com
• Nama : MOCH. ANGGA ALDINO SAHA
• ASAL : SEMARANG
• NIP : 8710057-Z
• PENDIDIKAN :
CHEMICAL ENGINEERING DIPONEGORO UNIVERSITY
• UNIT KERJA :
2009-sekarang : PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT SURALAYA
INTERNAL TREATMENT
FRESH WATER
RO
TANK
KSWTP
Na3PO4
Sampling Point SD : DEMIN WATER WTP
8.5 Kg/cm2
E-19
Ph = 9,2-9,5
Cl- = < 0,01
5380 C HP
TURBIN
IP TURBIN
LP TURBIN
1
LP TURBIN
2 GENERATOR
3400 C
ECONOMIZER 400 C
PRIMARY HEATER
3360 C Sea water 350C TO
300C
Condensor OUT FALL
39.9 Kg/cm2
REHEATER
P-3
3360 C
39.9 Kg/cm2 Sampling Point CW :
Sc = < 10
Sampling Point FW :
SECONDARY HEATER Ph = 9,2-9,5
Sc = <10
SiO2 = < 0,02ppm
Sampling Ph = 9,2-9,5
Point BW :
SiO2 = <0,02 ppm
Sc = <20 350 C
1000 C
www.wondershare.com
Untuk mencegah terjadinnya korosi dan
deposit kerak yang sangat mengganggu
pada sistem , maka air baku perlu diolah
terlebih dahulu , yaitu dengan cara
pengolahan air ( Eksternal Water treatment
) , kemudian air yang masuk sistem diolah
dengan sistem internal Water Treatment .
Eksternal treatment
Water
Desalination
Treatment
Plant / RO
Plant
Waste
Water Unit PLTU
Treatment
Plant
Internal treatment
Dalam mengendalikan kualitas air dari konstituent nya maka dilakukan
pengolahan air.
Berikut ini adalah konstituent yang terkandung didalam air dan cara
pengendaliannya
Filtrasi
RO Mixed Bed
Koagulasi
Multi Bed
Flokulasi
– Pada dasarnya pengolahan air di pembangkit didasarkan
pada sumber air bakunya
1. Air Laut
Filtrasi
MSF Mixed Bed
Koagulasi
MED
Flokulasi
RO
• Chlorination Plant adalah suatu alat yang dapat meng-
elektrolisa air laut dan menghasilkan Sodium Hypochlorite
(NaOCl). Selanjutnya diinjeksi-kan ke intake air pendingin.
Reaksi Chlorinasi :
Arus searah, lewat melalui air laut yang mengalir dalam
Electrolyzer, dimana sodium chloride (NaCl) diuraikan menjadi ion
Na+ dan Cl-
Persamaan Reaksi:
2NaCl 2Na+ + 2Cl-
Katoda: 2Na+ + 2e- 2Na
2Na + 2H2O 2NaOH + H2
Anoda: 2Cl- Cl2 + 2e-
Cl2 + 2NaOH NaOCl + NaCl + H2O
Injection Pump
BOOSTER PUMP STRAINER + - P=2,64 kg/cm2
Cap=100 m3/jam To Another Water Intake
CWP Unit 1
Sodium Hypochlorite
Generator
(Electrolyzer)
Unit 2
DSP
STORAGE TANK
+ - Cap: 60 m3
Transformer / Rectifier
• Arus untuk elektrolisa air laut dapat diatur besarannya dan periode
kenaikkannya hingga mencapai nilai yang telah ditetapkan.
• Tiap module-nya terdiri atas 14 cell. Tiap generator memerlukan laju aliran
70 m3/h dan kapasitas masing2 120 kg/h. Tiap sel terdiri dari Titanium
Cathode Tube dan Titanium Anode Tube yang dilapisi metal oxide atau Pt.
Sel-sel dibuat menjadi outer dan inner bipolar tube dan diatur sedemikian
rupa dengan polaritas yang berubah-ubah dan berdampingan. Sel-sel
dalam tiap module secara hidrolik dihubungkan seri dengan laluan air laut
yang melalui celah melingkar (annular gap) diantara inner dan outer tubes.
www.wondershare.com
Paket elektrochlorinasi ini dipasang dengan desain
menghasilkan secara terus menerus chlorine dalam bentuk
sodium hypochloride (NaOCl) dengan tujuan anti fouling di air
laut dengan jalan dua macam operasi yaitu :
Continuous dosing
shock dosing.
• Continuous dosing :
Injeksi/dosing sodium hypochlorite pada saluran masuk air
laut (seawater intake channel) diatur sebesar 1,75 ppm
• Shock dosing
Diatur sebesar 3,5 ppm selama 20 menit tiga hari sekali. Shock
dosing bertujuan mengganggu kekebalan biota laut terhadap
dosing sodium hypochlorite sebesar 1 ppm, sehingga
diharapkan dengan shock dosing ini biota-biota laut yang telah
beradaptasi dengan injeksi NaOCl sebesar 1 ppm dapat
dilumpuhkan
Sistem dengan desain Continuous Dosing memberikan dosis Hypochloride
dengan konsentrasi 1.75 ppm kedalam intake area air laut. Sistem dengan desain
Shock Dosing memberikan konsentrasi 3,5 ppm kedalam intake area air laut.
Jika konsentrasi hypochlorite = 1.75 ppm dan untuk dua kanal intake = 2 x
30,500 m3/h = 61,000 m3/h.
= 109.53 kg/h
Keperluan produk hypochlorite untuk Shock Dosing dihitung sebagai berikut .
Jika konsentrasi hypochlorite = 3,5 ppm dan untuk dua kanal intake = 2 x
30,500 m3/h = 61,000 m3/h.
= 219 kg/h
• Diharapkan kadar sodium hypochlorite yang diinjeksikan
turun menjadi 0,1 hingga 0,5 ppm pada seawater outlet
channel.
STRAINER
RECTIFIER
HYPOCHLORITE GENERATOR
Disain Kontruksi Stroge Tank
1 . Padatan terlarut
2 . Padatan tersuspensi dan koloid
3 . Padatan sedimen
Padatan ini terdiri dari senyawa – senyawa anorganik dan
organik yang larut dalam air, seperti kalsium khlorida (CaCl2)
, magnesium sulfat (MgSO4) , magnesium chlorida(MgCl2) ,
natrium chlorida (NaCl), natrium silikat (Na2SiO3) .
Padatan jenis mempunyai ciri:
- air nya keruh
- tidak larut
- tidak dapat mengendap langsung
2. FILTRASI
koagulasi dan Flokulasi merupakan proses
penyatuan partikel – partikel padatan
tersuspensi dan koloid menjadi gumpalan yang
lebih berat sehingga dapat dipisahkan antara
gumpalan dengan air jernihnya .
Koagulasi
particles PAC
Proses Koagulasi
Flokulasi
POMPA POMPA
DRAIN
POMPA
1234
DRAIN
TOWER
SUNGAI
CARBON
ACTIVE
FILTER
KE PERUMAHAN
SAND
FILTER
KETERANGAN :
INJEKSI BAHAN KIMIA.
1. CAUSTIC SODA.
2. ALUMUNIUM SULPHATE(TAWAS/ALUM)
3. POLYELECTROLYTE.
4. CALSIUM HYPOICHLORITE(KAPORIT) )(DESINFEKTAN ).
Adalah Alat untuk mengurangi kadar garam didalam air..Ada
beberapa sistem Desalination plant yang dipakai di PLTU/
PLTGU ,diantaranya adalah multiple stage flash evaporator (one
through/ recirculating), multiple effect desalination dan Reverse
Osmosis.
1. Multi Stage Flash Destilation Once Trough
3.SISTEM KONDENSAT :
DARI BRINE HEATER POMPA KONDENSAT KEMBALI KE SISTEM
4.SISTEM DISTILAT :
DARI TRAY KONDENSAT TANGKI DISTILAT POMPA DISTILAT FRESH
WATER TANK
PT.PLN (Persero)
DESALINATION PLANT
UDIKLAT SURALAYA
Ejektor T0
Drain
Ejektor cooler
Condensor
Lp.
steam Chemichal Inj.
Flash evaporator Pump
Drain cooler
Brine Blow Down Pump
(1). Sirkit Air Laut
Air laut digunakan sebagai media pendingin Condenser dan alat bantu, tetap ia juga
dapat dijadikan “fresh water” untuk keperluan penambahan air kedalam sirkit PLTU.
Air laut dipompa oleh Seawater feed pump di water intake dan memasok air laut ke
Desalination Plant. Air laut mengalir dalam Condenser tube evaporator.
Sebagian kecil dari air laut pada inlet evaporator ini dicabangkan dan digunakan
sebagai air pendingin untuk Ejector Condenser. Aliran air laut dikendalikan oleh Flow
Control Valve yang dipasang pada inlet Evaporator.
Air laut kemudian mengalir melalui tingkat demi tingkat sambil dipanasi oleh Vapour
Condensing disetiap stage condenser. Selanjutnya dipanasi oleh brine heater sampai
mencapai temperatur yang ditetentukan. Air laut sekarang memasuki Flash chamber
tingkat pertama, tekanan dipertahankan sedikit lebih rendah dari tekanan jenuhnya.
Oleh karena itu, air laut akan menguap ketika memasuki flash chamber tingkat
pertama.
2nd 1st Hogging Ejector
Ejector steam
BRINE HEATER
PI6449 DESUPER
FT6437 PV6313 STEAM
HEATER
Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343
FT6305 TE6308
PT6344
LT6428
ST 17 ST 1
MAKE UP
HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE
SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
(2) Sirkit Brine Blowdown
Dari tingkat terakhir air laut dikeluarkan oleh Brine Blowdown Pump dan
dibuang ke tempat keluar air laut. Jumlah dari blowdown ini secara otomatis
diatur oleh level air pada tingkat terakhir.
2nd 1st Hogging Ejector
Ejector steam
BRINE HEATER
PI6449 DESUPER
FT6437 PV6313 STEAM
HEATER
Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343
FT6305 TE6308
PT6344
LT6428
ST 17 ST 1
MAKE UP
HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE
SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
(3). Pengolahan Air Laut.
PI6449
FT6437 PV6313
Hogging Ejector
Ejector SW DISC
condenser TE6311
DISC
FT6305 TE6308
Sea Water Supply MAKE UP SEA
WATER STRAINER
DESALINATION
SUPPLY PUMP POLYPHOSPHATE
DISTILATE TANK Q=2650 L
Q= 1700 M3/H ST.19 ST.18
Heat Rejection
CV6411 EVAPORATOR
FT6414
POLYPHOSPHATE
MAKE UP SEA WATER INJECTION PUMP
CT6417 Q=1,3 L/Min
CV6319 P=4-6 Kg/Cm2
FT6319
A
NOR A
NOR CV 6320
DUMP B A B
STB DISC
Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343
FT6305 TE6308
PT6344
LT6428
ST 17 ST 1
MAKE UP
HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE
SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
Sistem Kondensat dan uap
Ejector condenser
TE6340
TE6311
TE6426
DISC
HCV6312 TIC6343
FT6305 TE6308
PT6344
LT6428
ST 17 ST 1
MAKE UP
HCV6346
DUMP CV6319 FT6319
A
PRODUCT WATER NOR
PUMP A
NOR PCV6423
B DISC
STB FEED A
B STB
STB
SAMPLING
BLOWDOWN PUMP
POINT CV6420 FT6435 TE6434
DUMP B
NOR
BRINE RECERCULATION
V6336 CV6436
PUMP A
STB
CONDENSATE
SAMPLING
POINT
B BRINE RECERCULATION
NOR
1.KONDISI SUPLAY AIR LAUT
A.TEMPERATUR : 30°C - TEKANAN ; 4 BAR G
B.TDS :< 45.000 PPM -FLOW RATE :440.000 KG/JAM
C.KADAR Ca : 825 -3950 PPM. CaCO3 -CHLORIDA:13.498-22.176 PPM
2.KEBUTUHAN UAP :<7.180 KG/JAM
3.TEKANAN 6,0 BARG AN TEMP :164,2º C
4.KEBUTUHAN LISTRIK :55,4 KW
5.AIR DISTILAT
*.TEMPERATUR :39,0º C *.TEKANAN :2,0 BAR G *FLOW RATE:41.670 KG/JAM
*TDS : 10 PPM , TOTAL FE <0,2 PPM
6.AIR KONDENSAT
*TEMPERATUR : 50º C, TEKANAN : 2,0 BAR G, FLOW RATE : 6.770 KG/JAM
7,RATIO OUTPUT GAIN :>6,0 KG.DESTILAT/KG,HEATING STEAM
8.OUTPUT ALIRAN AIR KONTINU :> 1000 TON/HARI
9.TOP BRINE TEMPERATUR : 90°C
Untuk melihat efisiensi desalt plant, dapat dilihat dari nilai Gain Output
Ratio (GOR).
Destilate
Gain Output Ratio (GOR) :
Steam
WD
GOR=
WS
Ws = Wc x Rc x Wse
• Uap dari pemanasan air laut dari effect pertama yang terbentuk
memanaskan air laut pada effect kedua selanjutnya uap air laut pada
effect kedua yang terbentuk memanaskan pada effect selanjutnya
sampai effect terakhir.
Steam
Supply
steam
Feed Water Vent
Scale ejector
Feed water Inhibitor
Sea
Water To
Outfall
Seawater
Supply
Heat
Rejector
Destillate
PLN STAR
Strainner
Stainer Inlet Desal dibersihkan
PLN STAR
Heat rejection
Demister bagian dalam
No Parameter Outlet
2 Desal trip karena Gangguan boiler dan Amati presure steam inlet
tekanan steam terlalu Auxiliary steam desal, lakukan pengaturan
tinggi atau terlalu auto, jika tidak lakukan
rendah. pengontrolan secara
manual.
3. Alarm sea water flow Strainer discharge sea Lakukan operasi manual
low water desal pump sampai alarm dapat di
kotor reset
Concentrated Dilute
Penambahan
volume dari dilute
permeating
membrane
Concentrated Dilute
External
pressure
RO membrane
Concentrated
Dilute solution
solution
Reverse Osmosis
1. Disc Filter
2. UF Filter
3. Cartridge Filter
4. SWRO
5. BWRO
BLOK DIAGRAM RO SYSTEM
DF : Disk Filter SWRO :Sea Water Reverse Osmosis (Cond < 500 US/cm)
SW : Sea Water BWRO : Breakist Water Reverse Osmosis (Cond < 15 US/cm)
UF : Ultra Filtation
FLOW DIAGRAM RO SYSTEM
CARTRIDGE FILTER
( > 5 Um )
ULTRA FILTRATION ( > 0,2 um )
Urutan Proses Penyaringan
www.wondershare.com
1. Disc Filter
Filter ini bertujuan untuk memisahkan padatan tersuspensi dengan ukuran >
10 mikron. Arkal mempunyai kapasitas 143 m3/jam. Arkal bisa melakukan back
wash secara otomatis, dengan setting 25 detik back wash, 5 detik delay
(pindah modul).back wash dilakukan di tiap pasang modul yang bergantian
dengan modul lain dengan memanfaatkan perbedaan tekanan antara produk
arkal dengan saluran drain. Terdapat 2 buah train,tiap train terdiri dari 6 pasang
modul,antar modul dihubungkan dengan three way valve. Produk arkal
ditampung di dalam sea water tank.
Fase Filtrasi / penyaringan
Air Keluar
Air Masuk
Proses pencucian balik Selenoid valve ada yang Periksa semua selenoid
tidak sempurna tidak berkerja dengan valve ( ganti bila rusak )
sempurna
Drain valve tidak terbuka Tekanan udara drain Naikan Tekanan Udara
sempurna valve terlalu rendah
2. Ultra Filtration ( UF )
AVP-UF2
3 mode operasi
1. Mode penyaringan
2. Mode Pencucian Terbalik ( back Wash )
- Pencucian terbalik – bawah ( Back Wash Bottom )
- Pencucian terbalik – atas ( Back wash Top )
- Pencucian terbalik atas dan bawah
3.Mode Pembersihan ( Cleaning Mode )
Tekanan backwash terlalu Aliran Backwash terlalu Kurangi aliran back wash
tinggi besar
Parameter tinggi Membrane bocor Ganti membrane UF
Laju aliran tinggi Kurangi laju air
Drop tekanan terlalu Bersihkan membrane
tinggi
3. CARTRIDGE FILTER
Filter ini menyaring partikel dengan ukuran > 0,001 mikron. Filter ini
dipasang untuk mengntisipasi bila ada partikel yang lolos dari UF.
Sebelum masuk catridge filter, air diinjeksikan anti klorin, yaitu Na2SO3
dan anti scalant, yaitu poli karboksilat. Tujuan penginjeksian anti klorin
adalah karena catridge filter mempunyai bahan yang tidak tahan
terhadap klorin. Bila terpapar pada klorin, maka serat catridge akan
meluruh. Sedangkan tujuan ditambahkannya anti scalant adalah untuk
mencegah terbentuknya endapan pada RO yang dikhawatirkan akan
menyumbat RO dan mengganggu kinerja dan efisiensi RO.
Na2SO3 + Cl2 2NaCl + SO3-
3. CARTRIDGE FILTER
Ukuran filter : 5 um
Back-up ketika UF Gagal
www.wondershare.com
adalah perangkat untuk memurnikan air dari partikel-partikel pengotor dari air
laut. SWRO terdiri dari 11 vessel, dengan tiap tabungnya mempunyai 6 lembar
membrane yang tergulung di dalamnya. Jenis membrane yang digunakan
adalah Thin Film Composite (TSC). Pada SWRO proses masuknya air adalah
dari luar membran dan produknya ke luar dari bagian dalam membrane dengan
aliran paralel, artinya air masuk ke dalam 11 tabung secara bersama - sama. Air
masuk SWRO mempunyai conductivity 46200 µЅ dengan dipompakan HPP
SWRO (P = 38 bar).Keluar SWRO dengan conductivity < 500 µЅ. SWRO
mempunyai kapasitas 50 m3/jam. Produk SWRO kemudian ditampung dalam
SWRO tank sebelum dialirkan ke BWRO. SWRO mempunyai kemampuan
reject 75% dan permeat 25%.
4. SEA WATER RO
Cond. 40.000 uS/cm < 500 uS/cm
www.wondershare.com
Pada dasarnya BWRO sama dengan SWRO. Bedanya adalah BWRO
berfungsi untuk memurnikan air sungai. Pada hal ini air dari SWRO dianggap
sebagai air tawar yang berkarakteristik hampir sama dengan air sungai. Pada
BWRO terdapat 7 tabung membrane, dengan tiap tabungnya terdiri dari 4
lembar membrane. Berbada dengan SWRO,pada BWRO aliran airnya
seri,terbagi menjadi 3 stage:
• Stage pertama terdiri dari 4 vessel,produknya ke BWRO tank,sedangkan
rejectnya ke stage ke dua.
• Stage ke dua terdiri dari 2 vessel,produknya ke BWRO tank,sedangkan
rejectnya ke stage ke tiga.
• Stage ketiga terdiri dari 1 vessel,produknya ke BWRO tank,sedangkan
rejectnya ke stage ke UF permeat tank.
Produk BWRO mempunyai conductivity < 15 µЅ lalu kemudian ditampung
dalam BWRO tank. BWRO mempunyai kemampuan reject 25% dan
permeat 75%. Hal ini karena pada BWRO air yang lewat sudah lebih
murni sehingga tidak banyak pengotor yang tertahan. Pada BWRO juga
dilakukan pengecekan parameter yang sama dengan SWRO. Dari BWRO
tank, air kemudian dialirkan ke Fresh Water Tank untuk kemudian
dilakukan demineralisasi di mixed bed demineralizer.
Turbiditi , pH
Temperature , pressure , TDS
Logam, Hardness, Silika.
Feed water Flow rate
TYPICAL KEMAMPUAN RO
CONSTITUENT (mg/l)
AIR MASUK AIR KELUAR
Hardness as 380 20
CaCO3
Alkalinity as 215 16
CaCO3
Silica as SiO2 25 3
pH 7,2 6,0
CO2 25 25
Reverse Osmosis
Karakteristik membran RO
• Untuk mendapatkan air dengan TDS < 100 ppm perlu dilakukan 2 pass
system (2 stages).
• Membran tidak dapat dioperasikan pada temperatur tinngi.
• Umur teknis membran 2-3 tahun (tergantung penanganan).
Reverse Osmosis
Keuntungan RO diantaranya :
1. Penggunaan energi yang jauh lebih rendah dibanding proses
destilasi karena tidak ada perubahan fasa, pemakaian
energinya hanyalah energi untuk menggerakkan pompa.
2. Peralatan dan perawatannya mudah dan murah, karena
proses terjadi pada suhu normal sehingga memperkecil
problem-problem karena kerak dan korosi.
3. Area yang dibutuhkan relatif sedikit.
4. Sistem dapat dibuat modular, sehingga dpt dioperasikan
sesuai kebutuhan.
5. Harga investasi lebih murah.
Kelemahan RO diantaranya :
1. Membran sangat sensitif terhadap fouling sehingga
dilakukan proses pre treatment untuk menghilangkan
senyawa organik dan total suspended solid (carbon actif,
sand filter, clarifier, koagulan, injeksi asam, dll).
www.wondershare.com
Pertukaran ion
1. dari alam
2. Buatan
Pertukaran ion
www.wondershare.com
Filter Cation Anion Mixed
Pump Exchanger Bed Unit
CO2 Removed Exchange
r
Raw
Water
Degassifie
r
Tower
Demineralize
d
Water
HCl NaOH
1. KATION FILTER
Reaksi :
www.wondershare.com
2. DEGASSIFIER
www.wondershare.com
1. ANION FILTER
Reaksi :
H+Cl- + R+OH- H+OH- + R+Cl-
Resin Anion
www.wondershare.com
www.wondershare.com
9
drain
1 2
Kation
4 6
5 7
HCl 10
8
9
drain
Anion basa
3
4 6
5 7
NaOH
10
8
Unit mixed bed merupakan suatu unit berisi campuran resin
kation dan resin anion yang berfungsi untuk mengadakan
pertukaran ion-ion positif dan negatif yang terkandung didalam
air yang masuk melalui unit ini, sehingga air yang keluar akan
bebas dari mineral ion positif dan negatif, kecuali ion hidrogen
dan ion hidroksil.
www.wondershare.com
Dilakukan berdasarkan 2 hal :
DW2 DW1
R3 R1
W2 B3
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
W3
Katup (PS1) masih terbuka.
W2 B3 Katup (A-W5) masih tertutup.
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
W2 B3
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK
DW2 DW1
R3 R1
DW2 DW1
R3 R1
W5 R-H B2
W3
W2 B3
R6 TO
W4
MA1 DEMIN
TANK
DW2 DW1
R3 R1
pH range Time
lebih rendah di 3
antara 3 sampai 5 (setelah start up)
diatas 5 sampai 7
Effluent discharge pump masih dioperasikan.
Valve (NW2) dan (NW3) ditutup
Katup (NW5) masih terbuka.
Katup (NW1) dibuka.
Kira2 60 menit dibutuhkan untuk membuang larutan
sampai sump level mencapai level nol.
Amati discharge pH meter.
Yakinkan bhwa sump hampir kosong setelah
pembuangan.
Set katup (NW1) sehingga tekanan keluar pompa
menjadi 2.5 kg/cm2 (g). Atur katup air contoh agar
mengalir ke pH meter.
www.wondershare.com