Anda di halaman 1dari 20

Pengertian SANDBLASTING

Musuh abadi seluruh benda berbahan dasar metal/besi adalah karat/korosi. Ada salah satu cara
yang paling efektif dan cepat untuk mengusir karat/korosi yaitu sandblasting. Sandblasting,
adalah proses penyemprotan abrasive material biasanya berupa pasir silika atau steel grit dengan
tekanan tinggi pada suatu permukaan dengan tujuan untuk menghilangkan material kontaminasi
seperti karat, cat, garam, oli dll. Selain itu juga bertujuan untuk membuat profile (kekasaran)
pada permukaan metal agar dapat tercapai tingkat perekatan yang baik antara permukaan metal
dengan bahan pelindung misalnya cat. Tingkat kekasarannya dapat disesuaikan dengan ukuran
pasirnya serta tekanannya. Perlu diketahui berhasil atau gagalnya suatu pengecatan sangat
tergantung pada tingkat kebersihan dan tingkat perekatan antara cat dan permukaan serta tingkat
kepadatan dan perataan dari cat itu sendiri.

Sandblasting merupakan proses yang diadaptasi dari teknologi yang biasa digunakan oleh
perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang oil & gas, industri, ataupun fabrikasi guna
membersihkan atau mengupas lapisan yang menutupi sebuah obyek yang biasanya berbahan
dasar metal/besi dengan bantuan butiran pasir khusus yang ditembakkan langsung dari sebuah
kompresor bertekanan tinggi ke obyek.

Sandblasting terbagi atas 2 jenis, yaitu

1. Dry Sandblasting

Dry Sandblasting biasa diaplikasikan ke benda-benda berbahan metal/besi yang tidak beresiko
terbakar, seperti tiang-tiang pancang, bodi dan rangka mobil, bodi kapal laut, dan lain-lain

2. Wet Sandblasting

Wet Sandblasting diaplikasikan ke benda-benda berbahan metal/besi yang beresiko terbakar


atau terletak di daerah yang beresiko terjadi kebakaran, seperti tangki bahan bakar, kilang
minyak (offshore), ataupun pom bensin, dimana pasir silica yang digunakan dicampur dengan
bahan kimia khusus anti karat yang berguna untuk meminimalisir percikan api saat proses
sandblasting terjadi.

Namun begitu, alat yang digunakan tetaplah sama, terdiri dari kompresor, tabung penyaring
udara (Airblast Breathing Air Filters), tabung penampung pasir (blast pot), selang, nosel, helm
khusus untuk dikenakan oleh sang operator sandblasting.

Keuntungan dari Sandblasting :

1. Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti karat, tanah, minyak, cat,
garam dan lainnya.

2. Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar

3. Membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal sehingga cat lebih melekat.

Lalu bagaimana mengukur tingkat kebersihan sandblasting itu?

Mungkin Anda pernah mendengar ukuran standar sandblasting adalah Sa 2.5. Sa adalah salah
satu standard tingkat kebersihan yang dikeluarkan oleh Swedish Institute for Standards disingkat
SIS. Kode Sa disini berarti standard kebersihan Swedish menggunakan Abrasive.

Pengertian Sa.2.5 berarti pembersihan / penyemprotan metal menghampiri putih “near-white


metal blast cleaning”, dengan pengertian bahwa penyemprotan terhadap permukaan metal
dilakukan sampai warnanya hampir putih. Secara kasat mata, warnanya mendekati putih, bersih
dari segala kotoran seperti kulit besi, karat, bekas cat, debu, dan sebagainya, yang tertinggal
hanya sedikit noda atau bintik kecil yang samar dan itupun tidak boleh lebih dari 5% dari total
suatu permukaan yang dibersihkan. Untuk dapat mengetahui secara pasti bahwa tingkat
kebersihan yang dikehendaki telah tercapai, dipakai acuan warna sebagai perbandingan berupa
referensi warna permukaan disebut dengan visual pictorial surface standard. Sedangkan yang
menggunakan alat dengan magnifier “surface profile comparator” gunanya untuk melihat tingkat
kekasaran permukaan setelah sandblasting.

Standard-standard yang lain selain Swedish Standard yang digunakan untuk tingkat
pembersihan permukaan ada beberapa, misalnya standard dari SSPC (Steel Structure Painting
Council), NACE (National Association of Corrosion Engineers), ISO (International Organization
for Standarization), SAA (Standard Australia), DS (Standard Denmark) dan JUS (Standard
Jugoslavia), tetapi yang sangat umum digunakan saat ini adalah Standard Swedish, SSPC, dan
NACE.

Berikut contoh hasil Sandblasting :


http://bioindustries.co.id/pengertian-sandblasting-3481/

LARANGAN PENGGUNAAN PASIR


SILICA SEBAGAI MATERIAL
SANDBLASTING
Berita pada November 10, 2011

Sehubungan dengan hasil pemantauan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Batam
selama 2 (dua) tahun terakhir ini pada beberapa lokasi peruntukan industri Shipyard (Galangan
Kapal) dan Fabrikasi diketahui bahwa dampak dari kegiatan sandblasting telah meningkatkan
kadar debu (TSP) di udara ambien, serta banyaknya keluhan dan pengaduan dari Masyarakat
yang terkena dampak dari kegiatan sandblasting yang menggunakan Pasir Silica, maka Bapedal
Batam mengambil keputusan untuk melakukan larangan pemakaian pasir silica untuk kegiatan
sandblasting, dengan merujuk kepada peraturan perundang-undangan berikut :

1. Undang-Undang RI No.32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup; pada Pasal 67, Pasal 68, dan Pasal 69;
2. Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1999 dan Penjelasan PP No.41 th 1999, tentang
Pengendalian Pencemaran Udara;
3. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 8 Tahun 2003, tentang Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup;
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.13 Tahun 1995, tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak.

Dari hasil pengawasan Bapedal Kota Batam selama 2 (dua) tahun terakhir, pasir silica diperoleh
dari hasil penambangan ilegal yang telah merusak lingkungan hidup, dan debu dari pasir silica
sangat berbahaya bagi kesehatan karena memiliki kandungan silica wt 90% lebih dan memiliki
kekuatan tekan 5 mohs scale serta berat jenisnya 2 dibawah standart material sandblasting seperti
garnet, copper slag dan lainnya.
Penggunaan Pasir silica berdasarkan hasil penelitian oleh Tim dari Perguruan Tinggi pada tahun
2000 dapat mengakibatkan penyakit kanker silikosis yang sangat berbahaya bagi saluran alat
pernafasan karena dapat merusak paru-paru. Debu yang ditimbulkan akibat kegiatan sandblasting
juga telah berpengaruh sangat buruk terhadap kehidupan masyarakat disekitar lokasi kegiatan,
sehingga mengakibatkan terganggunya aktifitas masyarakat sehari-hari. Sementara itu Limbah
B3 hasil dari kegiatan sandblasting yang menggunakan pasir silica berdasarkan data di Bapedal
Kota Batam tidak dilakukan pengelolaan dan langsung dibuang ke media lingkungan sehingga
sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar.

Dengan demikian Bapedal Kota Batam dengan tegas melarang penggunaan pasir silica untuk
kegiatan sandblasting pada industri dan apabila larangan ini tidak dilaksanakan, maka segala
dampak yang ditimbulkan akibat dari pemakaian pasir silica menjadi tanggung jawab perusahaan
yang melakukan kegiatan tersebut dan Bapedal Kota Batam akan mengambil tindakan tegas
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

http://skpd.batamkota.go.id/dampaklingkungan/2011/11/larangan-penggunaan-pasir-silica-
sebagai-material-sandblasting/

 Pembersihan dengan sand blast


Sandblasting adalah suatu proses pembersihan permukaan dengan cara menembakan partikel
(Pasir) kesuatu permukaan material sehingga menimbulkan gesekan / tumbukan. Permukaan
material tersebut akan menjadi bersih dan kasar. Tingkat kekasarannya dapat disesuaikan dengan
ukuran pasirnya serta tekanannya.

Cara ini memakai pasir dan udara yang bertekanan tinggi dari kompresor. Pasir-pasir ini
disemprotkan / ditembakkan dengan kecepatan tinggi melalui nozel. Cara ini dapat menghilangkan
pengkaratan (pelat yang berkarat). Dengan cara sand blast ini akan menimbulkan debu-debu halus, oleh
karena itu operator harus memakai filter/masker atau pelindung muka untuk melindungi dari debu.

Sandblasting dipilih kerna proses ini yang paling cepat dan efisien untuk membersihkan
permukaan material yang terkontaminasi oleh berbagai kotoran terutama karat. Efek dari sandblasting
ini membuat permukannya menjadi kasar dan permukaan yang kasar ini membuat cat dapat melekat
dengan kuat.
Gambar pembersihan dengan Sandblasting

Keuntungan dari Sandblasting :

1. Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti karat, tanah, minyak, cat, garam
dan lainnya.

2. Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar

3. Membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal sehingga cat lebih melekat.

Peralatan yang digunakan untuk sand blasting :

1. Kompressor 275 - 375 CFM 2. Sandpot 300 Kg

Gambar compressor Gambar sandpot

3. Pasir Steel Grit G18 - 25 / Silica Sand / Garnet 4. Selang, Nozzle, Helm
dan pakaian sandblasting
Gambar pasir steel Gambar Selang,
Nozzle, helm dan
pakaian Sandblasting

Gambar rangkaian alatnya


Tahapan proses :
1. Bersihkan Minyak dan grease dengan thinner (jika ada)
2. Bersihkan garam dengan water jet (jika ada)
3. Siapkan posisi material yang akan diblasting
4. Proses Blasting
5. Bersihkan pasir dan debu dari permukaan besi
6. Langsung dicat aja karena jika dibiarkan lama-lama bisa karatan lg nanti

METODE PEKERJAAN SANDBLASTING

DAN PENGECATAN TANKI

Pekerjaan : Cleaning, Perbaikan dan Pengecatan Tanki 37-T-104, PT. PERTAMINA


(PERSERO) RU-IV Cilacap

A. Pekerjaan persiapan

1. Pengurusan ijin-ijin kerja dan ID Card.


2. Pengadaan tenaga kerja specialist sandblast & painting.
3. Pengadaan peralatan safety ( Apar, Slang pemadam, dan lain-lain).
4. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam pekerjaan tersebut.
5. Pengadaan material pasir silica ex Bangka atau setara.
6. Pengadaan peralatan kerja; Air compressor min 390 Cfm, Slang, Pot, Nozzle, Gun spray, Lory dan lain-
lain.
7. Pengadaan support untuk menyangga plate dan untuk dukan plate dan Pipa & Fitting yang akan
disandblasting.
8. Menyiapkan bangunan tertutup minimal 10 x 15 M’ untuk pekerjaan sandblasting & primer.
9. Menyiapkan alat-alat untuk mengukur ketebalan cat dan alat untuk mengecek permukaan plate yang
sudah di sandblasting dan alat suhu udara untuk mengetahui kelembaban udara termasuk PPE/APD untuk
personel yang akan melakukan pekerjaan tersebut.
10. Pengadaan material Cat product Penta prima
10.1. Pengadaan material Cat meni / primer dan pengadaan material thinner sesuai dengan kebutuhan.
10.2. Pengadaan material cat second coat procuct Penta Prima sesuai kebutuhan.
10.3. Pengadaan material cat finish coat procuct Penta Prima sesuai kebutuhan.
11. Pemasangan rambu-rambu keselamatan kerja.
12. Bekas-bekas tack-tackan / percikan las harus dibersihkan.

B. Pekerjaan Sadblasting & Primer

1. Material plate / pipa dibersihkan dari kotoran yang menempel pada material tersebut.
2. Plate atau pipa ditempatkan pada support / penyangga yang sudah disiapkan.
3. Mengisi pasir silica kedalam pot / tabung maximum 80%, hal ini untuk menghindari tumpahnya pasir
keluar pot / tabung.
4. Bila semua sudah siap dan sudah tersedia maka Air compressor dihidupkan dan dilakukan pekerjaan
sandblast dengan melakukan penekanan pasir silica dengan melalui nozzle kea rah material plate / pipa
yang akan disandblast.
5. Selama pekerjaan sandblasting, harus ada 1 orang yang memonitor kondisi pasir silica yang ada didalam
pot dan bila volume pasir silica didalam pot sudah mencapai ambang batas minimal 40%, maka pasir
silica segera diisi kembali dan ini berlanjut seterusnya sampai dengan pekerjaan sandblast berhenti. Plate /
pipa yang di sandblast harus mencapai degree of cleaning minimal Sa.2.
6. Permukaan plate / pipa yang disandblast harus selesai dalam satu permukaan atau satu bidang. Contoh :
Bidang plate 6’ x 20’ harus dikerjakan semua sampai selesai dengan uk. 6’ x 20’.
7. Bila sisi bidang yang satu (dalam) sudah selesai maka selanjutnya pada sisi bidang sebaliknya (luar).
Pelaksanaan sandblast pada bidang luar sama dengan pelaksanaan sandblast pada bidang bagian dalam.
8. Bilamana 2 (dua) bidang ( sisi dalam dan sisi luar ) sudah selesai disandblasting dan sudah mencapai
minimal Sa.2,5 maka dilakukan pembersihan permukaan / bidang dengan menggunakan udara bertekanan
/ menggunakan Air compressor, hal ini untuk menghilangkan debu-debu yang melekat pada material
tersebut.
9. Selanjutnya menyiapkan material cat product Penta Prima dan thinner berikut peralatan cat antara lain
Tabung, Air spray, Slang, Mixer dan lain-lain.
10. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan mengikuti prosedur / standar yang diberikan dari pabrik Cat product
Penta Prima.

11. Pada pelaksanaan pengecatan primer, jarak Gun dan material plate / pipa yang akan dicat ± 60 cm dan
pada pengecatan primer yaitu setiap lapisan cat dalam keadaan kering harus mencapai tebal 1,6 mils atau
40 micron. Pelaksnaaan pengecatan primer dilakukan pada siang hari dengan suhu sekitar 30° - 50° C.
12. Setelah pengecatan primer selesai maka semua peralatan dimatikan.
13. Bidang permukaan yang sudah dicat, sebelum kering tidak boleh terkena / tersentuh pekerjan lain apapun
terkecuali jika perlu adanya perbaikan primer pada bidang yang tidak sempurna.
14. Pelaksanaan pengecatan primer dikerjakan baik didalam bengunan atau diluar bangunan.
15. Bila cat primer sudah kering maka dilakukan pengecekan ketebalan cat dengan menggunakan alat ukur (
Coating Thickness Gauge ). Pengecakan ketebalan pada 1 lembar plate / pipa dilakukan di 3 (tiga) tempat
dan dibuatkan catatan untuk dimasukkan dalam laporan.
16. Plate / pipa yang sudah diprimer dan yang sudah kering minimal 36 jam, maka material plate /pipa
tersebut sudah dapat dipacking atau diletakkan didalam skid yang sudah disiapkan.

C. Pekerjaan Pengecatan kedua ( Second coat )

1. Pemasangan steger / perancah.


2. Semua plate / pipa yang sudah dipasang / erection akan mengalami kerusakan pada bagian yang terkena
pengetackan & pengelasan. Pada bidang-bidang yang mengalami kerusakan tersebut nantinya dilakukan
pembersihan dengan cara menggunakan Power brush dan bila sudah benar-banar bersih maka dilakukan
pengecatan primer / tough cup dengan material cat product Penta Prima menggunakan roll paint Ø 1” –
100 mm dengan ketebalan minimal 50 micron, hal ini dilakukan pada bagian-bagian yang lain yang
mengalami kerusakan pada primer.
3. Bilamana semua permukaan bidang sudah dilakukan primer & tough cup dengan material tersebut, maka
permukaan bidang tersebut sudah dapat dilakukan pengecatan kedua / second coat dengan menggunakan
material cat product Penta Prima kedua. Pelaksanaan pengecatan kedua menggunakan roll paint Ø 1” –
100 mm atau spray, pengecatan dilakukan dimulai dari atas kebawah.
4. Jika pengecatan kedua sudah selesai, maka ditunggu untuk proses pengeringan minimal 36 jam untuk
melakukan pengecatan berikutnya (ketiga).

D. Pekerjaan Pengecatan ketiga ( Finish coat )

1. Bidang yang akan dicat harus diampelas terlebih dahulu dengan ampelas besi No.1/2 atau No. 1 (ampelas
sedang) untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan bintik-bintik yang melekat pada bidang tersebut dan
permukaan bidang tersebut menjadi kasar, hal ini agar cat dapat homogeny dengan yang lama.
2. Setelah semua atau sebagian sudah diampelas kemudian dibersihkan dengan kain majun.
3. Selanjutnya dilakukan pekerjaan pengecatan ketiga ( Finish coat ) dengan cat product Penta Prima.
Pelaksanaan pengecatan ketiga (finish coat) menggunakan roll paint Ø 1” – 100 mm dengan cara di roll
atau dengan spray. Metode pelaksanaan pengecatan sama seperti pada pengecatan kedua, dimulai dari
atas kebawah.
Pembongkaran steger / perancah dan cleaning area kerja.

http://ojanelya.blogspot.com/2011/12/metode-pekerjaan-sandblasting-dan.html
Untuk operatornya diwajibkan memakai perlengkapan ini untuk keselamatan dan kesehatan
operator itu sendiri, dan untuk bernapas udara dialirkan melalu selang udara, meskipun
perusahaan tempat mamang bekerja tidak punya alat ini, tetapi ada kalanya dapat pekerjaan
sandblasting, misalnya di Proyek Chevron, Pekerjaan servis Pompa PAM, proyek pembuatan
Kapal Air, pembuatan tanki baik itu tangki minyak atau tangki air dan masih banyak lagi.

Sandblasting lebih dikenal dengan proses pembersihan permukaan dengan cara menembakan
dengan bantuan tekanan angin dari kompresor bertekanan tinggi, supaya partikel Pasir
silica yang disemburkan kesuatu permukaan material menjadi kuat tekannan semburnya
sehingga menimbulkan gesekan / tumbukan atau benturan atau hantaman.

Permukaan material tersebut akan menjadi bersih dan kasar atau kasar seperti kulit jeruk.
Tingkat kekasarannya dapat disesuaikan dengan ukuran pasirnya serta tekanannya. Tapi jangan
coba coba di semprotkan ke arah manusia yang mempunyai sifat kasar hehehe.

Nah untuk melihat jauh semburan yang dilakukan sanblasting kira – kira jangkauannya sekitar
20 meter ke arah tempat kosong, coba saja bayangkan kalau disemburkan dengan jarak dekat,
ya rontok deh itu karat. Tapi jangan coba - coba memakai alat ini di rumah untuk
membersihkan panci, wajan atau kuali bisa gawat deh... hehehe

Cara pengoprasian sanblasting yaitu memakai pasir dan udara dengan tekanan tinggi dari
kompresor. Pasir-pasir ini disemprotkan / ditembakkan dengan kecepatan tinggi melalui nozel.

Untuk peralatannya bisa anda lihat pada gambar dibawah ini.

Cara sanblasting ini dapat menghilangkan karat pelat yang berkarat. Dengan cara sand blast
yang ditimbulkan dengan pekerjaan ini lingkungan disekitarnya akan penuh debu-debu halus
berterbangan, oleh karena itu operator atau tukang blasting harus memakai , helm,
filter/masker, pelindung muka, atu baju rompi ( Bukan rompi anti peluru) untuk melindungi
dari debu, untuk daerah sekitarnya harus dibuatkan penutup tenda memakai terpal atau
sejenisnya, supaya pasir tersebut gak sampai terbang atau menyembur ke tempat lain.

Sandblasting dilakukan karena proses ini yang paling cepat dan efisien untuk membersihkan
permukaan material yang terkontaminasi oleh berbagai kotoran terutama karat.

Efek dari sandblasting ini membuat permukannya menjadi kasar dan permukaan yang kasar ini
membuat cat dapat melekat dengan kuat atau nempel, lengket seperti yang baru pacaran ...
hehehe.

Keuntungan yang didapat dari pekerjaan Sand blasting yaitu, Membersihkan permukaan
material (besi) dari kontaminasi seperti karat, tanah, minyak, cat, garam dan lainnya.

Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar. Membuat kekasaran pada permukaan metal
sehingga cat lebih melekat, dan nempel kuat.

Tahapan untuk pekerjaan sandblasting dan painting sesuai yang mamang ketahui :

Ini komponen pompa hisap proy. PT. Candra Asih, Cilegon, Banten

- Bersihkan Minyak dan grease dengan thinner jika ada yang menempel pada benda ini biasanya
pada pompa dan mesin.
- Bersihkan garam dengan water jet jika ada dan ini berlaku untuk pekerjaan Blasting di dok
kapal... kalau digunung kan gak ada garam, garam itu dilaut..... Asam digunung garam dilaut
dalam kuali ketemu jua... oyeah... oyeah... heheeh

Proses Sand Blasting dengan memakai perlengkapan Blasting

- Siapkan dan atur posisi material yang akan diblasting, tergantung selera tukang blasting
tersebut, mau nungging kek, mau jongkok kek, mau sambil tiduran kek, apa mau sambil berdiri.

- Melakukan Proses Blasting dengan baik dan benar serta sopan.

Rekan kerja Mamang sedang merapihkan, setelah selesai painting


- Apabila Blasting sudah selesai maka bersihkan pasir dan debu dari permukaan besi, tapi ingat
jangan pakai air yah membersihkannya. Cukup disemprot angin kompresor saja.

- Langsung dicat saja karena jika dibiarkan lama-lama bisa karatan lg nantinya.
- Selesai deh.

Mobilisasi Komponen pompa dari Kaw. Industri Jatake, Tangerang

ke

Kaw. Industri Pulo Gadung

Proyek Candra Asih - Torishima Guna Engineering

Nah Cuma segitu Cara dan Perlengkapan Sand Blasting yang Mamang ketahui, untuk
pembersihan material untuk selanjutnya di lakukan pengecatan, baik itu barang baru dibuat
atau peremajaan dari barang tersebut atau bisa juga si pemilik barang sudah bosan dengan
warna cat atau cat yang mulai mengelupas, ini biasanya dilakukan pada pompa PAM yang
segede Gajah atau Pompa Torishima Guna Engineering, mesin dan pompa minyak di
pertamina atau Chevron, pipa – pipa, Kapal Air di Proyek PT.Dok dan Perkapalan Air
Kantung dan Proyek PT. Pahala Harapan Lestari dua duanya di daerah Bangka,
bangunan pabrik, tanki minyak atau tanki air dan lain sebagainya.

http://mangyono.blogspot.com/2013/09/cara-dan-perlengkapan-sand-blasting.html
Sehubungan dengan hasil pemantauan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Batam selama 2
(dua) tahun terakhir ini pada beberapa lokasi peruntukan industri Shipyard (Galangan Kapal) dan
Fabrikasi diketahui bahwa dampak dari kegiatan sandblasting telah meningkatkan kadar debu (TSP) di
udara ambien, serta banyaknya keluhan dan pengaduan dari Masyarakat yang terkena dampak dari
kegiatan sandblasting yang menggunakan Pasir Silica, maka Bapedal Batam mengambil keputusan untuk
melakukan larangan pemakaian pasir silica untuk kegiatan sandblasting, dengan merujuk kepada
peraturan perundang-undangan berikut :

1. Undang-Undang RI No.32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup; pada Pasal 67, Pasal 68, dan Pasal 69;
2. Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1999 dan Penjelasan PP No.41 th 1999, tentang
Pengendalian Pencemaran Udara;
3. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 8 Tahun 2003, tentang Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup;
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.13 Tahun 1995, tentang Baku Mutu Emisi
Sumber Tidak Bergerak.

Dari hasil pengawasan Bapedal Kota Batam selama 2 (dua) tahun terakhir, pasir silica diperoleh dari hasil
penambangan ilegal yang telah merusak lingkungan hidup, dan debu dari pasir silica sangat berbahaya
bagi kesehatan karena memiliki kandungan silica wt 90% lebih dan memiliki kekuatan tekan 5 mohs
scale serta berat jenisnya 2 dibawah standart material sandblasting seperti garnet, copper slag dan
lainnya.

Penggunaan Pasir silica berdasarkan hasil penelitian oleh Tim dari Perguruan Tinggi pada tahun 2000
dapat mengakibatkan penyakit kanker silikosis yang sangat berbahaya bagi saluran alat pernafasan
karena dapat merusak paru-paru. Debu yang ditimbulkan akibat kegiatan sandblasting juga telah
berpengaruh sangat buruk terhadap kehidupan masyarakat disekitar lokasi kegiatan, sehingga
mengakibatkan terganggunya aktifitas masyarakat sehari-hari. Sementara itu Limbah B3 hasil dari
kegiatan sandblasting yang menggunakan pasir silica berdasarkan data di Bapedal Kota Batam tidak
dilakukan pengelolaan dan langsung dibuang ke media lingkungan sehingga sangat berbahaya bagi
lingkungan sekitar.

Dengan demikian Bapedal Kota Batam dengan tegas melarang penggunaan pasir silica untuk kegiatan
sandblasting pada industri dan apabila larangan ini tidak dilaksanakan, maka segala dampak yang
ditimbulkan akibat dari pemakaian pasir silica menjadi tanggung jawab perusahaan yang melakukan
kegiatan tersebut dan Bapedal Kota Batam akan mengambil tindakan tegas sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

http://purnabajaharsco.blogspot.com/2012/10/larangan-penggunaan-pasir-silica.html

Jenis pasir yang digunakan untuk sand blasting adalah :

 Pasir silika

Sekali ditembak menjadi bubur tetapi tajam.kelemahannya mengandung kapur.

 Pasir vulkanik

Tidak mengandung kapur, lebih murah tetapi kurang tajam.

 Pasir besi

Tidak mengandung kapur, tajam tetapi harganya mahal.

Pemeriksaan kerusakan-kerusakan dan cacat-cacat :

1. Pembersihan terhadap tumbuh-tumbuhan laut dan binatang-binatang laut


2. Pembersihan terhadap sisa-sisa cat dan pengkaratan
3. Pembersihan ruang muat,pengeringan serta pembebasan terhadap gas-gas yang mudah
terbakar dari dalam tangki setelah dikosongkan
4. Membuka tutup lubang orang (man hole)

http://suryaprayoga.wordpress.com/2011/09/24/on-job-training-report/
 Blasting
Blasting merupakan suatu metode pembersihan permukaan benda kerja dengan cara
menyemprotkan pasir (steel grade) bertekanan tinggi ke benda kerja.
Jenis-jenis pasir yang digunakan adalah :
- Pasir silika / kwarsa : Satu kali pakai
- Steel great : Bisa dipakai berulang-ulang
- Overslag : bisa dipakai 2 kali, yang pertama untuk menghilangkan cat sedangkan yang kedua
untuk meratakan.
- Streal plate

Alat-alat utama yang digunakan untuk blasting adalah:


1. Compressor sebagai media utama untuk penekanan udara.
2. Tandon angin sebagai tempat untuk penyimpanan angin.
3. Separator sebagai alat untuk menyaring udara dari minyak dan air
4. Pot Blast sebagai tangki untuk menyimpan pasir (steel grade)
5. Selang Blasting (blast hawse)
6. Nozle.
Sedangkan tools pendukung lain yakni:
1. Valve (katub-katub)
2. Holder (Ditempatkan antara nozzle dan blast hose)
3. T - Pipe (pencampuran angin dengan pasir)
4. Kopling (sambungan selang)
Alat keselamatan kerja untuk proses blasting adalah
1. APD (Alat Pelindung Diri) standart
2. Respirator (alat Bantu pernafasan)
3. Depment valve (katub yang dioperasikan langsung oleh blaster)
Gambar 4.6.1 Proses Blasting
http://navale-engineering.blogspot.com/2012/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai