Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN IPS

Mata Kuliah Pendidikan IPS SD


Dosen Pengampu: Dr. Anwar Senen, M. Pd.

Oleh:
1. Hielda Hanifah NIM 18108241050
2. Shinta Maylani NIM 18108241096
3. Miftahul Lutfi A. NIM 18108241145
4. Luthfi Nur Azizah NIM 18108241172

Kelas: D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulisan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD.
Makalah ini berjudul “Metode Pembelajaran IPS SD".

Penulisan ini dilakukan dengan maksud untuk megetahui metode


pembelajaran IPS SD. Semoga makalah ini dapat dipahami dan hasilnya berguna
baik kami penulis sendiri dan siapapun yang membacanya.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


memberikan fasilitas, sumbangan pikiran dan pendapat yang berguna untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat
kepada kita semua. Amin.

Yogyakarta, 4 Maret 2019.

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

KataPengantar ................................................................................................... i

DaftarIsi............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. RumusanMasalah ..................................................................................... 2
C. TujuanPenelitian ...................................................................................... 2
D. ManfaatPenelitian .................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. PegertianNilai .......................................................................................... 3
B. Macam-MacamNilai ................................................................................ 4
C. Sistem NilaiDalam Pancasila ................................................................... 6
D. MaknaSila-SilaPancasila ......................................................................... 10
1. Arti dan Makna SilaPertama Pancasila ............................................... 10
2. Arti dan Makna SilaKeduaPancasila .................................................. 11
3. Arti dan Makna SilaKetigaPancasila .................................................. 13
4. Arti dan Makna SilaKeempat Pancasila ............................................. 14
5. Arti dan Makna SilaKelimaPancasila ................................................. 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 18
B. Saran ........................................................................................................ 18

DaftarPustaka .................................................................................................... 19

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkanadanya tuntutan
kepada setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya
mengajar. Dengan kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru
akan memiliki kompetensi mengajar jika, guru paling tidak memiliki pemahaman dan
penerapan secara taktis berbagai metode belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar
disamping kemampuan - kemampuan lain yang menunjang.
Bertolak dan bermuara pada kebutuhan sebagai guru, maka makalah ini di
sajikan tentang berbagai metode belajar mengajar agar mampu melaksanakan tugas
utama guru yaitu mengajar. Apabila telah memiliki kemampuan dalam penguasaan
penggunaan metode pembelajaran IPS secara mendalam. Pengajaran IPS pada
pendidikan dasar menengah dengan cara mengenalkan masalah – masalah social
melalui pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi dan
memecahkan masalah social tersebut. Sesuai dengan karakteristik anak SD dan
seusianya, metode ceramah akan menyebabkan siswa bersikap pasif dan tentunya
menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Oleh karena itu, guru di harapkan
mampu menguasai metode – metode yang cocok untuk pembelajaran IPS agar siswa
lebih tertarik pada peljaran tersebut.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka masalah “Metode Pembelajaran IPS di SD“


dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana metode pembelajaran Pendidikan IPS SD?

2. Apa sajakah macam – macam metode pembelajaran Pendidikan IPS SD?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Adapun tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu
1. Untuk mengetahui apa itu metode pembelajaran Pendidikan IPS di SD.
2. Untuk mengetahui macam – macam metode pembelajaran Pendidikan
IPS di SD.
3. Diharapkan dapat menerapkan metode yang cocok dan baik untuk
peserta didik.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “Methodos” yang berarti cara berani
atau cara berjalan yang di tempuh. Menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara yang
didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan ( 1976 : 74 ). Sedangkan
pengertian pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Nursid Suaatmadja, metode pembelajaran
adalah suatu cara yang fungsinya merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan ( 1984 : 95 ).
Menurut S Hamid Hasan, metode pengajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk
memberikan kesempatan seluas – luasnya kepada siswa dalam belajar ( 1992 : 4).
Dari dua pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa metode pengajaran IPS itu
adalah suatu cara yang digunakan oleh guru agar siswa dapat belajar seluas – luasnya dalam
rangka mencapai tujuan pengajaran secara efektif. Didalam proses belajar mengajara di
perlukan suatu metode yang sesuaidengan situasi dan kondisi yang ada. Metode
pembelajaran seharusnya tepat guna yaitu mampu memfunfsikan si anak didik untuk belajar
sendiri sesuai dengan Student Active Learning (SAL).

B. Macam-Macam Metode
Metode – metode untuk mata pelajaran IPS cukup beraneka ragam.
Keanekaragaman meliputi klasifikasi maupun penamaan suatu metode bahkan juga tingkat
daya guna dan hasil guna suatu metode. Secara garis besar, metode pembelajaran IPS dapat
di klasifikasikan atas dua macam yaitu :
Metode Interaksi Edukatif didalam kelas, meliputi
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu bentuk pengajaran dimana dosen atau guru
mengalihkan informasi kepada sekelompok besar atau siswa dengan cara yang
terutama bersifat verbal. ( Tjipto Utomo dan Ruitjer ; 1985:184 ). Ada tiga
unsure di dalam metode ceramah, yaitu :
Adanya sekelompok siswa yang akan menerima informasi.
Adanya guru yang memberian informasi secara lisan.

3
Adanya sejumlah informasi yang akan disampaikan ke kelompok siswa.
Metode ceramah ini lebih tepat digunakan bila proses pembelajaran memiliki kondisi
sebagai berikut:
Tujuan dasar pembelajaran adalah menyampaikan informasi baru.
Isi pembelajaran bersifat langka, misalnya berupa penemuan baru.
Isi pelajaran harus diorganisasikan dan disajikan dalam sebuah cara khusus keompok
tertentu.
Membangkitkan minat terhadap pelajaran.
Isi pelajaran tidak diingat dalam waktu yang lama.
Sebagai pengantar penggunaan metode yang lain dan pengarah penyelesaian tugas
mengajar.
Metode ceramah ini kurang sesuai digunakan jika :
Tujuan pelajaran bukan tujuan perolehan informasi.
Isi pelajaran perlu diingat dalam waktu yang cukup lama.
Isi pelajaran komplek, rinci, dan abstrak.
Pencapaian tujuan yang merprasyaratkan partisipasi siswa.
Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan kognitif tingkat tinggi seperti analisis,
sintesis dan evaluasi.
Para siswa yang intelegensinya atau pengalaman pendidikannya rata – rata atau
dibawah rata – rata.
Metode ceramah ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Adapun
keunggulan metode ceramah adalah sebagai berikut :
Murah, dikarenakan efisien dalam emanfaatan waktu, dapat menyajikan ide – ide
secara lebih jelas. Seorsng guru dapat menguasai sejumlah siswa dan memudahkan
penyajian sejumlah materi pelajaran.
Mudah di sesuaikan (adaptebel), hal ini dikarenakan dapat di sesuaikan dengan para
siswa tertentu, pokok permasalahan, keterbatasan waktu, dan keterbatasan
peralatan. Selain itu daapat disesuaikan dengan jadwal guru ketidaksediaan bahan
– bahan tertulis.
Dapat mengembangkan kemampuan mendengar para siswa.
Merupakan penguatan bagi guru dan siswa.
Dapat mengkaitkan secara langsung isi pelajaran dengan siswa maupun guru
pengalaman dalam kehidupan sehari – hari.
Adapun kelemahan dari metode ceramah, yaitu :
Cenderung terjadi proses komunikasi di kelas yang sifatnya satu arah.
Centering kearah pembelajaran berdasarkan keinginan guru atau yang disebut dengan

4
guru sentries.
Menurunnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung, bila ceramah dilakukan
lebih 20 menit.
Dengan ceramah hanya mampu menghasilkan ingatan dalam diri siswa dalam jangka
waktu yang pendek.
Merugikan bagi sisa yang memiliki tipe pengamatan auditif.
Merugikan siswa yang mampu belajar sendiri dari pada diceramahi secara klasikal.
Tidak efektif untuk mengajarkan ketrampilan motorik dan menanamkan sifat kepada
siswa.
Prosedur pemakaian metode ceramah yaitu sebagai berikut :
Tahap persiapan ceramah, meliputi :
Mengorganisasikan isi pelajaran yang akan diceramahi.
Mempersiapkan penguasaan isi pelajaran yang akan di ceramahkan.
Memilih dan mempersiapkan media instruksional dan atau alat bantu yang akan
digunakan dalam ceramah.
Tahap awal ceramah, meliputi :
Meningkatkan hubungan guru dan siswa.
Meningkatkan perhatian siswa.
Mengemukakan pokok – pokok isi ceramah.

Tahap pengembangan ceramah, meliputi :


Keterangan yang akan diberikan hendaklah secara singkat dan jelas.
Penggunaan papan tulis sebagai upaya visualisasi pokok – pokok masalah yang
akan di terangkan.
Keterangan ulang dengan menggunakan istilah atau kata – kata lain yang lebih
jelas.
Perinci dan perluas isi pelajaran.
Carilah balikan (feed back) sebanyak – banyaknya dalam berceramah.
Harus dapat mengatur alokasi waktu ceramah.

4. Tahap akhir ceramah, meliputi :


§ Pembuatan rangkuman dari garis – garis besar isi pelajaran yang diceramahkan
§ Penjelasan hubungan isi pelajaran yang diceramahkan dengan isi pelajaran berikutnya.
§ Penjelasan tentang kegiatan pertemuan berikutnya.

Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan ceramah, Tjipto Utomo

5
Ruijter menyarankan agar guru bersedia :
1. Menyadari apa kehendak akan dicapai dengan ceramah yang diberikan
dalampelajarannya.
2. Menganalisis hal – hal yang dilakukannya sebagai guru pada waktu memberikan
ceramah.
3. Berlatih terus berceramah, karena tidak satu perubahan pun yang berhasil dengan “
sekali jadi ”.

2. Metode Tanya Jawab


Pertanyaan dapat dilihat dari beberapa model belajar – mengajar. Baik itu metode
cermah,diskusi kerja kelompok atau metode yang lainnya. Pertanyaan boleh berasal
darisiswa maupun guru.. untuk mengerti metode Tanya jawab, ada tiga istilah yang perlu
dimengerti terlebih dahulu. Tiga istilah ini adalah pertanyaan, respon, dan reaksi.
Pertanyaan dapat ditandai dengan kata – kata atau kalimat yang digunakan untuk
memperoleh respon verbal. Respons dapat menunjuk kepada pemenuhan dari yang
diharapkan sebuah jawaban. Sedangkan reaksi dapat menunju kepada perubahan dan
penilaiaan terhadap pertanyaan dan respons (Hyman, 1974 : 289-290).
Metode Tanya jawab adalah sebagai format interaksi antara guru dan siswa melalui
kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons lisan, sehingga
dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa.
Ada beberapa alasan mengapa seorang guru menggunakan metode Tanya jawab dalam
proses pembelajaran IPS, yaitu :
I. Membangkitkan atau
menimbulkan keingintahuan siswa terhadap isi permaslahan yang sedang dibicarakan,
sehingga mendorong minat siswa yang berprestasi dalam proses belajar mengajar.
II. Membangkitkan, mendorong,
menuntun dan atau membimbing pikiran siswa yang sitematis, kreatif, dan kritis pada diri
siswa.
III. Membangkitkan keterlibatan
mental siswa, dengan menjawab pertanyaan dalam proses belajar mengajar, sehingga
dapat mewujudkan cara belajar siswa aktif.
IV. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengekspresikan diri
V. Memberikan kesempatan siswa
6
menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk belajar sesuatu yang baru.

Tujuan pemakaian metode tanya jawab yaitu sebagai berikut:


1. Mengecek pemehaman siswa sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran.
2. Membimbing para siswa untuk memperoleh suatu ketrampilan yang kognitif
maupun sosial.
3. Memberikan rasa aman kepada siswa melalui pertanyaan yang dipastikan
menjawabnya.
4. Mendorong siswa untuk melakukan penemuan (inquiri) dalam memperjelas suatu
masalah.
5. Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi kelas.

Jenis – jenis pertanyaan


Sadker mengklasifikasikan pertanyaan itu berdasarkan Taksonomi Bloom, yaitu 6 (enam)
jenis pertanyaan dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi, diantaranya yaitu :
1. Pertanyaan pengetahuan atau ingatan (knowledge or recall quetions)
2. Pertanyaan pemahaman (comprehension quetions)
3. Pertanyaan penerapan (apllication quetions)
4. Pertanyaan analis (analisysis quetions)
5. Pertanyaan sintesis (synthesis quetions)
6. Pertanyaan evaluasi (evaluation quetions)
Dari enam jenis pertanyaan berdasarkan Taksonomi Bloom diatas, maka tiga dari atas
dapat dikatagorikan pertanyaan kognitif tingkat rendah dan tiga pertanyaan berikutnya
termasuk pertanyaan tingkat tinggi.

3. Metode Diskusi atau metode Musyawarah


Metode diskusi dalam pengajaran IPS yaitu suatu cara penyajian materi pelajaran dimana
siswa dibedakan kepada suatu masalah, baik berupa pertanyaan maupun berupa
pertanyaan yang bersifat problemik untuk dibahas atau dipecahkan oleh siswa secara
bersama – sama.
Dalam suatu metode pembelajaran biasanya memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun
kekurangan dan kelebiahan dari metode diskusi yaitu :
Kelebihan metode diskusi yakni :
· Dapat menggarap kreativitas dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
7
· Siswa dapat mengeluarkan pendapat, sikap, dan aspirasi secara bebas dalam rangka
mengembangkan sikap demokratis.
· Hasil diskusi (pemikiran bersama) lebih baik bila dibandingkan dengan pendapat
sendiri

Sedangkan kelemahan dari metode diskusi yaitu:


· Tidak mudah menentukan atau mencari masalah yang akan didiskusikan.
· Pembicaraan sering didominasi oleh siswa tertentu.
· Diskusi lebih banyak memerlukan waktu.
· Bila kegiatan ini tidak terarah, maka pembahasan masalah sering mengembang
(tidak tuntas).

Metode diskusi memiliki jenis yang berbeda – beda adapun jenis – jenis metode diskusi
yaitu :
§ Diskusi kelompok kecil
§ Diskusi kelompok besar atau kelas
§ Diskusi umum (masal)

Untuk melakukan metode diskusi ini harus memperhatikan langkah – langkah


pelaksanaanya. Adapun langkah – langkah untuk melakukan metode diskusi yaitu :
a. Tahap persiapan
§ Menentukan masalah yang akan didistribusikan
§ Merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam diskusi
§ Menentukan peserta diskusi
§ Menentukan waktu dan tempat diskusi.

b. Tahap pelaksanaan diskusi


§ Menentukan perangkat organisasi diskusi
§ Mengemukakan topik dan tujuan diskusi
§ Mengembangkan pengantar dan masalah yang akan didiskusikan
§ Pelaksanaan diskusi yang dipandu oleh pimpinan diskusi.

c. Tahap tindak lanjut


§ Membuat rumusan, kesimpulan hasil diskusi

8
§ Pembahasan ulang, penilaian terhadap pelaksanaan diskusi, sebagai masukan untuk
diskusi berikutnya.

4. Metode Penugasan ( pemberian tugas )


Metode pemberian tugas dapat disamakan dengan metode resitasi (recitation method).
Dimana metode resitasi ini bersama dengan metode ceramah, merupakan dua metode
yang paling tua, yang digunakan oleh guru yang bekerja dengan kelompok – kelompok
siswa. (Hyman, 1974 : 189).
Metode penugasan dalam pengajaran IPS adalah suatu penyajian bahan pembelajaran
dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan
memberikan laporan sebagai hasil tugas yang dikerjakan. Metode ini mengacu kepada
penerapan unsur – unsur “ Learning by doing”
Didalam metode penugasan memiliki kelibihan dan kelemahan. Adapun
kelebihan dari metode penugasan ini yaitu :
1. Relevan dengan prinsip cara belajar siswa aktif (CBSA)
2. Dapat mengembangkan sifat kemandirian pada diri siswa
3. Dapat memperdalam materi pembelajaran
4. Dapat merangsang gairah belajar siswa
5. Dapat mengembangkan kreativitas melatih rasa tanggung jawab pada diri siswa
6. Dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas siswa.

Adapun kelemahan dari metode ini yaitu :


1. Kadang – kadang tidak terjadi ke relevanan antara tugas dengan materi yang
dipelajari.
2. Kurang adanya balikan bagi guru.
3. Pengerjaan tugas kurang kontrol bila dilaksanakan di luar jam pelajaran.

Ada berberapa jenis tugas yang dapat diberikan diantara yaitu :


a. Membuat rangkuman materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru didalam
kelas.
b. Membuat makalah atau laporan hasil observasi.
c. Melakukan observasi ke lapangan.
d. Mengadakan latihan – latihan ketrampilan.

9
Metode penugasan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Adapun cara pelaksanaan
metode penugasan yaitu :
a. Melakukan persiapan dengan cara :
§ Merumuskan masalah dengan jelas
§ Mengemukakan tujuan pelaksanaan tugas
§ Menentukan jenis tugas baik kelompok maupun individu
§ Memberikan penjelasan atau pengarahan sebelum pengarahan tugas
§ Menentukan limit waktu pelaksanaan

b. Pelaksanaan tugas dengan cara :


§ Mengadakan bimbingan dalampelaksanaan tugas
§ Memberikan motivasi atau dorongan
§ Memberikan pelayanan kebutuhan

c. Pertanggung jawaban dari penilaian tugas :


§ Pelaporan secara lisan maupun tulisan, tindakan atau demonstrasi
§ Melakukan penilaian terhadap tugas berdasarkan laporan yang telah disampaikan.
5. Metode Kerja Kelompok
Kerja kelompok merupakan salah satu metode belajar mengajar yang memiliki kadar
CBSA yang tinggi. Metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar
mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi antara anggota yang satu dengan
anggota yank lain dalam satu kelompok guna menyelesaikan tugas – tugas secara
bersama – sama.

Adapun tujuan dari pengguanaan metode kerja kelompok yaitu :


· Memupuk kemauan dan kemampuan berkerja sama bagi siswa.
· Untuk meningkatkan keterlibatan sosial emosional siswa.
· Untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap PBM.

Pengelompokan di bagi beberapa jenis yaitu :


§ Pengelompokan berdasarkan perbedaan – perbedaan individu.
§ Pengelompokan berdasarkan ketersediaan siswa.
§ Pengelompokan berdasarkan partisipasi siswa.
§ Pengelompokan berdasarkan pembagian pekerjaan.
10
Peranan guru dan variabel lain sangat mempengaruhi keberhasilan kerja kelompok
diantaranya yaitu :
§ Tujuan harus jelas sebagai pedoman.
§ Adanya interaksi positif dan kondusif diantara anggota kelompok.
§ Adanya kepemimpinan kelompok untuk mengatur kerjasama dalam kelompok.
§ Adanya suasana kerja kelompok yang baik dan menyenangkan.
§ Mengetahui kesulitan tugas yang harus dikerjakan secara kelompok.

Peranan guru dalam pelaksanaan kerja kelompok


§ Sebagai pengelola, mengorganisir dan mengatur tempat duduk siswa.
§ Sebagai pengamat, pengenal dan membantu siswa jika diperlukan.
§ Sebagai pemberi saran dan penilai.
Adapun prosedur dari pemakaian metode kerja kelompok yaitu :
a) Rambu – rambu yang harus diperhatikan
§ Cara pengamatan masalah atau penuaian tugas.
§ Kemampuan kelompok.
§ Sarana pemikiran yang akan dilakukan.
§ Ciri – ciri yang harus diperhatikan dalam kerja.

b) Prosedur pemakaian kerja kelompok


§ Pemilihan topik atau tugas yang perlu di selesaikan secara kelompok.
§ Pembentukan kelompok sesuai dengan tujuan.
§ Pembagian topik yang harus dikerjakan setiap kelompok.
§ Melakukan proses kerja kompok.
§ Melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok.

6. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi yaitu merupakan format belajar mengajar yang secara sengaja,
menunjukan atau memperagakan tindakan, proses atau prosedur yang dilakukan oleh
guru atau orang lain kepada seluruh atau sebagian siswa.
Metode demonstrasi disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan pertanyaan lisan atau
peragaan secara tepat. (dalam Canci, 1986 : 38).
Adapun tujuan dari penerapan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
11
§ Untuk menggunakan prosedur tertu dalam mengajar (prosedur kerja, prosedur
pelaksanaan).
§ Dapat meningkatkan kepercayaan diri bagi siswa.
§ Dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam menggunakan prosedur.

Tujuan pengajaran demonstrasi menurut Winanarno Surachnat, yaitu :


§ Untuk mengajarkan suatu proses.
§ Untuk menginformasikan bahan yang di perlukan didalam proses pembelajaran.
§ Untuk mengkongkritkan informasi yang disampaikan kepada siswa.

Kelebihan dari metode demonstrasi yaitu:


§ Dapat memberikan gambaran kongkrit.
§ Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung.
§ Dapat memusatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
§ Dapat merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan baru.

Kekurangannya atau kelemahan dari metode demonstrasi yaitu


§ Memerlukan persiapan yang matang.
§ Menurut peralatan yang mengacu untuk semua siswa.
§ Menentukan kegiatan lanjutan (follow up).

Langkah – langkah pelaksanaan metode demonstrasi :


a. Persiapan
· Menentukan adanya kesesuaian antara metode dengan tujuan yang akan dicapai.
· Menganalisa kebutuhan peralatan yang diperlukan.
· Mencoba peralatan dan menganalisis waktu.
· Merangsang jenis – jenis besar tentang langkah – langkah demontrasi.

b. Pelaksanaan
· Mempersiapkan peralatan dari bahan yang akan digunakan.
· Memberikan pengantar tentang demonstrasi yang akan dilaksanakan.
· Meragakan tindakan, proses sesuatu yang disertai pelajaran.

c. Tindak lanjut (follow up)

12
· Mendiskusikan tentang beragam tindakan (petunjuk).
· Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan. kegiatan sesuai dengan
tindakan yang telah diragakan.

7. Metode Karyawisata
Merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana siswa dibawa ke suatu objek di luar
kelas untuk mempelajari suatu masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran.

Tujuan dari metode karyawisata yaitu :


· Agar siswa dapat membandingkan apa yang mereka pelajari di dalam kelas secara
teoritis dengan keadaan nyata di lapangan atau membandingkan antara teori dengan
praktik penggunaannya.
· Untuk menghilangkan kejenuhan belajar siswa.
· Sebagai reaksi stabil belajar.

Kelebihan metode karyawisata yaitu :


§ Siswa akan memperoleh pengalaman langsung.
§ Dapat meningkatkan minat perhatian siswa dalam mempelajari sesuatu.
§ Dapat memperkaya dan menyempurnakan pengetahuan yang diperoleh siswa dalam
kelas.

Kekurangan metode karyawisata yaitu :


§ Memelihara persiapan yang relative lama dan cukup matang.
§ Memerlukan sarana dan biaya yang relative tinggi.
§ Biasanya persiapan kurang matang untuk dapat menggabungkan tujuan.
§ Memiliki resiko yang tinggi.
Langkah – langkah pelaksanaan metode demonstrasi :
a. Persiapan
§ Merumuskan tujuan pelaksanaan.
§ Membentuk tempat, waktu, biaya pelaksanaan.
§ Membentuk krituk pelaksanaan dan pembagian tugas.
§ Mempersiapkan lembar observasi atau pertentangan – pertentangan untuk merekam
data di lapangan.

13
b. Pelaksanaan
§ Mengadakan pengawasan dan bimbingan terhadap siswa.
§ Menunjukkan hal – hal yang penting pada saat karyawisata yang berhubungan dengan
materi pelajaran.
§ Menjaga ketertiban dan sopan santun di lapangan.
§ Mencatat hal – hal penting untuk bahan lapangan.

c. Tindak lanjut
§ Membuat laporan karyawisata untuk tiap kelompok atau tiap individu untuk bahan
diskusi.
§ Melaksanakan diskusi hasil karyawisata.
§ Kemudian membuat laporan lengkap hasil diskusi.

8. Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan format interaksi belajar mengajar dalam pengajaran IPS
yang didalamnya menampakkan adanya perilaku pura – pura dari orang yang terlibat
dalam proses pembelajaran.
Jenis – jenis simulasi yaitu
§ Permainan simulasi (simulation games).
§ Permainan peran (role playing).
§ Sosio drama dan psiko drama.

Adapun tujuan dari penggunaan metode simulasi yaitu :


§ Untuk mendorong partisipasi dan pengembangan sikap siswa.
§ Mengembangkan persuasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran.
§ Dapat menimbulkan interaksi yang sehat dan hangat antar siswa.
§ Memperkenal dan melatih peranan kepemimpinan pada diri siswa.
§ Memanfaatkan bakat dan kemampuan siswa sebagai sumber belajar.

Keuntungan dari pengguanaan metode simulasi yaitu :


§ Dapat menciptakan kesenangan dan kegembiraan pada diri siswa dalam proses
pembelajaran.
§ Dapat mengurangi keabstrakan pada diri siswa dalam proses pembelajaran.
§ Dapat memberikan pengarahan dan petunjuk sederhana dalam proses pembelajaran.
14
§ Dapat melatih siswa berfikr secara kritis.
Adapun kelemahan dari penggunaan metode simulasi :
§ Memerlukan waktu relatif lebih lama dan biaya yang relatif mahal.
§ Memerlukan sistem pengelompokan yang cakap luwes dan kompleks
§ Banyak menuntut imajinasi dan improfisasi guru dan siswa dalam pelaksanaannya
§ Sulit bagi siswa berperan sesuai dengan peranan tokoh yang dimainkan
Adapun langkah – langkah pelaksanaan metode simulasi yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki situasi, masalah atau pemain yang tepat
2. Mengorganisasi kegiatan sehingga jelas dan tepat
3. Memberikan petunjuk yang jelas kepada siswa yang menjadi simulator
4. Menjawab pertanyaan – pertanyaan yang ada kaitanya dengan materi pelajaran
5. Membantu mempersiapkan para pemain
6. Menetapkan alokasi waktu
7. Melaksanakan simulasi sesuai yang telah direncanakan
8. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan simulasi
9. Mengadakan kegiatan ulang
9. Metode Inquiri dan Discovery ( mencari dan menemukan )
Metode penemuan ( discovery methode) sebagai prosedur yang menekankan belajar
secara individual, manipulasi objek atau pengaturan atau pengondisian objek, dan
eksperimentasi lain oleh siswa sebelum generalisasi atau penarikan kesimpulan dibuat.
Adapun tujuan dari metode penemuan adalah sebagai berikut :
§ Meningkatkan ketertiban siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
§ Mengarahkan siswa sebagai pelajar seumur hidup.
§ Mengurangi ketergantungan siswa kepada guru dalam proses pembelajaran.
§ Melatih siswa memanfaatkan sumber informasi dalam lingkungan.

Kentungan menggunakan metode penemuan yaitu :


§ Membantu untuk memperbaiki proses penguasaan pengetahuan dan ketrampilan bagi
para siswa.
§ Pengetahuan yang diperoleh setiap siswa bersifat individual, oleh karena itu lebih erat
melekat pada diri siswa,
§ Dapat menimbulkan kegairan belajar belajar siswa.
§ Memberi kesempatan siswa maju terus dalam belajar.
§ Memperkuat konsep diri siswa dengan lebih percaya diri.
15
§ Metode ini kegiatanya lebih berpusat kepada siswa.

Kelemahan metode penemuan yaitu :


§ Memerlukan persiapan, kemampuan berfikir yang tinggi.
§ Keberhasilan sulit dicapai bila diikuti oleh siswa dengan jumlah yang besar.
§ Membutuhkan peralatan dan fasilitas yang memadai.

Langkah – langkah pelaksanaan dengan menggunakan metode penemuan menurut


Gilstrap, Richard Surachman dan Dermo M. yaitu :
§ Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.
§ Memilih konsep, penertian dan prinsip yang akan di pelajari.
§ Pemilihan masalah dan bahan pembelajaran.
§ Menjelaskan tugas – tugas yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
§ Mempersiapkan alat – alat dan suasana belajar.
§ Mengecek pemahaman siswa.
§ Melaksanakan proses penemuan dengan mengumpulkan data.
§ Membantu dan membimbing siswa dalam menganalisa data.
§ Membentuk siswa dalam menemukan masalah, kaidah, prinsip dan ide – ide
berdasarkan hasil penemuan.

10. Bermain Peran ( role playing )


Bermain adalah sebuah proses belajar melalui bermain peran yang dapat mengembangkan
pemahaman, dan identifikasi terhadap nilai. Siswa dalam bermain peran menempatkan
diri pada posisi orang lain, apabila ia memenghayati peran itu, ia akan memahami tidak
saja apa yang telah dilakukan orang tersebut. Dalam bermain peran dituntut siswa yang
berkualitas, yang diharapkan mampu menghayati posisi yang diinginkan. Siswa harus
mengetahui dan memahami terlebih dahuluinformasi tentang tujuan dan peran yang akan
dimainkan, untuk itu perlu didiskusikan dulu dengan antar anggota kelompok untuk
membangun simpati terhadap suatu nilai, yaitu nilai – nilai yang sudah dinyatakan secara
lebih spesifik.

11. Social Drama ( socio drama)


Drama sosial merupakan bermain peran yang berhubungan dengan isu sosial yang disebut
dengan Joyce and Well (1980 ; 254) dengan istilah interpersonal conflict. Drama sosial
16
hanya membatasi diri dari pada permasalahan yang berkenaan dengan aspeksosial
masyarakat.
Permasalahan yang mungkin muncul antara siswa setelah suatu sosial akan sama halnya
dengan apa yang sudah dikemukakandalam bermain peran. Oleh karena itu, selain aspek
positif yang tercapai dalam penanamannilai melalui drama sosial, guru harus berupaya
untuk menghilangkan aspek negatif yang mungkin terjadi diantara siswa yang memegang
peranan tersebut
b. Pendekatan Pembelajaran IPS
Pendekatan pembelajaran IPS dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Pendekatan Pembelajaran tradisional
Pembelajaran tradisional adalah suatu pendekatan dimana didalam proses pembelajaran
hanya menyampaikan materi pembelajaran didalam dengan metode pendekatan yang
monoton dan relative tetap setiap kali mengajar. Dalam pendekatan tradisional guru lebih
memegang peranan penting dengan siswanya. Hal ini menjadikan siswa kurang aktif
bahkan lebih cenderung bersifat pasif.
Untuk itu guru dituntut lebih mengembangkan pendekatan yang menjanjikan, agar siswa
lebih aktif dalam proses belajar mengajar.

2. Pendekatan “Inquiry”
Penggunaan pendekatan pembelajaran “Inquiry” akan memberikan suasana atau iklim
yang lebih semangat yang membuat siswa menjadi aktif didalam kelas. Peran guru dalam
proses pembelajarannya hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator, siswa lebih di
prioritaskan sebagai “student center”
Ciri – ciri pendekatan inkuiri yaitu :
1. Dalam proses belajar – mengajar lebih banyak melemparkan permasalahan kepada
siswa untuk dianalisa dan kemudian mencari beberapa alternatif perpecahanya.
2. Interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa lebih bersifat multi arah
3. Guru lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswanya yang berfikir secara
kritis dan ilmiah.
4. Dalam proses belajar mengajar guru dalam menyampaikan informasi materi bukan
hanya bersifat pengetahuan, tetapi menanamkan sifat dan memberikan ketrampilan
praktis kepada siswa
5. Strategi, metode dan teknik mengajar yang digunakan guru dalam proses belajar
mengajar lebih bervariatif.
17
6. Dalam proses pembelajaran lebih memperlihatkan kadar cara belajar siswa aktif
(CBSA) yang tinggi.

18
19
20
21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan


berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau
berguna bagi kehidupan manusia. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam
kehidupan manusia.

Pancasilaberisilimasilayangpadahakikatnyaberisilimanilaidasaryang
fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan
Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan
Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan
permusyawaratan perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik


Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara
Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan nilai-
nilai Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatandan
kehidupan kenegaraan. Dengan adanya Pancasila, meskipun berbeda suku,
agama, namun tujuannya tetap satu. Hal ini menyangkut paut dengansemboyan
Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda suku bangsa tetapi tetap satutujuan.

B. Saran
KitasebagaiwarganegaraIndonesiaharusbisamegetahuilimanilaidasar
dalam pancasila dan menerapkannya dikehidupan sehari-hari agar kita semua
bisamenjadiwarganegarayangbisamemajukannegaraindonesiaterutamabagi
generasi muda agar selalu peduli terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila.

22
DAFTAR PUSTAKA

Rukiyati dkk. 2016. Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.

23

Anda mungkin juga menyukai