 34. DPN. Halmahera–Morotai dan 45. DPN. Biak–Numfor dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
24. DPN. Banda Aceh–Weh dan 35. DPN. Sentani–Wamena dan 46. DPN. Ijen–Alaspurwo dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
25. DPN. Krakatau–Ujungkulon 36. DPN. Jambi–Kerinci Seblat dan 47. DPN. Pontianak–Singkawang
dan sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
26. DPN. Togean–Gorontalo dan 37. DPN. Bogor–Halimun dan 48. DPN. Long Bagun–Melak dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
27. DPN. Semarang–Karimunjawa 38. DPN. Surabaya–Madura dan 49. DPN. Manokwari–Fak–fak dan
dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
28. DPN. Alor–Lembata dan 39. DPN. Pekanbaru–Rupat dan 50. DPN. Merauke–Wazur dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
29. DPN. Kupang–Rotendao dan 40. DPN. Timika–Lorenzt dan
sekitarnya sekitarnya
30. DPN. Sumba – Waikabubak 41. DPN. Bengkulu–Enggano dan
dan sekitarnya sekitarnya
31. DPN. Moyo–Tambora dan 42. DPN. Natuna–Anambas dan
sekitarnya sekitarnya
32. DPN. Bandung–Ciwidey dan 43. DPN. Banjarmasin–Martapura
sekitarnya dan sekitarnya
- 21 -
ARAH KEBIJAKAN 1. : PERINTISAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA DALAM RANGKA MENDORONG
PERTUMBUHAN DPN DAN PENGEMBANGAN DAERAH;
ARAH KEBIJAKAN 2. : PEMBANGUNAN DAYA TARIK WISATA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN DAYA SAING
PRODUK DALAM MENARIK MINAT DAN LOYALITAS SEGMEN PASAR YANG ADA;
ARAH KEBIJAKAN 3. : PEMANTAPAN DAYA TARIK WISATA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK DALAM
MENARIK KUNJUNGAN ULANG WISATAWAN DAN SEGMEN PASAR YANG LEBIH LUAS; DAN
ARAH KEBIJAKAN 4. : REVITALISASI DAYA TARIK WISATA DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS,
KEBERLANJUTAN DAN DAYA SAING PRODUK DAN DPN.
- 22 -
ARAH KEBIJAKAN 1. : PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN, SUNGAI,
DANAU DAN PENYEBERANGAN, ANGKUTAN LAUT, ANGKUTAN UDARA, DAN ANGKUTAN KERETA
API;
ARAH KEBIJAKAN 2. : PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN, SUNGAI,
DANAU DAN PENYEBERANGAN, ANGKUTAN LAUT, ANGKUTAN UDARA, DAN ANGKUTAN KERETA
API; DAN
ARAH KEBIJAKAN 3. : PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN, SUNGAI, DANAU
DAN PENYEBERANGAN, ANGKUTAN LAUT, ANGKUTAN UDARA, DAN ANGKUTAN KERETA API.
- 27 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
1. Indikasi program Pasal 19 ayat (1) huruf a
1.1. Peningkatan ketersediaan moda transportasi (angkutan jalan, sungai, danau, dan penyeberangan, angkutan laut, Kementerian yang membidangi
angkutan udara, dan angkutan kereta api) sebagai sarana pergerakan wisatawan ke dan di Destinasi Pariwisata urusan transportasi
Nasional sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar, yang mencakup:
1. DPN. Bali–Nusa Lembongan 12. DPN. Toraja–Lorelindu dan 24. DPN. Banda Aceh–Weh dan
dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
2. DPN. Komodo–Ruteng dan 13. DPN. Kelimutu–Meumere dan 25. DPN. Krakatau–Ujungkulon dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
3. DPN. Borobudur–Yogyakarta 14. DPN. Jakarta–Kep Seribu 26. DPN. Togean–Gorontalo dan
Dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
4. DPN. Lombok – Gili Tramena 15. DPN. Palembang–Babel dan 27. DPN. Semarang–Karimunjawa
dan sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
5. DPN. Batam–Bintan dan 16. DPN. Palangkaraya–Tanjung 28. DPN. Alor–Lembata dan
sekitarnya Puting dan sekitarnya sekitarnya
6. DPN. Medan–Toba dan 17. DPN. Makassar– 29. DPN. Kupang–Rotendao dan
sekitarnya Takabonerate dan sekitarnya sekitarnya
7. DPN. Padang–Bukittinggi 18. DPN. Mentawai–Siberut dan 30. DPN. Sumba – Waikabubak dan
dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
8. DPN. Bromo–Malang dan 19. DPN. Nias–Simeulue dan 31. DPN. Moyo–Tambora dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
9. DPN. Manado–Bunaken dan 20. DPN. Kendari–Wakatobi dan 32. DPN. Bandung–Ciwidey dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
10. DPN. Sorong–Raja Ampat 21. DPN. Derawan–Kayan 33. DPN. Solo –Sangiran dan
dan sekitarnya Mentarang dan sekitarnya sekitarnya
11. DPN. Pangandaran– 22. DPN. Sentarum–Betung 34. DPN. Halmahera–Morotai dan
Nusakambangan dan Kerihun dan sekitarnya sekitarnya
sekitarnya 23. DPN. Ambon–Bandaneira dan
sekitarnya
- 28 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
35. DPN. Sentani–Wamena dan 41. DPN. Bengkulu–Enggano 46. DPN. Ijen–Alaspurwo dan
sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
36. DPN. Jambi–Kerinci seblat 42. DPN. Natuna–Anambas 47. DPN. Pontianak–Singkawang
dan sekitarnya dan sekitarnya dan sekitarnya
37. DPN. Bogor–Halimun dan 43. DPN. Banjarmasin– 48. DPN. Long Bagun–Melak dan
sekitarnya Martapura dan sekitarnya sekitarnya
38. DPN. Surabaya–Madura 44. DPN. Tenggarong– 49. DPN. Manokwari–Fak–fak dan
dan sekitarnya Balikpapan dan sekitarnya
39. DPN. Pekanbaru–Rupat dan sekitarnya 50. DPN. Merauke–Wazur dan
sekitarnya 45. DPN. Biak–Numfor dan sekitarnya
40. DPN. Timika–Lorenzt dan sekitarnya
sekitarnya
1.2. Peningkatan reliabilitas waktu dan jadual pelayanan moda transportasi (angkutan jalan, sungai, danau, dan Kementerian yang membidangi
penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api) untuk mendukung pola perjalanan urusan transportasi
wisatawan di sepanjang koridor pariwisata utama di destinasi pariwisata nasional, meliputi:
1. DPN. Bali–Nusa Lembongan 7. DPN. Padang–Bukittinggi 13. DPN. Kelimutu–Meumere dan
dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
2. DPN. Komodo–Ruteng dan 8. DPN. Bromo–Malang dan 14. DPN. Jakarta–Kepulauan Seribu
sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
3. DPN. Borobudur–Yogyakarta 9. DPN. Manado–Bunaken dan 15. DPN. Palembang–Babel dan
Dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
4. DPN. Lombok – Gili Tramena 10. DPN. Sorong–Raja Ampat 16. DPN. Palangkaraya–Tanjung
dan sekitarnya dan sekitarnya Puting dan sekitarnya
5. DPN. Batam–Bintan dan 11. DPN. Pangandaran– 17. DPN. Makassar–Takabonerate dan
sekitarnya Nusakambangan dan sekitarnya
6. DPN. Medan–Toba dan sekitarnya 18. DPN. Mentawai–Siberut dan
sekitarnya 12. DPN. Toraja–Lorelindu dan sekitarnya
sekitarnya
- 29 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
19. DPN. Nias–Simeulue dan 30. DPN. Sumba – Waikabubak 41. DPN. Bengkulu–Enggano dan
sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
20. DPN. Kendari–Wakatobi dan 31. DPN. Moyo–Tambora dan 42. DPN. Natuna–Anambas dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
21. DPN. Derawan–Kayan 32. DPN. Bandung–Ciwidey dan 43. DPN. Banjarmasin–Martapura
Mentarang dan sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
22. DPN. Sentarum–Betung 33. DPN. Solo–Sangiran dan 44. DPN. Tenggarong–Balikpapan
Kerihun dan sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
23. DPN. Ambon–Bandaneira 34. DPN. Halmahera–Morotai 45. DPN. Biak–Numfor dan
dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
24. DPN. Banda Aceh–Weh dan 35. DPN. Sentani–Wamena dan 46. DPN. Ijen–Alaspurwo dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
25. DPN. Krakatau–Ujungkulon 36. DPN. Jambi–Kerinci Seblat 47. DPN. Pontianak–Singkawang dan
dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
26. DPN. Togean–Gorontalo dan 37. DPN. Bogor–Halimun dan 48. DPN. Long Bagun–Melak dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
27. DPN. Semarang– 38. DPN. Surabaya–Madura dan 49. DPN. Manokwari–Fak–fak dan
Karimunjawa dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
28. DPN. Alor–Lembata dan 39. DPN. Pekanbaru–Rupat dan 50. DPN. Merauke–Wazur dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
29. DPN. Kupang–Rotendao dan 40. DPN. Timika–Lorenzt dan
sekitarnya sekitarnya
1.3. Pengembangan dan/atau peningkatan kerjasama antarmaskapai dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas Kementerian yang membidangi
transportasi di pasar utama dengan tetap memperhatikan kepentingan kedaulatan negara, kepentingan ekonomi urusan transportasi
nasional dan kelangsungan badan usaha angkutan udara nasional.
1.4. Peningkatan jalur dan moda kereta api yang mendukung pariwisata sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar. Kementerian yang membidangi
urusan transportasi
- 30 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
2. Indikasi program Pasal 19 ayat (1) huruf b
2.1. Pengembangan dan/atau peningkatan kapasitas angkut moda transportasi (angkutan jalan, sungai, danau, dan Kementerian yang membidangi
penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api) ke dan di destinasi pariwisata sesuai urusan transportasi
kebutuhan dan perkembangan pasar.
3. Indikasi program Pasal 19 ayat (1) huruf c
3.1. Pengembangan dan/atau peningkatan keragaman atau diversifikasi jenis moda transportasi (angkutan jalan, Kementerian yang membidangi
sungai, danau, dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api) ke dan di destinasi urusan transportasi
pariwisata sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar.
4. Indikasi program Pasal 19 ayat (2) huruf a
4.1. Pengembangan dan/atau peningkatan kualitas kenyamanan moda transportasi (angkutan jalan, sungai, danau, Kementerian yang membidangi
dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api) ke dan di destinasi pariwisata urusan transportasi
nasional sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar.
4.2. Pengembangan dan/atau peningkatan kualitas pelayanan moda transportasi (angkutan jalan, sungai, danau, dan Kementerian yang membidangi
penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api) ke dan di destinasi pariwisata nasional urusan transportasi
sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar.
5. Indikasi program Pasal 19 ayat (2) huruf b
5.1. Pengembangan dan/atau peningkatan kualitas keamanan moda transportasi (angkutan jalan, sungai, danau, dan Kementerian yang membidangi
penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api) untuk menjamin keselamatan dan urusan transportasi
keamanan perjalanan wisatawan ke dan di destinasi pariwisata nasional.
6. Indikasi program Pasal 21 ayat (1) huruf a
6.1. Pengembangan dan/atau peningkatan ketersediaan prasarana simpul pergerakan moda transportasi (pusat Kementerian yang membidangi
distribusi dan pintu gerbang transportasi angkutan jalan, sungai, danau, dan penyeberangan, angkutan laut, urusan transportasi
angkutan udara, dan angkutan kereta api) pada lokasi-lokasi strategis di destinasi pariwisata nasional sesuai
kebutuhan dan perkembangan pasar, meliputi:
- 31 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
1. DPN. Bali–Nusa Lembongan dan 15. DPN. Palembang–Babel dan 29. DPN. Kupang–Rotendao dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
2. DPN. Komodo–Ruteng dan 16. DPN. Palangkaraya–Tanjung 30. DPN. Sumba – Waikabubak
sekitarnya Puting dan sekitarnya dan sekitarnya
3. DPN. Borobudur–Yogyakarta 17. DPN. Makassar–Takabonerate 31. DPN. Moyo–Tambora dan
Dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
4. DPN. Lombok – Gili Tramena dan 18. DPN. Mentawai–Siberut dan 32. DPN. Bandung–Ciwidey dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
5. DPN. Batam–Bintan dan 19. DPN. Nias–Simeulue dan 33. DPN. Solo –Sangiran dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
6. DPN. Medan–Toba dan 20. DPN. Kendari–Wakatobi dan 34. DPN. Halmahera–Morotai
sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
7. DPN. Padang–Bukittinggi dan 21. DPN. Derawan–Kayan 35. DPN. Sentani–Wamena dan
sekitarnya Mentarang dan sekitarnya sekitarnya
8. DPN. Bromo–Malang dan 22. DPN. Sentarum–Betung 36. DPN. Jambi–Kerinci seblat
sekitarnya Kerihun dan sekitarnya dan sekitarnya
9. DPN. Manado–Bunaken dan 23. DPN. Ambon–Bandaneira dan 37. DPN. Bogor–Halimun dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
10. DPN. Sorong–Raja Ampat dan 24. DPN. Banda Aceh–Weh dan 38. DPN. Surabaya–Madura dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
11. DPN. Pangandaran– 25. DPN. Krakatau–Ujungkulon 39. DPN. Pekanbaru–Rupat dan
Nusakambangan dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
12. DPN. Toraja–Lorelindu dan 26. DPN. Togean–Gorontalo dan 40. DPN. Timika–Lorenzt dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
13. DPN. Kelimutu–Meumere dan 27. DPN. Semarang–Karimunjawa 41. DPN. Bengkulu–Enggano
sekitarnya dan sekitarnya dan sekitarnya
14. DPN. Jakarta–Kepulauan Seribu 28. DPN. Alor–Lembata dan 42. DPN. Natuna–Anambas dan
dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
- 32 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
43. DPN. Banjarmasin–Martapura 47. DPN. Pontianak–Singkawang
dan sekitarnya dan sekitarnya
44. DPN. Tenggarong–Balikpapan 48. DPN. Long Bagun–Melak dan
dan sekitarnya sekitarnya
45. DPN. Biak–Numfor dan 49. DPN. Manokwari–Fak–fak dan
sekitarnya sekitarnya
46. DPN. Ijen–Alaspurwo dan 50. DPN. Merauke–Wazur dan
sekitarnya sekitarnya
6.2. Perintisan pembangunan jalur dan moda kereta api lingkar Bali yang mendukung pembangunan destinasi Kementerian yang membidangi
pariwisata Pulau Bali, serta pada destinasi pariwisata lain sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar urusan transportasi
6.3. Pengembangan bandara Bali Utara - Bali, Kulonprogo – Yogyakartakarta, dan Banten sebagai pendukung Kementerian yang membidangi
akselerasi pembangunan destinasi pariwisata serta pada destinasi pariwisata lain sesuai kebutuhan dan urusan transportasi
perkembangan pasar
6.4. Pengembangan dan/atau peningkatan ketersediaan prasarana jejaring pergerakan moda transportasi (angkutan Kementerian yang membidangi
jalan, sungai, danau, dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api) pada lokasi- urusan transportasi
lokasi strategis di Destinasi Pariwisata Nasional sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar
1. DPN. Bali–Nusa Lembongan 7. DPN. Padang–Bukittinggi 12. DPN. Toraja–Lorelindu dan
dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
2. DPN. Komodo–Ruteng dan 8. DPN. Bromo–Malang dan 13. DPN. Kelimutu–Meumere dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
3. DPN. Borobudur–Yogyakarta 9. DPN. Manado–Bunaken dan 14. DPN. Jakarta–Kep Seribu dan
Dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
4. DPN. Lombok – Gili Tramena 10. DPN. Sorong–Raja Ampat 15. DPN. Palembang–Babel dan
dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
5. DPN. Batam–Bintan dan 11. DPN. Pangandaran– 16. DPN. Palangkaraya–Tanjung
sekitarnya Nusakambangan dan Puting dan sekitarnya
6. DPN. Medan–Toba dan sekitarnya 17. DPN. Makassar–Takabonerate
sekitarnya dan sekitarnya
- 33 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
18. DPN. Mentawai–Siberut dan 29. DPN. Kupang–Rotendao dan 40. DPN. Timika–Lorenzt dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
19. DPN. Nias–Simeulue dan 30. DPN. Sumba–Waikabubak 41. DPN. Bengkulu–Enggano dan
sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
20. DPN. Kendari–Wakatobi dan 31. DPN. Moyo–Tambora dan 42. DPN. Natuna–Anambas dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
21. DPN. Derawan–Kayan 32. DPN. Bandung–Ciwidey dan 43. DPN. Banjarmasin–Martapura
Mentarang dan sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
22. DPN. Sentarum–Betung 33. DPN. Solo–Sangiran dan 44. DPN. Tenggarong–Balikpapan
Kerihun dan sekitarnya sekitarnya dan sekitarnya
23. DPN. Ambon–Bandaneira dan 34. DPN. Halmahera–Morotai 45. DPN. Biak–Numfor dan
sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
24. DPN. Banda Aceh–Weh dan 35. DPN. Sentani–Wamena dan 46. DPN. Ijen–Alaspurwo dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
25. DPN. Krakatau–Ujungkulon 36. DPN. Jambi–Kerinci seblat 47. DPN. Pontianak–Singkawang dan
dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
26. DPN. Togean–Gorontalo dan 37. DPN. Bogor–Halimun dan 48. DPN. Long Bagun–Melak dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
27. DPN. Semarang–Karimunjawa 38. DPN. Surabaya–Madura dan 49. DPN. Manokwari–Fak–fak dan
dan sekitarnya sekitarnya sekitarnya
28. DPN. Alor–Lembata dan 39. DPN. Pekanbaru–Rupat dan 50. DPN. Merauke–Wazur dan
sekitarnya sekitarnya sekitarnya
7. Indikasi program Pasal 21 ayat (1) huruf b
7.1 Pengembangan dan/atau peningkatan keterjangkauan prasarana simpul pergerakan moda transportasi (pusat Kementerian yang membidangi
distribusi dan pintu gerbang transportasi angkutan jalan, sungai, danau, dan penyeberangan, angkutan laut, urusan transportasi
angkutan udara, dan angkutan kereta api) dari pusat-pusat kegiatan pariwisata di destinasi pariwisata nasional.
8. Indikasi program Pasal 21 ayat (2) huruf a
8.1 Pengembangan dan/atau peningkatan jaringan transportasi penghubung (angkutan jalan, sungai, danau, dan Kementerian yang membidangi
- 34 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api) antara destinasi pariwisata nasional urusan transportasi
dengan hub regional dan/atau nasional maupun keterhubungan antar komponen daya tarik dan simpul-simpul
pergerakan di dalam Destinasi Pariwisata Nasional.
9 Indikasi program Pasal 21 ayat (2) huruf b
9.1 Pengembangan dan/atau peningkatan keterpaduan jaringan infrastruktur transportasi (angkutan jalan, sungai, Kementerian yang membidangi
danau, dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api) antara hub dan destinasi urusan transportasi
pariwisata nasional serta komponen yang ada di dalamnya yang mendukung kemudahan transfer intermoda.
10 Indikasi program Pasal 21 ayat (3) huruf a
10.1 Pengembangan dan/atau peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan transportasi (angkutan jalan, sungai, Kementerian yang membidangi
danau, dan penyeberangan, angkutan laut, angkutan udara, dan angkutan kereta api) untuk mendukung urusan transportasi
kemudahan, kenyamanan dan keselamatan pergerakan wisatawan sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar.
11. Indikasi program Pasal 21 ayat (3) huruf b
11.1 Pengembangan dan/atau peningkatan kualitas dan kapasitas fasilitas persinggahan/rest area di sepanjang koridor Kementerian yang membidangi
pergerakan wisata di dalam Destinasi Pariwisata Nasional sesuai kebutuhan dan perkembangan pasar. urusan transportasi
12. Indikasi program Pasal 23 ayat (1)
12.1 Pengembangan dan/atau peningkatan sistem jaringan transportasi (transportasi jalan, transportasi sungai, danau, Kementerian yang membidangi
dan penyeberangan, transportasi laut, transportasi udara, dan transportasi perkeretaapian) dan pelayanan terpadu urusan transportasi
multimoda di Destinasi Pariwisata Nasional.
13. Indikasi program Pasal 23 ayat (2) huruf a
13.1 Pengembangan dan/atau peningkatan ketersediaan informasi rute dan jadual operasi moda transportasi berbagai Kementerian yang membidangi
jenis moda (transportasi jalan, transportasi sungai, danau, dan penyeberangan, transportasi laut, transportasi urusan transportasi
udara, dan transportasi perkereta-apian) berbasis teknologi infomasi maupun konvensional.
14. Indikasi program Pasal 23 ayat (2) huruf b
14.1 Pengembangan dan/atau peningkatan kemudahan reservasi moda transportasi berbagai jenis moda (transportasi Kementerian yang membidangi
jalan, transportasi sungai, danau, dan penyeberangan, transportasi laut, transportasi udara, dan transportasi urusan transportasi
perkereta-apian).
- 35 -
ARAH KEBIJAKAN 1. : PENGEMBANGAN PRASARANA UMUM, FASILITAS UMUM, DAN FASILITAS PARIWISATA DALAM
MENDUKUNG PERINTISAN PENGEMBANGAN DPN;
ARAH KEBIJAKAN 2. : PENINGKATAN PRASARANA UMUM, KUALITAS FASILITAS UMUM, DAN FASILITAS PARIWISATA
YANG MENDUKUNG PERTUMBUHAN, MENINGKATKAN KUALITAS DAN DAYA SAING DPN; DAN
ARAH KEBIJAKAN 3. : PENGENDALIAN PRASARANA UMUM, PEMBANGUNAN FASILITAS UMUM, DAN FASILITAS
PARIWISATA BAGI DESTINASI-DESTINASI PARIWISATA YANG SUDAH MELAMPAUI AMBANG
BATAS DAYA DUKUNG.
- 36 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
1. Indikasi program Pasal 26 ayat (1) huruf a
1.1. Fasilitasi penyediaan lahan untuk pengembangan sarana usaha pariwisata dengan nilai Kementerian/Lembaga yang membidangi urusan
kompetitif. investasi/penanaman modal
1.2. Fasilitasi kemudahan perijinan bagi swasta dan masyarakat dalam pengembangan sarana Kementerian/Lembaga yang membidangi urusan
usaha pariwisata. investasi/penanaman modal
1.3. Fasilitasi kemudahan mendapatkan kredit usaha bidang pariwisata melalui kebijakan Kementerian/Lembaga yang membidangi urusan keuangan
penjaminan oleh pemerintah bagi swasta dan masyarakat dalam pengembangan sarana
usaha pariwisata.
2. Indikasi program Pasal 26 ayat (1) huruf b
2.1. Peningkatan penyiapan fasilitas umum fisik dasar (jaringan listrik dan penerangan, jaringan Kementerian yang membidangi urusan keuangan
telekomunikasi, jaringan air bersih, sistem pembuangan limbah) yang dibutuhkan oleh
calon investor.
2.2. Peningkatan pembukaan lahan baru bagi investor untuk membangun prasarana umum, Kementerian/Lembaga yang membidangi urusan
fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata. investasi/penanaman modal
3. Indikasi program Pasal 26 ayat (1) huruf c
3.1. Fasilitas perintisan penyediaan jaringan listrik dan lampu penerangan di destinasi Kementerian yang membidangi urusan energi dan sumber
pariwisata. daya mineral
3.2. Fasilitasi perintisan pembangunan jaringan air bersih di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan energi dan sumber
daya mineral
3.3. Fasilitasi pembangunan jaringan telekomunikasi di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan komunikasi dan
informasi
3.4. Fasilitasi penyediaan dan pengembangan Pusat Informasi Pariwisata di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan kepariwisataan
3.5. Peningkatan kualitas penyediaan tempat penjualan cinderamata (souvenir shop) di destinasi Kementerian yang membidangi urusan perdagangan
- 37 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
pariwisata.
3.6. Penyediaan klinik kesehatan yang beroperasional selama 24 jam di destinasi pariwisata. Kementerian/Lembaga yang membidangi urusan kesehatan
3.7. Penyediaan fasilitas keamanan dan keselamatan (early warning system) di destinasi Kementerian yang membidangi urusan pekerjaan umum
pariwisata.
3.8. Penyediaan rambu-rambu dan penanda arah di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan transportasi
3.9. Penyediaan E-Tourism kiosk di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan komunikasi dan
informasi
3.10. Penyediaan fasilitas khusus bagi penyandang disabilitas, anak-anak, dan lanjut usia di Kementerian yang membidangi urusan pekerjaan umum
destinasi pariwisata.
3.11. Penyediaan fasilitas olah raga di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan pemuda dan olahraga
3.12. Penyediaan fasilitas bermain anak-anak di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan pekerjaan umum
3.13. Penyediaan fasilitas pedestrian di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan pekerjaan umum
3.14. Penyediaan sarana penitipan/penitipan barang (public locker) di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan pekerjaan umum
3.15. Penyediaan fasilitas parkir di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan pekerjaan umum
3.16. Penyediaan fasilitas sanitasi di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan pekerjaan umum
3.17. Penyediaan fasilitas telekomunikasi dan teknologi informasi di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan pekerjaan umum
3.18. Penyediaan fasilitas sarana kebersihan di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan pekerjaan umum
4. Indikasi program Pasal 26 ayat (2) huruf a
4.1. Pengembangan skema regulasi untuk mengatur peran dan tanggung jawab antara Kementerian yang membidangi urusan urusan dalam negeri
pemerintah dan swasta dalam pengembangan prasarana umum, fasilitas umum, dan
fasilitas pariwisata di destinasi pariwisata.
- 38 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
4.2. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah dan swasta dalam pelaksanaan Kementerian yang membidangi urusan urusan dalam negeri
kemitraan dalam pengembangan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata
di destinasi pariwisata.
5. Indikasi program Pasal 26 ayat (2) huruf b
5.1. Pemberian kemandirian peran dan tanggung jawab kepada otoritas pengelola destinasi Kementerian yang membidangi urusan kepariwisataan
pariwisata yang sudah mapan dalam pengembangan prasarana umum, fasilitas umum, dan
fasilitas pariwisata.
5.2. Pemberian peran dan tanggung jawab kepada pemerintah daerah secara otonom dalam Kementerian yang membidangi urusan urusan dalam negeri
pengelolaan pengembangan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata pada
destinasi pariwisata yang sudah berkembang
6. Indikasi program Pasal 26 ayat (2) huruf c
6.1. Evaluasi seluruh prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata yang memenuhi Kementerian yang membidangi urusan kepariwisataan
kebutuhan wisatawan berkebutuhan khusus.
6.2. Pemberian peran dan tanggung jawab kepada pemerintah daerah secara otonom dalam Kementerian yang membidangi urusan urusan dalam negeri
pengelolaan pengembangan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata yang
memenuhi kebutuhan wisatawan berkebutuhan khusus pada destinasi pariwisata yang
sudah berkembang
7. Indikasi program Pasal 26 ayat (3) huruf a
7.1. Pengembangan skema pembatasan pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan Kementerian yang membidangi urusan lingkungan hidup
fasilitas pariwisata pada destinasi pariwisata dalam rangka menjaga keberlanjutan daya
dukung
7.2. Koordinasi perijinan pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas Kementerian/Lembaga yang membidangi urusan
pariwisata pada destinasi pariwisata untuk menjaga keberlanjutan daya dukung suatu investasi/penanaman modal
destinasi
- 39 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
8. Indikasi program Pasal 26 ayat (3) huruf b
8.1. Pencabutan ijin bagi pelanggar peraturan ambang batas pembangunan prasarana umum, Kementerian/Lembaga yang membidangi urusan investasi/
fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata penanaman modal
8.2. Penerapan sanksi pidana maupun perdata bagi pelanggar peraturan ambang batas Kementerian/Lembaga yang membidangi urusan investasi/
pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata penanaman modal
- 40 -
ARAH KEBIJAKAN 1 : PENGEMBANGAN POTENSI, KAPASITAS DAN PARTISIPASI MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN;
ARAH KEBIJAKAN 3 : PENINGKATAN POTENSI DAN KAPASITAS SUMBER DAYA LOKAL MELALUI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKTIF DI
BIDANG PARIWISATA;
ARAH KEBIJAKAN 4 : PENYUSUNAN REGULASI DAN PEMBERIAN INSENTIF UNTUK MENDORONG PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN
MENENGAH (IKM) DAN USAHA PARIWISATA SKALA UMKM YANG DIKEMBANGKAN MASYARAKAT LOKAL SESUAI
DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;
ARAH KEBIJAKAN 5 : PENGUATAN KEMITRAAN RANTAI NILAI ANTAR USAHA DI BIDANG KEPARIWISATAAN;
ARAH KEBIJAKAN 6 : PERLUASAN AKSES PASAR TERHADAP PRODUK INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DAN USAHA PARIWISATA SKALA
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH YANG DIKEMBANGKAN MASYARAKAT LOKAL;
ARAH KEBIJAKAN 7 : PENINGKATAN AKSES DAN DUKUNGAN PERMODALAN DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN PRODUK INDUSTRI KECIL
DAN MENENGAH DAN USAHA PARIWISATA SKALA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH YANG DIKEMBANGKAN
MASYARAKAT LOKAL;
- 41 -
ARAH KEBIJAKAN 8 : PENINGKATAN KESADARAN DAN PERAN MASYARAKAT SERTA PEMANGKU KEPENTINGAN TERKAIT DALAM
MEWUJUDKAN SAPTA PESONA UNTUK MENCIPTAKAN IKLIM KONDUSIF KEPARIWISATAAN SETEMPAT; DAN
ARAH KEBIJAKAN 9 : PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DALAM MENGENALI DAN MENCINTAI BANGSA DAN TANAH
AIR MELALUI PERJALANAN WISATA NUSANTARA.
- 42 -
1.1. Pengembangan basis data potensi sumber daya lingkungan dan masyarakat dalam mendukung pengembangan Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan di sekitar destinasi pariwisata. kepariwisataan
1.2. Identifikasi kebutuhan peningkatan kapasitas masyarakat (training need assesment) dan pemanfaatan potensi Kementerian yang membidangi urusan
sumber daya lokal dalam rangka mendorong pengembangan kepariwisataan di sekitar destinasi pariwisata. kepariwisataan
2.1. Fasilitasi pengembangan potensi sumber daya, lingkungan dan masyarakat dalam mendukung pelestarian dan Kementerian yang membidangi urusan
pengembangan kepariwisataan di sekitar destinasi pariwisata. kepariwisataan
2.2. Pemberdayaan kearifan lokal yang tumbuh di masyarakat dalam mendukung pengembangan kepariwisataan. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
3. Indikasi program Pasal 29 ayat (1) huruf c
3.1. Peningkatan kapasitas dan peran organisasi kemasyarakatan di tingkat lokal (badan keswadayaan masyarakat, Kementerian yang membidangi urusan
kelompok sadar wisata) dalam mendukung pengembangan kepariwisataan setempat dan penanggulangan urusan dalam negeri
dampaknya.
3.2. Peningkatan kapasitas dan peran organisasi/ lembaga pemerintahan di tingkat desa/kecamatan dalam Kementerian yang membidangi urusan
mendukung pengembangan kepariwisataan setempat. urusan dalam negeri
4. Indikasi program Pasal 29 ayat (2) huruf a
4.1. Pernyebarluasan infomasi dalam meningkatkan pemahaman dan penyadaran masyarakat tentang kesetaraan Kementerian yang membidangi urusan
gender dalam pembangunan kepariwisataan. pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
- 43 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
5. Indikasi program Pasal 29 ayat (2) huruf b
5.1. Peningkatan kapasitas dan peran masyarakat dalam perspektif kesetaraan gender dalam pengembangan Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan di daerah. pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
6. Indikasi program Pasal 29 ayat (3) huruf a
6.1. Peningkatan pengembangan potensi wisata berbasis keunikan lokal dalam kerangka program Program Nasional Kementerian yang membidangi urusan
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata. kepariwisataan
6.2. Peningkatan pengembangan jejaring potensi wisata pedesaan dengan desa/komunitas terkait dalam kerangka Kementerian yang membidangi urusan
program PNPM Mandiri Pariwisata. kepariwisataan
6.3. Peningkatan pengembangan kapasitas masyarakat lokal dalam kerangka optimalisasi implementasi dan Kementerian yang membidangi urusan
manajemen program PNPM Mandiri Pariwisata di desa wisata serta desa pendukung. kepariwisataan
7. Indikasi program Pasal 29 ayat (3) huruf b
7.1. Fasilitasi pengembangan sarana prasarana pendukung desa wisata. Kementerian yang membidangi urusan
pekerjaan umum
7.2. Fasilitasi pengembangan jejaring desa wisata. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
8. Indikasi program Pasal 29 ayat (3) huruf c
8.1. Peningkatan kualitas produk IKM sebagai komponen pendukung produk wisata di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan
Perindustrian
8.2. Fasilitasi dan pendampingan pengembangan kualitas produk IKM di bidang pariwisata sebagai komponen Kementerian yang membidangi urusan
pendukung produk wisata di destinasi pariwisata. Perindustrian
- 44 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
9. Indikasi program Pasal 29 ayat (3) huruf d
9.1. Peningkatan pemberdayaan kapasitas pelaku IKM di bidang pariwisata dalam perintisan dan pengembangan Kementerian yang membidangi urusan
usaha wisata pedesaan dan mata rantai usaha ekonomi terkait didalamnya. perindustrian
9.2. Peningkatan pemberdayaan kapasitas pelaku usaha pariwisata skala UMKM dalam perintisan dan Kementerian yang membidangi urusan
pengembangan usaha wisata pedesaan dan mata rantai usaha ekonomi terkait didalamnya. koperasi dan UMKM
9.3. Peningkatan pemberdayaan kapasitas pelaku IKM di bidang pariwisata dalam pengembangan kualitas produk Kementerian yang membidangi urusan
dan layanan usaha jasa kepariwisataan. perindustrian
9.4. Peningkatan pemberdayaan kapasitas pelaku usaha pariwisata skala UMKM dalam pengembangan kualitas Kementerian yang membidangi urusan
produk dan layanan usaha jasa kepariwisataan. koperasi dan UMKM
10.1. Pengembangan regulasi untuk kemudahan akses permodalan bagi pengembangan IKM di bidang pariwisata Kementerian yang membidangi urusan
dalam rangka pengembangan usaha kepariwisataan. perindustrian
10.2. Pengembangan regulasi untuk kemudahan akses permodalan bagi pengembangan usaha pariwisata skala Kementerian yang membidangi urusan
UMKM dalam rangka pengembangan usaha kepariwisataan. koperasi dan UMKM
10.3. Pengembangan regulasi untuk mendukung kemudahan akses pasar terhadap produk lokal. Kementerian yang membidangi urusan
perdagangan
10.4. Pengembangan regulasi dan insentif untuk meningkatkan kualitas produk lokal. Kementerian yang membidangi urusan
perdagangan
11. Indikasi program Pasal 29 ayat (4) huruf b
11.1. Penetapan klasifikasi jenis dan skala IKM di bidang pariwisata yang diperuntukkan kepada masyarakat lokal di Kementerian yang membidangi urusan
- 45 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
sekitar destinasi pariwisata. perindustrian
11.2. Penetapan klasifikasi jenis dan usaha pariwisata skala UMKM yang diperuntukkan kepada masyarakat lokal di Kementerian yang membidangi urusan
sekitar destinasi pariwisata. koperasi dan UMKM
11.3. Fasilitasi pengembangan IKM di bidang pariwisata yang perlu mendapatkan perlindungan. Kementerian yang membidangi urusan
perindustrian
11.4. Fasilitasi pengembangan usaha pariwisata skala UMKM yang memerlukan perlindungan. Kementerian yang membidangi urusan
koperasi dan UMKM
12. Indikasi program Pasal 29 ayat (5) huruf a
12.1. Pengembangan skema kemitraan antar berbagai jenis dan skala usaha di bidang jasa kepariwisataan (bapak – Kementerian yang membidangi urusan
anak angkat, pariwisata inti rakyat) dalam menggerakkan IKM dan usaha pariwisata skala UMKM. badan usaha milik negara
12.2. Peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendorong tumbuh Kementerian yang membidangi urusan
kembangnya IKM di bidang pariwisata dan usaha pariwisata skala UMKM. badan usaha milik negara
13.1. Fasilitasi peningkatan kualitas produk untuk memenuhi standar pasar dan kelangsungan kemitraan rantai nilai Kementerian yang membidangi urusan
antar usaha. perindustrian
13.2. Fasilitasi peningkatan kualitas layanan usaha untuk memenuhi standar pasar dan kelangsungan kemitraan Kementerian yang membidangi urusan
rantai nilai antar usaha. perdagangan
13.3. Fasilitasi peningkatan nilai tambah kualitas produk untuk penguatan daya saing produk lokal. Kementerian yang membidangi urusan
perindustrian
13.4. Fasilitasi peningkatan nilai tambah kualitas layanan usaha untuk penguatan daya saing produk lokal. Kementerian yang membidangi urusan
perdagangan
- 46 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
14. Indikasi program Pasal 29 ayat (6) huruf a
14.1. Pemanfaatan media dalam upaya membuka akses pasar. terhadap produk dan IKM di bidang pariwisata dan Kementerian yang membidangi urusan
usaha pariwisata skala UMKM. komunikasi dan informasi
14.2. Perluasan jejaring kerja dan kemitraan IKM di bidang pariwisata dan usaha pariwisata skala UMKM dengan Kementerian yang membidangi urusan
pelaku industri pariwisata yang sudah berkembang dalam memperluas cakupan pasar. perindustrian
14.3. Penguatan kerjasama lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas produk dan Kementerian yang membidangi urusan
pemasaran produk wisata yang dikembangkan masyarakat melalui IKM di bidang pariwisata dan usaha perekonomian
pariwisata skala UMKM.
15.1. Peningkatan CSR dalam mendorong perluasan akses pasar terhadap produk IKM di bidang pariwisata dan Kementerian yang membidangi urusan
usaha pariwisata skala UMKM. perdagangan
16.1. Koordinasi–integrasi dan sinergi kebijakan antara sektor terkait dalam mendorong pengembangan IKM di bidang Kementerian yang membidangi urusan
pariwisata dan usaha pariwisata skala UMKM. koperasi dan UMKM
16.2. Pengembangan skema insentif dalam mendorong peningkatan IKM di bidang pariwisata dan usaha pariwisata Kementerian yang membidangi urusan
skala UMKM. koperasi dan UMKM
16.3. Sosialisasi kebijakan insentif dan dukungan kemudahan pengembangan IKM di bidang pariwisata dan usaha Kementerian yang membidangi urusan
pariwisata skala UMKM. koperasi dan UMKM
17.1. Pengembangan skema dana bergulir bagi investasi IKM di bidang pariwisata dan usaha pariwisata skala UMKM. Kementerian/Lembaga yang
- 47 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
membidangi keuangan
17.2. Pengembangan alokasi pendukungan permodalan dalam pengembangan IKM di bidang pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan
perindustrian
17.3. Pengembangan alokasi pendukungan permodalan dalam pengembangan usaha pariwisata skala UMKM. Kementerian yang membidangi urusan
koperasi dan UMKM
18. Indikasi program Pasal 29 ayat (8) huruf a
18.1. Peningkatan Gerakan Sadar Wisata di Destinasi-Destinasi Pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
18.2. Peningkatan peran kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dalam pengembangan kepariwisataan dan perwujudan Kementerian yang membidangi urusan
sadar wisata di daerah. kepariwisataan
19.1. Peningkatan kegiatan aksi sapta pesona di sekitar destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
19.2. Peningkatan kualitas kesehatan di seluruh mata rantai kegiatan kepariwisataan. Kementerian/Lembaga yang
membidangi urusan kesehatan
19.3. Peningkatan peran aktif masyarakat dalam penciptaan lingkungan yang aman (pengamanan destinasi Lembaga yang membidangi urusan
pariwisata). kepolisian
19.4. Peningkatan dan penguatan unsur kenangan khas di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
19.5. Peningkatan apresiasi terhadap inisiatif dan kontribusi masyarakat dalam pengembangan sadar wisata dan Kementerian yang membidangi urusan
sapta pesona. kepariwisataan
- 48 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
19.6. Peningkatan peran aktif masyarakat dalam penanggulangan Eksploitasi Seksual Anak di destinasi pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan
pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
20. Indikasi program Pasal 29 ayat (8) huruf c
20.1. Penguatan struktur dan peningkatan peran aktif serta kapasitas polisi pariwisata. Lembaga yang membidangi urusan
kepolisian
20.2. Peningkatan peran masyarakat dan polisi pariwisata dalam pencegahan dan penanggulangan dampak negatif Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan (gangguan keamanan, gangguan ketertiban dan bencana). kepariwisataan
20.3. Peningkatan kualitas keamanan di kawasan atau tempat-tempat strategis di destinasi wisata. Lembaga yang membidangi urusan
kepolisian
21. Indikasi program Pasal 29 ayat (8) huruf d
21.1. Peningkatan pemanfaatan Media Cetak, Elektronik dan Public Figure dalam pengembangan Sadar Wisata. Kementerian yang membidangi urusan
komunikasi dan informasi
21.2. Optimalisasi pemuatan iklan layanan masyarakat pada media massa nasional baik cetak maupun elektronik Kementerian yang membidangi urusan
tentang sadar wisata. komunikasi dan informasi
21.3. Peningkatan pemanfaatan Media Kesenian Tradisional sebagai sarana pendukung pengembangan sadar wisata. Kementerian yang membidangi urusan
komunikasi dan informasi
22. Indikasi program Pasal 29 ayat (9) huruf a
22.1. Pengintegrasian agenda wisata dalam kurikulum pendidikan dalam berbagai bentuk program (pertukaran Kementerian yang membidangi urusan
wisata remaja, dan sebagainya). pendidikan
22.2. Peningkatan kemudahan kunjungan wisata bagi kelompok-kelompok masyarakat melalui berbagai skema Kementerian/Lembaga yang
insentif. membidangi urusan otoritas moneter
- 49 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
23. Indikasi program Pasal 29 ayat (9) huruf b
23.1. Penyebarluasan informasi pariwisata nusantara bagi masyarakat. Kementerian yang membidangi urusan
komunikasi dan informasi
23.2. Pengembangan paket wisata nusantara yang kreatif, edukatif dan terjangkau oleh masyarakat. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
- 50 -
1.1. Pengembangan skema Keringanan Pajak untuk meningkatkan Investasi asing di Destinasi Pariwisata Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan keuangan
2. Indikasi program Pasal 31 ayat (1) huruf b
2.1. Pengembangan skema Keringanan Pajak untuk meningkatkan investasi dalam negeri di Destinasi Kementerian/Lembaga yang membidangi
Pariwisata urusan keuangan
3.1. Pengembangan sistem dan mekanisme perijinan untuk meningkatkan kemudahan investasi di bidang Kementerian/Lembaga yang membidangi
pariwisata urusan investasi
3.2. Penyediaan kemudahan pengadaan dokumen pendukung investasi di bidang pariwisata Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
4. Indikasi program Pasal 31 ayat (2) huruf b
4.1. Penyesuaian atau kemudahan urusan kontrak tenaga kerja Kementerian yang membidangi urusan
ketenagakerjaan
4.2. Pengurangan jenis peraturan perijinan Kementerian yang membidangi urusan
ketenagakerjaan
4.3. Indikasi program Pasal 31 ayat (3) huruf a
4.4. Penyediaan informasi profil investasi di destinasi pariwisata Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
5. Indikasi program Pasal 31 ayat (3) huruf b
- 52 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
5.1. Penetapan pemberian kemudahan bagi investasi sektor pariwisata yang mendorong peningkatan Kementerian/Lembaga yang membidangi
kunjungan wisatawan dan lama tinggal urusan investasi
5.2. Pengembangan sekretariat bersama promosi investasi di destinasi pariwisata Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
5.3. Pengembangan berbagai marketing kit investasi dari destinasi-destinasi pariwisata Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
5.4. Promosi investasi sektor pariwisata melalui media cetak, elektronik, dan internet Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
5.5. Penyediaan informasi mengenai perizinan yang diperlukan. Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
5.6. Penetapan pemberian kemudahan bagi investasi sektor pariwisata yang mendorong peningkatan Kementerian/Lembaga yang membidangi
kunjungan wisatawan dan lama tinggal urusan investasi
5.7. Pengembangan sekretariat bersama promosi investasi di destinasi pariwisata Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
5.8. Pengembangan berbagai marketing kit investasi dari destinasi-destinasi pariwisata Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
5.9. Promosi investasi sektor pariwisata melalui media cetak, elektronik , dan internet luar negeri Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
5.10. Penyediaan informasi mengenai perizinan yang diperlukan. Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
5.11. Penetapan negara-negara potensial sasaran promosi investasi pariwisata di Indonesia Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
- 53 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
5.12. Peningkatan Road show promosi investasi sektor pariwisata ke negara-negara potensial Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
6. Indikasi program Pasal 31 ayat (3) huruf c
6.1. Peningkatan kerjasama lintas sektor terkait promosi investasi Kementerian/Lembaga yang membidangi
urusan investasi
- 54 -
Bagian B
Bagian C
Bagian D
ARAH KEBIJAKAN 1 : REFORMASI BIROKRASI KELEMBAGAAN DAN PENGUATAN MEKANISME KINERJA ORGANISASI UNTUK
MENDUKUNG MISI KEPARIWISATAAN SEBAGAI PORTOFOLIO PEMBANGUNAN NASIONAL;
ARAH KEBIJAKAN 2. : MEMANTAPKAN ORGANISASI KEPARIWISATAAN DALAM MENDUKUNG PARIWISATA SEBAGAI PILAR
STRATEGIS PEMBANGUNAN NASIONAL;
ARAH KEBIJAKAN 3. : MENGEMBANGKAN DAN MENGUATKAN ORGANISASI KEPARIWISATAAN YANG MENANGANI BIDANG
PEMASARAN PARIWISATA;
ARAH KEBIJAKAN 4. : MENGEMBANGKAN DAN MENGUATKAN ORGANISASI KEPARIWISATAAN YANG MENANGANI BIDANG
INDUSTRI PARIWISATA; DAN
ARAH KEBIJAKAN 5. : MENGEMBANGKAN DAN MENGUATKAN ORGANISASI KEPARIWISATAAN YANG MENANGANI BIDANG
DESTINASI PARIWISATA.
- 81 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
1. Indikasi program Pasal 59 ayat (1) huruf a
1.1. Penyesuaian organisasi internal Kementerian yang membidangi urusan kepariwisataan sesuai dengan Kementerian yang membidangi urusan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan dalam rangka pembangunan destinasi, pendayagunaan aparatur negara
pemasaran, industri dan kelembagaan kepariwisataan.
1.2. Penguatan Urusan Kepariwisataan di lingkungan Pemerintah Daerah yang mempunyai peran strategis. Kementerian yang membidangi urusan
urusan dalam negeri
2. Indikasi program Pasal 59 ayat (1) huruf b
2.1. Akselerasi pendidikan dan pelatihan di bidang perencanaan dan penyusunan program pembangunan Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan. kepariwisataan
2.2. Akselerasi pendidikan dan pelatihan di bidang harmonisasi dan sinkronisasi program pembangunan Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan. kepariwisataan
2.3. Akselerasi pendidikan dan pelatihan di bidang pengawasan program pembangunan kepariwisataan. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
3. Indikasi program Pasal 59 ayat (1) huruf c
3.1. Sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan, strategi, dan program pembangunan kepariwisataan di lingkungan Kementerian yang membidangi urusan
internal Kementerian yang membidangi urusan kepariwisataan kepariwisataan
3.2. Sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan, strategi, dan program pembangunan kepariwisataan secara lintas Kementerian yang membidangi urusan
sektoral. kepariwisataan
4. Indikasi program Pasal 59 ayat (2) huruf a
4.1. Peningkatan koordinasi pelayanan antar lembaga terkait dengan kunjungan wisatawan ke Indonesia Kementerian yang membidangi urusan
(keimigrasian, perhubungan, industri, perdagangan, keamanan, komunikasi dan informasi). kepariwisataan
5. Indikasi program Pasal 59 ayat (2) huruf b
- 82 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
5.1. Peningkatan koordinasi antarmata rantai usaha kepariwisataan dalam memperkuat kesisteman pengelolaan Kementerian yang membidangi urusan
destinasi pariwisata. kepariwisataan
6. Indikasi program Pasal 59 ayat (2) huruf c
6.1. Peningkatan koordinasi antar lembaga pariwisata dalam pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata Kementerian yang membidangi urusan
secara sinergis. kepariwisataan
7. Indikasi program Pasal 59 ayat (2) huruf d
7.1. Peningkatan koordinasi antar lembaga pariwisata dalam rangka peningkatan pelestarian lingkungan secara Kementerian yang membidangi urusan
sinergis. kepariwisataan
8. Indikasi program Pasal 59 ayat (3) huruf a
8.1. Penguatan struktur dan fungsi organisasi yang menangani hubungan kelembagaan internasional. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
8.2. Pengembangan struktur dan fungsi organisasi yang menangani koordinasi, integrasi dan sinergi program Kementerian yang membidangi urusan
antar sektor dalam pengembangan pemasaran pariwisata. kepariwisataan
8.3. Penguatan struktur dan fungsi yang menangani penelitian dan pengembangan pasar. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
8.4. Pengembangan struktur dan fungsi yang menangani pengembangan citra dan tanggap darurat. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
9. Indikasi program Pasal 59 ayat (3) huruf b
9.1. Pengembangan mekanisme dan regulasi koordinasi kewenangan antara Badan Promosi Pariwisata Kementerian yang membidangi urusan
Indonesia dan Pemerintah dalam program promosi pemasaran pariwisata Indonesia. Kepariwisataan
9.2. Pendukungan dan fasilitasi operasionalisasi Badan Promosi Pariwisata Indonesia secara sistematik. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
- 83 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
9.3. Fasilitasi market intelligent, market research, market analysis. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
10. Indikasi program Pasal 59 ayat (3) huruf c
10.1. Fasilitasi peningkatan kemitraan antara Badan Promosi Pariwisata Indonesia dan pemerintah dalam Kementerian yang membidangi urusan
pembangunan kepariwisataan nasional. kepariwisataan
10.2. Penguatan program kemitraan antara Badan Promosi Pariwisata Indonesia dan pemerintah dalam Kementerian/Lembaga yang membidangi
pembangunan kepariwisataan nasional. urusan keuangan
11. Indikasi program Pasal 59 ayat (4) huruf a
11.1. Pembentukan GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) dalam mengembangkan usaha pariwisata. Kementerian yang membidangi urusan
kepariwisataan
11.2. Pendukungan dan fasilitasi operasionalisasi GIPI secara sistematik dalam memperkuat akselerasi Kementerian/Lembaga yang membidangi
pembangunan kepariwisataan nasional. urusan keuangan
12. Indikasi program Pasal 59 ayat (4) huruf b
12.1. Pengembangan Koordinasi – integrasi – sinergi GIPI dan Pemerintah serta pemangku kepentingan terkait Kementerian yang membidangi urusan
dalam meningkatkan akselerasi pembangunan kepariwisataan nasional. perindustrian
13. Indikasi program Pasal 59 ayat (5) huruf a
13.1. Fasilitasi perintisan pengembangan destinasi pariwisata berdasarkan konsep Destination Management Kementerian yang membidangi urusan
Organization (DMO) untuk mendorong pengembangan destinasi pariwisata. kepariwisataan
13.2. Fasilitasi penguatan kapasitas (capacity building) pelaksana Destination Management Organization (DMO) di Kementerian yang membidangi urusan
destinasi pariwisata, yang meliputi partisipasi masyarakat, manajerial, kelembagaan, SDM, pengembangan kepariwisataan
produk, pemasaran dan promosi.
14. Indikasi program Pasal 59 ayat (5) huruf b
- 84 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
14.1. Pengembangan mekanisme koordinasi – integrasi – sinergi Destination Management Organization (DMO) dan Kementerian yang membidangi urusan
Pemerintah serta pemangku kepentingan terkait dalam meningkatkan akselerasi pembangunan kepariwisataan
kepariwisataan nasional dan daerah.
15. Indikasi program Pasal 59 ayat (5) huruf c
15.1. Fasilitasi peningkatan kemitraan antara organisasi pengembangan destinasi dan pemerintah dalam Kementerian yang membidangi urusan
pembangunan kepariwisataan nasional. kepariwisataan
15.2. Penguatan program kemitraan antara organisasi pengembangan destinasi dan pemerintah dalam Kementerian yang membidangi urusan
pembangunan kepariwisataan nasional. kepariwisataan
- 85 -
3.1. pengembangan penelitian tentang pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata Kementerian yang membidangi urusan
dalam mendukung perintisan pengembangan destinasi pariwisata nasional; kepariwisataan
3.2. pengembangan penelitian tentang peningkatan prasarana umum, kualitas fasilitas umum, dan fasilitas Kementerian yang membidangi urusan
pariwisata yang mendorong pertumbuhan, meningkatkan kualitas dan daya saing destinasi pariwisata kepariwisataan
- 92 -
NO INDIKASI PROGRAM PENANGGUNGJAWAB
nasional; dan
3.3. pengembangan penelitian tentang pengendalian prasarana umum, pembangunan fasilitas umum, dan fasilitas Kementerian yang membidangi urusan
pariwisata bagi destinasi-destinasi pariwisata yang sudah melampaui ambang batas daya dukung kepariwisataan
7.1. pengembangan penelitian pengembangan dan pemantapan citra Indonesia secara berkelanjutan citra Kementerian yang membidangi urusan
pariwisata nasional (national branding) maupun citra pariwisata destinasi (destination branding); dan kepariwisataan
7.2. pengembangan penelitian pengembangan citra kepariwisataan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang Kementerian yang membidangi urusan
aman, nyaman dan berdaya saing kepariwisataan
8. Indikasi program Pasal 66 ayat (2) huruf c
8.1. pengembangan penelitian keterpaduan sinergis promosi antar pemangku kepentingan (stakeholders) Kementerian yang membidangi urusan
pariwisata nasional; kepariwisataan
8.2. pengembangan penelitian strategi pemasaran berbasis pada pemasaran yang bertanggung jawab (responsible Kementerian yang membidangi urusan
marketing), yang menekankan tanggung jawab terhadap masyarakat, sumber daya lingkungan dan wisatawan kepariwisataan
TENTANG
I. UMUM
Sementara . . .
-2-
Sementara itu, dari perspektif pembangunan sumber daya manusia,
pariwisata mempunyai potensi untuk dijadikan instrumen dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya penduduk
sekitar Destinasi Pariwisata. Dengan demikian, pariwisata dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan saja kesejahteraan
material dan spiritual, tetapi juga sekaligus meningkatkan
kesejahteraan kultural dan intelektual. Ditilik dari perspektif bangsa
yang lebih luas, pariwisata mempunyai potensi yang jauh lebih besar
dan juga lebih mulia, yaitu dapat meningkatkan kualitas hubungan
antarmanusia dan antarbangsa sehingga terjalin saling pengertian
yang lebih baik, sikap saling menghargai, persahabatan, solidaritas,
bahkan perdamaian.
Sejalan . . .
-3-
Sejalan dengan perkembangan Industri Pariwisata yang semakin
kompetitif dan kecenderungan pasar dunia yang semakin dinamis,
maka pembangunan kepariwisataan Indonesia harus didorong
pengembangannya secara lebih kuat dan diarahkan secara tepat
untuk meningkatkan keunggulan banding dan keunggulan saing
Kepariwisataan Indonesia dalam peta Kepariwisataan regional maupun
internasional.
RIPPARNAS diperlukan sebagai acuan operasional pembangunan
pariwisata bagi pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi, sosial dan
budaya, baik di pusat maupun di daerah, baik yang terlibat langsung
maupun tidak langsung dengan pembangunan kepariwisataan
nasional. RIPPARNAS menjadi sangat penting, karena:
a. memberikan arah pengembangan yang tepat terhadap potensi
Kepariwisataan dari sisi produk, pasar, spasial, sumber daya
manusia, manajemen, dan sebagainya sehingga dapat tumbuh dan
berkembang secara positif dan berkelanjutan bagi pengembangan
wilayah dan kesejahteraan masyarakat.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “Pembangunan Destinasi
Pariwisata” adalah upaya terpadu dan sistematik
seluruh komponen Destinasi Pariwisata dalam rangka
menciptakan, meningkatkan kualitas produk dan
pelayanan Kepariwisataan serta kemudahan pergerakan
wisatawan di Destinasi Pariwisata.
Huruf b . . .
-4-
Huruf b
Huruf c
Huruf d
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5) . . .
-5-
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Ayat (8)
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10 . . .
-6-
Pasal 10
Ayat (1)
Huruf a
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13 . . .
-7-
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “Daya Tarik Wisata alam”
adalah Daya Tarik Wisata yang berupa keanekaragaman
dan keunikan lingkungan alam.
Daya Tarik Wisata alam dapat dijabarkan, meliputi:
1) Daya Tarik Wisata alam yang berbasis potensi
keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam di
wilayah perairan laut, yang berupa antara lain:
a) bentang pesisir pantai, contoh: Pantai Kuta,
Pantai Pangandaran, Pantai Gerupuk – Aan, dan
sebagainya.
b) bentang laut, baik perairan di sekitar pesisir
pantai maupun lepas pantai yang menjangkau
jarak tertentu yang memiliki potensi bahari,
contoh: perairan laut Kepulauan Seribu, perairan
laut kepulauan Wakatobi, dan sebagainya.
c) kolam air dan dasar laut, contoh: Taman Laut
Bunaken, Taman Laut Wakatobi, taman laut dan
gugusan pulau-pulau kecil Raja Ampat, Atol
Pulau Kakaban, dan sebagainya.
2) Daya Tarik Wisata alam yang berbasis potensi
keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam di
wilayah daratan, yang berupa antara lain:
a) pegunungan dan hutan alam/taman
nasional/taman wisata alam/taman hutan raya,
contoh: Taman Nasional Gunung Rinjani, Taman
Nasional Komodo, Taman Nasional Bromo –
Tengger – Semeru, dan sebagainya.
b) perairan . . .
-8-
b) perairan sungai dan danau, contoh: Danau Toba,
Danau Maninjau, Danau Sentani, Sungai Musi,
Sungai Mahakam, Situ Patenggang, dan
sebagainya.
c) perkebunan, contoh: agro wisata Gunung Mas,
agro wisata Batu-Malang, dan sebagainya.
d) Pertanian, contoh: area persawahan Jatiluwih,
area persawahan Ubud, dan sebagainya.
e) bentang alam khusus, seperti gua, karst, padang
pasir, dan sejenisnya, contoh: Gua Jatijajar, Gua
Gong, Karst Gunung Kidul, Karst Maros, gumuk
pasir Barchan Parangkusumo, dan sebagainya.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “Daya Tarik Wisata budaya”
adalah Daya Tarik Wisata berupa hasil olah cipta, rasa
dan karsa manusia sebagai makhluk budaya.
Daya Tarik Wisata budaya selanjutnya dapat
dijabarkan, meliputi:
1) Daya Tarik Wisata budaya yang bersifat berwujud
(tangible), yang berupa antara lain:
a) cagar budaya, yang meliputi:
(1) benda cagar budaya adalah benda alam
dan/atau benda buatan manusia, baik
bergerak maupun tidak bergerak, berupa
kesatuan atau kelompok, atau bagian-
bagiannya, atau sisa-sisanya yang memiliki
hubungan erat dengan kebudayaan dan
sejarah perkembangan manusia, contoh:
angklung, keris, gamelan, dan sebagainya
(2) bangunan cagar budaya adalah susunan
binaan yang terbuat dari benda alam atau
benda buatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan ruang berdinding dan/atau tidak
berdinding, dan beratap.
(3) struktur . . .
-9-
(3) struktur cagar budaya adalah susunan
binaan yang terbuat dari benda alam
dan/atau benda buatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang
menyatu dengan alam, sarana, dan
prasarana untuk menampung kebutuhan
manusia.
(4) situs cagar budaya adalah lokasi yang berada
di darat dan/atau di air yang mengandung
benda cagar budaya, bangunan cagar
budaya, dan/atau struktur cagar budaya
sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti
kejadian pada masa lalu.
(5) kawasan cagar budaya adalah satuan ruang
geografis yang memiliki 2 (dua) situs cagar
budaya atau lebih yang letaknya berdekatan
dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang
yang khas.
b) perkampungan tradisional dengan adat dan
tradisi budaya masyarakat yang khas, contoh:
Kampung Naga, perkampungan Suku Badui,
Desa Sade, Desa Penglipuran, dan sebagainya.
c) Museum, contoh: Museum Nasional, Museum
Bahari, dan sebagainya.
2) Daya Tarik Wisata bersifat tidak berwujud
(intangible), yang berupa antara lain:
a) kehidupan adat dan tradisi masyarakat dan
aktifitas budaya masyarakat yang khas di suatu
area/tempat, contoh: sekaten, karapan sapi,
pasola, pemakaman Toraja, ngaben, pasar
terapung, kuin, dan sebagainya.
b) Kesenian, contoh: angklung, sasando, reog, dan
sebagainya.
Huruf c . . .
- 10 -
Huruf c
Yang dimaksud dengan “Daya Tarik Wisata hasil buatan
manusia” adalah Daya Tarik Wisata khusus yang
merupakan kreasi artifisial (artificially created) dan
kegiatan-kegiatan manusia lainnya di luar ranah wisata
alam dan wisata budaya.
Daya Tarik Wisata hasil buatan manusia/khusus,
selanjutnya dapat dijabarkan meliputi antara lain:
1) fasilitas rekreasi dan hiburan/taman bertema, yaitu
fasilitas yang berhubungan dengan motivasi untuk
rekreasi, hiburan (entertainment) maupun
penyaluran hobi, contoh: taman bertema (theme
park)/taman hiburan (kawasan Trans Studio, Taman
Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah).
2) fasilitas peristirahatan terpadu (integrated resort),
yaitu kawasan peristirahatan dengan komponen
pendukungnya yang membentuk kawasan terpadu,
contoh: kawasan Nusa Dua resort, kawasan Tanjung
Lesung, dan sebagainya.
3) fasilitas rekreasi dan olahraga, contoh: kawasan
rekreasi dan olahraga Senayan, kawasan padang
golf, dan area sirkuit olahraga.
Ketiga jenis Daya Tarik Wisata tersebut dapat dikembangkan
lebih lanjut dalam berbagai sub jenis atau kategori kegiatan
wisata, antara lain:
1) wisata petualangan (adventure tourism);
2) wisata bahari (marine tourism);
3) wisata agro (farm tourism);
4) wisata kreatif (creative tourism);
5) wisata kapal pesiar (cruise tourism);
6) wisata kuliner (culinary tourism);
7) wisata budaya (cultural tourism);
8) wisata sejarah (heritage tourism);
9) wisata . . .
- 11 -
9) wisata memorial (dark tourism), contoh: ground zero World
Trade Centre, ground zero Legian Bali, Merapi pasca
letusan;
10) wisata ekologi (ecotourism/wild tourism);
11) wisata pendidikan (educational tourism);
12) wisata ekstrim-menantang bahaya (extreme tourism),
contoh: bercanda dengan hiu, bercanda dengan buaya;
13) wisata massal (mass tourism);
14) wisata pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan
pameran (meeting, incentive, convention, and exhibition
tourism);
15) wisata kesehatan (medical tourism/wellness tourism);
16) wisata alam (nature-based tourism);
17) wisata religi (religious tourism/pilgrimage tourism);
18) wisata budaya kekinian (pop culture tourism);
19) wisata desa (rural tourism);
20) wisata luar angkasa (space tourism);
21) wisata olahraga (sport tourism);
22) wisata kota (urban tourism); dan
23) wisata relawan (volunteer tourism).
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 15
Huruf a
Yang dimaksud dengan “perintisan pengembangan Daya
Tarik Wisata” adalah upaya pengembangan yang dilakukan
dengan membuka dan membangun Daya Tarik Wisata baru
di Destinasi Pariwisata yang belum berkembang
Kepariwisataannya, dalam rangka mengembangkan peluang
pasar yang ada.
Huruf b . . .
- 12 -
Huruf b
Yang dimaksud dengan “Pembangunan Daya Tarik Wisata”
adalah upaya pengembangan yang dilakukan dengan
meningkatkan kualitas Daya Tarik Wisata yang sudah ada
dalam upaya meningkatkan minat, dan loyalitas segmen
pasar yang sudah ada serta memperluas cakupan wilayah
Daya Tarik Wisata yang sudah ada atau pengembangan ke
lokasi baru berdasar pada inti (nucleus) yang sama.
Contoh: daya tarik Candi Borobudur ditambah dengan
museum audio visual, sign and posting, atraksi sinar dan
suara (son’t et lumiere), fasilitas wisata religi dan studi
spiritual, dan sebagainya.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “pemantapan Daya Tarik Wisata”
adalah upaya pengembangan yang dilakukan dengan
menciptakan Daya Tarik Wisata baru yang memiliki jenis
berbeda dalam upaya menangkap peluang pasar baru.
Contoh: Candi Borobudur ditambah dengan aktifitas minat
khusus petualangan arung jeram sungai Progo, ekowisata
pedesaan sekitar Borobudur, Borobudur golf, dan
sebagainya.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “revitalisasi Daya Tarik Wisata”
adalah upaya pengembangan yang dilakukan dengan
perbaikan kondisi dan kualitas Daya Tarik Wisata yang ada
yang mengalami degradasi dalam upaya menjaga
keberlanjutan dan meningkatkan kualitas serta daya saing
produk untuk menarik pangsa pasar yang sudah ada
maupun peluang pasar wisata baru.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17 . . .
- 13 -
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Huruf a
1) fasilitas . . .
- 14 -
1) fasilitas keamanan, seperti: pemadam kebakaran, fasilitas
tanggap bencana (early warning system) di destinasi yang
rawan bencana;
2) fasilitas keuangan dan perbankan, seperti: Anjungan
Tunai Mandiri dan tempat penukaran uang (money
changer);
3) fasilitas bisnis, seperti: kios kelontong dan obat 24 (dua
puluh empat) jam (drug store), warung internet, telepon
umum, sarana penitipan/penyimpanan barang (public
locker);
4) fasilitas kesehatan berupa poliklinik 24 (dua puluh empat)
jam dan fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan;
5) fasilitas sanitasi dan kebersihan, seperti: toilet umum, jasa
binatu (laundry), dan tempat sampah;
6) fasilitas khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak dan
lanjut usia;
7) fasilitas rekreasi, seperti fasilitas peristirahatan (rest area),
fasilitas bermain anak-anak, fasilitas olahraga, dan
fasilitas pejalan kaki (pedestrian);
8) fasilitas lahan parkir; dan
9) fasilitas ibadah.
Huruf b . . .
- 15 -
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Pasal 26
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b . . .
- 16 -
Huruf b
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h . . .
- 17 -
Huruf h
Huruf i
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Huruf a
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Pasal 31 . . .
- 18 -
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Pasal 34
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f . . .
- 19 -
Huruf f
Pasal 35
Huruf a
5) Padang . . .
- 20 -
5) Padang – Bukittinggi dan sekitarnya
The Soul of Minangkabau
6) Pekanbaru – Rupat dan sekitarnya
a) Pekanbaru Heritage
b) Rupat – The Longest White Sandy Beach Island
7) Jambi – Kerinci Seblat dan sekitarnya
Muaro Jambi – City of Heritage
8) Batam – Bintan dan sekitarnya
Family Fun 365 Days A Year
9) Natuna – Anambas dan sekitarnya
Best Undiscovered Beach Island
10) Palembang – Babel dan sekitarnya
a) Musi: River of Mystery
b) Land of Sriwijaya
11) Bengkulu – Enggano dan sekitarnya
Home of the Biggest Flower on Earth
12) Krakatau – Ujung Kulon dan sekitarnya
a) Journey to the Ring of Fire
b) Ujung Kulon: Home to the Rare Javanese Tiger
13) Jakarta – Kepulauan Seribu dan sekitarnya
a) Enjoy Jakarta
b) Jakarta-Living Colorfully
14) Bogor – Halimun dan sekitarnya
Raffles Botanical Garden
15) Bandung – Ciwidey dan sekitarnya
a) Bandung: Art Deco City
b) Bandung: Great Shopping City
16) Pangandaran – Nusakambangan dan sekitarnya
Visit Indonesia’s Alcatraz: Nusakambangan Island
17) Semarang . . .
- 21 -
17) Semarang – Karimunjawa dan sekitarnya
Eco Island Resort of Karimunjawa
18) Solo – Sangiran dan sekitarnya
Home of Java Man
19) Borobudur - Yogyakarta dan sekitarnya
a) Capital of World Heritage
b) The Smiling of Jogja
20) Bromo – Malang dan sekitarnya
Volcano in the Desert
21) Surabaya – Madura dan sekitarnya
a) Fascinating Madura Culture
b) Surabaya – Gateway to Eastern Java
22) Ijen – Alas Purwo dan sekitarnya
Natural Volcanic Wonders
23) Bali – Nusa Lembongan dan sekitarnya
a) The Last Paradise
b) Bali: Island of the Gods
c) The World's Best Island
d) Morning of the World
e) The Inspiration Island
24) Lombok dan sekitarnya
a) Lombok: Pearl of Eastern Indonesia
b) Lombok: Bali’s Little Sister
25) Moyo – Tambora dan sekitarnya
Paradise Found
26) Komodo – Ruteng dan sekitarnya
Komodo, The Real Wonder of the World
27) Kelimutu – Meumere dan sekitarnya
Amazing 3 (three) Colour Lake
28) Sumba . . .
- 22 -
28) Sumba dan sekitarnya
Indonesia’s Best Horseland
29) Alor – Lembata dan sekitarnya
Traditional Whale Hunting
30) Kupang – Rotendao dan sekitarnya
a) Unspoiled, Untouched Indonesia
b) Home of Floresiensis, The Indonesian Hobbit
31) Pontianak – Singkawang dan sekitarnya
Gateway to Borneo
32) Sentarum – Betung Kerihun dan sekitarnya
Journey Up Indonesia’s Amazon
33) Palangkaraya – Tanjung Puting dan sekitarnya
Tanjung Puting, Adventure of Great Apes
34) Long Bagun – Melak dan sekitarnya
Exciting Rafting on An Untamed Jungle River
35) Tenggarong – Balikpapan dan sekitarnya
Journey to Heart of Borneo
36) Derawan – Kayan Mentarang dan sekitarnya
Great Diving, Wonderful People
37) Banjarmasin – Martapura dan sekitarnya
River of Gems
38) Makassar – Takabonerate dan sekitarnya
Makassar: Historic Heritage City
39) Toraja – Lorelindu dan sekitarnya
a) There is A Life After Death
b) The World’s Most Unique Funeral Culture
40) Togean – Gorontalo dan sekitarnya
Indonesia’s Newest Ecotourism Destination
41) Manado – Bunaken dan sekitarnya
a) Finest Diving and Snorkelling in Asia
b) Finest . . .
- 23 -
b) Finest Under Water World
42) Kendari – Wakatobi dan sekitarnya
Marine and Coastal Wonders
43) Halmahera – Morotai dan sekitarnya
a) The Spice Island
b) Undiscovered Chain of Islands in Eastern Indonesia
44) Ambon – Bandaneira dan sekitarnya
a) Ambom: Dutch Heritage Site
b) Hidden Island Life and Musical Culture
45) Sorong – Raja Ampat dan sekitarnya
a) World Best Dive Destination
b) The Last Best Place
c) Best Underwater Biodiversity
d) World Most Beautiful Diving Destination
46) Manokwari – Fak-Fak dan sekitarnya
a) Home of Cenderawasih
b) Home to The Bird of Paradise
47) Biak – Numfort dan sekitarnya
Gateway to Fascinating Irian Jaya
48) Sentani – Wamena dan sekitarnya
Amazing Musical, Festival in The Jungle
49) Timika – Lorentz dan sekitarnya
Snow in The Tropics
50) Merauke – Wazur dan sekitarnya
a) Discover Indonesia’s Most Eastern Provinces
b) Eco Wild Life Park Adventure
Huruf b
Cukup jelas.
Pasal 36 . . .
- 24 -
Pasal 36
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Contoh ikon secara nasional adalah Keraton Yogyakarta,
Monumen Nasional Jakarta, Tugu Khatulistiwa, Jam
Gadang, Jembatan Sungai Musi, dan sebagainya.
Contoh ikon secara internasional adalah Candi
Borobudur, Komodo, Toraja, Toba, Tanjung Puting, dan
sebagainya.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Contoh komunikasi untuk peningkatan citra pariwisata
adalah memberikan tanggapan yang proporsional terhadap
pemberitaan negatif mengenai pariwisata Indonesia, seperti
Bom Bali, isu kolera, dan sebagainya.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38 . . .
- 25 -
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “keberadaan promosi pariwisata
Indonesia di luar negeri” adalah segenap kemitraan
antara pelaku promosi pariwisata Indonesia di dalam
negeri dengan pelaku promosi pariwisata Indonesia di
luar negeri.
Contoh: kemitraan antara pelaku promosi pariwisata
Indonesia di dalam negeri dengan pelaku promosi
pariwisata Indonesia di luar negeri yang telah
dilaksanakan adalah penunjukan mitra kerja pelaksana
sebagai mitra kerja Pemerintah melalui proses sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai pengadaan barang/jasa
Pemerintah, yang dalam lingkup kegiatannya wajib
menunjuk mitra kerja lokal di luar negeri yang
selanjutnya disebut Visit Indonesia Tourism Officers
(VITO).
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42 . . .
- 26 -
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas.
Pasal 46
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “kualitas interpretasi” adalah kualitas
kemampuan manusia, segala bentuk media dan/atau alat
yang berfungsi mentransformasikan nilai kemenarikan Daya
Tarik Wisata kepada wisatawan.
Contoh: kemampuan mengkomunikasikan nilai kemenarikan
suatu daya tarik oleh pramuwisata, audio visual, termasuk
deskripsi/penjelas dan penanda dari benda-benda koleksi
dalam museum.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Cukup jelas.
Pasal 49 . . .
- 27 -
Pasal 49
Cukup jelas.
Pasal 50
Pasal 51
Cukup jelas.
Pasal 52
Cukup jelas.
Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 54
Cukup jelas.
Pasal 55
Yang dimaksud dengan “pengembangan manajemen Usaha
Pariwisata yang mengacu kepada prinsip ekonomi hijau” adalah
pengembangan manajemen dengan pendekatan dalam
pembangunan ekonomi yang tidak lagi mengandalkan
pembangunan ekonomi berbasis eksploitasi sumber daya alam dan
lingkungan yang berlebihan.
Ekonomi hijau merupakan suatu lompatan besar meninggalkan
praktik-praktik ekonomi yang mementingkan keuntungan jangka
pendek yang telah mewariskan berbagai permasalahan yang
mendesak untuk ditangani termasuk menggerakkan perekonomian
yang rendah karbon (low carbon economy).
Pasal 56
Cukup jelas.
Pasal 57 . . .
- 28 -
Pasal 57
Cukup jelas.
Pasal 58
Cukup jelas.
Pasal 59
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Huruf c . . .
- 29 -
Huruf c
Cukup jelas.
Pasal 60
Cukup jelas.
Pasal 61
Cukup jelas.
Pasal 62
Cukup jelas.
Pasal 63
Cukup jelas.
Pasal 64
Cukup jelas.
Pasal 65
Cukup jelas.
Pasal 66
Cukup jelas.
Pasal 67
Cukup jelas.
Pasal 68
Cukup jelas.
Pasal 69
Cukup jelas.
Pasal 70 . . .
- 30 -
Pasal 70
Cukup jelas.