Anda di halaman 1dari 123

TUGAS AKHIR – 603442A

ANALISA PERFORMA POMPA SENTRIFUGAL


TYPE 350 X 300 CNFA PADA GRAVING DOCK
JOGJA DI LANTAMAL V SURABAYA

Fidyari Faried Ardiansyah


0314030019

DOSEN PEMBIMBING
Priyo Agus Setiawan, ST., MT
NIP. 197708192005011001

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2017
TUGAS AKHIR – 603442A

ANALISA PERFORMA POMPA SENTRIFUGAL TYPE 350X300


CNFA PADA GRAVING DOCK JOGJA DI LANTAMAL V
SURABAYA

FIDYARI FARIED ARDIANSYAH


NRP. 0314030019

DOSEN PEMBIMBING:
PRIYO AGUS SETIAWAN, ST., MT
NIP. 197708192005011001

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2017
FINAL PROJECT – 603442A

THE PERFORMANCE ANALYSIS OF SENTRIFUGAL PUMPS


TYPE 350X300 CNFA ON GRAVING DOCK JOGJA IN
LANTAMAL V SURABAYA

FIDYARI FARIED ARDIANSYAH


NRP. 0314030019

COUNSELLOR LECTURE:
PRIYO AGUS SETIAWAN, ST., MT
NIP. 197708192005011001

MARINE ENGINEERING STUDY PROGRAM


DEPARTMENT OF MARINE ENGINEERING
SHIPBUILDING INSTITUTE OF POLYTECHNIC SURABAYA
SURABAYA
2017
LEMBAR PENGESAHAN
BEBAS PLAGIAT
ABSTRAK
ANALISA PERFORMA POMPA SENTRIFUGAL TYPE 350X300 CNFA
PADA GRAV ING DOCK JOGJA DI LANTAMAL V SURABAYA

Nama Mahasiswa : Fidyari Faried Ardiansyah

NRP : 0314030019

Dosen Pembimbing : Priyo Agus Setiawan, ST.,MT

ABSTRAK

Graving dock Jogja merupakan fasilitas pengedokan kapal yang


mempunyai bentuk seperti kolam. Sebagai pembantu operasionalnya, graving
dock Jogja di Lantamal V Surabaya menggunakan pompa sentrifugal merk ebara
type 350 x 300 CNFA yang difungsikan untuk proses dewatering agar repair kapal
dapat dilakukan.Pompa sentrifugal yang ada pada graving dock Jogja di Lantamal
V Surabaya diduga telah mengalami penurunan performa karena lamanya usia
pemakaian. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya kapasitas pompa sehingga
waktu pengurasan semakin lama.
. Parameter yang digunakan dalam menentukan penurunan performa
adalah dengan menghitung kapasitas aktual, head pompa dan daya yang
dibutuhkan oleh pompa. Selanjutnya akan dilakukan perbandingan performa
antara hasil perhitungan dengan spesifikasi pompa. Sehingga dapat diketahui
apakah pompa mengalami penurunan performa atau tidak.
Berdasarkan perhitungan performa pompa dapat diketahui bahwa kapasitas
pompa graving dock adalah sebesar 897 𝑚3 𝑕, head pompa sebesar 9.79 𝑚 dan
daya yang dibutuhkan pompa sebesar 29.9 𝑘𝑊. Sedangkan spesifikasi pompa
sentrifugal pada graving dock Jogja di Lantamal V Surabaya menunjukkan bahwa
kapasitas pompa sebesar 1200 𝑚3 𝑕, head pompa sebesar 14 𝑚 dan daya yang
dibutuhkan pompa sebesar 55.15 𝑘𝑊. Sehingga dari perhitungan dan analisa
dapat disimpulkan bahwa pompa mengalami penurunan performa.
Kata kunci : graving dock Jogja Lantamal V Surabaya, performa Pompa , pompa
sentrifugal type 350x300 CNFA

iv
ABSTRACT
PERFORMANCE ANALYSIS OF SENTRIFUGAL PUMPS TYPE 350X300
CNFA ON GRAVING DOCK JOGJA IN LANTAMAL V SURABAYA

Name : Fidyari Faried Ardiansyah

NRP : 0314030019

Consellor Lecturer : Priyo Agus Setiawan, ST.,MT

ABSTRACT

Graving dock Jogja is a boat depicting facility that has a shape like a
pond. As auxiliary operations, graving dock in the Navy Jogja Surabaya using
centrifugal pumps brand Ebara type 350 x 300 CNFA which functioned for
dewatering process in order to repair the ship can be done .Centrifuges pump at
the graving dock in the Navy Jogja Surabaya alleged to have decreased
performance because Duration of use. This is evidenced by the decrease in pump
capacity so that the draining time is longer.

The parameters used in determining the reduction in performance is to


calculate the actual capacity, the pump head and power required by the pump.
Next will be done performance comparison between the calculation results with
the specification of the pump. So it can be seen whether the pump has decreased
performance or not.

Based on the calculation of pump performance can be seen that the pump
capacity graving dock is at 897 m3/h, pump head of 9.79 m and the required pump
power of 29.9 KW. While the specifications of centrifugal pumps in graving dock
in the Navy Jogja Surabaya indicates that the pump capacity of 1200 m3/h, the
pump head is 14 m and the required pump power of 55.15 KW. So from the
calculation and analysis can be concluded that the pump has decreased
performance.

Keywords: Centrifugal Pumps Type 350x300 CNFA, Graving Dock TheNavy


Jogja Surabaya, The Performance Of Pumps

v
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini yang berjudul : “Analisa performa pompa sentrifugal type 350 x
300 CNFA pada graving dock Jogja di Lantamal V Surabaya”. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Alhamdulillah pada
akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Laporan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan
bagi kelulusan untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.) dan juga
merupakan salah satu kurikulum yang ada di Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya. Disamping itu penyelesaian tugas akhir ini bertujuan agar mahasiswa
dapat menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah, sehingga nantinya
dapat dijadikan bekal untuk terjun kedunia industri sebenarnya.
Selama Pengerjaan laporan Tugas Akhir ini penulis telah banyak
mendapat bantuan serta masukan dari berbagai pihak. Karenanya pada
kesempatan yang baik ini perkenankan saya dengan segala kerendahan hati dan
ketulusan yang sedalam – dalamnya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberi kekuatan, kemudahan, keselamatan,


keberuntungan, dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Karimun Hadi dan Ibu Ruminingsih selaku orang tua yang selalu
memberi dukungan, motivasi dan doa yang tulus selama menempuh studi
di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
3. Bapak Ir. Eko Julianto,M.Sc.,MRINA selaku Direktur Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.
4. Bapak George Endri Kusuma, ST., M.Sc.Eng selaku ketua jurusan
Program Studi Teknik Permesinan Kapal.

vi
5. Ir. Emie Santoso, MT. selaku koordinator prodi Program Studi Teknik
Permesinan Kapal.
6. Ibu Nurvita Arumsari, Ssi, MSi. Selaku Koordinator Tugas Akhir.
7. Bapak Priyo Agus Setiawan, ST., MT Selaku Dosen Pembimbing yang
selalu memberikan masukan, kritik dan saran yang sangat membantu.
8. Windiya Wulansari yang selalu mendampingi dan memberi semangat dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Teman-teman Program Studi Teknik Permesinan Kapal 2014 yang saya
cintai.
10. Teknisi, staff dan karyawan ARMATIM dan Bengsmes Fasharkan TNI AL
yang turut membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
11. Seluruh teman seperjuangan dan sependeritaan yang ikut merasakan kerasnya
kota Surabaya
12. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis mengucapkan segala terima kasih atas segala bantuan yang


telah diberikan. Kami menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun, yang nantinya bisa menjadikan kesempurnaan dari
pengerjaan laporan Tugas Akhir baik untuk saat ini atau dimasa yang akan datang.

Surabaya, 7 Agustus 2017

Penulis

vii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

ABSTRACT ............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMBANG.......................................................................................... xi

BAB 1 ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah........................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3

1.5 Batasan Masalah............................................................................................. 3

BAB 2 ...................................................................................................................... 5

DASAR TEORI ..................................................................................................... 5

2.1 Graving dock ..................................................................................................... 5

2.2 Pengertian pompa ........................................................................................... 6

2.3 Klasifikasi pompa........................................................................................... 7

2.3.1 Pompa Perpindahan Positif ( Positif displacement pump) ...................... 7

2.3.2 Pompa Dinamik ...................................................................................... 8

viii
2.4 Pompa Sentrifugal ......................................................................................... 8

2.5 Fluida Ideal dan Persamaan Kontinuitas ..................................................... 16

2.6 Head Losses .............................................................................................. 17

2.6.1 Mayor Losses ........................................................................................ 17

2.6.2 Minor Losses ......................................................................................... 21

2.7 Head Statis ..................................................................................................... 24

2.8 Tekanan Hidrostatis ..................................................................................... 25

2.9 Hukum Bernoulli ......................................................................................... 26

2.10 Daya Pompa .............................................................................................. 26

2.11 Perhitungan Net Positive Suction Head Available (NPSHA) ....................... 27

BAB 3 ................................................................................................................... 29

METODE PENELITIAN ................................................................................... 29

3.1 Sumber Data Penelitian ............................................................................... 29

3.2 Variabel Penelitian....................................................................................... 29

3.3 Diagram Alir Penelitian ............................................................................... 31

3.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Tugas Akhir ............................................... 32

3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 34

BAB 4 ................................................................................................................... 35

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 35

4.1 Sepesifikasi Graving Dock .......................................................................... 35

4.2 Spesifikasi Teknis Pompa ............................................................................ 36

4.3 Kapasitas Pompa .......................................................................................... 37

4.4 Head Losses .............................................................................................. 37

4.4.1 Kecepatan Fluida (V) ............................................................................ 37

4.4.2 Nilai Reynolds ...................................................................................... 38

4.4.3 Koefisien Kerugian Gesek (f) ............................................................... 40

ix
4.4.4 Mayor Losses Pada Pipa Suction dan Discharge .................................. 42

4.4.5 Minor Losses Pada Pipa Suction dan Discharge ................................... 44

4.4.6 Total Head Losses ................................................................................. 46

4.5 Persamaan Bernaulli..................................................................................... 47

4.6 Daya Pompa Aktual ..................................................................................... 47

4.7 Daya Pompa Menurut Spesifikasi ................................................................ 48

4.8 Daya Motor .............................................................................................. 48

4.9 Presentase Error Pompa ............................................................................... 49

4.10 Perhitungan NPSH yang tersedia (NPSHA) ................................................ 50

4.11 Analisa .............................................................................................. 52

4.11.1 Diagram Perbandingan Kapasitas Pompa Antara Spesifikasi Dan


Perhitungan .............................................................................................. 52

4.11.2 Diagram Perbandingan Head Pompa Antara Spesifikasi Dan


Perhitungan .............................................................................................. 53

4.11.3 Diagram Perbandingan Daya Pompa Antara Spesifikasi Dan


Perhitungan .............................................................................................. 54

BAB 5 .................................................................................................................... 55

PENUTUP ............................................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 57

x
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Berat spesifik kekentalan kinematik air ................................. 19

Tabel 2.2 Nilai k berbagai rasio sudden contraction ............................... 23

𝐿𝑒
Tabel 2.3 Nilai 𝐷 berbagai valve dan fitting ...................................... 24

Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan penelitian ................................................. 34

Tabel 4.1 spesifikasi teknis Graving dock Jogja ..................................... 36

Tabel 4.2 Spesifikasi pompa graving dock Jogja .................................... 36

Tabel 4.3 Spesifikasi motor Graving dock Jogja..................................... 36

Tabel 4.4 Operasional pompa .................................................................. 37

Tabel 4.5 Berat spesifik kekentalan kinematik air .................................. 39

Tabel 4.6 Nilai kekasaran pipa ................................................................ 40

𝐿𝑒
Tabel 4.7 Nilai 𝐷 berbagai valve dan fitting ...................................... 45

viii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Graving Dock .......................................................................5

Gambar 2.2 Klasifikasi Pompa ................................................................7

Gambar 2.3 Simbol Pompa positif displacement .....................................8

Gambar 2.4 Pompa sentrifugal.................................................................9

Gambar 2.5 Pompa aliran radial ..............................................................9

Gambar 2.6 Pompa aliran aksial ..............................................................11

Gambar 2.7 Volute casing pompa sentrifugal ..........................................12

Gambar 2.8 Impeller ................................................................................13

Gambar 2.9 Poros pompa .........................................................................13

Gambar 2.10 Bearing .................................................................................14

Gambar 2.11 Kopling .................................................................................14

Gambar 2.12 Sistem mechanical seal ........................................................15

Gambar 2.13 Sistem gland packing ...........................................................15

Gambar 2.14 Moody Diagram ...................................................................20

Gambar 2.15 Sudden enlargement .............................................................22

Gambar 2.16 Sudden contraction...............................................................23

Gambar 4.1 Graving dock Jogja ..............................................................35

Gambar 4.2 Moody diagram pipa suction ................................................41

Gambar 4.3 Moody diagram pipa discharge ...........................................42

ix
Gambar 4.4 Diagram perbandingan kapasitas pompa antara
spesifikasi dan aktual ............................................................. 52

Gambar 4.5 Diagram perbandingan head pompa antara


spesifikasi dan aktual ............................................................. 53

Gambar 4.6 Diagram perbandingan daya pompa antara


spesifikasi dan aktual ........................................................... 54

x
DAFTAR LAMBANG
DAFTAR LAMBANG

Lambang Nama Satuan


Q Debit m3/s
V Volume fluida m3
t Waktu s
A Luas penampang m2
V Kecepatan fluida m/s
ρ Massa jenis kg/m3
Re Bilangan Reynold -
V Kecepatan rata – rata aliran m/s
D Diameter pipa m
v Viskositas kinematik zat cair m2/s
Hpompa Head pompa m
Hlosses Head losses m
𝐻𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 Head Mayor losses m
𝐻𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 Head Minor losses m
f Koefisien kerugian gesek -
L Panjang pipa m
𝜀 Nilai Kekasaran Pipa mm
k Koefisien gesekan pipa -
P1 Tekanan disisi hisap Pa
P2 Tekanan disisi buang Pa
ρ Massa jenis kg/m3
Z1 Ketinggian disisi hisap m
Z2 Ketinggian disisi buang m
g Kecepatan gravitasi m/s2
P Daya Pompa Kw

xi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V Surabaya (Lantamal V
Surabaya) adalah pangkalan militer yang terbesar dan mempunyai fasilitas
terlengkap diantara sekian pangkalan militer lainnya. Banyak kapal perang
Indonesia yang singgah dan melakukan proses perbaikan di Lantamal V
Suarabaya. Guna menunjang proses pemeliharaan dan perbaikan kapal,
Lantamal V Surabaya memiliki fasilitas pengedokan yang cukup baik. Dari berba
gai jenis dok yang dapat diaplikasikan dalam proses pengedokan kapal,salah
satunya adalah Graving Dock yang mempunyai bentuk seperti kolam yang
terletak pada tepi pantai. Ada beberapa Graving Dock yang dimiliki oleh
Lantamal V Suarabaya. Salah satunya adalah dok Jogja yang menjadi sarana yang
cukup penting dalam proses pengedokan kapal di Lantamal V Surabaya.

Untuk dapat melakukan perbaikan kapal, maka Graving Dock harus pada
kondisi kering sehingga dibutuhkan pompa. Pompa tersebut adalah pompa
sentrifugal merk ebara type 350x300 CNFA. Pompa digunakan untuk proses
dewatering agar air yang berada dalam Graving Dock dapat dipompa keluar
hingga kering dan proses repair kapal dapat dilakukan. Pompa merupakan suatu
peralatan mekanik yang digerakkan oleh suatu sumber tenaga yang digunakan
untuk memindahkan cairan fluida dari suatu tempat ke tempat lain. Cairan
tersebut hanya bisa mengalir oleh adanya perbedaan tekanan. Selain dapat
memindahkan cairan, pompa juga berfungsi untuk meningkatkan kecepatan,
tekanan dan ketinggian cairan.

Pompa yang beroperasi dengan waktu yang cukup lama akan mengalami
penurunan performa. Salah satu hal yang membuktikan turunnya performa

1
sebuah pompa dapat dilihat dari k apsitas yang dihasilkan. Debit yang dihasilkan
semakin lama akan turun dan berbeda dengan kondisi awal. Debit pompa awal
mulanya menurut spesifikasi deketahui sebesar 1200 m3/h. Namun setelah
dilakukan pengambilan data dan perhitungan, debit pompa diketahui hanya
sebesar 897 m3/h. Apabila dibiarkan dan tidak segera dilakukan perbaikan
terhadap pompa tersebut, hal ini dapat berpengaruh terhadap proses perbaikan
dan perawatan kapal sehingga biaya operasional juga bertambah besar.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, untuk mengatasi penurunan


performa pompa sentrifugal merk ebara type 350x300 CNFA pada Graving Dock
akan dilakukan perhitungan yang meliputi perhitungan kapasitas aktual pompa,
head pompa, dan daya pompa yang dibutuhkan pompa sentrifugal type 350x300
CNFA. Sehingga dapat diketahui penurunan performa dan dapat segera dilakukan
perbaikan.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut :

1. Berapa nilai kapasitas aktual yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal


type 350x300 CNFA ?

2. Berapa besar head total dari pompa sentrifugal type 350x300 CNFA ?

3. Berapa besar daya yang dibutuhkan pompa sentrifugal type 350x300


CNFA ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kapasitas aktual yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal


type 350x300 CNFA.

2
2. Menghitung nilai head total dari pompa sentrifugal type 350x300
CNFA.

3. Menghitung daya aktual yang dibutuhkan pompa sentrifugal type


350x300 CNFA.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapum manfaat yang didapat dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut :

1. Sebagai sarana untuk penerapan teori selama perkuliahan khususnya


yang berkaitan dengan mekanika fluida.

2. Lantamal V Surabaya dapat menggunakan penelitian ini sebagai


refrensi perhitungan performa pompa di Graving Dock.

3. Dapat dijadikan sebagai mdia pembelajaran mahasiswa selanjutnya.

1.5 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut :

1. Analisa dilakukan terhadap pompa sentrifugal type 350x300 CNFA.

2. Perhitungan hanya difokuskan terhadap debit, head , daya pompa.

3. Tidak membahas tentang biaya atau perhitugan nilai ekonomis.

3
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

4
BAB 2
DASAR TEORI
BAB 2

DASAR TEORI

2.1 Graving dock

Gambar 2.1 Graving dock

(http://www.perkapalan.net/2015)

GRAVING DOCK merupakan fasilitas pengedokan kapal yang


mempunyai bentuk seperti kolam dan terletak pada tepi pantai. Graving dock
memiliki beberapa bagian-bagian yang sangat penting seperti, pintu penutup yang
akan berhubungan dengan perairan pantai, pompa pengering, mesin gulung
(cupstand), tangga naik turun kedasar dan atas kolam, crane, dan lain sebagainya.
Pada umumnya dinding sisi dan belakang terbuat dari bangunan beton bertulang,
dan dasar kolam terbuat dari beton bertulang yang terpancang oleh paku bumi
(Concrete Pile). Pada pintu penutup terbuat dari pelat baja yang konstruksinya
telah didesain khusus, dengan maksud dan tujuan pintu penutupnya mengapung,
dan pada pintu penutup dilengkapi dengan tangki ballast yang berfungsi untuk
teggelamkan serta mengapungkan disaat beroperasi yang juga sudah dilengkapi
dengan katup (valves).

Pada bibir pintu yang bersinggungan dengan bibir kolam diberikan


packing yang terbuat dari karetk untuk menghasilkan kekedapan saat air dalam

5
kolam kosong. Pada saat sebelum kapal dimasukkan kedalam graving dock, maka
terlebih dahulu diisi dengan air dengan cara seperti berikut :

Pertama membuka katup dan setelah permukaan air yang ada didalam
graving dock sama dengan permukaan air perairan, maka pintu dibuka dan saat
itu kapal dimasukkan. Setelah kapal masuk, maka pintu ditutup dan katup
pemasukannya ditutup lagi dan air yang ada didalam graving dock dipompa
keluar. Pada waktu pemompaan (jumping Time) tergantung jumlah, kapasitas
pompa dan jumlah air yang masuk kedalam graving dock. Setelah air dipompa
sampai kering, maka kekedapan air dari pintu dock tidak sepenuhnya akan kedap.
Tapi terjadi kemungkinan masih masuknya air kedalam dok yang dialirkan pada
got dan selang. Untuk itu silahkan tunggu hingga beberapa saat dan air tersebut
dapat dipompa keluar dengan menggunakan pompa khusus.

2.2 Pengertian pompa


Pompa adalah suatu alat untuk memindahkan fluida cair dari suatu tempat
ke tempat lain dengan memberikan gaya tekan terhadap zat yang akan
dipindahkan.Pada dasarnya, prinsip kerja pompa dalam melakukan pengaliran
yakni dengan cara memberikan gaya tekan terhadap fluida. Tujuan dari gaya
tekanan tersebut ialah untuk mengatasi friksi atau hambatan yang timbul di dalam
pipa saluran ketika proses pengaliran sedang berlangsung. Friksi tersebut
umumnya disebabkan oleh adanya beda elevasi (ketinggian) antara saluran masuk
dan saluran keluar, dan juga karena adanya tekanan balik yang harus dilawan.
Tanpa adanya tekanan pada cairan maka cairan tersebut tidak mungkin untuk
dialirkan/dipindahkan.

Perpindahan fluida cair dapat terjadi secara horizontal maupun vertikal,


seperti zat cair yang berpindah secara mendatar akan mendapatkan hambatan
berupa gesekan dan turbulensi Sedangkan zat cair dengan perpindahan ke arah
vertikal, hambatan yang timbul dapat berupa hambatan-hambatan yang
diakibatkan karena adanya perbedaan tinggi antara permukaan isap (suction) dan
permukaan tekan/buang (discharge).

6
2.3 Klasifikasi pompa
Secara garis besar, alat ini hanya digolongkan dalam dua jenis, yakni
pompa perpindahan positif (positive displacement pump) dan pompa dinamik
(dynamic pump).Pada dasarnya, cairan apapun d apat ditangani oleh hampir
semua jenis pompa, namun pemilihannya harus disesuaikan dengan vikositas
cairan dan perbedaan elevasi. Dalam pengaplikasiannya di lapangan, pompa
sentrifugal dianggap lebih ekonomis dan lebih banyak digunakan bila
dibandingkan dengan pompa rotary dan reciprocating.

Gambar 2.2 klasifikasi pompa


(https://pacotekindoservice.wordpress.com/20)

2.3.1 Pompa Perpindahan Positif ( Positif displacement pump)


Pompa ini dikenal sesuai dengan caranya beroperasi yait u, cairan diambil
dari sisi suction, kemudian diberi gaya tekan di dalam rumah pompa dan
dipindahkan ke sisi discharge, perpindahan fluida di dalam rumah pompa
berlangsung secara positif. Pompa ini digunakan di berbagai macam sektor
industri, terutama untuk memindahkan air maupun fluida berviskositas tinggi.

7
Gambar 2.3 Simbol pompa positif displacement

(http://www.prosesindustri.com/2014/)

2.3.2 Pompa Dinamik

Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam


yaitu pompa sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek (special-effect
pump). Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida
tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan
penampang aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya juga memiliki efisiensi yang
lebih rendah daripada tipe positive displacement pump, tetapi memiliki biaya
yang lebih rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi pada
kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.

2.4 Pompa Sentrifugal


Pompa ini merupakan pompa yang sangat umum digunakan, biasanya
sekitar 70% pompa yang digunakan pada kilang minyak merupakan jenis pompa
sentrifugal. Cara kerja pompa ini ialah dengan mengubah energi kinetik
(kecepatan) cairan menjadi energi potensial (tekanan) melalui suatu impeller yang
berputar di dalam casing. Impeller tersebut berupa piringan berongga yang
memiliki sudu-sudu melengkung dan diputar oleh motor penggerak. Puataran dari
impeller akan memberikan gaya sentrifugal terhadap cairan dan diarahkan kes sisi
discharge. Sebelum cairan tersebut keluar melalui discharge, sebelumnya akan
ditahan oleh casing sehingga menimbulkan tekanan alir. Untuk menjaga agar

8
didalam casing selalu terisi cairan, maka pada saluran isap harus dilengkapi
dengan katup kaki (foot valve). Kosongnya cairan di dalam impeller dapat
menyebabkan masuknya udara dan menimbulkan kavitasi.

Gambar 2.4 Pompa sentrifugal

(http://www.sentralpompa.com/)

A. Macam – macam aliran

Untuk pompa sentrifugal yang bekerja berdasarkan head dinamis, pompa ini
dapat diklasifikasikan menurut jenis aliran dalam impeller, yakni:

1. Pompa aliran radial (radial flow).

Gambar 2.5 pompa aliran radial

(sularso,pompa dan kompresor, 2007)

Fluida diisap pompa melalui sisi isap adalah akibat berputarnya impeller
yang menghasilkan tekanan vakum pada sisi isap. Selanjutnya fluida yang telah
terisap terlempar keluar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida

9
itu sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh casing (rumah pompa) sebelum
dibuang kesisi buang. Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energi yang terjadi,
yaitu : energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu-sudu impeller, kemudian
sudu tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida.

Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah
pompa dan didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar
diubah menjadi energi tekan. Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal
dalam arah aksial dan keluar pompa dalam arah radial. Pompa sentrifugal
biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head medium sampai tinggi
dengan kapasitas aliran yang medium.

2. Pompa aliran campur (mexed flow)

Aliran zat cair didalam pompa saat meninggalkan impeller bergerak


sepanjang permukaan kerucut (miring) sehingga komponen kecepatan alirannya
berarah radial dan aksial (campuran). Head yang dihasilkan pada pompa jenis ini
sebagian adalah disebabkan oleh gaya sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan
impeller. Aliran buangnya sebagian radial dan sebagian lagi aksial, inilah
sebabnya jenis pompa ini disebut pompa aliran campur.

10
3. Pompa aliran axial

gambar 2.6 pompa aliran axial

(www.artikel-teknologi.com/)

Pompa aksial merupakan salah satu jenis pompa yang masuk ke dalam
kelompok pompa dinamik. Pompa jenis ini berfungsi untuk mendorong fluida
kerja dengan arah yang sejajar terhadap sumbu/poros impellernya. Hal ini
berbeda dengan pompa jenis sentrifugal yang arah output fluidanya tegak lurus
dengan sumbu impeller.Aliran zat cair yang meninggalkan impeller bergerak
sepanjang permukaan silinder (arah aksial).

B. Komponen pompa sentrifugal

Pompa sentrifugal memiliki komponen – komponen pesunnya baik itu


komponen yang bergerak dan juga komponen yang tidak bergerak. Berikut ini
adalah komponen pompa sentrifugal :

1. Casing

Komponen utama dari pompa sentrifugal adalah casing pompa. Casing


pompa sentrifugal didesain berbentuk sebuah diffuser yang mengelilingi impeller
pompa. Diffuser ini lebih sering dikenal sebagai volute casing. Sesuai dengan
fungsi diffuser, volute casing berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran (flow)
fluida yang masuk ke dalam pompa. Menuju sisi outlet pompa, volute casing
didesain membentuk corong yang berfungsi untuk mengkonversikan energi

11
kinetik menjadi tekanan dengan jalan menurunkan kecepatan dan menaikan
tekanan, hal ini juga membantu menyeimbangkan tekanan hidrolik pada shaft
pompa.

Gambar 2.7 Volute Casing Pompa Sentrifugal


(https://is.alicdn.com/)

2. Impeller

Impeller adalah bagian yang berputar dari pompa sentrifugal, yang


berfungsi untuk mentransfer energi dari putaran motor menuju fluida yang
dipompa dengan jalan mengakselerasinya dari tengah impeller ke luar sisi
impeller.Desain impeller bergantung atas kebutuhan tekanan, kecepatan aliran,
serta kesesuaian dengan sistemnya. Impeller menjadi komponen yang paling
utama berpengaruh terhadap performa pompa. Modifikasi desain impeler akan
langsung berpengaruh terhadap bentuk kurva karakteristik pompa tersebut. Ada
berbagai macam desain impeller pompa sentrifugal, antara lain tipe tertutup dan
terbuka, tipe single flow, tipe mix flow, tipe radial, tipe non-clogging, tipe single
stage, dan tipe multi stage.

12
Gambar 2.8 Impeller
(www.globlalspec.com/ )

3. Poros

Poros pompa adalah bagian yang mentransmisikan putaran dari sumber


gerak, seperti motor listrik ke pompa. Yang perlu kita perhatikan adalah pada
sebuah pompa sentrifugal yang bekerja di titik efisiensi terbaiknya, maka gaya
bending porosnya akan secara sempurna terdistribusikan ke seluruh bagian
impeller pompa.

Gambar 2.9 Poros pompa


(https://centrifugalpumpsimulator1.wordpress.com/)

4. Bearing

Bearing pada pompa berfungsi untuk menahan (constrain) posisi rotor


relatif terhadap stator sesuai dengan jenis bearing yang digunakan. Bearing yang

13
digunakan pada pompa yaitu berupa journal bearing yang berfungsi untuk
menahan gaya berat dan gaya-gaya yang searah dengan gaya berat tersebut, serta
thrust bearing yang berfungsi untuk menahan gaya aksial yang timbul pada poros
pompa relatif terhadap stator pompa.

Gambar 2.10 Bearing


(www.worldspecit.com/ )

5. Kopling

Pada dasarnya kopling berfungsi untuk menghubungkan dua shaft, dimana


yang satu adalah poros penggerak dan yang lainnya adalah poros yang
digerakkan. Kopling yang digunakan pada pompa, bergantung dari desain sistem
dan pompa itu sendiri. Macam-macam kopling yang digunakan pada pompa dapat
berupa kopling rigid, kopling fleksibel, grid coupling, gear coupling, elastrometic
coupling, dan disc coupling.

Gambar 2.11 Kopling


(www.saranajayasampoerna.com/)

14
6. Sistem Packing

Sistem packing pada pompa adalah untuk mengontrol kebocoran fluida


yang mungkin terjadi pada sisi perbatasan antara bagian pompa yang berputar
(poros) dengan stator. Sistem sealing yang banyak digunakan pada pompa
sentrifugal adalah mechanical seal dan gland packing.

Gambar 2.12 Sistem Mechanical Seal


( http://mechanicalengboy.wordpress.com)

Gambar 2.13 Sistem Gland Packing


(www.artikel-teknologi.com/)

7. Sistem Lubrikasi

Sistem lubrikasi pada pompa berfungsi untuk mengurangi koefisien gesek


antara dua permukaan yang bertemu sehingga mengurangi resiko keausan.
Lubrikasi pada pompa terutama digunakan pada bearing. Sistemnya dapat berupa
lub oil atau juga tipe greas tergantung dari desain pompa itu sendiri.

15
2.5 Fluida Ideal dan Persamaan Kontinuitas
Fluida ideal adalah fluida yang tidak kompresible (tidak mengalami
perubahan volume karena tekanan), mengalir tanpa gesekan, baik dari lapisan
fluida disekitarnya maupun dari dinding tempat yang dilaluinya, dan aliran
stasioner. Aliran stasioner adalah aliran fluida yang mengalir mengikuti garis arus
tertentu. Debit atau laju volume adalah besaran yang menyatakan volume fluida
yang mengalir tiap satuan waktu, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑉
𝑄 = (2.1)
𝑡

Dimana :
Q = Debit (m3/s)
V = Volume fluida (m3)
t = Waktu (s)

Fluida yang mengalir melalui suatu penampang akan selalu memenui hukum
kontinuitas. Hukum kontinuitas adalah laju massa fluida yang masuk (ṁ) akan
selalu sama dengan laju massa fluida yang keluar keluar (ṁ) persamaan
kontinuitas : (Sularso, Haruto Tahara. 1994)

ṁin = ṁout (2.2)


ρ1 A1 V1 = ρ2 A2 V2 (2.3)

Untuk fluida yang tidak kompresibel :


Q1 = Q2 (2.4)
A1 V1 = A2 V2 (2.5)

Sehingga :

Q = A.V (2.6)

16
Dimana :
Q = Debit (m3/s)
A = Luas penampang (m2)
V = Kecepatan fluida (m/s)
ρ = Massa jenis (kg/m3)

2.6 Head Losses


Head losses adalah head untuk mengatasi kerugian gesek dalam pipa dan
kerugian head di dalam belokan – belokan, reducer, katup, dan aksesoris lainnya
yang terpasang sepanjang saluran pipa.

𝐻 = 𝐻𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 + 𝐻𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 (2.7)


Dimana :
H = Head losses (m)
𝐻𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 = Mayor losses (m)
𝐻𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 = Minor losses (m)

Head losses terbagi menjadi dua bagian. Yaitu mayor losses yang disebabkan
oleh gesekan dan minor losses yang disebabkan oleh aksesoris. Berikut adalaah
penjelasannya.

2.6.1 Mayor Losses


Mayor losses merupakan kerugian pada aliran pipa yang disebabkan oleh
friction yang terjadi disepanjang aliran fluida yang mengalir terhadap dinding
pipa. Besarnya mayor losses ditentukan oleh fungsi Friction factor, kecepatan
fluida, panjang pipa, diameter pipa, nilai kekasaran pipa dan viskositas pipa.
Untuk menghitung kerugian gesek antara dinding pipa dengan aliran fluida tanpa
adanya perubahan luas penampang dapat dicari menggunakan rumus Darcy yang
secara matematis ditulis sebagai berikut :

𝐿 𝑉2
𝑕𝑓 = λ 𝐷 2𝑔 (2.8)

17
Dimana :

𝑕𝑓 = Head kerugian gesek dalam pipa (m)

= Koefisien kerugian gesek

𝐿= Panjang pipa (m)

𝐷= Diameter dalam pipa (m)

𝑔 = Percepatan gravitasi (9,8 m/s2 )

𝑉= Kecepatan cairan dalam pipa (m/s)

Sebagai patokan apakah suatu aliran bersifat laminer atau turbulen,maka


dipakailah angka reynold. Angka reynold dihitung dengan rumus :

𝑉𝐷
𝑅𝑒 = (2.9)
𝜇

Dimana :

𝑅𝑒 = Reynolds Number

𝑣 = Kecepatan aliran (m/s)

𝐷 = Diameter dalam pipa (m)

𝜇 = Viskositas kinematic zat cair (m2/s)

Pada Re < 2300, aliran bersifat laminer.

Pada Re > 4000, aliran bersifat turbulen.

Pada Re = 2300-4000 terdapat daerah transisi,dimana aliran bisa bersifat laminer


ataupun turbulen tergantung pada kondisi pipa dan aliran

18
Tabel 2.1 Berat Spesifik Kekentalan Kinematik Air

(Sumber : Fox and MC Donald’s Introduction to fluid mechanics 2011)

 Aliran laminer

Untuk aliran laminer, Reynolds menunjukan bahwa tiap partikel bergerak


sepanjang garis lurus yang sejajar dengan sumbu pipa. Aliran dengan fluida yang
bergerak dalam lapisan – lapisan, atau lamina – lamina dengan satu lapisan
meluncur secara lancar. Dalam aliran laminer koefisien gesek dalam pipa dapat
dinyatakan dengan:

64
λ = 𝑅𝑒 (2.10)

Dimana :

= Koefisien kerugian gesek

𝑅𝑒 = Reynolds Number

19
 Aliran turbulen
Dalam aliran turbulen, partikel partikel bergerak secara serampangan ke semua
arah. Untuk aliran turbulen, banyak ahli hidrolika telah mencoba menghitung f
dari hasil percobaan. Untuk semua pipa, Lembaga Hidrolik (Hidraulic Institute)
dan banyak ahli, menganggap bahwa persamaan colebrook bisa di percaya untuk
menghitung factor gesekan f. Persamaannya adalah:

1 𝜖 2,51
= −2 log[3,7 𝑑 + ] (2.11)
√𝑓 𝑅𝐸 𝑓

.Karena Persamaan Colebrook tersebut sangat sulit untuk dijawab, maka


disediakan diagram-diagram yang memberi hubungan antara factor gesekan f
dengan bilangan reynold RE, kekasaran Relatif ϵ/d. Diagram tersebut disebut
dengan diagram Moody. Diagram Moody diterbitkan atas ijin American Sosiety
of Mechanical Engineers, ASME

Gambar 2.14 Diagram Moody


(Sumber : Fox and MC Donald’s Introduction to fluid mechanics 2011)

20
2.6.2 Minor Losses
Minor losses adalah kerugian energy karena adanya aksesoris seperti
belokan, katup, filter, dll. Dibandingkan dengan kerugian energi akibat gesekan,
nilai yang dihasilkan akibat fitting dan accesosris adalah kecil. Sehingga disebut
minor losses. secara umum head losses minor dapat dinyatakan dengan rumus:
V2
𝑕 =K (2.12)
2𝑔

dimana :

h = head loss minor

K = koefisien resistansi valve atau fitting berdasarkan bentuk dan


ukuran
V = kecepatan rata-rata aliran dalam pipa (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

Dimana koefisien kerugiannya, K, harus ditentukan secara eksperimental


untuk setiap situasi.
Le v2
h =f x D x 2g (2.13)

Dimana Le adalah panjang pipa lurus yang setara.


Untuk aliran yang melalui reducer dan fitting, koefisien kerugian, K,
ditemukan bervariasi dengan ukuran pipa (diameter) dengan cara yang sama
seperti faktor gesekan, f seperti pada aliran melalui pipa lurus. Akibatnya, panjang
Le
ekuivalen, /D, cenderung konstan untuk berbagai ukuran tipe pemasangan
tertentu.

Berikut ini adalah macam- mcam atau aksesoris perpipan yang menimbulkan
minor losses beserta nilai kooefisien kerugiannya :

A. Head Kerugian Karena Pembesaran Penampang Secara Gradual


Adanya perubahan penampang pipa berupa pembesaran penampang
menyebabkan perubahan kecepatan aliran menurun secara tiba-tiba. Nilai k
besaarnya tergantung pada rasio perbedaan diameter kedua pipa.

21
2
𝐷1 2
𝑘 = 1− (2.14)
𝐷2

Dimana :

𝐷1 = Diameter pipa penampang kecil

𝐷2 = Diameter pipa penampang besar

Gambar 2.15 Sudden Enlargement


(https://analysisofflowinpipes.jimdo.com/ )

B. Pengecilan penampang pipa (Sudden Contraction)

Pengecilan penampang pipa mengakibatkan peningkatan kecepatan aliran


fluida. Nilai koefisien k untuk pengecilan penampang pipa secara tiba-tiba
𝐴2 𝐴2
dierlihatkan dalam Tabel …. Untuk rasio luasan penampang pipa . Rasio .
𝐴1 𝐴1

Dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :

𝐴2 𝐷2 2
= (2.15)
𝐴1 𝐷1

Dimana :

𝐴1 = Luas penampang pipa besar

22
𝐴2 = Luas penampang pipa kecil

𝐷1 = Diameter penampang pipa besar

𝐷2 = Diameter penampang pipa kecil

Tabel 2.2 Nilai k untuk berbagai Rasio Sudden Contraction

A2/AA1 D2/D1 K
0 0.32 0.5
0.1 0.32 0.46
0.2 0.45 0.41
0.3 0.55 0.36
0.4 0.63 0.3
0.5 0.71 0.24
0.6 0.77 0.18
0.7 0.84 0.12
0.8 0.89 0.06
0.9 0.95 0.02
1 1 0

Gambar 2.16 Sudden Contraction


(https://analysisofflowinpipes.jimdo.com/ )

23
C. Valve and fitting

Tabel 2.3 Nilai Le/D berbagai fitting

(Sumber : Fox and MC Donald’s Introduction to fluid mechanics 2011)

Fitting dalam sistem perpipaan biasanya memiliki sambungan berulir,


flange atau dilas. Untuk diameter kecil, sambungan ulir paling sering digunakan.
Pada sistem perpipaan yang besar sering menggunakan flange atau pengelasan.
Dalam prakteknya, kerugian penyisipan untuk alat kelengkapan dan katup sangat
bervariasi, tergantung pada perawatan yang digunakan dalam fabrikasi sistem
pipa. Meskipun kerugian yang dibahas dalam bagian ini disebut "kerugian kecil"
(minor losses), akan tetapidapat menjadi kerugian besar ketika terdapat
padakeseluruhan sistem.

2.7 Head Statis


Head statis adalah head perbedaan ketinggian permukaan fluida yang
dipompa dengan tinggi permukaan tujuan akhir pemompaan fluida.
𝐻𝑆 = 𝑍2 − 𝑍1 (2.13)
Dimana :

24
𝐻𝑆 = Head statis pompa (m)
𝑍2 = Jarak permukaan air di sisi tekan/keluar dihitung dari tengah impeller
pompa (m)
𝑍1 = Tinggi titik tengah impeller dari permukaan air yang akan dipompa (m)
Keterngan :
tanda + jika permukaan air pada sisi hisap lebih rendah dari sumbu pompa

tanda - jika permukaan air pada sisi hisap lebih tinggi dari sumbu pompa

2.8 Tekanan Hidrostatis


Tekanan didalam zat cair disebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang
bekerja pada tiap bagian zat cair. Besr tekanan itu bergantung pada kedalaman .
semakin dalam letak suatu bagian zat cair, maka semakin besar pula tekanan pada
bagian itu. Tekanan didalam fluida tak bergerak yang diakibatkan oleh adanya
gaya gravitasi disebut dengan tekanan hidrostatis. Besar tekanan pada alas suatu
penampung fluida dapat dirumuskan dengan :
𝑃 = 𝜌𝑥𝑔𝑥𝑕 (2.16)

Dimana :
P = tekana hidrostatik (N/m2 atau Pa)
𝜌 = massa jenis zat cair (Kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman zat cair (m)

Jika tekanan atmosfer dipermukaan zat cair itu adalah P0 , maka tekanan mutlak
pada tempat atau titik yang berada pada kedalaman h adalah sebesar :
𝑃 = 𝑃0 + 𝜌 𝑔 𝑕 (2.17)
Diman :
P0 = tekanan atmosfer (atm)

25
2.9 Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak
seperti udara berkurang ketika fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum
Bernoulli ditemukan oleh Daniel Bernoulli, seorang matematikawan Swiss yang
menemukannya pada 1700-an. Bernoulli menggunakan dasar matematika untuk
merumuskan hukumnya. Rumus hukum Bernoulli :
𝑃 𝑉2 𝑃 𝑉2
𝑍1 + 𝜌𝑔1 + 2𝑔1 + 𝐻𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎 = 𝑍2 + 𝜌𝑔2 + 2𝑔2 + 𝐻𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 (2.18)

Dimana :
Hpompa = Head pompa (m)
HLosses = Head losses (m)
P1 = Tekanan disisi hisap (Pa)
P2 = Tekanan disisi buang (Pa)
ρ = Massa jenis (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s2)
Z1 = Ketinggian disisi hisap (m)
Z2 = Ketinggian disisi buang (m)

2.10 Daya Pompa


Menghitung daya pompa dilakukan untuk mengetahui spesifikasi pompa
yang akan digunakan, sehingga didapatkan efisiensi penggunaan daya, desain dan
harga instalasi pompa serta penggerak yang lebih ekonomis. Adapun beberapa
langkah yang harus ditempuh untuk menghitung daya pompa adalah dengan
menghitung losses (kerugian-kerugian) yang terjadi pada instalasi pompa. Dari
perhitungan losses itu didapatkan head pompa yang merupakan kemampuan
pompa untuk mentransfer fluida yang akan dipindahkan. Daya pompa adalah
daya yang dibutuhkan pompa untuk memutar impeller dalam memindahkan
sejumlah aliran fluida dengan kondisi yang diinginkan. Besar poros yang
dibutuhkan dapat dihitung berdasarkan : ( Sularso & Haruo Tahara Pompa dan
Kompresor. 2004)

26
𝜌.𝑔.𝑄.𝐻
𝑃= (2.19)
𝜂 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎

Dimana :
𝑃 = Daya pompa (watt)
𝜌 = Berat spesifik (kg/m2)
𝑔 = Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
𝑄 = Kapasitas pompa (m3/s)

𝐻 = Head pompa (m)

𝜂𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = Effisiensi pompa (%)

2.11 Perhitungan Net Positive Suction Head Available (NPSHA)


NPSHA adalah head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap pompa
(ekivalen dengan tekanan mutlak pada sisi isap pompa), dikurangi dengan tekanan
uap jenuh zat cair di tempat tersebut. Dalam hal pompa yang mengisap zat cair
dari tempat terbuka (dengan tekanan atmosfer pada permukaan zat cair), maka
besarnya NPSH yang tersedia dapat ditulis sebagai berikut :

𝑃𝑎 𝑃𝑣
𝑕𝑠𝑣 = − − 𝑕𝑠 − 𝑕𝑙𝑠 (2.20)
𝛾 𝛾

Dimana :
𝑕𝑠𝑣 = NPSH yang tersedia (m)
𝑃𝑎 = Tekanan pada permukaan cairan (kgf/𝑚2 )
𝑃𝑣 = Tekanan uap jenuh (kgf/𝑚2 )
𝛾 = Berat jenis zat cair (kgf/𝑚2 )
𝑕𝑠 = Head isap statis (m)
𝑕𝑠 adalah positif ( bertanda +) jika pompa terletak diatas
permukaan zat cair yang dihisap, dan negative (bertanda -) jika
berada dibawah
𝑕𝑙𝑠 = Kerugian dalam pipa isap (m)

27
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

28
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Sumber Data Penelitian


Pengambilan data dilakukan di Lantamal V Surabaya selama menjalani
On The Job Training. Topik yang dipilih adalah Pompa sentrifugal, sedangkan
fokus penelitian ini adalah analisa performa. Selain itu, sumber data juga diambil
dengan mengadakan konsultasi dan berdiskusi dengan beberapa orang yang ahli
dalam bidang ini.Pengambilan data pada karya tulis ini menggunakan 2 metode
yaitu metode primer dan sekunder. Pengambilan data dengan metode primer ada

lah pengambilan data dengan cara observasi di lapangan dengan cara


melihat data pengoperasian pompa sentrifugal di graving dock Jogja Lantamal V
Surabaya. Data yang diambil adalah mencakup data teknis spesifikasi pompa
sentrifugal

Kompilasi data dilakukan dengan merekap data hasil pengujian pompa


berdasarkan spesifikasi teknis setelah dilakukan pengambilan data ke
lapangan.Dari hasil pengolahan data kompilasi tersebut, maka dapat menjadi
acuan untuk menganalisa performa pompa yang digunakan di graving dock Jogja
Lantamal V Surabaya. Waktu yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai
bahan penyelesaian tugas akhir adalah selama On The Job Training (OJT) yaitu
selama 3 bulan (480 jam).

3.2 Variabel Penelitian


Dalam proses analisa projectwork ini, variabel-variabel yang diperlukan
antara lain :

 𝑄 = debit aliran fluida (𝑚3 /𝑠)


 𝑉 = kecepatan aliran fluida (m/s)
 𝐴 = luas permukaan pipa suction dan discharge (𝑚2 )

29
 𝑃 = daya motor pompa [kW]
 𝑝 = tekanan fluida didalam pompa (bar)
 𝑔 = gaya grafitasi (𝑚/𝑠 2 )
 ρ = massa jenis fluida (𝑘𝑔/𝑚3 )
 h = head ketinggian (m)
 𝑡 = waktu kerja pompa (jam)

30
3.3 Diagram Alir Penelitian

Start

Menentukan obyek, topic dan fokus

Observasi Studi Literatur

Perumusan masalah

Data Primer Data


Pengumpulan data Sekunder

Perhitungan debit pompa

Perhitungan Head pompa

Perhitungan daya pompa


`
`
Membandingkan perhitungan
aktual terhadap spesifikasi
atau katalog pompa

Analisa dan kesimpulan

Finish

31
3.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Tugas Akhir
 Start (mulai)

Pelaksanaan atau pengerjaan tugas akhir bersamaan dengan pelaksanaan On


The Job Training. Sedangkan OJT sendiri dimulai pada tanggal 6Maret -
6Juni 2017 di Bengkel Mesin Fasharkan Lantamal V Surabaya. Langkah
start ini merupakan permulaan penelitian.

 Menentukan Obyek, Topik dan Fokus

Tahap ini dilakukan pada dua minggu pertama saat pelaksanaan OJT
dengan mempelajari dan mencermati permasalahan yang ada di lapangan,
berdiskusi dengan pembimbing OJT dan dosen pembimbing sehingga
diperoleh obyek, topik dan fokus yang siap dikerjakan dalam tugas akhir.

 Observasi dan Studi Literatur

Tahap observasi dilakukan untuk mendapatkan data teknis peralatan yang


menjadi obyek dari tugas akhir. Data teknis dapat diperoleh dengan cara
wawancara dan diskusi dengan pimpro serta engineer yang bertindak
sebagai pelaksana pada setiap unit di Bengkel Mesin Fasharkan Lantamal V
Surabaya tersebut. Studi literatur bertujuan utuk mempermudah proses
wawancara dan diskusi serta pengambilan data operasional. Literatur yang
digunakan berupa tuliisan meliputi: textbook, handbook, dan jurnal baik
hardcopy maupun softcopy.

 Perumusan Masalah

Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam Tugas Akhir ini
untuk mempertegas dan membatasi masalah-masalah yang menjadi acuan
dalam pembahasan Tugas Akhir.Dalam tahap ini, batasan masalah
diterapkan untuk memfokuskan analisa pada permasalahan yang sudah
dipilih.

32
 Pengumpulan Data

Dengan adanya Studi literatur dan lapangan tadi, sehingga dapat diketahui
data apa saja yang harus dicari dan data tersebut dapat diperoleh dengan
meminta data yang sudah ada ataupun melakukan penelitian ke lapangan
secara langsung.

 Perhitungan

Setelah mengumpulkan data, terlebih dahulu menghitung head loss dan


daya pompa.

 Analisa Data

Analisa dilakukan dengan metode deskriptif yang didukung dengan data


kompilasi yang sesuai dengan masalah yang dibahas.

 Hasil Analisa

Hasil analisa merupakan pembahasan tentang analisa yang telah


dilakukan.Dapat berupa beberapa usulan gagasan penelitian yang inovatif.

 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan tahap akhir dari pengerjaan Tugas Akhir yang


berisi kesimpulan dari analisa yang telah dilakukan.

 Finish (selesai)

Pada tahap yang paling akhir ini Tugas Akhir siap untuk mengikuti sidang.

33
3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penenlitian

Waktu Minggu ke -
Capaian
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(%)
Pengumpulan
5%
Proposal TA
Studi Lapangan 5%
Studi Literatur 10%
Pengumpulan Data 10%
Validasi Data 10%
Perhitungan dan
10%
Analisa Data
Penetapan
10%
Keputusan
Pembuatan
10%
Kesimpulan
Penyusunan
Laporan Tugas 10%
Akhir
Pengumpulan
Laporan Tugas 10%
Akhir
Sidang Tugas Akhir 10%

34
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sepesifikasi Graving Dock


Jenis dock yang digunakan di ARMATIM adalah graving dock. Graving
dock merupakan suatu bangunan dock berbentuk kolam yang mempunyai dinding
kokoh yang terletak pada tepi pantai. Graving dock memiliki bagian – bagian
yang sangat penting seperti, pintu penutup yang akan berhubungan langsung
dengan perairan pantai, crane, tangga untuk akses naik turun ke dasar kolam
maupun keatas kolam, pompa pengering dan lain sebagainya. Spesifikasi teknis
graving dock dicantumkan pada tabel 4.1.

Gambar 4.1 Graving Dock JOGJA


(Sumber : dokumen pribadi)

35
Tabel 4.1 Spesifikasi Teknis Graving Dock JOGJA
No Parameter Besaran Satuan
1 Panjang 100 Meter
2 Lebar 10 Meter
3 Kedalaman 8 Meter
(sumber : Fasharkan Lantamal V Surabaya, 2017)

4.2 Spesifikasi Teknis Pompa


Pompa graving dock yang digunakan Lantamal V Surabaya adalah jenis
pompa sentrifugal type 350x300 CNFA. Pompa tersebut adalah pompa yang
difungsikan untuk menguras air laut yang berada didalam graving dock ketika
pintu dock tertutup dan berisikan kapal yang akan direpair.
Tabel 4.2 Spesifikasi Pompa Graving Dock JOGJA
SPESIFIKASI
Merk Ebara
Type 350x300CNFA
Rpm 1450
Motor Output 75 KW
Engine Output 100 HP
Total Head 14 Meter
Debit Pump 1200 m3/h
( sumber : Fasharkan Lantamal V Surabaya, 2017)

Pompa sentrifugal type 350x300 CNFA tersebut dihubungkan ke motor


secara horizontal dengan sebuah poros. Dan fungsi dari motor tersebut adalah
sebagai sumber penggerak dari pompa sentrifugal pada graving dock. Berikut
adalah tabel spesifikasi dari motor penggerak pompa graving dock Jogja.
Tabel 4.3 Spesifikasi Motor Graving Dock JOGJA
SPESIFIKASI
Merk Teco
Type AESU2E
Motor Output 75 KW
Power 100 HP
Voltase 50 Hz

36
4.3 Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa adalah banyaknya fluida yang dapat dialirkan per satuan
waktu. Dari pengambilan data yang dilakukan di graving dock Jogja di Lantamal
V Surabaya, dapat diketahui debit pompa sebagai berikut :

Tabel 4.4 Operasional Pompa Sentrifugal Type 350x300 CNFA Pada Graving Dock
No Penurunan (m) waktu debit (m3/h)
1 0.864 1 jam 864
2 0.862 1 jam 862
3 0.860 1 jam 860
4 0.859 1 jam 859
5 0.858 1 jam 858
6 0.859 1 jam 859
7 0.758 0.6 jam 758

jumlah debit rata-rata m3/h 896.9697


jumlah debit rata-rata m3/s 0.2491582
( Sumber : Fasharkan Lantamal V Surabaya, 2017)
Tabel diatas adalah data aktual yang menunjukkan besarnya volume fluida
yang telah dihasilkan oleh pompa sentrifugal type 350x300 CNFA dan juga
dilengkapi dengan hasil perhitungan debit air yang dihasilkan.

4.4 Head Losses

4.4.1 Kecepatan Fluida (V)


Untuk menentukan kecepatan fluida (V) dapat dilakukan perhitungan dengan
menggunakan rumus 2.6 sehingga :
Q = A.V
Dimana :
Q = Debit (m3/s)
A = Luas penampang (m2)
V = Kecepatan fluida (m/s)

Perhitungan pada pipa diameter (ASME/ANSI B36.10/19) 14 inch = 333.3 mm


dan 12 inch = 303.2 mm sehingga diperoleh :
Kecepatan fluida dapa pipa suction

37
1
A = 4 x 𝜋 x D2
1
= 4 x 3,14 x 0.3332 m
= 0.087 m2
Q =AxV
0.2491 m3/s = 0.087 m2 x V

0.2491 m 3 s
=V
0.087 𝑚 2

V = 2.863 m/s

Kecepatan fluida pada pipa discharge


1
A = 4 x 𝜋 x D2

1
= 4 x 3,14 x 0.30322 m

= 0.0721 m2

Q =AxV

0.2491 m3/s = 0.0721 m2 x V

0.2491 m3 s
0.0721 𝑚2
=V

V = 3.452 m/s

4.4.2 Nilai Reynolds


Untuk mengetahui besaran nilai bilangan Reynolds dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus 2.9 :
𝑉𝐷
𝑅𝑒 =
𝑣
Dimana :
Re = Bilangan Reynold
V = Kecepatan rata – rata aliran didalam pipa (m/s)
D = Diameter dalam pipa (m)
v = Viskositas kinematik zat cair (m2/s)

38
Tabel 4.5 Berat Spesifik Kekentalan Kinematik Air

( sumber : Fox and MC Donald’s Introduction to fluid mechanics 2011)

Nilai 𝑣 dapat dilihat pada tabel berat spesifik kekentalan kinematik air diatas.
Namun untuk mencari nilai 𝑣 pada temperatur 32℃ maka dilakukan interpolasi
dengan cara sebagai berikut :
30 ℃ = 8.03 x 10-7 𝑚 𝑠
32 ℃ =x
35 ℃ = 7.25 x 10-7 𝑚 𝑠
32.2−30 𝑥 −8.03 𝑥 10 −7 𝑚 𝑠
=
35−30 7.25 𝑥 10 −7 𝑚 𝑠 −8.03 𝑥 10 −7 𝑚 𝑠

2.2 𝑥 −8.03 𝑥 10 −7 𝑚 𝑠
=
5 − 0.78 𝑥 10 −7 𝑚 𝑠

-0.78 x 10−7 𝑚 𝑠 = 5(x) – 40.15 x 10−7 𝑚 𝑠


-5 (x) = 0.78 x 10−7 𝑚 𝑠 - 40.15 x 10−7 𝑚 𝑠
−39.37 𝑥 10 −7 𝑚 𝑠
-X =
5

-X = - 7.914 x 10−7 𝑚 𝑠
X = 0.791 x 10-6 𝑚 𝑠
Sehingga :

39
Angka Reynold pada pipa suction
𝑉𝐷
𝑅𝑒 =
𝑣
2.627 𝑚/𝑠 𝑥 0.333 𝑚
𝑅𝑒 =
0.791 𝑥 10−6 𝑚²/𝑠
𝑅𝑒 = 1105930.46
𝑅𝑒 = 1.10 𝑥 106 (aliran turbulen)

Angka Reynold pada pipa discharge


𝑉𝐷
𝑅𝑒 =
𝑣

3.452 𝑚/𝑠 𝑥 0.3032 𝑚


𝑅𝑒 =
0.791 𝑥 10−6 𝑚²/𝑠
𝑅𝑒 = 1323471.5
𝑅𝑒 = 1.32 𝑥 106 (aliran turbulen)

4.4.3 Koefisien Kerugian Gesek (f)


Nilai koefisien kerugian gesek (f) dapat ditentukan menggunakan moody
diagram yang sebelumnya telah diketahui nilai kekasaran pada pipa (ε) yang
tertera dalam tabel 4.5 dan dapat dilakukan perhitungan nilai besaran relative
roughness menggunakan rumus 2.10, sehingga :

Tabel 4.6 : Nilai Kekasaran Pipa

(sumber : Fox and MC Donald’s Introduction to fluid mechanics 2011)

40
Harga koefisien gesek (f) pada pipa suction
Nilai kekasaran pipa (ε) = 0.046 mm
𝜀 0.046 𝑚𝑚
Relative Roughness =𝐷= 333.3 𝑚𝑚

= 0,0001380
Dari hasil diatas diperoleh nilai kekerasan pipa (ε) dan nilai Relative
Roughness sehingga dapat diaplikasikan kedalam moody diagram.

Gambar 4.2 diagram moody pipa suction


(sumber : Fox and MC Donald’s Introduction to fluid mechanics 2011)

Dari hasil pada Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa nilai koefisien kerugian gesek
(f) adalah 0.015

Harga koefisien gesek (f) pada pipa dishcharge


Nilai kekasaran pipa (ε) = 0.046 mm
𝜀 0.046 𝑚𝑚
Relative Roughness =𝐷= 303.2 𝑚𝑚

= 0,0001517
Dari hasil diatas diperoleh nilai kekerasan pipa (ε) dan nilai Relative
Roughness sehingga dapat diaplikasikan kedalam moody diagram.

41
Gambar 4.3 moody diagram pipa discharge
(sumber : Fox and MC Donald’s Introduction to fluid mechanics 2011)

Dari hasil pada g ambar 4.3 dapat diketahui bahwa nilai koefisien kerugian gesek
(f) adalah 0.0138

4.4.4 Mayor Losses Pada Pipa Suction dan Discharge


Mayor losses adalah kerugian yang diakibatkan oleh gesekan fluida
didalam pipa. Pada pompa sentrifugal graving dock type 350x300 CNFA di
Lantamal V Surabaya telah terjadi tujuh kali mayor losses pada pipa suction dan
pipa discharge. Berikut adalah perhitungan dari mayor losses.

A. Section 1
Mayor losses pada pipa Suction 1,5 m dengan diameter 0.333 m
Dapat diketahui nilai mayor losses pada section 1 dengan menggunakan
rumus 2.8 persamaan Darcy Weisbach sebesar :
𝐿 𝑣²
hl mayor =𝑓 𝐷 2𝑔

42
1,5 𝑚 2.863² 𝑚/𝑠
= 0.015 0.333 𝑚 2 9.81 𝑚 /𝑠²

= 0.0282 m

B. Section 4
Mayor losses pada pipa Suction 1.8 m dengan diameter 0.333 m
Dapat diketahui nilai mayor losses pada section 4 dengan menggunakan
rumus 2.8 persamaan Darcy Weisbach sebesar :

𝐿 𝑣²
hl mayor =𝑓 𝐷 2𝑔
1.8 𝑚 2.863 ² 𝑚 /𝑠
= 0.015 0.333 𝑚 2 9.81 𝑚/𝑠²

= 0.0338 m

C. Section 10 dan 12
Mayor losses pada pipa Discharge 0,75 m dengan diameter 0.3032 m
Dapat diketahui nilai mayor losses pada section 10 dan 12 dengan
menggunakan rumus 2.8 persamaan Darcy Weisbach sebesar :

𝐿 𝑣²
hl mayor =𝑓 𝐷 2𝑔
0,75 𝑚 3.452 ² 𝑚 /𝑠
= 0.0138 0.3032 𝑚 2 9.81 𝑚/𝑠²

= 0.0207 m
= 0.0207 x 2
= 0.0414 m

D. Section 14
Mayor losses pada pipa Discharge 6 m dengan diameter 0.3032 m
Dapat diketahui nilai mayor losses pada section 14 dengan menggunakan
rumus 2.8 persamaan Darcy Weisbach sebesar :

𝐿 𝑣²
hl mayor =𝑓 𝐷 2𝑔

43
6𝑚 3.452 ² 𝑚 /𝑠
= 0.0138 0.3032 𝑚 2 9.81 𝑚/𝑠²

= 0.165 m

E. Section 16 dan 18
Mayor losses pada pipa Discharge 1.5 m dengan diameter 0.3032 m
Dapat diketahui nilai mayor losses pada section 16 dan 18 dengan
menggunakan rumus 2.8 persamaan Darcy Weisbach sebesar :
𝐿 𝑣²
hl mayor =𝑓 𝐷 2𝑔
1.5 𝑚 3.452 ² 𝑚 /𝑠
= 0.0138 0.3032 𝑚 2 9.81 𝑚/𝑠²

= 0.0414 m
= 0.0414 x 2
= 0.0828 m

4.4.5 Minor Losses Pada Pipa Suction dan Discharge


Minor losses adalah kerugian yang disebabkan oleh adanya aksesoris pada
pipa. Dan aksesoris tersebut terdiri atas elbow, sambungan, katup, pembesaran
dan pengecilan pipa. Pada pompa graving dock JOGJA telah terjadi sebelas kali
minor losses pada pipa suction dan discharge yaitu 10 kali elbow 90° dan satu kali
tee. Besaran kerugian – kerugian tersebut dapat diketahui dengan menggunakan
rumus 2.13 persamaan Darcy Weisbach sehingga :

A. Section 2,3,6,7 dan 8


5 kali Minor losses pada pipa Suction elbow 90° dengan diameter 0.333 m.

44
Tabel 4.7 Nilai Le/D berbagai fitting

(sumber : Fox and MC Donald’s Introduction to fluid mechanics 2011)

sehingga perhitungan dapat menggunakan rumus 2.13 persamaan Darcy


Weisbach dan nilai minor losses pada section 2,3,5,6 dan 7 sebesar :

𝐿𝑒 𝑣²
hl minor =f 𝐷 2𝑔
(2.863 m s ) ²
= 0.015 x 30 2 9.81 𝑚 /𝑠²

= 0.187 m
hl minor = 0.187 m x 5
hl minor = 0.935 m

B. Section 8
Minor losses pada pipa suction tee dengan diameter 0.333 m.
perhitungan dapat menggunakan rumus 2.13 persamaan Darcy Weisbach
dan nilai minor losses pada section 8 sebesar :

𝐿𝑒 𝑣²
hl minor =f 𝐷 2𝑔

45
(2.863 m s ) ²
= 0.015 x 20 x 2 9.81 𝑚 /𝑠²

= 0.125 m

C. Section 9,11,13,15 dan 17


5 kali Minor losses pada pipa discharge elbow 90° dengan diameter 0.3032
m.
perhitungan dapat menggunakan rumus 2.13 persamaan Darcy Weisbach dan
nilai minor losses pada section 9,11,13,15 dan 17 sebesar :

𝐿𝑒 𝑣²
hl minor =f 𝐷 2𝑔
(3.452 m s ) ²
= 0.0138 x 30 2 9.81 𝑚 /𝑠²

= 0.251 m
hl minor = 0.251m x 5
hl minor = 1.255 m

4.4.6 Total Head Losses


Dapat diketahui nilai head losses dari penjumlahan mayor dan minor pada
sisi suction dan discharge dengan menggunakan rumus 2.7 sehingga:
A. Head losses mayor
hl mayor = hl mayor suction + hl mayor discharge
hl mayor = (0.0282 m + 0.0338 m) + (0.0414 m+ 0.165 m+ 0.0828 m)
hl mayor = 0.351 m
B. Head losses minor
hl minor = (hl minor suction+ hl minor tee )+ hl minor discharge
hl minor = (0.935 m+ 0.125 m) + 1.255 m
hl minor = 2.315 m
C. Head losses Total
hl total = hl mayor + hl minor
hl total = 0.351 m + 2.315 m
hl total = 2.666 m

46
4.5 Persamaan Bernaulli
Untuk nilai head pompa, dapat diketahui dengan menggunakan
rumus 2.15 persamaan bernaulli sehingga :
𝑃1 𝑉12 𝑃2 𝑉22
𝑍1 + + + 𝐻𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎 = 𝑍2 + + + 𝐻𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠
𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔 2𝑔
Dimana :
𝑍1 =0 𝑚
𝑍2 = 6.75 𝑚
P1 = 101325 𝑁 𝑚2
P2 = 101325 𝑁 𝑚2
V1 = 0 m/s
V2 = 3.452 m/s
HLosses = 2.66 m
Sehingga:
𝑃 𝑉2 𝑃 𝑉2
𝑍1 + 𝜌𝑔1 + 2𝑔1 + 𝐻𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎 = 𝑍2 + 𝜌𝑔2 + 2𝑔2 + 𝐻𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠

(0 𝑚 /𝑠)2 (3.452𝑚 /𝑠)2


0 𝑚 + 2𝑥9.81𝑚 + 𝐻𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎 = 6.76 𝑚 + + 2.44 𝑚
𝑠2 2𝑥9.81

(3.452𝑚 /𝑠)2 −(0𝑚 /𝑠)2


𝐻𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 6.75 𝑚 − 0 𝑚 + +2.66 m
2𝑥9.81𝑚 𝑠 2

𝐻𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 6.75 𝑚 + 0.607 𝑚 + 2.66 𝑚

𝐻𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 10.023 m

4.6 Daya Pompa Aktual


Pada pompa graving dock dapat diketahui daya aktualnya dengan
menggunakan rumus 2.16, sehingga :
𝜌𝑥𝑔 𝑥𝐻𝑥𝑄
𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 =
𝜂𝑝

47
𝑘𝑔 𝑚 m3
1025 𝑥 9.81 𝑥 10.023 𝑚 𝑥 0.2491
𝑚3 𝑠2 s
𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 =
0.82
𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = 30616.143 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = 30.6 𝑘𝑊

4.7 Daya Pompa Menurut Spesifikasi


Pada pompa graving dock dapat diketahui daya awalnya atau daya
pada saat pompa belum mengalami usia pemakaian, dengan perhitungan
yang mengacu pada spesifikasi pompa. Daya pompa tersebut dapat
diketahui nilainya dengan menggunakan rumus 2.16, sehingga :

𝑚
Diketahui : g = 9.81 𝑠2

𝐻 = 14 𝑚
m3
Q = 0.333 s
𝑘𝑔
𝜌 = 1025 𝑚3

𝜌𝑥𝑔𝑥𝐻𝑥𝑄
𝑃𝑠𝑝𝑒𝑘 =
𝜂𝑝
𝑘𝑔 𝑚 m3
1025 𝑥 9.81 𝑥 14 𝑚 𝑥 0.333
𝑚3 𝑠2 s
𝑃𝑠𝑝𝑒𝑘 =
0.82
𝑃𝑠𝑝𝑒𝑘 = 55150 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑃𝑠𝑝𝑒𝑘 = 55.15𝑘𝑊

4.8 Daya Motor


Untuk perhitungan daya motor dapat dihitung menggunakan rumus :
Daya Pompa
Daya Motor = (2.21)
Ƞ𝑠𝑡𝑑 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟
30616 .143 Watt
Daya Motor = 0.85

= 36018.991 watt
= 36.01 kW

48
4.9 Presentase Error Pompa
A. Presentase Error Kapasitas Pompa

Berikut ini adalah presentase error kapasitas pompa yang telah


diketahui perhitungan kapasitas aktualnya yaitu sebesar 897 𝑚3 𝑕 dan
spesifikasinya sebesar 1200 𝑚3 𝑕 . Sehingga dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut :

𝑄𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 − 𝑄𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
%error = 𝑄𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖
𝑥 100 %

1200 𝑚3 𝑕 –897 𝑚3 𝑕
= 𝑥 100 %
1200 𝑚3 𝑕

= 25.25 %

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kapasitas aktual pompa


dilapangan terbukti bahwa kapasitas pompa mengalami penurunan dari
kondisi baru yang semula 1200 m3/h menjadi 897 m3/h. Perbandingan
antara kapasitas pompa berdasarkan pengukuran dilapangan dan
spesifikasi sebesar 25.25%.

B. Presentase Error Head Pompa

Berikut ini adalah presentase error head pompa yang telah


diketahui perhitungan kapasitas aktualnya yaitu sebesar 10.023 dan
spesifikasinya sebesar 14𝑚. Sehingga dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut :

𝐻𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 − 𝐻𝐴 𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
%error = 𝐻𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖
𝑥 100 %

14 𝑚− 10.023 𝑚
= 𝑥 100 %
14 𝑚

= 28.407 %

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap head aktual pompa


dilapangan terbukti bahwa head pompa mengalami penurunan dari kondisi

49
baru yang semula 14 𝑚 menjadi 10.023 𝑚. Perbandingan antara head
pompa berdasarkan perhitungan dan spesifikasi sebesar 28.407 %.

C. Presentase Error daya Pompa

Berikut ini adalah presentase error daya pompa yang telah


diketahui perhitungan daya aktualnya yaitu sebesar 30.6 kW dan
spesifikasinya sebesar 55.15 𝑘𝑊. Sehingga dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut :

𝑃𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 − 𝑃𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
%error = 𝑃𝑆𝑝𝑒𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖
𝑥 100 %

55.15𝑘𝑊 – 30.61 𝑘𝑊
= 55.15 𝑘𝑊
𝑥 100 %

= 44.51 %

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap daya aktual pompa


dilapangan terbukti bahwa daya pompa mengalami penurunan dari kondisi
baru yang semula 55.15 kW menjadi 30.61 𝑘𝑊. Perbandingan antara
daya pompa berdasarkan perhitungan dan spesifikasi sebesar 44.51 %.

4.10 Perhitungan NPSH yang tersedia (NPSHA)


Untuk mencari nilai NPSH yang tersedia dapat dicari menggunakan
persamaan 2.20. Berikut ini adalah perhitungan nilai NPSHA :
Diketahui :
𝑃𝑎 = 10332 (kgf/𝑚2 )
𝑃𝑣 = 502.79 kgf/𝑚2
𝛾 = 9.81 kN/m2 = 1000.342 kgf/𝑚2
𝑕𝑠 = -5.92 m
𝑕𝑙𝑠 = 1.122 m
Sehingga :
𝑃𝑎 𝑃𝑣
𝑕𝑠𝑣 = − − 𝑕𝑠 − 𝑕𝑙𝑠
𝛾 𝛾

50
10332 kgf /𝑚 2 502.79 kgf /𝑚 2
𝑕𝑠𝑣 = 1000 .342 kgf /𝑚 2 − − (−5.92 𝑚) − 1.122 𝑚
1000 .342 kgf /𝑚 2

𝑕𝑠𝑣 = 14.623 m

Dari perhitungan NPSHA yang tersedia diperoleh nilai NPSHA sebesar 14.623
m. Sedangkan nilai NPSHR yang tertera dalam katalog pompa sentrifugal type
350 x 300 CNFA sebesar 6 m. Sehingga dapat diketahui bahwa nilai NPSHA >
NPSHR , maka pompa dapat dinyatakan tidak mengalami kavitasi.

51
4.11 Analisa

4.11.1 Diagram Perbandingan Kapasitas Pompa Antara Spesifikasi Dan


Perhitungan

Perbandingan kapasitas pompa antara spesifikasi dan Aktual


0.35
kapasitas pompa (m3/h)

0.3

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

spesifikasi 0.333333333
aktual 0.249166667

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Kapasitas Pompa Antara Spesifikasi Dan Aktual

Gambar 4.4 merupakan diagram perbandingan kapasitas pompa (Q) antara


spesifikasi yang diketahui dari kondisi awal dengan kondisi aktualnya. Perbedaan
yang diketahui dari diagram diatas bahwa nilai kapasitas pompa spesifikasi
m3
graving dock adalah 0.333 . Sedangkan hasil dari perhitungan pada kondisi
s
m3
aktual sebesar 0.249 . Sehingga dapat diketahui bahwa nilai kapasitas pompa
s

graving dock aktualnya lebih rendah dari pada nilai kapasitas pompa spesifikasi
graving dock.

52
4.11.2 Diagram Perbandingan Head Pompa Antara Spesifikasi Dan
Perhitungan

Diagram perbandingan head Pompa Antara


Spesifikasi dan Perhitungan
20

18

16

14
Head Pompa ( m)

12

10

spesifikasi 14
perhitungan 10.023

Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Head Pompa Antara Spesifikasi dan Perhitungan

Gambar 4.5 merupakan diagram perbandingan head pompa antara


spesifikasi yang diketahui dari kondisi awal dengan kondisi aktualnya. Perbedaan
yang diketahui dari diagram diatas bahwa nilai head pompa spesifikasi graving
dock adalah 14 𝑚. Sedangkan hasil dari perhitungan pada kondisi aktual sebesar
10.023 𝑚.
Sehingga dapat diketahui bahwa nilai head pompa pada graving dock
aktualnya lebih rendah dari pada nilai head pompa spesifikasi graving dock.

53
4.11.3 Diagram Perbandingan Daya Pompa Antara Spesifikasi Dan
Perhitungan

Diagram perbandingan daya Pompa Antara


Spesifikasi dan Perhitungan
60

50
daya Pompa (kW)

40

30

20

10

spesifikasi 55.15
perhitungan 30.6

Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Daya Pompa Antara Spesifikasi dan Perhitungan

Gambar 4.6 merupakan diagram perbandingan daya pompa antara


spesifikasi yang diketahui dari kondisi awal dengan kondisi aktualnya. Perbedaan
yang diketahui dari diagram diatas bahwa nilai daya pompa spesifikasi graving
dock adalah 55.15 𝑘𝑊. Sedangkan hasil dari perhitungan pada kondisi aktual
sebesar 30.6 𝑘𝑊.
Sehingga dapat diketahui bahwa nilai daya pompa pada graving dock
aktualnya lebih rendah dari pada nilai daya pompa spesifikasi graving dock.

54
BAB 5
PENUTUP
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, maka dapat diambil


kesimpulan antara lain sebagai berikut :

1. Dari data operasional pompa graving dock Jogja di Lantamal V Surabaya


dan hasil perhitungan terhadap kapasitas pompa menunjukkan bahwa kapasitas
yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal adalah 0.2491 𝑚3 𝑠 .

2. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap Head total pompa graving dock


Jogja di Lantamal V Surabaya menunjukkan bahwa head total yang dihasilkan
oleh pompa sebesar 10.023 𝑚

3. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap daya pompa graving dock Jogja di


Lantamal V Surabaya menunjukkan bahwa daya yang dihasilkan pompa adalah
30.6 𝑘𝑊.

5.2 Saran

Perlu dilakukannya perbaikan terhadap pompa sentrifugal type 350x300


CNFA yang digunakan pada graving dock Jogja atau dilakukan perawatan secara
berkala untuk menjaga performanya sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang
lebih parah.

55
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

56
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Pritchard, Fox & McDonald, (2011), 8ed Fluid Mechanic Handbook, Surabaya

Sularso,Tahara Haruo, (1994), Pompa & Kompresor,PT Pradya Paramita, Jakarta

http://www.alkonusa.com/news/klasifikasi-dari-pompa-sentrifugal/

diakses pada tanggal 17 Mei 2017

http://www.perkapalan.net/2015/01/jenis-jenis-pengedokan-kapal.html

diakses pada tanggal 17 Mei 2017

http://www.prosesindustri.com/2014/12/jenis-jenis-pompa-berdasarkan-cara-
kerjanya-mengalirkan-fluida.html

diakses pada tanggal 17 Mei 2017

www.agussuwasonoartikelteknologi.com

diakses pada tanggal 17 Mei 2017

57
LAMPIRAN 1
DATA PENGAMBILAN DEBIT
LAMPIRAN 2
PIPE LINE GRAVING DOCK
LAMPIRAN 3
KATALOG POMPA SENTRIFUGAL TYPE 350X300
CNFA
Technical Data

CNA 50Hz

Horizontal Split Casing Pump

EBARA PUMPS AUSTRALIA PTY. LTD. CNA_Techdata_SS_V13


CENTRIFUGAL PUMPS CNA
FEATURES AND APPLICATIONS 50 Hz
V13

Features

 Compact and robust design.


 Axially split casing allows the easy removal of the top casing for inspection and service.
 A wide range of performance with head up to 12 0 m.
 Anti-corrosion materials used on the rotating parts.
 High quality sealed and cartridge type bearing unit provide high durability.
 High allowable working pressure can ensure stable running.
 Mechanical seal for easy maintence.

Applications

 Water supply
 Hot and cold water circulation
 For cooling tower
 Irrigation
 Industrial use
 Drainage
 Air-conditioning

100

EPA
CENTRIFUGAL PUMPS CNA
PERFORMANCE CHART 4 -POLE 50 Hz
V13
Capacity - l/s
10 20 40 60 80 100 200 400 600

200
CNA 1450 rpm
150

100 300X1
50 CN
JA
80 250X
150 300
CNJ
200 x A CNX200
JA
100 C
60 NJA
300
35
CNX200 CN0X2
Total Head - m

HA HA50
150X 250 300
100 C
NJA CN X150 CNX250
HA HA
40 300 35
125X80 150 200 CN X200 CN0X2
CNJA X12
5C CNX 15
HA 0 GA GA50 40
NHA 250 300 CN0X3
CN X150 CNX250 FA 50
GA GA
200 35
125X 300 0
100 150X CN X150 CN X30
CNH 125 CNX200 FA 0 40
20 A CNG
A
GA
250
FA
CN0X3
CNX200 300 EA 50
FA CNX250
FA
125X 200
100 C
NGA 150 CNX150 300
X15 FA CN X250
0C 25 EA
NFA
CN0X20
10 200
EA 0
CNX200
EA
8
6

4
0.6 1.0 2.0 4.0 6.0 10 20 30 40
Capacity - m³/min

Model Code

Impeller Code

250 X 150 CNHA

Model

Discharge size in mm

Suction size in mm

101

EPA
CENTRIFUGAL PUMPS CNA
PUMP SPECIFICATIONS 50 Hz
V13

Description
Model CNA.
Type of liquid Clean water, Industrial Water, River Water
Liquid
Handled Temperature Below 80oC (176 oF)

Max. Working Pressure 16 bar (16.3 kgf/cm 2 )


Operating Speed Standard 1450 rpm (Max 1800 rpm)
Shaft seal Mechanical Seal - T2100 (Carbon, Ceramic, Nitrile)
Construction Bearing Ball Bearing - Cartridge type
Lubrication Grease
Casing Cast Iron - FC250

Material Impeller Bronze - BC6


Casing wear ring Bronze- BC6
Shaft SUS 316
Suction JIS 16 KRF
Flange
Discharge JIS 16 KRF
Accessories

Standard Air vent piping, flushing water piping, Lift bolts.

Optional Slip on companion flanges to suit


schedule 40 pipe

102

EPA
CENTRIFUGAL PUMPS CNA
TECHNICAL DATA - ALLOWABLE PRESSURE AND MATERIALS 50 Hz
V13

Allowable Pressure for Casing Material


Max. Working Pressure
Hydro
Max. Suction
Model Test Impeller Shaft
Standard Option 1 Option 2 Pressure Casing
Press

kg kg psi kg psi kg psi kg psi Standard Standard


125x100 CNGA
17.6 250
125x100 CNHA 24 16 230 20 285 10 143 Cast Iron Bronze Stainless Steel
125x80 CNJA 17.8 255
150x150 CNFA
17.6 250
150x125 CNGA
24 16 230 20 285 10 143 Cast Iron Bronze Stainless Steel
150x125 CNHA 18.2 260
150x100 CNJA 17.6 250
200x200 CNEA
200x150 CNFA
- -
200x150 CNGA 24 16 230 20 285 10 143 Cast Iron Bronze Stainless Steel
200x150 CNHA
200x100 CNJA 18.0 257
250x200 CNEA
250x200 CNFA - -
250x150 CNGA
24 16 230 20 285 10 143 Cast Iron Bronze Stainless Steel
250x150 CNHA 17.6 250
250x150 CNJA 19.6 280
300x250 CNEA
300x200 CNFA - -
300x200 CNGA
300x200 CNHA 18.2 260
300x150 CNJA Bronze
24 16 230 20 285 10 143 Cast Iron Stainless Steel
300x250 CNFA - -
300x250 CNGA
300x250 CNHA 17.0 243
300x200 CNJA - -
350x300 CNFA
350x250 CNGA 24 16 230 - - 20 285 10 143 Cast Iron Bronze Stainless Steel
350x250 CNHA
400x350 CNEA
24 16 230 - - 20 285 10 143 Cast Iron Bronze Stainless Steel
400x350 CNFA

103

EPA
CENTRIFUGAL PUMPS CNA
TECHNICAL DATA - MECHANICAL SEAL 50 Hz
V13

Mechanical Seal Side Cover


Model O-Ring
Driver (CP) Side Opposite (CCP) Side
Type Size Type Size Size
125 x 100 CNGA
125 x 100 CNHA T2100/BR1C1/M 45 T2100/BR1C1/M 35 150
125 x 80 CNJA
150 x 150 CNFA 45 35
150 x 125 CNGA 55 45
T2100/BR1C1/M T2100/BR1C1/M 180
150 x 125 CNHA 45 35
150 x 100 CNJA 55 45
200 x 200 CNEA
200 x 150 CNFA 45 35 195
200 x 150 CNGA T2100/BR1C1/M T2100/BR1C1/M
200 x 150 CNHA 55 45 205
200 x 100 CNJA 65 55 230
250 x 200 CNEA 45 35 195
250 x 200 CNFA
T2100/BR1C1/M 55 45 205
250 x 150 CNGA T2100/BR1C1/M
250 x 150 CNHA 65 55 230
250 x 150 CNJA T2100/BR1C1/BS 75 65 260
300 x 250 CNEA 55 45 205
300 x 200 CNFA T2100/BR1C1/M
65 T2100/BR1C1/M 55 230
300 x 200 CNGA
300 x 200 CNHA 75 65 260
T2100/BR1C1/BS
300 x 150 CNJA 85 T2100/BR1C1/BS 75 275
300 x 250 CNFA T2100/BR1C1/M 65 55 230
300 x 250 CNGA T2100/BR1C1/M
75 65 260
300 x 250 CNHA
T2100/BR1C1/BS
300 x 200 CNJA 85 T2100/BR1C1/BS 75 275
350 x 300 CNFA 75 T2100/BR1C1/M 65 260
350 x 250 CNGA T2100/BR1C1/BS 290
85 T2100/BR1C1/BS 75
350 x 250 CNHA 290
400 x 350 CNEA T2100/BR1C1/M 65 275
T2100/BR1C1/BS 85
400 x 350 CNFA T2100/BR1C1/BS 75 290

BS Type M Type

2 Part No. Part Name Material Qty/unit


1 Mating Ring Ceramic 1
2 O-ring / Seat Nitrile 1
3 Primary Ring Carbon 1
4 Bellows Nitrile 1
5 Spring 316 Stainless Steel 1
6 Drive Band 316 Stainless Steel 1

104

EPA
CENTRIFUGAL PUMPS CNA
TECHNICAL DATA - IMPELLER 50 Hz
V13

Impeller Data

Impeller Dia. Casing Ring


Model Total Eye Area No. of Weight Approx.
™
Max Min Dia. Clearance Vanes
(mm) (mm) (mm) (mm) (cm 2) (kg m2) (kg)
125 x 80 CNJA 327 264 144 / 140 0.280 – 0.403 179.3 1.3 14
125 x 100 CNGA 218 178 154 0.4 5 10
136 / 132 0.260 – 0.383
125 x 100 CNHA 265 210 166.8 0.7 12
150 x 150 CNFA 227 194 152 / 148 0.280 – 0.403 226.9 0.5 14
150 x 125 CNGA 274 227 162 / 158 244.4 0.8 16.5
5
150 x 125 CNHA 333 274 0.310 – 0.433 283.4 1.4 20
172 / 168
150 x 100 CNJA 397 327 264.4 2.3 24
200 x 200 CNEA 218 183 263.4 0.6 9.7
168 0.310 – 0.437
200 x 150 CNFA 254 218 284.2 0.8 13.3
200 x 150 CNGA 307 254 306.8 1 5 15.4
188
200 x 150 CNHA 373 307 0.340 – 0.482 331.4 2.9 20.2
200 x 100 CNJA 461 373 200 356.6 3.6 32
250 x 200 CNEA 244 205 188 349.4 0.7 12.2
250 x 200 CNFA 285 244 0.340 – 0.482 357.6 1.3 16.8
200
250 x 150 CNGA 344 285 386 1.9 21.1
5
250 x 150 CNHA 418 344 212 417.2 3.3 24.4
0.380 – 0.522
250 x 150 CNJA 517 418 224 448.8 6.2 40
300 x 250 CNEA 274 230 200 0.340 – 0.482 417.6 1.3 17.2
300 x 200 CNFA 320 274 212 449.8 2.4 23.3
0.380 – 0.522
300 x 200 CNGA 386 320 224 485.6 4.2 29
300 x 200 CNHA 469 386 236 524.8 5.4 36.6
0.420 – 0.562
300 x 150 CNJA 580 469 250 565.4 8.2 65
5
300 x 250 CNFA 308 258 224 0.380 – 0.522 526 2.4 23.8
300 x 250 CNGA 359 308 236 567 3.9 31.9
0.420 – 0.562
300 x 250 CNHA 433 359 250 611.2 5.6 36
300 x 200 CNJA 526 433 264 0.480 – 0.641 720.6 7.7 52.5
350 x 300 CNFA 345 290 250 0.420 – 0.562 664 4.1 40.4
350 x 250 CNGA 403 345 267 0.300 – 0.518 715.2 7.6 5 41
350 x 250 CNHA 486 437 280 0.480 – 0.641 772.1 13.3 49.8
400 x 350 CNEA 325 285 264 812 5.4 51
0.480 – 0.641 5
400 x 350 CNFA 388 325 280 836.3 7.6 50

™ Including GD2 of coupling.


™ Do not apply above GD2 when making water hammer analysis.

105

EPA
CENTRIFUGAL PUMPS CNA
TECHNICAL DATA - BEARING AND SHAFT 50 Hz
V13

Bearing Grease Shaft Data


Replenishment

Shaft Dia.

Shaft Dia.
Max. HP

Coupling
Model

1000rpm

Impeller
Approx.

per
Wt.
CP SIDE CCP SIDE
Driver (CP) Side Opposite (CCP) Side

(gr) (gr) (kg) (HP) (mm) (mm)


125 x 100 CNGA 6.4 11 28 42
125 x 100 CNHA CUCFC 208C UCFC 206E 3.9 2.2 6.4
27 38 50
125 x 80 CNJA 6.4
150 x 150 CNFA CUCFC 208C UCFC 206E 3.9 2.2 7.6 27 38 50
150 x 125 CNGA CUCFC 210C UCFC 208E 5.4 3.9 11.6 55 48 60
150 x 125 CNHA CUCFC 208C UCFC 206E 3.9 2.2 7.6 27 38 50
150 x 100 CNJA CUCFC 210C UCFC 208E 5.4 3.9 11.6 55 48 60
200 x 200 CNEA
200 x 150 CNFA CUCFC 208C UCFC 206E 3.9 2.2 7.6 27 38 50
200 x 150 CNGA
200 x 150 CNHA CUCFC 210C UCFC 208E 5.4 3.9 12 58 48 60
200 x 100 CNJA CUCFC 212C UCFC 210E 10 5.4 18.3 83 55 70
250 x 200 CNEA CUCFC 208C UCFC 206E 3.9 2.2 8.1 27 38 50
250 x 200 CNFA
CUCFC 210C UCFC 208E 5.4 3.9 12 55 48 60
250 x 150 CNGA
250 x 150 CNHA CUCFC 212C UCFC 210E 10 5.4 18.8 83 55 70
250 x 150 CNJA CUCFC 214C UCFC 212E 13.6 10 27.3 136 65 80
300 x 250 CNEA CUCFC 210C UCFC 208E 5.4 3.9 12.9 55 48 60
300 x 200 CNFA 18.8
CUCFC 212C UCFC 210E 10 5.4 83 55 70
300 x 200 CNGA 19.1
300 x 200 CNHA CUCFC 214C UCFC212E 13.6 10 27.3 136 65 80
300 x 150 CNJA CUCFC 216C UCFC 214CE 19.2 13.6 38 209 75 90
300 x 250 CNFA CUCFC 212C UCFC210E 10 5.4 20.1 83 55 70
300 x 250 CNGA
CUCFC 214C UCFC212E 13.6 10 27.9 136 65 80
300 x 250 CNHA
300 x 200 CNJA CUCFC 216C UCFC 214CE 19.2 13.6 38 209 75 90
350 x 300 CNFA CUCFC 214C UCFC 212E 13.6 10 30.6 136 65 80
350 x 250 CNGA CUCFC 214C UCFC 212E 13.6 10 30.6 136 65 80
350 x 250 CNHA CUCFC 216C UCFC 214CE 19.2 13.6 40.2 209 75 90
400 x 350 CNEA CUCFC 214C UCFC 212E 13.6 10 45 136 65 80
400 x 350 CNFA CUCFC 216C UCFC 214CE 19.2 13.6 48 209 75 90

Replenishment: Continuous operation 4300 hours.

Typical Only
106

EPA
CENTRIFUGAL PUMPS CNA
TECHNICAL DATA - RECOMMENDED SPARE PARTS 50 Hz
V13

™ Expected Life
Part No. Part Name Standard Material Qty / Unit
Year Hours
051-1, 051-2 Bearing Unit - 1 Set 3 25,000

107 or 107-1 & 107-


Casing wear rings Bronze 1 Set 2 16,000
2

111-1, 111-2 Mechanical Seals - 1 Set 1 8,000

117-01 Gasket (Casing) Press Board 1 When the Casing is disassembled

™ Expected life of spare parts may be considered as shown in the above table.

PAINT SPECIFICATIONS

Material Standard
Part Name
(JIS Code) Inner Surface Outer Surface
Under coat
Cast Iron
Casing - 1 coat of Zinc chromate primer
(FC)
1 coat of Zinc Finish coat
chromate primer - 1 coat of Phthalic resin enamel
Cast Iron
Side cover
(FC)

Under coat
Cast Iron
(FC) - 1 coat of Zinc chromate primer
Common base Finish coat
- 1 coat of Phthalic resin enamel
Steel

107

EPA
CENTRIFUGAL PUMPS CNA
PERFORMANCE CURVE 50 Hz
V13

226

EPA
LAMPIRAN 4
TABEL ASME B 36.10/19
ASME/ANSI B36.10/19
The steel pipe data chart below can be used to find pipe sizes, diameters, wall thickness, working pressures and more. The chart is based on ASME/ANSI B 36.10 Welded and Seamless Wrought Steel Pipe
and ASME/ANSI B36.19 Stainless Steel Pipe.
Regardless of schedule number, pipes of a particular size all have the same outside diameter (not withstanding manufacturing tolerances). As the schedule number increases, the wall thickness increases,
and the actual bore is reduced.
For example:
A 4 inches (100 mm) Schedule 40 pipe has an outside diameter of 4.500 inches (114.30 mm), a wall thickness of 0.237 inches (6.02 mm), giving a bore of 4.026 inches (102.26 mm)

A 4 inches (100 mm) Schedule 80 pipe has an outside diameter of 4.500 inches ( 114.30 mm), a wall thickness of 0.337 inches (8.56 mm), giving a bore of 3.826 inches (97.18 mm)

Wall Inside Elastic


Outside Moment of External
Pipe Size Identification Thickness - t Diameter - d Area of Metal Weight Pipe Weight Section
Diameter Inertia - - l - Surface
- - Modulus
Transverse Internal Area
(square feet
(square (pounds per
(inches) (inches) (inches) (inches) (inches4) Water per foot of (in3)
inches) foot)
Steel Stainless pipe)
Steel (pounds per
-a- -A-
Schedule No. foot)
Iron Pipe Schedule (square
(square feet)
Size No. inches)
. . 10S .049 .307 .0548 .0740 .00051 .00088 .19 .032 .106 .00437
1/8 0.405 STD 40 40S .068 .269 .0720 .0568 .00040 .00106 .24 .025 .106 .00523
XS 80 80S .095 .215 .0925 .0364 .00025 .00122 .31 .016 .106 .00602
. . 10S .065 .410 .0970 .1320 .00091 .00279 .33 .057 .141 .01032
1/4 0.540 STD 40 40S .088 .364 .1250 .1041 .00072 .00331 .42 .045 .141 .01227
XS 80 80S .119 .302 .1574 .0716 .00050 .00377 .54 .031 .141 .01395
. . 10S .065 .545 .1246 .2333 .00162 .00586 .42 .101 .178 .01736
3/8 0.675 STD 40 40S .091 .493 .1670 .1910 .00133 .00729 .57 .083 .178 .02160
XS 80 80S .126 .423 .2173 .1405 .00098 .00862 .74 .061 .178 .02554
. . 5S .065 .710 .1583 .3959 .00275 .01197 .54 .172 .220 .02849
. . 10S .083 .674 .1974 .3568 .00248 .01431 .67 .155 .220 .03407
STD 40 40S .109 .622 .2503 .3040 .00211 .01709 .85 .132 220 .04069
1/2 0.840
XS 80 80S .147 .546 .3200 .2340 .00163 .02008 1.09 .102 .220 .04780
. 160 . .187 .466 .3836 .1706 .00118 .02212 1.31 .074 220 .05267
XXS . . .294 .252 .5043 .050 .00035 .02424 1.71 .022 .220 .05772
Wall Inside Elastic
Outside Moment of External
Pipe Size Identification Thickness - t Diameter - d Area of Metal Weight Pipe Weight Section
Diameter Inertia - - l - Surface
- - Modulus
Transverse Internal Area
(square feet
(square (pounds per
(inches) (inches) (inches) (inches) (inches4) Water per foot of (in3)
inches) foot)
Steel Stainless pipe)
Steel (pounds per
-a- -A-
Schedule No. foot)
Iron Pipe Schedule (square
(square feet)
Size No. inches)
. . 5S .065 .920 .2011 .6648 .00462 .02450 .69 .288 .275 .04667
. . 10S .083 .884 .2521 .6138 .00426 .02969 .86 .266 .275 .05655
STD 40 40S .113 .824 .3326 .5330 .00371 .03704 1.13 .231 .275 .07055
3/4 1.050
XS 80 80S .154 .742 .4335 .4330 .00300 .04479 1.47 .188 .275 .08531
. 160 . .219 .612 .5698 .2961 .00206 .05269 1.94 .128 .275 .10036
XXS . . .308 .434 .7180 .148 .00103 .05792 2.44 .064 .275 .11032
. . 5S .065 1.185 .2553 1.1029 .00766 .04999 .87 .478 .344 .07603
. . 10S .109 1.097 .4130 .9452 .00656 .07569 1.40 .409 .344 .11512
STD 40 40S .133 1.049 .4939 .8640 .00600 .08734 1.68 .375 .344 .1328
1 1.315
XS 80 80S .179 .957 .6388 .7190 .00499 .1056 2.17 .312 .344 .1606
. 160 . .250 .815 .8365 .5217 .00362 .1251 2.84 .230 .344 .1903
XXS . . .358 .599 1.0760 .282 .00196 .1405 3.66 .122 .344 .2136
. . 5S .065 1.530 .3257 1.839 .01277 .1038 1.11 .797 .435 .1250
. . 10S .109 1.442 .4717 1.633 .01134 .1605 1.81 .708 .435 .1934
STD 40 40S .140 1.380 .6685 1.495 .01040 .1947 2.27 .649 .435 .2346
1 1/4 1.660
XS 80 80S .191 1.278 .8815 1.283 .00891 .2418 3.00 .555 .435 .2913
. 160 . .250 1.160 1.1070 1.057 .00734 .2839 3.76 .458 .435 .3421
XXS . . .382 .896 1.534 .630 .00438 .3411 5.21 .273 .435 .4110
. . 5S .065 1.770 .3747 2.461 .01709 .1579 1.28 1.066 .497 .1662
. . 10S .109 1.682 .6133 2.222 .01543 .2468 2.09 .963 .497 .2598
STD 40 40S .145 1.610 .7995 2.036 .01414 .3099 2.72 .882 .497 .3262
1 1/2 1.900
XS 80 80S .200 1.500 1.068 1.767 .01225 .3912 3.63 .765 .497 .4118
. 160 . .281 1.338 1.429 1.406 .00976 .4824 4.86 .608 .497 .5078
XXS . . .400 1.100 1.885 .950 .00660 .5678 6.41 .42 .497 .5977
. . 5S .065 2.245 .4717 3.958 .02749 .3149 1.61 1.72 .622 .2652
. . 10S .109 2.157 .7760 3.654 .02538 .4992 2.64 1.58 .622 .4204
STD 40 40S .154 2.067 1.075 3.355 .02330 .6657 3.65 1.45 .622 .5606
2 2.375
XS 80 80S .218 1.939 1.477 2.953 .02050 .8679 5.02 1.28 .622 .7309
. 160 . .344 1.687 2.190 2.241 .01556 1.162 7.46 .97 .622 .979
XXS . . .436 1.503 2.656 1.774 .01232 1.311 9.03 .77 .622 1.104
Wall Inside Elastic
Outside Moment of External
Pipe Size Identification Thickness - t Diameter - d Area of Metal Weight Pipe Weight Section
Diameter Inertia - - l - Surface
- - Modulus
Transverse Internal Area
(square feet
(square (pounds per
(inches) (inches) (inches) (inches) (inches4) Water per foot of (in3)
inches) foot)
Steel Stainless pipe)
Steel (pounds per
-a- -A-
Schedule No. foot)
Iron Pipe Schedule (square
(square feet)
Size No. inches)
. . 5S .083 2.709 .7280 5.764 .04002 .7100 2.48 2.50 .753 .4939
. . 10S .120 2.635 1.039 5.453 .03787 .9873 3.53 2.36 .753 .6868
STD 40 40S .203 2.469 1.704 4.788 .03322 1.530 5.79 2.07 .753 1.064
2 1/2 2.875
XS 80 80S .276 2.323 2.254 4.238 .02942 1.924 7.66 1.87 .753 1.339
. 160 . .375 2.125 2.945 3.546 .02463 2.353 10.01 1.54 .753 1.638
XXS . . .552 1.771 4.028 2.464 .01710 2.871 13.69 1.07 .753 1.997
. . 5S .083 3.334 .8910 8.730 .06063 1.301 3.03 3.78 .916 .7435
. . 10S .120 3.260 1.274 8.347 .05796 1.822 4.33 3.62 .916 1.041
STD 40 40S .216 3.068 2.228 7.393 .05130 3.017 7.58 3.20 .916 1.724
3 3.500
XS 80 80S .300 2.900 3.016 6.605 .04587 3.894 10.25 2.6 .916 2.225
. 160 . .438 2.624 4.205 5.408 .03755 5.032 14.32 2.35 .916 2.876
XXS . . .600 2.300 5.466 4.155 .02885 5.993 18.58 1.80 .916 3.424
. . 5S .083 3.834 1.021 11.545 .08017 1.960 3.48 5.00 1.047 .9799
. . 10S .120 3.760 1.463 11.104 .07711 2.755 4.97 4.81 1.047 1.378
3 1/2 4.000
STD 40 40S .226 3.548 2.680 9.886 .06870 4.788 9.11 4.29 1.047 2.394
XS 80 80S .318 3.364 3.678 8.888 .06170 6.280 12.50 3.84 1.047 3.140
. . 5S .083 4.334 1.152 14.75 .10245 2.810 3.92 6.39 1.178 1.249
. . 10S .120 4.260 1.651 14.25 .09898 3.963 5.61 6.18 1.178 1.761
STD 40 40S .237 4.026 3.174 12.73 .08840 7.233 10.79 5.50 1.178 3.214
4 4.500 XS 80 80S .337 3.826 4.407 11.50 .07986 9.610 14.98 4.98 1.178 4.271
. 120 . .438 3.624 5.595 10.31 .0716 11.65 19.0 4.47 1.178 5.178
. 160 . .531 3.438 6.621 9.28 .0645 13.27 22.51 4.02 1.178 5.898
XXS . . .674 3.152 8.101 7.80 .0542 15.28 27.54 3.38 1.178 6.791
. . 5S .109 5.345 1.868 22.44 .1558 6.947 6.36 9.72 1.456 2.498
. . 10S .134 5.295 2.285 22.02 .1529 8.425 7.77 9.54 1.456 3.029
STD 40 40S .258 5.047 4.300 20.01 .1390 15.16 14.62 8.67 1.456 5.451
5 5.563 XS 80 80S .375 4.813 6.112 18.19 .1263 20.67 20.78 7.88 1.456 7.431
. 120 . .500 4.563 7.953 16.35 .1136 25.73 27.04 7.09 1.456 9.250
. 160 . .625 4.313 9.696 14.61 .1015 30.03 32.96 6.33 1.456 10.796
XXS . . .750 4.063 11.340 12.97 .0901 33.63 38.55 5.61 1.456 12.090
Wall Inside Elastic
Outside Moment of External
Pipe Size Identification Thickness - t Diameter - d Area of Metal Weight Pipe Weight Section
Diameter Inertia - - l - Surface
- - Modulus
Transverse Internal Area
(square feet
(square (pounds per
(inches) (inches) (inches) (inches) (inches4) Water per foot of (in3)
inches) foot)
Steel Stainless pipe)
Steel (pounds per
-a- -A-
Schedule No. foot)
Iron Pipe Schedule (square
(square feet)
Size No. inches)
. . 5S .109 6.407 2.231 32.24 .2239 11.85 7.60 13.97 1.734 3.576
. . 10S .134 6.357 2.733 31.74 .2204 14.40 9.29 13.75 1.734 4.346
STD 40 40S .280 6.065 5.581 28.89 .2006 28.14 18.97 12.51 1.734 8.496
6 6.625 XS 80 80S .432 5.761 8.405 26.07 .1810 40.49 28.57 11.29 1.734 12.22
. 120 . .562 5.501 10.70 23.77 .1650 49.61 36.39 10.30 1.734 14.98
. 160 . .718 5.187 13.32 21.15 .1469 58.97 45.35 9.16 1.734 17.81
XXS . . .864 4.897 15.64 18.84 .1308 66.33 53.16 8.16 1.734 20.02
. . 5S .109 8.407 2.916 55.51 .3855 26.44 9.93 24.06 2.258 6.131
. . 10S .148 8.329 3.941 54.48 .3784 35.41 13.40 23.61 2.258 8.212
. 20 . .250 8.125 6.57 51.85 .3601 57.72 22.36 22.47 2.258 13.39
. 30 . .277 8.071 7.26 51.16 .3553 63.35 24.70 22.17 2.258 14.69
STD 40 40S .322 7.981 8.40 50.03 .3474 72.49 28.55 21.70 2.258 16.81
. 60 . .406 7.813 10.48 47.94 .3329 88.73 35.64 20.77 2.258 20.58
8 8.625
XS 80 80S .500 7.625 12.76 45.66 .3171 105.7 43.39 19.78 2.258 24.51
. 100 . .594 7.437 14.96 43.46 .3018 121.3 50.95 18.83 2.258 28.14
. 120 . .719 7.187 17.84 40.59 .2819 140.5 60.71 17.59 2.258 32.58
. 140 . .812 7.001 19.93 38.50 .2673 153.7 67.76 16.68 2.258 35.65
XXS . . .875 6.875 21.30 37.12 .2578 162.0 72.42 16.10 2.258 37.56
. 160 . .906 6.813 21.97 36.46 .2532 165.9 74.69 15.80 2.258 38.48
. . 5S .134 10.482 4.36 86.29 .5992 63.0 15.19 37.39 2.814 11.71
. . 10S .165 10.420 5.49 85.28 .5922 76.9 18.65 36.95 2.814 14.30
. 20 . .250 10.250 8.24 82.52 .5731 113.7 28.04 35.76 2.814 21.15
. 30 . .307 10.136 10.07 80.69 .5603 137.4 34.24 34.96 2.814 25.57
STD 40 40S .365 10.020 11.90 78.86 .5475 160.7 40.48 34.20 2.814 29.90
10 10.750 XS 60 80S .500 9.750 16.10 74.66 .5185 212.0 54.74 32.35 2.814 39.43
. 80 . .594 9.562 18.92 71.84 .4989 244.8 64.43 31.13 2.814 45.54
. 100 . .719 9.312 22.63 68.13 .4732 286.1 77.03 29.53 2.814 53.22
. 120 . .844 9.062 26.24 64.53 .4481 324.2 89.29 27.96 2.814 60.32
. 140 . 1.000 8.750 30.63 60.13 .4176 367.8 104.13 26.06 2.814 68.43
. 160 . 1.125 8.500 34.02 56.75 .3941 399.3 115.64 24.59 2.814 74.29
Wall Inside Elastic
Outside Moment of External
Pipe Size Identification Thickness - t Diameter - d Area of Metal Weight Pipe Weight Section
Diameter Inertia - - l - Surface
- - Modulus
Transverse Internal Area
(square feet
(square (pounds per
(inches) (inches) (inches) (inches) (inches4) Water per foot of (in3)
inches) foot)
Steel Stainless pipe)
Steel (pounds per
-a- -A-
Schedule No. foot)
Iron Pipe Schedule (square
(square feet)
Size No. inches)
. . 5S .156 12.438 6.17 121.50 .8438 122.4 20.98 52.65 3.338 19.2
. . 10S .180 12.390 7.11 120.57 .8373 140.4 24.17 52.25 3.338 22.0
. 20 . .250 12.250 9.82 117.86 .8185 191.8 33.38 51.07 3.338 30.2
. 30 . .330 12.090 12.87 114.80 .7972 248.4 43.77 49.74 3.338 39.0
STD . 40S .375 12.000 14.58 113.10 .7854 279.3 49.56 49.00 3.338 43.8
. 40 . .406 11.938 15.77 111.93 .7773 300.3 53.52 48.50 3.338 47.1
12 12.75 XS . 80S .500 11.750 19.24 108.43 .7528 361.5 65.42 46.92 3.338 56.7
. 60 . .562 11.626 21.52 106.16 .7372 400.4 73.15 46.00 3.338 62.8
. 80 . .688 11.374 26.03 101.64 .7058 475.1 88.63 44.04 3.338 74.6
. 100 . .844 11.062 31.53 96.14 .6677 561.6 107.32 41.66 3.338 88.1
. 120 . 1.000 10.750 36.91 90.76 .6303 641.6 125.49 39.33 3.338 100.7
. 140 . 1.125 10.500 41.08 86.59 .6013 700.5 139.67 37.52 3.338 109.9
. 160 . 1.312 10.126 47.14 80.53 .5592 781.1 160.27 34.89 3.338 122.6
. . 5S 156 13.688 6.78 147.15 1.0219 162.6 23.07 63.77 3.665 23.2
. . 10S .188 13.624 8.16 145.78 1.0124 194.6 27.73 63.17 3.665 27.8
. 10 . .250 13.500 10.80 143.14 .9940 255.3 36.71 62.03 3.665 36.6
. 20 . .312 13.376 13.42 140.52 .9758 314.4 45.61 60.89 3.665 45.0
STD 30 . .375 13.250 16.05 137.88 .9575 372.8 54.57 59.75 3.665 53.2
. 40 . .438 13.124 18.66 135.28 .9394 429.1 63.44 58.64 3.665 61.3
14 14.00 XS . . .500 13.000 21.21 132.73 .9217 483.8 72.09 57.46 3.665 69.1
. 60 . .594 12.812 24.98 128.96 .8956 562.3 85.05 55.86 3.665 80.3
. 80 . .750 12.500 31.22 122.72 .8522 678.3 106.13 53.18 3.665 98.2
. 100 . .938 12.124 38.45 115.49 .8020 824.4 130.85 50.04 3.665 117.8
. 120 . 1.094 11.812 44.32 109.62 .7612 929.6 150.79 47.45 3.665 132.8
. 140 . 1.250 11.500 50.07 103.87 .7213 1027.0 170.28 45.01 3.665 146.8
.. 160 . 1.406 11.188 55.63 98.31 .6827 1117.0 189.11 42.60 3.665 159.6
Wall Inside Elastic
Outside Moment of External
Pipe Size Identification Thickness - t Diameter - d Area of Metal Weight Pipe Weight Section
Diameter Inertia - - l - Surface
- - Modulus
Transverse Internal Area
(square feet
(square (pounds per
(inches) (inches) (inches) (inches) (inches4) Water per foot of (in3)
inches) foot)
Steel Stainless pipe)
Steel (pounds per
-a- -A-
Schedule No. foot)
Iron Pipe Schedule (square
(square feet)
Size No. inches)
. . 5S .165 15.670 8.21 192.85 1.3393 257.3 27.90 83.57 4.189 32.2
. . 10S .188 15.624 9.34 191.72 1.3314 291.9 31.75 83.08 4.189 36.5
. 10 . .250 15.500 12.37 188.69 1.3103 383.7 42.05 81.74 4.189 48.0
. 20 . .312 15.376 15.38 185.69 1.2895 473.2 52.27 80.50 4.189 59.2
STD 30 . .375 15.250 18.41 182.65 1.2684 562.1 62.58 79.12 4.189 70.3
XS 40 . .500 15.000 24.35 176.72 1.2272 731.9 82.77 76.58 4.189 91.5
16 16.00
. 60 . .656 14.688 31.62 169.44 1.1766 932.4 107.50 73.42 4.189 116.6
. 80 . .844 14.312 40.14 160.92 1.175 1155.8 136.61 69.73 4.189 144.5
. 100 . 1.031 13.938 48.48 152.58 1.0596 1364.5 164.82 66.12 4.189 170.5
. 120 . 1.219 13.562 56.56 144.50 1.0035 1555.8 192.43 62.62 4.189 194.5
. 140 . 1.438 13.124 65.78 135.28 .9394 1760.3 223.64 58.64 4.189 220.0
. 160 . 1.594 12.812 72.10 128.96 .8956 1893.5 245.25 55.83 4.189 236.7
. . 5S .165 17.670 9.25 245.22 1.7029 367.6 31.43 106.26 4.712 40.8
. . 10S .188 17.624 10.52 243.95 1.6941 417.3 35.76 105.71 4.712 46.4
. 10 . .250 17.500 13.94 240.53 1.6703 549.1 47.39 104.21 4.712 61.1
. 20 . .312 17.376 17.34 237.13 1.6467 678.2 58.94 102.77 4.712 75.5
STD . . .375 17.250 20.76 233.71 1.6230 806.7 70.59 101.18 4.712 89.6
. 30 . .438 17.124 24.17 230.30 1.5990 930.3 82.15 99.84 4.712 103.4
XS . . .500 17.000 27.49 226.98 1.5763 1053.2 93.45 98.27 4.712 117.0
18 18.00
. 40 . .562 16.876 30.79 223.68 1.5533 1171.5 104.67 96.93 4.712 130.1
. 60 . .750 16.500 40.64 213.83 1.4849 1514.7 138.17 92.57 4.712 168.3
. 80 . .938 16.124 50.23 204.24 1.4183 1833.0 170.92 88.50 4.712 203.8
. 100 . 1.156 15.688 61.17 193.30 1.3423 2180.0 207.96 83.76 4.712 242.3
. 120 . 1.375 15.250 71.81 182.66 1.2684 2498.1 244.14 79.07 4.712 277.6
. 140 . 1.562 14.876 80.66 173.80 1.2070 2749.0 274.22 75.32 4.712 305.5
. 160 . 1.781 14.438 90.75 163.72 1.1369 3020.0 308.50 70.88 4.712 335.6
Wall Inside Elastic
Outside Moment of External
Pipe Size Identification Thickness - t Diameter - d Area of Metal Weight Pipe Weight Section
Diameter Inertia - - l - Surface
- - Modulus
Transverse Internal Area
(square feet
(square (pounds per
(inches) (inches) (inches) (inches) (inches4) Water per foot of (in3)
inches) foot)
Steel Stainless pipe)
Steel (pounds per
-a- -A-
Schedule No. foot)
Iron Pipe Schedule (square
(square feet)
Size No. inches)
. . 5S .188 19.624 11.70 302.46 2.1004 574.2 39.78 131.06 5.236 57.4
. . 10S .218 19.564 13.55 300.61 2.0876 662.8 46.06 130.27 5.236 66.3
. 10 . .250 19.500 15.51 298.65 2.0740 765.4 52.73 129.42 5.236 75.6
STD 20 . .375 19.250 23.12 290.04 2.0142 1113.0 78.60 125.67 5.236 111.3
XS 30 . .500 19.000 30.63 283.53 1.9690 1457.0 104.13 122.87 5.236 145.7
. 40 . .594 18.812 36.15 278.00 1.9305 1703.0 123.11 120.46 5.236 170.4
20 20.00
. 60 . .812 18.376 48.95 265.21 1.8417 2257.0 166.40 114.92 5.236 225.7
. 80 . 1.031 17.938 61.44 252.72 1.7550 2772.0 208.87 109.51 5.236 277.1
. 100 . 1.281 17.438 75.33 238.83 1.6585 3315.2 256.10 103.39 5.236 331.5
. 120 . 1.500 17.000 87.18 226.98 1.5762 3754.0 296.37 98.35 5.236 375.5
. 140 . 1.750 16.500 100.33 213.82 1.4849 4216.0 341.09 92.66 5.236 421.7
. 160 . 1.969 16.062 111.49 202.67 1.4074 4585.5 379.17 87.74 5.236 458.5
. . 5S .188 21.624 12.88 367.25 2.5503 766.2 43.80 159.14 5.760 69.7
. . 10S .218 21.564 14.92 365.21 2.5362 884.8 50.71 158.26 5.760 80.4
. 10 . .250 21.500 17.08 363.05 2.5212 1010.3 58.07 157.32 5.760 91.8
STD 20 . .375 21.250 25.48 354.66 2.4629 1489.7 86.61 153.68 5.760 135.4
XS 30 . .500 21.000 33.77 346.36 2.4053 1952.5 114.81 150.09 5.760 117.5
22 22.00 . 60 . .875 20.250 58.07 322.06 2.2365 3244.9 197.41 139.56 5.760 295.0
. 80 . 1.125 19.75 73.78 306.35 2.1275 4030.4 250.81 132.76 5.760 366.4
. 100 . 1.375 19.25 89.09 291.04 2.0211 4758.5 302.88 126.12 5.760 432.6
. 120 . 1.625 18.75 104.02 276.12 1.9175 5432.0 353.61 119.65 5.760 493.8
. 140 . 1.875 18.25 118.55 261.59 1.8166 6053.7 403.00 113.36 5.760 550.3
. 160 . 2.125 17.75 132.68 247.45 1.71840 6626.4 451.06 107.23 5.760 602.4
Wall Inside Elastic
Outside Moment of External
Pipe Size Identification Thickness - t Diameter - d Area of Metal Weight Pipe Weight Section
Diameter Inertia - - l - Surface
- - Modulus
Transverse Internal Area
(square feet
(square (pounds per
(inches) (inches) (inches) (inches) (inches4) Water per foot of (in3)
inches) foot)
Steel Stainless pipe)
Steel (pounds per
-a- -A-
Schedule No. foot)
Iron Pipe Schedule (square
(square feet)
Size No. inches)
. . 5S .218 23.564 16.29 436.10 3.0285 1151.6 55.37 188.98 6.283 96.0
. 10 10S .250 23.500 18.65 433.74 3.0121 1315.4 63.41 187.95 6.283 109.6
STD 20 . .375 23.250 27.83 424.56 2.9483 1942.0 94.62 183.95 6.283 161.9
XS . . .500 23.000 36.91 415.48 2.8853 2549.5 125.49 179.87 6.283 212.5
. 30 . .562 22.876 41.39 411.00 2.8542 2843.0 140.68 178.09 6.283 237.0
. 40 . .688 22.624 50.31 402.07 2.7921 3421.3 171.29 174.23 6.283 285.1
24 24.00
. 60 . .969 22.062 70.04 382.35 2.6552 4652.8 238.35 165.52 6.283 387.7
. 80 . 1.219 21.562 87.17 365.22 2.5362 5672.0 296.58 158.26 6.283 472.8
. 100 . 1.531 20.938 108.07 344.32 2.3911 6849.9 367.39 149.06 6.283 570.8
. 120 . 1.812 20.376 126.31 326.08 2.2645 7825.0 429.39 141.17 6.283 652.1
. 140 . 2.062 19.876 142.11 310.28 2.1547 8625.0 483.12 134.45 6.283 718.9
. 160 . 2.344 19.312 159.41 292.98 2.0346 9455.9 542.13 126.84 6.283 787.9
. 10 . .312 25.376 25.18 505.75 3.5122 2077.2 85.60 219.16 6.806 159.8
26 26.00 STD . . .375 25.250 30.19 500.74 3.4774 2478.4 102.63 216.99 6.806 190.6
XS 20 . .500 25.000 40.06 490.87 3.4088 3257.0 136.17 212.71 6.806 250.5
. 10 . .312 27.376 27.14 588.61 4.0876 2601.0 92.26 255.07 7.330 185.8
STD . . .375 27.250 32.54 583.21 4.0501 3105.1 110.64 252.73 7.330 221.8
28 28.00
XS 20 . .500 27.000 43.20 572.56 3.9761 4084.8 146.85 248.11 7.330 291.8
. 30 . .625 26.750 53.75 562.00 3.9028 5037.7 182.73 243.53 7.330 359.8
. . 5S .250 29.500 23.37 683.49 4.7465 2585.2 79.43 296.18 7.854 172.3
. 10 10S .312 29.376 29.10 677.76 4.7067 3206.3 98.93 293.70 7.854 213.8
30 30.00 STD . . .375 29.250 34.90 671.96 4.6664 3829.4 118.65 291.18 7.854 255.3
XS 20 . .500 29.000 46.34 660.52 4.5869 5042.2 157.53 286.22 7.854 336.1
. 30 . .625 28.750 57.68 649.18 4.5082 6224.0 196.08 281.31 7.854 414.9
Wall Inside Elastic
Outside Moment of External
Pipe Size Identification Thickness - t Diameter - d Area of Metal Weight Pipe Weight Section
Diameter Inertia - - l - Surface
- - Modulus
Transverse Internal Area
(square feet
(square (pounds per
(inches) (inches) (inches) (inches) (inches4) Water per foot of (in3)
inches) foot)
Steel Stainless pipe)
Steel (pounds per
-a- -A-
Schedule No. foot)
Iron Pipe Schedule (square
(square feet)
Size No. inches)
. 10 . .312 31.376 31.06 773.19 5.3694 3898.9 105.59 335.05 8.378 243.7
STD . . .375 31.250 37.26 766.99 5.3263 4658.5 126.66 332.36 8.378 291.2
32 32.00 XS 20 . .500 31.000 49.48 754.77 5.2414 6138.6 168.21 327.06 8.378 383.7
. 30 . .625 30.750 61.60 742.64 5.1572 7583.4 209.43 321.81 8.378 474.0
. 40 . .688 30.624 67.68 736.57 5.1151 8298.3 230.08 319.18 8.378 518.6
. 10 . .344 33.312 36.37 871.55 6.0524 5150.5 123.65 377.67 8.901 303.0
STD . . .375 33.250 39.61 868.31 6.0299 5599.3 134.67 376.27 8.901 329.4
34 34.00 XS 20 . .500 33.000 52.62 855.30 5.9396 7383.5 178.89 370.63 8.901 434.3
. 30 . .625 32.750 65.53 842.39 5.8499 9127.6 222.78 365.03 8.901 536.9
. 40 . .688 32.624 72.00 835.92 5.8050 9991.6 244.77 362.23 8.901 587.7
. 10 . .312 35.376 34.98 982.90 6.8257 5569.5 118.92 425.92 9.425 309.4
STD . . .375 35.250 41.97 975.91 6.7771 6658.9 142.68 422.89 9.425 369.9
36 36.00 XS 20 . .500 35.000 55.76 962.11 6.6813 8786.2 189.57 416.91 9.425 488.1
. 30 . .625 34.750 69.46 948.42 6.5862 10868.4 236.13 417.22 9.425 603.8
. 40 . .750 34.500 83.06 934.82 6.4918 12906.1 282.35 405.09 9.425 717.0
STD . . .375 41.250 49.08 1336.3 . 10627 167 579.3 10.99 506.1
XS 20 . .500 41.000 65.18 1320.2 . 14037 222 572.3 10.99 668.4
42 42.00
. 30 . .625 40.720 81.28 1304.1 . 17373 276 565.4 10.99 827.3
. 40 . .750 40.500 97.23 1288.2 . 20689 330 558.4 10.99 985.2
1 in (inch) = 25.4 mm
STD, XS and XXS
To distinguish different weights of pipe, three long standing traditional designations are used:
standard wall - STD
extra strong wall - XS
double extra strong wall - XXS
The last two designations are sometimes referred to as extra heavy wall (XH), and double extra heavy wall (XXH).
LAMPIRAN 5
MOODY DIAGRAM PIPA SUCTION
LAMPIRAN 6
MOODY DIAGRAM PIPA DISCHARGE
LAMPIRAN 7
FORM KEMAJUAN TUGAS AKHIR
LAMPIRAN 8
FORM REVISI TUGAS AKHIR
BIOGRAFI PENULIS
BIOGRAFI PENULIS

Penulis, Fidyari Faried Ardiansyah lahir di


kabupaten Mojokerto pada tanggal 26 Januari
1996. Merupakan anak dari Bapak Karimun Hadi
dan ibu Ruminingsih. Penulis memulai pendidikan
formal di SDS Muhammadiyah Kesiman
kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Trawas dan
SMAN 1 Trawas. Semua pendidikan ditempuh di
kabupaten Mojokerto. Setelah lulus SMA pada
tahun 2014, penulis diterima di Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya melalui jalur PMDK
gelombang 1 dan terdaftar sebagai mahasiswa
Teknik Permesinan Kapal dengan NRP. 0314030019. Penulis banyak
mengucapkan syukur kepada Allah SWT dapat menyelesaikan studinya tepat
waktu dengan semangat pantang menyerah kerja keras selama menempuh studi di
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Banyak suka dan duka selama 6 semester
menempuh pendidikan di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya yang penulis
alami, semoga bisa dijadikan pelajaran dan pengalaman hidup kea rah yang lebih
baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai