DASAR TEORI
Suatu permukaan logam yang baik adalah yang bersih dari semua jenis
pengotor seperti debu, karat dan pengotor lainnya, serta memiliki kekasaran
permukaan yang merata. Banyak macam cara yang digunakan untuk
membersihkan suatu permukaan logam , diantarannya memasukkan ke dalam
larutan asam, penyikatan dengan kawat, atau dengan penyemprotan partikel
padat yang berupa pasir sebagai zat abrasive atau disebut sandblasting.
Blasting adalah Proses pembersihan permukaan material dengan
menggunakan sistem penyemprotan udara bertekanan tinggi dengan berbagai
media seperti pasir,air dan lain-lain. Blasting dapat dikategorikan sebagai
surface trreament yang banyak diaplikasikan pada dunia keteknikan seperti pada
pembuatan kapal, maintenance system perpipaan, maintenance peralatan/mesin-
mesin fluida dan lain-lain.
1. Sanblasting
2. Wet blasting
perekat lapisan agar dapat tercapai tingkat perekatan yang baik antara
permukaan metal dengan bahan pelindung.
Tingkat kekasaran diakibatkan oleh tembakan partikel-partikel kecil yang
keras dan tajam ke permukaan material dengan kecepatan yang relative tinggi.
Akibat tumbukan oleh partikel-partikel tersebut pada permukaan material
dengan material yang relatite tinggi, material pada permukaan mengalami
deformasi plastis dan mengalami perubahan kekasaran material. Besarnya
deformasi dan kekasaran permukaan yang terjadi bergantung pada ukuran, berat
jenis, kekasaran partikel blasting, kecepatan partikel, dan sudut tembak, serta
lam waktu tembakan. Semburan pasir sandblasting yang tidak terkena
permukaan dapat menyembur sejauh dua puluh meter dengan kondisi sprai gun
mengarah kea rah horizontal. Maka dari itu penggunaan alat atau metode
pembersihan dengan cara sandblasting harus dioperasikan dengan sangat hati-
hati.
Sandblsting merupakan proses yang diadaptasi dari teknologi yang biasa
digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang beregerak dibidang oil & gas,
indutri ataupun fabrikasi guna membersihkan atau mengupas lapisan yang
menutupi sebuah obyek dan singkat biasanya berbahan dasar metal /besi dengan
bantuan butiran pasir khusus yang ditembakan landsung dari sebuah tabung
berktekanan tinggi ke obyek. Selain itu, oprator sandblasting harus memakai
perlengkapan khusus seperti pakaian, sarung tangan khusus, dan masker yang
telah dilengkapi saluran untuk pernapasan dan kacamata pelindung.
Sandblasting terbagi atas dua jenis , yaitu Sandblasting kering atau biasa
disebut Dry sandblasting dan sandblasting basah yaitu wet sandblasting. Dry
sandblasting biasa diaplikasikan ke benda-benda berbahan metal/besi yang tidak
beresiko terbakar dan benda-benda yang tidak beresiko meledak akibat
tumbukan dan gesekan material abrasive yang relative tinggi. Contoh dari
penggunaan dry sandblasting diaplikasikan ke tiang-tiang pancang, bodi dan
rangka mobil, bodi kapal laut, pipa cerobong, dan lain-lain. Sedangkan wet
sandblasting sedikit berbeda dengan dry sandblasting , perbedannnya biasa
diaplikasikan ke benda benda berbahan metal/besi yang beresiko terbakar atau
terletak di daerah yang beresiko terjadi kebakaran , seperti tangki bahan bakar ,
kilang minyak offshore, ataupun peralatan yang terdapat pada pom
bensin,dimana bahan untuk media yang ditembakkan yaitu pasir silica yang
digunakan, dicampur dengan bahan kimia khusus anti karat yang berguna untuk
meminialisir percikan api saat proses sandblasting terjadi.
4
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
5
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
1. Silica sand
Silica sand merupaka bahan mineralalam yang terdiri dari Kristal silica dan
memiliki bentuk yang sedikit runcing. Kelebihanya efektif dapat membersihkan
permukaan dengan baik.Kekurangannya tidak bisa dignakan berulang
kali,sangat rapuh dan mimbulkan banyak debu yang kurang baik untuk
kesehatan manusia yang dapat menyebabkan penyakit silicosis atau penyakit
paru-paru karena kandungan silica yang sangat tinggi.
Steel Shot merupakan bahan abrasive yang diproduksi dari baja yang
memiliki bentuk yang bundar dan memiliki silica bebas kurang dari 1%. Steel
shot baik digunakan untuk membersihkan permukaan namun kurang efektif
dalam menciptakan kedalaman profil (kerusakan pada plat)oleh sebab itu
umumya dengan Abrsive jenis steel grit. Dapat digunakan kembali untuk
beberapa kali dan dipakai untuk shop blasting saja (pekerjaan blasting dalam
ruang tertutup).
6
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
3. Steel Grit
Steel grit adalah barang abrasive yang diproduksi dari baja namun memiliki
bentuk yang agak meruncing mengandung silica bebas kurang dari 1%.
Abrasive jenis ini dapat berkarat dan dapat berkarat dan dapat mengkontaminasi
permukaan yang dibersihkan, oleh sebab itu sebelum digunakan harus
diperhatirkan apakah abrasive itu berkarat atau tidak sebelum digunakan berkali-
kali tetapi digunakan untuk shop blasting (pekerjaan blasting dalam ruangan
tertutup).
7
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
4. Coal Slag
5. Copper slag
Copper slag merupakan ampas hasil industri yang berasal dari peleburan
tembaga berbentuk persegi empat dan memiliki tingkat kekerasan 6 Mohns.
Abrasif ini memiliki kekerasan lebih rendah jika dibandingkan pasir silica
namun lebih berat jika dibandingkan pasir silica oleh sebab itu abrasive jenis ini
dapat digunakkan untuk membersihkan dan menciptakan profil dipermukaan
tetapi memiliki kelemahan sering menempel di dalam celah profil dan harus
dibersihkan dengan seksama.
8
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
6. Alumunium Oxide
9
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
7. Silicone carbide
2. Sudut penyemprotan
Sudut penyemprotan adalah besarnya sudut yang digunakan dalam
penyemprotan antara nozzle dengan benda kerja yang disemprotkan sudut
yang biasa digunakan dalam penyemprotan antara 60°-120°. Sudut 90°
terhadap permukaan menghasilkan tumbukan yang paling besar.
10
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
3. Tekanan penyemprotan
Tekanan penyemprotan mempengaruhi daya dari abrasifnya.
Semakin besar tekanan yang digunakan , maka daya abrasifnya juga
semakin besar.
4. Jarak penyemprotan
Jarak penyemprotan adaah jarak antara nozzle dengan benda kerja
yang disemprot. Jarak penyemprotan bisa diatur sesuai dengan hasil yang
diinginkan.
5. Waktu penyemprotan
Waktu penyemprotan permukaan dapat mempengaruhi kekasaran
permukaan benda kerja. Semakin lama penyemprotan, maka permukaan
yang dihasilkan semakin kasar. Rentang waktu yang digunakan ketika
proses penyemprotan biasanya didasarkan pengalaman operator.
Stainless steel juga dikenal sebagai baja paduan dengan kandungan minimal
kronium sebesar 18,34%. Stainless steel merupakan baja tahan korosi atau karat
dibandingkan dengan baja biasa. Baja karbon akan mengalami korosi jika
terkena udara yang lembab. Oksida besi akan mempercepat korosi dengan
membentuk lebih oksida besi. Stainless stell memiliki cukup jumlah kronium
sehingga film pasif membentuk kronium oksida yang mencegah korosi
permukaan lebih lanjut dan blok korosi dari logam menyebar ke struktur
internal.
11
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
Dalam ilmu metallurgy, baja tahan karat biasa disebut inox steel atau inox yang
berasal dari bahasa perancis “inoxydable”. Ini disebabkan karena baja tahan
karat memiliki daya tahan terhadap oksidasi yang tinggi di udara dalam suhu
lingkungan biasa dapat dicapai karena adanya tambahan krom.
Lapisan kromium tersebut akan membentuk lapisan yang sangat tipis dan
bersifat tidak aktif, sehingga lapisan tersebut dapat melindungi material baja saat
kontak langsung dengan oksigen. Stainlees steel AISI 304 mrupakan salah satu
dari tipe material yang banyak digunakan
sebagai alat orthopedic, walaupun jika dilihat dari segi tingkat ketahanan
kualitasnya masih dibawah stainless steel 316 dan juga titanium. Tetapi baja
tahan karat ini telah memenuhi standar medis sehingga dapat digunakan untuk
keperluan medis.
Stainlees steel merupakan baja tahan karat yang sulit untuk bereaksi
terhadap udara dan air karena memiliki kandungan karbon (callister,2001:S231).
Stainlees steel 304 merupakan salah satu tipe material yang sering digunakan
oleh para medis sebagai alat bantu implan pada jaringan tulang manusia, tetapi
jika dilihat dari segi ketahanan korosi masih dibawah material titanium. Baja
tahan karat AISI 304 merupakan material yang mudah didapat di pasaran, sudah
secara umum diproduksi massal, dan relatif murah. Baja tahan karat ini memiliki
sifat mudah dibentuk (machinability), tahan karat dan ringan.
12
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
2.7 Permukaan
13
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
14
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
15
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
Tuntutan Tingkat
Persyaratan
NO perancangan kebutuhan
16
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
17
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
2. Air in valve
Merupakan komponen dari alat mini sandblasting yang berfungsi
untuk mengatur ,membuka, dan menutup aliran udara bertekanan tinggi dari
kompresor menuju ke tabung.
3. Manometer
Merupakan komponen pada alat mni sandblasting yang berfungsi
untuk mengetahui dan mengukur tekanan campuran udara dan pasir yang
ada di dalam tabung pada alat mini sandblasting.
4. Sambungan pipa T
Berfungsi untuk menyambung pipa dari 3 sisi bagian.
5. Pipa
Berfungsi untuk menyalurkan udara dan pasir yang bertekanan
tinggi menuju selang.
6. Nozzle
Berfungsi untuk memecahkan campuran udara dan pasir yang
bertekanan tinggi dari selang menuju spesimen yang akan disemprotkan
menjadi bagian kecil(droplet) dan mendistribusikan secara merata pada
objek .adapun fungsi lainnya pada nozzle antara lain:
a. Menentukan butiran ukuran semprot / spray( droplet/size)
b. Mengatur flowrate / rating ( angka curah)
c. Mengatur distribusi semprotan yang dapat dipengaruhi oleh pola
semprotan , sudut semprotan , dan lebar semprotan.
7. Selang
Fungsi selang pada alat mini sandblasting ini adalah untuk
menyalurkan campuran udara dan pasir yang bertekana tinggi menuju
nozzle.
18
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
8. Pasir silica
Adalah pasir yang berfungsi sebagai abrasive material yang akan
disemprotkan kea rah spesimen uji guna mendapatkan kekasarn permukaan.
9. Kompresor
Pada alat mini sandblasting ini fungsi kompresor adalah sebagai
penghasil mesin penghasil udara bertekanan tinggi.
2.11.1 Analisa tabung sandblasting sesuai deng standard ASME section VII
19
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
Menurut Tom Siewert (..) Retak awal dimulai pada daerah yang
memiliki struktur mikro yang keras ini berbentuk selama pengelasan pada
saat perbaikan.
1. Kebutuhan
Langkah pertama yang menjadi awal perancanagan alat sandblasting
mini adalah mengetahui berapa besar tekanan maksimal yang harus dipakai
sesuai dengan kebutuhan yang ada dilapangan untuk itu besar tekanan
maksimal dari alat mini sandblasting adalah 6 – 8 bar / 60 – 125 psi.
3. Faktor Keamanan
Faktor keamanan (SF) adalah faktor yang digunakan untuk
mengevaluasi keamanan dari suatu elemen mesin Achmad,(1999:3). Analisa
faktor keamanan banyak digunakan pada proses membandingkan antara
tegangan dengan kekuatan untuk menaksir angka keamanannya. Cara
menentukan faktor keamanan dg rumus berikut:
𝜎𝑢
𝑆𝐹 =
𝜎𝑦
Keterangan: (2.1)
SF = Safety factor
20
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
komponen utama bejana tekan merupakan komponen yang paling dominan dan
selalu ada pada setiap bejana tekan. Komponen-komponen ini antara lain shell, head.
1. Shell (dinding)
shell adalah komponen yang paling utama yang berisi fluida yang bertekanan. Pada
umumnya ada dua tipe shell yang ada yaitu shell silindris dan spherical shell. Tetapi
hanya shell silindris seiring digunakan dalam desain bejana tekan.Ketebalan shell
dipengaruhi oleh tekanan desain. Tekanan desain dibedakan menjadi dua yaitu
tekanan desain internal dan tekanan desain eksternal. Untuk menentukan ketebalan
shell harus memperhatikan beban yang terjadi pada shell. arah penyambungan shell
juga akan mempengaruhi perhitungan ketebalan shell. dapat dihitung menggunakan
rumus sebagai berikut:
𝑃. 𝑅
𝑡 𝑑𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 =
𝑆 . 𝐸 − 0,6 . 𝑃
(2.2)
Keterangan :
P = Tekanan desain internal (psi)
R = Jari – jari dala shell (inchi)
S = Tegang ijin maksimum (psi)
E = Efisiensi sambungan las
t = Ketebalan minimum shell (inchi)
21
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
2. head
seluruh bejana tekan harus ditutup dengan head. Head lebih banyak berbentuk kurva
dari pada pelat datar. Bentuk kurva lebih banyak memiliki keuntungan antara lain
kuat sehingga ketebalan head bisa lebih tipis, lebih ringan walaupun agak mahal.
Dapat dihitung menggunakkan rumus :
𝑃. 𝐷
𝑡ℎ𝑒𝑎𝑑 =
2 . 𝑆 . 𝐸 − 0,2 . 𝑃
(2.2)
Keterangan :
P = Tekanan desain internal (psi)
D = Diameter dalam shell (Inchi)
S = Tegang ijin maksimum (psi)
3. Opening
22
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
𝑃. 𝑅𝑛
𝑡𝑜 =
𝑆. 𝐸 − 0,6. 𝑃
Dimana:
1. Kategori A
2. Kategori B
23
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik UNTAG Surabaya
Gambar 2.4 : Bagian-bagian pada tabung yang dilas. (sumber: desain sendiri)
24