Sesi X :
MODEL
TRANSPORTASI
e-Mail : zacoebc93@gmail.com
www.zacoeb.lecture.ub.ac.id
Model Transportasi
Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan
kerja (network).
Suatu model yang berhubungan dengan distribusi
suatu barang tertentu dari sejumlah sumber (sources)
ke berbagai tujuan (destinations).
Setiap sumber mempunyai sejumlah barang untuk
ditawarkan (penawaran) dan setiap tujuan
mempunyai permintaan terhadap barang tersebut.
Terdapat biaya transportasi per unit barang dari setiap
rute (dari sumber ke tujuan).
Asumsi dasar:
biaya transportasi pada suatu rute tertentu
proporsional dengan banyak barang yang dikirim
•1
Tujuan
1. Suatu proses pengaturan distribusi barang dari
tempat yang memiliki atau menghasilkan barang
tersebut dengan kapasitas tertentu ke tempat yang
membutuhkan barang tersebut dengan jumlah
kebutuhan tertentu agar biaya distribusi dapat
ditekan seminimal mungkin.
2. Berguna untuk memecahkan permasalahan distribusi
(alokasi).
3. Memecahkan permasalahan bisnis lainnya, seperti
masalah-masalah yang meliputi pengiklanan,
pembelanjaan modal (capital financing) dan alokasi
dana untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan
lini perakitan dan perencanaan scheduling produksi.
Ciri-ciri Penggunaan
1. Terdapat sejumlah sumber dan tujuan tertentu.
2. Kuantitas komoditi/barang yang didisitribusikan dari
setiap sumber dan yang diminta oleh setiap tujuan
besarnya tertentu.
3. Komoditi yang dikirim/diangkut dari suatu sumber ke
suatu tujuan besarnya sesuai dengan permintaan
dan atau kapasitas sumber.
4. Ongkos pengangkutan komoditi dari suatu sumber
ke suatu tujuan besarnya tertentu.
•2
Metode Pemecahan Masalah
1. Tabel Awal
Metode NWC (North West Corner Method)
Metode Biaya Terkecil (Least Cost Method)
VAM (Vogel Approximation Method)
2. Tabel Optimum
Metode Batu Loncatan (Stepping Stone Method)
Metode MODI (Modified Distribution Method)
Matriks :
Keterangan :
Ai = daerah asal (origin) sejumlah i
Si = ketersediaan barang (supply) yang diangkut di i daerah asal
Tj = tempat tujuan (destination) sejumlah j
dj = permintaan barang (demand) di sejumlah j tujuan
xij = jumlah barang yang akan diangkut dari Ai ke Tj
cij = besarnya biaya transport untuk 1 unit barang dari Ai ke Tj
Biaya transport = cij . xi
Jumlah permintaan = Jumlah ketersediaan
•3
Metode NWC (North West Corner)
Merupakan metode untuk menyusun tabel awal
dengan cara mengalokasikan distribusi barang
mulai dari sel yang terletak pada sudut paling kiri
atas.
Aturannya:
1. Pengisian sel/kotak dimulai dari ujung kiri atas.
2. Alokasi jumlah maksimum (terbesar) sesuai syarat
sehingga layak untuk memenuhi permintaan.
3. Bergerak ke kotak sebelah kanan bila masih
terdapat suplai yang cukup. Kalau tidak, bergerak
ke kotak di bawahnya sesuai demand. Bergerak
terus hingga suplai habis dan demand terpenuhi.
Aturannya :
1. Pilih sel yang biayanya terkecil.
2. Sesuaikan dengan permintaan dan kapasitas.
3. Pilih sel yang biayanya satu tingkat lebih besar dari
sel pertama yang dipilih.
4. Sesuaikan kembali, cari total biaya.
•4
VAM (Vogel Approximation Method )
Metode ini lebih sederhana penggunaannya, karena tidak
memerlukan closed path (jalur tertutup). VAM dilakukan
dengan cara mencari selisih biaya terkecil dengan biaya
terkecil berikutnya untuk setiap kolom maupun baris.
Kemudian pilih selisih biaya terbesar dan alokasikan
produk sebanyak mungkin ke sel yang memiliki biaya
terkecil. Cara ini dilakukan secara berulang hingga semua
produk sudah dialokasikan .
•5
Contoh persoalan Model Transportasi :
Suatu perusahaan semen mempunyai tiga pabrik di tiga tempat
yang berbeda, yaitu P1, P2 dan P3 dengan kapasitas masing-
masing 60, 80 dan 70 ton/bulan. Produk semen yang dihasilkan
dikirim ketiga lokasi penjualan, yaitu G1, G2 dan G3 dengan
permintaan penjualan masing-masing 50, 100 dan 60.
Ongkos angkut (Rp. 000 per ton semen) dari masing-masing
pabrik ke lokasi penjualan adalah sebagai berikut :
G1 G2 G3
P1 5 10 10
P2 15 20 15
P3 5 10 20
Pabrik Gudang
Kapasitas Permintaan
5
60 P1 G1 50
10
10
15
20 G2
80 P2 100
15
5
P3 10
70 G3 60
20
•6
Representasi dalam bentuk tabel :
G1 G2 G3 Supply
5 10 10
P1 60
15 20 15
P2 80
5 10 20
P3 70
•7
Initial Solution
1. Northwest Corner
G1 G2 G3 Supply
5 10 10
P1 50 10 60
15 20 15
P2 80 80
5 10 20
P3 10 60 70
G1 G2 G3 Supply
P1 5 10 10 60
P2 15 20 15 80
P3 5 10 20 70
•8
Solusi menggunakan metode Least Cost :
Minimum Matrix
G1 G2 G3 Supply
P1 5 10 10 60
50 10
P2 15 20 15 80
20 60
P3 5 10 20 70
70
Demand 50 100 60 210
•9
Langkah 2 :
Demand I dipenuhi sebagian dari C sebanyak 80 unit, kapasitas C
habis, dan baris C dihilangkan. Penalty dihitung kembali
berdasarkan matriks 2 x 3 (AI - AII - AIII - BI - BII - BIII)
I II III Supply
Penalty
A 8 5 6
120 1
B 15 10 12
80 3
C 3 9 10
80 80
150
Demand 70 60 280
70
Penalty 7 5 6
Langkah 3 :
Demand I dipenuhi lagi dari A sebanyak 70 unit, terpenuhi semua,
dan kolom I dihilangkan. Penalty dihitung kembali dari matriks 2 x 2
(AII - AIII - BII - BIII).
I II III Supply
Penalty
A 8 5 6
120 1
70 50
B 15 10 12
80 2
C 3 9 10
80 80
Penalty 5 6
•10
Langkah 4 :
Demand III dipenuhi dari sisa A sebanyak 50 unit. Dengan demikian
otomatis kekurangan demand III 10 unit dipenuhi dari B dan demand
II dipenuhi 70 unit dari B. Semua demand terpenuhi sehingga
diperoleh solusi awal.
I II III Supply
Penalty
A 8 5 6
70 50 120 1
50
B 15 10 12
70 10 80 2
C 3 9 10
80 80
150
Demand 70 60 280
70
Penalty 5 6
•11
Improvement Solution
1. Stepping Stone
2. Modified Distribution (MODI)
Prinsip : trial and error untuk mencari alternatif
terbaik dari rute yang tidak keluar sebagai solusi
•12
Contoh kasus :
Ada semen yang harus diangkut dari 3 Toko ke 4 Lokasi
proyek. Tabel biaya sebagai berikut : Biaya (ratus ribu
rupiah), semen Supply - Demand (ton)
L
L1 L2 L3 L4 S
T
T1 1) 2) 3) 4) 6
T2 4) 3) 2) 0) 8
T3 0) 2) 2) 1) 10
D 4 6 8 6 24
•13
Langkah-langkah Penyelesaian dengan
Metode Batu Loncatan:
1. Membuat jalur/lintasan mulai dari kotak non basis
yang akan dihitung IP-nya.
2. Dari suatu kotak non basis, ditarik garis lurus ke
kotak basis terdekat dengan syarat kotak yang
dihubungi mempunyai partner pada kolom/baris
yang sama agar garis bisa terus bersambung
sampai kembali ke kotak semula.
3. Awal perjalanan diberi kode *.
4. Menghitung nilai IP-nya. Dimulai dengan tanda +
lalu – dan seterusnya berganti-ganti. Yang
diperhitungkan adalah biaya (c).
Nilai IP:
IP31 = c33 – c23 + c22 – c12 + c11 – c31 = 2 – 2 + 3 – 2 + 1 – 0 = 2
IP32 = c33 – c23 + c22 – c32 = 2 – 2 + 3 – 2 = 1
IP21 = c22 – c12 + c11 – c21 = 3 – 2 + 1 – 4 = -2
IP24 = c23 – c33 + c34 – c24 = 2 – 2 + 1 – 0 = 1
IP13 = c12 – c22 + c23 – c12 = 2 – 3 + 2 – 3 = -2
IP14 = c12 – c22 + c23 – c33 + c34 – c14 = 2 – 3 + 2 – 2 + 1 – 4 = -4
•14
Hasilnya Tabel 1 :
•15
b) Cari kotak yang nilai variasi terkecil, kotak ini harus
keluar dari basis.
Min (x33, x22, x11) = Min (4, 4, 4) karena nilai
sama, kita pilih salah satu.
Misal: x11 = 4 = minimum.
Ingat kotak yang masuk basis adalah kotak (3,1)
dengan variabel x31.
Maka: nilai x31 sama dengan nilai minimum yang
baru dipilih.
x’31 = x11 = 4 diisikan ke kotak (3,1)
Nilai variabel lain yang terlibat pembentukan jalur
didapat dengan aturan :
Tabel Hasil
•16
Hasilnya Tabel 2 :
L
L1 L2 L3 L4 S
T
1) 2) 3) 4)
T1 6
(6)
4) 3) 2) 0)
T2 8
(0) (8)
0) 2) 2) 1)
T3 10
(4) (0) (6)
d 4 6 8 6 24
Tabel 3 :
•17
Dari perhitungan IP24, biaya dengan tanda + yaitu c23, c34.
Sehingga:
Min (x23, x34) = Min (8, 6) = 6 kotak (3,4) minimum,
keluar basis.
Maka: x’24 = x34 = 6;
x’23 = x23 – 6 = 8 – 6 = 2
x’33 = x33 + 6 = 0 + 6 = 6
Nilai kotak lain yang tidak terlibat jalur, tetap.
diperoleh : L
L1 L2 L3 L4 S
T
1) 2) 3) 4)
T1 6
(6)
4) 3) 2) 0)
T2 8
(0) (2) (6)
0) 2) 2) 1)
T3 10
(4) (6)
D 4 6 8 6 24
•18
Dari perhitungan IP32, tanda + ada pada c33 dan c22.
Sehingga:
Min (x33, x22) = Min (6,0) = 0, kotak (2,2) harus keluar basis.
Maka: x’32 = x22 = 0
x’33 = x33 – 0 = 6
x’23 = x23 + 0 = 2
Hasilnya : L
L1 L2 L3 L4 S
T
1) 2) 3) 4)
T1 6
(6)
4) 3) 2) 0)
T2 8
(2) (6)
0) 2) 2) 1)
T3 10
(4) (0) (6)
d 4 6 8 6 24
•19
Metode MODI (Modified Distribution)
Prosedur :
1. Sebagai dasar adalah tabel penyelesaian NWC.
2. Setiap tabel dengan pemecahan pertama fisibel, hitung
nilai Ui dan Vj nya. Rumusnya:
cij = Ui + Vj, untuk baris i = 1, Ui = 0
cij = biaya angkut per unit barang dari daerah
asal ke tempat tujuan
3. Hitung indeks perbaikan IPij = Ui + Vj – cij, untuk semua
kotak bukan basis. Kalau IPij 0, pemecahan sudah
optimum, jika belum lanjutkan ke (3).
4. Gambarkan lintasan/jalur tertutup dari kotak dengan IP
positif terbesar, kotak ini masuk basis.
•20
Dari contoh kasus 2 :
Ada semen yang harus diangkut dari 3 toko ke 4 lokasi
proyek. Tabel biaya sebagai berikut : Biaya (ratus ribu
rupiah), semen suplply-demand (ton)
L
L1 L2 L3 L4 S
T
T1 1) 2) 3) 4) 6
T2 4) 3) 2) 0) 8
T3 0) 2) 2) 1) 10
D 4 6 8 6 24
L
L1 L2 L3 L4 S
T
1) 2) 3) 4)
T1 6
(4) (2)
4) 3) 2) 0)
T2 8
(4) (4)
0) 2) 2) 1)
T3 10
(4) (6)
D 4 6 8 6 24
•21
2. Menghitung U1, U2, U3 dan V1, V2, V3, V4, hanya untuk kotak
dalam basis. (Ingat ditentukan bahwa U1 = 0)
U1 + V1 = c11 0 + V1 = 1 V1 = 1
U1 + V2 = c12 0 + V2 = 2 V2 = 2
U2 + V2 = c22 U2 + 2 = 3 U2 = 1
U2 + V3 = c23 1 + V3 = 2 V3 = 1
U3 + V3 = c33 U3 + 1 = 2 U3 = 1
U3 + V4 = c34 1 + V4 = 1 V4 = 0
3. Menghitung nilai I dari kotak bukan basis.
I21 = U2 + V1 – c21 = 1 + 1 – 4 = -2
I31 = U3 + V1 – c31 = 1 + 1 – 0 = 2 (terbesar, positif)
masuk basis
I32 = U3 + V2 – c32 = 1 + 2 – 2 = 1
I13 = U1 + V3 – c13 = 0 + 1 – 3 = -2
I14 = U1 + V4 – c14 = 0 + 0 – 4 = -4
I24 = U2 + V4 – c24 = 1 + 0 – 0 = 1
I31 terbesar, kotak (3,1) masuk basis
•22
6. Variabel yang diminimum yaitu :
Min (x33, x22, x11) = Min (4, 4, 4) = 4, karena sama pilih
salah satu misal x11
Nilai x’31 = x11 = 4
Selanjutnya,
Nilai variabel lain yang terlibat jalur didapat dengan
aturan:
Tanda biaya +
nilai variabel baru = nilai variabel lama – nilai minimum.
Tanda biaya -
nilai variabel baru = nilai variabel lama + nilai minimum.
Sehingga,
x’33 = x33 – 4 = 4 – 4 = 0
(Nilai variabel di luar lintasan, tetap)
x’23 = x23 + 4 = 4 + 4 = 8
x’22 = x22 – 4 = 4 – 4 = 0
x’12 = x12 + 4 = 2 + 4 = 6
x’11 keluar basis, sehingga tidak perlu ditulis.
7. Tabel hasil : L
L1 L2 L3 L4 S
T
1) 2) 3) 4)
T1 6
(6)
4) 3) 2) 0)
T2 8
(0) (8)
0) 2) 2) 1)
T3 10
(4) (0) (6)
D 4 6 8 6 24
•23
Pengujian I
Untuk menguji apakah sudah optimum atau belum, harus
diuji kembali mulai langkah (2).
•24
4. Penggambaran jalur tertutup kotak (2,4).
•25
7. Tabel hasil :
L
L1 L2 L3 L4 S
T
1) 2) 3) 4)
T1 6
(6)
4) 3) 2) 0)
T2 8
(0) (2) (6)
0) 2) 2) 1)
T3 10
(4) (6)
D 4 6 8 6 24
Pengujian II
Untuk menguji apakah sudah optimum atau belum, harus
diuji kembali mulai langkah (2).
2. Menghitung nilai U dan V untuk kotak basis.
(Ingat U1 = 0)
U1 + V2 = c12 0 + V2 = 2 V2 = 2
U2 + V2 = c22 U2 + 2 = 3 U2 = 1
U2 + V3 = c23 1 + V3 = 3 V3 = 1
U2 + V4 = c24 1 + V4 = 3 V4 = -1
U3 + V1 = c31 U3 + V1 = 0 U3 = -V1
U3 + V3 = c33 U3 + 1 = 2 U3 = 1
V1 = -U3 = -1
•26
3. Menghitung nilai I dari kotak bukan basis.
IP11 = U1 + V1 – c11 = 0 + (-1) – 1 = -2
IP21 = U2 + V1 – c21 = 1 +(-1) – 4 = -4
IP32 = U3 + V2 – c32 = 1 + 2 – 2 = 1 (positif)
masuk basis
IP13 = U1 + V3 – c13 = 0 + 1 – 3 = -2
IP14 = U1 + V4 – c14 = 0 + (-1) – 4 = -5
IP34 = U3 + V4 – c34 = 1 + (-1) – 1 = -1
•27
6. Variabel yang diminimum yaitu :
Min (x33, x22) = Min (6, 0) = 0, maka pilih x22
Nilai x’32 = x22 = 0
Selanjutnya,
x’33 = x33 – 0 = 6 – 0 = 6
x’23 = x23 + 0 = 2 + 0 = 2
x’22 masuk basis
7. Tabel hasil :
L
L1 L2 L3 L4 S
T
1) 2) 3) 4)
T1 6
(6)
4) 3) 2) 0)
T2 8
(2) (6)
0) 2) 2) 1)
T3 10
(4) (0) (6)
D 4 6 8 6 24
•28
Pengujian III
Untuk menguji apakah sudah optimum atau belum, harus
diuji kembali mulai langkah (2).
2. Menghitung nilai U dan V untuk kotak basis.
(Ingat ditentukan bahwa U1 = 0)
U1 + V2 = c12 0 + V2 = 2 V2 = 2
U2 + V2 = c22 U2 + 2 = 3 U2 = 1
U2 + V3 = c23 1 + V3 = 2 V3 = 1
U2 + V4 = c24 1 + V4 = 0 V4 = -1
U3 + V1 = c31 U3 + V1 = 0 U3 = -V1
U3 + V2 = c32 U3 + 2 = 2 U3 = 0
V1 = -U3 = -0 = 0
•29
Tabel Akhir :
L
L1 L2 L3 L4 S
T
1) 2) 3) 4)
T1 6
-1 (6) -2 -5
4) 3) 2) 0)
T2 8
-3 0 (2) (6)
0) 2) 2) 1)
T3 10
(4) (0) (6) -2
D 4 6 8 6 24
Total biaya transport yang diperlukan :
Z1 = c31.x31 + c12.x12 + c23.x23 + c33.x33 + c24.x24
= 0(4) + 2(6) + 2(2) + 2(6) + 0(6)
= 28 (dalam ratus ribu rupiah)
= Rp. 2.800.000,-
•30