Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR :
DENGAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
NOMOR :

Pada hari Senin tanggal Tiga Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan Belas yang
bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama : Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP


Jabatan : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
Alamat : Jl. Percetakan Negara, No. 23, Jakarta
Bertindak atas nama Badan Pengawas Obat dan Makanan RI yang selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : Dr. Dr. dr. Hafizurrachman, MPH


Jabatan : Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Alamat : Jl. Harapan No. 50. Lenteng Agung, Jakarta Selatan
Bertindak untuk dan atas nama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Maju yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA telah mengadakan suatu kesepakatan


dalam bentuk kerjasama kelembagaan dalam bidang praktik tri daharma perguruan
tinggi khususnya praktik lapangan mahasiswa dan penelitian bersama dengan
ketentuan-ketentuan sesuai berikut:

1
BAB 1
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat di wilayah dan sekitarnya.
2. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI adalah pimpinan Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI.
3. Ketua STIKes Indonesia Maju adalah pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju Jakarta.
4. Tenaga Pembimbing adalah tenaga yang berasal dari STIKes Indonesia Maju
Jakarta dan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI yang ditugaskan untuk
membimbing peserta didik yang ditunjuk secara tertulis.
5. Peserta Didik adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indoensia
Maju Jakarta.
6. Praktik lapangan adalah kegiatan praktik mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indoensia Maju Jakarta di Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
7. Penelitian bersama adalah kegiatan penelitian secara bersama antara Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indoensia Maju Jakarta dan Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI.

Pasal 2
Maksud dan Tujuan
1. Untuk saling meningkatkan peran dan fungsi masing-masing pihak dalam
menjalankan tugas pokok sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Untuk meningkatkan mutu pelayanan administrasi rumah sakit melalui
kegiatan praktik lapangan dan penelitian bersama.
3. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa didik STIKIM
dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah
terutama dalam penerapan ilmu.

Pasal 3
Dasar Kerjasama

2
1. Menghasilkan tenaga yang Profesional sesuai dengan kurikulum yang
ditetapkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.
2. Kesepakatan dan kerjasama kedua belah pihak untuk mewujudkan dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit melalui kegiatan
praktik lapangan dan penelitian bersama.
3. Musyawarah dan mufakat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Pasal 4
Jangka Waktu
1. Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung mulai hari,
tanggal bulan dan tahun sebagaimana tersebut pada awal naskah kerjasama ini.
2. Kerjasama ini berakhir pada tanggal 02 September 2019 dapat diperpanjang
dengan ketentuan PIHAK PERTAMA mengajukan permohonan secara tertulis
dua bulan sebelum berakhirnya kerjasama ini kepada PIHAK KEDUA.
3. Sambil menunggu terbitnya naskah kerjasama yang baru naskah kerjasama
yang lama masih tetap berlaku.

BAB II
Pasal 5
Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
Pihak Pertama Berkewajiban:
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI menyediakan fasilitas/sarana praktik
lapangan dan penelitian bersama sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
BPOM RI.
2. Memberikan bimbingan praktik lapangan sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati sebelumnya.
3. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan penelitian sesuai dengan
jadwal yang telah diterima dalam pertemuan kontrak program.
4. Memberikan arahan tentang visi dan misi Badan Pengawas Obat dan Makanan
RI dan customer service terhadap mahasiswa didik (orientasi mahasiswa).
5. Memberikan laporan/penilaian terhadap hasil kegiatan praktik lapangan
mahasiswa pada setiap akhir periode praktikum.
6. Memusyawarakan kepada Pihak Kedua bila ada hal-hal atau masalah yang
timbul belum tercantum pada perjanjian kerjasama ini.
7. Melakukan Evaluasi hasil pelaksanaan praktik lapangan ketercapaian
kompetensi mahasiswa didik.
8. Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan penelitian bersama.
3
9. Mengembalikan peserta didik kepada institusi bila yang bersangkutan nyata-
nyata melanggar disiplin.

Pihak Pertama Berhak:


1. Menentukan jumlah peserta didik yang dapat diterima untuk setiap periode
penelitian yang disesuaikan dengan daya tampung Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI.
2. Mengatur kembali jadwal praktik lapangan yang telah ditentukan Pihak Kedua
sesuai dengan beban kerja ruangan kebijakan dan dibicarakan pada waktu
kontrak program.
3. Menerima biaya praktik lapangan, penelitian, ujian dan biaya pelatihan dari
pihak kedua sebelum penelitian lapangan dimulai.

Pasal 6
Hak dan Kewajiban Pihak kedua
Pihak Kedua Berkewajiban:
1. Menaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di Badan Pengawas Obat
dan Makanan RI.
2. Mengajukan permohonan dalam bentuk surat dan proposal tentang program
penelitian kepada Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
3. Mengatur pengiriman peserta didik baik jumlah, jadwal, serta ketentuan-
ketentuan lainnya berkaitan dengan praktik lapangan.
4. Mengadakan kontrak program penelitian dengan Pihak Pertama setiap awal
praktik lapangan di Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
5. Melakukan evaluasi hasil penelitian bersama di Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI.
6. Turut serta menjaga nama baik BPOM RI dan mengamankan fasilitas
penelitian yang telah disediakan.
7. Mengganti kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan sarana/alat, baik
disengaja ataupun tidak disengaja.
8. Membayar biaya praktik lapangan dan penelitian bersama sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
9. Menyediakan bahan habis pakai untuk keperluan penelitian mahasiswa.

4
Pihak Kedua Berhak:
1. Mendapatkan informasi dari pihak pertama.
2. Memperoleh kesepakatan praktik lapangan dan penelitian bersama sesuai
dengan tuntutan kurikulum Akademik.
3. Memanfaatkan sarana dan fasilitas yang tersedia.
4. Memperoleh bimbingan dari pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak
pertama.
5. Memperoleh penilaian dari pembimbing atas kegiatan penelitian yang telah
dilaksanakan.

Pasal 7
Perselisihan
1. Apabila terjadi perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan
kerjasama ini akan diselesaikan oleh kedua belah pihak secara musyawarah
dan mufakat.
2. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat
maka akan diselesaikan melalui badan Arbitrase.

BAB III
Pasal 8
Lain - lain
1. Setiap awal tahun ajaran baru Pihak Kedua mengajukan program kegiatan
praktik lapangan dan penelitian bersama kepada Pihak Pertama.
2. Pembatalan perjanjian kerjasama oleh salah satu pihak, sebelum berakhir masa
berlakunya harus diajukan secara tertulis 6 (enam) bulan sebelumnya.
3. Keputusan Kerjasama ini akan diadakan perubahan jika ternyata terdapat
kekeliruan.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan ditinjau sesuai
kesepakatan kedua belah pihak.

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal: 03 September 2018
5
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Dr. Ir. Penny K. lukito, MCP Dr. Dr. dr. Hafizurrachman, MPH
Kepala Badan POM RI Ketua STIKIM

Anda mungkin juga menyukai