7 HDR
7 HDR
Disusun oleh
I WAYAN ADITYA HARYMBAWA
I. Masalah Utama
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Isolasi sosial
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Klien kelihatan sering menyendiri
b. Klien mengatakan malu dan tak berguna
c. Klien sering mengatakan dirinya tidak mampu melakukan sesuatu,
d. Klien lebih banyak diam,
e. Selama berkomunikasi kontak mata kurang
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
B. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Tindakan keperawatan untuk pasien
Tujuan
1. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
2. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
3. Klien dapat memilih kemampuan yang akan digunakan
4. Klien mampu melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
yang dimilikinya
SP 1 Pasien: Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi
kebutuhan; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang
tidak terpenuhi
I. Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya I Wayan Aditya Harymbawa,
panggil saya Adit saja”. Saya adalah perawat di ruang ini. Kalo ada yang
harus dibantu, anda dapat menemui saya. “Namanya siapa?, senang
dipanggil apa?”oh jadi nama anda Ny. A ya, dan biasa dipanggil Ny. A
ya..”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ny A pagi ini?
“Dengan siapa Ny A kemari?”
“Ada apa dirumah sampai dibawa kemari? Apa yang Ny A rasakan?Oh
jadi dirumah saja, tidak mau keluar karena malu ya..
3. Kontrak
Topik :”Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan /
hobi atau hal-hal yang biasa Ny. A lakukan”.
Tempat :“Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau disini?”
Waktu : “Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?”
II. Kerja
“ Apakah Ny A masih punya Ibu dan Bapak ? Apakah Ibu menyayangi Ny A ?
Nah, ternyata Ny A punya Ibu yang menyayangi. Apakah Bapak menyayangi
Ny. A ? Punya Bapak yang meyayangi juga. Tidak semua lho., punya Ibu dan
Bapak yang meyayangi seperti Ny A. Bagaimana dengan kakak, adik dan
saudara-saudara yang lain ? Harusnya Ny A, banyak bersyukur dengan
kondisi seperti itu.
“Sekarang coba ceritakan kepada pak Saya, kemampuan apa yang bias
dilakukan? Bagaiman dengan hobi ?apa yang biasa Ny A lakukan dirumah?
dari kamar tidur dulu deh, terus apa lagi di kamar tamu, di dapur, di
halaman. Wah bagus sekali” (sambil dibuat daftar).
“Sekarang yang biasa dilakukan disekolahatau /tempat kerja”.
“Wah ternyata banyak sekali kemampuan yang Ny A bisa lakukan.Sekarang
dari kemampuan-kemampuan ini, menurut Ny A mana saja yang bisa
dilakukan di rumah sakit.Bagaimana dengan menyapu.Bisa ?Bagus. Kalo
menonton TV ?Bagus ! Kalo memasak ? Tidak ya..? Tetapi Ny A bisa bantu
menyiapkan makanan untuk teman-teman. Iya khan.?
Sekarang dari kemampuan yang bisa dilakukan di RS, mana yang akan
dilakukan dulu. Menyapu..? Bagus.! Baik kita siapkan sapu terus kita
menyapu ya… Sapunya ada diruangan belakang itu ya.Yuk kita ambil. Wah
Mny A pinter menyapunya. Bagus. Ruangannya jadi kelihatan bersih khan
sekarang. Nanti Ny A bisa bantu menyapu mba Dar ( nama cleaning servis)
ya.?
III. Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ny A setelah kita bercakap-cakap?”.
b. Evaluasi Objektif
“Apa saja tadi kemampuan/kebiasaan yang Ny A lakukan, bagus sekali ada
beberapa kemampuan”.
“Apa saja yang tadi disenangi di keluarga dan di rumah, bagus sekali,…Kalo
menyapu dari mana dulu Bagus.”
2. Rencana Tindak lanjut klien
“Baiklah Ny A, selanjutnya saya buatkan jadual menyapu ya. ? Mau
berapa kali Ny A membantu menyapu ” 2 kali dulu saja ya.. pagi jam
06.30 dan sore jam 16.30. Ini jadualnya, nanti kalo Ny menyapu, di
kasih tanda centhang, kalo tidak di centhang di bawah kata tidak.
3. Kontrak
Topik :”Besok kita lihat jadualnya. Kalo sudah dilaksanakan kita akan
bercakap-cakap lagi tentang kemampuan yang kedua
ya..Bagaimana ?”
Tempat: “Tempatnya mau di mana? Bagaimana kalau di sini saja, ”
Waktu : “Bagaimana kalau jam 10.00 ? Okey sampai besok ya”
Kerja :
“Ny A sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu
perlengkapannya, yaitu sabut/tapes untuk membersihkan piring, sabun
khusus untuk mencuci piring, dan air untuk membilas., Ny A bisa
menggunakan air yang mengalir dari kran ini. Oh ya jangan lupa
sediakan tempat sampah untuk membuang sisa-makanan.. “Sekarang
saya perlihatkan dulu ya caranya”. “Setelah semuanya perlengkapan
tersedia, Ny A ambil satu piring kotor, lalu buang dulu sisa kotoran
yang ada di piring tersebut ke tempat sampah. Kemudian Ny A
bersihkan piring tersebut dengan menggunakan sabut/tapes yang
sudah diberikan sabun pencuci piring. Setelah selesai disabuni, bilas
dengan air bersih sampai tidak ada busa sabun sedikitpun di piring
tersebut. Setelah itu Ny A bisa mengeringkan piring yang sudah
bersih tadi di rak yang sudah tersedia di dapur. Nah
selesai…“Sekarang coba Ny A yang melakukan…”“Bagus sekali, Ny
A dapat mempraktekkan cuci pring dengan baik. Sekarang dilap
tangannya.
Terminasi :
”Bagaimana perasaan Ny A setelah latihan cuci piring ?”.
“Bagaimana jika kegiatan cuci piring ini dimasukkan menjadi
kegiatan sehari-hari Ny A Mau berapa kali mencuci piring? Bagus
sekali Ny A mencuci piring tiga kali setelah makan.” ”Besok kita
akan latihan untuk kemampuan ketiga, setelah merapihkan tempat
tidur dan cuci piring. Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita
akan latihan mengepel”. Mau jam berapa ? Sama dengan sekarang ?
Sampai jumpa ”
Tindakan keperawatan :
a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
b. Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang ada pada
pasien
c. Diskusi dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien dan
memuji pasien atas kemampuannya
d. Jelaskan cara-cara merawat pasien dengan harga diri rendah
e. Demontrasikan cara merawat pasien dengan harga diri rendah
f. Beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara
merawat pasien dengan harga diri rendah seperti yang telah
perawat demonstrasikan sebelumnya
g. Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien di rumah
Kerja :
“Apa yang bapak/Ibu ketahui tentang masalah Ny A”. “Ya
memang benar sekali Pak/Bu, Ny A itu memang terlihat tidak percaya
diri dan sering menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya pada Ny A,
sering menyalahkan dirinya dan mengatakan dirinya adalah orang
paling bodoh sedunia. Dengan kata lain, anak Bapak/Ibu memiliki
masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya pikiran-
pikiran yang selalu negatif terhadap diri sendiri. Bila keadaan Ny A
ini terus menerus seperti itu, Ny A bisa mengalami masalah yang lebih
berat lagi, misalnya jadi malu bertemu dengan orang lain dan
memilih mengurung diri”
“Sampai disini, bapak/Ibu mengerti apa yang dimaksud harga diri
rendah?”. “Bagus sekali bapak/Ibu sudah mengerti”. “Setelah kita
mengerti bahwa masalah tadi dapat menjadi masalah serius, maka
kita perlu memberikan perawatan yang baik untuk Ny A”. ”Bpk/Ibu,
apa saja kemampuan yang dimiliki Ny A? Ya benar, dia juga
mengatakan hal yang sama(kalau sama dengan kemampuan yang
dikatakan Ny A)
”Ny A itu telah berlatih dua kegiatan yaitu merapihkan tempat
tidur dan cuci piring. Serta telah dibuat jadual untuk melakukannya.
Untuk itu, Bapak/Ibu dapat mengingatkan Ny A untuk melakukan
kegiatan tersebut sesuai jadual. tolong bantu menyiapkan alat-
alatnya, ya Pak/Bu. Dan jangan lupa memberikan pujian agar harga
dirinya meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada jadual yang
kegiatannya”.
”Selain itu, bila Ny A sudah tidak lagi dirawat di Rumah sakit,
bapak/Ibu tetap perlu memantau perkembangan Ny A. Jika masalah
harga dirinya kembali muncul dan tidak tertangani lagi, bapak/Ibu
dapat membawa Ny A ke rumah sakit”
”Nah bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara
memberikan pujian kepada Ny A”. ”temui Ny A dan tanyakan
kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan pujian yang yang
mengatakan: Bagus sekali Ny A, kamu sudah semakin terampil
mencuci piring”. ”Coba Bapak/Ibu praktekkan sekarang. Bagus”
Terminasi :
”Bagaimana perasaan Bapak/bu setelah percakapan kita ini?”.
“Dapatkah Bapak/Ibu jelaskan kembali maasalah yang dihadapi t dan
bagaimana cara merawatnya?”. “Bagus sekali bapak/Ibu dapat
menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali Bapak/Ibu kemari lakukan
seperti itu. Nanti di rumah juga demikian.”. “Bagaimana kalau kita
bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan cara memberi pujian
langsung kepada Ny A”. “Jam berapa Bp/Ibu datang? Baik saya
tunggu. Sampai jumpa.”
Kerja :
”Selamat pagi Ny A. Bagaimana perasaan Ny A hari ini?”. ”Hari
ini saya datang bersama keluarga Ny A. Seperti yang sudah saya
katakan sebelumnya, keluarga Ny A juga ingin merawat Ny A agar Ny
A cepat pulih.”(kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai
berikut)
”Nah Pak/Bu, sekarang Bapak/Ibu bisa mempraktekkan apa yang
sudah kita latihkan beberapa hari lalu, yaitu memberikan pujian
terhadap perkembangan keluarga Bapak/Ibu”(Saudara
mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti
yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya).
”Bagaimana perasaan Ny A setelah berbincang-bincang dengan
keluarga?”. ”Baiklah, sekarang saya dan orang tua Ny A ke ruang
perawat dulu”(Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk
melakukan terminasi dengan keluarga)
Terminasi :
“ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita latihan tadi?”Mulai
sekarang Bapak/Ibu sudah bisa melakukan cara merawat tadi kepada
Ny A» tiga hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan
pengalaman Bapak/Ibu melakukan cara merawat yang sudah kita
pelajari. Waktu dan tempatnya sama seperti sekarang Pak/Bu »
Sampai jumpa »
Kerja :
”Pak/Bu ini jadwal kegiatan Bapak selama di rumah sakit. Coba
diperhatikan, apakah semua dapat dilaksanakan di rumah?”Pak/Bu,
jadwal yang telah dibuat selama Ny A dirawat dirumah sakit tolong
dilanjutkan dirumah, baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum
obatnya”
”Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku
yang ditampilkan oleh Ny A selama di rumah. Misalnya kalau Bapak
terus menerus menyalahkan diri sendiri dan berpikiran negatif
terhadap diri sendiri, menolak minum obat atau memperlihatkan
perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera
hubungi rumah sakit atau bawa Ny A lansung kerumah sakit”
Terminasi:
”Bagaimana Pak/Bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan
harian Ny A. Jangan lupa kontrol ke rumah sakit sebelum obat habis
atau ada gejala yang tampak. Silakan selesaikan administrasinya!”
DAFTAR PUSTAKA