Anda di halaman 1dari 343

BUPATI SUMBAWA BARAT

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

NOMOR 8 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

(RPJMD)
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
TAHUN 2016-2021

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT


TAHUN 2016
BUPATI SUMBAWA BARAT
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

NOMOR 8 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH


KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2016-2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMBAWA BARAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 65 ayat (1)


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, perlu membentuk Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun
2016-2021.

Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 ayat (6);


2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi
Nusa Tenggara Barat;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang
Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang
Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4576);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Laporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada
Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4693);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4697);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4698);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4833);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5103);
25. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
29. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2011-
2031;
31. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2 0 1 6 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun
2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2006-2025;

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT
dan
BUPATI SUMBAWA BARAT

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA


PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2016-2021

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Sumbawa Barat.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Bupati adalah Bupati Sumbawa Barat.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD
adalah perangkat daerah pada Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat.
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
yang selanjutnya disebut RPJMN adalah dokumen perencanaan
nasional untuk periode 5 (lima) tahun dari Tahun 2015 sampai dengan
Tahun 2019.
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sumbawa
Barat Tahun 2006–2025 yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun dari
Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2025.
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2016-2021 yang selanjutnya disingkat RPJMD
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 6 (enam) tahun
dari Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2021.
8. Rencana Strategis SKPD yang selanjutnya disingkat Renstra-SKPD
adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun dari
Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2021.
9. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD
adalah Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat untuk
periode 1 (satu) tahun.
10. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan.
11. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
12. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi.
13. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah
untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.

BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Pasal 2
RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai
landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan
pembangunan 6 (enam) tahun terhitung sejak Tahun 2016 sampai dengan
Tahun 2021 dan pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam RKPD.

Pasal 3
(1) RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
a. BAB I : Pendahuluan;
b. BAB II : Gambaran Umum Kondisi Daerah;
c. BAB III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Kerangka
Pendanaan;
d. BAB IV : Analisis Isu-Isu Strategis;
e.
BAB V : Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran;
f.
BAB VI : Strategi Dan Arah Kebijakan;
g.
BAB VII : Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah;
h.
BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas Dan Kebutuhan
Pendanaan;
i. BAB IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah;
j. BAB X : Pedoman Transisi Dan Kaidah Pelaksanaan;
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum
dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Pasal 4
(1) RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati hasil
Pemilihan Umum Kepala Daerah Tahun 2015.
(2) RPJMD berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJMN.

Pasal 5
RPJMD menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun Renstra-SKPD dan
sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan di daerah dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu Tahun 2016-
2021.

Pasal 6
RPJMD dilaksanakan oleh Bupati dalam rangka penyelenggaraan
pembangunan di Daerah.

BAB III
PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 7
(1) Bupati melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD.
(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Kebijakan perencanaan RPJMD;
b. Pelaksanaan RPJMD.
(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Kebijakan perencanaan RPJMD;
b. Pelaksanaan RPJMD; dan
c. Hasil RPJMD.
(4) Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Sumbawa Barat evaluasi pelaksanaan RPJMD
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundang – undangan.

BAB IV
PERUBAHAN RPJMD

Pasal 8
(1) Perubahan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila :
a. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses
perumusan, tidak sesuai dengan tahapan dan tata cara
penyusunan rencana pembangunan daerah;
b. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi
yang dirumuskan tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan;
c. Terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau
d. Merugikan kepentingan daerah dan nasional.
(2) Perubahan yang mendasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
c, meliputi terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi,
konflik sosial, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau
perubahan kebijakan nasional.

Pasal 9
RPJMD perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.

Pasal 10
Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran
tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir
pembangunan jangka menengah, perubahan RPJMD ditetapkan dengan
Peraturan Bupati.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Sumbawa Barat.

Ditetapkan di Taliwang
pada tanggal 16 Agustus 2016
BUPATI SUMBAWA BARAT,

W. MUSYAFIRIN

Diundangkan di Taliwang
pada tanggal 16 Agustus 2016
Plt. SEKRETARIS DAERAH
Kabupaten Sumbawa Barat,

ABDUL AZIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2016


NOMOR 8
NOREG 57 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (Tanggal 15 Agustus 2016)
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

NOMOR 8 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH


KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2016-2021

I. UMUM

Pada hakikatnya perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian


integral yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan
nasional dengan arah, tujuan, kebijakan, sasaran dan prioritasnya
sebagaimana ditetapkan dalam RPJPN. Kebijakan tersebut selanjutnya
dituangkan dalam RPJMN dengan tujuan untuk memberikan gambaran
mengenai wujud masa depan yang diinginkan dalam kurun waktu lima
tahun. RPJMN sebagai rencana jangka menengah selanjutnya
diterjemahkan secara kongkrit, spesifik dan operasional menjadi rencana
operasional tahunan.

Selain untuk mencapai sasaran pembangunan nasional, pembangunan


daerah juga bertujuan untuk meningkatkan hasil-hasil pembangunan
daerah bagi masyarakat secara adil dan merata agar masyarakat lebih
sejahtera.

Dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita


dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi misi Bupati
berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perlu disusun
Rencana Pembangunan Daerah kurun waktu 5 (lima) tahun.

RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati untuk
waktu 5 (lima) tahun yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan
memperhatikan RPJMN, memuat arah kebijakan keuangan daerah,
strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program pembangunan
daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja
dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Penyusunan RPJMD dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan


seluruh pemangku kepentingan pembangunan, serta mengacu pada
ketentuan peraturan perundang-undangan.

RPJMD digunakan sebagai pedoman penyusunan Renstra-SKPD dan


pedoman penyusunan RKPD pada setiap tahun anggaran. Selain itu juga
dijadikan acuan bagi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
desa di Kabupaten Sumbawa Barat.

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, perlu


membentuk Peraturan Daerah tentang RPJMD.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3
Ayat (1)

Sistematika RPJMD merujuk pada Pasal 40 Ayat (2)


Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Yang dimaksud dengan “Pemangku kepentingan” adalah


pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan
manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan daerah antara lain unsur DPRD, TNI, POLRI,
Kejaksaan, Akademisi, representasi Partai Politik,
LSM/ORMAS, tokoh masyarakat kabupaten dan
desa/kelurahan, pengusaha/investor, Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi, Pemerintahan Desa dan Kelurahan
serta keterwakilan perempuan dan kelompok masyarakat
rentan termarginalkan.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.
Pasal 8

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Yang dimaksud merugikan kepentingan


daerah dan nasional apabila dokumen
RPJMD bertentangan dengan kebijakan
daerah dan nasional.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT


NOMOR 6
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

(RPJMD)
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
TAHUN 2016-2021

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT


TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016–2021 merupakan


penjabaran tahapan ketiga RPJPD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun
2006–2025 yang menjadi pedoman bagi SKPD dalam
mengimplementasikan serangkaian program dan kegiatan jangka
menengah melalui penyusunan Renstra SKPD dan perencanaan
pembangunan tahunan. Selain itu, RPJMD dapat dijadikan alat
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan daerah.

Penyusunan RPJMD ini telah dilakukan melalui proses panjang antara lain
berupa penjaringan aspirasi dan identifikasi permasalahan, curah
pendapat dengan pakar, praktisi dan akademisi, konsultasi publik, serta
penyelenggaraan Musrenbang untuk membahas dan menyepakati
rancangan RPJMD. Selanjutnya rancangan tersebut dikonsultasikan
kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan pembahasan
bersama Badan Legislatif dan Pansus DPRD Kabupaten Sumbawa Barat
sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.

Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan dukungan, kesungguhan dan


rasa tanggung jawab, serta semangat gotong-royong seluruh pemangku
kepentingan di Sumbawa Barat, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,
kewenangan dan perannya, sehingga visi “terwujudnya pemenuhan hak-
hak dasar masyarakat yang berkeadilan menuju Kabupaten
Sumbawa Barat sejahtera berlandaskan gotong-royong” dapat
diwujudkan.

BUPATI SUMBAWA BARAT

Dr. Ir. H. W. MUSYAFIRIN, MM.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................i


Daftar Isi ..........................................................................................ii
Daftar Tabel ......................................................................................iv
Daftar Grafik ....................................................................................viii
Daftar Gambar..................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................I-1


1.1 Latar Belakang ...........................................................I-1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................I-2
1.3 Dasar Hukum .............................................................I-3
1.4 Hubungan Antar Dokumen .........................................I-5
1.5 Sistematika Penulisan .................................................I-6
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ..............................II-1
2.1 Aspek Geografi dan Demografi .....................................II-1
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ................................II-28
2.3 Aspek Layanan Umum ................................................II-57
2.4 Aspek Daya Saing .......................................................II-78
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DAN KERANGKA PENDANAAN ...........................................III-1
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu .......................................III-1
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ...............III-15
3.3 Kerangka Pendanaan ..................................................III-20
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ...........................................IV-1
4.1 Permasalahan Pembangunan ......................................IV-1
4.2 Isu Strategis ................................................................IV-5
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ...................................V-1
5.1 Visi .............................................................................V-1
5.2 Misi .............................................................................V-5
5.3 Tujuan Dan Sasaran ...................................................V-7
ii
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ....................................VI-1
6.1 Strategi .......................................................................VI-1
6.2 Arah Kebijakan ...........................................................VI-1
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH ............................................................................VII-1
7.1 Kebijakan Umum ........................................................VII-1
7.2 Program Pembangunan ...............................................VII-2
BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN
PENDANAAN ......................................................................VIII-1
8.1 Program Prioritas ........................................................VIII-1
8.2 Kebijakan Pendanaan ..................................................VIII-1
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ....................... IX-1
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN............. X-1
10.1 Pedoman Transisi ....................................................... X-1
10.2 Kaidah Pelaksanaan ................................................... X-1

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Sumbawa Barat .. II-8


Tabel 2.2 Rencana Pola Ruang Kabupaten Sumbawa Barat......... II-15
Tabel 2.3 Jumlah Pemeluk Agama Berdasarkan Wilayah
Tahun 2014 ................................................................. II-27
Tabel 2.4 Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2010─2015 (%) ................................................. II-31
Tabel 2.5 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2011 - 2015 (%) ..................................... II-33
Tabel 2.6 PDRB ADHB Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 (Tidak Termasuk Sub Sektor
Pertambangan Non Migas) ............................................ II-34
Tabel 2.7 PDRB Per Kapita Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 (Rp. Juta) ........................................ II-36
Tabel 2.8 Inflasi Kota Bima, Kota Mataram, dan Gabungan
Tahun 2006-2015 (%) .................................................. II-39
Tabel 2.9 Laju Inflasi Gabungan Menurut Kelompok
Pengeluaran Tahun 2013-2015 (%) .............................. II-40
Tabel 2.10 Perkembangan Komponen IPM Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2014 – 2015 ............................ II-51
Tabel 2.11 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru
Pada Semua Jenjang Pendidikan Tahun 2015 ............. II-57
Tabel 2.12 Perkembangan Tenaga Kesehatan
Di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2014-2015 ........ II-59
Tabel 2.13 Produksi Padi dan Palawija Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2014-2015 (ton) ................................................ II-64
Tabel 2.14 Jumlah Produksi Komoditi Perkebunan
Tahun 2015 (ton) ......................................................... II-65
Tabel 2.15 Jumlah Ternak Besar Tahun 2014-2015 (ekor) ........... II-66
Tabel 2.16 Jumlah Ternak Unggas Tahun 2014-2015 (ekor) ......... II-67
Tabel 2.17 Rekapitulasi Industri Di Kabupaten Sumbawa Barat
iv
Tahun 2015 ................................................................. II-71
Tabel 2.18 Jumlah Industri Pengolahan Di Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2015 ....................................... II-72
Tabel 2.19 Jumlah Investasi dan Produksi Industri Pengolahan
Di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015 (Rp. Juta) . II-73
Tabel 2.20 Jumlah Pedagang Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015 ................. II-75
Tabel 2.21 Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Kecamatan
Tahun 2015 ................................................................. II-76
Tabel 2.22 Jumlah Sarana dan Prasarana Pariwisata
Menurut Kecamatan Tahun 2015 ................................ II-77
Tabel 2.23 Jumlah Hotel, Kamar dan Tempat Tidur
Menurut Kecamatan Tahun 2015 ................................ II-78
Tabel 2.24 Jumlah Tamu Hotel Menurut Kecamatan
Tahun 2015.............................................................. II-78
Tabel 2.25 Statistik Jalan Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2015 (Km) ......................................................... II-79
Tabel 2.27 Jumlah Penumpang dan Kendaraan Menurut
Golongan Yang Dimuat Di Pelabuhan Poto Tano
Tahun 2015 ................................................................. II-81
Tabel 2.28 Jumlah Pelanggan Telepon Seluler dan
Jumlah Pulsa Yang Terjual di Gerai Telkomsel
Taliwang Tahun 2012 .................................................. II-83
Tabel 2.29 Banyaknya Usaha Komunikasi dan Informatika
menurut jenisnya Tahun 2015 (unit)............................ II-83
Tabel 2.30 Banyaknya Pelanggan, Pemakaian dan Nilai Air
Di Sumbawa Barat Tahun 2010-2015 .......................... II-85
Tabel 2.31 Pelimpahan Kewenangan Perizinan dan Non Perizinan
dari Bupati kepada Kepala BPMPPT Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2015 ....................................... II-89
Tabel 2.32 Pendelegasikan Urusan dari Bupati kepada Camat ...... II-91
Tabel 2.33 Jumlah Demontrasi Di Kabupaten Sumbawa Barat
v
Tahun 2015 ................................................................. II-96
Tabel 2.34 Indikator Tenaga Kerja Sumbawa Barat Tahun 2015 ... II-97
Tabel 2.35 Persentase Penduduk usia 15 tahun keatas Yang
Menganggur Menurut Ijazah Tertinggi
Di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015 (%) ........... II-99
Tabel 2.36 Rasio Ketergantungan Penduduk Di Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2014 .............................................. II-100
Tabel 3.1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan
Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 ........................................................ III-3
Tabel 3.2 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja
Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 ........................................................ III-6
Tabel 3.3 Proporsi Belanja Tidak Langsung dan
Belanja Langsung Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 ........................................................ III-7
Tabel 3.4 Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2010-2015 .............................. III-8
Tabel 3.5 Neraca Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 .......................................................III-10
Tabel 3.6 Analisis Rasio Keuangan Daerah Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2010-2015 .............................III-14
Tabel 3.7 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015 ...........III-17
Tabel 3.8 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 .......................................................III-17
Tabel 3.9 Surplus (Defisit) Riil Anggaran Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2010-2015 .............................III-19
Tabel 3.10 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta
Prioritas Utama Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2011-2015 .......................................................III-21

vi
Tabel 3.11 Proyeksi Sumber-sumber Pendapatan Daerah
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-2021 ...........III-24
Tabel 3.12 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Wajib dan
Mengikat Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2016-2021 .......................................................III-26
Tabel 3.13 Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2016-2021 .............................III-27
Tabel 3.14 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan
Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2016-2021 .......................................................III-28
Tabel 3.15 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil
Keuangan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2016-2021 .......................................................III-28
Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Kabupaten Sumbawa Barat ......................................... V-17
Tabel 6.1 Keterkaitan Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan
Dalam Pencapaian Misi RPJMD ..................................VI-2
Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Kabupaten Sumbawa Barat ...................................... VII-11
Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas dan
Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Sumbawa Barat ....VIII-5
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap
Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan Kabupaten Sumbawa Barat ................... IX-2

vii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Luas Lahan Berdasarkan Topografi Wilayah (Ha) ......... II-2
Grafik 2.2 Rata-rata Curah Hujan di Kabupaten Sumbawa
Barat (mm) .................................................................. II-3
Grafik 2.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 ....................................................... II-27
Grafik 2.4 Piramida Penduduk Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2015 ................................................................. II-27
Grafik 2.5 PDRB Sumbawa Barat ADHB dan ADHK 2010
Termasuk Sub Sektor Pertambangan Non Migas
Tahun 2010-2015 (Triliun Rp.) .................................... II-29
Grafik 2.6 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2011-2015 (Termasuk Sub Sektor
Pertambangan Non Migas) ............................................ II-32
Grafik 2.7 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2011-2015 (Tidak Termasuk
Sub Sektor Pertambangan Non Migas) ........................... II-35
Grafik 2.8 Laju Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita
Penduduk Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 ADHB (termasuk sub
sektor pertambangan non migas) .................................. II-37
Grafik 2.9 Laju Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita
Penduduk Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 ADHB (tidak termasuk sub sektor
pertambangan non migas) ............................................ II-37
Grafik 2.10 Perbandingan Pendapatan Per Kapita Penduduk
Kabupaten Sumbawa Barat ADHB Termasuk Sub
Sektor Pertambangan Dan Tidak Termasuk Sub
Sektor Pertambangan .................................................. II-38
Grafik 2.11 Inflasi Gabungan Nusa Tenggara Barat
Tahun 2008-2015 (%) .................................................. II-39
viii
Grafik 2.12 Pengeluaran Makanan Dan Non Makanan
Per Kapita Perbulan Tahun 2015 ................................. II-41
Grafik 2.13 Konsumsi Makanan Dan Konsumsi Non Makanan
Per Kapita Per bulan Kabupaten Sumbawa Barat
Dan Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2015............ II-42
Grafik 2.14 AHH Kabupaten Sumbawa Barat dan
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009 – 2015 ....... II-43
Grafik 2.15 AHH Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 ............................... II-44
Grafik 2.16 AMH Kabupaten Sumbawa Barat dan
Provinsi NTB Tahun 2009 – 2013 ................................. II-45
Grafik 2.17 AMH Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2013 ........................................ II-46
Grafik 2.18 HLS Kabupaten Sumbawa Barat dan
Provinsi NTB Tahun 2004 – 2015 ................................. II-46
Grafik 2.19 HLS Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2015 ........................................ II-47
Grafik 2.20 MYS Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi NTB
Tahun 2014 – 2015 ..................................................... II-48
Grafik 2.21 MYS Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 ............................... II-48
Grafik 2.22 PPP Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi
NTB Tahun 2014 – 2015 .............................................. II-50
Grafik 2.23 PPP Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 ............................... II-50
Grafik 2.24 IPM Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi NTB
Tahun 2014 – 2015 ..................................................... II-52
Grafik 2.25 IPM Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 ............................... II-52
Grafik 2.26 Reduksi Shortfall Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015 .............. II-53
Grafik 2.27 Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten

ix
Sumbawa Barat Tahun 2005-2014 .............................. II-54
Grafik 2.28 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2011-2014 ........................................................ II-54
Grafik 2.29 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Sumbawa Barat
Dan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2011-2014 .. II-55
Grafik 2.30 Banyak Sarana Dan Prasarana Sekolah Pada Semua
Jenjang Pendidikan Tahun 2011-2015 (unit) ............... II-58
Grafik 2.31 Persentase Jenis Lantai Rumah Tangga Tahun 2014 ... II-60
Grafik 2.32 Persentase Dinding Rumah Tangga Tahun 2014 .......... II-60
Grafik 2.33 Persentase Penggunaan Bahan Bakar Memasak
Rumah Tangga Tahun 2014......................................... II-61
Grafik 2.34 Persentase Sumber Air Minum Rumah Tangga
Tahun 2014 ................................................................. II-61
Grafik 2.35 Persentase Pekerja Berdasarkan Status Pekerjaan
Tahun 2015 ................................................................. II-63
Grafik 2.36 Persentase Pekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2015 ................................................................. II-63
Grafik 2.37 Produksi Jagung Di Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 (ton) ................................................ II-65
Grafik 2.38 Jumlah Produksi Telur Tahun 2015 (butir) ................. II-67
Grafik 2.39 Produksi Ikan Laut Menurut Landing Places ................ II-68
Grafik 2.40 Produksi Rumput Laut Tahun 2010-2015 (ton) ............ II-68
Grafik 2.41 Produksi Konsentrat Tembaga PT. NNT
Tahun 2009-2013 ........................................................ II-69
Grafik 2.42 Jumlah Mata Gelondong Di Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2013 ................................................................. II-70
Grafik 2.43 Jumlah Pelanggan Listrik PLN Ranting Taliwang
Tahun 2010-2015 ........................................................ II-70
Grafik 2.44 Jumlah Industri Kecil Dan Rumah Tangga
Tahun 2014 ................................................................. II-73
Grafik 2.45 Jumlah Perusahaan Menurut Badan Hukum
Tahun 2015 ................................................................. II-74

x
Grafik 2.46 Banyak Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya
Tahun 2015 ................................................................. II-75
Grafik 2.47 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan Di
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015 .................. II-79
Grafik 2.48 Jumlah Kendaraan Bermotor Di Sumbawa Barat
Tahun 2009-2013 .......................................................II-80
Grafik 2.49 Jumlah Kendaraan Umum Berdasarkan Trayek
Tahun 2015 (unit) .......................................................II-80
Grafik 2.50 Lalu Lintas Surat dan Paket Pos Tahun 2010-2014 .....II-82
Grafik 2.51 Produksi Listrik PLN Ranting Taliwang
Tahun 2010-2014 (KWH) ............................................II-84
Grafik 2.52 Jumlah Kasus Gangguan Ketertiban Masyarakat
Tahun 2011-2014 .......................................................II-96
Grafik 2.53 Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2015 ................................................................II-97
Grafik 2.54 Angka Pengangguran Tahun 2011-2015 (%)................II-98
Grafik 3.1 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Tahun 2010-2015 ........................................................ III-4
Grafik 3.2 Porsi Belanja Tidak Langsung dan
Belanja Langsung APBD Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 (%) .................................................. III-5
Grafik 3.3 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2016-2021 .............................III-23
Grafik 3.4 Proyeksi Total Pendapatan Daerah Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2016-2021 .............................III-23

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Zonasi Pengembangan Kawasan Pesisir ....................... II-23


Gambar 2.2 Peta Lokasi Potensi Pengembangan
Pariwisata Daerah ....................................................... II-25

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional merupakan landasan hukum di bidang
perencanaan pembangunan. Peraturan ini merupakan satu kesatuan tata
cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana
pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan pemerintahan di Pusat dan
Daerah dengan melibatkan masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010


tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan
daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif,
akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan
lingkungan. Adapun perencanaan pembangunan daerah adalah suatu
proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumberdaya yang ada, dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam
jangka waktu tertentu.

Merujuk kepada peraturan di atas, dalam rangka penyusunan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Sumbawa Barat 2016-2021 merupakan penjabaran dari agenda-agenda
pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye
ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Masa bakti
Bupati/Wakil Bupati periode 2011-2015 telah berakhir pada tahun 2015

I-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
dan selanjutnya Bupati dan Wakil Bupati terpilih akan menyusun RPJMD
dengan kurun waktu 2016-2021 yang penetapannya paling lambat 6
(enam) bulan setelah pelantikan, sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat
(2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Penyusunan RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2016-2021 dilakukan melalui berbagai tahapan analisis data dan
informasi hasil pembangunan, serta penelaahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2006
- 2025.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-


2021 adalah menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah
untuk periode lima tahun, yang memuat visi, misi Kepala Daerah, arah
kebijakan, strategi dan program pembangunan.

Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-


2021 adalah :

1 Menetapkan visi, misi, dan program pembangunan daerah jangka


menengah;
2 Menetapkan pedoman untuk penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja (Renja) OPD, dan
perencanaan penganggaran;
3 Menetapkan pedoman untuk penyusunan RKPD;
4 Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan
terpadu antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan
Kabupaten serta dengan kabupaten yang berbatasan.

I-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
1.3 DASAR HUKUM

Dasar hukum penyusunan RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun


2016-2021 adalah:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4575);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah
Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4577);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

I-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4816);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4833);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5103);

I-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 2 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2011-2031;
20. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Sumbawa
Barat Tahun 2006-2025;

1.4 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-2021 memiliki


keterkaitan dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya sebagai
berikut :

1 RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat berpedoman pada Undang –


Undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang – Undang No 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah.
2 RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat berpedoman pada RPJPD 2006–
2025 dan memperhatikan RPJMN Tahun 2015-2019, RPJMD Provinsi

I-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Nusa Tenggara Barat 2013-2018 dan mempertimbangkan asas
keberlanjutan dengan program-program pembangunan sebagaimana
dimuat dalam RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2011-2015.
3 RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat mempertimbangkan arah
pembangunan kewilayahan yang telah ditetapkan dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, Rencana Tata Ruang
Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional.
4 RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat mengacu kepada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-


2021 terdiri dari 10 (sepuluh) bab sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Bab ini menyajikan latar belakang penyusunan, maksud dan


tujuan, dasar hukum, hubungan dengan dokumen
perencanaan lainnya serta sistematika penyusunan dokumen.

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bab ini menyajikan kondisi umum daerah yang ditinjau dari


aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing
daerah.

I-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka
Pendanaan

Bab ini menyajikan gambaran pengelolaan keuangan daerah


serta kemampuan fiskal riil daerah dalam membiayai
kebutuhan pendanaan pembangunan daerah.

BAB IV Analisis Isu-Isu Strategis

Bab ini menyajikan permasalahan dan isu-isu strategis


pembangunan daerah yang menjadi pertimbangan utama
dalam penetapan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati
terpilih.

BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Bab ini menyajikan visi, misi, tujuan dan sasaran kepala


daerah terpilih.

BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan

Bab ini menyajikan strategi dan arah kebijakan yang


implementatif untuk menwujudkan visi dan misi kepala
daerah.

Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Bab ini menyajikan kebijakan umum dan program prioritas


pembangunan daerah yang merupakan penjabaran dari
strategi dan arah kebijakan.

BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan


Pendanaan

I-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Bab ini menyajikan rencana program prioritas yang disertai
dengan pendanaan dan merupakan pedoman prioritas SKPD.

BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Bab ini menyajikan indikator kinerja daerah atau indikator


kinerja utama (IKU) yang menjadi indikator capaian kinerja
daerah dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

BAB X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Bab ini menyajikan pedoman transisi pada perencanaan


pembangunan daerah tahun 2021 yang akan datang serta
kaidah pelaksanaan yang panduan bagi semua pemangku
kepentingan pembangunan daerah.

I-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


2.1.1 Geografi dan Pengembangan Potensi Wilayah

Kabupaten Sumbawa Barat, secara geografis, terletak pada 08o 29’-09o 07’
Lintang Selatan dan antara 116o 42’-117o 05’ Bujur Timur, dengan batas-
batas wilayah sebagai berikut:

o Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa


o Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa
o Sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudra Indonesia
o Sebelah Barat, beratasan dengan Selat Alas

Luas wilayah Kabupaten Sumbawa Barat meliputi daratan seluas 1.849,02


Km2 dengan ketinggian antara 0-1.730 dpl. Kabupaten Sumbawa Barat
memiliki 16 pulau kecil dan seluruhnya sudah bernama. Daratan wilayah
Sumbawa Barat sebagian besar 50,53% (93.102 Ha) merupakan daerah
dengan topografi sangat curam atau memiliki kemiringan lahan diatas
40%, wilayah daratan dengan topografi curam (kemiringan 15%-40%)
seluas 53.609 Ha (28,99%), bergelombang (2%-15%) seluas 16.369 Ha
(8,85%), dan wilayah dengan topografi datar (kemiringan 0-2%) hanya
seluas 21.822 Ha (11,80%).

Topografi lahan yang sangat curam sangat mempengaruhi struktur


penggunaan lahan di Sumbawa Barat. Sehingga persentase lahan sawah di
Sumbawa Barat hanya 6,29% dari total luas wilayah. Sebagian besar
wilayah Sumbawa Barat masih berupa hutan negara yang tersebar di
dataran tinggi berupa perbukitan yang mengilingi wilayah Sumbawa Barat.

Dibandingkan tahun sebelumnya luas lahan sawah di Sumbawa Barat


mengalami peningkatan sebesar 4,8%. Dilihat dari sistem pengairannya
II-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
lahan sawah irigasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan
dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 9,92%.

Luas penggunaan lahan sawah hanya mencapai 9.090 Ha atau hanya


4,92% dari total luas Kabupaten Sumbawa Barat, dimana sebagian besar
lahan sawah berpengairan teknis dengan luas 4.093 Ha, setengah teknis
seluas 2.052 Ha dan sisanya berpengairan sederhana dan tadah hujan.
Penggunaan lahan bukan sawah atau lahan kering sebagian besar berupa
hutan negara sekitar 134.790 Ha dan penggunaan untuk
pekarangan/lahan bangunan seluas 10.071 Ha.

Grafik 2.1. Luas Lahan Berdasarkan Topografi Wilayah (Ha)

21.822

16,369
datar
bergelombang
curam
sangat curam

93,102
53,609

Seperti daerah lainnya di Indonesia, Kabupaten Sumbawa Barat juga


beriklim trofis yang ditandai dengan dua musim, yaitu musim panas dan
musim penghujan. Rata-rata hari hujan di Kabupaten Sumbawa Barat dari
data tahun 2013 berada pada rentan 8 – 15,67 hari dengan curah hujan
mencapai rata-rata 126,3 mm hingga 218,2 mm setiap bulannya dimana
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember yang mencapai 802 mm.
rata-rata lama penyinaran matahari pada tahun 2013 mencapai 77,5%
dengan kecepatan angin rata-rata 5,1 knots. Musim penghujan
berlangsung antara bulan Mei-September, dengan tingkat curah hujan
rata-rata berkisar 2.156 mm/tahun. Sedangkan musim panas atau

II-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
kemarau berlangsung antara bulan November-April. Akan tetapi karena
perubahan klimatologi global maka terjadi pergeseran musim, yang
berpengaruh terhadap waktu pergantian musim. Suhu udara di Kabupaten
Sumbawa Barat pada pagi hari berkisar antara 18 - 23 oC, sedangkan pada
siang hari suhu udara berkisar antara 27 - 35 oC, dengan kelembaban
udara rata-rata 80%.

Grafik 2.2. Rata-rata Curah Hujan di Kabupaten Sumbawa Barat (mm)

600
495
500
436

400

300

200 161 162


133 136 128 143
77
100
25 18
5
0

Setiap wilayah yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat memiliki potensi


sumberdaya alam, sumberdaya binaan dan kegiatan sosial ekonomi yang
beragam. Dalam rangka mengurangi kesenjangan perkembangan tiap
wilayah, maka diperlukan adanya intervensi yang dapat memberikan
fungsi dan peran yang jelas untuk setiap wilayah sesuai dengan potensi,
hambatan dan tantangannya dalam bentuk suatu rencana struktur yang
mempunyai hirarki keruangan. Rencana struktur yang dikembangkan
tersebut akan mengoptimalkan masing – masing wilayah sehingga tercipta
pemenuhan kebutuhan antara wilayah satu terhadap wilayah yang
lainnya. Apabila sistem pemenuhan kebutuhan terjadi dalam jangka
panjang berarti sistem perekonomian wilayah dapat berjalan sesuai dengan
harapan dan perkembangan ekonomi dapat terwujud.

II-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Berdasarkan Undang – undang 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten,
pengertian dari Struktur Ruang adalah susunan unsur – unsur pembentuk
rona lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan buatan yang
digambarkan secara hirarkis dan berhubungan satu sama lain. Rencana
struktur ruang mewujudkan hirarki pusat pelayanan wilayah meliputi
sistem pusat – pusat perkotaan dan perdesaan, pusat – pusat permukiman,
hirarki sarana dan prasarana, serta sistem jaringan jalan.

Pengembangan wilayah bagian Utara yang meliputi kecamatan Seteluk dan


kecamatan Poto Tano adalah disesuaikan dengan kondisi dan potensi yang
dimiliki wilayah tersebut. Kecamatan Poto Tano merupakan pintu gerbang
menuju Kabupaten Sumbawa Barat. Wilayah ini menunjukkan
karakteristik yang sangat beragam. Mengingat lokasi pelabuhan berada di
daerah tersebut maka berpotensi membangkitkan berbagai kegiatan
perekonomian antara lain industri, pergudangan, jasa dan perdagangan.
Wilayah Utara sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah
industri, pergudangan, perdagangan dan jasa.

Pengembangan wilayah bagian Tengah yang meliputi kecamatan Taliwang


yang merupakan ibukota kabupaten, kecamatan Brang Ene, dan
kecamatan Brang Rea adalah mutlak dilakukan, mengingat wilayah ini
merupakan jantung Kabupaten Sumbawa Barat dengan fungsi utamanya
sebagai pusat pemerintahan dan pusat perekonomian (jasa dan
perdagangan). Wilayah ini diharapkan dapat menjadi pemicu terhadap
perkembangan bagian wilayah lainnya, karena memiliki dukungan
infrastruktur yang memadai.

Sementara itu, pengembangan wilayah bagian Selatan yang meliputi


kecamatan Maluk, Kecamatan Jereweh dan kecamatan Sekongkang,
disesuaikan dengan karakteristik wilayah yang berorientasi pada kegiatan
utamanya adalah pertambangan. Sebagian wilayah ini berkembang karena
adanya kegiatan pertambangan PT. Newmont Nusa Tenggara, terutama di
kawasan Maluk, dimana saat ini telah berkembang kegiatan perdagangan
II-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
dan jasa skala sub wilayah. Namun beberapa kawasan lain di bagian
selatan kondisinya saat ini boleh dikatakan masih terisolir karena belum
didukung dengan prasarana jalan yang memadai.

Selanjutnya, rencana pola ruang sesuai dengan RTRW Kabupaten


Sumbawa Barat 2012-2031 terdiri dari rencana pola ruang kawasan
lindung dan rencana pola ruang kawasan budidaya.

Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama


melidungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam,
sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna
kepentingan pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan
kondisi fisik wilayah meliputi kelerengan, ketinggian, curah hujan, jenis
tanah, erodibilitas serta ketebalan top soil, di Kabupaten Sumbawa Barat
direncanakan :

a. Penambahan kawasan lindung baru yang berfungsi sebagai kawasan


resapan air (perlindungan bawahan). Kawasan dengan fungsi
perlindungan bawahan ini dapat juga berfungsi sebagai budidaya
khusus tanaman keras/tahunan sehingga tetap produktif tetapi tidak
mengganggu tanaman dan fungsinya sebagai kawasan lindung
khususnya menjaga kestabilan tata air. Jenis tanaman disesuaikan
dengan potensi wilayah terutama yang membentuk ciri produk wilayah.
b. Untuk kawasan yang memiliki fungsi sebagai kawasan lindung terbatas
atau kawasan yang berada pada kelerengan 25 - 40 % juga merupakan
kawasan penyangga yang dapat dibudidayakan khusus untuk
perkebunan tanaman tahunan yang berarti juga memiliki fungsi sebagai
kawasan lindung. Hal ini untuk melindungi fungsi perlindungan
bawahan sebagai kawasan resapan air, sehingga meskipun
dibudidayakan tetapi tidak mengurangi fungsinya sebagai kawasan
lindung. Jenis tanaman yang diarahkan adalah disesuaikan dengan
karakter masing-masing wilayah.
c. Untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mencegah berulangnya
kerusakan lingkungan khususnya tanah longsor dan banjir akibat
II-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
berkurangnya tutupan tanah yang memiliki kemampuan meresapkan
air maka alih fungsi ini harus dilakukan secara bertahap.

Berdasarkan kajian penetapan kawasan lindung yang dilakukan, maka


penambahan kawasan resapan air sekaligus dapat dibudidayakan
perkebunan tanaman tahunan/tanaman keras dapat dilakukan secara
bertahap. Adapun wilayah yang memerlukan pengembangan hutan atau
perkebunan ini meliputi (1) Kecamatan Seteluk, (2) Kecamatan Jereweh, (3)
Kecamatan Brang Rea, (4) Kecamatan Sekongkang.

Pada kawasan ini dilarang melakukan perubahan fungsi lindung


mengingat perubahan ini rawan menimbulkan erosi, banjir dan bencana
alam lainnya. Kawasan lindung ini vegetasi yang terbaik adalah berupa
hutan, akan tetapi pada beberapa kondisi karena sudah cukup
berkembang, maka dapat digunakan perkebunan tanaman tahunan yang
memiliki kemampuan sebagai kawasan lindung.

Arahan pengelolaan kawasan lindung meliputi semua upaya perlindungan,


pengawetan, konservasi serta pelestarian fungsi sumber daya alam dan
lingkungannya guna mendukung kehidupan secara serasi yang
berkelanjutan. Maka tidak dapat dialihfungsikan menjadi kawasan
budidaya, dan kawasan lindung meliputi kawasan suaka alam, kawasan
pelestarian alam, serta kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

Arahan pengelolaan dalam upaya melestarikan kawasan lindung secara


umum adalah sebagai berikut:

a. Pengawasan dan pemantauan untuk pelestarian kawasan konservasi


dan hutan lindung.
b. Penambahan luasan kawasan lindung, yang merupakan hasil alih
fungsi hutan produksi menjadi hutan lindung.
c. Pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistemnya.
d. Pengembangan kerjasama antar wilayah dalam pengelolaan kawasan
lindung.

II-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
e. Percepatan rehabilitasi lahan milik masyarakat yang termasuk kriteria
kawasan lindung dengan melakukan penanaman pohon lindung yang
dapat digunakan sebagai perlindungan kawasan bawahannya yang
dapat diambil hasil hutan non-kayunya.
f. Membuka jalur wisata jelajah/pendakian untuk menanamkan rasa
memiliki terhadap alam.
g. Pemanfaatan kawasan lindung untuk sarana pendidikan penelitian dan
pengembangan kecintaan terhadap alam.
h. Percepatan rehabilitasi hutan/reboisasi hutan lindung dengan
tanaman yang sesuai dengan fungsi lindung.

Pada bagian ini perlu dijelaskan tentang jenis kawasan lindung disertai
dengan lokasi dan luasan sejauh memungkinkan. Kawasan lindung di
Kabupaten Sumbawa Barat terdiri dari (1) kawasan perlindungan
bawahan, (2) kawasan perlindungan setempat, (3) kawasan suaka alam, (4)
kawasan pelestarian alam, (5) kawasan rawan bencana alam, dan (6)
kawasan lindung lainnya. Hampir setiap wilayah memiliki kegiatan alih
fungsi kawasan lindung, ataupun tidak terjadi alih fungsi tetapi sudah
mengalami penurunan fungsi. Untuk ini perlu dirumuskan upaya
pengembalian dan pelestarian fungsi lindung sesuai dengan kepentingan
fungsi masing-masing.

II-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.1. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Sumbawa Barat

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW


No. Rencana Struktur Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
I Rencana Pusat-pusat Kegiatan
(1) Pusat pelayanan pemerintahan skala
kabupaten,
(2) Pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan,
(3) Pusat pelayanan umum dan sosial skala
Pusat Kegiatan Wilayah Promosi
1.1 regional; Kec. Taliwang
(PKWp)
(4) Pusat perdagangan, bisnis, keuangan,
dan jasa skala regional dan/atau
nasional; dan
(5) Simpul transportasi skala wilayah.
(1) Pusat pelayanan pendidikan dan
kesehatan skala lokal dan/atau regional;
1.2 Pusat Kegiatan Lokal (PKL) (2) Pusat perdagangan, bisnis, keuangan, dan Kec. Jereweh & Poto Tano
jasa skala lokal dan/atau regional; dan
(3) Simpul transportasi skala lokal.
(1) Pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan
skala lokal dan/atau regional;
Pusat Kegiatan Lokal Promosi
1.3 (2) Pusat perdagangan, bisnis, keuangan, dan Kec. Seteluk & Maluk
(PKLp)
jasa skala lokal dan/atau regional; dan
(3) Simpul transportasi skala lokal.
(1) pusat pelayanan umum dan sosial skala
kawasan;
(2) pusat perdagangan, bisnis, keuangan, dan
1.4 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) jasa skala kawasan Kec. Brang Ene, Brang Rea & Sekongkang
(3) dan/atau lokal; dan
(4) Simpul transportasi skala kawasan.

(1) Pusat pelayanan umum dan sosial skala


lingkungan; Desa Air Suning, Lab. Lalar, Talonang
Pusat Pelayanan Lingkungan (2) Pusat perdagangan, bisnis, keuangan, Baru, Mujahidin, Seteluk Atas, Kokarlian,
1.5
(PPL) dan jasa skala lingkungan dan/atau Senayan, Lab. Kertasari, Desaberu, Benete
kawasan; dan dan Ai Kangkung
(3) Simpul transportasi skala lingkungan.
II Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Utama

II-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Struktur Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
(1) jaringan jalan arteri primer meliputi: jalan
penghubung Poto Tano dan batas
Kabupaten Sumbawa;
(2) jaringan jalan arteri sekunder, meliputi
jalan penghubung Sp Negara (batas
Sumbawa Barat) - Seteluk dan Taliwang –
Simpang Tano – Simpang Seteluk;
(3) jaringan jalan kolektor primer, meliputi
jalan penghubung Taliwang – Jereweh –
Maluk – Tongo- Tatar - Batas Kabupaten
Sumbawa Barat;
(4) jaringan jalan kolektor sekunder,
meliputi jalan penghubung Taliwang-
Brang Ene dan Taliwang – Brang Rea,
serta Taliwang – Labuhan Balad;
(5) jaringan jalan kolektor sekunder dan lokal
primer, berupa jalan-jalan yang
menghubungkan antar pusat
kegiatan/ibukota kecamatan dan antar
Sistem Jaringan Transportasi desa-desa dalam satu wilayah kecamatan; Seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa
2.1
Darat (6) Pengembangan jaringan jalan kabupaten Barat
untuk memacu percepatan pembangunan
di wilayah selatan Kabupaten Sumbawa
Barat yaitu jalan lintas selatan Mura-
Jereweh;
(7) Pengembangan jaringan jalan kabupaten
untuk memacu percepatan pembangunan
di wilayah barat yaitu jalan lintas barat
Kabupaten Sumbawa Barat yaitu Poto Tano-
Kiantar-Tuananga-Kertasari;
(8) Pengembangan jaringan jalan kabupaten
sebagai jalur produksi dan distribusi hasil
pertanian di lintas timur yaitu Desaberu –
Rempe – Seteluk dan lintas selatan yaitu
Mura – Desaberu - Tepas;
(9) Pengembangan jaringan jalan lingkar
perkotaan di ibukota kabupaten dan
ibukota kecamatan untuk memacu
percepatan pembangunan di wilayah
perkotaan;

II-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Struktur Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
(10) Pelabuhan penyeberangan Poto Tano di
Kecamatan Poto Tano;
(11) Jaringan prasarana mencakup terminal
Penumpang Tipe B berada di Kota
Taliwang; dan
(12) Pembangunan terminal tipe C tersebar di
Poto Tano, Seteluk, Brang Ene, Brang Rea,
Jereweh dan Sekongkang, serta
pengembangan terminal tipe C di Maluk.
(1) Labuhan Lalar, dan Pelabuhan Benete
sebagai pelabuhan pengumpan.
(2) Desa Benete Kecamatan Maluk sebagai
terminal khusus untuk kepentingan
2.2 Sistem Jaringan Transportasi Laut bongkar-muat pertambangan. Kec. Maluk, Taliwang & Poto Tano
(3) alur pelayaran regional yang meliputi
Pelabuhan Poto Tano - Kayangan, Telong
Elong - Benete, Labuhan Haji - Labuhan
Lalar dan Labuhan Badas - Benete.
Pengembangan Bandar udara Sekongkang dan
2.3 Sitem Jaringan Transportasi Udara pengembangan Bandar udara khusus di Poto Kec. Sekongkang & Poto Tano
Tano
III Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
(1) Peningkatan kapasitas Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD) yang ada meliputi
PLTD Taliwang di Kecamatan Taliwang,
dan PLTD Sekongkang di Kecamatan
Sekongkang;
(2) Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) sebesar 2 x 7 MW di Kertasari
Kecamatan Taliwang; dan
(3) Pemanfaatan sumber energi terbarukan
Sistem Jaringan Energi dan
3.1 lainnya mencakup : Pembangkit Listrik Kec. Taliwang & Sekongkang
Kelistrikan
Tenaga Air (PLTA) Bintang Bano,
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) Rarak Rungis, Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) Mataiyang,
Rarak Rungis, Mantar, Batu Melik, Tongo,
Tatar, Talonang, Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik
Tenaga Gelombang Laut (PLTGL)
Pembangkit Listrik Tenaga Bio
II-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Struktur Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
Energi(PLTBE) dan Pembangkit Listrik
Tenaga Arus Bawah Laut.
(4) Pengembangan jaringan listrik, meliputi
gardu induk di Taliwang Kecamatan
Taliwang, gardu pembagi di masing-masing
ibukota kecamatan, jaringan transmisi
meliputi SUTT Labuhan - Tano dan Tano
– Kertasari, dan jaringan distribusi tersebar
di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa
Barat.
(5) Pengembangan distribusi minyak dan gas
bumi meliputi depo bahan bakar minyak
di Kecamatan Taliwang, dan di
Kecamatan Sekongkang; depo gas di
Seteluk, Sekongkang, Jereweh; dan
pengembangan kilang minyak di Taliwang
dan Seteluk.
(1) Pengembangan jaringan mikro digital
perkotaan di Sekongkang ke masing-
masing : Ai Kangkung (13 km) dan Tatar
(11 km), Seteluk – UPT Tambak Sari
sepanjang 7,5 km, Taliwang – Sampir
sepanjang 4 km;
(2) Penerapan teknologi telematika berbasis
teknologi modern;
(3) Pembangunan teknologi telematika pada
wilayah-wilayah pusat pertumbuhan;
(4) Pengembangan jaringan Seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa
3.2 Sistem Jaringan Telekomunikasi
telekomunikasi dan informasi yang Barat
menghubungkan setiap wilayah
pertumbuhan dengan ibukota
kabupaten;
(5) Pemanfaatan secara bersama pada satu
tower BTS untuk beberapa operator
telepon selular dengan pengelolaan secara
bersama; dan
(6) Pengembangan jaringan televisi dan radio
ke seluruh pelosok pedesaan wilayah
Kabupaten Sumbawa Barat.
(1) Rencana pengembangan wilayah sungai Kec. Poto Tano, Seteluk, Taliwang, Brang
3.3 Sistem Jaringan Sumberdaya Air
(WS) DAS Jereweh dan DAS Rea; Ene, Brang Rea, Jereweh & Sekongkang

II-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Struktur Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
(2) rencana pembangunan
bendungan/bendung/ embung dan sistem
jaringan irigasi yang merupakan
kewenangan pemerintah meliputi
Bendungan Bintang Bano Kecamatan
Brang Rea, dan Danau Rawa Taliwang;
(3) rencana operasi dan pemeliharaan
bendungan/bendung/ embung dan sistem
jaringan irigasi Kalimantong II;
(4) DI Nasional terdapat di DI Bintang Bano;
(5) DI Provinsi meliputi SDI Elang Desa
seluas sekitar 1300 Ha, DI Kalimatong I
seluas 1.550 Ha, DI Kalimatong II seluas
sekitar 2.500 Ha, DI Plampo’o seluas 1.060
Ha;
(6) DI Teknis dan Desa tersebar di seluruh
wilayah Kabupaten Sumbawa Barat;
(7) Pengembangan Embung meliputi Embung
Petara di Desa Lampok Kecamatan Brang
Ene, Embung Murus di Desa Belo
Kecamatan Jereweh, Embung Ai Tabaka di
Desa Kokar Lian Kecamatan Poto Tano dan
Embung Tebo di Desa Tebo Kecamatan
Poto Tano, pengembangan Embung
transmigrasi Talonang Kecamatan
Sekongkang, Embung Tiu Nisung
Kecamatan Seteluk, Embung Batu Melik
Kecamatan Brang Rea;
(8) Rencana pengembangan jaringan
perpipaan air bersih meliputi Kecamatan
Sekongkang, Maluk dan Jereweh;
(9) Saluran perpipaan air baku untuk
memenuhi kebutuhan air bersih di
Kecamatan Taliwang dan Kecamatan
Seteluk;
(10) Instalasi Air Bersih di Kecamatan
Taliwang, Brang Rea, Seteluk dan Brang
Ene;
(11) Sumber Air Baku berasal dari danau, air
permukaan dan air tanah di seluruh
II-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Struktur Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
kecamatan dan reservoar di seluruh
kecamatan;
(12) Rencana pengembangan sumber air baku di
danau, sungai dan mata air
(1) Mengembangkan Tempat Pembuangan
Sementara (TPS) sebanyak kurang lebih
400 unit tersebar pada setiap
kelurahan/desa;
(2) Mengembangkan Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) pada tiga wilayah pelayanan
meliputi wilayah tengah berlokasi di Desa
Batu Putih Kecamatan Taliwang, wilayah
utara di Kecamatan Poto Tano dan di
wilayah selatan di Kecamatan Sekongkang;
(3) Penerapan teknologi tepat guna dalam
pengolahan sampah dengan sasaran
meminimalkan sampah masuk ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA);
(4) Pengembangan sistem terpusat pada
daerah perkotaan tingkat kepadatan
tinggi dan pengembangan sistem individual
Sistem Jaringan Prasarana atau pengelolaan setempat pada daerah Seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa
3.4
Pengelolaan Lingkungan terpencil tingkat kepadatan rendah; Barat
(5) Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan
Recycle) dalam pengelolaan sampah yaitu
penerapan pengurangan sampah,
pengurangan kebiasaan buruk masyarakat
membuang sampah sembarangan dan
mendorong pemakaian bahan yang bisa
didaur ulang;
(6) Drainase primer dilakukan melalui
normalisasi dan penguatan tebing sungai
meliputi DAS Rea dan DAS Jereweh;
(7) Drainase sekunder dilakukan melalui
pembangunan sistem drainase pada daerah
permukiman perkotaan dan perdesaan
yang rawan bencana banjir dan genangan
air limbah menuju drainase primer;
(8) Drainase tersier dilakukan melalui
pembangunan sistem drainase pada

II-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Struktur Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
lingkungan permukiman perkotaan dan
perdesaan menuju drainase sekunder;
(9) Pengembangan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) kabupaten pada kawasan
perkotaan padat penduduk;
(10) Rencana pengembangan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
kabupaten pada kawasan perkotaan padat
penduduk;
(11) Rencana pengembangan limbah Bahan
Berbahaya Beracun (B3);
(12) Penerapan teknologi tepat guna dalam
pengolahan air limbah dengan peran aktif
masyarakat dan swasta, sehingga air
limbah yang dihasilkan dapat dikelola
secara mandiri tanpa mencemari
lingkungan;
(13) Memanfaatkan daerah/kawasan yang
berada disekitar lokasi rawan bencana
dengan topografi yang lebih tinggi dari
lokasi rawan bencana;
(14) Memanfaatkan bangunan publik sebagai
posko – posko evakuasi bencana, meliputi
lapangan umum, Kantor Kecamatan,
Kantor Kelurahan/Desa, maupun ruang
terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau;
(15) Evakuasi diarahkan ke utara (menjauhi
kawasan pesisir untuk kawasan rawan
abrasi pantai dan gelombang pasang; dan
(16) Pengembangan sistem peringatan dini
(early warning system) bencana.

II-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.2. Rencana Pola Ruang Kabupaten Sumbawa Barat

Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW


No. Rencana Pola Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
I Rencana Kawasan Lindung
Upaya perlindungan, konservasi, dan
pelestarian fungsi sumber daya alam dan
Kec. Poto Tano, Seteluk, Taliwang, Brang
1.1 Kawasan Hutan Lindung lingkungannya guna mendukung kehidupan
Rea, Brang Ene, Jereweh dan Sekongkang
secara serasi yang berkelanjutan dan tidak
dapat dikonversi
Kawasan yang memberikan Kawasan resapan air, meliputi Kecamatan
Kec. Seteluk, Jereweh, Brang Rea dan
1.2 perlindungan bagi kawasan Seteluk, Kecamatan Jereweh, Kecamatan Brang
Sekongkang
bawahannya Rea, dan Kecamatan Sekongkang
(1) kegiatan pinggir sungai mampu melindungi
dan memperkuat serta pengaturan aliran
air, dengan tanaman keras dan rib
pengendali saluran air;
(2) daerah sempadan untuk sungai kecil
masing-masing selebar 50 meter dijadikan
kawasan lindung pada kawasan non
pemukiman dan selebar 10 meter untuk
sungai yang melewati pemukiman;
(3) sungai yang terdapat di tengah
pemukiman dapat dilakukan dengan
membuat jalan inspeksi dengan lebar jalan
10 meter;
(4) Kawasan sekitar danau atau waduk Seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa
1.3 Kawasan Perlindungan Setempat
diarahkan ke seluruh kawasan sekitar Barat
danau dan waduk yang tersebar di Danau
Rawa Taliwang, Bintang Bano, Beringin
dan Kalimatong II, lebarnya berimbang
dengan bentuk kondisi fisik danau/waduk
antara 50-100 meter dari titik pasang
tertinggi ke arah darat;
(5) Kawasan sekitar mata air, garis sempadan
ditetapkan sekurang- kurangnya 200 m di
sekitar mata air dan tersebar di beberapa
kecamatan, dengan ketentuan penetapan
perlindungan pada sekitar mata air ini
adalah minimum berjari-jari 200 meter dari
sumber mata air tersebut di luar kawasan

II-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Pola Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
permukiman dan 100 meter di dalam
kawasan permukiman;
(6) Kawasan sempadan pantai ditetapkan
pada kawasan sepanjang tepian pantai
sejauh kisaran 30-250 meter dari pasang
tertinggi secara proporsional sesuai
dengan bentuk, letak dan kondisi fisik
pantai; dan
(7) Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
untuk kawasan perkotaan dikembangkan
pada ibukota kabupaten dan kota
kecamatan dengan ketentuan minimum
luasnya 30% (tiga puluh persen) dari
luas perkotaan
(1) Penataan kawasan dalam rangka
pemeliharaan batas;
(2) Penataan zonasi;
(3) Penyusunan rencana pengelolaan
kawasan suaka alam dan atau kawasan
pelestarian alam;
(4) Pembinaan daya dukung kawasan, antara
lain inventrasisasi/monitoring flora fauna
dan ekosistem, pembinaan dan monitoring
populasi dan habitatnya;
(5) Rehabilitasi kawasan penyangga pada
kawasan cagar alam;
(6) Pariwisata alam dan jasa lingkungan
Kawasan suaka alam, pelestarian Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa
1.4 (studi potensi dan obyek wisata alam dan
alam, dan cagar budaya Barat
jasa lingkungan serta perencanaan aktivitas
pariwisata alam);
(7) Pendidikan bina cinta alam dan
interprestasi (menyusun program
interprestasi);
(8) Pengembangan program dan penelitian
flora, fauna dan ekosistemnya;
(9) Identifikasi/inventariasi sosial budaya
masyarakat;
(10) penguatan pelaksanaan perlindungan dan
pengamanan;
(11) Penguatan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan;

II-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Pola Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
(12) Pengembangan SDM dalam rangka
mendukung pengelolaan KSA dan KPA,
meliputi pendidikan dan pelatihan
terhadap petugas dan masyarakat
setempat;
(13) Pembagunan sarana dan prasarana
dalam rangka menunjang pelaksanaan
kolaborasi, meliputi sarana pengelolaan
dan sarana pemanfaatan; dan
(14) Pembinaan partisipasi masyarakat,
meliputi program peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan kesadaran
masyarakat.
(1) Kawasan rawan bencana angin topan
meliputi kawasan Kecamatan Brang Rea
dan sekitarnya, Labuhan Lalar di
Kecamatan Taliwang, dan Kuang Busir,
Desa Poto Tano di Kecamatan Poto Tano;
(2) Kawasan rawan bencana tanah longsor
meliputi tanah longsor tipe A di kabupaten
Sumbawa Barat meliputi kawasan sekitar
Taliwang (Sebubuk, Pakirum, Poto Batu,
Lamunga), Poto Tano (Kokar Lian), Brang
Rea (Bangkat Monteh), Seteluk, Jereweh,
dan Maluk;
(3) Kawasan rawan bencana kekeringan
Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa
1.5 Kawasan Rawan Bencana Alam meliputi kawasan Sejorong, Maluk,
Barat
Bertong, Tepas, Seteluk dan Poto Tano;
(4) Kawasan rawan bencana banjir meliputi
Daerah sepanjang aliran sungai Brang Rea
di Taliwang dan Brang Benete di Jereweh
serta kawasan Seteluk, Brang Rea dan Brang
Ene;
(5) Kawasan rawan bencana gelombang
pasang meliputi di kawasan pantai bagian
barat dan selatan meliputi Poto Tano,
Kertasari, Labuhan Lalar, Benete, Maluk,
Tongo, Sejorong, dan Sekongkang;
(6) Kawasan rawan tsunami meliputi kawasan
pesisir bagian barat dan selatan meliputi

II-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Pola Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
Benete, Maluk, Tongo, Sejorong, dan
Sekongkang;
(7) Kawasan rawan gempa bumi meliputi
seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
terutama bagian selatan Sumbawa Barat
meliputi Sekongkang dan Maluk.
II Kawasan Budidaya
(1) Pemanfaatan hasil hutan kayu;
(2) Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu;
(3) Pemungutan hasil hutan kayu;
(4) Pemungutan hasil hutan bukan kayu;
(5) Pemanfaatan jasa lingkungan;
(6) Pemanfaatan kawasan;
(7) Pemanfaatan hutan produksi ditujukan
untuk kesinambungan produksi dengan
memperhatikan kualitas lingkungan
melalui pencegahan kerusakan tanah dan
penurunan kesuburan tanah,
mempertahankan bentang alam serta
menjaga ketersediaan air;
(8) Pengembangan kegiatan budidaya hutan
yang dapat mendorong terwujudnya
kegiatan industri pengolahan hasil hutan,
Kawasan Peruntukan Hutan dengan pengembangan jenis tanaman Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa
2.1
Produksi hutan industri melalui pembangunan Barat
Hutan Tanaman Industri (HTI), Hutan
Tanaman Rakyat (HTR), Hutan
Kemasyarakatan (HKm), Hutan Tanaman
Hasil Rehabilitasi (HTHR), Hutan Desa
Restorasi Ekosistem (RE) dan program
lainnya;
(9) Penggunaan kawasan hutan untuk budidaya
tanaman obat, budidaya tanaman hias,
jamur, lebah, penangkaran satwa, budidaya
sarang burung walet serta silvo pastura;
(10) Penggunaan kawasan hutan produksi
untuk kegiatan di luar budidaya hutan
dan hasil hutan yang penggunaannya untuk
kepentingan umum dan bersifat strategis,
dilakukan dengan memperhatikan asas
konservasi tanah dan air serta
II-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Pola Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
mempertimbangkan luas dan jangka waktu;
dan
(11) Percepatan rehabilitasi kawasan hutan
produksi yang mempunyai tingkat
kerapatan tegakan rendah;

Kawasan peruntukan hutan rakyat


dialokasikan pada lahan-lahan non produktif
Kawasan Peruntukan Hutan Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa
2.2 dan berbatasan dengan kawasan hutan yang
Rakyat Barat
direncanakan tersebar di seluruh Kecamatan
di Kabupaten Sumbawa Barat.
(1) Kawasan peruntukan tanaman pangan
tersebar di seluruh Kabupaten Sumbawa
Barat dengan luas kurang lebih 7.750
Hektar, yang terdiri atas beririgasi teknis
dengan tanaman pangan berkelanjutan dan
lahan kering dengan tanaman pangan
berkelanjutan terdapat di Kecamatan Poto
Tano, sebagian Kecamatan Seteluk,
Taliwang, dan Sekongkang.
(2) Kawasan peruntukan hortikultura tersebar
di seluruh Kabupaten Sumbawa Barat
diarahkan di lahan pertanian yang berada
di kawasan perkotaan;
(3) Pengembangan perkebunan kelapa
diarahkan di Kecamatan Taliwang, Seteluk, Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa
2.3 Kawasan Peruntukan Pertanian
Jereweh, Brang Ene, Poto Tano, dan Brang Barat
Rea serta mempertahankan perkebunan
kelapa yang sudah ada di Kecamatan Maluk
dan Sekongkang seluas kurang lebih 1.055
Hektar;
(4) Pengembangan perkebunan kopi diarahkan
di Kecamatan Brang Rea dan Brang Ene
seluas kurang lebih 235 Hektar;
(5) Pengembangan perkebunan jambu mete
diarahkan di semua kecamatan yang ada di
Kabupaten Sumbawa Barat seluas kurang
lebih 1.335 Hektar;
(6) Pengembangan komoditi Sorgum dan Sisal
yang berada di Kecamatan Maluk dan
Sekongkang;

II-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Pola Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
(7) Pengembangan kacang tanah di Samarekat,
Kecamatan Poto Tano;
(8) Kawasan peruntukan peternakan
diprioritaskan dikembangkan di setiap
kecamatan dalam rangka mendukung
program Bumi Sejuta Sapi (BSS);
(9) Pembangunan Rumah Potong Hewan
(RPH) berstandar internasional di
Kecamatan Poto Tano, peningkatan
fungsi dan fasilitas pasar hewan di
Kecamatan Poto Tano, dan pembangunan
pasar hewan di Kecamatan Jereweh;
(10) Pengembangan dan pengelolaan peternakan
dilakukan dengan cara peningkatan
produksi ternak, penggemukan ternak,
pembibitan ternak, penyediaan pakan
ternak, dan pengembangan industri
pengolahan hasil ternak.

(1) Pengembangan Kawasan Konservasi


Perairan di sekitar gugusan Gili Balu;
(2) Pengembangan perikanan tangkap skala
kecil meliputi perairan pulau, perairan
teluk, dan perairan pantai;
(3) Pengembangan perikanan tangkap skala
besar meliputi perairan lepas pantai yang
meliputi wilayah teritorial Kabupaten
Sumbawa Barat.
(4) Pengembangan kawasan budidaya
Kawasan Peruntukan Perikanan perikanan air tawar diarahkan di Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa
2.4
dan Kelautan Kecamatan Seteluk, Kecamatan Taliwang, Barat
Kecamatan Brang Rea, Kecamatan Brang
Ene, Kecamatan Maluk, Kecamatan
Jereweh, dan Kecamatan Sekongkang;
(5) Pengembangan kawasan perikanan
budidaya air payau/tambak diarahkan di
Kawasan Labuhan Lalar di Kecamatan
Taliwang, Kawasan Kertasari di Kecamatan
Taliwang, Kawasan Batu Putih di
Kecamatan Taliwang, Kawasan Poto Tano di
Kecamatan Poto Tano, Kawasan Tambak

II-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Pola Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
Sari, Kiantar Tuananga di Kecamatan Poto
Tano, Kawasan Kuang Busir di
Kecamatan Poto Tano, Kawasan Pasir
Putih di Kecamatan Maluk, Kawasan
Benete di Kecamatan Maluk, Kawasan Goa
– Dasan Anyar di Kecamatan Jereweh dan
Kawasan Sekongkang Barat di Kecamatan
Sekongkang;
(6) Budidaya mutiara diarahkan di Kecamatan
Taliwang dan Kecamatan Poto Tano;
(7) Budidaya rumput laut diarahkan di
Labuhan Kertasari, Jelenga, dan Poto Tano;
dan budidaya perikanan lainnya yang
diarahkan di semua desa- desa pesisir di
Kabupaten Sumbawa Barat.
(1) Pertambangan mineral logam terletak
di kawasan Batu Hijau Kecamatan
Sekongkang;
(2) Pertambangan mineral bukan logam dan
Kawasan Peruntukan batuan diarahkan di seluruh wilayah Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa
2.5
Pertambangan kecamatan; dan Barat
(3) Potensi pertambangan mineral logam,
bukan logam dan batuan tersebar di
semua kecamatan sesuai potensi
masing-masing kecamatan
(1) Permukiman perkotaan diarahkan wilayah
perkotaan Taliwang, Perkotaan Seteluk,
Perkotaan Brang Rea, Perkotaan Brang
Ene, Perkotaan Poto Tano, Perkotaan
Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa
2.6 Kawasan Peruntukan Permukiman Maluk, Perkotaan Jereweh, dan Perkotaan
Barat
Sekongkang;
(2) Permukiman perdesaan diarahkan pada
kawasan perdesaan pertanian dan
perdesaan pesisir.
Kawasan sentra industri sedang dan
industri rumah tangga diarahkan sentra
industri pengolahan hasil perikanan di Labuhan Kec. Taliwang, Maluk & Poto Tano
2.7 Kawasan Peruntukan Industri
Lalar, sentra industri pengolahan di Taliwang
dan Maluk, dan sentra industri maritim di Poto
Tano.

II-21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW
No. Rencana Pola Ruang Waktu Pelaksanaan
Arahan Pemanfaatan Lokasi 2011- 2017- 2022- 2027-
2016 2021 2026 2031
(1) Pengembangan kawasan wisata alam
diarahkan di Kawasan wisata Danau Rawa
Taliwang, Kawasan wisata air terjun
Pemurun, Kawasan wisata air terjun Batu
Nisung, Kawasan wisata Gua Member,
Kawasan wisata Air terjun Sinar Panujan,
Kawasan wisata Air terjun Rarak Ronges,
Kawasan wisata air terjun Sapura Tangkel,
Kawasan wisata pantai pasir putih Poto
Tano, Kawasan wisata pantai Labuhan
Balad, Kawasan wisata pantai Poto Batu,
Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa
2.8 Kawasan Peruntukan Pariwisata Kawasan wisata pantai Labuhan Lalar,
Barat
Kawasan wisata pantai pasir putih Jereweh,
Kawasan wisata pantai Jelenga, Kawasan
wisata pantai Benete, Kawasan wisata
pantai Maluk, Kawasan wisata bahari Gili
Balu, Kawasan wisata pantai Pesin dan
pantai Lawar, Tiu Kelamu Seran, Ai Boro
Senayan;
(2) Pengembangan wisata budaya mencakup,
Kawasan wisata Cagar Budaya Desa Mantar
dan Kawasan wisata Makam Seran di Desa
Seran.
(1) Kawasan peruntukan perdagangan dan
jasa dikembangkan di Perkotaan Taliwang,
Perkotaan Seteluk, Perkotaan Brang Rea,
Perkotaan Brang Ene, Perkotaan Poto
Tano, Perkotaan Maluk, Perkotaan Jereweh
dan Perkotaan Sekongkang;
(2) Kawasan peruntukan pusat pemerintahan
terletak di Taliwang untuk pemerintahan
Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa
2.9 Kawasan Peruntukan Lainnya kabupaten dan ibukota kecamatan untuk
Barat
pusat pemerintahan kecamatan.
(3) Kawasan peruntukan pertahanan keamanan
terdiri atas Komando Distrik Militer
(Kodim) yang terdapat di Taliwang,
Komando Rayon Militer (Koramil) yang
terdapat di seluruh kecamatan; dan
(4) Kawasan lain yang ditetapkan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.

II-22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Praktek pengelolaan saat ini belum cukup memenuhi tujuan dari
perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan dari sumberdaya pesisir dan
pantai tersebut. Eksploitasi dan pemanfaatan sumberdaya telah
mengakibatkan kerusakan lingkungan yang luas, dimana sebagian besar
oleh tidak adanya (1) pendekatan terpadu dalam perencanaan dan
pengelolaan kawasan pesisir, (2) kurangnya informasi dan data sebagai
dasar dalam pengambilan kebijkan pengelolaan, (3) transparansi dalam
pengalokasian pemanfaatan sumberdaya, dan (4) kurang keterlibatan
masyarakat lokal dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sumberdaya
laut.

ZONA
UTARA

ZONA
BARAT

ZONA
SELATAN

Gambar 2.1. Zonasi Pengembangan Kawasan Pesisir

II-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pesisir
diperlukan adanya kebijakan prioritas pengembangan kawasan pesisir
daerah yang terbagi menjadi 3 (tiga) zona pemanfaatan ruang yang sesuai
dengan posisi perwilayahannya, yakni (1) Zona Utara yang meliputi wilayah
Kecamatan Poto Tano dan sekitarnya dengan potensi seperti budidaya
tambak udang, rumput laut, mutiara, keramba jaring apung dan wisata
bahari, (2) Zona Barat yang meliputi wilayah Kertasari, Balat, Tanjung
Beru, Labuhan Lalar, Jelenga, Benete dan Maluk dengan potensi rumput
laut, perikanan laut, mutiara dan wisata bahari (3) Zona Selatan yang
meliputi wilayah Kecamatan Sekongkang dan sekitarnya dengan potensi
perikanan laut, rumput laut dan budidaya mutiara.

Pariwisata merupakan sebuah aspek penting dan integral dari strategi


pengembangan suatu daerah. Sektor pariwisata sekarang ini telah banyak
memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah yang mengedepankan
sektor pariwisata sebagai sektor utama dalam pengembangan wilayah,
antara lain sebagai stimulasi pengembangan regional dan penciptaan
lapangan kerja. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah menetapkan
pengembangan kawasan parawisata daerah sebagai fokus prioritas yang
meliputi (1) pengembangan kawasan wisata alam pantai yang tersebar di 8
(delapan) lokasi, (2) pengembangan kawasan wisata alam pegunungan yang
tersebar di 6 (enam) lokasi, (3) pengembangan kawasan budaya daerah
yang tersebar di 4 (empat) lokasi, dan (4) pengembangan kawasan wisata
minat khusus yang tersebar di 3 (tiga) lokasi.

II-24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Pantai Poto Tano

Pantai Sepakek

Perkampungan Desa Mantar

Gua Mumbers
Makam Raja Datu Seran
Bendungan Bintang Bano
Danau Taliwang
Agro Wisata
Makam Datu Pangeran Kerapan Kerbau
Pantai Balad

Pantai Poto Batu Air Terjun Panujan


Air Terjun Sapura Tangkel
Pantai Jelenga

Pantai Maluk

Tambang Batu Hijau

Pantai Yoyo

Pantai Pesin

Gambar 2.2. Peta Lokasi Potensi Pengembangan Pariwisata Daerah

2.1.2 Demografi

Kabupten Sumbawa Barat secara administratif terdiri dari 8 kecamatan,


57 desa dan 8 kelurahan dengan jumlah penduduk yang terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya, dimana rata-rata mengalami pertumbuhan
2,83% per tahun dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Berdasarkan
proyeksi, jumlah penduduk Sumbawa Barat tahun 2015 tercatat 133.391
jiwa yang terdiri atas 67.525 jiwa laki-laki dan 65.866 jiwa perempuan,
dimana jumlah penduduk laki-laki masih lebih banyak dari jumlah
penduduk perempuan dengan sex ratio mencapai 103 atau dengan kata
lain setiap 100 orang perempuan terdapat 103 orang laki-laki.

II-25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Jika dikelompokan menurut usia maka dapat dilihat bahwa penduduk
Sumbawa Barat didominasi oleh usia muda dimana penduduk usia
produktif lebih banyak dibanding penduduk usia lansia. Meskipun
demikian, penduduk usia muda dengan umur 15 tahun juga relatif besar.
Oleh karena itu, Angka ketergantungan penduduk di Kabupaten Sumbawa
Barat tahun 2014 sebesar 55, yang mana berarti dari 100 penduduk usia
produktif menanggung 55 penduduk usia tidak produktif. Tingginya
persentase penduduk usia produktif menandakan Kabupaten Sumbawa
Barat mengalami bonus demography.

Penyebaran penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat belum merata, lebih


dari 38,39% penduduk Kabupaten Sumbawa Barat bermukim di
Kecamatan Taliwang, sedangkan sisanya tersebar di kecamatan lainnya.
Jumlah penduduk yang cukup besar di Kecamatan Taliwang menyebabkan
kepadatan penduduk di kecamatan ini mencapai 132 jiwa/Km2.
Sedangkan kecamatan lainnya memiliki kepadatan penduduk yang
bervariasi, Kecamatan Sekongkang memiliki kepadatan penduduk yang
paling kecil hanya 25 jiwa/Km2, kemudian Kecamatan Jereweh dengan
kepadatan 36 jiwa/Km2, Kecamatan Brang Ene 41 jiwa/Km2, Kecamatan
Poto Tano 66 jiwa/Km2, Kecamatan Brang Rea 67 jiwa/Km2, Kecamatan
Seteluk 74 jiwa/Km2, dan Kecamatan Maluk sebagai wilayah terpadat di
Kabupaten Sumbawa Barat dengan kepadatan mencapai 144 jiwa/Km2.

Memperhatikan kondisi penyebaran penduduk yang masih jarang,


Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat mengeluarkan kebijakan untuk
membuka daerah transmigrasi khususnya di wilayah Kecamatan
Sekongkang dan tahun 2009 telah tercatat 1.738 jiwa yang berasal dari
berbagai daerah di Indonesia.

II-26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.3. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015
135,000 16.00
14.00
130,000
12.00
125,000
10.00
120,000 8.00
6.00
115,000
4.00
110,000
2.00
105,000 -
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Grafik 2.4. Piramida Penduduk Kabupaten Sumbawa Barat


Tahun 2015

75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0

laki-laki perempuan

Berdasarkan data Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa Barat,


jumlah pemeluk agama Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2014 yang
terdiri dari pemeluk Agama Islam mencapai 128.085 jiwa (98,74%),
kemudian pemeluk Agama Kristen/Katolik sebanyak 437 jiwa (0,34%) dan
Agama Hindu sebanyak 1.201 jiwa (0,93%).
Tabel 2.3. Jumlah Pemeluk Agama Berdasarkan Wilayah Tahun 2014
Kristen/
No. Wilayah Islam Hindu Budha Lainnya
Katolik
1. Sekongkang 8.910 148 133 - -
2. Jereweh dan Maluk 22.462 255 70 - -
Taliwang dan
3. 55.517 34 21 - -
Brang Ene
4. Brang Rea 14.160 - - - -
Seteluk dan Poto
5. 27.036 - 977 - -
Tano
Jumlah 128.085 437 1.201 - -

II-27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Indikator utama kesejahteraan dan pemerataan ekonomi adalah


meningkatnya pendapatan per kapita penduduk yang diikuti dengan
kesenjangan pendapatan yang rendah. Pembahasan yang terkait dengan
hal tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Product Domestic Regional Bruto (PDRB)

PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang diciptakan dari seluruh


aktivitas perekonomian di suatu daerah tanpa memperhatikan
kepemilikan faktor produksi. PDRB mengambarkan kemampuan suatu
daerah dalam mengelola sumber daya alam manusia untuk
menciptakan nilai tambah, dengan demikian ketersediaan sumberdaya,
baik yang bersifat fisik maupun non fisik, merupakan salah satu faktor
yang ikut menentukan besaran PDRB yang dihasilkan.

Kabupaten Sumbawa Barat memiliki potensi bahan tambang


berorientasi ekspor yang sudah kelola dan berproduksi seara komersial
bahkan sebelum daerah ini terbentuk. Produk dari bahan tambang
tersebut (termasuk dalam sub sektor pertambangan non migas)
menjadi pendorong utama penciptaan nilai tambah bruto bagi
Kabupaten Sumbawa Barat bahkan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Pada tahun 2010-20014 (5 tahun terakhir) sub sektor pertambangan


non migas menghasilkan sekitar 28,98%-36,63% nilai tambah bruto
yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi di Nusa Tenggara Barat
sedangkan untuk Kabupaten Sumbawa Barat sharing sub sektor
pertambangan non migas mencapai 72,16% - 91,06% pada priode yang
sama.

Dengan sharing tersebut, nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh


Kabupaten Sumbawa Barat sangat dipengaruhi oleh fluktuasi produksi
dan permintaan komoditi sub sektor pertambangan non migas
II-28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
(konsentrat tembaga) di pasar global. Pengaruh yang relatif besar
tersebut mengaburkan kinerja sektor-sektor lain yang bersentuhan
langsung dengan aktifitas sebagian besar masyarakat Sumbawa Barat.

Mengingat kondisi tersebut, perhitungan PDRB Kabupaten Sumbawa


Barat disajikan dalam dua versi, pertama PDRB dengan sub sektor
pertambangan non migas yang mencakup total nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh sektor produksi yang beroperasi di wilayah
Kabupaten Sumbawa Barat, versi kedua adalah PDRB tanpa sub sektor
pertambangan non migas yaitu perhitungan nilai tambah bruto dengan
memisahkan nilai tambah yang dihasilkan dari sub sektor
pertambangan non migas.

Selama priode 2010-2015 PDRB Kabupaten Sumbawa Barat termasuk


sub sektor pertambangan non migas atas dasar harga berlaku (ADHB)
terus mengalami penurunan. Pada tahun 2010, nilai PDRB mencapai
Rp.20,46 triliun terus mengalami penurunan menjadi Rp.13,8 triliun
pada tahun 2011, kemudian turun menjadi Rp.10,32 triliun pada
tahun 2012, Rp.9,95 triliun pada tahun 2013 dan menurun kembali
pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp.9,45 triliun, tetapi pada tahun
2015 mengalami peningkatan yang sangat tinggi menjadi Rp.21,21
triliun, hal ini tidak terlepas dari ditundanya pemberlakuan undang-
undang minerba dan rampungnya pembukaan fase ketujuh PT. NNT,
sehingga mendorong nilai tambah di tahun 2015 hingga 133,65%.

Grafik 2.4. PDRB Sumbawa Barat ADHB dan ADHK 2010 Termasuk Sub
Sektor Pertambangan Non Migas Tahun 2010-2015 (Triliun Rp.)
25 22.92
20.46 21.21
20.46
20
13.8
14.69
15 10.83
10.32 11.21 9.44 11.07
9.95 ADHB
10 ADHK 2010

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

II-29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
PDRB ADHB menggambarkan perkembangan PDRB yang disebabkan
oleh peningkatan volume produksi sekaligus perubahan tingkat harga
barang dan jasa dihasilkan. Untuk mengukur peningkatan produksi
secara nyata pengaruh faktor harga perlu dihilangkan dengan cara
menghitung PDRB atas dasar harga konstan 2010 (ADHK 2010).
Peningkatan kapasitas produksi barang dan jasa yang dihasilkan dari
tahun ketahun atas dasar harga konstan tahun tertentu bisa
digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah.

Jika dinilai menggunakan ADHK 2010 PDRB Kabupaten Sumbawa


Barat termasuk sub sektor pertambangan non migas tahun 2010-2015
mengalami fluktuatif. Tahun 2010 PDRB Sumbawa Barat ADHK 2010
Rp.20,46 triliun mengalami penurunan menjadi Rp.14,69 triliun tahun
2011 dan menurun kembali pada tahun 2012 menjadi Rp.10,83 triliun.
Kemudian meningkatkan pada tahun 2013 menjadi Rp.11,21 triliun
dan menurun tipis pada tahun 2014 menjadi Rp.11,17 triliun,
selanjutnya naik menjadi Rp.22,92 triliun pada tahun 2015.

2. Struktur Ekonomi

Struktur perekonomian sebagian masyarakat Sumbawa Barat berada


pada kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dan kategori
Pertambangan dan Penggalian, hal ini terlihat dari besarnya peranan
masing-masing kategori ini terhadap pembentukan PDRB Sumbawa
Barat. Sumbangan terbesar dari tahun 2010 hingga 2015 dihasilkan
oleh kategori Pertambangan dan Penggalian.

Keadaan ini menggambarkan betapa berpengaruhnya aktivitas


pertambangan terhadap perekonomian di Kabupaten Sumbawa Barat.
Meskipun Peranan dari Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
hanya sebesar 6,9%, namun berdasarkan data sakernas 2013 yang
dipublikasikan oleh BPS, sebesar 38,11% Penduduk usia 15 tahun
keatas yang bekerja di Kabupaten Sumbawa Barat menggantungkan

II-30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
kehidupannya pada kategori ini. Sementara itu, peranan kategori
lainnya masih berada di bawah 6%.

Tabel 2.4. Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010─2015(%)

LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012 2013 2014 2015


A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,4 3,8 5,49 5,92 6,94 3,53
B Pertambangan dan Penggalian 91,1 85,4 78,64 76,20 71,88 85,97
C Industri Pengolahan 0,2 0,3 0,38 0,41 0,45 0,22
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,0 0,0 0,02 0,02 0,03 0,01
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 0,0 0,0 0,01 0,02 0,02 0,01
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 1,3 2,0 2,82 3,09 3,65 1,82
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 1,7 2,9 4,33 4,89 5,78 2,87
Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 1,0 1,6 2,33 2,66 3,05 1,50
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 0,2 0,3 0,40 0,50 0,61 0,30
Minum
J Informasi dan Komunikasi 0,1 0,2 0,38 0,42 0,50 0,24
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,2 0,3 0,54 0,61 0,72 0,35
L Real Estat 0,4 0,7 1,01 1,17 1,42 0,69
M,N Jasa Perusahaan 0,0 0,0 0,05 0,06 0,06 0,03
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 0,6 1,1 1,56 1,76 2,26 1,13
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 0,5 0,8 1,20 1,36 1,59 0,80
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,2 0,2 0,34 0,38 0,44 0,22
R,S,T, Jasa lainnya 0,2 0,3 0,49 0,54 0,60 0,30
U
Produk Domestik Regional Bruto 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Jika ditelaah dari tahun ke tahun, peranan kategori pertambangan dan


penggalian semakin menurun. Pada tahun 2010 peranan kategori
pertambangan dan penggalian mencapai 91,1%, sedangkan tahun 2015
hanya sebesar 85,97%.

3. Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Sumbawa Barat pada selama tahun 2011 hingga 2015


berfluktuatif. Laju pertumbuhan PDRB Sumbawa Barat tahun 2011
mengalami penurunan hingga mencapai -28,18%, sedangkan tahun
2013 mengalami kenaikan sebesar 3,53%. Akan tetapi pada tahun 2014
kembali berkontraksi sebesar 1,32% dan meningkat sebesar 107,07
pada tahun 2015.

II-31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.6. Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2011-2015
(Termasuk Sub Sektor Pertambangan Non Migas)
25.00 120
100
20.00
80

15.00 60
40 Nilai PDRB (Rp.)

Laju Perubahan (%)


10.00 20
0
5.00
-20
- -40
2011 2012 2013 2014 2015

Apabila diamati pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumbawa Barat


sejalan dan searah dengan pertumbuhan kategori pertambangan dan
penggalian. Adapun untuk kategori-kategori lainnya berturut-turut
selama 5 tahun terakhir hampir semuanya mencatat pertumbuhan
yang positif. Pada tahun 2015 kategori-kategori mengalami tumbuh
yang positif yang ditopang oleh kategori pertambangan dan penggalian
dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 133,65%. Sedangkan kategori
pengadaan listrik dan gas mengalami konstraksi 7,85%.

Kategori-kategori yang mengalami pertumbuhan positif di antaranya


kategori informasi dan komunikasi sebesar 8,49%, kategori Jasa
pendidikan mencatat sebesar 7,20%, kategori jasa keuangan dan
asuransi mengalami kenaikan sebesar 6,82%. Kategori jasa pertanian,
kehutanan dan perikanan yang mana sebagian besar rumah tangga
bekerja di kategori ini mampu mengalami kenaikan sebesar 6,06%.
Kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencatat laju
pertumbuhan sebesar 6,11% serta kategori pengadaan air, pengelolaan
sampah, limbah dan daur ulang mencatat kenaikan sebesar 8,94%.

II-32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.5. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2011 - 2015 (%)

LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014 2015


A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6,8 6,72 2,11 5,68 6,06

B Pertambangan dan Penggalian -31,6 -31,34 3,19 -2,75 133,65

C Industri Pengolahan 3,7 4,87 4,40 3,77 3,64

D Pengadaan Listrik dan Gas 18,0 14,60 21,10 18,95 -7,85

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 11,9 11,33 11,84 4,64 8,94

F Konstruksi 4,1 5,19 4,87 6,05 4,97


Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
G 7,6 8,69 6,91 4,50 4,94
Motor
H Transportasi dan Pergudangan 7,9 8,70 7,36 0,68 3,25

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6,5 7,27 5,20 0,34 2,13

J Informasi dan Komunikasi 12,6 14,38 6,09 7,70 8,49

K Jasa Keuangan dan Asuransi 12,2 11,02 5,47 5,86 6,82

L Real Estat 7,8 6,69 5,16 5,29 5,58

M,N Jasa Perusahaan 4,0 4,99 3,13 -1,13 3,31


Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
O 3,0 0,55 4,25 2,24 2,20
Wajib
P Jasa Pendidikan 8,4 7,32 6,31 7,20 7,20

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,7 5,65 6,06 5,31 6,11

R,S,T,U Jasa lainnya 7,5 4,17 5,52 2,71 6,31

Produk Domestik Regional Bruto -28,2 -26,27 3,53 -1,32 107,07

Kategori industri pengolahan tumbuh sebesar 3,64%, kategori


perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
tumbuh sebesar 4,94%. Sedangkan untuk kategori transportasi dan
pergudangan, kategori penyediaan akomodasi dan makan minum,
kategori administrasi pemerintahan; pertahanan dan jaminan sosial,
dan kategori jasa lainnya mengalami pertumbuhan masing-masing
3,25%, 2,13%, dan 2,20% serta 6,31%.

PDRB termasuk sub sektor pertambangan non migas tidak sepenuhnya


mencerminkan strukur perekonomian masyarakat Sumbawa Barat,
mengingat produk yang dihasilkan merupakan produk ekspor yang
tidak masuk dalam sistem perekonomian Sumbawa Barat, di samping
itu tenaga kerja yang terserap di sektor pertambangan non migas

II-33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
sebagian tenaga kerja dari luar Sumbawa Barat, sehingga transfer out
pendapatan keluar Sumbawa Barat diperkirakan relatif besar.

Penghitungan PDRB Kabupaten Sumbawa Barat tidak termasuk sub


sektor pertambangan non migas diperlukan untuk memberikan
gambaran yang lebih mendekati mengenai kondisi ekonomi Kabupaten
Sumbawa Barat. Dengan mengeluarkan nilai tambah yang dihasilkan
oleh sub sektor pertambangan non migas dapat diketahui struktur
produksi barang dan jasa yang utamanya untuk memenuhi kebutuhan
domestik Sumbawa Barat. Jika sub sektor pertambangan non migas
dikeluarkan PDRB yang dihasilkan oleh Kabupaten Sumbawa Barat
tidak berfluktuasi seperti halnya jika termasuk sub sektor
pertambangan non migas. Hal tersebut disebabkan tidak ada sektor
atau sub sektor yang memiliki peranan sangat dominan.

Pada priode tahun 2010-2015 PDRB Kabupaten Sumbawa Barat tidak


termasuk sub sektor pertambangan non migas atas dasar harga
berlaku (ADHB) terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada
priode tahun 2010-2015 PDRB Sumbawa Barat mengalami terus
peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.

Tabel 2.6. PDRB ADHB Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015


(Tidak Termasuk Sub Sektor Pertambangan Non Migas)

PDRB Peningkatan PDRB


Tahun
(Miliar Rp.) (Miliar Rp.)
2010 1.910,39 110,65
2011 2.102,70 192,31
2012 2.292,47 189,77
2013 2.460,69 168.22
2014* 2.756,63 295.94
2015** 3.085,90 329.27

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sumbawa Barat ADHK 2010 tidak


termasuk sub sektor pertambangan non migas selama periode tahun
2011-2015 mengalami pertumbuhan antara 7,34% sampai 12,03%
dengan rata-rata pertumbuhan 10,08% per tahun.

II-34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.7. Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2011-2015
(Tidak Termasuk Sub Sektor Pertambangan Non Migas)

3000000.00 8
7
2500000.00
6
2000000.00
5
1500000.00 4 Nilai PDRB (Rp. Juta)

Laju Pertumbuhan (%)


3
1000000.00
2
500000.00
1
0.00 0
2011 2012 2013 2014 2015

4. Pendapatan Per Kapita

Kondisi perkembangan PDRB Kabupaten Sumbawa Barat baik tanpa


sub sektor pertambangan non migas maupun termasuk sub sektor
pertambangan non migas memberikan implikasi kepada perubahan
pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Sumbawa Barat.

PDRB per kapita merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan yang


diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun. Besaran PDRB per
kapita dapat digunakan sebagai indikator yang menunjukan tingkat
kemakmuran penduduk namun bukan ukuran mutlak dan akurat.

PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB dengan
jumlah penduduk. Untuk mengetahui adanya pertumbuhan tingkat
kesejahteraan masyrakat, dilakukan penghitungan PDRB per kapita
atas dasar harga konstan (ADHK) 2010.

Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Sumbawa Barat termasuk


sub sektor pertambangan non migas dari tahun 2011 sampai tahun
2015 dapat dilihat pada tabel 2-4. PDRB Per kapita Sumbawa Barat
tahun 2011 sebesar Rp.118.900.421,- jumlah tersebut terus
mengalami kontraksi hingga mencapai Rp.72.860.508,- pada tahun
II-35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2014, namun mengalami peningkatan yang sangat tinggi pada tahun
2015 yang mencapai Rp.159.035.493,-. Besaran tersebut belum
menggambarkan tingkat pendapatan riil yang diterima masyarakat
menginggat transfer out pendapatan yang dibawah keluar Sumbawa
Barat oleh pemilik faktor produksi terutama pada sub sektor
pertambangan non migas sangat besar.

Tabel 2.7. PDRB Per Kapita Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2011-2015
(Rp. Juta)
RINCIAN 2011 2012 2013 2014* 2015**

A.TERMASUK SUB SEKTOR PERTAMBANGAN NON MIGAS


I. ATAS DASAR HARGA BERLAKU
I. PDRB Per Kapita (Rp.) 118,900,421.06 87,035,927.59 78,951,834.70 72,803,263.07 159,035,493.77
2. Laju Pertumbuhan (%) -33.21 -26.8 -9.29 -7.79 118.45
II. ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010
1. PDRB Per Kapita (Rp.) 126,581,724.71 91,364,640.67 89,011,400.09 85,341,618.23 171,856,972.17
2. Laju Pertumbuhan (%) -28.9 -27.82 -2.58 -4.12 101.38
B. TIDAK TERMASUKSUB SEKTOR PERTAMBANGAN NON MIGAS
I. ATAS DASAR HARGA BERLAKU
I. PDRB Per Kapita (Rp.) 18,109,266.83 19,328,123.40 19,523,452.93 21,249,993.91 23,134,285.97
2. Laju Pertumbuhan (%) 8.97 6.73 1.01 8.84 8.87
II. ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010
1. PDRB Per Kapita (Rp.) 17,523,430.14 18,307,181.56 18,073,141.78 18,368,960.57 18,768,795.28
2. Laju Pertumbuhan (%) 5.44 4.47 -1.28 1.64 2.18

PDRB per kapita Kabupaten Sumbawa Barat tidak termasuk sub sektor
pertambangan non migas tahun 2011 sekitar Rp.18.109.266,-, pada
tahun 2012 dan 2014 mengalami penurunan, namun pada tahun 2014
dan 2015 mengalami peningkatan seiring peningkatan PDRB yang
dihasilkan dimana pada tahun 2015 PDRB per kapita mencapai
Rp.23.134.285,-. Peningkatan PDRB per kapita terbesar terjadi tahun
2015 yang mencapai 8,87%.

II-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.8. Laju Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita Penduduk
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015 ADHB
(termasuk sub sektor pertambangan non migas)
180,000,000.00 140.00

160,000,000.00 120.00

140,000,000.00 100.00
80.00
120,000,000.00
60.00
100,000,000.00
40.00
80,000,000.00
20.00
60,000,000.00
-
40,000,000.00 (20.00)
20,000,000.00 (40.00)
- (60.00)
2011 2012 2013 2014 2015

pendapatan per kapita (Rp.) laju pertumbuhan (%)

Grafik 2.9. Laju Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita Penduduk


Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015 ADHB
(tidak termasuk sub sektor pertambangan non migas)
25,000,000 10
9
20,000,000 8
7
15,000,000 6
5
10,000,000 4
3
5,000,000 2
1
- 0
2011 2012 2013 2014 2015
pendapatan per kapita (Rp.) laju pertumbuhan (%)

Memperhatikan gambaran kondisi pendapatan per kapita penduduk


Kabupaten Sumbawa Barat baik termasuk sub sektor pertambangan
non migas maupun tidak termasuk sub sektor pertambangan non
migas, menunjukkan perbedaan yang sangat jauh artinya bahwa terjadi
kesenjangan (gap) pendapatan per kapita penduduk Kabupaten
Sumbawa Barat yang sangat lebar dengan nilai mencapai

II-37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Rp.135.901.207,- ADHB pada periode tahun 2015. Hal ini,
memperlihatkan bahwa pengaruh PT. NNT hanya dinikmati oleh
sebagian kecil masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat.

Grafik 2.10. Perbandingan Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten


Sumbawa Barat ADHB Termasuk Sub Sektor Pertambangan Dan Tidak
Termasuk Sub Sektor Pertambangan

180,000,000

160,000,000

140,000,000

120,000,000

100,000,000 gap 153 jt


non tambang (Rp.)

80,000,000 tambang (Rp.)

60,000,000

40,000,000

20,000,000

-
2011 2012 2013 2014 2015

5. Inflasi

Indikator kenaikan harga secara umum dapat dilihat dari angka inflasi.
Inflasi adalah proses perubahan harga, bukan tinggi-rendahnya tingkat
harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukan inflasi. Inflasi terjadi jika proses kenaikan harga
berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh
mempengaruhi.

Sejak Tahun 2012, penghitungan inflasi dilakukan pada 82 Kabupaten


Kota di 33 Provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Kabupaten Sumbawa
Barat tidak termasuk daerah sampel penghitungan inflasi nasional. Di
Provinsi Nusa Tenggara Barat terdapat dua Kota yang menjadi kota
penghitungan inflasi, yakni Kota Mataram dan Kota Bima. Kota Bima

II-38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
mulai bergabung menjadi salah satu kota perhitungan inflasi sejak
tahun 2008. Keadaan inflasi Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2006-
2007 diwakili oleh inflasi kota mataram, sedangkan mulai tahun 2008
hingga sekarang diwakili oleh inflasi gabungan NTB (gabungan inflasi
Kota Mataram dan Kota Bima).

Tabel 2.8. Inflasi Kota Bima, Kota Mataram, dan Gabungan


Tahun 2006-2015 (%)
Tahun Angka Inflasi
Kota Kota Gabungan
Mataram Bima
2006 4,17 -
2007 8,76 -
2008 13,01 14.36 13,29
2009 3,14 4.09 3,34
2010 11.07 6.35 10,08
2011 6.38 7.19 6,55
2012 4,10 3,61 4,00
2013 9,27 10,42 9,51
2014 7,18 7,37 7,23
2015 3,25 4,11 3,41

Inflasi Gabungan NTB berfluktuatif setiap tahunnya. Mulai dari tahun


2015 inflasi gabungan NTB dapat ditekan hingga 3,41%. Hal ini
menandakan kenaikan harga yang terjadi dalam kurun waktu tahun
2015 tidak melonjak tinggi. Inflasi tersebut disumbangkan oleh Kota
Mataram sebesar 3,25%, dan Kota Bima sebesar 4,11%. Sedangkan,
pada tahun 2014 inflasi gabungan berada di kisaran 7,23%.

Grafik 2.11. Inflasi Gabungan Nusa Tenggara Barat


Tahun 2008-2015 (%)

14
13.29
12
10.08 9.51
10

8
7.23
6.55
6

4
3.34 3.41
4
2

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

II-39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Bila dibandingkan tahun 2014 dan 2015 laju inflasi berdasarkan
kelompok pengeluaran, kondisi tahun 2015 cenderung lebih stabil dan
lebih rendah dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2013 terjadi
kenaikan yang signifikan pada kelompok bahan makanan hingga
mencapai 17,74%.

Pada tahun 2014, komoditi bahan makanan berhasil ditekan hingga


5,92%. Sedangkan komoditi transportasi dan komunikasi masih
mengalami inflasi tinggi, yakni sebesar 12,22%. Namun karena bobot
komoditi transportasi dan komunikasi tidaklah sebesar bahan
makanan maka tidak terlalu mempengaruhinangka inflasi total.

Tahun 2015, angka inflasi di setiap komoditi relative kecil, dimana


hampir di setiap komoditi kenaikan harga kurang dari lima persen.
Komoditi bahan makanan mengalami kenaikan harga hanya 3,53%
dibandingkan tahun lalu. Terlebih komoditi transportasi dan
komunikasi hanya mengalami kenaikan 0,49%. Turunnya harga BBM
walaupun hanya lima persen mampu menekan inflasi. Hanya pada
komoditi pendidikan, rekreasi, dan olahraga yang mengalami inflasi
8,99%.

Tabel 2.9. Laju Inflasi Gabungan Menurut Kelompok Pengeluaran


Tahun 2013-2015 (%)

Kelompok Pengeluaran 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4)


Bahan Makanan 17,74 5.92 3.53
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan 4,81 8.55 4.43
Tembakau
Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan 6,89 6.56 2.86
bakar
Sandang 0,54 2.31 4.14
Kesehatan 2,07 5.07 4.13
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2,00 5.34 8.99

Transportasi dan Komunikasi 12,55 12.22 0.49

Umum 9,51 7.23 3.41

II-40
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
6. Pengeluaran Per Kapita

Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk


konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan baik yang
berasal dari pembelian, pemberian maupun produksi sendiri dibagi
dengan banyaknya anggota rumah tangga dalam rumah tangga
tersebut.

Komposisi pengeluaran penduduk dapat digunakan sebagai indikator


kesejahteraan masyarakat. Persentase pengeluaran makanan
mengalami pergeseran setiap tahunnya.

Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk Sumbawa Barat


menurut golongan pengeluaran tahun 2015 sebesar Rp.719.423,- yang
terdiri dari Rp.80.385,- untuk pengeluaran makanan dan Rp.639.038,-
untuk pengeluaran bukan makanan.

Dibandingkan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat secara rata-rata


pengeluaran per kapita perbulan Kabupaten Sumbawa Barat lebih
tinggi dari sisi rata-rata pengeluaran bukan makanan, sedangkan dari
sisi rata-rata pengeluaraan makanan lebih rendah, dimana rata-rata
pengeluaran per kapita perbulan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar
Rp.668.498,-, yang terdiri dari Rp.355.033,- untuk pengeluaran
makanan dan Rp.313.464,- untuk pengeluaran bukan makanan.

Grafik 2.12. Pengeluaran Makanan Dan Non Makanan Per Kapita


Perbulan Tahun 2015

800000 719423
639038
700000
600000
500000
400000
300000
200000 80385
100000
0
Rata-rata pengeluaran Rata-rata pengeluaran Rata-rata pengeluaran per
makanan per kapita per bukan makanan per kapita kapita per bulan
bulan per bulan

II-41
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.13. Konsumsi Makanan Dan Konsumsi Non Makanan
Per Kapita Per bulan Kabupaten Sumbawa Barat
Dan Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2015

639038
700000

600000

500000
355033
313464
400000
KSB
300000 NTB
200000 80385

100000

0
Rata-rata pengeluaran Rata-rata pengeluaran bukan
makanan per kapita per bulan makanan per kapita per bulan

2.2.2 Kesejahteraan Sosial

Pembangunan bidang kesejahteraan sosial merupakan upaya


meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Sumbawa Barat yang
tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sumbawa
Barat yang meliputi angka harapan hidup, angka melek huruf, angka rata-
rata lama sekolah dan kemampuan daya beli masyarakat serta indikator
kesejahteraan sosial lainnya.

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Kesehatan merupakan salah satu komponen yang sangat penting


dalam kehidupan manusia. Di Indonesia pembangunan dalam hal
kesehatan bahkan menjadi salah satu prioritas utama karena
berdampak langsung terhadap kualitas penduduk. Berbagai
program di bidang kesehatan pun dirancang pemerintah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Indicator-indikator
untuk mengukur derajat kesehatan itu sendiri diantaranya adalah
indikator mortalitas (Angka Kematian Bayi, Angka Kematian
Balita, Angka Kematian Ibu dan Angka Harapan Hidup)
morbiditas, dan status gizi. Menurut ketentuan WHO 1981, untuk

II-42
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
mencapai health for all by the year 2000 adalah dengan mencapai
angka kematian bayi maksimum 50 per 1000 bayi lahir hidup dan
angka harapan hidup waktu lahir minimal adalah 60 tahun atau
lebih. Namun, hal ini bukanlah suatu target, tetapi lebih kepada
ukuran yang ingin dicapai sebagai patokan. Mengacu ke standar
UNDP dalam penghitungan IPM, angka harapan hidup mempunyai
rentang antara 25 tahun sampai dengan 85 tahun. Semakin tinggi
angka harapan hidup mengindikasikan level kesehatan yang
semakin baik.

AHH adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dari sejak


dilahirkan, dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas
menurut umur. Penghitungan AHH dilakukan dengan metode
tidak langsung, dari keterangan anak lahir hidup dan anak masih
hidup pada suatu kurun waktu tertentu. Dengan bantuan tabel
kematian, akan diperoleh AHH. Perhitungan masih menggunakan
metode tidak langsung dikarenakan pelaksanaan registrasi vital
yang menyangkut perubahan aktivitas vital penduduk (kelahiran,
kematian dan migrasi) belum dilakukan dengan optimal.

Grafik 2.14. AHH Kabupaten Sumbawa Barat dan


Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009 – 2015

KSB NTB

67.00 66.35
65.85
66.00 65.38
64.90
65.00
64.00 63.21
62.41 62.73
63.00 62.11 62.13
61.80 61.61
62.00 61.28 61.45
61.11
61.00
60.00
59.00
58.00
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

II-43
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Dari waktu ke waktu, upaya pemerintah dan masyarakat dalam
meningkatkan kualitas hidup penduduk terus mengalami
peningkatan. Hal ini tercermin dari AHH penduduk Kabupaten
Sumbawa Barat 7 tahun terakhir yang terus mengalami
peningkatan, dari 61,11 tahun pada tahun 2009 menjadi 66,13
tahun pada tahun 2015 yang melebihi capaian AHH Provinsi
NTB. Secara rata-rata, AHH penduduk Kabupaten Sumbawa
Barat selama kurun waktu 2009-2015 selalu mengalami
peningkatan 1.20 tahun atau sekitar 14 bulan setiap tahun.

Jika dibandingkan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Barat,


pada tahun 2015, AHH Kabupaten Sumbawa Barat dan Lombok
Barat berada diurutan ketiga setelah Kota Mataram dan Kota
Bima.

Grafik 2.15. AHH Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa


Tenggara Barat Tahun 2015

Kota Bima 69.12

Kota Mataram 70.43

Lombok Utara 65.59

Sumbawa Barat 66.35

Bima 64.86

Dompu 65.36

Sumbawa 66.02

Lombok Timur 64.44

Lombok Tengah 64.75

Lombok Barat 65.10

60.00 62.00 64.00 66.00 68.00 70.00 72.00

Pencapaian angka harapan hidup yang terus mengalami


peningkatan untuk seluruh wilayah di Kabupaten Sumbawa
Barat, secara tidak langsung mencerminkan peningkatan
kualitas kehidupan masyarakat Sumbawa Barat. AHH
mencerminkan rata-rata usia yang dapat ditempuh oleh
II-44
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
penduduk sejak kelahirannya. Pola hidup sehat menjadi salah
satu faktor penentu pencapaian umur panjang tersebut. Oleh
karena itu, untuk menjamin kesehatan penduduknya maka
pemerintah diwajibkan menyediakan fasilitas dan tenaga
kesehatan di seluruh wilayah. Penyediaan fasilitas ini idealnya
harus tersebar merata sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat.

Pendidikan memegang peranan kunci untuk mencetak sumber


daya manusia (SDM) yang berkualitas. Proses pendidikan dapat
merubah pola pikir masyarakat dari statis tradisional menjadi
dinamis rasional. SDM yang berkualitas akan menjadi titik
sentral pembangunan pada masa yang ak an datang.

Terdapat 2 ukuran yang digunakan sebagai indikator pendidikan


dalam IPM yaitu Angka Melek Huruf (AMH) dan Mean Years of
Schooling (MYS). AMH menyatakan persentase penduduk usia 15
tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis. Semakin tinggi
AMH, maka semakin kecil persentase penduduk yang masih buta
huruf. Pada tahun 2014, telah dilakukan perubahan metode
perhitungan IPM, dimana angka melek huruf diganti dengan
angka harapan lama sekolah (HLS). HLS didefinisikan sebagai
lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan
oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.

Grafik 2.16. AMH Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi NTB


Tahun 2009 - 2013

95.00 92.50 93.14


90.72 90.75 91.47
90.00
85.19
83.24 83.68
85.00
80.18 81.05 KSB
80.00
NTB
75.00
70.00
2009 2010 2011 2012 2013

II-45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, AMH Kabupaten
Sumbawa Barat terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2013,
AMH di Kabupaten Sumbawa Barat mencapai angka 93,14%,
meningkat 0,64% dibandingkan tahun 2012. Atau dengan kata lain,
angka buta huruf di Kabupaten Sumbawa Barat mengalami penurunan
dari 7,5% pada tahun 2012 menjadi 6,86% pada tahun 2013.
Peningkatan AMH tersebut lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata
kenaikan 5 tahun terakhir yang mencapai 0,61% per tahun.

Di wilayah Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Sumbawa Barat


menempati rangking ke-3 teratas setelah Kota Bima dan Kota Mataram
masing-masing dengan AMH sebesar 95,91% dan 93,68%. Secara
umum, AMH di Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2013 masih
lebih tinggi dari pada angka melek huruf rata-rata di Propinsi Nusa
Tenggara Barat (yakni sebesar 85,19%).

Grafik 2.17. AMH Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013

Kota Bima 95.91


Kota Mataram 93.68
Lombok Utara 77.03
Sumbawa Barat 93.14
Bima 88.42
Dompu 89.07
Sumbawa 91.07
Lombok Timur 86.16
Lombok Tengah 75.89
Lombok Barat 79.22
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Grafik 2.18. HLS Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi NTB


Tahun 2014 - 2015

13.80 13.57
13.60
13.40 13.21
13.20 13.04
13.00 KSB
12.73
12.80 NTB
12.60
12.40
12.20
2014 2015

II-46
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Pada tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa angka harapan lama
sekolah Kabupaten Sumbawa Barat ternyata lebih tinggi da ri
Provinsi NTB. Hal ini menjelaskan bahwa lamanya sekolah anak
di Kabupaten Sumbawa Barat mencapai 13,57 tahun pada tahun
mendatang, sedangkan rata-rata di Provinsi NTB pada kisaran
13.04 tahun.

Grafik 2.17. HLS Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015

Kota Bima 14.95

Kota Mataram 15.28

Lombok Utara 12.34

Sumbawa Barat 13.57

Bima 13.11

Dompu 13.27

Sumbawa 12.27

Lombok Timur 13.12

Lombok Tengah 12.81

Lombok Barat 12.66

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00

Setelah AMH dan HLS, komponen kedua yang digunakan untuk


menyusun indikator pendidikan dalam penghitungan IPM adalah
Mean Years of Schooling (MYS). MYS ini mencerminkan jumlah
tahun yang dihabiskan penduduk untuk menempuh pendidika n
formal.

MYS di Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2013 mencapai


angka 8,03 tahun hanya meningkat sekitar 0,01 tahun
dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut berarti secara rata-
rata penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat hanya menempuh
pendidikan formal sampai dengan kelas 2 di jenjang sekolah
menengah pertama (SMP), dengan asumsi tidak terjadi
pengulangan kelas. Peningkatan MYS pada tahun 2013 tersebut

II-47
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
lebih rendah dari pada rata-rata peningkatan MYS selama 5 tahun
terakhir yang mencapai 0,22 tahun.

Sedangkan nilai MYS Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun


2014 dan 2015 terjadi penurunan, yakni pada posisi 7,44 dan
7,68. Hal ini disebabkan karena perhitungan MYS dengan
menggunakan metode yang baru, sehingga tidak dapat
dibandingkan dengan capaian MYS pada tahun-tahun
sebelumnya.

Bila dibandingkan dengan MYS rata-rata Provinsi NTB, capaian


MYS Kabupaten Sumbawa Barat masih berada diatas capaian
rata-rata MYS Provinsi NTB dan menempati urutan ketiga setelah
Kota Bima dan Kota Mataram.

Grafik 2.20. MYS Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi NTB


Tahun 2014 - 2015
7.80 7.68
7.60 7.44
7.40
7.20
7.00 KSB
6.67 6.71
6.80
NTB
6.60
6.40
6.20
6.00
2014 2015

Grafik 2.21. MYS Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015
Kota Bima 9.96
Kota Mataram 9.02
Lombok Utara 5.22
Sumbawa Barat 7.68
Bima 7.36
Dompu 7.83
Sumbawa 7.52
Lombok Timur 6.15
Lombok Tengah 5.54
Lombok Barat 5.69

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00

II-48
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan, sangat terkait
dengan ketersediaan fasilitas pendidikan. Karena fasil itas
tersebut akan menjadi sarana masyarakat untuk memperoleh
pendidikan formal. Artinya masyarakat dapat memperoleh
pengakuan secara nasional dalam bentuk ijazah, sehingga dapat
digunakan untuk berbagai kepentingan lainnya termasuk
mencari pekerjaan.

Dengan kemampuan daya belinya seseorang diharapkan dapat


memenuhi kebutuhan pangan dan papan sebagai kebutuhan
pokoknya. Kemampuan finansial (daya beli) dari penduduk
menjadi modal utama bagi peningkatan kualitas hidupnya.
Semakin tinggi kemampuan finansial ya ng dimiliki penduduk
maka akses untuk memenuhi kebutuhan pokok, skunder,
maupun tersiernya diharapkan lebih dapat dijangkau. Sehingga
peluang meningkatkan kualitas hidupnya juga semakin besar.

Paritas daya beli masyarakat di suatu daerah diukur dari rata -


rata pengeluaran konsumsi per kapita setahun. Dalam
penghitungannya, telah diperkirakan perubahan harga yang
terjadi pada setiap komoditas, sehingga diperoleh Purchasing
Power Parity disingkat PPP (rata-rata pengeluaran per kapita
yang telah disesuaikan dengan formula Atkinson). Dengan
komponen ini dapat diketahui bagaimana taraf ekonomi dan
akses masyarakat untuk hidup dengan layak di Kabupaten
Sumbawa Barat. Karena dari nilai konsumsi dapat dipantau
mengenai kebutuhan hidup yang sudah maupun belum
terpenuhi. Apabila nilai konsumsi penduduk rendah maka hal
tersebut mengindikasikan rendahnya pula taraf ekonomi
penduduk bersangkutan, yang selanjutnya dapat dikatakan
bahwa kehidupannya belumlah layak.

Berdasarkan 27 komoditas yang dijadikan dasar dalam


penghitungan PPP selama kurun waktu 2009 sampai dengan
II-49
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2013, diperoleh tren PPP di Kabupaten Sumbawa Barat dan
Propinsi Nusa Tenggara Barat dapat dilihat adanya peningkatan
pengeluaran riil per kapita untuk penduduk di Kabupaten
Sumbawa Barat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013,
pengeluaran per kapita mencapai Rp.635.600,-. Sedangkan PPP
pada tahun 2014 dan 2015 mengalami peningkatan yang cukup
signifikan sebesar Rp.9.922.000,- dan 10.234.000,- lebih tinggi
dibandingkan PPP rata-rata Provinsi NTB. Di wilayah Nusa
Tenggara Barat, PPP Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun
2015 menempati urutan ke-3 setelah Kota Mataram dan
Kabupaten Lombok Barat.

Grafik 2.22. PPP Kabupaten Sumbawa Barat dan Pro vinsi NTB
Tahun 2014 - 2015

10500.00 10234.00
9922.00
10000.00

9500.00 9241.00
8987.00 KSB
9000.00 NTB

8500.00

8000.00
2014 2015

Grafik 2.23. PPP Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015

Kota Bima 9594.00


Kota Mataram 13399.00
Lombok Utara 7940.00
Sumbawa Barat 10234.00
Bima 7371.00
Dompu 7479.00
Sumbawa 7743.00
Lombok Timur 8100.00
Lombok Tengah 8846.00
Lombok Barat 10588.00

0.00 2000.00 4000.00 6000.00 8000.0010000.0012000.0014000.0016000.00

II-50
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Berikut ini adalah tabel yang berisi 3 indeks komponen
penyusun IPM yaitu indeks harapan hidup, indeks pendidikan,
dan indeks pendapatan yang merupakan hasil transformasi dari
AHH, HLS, MYS, dan PPP:

Tabel 2.9. Perkembangan Komponen IPM


Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2014 - 2015
Komponen IPM 2014 2015

(1) (2) (3)


Indeks Harapan Hidup 76.42 77.25

Indeks Pendidikan 61.49 63.29

Indeks Pendapatan 34.87 36.09

Indeks-indeks komponen penyusun IPM di Kabupaten Sumbawa


Barat mengalami peningkatan selama kurun waktu 2014-2015.
Indikasi adanya peningkatan atau kemajuan dalam ketiga
komponen, ditunjukkan oleh perkembangan masing-masing
indeksnya, seperti yang ditampilkan pada tabel diatas.

Hasil penghitungan IPM pada tahun 2015 masih menempatkan


Kabupaten Sumbawa Barat sebagai daerah dengan kategori
menengah atas. Hal ini didasarkan pada kriteria pencapai an IPM
yang mencapai angka 68,38.

Bila dibandingkan, IPM Kabupaten Sumbawa Barat masih lebih


tinggi dari pada IPM Propinsi NTB. Di antara kabupaten/kota se-
NTB, IPM Kabupaten Sumbawa Barat menempati urutan ke -3,
dibelakang Kota Mataram dan Kota Bima.

II-51
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.24. IPM Kabupaten Sumbawa Barat dan Provinsi NTB
Tahun 2014 - 2015
69.00
68.38

68.00
67.19

67.00

66.00
65.19 KSB
65.00 64.31 NTB

64.00

63.00

62.00
2014 2015

Grafik 2.23. IPM Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015

Kota Bima 72.99

Kota Mataram 76.37

Lombok Utara 61.15

Sumbawa Barat 68.38

Bima 63.48

Dompu 64.56

Sumbawa 63.91

Lombok Timur 62.83

Lombok Tengah 62.74

Lombok Barat 64.62

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00

IPM Kabupaten Sumbawa Barat berada diurutan 3 besar, tidak


terlepas dari tingginya nilai shortfall IPM Kabupaten Sumbawa
Barat. Pada tahun 2015 nilai reduksi shortfall IPM Kabupaten
Sumbawa Barat mencapai angka 3,63 persen, menempati
peringkat pertama dari 10 kabupaten/kota se-NTB.

II-52
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.26. Reduksi Shortfall Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015

Kota Bima 2.74

Kota Mataram 1.83

Lombok Utara 2.46

Sumbawa Barat 3.63

Bima 2.33

Dompu 2.82

Sumbawa 2.77

Lombok Timur 2.00

Lombok Tengah 2.26

Lombok Barat 3.02

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00

2. Kemiskinan

Kemiskinan menjadi isu sentral dalam proses pembangunan suatu


daerah. Badan Pusat Statistik melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional
(SUSENAS) menghitung angka persentase penduduk yang terdapat
dalam suatu wilayah di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten
Sumbawa Barat pada khususnya.

Secara Persentase, sejak tahun 2011 persentase penduduk miskin di


Kabupaten Sumbawa Barat terus mengalami penurunan. Meskipun
sejak tahun 2012 penurunan persentase penduduk miskin tidaklah
terlalu signifikan. Pada tahun 2011 persentase penduduk miskin di
Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 19,88%, terus mengalami
penurunan hingga 16,71% pada tahun 2014.

II-53
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.27. Persentase Penduduk Miskin
di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2005-2014
35.00

30.00
30.50
27.98 28.64
25.00
24.27
23.01
20.00 21.82 19.88
17.10
16.70
17.60
15.00

10.00

5.00

-
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Meskipun secara persentase angka kemiskinan mengalami penurunan,


namun apabila ditelaah secara absolut jumlah penduduk miskin
mengalami peningkatan, meskipun peningkatan yang terjadi tidaklah
signifikan. Pada tahu 2013 penduduk miskin sebanyak 21.710 jiwa,
sedangkan pada tahun 2014 naik menjadi 21.740 jiwa.

Gambar 2.28. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Sumbawa Barat


Tahun 2011-2014

26000

25135
25000

24000

23000

21724 21740
22000 21710

21000

20000

19000
2011 2012 2013 2014

II-54
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Apabila menelaah persentase kemiskinan Kabupaten Sumbawa Barat
dibandingkan dengan Provinsi Nusa Tenggara barat, kemiskinan
Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2014 lebih rendah
dibandingkan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dimana,
persentase kemiskinan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat
sebesar 19,60%.

Grafik 2.29. Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Sumbawa Barat


Dan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2011-2014

21 20.48 20.6
20.41
20.4
20 19.88 20.24

20.2

19
20

18 17.6 19.8 KSB


19.6
NTB
17.1
19.6
17

19.4
16.7
16
19.2

15 19
2011 2012 2013 2014

2.2.3 Seni Budaya dan Olah Raga

Kabupaten Sumbawa Barat dapat dikatakan sebagai salah satu daerah


tujuan pendatang di Provinsi Nusa Tenggara Barat, hal ini disebabkan
karena keberadaan PT. Newemont Nusa Tenggara (PT. NNT) yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah sebagai salah obyek vital nasional.

Perusahaan tambang ini mempekerjakan tenaga kerja sekitar 4.000 orang


yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga berimplikasi

II-55
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
kepada meningkatnya aktualisasi seni dan budaya yang beragam di
Sumbawa Barat. Selain itu, program transmigrasi pemerintah daerah telah
meningkatkan pendatang terutama dari Bali dan Lombok.

Data menyebutkan bahwa jumlah kelompok seni dan budaya daerah telah
mencapai 43 kelompok dan masih banyak kelompok lainnya yang belum
terdata. Pembinaan kelompok tersebut telah didukung oleh pemerintah
daerah melalui bantuan peralatan yang dianggarkan dalam APBD setiap
tahunnya.

Dalam priode satu tahun terakhir ini, aktivitas kelompok seni dan budaya
tersebut tidak lagi hanya untuk kegiatan sosial kemasyarakatan saja,
tetapi sudah diarahkan untuk mendukung kegiatan wisata budaya yang
tengah digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat yang
dibuktikan dengan penetapan Desa Mantar dan Desa Sekongkang Bawah
sebagai “desa wisata budaya”.

Pembinaan olah raga merupakan salah indikator aspek kesejahteraan


masyarakat. Pembinaan olah raga dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
telah memperlihatkan perkembangan yang sangat baik. Jumlah kelompok
olah raga semakin meningkat, data menyebutkan bahwa jumlah kelompok
(club) olah raga lebih dari 100 club dari berbagi cabang olah raga dengan
jumlah fasilitas olah raga yang telah menyebar di seluruh kecamatan di
Kabupaten Sumbawa Barat.

Pada tahun 2012 yang lalu Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat bekerja
sama dengan PT. NNT telah membangun pusat gelanggang olah raga (GOR)
Maga Parang yang sempat menjadi home base PS. Sumbawa Barat yang
berlaga pada Devisi I Liga Indonesia.

II-56
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2.3 ASPEK LAYANAN UMUM
2.3.1 Pendidikan

Pembangunan pendidikan memiliki fungsi strategis untuk meningkatkan


kualitas manusia Sumbawa Barat. Keberhasilan pembangunan pendidikan
akan mampu memberikan kontribusi bagi terciptanya masyarakat yang
mandiri dan bermartabat.

Pada tahun 2015, banyaknya sekolah TK/RA mencapai 105 unit dengan
5.588 siswa dan jumlah guru sebanyak 572 orang, sehingga rasio guru
terhadap siswa pada jenjang TK/RA mencapai 1:9,77.

Selanjutnya, pada jenjang pendidikan dasar jumlah SD/MI terdapat 106


sekolah dengan jumlah siswa mencapai 16.227 anak dan jumlah guru
sebanyak 1.305 orang, sehingga rasio guru terhadap jumlah siswa
mencapai 1:12,43.

Kemudian untuk jenjang SMP/MTs, di Kabupaten Sumbawa Barat pada


tahun 2015 terdapat 44 sekolah dengan jumlah murid mencapai 6.246
anak dan jumlah guru sebanyak 769 orang, sehingga rasio guru terhadap
murid mencapai 1:8,12.

Pada jenjang pendidikan menengah atas, jumlah sekolah jenjang


SMA/MA/SMK pada tahun 2015 di Kabupaten Sumbawa Barat terdapat
24 sekolah dengan jumlah siswa mencapai 4.649 anak dan jumlah guru
sebanyak 563 orang, sehingga rasio guru terhadap murid mencapai 1:8,26.

Tabel 2.11. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru


Pada Semua Jenjang Pendidikan Tahun 2015

Jenjang Rasio
No. Sekolah Murid Guru
Pendidikan Guru/Murid
1. TK/RA 105 5.588 572 1:9,77
2. SD/MI 106 16.227 1.305 1:12,43
3. SMP/MTs 44 6.246 769 1:8,12
4. SMA/SMK/MA 24 4.649 563 1:8,26

Selanjutnya, pada tahun ajaran 2014/2015 tingkat kelulusan pada semua


jenjang pendidikan hampir mencapai 100%, hanya pada jenjang
II-57
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
pendidikan SMK saja tingkat kelulusan 99,80%. Sedangkan jumlah siswa
yang drop out (DO) pada tahun 2015 mencapai 13 anak pada jenjang
pendidikan SMA.

Kemudian, dalam rangka percepatan keberhasilan pembangunan di bidang


pendidikan, maka harus didukung dengan peningkatan sarana dan
prasarana sekolah pada semua jenjang pendidikan. Pada tahun 2015
jumlah sekolah di Kabupaten Sumbawa Barat baik negeri maupun swasta
sebanyak 277 sekolah mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelum. Sehingga rasio ketersediaan sekolah pada semua jenjang
pendidikan mencapai 1:80.

Grafik 2.30. Banyak Sarana Dan Prasarana Sekolah Pada Semua Jenjang
Pendidikan Tahun 2011-2015 (unit)

278 277

276
274 272
272
270
270
267
268
266
266
264
262
260
2011 2012 2013 2014 2015

2.3.2 Kesehatan

Capaian pembangunan di bidang kesehatan ditandai dengan peningkatan


capukan sarana dan prasarana kesehatan terhadap jumlah penduduk.
Pada tahun 2015, jumlah kesehatan di Kabupaten Sumbawa Barat
mencapai 9 puskesmas, sehingga rasio puskesmas terhadap jumlah
penduduk mencapai 14.821,22. Angka ini dapat diartikan bahwa rasio
sesuai dengan standar kementerian Kesehatan yakni satu puskesmas
melayani 30.000 penduduk.

II-58
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Pada tahun 2015 jumlah dokter telah mencapai 42 orang yang tersebar di
puskesmas, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk maka setiap
dokter akan melayani lebih dari 3.175 orang, masih dari standar WHO yang
mensyaratkan bahwa setiap dokter melayani 2.500 penduduk.

Keberadaan tenaga medis sangat diperlukan untuk meningkatkan


cakupan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2015 tenaga paramedis
(perawat, bidan, dan tenaga farmasi) sebanyak 553 orang yang tersebar di
seluruh puskesmas, sehingga rasionya terhadap penduduk mencapai
1:241,21.

Tabel 2.12. Perkembangan Tenaga Kesehatan


Di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2014-2015
No. Tenaga Kesehatan Tahun 2014 Tahun 2015
1. Dokter 35 40
2. Perawat 330 280
3. Bidan 228 250
4. Tenaga Farmasi 11 23
5. Ahli Gizi 18 21
6. Teknisi Medis 10 27
7. Tenaga Sanitasi 27 25
8. Tenaga Kesehatan Masyarakat 14 12
JUMLAH 673 678

2.3.3 Perumahan

Menurut status penguasaan tempat tinggal, 85% rumah tangga di


Kabupaten Sumbawa Barat sudah mendiami rumah milik sendiri. Enam
persen diantaranya adalah rumah tangga yang tinggal di rumah dengan
status sewa. Selain itu juga terdapat 5% rumah tangga yang menempati
rumah tangga bebas sewa, 2% rumah tangga yang menempati rumah
kotrak.

Jenis atap terluas yang digunakan mayoritas rumah tangga di Kabupaten


Sumbawa Barat adalah genteng dengan 76%. Asbes dan seng adalah dua
jenis atap berikutnya yang paling banyak dipakai dengan persentase
masing-masing mencapai 13% dan 10%.

II-59
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Untuk jenis lantai tempat tinggal, 40% diantaranya mesih menggunakan
kayu. Selain itu rumah tangga di Kabupaten Sumbawa Barat juga
menggunakan marmer/keramik dan semen sebagai lantai rumahnya
dengan persentase masing-masing mencapai 31% dan 28%. Yang perlu
menjadi catatan adalah masih adanya rumah tangga di Kabupaten
Sumbawa Barat yang menggunakan lantai tanah sekitar 1%.

Grafik 2.31. Persentase Jenis Lantai Rumah Tangga Tahun 2014

1%

40%
28% kayu
keramik
semen
tanah

31%

Mayoritas rumah tangga di Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2014


telah menggunakan tembok sebagai diding rumahnya. Selain itu bambu
dan kayu juga menjadi pilihan dengan persentase masing-masing
mencapai 21% dan 25%.

Grafik 2.32. Persentase Dinding Rumah Tangga Tahun 2014

3%

21%

kayu
bambu
tembok
51% lainnya

25%

II-60
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Untuk bahan bakar memasak, sebagian besar rumah tangga di Kabupaten
Sumbawa Barat menggunakan minyak tanah dan kayu dengan persentase
masing-masing mencapai 51% dan 34%. Selain itu juga terdapat rumah
tangga yang menggunakan elpiji sebagai bahan bakar memasak sebanyak
14%.

Grafik 2.34. Persentase Penggunaan Bahan Bakar Memasak


Rumah Tangga Tahun 2014

60
51
50

40 34
30

20 14
10
1
0
kayu minyak tanah gas/elpiji listrik

Sumber air minum terbanyak yang dimanfaatkan oleh rumah tangga di


Kabupaten Sumbawa Barat adalah air kemasan yakni sebanyak 39%.

Grafik 2.34. Persentase Sumber Air Minum Rumah Tangga


Tahun 2014

30
27

25
20
19
20
15
15 13

10

4
5
1.13 0.86
0.13
0

II-61
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Sumur bor dan sumur terlindung berada ditempat kedua dan ketiga
dengan konsumen masing-masing sebanyak 20% dan 18%. Diurutan
berikutnya, masyarakat lebih memilih menggunakan air leding dengan
persentase sebanyak 15%. Yang perlu lebih menjadi perhatian pemerintah
daerah adalah masih adanya masyarakat yang megambil air minum
dari sumur tak terlindung dan sungai, yang jumlahnya mencapai 2%.

2.3.4 Ketenagakerjaan

Pada tahun 2015, penduduk usia kerja di Kabupaten Sumbawa Barat


sebanyak 92.678 jiwa. Angka tersebut meningkat 3,72% jika dibandingkan
dengan kondisi tahun sebelumnya. Dari penduduk usia kerja tersebut,
70% lebih diantara tergolong kedalam kategori angkatan kerja. Sementara
sisanya termasuk ke dalam kategori bukan angkatan kerja, yang
diantaranya adalah seperti mereka yang mengurus rumah tangga, anak-
anak sekolah, para pensiunan, mereka yang secara ekonomi berkecukupan
sehingga merasa tidak perlu mencari pekerjaan, ataupun termasuk mereka
yang secara fisik mempunyai keterbatasan (cacat).

Sebagian besar (32,46%) mereka yang bekerja pada tahun 2015 bergerak
di Sektor Pertanian. Dua sektor berikutnya yang paling berkontribusi
menyerap angkatan kerja adalah Sektor Perdagangan, Rumah Makan, dan
Jasa Akomodasi serta Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan
Perorangan, dengan masing-masing besaran andil mencapai 21,70%.

Dilihat dari status pekerja dalam pekerjaannya, sekitar 44,37% berstatus


berusaha (termasuk yang dibantu buruh tetap maupun tidak tetap).
Berada diurutan berikutnya mereka yang bekerja sebagai buruh, karyawan
dan pegawai sebesar 33,56%.

II-62
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.35. Persentase Pekerja Berdasarkan Status Pekerjaan
Tahun 2015

1764

489
4531

berusaha
buruh/karyawan pegawai
pekerja bebas
pekerja keluarga

3427

Grafik 2.37. Persentase Pekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tahun 2015

13%
39%

SD Sederajat Ke Bawah
SMP Sederajat
SMA Sederajat
DI Ke Atas

32%

16%

Selaras dengan kondisi angkatan kerja, mayoritas pekerja di Kabupaten


Sumbawa Barat pada tahun 2015 terdiri dari mereka yang berpendidikan
SD sederajat kebawah. Di urutan kedua adalah mereka yang memiliki
pendidikan SMA sederajat sebesar 32,29%.

II-63
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2.3.5 Pertanian

Pertanian merupakan sektor ekonomi strategis di Sumbawa Barat.


Walaupun nilai tambah yang dihasilkan tidak sebesar sektor
pertambangan, namun penyerapan tenaga kerja pada sektor ini tertinggi
dibandingkan sektor lainnya. Dengan demikian kebijakan sektor pertanian
berhubungan dengan sebagian besar masyarakat yang menggantungkan
hidup pada sektor tersebut.

Padi dan jagung merupakan produk andalan Kabupaten Sumbawa Barat.


Tahun 2015, produksi padi mengalami penurunan sebesar 4,70% (4.883
ton dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan produksi ini tentu sangat
berpengaruh pada stabilitas pangan di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat,
mengingat komoditi lainnya dalam sub sektor tanaman bahan makanan
belum menjadi andalan.

Tabel 2.13. Produksi Padi dan Palawija Kabupaten Sumbawa Barat


Tahun 2014-2015 (ton)

Tahun
Jenis Tanaman
2014 2015
Padi 103.800 98.917
Jagung 42.071 29.597
Kedelai 1.009 3.483
Kacang Tanah 403 123
Kacang Hijau 648 537

Produksi jagung terus mengalami peningkatan yang signifikan dalam


beberapa tahun terakhir ini. Tahun 2010 produksi jagung hanya berkisar
11.542 ton, meningkat menjadi 29.597 ton pada tahun 2015.

II-64
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.37. Produksi Jagung Di Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2010-2015 (ton)

45000 42071

40000

35000
30882 29597
30000 26432 27462

25000

20000

15000

10000

5000
1154

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Meskipun hasil perkebunan tidak sebesar hasil produksi tanaman bahan


makanan, Kabupaten Sumbawa Barat juga mempunyai hasil pertanian di
sektor perkebunan. Komoditi kelapa merupakan komoditi perkebunan
andalan Kabupaten Sumbawa Barat. Tahun 2015 produksi Kelapa
mencapai 1.251 ton. Selain kelapa, Kabupaten Sumbawa Barat juga
berpotensi di komoditi jambu mete, kopi, dan asam.

Tabel 2.14. Jumlah Produksi Komoditi Perkebunan Tahun 2015 (ton)

Jenis Tanaman Tahun 2015

Kelapa 1251
Kopi 139,
Kapuk 4
40,
Asam 6
95,2
Lada 3
2,62
Aren 85,3
Jambu Mete 151,9
Pinang 9,082
Jarak Pagar 42,9
Tembakau 8
12,3
Kakao 1,8

II-65
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Selain tanaman bahan makanan, sub sektor pertanian yang memiliki
potensi dan cocok untuk dikembangkan di Sumbawa Barat adalah
peternakan. Peternakan sapi menjadi andalan peternakan besar di
Kabupaten Sumbawa Barat. Pada tahun 2015, jumlah sapi di wilayah
kabupaten Sumbawa Barat mencapai 61.813 ekor, naik sekitar 1,12%
dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 61.128 ekor sapi. Selain
sapi, komoditi peternakan besar yang lainnya mengalami kenaikan di
tahun 2015 adalah kambing dimana tahun 2014 berjumlah 7.967 ekor
naik sekitar 55% menjadi 12.349 ekor.

Tabel 2.12. Jumlah Ternak Besar Tahun 2014-2015 (ekor)

Tahun
Jenis Ternak 2014 2015
Sapi 61.128 61.813
Kerbau 13.846 12.174
Kambing 7.967 12.349
Domba 194 223
Kuda 6.006 5.301
Jumlah 89.141 91.860

Ayam merupakan komoditas andalan ternak unggas di Kabupaten


Sumbawa Barat. Jumlah ternak unggas di Kabupaten Sumbawa Barat
pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 15,13% dari tahun
sebelumnya menjadi 101.428 ekor. Peningkatan terbesar adalah ternak
ayam buras dari tahun 2014 mencapai 71.638 ekor menjadi 86.385 ekor
pada tahun 2015.

Kabupaten Sumbawa Barat sampai saat ini mampu memproduksi


1.917.027 butir telur ayam buras dan 2.478.130 butir telur ayam ras.
Selain ayam buras dan ayam ras, penduduk Kabupaten Sumbawa Barat
juga mengusahakan 1.738.148 butir telur itik dan 916.750 butir telur
puyuh, sehingga total produksi telur pada tahun 2015 mencapai 7.474.920
butir.

II-66
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.13. Jumlah Ternak Unggas Tahun 2014-2015 (ekor)

Tahun
Jenis Ternak 2014 2015
Ayam Buras 71.638 86.385
Ayam Ras 8.074 5.790
Itik 6.839 5.337
Entok 1.149 3.299
Merpati 395 617
Jumlah 88.095 101.428

Grafik 2.39. Jumlah Produksi Telur Tahun 2015 (butir)

3000000
2478130
2500000
1917027
2000000 1738148

1500000
916750

1000000

500000

0
ayam buras ayam ras itik puyuh

2.3.6 Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Sumbawa Barat sebagai daerah pesisir mempunyai potensi


perikanan laut yang sangatlah besar. Pada tahun 2015 jumlah produksi
hasil perikanan laut sebesar 3.542,08 ton. Dari 8 wilayah kecamatan
di Kabupaten Sumbawa Barat, 5 kecamatan diantaranya berpotensi
sebagai daerah penghasil perikanan. Hasil perikanan terbesar diperoleh
dari Kecamatan Taliwang (1.204,37 ton) dan Kecamatan Poto Tano
(1.416,96 ton).

II-67
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.39. Produksi Ikan Laut Menurut Landing Places
Tahun 2015 (ton)

1416.96
1600

1400 1204.37
1200

1000

800

600 389.52
247.88 283.35
400

200

0
Sekongkang Jereweh Maluk Taliwang Poto Tano

Rumput laut sudah menjadi salah satu komoditi andalan di Kabupaten


Sumbawa Barat, bahkan menjadi salah satu sentra produksi rumput laut
di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Namun tahun 2015 produksi rumput laut
mengalami penurunan sebesar 33,32% dibandingkan tahun sebelumnya
menjadi 40.960 ton.

Grafik 2.40. Produksi Rumput Laut


Tahun 2010-2015 (ton)

70000 61432
60000

50000 40960
40000

30000

20000
8001 9937.8 10330 9850
10000

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

2.3.7 Energi dan Sumberdaya Mineral

Perekonomian Kabupaten Sumbawa Barat didominasi oleh sektor


pertambangan non migas. Pendapatan yang disumbangkan oleh

II-68
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
pertambangan non migas ini diatas 72% dari pendapatan bruto Kabupaten
Sumbawa Barat. Sehingga naik turunnya nilai produksi hasil
pertambangan akan sangat berpengaruh pada perekonomian Kabupaten
Sumbawa Barat.

Produksi pertambangan dari PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT)


berupa konsentrat, tahun 2013 jumlah konsentrat yang dihasilkan sebesar
333.632 ton basah. Produksi konsentrat telah kembali meningkat setelah
2 tahun berturut-turut mengalami penurunan produksi.

Grafik 2.41. Produksi Konsentrat Tembaga PT. NNT


Tahun 2009-2013 (ton)

1000000 891765
900000
742740
800000
700000
600000 490210
500000
333632
400000 314026

300000
200000
100000
0
2009 2010 2011 2012 2013

Selain PT. NNT, pertambangan rakyat juga bertebaran di Kabupaten


Sumbawa Barat. Hasil dari pertambangan ini diolah dengan alat yang
biasa disebut mata gelondong dan tong. Tahun 2013 jumlah alat mata
gelondong mencapai 5.127 buah, sedangkan jumlah tong sebanyak 28
buah. Pusat aktifitas pengolahan ilegal ini terdapat di Kecamatan Taliwang
dan Brang Rea.

II-69
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.42. Jumlah Mata Gelondong Di Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2013

3000
2469
2500

2000 1636

1500

1000 756

500 110 120


36
0
Sekongkang Maluk Taliwang Brang Rea Seteluk Poto Tano

Topografi Sumbawa Barat yang berbukit menyebabkan potensi tinggi pada


komoditas penggalian. Hingga tahun 2013, lokasi penggalian yang terlacak
oleh dinas ESDM Kabupaten Sumbawa Barat berkurang menjadi 13 lokasi
usaha di empat kecamatan dimana tahun 2012 berjumlah 31 lokasi usaha,
sebagian besar lokasi usaha menghasilkan komoditi batu bangunan.

PLN ranting Taliwang merupakan sumber energi penerangan di Kabupaten


Sumbawa Barat. Jumlah pelanggan PLN terus mengalami kenaikan setiap
tahunnya. Jumlah pelanggan tahun 2015 sebanyak 29.121 pelanggan,
naik 10,55% dari tahun 2014. Jika dibandingkan dengan jumlah rumah
tangga di wilayah kabupaten Sumbawa Barat, maka 85,54% rumah tangga
yang menjadi pelanggan listrik sedangkan sisanya 14,46% rumah tangga
tersebar di daerah terpencil dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Grafik 2.43. Jumlah Pelanggan Listrik PLN Ranting Taliwang


Tahun 2010-2015

35000
29121
30000 26342
23600
25000
19678
17807
20000
14894
15000

10000

5000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

II-70
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2.3.8 Industri

Peran sektor industri pengolahan bagi perekonomian di Kabupaten


Sumbawa Barat tidak terlalu besar ditinjau dari share PDRB yang
dihasilkan. Tahun 2015 sektor industri pengolahan hanya menyumbang
0,45% pada PDRB ADHB Kabupaten Sumbawa Barat. Walaupun kecil,
perkembangan industri pengolahan di Sumbawa Barat terus mengalami
peningkatan.

Dilihat dari data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM


Kabupaten Sumbawa Barat yang tertuang dalam buku Sumbawa Barat
Dalam Angka Tahun 2016 bahwa jumlah perusahaan di Kabupaten
Sumbawa Barat pada tahun 2015 mencapai 625 perusahaan dengan
tenaga kerja yang bergerak di bidang industri mencapai 1.608 pekerja.

Dilihat dari sisi investasi perusahaan industri, pada tahun 2015 jumlah
investasi yang dimiliki oleh seluruh perusahaan di Kabupaten Sumbawa
Barat mencapai lebih dari Rp.18,4 milyar. Jika dilihat dari sisi produksi
seluruh perusahaan, tahun 2015 mencapai lebih dari Rp.15,2 milyar.

Tabel 2.17. Rekapitulasi Industri Di Kabupaten Sumbawa Barat


Tahun 2015

Jenis Industri 2015


Perusahaan (unit) 625
Tenaga Kerja (orang) 1.608
Investasi (Rp. Juta) 18.496
Produksi (Rp. Juta) 15.208

Dilihat dari klasifikasi industri pengolahan perusahaan di Kabupaten


Sumbawa Barat, tahun 2015 industri pengolahan lainnya mencapai 331
perusahaan dengan 760 pekerja. Sedangkan jumlah industri makanan,
minuman dan tembakau sebanyak 178 perusahaan dengan 456 pekerja.

II-71
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.18. Jumlah Industri Pengolahan
Di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015

Klasifikasi Industri Jumlah Jumlah


Perusahaan Tenaga Kerja
Industri makanan, minuman 178 456
dan tembakau
Industri tekstil, pakaian jadi 53 111
dan kulit
Industri kertas dan barang- 28 128
barang dari kertas,
percetakan dan penerbitan
Industri kimia dan barang-
barang dari bahan kimia, minyak
bumi, batu bara, karet dan 15 105
plastic
Industri logam dasar 0 0
Industri barang dari logam, 20 48
mesin dan peralatannya
Industri pengolahan lainnya 331 760
Jumlah 625 1.608

Berdasarkan jumlah investasi dan produksi industri pengolahan menurut


klasifikasi industri terlihat bahwa, tahun 2015 investasi terbesar dipunyai
oleh industri pengolahan lainnya dengan nilai mencapai Rp.6,3 milyar
dengan nilai produksi sebesar Rp.6,2 milyar.

Industri pengolahan di Kabupaten Sumbawa Barat didominasi oleh


industri kecil dan rumah tangga. Sehingga keberadaan industri kecil dan
rumah tangga tidak dapat dikesampingkan dan perlu mendapatkan
perhatian penuh dari pemerintah.

Industri kecil dan rumah tangga terbanyak berada di Kecamatan Taliwang,


yakni sebesar 57,26% dari jumlah industri kecil dan rumah tangga di
Kabupaten Sumbawa Barat. Kecamatan Maluk sebagai pusat
pertambangan PT. Newmont Nusa Tenggara hanya berperan 0,85% pada
industri kecil dan rumah tangga di Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat.

II-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.19. Jumlah Investasi dan Produksi Industri Pengolahan Di
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015 (Rp. Juta)

Klasifikasi Industri Investasi Produksi

Industri makanan, minuman 4.658 4.655


dan tembakau
Industri tekstil, pakaian jadi 1.485 964
dan kulit
Industri kertas dan barang- 4.770 2.492
barang dari kertas,
percetakan dan penerbitan
Industri kimia dan barang-
barang dari bahan kimia, minyak
bumi, batu bara, karet dan 795 691
plastik
Industri logam dasar - -
Industri barang dari logam, 471 191
mesin dan peralatannya
Industri pengolahan lainnya 6.315 6.214
Jumlah 18.496 15.208

Grafik 2.45. Jumlah Industri Kecil Dan Rumah Tangga Tahun 2014

Poto Tano 8

Seteluk 9

Brang Rea 13

Brang Ene 3

Taliwang 67

Jereweh 9

Maluk 1

Sekongkang 7

0 10 20 30 40 50 60 70 80

2.3.8 Perdagangan

Perusahaan yang berbadan hukum pada tahun 2015 di Kabupaten


Sumbawa Barat sebagian besar terdiri dari atas nama perorangan, dengan

II-73
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
jumlah mencapai 354 perusahaan. Terbanyak kedua setelah perusahaan
perorangan adalah perusahaan dengan bentuk perseroan terbatas (PT)
dengan jumlah 91 perusahaan. Dua jenis perusahaan terbanyak
berikutnya adalah perusahan yang berbentuk CV/Firma sebanyak 50
perusahaan, Koperasi sebanyak 3 perusahaan dan 1 perusahaan lainnya.

Untuk semua kategori (besar, menengah, dan kecil), jumlah pedagang


terbanyak terdapat di Kecamatan Taliwang dengan 1.395 pedagang yang
terdiri atas 4 pedagang besar, 365 pedagang menengah dan 1.026
pedagang kecil. Kecamatan dengan jumlah pedagang paling sedikit adalah
Kecamatan Brang Ene dengan 137 pedagang yang terdiri dari 3 pedagang
menengah dan 134 pedagang kecil.

Grafik 2.45. Jumlah Perusahaan Menurut Badan Hukum Tahun 2015

Lainnya 5

Perorangan 465

Koperasi 9

CV/Firma 102

PT 31

0 100 200 300 400 500

Berbeda dengan kategori pedagang menengah dan kecil yang terdapat


diseluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat, untuk
kategori pedagang besar hanya terdapat di 2 kecamatan, yakni Kecamatan
Taliwang (4 pedagang) dan Kecamatan Seteluk (1 pedagang).

II-74
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.20. Jumlah Pedagang Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015

Kecamatan Pedagang Pedagang Pedagang


Besar Menengah Kecil
Sekongkang 0 7 144
Jereweh 0 18 386
Maluk 0 11 364
Taliwang 4 365 1.026
Brang Ene 0 3 134
Brang Rea 0 69 186
Seteluk 1 19 317
Poto Tano 0 5 179
Jumlah 5 497 2.736

Secara umum, kondisi sarana perdagangan di Kabupaten Sumbawa Barat


pada tahun 2015 yang mayoritas tersedia adalah kios dengan jumlah
mencapai 2.225 unit yang tersebar diseluruh kecamatan dengan rincian
Kecamatan Sekongkang sebanyak 63 unit, Kecamatan Jereweh sebanyak
102 unit, Kecamatan Maluk sebanyak 301 unit, Kecamatan Taliwang
sebanyak 1.014 unit, Kecamatan Brang Ene sebanyak 69 unit, Kecamatan
Brang Rea 190 unit, Kecamatan Seteluk sebanyak 390 unit, dan terakhir
Kecamatan Poto Tano sebanyak 96 unit.

Grafik 2.47. Banyak Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya


Tahun 2015

Rumah Makan 335

Warung 1478

Kios 2225

Toko 342

Pasar Umum 6

0 500 1000 1500 2000 2500

II-75
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Setelah kios, sarana perdagangan berikutnya diurutkan dari terbanyak
sampai paling sedikit yaitu toko dengan 342 unit, warung dengan 1478
unit, rumah makan dengan 335 unit, dan terakhir pasar umum dengan 6
unit.

Satu-satunya jenis sarana perdagangan yang tidak terdapat di semua


kecamatan adalah pasar umum. Kecamatan yang di wilayahnya terdapat
sarana perdagangan pasar umum adalah Kecamatan Sekongkang dengan
1 unit, Jereweh dengan 1 unit, Kecamatan Maluk dengan 1 unit,
Kecamatan Taliwang dengan 2 unit, dan Kecamatan Seteluk dengan 1
unit.

Tabel 2.18. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Kecamatan


Tahun 2015

Pasar Rumah
Kecamatan Umum Toko Kios Warung Makan
Sekongkang 1 17 63 112 28
Jereweh 1 20 102 62 12
Maluk 1 38 301 82 72
Taliwang 2 182 1014 646 146
Brang Ene 0 18 69 98 9
Brang Rea 0 21 190 98 18
Seteluk 1 28 390 238 28
Poto Tano 0 18 96 172 22
Jumlah 6 342 2.225 1.478 335

2.3.9 Pariwisata

Obyek wisata di Kabupaten Sumbawa Barat hampir seluruhnya


merupakan wisata alam. Dimana daerah tujuan wisata tersebut belum
sepenuhnya mendapat campur tangan manusia, sehingga pesona yang
disajikan pun masih alami. Keadaan ini tentu menjadi daya tarik tersendiri
bagi wisatawan untuk datang mengunjungi obyek-obyek wisata tersebut.

Setiap kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat memiliki tempat wisata


unggulan. Kecamatan Poto Tano, Maluk, jereweh, dan Sekongkang
memiliki wisata laut yang mempesona, sehingga menjadi destinasi utama
II-76
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
wisatawan mancanegara. Di sisi lain, Kecamatan Brang Rea mampu
menyuguhkan keindahan daerah pegunungan khas Sumbawa Barat.

Untuk mendorong wisatawan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat tidak


hanya mengelola obyek wisatanya saja, namun juga menambah dengan
fasilitas-fasilitas tempat hiburan. Adanya tempat hiburan memudahkan
wisatawan untuk menikmati obyek wisata yang ada dan memberikan
pengetahuan dan informasi mengenai budaya daerah Sumbawa Barat.

Tabel 2.19. Jumlah Sarana dan Prasarana Pariwisata Menurut


Kecamatan Tahun 2015

Kecamatan Alam Buatan Bahari Budaya


Sekongkang 2 1 5 0
Jereweh 2 0 2 1
Maluk 0 0 3 0
Taliwang 1 0 3 1
Brang Ene 1 1 0 0
Brang Rea 15 1 0 6
Seteluk 2 0 0 1
Poto Tano 0 0 12 0
Jumlah 23 3 25 3

Untuk menunjang kegiatan wisata keberadaan sarana pendukung seperti


akomodasi sangat diperlukan. Jumlah hotel di Sumbawa Barat berjumlah
20 hotel, diantaranya 1 hotel berbintang tiga, dan 19 hotel kelas melati.

Keberadaan hotel masih berpusat di Kecamatan Sekongkang, Maluk,


Taliwang, dan Jereweh. Kecamatan Taliwang yang merupakan ibu kota
kabupaten memiliki fasilitas hotel terbanyak dibandingkan kecamatan
lainnya. Jumlah Kamar hotel di Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 249
kamar dengan tempat tidur sebanyak 503 buah.

II-77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.23. Jumlah Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Menurut
Kecamatan Tahun 2015

No. Kecamatan Hotel Kamar Tempat Tidur

1 Sekongkang 5 86 117
2 Jereweh 3 20 24
3 Maluk 5 82 106
4 Taliwang 7 161 256
Sumbawa Barat 20 349 503

Untuk melihat seberapa besar daya tarik wisata Sumbawa Barat, dapat
dilihat dari seberapa banyak wisatawan yang berkunjung. Salah satu cara
dengan melihat dari banyaknya tamu hotel yang menginap di Sumbawa
Barat.

Tabel 2.24. Jumlah Tamu Hotel Menurut Kecamatan Tahun 2015

Kecamatan Domestik Asing Jumlah


Sekongkang 677 574 1.251
Jereweh 124 51 175
Maluk 184 3.119 3.303
Taliwang 98 10.013 10.111

Hotel di Kecamatan Sekongkang dan Maluk didominasi oleh tamu asing,


keindahan pantai yang disuguhkan oleh kedua kecamatan tersebutlah
yang mampu menyihir wisatawan asing untuk berkunjung. Sedangkan
Tamu domestik mendominasi Kecamatan Taliwang yang merupakan ibu
kota kabupaten dan Kecamatan Maluk sebagai gerbang masuk PT. NNT.

2.4 ASPEK DAYA SAING


2.4.1 Infrastruktur Wilayah

1. Transportasi

Transportasi merupakan sarana yang sangat diperlukan untuk


menunjang perekonomian. Hingga tahun 2015 panjang jalan yang ada
di Kabupaten Sumbawa Barat mencapai 486,99 Km, mengalami
II-78
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
penambahan sebesar 0,06 Km dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi jalan sangat berpengaruh pada lancarnya perjalanan yang
tentu saja akan berimbas pada sektor perekonomian. Namun
sayangnya, hanya 267,45 km jalan di wilayah Kabupaten Sumbawa
Barat yang beraspal.

Dari seluruh jalan yang melintasi Kabupaten Sumbawa Barat hanya


51,77% yang memiliki kondisi baik. Tentu keadaan ini perlu
mendapatkan perhatian lebih oleh pemerintah, mengingat pentingnya
jalan untuk aktivitas masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat.

Tabel 2.21. Statistik Jalan Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015 (Km)

Uraian Negara Provinsi Kabupaten


I. Jenis Permukaan
1. Aspal 72,10 34,10 161,25
2. Kerikil 0 42,10 110,71
3. Tanah 0 0 66,73
II. Kondisi Jalan
1. Baik 72,10 34,10 129,41
2. Sedang 0 0 51,30
3. Rusak 0 42,10 157,98

Grafik 2.47. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan


Di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015 (Km)

Rusak

195.87

Sedang 79.43

211.7

Baik

0 50 100 150 200 250

Dari sisi transportasi, jumlah kendaraan bermotor mengalami kenaikan


yang pesat dari tahun 2009 sampai 2013. Tahun 2009 jumlah
kendaraan yang terdaftar pada Samsat Kabupaten Sumbawa Barat
II-79
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
hanya berjumlah 15.202 buah, namun 5 ahun kemudian jumlah
kendaraan melonjak tajam menjadi 36.566 kendaraan.

Grafik 2.48. Jumlah Kendaraan Bermotor Di Sumbawa Barat


Tahun 2009-2013

40000 36566
33807
35000
29483
30000
24522
25000

20000
15202
15000

10000

5000

0
2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Kendaraan umum bermotor dengan trayek luar Kabupaten


Sumbawa Barat telah lebih dari cukup yakni 7 unit ke Mataram dan 16
unit ke Sumbawa. Namun sayangnya, kendaraan yang
menghubungkan antar kecamatan belum sepenuhnya tersedia.

Grafik 2.49. Jumlah Kendaraan Umum Berdasarkan Trayek Tahun 2015


(unit)

Mini Bus Trayek Taliwang - Maluk 5

Bus Trayek Taliwang - Sumbawa 16

Bus Trayek Maluk - Mataram 7

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

II-80
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kabupaten Sumbawa Barat yang berada di ujung barat pulau
Sumbawa, merupakan pintu gerbang antara Pulau Lombok Dan Pulau
Sumbawa. Kehadiran Pelabuhan Poto Tano berpengaruh terhadap
perekonomian Kabupaten Sumbawa Barat.

Rata-rata jumlah muatan yang dibongkar di Pelabuhan Poto Tano lebih


banyak dibandingkan dengan muatan yang dimuat, meskipun selisih
perbedaan tidaklah signifikan. Pada tahun 2015 jumlah penumpang
yang menyeberang dari Pelabuhan Kayangan ke Pelabuhan Poto Tano
sebanyak 27.930 penumpang. Sepeda motor (golongan II) merupakan
kendaraan yang paling kerap menyeberang, jumlah sepeda motor yang
dimuat di Pelabuhan Poto Tano mencapai 154.508 unit.

Tabel 2.22. Jumlah Penumpang dan Kendaraan Menurut Golongan Yang


Dimuat Di Pelabuhan Poto Tano Tahun 2015

Kategori Jumlah
Penumpang Dewasa 27.784
Penumpang Anak-anak 146
Golongan I 98
Golongan II 154.508
Golongan III 1.103
Golongan IV Kendaraan Penumpang 48.933
Golongan IV Kendaraan Barang 17.355
Golongan V Kendaraan Penumpang 11.760
Golongan V Kendaraan Barang 44.204
Golongan VI Kendaraan Penumpang 6.162
Golongan VI Kendaraan Barang 19.025
Golongan VII Kendaraan Barang 1.118
Golongan VIII Kendaraan Barang 135
Jumlah Muatan 332.331

Lalu lintas surat dan paket pos yang melewati PT. Pos Indonesia
Cabang Sumbawa Barat didominasi oleh surat. Tahun 2014 jumlah
surat dan paket pos yang masuk ke wilayah Sumbawa Barat sebesar
28.966 buah, dimana mengalami penurunan lebih dari 59%
dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar 71.539 unit. Keadaan
sebaliknya terjadi pada surat dan paket pos yang keluar dari wilayah

II-81
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kabupaten Sumbawa Barat, jumlahnya justru naik drastis
dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 13.734 unit.

Grafik 2.50. Lalu Lintas Surat dan Paket Pos Tahun 2010-2014

80000 71539
70000
60000 50092
50000
40000
28440
30000 22523 28966

20000 13734
6419
10000 19005 14100
14120
0
2010 2011 2012 2013 2014

masuk keluar

2. Telekomunikasi

Telekomunikasi dengan menggunakan telepon seluler sudah menjadi


bagian dari kebutuhan hidup di masyarakat. Jumlah pengguna telepon
seluler terus mengalami kenaikan secara signifikan, terlebih didukung
dengan semakin banyaknya penjualan telepon seluler dengan harga
terjangkau dan semakin banyaknya promo dari provider
telekomunikasi.

Selama tahun 2012, jumlah pulsa yang terjual di gerai Telkomsel


Taliwang mencapai Rp.838,23 milyar. Pulsa yang terjual di gerai
Telkomsel Taliwang rata-rata berkisar pada Rp.60 milyar hingga
Rp.70 milyar, namun penjualan pulsa akan meningkat tajam pada
akhir tahun yang mampu menjual pulsa hingga Rp.91,287 milyar.

II-82
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.23. Jumlah Pelanggan Telepon Seluler dan Jumlah Pulsa Yang
Terjual di Gerai Telkomsel Taliwang Tahun 2012

Jumlah Pulsa Terjual


Bulan Pelanggan (Rp. 000)
Januari 80 60.427
Februari 93 68.000
Maret 70 58.921
April 69 55.781
Mei 65 68.717
Juni 40 65.000
Juli 51 66.751
Agustus 58 78.212
September 62 67.012
Oktober 85 77.210
November 82 80.921
Desember 93 91.287
Jumlah 838.239

Variasi usaha komunikasi dan informatika di Kabupaten Sumbawa


Barat cukup beragam. Jumlah counter pulsa di wilayah Kabupaten
Sumbawa Barat mencapai 219 unit. Tidak adanya menara televisi di
wilayah Kabupaten Sumbawa Barat menyebabkan bisnis TV kabel
rumahan menjamur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tahun
2015, jumlah usaha TV kabel mencapai 34 unit. Pada era sekarang
keberadaan internet sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
Fasilitas internet tentu sangat dibutuhkan. Tahun 2015 jumlah warnet
di Kabupaten Sumbawa Barat hanya terdapat 37 unit.

Tabel 2.24. Banyaknya Usaha Komunikasi dan Informatika menurut


jenisnya Tahun 2015 (unit)

Kategori Jumlah
Counter 219
TV Kabel 34
Menara Telekomunikasi 86
Warnet 37
Radio Siaran 2
Jasa Titipan/Ekspedisi 6
Orari 13
Surat Kabar 9

II-83
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
3. Listrik

Produksi listrik PLN tahun 2015 mencapai 57.928.0.78 KWH dengan


jumlah pelanggan mencapai 29.121 pelanggan yang meningkat 10,55%
dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menandakan PLN berusaha
secara optimal untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

Grafik 2.51. Produksi Listrik PLN Ranting Taliwang


Tahun 2010-2015 (KWH)
70000000
61235476
56630100 57928078
60000000

50000000 42993786
40021934
40000000

30000000 25964732

20000000

10000000

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

4. Air Bersih

Setiap tahunnya pelanggan PDAM terus mengalami kenaikan. Tahun


2015 jumlah pelanggan PDAM mencapai 8.684 pelanggan. Kenaikan
pelanggan tentu diiringi dengan kenaikan pemakaian air. Tahun 2015

pemakaian air PDAM mencapai 1.578.352M3 atau meningkat 10,58%


dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai air mencapai
Rp.3.098.088.700,-.

II-84
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.25. Banyaknya Pelanggan, Pemakaian dan Nilai Air Di
Sumbawa Barat Tahun 2010-2015

Pemakaian Nilai Air


Tahun Pelanggan 3 (Rp.000)
Air (M )
2010 3.858 905.144 1.216.427
2011 4.774 1.213.103 1.614.207
2012 5.398 1.350.448 1.791.540
2013 5.746 1.364.102 2.388.341
2014 6.547 1.427.385 2.850.559
2015 8.684 1.578.352 3.098.088

2.4.2 Iklim Investasi

1. Potensi Investasi

Pengembangan peluang investasi di Kabupaten Sumbawa Barat


meliputi sektor pertanian (tanaman pangan dan hortikultura,
perkebunan, kehutanan dan perikanan dan kelautan), pertambangan
dan energi, dan infrastruktur.

Dengan mempertimbangkan tingkat kesesuaian lahan,


kebiasaan/tradisi pengusahaan dan kinerja perdagangannya maka
potensi produksi pengusahaan komoditas pertanian terintegrasi
dengan potensi pasar yang terbuka. Komoditas pertanian yang strategis
peranannya dalam perekonomian Kabupaten Sumbawa Barat antara
lain padi, kakao dan kelapa sawit.

Peluang investasi prospektif yang menguntungkan juga sangat


potensial untuk sektor pertambangan. Usaha-usaha eksplorasi untuk
menentukan cadangan sesuai dengan tingkatannya masih terus
dilakukan. Mineral tambang yang sudah dieksploitasi meliputi emas
dan tembaga.

Peluang dan potensi investasi di Sumbawa Barat juga terbuka untuk


sektor pariwisata yang meliputi wisata alam, budaya, dan lingkungan.

II-85
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Peluang pengembangan investasi pada sektor-sektor ekonomi yang
potensial saat ini semakin terbuka dengan adanya forum tripartit yang
dimotori oleh Bank Indonesia. untuk mengembangkan komunikasi
efektif dalam menghasilkan kesepahaman antara pemerintah daerah,
lembaga perbankan, dan pelaku usaha, khususnya dalam peningkatan
dukungan lembaga perbankan untuk pengembangan sektor usaha
mikro, kecil dan menengah.

Berdasarkan Profil Daerah dan Daya Saing Investasi Kabupaten


Sumbawa Barat, berikut ini diuraikan mengenai peluang investasi yang
dapat dikembangkan di Kabupaten Sumbawa Barat, yang diperinci
menurut sektor/bidang meliputi :

Peluang Investasi Bidang Pendidikan :


 Pengembangan Perguruan Tinggi
 Pendirian Lembaga Pendidikan Keterampilan
 Pendirian Lembaga Bimbingan Belajar
 Pendirian Toko Buku, Stasionary
 Pembangunan Sekolah Baru dan Penambahan Bangunan Kelas
 Penambahan Sarana Laboratorium dan Perpustakaan
Peluang Investasi Bidang Kesehatan :
 Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah
 Dokter Praktek dan Apotik di Kecamatan
Peluang Investasi Bidang Pertanian :
 Pemasaran produk sayur-sayuran dan palawija ke luar daerah
 Peranan industri, pengepakan (packing) atau
pengawetan/prosesing bahan jadi atau setengah jadi komoditas
buah-buahan
 Pengadaan alat dan mesin pertanian
 Pengadaan drayer/pengering hasil panen
Peluang Investasi Bidang Peternakan :
 Pembibitan ternak sapi pengembangan secara bergulir
 Pembibitan ayam buras (DOC)
II-86
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
 Pembangunan pabrik pakan ternak
 Indutri pengalengan komoditas ternak tertentu
 Industri daging beku dan coolstorage
 Pengembangan usaha penggemukan (Fattening) dan
penggembalaan (cocobeef)
 Pengembangan Rumah Potong Hewan (RPH)
Peluang Investasi Bidang Perikanan dan Kelautan :
 Pengembangan teknologi alat tangkap dan armada kapal
tangkap
 Pembangunan PPI di setiap kecamatan dan TPI pada wilayah
yang padat penduduknya
 Pengembangan pengawetan atau prosesing bahan jadi atau
setengah jadi komoditas ikan tertentu
 Pengembangan teknologi keramba apung ikan nila serta
pemasarannya
 Pengembangan budidaya air payau dan air tawar
 Pengembangan budidaya rumput laut
Peluang Investasi Bidang Kehutanan :
 Pengembangan hutan tanaman
 Pengembangan industri meubel kayu
 Pengembangan industri meubel rotan
Peluang Investasi Bidang Pertambangan dan Penggalian :
 Inventarisasi Bahan Galian (Kualitas dan Kuantitas)
 Pengembangan Eksploitasi Pasir-Batu
 Eksplorasi/Eksploitasi Mineral Logam (emas dan tembaga)
 Eksplorasi/Eksploitasi Mineral Non Logam (batu kapur)
Peluang Investasi Bidang Pariwisata :
 Pembangunan hotel berbintang
 Pembangunan sarana dan prasarana hiburan dan rekreasi
 Pembangunan fasilitas arung jeram
 Pengembangan wisata bahari

II-87
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
 Pengembangan wisata tambang
Peluang Investasi Bidang Perhubungan :
 Pengembangan pelabuhan
 Pengembangan armada kapal penumpang
 Pembangunan pelabuhan perikanan
 Pengembangan kerjasama pengelolaan bandar udara PT.
Newmont Nusa Tenggara
Peluang Investasi Bidang Telekomunikasi :
 Pembangunan pendukung sarana telekomunikasi
 Pengembangan jaringan telepon seluler
 Pengembangan jaringan internet
 Pengembangan stasiun jaringan radio swasta

2. Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal

Sebagai pintu gerbang dalam berinvestasi, BPMPPT memiliki peranan


penting dalam mengeluarkan layanan perizinan. Jenis pelayanan
BPMPPT dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
dibidang penanaman modal dan pelayanan perizinan yang meliputi :

1. Penyusunan program Badan Penanaman Modal dan Pelayanan


Perizinan Terpadu
2. Pelaksanaan penanaman modal dan perizinan
3. Pelaksanaan koordinasi proses penanaman modal dan pelayanan
perizinan
4. Pelaksanaan administrasi penanaman modal dan pelayanan
perizinan
5. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penanaman modal dan
perizinan
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan
fungsinya
7. Pengelolaan urusan ketatausahaan badan.

II-88
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Selanjutnya, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
peningkatan investasi dan perbaikan kualitas pelayanan kepada
masyarakat, pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menetapkan
Peraturan Bupati Sumbawa Barat No. 46 Tahun 2015 tentang
Pelimpahan Sebagian Wewenang Perizinan Dan Non Perizinan Dari
Bupati Kepada Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kabupaten Sumbawa Barat. Yang dimaksud dengan
pelimpahan wewenang tersebut adalah penyerahan tugas, hak,
kewajiban serta pertanggungjawaban perizinan dan non perizinan,
termasuk penandatanganannya atas nama penerima wewenang oleh
Bupati Sumbawa Barat kepada Kepala BPMPPT Kabupaten Sumbawa
Barat. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan efisiensi, efektifitas
dan transparansi pelayanan perizinan di Kabupaten Sumbawa Barat.

Berdasarkan peraturan Bupati ini, terdapat 79 (tujuh puluh sembilan)


jenis perizinan dan non perizinan yang telah dilimpahkan kewenangan
penerbitannya kepada Kepala BPMPPT yang walaupun selain dari jenis
perizinan tersebut terdapat jenis perizinan yang tidak di limpahkan,
proses pengurusannya tetap melalui Kepala BPMPPT. Berikut layanan
perizinan yang diberikan oleh BPMPPT Kabupaten Sumbawa Barat.

Tabel 2.31. Pelimpahan Kewenangan Perizinan dan Non Perizinan


dari Bupati kepada Kepala BPMPPT Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2015
No Jenis Perizinan dan Non Perizinan
1 Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
2 Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK)
3 Izin Usaha Industri (IUI)
4 Izin Usaha Angkutan (IUA)
5 Izin Trayek Angkutan (ITA)
6 Izin Operasional Angkutan (IOA)
7 Izin Gangguan (HO)
8 Tanda Daftar Gudang (TDG)
9 Izin Pendirian Lembaga Pelatihan Swasta
10 Rekomendasi Pembentukan Kantor Cabang PJTKI
11 Izin Prinsip Penanaman Modal dalam Negeri
12 Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri
13 Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri
14 Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Dalam Negeri
15 Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri
16 Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri

II-89
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
17 Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal dalam Negeri
18 Izin Usaha Penggabungan Penanaman Modal Dalam Negeri
19 Tanda Daftar Gudang (TDG)
20 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
21 Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional (IUPPT)
22 Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP)
23 Izin Usaha Toko Modern (IUTM)
24 Tanda Daftar Industri (TDI)
25 Tanda Daftar Usaha Jasa Perjalanan Wisata
26 Tanda Daftar Usaha Jasa Akomodasi
27 Tanda Daftar Usaha Jasa Makanan dan Minuman
28 Tanda Daftar Usaha Jasa Kawasan Pariwisata
29 Tanda Daftar Usaha Jasa Transportasi Pariwisata
30 Tanda Daftar Usaha Jasa Daya Tarik Wisata
31 Tanda Daftar Usaha Jasa Penyelenggaraan Hiburan dan Rekreasi
32 Tanda Daftar Usaha Jasa Paramu Wisata
33 Tanda Daftar Usaha Penyelenggaraan Pertemuan
34 Perjalanan Insentif, Konferensi dan Pameran
35 Tanda Daftar Usaha Jasa Konsultan Pariwisata
36 Tanda Daftar Usaha Jasa Informasi Wisata
37 Tanda Daftar Usaha Jasa Wisata Tirta
38 Tanda Daftar Usaha SPA (Perawatan Kecantikan)
39 Surat Izin Usaha Perikanan
40 Rekomendasi Pengembangan Budidaya Perikanan
41 Pendaftaran Usaha Peternakan
42 Izin Usaha Pemotongan Hewan (Izin Jagal)
43 Izin Usaha Pengiriman Hewan Ternak Antar Pulau/Kabupaten
44 Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA)
45 Izin Pendirian Lembaga Latihan Kerja
46 Izin Pendirian Lembaga Kesejahteraan Sosial
47 Rekomendasi Pendirian Cabang PPTKIS
48 Izin Klinik
49 Izin Praktek Dokter
50 Izin Praktek Bidan
51 Izin Perawat
52 Izin Fisioterafis
53 Izin Bidan
54 Izin Analis Kesehatan
55 Izin Rumah Makan
56 Izin Jasa Boga
57 Izin Apotik
58 Izin Toko Obat
59 Izin Balai Pengobatan
60 Izin Penyelenggara Laboratorium
61 Izin Pengobatan Tradisional
62 Izin Industri Obat Tradisional
63 Izin Optik
64 Izin Depot Air Minum Isi Ulang
65 Izin Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)
66 Izin Menara Telekomunikasi
67 Izin Jasa Titipan
68 PAS Kecil
69 Izin Warnet
70 Izin Orari
71 Izin Radio/Televisi
72 Izin Lokasi
73 Izin Lingkungan

II-90
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
74 Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
75 Izin Pelepasan Air Permukaan Daerah Reklamasi
76 Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3
77 Izin Titik Penataan Air Limbah
78 Izin Penampungan Kayu Terdaftar
79 Izin Pemasangan Papan Reklame

Sebelumnya melalui Perbup No. 14 Tahun 2013, Pemerintah


Kabupaten Sumbawa Barat juga telah mendelegasikan urusan dari
Bupati kepada Camat terkait perizinan, rekomendasi, koordinasi,
pembinaan, fasilitasi, penyelenggaraan, pengawasan, penetapan serta
pengumpulan data dan informasi dan kewenangan lain yang
dilimpahkan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini
merupakan inovasi yang perlu mendapat apreasiasi, karena pelayanan
semakin lebih cepat dan efisien. Adapun rincian pelimpahan
kewenangan khusus perizinan dari Bupati kepada camat dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2.32. Pendelegasikan Urusan dari Bupati kepada Camat


No BIDANG DAN SUB BIDANG, URUSAN PEMERINTAHAN YANG
JENIS KEWENANGAN DILIMPAHKAN KEPADA CAMAT
A URUSAN WAJIB
1 KESEHATAN
 Rekomendasi  Memberikan rekomendasi ijin kerja atau
praktek tenaga kesehatan.
 Rekomendasi tempat usaha depot isi ulang air
mineral.
 Perizinan Pemberian ijin distribusi pada pelayanan obat
skala Kecamatan (Apotek dan Toko Obat).
2 PEKERJAAN UMUM
1. PENGAIRAN
a. Rekomendasi Pemberian ijin untuk penggunaan/pemanfaatan
jaringan irigasi tersier dalam satu wilayah
kecamatan bagi penggunaan/pemanfaatan di luar
kepentingan pertanian.
b. Perizinan  Merekomendasikan pembentukan
kelembagaan P3A (Perkumpulan Petani
Pemakai Air).
 Merekomendasikan pemakaian lahan tanah
bekas sungai/irigasi yang berada dalam wilayah
Kecamatan
3 PENATAAN RUANG
 Perijinan  Penerbitan IMB hanya untuk fungsi hunian di
luar kawasan perumahan yang dibangun oleh
pengembang dengan luas Bangunan maksimal
250m2 dan kawasan perumahan yang sudah
menjadi milik individu.
 Penerbitan izin bangunan untuk perusahaan
dan perumahan dibawah 250m2 .
4 KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH

II-91
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
 Rekomendasi  Pemberian surat keterangan domisili koperasi
dan usaha kecil menengah.
 Rekomendasi terhadap izin pendirian koperasi
di Kecamatan.
 Rekomendasi terhadap pengajuan permodalan
koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) yang dananya berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
5 KETENAGAKERJAAN
 Rekomendasi  Pemberian rekomendasi izin sementara
penyelenggaraan latihan/kursus oleh Lembaga
Pelatihan Kerja (LPK)
 Pemberian rekomendasi izin pendirian bursa
kerja swasta
7 PERHUBUNGAN
 Rekomendasi  Rekomendasi pemberian ijin menara selular.
 Memberikan rekomendasi terhadap
permohonan pembukaan trayek ijin baru skala
Kecamatan
B URUSAN PILIHAN
1 PERIKANAN
 Rekomendasi Rekomendasi izin pembudidayaan dan pengolahan
hasil perikanan
2 PERTANIAN
 Rekomendasi  Pemberian rekomendasi usaha budidaya
perkebunan.
 Pemberian rekomendasi usaha pengolahan
hasil perkebunan di Kecamatan.
 Rekomendasi pemberian izin usaha peternakan.
3 KEHUTANAN
 Rekomendasi Rekomendasi untuk izin pengelolaan sarang
burung walet, lebah madu dan budidaya jamur.
4 PERINDUSTRIAN
1. Perindustrian
 Perijinan  Pemberian pertimbangan teknis pengajuan izin
untuk usaha perdagangan skala kecamatan.
 Penerbitan Tanda Daftar Industri (TDI) bagi
industri mikro, tradisional dan rumah tangga
dengan nilai investasi peralatan sampai dengan
Rp 50.000.000,-
 Penerbitan izin gangguan (HO) skala
Kecamatan.
2. Listrik dan Pemanfaatan Energi
 Perijinan Pemberian izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik
(UPTL) yang berdomisili di wilayah Kecamatan
dengan
kapasitas maksimal 40 PK.
3. Pengembangan Penanaman Modal
 Rekomendasi Pemberian surat keterangan domisili bagi industri
yang mengusulkan modal.
4. Promosi dan kerjasama internasional penanaman modal
a. Rekomendasi Pemberian surat keterangan bagi penanaman
modal.
5 PERDAGANGAN
1. PerdaganganDalam Negeri
 Perijinan Pemberian pertimbangan teknis pengajuan ijin
untuk usaha perdagangan skala Kecamatan.
2. Pertambangan Umum
a. Perijinan  Pemberian, pembatalan, penutupan izin usaha
depot dan pangkalan minyak tanah.
 Pemberian, pembatalan, penutupan dan
perpanjangan ijin usaha pengumpulan dan
penyaluran pelumas bebas.
 Pemberian ijin dalam bentuk Surat Izin Usaha

II-92
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Perorangan (SIUP) operasi produksi untuk
usaha pertambangan umum untuk jenis bahan
galian pasir diluar sungai, tanah urug, tanah
liat dengan luas 1000mÇ dan tidak
menggunakan alat berat dan bahan peledak.
 Memfasilitasi pengembangan peran serta
masyarakat dalam konservasi air bawah tanah.
b. Rekomendasi  Merekomendasikan pemberian ijin dan
pengawasan usaha pendirian Stasiun Bahan
Bakar Minyak.
 Merekomendasikan izin Usaha Penunjang
Tenaga Listrik (UPTL) yang berdomisili di
wilayah Kecamatan.
 Merekomedasikan pemanfaatan tenaga kerja
lokal di bidang pertambangan.
 Merekomendasikan usaha pertambangan dan
energi bagi ijin usaha di luar kewenangan
Camat.

Proses pengolahan dokumen persyaratan perizinan dan nonperizinan


di mulai dari tahap permohonan sampai dengan terbitnya dokumen
dilakukan secara terpadu satu pintu. Proses penyelenggaraan
pelayanan perizinan tersebut bisa dilakukan untuk satu jenis perizinan
tertentu atau perizinan paralel. Perizinan pararel adalah
penyelenggaraan perizinan yang diberikan kepada pelaku usaha yang
dilakukan sekaligus mencakup lebih dari satu jenis izin, yang diproses
secara terpadu dan bersamaan.

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan


Perizinan Terpadu Kabupaten Sumbawa Barat No.
503/399/BPMPPT/VII.2015 tentang Prosedur Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu disebutkan bahwa pelayanan perizinan
meliputi pemberian perizinan baru, perubahan perizinan,
perpanjangan perizinan dan pemberian salinan perizinan. Dan untuk
memperoleh layanan perizinan tersebut, setidaknya harus melalui 14
prosedur pelayanan perizinan, yakni sebagai berikut ;

1. Pemohon mendapakan informasi dari front office tentang


perizinan/non perizinan dan mendapatkan blangko formulir izin
sesuai dengan izin yang dimohon.
2. Pemohon mengisi formulir permohonan yang telah disediakan dan
melengkapi persyaratan yang ditetapkan
3. Pemohon menyerahkan formulir permohonan dan persyaratan yang
II-93
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
diperlukan ke meja fornt office sesuai dengan izin yang dimohon.
4. Front office melakukan pemeriksaan berkas permohonan dan
kelengkapan persyaratan
5. Pemohon yang bukan merupakan penanggungjawab/pemilik usaha
diharuskan untuk membawa surat kuasa bermaterai Rp.6.000
(enam ribu rupiah) dari penanggung jawab/pemilik. Apabila tidak
membawa surat kuasa maka tidak akan dilayani pengurusan
izinnya.
6. Jika tidak lengkap maka berkas dikembalikan kepada pemohon
untuk dilengkapi disertai catatan atas kekurangan berkas
7. Jika lengkap, maka ;
a. Front office melakukan registrasi dan mencatat tanda terima
permohonan
b. Front office menyampaikan tanda terima kepada pemohon
8. Front office selanjutnya meneruskan berkas permohonan tahap
pertama untuk diserahkan kepada back office untuk dilakukan
pemeriksaan tahap kedua.
9. Setelah dilakukan pemeriksaan tahap kedua maka berkas
diteruskan ke Kepala Badan untuk memberikan disposisi apakah
permohonan tersebut dapat langsung diproses atau perlu tim
teknis.
10. Apabila permohonan tersebut disposisinya langsung proses maka
berkas akan dilanjutkan ke back office unttuk dilakukan
pencetakan dokumen izin.
11. Berkas di paraf oleh kepala seksi, kepala bidang, sekretaris badan,
dan ditanda tangani kepala badan. Penandatanganan izin tetap bisa
dilaksanakan oleh kepala badan dengan cukup satu paraf, apabila
yang lain berhalangan.
12. Apabila permohonan tersebut disposisinya harus menurunkan tim
tehnis, maka back office membuat surat kepada tim tehnis untuk
melakukan peninjauan lapangan
13. Pemohon membayar retribusi kepada bendahar penerima (bagi izin

II-94
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
yang ada retribusinya) sebelum berkas dilanjutkan ke Kepala badan
untuk ditandatangani.
14. Izin yang sudah ditanda tangani diteruskan ke front office,
distempel dan dilakukan penomoran dan selanjutnya di serahkan
ke pomohon.

Mengenai jangka waktu penyelesaian pelayanan perizinan dan


nonperizinan ditetapkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung
mulai sejak diterimanya berkas permohonan beserta seluruh
kelengkapannya. Sedangkan besaran biaya perizinan dan nonperizinan
akan dihitung sesuai dengan tarif yang ditetapkan berdasarkan
peraturan daerah.

3. Kondusivitas Wilayah

Salah satu faktor pendorong peningkatan investasi di daerah adalah


kondusivitas wilayah yang terjaga dengan baik yang diindikasikan
dengan penurunan tindak kriminal dan gangguan ketertiban
masyarakat serta konflik horizontal yang terjadi di Kabupaten
Sumbawa Barat.

Data BPS menyebutkan bahwa gangguan ketertiban masyarakat tiga


tahun terakhir terus menurun dimana pada tahun 2012 terrjadi 441
kasus kemudian turun menjadi 244 kasus pada tahun 2013 dan 201
kasus pada tahun 2014, namun terjadi kenaikan kasus pada tahun
2015 menjadi 207 kasus. Sedangkan jumlah demontrasi di Kabupaten
Sumbawa Barat pada tiga tahun terakhir dimana pada tahun 2012
terjadi 24 kali demontrasi, kemudian 16 kali pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 terjadi 12 kali demontrasi, serta terjadi 30 kali demonstrasi
pada tahun 2015.

II-95
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Grafik 2.52. Jumlah Kasus Gangguan Ketertiban Masyarakat
Tahun 2011-2015
700
596
600

500 441

400

300 244
201 207
200

100

0
2011 2012 2013 2014 2015

Tabel 2.33. Jumlah Demontrasi Di Kabupaten Sumbawa Barat


Tahun 2015
Jumlah Demontrasi
No. Kecamatan
(kali)
1. Sekongkang 3
2. Maluk 10
3. Jereweh 1
4. Taliwang 14
5. Brang Ene 0
6. Brang Rea 2
7. Seteluk 0
8. Poto Tano 0
TOTAL 30

2.4.3 Sumberdaya Manusia

1. Tenaga Kerja

Pada tahun 2015, jumlah penduduk usia kerja Kabupaten Sumbawa


Barat sebanyak 92.678 jiwa. Jumlah angkatan kerja di Kabupaten
Sumbawa Barat mencapai 65.718 jiwa atau sebanyak 70,91% dari total
penduduk usia 15 tahun keatas. Dari angkatan kerja tersebut sebagian
besar terdiri dari laki-laki sebanyak 60,89% (40.013 jiwa) sedangkan
sisanya perempuan sebanyak 39,11 (25.705 jiwa).

II-96
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Sementara sisanya, 26.960 jiwa termasuk ke dalam kategori bukan
angkatan kerja, yang diantaranya adalah seperti mereka yang
mengurus rumah tangga, anak-anak sekolah, para pensiunan, mereka
yang secara ekonomi berkecukupan sehingga merasa tidak perlu
mencari pekerjaan, ataupun termasuk mereka yang secara fisik
mempunyai keterbatasan (cacat).

Tabel 2.34. Indikator Tenaga Kerja Sumbawa Barat Tahun 2015

No. URAIAN 2015


1 Penduduk Usia Kerja 92.678
2 Angkatan Kerja (%) 70,91
3 Bukan Angkatan Kerja (%) 29,09
4 Tingkat Kesempatan Kerja (%) 92,02
5 Tingkat Pengangguran (%) 7,98
6 Tingkat Pengangguran Terdidik (%) 40,37

Tingkat kesempatan kerja yang dimiliki pada tahun 2015 sebanyak


92,02%. Kondisi angkatan kerja secara umum, sekitar 43,25%
diantaranya berpendidikan SMA ke atas. Namun yang perlu dicermati
adalah lebih dari 40% angkatan kerja merupakan tamatan SD ke
bawah.

Grafik 2.54. Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015

12% 5%
9%
3%
tidak/belum pernah sekolah
tidak/belum tamat SD
SD
SMP
28%
SMA
DI/II/III
Universitas
29%

14%

Dari penduduk usia 15 tahun keatas yang termasuk kedalam angkatan


kerja sekitar 7,98% yang tidak mendapatkan pekerjaan. Angka
II-97
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
pengangguran tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, yakni sebesar 5,71%.

Grafik 2.55. Angka Pengangguran Tahun 2011-2014 (%)

7.98
9

8
6.91
7

5 5.71
5.25
4 4.99
3

0
2011 2012 2013 2014 2015

Dari angka pengangguran tersebut, lebih dari 40% merupakan


penduduk usia 15 tahun keatas yang memiliki pendidikan SMA ke atas.
Hal ini disebabkan ekspektasi penduduk usia 15 tahun keatas yang
berpendidikan hingga tamat SMA ke atas untuk pekerjaan dengan
penghasilan tinggi sangat besar, sehingga lebih memilih-milih dalam
melakukan/menerima pekerjaan. Berbeda dengan penduduk yang
memiliki pendidikan rendah, dimana penduduk tersebut rata-rata lebih
tidak memilih-milih pekerjaan yang ditawarkan/diterima.

II-98
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.35. Persentase Penduduk usia 15 tahun keatas Yang
Menganggur Menurut Ijazah Tertinggi Di Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2015 (%)

Ijasah Tertinggi
Jumlah
(1) (4)
tdk/blm tamat sekolah 17,80

tamat SD/MI 29,67

tamat SMP/MTs 12,16

tamat SMA/MA/SMK 24,32

Tamat D1 keatas 16,05

Jumlah 100.00

2. Rasio Ketergantungan

Rasio ketergantungan (dependency ratio) merupakan rasio yang


menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang belum
dan tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan umur 65 tahun ke
atas) dengan banyaknya penduduk yang produktif secara ekonomi
(umur 15-64 tahun).

Jumlah penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) di Kabupaten


Sumbawa Barat pada tahun 2015 sebanyak 85.991 jiwa, meningkat
2.546 jiwa jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2014. Komposisi
penduduk usia produktif menurut jenis kelamin, kaum laki-laki sedikit
lebih banyak dari pada jumlah perempuan dengan 43.547 jiwa
berbanding 42.444 jiwa. sedangkan jumlah penduduk usia 0-14 tahun
pada tahun 2015 sebanyak 41.202 jiwa dan penduduk usia 65 tahun
keatas sebanyak 6.198 jiwa.

II-99
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 2.36. Rasio Ketergantungan Penduduk
Di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015
Indikator 2015
Penduduk Usia 0-14 tahun (jiwa) 41.202
Penduduk Usia 15-64 tahun (jiwa) 85.991
Penduduk Usia 65 tahun keatas (jiwa) 6.198
Rasio Ketergantungan Penduduk 55,12

Angka ketergantungan penduduk di Kabupaten Sumbawa Barat tahun


2014 sebesar 55, yang mana berarti dari 100 penduduk usia produktif
menanggung 55 penduduk usia tidak produktif. Tingginya persentase
penduduk usia produktif menandakan Kabupaten Sumbawa Barat
mengalami bonus demografi.

II-100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DAN KERANGKA PENDANAAN

3.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU


3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD

Keuangan daerah adalah hak dan kewajiban daerah dalam pelaksanaan


otonomi daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Pengelolaan belanja dan pembiayaan daerah diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan prinsip
anggaran berbasis kinerja.

Analisis kinerja keuangan tahun 2010-2015, dimaksudkan untuk


mengetahui rata-rata pertumbuhan yang dapat dijadikan sebagai dasar
analisis proyeksi keuangan di masa yang akan datang.

Kinerja pelaksanaan APBD ditunjukkan dari kinerja pendapatan daerah


yang meliputi pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah. Belanja daerah baik belanja langsung
maupun belanja tidak langsung serta pembiayaan daerah juga
merupakan indikator kinerja pelaksanaan APBD.

1. Pendapatan Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan bahwa pendapatan daerah
adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambahan nilai
kekayaan bersih.

Sumber penerimaan Kabupaten Sumbawa Barat berasal dari


Pendapatan Daerah dan Penerimaan Pembiayaan. Pendapatan Daerah
terdiri dari : 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi Pajak Daerah,

III-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; 2) Dana Perimbangan
yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi
Khusus; serta 3) Lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Hibah,
Dana Darurat, dan Lain-lain Pendapatan yang ditetapkan Pemerintah.
Sedangkan penerimaan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran (SiLPA), Pencairan Dana Cadangan dan
Penerimaan Pinjaman Daerah.

Perkembangan realisasi pendapatan daerah Kabupaten Sumbawa


Barat dan rata-rata pertumbuhannya selama kurun waktu tahun 2010-
2015 secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.1.

Memperhatikan data yang disajikan dalam tabel 3.1 dapat dilihat


bahwa rata-rata pertumbuhan total pendapatan daerah mencapai
9,23% yang terdiri dari pendapatan asli daerah dengan pertumbuhan
rata-rata 47,81%; dana perimbangan dengan rata-rata pertumbuhan
8,26%; dan lain-lain pendapatan daerah yang sah menyumbang rata-
rata pertumbuhan 19,93%.

Pada komponen pendapatan asli daerah terjadi realisasi yang cukup


tinggi yakni pada tahun 2011 yang mencapai Rp.115.384.261.058,92
yang disebabkan adanya realisasi penerimaan dari deviden saham pada
PT. DMB sebesar Rp.92 miliyar, sedangkan pada tahun-tahun
berikutnya tidak terdapat penerimaan tersebut.

Selanjutnya, untuk komponen dana perimbangan terjadi realisasi yang


cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yakni pada tahun
2014 yang mencapai 30,17% dari dana perimbangan pada tahun 2013.

Sedangkan untuk komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah


dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 19,93% dimana sebagian
besar disumbangkan oleh realisasi pendapatan hibah dari PT. NNT
pada tahun 2012 dan 2013 yang mencapai total Rp.115 milyar.

III-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 3.1. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015

Jumlah (Rp.) Rata-rata


No. Uraian 2015 Pertumbuhan
2010 2011 2012 2013 2014 (%)
1 Pendapatan Asli
Daerah 28,321,345,728.09 115,384,261,058.92 34,687,428,807.83 27,962,831,697.09 42,509,446,245.27 49,622,801,952.25 47.81

1.1 Pajak Daerah 3,212,093,552.00 9,507,712,921.00 13,624,659,323.00 14,912,704,177.00 15,421,676,531.00 19,674,504,706.00 46.62
1.2 Retribusi Daerah 1,068,377,525.00 924,036,412.00 1,112,692,250.00 3,762,086,180.00 10,486,630,091.00 10,461,620,864.00 70.59
1.3 Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan 14,953,110,258.00 95,728,193,786.00 13,041,982,137.00 3,537,654,067.00 3,614,009,856.00 4,233,682,420.00 66.71
Daerah Yang Dipisahkan
1.4 Lain-lain Pendapatan
9,087,764,393.09 9,224,317,939.92 6,908,095,097.83 5,750,387,273.09 12,987,129,767.27 15,252,993,962.25 17.15
Asli Daerah Yang Sah
2
Dana Perimbangan 345,146,086,062.00 357,034,661,992.00 391,867,590,063.00 383,247,465,686.00 498,875,270,206.00 540,797,463,900.00 8.26

2.1 Dana Bagi Hasil Pajak 45,826,738,322.00 50,780,206,232.00 58,702,240,083.00 45,822,959,104.00 39,808,355,926.00 37,542,009,950.00 (2.39)
2.2 Dana Bagi Hasil Bukan
92,697,208,740.00 66,350,299,760.00 45,179,557,980.00 18,403,306,582.00 53,683,140,280.00 24,454,812,950.00 2.94
Pajak
2.3 Dana Alokasi Umum 181,740,339,000.00 214,767,556,000.00 259,334,022,000.00 272,959,410,000.00 349,283,834,000.00 380,327,621,000.00 13.50
2.4 Dana Alokasi Khusus 24,881,800,000.00 25,136,600,000.00 28,651,770,000.00 46,061,790,000.00 56,099,940,000.00 98,473,020,000.00 28.85
3 Lain-lain Pendapatan
55,669,336,813.60 55,804,090,307.38 91,065,282,098.00 133,040,581,829.29 88,715,386,959.77 127,220,319,688.71 19.93
Daerah Yang Sah
3.1 Hibah 44,617,200,000.00 71,814,736,150.00 107,298,800.00 19,496,000,000.00 4,507.73
3.2 Dana darurat
3.3 Dana bagi hasil pajak
dari provinsi dan 43,929,545,603.71
28,886,533,452.60 19,529,965,814.38 25,139,799,241.00 32,158,200,679.29 52,878,115,159.77 11.96
Pemerintah Daerah
lainnya
3.4 Dana penyesuaian dan
22,469,347,600.00 33,645,054,035.00 21,308,282,857.00 29,067,645,000.00 35,729,973,000.00 62,449,915,000.00 24.53
otonomi khusus
3.5 Bantuan keuangan dari
provinsi atau Pemerintah 673,320,000.00
Daerah lainnya
3.6 Penerimaan Lainnya 4,313,455,761.00 1,955,750,458.00 1,344,859,085.00
TOTAL 429,136,768,603.69 528,223,013,358.30 517,620,300,968.83 544,250,879,212.38 630,100,103,411.04 717,640,585,540.96 9.23

III-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Berdasarkan data realisasi APBD selama enam tahun terakhir
menunjukkan bahwa rasio KKD Kabupaten Sumbawa Barat fluktuatif.
Pada tahun 2010 rasio KKD mencapai 7,14% meningkat menjadi
28,13% pada tahun 2011 dan menurun menjadi 7,91% pada tahun
2012, selanjutnya menurun kembali pada tahun 2013 menjadi 6,29%,
namun meningkat kembali pada posisi 7,24% pada tahun 2014 dan
pada tahun 2015 nilai rasio KKD pada posisi 7,67%. Nilai rasio KKD
tersebut memperlihatkan bahwa kemampuan keuangan daerah
Kabupaten Sumbawa Barat dikatergorikan rendah sekali pada tahun
2010, 2012, 2013 dan tahun 2014 serta tahun 2015, sedangkan pada
tahun 2011 kemampuan keuangan daerah Kabupaten Sumbawa Barat
dikategorikan rendah. Nilai rasio KKD yang fluktuatif ini telah
membuktikan bahwa tingkat ketergantungan Kabupaten Sumbawa
Barat kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi masih tinggi.

Grafik 3.1. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Tahun 2010-2015

30
28.13

25

20

15

10 7.24 7.67
7.91 6.29
7.14
5

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

2. Belanja Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan bahwa Belanja Daerah
adalah kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurang

III-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
nilai kekayaan bersih yang terdiri dari belanja tidak langsung dan
belanja langsung.

Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 3.2 dapat dilihat bahwa
rata-rata pertumbuhan total belanja daerah Kabupaten Sumbawa
Barat tahun 2010-2015 mencapai 7,58% yang terdiri dari belanja tidak
langsung dengan pertumbuhan 4,83% dan belanja langsung dengan
pertumbuhan rata-rata 8,83%.

Analisis lebih lanjut terhadap belanja daerah didapatkan bahwa dalam


porsi belanja tidak langsung terhadap total belanja pada kurun waktu
2010-2015 rata-rata 49,26% sedangkan belanja langsung rata-rata
porsinya 50,74% dari total belanja.

Bila dilihat lebih mendalam lagi, porsi belanja tidak langsung pada
tahun 2010 dan 2012 lebih dari 50%, masing-masing sebesar 52,19%
dan 51,60%. Sedangkan porsi belanja langsung pada tahun 2010 dan
2012 dibawah 50%, masing-masing 47,81% dan 48,40%.

Grafik 3.2. Porsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung APBD
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015 (%)

60
52.19 55.3 52.68
51.6 50.22 50.02

50

47.81 44.7 48.4 49.78 49.98 47.32


40

30 BTL
BL

20

10

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

III-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 3.2. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015

Jumlah (Rp.) Rata-rata


No. Uraian Pertumbuhan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 (%)
1 Belanja Tidak
239,319,701,031.00 233,940,389,191.00 270,337,594,029.00 262,178,645,325.00 309,073,375,944.00 311,551,264,894.00 4.83
Langsung
1.1 Belanja Pegawai 177,897,029,540.00 192,961,369,670.00 223,102,075,007.00 218,701,072,377.00 250,532,236,561.00 260,419,460,003.00 6.77
1.2 Belanja Bunga - - - - - -
1.3 Belanja Subsidi 834,629,092.00 1,532,145,237.00 2,644,151,123.00 1,413,090,420.00 417,653,022.00 7.83
1.4 Belanja Hibah 33,258,886,610.00 7,920,892,000.00 18,383,753,110.00 20,219,094,085.00 37,049,782,744.00 48,785,103,837.00 30.13
1.5 Belanja Bantuan Sosial 25,476,308,290.00 11,872,082,725.00 7,750,339,400.00 4,185,635,148.00 3,580,768,325.00 2,266,552,275.00 (30.88)
1.6 Belanja Bantuan
Keuangan Kepada
Pemerintah Provinsi/ - 16,916,197,039.00 16,832,143,031.00 17,335,951,395.00 16,964,890,792.00 38,923,409,133.00 25.96
Kabupaten/kota dan
Pemerintah Desa
1.7 Belanja Tak Terduga 1,852,847,499.00 2,737,702,520.00 1,625,132,358.00 323,801,900.00 528,044,500.00 80,148,779.00 (15.78)
2 Belanja Langsung 219,225,612,972.00 289,389,709,082.00 253,576,166,356.00 264,544,811,080.35 309,347,763,039.00 346,788,673,984.00 8.83
2.1 Belanja Pegawai* - - - - - -
2.2 Belanja Barang dan Jasa 80,115,847,457.00 129,723,025,779.00 109,450,936,902.00 91,919,580,495.35 94,901,791,359.00 122,944,697,958.00 10.51
2.3 Belanja Modal 139,109,765,515.00 159,666,683,303.00 144,125,229,454.00 172,625,230,585.00 214,445,971,680.00 223,843,976,026.00 8.90
TOTAL 429,136,768,603.69 458,545,314,003.00 523,330,098,273.00 526,723,456,405.35 618,421,138,983.00 658,339,938,878.00 7.58

*nilainya digabungkan dengan belanja pegawai pada belanja tidak langsung

III-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 3.3. Proporsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015
Proporsi (%)
No. Uraian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Belanja Tidak Langsung 52.19 44.70 51.60 49.78 49.98 47.32
1.1 Belanja Pegawai 74.33 82.48 82.53 83.42 81.06 83.59
1.2 Belanja Bunga
1.3 Belanja Subsidi 0.35 0.65 0.98 0.54 0.14
1.4 Belanja Hibah 13.90 3.39 6.80 7.71 11.99 15.66
1.5 Belanja Bantuan Sosial 10.65 5.07 2.87 1.60 1.16 0.73
Belanja Bantuan Kepada 12.49
Pemerintah Provinsi/
1.6 - 7.23 6.23 6.61 5.49
Kab./Kota dan Pemerintah
Desa
1.7 Belanja Tak Terduga 0.77 1.17 0.60 0.12 0.17 0.03
2 Belanja Langsung 47.81 55.30 48.40 50.22 50.02 52.68
2.1 Belanja Pegawai*
2.2 Belanja Barang dan Jasa 36.54 44.83 43.16 34.75 30.68 34.45
2.3 Belanja Modal 63.46 55.17 56.84 65.25 69.32 64.55
TOTAL 100 100 100 100 100 100
*Nilainya digabungkan dengan belanja pegawai pada belanja tidak langsung

3. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar


kembali atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya.

Kebijakan pembiayaan daerah terdiri dari kebijakan penerimaan


pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah diarahkan :

1. Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan (SiLPA) tahun sebelumnya


sebagai sumber penerimaan pada APBD tahun berikutnya,
didasarkan pada perhitungan yang cermat dan rasional;
2. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban dalam
prinsip kehati-hatian;
3. SiLPA diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya
penggunaan perencanaan anggaran;
4. Membentuk dana cadangan.

III-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 3.4. Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015

Jumlah (Rp.) Rata-rata


No. Uraian 2015 Pertumbuhan
2010 2011 2012 2013 2014
(%)
1 Penerimaan
48,108,055,057.07 10,259,509,657.76 10,988,941,843.06 1,172,149,093.89 12,861,187,706.92 18,843,474,084.96 147.14
Pembiayaan
1.1 SiLPA 48,037,555,057.07 2,199,509,657.76 8,588,941,843.06 945,482,426.89 12,418,108,473.92 18,364,382,851.96 227.90
1.2 Pencairan Dana
Cadangan
1.3 Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
1.4 Penerimaan Pinjaman
Daerah
1.5 Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman 70,500,000.00 8,060,000,000.00 2,400,000,000.00 226,666,667.00 443,079,233.00 479,091,233.00 1,879.24
Daerah
1.6 Penerimaan Piutang
Daerah
2 Pengeluaran
16,500,000,000.00 6,500,000,000.00 3,750,000,000.00 6,020,750,000.00 5,884,006,125.00 7,636,724,437.00 (2.47)
Pembiayaan
2.1 Pembentukan Dana
Cadangan
2.2 Penyertaan Modal
16,500,000,000.00 6,500,000,000.00 3,750,000,000.00 6,020,750,000.00 5,884,006,125.00 7,000,000,000.00 (4.28)
Pemerintah Daerah
2.3 Pembayaran Pokok
Utang
2.4 Pemberian Pinjaman
636,724,437.00
Daerah
NETTO 31,608,055,057.07 3,759,509,657.76 7,238,941,843.06 (4,848,600,906.11) 6,977,181,581.92 11,206,749,647.96 (57.64)

III-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
3.1.2 Neraca Daerah

Analisis Neraca Daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan


keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas,
solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk
penyediaan dana pembangunan daerah. Neraca Daerah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan berupa aset, kewajiban (utang), dan
ekuitas dana pada tanggal neraca tersebut dikeluarkan.

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010


tentang Standar Akuntansi Pemerintah, Neraca Daerah merupakan salah
satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah.
Laporan ini sangat penting bagi manajemen pemerintah daerah, tidak
hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-
undangan yang berlaku, tetapi juga sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan yang terarah, dalam rangka pengelolaan sumber-sumber daya
ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien dan efektif. Kinerja Neraca
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat selama kurun waktu tahun
2010-2015 yang telah di audit dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini.

III-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 3.5. Neraca Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015

Jumlah (Rp.) Rata-rata


No. Uraian 2015
Pertumbu
2010 2011 2012 2013 2014 han (%)
1 ASET
1.1 ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 1,524,435,770.76 602,873,563.89 602,873,563.89 12,179,366,170.92 17,961,057,888.96 30,682,108,580.92 329.68
Kas di Bendahara
768,475,478.00 3,560,379,737.00 0.00 499,455,730.00 -
Pengeluaran
Kas di Bendahara
- - 342,608,863.00 - -
Penerimaan
Kas Dana Kapitasi - - 0.00 - 403,433,382.00
Investasi Jangka Pendek - - 0.00 - -
Piutang Pajak 200,499,357.00 3,560,379,737.00 3,543,582,420.00 3,570,710,970.00 3,467,772,790.00 3,694,903,964.00 279.95
Penyisihan Piutang 0.00 (388,501,859.00)
Piutang Bagi Hasil 11,854,574,959.05
3,608,160,467.90 8,448,902,714.55 14,916,165,393.10 21,571,196,258.74 10,162,846,028.94 36.51
Provinsi
Piutang Retribusi - - 0.00 90,610,000.00 1,882,055,650.00
Bagian Lancar Tuntutan
Perbendaharaan/Ganti - - 0.00 - -
Rugi
Bagian Lancar Tagihan
- 51,360,700.00 50,490,000.00
Penjualan Angsuran
60,557,920,000.00 87,018,860,000.00
Piutang Lainnya 2,672,500,375.00 2,546,287,030.00 21,767,113,468.36 35,952,320,346.72 154.57
Persediaan 1,717,768,421.00 2,085,750,085.00 3,714,292,242.00 7,454,196,804.32 7,831,012,207.00 6,774,814,269.00 31.96
JUMLAH ASET 103,872,821,462.45
10,491,839,869.66 25,345,105,009.61 44,886,635,950.35 81,317,856,280.70 105,138,419,524.31 54.65
LANCAR
INVESTASI JANGKA
1.2 -
PANJANG
INVESTASI NON
1.2.1 -
PERMANEN
Investasi Dana Bergulir 6,163,367,660.00 6,083,477,660.00 6,446,289,056.00
Investasi Non Permanen
12,561,500,000.00 10,201,500,000.00 10,801,500,000.00 14,745,583,333.00 17,186,510,225.00 16,707,418,992.00 6.23
Lainnya
Jumlah Investasi
18,724,867,660.00 16,284,977,660.00 17,247,789,056.00 14,745,583,333.00 17,186,510,225.00 16,707,418,992.00 (1.31)
Non Permanen
INVESTASI
1.2.2
PERMANEN
Penyertaan Modal
37,793,303,127.52 37,634,300,202.90 37,831,386,479.63 216,567,554,790.91 247,327,441,064.20 245,771,543,573.00 81.02
Pemerintah Daerah

III-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Jumlah (Rp.) Rata-rata
No. Uraian 2015
Pertumbu
2010 2011 2012 2013 2014 han (%)
Investasi Permanen
- - -
Lainnya
Jumlah Investasi
37,793,303,127.52 37,634,300,202.90 37,831,386,479.63 216,567,554,790.91 247,327,441,064.20 245,771,543,573.00 81.02
Permanen
Jumlah Investasi
56,518,170,787.52 53,919,277,862.90 55,079,175,535.63 231,313,138,123.91 264,513,951,289.20 262,478,962,565.00 55.18
Jangka Panjang
1.3 ASET TETAP
Tanah 61,515,631,640.00 68,507,331,440.00 79,326,168,998.00 78,885,553,992.00 79,497,476,072.00 272,850,009,938.00 5.48
Peralatan dan Mesin 98,130,092,041.85 124,531,944,889.85 133,033,762,486.44 142,203,796,305.44 142,391,545,681.97 169,390,175,045.97 8.15
Gedung dan Bangunan 292,109,172,863.00 321,851,171,506.93 335,528,815,206.16 364,455,928,909.16 402,610,657,617.16 516,178,676,064.16 6.70
Jalan, Irigasi dan 627,608,797,795.98
265,594,776,963.00 332,288,653,683.04 404,294,387,657.53 455,857,539,206.98 531,271,078,694.98 15.22
Jaringan
Aset Tetap Lainnya 10,717,909,565.00 23,046,780,886.00 22,303,587,974.00 16,622,056,829.00 16,646,605,929.00 10,590,015,204.00 17.30
Konstruksi dalam 335,342,776,539.00
72,792,400,240.00 171,638,700,974.67 220,145,994,715.45 289,630,817,378.00 369,328,727,420.00 44.63
Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan (441,466,344,122.52)
- 0.00 0.00 - -
Aset Tetap
Jumlah Aset Tetap 800,859,983,312.85 1,041,864,583,380.49 1,194,632,717,037.58 1,347,655,692,620.58 1,541,746,091,415.11 1,490,494,106,464.59 14.39
1.4 DANA CADANGAN
Dana Cadangan - 0.00 -
Jumlah Dana
- - -
Cadangan
1.5 ASET LAINNYA
Aset Lainnya – TGR 4,287,977,966.81 3,696,934,769.19 2,891,245,505.72 - 53,146,535.93 167,467,031.93 (7.12)
Aset Lainnya - Tuntutan
- 204,932,027.00
Perbendaharaan
Kemitraaan dengan
386,636,200.00 386,636,200.00 386,636,200.00 386,636,200.00 386,636,200.00 386,636,200.00 0
pihak ketiga
Aset tak Berwujud 499,809,820.00 499,809,820.00 499,809,820.00 575,918,500.00 735,128,500.00 2,051,038,500.00 36.98
Aset Lain-lain 1,736,371,227.00 1,423,371,227.00 14,470,174,989.41 2,137,790,876.00 8,062,611,574.47 9,529,699,216.96 184.78
Denda Keterlambatan
1,855,782,550.00 1,855,782,550.00
Penyelesaian Pekerjaan
Jumlah Aset
6,910,795,213.81 6,006,752,016.19 18,247,866,515.13 3,100,345,576.00 11,298,237,387.40 13,352,626,665.55 65.05
Lainnya
JUMLAH ASET 874,780,789,183.84 1,127,135,718,269.19 1,312,846,395,038.69 1,663,387,032,601.19 1,922,696,699,616.02 1,870,198,517,157.59 14.15
2 KEWAJIBAN
KEWAJIBAN
2.1.
JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan
93,401,591.00 - -
Pihak Ketiga

III-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Jumlah (Rp.) Rata-rata
No. Uraian 2015
Pertumbu
2010 2011 2012 2013 2014 han (%)
Utang Jangka Pendek
21,914,307,751.00 35,014,361,301.00 8,032,826,905.00 4,461,435,800.00
Lainnya
Utang Jangka Pendek -
40,027,047,228.00 20,063,797,687.00 653,594,482.00
Pada Pihak Ketiga
Jumlah Kewajiban
93,401,591.00 21,914,307,751.00 35,014,361,301.00 40,027,047,228.00 28,096,624,592.00 5,115,030,282.00 3,887.49
Jangka Pendek
KEWAJIBAN
2.2.
JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri - -
Utang Jangka Panjang
- -
Lainnya

Jumlah Kewajiban
- -
Jangka Panjang
JUMLAH
93,401,591.00 21,914,307,751.00 35,014,361,301.00 40,027,047,228.00 28,096,624,592.00 5,115,030,282.00 3,887.49
KEWAJIBAN
3 EKUITAS DANA
EKUITAS DANA
3.1.
LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan
2,199,509,657.76 8,652,424,743.06 945,482,426.89 12,678,821,900.92 18,364,491,270.96 298.03
Anggaran (SiLPA)
Pendapatan yang
- - -
Ditangguhkan
Cadangan Piutang 6,481,160,199.90 14,606,930,181.55 40,226,861,281.46 61,184,837,575.46 78,942,916,046.35 76.38
Cadangan Persediaan 1,717,768,421.00 2,085,750,085.00 3,714,292,242.00 7,454,196,804.32 7,831,012,207.00 41.05
Dana yang harus
disediakan untuk
(21,914,307,751.00) (35,014,361,301.00) (40,027,047,228.00) (28,096,624,592.00) 8.86
membayar hutang
jangka pendek lainnya
Jumlah Ekuitas
10,398,438,278.66 3,430,797,258.61 9,872,274,649.35 41,290,809,052.70 77,041,794,932.31 105.12
Dana Lancar
EKUITAS DANA
3.2.
INVESTASI
Diinvestasikan dalam
Investasi Jangka 56,518,170,787.52 53,919,277,862.90 55,079,175,535.63 231,313,138,123.91 264,513,951,289.20 66.37
panjang
Diinvestasikan dalam
800,859,983,312.85 1,041,864,583,380.49 1,194,632,717,037.58 1,347,655,692,620.58 1,541,746,091,415.11 14.39
Aset Tetap
Diinvestasikan dalam
6,910,795,213.81 6,006,752,016.19 18,247,866,515.13 3,100,345,576.00 11,298,237,387.40 74.42
Aset Lainnya

III-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Jumlah (Rp.) Rata-rata
No. Uraian 2015
Pertumbu
2010 2011 2012 2013 2014 han (%)
Jumlah Ekuitas
864,288,949,314.18 1,101,790,613,259.58 1,267,959,759,088.34 1,582,069,176,320.49 1,817,558,280,091.71 16.44
Dana Investasi
EKUITAS DANA
3.3.
CADANGAN
Diinvestasikan dalam
- -
Dana Cadangan
Jumlah Ekuitas
Dana Cadangan
JUMLAH EKUITAS
874,687,387,592.84 1,105,221,410,518.19 1,277,832,033,737.69 1,623,359,985,373.19 1,894,600,075,024.02 1,865,083,486,875.59 14.03
DANA
JUMLAH
KEWAJIBAN DAN 874,780,789,183.84 1,127,135,718,269.19 1,312,846,395,038.69 1,663,387,032,601.19 1,922,696,699,616.02 1,870,198,517,157.59 14.15
EKUITAS DANA

III-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Selanjutnya, dalam rangka untuk mengetahui kondisi keuangan daerah
Kabupaten Sumbawa Barat dilakukan analisi rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, dan rasio aktivitas. Secara lengkap perkembangan rasio
keuangan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2010-2015
disajikan dalam tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 3.6. Analisis Rasio Keuangan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat


Tahun 2010-2015

Tahun
No. Rasio Keuangan Daerah
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Rasio Likuiditas
1.1 Rasio Lancar 112.33 1.16 1.28 2.03 3.74 20.31
1.2 Rasio Quick 93.94 1.06 1.18 1.85 3.46 18.98
2 Solvabilitas
Rasio Total Hutang
2.1 0.0001 0.019 0.027 0.024 0.015 0.003
Terhadap Total Aset
Rasio Hutang Terhadap
2.2 0.0001 0.020 0.027 0.025 0.015 0.003
Modal

Berdasarkan tabel di atas, rasio keuangan yang dianalisis terdiri atas rasio
likuiditas, solvabilitas dan aktivitas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek. Rasio likuditas yang digunakan dalam analisis yaitu :

1. Rasio Lancar

Rasio lancar menunjukkan kemampuan untuk membayar hutang yang


segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Berdasarkan tabel di atas,
Rasio lancar pada tahun 2015 adalah sebesar 20,31. Hal ini berarti
kemampuan membayar hutang Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat
sebesar 20 kali lebih.

2. Rasio Quick

Rasio Quick menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam


membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
yang lebih likuid. Berdasarkan tabel di atas, Rasio Quick pada Tahun
2015 adalah sebesar 18,98. Hal ini berarti kemampuan Pemerintah

III-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kabupaten Sumbawa Barat dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya sangat baik.

Sedangkan Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan


Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio
Solvabilitas terdiri atas :

1. Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset

Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset menunjukkan seberapa besar


pengaruh hutang terhadap aktiva, dimana semakin besar nilainya
diartikan semakin besar pula pengaruh hutang terhadap pembiayaan
dan menandakan semakin besar risiko yang dihadapi oleh Pemerintah
Kabupaten Sumbawa Barat. Besar Rasio Total Hutang Terhadap Total
Aset pada Tahun 2015 sebesar 0,003. Hal ini berarti pengaruh hutang
terhadap aktiva sangat kecil.

2. Rasio Hutang Terhadap Modal

Rasio Hutang Terhadap Modal menunjukkan seberapa perlu hutang


jika dibandingkan dengan kemampuan modal yang dimiliki, dimana
semakin kecil nilainya berarti semakin mandiri, tidak tergantung
pembiayaan dari pihak lain. Pada Tahun 2015 Rasio Hutang Terhadap
Modal Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 0,003. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai total hutang berada di bawah nilai modal
yang dimiliki Kabupaten Sumbawa Barat, semakin mandiri dan tidak
tergantung pada hutang.

3.2 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU

Kebijakan pengelolaan keuangan daerah, secara garis besar tercermin pada


kebijakan pendapatan, pembelanjaan serta pembiayaan APBD.
Pengelolaan keuangan daerah yang baik menghasilkan keseimbangan

III-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
antara optimalisasi pendapatan daerah, efisiensi dan efektivitas belanja
daerah serta ketepatan dalam memanfaatkan potensi pembiayaan daerah.

Keuangan daerah merupakan tatanan, perangkat, kelembagaan dan


kebijakan anggaran daerah. Keuangan daerah terdiri dari pendapatan,
belanja dan pembiayaan daerah yang harus dikelola secara tertib, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab serta taat pada
peraturan perundang-undangan.

Dalam rangka meningkatkan kinerja pendapatan daerah, belanja daerah,


dan pembiayaan daerah, maka dilakukan analisis terhadap proporsi
penggunaan anggaran dan analisis pembiayaan.

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran

Analisis proporsi realisasi terhadap anggaran Kabupaten Sumbawa Barat


bertujuan untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan
pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan pada periode tahun anggaran
sebelumnya yang digunakan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan
dan pengeluaran pembiayaan di masa datang dalam rangka peningkatan
kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Belanja daerah terdiri dari :

1. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait


secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang
terdiri dari belanja pegawai, barang dan jasa, serta belanja modal.
2. Belanja Tidak Langsung merupakan Belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan
yang terdiri dari belanja egawai, hibah, bantuan sosial, bagi hasil
kepada kabupaten/kota, bantuan keuangan kepada kabupaten/kota
dan pemerintah desa serta belanja tidak terduga.

Belanja Daerah Kabupaten Sumbawa Barat selama kurun waktu enam


tahun (2010-2015) cenderung mengalami peningkatan, baik belanja
langsung maupun tidak langsung. Secara proporsional, belanja tidak
langsung lebih besar dibandingkan belanja langsung. Hal tersebut
III-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
dikarenakan dalam struktur belanja tidak langsung terdapat belanja
hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan, dan bagi hasil dengan
persentase yang relatif besar.

Guna mengetahui proporsi penggunaan anggaran belanja daerah,


dilakukan analisis belanja pemenuhan kebutuhan aparatur Kabupaten
Sumbawa Barat disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.7. Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur


Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015

Realisasi (Rp.)
No. Uraian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 BTL 177,897,029,540.00 192,961,369,670.00 223,102,075,007.00 218,701,072,377.00 250,532,236,561.00 260,419,460,003.00
Gaji &
1.1 Tunjangan
177,897,029,540.00 192,961,369,670.00 223,102,075,007.00 218,701,072,377.00 250,532,236,561.00 260,419,460,003.00

2 BL 80,115,847,457.00 129,723,025,779.00 109,450,936,902.00 91,919,580,495.35 94,901,791,359.00 122,944,697,958.00


Belanja
2.1 Barang 80,115,847,457.00 129,723,025,779.00 109,450,936,902.00 91,919,580,495.35 94,901,791,359.00 122,944,697,958.00
dan Jasa

Tabel 3.8. Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur


Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015

Total Pengeluaran
Total Belanja Proporsi
No. Tahun (Belanja+Pengeluaraan
Aparatur (Rp.) (%)
Pembiayaan) (Rp.)

1 2010 177,897,029,540.00 475,045,314,003.00 37.45

2 2011 192,961,369,670.00 529,830,098,273.00 36.42

3 2012 223,102,075,007.00 527,663,760,385.00 42.28

4 2013 218,701,072,377.00 532,744,206,405.35 41.05

5 2014 250,532,236,561.00 624,305,145,108.00 40.13

6 2015 260,419,460,003.00 658,339,938,878.00 39,56

III-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Pada Tabel 3.7 digambarkan bahwa belanja pemenuhan kebutuhan
aparatur selama tahun 2010-2015 mengalami peningkatan seiring dengan
kebijakan kenaikan gaji setiap tahun. Namun, pada Tabel 3.8 digambarkan
bahwa selama 4 tahun terakhir (tahun 2012-2015) proporsi belanja
pemenuhan kebutuhan aparatur dibandingkan dengan total belanja
daerah semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan penggunaan
anggaran daerah Kabupaten Sumbawa Barat semakin baik, seiring
penurunan proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur.

3.2.2 Analisis Pembiayaan Daerah

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali


dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya.

Sumber pembiayaan dibutuhkan untuk menutup defisit yang terjadi,


sedangkan jika terjadi surplus, maka kelebihan tersebut dapat digunakan
untuk membiayai kebutuhan dana pada masa yang akan datang.

Pada tabel 3.9 dapat dilihat bahwa pada kurun waktu enam tahun (tahun
2010-2015) telah terjadi defisit riil pada tahun 2010, tahun 2011 dan tahun
2012, sedangkan pada tahun 2013 dan tahun 2014 terjadi surplus.

Defisit terbesar terjadi pada tahu anggaran 2010 yang mencapai Rp.45,9
milyar lebih dan defisit terendah pada tahun anggaran 2011 sebesar Rp.
1,6 milyar lebih. Sedangkan surplus pada tiga tahun terakhir 2013-2015
masing-masing sebesar Rp.11,5 milyar dan Rp.5,7 milyar serta Rp.51,6
milyar.

III-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 3.9. Surplus (Defisit) Riil Anggaran Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010-2015

Realisasi (Rp.)
No. Uraian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Realisasi Pendapatan
1 429,136,768,603.69 528,223,013,358.30 517,620,300,968.83 544,250,879,212.38 630,100,103,411.04 717,640,585,540.96
Daerah
Dikurangi Realisasi :
a. Belanja
458,545,314,003.00 523,330,098,273.00 523,913,760,385.00 526,723,456,405.35 618,421,138,983.00 658,339,938,878.00
Daerah
b. Pengeluaran
16,500,000,000.00 6,500,000,000.00 3,750,000,000.00 6,020,750,000.00 5,884,006,125.00 7,636,724,437.00
Pembiayaan
Surplus/(Defisit) Riil (45,908,545,399.31) (1,607,084,914.70) (10,043,459,416.17) 11,506,672,807.03 5,794,958,303.04 51,663,922,225.96
Surplus/Defisit Riil
Ditutup Oleh
2
Realisasi Penerimaan
Pembiayaan
SiLPA Tahun
2.1 Anggaran 48,037,555,057.07 2,199,509,657.76 8,588,941,843.06 945,482,426.89 12,418,108,473.92 18,364,382,851.96
Sebelumnya
Penerimaan Kembali
2.2 Pemberian Pinjaman 70,500,000.00 8,060,000,000.00 2,400,000,000.00 226,666,667.00 443,079,233.00 479,091,233.00
Daerah
Total Realisasi
3 Penerimaan 48,108,055,057.07 10,259,509,657.76 10,988,941,843.06 1,172,149,093.89 12,861,187,706.92 18,843,474,084.96
Pembiayaan
Sisa Lebih
Pembiayaan
4 2,199,509,657.76 8,652,424,743.06 945,482,426.89 12,678,821,900.92 18,656,146,009.96 31,192,210,652.92
Anggaran Tahun
Berjalan

III-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
3.3 KERANGKA PENDANAAN
3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib Dan Mengikat Serta
Prioritas Utama

Belanja periodik yang wajib dan mengikat merupakan pengeluaran yang


wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan harus dibayar
setiap tahun oleh pemerintah daerah, seperti belanja gaji dan tunjangan,
belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjangnya
atau belanja sejenis lainnya. Pengeluaran mengikat bermakna pendanaan
belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau
harus dibayar pada suatu tahun anggaran.

Sedangkan belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang


harus dibayar setiap periodik oleh pemerintah daerah dalam rangka
kelangsungan pelayanan dasar prioritas seperti pelayanan pendidikan dan
kesehatan.

Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas


utama dimaksudkan untuk menganalisis jumlah kebutuhan dana yang
tidak bias tidak harus dikeluarkan karena kewajiban pemerintah daerah
baik karena ada peraturan maupun karena ada perjanjian. Semakin tinggi
jumlah pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama berarti
semakin terbatas dana yang dapat digunakan untuk tujuan lainnya yang
tidak terikat. Untuk Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2011-2015
tidak memiliki pinjaman, tidak ada dana cadangan, dan tidak memiliki
kontrak sewa menyewa jangka panjang, maka pengeluaran periodik wajib
dan mengikat serta prioritas utama terbatas pada belanja tidak langsung
yang meliputi belanja gaji dan tunjangan serta belanja bantuan keuangan
kepada pemerintah desa sebagai implementasi UU No. 6 tahun 2014 desa
yang mengamanatkan alokasi dana desa dari APBD sebesar minimal 10%
dari dana perimbangan dikurangi dana alokasi khusus. Belanja wajib dan
mengikat serta prioritas utama Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2011-
2015 disajikan dalam tabel 3.10 berikut ini.

III-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 3.10. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2011-2015

Jumlah (Rp.) Rata-rata


No. Uraian Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 (%)
Belanja
1 Tidak 209,877,566,709.00 239,934,218,038.00 236,037,023,772.00 267,497,127,353.00 299,342,869,136.00 7.59
Langsung
1.1 Pegawai 192,961,369,670.00 223,102,075,007.00 218,701,072,377.00 250,532,236,561.00 260,419,460,003.00 6.43
Bantuan
1.2 Keuangan 16,916,197,039.00 16,832,143,031.00 17,335,951,395.00 16,964,890,792.00 38,923,409,133.00 25.96
Desa
Belanja
2 129,723,025,779.00 109,450,936,902.00 91,919,580,495.35 94,901,791,359.00 122,944,697,958.00 0.23
Langsung
Belanja
2.1 Barang 129,723,025,779.00 109,450,936,902.00 91,919,580,495.35 94,901,791,359.00 122,944,697,958.00 0.23
dan Jasa

3.3.2 Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Tahun 2016-


2021

1. Proyeksi Pendapatan Daerah

Memperhatikan capaian kinerja pendapatan daerah tahun 2010-2015,


pada masa yang akan datang pendapatan daerah diharapkan dapat
meningkat lebih tinggi, yang diikuti dengan berbagai upaya-upaya
untuk dapat mencapainya.

Beberapa kebijakan pendapatan daerah dirumuskan untuk


meningkatkan pendapatan daerah selama tahun 2016-2021, yaitu
sebagai berikut :

a. Intensifikasi Pungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;


b. Penambahan jenis pungutan retribusi sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas
dan Retribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA);
c. Penyesuaian Tarif Pajak dan Penyesuaian Dasar Pengenaan Pajak
tertentu;
d. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan umum kepada
masyarakat/wajib pajak;
e. Penyiapan data yang akurat untuk dana bagi hasil pajak provinsi
terutama untuk pajak kendaraan bermotor dan pajak rokok;

III-21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
f. Membangun sistem dan prosedur administrasi pelayanan
perpajakan dan retribusi berbasis online system;
g. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta profesionalisme
SDM Aparatur;
h. Peningkatan kerjasama dengan Instansi terkait dalam rangka
optimalisasi penerimaan DBH Pajak/Bukan Pajak;
i. Optimalisasi dan pemberdayaan aset daerah;
j. Meningkatkan kualitas manajemen aset daerah;
k. Meningkatkan kontribusi hibah PT. NNT;
l. Penyempurnaan Dasar Hukum Pungutan.

Berdasarkan kebijakan tersebut dan dengan mempertimbangkan laju


pertumbuhan ekonomi dan inflasi, maka proyeksi pendapatan daerah
Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2016-2021 disusun dengan asumsi:

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dihitung dengan mendasarkan rata-


rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah tahun 2010-2015;
b. Dana bagi hasil pajak dihitung berdasarkan pertumbuhan rata-rata
tahun 2010-2015;
c. Dana bagi hasil bukan pajak dihitung berdasarkan kebijakan
terbaru Pemerintah Pusat dimana terdapat perubahan perhitungan
royalty pertambangan non migas yang telah diberlakukan mulai
tahun 2016;
d. Dana alokasi umum dihitung berdasarkan pertumbuhan rata-rata
tahun 2010-2015 dengan tetap memperhatikan kebijakan
pemerintah pusat terkait dengan formulasi perhitungan dana
alokasi umum sesuai dengan data kondisi daerah terbaru;
e. Dana alokasi khusus dihitung dengan memperhatikan
pertumbuhan rata-rata tahun 2010-2015 dan kebijakan
pemerintah pusat yang memprioritaskan pembangunan daerah.
f. Pendapatan hibah dari PT. NNT dihitung berdasarkan pertumbuhan
rata-rata serta memperhatikan kebijakan dan kesepakatan
Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dan manajemen PT. NNT.

III-22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Proyeksi sumber-sumber pendapatan daerah Kabupaten Sumbawa
Barat Tahun 2016-2021 disajikan dalam tabel 3.11 dan grafik 3.3
berikut ini.

Grafik 3.3. Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat


Tahun 2016-2021

1,800,000,000,000.00

1,600,000,000,000.00

1,400,000,000,000.00

1,200,000,000,000.00

1,000,000,000,000.00

800,000,000,000.00

600,000,000,000.00

400,000,000,000.00

200,000,000,000.00

0.00
2016 2017 2018 2019 2020 2021

PAD Dana Perimbangan Lain PD Yang Sah

Grafik 3.4. Proyeksi Total Pendapatan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat


Tahun 2016-2021

2,500,000,000,000.00

2,000,000,000,000.00

1,500,000,000,000.00

1,000,000,000,000.00

500,000,000,000.00

0.00
2016 2017 2018 2019 2020 2021

III-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 3.11. Proyeksi Sumber-sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-2021

Proyeksi (Rp.)
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Pendapatan Asli
65,528,025,014.51 87,504,362,454.83 118,086,960,056.55 160,916,589,802.58 221,232,694,606.46 306,589,134,561.82
Daerah
1.1 Pajak Daerah 28,847,488,290.89 42,297,256,938.78 62,017,806,420.62 90,932,807,269.09 133,329,053,623.03 195,492,001,994.48
1.2 Retribusi Daerah 14,153,870,342.17 19,149,235,884.88 25,907,629,935.14 35,051,283,136.88 47,422,031,757.36 64,158,823,721.63
1.3 Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan 4,657,050,662.00 5,122,755,728.20 5,635,031,301.02 6,198,534,431.12 6,818,387,874.23 7,500,226,661.66
Daerah Yang Dipisahkan
1.4 Lain-lain Pendapatan
17,869,615,719.45 20,935,113,902.96 24,526,492,399.77 28,733,964,965.48 33,663,221,351.83 39,438,082,184.05
Asli Daerah Yang Sah
2 Dana Perimbangan 973,677,489,732.00 1,065,001,842,500.19 1,167,612,060,089.79 1,283,028,607,175.08 1,412,981,594,986.87 1,559,439,900,644.23
2.1 Dana Bagi Hasil Pajak 39,419,110,447.50 41,390,065,969.88 43,459,569,268.37 45,632,547,731.79 47,914,175,118.38 50,309,883,874.30
2.2 Dana Bagi Hasil Bukan
364,621,261,084.50 375,354,125,713.62 386,402,919,213.16 397,776,941,155.48 409,485,764,851.90 421,539,245,410.42
Pajak
2.3 Dana Alokasi Umum 456,393,145,200.00 518,027,081,866.70 587,984,417,315.76 667,389,190,851.45 757,517,238,464.77 859,816,692,324.91
2.4 Dana Alokasi Khusus 113,243,973,000.00 130,230,568,950.00 149,765,154,292.50 172,229,927,436.38 198,064,416,551.83 227,774,079,034.61
3 Lain-lain Pendapatan
137,878,363,971.22 150,630,126,958.47 164,772,350,508.88 180,457,868,514.62 197,856,447,262.90 217,156,675,894.17
Daerah Yang Sah
3.1 Hibah 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00
3.2 Dana darurat
3.3 Dana bagi hasil pajak
dari provinsi dan
49,183,457,471.22 55,065,729,808.47 61,651,513,643.88 69,024,947,963.12 77,280,234,656.25 86,522,842,026.85
Pemerintah Daerah
lainnya
3.4 Dana penyesuaian dan
68,694,906,500.00 75,564,397,150.00 83,120,836,865.00 91,432,920,551.50 100,576,212,606.65 110,633,833,867.32
otonomi khusus
3.5 Bantuan keuangan dari
provinsi atau Pemerintah
Daerah lainnya
3.6 Penerimaan Lainnya
TOTAL 1,177,083,878,717.73 1,303,136,331,913.49 1,450,471,370,655.21 1,624,403,065,492.28 1,832,070,736,856.23 2,083,185,711,100.22

III-24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2. Proyeksi Belanja Daerah

Kebijakan belanja daerah tahun 2016-2021 diarahkan sebagai berikut:

a. Membiayai program dan kegiatan yang menjadi prioritas Sumbawa


Barat selama 6 (enam) tahun ke depan;
b. Memenuhi pelaksanaan program prioritas daerah sesuai dengan
urusan pemerintahan yang harus dilaksanakan;
c. Memenuhi pelaksanaan program yang berstandar pelayanan
minimal dan operasional;
d. Mengakomodir program pembangunan yang dijaring melalui
aspirasi masyarakat dalam Musrenbang;
e. Mengedepankan program-program yang menunjang pertumbuhan
ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan pengentasan
kemiskinan;
f. Diarahkan untuk mendanai belanja yang bersifat wajib dan
mengikat guna menjamin kelangsungan pemenuhan pelayanan
dasar masyarakat;
g. Mempertahankan alokasi belanja sebesar 20% untuk pembiayaan
pendidikan.

Secara lengkap, proyeksi kebutuhan belanja daerah tahun 2016-2021


dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut ini.

III-25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 3.12. Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Wajib dan Mengikat Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-2021

Proyeksi (Rp.)
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Belanja Tidak 565,099,018,122.24
317,755,143,314.82 362,534,006,679.59 414,723,074,746.22 475,725,205,494.14 547,231,085,450.23
Langsung
1.1 Belanja Pegawai 431,932,435,961.28
268,196,059,609.24 295,015,665,570.16 324,517,232,127.18 356,968,955,339.90 392,665,850,873.89
1.2 Belanja Bantuan
Keuangan Kepada 51,626,011,003.92 65,433,989,148.51 81,427,752,463.78 99,971,881,176.48 121,491,717,843.50 133,166,582,160.96
Pemerintah Desa (ADD)
2 Belanja Langsung 88,163,672,138.14 92,571,855,745.05 97,200,448,532.30 102,060,470,958.92 107,163,494,506.86 112,521,669,232.20
2.1 Belanja Barang Dan Jasa 88,163,672,138.14 92,571,855,745.05 97,200,448,532.30 102,060,470,958.92 107,163,494,506.86 112,521,669,232.20
3 Pengeluaran
6,000,000,000.00 6,000,000,000.00 6,000,000,000.00 6,000,000,000.00 6,000,000,000.00 6,000,000,000.00
Pembiayaan Daerah
3.1 Penyertaan Modal
6,000,000,000.00 6,000,000,000.00 6,000,000,000.00 6,000,000,000.00 6,000,000,000.00 6,000,000,000.00
Pemerintah Daerah
T O T A L (1+2+3) 413,985,742,751.30 459,021,510,463.72 509,145,433,123.26 565,001,307,475.30 627,321,063,224.25 683,620,687,354.44

III-26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
3. Proyeksi Pembiayaan Daerah

Proyeksi pembiayaan daerah di masa yang akan datang dari sisi


penerimaan yaitu menggunakan perkiraan penerimaan Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya dan penerimaan dari
pinjaman daerah, penyertaan modal dalam rangka pemenuhan
kewajiban, serta membentuk dana cadangan dari sisi pengeluaran.
Gambaran proyeksi pembiayaan daerah dapat dilihat pada tabel 3.13
berikut ini.

Tabel 3.13. Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat


Tahun 2016-2021

Proyeksi (Rp.)
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Penerimaan
1 0 0 0 0 0
Pembiayaan
1.1 SiLPA 0 0 0 0 0
Penerimaan
1.2 0 0 0 0 0
Kembali
Pengeluaran
2 6.000.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000
Pembiayaan
Penyertaan
2.1 6.000.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000
Modal

4. Perhitungan Kerangka Pendanaan

Berdasarkan proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah


yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, maka perhitungan
kerangka pendanaan pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat tahun
2016-2021 disajikan dalam tabel 3.14 berikut ini.

Berdasarkan tabel 3.14 dapat dilihat bahwa kapasitas riil kemapuan


keuangan daerah Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2016-2021
menjadi acuan dalam penentuan pagu anggaran program prioritas
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah untuk mewujudkan visi dan
misi pembangunan 6 tahun mendatang.

III-27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 3.14. Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-2021

Proyeksi (Rp.)
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Pendapatan 1,177,083,878,717.73 1,303,136,331,913.49 1,450,471,370,655.21 1,624,403,065,492.28 1,832,070,736,856.23 2,083,185,711,100.22
2 SiLPA 0 0 0 0 0
Penerimaan
3 0 0 0 0 0
Kembali
Total
1,177,083,878,717.73 1,303,136,331,913.49 1,450,471,370,655.21 1,624,403,065,492.28 1,832,070,736,856.23 2,083,185,711,100.22
Penerimaan
Dikurangi :
Belanja dan
pengeluaran
pembiayaan yang
4 413,985,742,751.30 459,021,510,463.72 509,145,433,123.26 565,001,307,475.30 627,321,063,224.25 683,620,687,354.44
wajib dan
mengikat
(prioritas I)
Kapasitas Riil
Kemampuan
5 763,098,135,966.43 844,114,821,449.77 941,325,937,531.95 1,059,401,758,016.98 1,204,749,673,631.98 1,399,565,023,745.78
Keuangan
Daerah

Tabel 3.15. Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah


Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-2021
Alokasi
Jenis
No. 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Dana
% Rp. Jt % Rp. Jt % Rp. Jt % Rp. Jt % Rp. Jt % Rp. Jt
1 Prioritas I 35.17 413,985,742,751.30 34.93 459,021,510,463.72 33.21 509,145,433,123.26 31.56 565,001,307,475.30 31.56 627,321,063,224.25 31.56 683,620,687,354.44
Prioritas
2 55.34 651,392,875,876.12 55.02 716,928,715,455.01 54.88 795,988,706,192.30 54.95 892,575,563,190.92 55.49 1,016,596,008,956.85 56.91 1,185,621,851,215.79
II
Prioritas
3 9.49 111,705,260,090.31 9.76 127,186,105,994.76 10.02 145,337,231,339.65 10.27 166,826,194,826.06 10.27 188,153,664,675.14 10.27 213,943,172,529.99
III
Total 100 1,177,083,878,717.73 100 1,303,136,331,913.49 100 1,450,471,370,655.21 100 1,624,403,065,492.28 100 1,832,070,736,856.23 100 2,083,185,711,100.22

III-28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

Penyelenggaraan pembangunan daerah dalam kurun waktu 2011-2015


telah membuahkan hasil yang diharapkan, tetapi untuk pembangunan
kedepan masih terdapat persoalan dan tantangan dari berbagai aspek yang
dihadapi. Permasalahan pembangunan merupakan suatu kondisi yang
masih perlu ditingkatkan atau dikembangkan karena hasilnya belum
optimal. Pada bagian ini akan disajikan permasalahan-permasalahan
pembangunan prioritas berdasarkan bidang urusan penyelenggaraan
pemerintahan daerah sebagai berikut :

1. Pendidikan
Permasalahan utama adalah (1) putus sekolah atau tidak melanjutkan
sekolah yang didominasi anak usia 16 – 18 tahun; (2) anak usia sekolah
yang bekerja; (3) aksesibilitas terhadap sekolah belum merata di
beberapa wilayah; (4) ruang kelas untuk siswa SMP dan SMA di
beberapa wilayah masih terbatas dan rusak serta ruang lainnya
(laboratorium, perpustakaan); (5) kualitas dan relevansi serta tata
kelola pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dalam
rangka peningkatan daya saing; (6) biaya pendidikan menengah dan
tinggi mahal.

2. Kesehatan

Permasalahan utamanya adalah: (1) Intensitas beberapa penyakit


menular dan tidak menular serta malnutrisi makin meningkat dan
terjadi penyebaran beberapa penyakit menular ( multiple burden of
desease ) diluar sasaran MDGs 2015, ada ancaman meningkatnya atau
munculnya penyakit lain (new emerging dan re-emerging) serta

IV-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
kejadian luar biasa yang diakibatkan adanya perubahan perilaku
manusia dan lingkungan, (2) Sistem kesehatan belum responsif
terhadap kebutuhan masyarakat, berdasarkan jumlah sarana
pelayanan kesehatan belum sesuai dengan kebutuhan penduduk di
kabupaten/kota (3) Sistem pelayanan kesehatan belum efektif dan
efisien, masih berorientasi kepada kuratif daripada promotif dan
preventif, hal ini terlihat dari proporsi anggaran lebih tinggi untuk
kuratif, (4) Belum optimalnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di Masyarakat, (5) Belum terpenuhinya Sumber Daya Kesehatan sesuai
dengan standard dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang prima;
(6) Belum optimalnya aspek Regulasi dan Sistem Informasi Kesehatan
dalam mendukung manajemen kesehatan.

3. Pekerjaan Umum
Permasalahan utama pada aspek kebinamargaan adalah (1)
belum optimalnya aksesibilitas dan kualitas jalan menuju sentra
pertanian dan wisata; (2) belum terpenuhinya strandar lebar jalan pada
sebagian besar jalan kabupaten. Permasalahan utama terkait aspek
sumber daya air dan irigasi adalah: (1) rendahnya penyediaan sumber
air baku untuk air minum dan irigasi; (2) tingginya kerusakan jaringan
irigasi; (3) menurunnya daya tampung sungai. Permasalahan utama
pada aspek keciptakaryaan adalah: (1) rendahnya penyediaan dan
distribusi pelayanan air minum (2) rendahnya cakupan pelayanan
infrastruktur sanitasi permukiman (limbah, sampah, drainase); (3)
terbatasnya penyediaan infrastruktur sampah regional.

4. Lingkungan Hidup

Permasalahan utama adalah (1) masih tingginya pencemaran


lingkungan akibat pertambangan tanpa ijin (PETI); (2) belum
tercapainya fungsi kawasan lindung secara optimal; (3) masih adanya
konflik pemanfaatan ruang; (4) kerusakan ekosistem mangrove dan
kawasan pesisir.

IV-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
5. Koperasi dan UMKM
Permasalahan utama adalah (1) rendahnya tingkat partisipasi anggota
dalam pengembangan kegiatan usaha koperasi; (2) rendahnya SDM,
akses pasar, penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG), akses
pembiayaan, informasi dan kelembagaan; (3) daya saing produk
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah lebih rendah dibandingkan
dengan produk impor; (4) rendahnya inovasi dan pengembangan
produk.

6. Ketahanan Pangan
Permasalahan utama adalah (1) pangan belum terdistribusikan dengan
baik dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; (2) tingginya
ketergatungan impor pangan strategis; (3) penganekaragaman dan
diversifikasi pangan masih terbatas; (4) masih rendahnya ketahanan
pangan rumah tangga di wilayah rawan pangan.

7. Perhubungan

Permasalahan utama bidang perhubungan adalah (1) belum


berkembangnya sistem transportasi masal dan integrasi antar moda
angkutan; (2) masih kurangnya fasilitas perlengkapan jalan dan
masih tingginya overloading angkutan barang; (3) belum
memadainya keberadaan bandar udara Sekongkang; (4) belum
operasionalnya dermaga Labuhan Lalar sebagai pelabuhan barang yang
strategis.

8. Otonomi daerah
Permasalahan utama adalah (1) belum sinkronnya implementasi
peraturan antara tingkat pusat dan daerah; (2) penegakkan hukum
masih lemah dan belum optimalnya perlindungan hukum dan hak
asasi manusia (HAM); (3) kelembagaan pemerintah masih belum
sepenuhnya melaksanakan prinsip good governance; (4) masih
rendahnya kapasitas dan profesionalisme sumber daya manusia
aparatur; (5) pendataan aset yang belum terselesaikan dan

IV-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
adanya aset-aset yang belum tersertifikasi karena berada pada
penguasaan perorangan atau masyarakat; (6) sumber pendapatan
daerah dari BUMD masih terbatas; (7) belum tuntasnya batas
administrasi Daerah; (8) Pelayanan publik masih belum sesuai harapan
masyarakat; (8) belum adanya Norma, Standar, Pedoman, Manual
(NSPM) yang jelas terkait prosedur mengenai mekanisme penyusunan
Anggaran.

9. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Permasalahan utama adalah (1) minimnya sarana dan


prasarana di pedesaan; (2) belum optimalnya fungsi kelembagaan dan
kualitas aparatur Desa; (3) rendahnya kemampuan masyarakat desa
dalam mengakses kesempatan berusaha.

10. Sosial
Permasalahan utama adalah (1) belum terbinanya Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) dengan baik; (2) belum terintegrasinya
penanggulangan kemiskinan; (3) belum optimalnya penanggulangan
bencana alam dan bencana sosial; (4) belum optimalnya
pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS).

11. Pertanian
Permasalahan utama adalah (1) masih rendahnya kemampuan
masyarakat dalam memproduksi daging sapi dibandingkan dengan
jumlah kebutuhan rumah tangga dan industri pengolahan; (2) masih
terbatasnya tenaga penyuluh pertanian; (3) rusaknya kondisi
infrastruktur jalan, kesuburan lahan dan irigasi ke sentra produksi; (4)
rendahnya perlindungan terhadap petani produsen; (5) Aksesibilitas
petani terhadap sarana produksi, pemasaran dan permodalan terbatas;
(6) Masih tingginya impor bahan pangan (daging, beras, dan
hortikultura); (7) masih tingginya kehilangan hasil produksi pertanian.

IV-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
12. Kehutanan
Permasalahan utama adalah (1) tingginya gangguan hutan dan
perambahan hutan; (2) belum optimalnya pelaksanaan peraturan
daerah tentang kawasan lindung; (2) belum optimalnya konservasi
hutan dan lahan; (3) rendahnya kesempatan berusaha masyarakat
desa sekitar kehutanan.

13. Kelautan dan Perikanan


Permasalahan utama adalah (1) keterbatasan tenaga penyuluh; (2)
Kualitas sumberdaya manusia masih rendah; (3) kurangnya
kapasitas kelembagaan produksi dan pemasaran; (4) masih
terbatasnya sarana dan prasarana perikanan tangkap.

14. Pariwisata
Permasalahan utama adalah (1) belum memiliki ikon wisata dan paket
yang komprehensif dan berdaya saing; (2) tata kelola destinasi
pariwisata masih bersifat parsial dan multistakeholders (sesuai UU
10/2013); (3) belum memadainya fasilitas pendukung kepariwisataan;
(4) belum melembaganya sadar wisata baik pada masyarakat lokal,
pelaku pariwisata maupun wisatawan.

4.2 ISU STRATEGIS

Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena


atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan
memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan
pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Adapun isu
strategis pembangunan daerah Kabupaten Sumbawa Barat sebagai
berikut:

1. Peningkatan Mutu dan Aksessibilitas Pendidikan


Pencapaian tujuan pendidikan secara umum dilakukan dengan 3 (tiga)
pilar yang terdiri dari aspek pemerataan dan perluasaan aksessibilitas

IV-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
pendidikan, aspek peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, serta
aspek tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.
Aspek pemerataan dan perluasan aksesibilitas meliputi penuntasan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan pelaksanaan Wajib
Belajar 12 tahun di Kabupaten Sumbawa Barat. Kedua isu tersebut
akan berimplikasi pada tantangan penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai, serta pembebasan biaya pendidikan
khususnya pendidikan dasar, sedangkan kondisi sarana dan prasana
sekolah masih minim. Dalam rangka peningkatan mutu, relevansi dan
daya saing pendidikan, strateginya adalah melalui pengembangan dan
pengelolaan pendidikan dengan standar mutu tertentu serta
peningkatan kualifikasi pendidikan guru, sedangkan kondisi kualifikasi
pendidikan guru masih harus ditingkatkan. Pada aspek tata kelola,
akuntabilitas dan pencitraan publik, yang menjadi fokusnya adalah
pada upaya implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan
Pendidikan Berbasis Masyarakat (PBM), standarisasi pelayanan
pendidikan, serta pengelolaan data dan informasi pendidikan.

2. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Berbagai kasus penyakit di Sumbawa Barat masih menjadi


permasalahan, disebabkan oleh kondisi lingkungan yang mendukung
terhadap munculnya penyakit dan perilaku masyarakat yang belum
menunjukan kesadaran dalam berperilaku hidup sehat dan bersih.
Penyakit TB paru, penyakit ISPA, HIV/AIDS, demam berdarah dan gizi
buruk.
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan di puskesmas,
peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanannya perlu
ditingkatkan, demikian pula adanya peningkatan jumlah puskesmas
PONED. Selain itu masalah penyebaran tenaga kesehatan yang belum
merata di setiap daerah menyebabkan terlambatnya penanganan
kesehatan di perdesaan.

IV-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
3. Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat

Kondisi geografi daerah merupakan tantangan yang besar dalam


pembangunan ketahanan pangan. Tingkat permintaan pangan akan
terus naik sehingga dibutuhkan ketersediaan pangan yang bertambah
dari tahun ke tahun. Dengan demikian pembangunan ketahanan
pangan dari sisi aspek ketersediaan dituntut untuk mampu
meningkatkan kapasitas produksi dari waktu ke waktu, sementara di
lain pihak ketersediaan lahan baik secara kuantitas maupun kualitas
semakin terbatas. Permasalahan yang muncul dalam pembangunan
ketahanan pangan masyarakat adalah (1) rendahnya kualitas
ketersediaan input produksi pertanian dan kondisi infrastruktur jalan;
(2) belum optimalnya produktivitas dan sistem distribusi stok bahan
pangan pokok; (3) belum terkendalinya tingkat kerawanan pangan
masyarakat; (4) belum terkendalinya tata niaga bahan pangan pokok.
Adapun fenomena yang terjadi dalam rangka pembangunan ketahanan
pangan adalah masih tingginya kekurangan pangan diperdesaan pada
musim kemarau dan terjadinya fluktuasi harga pangan. Sedangkan
tantangan kedepannya adalah diperkirakan konsumsi pangan
masyarakat meningkat dan berkurangnya faktor produksi pertanian
serta produktivitas lahan yang terus menurun.

4. Peningkatan Pelayanan Bagi Iklim Usaha dan Jaminan Investasi

Pembangunan daerah sangat didukung oleh tingkat investasi dari para


pelaku ekonomi. Iklim yang kondusif dalam berusaha harus tetap
diupayakan sehingga pelaku ekonomi baik lokal maupun asing dapat
menanamkan modalnya di daerah. Daya saing daerah menjadi faktor
utama dalam meningkatkan iklim usaha yang kondusif. Salah satu
faktor dari komponen daya saing adalah mengenai aturan yang
seringkali tidak mendukung kepada iklim usaha dan jaminan investasi
di daerah. Permasalahan yang akan menjadi hambatan dalam iklim
usaha di Sumbawa Barat antara lain (1) tidak meratanya penyediaan
dan kualitas infrastruktur di semua wilayah; (2) kendala regulasi dan
IV-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
ekonomi biaya tinggi; (3) lemahnya ketersediaan supply produksi utama
seperti bahan baku dan tenaga kerja. Tantangan aktual 5 tahun yang
akan datang antara lain keberadaan pelabuhan laut dan udara yang
belum memadai, menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui
penyediaan pelayanan perizinan terpadu/satu pintu dan insentif fiskal
bagi pengusaha. Hal lain yaitu ancaman yang akan muncul yang perlu
diwaspadai masih terdapat kebijakan pemerintah daerah yang kurang
mendukung dunia usaha (misalnya adanya retribusi daerah yang tidak
perlu), infrastruktur yang kurang handal di kluster industri tertentu,
mengakibatkan over head cost yang tinggi. Adapun peluang-peluangnya
dalam berusaha, antara lain masih tingginya minat investasi di
Sumbawa Barat, aksesibilitas infrastruktur yang terus membaik, akses
dan peluang pasar, ketersediaan sumberdaya adanya dukungan
kelembagaan riset dan Kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

5. Peningkatan Pelayanan Modal dan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM)

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan usaha


kerakyatan yang potensial dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat. Jumlah UMKM yang mulai tumbuh sejak kebijakan
stimulus ekonomi digulirkan di Sumbawa Barat dapat memberikan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun demikian masih terdapat
permasalahan-permasalahan, yaitu (1) rendahnya kepemilikan modal
usaha; (2) rendahnya kemampuan untuk mengakses pasar; (3)
rendahnya kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk; (4) kesulitan
untuk mendapatkan bahan baku; (5) rendahnya SDM bagi
pengembangan produksi; (6) rendahnya pemanfaatan peluang usaha
oleh pelaku ekonomi; dan (7) rendahnya efektivitas dan nilai tambah
usaha.

IV-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Penanganan Penduduk Miskin
dan Penyediaan Lapangan Kerja

Kemiskinan di Sumbawa Barat pada tahun 2014 masih sebesar 16,7%.


Dampak dari kemiskinan tersebut adalah ketidakmampuan untuk
memperoleh pendidikan yang lebih baik, tidak mampu untuk berobat,
daya beli yang rendah. Permasalahan yang ada dalam upaya
penanganan orang miskin dan pengangguran di Sumbawa Barat
meliputi lemahnya daya beli masyarakat di perdesaan, masih tingginya
jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial. Peluang yang
diharapkan dapat menjadi pemicu dalam mengurangi kemiskinan dan
pengangguran adalah adanya program penanggulangan kemiskinan
yang selalu digulirkan baik oleh pemerintah dan pemerintah daerah
serta bantuan lembaga donor, bantuan lembaga swasta dan dunia
usaha.

7. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Percepatan Informasi

Pelayanan publik dan keterbukaan informasi sudah merupakan isu


yang berkembang di masyarakat sehingga menjadikan tujuan prioritas
utama terpenuhinya kepentingan masyarakat dalam proses
pembangunan, dengan tetap mengedepankan kaidah atau aturan yang
berlaku. Permasalahan yang ada dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan publik, antara lain (1) kualitas Pegawai Negeri Sipil belum
sesuai kebutuhan; (2) belum terbentuknya kelembagaan yang ramping
struktur, kaya fungsi; (3) layanan informasi kepada masyarakat yang
belum maksimal; (3) kurangnya partisipasi masyarakat dalam
pembangunan hukum, ketertiban dan keamanan; (4) tertib
administrasi dan pengelolaan aset; (5) kurang sinerginya perencanaan
pembangunan pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Fenomena yang terjadi dalam pelayanan publik, adalah (1) motivasi
kerja yang tumbuh dengan diberlakukannya Tunjangan Kinerja Daerah
(TKD); (2) penurunan KKN dalam proyek dengan pengadaan oleh LPSE
dan ULP; (3) penyederhanaan perijinan melalui BPPT; (4) keterbatasan
IV-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
dan ketergantungan pada APBD. Untuk mencapai pelayanan publik
yang diharapkan maka terdapat tantangan aktual, yaitu diperlukannya
aparat birokrasi yang bersih dan produktif. Adapun ancaman yang
muncul terhadap upaya peningkatan kualitas pelayanan publik adalah
politisasi birokrasi yang akan menghambat dan merusak kinerja
birokrasi.
Peluang-peluang yang ada yang menjadi jalan untuk menuju kebaikan
dalam peningkatan kualitas pelayanan publik, adalah (1) dukungan
luar negeri untuk menciptakan good governance; (2) supporting
kebijakan dan dana APBN; (3) pembiayaan swasta dan swadaya
masyarakat; (4) dukungan masyarakat untuk menciptakan clean
government.

8. Pengelolaan Bencana, Pengendalian Lingkungan dan Antisipasi


Perubahan Iklim

Bencana kekeringan, banjir, tanah longsor, pencemaran dan kerusakan


lingkungan, merupakan kejadian yang rutin terjadi di Sumbawa Barat.
Demikian pula bencana gempa bumi, dan angin puting beliung yang
dapat terjadi secara insidentil. Permasalahan dalam penanggulangan
bencana di Sumbawa Barat, adalah (1) kurangnya koordinasi
penanganan bencana; (2) pembangunan hanya berorientasi ekonomi;
(3) lambatnya penanganan bencana. Selain itu terdapat beberapa
fenomena lingkungan yang terkait dengan kejadian bencana, adalah (1)
meningkatnya resiko bencana akibat kerusakan lingkungan; (2)
perubahan Iklim (climate change) dengan adanya pemanasan global; (3)
pembalakan liar; (4) alih fungsi lahan lindung; (5) lemahnya penegakan
hukum.
Tantangan aktual yang mesti dilakukan untuk pengendalian bencana
adalah dengan mendorong dan mempersiapkan ketahanan masyarakat
termasuk merubah perilaku masyarakat agar ramah terhadap
lingkungan. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat dapat beradaptasi
sekaligus siap dalam menghadapi bencana.

IV-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Sedangkan ancaman yang diperkirakan masih terus muncul, adalah (1)
climate change/Global warming; (2) pencemaran
lingkungan/kerusakan lingkungan.
Peluang yang ada yang harus tetap ditumbuhkan didalam kehidupan
bermasyarakat adalah masih tumbuhnya kesadaran hidup serasi
dengan alam di masyarakat.

9. Pemantapan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Wilayah

Kebutuhan infrastruktur wilayah tidak terlepas dari fungsi dan


peranannya terhadap pembangunan wilayah sebagai pengarah
pembentukan struktur tata ruang, pemenuhan kebutuhan wilayah,
pemacu pertumbuhan wilayah serta pengikat wilayah. Rendahnya
pelayanan infrastruktur wilayah baik dari segi ketersediaan dan
kualitas masih merupakan persoalan besar di Sumbawa Barat yang
harus segera diatasi karena dapat menghambat laju pembangunan
daerah. Permasalahan yang masih ada dalam ketersediaan dan kualitas
infrastruktur wilayah antara lain belum tuntasnya pembebasan lahan
dan konstruksi, tingkat kerusakan infrastruktur yang tinggi dan
kurangnya koordinasi lintas sektor/wilayah serta sumber daya
manusia dan pendanaan yang belum sesuai dengan kebutuhan.
Fenomena yang terjadi dalam pembangunan infrastruktur wilayah,
adalah (1) rendahnya tingkat pelayanan terutama di desa-desa; (2)
kerusakan infrastruktur lebih cepat daripada umur rencana; (3)
pendanaan sebagian besar masih dari APBN dan APBD.
Sedangkan tantangan yang harus dihadapi dan diantisipasi adalah
penuntasan pembangunan infrastruktur strategis, peningkatan
ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah dan pencarian sumber-
sumber pendanaan dari sektor swasta. Selain itu terdapat pula
ancaman yang harus diwaspadai, dan diantisipasi yaitu tingginya
tingkat kebencanaan di Sumbawa Barat, ketidakpastian pendanaan
secara multi years, terbukanya peluang sumber pendanaan baru untuk

IV-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
pengembangan infrastruktur wilayah dan kebijakan pemerintah untuk
mendorong percepatan pembangunan infrastruktur.

10. Pemantapan Kaidah Good Governance dan Peningkatan Peran


Masyarakat dalam Pembangunan Perdesaan

Dalam upaya menumbuhkan kemandirian masyarakat desa dalam


pembangunan maka filosofinya adalah masyarakat desa menjadi
subyek pembangunan dan bukan menjadi objek pembangunan itu
sendiri. Permasalahan yang masih terjadi dalam pembangunan desa
adalah masih rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya pelayanan
kesehatan masyarakat desa, adanya keterbatasan aparatur desa,
fasilitas sosial dan fasilitas umum masih sangat terbatas.
Adapun fenomena yang terjadi dalam pembangunan masyarakat
perdesaan, yaitu bantuan pembangunan desa, pengangkatan
sekretaris desa, kesenjangan kota desa yang semakin melebar.
Tantangan yang dihadapi dalam desa membangun adalah bagaimana
mewujudkan desa dimana perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan secara partisipatif yang melibatkan
masyarakat sehingga akan menumbuhkembangkan desa, dan
masyarakat desa bukan hanya sebagai objek saja tapi sekaligus
menjadi subjek dalam pembangunan. Ancaman yang akan dihadapi
dalam desa membangun yaitu semakin merebaknya budaya konsumtif
di masyarakat yang dipengaruhi oleh budaya perkotaan. Peluang untuk
meningkatkan desa membangun menuju kemandirian desa yaitu
dengan membangun pasar pertanian, masih terdapatnya lahan subur
dan luas dan masih dipertahankan nilai – nilai gotong royong di
masyarakat perdesaan.

11. Pengembangan Budaya Daerah dan Pengembangan Wisata Lokal

Arus informasi dari berbagai mancanegara yang sangat deras


memasuki negara Indonesia sangat mempengaruhi kehidupan
masyarakat dan kehidupan budaya lokal. Kondisi tersebut akan

IV-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
melunturkan nilai, sikap, dan mental yang sangat erat dengan budaya
daerah, sehingga jati diri masyarakat yang berbudaya daerah secara
cepat akan hilang. Dengan pengetahuan teknologi yang semakin
canggih, sulit untuk menahan masuknya budaya asing ke suatu
negara. Upaya yang perlu dilakukan adalah melalui pelestarian dan
pengembangan budaya lokal, nilai-nilai tradisional, sejarah,
kepurbakalaan termasuk memelihara bahasa, aksara dan sastra
daerah dan melestarikan seni serta pemanfaatan teknologi informasi
untuk mengenalkan budaya daerah secara global.
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata
di Sumbawa Barat adalah (1) rendahnya ketahanan budaya
masyarakat; (2) belum banyaknya pengakuan HAKI budaya Sumbawa
Barat; (3) performa dan manajemen kepariwisataan yang belum baik.
Fenomena yang terjadi dalam pengembangan kepariwisataan di
Sumbawa Barat yaitu terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya di
masyarakat serta waktu dan distribusi kunjungan wisata. Globalisasi
informasi, kemajuan Informasi Teknologi dan penurunan jumlah
wisatawan merupakan tantangan kedepan dalam rangka
pengembangan budaya daerah dan menggali potensi lokal. Ancaman
yang akan menghambat kepada pengembangan budaya daerah dan
kepariwisataan adalah berkembangnya budaya matrialisme,
meluasnya globalisasi budaya, maraknya pengakuan karya cipta seni
budaya oleh negara lain dan pengelolaan pariwisata oleh negara asing.
Adapun peluang yang menjadi harapan kedepan dalam pengembangan
budaya daerah dan menggali potensi lokal, adalah (1) pemanfaatan
media komunikasi dalam pelestarian budaya; (2) kekayaan dan
keragaman budaya Sumbawa Barat; (3) pasar wisatawan dalam dan
luar negeri.

IV-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1 VISI

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa


Barat Tahun 2016-2021 adalah rencana pelaksanaan tahap ke tiga dari
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Sumbawa Barat Tahun 2006-2025 dengan visinya adalah “terwujudnya
pembangunan berkelanjutan pada semua aspek kehidupan
masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat”.

Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, di dalam RPJPD Kabupaten


Sumbawa Barat telah pula menetapkan 3 misi utama pembangunan
sebagai berikut :

1. Mengelola secara maksimal potensi fisik sumberdaya alam sesuai daya


dukung lingkungan (aspek fisik lingkungan), agar tercipta
pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan agroindustri yang
mampu meletakkan landasan yang kuat untuk pembangunan sektor
sekunder dan primer.
2. Membangunan pranata sosial-kelembagaan dan sumberdaya manusia
yang tangguh dan berdaya saing di lingkungan lokal, regional maupun
nasional (aspek sosial budaya kependudukan), sehingga tersedia
pelopor dan penggerak pembangunan umumnya dan pengembangan
sektor-sektor ekonomi khususnya dengan tetap memelihara kondisi
lingkungan hidup.
3. Mengelola perekonomian daerah secara efisien, efektif dan produktif
dengan dukungan sarana prasarana dan teknologi yang memadai
(aspek ekonomi), terutama pada sektor-sektor primer dan sekunder
yang dapat memberikan nilai tambah dan pertumbuhan ekonomi tinggi,

V-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
serta dapat menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat dan
sekaligus menanggulangi kemiskinan.

Penekanan skala prioritas pembangunan pada tahap ke tiga (phase III),


sebagaimana yang telah tertuang dalam RPJPD Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2006-2025, yakni (1) peningkatan kualitas pelayanan dasar, (2)
pemeliharaan infrastruktur, (3) menjaga kualitas pelayanan public, (4)
pembangunan industry substitusi impor yang mendukung pengembangan
agroindustry, dan (5) embrio kematangan kemandirian pengembangan
ekonomi daerah. Sedangkan target capaiannya, yakni (1) kualitas
pelayanan prima, (2) terbentuknya budaya masyarakat hidup sehat, dan
(3) berkembang/tumbuhnya industri olahan.

Selanjutnya, dalam rangka mewujudkan sinkronisasi pembangunan


antara pusat dan daerah, maka telaahan RPJMN 2015-2019 menjadi
sangat penting. Dalam RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan visi
pembangunan nasional 2015-2019 adalah “terwujudnya Indonesia yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-
royong” dengan misi pembangunan nasional sebagai berikut :

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan


wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
V-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Memperhatikan dan mempertimbangkan arahan pembangunan tersebut
diatas, maka visi daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-2021 adalah

“terwujudnya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yang


berkeadilan menuju Kabupaten Sumbawa Barat sejahtera
berlandaskan gotong-royong”

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dapat dijabarkan sebagai


berikut :

1. Gotong-royong. Gotong-royong adalah modal sosial yang senantiasa


tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Sumbawa Barat.
Gotong-royong dalam bekerja adalah kultur dan budaya yang mengakar
dalam kehidupan masyarakat untuk menghadapi tantangan zaman
dan menyelesaikan permasalahan. Musyawarah untuk menghadapi
tantangan zaman dan menyelesaikan permasalahan. Musyawarah
untuk mufakat dalam pengambilan keputusan, dan gotong-royong
dalam bekerja adalah instrumen yang sangat kuat untuk memobilisasi
seluruh sumberdaya yang dimiliki Kabupaten Sumbawa Barat.
Semangat kolektifitas menggerakkan partisipasi untuk mewujudkan
cita-cita Ber-Sumbawa Barat. Tanpa semangat musyawarah mufakat
dan gotong-royong, maka segala ide, nilai dan pelaksanaan
pembangunan tidaklah sukses.

2. Pemenuhan Hak-hak Dasar. Pemenuhan hak-hak dasar adalah


instrumen utama untuk mewujudkan masyarakat Sumbawa Barat
yang sejahtera dengan dilandasi gotong-royong. Pemenuhan hak-hak
dasar rakyat adalah urusan pemerintahan yang diatur oleh perangkat
Undang-Undang. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
langsung degan Pelayanan Dasar meliputi: pendidikan, kesehatan,
pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan,
kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial,

V-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
ketenagakerjaan, dan ketahanan pangan. Urusan Pemerintahan Wajib
yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi: perencanaan
pembangunan, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi dan usaha
kecil dan menengah, penanaman modal, kebudayaan, kepemudaan dan
olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; otonomi daerah,
pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat
daerah, kepegawaian dan persandian; pemberdayaan masyarakat dan
desa; statistik; kearsipan; komunikasi dan informatika; perpustakaan.
Sementara itu, Urusan Pemerintahan Pilihan sebagai berikut:
pertanian (meliputi: tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan);
kehutanan; energi dan sumber daya mineral; pariwisata; kelautan dan
perikanan; perdagangan; industri; ketransmigrasian.

3. Berkeadilan. Berkeadilan adalah terdistribusinya hak-hak dasar yang


sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat luas dengan kualitas
yang sesuai dengan indikator-indikator kemanusiaan yang adil dan
beradab. Berkeadilan juga mengandung makna keberpihakan untuk
melindungi dan membina masyarakat yang secara ekonomi dan sosial
masuk dalam kategori masyarakat rentan dan masyarakat miskin.
Pemerintah Daerah akan memenuhi hak-hak dasar masyarakat yang
sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, nilai demokrasi serta
berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku. Pemerintah
Daerah akan menghadirkan pemerintahan yang benar-benar bekerja
untuk masyarakat sebagai bentuk perhatian dan upaya yang luar biasa
terhadap kelompok masyarakat rentan dan miskin yang membutuhkan
perlindungan dan pemberdayaan.

4. Masyarakat Sejahtera. Masyarakat sejahtera adalah Cita-cita


dilaksanakannya pembangunan dan pemerintahan. Kesejahteraan
(welfare) pada umumnya didefinisikan sebagai kesejahteraan ekonomi
yang memiliki indikator pada: (i) peningkatan pertumbuhan ekonomi,
(ii) pengendalian inflasi, dan (iii) penciptaan lapangan kerja. Namun,
kesejahteraan ekonomi tidak dapat berdiri sendiri. Terdapat aspek

V-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
sosial dan lingkungan yang juga saling mempengaruhi. Aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan yang berinteraksi berpusat pada usaha
meningkatkan kualitas hidup (quality of life). Oleh karena itu, dalam
lima tahun ke depan, pemenuhan hak-hak dasar yang berkeadilan
dilandasi semangat gotong-royong, harus diikuti dengan upaya-upaya
yang luar biasa untuk mewujudkan kesejahteraan (welfare) dan
meningkatkan kualitas hidup (quality of life) agar masyarakat
Kabupaten Sumbawa Barat benar-benar merasakan dan meraih
manfaat dan dampak pembangunan.

3.2 MISI

Misi pada dasarnya merupakan upaya umum yang ditetapkan kepala


daerah terpilih untuk mewujudkan visi pembangunan daerah. Oleh karena
itu, ditetapkan misi pembangunan daerah Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2016-2021 sebagai berikut :

1. Mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan responsif


berlandaskan nilai-nilai agama, kearifan lokal, musyawarah mufakat
dan gotong royong.
2. Mewujudkan kualitas hidup manusia dan masyarakat yang tinggi dan
maju.
3. Mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pelayanan
publik yang berkualitas dan bermanfaat.
4. Mewujudkan perlindungan dan pemberdayaan bagi kelompok
masyarakat miskin dan masyarakat rentan masalah sosial ekonomi.
5. Mewujudkan peningkatan daya saing menuju kemandirian ekonomi
daerah yang berbasis ekologi dan lingkungan.
6. Mewujudkan industrialisasi sektor unggulan komparatif dan unggulan
kompetitif wilayah, inflasi yang terkendali, dan penciptaan kesempatan
kerja bagi angkatan kerja yang menganggur.

V-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Misi untuk mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan responsif
berlandaskan nilai-nilai agama, kearifan lokal, musyawarah mufakat dan
gotong royong merupakan landasan utama dalam pembangunan yang
partisipatif sesuai dengan kearifan lokal dengan ciri-ciri utama adalah
pelibatan masyarakat luas dalam semua proses pembangunan daerah. Misi
ini akan menjadi landasan utama pelaksanaan misi lainnya, sehingga
keberhasilan pembangunan daerah dapat dirasakan manfaatnya oleh
seluruh lapisan masyarakat.

Misi untuk mewujudkan kualitas hidup manusia dan masyarakat yang


tinggi dan maju merupakan upaya pemerintah daerah dalam
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Sumbawa Barat yang tinggi
dan maju yang terdiri dari pendidikan dan ilmu pengetahuan, kesehatan,
pemahaman dan pengamalan ajaran agama, serta ketahanan pangan
keluarga. Sehingga dengan misi ini akan meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia Sumbawa Barat sebagai modal utama pembangunan
daerah.

Misi untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan


pelayanan publik yang berkualitas dan bermanfaat merupakan prasyarat
utama untuk mendorong proses pembangunan daerah secara cepat dan
merata sesuai dengan harapan seluruh lapisan masyarakat. Dengan
demikian diharapkan akan dapat mewujudkan pemerintahan daerah yang
berorientasi kepada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pelayanan
public prima.

Misi untuk mewujudkan perlindungan dan pemberdayaan bagi kelompok


masyarakat miskin dan masyarakat rentan masalah sosial ekonomi
merupakan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan perlindungan
kepada masyarakat miskin dan masyarakat rentan masalah sosial melalui
pengurangan beban pengeluaran dan peningkatan pendapatan. Dengan
demikian masyarakat miskin dan masyarakat rentan masalah sosial
ekonomi tidak saja menjadi obyek pembangunan daerah tetapi dapat
menjadi pelaku pembangunan daerah.
V-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Misi untuk mewujudkan peningkatan daya saing menuju kemandirian
ekonomi daerah yang berbasis ekologi dan lingkungan merupakan upaya
pemerintah daerah dalam rangka pemanfaatan potensi wilayah untuk
dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
masyarakat Sumbawa Barat, tentunya dengan mengedepankan pelestarian
lingkungan hidup menuju pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Misi untuk mewujudkan industrialisasi sektor unggulan komparatif dan


unggulan kompetitif wilayah, inflasi yang terkendali, dan penciptaan
kesempatan kerja bagi angkatan kerja yang menganggur merupakan upaya
pemerintah daerah untuk mengembangkan kemandirian ekonomi melalui
pengembangan industry olahan berbasis potensi lokal yang dilakukan oleh
UMKM sehingga dapat menyerapkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Sumbawa Barat.

3.3 TUJUAN DAN SASARAN

Memperhatikan visi dan misi pembangunan daerah sebagaimana telah


dijabarkan diatas, maka tujuan dan sasaran pembangunan daerah
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-2021 sesuai dengan masing-
masing misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan responsif


berlandaskan nilai-nilai agama, kearifan lokal, musyawarah mufakat
dan gotong royong, ditetapkan tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas rencana daerah; dimana sasarannya
meliputi (1) tersedianya perencana yang berkualitas, (2) tersedianya
data dan informasi perencanaan berbasis usulan masyarakat yang
memadai, (3) tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan
daerah yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat, dan (4)
terbinanya kelembagaan masyarakat dan desa secara
berkesinambungan.

V-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
b. Meningkatnya responsibilitas masyarakat; dengan sasarannya
meliputi (1) terpeliharanya budaya gotong royong dalam masyarakat
yang sejalan dengan nilai-nilai agama dan kearifan lokal, dan (2)
tertanganinya keluhan masyarakat secara menyeluruh.
2. Mewujudkan kualitas hidup manusia dan masyarakat yang tinggi dan
maju, ditetapkan tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatnya efektivitas layanan pendidikan; dengan sasarannya
meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai, (2) tersedianya tenaga pendidik yang profesional, dan (3)
terbinanya lembaga pendidikan secara berkesinambungan.
b. Meningkatnya efektivitas layanan kesehatan; dengan sasarannya
meliputi (1) tersedianya sarana yang memadai, (2) tersedianya
prasarana yang memadai, (3) tersedianya tenaga kesehatan terampil
dan profesional, dan (4) tersedianya lembaga kesehatan yang
berkualitas.
c. Meningkatnya efektivitas layanan keluarga berencana dan keluarga
sejahtera; dimana sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan
prasarana penyuluhan yang memadai, (2) tersedianya sumberdaya
aparat yang terampil, dan (3) terbinanya lembaga masyarakat
secara berkesinambungan.
d. Meningkatnya religiusitas masyarakat Sumbawa Barat; dengan
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana
peribadatan yang memadai, (2) tersedianya sumberdaya aparat
yang berkualitas, (3) terbinanya masyarakat yang religious secara
menyeluruh, dan (4) terbinanya lembaga keagamaan secara
berkesinambungan.
e. Meningkatnya kapasitas perempuan; dengan sasarannya meliputi
(1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2) terlatihnya
perempuan Sumbawa Barat secara menyeluruh, dan (3) terbinanya
lembaga pemberdayaan perempuan secara berkesinambungan.
f. Meningkatnya kapasitas pemuda; dimana sasarannya meliputi (1)
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2) terlatihnya

V-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
pemuda Sumbawa Barat secara menyeluruh, dan (3) terbinanya
lembaga kepemudaan secara berkesinambungan.
g. Meningkatnya kuantitas dan kualitas prestasi olah raga; dengan
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana olah raga
daerah yang memadai, (2) tersedianya olahragawan daerah yang
berkualitas, dan (3) terbinanya lembaga olah raga daerah secara
berkesinambungan.
h. Meningkatnya kualitas layanan perpustakaan; dengan sasarannya
meliputi (1) tersedianya sarana yang memadai, (2) tersedianya
prasarana yang memadai, (3) terlatihnya sumberdaya manusia
aparat secara menyeluruh, dan (4) terbinanya lembaga
perpustakaan secara berkesinambungan.
i. Meningkatnya stabilitas pangan daerah; dimana sasarannya
meliputi (1) tersedianya pangan daerah yang optimal, (2)
tersedianya aturan sesuai dengan kebutuhan, dan (3) terbinanya
lembaga pangan secara menyeluruh.

3. Mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pelayanan


publik yang berkualitas dan bermanfaat, ditetapkan tujuan sebagai
berikut :
a. Meningkatnya konektivitas wilayah; dengan sasarannya meliputi (1)
tersedianya jalan dan jembatan yang mantap, (2) tersedianya
sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, dan (3) terbinanya
lembaga konstruksi secara berkesinambungan.
b. Meningkatnya kapasitas dan intensitas air pengairan; dimana
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana
pengairan yang mantap, (2) tersedianya sumberdaya manusia
aparat yang berkualitas, dan (3) terbinanya lembaga masyarakat
secara berkesinambungan.
c. Meningkatnya aminitas (kenyamanan) dan securitas (keamanan)
penguna jalan; dengan sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana
prasarana pengaman jalan yang memadai, (2) tersedianya sistem
transportasi daerah yang terpadu, (3) tersedianya sumberdaya
V-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
manusia aparat yang berkualitas, dan (4) terbinanya pelaku usaha
secara berkesinambungan.
d. Meningkatnya aksesibilitas teknologi komunikasi dan informasi;
dimana sasarannya (1) tersedianya sarana dan prasarana teknologi
komunikasi dan informasi secara merata, (2) tersedianya
sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, dan (3) tersedianya
lembaga penyedia layanan yang profesional.
e. Meningkatnya aksesibilitas sumberdaya energy; dimana
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana
sumberdaya energy yang memadai, (2) tersedianya sumberdaya
manusia aparat yang berkualitas, (3) tersedianya lembaga penyedia
sumberdaya energy yang profesional, dan (4) terbangunnya
masyarakat yang terampil dan inovatif.
f. Meningkatnya aksesibilitas pemukiman dan perumahan yang
layak; dengan sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai, (2) tersedianya sumberdaya manusia
aparat yang profesional, dan (3) tersuluhnya masyarakat secara
menyeluruh.
g. Meningkatnya kondusivitas daerah; dimana sasarannya meliputi (1)
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2) tersedianya
sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, (3) terbinanya
lembaga masyarakat secara berkesinambungan, (4) tersuluhnya
masyarakat secara menyeluruh, dan (5) tertanganinya kasus-kasus
kriminalitas secara menyeluruh.
h. Meningkatnya kualitas pengelolaan administrasi pemerintahan
umum; dimana sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai, (2) tersedianya dokumentasi kegiatan
kepala daerah yang valid, (3) tersedianya rancangan aturan daerah
sesuai kebutuhan, (4) tersedianya struktur organisasi perangkat
daerah yang optimal, (5) tersedianya tata kelola aset yang optimal,
(6) tersedianya laporan hasil pelaksanaan pembangunan yang valid,

V-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
dan (7) tersedianya administrasi kesejahteraan rakyat secara
menyeluruh.
i. Meningkatnya kualitas layanan administrasi Korps Pegawai
Republik Indonesia; dengan sasarannya meliputi (1) tersedianya
sarana dan prasarana yang memadai, dan (2) tersuluhnya
masyarakat secara menyeluruh.
j. Meningkatnya efektivitas layanan kependudukan dan pencatatan
sipil; dimana sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai, (2) tersedianya sdm aparat yang
berkualitas, dan (3) tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh.
k. Meningkatnya kualitas data dan informasi; dengan sasarannya
meliputi (1) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang
berkualitas, (2) tersedianya lembaga yang profesional, dan (3)
tersedianya data dan informasi yang valid.
l. Meningkatnya efektivitas layanan kearsipan; dimana sasarannya
meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, dan
(2) tersedianya sdm aparat yang berkualitas.
m. Meningkatnya legalitas tanah pemerintah; dengan sasarannya
meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2)
tersedianya sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, (3)
tersedianya lembaga yang profesional, dan (4) tersedianya sertifikat
tanah pemerintah secara menyeluruh.
n. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah; dimana
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai, (2) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang
berkualitas, dan (3) tersusunnya laporan keuangan yang
berkualitas.
o. Meningkatnya kapasitas aparatur daerah; dimana sasarannya
meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2)
tersedianya sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, dan (3)
tersedianya aturan sesuai kebutuhan.

V-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
p. Meningkatnya akuntabilitas hasil pembangunan; dengan
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai, (2) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang
berkualitas, (3) tertanganinya keluhan masyarakat secara
menyeluruh, dan (4) tersedianya laporan hasil pemeriksaan (LHP)
pembangunan yang berkaulitas.
q. Meningkatnya responsibilitas penanganan bencana; dimana
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai, (2) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang
berkualitas, (3) tertanganinya bencana daerah secara menyeluruh,
(4) tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh, dan (5) tersedianya
dana bantuan yang memadai.
r. Meningkatnya kuantitas dan kualitas peraturan daerah; dengan
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai, (2) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang
berkualitas, dan (3) tersedianya peraturan daerah sesuai
kebutuhan.
s. Meningkatnya kualitas layanan perijinan; dimana sasarannya
meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2)
tersedianya sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, (3)
tersedianya aturan sesuai kebutuhan, dan (4) tersuluhnya
masyarakat secara menyeluruh.
t. Meningkatnya kualitas layanan pengadaan barang dan jasa; dengan
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai, (2) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang
berkualitas, (3) tersedianya aturan sesuai kebutuhan, dan (4)
tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh.
u. Meningkatnya efektivitas layanan administrasi pemerintah
kecamatan; dimana sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai, (2) tersedianya sumberdaya manusia
aparat yang berkualitas, dan (3) tersedianya aturan sesuai
kebutuhan.

V-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
4. Mewujudkan perlindungan dan pemberdayaan bagi kelompok
masyarakat miskin dan masyarakat rentan masalah sosial ekonomi,
ditetapkan tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat miskin dan penyadang
masalah kesejahteraan sosial (pmks); dimana sasarannya meliputi
(1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2) tersedianya
aturan sesuai kebutuhan, (3) tersuluhnya masyarakat miskin dan
pmks secara menyeluruh, dan (4) tersedianya lembaga
perlindungan sosial yang profesional.
b. Meningkatnya kapasitas masyarakat miskin dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial (pmks); dengan sasarannya meliputi
(1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2) tersedianya
sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, (3) terbinanya
kelompok usaha ekonomi masyarakat miskin dan PMKS secara
menyeluruh, dan (4) tersedianya bantuan modal usaha yang
memadai.

5. Mewujudkan peningkatan daya saing menuju kemandirian ekonomi


daerah yang berbasis ekologi dan lingkungan, ditetapkan tujuan
sebagai berikut :
a. Meningkatnya produktivitas lahan pertanian; dengan sasarannya
meliputi (1) tersedianya lahan pertanian yang memadai, (2)
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (3) tersedianya
sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, dan (4) terbinanya
lembaga masyarakat tani yang berkesinambungan.
b. Meningkatnya produktivitas peternakan; dimana sasarannya
meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2)
tersedianya sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, dan (3)
terbinanya lembaga masyarakat tani ternak yang
berkesinambungan.
c. Meningkatnya produktivitas perikanan budidaya dan tangkap;
dimana sasarannya meliputi (1) tersedianya areal budidaya
perikanan yang memadai, (2) tersedianya sarana dan prasarana
V-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
yang memadai, (3) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang
berkualitas, dan (4) terbinanya lembaga masyarakat nelayan yang
berkesinambungan.
d. Meningkatnya produktivitas areal hutan; dengan sasarannya
meliputi (1) tersedianya areal hutan produksi yang memadai, (2)
tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan hutan yang
memadai, (3) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang
berkualitas, dan (4) terbinanya kelompok masyarakat sekitar hutan
secara menyeluruh.
e. Mencegah semakin menurunnya kualitas lingkungan hidup;
dimana sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana
pengendalian lingkungan hidup, (2) tersedianya sumberdaya
manusia aparat yang berkualitas, (3) tersuluhnya masyarakat
secara menyeluruh, dan (4) tersedianya analisis dampak
lingkungan yang valid.
f. Meningkatnya legalitas pemanfaatan ruang; dengan sasarannya
meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana pengendalian ruang,
(2) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, (3)
tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh, dan (4) tersedianya
rencana tata ruang yang sesuai dengan kondisi daerah.

6. Mewujudkan industrialisasi sektor unggulan komparatif dan unggulan


kompetitif wilayah, inflasi yang terkendali, dan penciptaan kesempatan
kerja bagi angkatan kerja yang menganggur, ditetapkan tujuan sebagai
berikut :
a. Meningkatnya produktivitas koperasi dan umkm; dengan
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai, (2) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang
berkualitas, dan (3) terbinanya kelembagaan koperasi dan umkm
secara berkesinambungan.
b. Meningkatnya produktivitas industry daerah; dimana sasarannya
meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2)
tersedianya sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, (3)
V-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
terbinanya kelompok industri secara berkesinambungan, dan (4)
tersedianya bantuan modal usaha yang memadai.
c. Meningkatnya aksesibilitas barang perdagangan; dengan
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana
perdagangan yang memadai, (2) terbinanya kelompoh usaha
perdagangan secara berkesinambungan, (3) tersedianya
sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, dan (4) tersuluhnya
masyarakat secara menyeluruh.
d. Meningkatnya aminitas wisatawan; dengan sasarannya meliputi (1)
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2) tersedianya
sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, (3) terbinanya
kelompok masyarakat sadar wisata secara berkesinambungan, dan
(4) tersedianya pelaku usaha yang profesional.
e. Meningkatnya produktivitas sumberdaya mineral; dimana
sasarannya (1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai,
(2) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang berkualitas, dan
(3) terbinanya kelompok usaha secara berkesinambungan.
f. Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kerja; dengan
sasarannya meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai, (2) tersedianya sumberdaya manusia aparat yang
berkualitas, (3) tersedianya tenaga kerja yang berkualitas, dan (4)
tersedianya lembaga yang profesional.
g. Meningkatnya kapasitas transmigran; dimana sasarannya meliputi
(1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2) terlatihnya
transmigran secara menyeluruh, dan (3) terbinanya kelompok
usaha transmigran secara berkesinambungan.
h. Meningkatnya kuantitas investasi daerah; dengan sasarannya
meliputi (1) tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, (2)
tersedianya aturan sesuai dengan kebutuhan, (3) tersedianya
lembaga yang profesional, dan (4) tersedianya investor yang
bertanggungjawab.

V-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Keterkaitan antara tujuan, sasaran, dan indikator yang digunakan dalam
upaya pencapaian misi dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini.

V-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 5.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Sumbawa Barat
VISI : TERWUJUDNYA PEMENUHAN HAK-HAK DASAR MASYARAKAT YANG BERKEADILAN MENUJU KABUPATEN SUMBAWA
BARAT SEJAHTERA BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

MISI TUJUAN SASARAN

1. Mewujudkan pembangunan yang 1. Meningkatnya kualitas rencana daerah 1. Tersedianya perencana yang berkualitas
partisipatif dan responsive 2. Tersedianya data dan informasi perencanaan yang
berdasarkan nilai agama, memadai
kearifakan lokal, musyawarah 3. Tersusunnya dokumen rencana pembangunan daerah
mufakat dan gotong royong yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat
4. Terbinanya kelembagaan masyarakat dan desa secara
berkesinambungan
2. Meningkatnya responsibilitas masyarakat 1. Terpeliharanya budaya gotong-royong dalam
masyarakat sejalan dengan nilai-nilai agama dan
kearifan lokal
2. Tertanganinya keluhan masyarakat secara menyeluruh

2. Mewujudkan kualitas hidup 1. Meningkatnya efektivitas layanan pendidikan 1. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan sesuai
manusia dan masyarakat yang standar pelayanan minimal
tinggi dan maju 2. Tersedianya tenaga pendidik yang profesional
3. Terbinanya lembaga pendidikan secara menyeluruh

2. Meningkatnya efektivitas layanan kesehatan 1. Tersedianya sarana kesehatan sesuai standar


pelayanan minimal
2. Tersedianya prasarana kesehatan sesuai standar
pelayanan minimal
3. Tersedianya tenaga kesehatan terampil dan
profesional
4. Tersedianya lembaga kesehatan yang berkualitas
3. Meningkatnya efektivitas layanan keluarga 1. Tersedianya sarana dan prasarana penyuluhan
berencana dan keluarga sejahtera keluarga berencana dan keluarga sejahtera yang
memadai
2. Tersedianya SDM aparat yang terampil

V-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
3. Terbinanya lembaga masyarakat secara
berkesinambungan
4. Meningkatnya religiusitas masyarakat 1. Terbinanya masyarakat Sumbawa Barat yang
Sumbawa Barat religious secara berkesinambungan
2. Terbinanya lembaga keagamaan secara menyeluruh
3. Tersedianya sarana dan prasarana peribadatan yang
memadai
4. Tersedianya SDM masyarakat yang berkualitas
5. Meningkatnya kapasitas perempuan 1. Terbinanya lembaga pemberdayaan perempuan
secara menyeluruh
2. Terlatihnya perempuan Sumbawa Barat secara
menyeluruh
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
6. Meningkatnya kapasitas pemuda 1. Terbinanya lembaga kepemudaan secara
menyeluruh
2. Terlatihnya pemuda Sumbawa Barat secara
menyeluruh
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
7. Meningkatnya kuantitas prestasi olah raga 1. Tersedianya olahragawan daerah yang berkualitas
2. Terbinanya lembaga olah raga daerah
3. Tersedianya sarana dan prasarana olah raga daerah
yang memadai
8. Meningkatnya layanan perpustakaan 1. Tersedianya sarana yang memadai
2. Tersedianya prasarana yang memadai
3. Terlatihnya SDM aparat secara berkesinambungan
4. Terbinanya lembaga perpustakaan secara
menyeluruh
9. Meningkatnya stabilitas pangan daerah 1. Tersedianya pangan daerah yang optimal
2. Terbinanya lembaga pangan secara menyeluruh
3. Tersedianya aturan sesuai dengan kebutuhan

3. Mewujudkan pemenuhan hak-hak 1. Meningkatnya konektivitas wilayah 1. Tersedianya jalan dan jembatan yang mantap
dasar dan pelayanan publik yang 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
berkualitas serta bermanfaat 3. Terbinanya lembaga konstruksi secara
berkesinambungan

V-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2. Meningkatnya kapasitas dan intensitas air 1. Tersedianya sarana dan prasarana pengairan yang
pengairan mantap
2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Terbinanya lembaga masyarakat secara
berkesinambungan
3. Meningkatnya aminitas (kenyamanan) dan 1. Tersedianya sarana prasarana pengaman jalan yang
securitas (keamanan) penguna jalan memadai
2. Tersedianya sistem transportasi daerah yang
terpadu
3. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
4. Terbinanya pelaku usaha secara berkesinambungan
4. Meningkatnya aksesibilitas teknologi 1. Tersedianya sarana dan prasarana teknologi
komunikasi dan informasi komunikasi dan informasi secara merata
2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersedianya lembaga penyedia layanan yang
profesional
4. Tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh
5. Meningkatnya aksesibilitas sumberdaya 1. Tersedianya sarana dan prasarana sumberdaya
energi energi yang memadai
2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersedianya lembaga penyedia sumberdaya energy
yang profesional
4. Terbangunnya masyarakat yang terampil dan
inovatif
6. Meningkatnya aksesibilitas pemukiman dan 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
perumahan yang layak 2. Tersedianya SDM aparat yang profesional
3. Tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh

7. Meningkatnya kondusivitas daerah 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai


2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Terbinanya lembaga masyarakat secara
berkesinambungan
4. Tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh
5. Tertanganinya kasus-kasus kriminalitas secara
menyeluruh
8. Meningkatnya kualitas pengelolaan 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
administrasi pemerintahan umum
V-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2. Tersedianya dokumentasi kegiatan kepala daerah
yang valid
3. Tersedianya rancangan aturan daerah sesuai
kebutuhan
4. Tersedianya struktur organisasi perangkat daerah
yang optimal
5. Tersedianya tata kelola aset yang optimal
6. Tersedianya laporan hasil pelaksanaan
pembangunan yang valid
7. Tersedianya administrasi kesejahteraan rakyat
secara menyeluruh
9. Meningkatnya kualitas layanan administrasi 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
korps pegawai republik Indonesia 2. Tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh
10. Meningkatnya efektivitas layanan 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
kependudukan dan pencatatan sipil 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh
11. Meningkatnya kualitas data dan informasi 1. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
2. Tersedianya lembaga yang profesional
3. Tersedianya data dan informasi yang valid
12. Meningkatnya efektivitas layanan kearsipan 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
13. Meningkatnya legalitas tanah pemerintah 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersedianya lembaga yang profesional
4. Tersedianya sertifikat tanah pemerintah secara
menyeluruh
14. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
keuangan daerah 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersusunnya laporan keuangan yang berkualitas
15. Meningkatnya kapasitas aparatur daerah 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersedianya aturan sesuai kebutuhan
16. Meningkatnya akuntabilitas hasil 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
pembangunan 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tertanganinya keluhan masyarakat secara
menyeluruh

V-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
4. Tersedianya laporan hasil pemeriksaan (LHP)
pembangunan yang berkaulitas
17. Meningkatnya responsibilitas penanganan 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
bencana 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tertanganinya bencana daerah secara menyeluruh
4. Tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh
5. Tersedianya dana bantuan yang memadai
18. Meningkatnya kuantitas dan kualitas 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
peraturan daerah 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersedianya peraturan daerah sesuai kebutuhan
19. Meningkatnya kualitas layanan perijinan 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersedianya aturan sesuai kebutuhan
4. Tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh
20. Meningkatnya kualitas layanan pengadaan 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
barang dan jasa 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersedianya aturan sesuai kebutuhan
4. Tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh
21. Meningkatnya efektivitas layanan administrasi 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
pemerintah kecamatan 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersedianya aturan sesuai kebutuhan

4. Mewujudkan perlindungan dan 1. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat miskin 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
pemberdayaan bagi kelompok dan penyadang masalah kesejahteraan sosial 2. Tersedianya aturan sesuai kebutuhan
masyarakat miskin dan masyarakat (PMKS) 3. Tersuluhnya masyarakat miskin dan PMKS secara
yang rentan terhadap masalah sosial menyeluruh
4. Tersedianya lembaga perlindungan sosial yang
profesional
2. Meningkatnya kapasitas masyarakat miskin 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
dan penyandang masalah kesejahteraan sosial 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
(PMKS) 3. Terbinanya kelompok usaha ekonomi masyarakat
miskin dan PMKS secara menyeluruh
4. Tersedianya bantuan modal usaha yang memadai

V-21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
5. Mewujudkan peningkatan daya 1. Meningkatnya produktivitas lahan pertanian 1. Tersedianya lahan pertanian yang memadai
saing menuju kemandirian ekonomi 2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
daerah yang berbasis ekologi dan 3. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
lingkungan 4. Terbinanya lembaga masyarakat tani yang
berkesinambungan
2. Meningkatnya produktivitas peternakan 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Terbinanya lembaga masyarakat tani ternak yang
berkesinambungan
3. Meningkatnya produktivitas perikanan 1. Tersedianya areal budidaya perikanan yang
budidaya dan tangkap memadai
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
3. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
4. Terbinanya lembaga masyarakat nelayan yang
berkesinambungan
4. Meningkatnya produktivitas areal hutan 1. Tersedianya areal hutan produksi yang memadai
2. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan
hutan yang memadai
3. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
4. Terbinanya kelompok masyarakat sekitar hutan
secara menyeluruh
5. Mencegah semakin menurunnya kualitas 1. Tersedianya sarana dan prasarana pengendalian
lingkungan hidup lingkungan hidup
2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh
4. Tersedianya analisis dampak lingkungan yang valid
6. Meningkatnya legalitas pemanfaatan ruang 1. Tersedianya sarana dan prasarana pengendalian
ruang
2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh
4. Tersedianya rencana tata ruang yang sesuai dengan
kondisi daerah

6. Mewujudkan industrialisasi sektor 1. Meningkatnya produktivitas koperasi dan 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
unggulan komparatif dan unggulan UMKM 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
kompetitif wilayah, inflasi yang

V-22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
terkendali, dan penciptaan 3. Terbinanya kelembagaan koperasi dan UMKM secara
kesempatan kerja bagi penduduk berkesinambungan
usia anggkatan kerja yang 2. Meningkatnya produktivitas industry daerah 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
menganggur 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Terbinanya kelompok industri secara
berkesinambungan
4. Tersedianya bantuan modal usaha yang memadai
3. Meningkatnya aksesibilitas barang 1. Tersedianya sarana dan prasarana perdagangan yang
perdagangan memadai
2. Terbinanya kelompoh usaha perdagangan secara
berkesinambungan
3. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
4. Tersuluhnya masyarakat secara menyeluruh
4. Meningkatnya aminitas wisatawan 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Terbinanya kelompok masyarakat sadar wisata
secara berkesinambungan
4. Tersedianya pelaku usaha yang profesional
5. Meningkatnya produktivitas sumberdaya 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
mineral 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Terbinanya kelompok usaha secara
berkesinambungan
6. Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
kerja 2. Tersedianya SDM aparat yang berkualitas
3. Tersedianya tenaga kerja yang berkualitas
4. Tersedianya lembaga yang profesional
7. Meningkatnya kapasitas transmigran 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
2. Terlatihnya transmigran secara menyeluruh
3. Terbinanya kelompok usaha transmigran secara
berkesinambungan
8. Meningkatnya kuantitas investasi daerah 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
2. Tersedianya aturan sesuai dengan kebutuhan
3. Tersedianya lembaga yang profesional
4. Tersedianya investor yang bertanggungjawab

V-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1 STRATEGI

Strategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan yang


penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu 5
(lima) tahun serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian visi,
misi, tujuan dan sasaran. Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka
menengah daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021, maka
pemerintah daerah menetapkan strategi sesuai masing-masing misi antara
lain melalui alokasi, konstruksi, renovasi, edukasi, visitasi, inventarisasi,
dokumentasi, sosialisasi, mediasi, koordinasi, sinkronisasi, ekstensifikasi
dan intensifikasi. Secara rinci strategi tersebut disajikan dalam tabel 6.1.

1.2 ARAH KEBIJAKAN

Arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan rumusan


strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran
selama priode pembangunan daerah 2016-2021. Oleh karena itu,
ditetapkan arah kebijakan sesuai dengan strategi masing-masing misi yang
disajikan secara rinci dalam tabel 6.1. berikut ini.

VI-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 6.1. Keterkaitan Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Dalam Pencapaian Misi RPJMD

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN UMUM

1. Meningkatnya kualitas 1. Tersedianya perencana yang 1. Edukasi dan visitasi 1. Fungsional perencana 1. Kerjasama dengan
rencana daerah berkualitas 2. Inventarisasi 2. Usulan masyarakat lembaga pendidikan
2. Tersedianya data dan informasi 3. Evaluasi dan 3. Jangka menengah dan dan pelatihan
perencanaan yang memadai dokumentasi jangka pendek 2. Kerjasama dengan
3. Tersusunnya dokumen rencana 4. Sosialisasi, fasilitasi 4. LSM dan pemerintahan pemerintahan desa dan
pembangunan daerah yang sejalan dan mediasi desa kecamatan serta
dengan kebutuhan masyarakat lembaga terkait
4. Terbinanya kelembagaan 3. Kerjasama dengan
masyarakat dan desa secara pemerintah pusat dan
berkesinambungan provinsi
4. Kerjasama dengan
pemerintahan desa dan
kecamatan serta
lembaga terkait
2. Meningkatnya 1. Terpeliharanya budaya gotong- 1. Sosialisasi dan 1. Masyarakat perkotaan 1. Kerjasama dengan
responsibilitas royong dalam masyarakat sejalan fasilitasi dan perdesaan tokoh agama, tokoh
masyarakat dengan nilai-nilai agama dan 2. Mediasi dan visitasi 2. Masyarakat umum masyarakat, dan
kearifan lokal lembaga terkait
2. Tertanganinya keluhan 2. Kerjasama dengan
masyarakat secara menyeluruh pemerintahan desa

1. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga pendidikan 1. Kerjasama dengan
efektivitas layanan prasarana pendidikan sesuai dan renovasi 2. Tenaga pendidik dan pemerintah pusat/
pendidikan standar pelayanan minimal 2. Edukasi dan visitasi kependidikan provinsi dan pihak
2. Tersedianya tenaga pendidik 3. Sosialisasi dan 3. Lembaga pendidikan ketiga
yang profesional fasilitasi dan lembaga terkait 2. Kerjasama dengan
3. Terbinanya lembaga pendidikan lainnya lembaga pendidikan
secara menyeluruh dan pelatihan
3. Penataan prosedur
kerja dan indikator
kinerja

VI-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
4. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana kesehatan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga kesehatan 1. Kerjasama dengan
efektivitas layanan sesuai standar pelayanan dan renovasi 2. Lembaga kesehatan pemerintah pusat/
kesehatan minimal 2. Alokasi dan 3. Tenaga medis dan provinsi dan pihak
2. Tersedianya prasarana renovasi paramedic ketiga
kesehatan sesuai standar 3. Edukasi dan visitasi 4. Lembaga kesehatan 2. Kerjasama dengan
pelayanan minimal 4. Sosialisasi dan swasta dan masyarakat pemerintah dan swasta
3. Tersedianya tenaga kesehatan fasilitasi 3. Kerjasama dengan
terampil dan profesional lembaga pendidikan
4. Tersedianya lembaga kesehatan dan pelatihan
yang berkualitas 4. Penataan prosedur
kerja dan indikator
kinerja
5. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga penyuluh 1. Kerjasama dengan
efektivitas layanan prasarana penyuluhan keluarga dan renovasi 2. Tenaga penyuluh pemerintah pusat/
keluarga berencana berencana dan keluarga 2. Edukasi dan visitasi 3. Lembaga masyarakat provinsi dan pihak
dan keluarga sejahtera sejahtera yang memadai 3. Sosialisasi dan ketiga
2. Tersedianya SDM aparat yang fasilitasi 2. Kerjasama dengan
terampil lembaga pendidikan
3. Terbinanya lembaga masyarakat dan pelatihan
secara berkesinambungan 3. Penataan struktur
lembaga
6. Meningkatnya 1. Terbinanya masyarakat 1. Sosialisasi dan 1. Tokoh agama dan 1. Kerjasama dengan
religiusitas masyarakat Sumbawa Barat yang religious fasilitasi tokoh masyarakat tokoh agama dan tokoh
Sumbawa Barat secara berkesinambungan 2. Sosialisasi dan 2. Lembaga keagamaan masyarakat
2. Terbinanya lembaga keagamaan fasilitasi 3. Tempat ibadah dan 2. Kerjasama dengan
secara menyeluruh 3. Alokasi konstruksi sekolah agama tokoh agama dan tokoh
3. Tersedianya sarana dan dan renovasi 4. Penceramah masyarakat
prasarana peribadatan yang 4. Edukasi dan visitasi 3. Kerjasama dengan
memadai pemerintah pusat/
4. Tersedianya SDM masyarakat provinsi dan
yang berkualitas masyarakat
4. Kerjasama dengan
lembaga pendidikan
dan pelatihan
7. Meningkatnya 1. Terbinanya lembaga 1. Sosialisasi dan 1. Lembaga swadaya 1. Penataan struktur
kapasitas perempuan pemberdayaan perempuan fasilitasi masyarakat peduli lembaga
secara menyeluruh 2. Edukasi dan visitasi perempuan
VI-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2. Terlatihnya perempuan 3. Alokasi konstruksi 2. Perempuan potensial 2. Kerjasama dengan
Sumbawa Barat secara dan renovasi 3. Lembaga lembaga pendidikan
menyeluruh pemberdayaan dan pelatihan
3. Tersedianya sarana dan perempuan 3. Kerjasama pemerintah
prasarana yang memadai pusat/ provinsi
8. Meningkatnya 1. Terbinanya lembaga 1. Sosialisasi dan 1. Lembaga swadaya 1. Penataan struktur
kapasitas pemuda kepemudaan secara menyeluruh fasilitasi masyarakat peduli 2. Kerjasama dengan
2. Terlatihnya pemuda Sumbawa 2. Edukasi dan visitasi pemuda lembaga pendidikan
Barat secara menyeluruh 3. Alokasi konstruksi 2. Pemuda potensial dan pelatihan
3. Tersedianya sarana dan dan renovasi 3. Lembaga 3. Kerjasama dengan
prasarana yang memadai pemberdayaan pemerintah pusat/
pemuda provinsi dan lembaga
terkait
9. Meningkatnya 1. Tersedianya olahragawan daerah 1. Edukasi dan visitasi 1. Olahragawan potensial 1. Kerjasama dengan
kuantitas prestasi yang berkualitas 2. Sosialisasi dan 2. Lembaga olah raga lembaga pendidikan
olah raga 2. Terbinanya lembaga olah raga fasilitasi masyarakat dan pelatihan
daerah 3. Alokasi dan 3. Lembaga olah raga 2. Penataan struktur dan
3. Tersedianya sarana dan renovasi daerah indikator kinerja
prasarana olah raga daerah yang 3. Kerjasama dengan
memadai pemerintah pusat/
provinsi dan lembaga
terkait
10. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana yang 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga perpustakaan 1. Kerjasama dengan
layanan memadai dan renovasi daerah dan masyarakat pemerintah pusat/
perpustakaan 2. Tersedianya prasarana yang 2. Alokasi konstruksi 2. Lembaga perpustakaan provinsi dan pihak
memadai dan renovasi daerah dan masyarakat ketiga
3. Terlatihnya SDM aparat secara 3. Edukasi dan visitasi 3. Pustakawan daerah 2. Kerjasama dengan
berkesinambungan 4. Sosialisasi dan 4. Lembaga perpustakaan pemerintah pusat/
4. Terbinanya lembaga fasilitasi masyarakat provinsi dan pihak
perpustakaan secara menyeluruh ketiga
3. Kerjasama dengan
lembaga pendidikan
dan pelatihan
4. Penataan struktur
11. Meningkatnya 1. Tersedianya pangan daerah yang 1. Alokasi dan 1. Perdesaan terpencil, 1. Kerjasama dengan
stabilitas pangan optimal mobilisasi pesisir dan pemerintah desa dan
daerah lembaga terkait
VI-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2. Terbinanya lembaga pangan 2. Sosialisasi dan transmigrasi serta 2. Penataan struktur
secara menyeluruh fasilitasi rawan pangan 3. Penataan pedoman
3. Tersedianya aturan sesuai 3. Koordinasi dan 2. Lembaga pangan umum dan
dengan kebutuhan sinkronisasi masyarakat juklak/juknis
3. Dokumen pedoman
stabilitas pangan
daerah

1. Meningkatnya 1. Tersedianya jalan dan jembatan 1. Alokasi konstruksi 1. Perdesaan terpencil, 2. Kerjasama pemerintah
konektivitas wilayah yang mantap dan renovasi terisolir, pesisir dan pusat/ provinsi dan
2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi transmigrasi lembaga terkait
berkualitas 3. Sosialisasi dan 2. Tenaga pengamat jalan 3. Kerjasama dengan
3. Terbinanya lembaga konstruksi fasilitasi dan jembatan lembaga pendidikan
secara berkesinambungan 3. Lembaga asosiasi dan pelatihan
pelaksana konstruksi 4. Kerjasama dengan
lembaga asosiasi
pelaksana konstruksi
5. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Perdesaan sawah 1. Kerjasama pemerintah
kapasitas dan prasarana pengairan yang dan renovasi 2. Tenaga pengamat pusat/ provinsi dan
intensitas air mantap 2. Edukasi dan visitasi pengairan lembaga terkait
pengairan 2. Tersedianya SDM aparat yang 3. Sosialisasi dan 3. Lembaga masyarakat 2. Kerjasama dengan
berkualitas fasilitasi pemakai air lembaga pendidikan
3. Terbinanya lembaga masyarakat dan pelatihan
secara berkesinambungan 3. Kerjasama dengan
lembaga masyarakat
pemakai air
6. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana prasarana 1. Alokasi konstruksi 1. Perdesaan terpencil, 1. Kerjasama pemerintah
aminitas pengaman jalan yang memadai dan renovasi terisolir, pesisir dan pusat/ provinsi dan
(kenyamanan) dan 2. Tersedianya sistem transportasi 2. Koordinasi dan transmigrasi lembaga terkait
securitas (keamanan) daerah yang terpadu sinkronisasi 2. Dokumen sistem 2. Penataan pedoman
penguna jalan 3. Tersedianya SDM aparat yang 3. Edukasi dan visitasi transportasi daerah umum dan
berkualitas 4. Sosialisasi dan terpadu juklak/juknis
4. Terbinanya pelaku usaha secara fasilitasi 3. Tenaga pengatur lalu 3. Kerjasama dengan
berkesinambungan lintas lembaga pendidikan
4. Pengusaha angkutan dan pelatihan

VI-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
4. Kerjasama dengan
lembaga asosiasi
pengusaha angkutan
7. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Perdesaan terpencil 1. Kerjasama dengan
aksesibilitas prasarana teknologi komunikasi dan renovasi 2. Aparat teknologi pemerintah pusat/
teknologi komunikasi dan informasi secara merata 2. Edukasi dan visitasi komunikasi dan provinsi dan lembaga
dan informasi 2. Tersedianya SDM aparat yang 3. Sosialisasi dan informasi swasta
berkualitas fasilitasi 3. Operator penyedia 2. Kerjasama dengan
3. Tersedianya lembaga penyedia 4. Sosialisasi, mediasi layanan lembaga pendidikan
layanan yang profesional dan fasilitasi 4. Masyarakat perdesaan dan pelatihan
4. Tersuluhnya masyarakat secara 3. Kerjasama dengan
menyeluruh lembaga penyedia
layanan
4. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
5. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Perdesaan terpencil, 1. Kerjasama dengan
aksesibilitas prasarana sumberdaya energi dan renovasi terisolir dan pemerintah pusat/
sumberdaya energi yang memadai 2. Edukasi dan visitasi transmigrasi provinsi dan lembaga
2. Tersedianya SDM aparat yang 3. Sosialisasi dan 2. Aparat pengembangan terkait
berkualitas fasilitasi sumberdaya energy 2. Kerjasama dengan
3. Tersedianya lembaga penyedia 4. Sosialisasi, mediasi terbarukan lembaga pendidikan
sumberdaya energy yang dan fasilitasi 3. Lembaga penyedia dan pelatihan
profesional sumberdaya energy 3. Kerjasama dengan
4. Terbangunnya masyarakat yang 4. Masyarakat pedesaan lembaga penyedia
terampil dan inovatif terpencil sumberdaya energy
4. Kerjasama dengan
lembaga pendidikan
dan pelatihan
6. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Perkotaan dan 1. Kerjasama pemerintah
aksesibilitas prasarana yang memadai dan renovasi perdesaan pusat/ provinsi dan
pemukiman dan 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Aparat penata lembaga terkait
perumahan yang profesional 3. Sosialisasi dan pemukiman dan 2. Kerjasama dengan
layak 3. Tersuluhnya masyarakat secara fasilitasi perumahan lembaga pendidikan
menyeluruh 3. Perkotaan dan dan pelatihan
perdesaan

VI-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
3. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
7. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi dan 1. Perkotaan, perdesaan 1. Kerjasama dengan
kondusivitas daerah prasarana yang memadai renovasi dan perbatasan pemerintah pusat/
2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Aparat penegak hukum provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Sosialisasi dan daerah dan intelijen terkait
3. Terbinanya lembaga masyarakat fasilitasi daerah 2. Kerjasama dengan
secara berkesinambungan 4. Sosialisasi dan 3. Lembaga peduli lembaga pendidikan
4. Tersuluhnya masyarakat secara fasilitasi kerukunan hidup dan pelatihan
menyeluruh 5. Mediasi dan masyarakat 3. Kerjasama dengan
5. Tertanganinya kasus-kasus eksekusi 4. Masyarakat perkotaan pemerintah desa dan
kriminalitas secara menyeluruh 5. Masyarakat perkotaan kecamatan
4. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
5. Kerjasama dengan
lembaga penegak
hukum
8. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi dan 1. Lembaga secretariat 1. Kerjasama dengan
kualitas pengelolaan prasarana yang memadai renovasi daerah pemerintah pusat/
administrasi 2. Tersedianya dokumentasi 2. Mobilisasi dan 2. Media cetak/ media provinsi dan lembaga
pemerintahan umum kegiatan kepala daerah yang dokumentasi massa terkait
valid 3. Koordinasi dan 3. Aturan hukum daerah 2. Kerjasama dengan
3. Tersedianya rancangan aturan sinkronisasi 4. Struktur organisasi lembaga pemberitaan
daerah sesuai kebutuhan 4. Koordinasi dan perangkat daerah 3. Kerjasama dengan
4. Tersedianya struktur organisasi sinkronisasi 5. Aturan hukum lembaga penelitian
perangkat daerah yang optimal 5. Koordinasi dan 6. Laporan realisasi fisik 4. Kerjasama dengan
5. Tersedianya tata kelola aset yang sinkronisasi keuangan pemerintah pusat/
optimal 6. Koordinasi dan 7. Laporan administrasi provinsi dan lembaga
6. Tersedianya laporan hasil sinkronisasi kesra terkait
pelaksanaan pembangunan yang 7. Koordinasi dan 5. Kerjasama dengan
valid sinkronisasi pemerintah pusat/
7. Tersedianya administrasi provinsi dan lembaga
kesejahteraan rakyat secara terkait
menyeluruh 6. Kerjasama dengan
SKPD
VI-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
7. Kerjasama dengan
SKPD
9. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi dan 1. Lembaga KORPRI 1. Kerjasama dengan
kualitas layanan prasarana yang memadai renovasi 2. Anggota KORPRI pemerintah pusat/
administrasi korps 2. Tersuluhnya masyarakat secara 2. Sosialisasi dan provinsi dan lembaga
pegawai republik menyeluruh fasilitasi terkait
Indonesia 2. Kerjasama dengan
pemerintah pusat/
provinsi dan lembaga
terkait
10. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi dan 1. Lembaga 1. Kerjasama pemerintah
efektivitas layanan prasarana yang memadai renovasi kependudukan dan pusat/ provinsi dan
kependudukan dan 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi catatan sipil lembaga terkait
pencatatan sipil berkualitas 3. Sosialisasi dan 2. Operator SIAK 2. Kerjasama dengan
3. Tersuluhnya masyarakat secara fasilitasi 3. Masyarakat pedesaan lembaga pendidikan
menyeluruh dan pelatihan
3. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
11. Meningkatnya 1. Tersedianya SDM aparat yang 1. Edukasi dan visitasi 1. Tenaga survey dan 1. Kerjasama dengan
kualitas data dan berkualitas 2. Sosialisasi dan analis lembaga pendidikan
informasi 2. Tersedianya lembaga yang fasilitasi 2. Lembaga penyedia dan pelatihan
profesional 3. Koordinasi dan data 2. Kerjasama dengan
3. Tersedianya data dan informasi sinkronisasi 3. Dokumen data dan lembaga penyedia data
yang valid informasi daerah daerah
3. Kerjasama dengan
lembaga penyedia data
12. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi dan 1. Lembaga kearsipan 1. Kerjasama dengan
efektivitas layanan prasarana yang memadai renovasi daerah pemerintah pusat/
kearsipan 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Tenaga fungsional provinsi dan lembaga
berkualitas kearsipan terkait
2. Kerjasama dengan
lembaga pendidikan
dan pelatihan
13. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi dan 1. Lembaga sekretariat 1. Kerjasama dengan
legalitas tanah prasarana yang memadai renovasi daerah pemerintah pusat/
pemerintah 2. Edukasi dan visitasi provinsi
VI-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2. Tersedianya SDM aparat yang 3. Sosialisasi dan 2. Tenaga administrasi 2. Kerjasama dengan
berkualitas fasilitasi pertanahan lembaga pendidikan
3. Tersedianya lembaga yang 4. Koordinasi dan 3. Lembaga pertanahan dan pelatihan
profesional sinkronisasi nasional 3. Kerjasama dengan
4. Tersedianya sertifikat tanah 4. Sertifikat tanah lembaga terkait
pemerintah secara menyeluruh pemerintah daerah 4. Kerjasama dengan
lembaga pertanahan
nasional
14. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi dan 1. Lembaga keuangan 1. Kerjasama dengan
akuntabilitas prasarana yang memadai renovasi daerah pemerintah pusat/
pengelolaan 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Aparat keuangan provinsi dan lembaga
keuangan daerah berkualitas 3. Koordinasi dan daerah terkait
3. Tersusunnya laporan keuangan sinkronisasi 3. Laporan keuangan 2. Kerjasama dengan
yang berkualitas daerah lembaga pendidikan
dan pelatihan
3. Kerjasama dengan
lembaga pemeriksa
keuangan
15. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi dan 1. Lembaga kepegawaian 1. Kerjasama dengan
kapasitas aparatur prasarana yang memadai renovasi daerah pemerintah pusat/
daerah 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Aparat daerah provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Koordinasi dan 3. Aturan kepegawaian terkait
3. Tersedianya aturan sesuai sinkronisasi 2. Kerjasama dengan
kebutuhan lembaga pendidikan
dan pelatihan
3. Penataan pedoman
umum dan
juklak/juknis
16. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi dan 1. Lembaga pemeriksa 1. Kerjasama dengan
akuntabilitas hasil prasarana yang memadai renovasi daerah pemerintah pusat/
pembangunan 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Fungsional pemeriksa provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Mediasi dan 3. Masyarakat umum terkait
3. Tertanganinya keluhan fasilitasi 4. Dokumen LHP 2. Kerjasama dengan
masyarakat secara menyeluruh 4. Koordinasi dan lembaga pendidiakn
4. Tersedianya laporan hasil sinkronisasi dan pelatihan
pemeriksaan (LHP) 3. Kerjasama dengan
pembangunan yang berkaulitas pemerintahan desa
VI-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
4. Perumusan pedoman
umum dan
juklak/juknis
17. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi dan 1. Lembaga bencana 1. Kerjasama dengan
responsibilitas prasarana yang memadai renovasi daerah pemerintah pusat/
penanganan bencana 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Aparat bencana daerah provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Mobilisasi dan 3. Perkotaan dan terkait
3. Tertanganinya bencana daerah rehabilitasi perdesaan 2. Kerjasama dengan
secara menyeluruh 4. Sosialisasi dan 4. Masyarakat daerah lembaga pendidikan
4. Tersuluhnya masyarakat secara fasilitasi rawan bencana dan pelatihan
menyeluruh 5. Alokasi dan 5. Korban bencana 3. Kerjasama dengan
5. Tersedianya dana bantuan yang rekomendasi pemerintah pusat/
memadai provinsi dan
masyarakat
4. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
5. Penentuan besaran
bantuan dana
18. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga perwakilan 1. Kerjasama dengan
kuantitas dan prasarana yang memadai dan renovasi rakyat daerah pemerintah pusat/
kualitas peraturan 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Anggota DPRD provinsi dan lembaga
daerah berkualitas 3. Koordiansi dan 3. Peraturan daerah terkait
3. Tersedianya peraturan daerah sinkronisasi 2. Kerjasama dengan
sesuai kebutuhan lembaga pendidikan
dan pelatihan
3. Kerjasama dengan
lembaga pemerintah
dan swasta
19. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga pelayanan 1. Kerjasama dengan
kualitas layanan prasarana yang memadai dan renovasi perijinan pemerintah pusat/
perijinan 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Aparat perijinan provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Koordinasi dan 3. Dokumen SOP/SPM terkait
3. Tersedianya aturan sesuai sinkronisasi 4. Pelaku usaha 2. Kerjasama dengan
kebutuhan 4. Sosialisasi dan lembaga pendidikan
4. Tersuluhnya masyarakat secara fasilitasi dan pelatihan
menyeluruh
VI-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
3. Penataan pedoman
umum dan
juklak/juknis
4. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
20. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga pelayanan 1. Kerjasama dengan
kualitas layanan prasarana yang memadai dan renovasi pengadaan barang dan pemerintah pusat/
pengadaan barang 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi jasa provinsi dan lembaga
dan jasa berkualitas 3. Koordinasi dan 2. Anggota kelompok terkait
3. Tersedianya aturan sesuai sinkronisasi kerja 2. Kerjasama dengan
kebutuhan 4. Sosialisasi dan 3. Dokumen SOP/SPM lembaga pendidikan
4. Tersuluhnya masyarakat secara fasilitasi 4. Penyedia pengadaan dan pelatihan
menyeluruh barang dan jasa 3. Penataan pedoman
umum dan
juklak/juknis
4. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
21. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga kecamatan 1. Kerjasama dengan
efektivitas layanan prasarana yang memadai dan renovasi 2. Aparat pelayanan pemerintah pusat/
administrasi 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi administrasi provinsi dan lembaga
pemerintah berkualitas 3. Koordinasi dan kecamatan terkait
kecamatan 3. Tersedianya aturan sesuai sinkronisasi 3. Dokumen SOP/SPM 2. Kerjasama dengan
kebutuhan lembaga pendidikan
dan pelatihan
3. Penataan pedoman
umum dan
juklak/juknis

1. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga sosial daerah 1. Kerjasama dengan
aksesibilitas prasarana yang memadai dan renovasi 2. Dokumen aturan pemerintah pusat/
masyarakat miskin dan 2. Tersedianya aturan sesuai 2. Koordinasi dan perlindungan sosial provinsi dan lembaga
penyadang masalah kebutuhan sinkronisasi 3. Masyarakat miskin dan terkait
kesejahteraan sosial 3. Tersuluhnya masyarakat miskin 3. Sosialisasi, mediasi PMKS 2. Penataan pedoman
(PMKS) dan PMKS secara menyeluruh dan fasilitasi 4. Lembaga perlindungan umum dan
sosial juklak/juknis
VI-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
4. Tersedianya lembaga 4. Sosialisasi dan 3. Kerjasama dengan
perlindungan sosial yang fasilitasi pemerintah desa dan
profesional kecamatan
4. Kerjasama dengan
pemerintah pusat/
provinsi dan lembaga
terkait
5. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga sosial daerah 1. Kerjasama dengan
kapasitas masyarakat prasarana yang memadai dan renovasi 2. Tenaga pendamping pemerintah pusat/
miskin dan 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi kesejahteraan sosial provinsi dan lembaga
penyandang masalah berkualitas 3. Sosialisasi dan 3. Kelompok usaha terkait
kesejahteraan sosial 3. Terbinanya kelompok usaha fasilitasi ekonomi 2. Kerjasama dengan
(PMKS) ekonomi masyarakat miskin dan 4. Alokasi dan 4. Kelompok usaha lembaga pendidikan
PMKS secara menyeluruh rekomendasi ekonomi dan pelatihan
4. Tersedianya bantuan modal 3. Kerjasama pemerintah
usaha yang memadai desa dan kecamatan
4. Penentuan besaran
bantuan dana

1. Meningkatnya 1. Tersedianya lahan pertanian 1. Ekstensifikasi 1. Perdesaan 1. Kerjasama dengan


produktivitas lahan yang memadai 2. Alokasi konstruksi 2. Lembaga pertanian pemerintah pusat/
pertanian 2. Tersedianya sarana dan dan renovasi daerah provinsi dan lembaga
prasarana yang memadai 3. Edukasi dan visitasi 3. Penyuluh pertanian terkait
3. Tersedianya SDM aparat yang 4. Sosialisasi dan 4. Kelompok tani 2. Kerjasama dengan
berkualitas fasilitasi pemerintah pusat/
4. Terbinanya lembaga masyarakat provinsi dan lembaga
tani yang berkesinambungan terkait
3. Kerjasama dengan
lembaga pendidikan
dan pelatihan
4. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
2. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga peternakan 1. Kerjasama dengan
produktivitas prasarana yang memadai dan renovasi daerah pemerintah pusat/
peternakan 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Penyuluh peternakan provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Kelompok tani ternak terkait
VI-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
3. Terbinanya lembaga masyarakat 3. Sosialisasi dan 2. Kerjasama dengan
tani ternak yang fasilitasi lembaga pendidikan
berkesinambungan dan pelatihan
3. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
3. Meningkatnya 1. Tersedianya areal budidaya 1. Ekstensifikasi 1. Perdesaan pesisir 1. Kerjasama dengan
produktivitas perikanan yang memadai 2. Alokasi konstruksi 2. Lembaga perikanan pemerintah pusat/
perikanan budidaya 2. Tersedianya sarana dan dan renovasi daerah provinsi dan lembaga
dan tangkap prasarana yang memadai 3. Edukasi dan visitasi 3. Penyuluh perikanan terkait
3. Tersedianya SDM aparat yang 4. Sosialisasi dan 4. Kelompok nelayan 2. Kerjasama dengan
berkualitas fasilitasi pemerintah pusat/
4. Terbinanya lembaga masyarakat provinsi dan lembaga
nelayan yang berkesinambungan terkait
3. Kerjasama dengan
lembaga pendidikan
dan pelatihan
4. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
4. Meningkatnya 1. Tersedianya areal hutan 1. Intensifikasi 1. Hutan produksi 1. Kerjasama dengan
produktivitas areal produksi yang memadai 2. Alokasi konstruksi 2. Lembaga kehutanan pemerintah pusat/
hutan 2. Tersedianya sarana dan dan renovasi daerah provinsi dan lembaga
prasarana pengelolaan hutan 3. Edukasi dan visitasi 3. Penyuluh kehutanan terkait
yang memadai 4. Sosialisasi dan 4. Kelompok masyarakat 2. Kerjasama dengan
3. Tersedianya SDM aparat yang fasilitasi sekitar hutan pemerintah pusat/
berkualitas provinsi dan lembaga
4. Terbinanya kelompok terkait
masyarakat sekitar hutan secara 3. Kerjasama dengan
menyeluruh lembaga pendidikan
dan pelatihan
4. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
5. Mencegah semakin 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga lingkungan 1. Kerjasama dengan
menurunnya kualitas prasarana pengendalian dan renovasi daerah pemerintah pusat/
lingkungan hidup lingkungan hidup 2. Edukasi dan visitasi
VI-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2. Tersedianya SDM aparat yang 3. Sosialisasi dan 2. Aparat pengawas provinsi dan lembaga
berkualitas fasilitasi lingkungan hidup terkait
3. Tersuluhnya masyarakat secara 4. Koordinasi dan 3. Masyarakat 2. Kerjasama dengan
menyeluruh sinkronisasi penambang lembaga pendidikan
4. Tersedianya analisis dampak 4. Dokumen lingkungan dan pelatihan
lingkungan yang valid 3. Kerjasama pemerintah
desa dan kecamatan
4. Kerjasama dengan
pemerintah pusat/
provinsi dan lembaga
terkait
6. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi dan 1. Lembaga tata ruang 1. Kerjasama dengan
legalitas pemanfaatan prasarana pengendalian ruang renovasi daerah pemerintah pusat/
ruang 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Penyidik tata ruang provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Sosialisasi dan 3. Perkotaan terkait
3. Tersuluhnya masyarakat secara fasilitasi 4. Dokumen tata ruang 2. Kerjasama dengan
menyeluruh 4. Koordinasi dan daerah lembaga pendidikan
4. Tersedianya rencana tata ruang sinkronisasi dan pelatihan
yang sesuai dengan kondisi 3. Kerjasama dengan
daerah kelurahan dan
kecamatan
4. Penataan pedoman
umum dan
juklak/juknis

1. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga koperasi dan 1. Kerjasama dengan
produktivitas prasarana yang memadai dan renovasi UMKM pemerintah pusat/
koperasi dan UMKM 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Tenaga pendamping provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Sosialisasi dan 3. Koperasi dan UMKM terkait
3. Terbinanya kelembagaan fasilitasi 2. Kerjasama dengan
koperasi dan UMKM secara lembaga pendidikan
berkesinambungan dan pelatihan
3. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan

VI-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan
produktivitas prasarana yang memadai dan renovasi pengembangan pemerintah pusat/
industry daerah 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi industry daerah provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Sosialisasi dan 2. Tenaga pendamping terkait
3. Terbinanya kelompok industri fasilitasi 3. Kelompok industry 2. Kerjasama dengan
secara berkesinambungan 4. Alokasi dan kecil menengah lembaga pendidikan
4. Tersedianya bantuan modal rekomendasi 4. Kelompok industry dan pelatihan
usaha yang memadai kecil menengah 3. Kerjasama dengan desa
dan kecamatan
4. Kerjasama dengan
pemerintah desa dan
kecamatan
3. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga perdagangan 1. Kerjasama dengan
aksesibilitas barang prasarana perdagangan yang dan renovasi 2. Kelompok usaha pemerintah pusat/
perdagangan memadai 2. Sosialisasi dan perdagangan provinsi dan lembaga
2. Terbinanya kelompoh usaha fasilitasi 3. Tenaga pengelola terkait
perdagangan secara 3. Edukasi dan visitasi 4. Masyarakat 2. Kerjasama dengan
berkesinambungan 4. Sosialisasi dan konsuumen pemerintah pusat/
3. Tersedianya SDM aparat yang fasilitasi provinsi dan lembaga
berkualitas terkait
4. Tersuluhnya masyarakat secara 3. Kerjasama dengan
menyeluruh lembaga pendidikan
dan pelatihan
4. Kerjasama dengan
pemerintah pusat/
provinsi dan lembaga
terkait
4. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga pariwisata 1. Kerjasama dengan
aminitas wisatawan prasarana yang memadai dan renovasi daerah pemerintah pusat/
2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi 2. Pemandu wisata provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Sosialisasi dan 3. Kelompok sadar wisata terkait
3. Terbinanya kelompok fasilitasi 4. Pelaku usaha wisata 2. Kerjasama dengan
masyarakat sadar wisata secara 4. Sosialisasi dan lembaga pendidikan
berkesinambungan fasilitasi dan pelatihan
4. Tersedianya pelaku usaha yang 3. Kerjasama dengan
profesional pemerintah desa dan
kecamatan
VI-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
4. Kerjasama dengan
pemerintah pusat/
provinsi dan lembaga
terkait
5. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan
produktivitas prasarana yang memadai dan renovasi pengembangan pemerintah pusat/
sumberdaya mineral 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi sumberdaya mineral provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Sosialisasi dan daerah terkait
3. Terbinanya kelompok usaha fasilitasi 2. Tenaga pendamping 2. Kerjasama dengan
secara berkesinambungan 3. Kelompok usaha lembaga pendidikan
pertambangan dan pelatihan
3. Kerjasama dengan
pemerintah pusat/
provinsi dan lembaga
terkait
6. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan
kuantitas dan prasarana yang memadai dan renovasi pengembangan tenaga pemerintah pusat/
kualitas tenaga kerja 2. Tersedianya SDM aparat yang 2. Edukasi dan visitasi kerja daerah provinsi dan lembaga
berkualitas 3. Edukasi dan visitasi 2. Tenaga pendidik terkait
3. Tersedianya tenaga kerja yang 4. Sosialisasi dan 3. Tenaga kerja potensial 2. Kerjasama dengan
berkualitas fasilitasi 4. Lembaga pelatihan lembaga pendidikan
4. Tersedianya lembaga yang dan pelatihan
profesional 3. Kerjasama dengan
lembaga pendidikan
dan pelatihan
4. Kerjasama dengan
pemerintah pusat/
provinsi dan lembaga
terkait
7. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan
kapasitas prasarana yang memadai dan renovasi pengembangan pemerintah pusat/
transmigran 2. Terlatihnya transmigran secara 2. Edukasi dan visitasi transmigrasi provinsi dan lembaga
menyeluruh 3. Sosialisasi dan 2. Transmigran potensial terkait
3. Terbinanya kelompok usaha fasilitasi 3. Kelompok usaha 2. Kerjasama dengan
transmigran secara lembaga pendidikan
berkesinambungan dan pelatihan

VI-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
3. Kerjasama dengan
lembaga pemerintah
dan swasta
8. Meningkatnya 1. Tersedianya sarana dan 1. Alokasi konstruksi 1. Lembaga penanaman 1. Kerjasama dengan
kuantitas investasi prasarana yang memadai dan renovasi modal pemerintah pusat/
daerah 2. Tersedianya aturan sesuai 2. Koordinasi dan 2. Dokumen SOP provinsi dan lembaga
dengan kebutuhan sinkronisasi 3. Perusahaan terkait
3. Tersedianya lembaga yang 3. Sosialisasi dan pengembang 2. Penataan pedoman
profesional fasilitasi 4. Pengusaha/ investor umum dan
4. Tersedianya investor yang 4. Sosialisasi dan juklak/juknis
bertanggungjawab fasilitasi 3. Kerjasama dengan
lembaga pemerintah
dan swasta
4. Kerjasama dengan
lembaga pemerintah
dan swasta

VI-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1 KEBIJAKAN UMUM

Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi


Pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-2021 ke dalam
pilihan program prioritas di masing-masing strategi yang tepat dan
inheren, maka diperlukan kebijakan yang memenuhi minimal 4 (empat)
perspektif, sebagai berikut :

1. Kebijakan umum pada perspektif masyarakat atau layanan, antara lain


diarahkan kepada peningkatan pelibatan masyarakat dalam semua
tahapan pembangunan, peningkatan penanganan keluhan public,
peningkatan pemberdayaan gotong-royong, penyediaan modal usaha
masyarakat, pembinaan koperasi dan UMKM, peningkatan sarana dan
prasarana produksi bagi petani dan nelayan, peningkatan akses dan
kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, peningkatan
pemahaman dan pengamalan ajaran agama masyarakat, pengurangan
beban pengeluaran dan peningkatan pendapatan masyarakat miskin
dan masyarakat yang rentan terhadap masalah kesejahteraan sosial,
peningkatan kapasitas infrastruktur pendukung sosial ekonomi
wilayah.
2. Kebijakan umum pada perspektif proses internal, antara lain diarahkan
kepada sinkronisasi dan harmonisasi hubungan dan regulasi antara
provinsi dan kabupaten, perkuatan sistem pelayanan publik secara
cepat, murah, transparan dan terintegrasi, pemantapan kondusivitas
wilayah; penerapan sistem pengadaan barang dan jasa secara terbuka
dan on-line; pengembangan kelembagaan non pemerintah yang
independen guna penyelenggaraan mekanisme sistem pengaduan
masyarakat, serta pengembangan demokratisasi dan wawasan
kebangsaan masyarakat.
VII-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
3. Kebijakan umum pada perspektif kelembagaan, antara lain diarahkan
kepada pelaksanaan reformasi birokrasi berbasis kompetensi,
peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan pola karier
yang terbuka, serta penerapan sistem dan pemanfaatan teknologi
informasi bagi peningkatan kinerja kelembagaan pemerintah daerah.
4. Kebijakan umum pada perspektif keuangan, antara lain diarahkan
kepada penerapan sistem on-line dalam penerimaan dan pengeluaran
anggaran pemerintah guna penerapan transparansi untuk menghindari
penyalahgunaan kewenangan dan korupsi, kolusi, dan nepotisme,
pelaksanaan politik anggaran secara efisien, efektif dan proporsional,
serta peningkatan kapasitas keuangan daerah.

7.2 PROGRAM PEMBANGUNAN

Mendasarkan strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum untuk


mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan guna mewujudkan visi dan
misi pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2016-2021, maka ditetapkan program pembangunan daerah pada
setiap misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan responsif


berlandaskan nilai-nilai agama, kearifan lokal, musyawarah mufakat
dan gotong royong. Program prioritas pada misi ini adalah :
a. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
b. Program perencanaan pembangunan sosial budaya
c. Program perencanaan pembangunan daerah
d. Program peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat dan desa
e. Program daerah pemberdayaan gotong-royong
f. Program penanganan pengaduan masyarakat.

VII-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2. Mewujudkan kualitas hidup manusia dan masyarakat yang tinggi dan
maju. Program prioritas pada misi ini adalah :
a. Program pendidikan anak usia dini
b. Program pendidikan dasar
c. Program pendidikan menengah
d. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
e. Program obat dan perbekalan kesehatan
f. Program peningkatan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya
g. Program peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit
h. Program peningkatan kapasitas medis dan paramedis
i. Program standarisasi pelayanan kesehatan
j. Program keluarga berencana
k. Program peningkatan kapasitas penyuluh KB dan KS
l. Program bina keluarga sejahtera
m. Program peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai
agama
n. Program pengembangan lembaga keagamaan
o. Program peningkatan pelayanan kehidupan beragama
p. Program peningkatan pendidikan agama dan keagamaan
q. Program penguatan kelembagaan perempuan dan anak
r. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
s. Program peningkatan sarana dan prasarana pemberdayaan
perempuan
t. Program penguatan kelembagaan pemuda
u. Program peningkatan peran serta kepemudaan dalam
pembangunan
v. Program peningkatan sarana dan prasarana pemberdayaan
pemuda
w. Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
x. Program pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga
y. Program peningkatan sarana dan prasarana olah raga

VII-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
z. Program peningkatan layanan perpustakaan
aa. Program peningkatan kapasitas pustakawan
bb. Program peningkatan prasarana perpustakaan
cc. Program pembinaan pustakaan masyarakat
dd. Program penanganan daerah rawan pangan
ee. Program diversifikasi pangan
ff. Program peningkatan kesadaran masyarakat terhadap mutu dan
keamanan pangan.

3. Mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pelayanan


publik yang berkualitas dan bermanfaat. Program prioritas pada misi
ini adalah :
a. Program pembangunan jalan dan jembatan
b. Program pendidikan dan pelatihan aparatur kebinamargaan
c. Program peningkatan investasi swasta dalam pembangunan
infrastruktur
d. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dan
jaringan pengairan lainnya
e. Program pendidikan dan pelatihan aparatur pengairan
f. Program pembinaan petani pemakai air
g. Program peningkatan dan pengamanan lalulintas
h. Program pengembangan moda transportasi kota dan
antarkecamatan
i. Program peningkatan dan pengamanan lalulintas
j. Program peningkatan pelayanan angkutan
k. Program peningkatan kerjasama dalam pengembangan jaringan
komunikasi
l. Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan
informatika
m. Program pengembangan komunikasi informasi dan media masa
n. Program kerjasama infromasi dan media masa
o. Program peningkatan kerjasama dalam pengembangan jaringan
listrik
VII-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
p. Program peningkatan kapasitas aparatur bidang
ketenagalistrikan
q. Program pembinaan dan pengembangan bidang
ketenagalistrikan
r. Program pengembangan sumberdaya energy terbarukan
s. Program penataan pemukiman kumuh
t. Program pengembangan kapasitas aparatur keciptakaryaan
u. Program lingkungan sehat perumahan
v. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
w. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Pol PP
x. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
y. Program peningkatan peran serta masyarakat dalam
pemeliharaan kantibmas
z. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
aa. Program peningkatan pelayanan kedinasan KDH/WKDH
bb. Program pengembangan komunikasi informasi dan media masa
cc. Program pengembangan produk hukum daerah
dd. Program penataan organisasi perangkat daerah
ee. Program peningkatan pengelolaan aset daerah
ff. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan SKPD
gg. Program Peningkatan peran sosial keagamaan dalam
pembinaan sumberdaya manusia
hh. Program sarana dan prasarana aparatur
ii. Program peningkatan kesehatan jasmani dan rohani aparatur
jj. Program penataan administrasi kependudukan
kk. Program pengembangan kapasitas pengelola SIAK
ll. Program peningkatan pelayanan public kependudukan
mm. Program peningkatan kapasitas aparatur pengelola data daerah
nn. Program kerjasama pengembangan data dan informasi khusus
daerah
oo. Program pengembangan data dan informasi statistic daerah

VII-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
pp. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
qq. Program peningkatan kapasitas aparatur kearsipan daerah
rr. Program penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah
ss. Program peningkatan kapasitas aparatur pengelola pertanahan
daerah
tt. Program pengembangan sistem informasi pertanahan
uu. Program pengadaan tanah pemerintah daerah
vv. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan
pendapatan daerah
ww. Program pendidikan dan pelatihan aparatur pengelolaan
keuangan daerah
xx. Program peningkatan dan pengembangan akuntasi pengelolaan
keuangan daerah
yy. Program pengembangan sumberdaya aparatur
zz. Program pengembangan aparatur
aaa. Program pembinaan dan kesejahteraan apartur
bbb. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
ccc. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan
aparatur pengawasan
ddd. Program penanganan pengaduan masyarakat
eee. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah
fff. Program peningkatan sarana dan prasarana penanggulangan
bencana
ggg. Program pendidikan dan pelatihan aparatur bencana

hhh. Program penanganan tanggap darurat


iii. Program peningkatan kesiapsiagaan bencana
jjj. Program fasilitasi penanganan korban bencana
kkk. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Perijinan Terpadu
lll. Program peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD

VII-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
mmm. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat
daerah
nnn. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Perijinan Terpadu
ooo. Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Pelayanan Terpadu
ppp. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Perijinan
qqq. Program penyebarluasan informasi perijinan terpadu
rrr. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
sss. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
ttt. Program implementasi kebijakan pengadaan barang dan jasa
pemerintah
uuu. Program peningkatan pelayanan pengadaan barang dan jasa
vvv. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
www. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
xxx. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan kinerja
dan keuangan.

4. Mewujudkan perlindungan dan pemberdayaan bagi kelompok


masyarakat miskin dan masyarakat rentan masalah sosial ekonomi.
Program prioritas pada misi ini adalah :
a. Program peningkatan sarana dan prasarana kelembagaan
kesejahteraan sosial
b. Program peningkatan akses perlindungan sosial masyarakat miskin
dan PMKS
c. Program pembinaan masyarakat miskin dan PMKS
d. Program peningkatan sarana dan prasarana kelembagaan
kesejahteraan sosial
e. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
f. Program pembinaan kelompok usaha masyarakat miskin
g. Program peningkatan akses modal usaha ekonomi masyarakat
miskin.

VII-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
5. Mewujudkan peningkatan daya saing menuju kemandirian ekonomi
daerah yang berbasis ekologi dan lingkungan. Program prioritas pada
misi ini adalah :
a. Program peningkatan percetakan lahan usaha
pertanian/perkebunan
b. Program peningkatan sarana dan prasarana pembangunan
pertanian dan perkebunan
c. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
d. Program peningkatan kesejahteraan petani
e. Program peningkatan produksi hasil peternakan
f. Program pemberdayaan penyuluh peternakan
g. Program peningkatan pengolahan hasil peternakan
h. Program pengembangan budidaya perikanan
i. Program Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap
j. Program pemberdayaan penyuluh kelautan dan perikanan
k. Program peningkatan daya saing dan nilai tambah produk
perikanan
l. Program pemanfaatan potensi sumberdaya hutan
m. Program pengamanan hutan
n. Program peningkatan kapasitas penyuluh kehutanan
o. Program pemberdayaan masyarakat sekitar hutan
p. Program peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan
persampahan
q. Program peningkatan kapasitas aparatur lingkungan hidup
r. Program pelibatan masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup
s. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup
t. Program pengendalian pemanfaatan ruang
u. Program pengembangan aparatur penataan ruang
v. Program pemanfaatan ruang
w. Program perencanaan tata ruang.

VII-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
6. Mewujudkan industrialisasi sektor unggulan komparatif dan unggulan
kompetitif wilayah, inflasi yang terkendali, dan penciptaan kesempatan
kerja bagi angkatan kerja yang menganggur. Program prioritas pada
misi ini adalah :
a. Program peningkatan dukungan dan akses permodalan koperasi
dan UMKM
b. Program pembinaan pelaku usaha koperasi dan UMKM
c. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi dan UMKM
d. Program pengembangan industri kecil dan menengah
e. Program peningkatan kapasitas aparat pendamping pengembangan
industry olahan
f. Program pendidikan dan pelatihan pelaku industri olahan
g. Program peningkatan dukungan dan akses permodalan industry
kecil menengah (IKM)
h. Program peningkatan sarana dan prasarana pasar
i. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
j. Program peningkatan kapasitas pengelola pasar
k. Program peningkatan perlindungan konsumen
l. Program pengembangan destinasi pariwisata
m. Program peningkatan kapasitas pemandu wisata
n. Program peningkatan pelibatan masyarakat dalam pengembangan
pariwisata daerah
o. Program peningkatan kerjasama pengembangan wisata daerah
p. Program peningkatan kerjasama dalam pengembangan jaringan
listrik
q. Program peningkatan kapasitas pengawas bidang pertambangan
r. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
s. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
t. Program peningkatan kapasitas tenaga pelatih dan instruktur
u. Program peningkatan kesempatan kerja
v. Program perlindungan lembaga ketenagakerjaan
w. Program pengembangan kawasan transmigrasi

VII-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
x. Program transmigrasi lokal
y. Program pemberdayaan masyarakat kawasan transmigrasi
z. Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal
aa. Program peningkatan iklim investai dan realisasi investasi
bb. Program peningkatan promosi kerjasama investasi
cc. Program Pengendalian dan Pengawasan Investasi Daerah.

Keterkaitan sasaran, strategi dan arah kebijakan serta program


pembangunan disajikan dalam tabel 7.1 berikut ini.

VII-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 7.1. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB

MISI 1 : Mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan responsive berdasarkan nilai agama, kearifakan lokal, musyawarah mufakat dan gotong royong

1. Tersedianya 1. Edukasi dan 1. Fungsional 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 10% 60% 1. Program peningkatan kapasitas 1. Perencanaan 1. BAPPEDA
perencana yang visitasi perencana lembaga pendidikan dan perencana kelembagaan perencanaan 2. Pemberdayaan 2. BPM PD
berkualitas 2. Inventarisasi 2. Usulan pelatihan berkualitas pembangunan daerah masyarakat
2. Tersedianya data 3. Evaluasi dan masyarakat 2. Kerjasama dengan 2. Persentase 70% 90% 2. Program perencanaan pembangunan dan desa
dan informasi dokumentasi 3. Jangka pemerintahan desa dan partisipasi sosial budaya
perencanaan yang 4. Sosialisasi, menengah dan kecamatan serta masyarakat dalam
memadai fasilitasi dan jangka pendek lembaga terkait musrenbang
3. Persentase 100% 100% 3. Program perencanaan pembangunan
3. Tersusunnya mediasi 4. LSM dan 3. Kerjasama dengan
penyusunan daerah
dokumen rencana pemerintahan pemerintah pusat dan
dokumen
pembangunan desa provinsi perencanaan
daerah yang sejalan 4. Kerjasama dengan pembangunan
dengan kebutuhan pemerintahan desa dan daerah tepat waktu
masyarakat kecamatan serta 4. Persentase 100% 100% 4. Program peningkatan kapasitas
4. Terbinanya lembaga terkait pembinaan lembaga kelembagaan masyarakat dan desa
kelembagaan masyarakat dan desa
masyarakat dan desa
secara
berkesinambungan
3. Terpeliharanya 1. Sosialisasi dan 1. Masyarakat 1. Kerjasama dengan tokoh 1. Persentase 50% 100% 1. Program daerah pemberdayaan 1. Pemberdayaan 1. BPMD PD
budaya gotong- fasilitasi perkotaan dan agama, tokoh partisipasi gotong-royong masyarakat 2. ITDA
royong dalam 2. Mediasi dan perdesaan masyarakat, dan masyarakat dalam dan desa
masyarakat sejalan visitasi 2. Masyarakat lembaga terkait gotong-royong 2. Otda
dengan nilai-nilai umum 2. Kerjasama dengan 2. Persentase keluhan 50% 80% 2. Program penanganan pengaduan
agama dan kearifan pemerintahan desa masyarakat masyarakat
lokal tertangani
4. Tertanganinya
keluhan masyarakat
secara menyeluruh

VII-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB

MISI 2 : Mewujudkan kualitas hidup manusia dan masyarakat yang tinggi dan maju
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase daya 61% 80% 1. Program pendidikan anak usia dini 1. Pendidikan 1. DINAS
dan prasarana konstruksi dan pendidikan pemerintah pusat/ tampung TK DIKBUBPORA
pendidikan sesuai renovasi 2. Tenaga provinsi dan pihak ketiga 2. Persentase daya 80% 100% 2. Program pendidikan dasar
standar pelayanan 2. Edukasi dan pendidik dan 2. Kerjasama dengan tampung anak usia
minimal visitasi kependidikan lembaga pendidikan dan SD/SMP
2. Tersedianya tenaga 3. Sosialisasi dan 3. Lembaga pelatihan 3. Persentase daya 65% 85% 3. Program pendidikan menengah
pendidik yang fasilitasi pendidikan 3. Penataan prosedur kerja tampung anak usia
SMA
profesional dan lembaga dan indikator kinerja
4. Persentase pendidik 35% 80% 4. Program peningkatan mutu pendidik
3. Terbinanya lembaga terkait lainnya
bersetifikasi dan tenaga kependidikan
pendidikan secara pendidikan
menyeluruh 5. Persentase sekolah 50% 100% 5. Program manajemen pelayanan
dengan MBS baik pendidikan
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 87% 100% 1. Program obat dan perbekalan 1. Kesehatan 1. DIKES
kesehatan sesuai konstruksi dan kesehatan pemerintah pusat/ ketersediaan obat kesehatan
standar pelayanan renovasi 2. Lembaga provinsi dan pihak ketiga dan perbekalan
minimal 2. Alokasi dan kesehatan 2. Kerjasama dengan kesehatan
2. Tersedianya renovasi 3. Tenaga medis pemerintah dan swasta 2. Persentase daya 60% 100% 2. Program peningkatan sarana dan
prasarana kesehatan 3. Edukasi dan dan paramedic 3. Kerjasama dengan tampung puskesmas prasarana puskesmas dan
sesuai standar visitasi 4. Lembaga lembaga pendidikan dan jaringannya
3. Persentase daya 60% 100% 3. Program peningkatan sarana dan
pelayanan minimal 4. Sosialisasi dan kesehatan pelatihan
tampung rumah prasarana rumah sakit
3. Tersedianya tenaga fasilitasi swasta dan 4. Penataan prosedur kerja
sakit
kesehatan terampil masyarakat dan indikator kinerja 4. Persentase tenaga 81% 100% 4. Program peningkatan kapasitas
dan profesional medis dan medis dan paramedis
4. Tersedianya lembaga paramedic terlatih
kesehatan yang 5. Persentase fasilitas 10% 70% 5. Program standarisasi pelayanan
berkualitas kesehatan kesehatan
terakreditasi
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 100% 100% 1. Program keluarga berencana 1. Keluarga 1. Kantor P3AKB
dan prasarana konstruksi dan penyuluh pemerintah pusat/ pemenuhan alat Berencana dan
penyuluhan keluarga renovasi 2. Tenaga provinsi dan pihak ketiga kontrasepsi Keluarga
berencana dan 2. Edukasi dan penyuluh 2. Kerjasama dengan 2. Persentase penyuluh 60% 100% 2. Program peningkatan kapasitas Sejahtera
keluarga sejahtera visitasi 3. Lembaga lembaga pendidikan dan KB/KS terampil penyuluh KB dan KS
yang memadai 3. Sosialisasi dan masyarakat pelatihan 3. Persentase keluarga 12,43% 5% 3. Program bina keluarga sejahtera
2. Tersedianya SDM fasilitasi 3. Penataan struktur pra sejahtera
lembaga
aparat yang terampil

VII-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
3. Terbinanya lembaga
masyarakat secara
berkesinambungan
1. Terbinanya 1. Sosialisasi dan 1. Tokoh agama 1. Kerjasama dengan tokoh 1. Persentase aparat 30% 85% 1. Program peningkatan pemahaman 1. Otda, 1. Sekretariat
masyarakat fasilitasi dan tokoh agama dan tokoh sholat zuhur dan pengamalan nilai-nilai agama pemerintahan Daerah
Sumbawa Barat yang 2. Sosialisasi dan masyarakat masyarakat berjamaah umum
religius secara fasilitasi 2. Lembaga 2. Kerjasama dengan tokoh 2. Persentase majelis 30% 85% 2. Program pengembangan lembaga
berkesinambungan 3. Alokasi keagamaan agama dan tokoh taklim aktif keagamaan
2. Terbinanya lembaga konstruksi dan 3. Tempat ibadah masyarakat 3. Persentase 80% 100% 3. Program peningkatan pelayanan
keagamaan secara renovasi dan sekolah 3. Kerjasama dengan pemenuhan sarana kehidupan beragama
menyeluruh 4. Edukasi dan agama pemerintah pusat/ dan prasarana
3. Tersedianya sarana visitasi 4. Penceramah provinsi dan masyarakat standar rumah
dan prasarana 4. Kerjasama dengan ibadah
peribadatan yang lembaga pendidikan dan 4. Rasio jumlah guru 1/1000 10/1000 4. Program peningkatan pendidikan
memadai pelatihan ngaji per 1000 agama dan keagamaan
4. Tersedianya SDM penduduk
masyarakat yang
berkualitas
1. Terbinanya lembaga 1. Sosialisasi dan 1. Lembaga 1. Penataan struktur 1. Persentase lembaga 30% 85% 1. Program penguatan kelembagaan 1. Pemberdayaa 1. Kantor PPAKB
pemberdayaan fasilitasi swadaya lembaga pemberdayaan perempuan dan anak n Perempuan
perempuan secara 2. Edukasi dan masyarakat 2. Kerjasama dengan perempuan aktif dan
menyeluruh visitasi peduli lembaga pendidikan dan 2. Persentase 30% 85% 2. Program peningkatan kualitas hidup Perlindungan
2. Terlatihnya 3. Alokasi perempuan pelatihan perempuan yang dan perlindungan perempuan Anak
perempuan Sumbawa konstruksi dan 2. Perempuan 3. Kerjasama pemerintah mendapatkan
Barat secara renovasi potensial pusat/ provinsi pengetahuan dan
menyeluruh 3. Lembaga ketrampilan
3. Tersedianya sarana pemberdayaan 3. Persentase 80% 100% 3. Program peningkatan sarana dan
dan prasarana yang perempuan pemenuhan sarana prasarana pemberdayaan perempuan
memadai dan prasarana
pemberdayaan
perempuan
1. Terbinanya lembaga 1. Sosialisasi dan 1. Lembaga 1. Penataan struktur 1. Persentase 30% 85% 1. Program penguatan kelembagaan 1. Kepemudaan 1. Dinas
kepemudaan secara fasilitasi swadaya 2. Kerjasama dengan organisasi pemuda dan olah raga DIKBUDPORA
menyeluruh 2. Edukasi dan masyarakat lembaga pendidikan dan kepemudaan aktif
2. Terlatihnya pemuda visitasi peduli pemuda pelatihan 2. Persentase pemuda 30% 85% 2. Program peningkatan peran serta
Sumbawa Barat 3. Alokasi 2. Pemuda 3. Kerjasama dengan yang mendapatkan kepemudaan dalam pembangunan
secara menyeluruh konstruksi dan potensial pemerintah pusat/ pendidikan dan
3. Tersedianya sarana renovasi 3. Lembaga provinsi dan lembaga pelatihan
dan prasarana yang pemberdayaan terkait 3. Persentase 30% 80% 3. Program peningkatan sarana dan
memadai pemuda pemenuhan sarana prasarana pemberdayaan pemuda
dan prasarana

VII-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
pemberdayaan
pemuda
1. Tersedianya 1. Edukasi dan 1. Olahragawan 1. Kerjasama dengan 1. Jumlah prestasi olah 5 16 1. Program pembinaan dan 1. Kepemudaan 1. Dinas
olahragawan daerah visitasi potensial lembaga pendidikan dan raga daerah pemasyarakatan olah raga dan olah raga DIKBUDPORA
yang berkualitas 2. Sosialisasi dan 2. Lembaga olah pelatihan 2. Persentase club olah 30% 85% 2. Program pengembangan kebijakan
2. Terbinanya lembaga fasilitasi raga 2. Penataan struktur dan raga daerah aktif dan manajemen olah raga
olah raga daerah 3. Alokasi dan masyarakat indikator kinerja 3. Persentase 40% 100% 3. Program peningkatan sarana dan
3. Tersedianya sarana renovasi 3. Lembaga olah 3. Kerjasama dengan pemenuhan sarana prasarana olah raga
dan prasarana olah raga daerah pemerintah pusat/ dan prasarana GOR
raga daerah yang provinsi dan lembaga Magaparang
memadai terkait
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 50% 100% 1. Program peningkatan layanan 1. Perpustakaan 1. Kantor ARPUS
yang memadai konstruksi dan perpustakaan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana perpustakaan
2. Tersedianya renovasi daerah dan provinsi dan pihak ketiga perpustakaan
prasarana yang 2. Alokasi masyarakat 2. Kerjasama dengan daerah
memadai konstruksi dan 2. Lembaga pemerintah pusat/ 2. Persentase 50% 100% 2. Program peningkatan prasarana
3. Terlatihnya SDM renovasi perpustakaan provinsi dan pihak ketiga pemenuhan gedung perpustakaan
aparat secara 3. Edukasi dan daerah dan 3. Kerjasama dengan perputakaan sekolah
berkesinambungan visitasi masyarakat lembaga pendidikan dan 3. Persentase 40% 100% 3. Program peningkatan kapasitas
4. Terbinanya lembaga 4. Sosialisasi dan 3. Pustakawan pelatihan pustakawan terlatih pustakawan
perpustakaan secara fasilitasi daerah 4. Penataan struktur 4. Persentase 30% 70% 4. Program pembinaan pustakaan
menyeluruh 4. Lembaga perpustakaan masyarakat
perpustakaan masyarakat aktif
masyarakat
1. Tersedianya pangan 1. Alokasi dan 1. Perdesaan 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 50% 100% 1. Program penanganan daerah rawan 1. Ketahanan 1. BKP5K
daerah yang optimal mobilisasi terpencil, pemerintah desa dan penanganan daerah pangan Pangan
2. Terbinanya lembaga 2. Sosialisasi dan pesisir dan lembaga terkait rawan pangan
pangan secara fasilitasi transmigrasi 2. Penataan struktur 2. Persentase 50% 100% 2. Program diversifikasi pangan
menyeluruh 3. Koordinasi dan serta rawan 3. Penataan pedoman kelompok usaha
3. Tersedianya aturan sinkronisasi pangan umum dan juklak/juknis pengelola pangan
sesuai dengan 2. Lembaga lokal aktif
kebutuhan pangan 3. Persentase 40% 100% 3. Program peningkatan kesadaran
masyarakat efektivitas aturan masyarakat terhadap mutu dan
3. Dokumen stabilitasi pangan keamanan pangan
pedoman daerah
stabilitas
pangan daerah

VII-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB

MISI 3 : Mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar dan pelayanan publik yang berkualitas serta bermanfaat
1. Tersedianya jalan 1. Alokasi 1. Perdesaan 1. Kerjasama pemerintah 1. Persentase panjang 53,21% 83,63% 1. Program pembangunan jalan dan 1. Pekerjaan 1. Dinas PU
dan jembatan yang konstruksi dan terpencil, pusat/ provinsi dan jalan kondisi mantap jembatan umum
mantap renovasi terisolir, lembaga terkait 2. Jumlah aparatur 4 20 2. Program pendidikan dan pelatihan
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan pesisir dan 2. Kerjasama dengan kebinamargaan aparatur kebinamargaan
aparat yang visitasi transmigrasi lembaga pendidikan dan terlatih
berkualitas 3. Sosialisasi dan 2. Tenaga pelatihan 3. Jumlah kerjasama 0 3 3. Program peningkatan investasi
3. Terbinanya lembaga fasilitasi pengamat jalan 3. Kerjasama dengan swasta untuk swasta dalam pembangunan
konstruksi secara dan jembatan lembaga asosiasi pembangunan infrastruktur
berkesinambungan 3. Lembaga pelaksana konstruksi infrastruktur public
asosiasi
pelaksana
konstruksi
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Perdesaan 1. Kerjasama pemerintah 1. Persentase jaringan 46,8% 86% 1. Program pengembangan dan 1. Pekerjaan 1. Dinas PU
dan prasarana konstruksi dan sawah pusat/ provinsi dan irigasi kondisi baik pengelolaan jaringan irigasi dan umum
pengairan yang renovasi 2. Tenaga lembaga terkait jaringan pengairan lainnya
mantap 2. Edukasi dan pengamat 2. Kerjasama dengan 2. Jumlah aparatur 4 20 2. Program peningkatan kapasitas
2. Tersedianya SDM visitasi pengairan lembaga pendidikan dan pengairan terlatih aparatur pengairan
aparat yang 3. Sosialisasi dan 3. Lembaga pelatihan 3. Jumlah kelompok 4 59 3. Program pembinaan petani pemakai
berkualitas fasilitasi masyarakat 3. Kerjasama dengan petani pemakai air air
3. Terbinanya lembaga pemakai air lembaga masyarakat terbina
masyarakat secara pemakai air
berkesinambungan
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Perdesaan 1. Kerjasama pemerintah 1. Persentase 50% 100% 1. Program peningkatan dan 1. Perhubungan 1. Dinas
prasarana pengaman konstruksi dan terpencil, pusat/ provinsi dan pemenuhan pengamanan lalulintas HUBKOMINFO
jalan yang memadai renovasi terisolir, lembaga terkait pengamanan
2. Tersedianya sistem 2. Koordinasi dan pesisir dan 2. Penataan pedoman lalulintas
transportasi daerah sinkronisasi transmigrasi umum dan juklak/juknis 2. Jumlah transportasi 21 34 2. Program pengembangan moda
yang terpadu 3. Edukasi dan 2. Dokumen 3. Kerjasama dengan kota dan antar transportasi kota dan
3. Tersedianya SDM visitasi sistem lembaga pendidikan dan kecamatan antarkecamatan
aparat yang 4. Sosialisasi dan transportasi pelatihan 3. Persentase 40% 100% 3. Program peningkatan kapasitas
berkualitas fasilitasi daerah terpadu 4. Kerjasama dengan pemenuhan aparatur aparatur lalulintas
4. Terbinanya pelaku 3. Tenaga lembaga asosiasi pengatur lalu lintas
usaha secara pengatur lalu pengusaha angkutan terlatih
berkesinambungan lintas 4. Jumlah awak 24 138 4. Program peningkatan pelayanan
4. Pengusaha kendaraan yang angkutan
angkutan telah diberi
penyuluhan
keselamatan
berkendara

VII-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Perdesaan 1. Kerjasama dengan 1. Persentase cakupan 70% 100% 1. Program peningkatan kerjasama 1. Komunikasi 1. Dinas
dan prasarana konstruksi dan terpencil pemerintah pusat/ jaringan komunikasi dalam pengembangan jaringan dan HUBKOMINFO
teknologi komunikasi renovasi 2. Aparat provinsi dan lembaga komunikasi Informatika
dan informasi secara 2. Edukasi dan teknologi swasta 2. Persentase aparat 40% 100% 2. Program fasilitasi peningkatan SDM
merata visitasi komunikasi 2. Kerjasama dengan bidang komunikasi bidang komunikasi dan informatika
2. Tersedianya SDM 3. Sosialisasi dan dan informasi lembaga pendidikan dan dan informatika
aparat yang fasilitasi 3. Operator pelatihan terlatih
berkualitas 4. Sosialisasi, penyedia 3. Kerjasama dengan 3. Jumlah lembaga 2 5 3. Program pengembangan komunikasi
3. Tersedianya lembaga mediasi dan layanan lembaga penyedia pelayanan informasi dan media masa
penyedia layanan fasilitasi 4. Masyarakat layanan komunikasi
yang profesional perdesaan 4. Kerjasama dengan profesional
4. Tersuluhnya pemerintah desa dan 4. Persentase cakupan 70% 100% 4. Program kerjasama infromasi dan
masyarakat secara kecamatan penyebarluasan media masa
menyeluruh informasi
pembangunan
daerah
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Perdesaan 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 40% 98% 1. Program peningkatan kerjasama 1. Energy dan 1. Dinas ESDM
dan prasarana konstruksi dan terpencil, pemerintah pusat/ pemenuhan pengembangan jaringan listrik sumberdaya
sumberdaya energi renovasi terisolir dan provinsi dan lembaga kebutuhan jaringan mineral
yang memadai 2. Edukasi dan transmigrasi terkait listrik
2. Tersedianya SDM visitasi 2. Aparat 2. Kerjasama dengan 2. Persentase aparat 40% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
aparat yang 3. Sosialisasi dan pengembangan lembaga pendidikan dan bidang aparatur bidang ketenagalistrikan
berkualitas fasilitasi sumberdaya pelatihan ketenagalistrikan
3. Tersedianya lembaga 4. Sosialisasi, energy 3. Kerjasama dengan terlatih
penyedia mediasi dan terbarukan lembaga penyedia 3. Persentase 80 100 3. Program pembinaan dan
sumberdaya energy fasilitasi 3. Lembaga sumberdaya energy pelayanan lembaga pengembangan bidang
yang profesional penyedia 4. Kerjasama dengan kelistrikan ketenagalistrikan
4. Terbangunnya sumberdaya lembaga pendidikan dan profesional
masyarakat yang energy pelatihan 4. Persentase cakupan 70% 100% 4. Program pengembangan sumberdaya
terampil dan inovatif 4. Masyarakat pelatihan energy terbarukan
pedesaan pengembangan
terpencil energy terbarukan
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Perkotaan dan 1. Kerjasama pemerintah 1. Persentase 100% 0% 1. Program penataan pemukiman 1. Perumahan 1. Dinas PU
dan prasarana yang konstruksi dan perdesaan pusat/ provinsi dan pemukiman kumuh kumuh
memadai renovasi 2. Aparat penata lembaga terkait perkotaan
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan pemukiman 2. Kerjasama dengan 2. Persentase aparatur 100% 100% 2. Program pengembangan kapasitas
aparat yang visitasi dan lembaga pendidikan dan keciptakaryaan aparatur keciptakaryaan
profesional 3. Sosialisasi dan perumahan pelatihan sektor perumahan
3. Tersuluhnya fasilitasi 3. Perkotaan dan 3. Kerjasama dengan terlatih
masyarakat secara perdesaan pemerintah desa dan 3. Persentase rumah 80% 100% 3. Program lingkungan sehat
menyeluruh kecamatan tangga dengan perumahan
jamban layak

VII-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi dan 1. Perkotaan, 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 70% 100% 1. Program peningkatan sarana dan 1. Kesatuan 1. Kantor
dan prasarana yang renovasi perdesaan dan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana prasarana aparatur Bangsa dan KESBANGPOL
memadai 2. Edukasi dan perbatasan provinsi dan lembaga dan prasarana Politik Dalam DAGRI
2. Tersedianya SDM visitasi 2. Aparat penegak terkait ketertiban Negeri 2. Kantor SAT POL
aparat yang 3. Sosialisasi dan hukum daerah 2. Kerjasama dengan lingkungan PP
berkualitas fasilitasi dan intelijen lembaga pendidikan dan 2. Persentase aparatur 80% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
3. Terbinanya lembaga 4. Sosialisasi dan daerah pelatihan Pol PP terlatih sumber daya ketertiban lingkungan
masyarakat secara fasilitasi 3. Lembaga 3. Kerjasama dengan 3. Persentase 80% 100% 3. Program kemitraan pengembangan
berkesinambungan 5. Mediasi dan peduli pemerintah desa dan koordinasi wawasan kebangsaan
4. Tersuluhnya eksekusi kerukunan kecamatan pembinaan FKDM,
masyarakat secara hidup 4. Kerjasama dengan FKUB, dan forum
menyeluruh masyarakat pemerintah desa dan wawasan
5. Tertanganinya kasus- 4. Masyarakat kecamatan kebangsaan lainnya
kasus kriminalitas perkotaan 5. Kerjasama dengan 4. Persentase satuan 50% 100% 4. Program peningkatan peran serta
secara menyeluruh 5. Masyarakat lembaga penegak hukum keamanan masyarakat dalam pemeliharaan
perkotaan lingkungan kantibmas
masyarakat
(POSKAMLING) aktif
5. Persentase 100% 100% 5. Program peningkatan keamanan dan
penanganan kenyamanan lingkungan
gangguan keamanan
dan kenyamanan
lingkungan
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi dan 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 100% 100% 1. Program peningkatan pelayanan 1. Pemerintahan 1. Sekretariat
dan prasarana yang renovasi secretariat pemerintah pusat/ penyediaan kedinasan KDH/WKDH Umum Daerah
memadai 2. Mobilisasi dan daerah provinsi dan lembaga kebutuhan rumah
2. Tersedianya dokumentasi 2. Media cetak/ terkait tangga KDH/WKDH
dokumentasi 3. Koordinasi dan media massa 2. Kerjasama dengan 2. Persentase peliputan 100% 100% 2. Program pengembangan komunikasi
kegiatan kepala sinkronisasi 3. Aturan hukum lembaga pemberitaan kegiatan KDH/WKD informasi dan media masa
daerah yang valid 4. Koordinasi dan daerah 3. Kerjasama dengan 3. Persentase produk 80% 100% 3. Program pengembangan produk
3. Tersedianya sinkronisasi 4. Struktur lembaga penelitian hukum daerah hukum daerah
rancangan aturan 5. Koordinasi dan organisasi 4. Kerjasama dengan terhadap kebutuhan
daerah sesuai sinkronisasi perangkat pemerintah pusat/ daerah
kebutuhan 6. Koordinasi dan daerah provinsi dan lembaga 4. Persentase 80% 100% 4. Program penataan organisasi
4. Tersedianya struktur sinkronisasi 5. Aturan hukum terkait efektivitas kinerja perangkat daerah
organisasi perangkat 7. Koordinasi dan 6. Laporan 5. Kerjasama dengan SKPD
daerah yang optimal sinkronisasi realisasi fisik pemerintah pusat/ 5. Persentase aset yang 100% 100% 5. Program peningkatan pengelolaan
5. Tersedianya tata 8. Koordinasi dan keuangan provinsi dan lembaga dikelola berbasis aset daerah
kelola aset yang sinkronisasi 7. Laporan terkait sistem informasi
optimal administrasi 6. Kerjasama dengan SKPD manajemen aset
6. Tersedianya laporan kesra 7. Kerjasama dengan SKPD
hasil pelaksanaan 8. Laporan LPPD 8. Kerjasama dengan SKPD

VII-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
pembangunan yang 6. Persentase SKPD 80% 100% 6. Program peningkatan dan
valid yang menyerahkan pengembangan pengelolaan
7. Tersedianya laporan fisik dan keuangan SKPD
administrasi keuangan tepat
kesejahteraan rakyat waktu
secara menyeluruh 7. Persentase fasilitasi 100% 100% 7. Program Peningkatan peran sosial
8. Tersedianya laporan peran sosial keagamaan dalam pembinaan
penyelenggaraan keagamaan dalam sumberdaya manusia
pemerintahan daerah pembinaan
sumberdaya
manusia
8. Persentase 100% 100% 8. Program peningkatan
penyusunan LPPD penyelenggaraan pemerintahan
dan IKK tepat waktu daerah
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi dan 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 70% 100% 1. Program sarana dan prasarana 1. Pemerintahan 1. KORPRI
dan prasarana yang renovasi KORPRI pemerintah pusat/ pemenuhan sarana aparatur umum
memadai 2. Sosialisasi dan 2. Anggota provinsi dan lembaga dan prasarana
2. Tersuluhnya fasilitasi KORPRI terkait KORPRI
masyarakat secara 2. Kerjasama dengan 2. Jumlah prestasi STQ 1 12 2. Program peningkatan kesehatan
menyeluruh pemerintah pusat/ Korpri Provinsi dan jasmani dan rohani aparatur
provinsi dan lembaga Nasional
terkait
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi dan 1. Lembaga 1. Kerjasama pemerintah 1. Persentase 70% 100% 1. Program penataan administrasi 1. Kependuduka 1. Dinas DUKCAPIL
dan prasarana yang renovasi kependudukan pusat/ provinsi dan pemenuhan sarana kependudukan n dan Catatan
memadai 2. Edukasi dan dan catatan lembaga terkait dan prasarana Sipil
2. Tersedianya SDM visitasi sipil 2. Kerjasama dengan pengembangan SIAK
aparat yang 3. Sosialisasi dan 2. Operator SIAK lembaga pendidikan dan 2. Persentase aparatur 100% 100% 2. Program pengembangan kapasitas
berkualitas fasilitasi 3. Masyarakat pelatihan SIAK terlatih pengelola SIAK
3. Tersuluhnya pedesaan 3. Kerjasama dengan 3. Persentase 80% 95% 3. Program peningkatan pelayanan
masyarakat secara pemerintah desa dan penduduk 0 – 18 public kependudukan
menyeluruh kecamatan tahun memiliki akta
kelahiran
1. Tersedianya SDM 1. Edukasi dan 1. Tenaga survey 1. Kerjasama dengan 1. Persentase aparatur 70% 100% 1. Program peningkatan kapasitas 1. Statistik 1. BAPPEDA
aparat yang visitasi dan analis lembaga pendidikan dan pengelola data aparatur pengelola data daerah
berkualitas 2. Sosialisasi dan 2. Lembaga pelatihan daerah terlatih
2. Tersedianya lembaga fasilitasi penyedia data 2. Kerjasama dengan 2. Persentase
yang profesional 3. Koordinasi dan 3. Dokumen data lembaga penyedia data kerjasama 100% 100% 2. Program kerjasama pengembangan
3. Tersedianya data dan sinkronisasi dan informasi daerah pengembangan data data dan informasi khusus daerah
informasi yang valid daerah 3. Kerjasama dengan 3. Jumlah dokumen 3 19 3. Program pengembangan data dan
lembaga penyedia data data dan informasi informasi statistic daerah
daerah

VII-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi dan 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 70% 100% 1. Program perbaikan sistem 1. Kearsipan 1. Kantor ARPUS
dan prasarana yang renovasi kearsipan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana administrasi kearsipan
memadai 2. Edukasi dan daerah provinsi dan lembaga dan prasarana
2. Tersedianya SDM visitasi 2. Tenaga terkait kearsipan daerah
aparat yang fungsional 2. Kerjasama dengan 2. Persentase arsiparis 80% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
berkualitas kearsipan lembaga pendidikan dan terlatih aparatur kearsipan daerah
pelatihan
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi dan 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 70% 100% 1. Program penataan, penguasaan, 1. Pertanahan 1. Sekretariat
dan prasarana yang renovasi pengadaan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana pemilikan, penggunaan dan Daerah
memadai 2. Edukasi dan tanah daerah provinsi dan prasarana pemanfaatan tanah
2. Tersedianya SDM visitasi 2. Tenaga 2. Kerjasama dengan pengadaan tanah
aparat yang 3. Sosialisasi dan administrasi lembaga pendidikan dan daerah
berkualitas fasilitasi pertanahan pelatihan 2. Persentase aparatur 80% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
3. Tersedianya lembaga 4. Koordinasi dan 3. Lembaga 3. Kerjasama dengan pengadaan tanah aparatur pengelola pertanahan
yang profesional sinkronisasi pertanahan lembaga terkait terlatih daerah
4. Tersedianya nasional 4. Kerjasama dengan 3. Persentase 100% 100% 3. Program pengembangan sistem
sertifikat tanah 4. Sertifikat tanah lembaga pertanahan koordinasi informasi pertanahan
pemerintah secara pemerintah nasional pengadaan tanah
menyeluruh daerah 4. Persentase 32% 75% 4. Program pengadaan tanah
sertifikasi tanah pemerintah daerah
pemerintah
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi dan 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 70% 100% 1. Program peningkatan dan 1. Pemerintahan 1. Dinas PPKD
dan prasarana yang renovasi keuangan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana pengembangan pengelolaan umum
memadai 2. Edukasi dan daerah provinsi dan lembaga dan prasarana pendapatan daerah
2. Tersedianya SDM visitasi 2. Aparat terkait pengelolaan
aparat yang 3. Koordinasi dan keuangan 2. Kerjasama dengan pendapatan
berkualitas sinkronisasi daerah lembaga pendidikan dan 2. Persentase aparatur 100% 100% 2. Program pendidikan dan pelatihan
3. Tersusunnya laporan 3. Laporan pelatihan pengelola keuangan aparatur pengelolaan keuangan
keuangan yang keuangan 3. Kerjasama dengan daerah yang dilatih daerah
berkualitas daerah lembaga pemeriksa 3. Persentase 100% 100% 3. Program peningkatan dan
keuangan penyusunan LPJ pengembangan akuntasi pengelolaan
kepala daerah tepat keuangan daerah
waktu
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi dan 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 50% 100% 1. Program pengembangan sumberdaya 1. Pemerintahan 1. BK DIKLAT
dan prasarana yang renovasi kepegawaian pemerintah pusat/ pemenuhan sarana aparatur umum
memadai 2. Edukasi dan daerah provinsi dan lembaga dan prasarana diklat
2. Tersedianya SDM visitasi 2. Aparat daerah terkait aparatur
aparat yang 3. Koordinasi dan 3. Aturan 2. Kerjasama dengan 2. Persentase 69% 80% 2. Program pengembangan aparatur
berkualitas sinkronisasi kepegawaian lembaga pendidikan dan pemenuhan jumlah
3. Tersedianya aturan pelatihan aparatur
sesuai kebutuhan 3. Penataan pedoman 3. Persentase 70% 100% 3. Program pembinaan dan
umum dan juklak/juknis pemenuhan aturan kesejahteraan apartur

VII-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
kepegawaian sesuai
dengan kebutuhan
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi dan 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 80% 100% 1. Program peningkatan sarana dan 1. Pemerintahan 1. Inspektorat
dan prasarana yang renovasi pemeriksa pemerintah pusat/ pemenuhan sarana prasarana aparatur umum daerah
memadai 2. Edukasi dan daerah provinsi dan lembaga dan prasarana
2. Tersedianya SDM visitasi 2. Fungsional terkait pemeriksaan
aparat yang 3. Mediasi dan pemeriksa 2. Kerjasama dengan 2. Persentase 80% 100% 2. Program peningkatan
berkualitas fasilitasi 3. Masyarakat lembaga pendidiakn dan pemenuhan profesionalisme tenaga pemeriksa
3. Tertanganinya 4. Koordinasi dan umum pelatihan kebutuhan tenaga dan aparatur pengawasan
keluhan masyarakat sinkronisasi 4. Dokumen LHP 3. Kerjasama dengan pemeriksa dan
secara menyeluruh pemerintahan desa aparatur
4. Tersedianya laporan 4. Perumusan pedoman pengawasan
hasil pemeriksaan umum dan juklak/juknis 3. Persentase 70% 100% 3. Program penanganan pengaduan
(LHP) pembangunan pengaduan masyarakat
yang berkaulitas masyarakat yang
mengarah kepada
kerugian
daerah/Negara yang
ditindaklanjuti
4. Persentase 100% 100% 4. Program peningkatan sistem
tindaklanjut LHP pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan
kepala daerah
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi dan 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 25% 100% 1. Program peningkatan sarana dan 1. Pemerintahan 1. BPBD
dan prasarana yang renovasi bencana pemerintah pusat/ pemenuhan sarana prasarana penanggulangan bencana umum
memadai 2. Edukasi dan daerah provinsi dan lembaga dan prasarana
2. Tersedianya SDM visitasi 2. Aparat bencana terkait penanggulangan
aparat yang 3. Mobilisasi dan daerah 2. Kerjasama dengan bencana
berkualitas rehabilitasi 3. Perkotaan dan lembaga pendidikan dan 2. Persentase aparatur 80% 100% 2. Program pendidikan dan pelatihan
3. Tertanganinya 4. Sosialisasi dan perdesaan pelatihan penanganan bencana aparatur bencana
bencana daerah fasilitasi 4. Masyarakat 3. Kerjasama dengan terlatih
secara menyeluruh 5. Alokasi dan daerah rawan pemerintah pusat/ 3. Persentase cakupan 70% 100% 3. Program penanganan tanggap
4. Tersuluhnya rekomendasi bencana provinsi dan masyarakat pelayanan darurat
masyarakat secara 5. Korban 4. Kerjasama dengan penanganan bencana
menyeluruh bencana pemerintah desa dan 4. Persentase 70% 100% 4. Program peningkatan kesiapsiagaan
5. Tersedianya dana kecamatan pemahaman bencana
bantuan yang 5. Penentuan besaran masyarakat akan
memadai bantuan dana peringatan dini
bencana
5. Persentase bantuan 100% 100% 5. Program penanganan tanggap
korban bencana darurat
ditangani

VII-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 80% 100% 1. Program Pengadaan Sarana dan 1. Pemerintahan 1. Sekretariat
dan prasarana yang konstruksi dan perwakilan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana Prasarana Perijinan Terpadu umum DPRD
memadai renovasi rakyat daerah provinsi dan lembaga dan prasarana
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan 2. Anggota DPRD terkait lembaga perwakilan
aparat yang visitasi 3. Peraturan 2. Kerjasama dengan rakyat daerah
berkualitas 3. Koordiansi dan daerah lembaga pendidikan dan 2. Persentase 100% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
3. Tersedianya sinkronisasi pelatihan bimbingan teknis pimpinan dan anggota DPRD
peraturan daerah 3. Kerjasama dengan anggota DPRD
sesuai kebutuhan lembaga pemerintah dan 3. Jumlah produk 10 50 3. Program peningkatan kapasitas
swasta hukum yang lembaga perwakilan rakyat daerah
diperdakan
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 80% 100% 1. Program Pengadaan Sarana dan 1. Penanaman 1. BPMPPT
dan prasarana yang konstruksi dan pelayanan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana Prasarana Perijinan Terpadu Modal
memadai renovasi perijinan provinsi dan lembaga dan prasarana
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan 2. Aparat terkait pelayanan perijinan
aparat yang visitasi perijinan 2. Kerjasama dengan 2. Persentase aparatur 80% 100% 2. Program Pendidikan dan Pelatihan
berkualitas 3. Koordinasi dan 3. Dokumen lembaga pendidikan dan pelayanan perijinan Aparatur Pelayanan Terpadu
3. Tersedianya aturan sinkronisasi SOP/SPM pelatihan terlatih
sesuai kebutuhan 4. Sosialisasi dan 4. Pelaku usaha 3. Penataan pedoman 3. Persentase 70% 90% 3. Program Peningkatan Mutu
4. Tersuluhnya fasilitasi umum dan juklak/juknis pelayanan perijinan Pelayanan Perijinan
masyarakat secara 4. Kerjasama dengan tepat waktu/sesuai
menyeluruh pemerintah desa dan SOP
kecamatan 4. Persentase 70% 100% 4. Program penyebarluasan informasi
pemahaman perijinan terpadu
masyarakat akan
aturan perijinan
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 80% 100% 1. Program peningkatan sarana dan 1. Pemerintahan 1. Unit Layanan
dan prasarana yang konstruksi dan pelayanan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana prasarana layanan pengadaan umum Pengadaan
memadai renovasi pengadaan provinsi dan lembaga dan prasarana unit
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan barang dan jasa terkait layanan pengadaan
aparat yang visitasi 2. Anggota 2. Kerjasama dengan 2. Persentase aparatur 80% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
berkualitas 3. Koordinasi dan kelompok kerja lembaga pendidikan dan pengadaan terlatih sumberdaya aparatur
3. Tersedianya aturan sinkronisasi 3. Dokumen pelatihan 3. Persentase 70% 90%
sesuai kebutuhan 4. Sosialisasi dan SOP/SPM 3. Penataan pedoman pengadaan barang 3. Program implementasi kebijakan
4. Tersuluhnya fasilitasi 4. Penyedia umum dan juklak/juknis dan jasa tepat pengadaan barang dan jasa
masyarakat secara pengadaan 4. Kerjasama dengan waktu/sesuai SOP pemerintah
menyeluruh barang dan jasa pemerintah desa dan 4. Persentase 70% 100% 4. Program peningkatan pelayanan
kecamatan pemahaman aturan pengadaan barang dan jasa
penyedia barang/
jasa

VII-21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 80% 100% 1. Program peningkatan sarana dan 1. Pemerintahan 1. Kantor
dan prasarana yang konstruksi dan kecamatan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana prasarana aparatur kecamatan umum kecamatan
memadai renovasi 2. Aparat provinsi dan lembaga dan prasarana
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan pelayanan terkait kecamatan
aparat yang visitasi administrasi 2. Kerjasama dengan 2. Persentase aparatur 80% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
berkualitas 3. Koordinasi dan kecamatan lembaga pendidikan dan kecamatan terlatih sumberdaya aparatur kecamatan
3. Tersedianya aturan sinkronisasi 3. Dokumen pelatihan 3. Persentase
sesuai kebutuhan SOP/SPM 3. Penataan pedoman pemenuhan laporan 100% 100% 3. Program peningkatan pengembangan
umum dan juklak/juknis kinerja dan sistem pelaporan kinerja dan
keuangan keuangan

MISI 4 : Mewujudkan perlindungan dan pemberdayaan bagi kelompok masyarakat miskin dan masyarakat yang rentan terhadap masalah sosial

1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga sosial 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 50% 100% 1. Program peningkatan sarana dan 1. Sosial 1. Dinas
dan prasarana yang konstruksi dan daerah pemerintah pusat/ pemenuhan sarana prasarana kelembagaan SOSNAKERTRAN
memadai renovasi 2. Dokumen provinsi dan lembaga dan prasarana kesejahteraan sosial
2. Tersedianya aturan 2. Koordinasi dan aturan terkait lembaga sosial
sesuai kebutuhan sinkronisasi perlindungan 2. Penataan pedoman 2. Persentase cakupan 80% 100% 2. Program peningkatan akses
3. Tersuluhnya 3. Sosialisasi, sosial umum dan juklak/juknis layanan akses perlindungan sosial masyarakat
masyarakat miskin mediasi dan 3. Masyarakat 3. Kerjasama dengan perlindungan sosial miskin dan PMKS
dan PMKS secara fasilitasi miskin dan pemerintah desa dan 3. Persentase 80% 100% 3. Program pemberdayaan fakir miskin,
menyeluruh 4. Sosialisasi dan PMKS kecamatan pemahaman komunitas adat terpencil dan PMKS
4. Tersedianya lembaga fasilitasi 4. Lembaga 4. Kerjasama dengan masyarakat miskin
perlindungan sosial perlindungan pemerintah pusat/ terhadap
yang profesional sosial provinsi dan lembaga perlindungan sosial
terkait 4. Persentase 80% 100% 4. Program pemberdayaan
kelembagaan kelembagaan kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial
aktif
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga sosial 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 50% 100% 1. Program peningkatan sarana dan 1. Sosial 1. Dinas
dan prasarana yang konstruksi dan daerah pemerintah pusat/ pemenuhan sarana prasarana kelembagaan SOSNAKERTRAN
memadai renovasi 2. Tenaga provinsi dan lembaga dan prasarana kesejahteraan sosial
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan pendamping terkait lembaga sosial
aparat yang visitasi kesejahteraan 2. Kerjasama dengan 2. Persentase 80% 100% 2. Program pemberdayaan
berkualitas 3. Sosialisasi dan sosial lembaga pendidikan dan pendamping kelembagaan kesejahteraan sosial
3. Terbinanya fasilitasi 3. Kelompok pelatihan kesejahteraan sosial
kelompok usaha 4. Alokasi dan usaha ekonomi 3. Kerjasama pemerintah terlatih
ekonomi masyarakat rekomendasi 4. Kelompok desa dan kecamatan 3. Persentase 30% 80% 3. Program pemberdayaan fakir miskin,
miskin dan PMKS usaha ekonomi 4. Penentuan besaran kelompok usaha komunitas adat terpencil dan PMKS
secara menyeluruh bantuan dana bersama (KuBe)

VII-22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
4. Tersedianya bantuan masyarakat miskin
modal usaha yang dan PMKS aktif
memadai 4. Persentase 30% 80% 4. Program peningkatan akses modal
kelompok usaha usaha ekonomi masyarakat miskin
ekonomi (KuBe)
masyarakat miskin
dan PMKS yang
mendapatkan akses
modal perbankan

MISI 5 : Mewujudkan peningkatan daya saing menuju kemandirian ekonomi daerah yang berbasis ekologi dan lingkungan
1. Tersedianya lahan 1. Ekstensifikasi 1. Perdesaan 1. Kerjasama dengan 1. Luas lahan usaha 400 Ha 900 Ha 1. Program peningkatan percetakan 1. Pertanian 1. Dinas
pertanian yang 2. Alokasi 2. Lembaga pemerintah pusat/ baru pertanian/ lahan usaha pertanian/perkebunan HUTBUNTAN
memadai konstruksi dan pertanian provinsi dan lembaga perkebunan 2. BKP5K
2. Tersedianya sarana renovasi daerah terkait 2. Persentase 60% 100% 2. Program peningkatan sarana dan
dan prasarana yang 3. Edukasi dan 3. Penyuluh 2. Kerjasama dengan pemenuhan sarana prasarana pembangunan pertanian
memadai visitasi pertanian pemerintah pusat/ dan prasarana usaha dan perkebunan
3. Tersedianya SDM 4. Sosialisasi dan 4. Kelompok tani provinsi dan lembaga pertanian/
aparat yang fasilitasi terkait perkebunan
berkualitas 3. Kerjasama dengan 3. Persentase 30% 100% 3. Program pemberdayaan penyuluh
4. Terbinanya lembaga lembaga pendidikan dan pemenuhan pertanian/perkebunan
masyarakat tani yang pelatihan penyuluh pertanian/
berkesinambungan 4. Kerjasama dengan perkebunan
pemerintah desa dan 4. Persentase petani 30% 80% 4. Program peningkatan kesejahteraan
kecamatan dan pelaku petani
agribisnis dilatih
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 25% 100% 1. Program peningkatan produksi hasil 1. Pertanian 1. Dinas
dan prasarana yang konstruksi dan peternakan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana peternakan KANLUTNAK
memadai renovasi daerah provinsi dan lembaga dan prasarana 2. BKP5K
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan 2. Penyuluh terkait rumah potong
aparat yang visitasi peternakan 2. Kerjasama dengan hewan
berkualitas 3. Sosialisasi dan 3. Kelompok tani lembaga pendidikan dan 2. Persentase 60% 100% 2. Program pemberdayaan penyuluh
3. Terbinanya lembaga fasilitasi ternak pelatihan pemenuhan peternakan
masyarakat tani 3. Kerjasama dengan penyuluh
ternak yang pemerintah desa dan peternakan
berkesinambungan kecamatan 3. Jumlah kelompok 5 19 3. Program peningkatan pengolahan
olahan hasil hasil peternakan
peternakan aktif

VII-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
1. Tersedianya areal 1. Ekstensifikasi 1. Perdesaan 1. Kerjasama dengan 1. Luas area budidaya 350,7 Ha 510,7 Ha 1. Program pengembangan budidaya 1. Kelautan dan 1. Dinas
budidaya perikanan 2. Alokasi pesisir pemerintah pusat/ rumput laut perikanan perikanan KANLUTNAK
yang memadai konstruksi dan 2. Lembaga provinsi dan lembaga 2. Persentase 62,5% 100% 2. Program Pengembangan sarana dan 2. BKP5K
2. Tersedianya sarana renovasi perikanan terkait pemenuhan sarana prasarana perikanan tangkap
dan prasarana yang 3. Edukasi dan daerah 2. Kerjasama dengan dan prasarana usaha
memadai visitasi 3. Penyuluh pemerintah pusat/ perikanan tangkap
3. Tersedianya SDM 4. Sosialisasi dan perikanan provinsi dan lembaga 3. Persentase 30% 100% 3. Program pemberdayaan penyuluh
aparat yang fasilitasi 4. Kelompok terkait pemenuhan kelautan dan perikanan
berkualitas nelayan 3. Kerjasama dengan penyuluh perikanan
4. Terbinanya lembaga lembaga pendidikan dan terlatih
masyarakat nelayan pelatihan 4. Jumlah pelaku usaha 27 klp 59 klp 4. Program peningkatan daya saing dan
yang 4. Kerjasama dengan perikanan produktif nilai tambah produk perikanan
berkesinambungan pemerintah desa dan
kecamatan
1. Tersedianya areal 1. Intensifikasi 1. Hutan produksi 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 0% 100% 1. Program pemanfaatan potensi 1. Kehutanan 1. Dinas
hutan produksi yang 2. Alokasi 2. Lembaga pemerintah pusat/ pemenuhan sumberdaya hutan HUTBUNTAN
memadai konstruksi dan kehutanan provinsi dan lembaga Produksi Hasil 2. BKP5K
2. Tersedianya sarana renovasi daerah terkait Hutan Non Kayu
dan prasarana 3. Edukasi dan 3. Penyuluh 2. Kerjasama dengan (Target 3 Jenis
pengelolaan hutan visitasi kehutanan pemerintah pusat/ Komoditas)
yang memadai 4. Sosialisasi dan 4. Kelompok provinsi dan lembaga 2. Persentase 60% 100% 2. Program pengamanan hutan
3. Tersedianya SDM fasilitasi masyarakat terkait pemenuhan sarana
aparat yang sekitar hutan 3. Kerjasama dengan dan prasarana
berkualitas lembaga pendidikan dan pengamanan hutan
4. Terbinanya pelatihan 3. Persentase 60% 100% 3. Program peningkatan kapasitas
kelompok 4. Kerjasama dengan pemenuhan penyuluh kehutanan
masyarakat sekitar pemerintah desa dan kehutanan
hutan secara kecamatan 4. Persentase 0% 80% 4. Program pemberdayaan masyarakat
menyeluruh pengembangan desa sekitar hutan
konservasi (Target
10 Kelompok)
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 19% 100% 1. Program peningkatan sarana dan 1. Lingkungan 1. BLH
dan prasarana konstruksi dan lingkungan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana prasarana pengelolaan persampahan hidup
pengendalian renovasi daerah provinsi dan lembaga dan prasarana
lingkungan hidup 2. Edukasi dan 2. Aparat terkait pengelolaan
2. Tersedianya SDM visitasi pengawas 2. Kerjasama dengan persampahan
aparat yang 3. Sosialisasi dan lingkungan lembaga pendidikan dan 2. Persentase aparatur 60% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
berkualitas fasilitasi hidup pelatihan lingkungan hidup aparatur lingkungan hidup
3. Tersuluhnya 4. Koordinasi dan 3. Masyarakat 3. Kerjasama pemerintah terlatih
masyarakat secara sinkronisasi penambang desa dan kecamatan 3. Jumlah kelompok 5 klp 100 klp 3. Program pelibatan masyarakat dalam
menyeluruh 4. Dokumen 4. Kerjasama dengan masyarakat peduli pelestarian lingkungan hidup
lingkungan pemerintah pusat/

VII-24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
4. Tersedianya analisis provinsi dan lembaga pelestarian
dampak lingkungan terkait lingkungan hidup
yang valid 4. Persentase 20% 100% 4. Program pengendalian pencemaran
pemenuhan dan perusakan lingkungan hidup
kebutuhan ijin
lingkungan
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi dan 1. Lembaga tata 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 40% 100% 1. Program pengendalian pemanfaatan 1. Penataan 1. Bappeda
dan prasarana renovasi ruang daerah pemerintah pusat/ pemenuhan sarana ruang ruang 2. Dinas PU
pengendalian ruang 2. Edukasi dan 2. Penyidik tata provinsi dan lembaga dan prasarana
2. Tersedianya SDM visitasi ruang terkait pengendalian ruang
aparat yang 3. Sosialisasi dan 3. Perkotaan 2. Kerjasama dengan 2. Jumlah aparatur 2 org 8 org 2. Program pengembangan aparatur
berkualitas fasilitasi 4. Dokumen tata lembaga pendidikan dan penataan ruang dan penataan ruang
3. Tersuluhnya 4. Koordinasi dan ruang daerah pelatihan bangunan terlatih
masyarakat secara sinkronisasi 3. Kerjasama dengan 3. Persentase 40% 100% 3. Program pemanfaatan ruang
menyeluruh kelurahan dan kecamatan pemahaman
4. Tersedianya rencana 4. Penataan pedoman masyarakat
tata ruang yang umum dan juklak/juknis terhadap
sesuai dengan pemanfaatan ruang
kondisi daerah 4. Jumlah dokumen 2 dok. 8 dok. 4. Program perencanaan tata ruang
RDTRK

MISI 6 : Mewujudkan industrialisasi sektor unggulan komparatif dan unggulan kompetitif wilayah, inflasi yang terkendali, dan penciptaan kesempatan kerja bagi penduduk usia
anggkatan kerja yang menganggur
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Jumlah UMKM yang 420 2100 1. Program peningkatan dukungan dan 1. Koperasi dan 1. Dinas
dan prasarana yang konstruksi dan koperasi dan pemerintah pusat/ mendapatkan akses akses permodalan koperasi dan UMKM PERINDAGKOP
memadai renovasi UMKM provinsi dan lembaga permodalan UMKM UMKM
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan 2. Tenaga terkait 2. Jumlah Pengurus / 40 org 200 org 2. Program pembinaan pelaku usaha
aparat yang visitasi pendamping 2. Kerjasama dengan Pengelolah Koperasi koperasi dan UMKM
berkualitas 3. Sosialisasi dan 3. Koperasi dan lembaga pendidikan dan yang dilatih
3. Terbinanya fasilitasi UMKM pelatihan 3. Persentase koperasi 30% 75% 3. Program peningkatan kualitas
kelembagaan 3. Kerjasama dengan aktif kelembagaan koperasi dan UMKM
koperasi dan UMKM pemerintah desa dan
secara kecamatan
berkesinambungan
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 0% 100% 1. Program pengembangan industri 1. Industri 1. Dinas
dan prasarana yang konstruksi dan pengembangan pemerintah pusat/ pemenuhan kecil dan menengah PERINDAGKOP
memadai renovasi industry provinsi dan lembaga peralatan dan UMKM
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan daerah terkait operasional pabrik
aparat yang visitasi 2. Tenaga pupuk organic
berkualitas pendamping
VII-25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
3. Terbinanya 3. Sosialisasi dan 3. Kelompok 2. Kerjasama dengan 2. Persentase 30% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
kelompok industri fasilitasi industry kecil lembaga pendidikan dan pemenuhan aparat pendamping pengembangan industry
secara 4. Alokasi dan menengah pelatihan pendamping terlatih olahan
berkesinambungan rekomendasi 4. Kelompok 3. Kerjasama dengan desa 3. Jumlah pelaku 70 org 560 org 3. Program pendidikan dan pelatihan
4. Tersedianya bantuan industry kecil dan kecamatan industri olahan yang pelaku industri olahan
modal usaha yang menengah 4. Kerjasama dengan mendapatkan
memadai pemerintah desa dan pendidikan dan
kecamatan pelatihan (orang)
4. Persentase IKM 30% 90% 4. Program peningkatan dukungan dan
yang mendapatkan akses permodalan industry kecil
kemudahan akses menengah (IKM)
permodalan
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Jumlah pasar layak 6 12 1. Program peningkatan sarana dan 1. Perdagangan 1. Dinas
dan prasarana konstruksi dan perdagangan pemerintah pusat/ perdagangan prasarana pasar PERINDAGKOP
perdagangan yang renovasi 2. Kelompok provinsi dan lembaga 2. Jumlah pedagang 14 434 2. Program pembinaan pedagang kaki UMKM
memadai 2. Sosialisasi dan usaha terkait kaki lima, bakulan lima dan asongan
2. Terbinanya fasilitasi perdagangan 2. Kerjasama dengan dan asongan yang
kelompoh usaha 3. Edukasi dan 3. Tenaga pemerintah pusat/ produktif
perdagangan secara visitasi pengelola provinsi dan lembaga 3. Persentase 30% 100% 3. Program peningkatan kapasitas
berkesinambungan 4. Sosialisasi dan 4. Masyarakat terkait pemenuhan pengelola pasar
3. Tersedianya SDM fasilitasi konsumen 3. Kerjasama dengan pengelola/ pengurus
aparat yang lembaga pendidikan dan pasar yang
berkualitas pelatihan mendapatkan
4. Tersuluhnya 4. Kerjasama dengan pendidikan dan
masyarakat secara pemerintah pusat/ pelatihan
menyeluruh provinsi dan lembaga 4. Persentase 20% 100% 4. Program peningkatan perlindungan
terkait pengawasan barang konsumen
berbahaya dan
kadaluarsa
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Jumlah obyek wisata 5 lokasi 21 lokasi 1. Program pengembangan destinasi 1. Pariwisata 1. Dinas
dan prasarana yang konstruksi dan pariwisata pemerintah pusat/ yang telah dikelola pariwisata PAREKRAF
memadai renovasi daerah provinsi dan lembaga dengan baik
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan 2. Pemandu terkait 2. Persentase 30% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
aparat yang visitasi wisata 2. Kerjasama dengan pemenuhan pemandu wisata
berkualitas 3. Sosialisasi dan 3. Kelompok lembaga pendidikan dan pemandu wisata
3. Terbinanya fasilitasi sadar wisata pelatihan terlatih
kelompok 4. Sosialisasi dan 4. Pelaku usaha 3. Kerjasama dengan 3. Jumlah kelompok 8 13 3. Program peningkatan pelibatan
masyarakat sadar fasilitasi wisata pemerintah desa dan masyarakat sadar masyarakat dalam pengembangan
wisata secara kecamatan wisata pariwisata daerah
berkesinambungan 4. Kerjasama dengan (POKDARWIS) aktif
pemerintah pusat/ 4. Jumlah kerjasama 1 7 4. Program peningkatan kerjasama
pengembangan pengembangan wisata daerah

VII-26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
4. Tersedianya pelaku provinsi dan lembaga kawasan wisata
usaha yang terkait daerah
profesional
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 30% 100% 1. Program pembinaan dan pengawasan 1. Energy dan 1. Dinas ESDM
dan prasarana yang konstruksi dan pengembangan pemerintah pusat/ pemenuhan sarana bidang pertambangan sumberdaya
memadai renovasi sumberdaya provinsi dan lembaga dan prasarana mineral
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan mineral daerah terkait pengawasan
aparat yang visitasi 2. Tenaga 2. Kerjasama dengan pertambangan
berkualitas 3. Sosialisasi dan pendamping lembaga pendidikan dan 2. Persentase 30% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
3. Terbinanya fasilitasi 3. Kelompok pelatihan pemenuhan pengawas bidang pertambangan
kelompok usaha usaha 3. Kerjasama dengan pengawas
secara pertambangan pemerintah pusat/ pertambangan
berkesinambungan provinsi dan lembaga terlatih
terkait 3. Persentase 30% 80% 3. Program pengawasan dan penertiban
kelompok usaha pertambangan rakyat
pertambangan
produktif
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 30% 100% 1. Program peningkatan kualitas dan 1. Tenaga kerja 1. Dinas
dan prasarana yang konstruksi dan pengembangan pemerintah pusat/ pemenuhan produktivitas tenaga kerja SOSNAKER
memadai renovasi tenaga kerja provinsi dan lembaga kebutuhan fasilitas TRANS
2. Tersedianya SDM 2. Edukasi dan daerah terkait balai latihan kerja
aparat yang visitasi 2. Tenaga 2. Kerjasama dengan (BLK)
berkualitas 3. Edukasi dan pendidik lembaga pendidikan dan 2. Persentase 30% 100% 2. Program peningkatan kapasitas
3. Tersedianya tenaga visitasi 3. Tenaga kerja pelatihan pemenuhan tenaga pelatih dan instruktur
kerja yang 4. Sosialisasi dan potensial 3. Kerjasama dengan instruktur terlatih
berkualitas fasilitasi 4. Lembaga lembaga pendidikan dan 3. Jumlah pencari kerja 84 org 4126 org 3. Program peningkatan kesempatan
4. Tersedianya lembaga pelatihan pelatihan mengikuti pelatihan kerja
yang profesional 4. Kerjasama dengan ketrampilan di BLK
pemerintah pusat/ (orang)
provinsi dan lembaga 4. Persentase 30% 100% 4. Program perlindungan lembaga
terkait penanganan ketenagakerjaan
perselisihan
hubungan industrial
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Jumlah kawasan 0 1 1. Program pengembangan kawasan 1. Transmigrasi 1. Dinas
dan prasarana yang konstruksi dan pengembangan pemerintah pusat/ terpadu mandiri kawasan transmigrasi SOSNAKER
memadai renovasi transmigrasi provinsi dan lembaga 2. Persentase 80% 100% 2. Program transmigrasi lokal TRANS
2. Terlatihnya 2. Edukasi dan 2. Transmigran terkait transmigran terlatih
transmigran secara visitasi potensial 2. Kerjasama dengan 3. Jumlah kelompok 10 klp 135 klp 3. Program pemberdayaan masyarakat
menyeluruh 3. Sosialisasi dan 3. Kelompok lembaga pendidikan dan usaha masyarakat kawasan transmigrasi
3. Terbinanya fasilitasi usaha pelatihan transmigrasi aktif
transmigran secara
berkesinambungan

VII-27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
CAPAIAN KINERJA SKPD
ARAH INDIKATOR PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG
SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM KONDISI KONDISI PENANGGUNG
KEBIJAKAN KINERJA DAERAH URUSAN
AWAL AKHIR JAWAB
3. Kerjasama dengan
lembaga pemerintah dan
swasta
1. Tersedianya sarana 1. Alokasi 1. Lembaga 1. Kerjasama dengan 1. Persentase 0 100% 1. Program Peningkatan Daya Saing 1. Penanaman 1. BPMPPT
dan prasarana yang konstruksi dan penanaman pemerintah pusat/ implementasi Penanaman Modal modal daerah
memadai renovasi modal provinsi dan lembaga SPIPICE
2. Tersedianya aturan 2. Koordinasi dan 2. Dokumen SOP terkait 2. Persentase 50% 100% 2. Program peningkatan iklim investai
sesuai dengan sinkronisasi 3. Perusahaan 2. Penataan pedoman pemenuhan aturan dan realisasi investasi
kebutuhan 3. Sosialisasi dan pengembang umum dan juklak/juknis penanaman modal
3. Tersedianya lembaga fasilitasi 4. Pengusaha/ 3. Kerjasama dengan 3. Jumlah kerjasama 1 MoU 14 MoU 3. Program peningkatan promosi
yang profesional 4. Sosialisasi dan investor lembaga pemerintah dan investasi daerah kerjasama investasi
4. Tersedianya investor fasilitasi swasta 4. Jumlah realisasi 1 14 4. Program Pengendalian dan
yang 4. Kerjasama dengan investasi daerah Pengawasan Investasi Daerah
bertanggungjawab lembaga pemerintah dan
swasta

VII-28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
BAB VIII
INDIKASI PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

8.1 PROGRAM PRIORITAS

Indikasi rencana program prioritas pembangunan Kabupaten Sumbawa


Barat tahun 2016-2021 terdiri dari rencana program pembangunan daerah
yang menunjang secara langsung pencapaian visi dan misi kepala daerah
dan program prioritas dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah termasuk pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai
dengan standar pelayanan minimal (SPM) yang selanjutnya dijabarkan
dalam rencana strategis (Renstra) SKPD.

Selanjutnya program prioritas disusun berdasarkan urusan wajib dan


urusan pilihan yang disertai dengan indikator outcome masing-masing
program. Secara rinci disajikan dalam tabel 8.1.

8.2 KEBIJAKAN PENDANAAN

Berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, anggaran program


tahun 2016-2021 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang
berorientasi pada pencapaian program prioritas pembangunan, yaitu
program prioritas Bupati, kemudian program penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah dan bantuan tidak langsung berupa bantuan
keuangan desa, hibah, sosial yang merupakan prioritas ketiga. Secara
umum kebijakan anggaran antara lain:

1. Anggaran diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan


pemerintahan daerah yang terdiri dari urusan wajib dan urusan
pilihan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundang-
undangan;

VIII-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
2. Efisiensi belanja dilakukan dengan mengoptimalkan belanja
untuk kepentingan publik, melaksanakan proper budgeting melalui
analisis cost benefit dan tingkat efektifitas setiap program dan
kegiatan serta melaksanakan prudent spending melalui pemetaan
profil resiko atas setiap belanja kegiatan beserta perencanaan langkah
antisipasinya;
3. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib diarahkan
untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam
bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,
fasilitas sosial dan fasilitas umum;
4. Pemenuhan dan pemanfaatan anggaran untuk pendidikan sebesar
20% dari volume Anggaran APBD tiap tahunnya dengan fokus pada
penuntasan WAJAR DIKDAS 9 tahun dan WAJAR 12 tahun serta
menciptakan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau;
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan
dilaksanakan dengan memperbaiki fasilitas dan pengadaan untuk
pelayanan dasar kesehatan terutama untuk keluarga miskin serta
kesehatan ibu dan anak, memperbanyak tenaga medis terutama
untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau, serta memperbaiki
kualitas lingkungan dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan
sehat;
6. Dalam rangka peningkatan daya beli masyarakat, anggaran belanja
akan diarahkan pada revitalisasi sektor pertanian dalam arti luas,
pengembangan ekonomi pedesaan, permberdayaan masyarakat
dalam kegiatan usaha produktif untuk meningkatkan pendapatan
melalui kelembagaan koperasi dan UMKM serta dukungan
infrastruktur pengembangan wilayah;
7. Penurunan jumlah angkatan kerja yang menganggur melalui
penyiapan SDM yang siap kerja, peningkatan investasi program multi
sektor, peningkatan sarana dan prasarana balai pelatihan
ketenagakerjaan;
VIII-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
8. Dalam mendukung pengembangan aktivitas ekonomi, pemeliharaan
dan pembangunan infrastruktur akan diarahkan pada wilayah sentra
produksi di pedesaan, aksesibilitas sumber air baku dan listrik;
9. Untuk menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan,
Pemerintah Daerah akan mengarahkan anggaran pada kegiatan-
kegiatan pengurangan pencemaran lingkungan, mitigasi bencana,
pengendalian alih fungsi lahan dan pengendalian eksploitasi yang
berlebihan terhadap sumber daya alam;
10. Penggunaan indeks relevansi anggaran dalam penentuan anggaran
belanja dengan memperhatikan belanja tidak langsung dan belanja
langsung dengan kebijakan Pemerintah Daerah, serta anggaran
belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna anggaran tetap
terukur;
11. Kegiatan-kegiatan yang orientasinya terhadap pemenuhan anggaran
belanja tetap (fixed cost), Insentif Berbasis Kinerja, dan komitmen
pembangunan yang berkelanjutan;
12. Kebijakan untuk belanja tidak langsung meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Mengalokasikan belanja pegawai yang merupakan belanja
kompensasi, dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan
lainnya yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. Mengalokasikan belanja subsidi yang digunakan untuk
menganggarkan bantuan biaya produksi kepada
perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi dan jasa
yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak;
c. Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk
menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang
dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat;

VIII-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
d. Mengalokasikan belanja hibah yang digunakan untuk
menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang kepada
kelompok masyarakat perorangan yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya;
e. Mengalokasikan belanja tidak terduga yang merupakan belanja
untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan
berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana
sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk
pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun
sebelumnya yang telah ditutup;
f. Mengalokasikan belanja bantuan keuangan kepada pemerintah
desa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Indikasi rencana program prioritas dan kebutuhan pendanaan disajikan


dalam tabel 8.1 berikut ini.

VIII-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 8.1. Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Sumbawa Barat
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 Urusan Wajib 370207 603352 536175.3 557315.9 603868.2 531090 3258852

1 01 Pendidikan 16525 16675 16725 16875 16925 12950 95175


Program pendidikan anak usia Dinas
1 01 01 400 450 500 550 600 400 2900
dini DIKBUDPORA
jumlah lembaga PAUD
164 164 300 170 350 170 400 175 450 180 500 180 300 180 2300
aktif
Persentase daya tampung
61.97 65 100 70 100 70 100 75 100 80 100 80 100 80 600
TK
Dinas
1 01 02 Program pendidikan dasar 8200 8300 8300 8400 8400 5200 45800
DIKBUDPORA
Persentase daya tampung
94.01 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 100 100 350
SD/MI/Paket A
Persentase daya tampung
68.20 70 150 73 150 75 150 80 150 100 150 100 100 100 850
SMP/MTs/Paket B
Persentase anak Putus
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sekolah SD/MI
Persentase anak Putus
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sekolah SMP/MTs
Persentase Kelulusan
100 100 200 100 250 100 250 100 300 100 300 100 100 100 1400
SD/SDLB/MI
Persentase Kelulusan
100 100 200 100 250 100 250 100 300 100 300 100 100 100 1400
SMP/MTs
Nilai Rata-Rata UN SD/MI 76.83 77 200 78 200 79 200 80 200 81 200 81 100 81 1100
Nilai Rata-Rata UN
59.18 63 200 65 200 66 200 68 200 70 200 70 100 70 1100
SMP/MTs
Persentase Ruang Kelas
SD/MI sesuia Standar 75 78 1500 80 1500 82 1500 83 1500 85 1500 85 1000 85 8500
Nasional Pendidikan

VIII-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase Ruang Kelas
SMP/MTs Sesuai Standar 80 82 1500 85 1500 87 1500 89 1500 95 1500 95 1000 95 8500
Nasional Pendidikan
Persentase Perpustakaan
35 38 1500 41 1500 45 1500 50 1500 60 1500 60 1000 60 8500
SD/MI sesuai Standar
Persentase Perpustakaan
80.00 82 1500 84 1500 86 1500 88 1500 90 1500 90 1000 90 8500
SMP/MTs Sesuai Standar
Persentase SD/MI
75 78 250 82 250 85 250 88 250 90 250 90 200 90 1450
memiliki Sanitasi Layak
Persentase SMP/MTs
88.24 90 250 92 250 93 250 94 250 95 250 95 200 95 1450
memiliki sanitasi Layak
Persentase SD/MI yang
menerapkan Kurikulum 20 40 250 60 250 70 250 80 250 100 250 100 100 100 1350
2013
Persentase SMP/MTs
yang menerapkan 20 40 250 60 250 70 250 80 250 100 250 100 100 20 1350
Kurikulum 2013
Program pendidikan Dinas
1 01 03 2900 2900 2900 2900 2900 2400 16400
menengah DIKBUDPORA
Persentase daya tampung
65.63 68 100 72 100 73 100 74 100 75 100 75 100 75 600
SMA/MA/SMK/Paket C
Persentase anak Putus
0.28 0 0 0 0 0 0 0 0
Sekolah SMA/MA/SMK
Persentase Kelulusan
100 100 250 100 250 100 250 100 250 100 250 100 100 100 1350
SMA/MA/SMK
Persentase Ruang Kelas
SMA/MA/SMK sesuai 90 92 1000 94 1000 96 1000 98 1000 100 1000 100 1000 100 6000
Standar
Persentase
SMA/MA/SMK yang
22.22 25 1000 30 1000 35 1000 40 1000 50 1000 50 1000 50 6000
memiliki Perpustakaan
Sesuai Standar
VIII-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase
SMA/MA/SMK yang 90 92 250 94 250 96 250 98 250 100 250 100 100 100 1350
memiliki Sanitasi LAyak
Persentase
SMA/MA/SMK yang
16.67 20 200 25 200 30 200 40 200 50 200 50 100 50 1100
menerapkan Kurikulum
2013
Program pendidikan non Dinas
1 01 04 200 200 200 200 200 200 1200
formal dan informal DIKBUDPORA
Persentase Kelulusan
100 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 300
Paket A
Persentase Kelulusan
35 45 50 50 50 55 50 60 50 70 50 70 50 70 300
paket B
Persentase Kelulusan
70 72 50 74 50 76 50 78 50 80 50 80 50 80 300
Paket C
Jumlah Lembaga Kursus
22 23 50 24 50 25 50 26 50 27 50 27 50 27 300
dan Pelatihan
Program penuntasan buta Dinas
1 01 05 100 100 100 100 100 100 600
aksara DIKBUDPORA
Persentase buta aksara
<5 <5 100 <5 100 <5 100 <5 100 <5 100 <5 100 <5 600
usia > 15 tahun
Dinas
1 01 06 Program pembinaan PKBM 250 250 250 250 250 250 1500
DIKBUDPORA
Jumlah PKBM aktif 15 18 250 20 250 22 250 23 250 25 250 25 250 25 1500
Program peningkatan mutu
Dinas
1 01 07 pendidik dan tenaga 1250 1250 1250 1250 1250 1250 7500
DIKBUDPORA
kependidikan
Persentase Pendidik
PAUD yang berkualifikasi 60.29 65 100 70 100 75 100 80 100 85 100 85 100 85 600
S1

VIII-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase Pendidik
SD/MI yang berkualifikasi 87.04 88 100 90 100 92 100 93 100 95 100 95 100 95 600
S1
Persentase Pendidik
SMP/MTs yang 93.63 94 100 95 100 96 100 97 100 98 100 98 100 98 600
berkualifikasi S1
Persentase Pendidik SMA
94.19 95 100 96 100 97 100 97.5 100 98 100 98 100 98 600
yang berkualifikasi S1
Persentase Pendidik SMK
93.89 94 100 94.5 100 95.5 100 97 100 98 100 98 100 98 600
yang berkualifikasi S1
Persentase Pendidik
PAUD yang bersertifikat 35 36 100 38 100 40 100 45 100 50 100 50 100 50 600
Pendidikan
Persentase Pendidik
SD/MI yang bersertifikat 55.67 58 100 60 100 65 100 70 100 75 100 75 100 75 600
Pendidikan
Persentase Pendidik
SMP/MTs yang 35.33 40 100 45 100 50 100 60 100 75 100 75 100 75 600
bersertifikat Pendidikan
Persentase Pendidik
SMA/MA yang 46.90 50 100 60 100 70 100 75 100 80 100 80 100 80 600
bersertifikat Pendidikan
Persentase Pendidik SMK
yang bersertifikat 36.67 40 100 45 100 50 100 60 100 70 100 70 100 70 600
Pendidikan
Jumlah Penelitian Tindak
25 35 250 45 250 55 250 85 250 100 250 100 250 345 1500
kelas Pendidik
Program manajemen Dinas
1 01 08 825 825 825 825 825 750 4875
pelayanan pendidikan DIKBUDPORA
Persentase SD/MI Yang
94.38 94.50 25 95 25 96 25 97 25 100 25 100 50 100 175
terakriditasi

VIII-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Pertsentase SMP/MTs
90 90 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 600
yang terakriditasi
Persentase SMA/SMK
100 100 300 100 300 100 300 100 300 100 300 100 200 100 1700
Yang Terakriditasi
Persentase SD/MI yang
melaksanakan MBS 20 30 100 35 100 40 100 50 100 75 100 75 100 75 600
dengan Baik
Persentase SMP/MTs
yang melaksanakan MBS 40 50 100 60 100 70 100 80 100 100 100 100 100 100 600
dengan Baik
Persentase SMA/SMK
yang melaksanakan MBS 50 60 200 70 200 80 200 90 200 100 200 100 200 100 1200
dengan Baik
Program pembinaan Dinas
1 01 09 2000 2000 2000 2000 2000 2000 12000
perguruan tinggi daerah DIKBUDPORA
Jumlah Perguruan Tinggi
2 2 1000 3 1000 3 1000 4 1000 4 1000 4 1000 4 6000
yang Dibina
Persentase daya tampung
19.27 20 1000 21 1000 22 1000 23 1000 25 1000 25 1000 25 6000
perguruan tinggi
Program pembinaan Dinas
1 01 10 400 400 400 400 400 400 2400
perpustakaan sekolah DIKBUDPORA
Jumlah Perpustakaan
sekolah sesuai standar
20 25 300 30 300 35 300 38 300 40 300 40 300 228 1800
nasional perpustakaan
sekolah
Jumlah pustakawan
50 55 100 60 100 65 100 70 100 80 100 80 100 460 600
sekolah

1 02 Kesehatan 68724 89962 87320 69936 92221 64600 476863

VIII-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program peningkatan sarana
Dinas
1 02 01 dan prasarana puskesmas dan 8100 1100 1200 1100 1100 1000 13600
Kesehatan
jaringannya
Persentase ketersediaan
sarana dan prasarana
puskesmas dan
63,3 70 8100 80 1100 90 1200 100 1100 100 1100 100 1000 100 13600
jaringannya sesuai
standar pelayanan
minimal
Persentase daya tampung
60 60 80 100 100 100 100 100
puskesmas
Program obat dan perbekalan Dinas
1 02 02 3493 2530 3078 2290 3112 3150 17653
kesehatan Kesehatan
Persentase ketersediaan
obat, vaksin, reagen dan 87 100 3442 100 2490 100 3000 100 2200 100 3000 100 3000 100 17132
perbekalan kesehatan
Persentase puskesmas
perawatan dan rumah
sakit yang melaksanakan 60,67 60 15 60 15 65 18 70 20 80 30 80 50 80 148
pelayanan kefarmasian
sesuai standar
Persentase Penggunaan
Injeksi pada kasus 0 1 18 1 24,5 1 30 1 35 1 42 1 50 1 175
terpilih
Persentase penggunaan
antibiotic pada kasus 0,039 3 18 3 25 3 30 3 35 3 40 3 50 3 198
terpilih
Program standarisasi Dinas
1 02 03 358 276 201 124 460 350 1769
pelayanan kesehatan Kesehatan
Persentase puskesmas
dan rumah sakit 0 44.4 338 77.78 254 100 186 100 100 100 440 100 300 100 1618
berakreditasi
Persentase kepatuhan
petugas kesehatan 0 85 20 90 22 90 15 95 24 95 20 95 50 95 151
terhadap SOP
VIII-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program kemitraan pelayanan Dinas
1 02 04 145 156 189 223 223 300 1236
kesehatan Kesehatan
Persentase Kepersertaan
60 65 145 70 156 85 189 100 223 100 223 100 300 100 1236
JKN / KIS
Program peningkatan mutu Dinas
1 02 05 230 242 245 244 290 400 1651
layanan kesehatan Kesehatan
Indeks kepuasan
masyarakat (IKM) 0 75 150 80 175 85 200 85 200 95 250 95 300 95 1275
layanan kesehatan
Persentase ketersediaan
80 85 20 90 22 90 15 95 24 95 20 95 50 95 151
SOP pelayanan kesehatan
Persentase pimpinan
fasilitas kesehatan 0 44.4 60 77.78 45 100 30 100 20 100 20 100 50 100 225
terlatih
Program upaya kesehatan Dinas
1 02 06 50 56 63 67 74 100 410
masyarakat Kesehatan
Persentase pelayanan
kesehatan dasar pasien 100 100 30 100 30 100 30 100 30 100 30 100 50 100 200
masyarakat miskin
Persentase puskesmas
yang memberikan
layanan kesehatan jiwa 45 47 20 60 26 75 33 85 37 100 44 100 50 100 210
dasar dan kesehatan jiwa
masyarakat
Program promosi kesehatan Dinas
1 02 07 726 787 874 968 1057 1000 5412
masyarakat Kesehatan
Persentase rumah tangga
48.52 50 439 54 471 58 526 62 584 66 637 66 500 66 3157
ber PHBS
Persentase desa dan
100 100 67 100 74 100 81 100 90 100 99 100 100 100 511
kelurahan siaga
Persentase sekolah ber
12 15 33 21 36 27 40 33 44 39 48 39 50 39 251
PHBS
Persentase pondok
0 17 14 33 16 50 17 83 19 100 20 100 50 100 136
pesantren ber PHBS
VIII-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Cakupan posyandu aktif 93.87 95 58 95 63 96 70 96 77 97 84 97 100 97 452
Persentase siswa sekolah
(SD) yang mendapatkan 94.58 95 115 96 127 97 140 98 154 99 169 99 200 99 905
pelayanan kesehatan
Program pengembangan Dinas
1 02 08 625 750 835 970 660 650 4490
lingkungan sehat Kesehatan
Persentase masyarakat
memiliki rumah sehat 74 80 100 85 125 90 150 95 200 100 125 100 100 100 800
yang layak
Persentase masyarakat
memiliki akses air minum 89,42 92 125 94 175 96 200 98 250 100 150 100 150 100 1050
yang layak
Persentase tempat umum
dan pengolahan makanan 96,25 97 180 98 200 99 225 100 250 100 100 100 100 100 1055
yang layak
Persentase Sekolah
35 50 170 60 195 70 200 80 205 90 215 90 200 90 1185
Dengan Lingkungan Sehat
Jumlah Pasar Sehat 0 1 50 2 55 3 60 4 65 5 70 5 100 5 400
Program peningkatan Dinas
1 02 09 2740 2695 2780 2865 2900 2900 16880
kesehatan ibu dan anak Kesehatan
Angka kematian ibu per
150 120 895 120 895 90 895 90 895 60 895 60 800 60 5275
100.000 kelahiran
Angka kematian bayi per
10 10 500 10 400 8 400 8 450 6 450 6 500 6 2700
1000 kelahiran hidup
Persentase pertolongan
persalinan dengan tenaga 87.96 90 365 90 370 90 375 90 380 90 385 90 400 90 2275
kesehatan
Persentase kunjungan
87 96 310 98 340 98 360 99 380 99 400 99 400 99 2190
bumil K4
Persentase komplikasi
102 90 100 90 120 95 130 95 140 100 150 100 200 100 840
kebidanan yang ditangani
Persentase kunjungan
101,49 100 120 100 120 100 120 100 120 100 120 100 100 100 700
bayi
VIII-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Presentase Usia 15-19
mendapatkan screening 32.4 35 150 50 150 65 200 80 200 90 200 90 200 90 1100
pelayanan sesuai standar
Presentase Usia 20 - 59
mendapatkan screening 88.9 89 200 89 200 90 200 90 200 95 200 95 200 95 1200
pelayanan sesuai standar
Presentase Usia 60 keatas
mendapatkan screening 31.75 50 100 50 100 60 100 60 100 80 100 80 100 80 600
pelayanan sesuai standar
Program peningkatan
Dinas
1 02 10 kapasitas tenaga medis dan 1800 2460 2820 3180 3180 3000 16440
Kesehatan
para medis
Jumlah dokter spesialis 5 5 1800 6 2460 7 2820 8 3180 8 3180 8 3000 8 13440
Persentase dokter di
Fasilitas Kesehatan sesuai 87.50 87.50 93.75 100 100 100 100 100
standar
Persentase perawat di
Fasilitas Kesehatan sesuai 100 100 100 100 100 100 100 100
standar
Persentase bidan di
Fasilitas Kesehatan sesuai 50.00 56.45 64.52 76.61 92.74 100 100 100
standar
Persentase Tenaga
Kesehatan yang
81.97 85.03 88.44 91.84 95.24 100 100 100
mendapatkan Pelatihan
Teknis
Program perbaikan gizi Dinas
1 02 11 2370 2530 2670 2830 2980 3000 16380
masyarakat Kesehatan
Prevalensi Kekurangan
gizi (underweight) pada 10.38 10.00 370 9.20 390 8.80 400 8 430 7.20 450 7.20 400 7.20 2440
anak balita

VIII-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Prevalensi Stunting
(pendek dan sangat 19.11 19.00 200 18.50 210 18 220 17.50 230 17 240 17 250 17 1350
pendek) pada anak balita
Prevalensi wasting
7.17 7.00 1000 6.80 1100 6.60 1200 6.40 1300 6.20 1400 6.20 1400 6.20 7400
(kurus) pada anak balita
Persentase Ibu Hamil
KEK mendapat Makanan 26.79 50.00 400 65.00 420 80.00 430 95.00 440 95 450 95 500 95 2640
Tambahan
Prevalensi bayi dengan
berat badan lahir rendah 2.84 2.60 400 2.40 410 2.20 420 2 430 1.80 440 1.80 450 1.80 2550
(BBLR)
Program pencegahan dan
Dinas
1 02 12 penanggulangan penyakit 117 610 415 425 435 500 2502
Kesehatan
menular
Angka kesakitan diare per
270 270 10 260 75 250 45 240 45 230 45 230 50 230 270
1000 penduduk
Angka Kesakitan DBD per
95 90 34 80 65 70 65 60 65 50 65 50 70 50 364
100.000 Penduduk
Angka Bebas Jentik 80 90 0 95 50 95 50 95 50 95 50 95 50 95 250
Angka Kesakitan Malaria
1.14 0,9 37 0,8 85 0,7 75 0,6 75 0,5 75 0.5 80 0.5 427
per 1000 Penduduk
Angka Kesembuhan TB
84% 85 23 85 55 85 65 85 75 85 85 85 100 85 403
Paru
Persentase Penderita
100% 100 0 100 100 100 75 100 75 100 75 100 100 100 425
HIV/AIDS yang tertangani
Persentase Puskesmas
yang melaksanakan
pencegahan dan 100% 100 13 100 180 100 40 100 40 100 40 100 50 100 363
penanggulangan
penyakit tidak menular
Program peningkatan sarana
1 02 13 12000 35000 30000 15000 30000 10000 132000 RSUD
dan prasarana rumah sakit
VIII-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase ketersediaan
sarana dan prasarana
60 70 12000 80 35000 90 30000 95 15000 100 30000 100 10000 100 122000
RSUD sesuai standar
pelayanan minimal
Persentase daya tampung
60 70 80 100 100 100 100 100
rumah sakit
Program obat dan perbekalan
1 02 14 13200 13300 17000 14400 20000 14000 96000 RSUD
kesehatan rumah sakit
Persentase ketersediaan
90 90 2000 100 3000 100 3500 100 4000 100 5000 100 2000 100 19500
obat dan vaksin
Persentase rumah sakit
yang melaksanakan
100 100 10000 100 10000 100 10000 100 10000 100 10000 100 10000 100 60000
pelayanan kefarmasian
sesuai standar
Persentase penggunaan
obat generic pada fasilitas 95 95 2000 95 3000 95 3500 95 4000 95 5000 95 2000 100 19500
pelayanan kesehatan
Program standarisasi
1 02 15 pelayanan kesehatan rumah 3050 5550 750 750 750 650 11500 RSUD
sakit
Persentase rumah sakit
100 3000 100 500 100 500 100 500 100 500 100 500 100 5500
berakreditasi
Persentase kepatuhan
petugas kesehatan 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 300
terhadap SOP
RSUD BLUD 100 5000 100 200 100 200 100 200 100 100 100 5700
Program kemitraan pelayanan
1 02 16 13000 13000 14000 14000 14000 12000 80000 RSUD
kesehatan rumah sakit
Jumlah kerjasama dalam
2 6 6500 7 6500 8 7000 9 7000 10 7000 10 6000 10 40000
pelayanan kesehatan
Cakupan jaminan
pemeliharaan kesehatan 2 6 6500 7 6500 8 7000 9 7000 10 7000 10 6000 10 40000
prabayar

VIII-15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program peningkatan mutu
1 02 17 layanan kesehatan rumah 550 550 550 550 550 550 3300 RSUD
sakit
Indeks kepuasan
masyarakat (IKM) 60 65 500 70 500 75 500 80 500 85 500 85 500 85 3000
layanan kesehatan
Persentase ketersediaan
100 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 300
SOP pelayanan kesehatan
Angka pasien pulang
<5% <5% <5% <5% <5% <5% <5% <5%
paksa
Turn over interval (TOI) 7 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari
Length of stay (LOS) 3 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari 6-9 hari
Gross Death Rate (GDR) 17,2% <45% <45% <45% <45% <45% <45% <45%
Net Death Rate (NDR) 5,9% <25% <25% <25% <25% <25% <25% <25%
Program pelayanan rumah
1 02 18 3600 4000 4200 4500 5000 5000 26300 RSUD
sakit
Bed Occupation Rate 50% 60% 3600 65% 4000 65% 4200 70% 4500 70% 5000 70 5000 70% 26300
Bed Turn Over (BTO) 34,2 kl 40-50 kl 40-50 kl 40-50 kl 40-50 kl 40-50 kl 40-50 kl 40-50 kl
Program peningkatan
1 02 19 kapasitas sumberdaya 2570 4370 5450 5450 5450 6050 29340 RSUD
aparatur rumah sakit
Jumlah dokter spesialis 5 7 2520 12 4320 15 5400 15 5400 15 5400 15 6000 15 29040
Persentase perawat
10 10 50 10 50 10 50 10 50 10 50 10 50 50 300
bersertifikat BTLS

1 03 Pekerjaan Umum 148194 299185 226657 247756 248201 229050 1365704


Program pembangunan jalan
1 03 01 65636 71500 76000 81400 89000 84000 467536 Dinas PU
dan jembatan
Jumlah ruas jalan baru
4 4500 5 5500 5 6000 5 6400 5 7000 5 7000 29 36400
terbangun

VIII-16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumlah ruas jalan yang
10 41536 12 45000 12 47000 12 50000 12 55000 10 50000 68 288536
ditingkatkan
Persentase panjang jalan
53,21 64,63 72,23 76,03 79,83 83,63 83,63 83,63 0
kondisi mantap
Jumlah jembatan
84 5 19600 5 21000 5 23000 5 25000 5 27000 5 27000 114 142600
terbangun (unit)
Program rehabilitasi dan
1 03 02 pemeliharaan jalan dan 728 16000 17500 18700 21000 12000 85930 Dinas PU
jembatan
Persentase penanganan
100 100 728 100 15000 100 16000 100 17000 100 19000 100 10000 100 77730
jalan yang rusak
Persentase penanganan
100 100 1000 100 1500 100 1700 100 2000 100 2000 100 8200
jembatan yang rusak
Program percepatan
1 03 03 pengembangan infrastruktur 33460 33460 33460 33460 30000 163840 Dinas PU
kawasan khusus
Persentase penanganan
infrastruktur jalan 31 33460 54 33460 77 33460 100 33460 100 30000 100 163840
kawasan khusus
Program peningkatan
1 03 04 investasi swasta dalam 1500 1500 1500 2000 6500 Dinas PU
pembangunan infrastruktur
Jumlah kerjasama swasta
untuk pembangunan 1 1500 1 1500 1 1500 1 2000 4 6500
infrastruktur public
Program peningkatan sarana
1 03 05 135 6500 5700 6800 9000 9000 37135 Dinas PU
dan prasarana kebinamargaan
Persentase pemenuhan
kebutuhan alat 10 40 6000 60 5000 80 6000 100 8000 100 8000 100 33000
kebinamargaan
Persentase penanganan
pemeliharaan alat 50 100 135 100 500 100 700 100 800 100 1000 100 1000 100 4135
kebinamargaan

VIII-17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program pendidikan dan
1 03 06 pelatihan aparatur 20 25 30 40 50 155 Dinas PU
kebinamargaan
Jumlah aparatur
4 4 20 4 25 4 30 4 40 5 50 25 155
kebinamargaan terlatih
Program pengembangan dan
pengelolaan jaringan irigasi
1 03 07 11819 17592 21005 23330 24497 20500 118713 Dinas PU
dan jaringan pengairan
lainnya
Luas DI yang
dioperasionalkan dan 5.121 5.230 523 5.400 648 5.600 672 5.900 738 6.200 775 6200 500 6.200 3856
dipelihara (Ha)
Persentase jaringan
46,8 52 11296 61 16944 71 20333 80 22592 86 23722 86 20000 86 114857
irigasi kondisi baik
Program pembinaan petani
1 03 08 450 550 550 550 600 500 3200 Dinas PU
pemakai air
Jumlah kelompok petani
4 6 450 9 550 11 550 13 550 16 600 10 500 69 3200
pemakai air terbina
Program pengembangan,
pengelolaan dan konservasi
1 03 09 43550 87050 26550 36550 27550 28100 249350 Dinas PU
sungai, danau dan
sumberdaya air lainnya
Persentase koordinasi
percepatan pembangunan 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 100 100 350
Bendungan Bintang Bano
Persentase penyediaan
lahan pembangunan
50 20000 50 20000 100 40000
jaringan irigasi DI
Bintang Bano
Persentase pemenuhan
dokumen perencanaan
14,29 14,29 4000 42,86 5000 28,57 3000 100 12000
pembangunan bendungan
Tiu Suntuk

VIII-18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase pemenuhan
dokumen perencanaan
14,29 14,29 4000 42,86 5000 28,57 3000 100 12000
pembangunan bendungan
Lang Desa
Persentase pemenuhan
dokumen perencanaan 4,23 77,46 1500 4,23 2000 7,04 3500 7,04 3500 100 10500
pembangunan embung
Jumlah embung, bendung
terbangun (unit) 59 3 14000 55 54000 3 14000 5 25000 5 25000 5 25000 135 157000
*APBD = Rp.6 M
Persentase pemenuhan
dokumen perencanaan
revitalisasi taman wisata 33,33 1500 66,67 6000 100 7500
alam rawa Taliwang
(Lebo’)
Persentase operasional
dan pemeliharaan 100 100 1000 100 1500 100 2000 100 2500 100 3000 100 10000
bendung dan embung
Program pengembangan
1 03 10 kapasitas sumberdaya 50 55 60 70 75 100 410 Dinas PU
aparatur sumberdaya air
Jumlah aparatur
sumberdaya air yang 8 8 50 8 55 8 60 8 70 8 75 10 100 58 410
bersertifikat (orang)
Program pengendalian daya
rusak air, pengamanan daerah
1 03 11 6200 6450 7200 8500 8700 9000 46050 Dinas PU
aliran sungai, pemukiman dan
pantai
Panjang pengamanan
daerah aliran sungai,
18.850 18.320 3700 18.100 3450 17.650 4200 16.950 4500 16.150 4700 20.000 5000 126.020 25550
pemukiman dan pantai
(Meter)
Persentase pemenuhan
dokumen perencanaan 10 20 2500 40 3000 60 3000 80 4000 100 4000 100 4000 100 20500
pengamanan daerah

VIII-19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
aliran sungai, pemukiman
dan pantai
Program pembangunan
1 03 10 drainase pemukiman dan 1390 36000 15000 15000 6000 7000 80390 Dinas PU
perumahan masyarakat
Jumlah sistem jaringan
drainase skala kawasan 1 0 3 30000 5 5000 5 5000 2 2000 2000 16 44000
dan kota
Lama genangan lebih
>5 >5 1390 5 6000 4 10000 2 10000 2 4000 2 5000 2 36390
30cm (jam)
Program pembangunan
1 03 11 7500 7500 5500 5500 5500 5500 3700 Dinas PU
jaringan air bersih
Persentase kebutuhan
jaringan air bersih 100 100 500 100 500 100 500 100 500 100 500 100 500 100 3000
terbangun
Persentase jaringan air
bersih/minum kondisi 50 7000 70 7000 75 5000 80 5000 85 5000 85 5000 85 34000
baik
Program pengelolaan sanitasi
1 03 12 4000 10000 10000 10000 10000 10000 54000 Dinas PU
masyarakat
Jumlah sistem air limbah
skala
28 13 4000 25 10000 25 10000 25 10000 25 10000 25 10000 166 54000
komunitas/kawasan/
kota
Program peningkatan kinerja
1 03 13 200 280 300 300 300 1380 Dinas PU
pengelolaan air minum
Jumlah lembaga
pengelola air minum 10 200 14 280 15 300 15 300 10 300 64 1380
pedesaan
Program peningkatan
1 03 14 486 1620 2160 2160 1979 2000 10405 Dinas PU
kapasitas air bersih
Persentase kebutuhan air
bersih masyarakat 68,87 70,67 486 76,67 1620 84,67 2160 92,67 2160 100 1979 100 2000 100 10405
(100ltr/org/hr)

VIII-20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program penataan rumah
1 03 15 6250 4688 4167 3906 9000 9000 37010 Dinas PU
tidak layak huni
Persentase rumah tidak
23,2 19,57 6250 14,68 4688 9,79 4167 6,12 3906 0 9000 0 9000 0 37010
layak huni

1 04 Perumahan 14950 30570 24180 27980 31600 13100 142380


Program pengembangan
1 04 01 3200 4000 4900 5400 7000 7000 31500 Dinas PU
perumahan dan permukiman
Persentase jalan
lingkungan dengan 90 92 1600 94 2000 96 2400 98 2400 100 3000 100 3000 100 14400
kondisi baik
Persentase jalan
lingkungan perdesaan 70 75 1600 80 2000 85 2500 90 3000 95 4000 95 4000 95 17100
terbangun
Program lingkungan sehat
1 04 02 8400 10000 6000 6000 8000 6000 44400 Dinas PU
perumahan
Persentase rumah tangga
93,6 93,6 4000 95 5000 96 5000 97 5000 100 7000 100 5000 100 31000
dengan akses air bersih
Persentase akses rumah
tangga dengan sanitasi 25,93 37,96 400 61,11 1000 84,26 1000 90 1000 100 1000 100 1000 100 5400
baik
Persentase rumah tangga
80 90 4000 100 4000 100 100 8000
dengan jamban layak
Program pengembangan
1 04 03 kapasitas aparatur 50 70 80 80 100 100 480 Dinas PU
keciptakaryaan
Persentase aparatur
keciptakaryaan sektor 100 50 100 70 100 80 100 80 100 100 100 100 100 480
perumahan terlatih
Program penataan
1 04 04 3300 16500 13200 16500 16500 66000 Dinas PU
pemukiman kumuh
Persentase pemukiman
100 95 3300 70 16500 50 13200 25 16500 0 16500 0 66000
kumuh perkotaan

VIII-21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

1 05 Penataan Ruang 2750 8280 8885 3190 4200 4300 30805


Program perencanaan
1 05 01 2250 7800 8400 2700 3700 3800 27850
penataan ruang
Jumlah dokumen RTBL 2 0 2 2000 2 2000 6 4000 Dinas PU
Jumlah dokumen rencana
1 1 500 4 2000 4 2000 4 2000 5 3000 5 3000 24 12500 Dinas PU
rinci tata ruang
Jumlah dokumen SPPIP 1 1500 1 1500 Dinas PU
Jumlah dokumen
2 2000 2 2000 Dinas PU
RP2KPKP
Jumlah dokumen rencana
rinci pembangunan 3 3 150 2 200 3 300 2 200 2 200 3 300 18 1350 Dinas PU
pemukiman
Jumlah dokumen RDTRK 2 1600 3 2100 3 2100 1 500 1 500 1 500 11 7500 BAPPEDA
Program pengendalian
1 05 02 400 350 350 350 350 300 2100 BAPPEDA
pemanfaatan ruang
Persentase kesesuaian
pembangunan dengan 25 200 30 250 40 250 50 250 75 250 95 200 95 1400
perencanaan tata ruang
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 40 50 200 60 100 70 100 80 100 100 100 100 100 100 700
pengendalian ruang
Program pengembangan
1 05 03 30 35 40 50 100 255 Dinas PU
aparatur penataan ruang
Jumlah aparatur penataan
ruang dan bangunan 2 30 2 35 2 40 2 50 4 100 12 255
terlatih
1 05 04 Program pemanfaatan ruang 100 100 100 100 100 100 600 BAPPEDA
Persentase pemahaman
masyarakat terhadap 40 40 50 60 70 80 100 100
pemanfaatan ruang

VIII-22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

1 06 Perencanaan Pembangunan 2050 4900 5430 4350 4970 4550 25350


Program perencanaan
1 06 01 450 600 630 650 670 650 3650 BAPPEDA
pembangunan daerah
Persentase Aspirasi
Masyarakat melalui
Musrenbang yang
30 30 250 40 350 40 350 40 350 40 350 40 350 40 2000
tercakup dalam
dokumen
penganggaran
Persentase penyusunan
dokumen perencanaan
100 100 200 100 250 100 280 100 300 100 320 100 300 100 1650
pembangunan daerah
tepat waktu
Program perencanaan
1 06 02 pembangunan bidang 450 650 650 650 800 800 4000 BAPPEDA
ekonomi
Persentase koordinasi
Perencanaan
100 100 150 100 300 100 300 100 300 100 300 100 300 100 1650
Pembangunan Bid.
Ekonomi
Jumlah dokumen
perencanaan bidang 3 300 3 350 3 350 3 350 4 500 4 500 20 2350
ekonomi
Program perencanaan
1 06 03 pembangunan bidang sosial 850 800 900 900 900 900 5250 BAPPEDA
budaya
Jumlah dokumen
perencanaan bidang 3 350 3 300 3 300 3 300 3 300 5 300 20 1850
sosial budaya
Persentase Koordinasi
100 100 250 100 250 100 300 100 300 100 300 100 300 100 1700
Perencanaan

VIII-23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Pembangunan Bid. Bid.
Sosial Budaya
Persentase partisipasi
masyarakat dalam 100 100 250 100 250 100 300 100 300 100 300 100 300 100 1700
musrenbang
Program perencanaan
pembangunan bidang
1 06 04 150 2650 2700 1900 1950 1950 10300 BAPPEDA
prasarana wilayah dan
sumber daya alam
Jumlah dokumen
perencanaan bidang
3 2400 3 2400 2 1600 2 1600 2 1600 12 9600
prasarana wilayah dan
sumber daya alam
Persentase Koordinasi
Perencanaan 100 100 150 100 250 100 300 100 300 100 350 100 350 100 1700
Pembangunan Bid. Fisik
Program monitoring dan
1 06 05 evaluasi pelaksanaan 100 150 450 150 550 150 1650 BAPPEDA
pembangunan daerah
Jumla dokumen evaluasi
1 200 1 200 2 400
target kinerja RPJMD
Jumlah dokumen evaluasi
1 200 1 200 2 400
target kinerja RPJPD
Jumla dokumen evaluasi
1 100 1 150 1 150 1 150 1 150 1 150 6 850
target kinerja RKPD
Program peningkatan
kapasitas kelembagaan
1 06 06 50 50 100 100 100 100 500 BAPPEDA
perencanaan pembangunan
daerah
Persentase perencana
40 40 60 80 100 100 100 100
berkualitas

VIII-24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 07 Perhubungan 2750 5850 4210 4360 4570 4570 26380
Program pengembangan
Dinas
1 07 01 moda transportasi kota dan 300 300 350 350 400 400 2100
HUBKOMINFO
antarkecamatan
Jumlah transportasi kota
21 26 300 28 300 30 350 32 350 34 400 34 400 34 2100
dan antarkecamatan
Rasio jumlah transportasi
terhadap jumlah 0.08 0.09 0.1 0.1 0.15 0.15
penduduk
Program pembangunan
Dinas
1 07 02 sarana dan prasarana 1700 4200 2200 2000 2000 2000 14100
HUBKOMINFO
perhubungan
Jumlah terminal
1 1 200 1 200 1 200 4 600
kecamatan terbangun
Persentase Beroperasinya
60 100 3000 100 1000 100 1000 100 1000 100 1000 100 7000
Bandara Sekongkang
Persentase Beroperasinya
35 40 1500 80 1000 85 1000 90 1000 100 1000 100 1000 100 6500
Dermaga Labuhan Lalar
Program peningkatan dan Dinas
1 07 03 550 600 700 750 900 900 4400
pengamanan lalulintas HUBKOMINFO
Persentase pemenuhan
50 60 550 70 600 80 700 90 750 100 900 100 900 100 4400
pengamanan lalulintas
Program peningkatan
Dinas
1 07 04 kelaikan pengoperasian 500 700 1000 1000 1000 4200
HUBKOMINFO
kendaraan bermotor
Persentase pemenuhan
peralatan uji kendaraan 45 45 60 500 80 700 100 1000 100 1000 100 1000 100 4200
bermotor
Jumlah kendaraan
700 700 770 850 900 1000 1000 5920
bermotor yang diuji
Program peningkatan Dinas
1 07 05 150 150 160 160 170 170 1030
pelayanan angkutan HUBKOMINFO

VIII-25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumlah awak kendaraan
yang telah diberi
8 24 100 25 100 26 100 27 100 28 100 20 100 158 600
penyuluhan keselamatan
berkendara
Jumlah pemuda pelopor
2 2 50 2 50 2 60 2 60 2 70 2 70 14 430
keamanan berlalu lintas
Program peningkatan Dinas
1 07 06 50 100 100 100 100 100 550
kapasitas aparatur lalulintas HUBKOMINFO
Persentase pemenuhan
aparatur pengatur lalu 40 40 50 60 80 100 100 100
lintas terlatih

1 08 Lingkungan Hidup 16208 27482 33218 39092 47678 31400 156078


Program pengembangan dan
1 08 01 pengelolaan ruang terbuka 4467 8667 9167 9767 11267 1000 5335 BLH
hijau
Persentase pemenuhan
40 40 4467 77 8667 81 9167 86.7 9767 100 11267 100 1000 100 5335
ruang terbuka hijau
1 08 02 Program penataan taman kota 1397 1897 2497 3097 3597 1000 13485 BLH
Persentase taman kota
39 39 1397 53 1897 69 2497 86.1 3097 100 3597 100 1000 100 13485
tertata dengan baik
Program peningkatan sarana
1 08 03 dan prasarana pengelolaan 1189 2489 3789 5089 6389 5000 23945 BLH
persampahan
Persentase pemenuhan
kebutuhan sarana dan
19 19 1189 39 2489 59 3789 79.7 5089 100 6389 100 5000 100 23945
prasarana pengelolaan
persampahan
Program peningkatan
1 08 04 kesadaran masyarakat akan 224 448 784 1008 1344 1000 4808 BLH
pemukiman bersih dan sehat

VIII-26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase masyarakat
tidak buang sampah 17 224 33 448 58 784 75.0 1008 100 1344 100 1000 100 4808
sembarangan
Program pengembangan
1 08 05 pengelolaan persampahan 1000 2200 3400 4600 5000 16200 BLH
terpadu
Persentase pemenuhan
tempat pengolahan
22 1000 48 2200 73.9 3400 100 4600 100 5000 100 16200
sampah terpadu berbasis
masyarakat
Program perlindungan dan
1 08 06 600 1200 1800 2400 3000 1000 10000 BLH
konservasi sumberdaya alam
Persentase sumber mata
20 600 40 1200 60 1800 80.0 2400 100 3000 100 1000 100 10000
air terlindungi baik
Program rehabilitasi lahan
1 08 07 200 400 600 800 1400 1500 4900 BLH
kritis dan pesisir
Persentase luas lahan
14 14 200 29 400 43 600 57.1 800 100 1400 100 1500 100 4900
kritis yang ditangani
Program pelibatan
1 08 08 masyarakat dalam pelestarian 513 3963 5113 6363 7963 6750 30665 BLH
lingkungan hidup
Jumlah kelompok
masyarakat peduli
5 32 27 182 41 282 70.7 482 100 682 100 500 100 2160
pelestarian lingkungan
hidup
Jumlah sekolah yang ikut
4 37 28 237 52 437 76.1 637 100 837 100 500 100 2685
dalam program adiwiyata
Persentase pengendalian
dan pengawasan 33 150 56 250 77.8 350 100 450 100 500 100 1700
kerusakan lingkungan
Persentase pemenuhan
kebutuhan ijin 20 20 50 40 100 60 150 80.0 200 100 250 100 250 100 1000
lingkungan

VIII-27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase pemenuhan
kebutuhan AMDAL 16 16 105 31 205 54 355 77.1 505 100 655 100 500 100 2325

Jumlah Laboratorium
71 2500 79 2750 85.7 3000 100 3500 100 3000 100 14750
Lingkungan
Kualitas Mutu Air 9 89 29 289 49 489 69.7 689 100 989 100 1000 100 3545
Pemenuhan Kajian
Lingkungan Hidup 33 200 50 300 67 400 83.3 500 100 600 100 500 100 2500
Strategis
Program Pengelolaan
1 08 09 8865 9165 9565 10065 11565 10000 59225 BLH
Penerangan Lampu Jalan
Persentase Pemenuhan
77 8865 79 9165 83 9565 87.0 10065 100 11565 100 10000 100 59225
Kebutuhan PJU
Program pengendalian
1 08 10 pencemaran dan perusakan 100 100 100 100 100 100 600 BLH
lingkungan hidup
Persentase pemenuhan
kebutuhan ijin 20 20 60 80 100 100 100 100
lingkungan
Program peningkatan
1 08 11 kapasitas aparatur lingkungan 50 50 100 100 50 50 400 BLH
hidup
Persentase aparatur
60 60 80 100 100 100 100 100
lingkungan hidup terlatih

1 09 Pertanahan 6750 6750 6850 6850 6850 6650 40800


Program penataan,
penguasaan, pemilikan, Sekretariat
1 09 01 450 450 500 500 500 300 2800
penggunaan dan pemanfaatan Daerah
tanah
Persentase penertiban
10 20 200 30 200 40 200 50 200 60 200 60 200 60 1200
tanah Negara

VIII-28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 70 70 50 80 50 90 100 100 100 100 100 100 100 100 500
pengadaan tanah daerah
Program pengadaan tanah Sekretariat
1 09 02 6200 6200 6200 6200 6200 6200 37200
pemerintah daerah Daerah
Persentase pemenuhan
kebutuhan tanah 100 100 6000 100 6000 100 6000 100 6000 100 6000 100 6000 100 36000
pemerintah daerah
Persentase sertifikasi
27 32 200 37 200 42 200 47 200 52 200 52 200 52 1200
tanah pemerintah daerah
Program peningkatan
Sekretariat
1 09 03 kapasitas aparatur pengelola 50 50 100 100 100 100 500
Daerah
pertanahan daerah
Persentase aparatur
70 70 90 100 100 100 100 100
pengadaan tanah terlatih
Program pengembangan Sekretariat
1 09 04 50 50 50 50 50 50 300
sistem informasi pertanahan Daerah
Persentase koordinasi
100 100 100 100 100 100 100 100
pengadaan tanah

Kependudukan dan Catatan


1 10 231 1315 1345 1395 1620 1300 7206
Sipil
Program penataan Dinas
1 10 01 131 1215 1245 1295 1520 1200 6606
administrasi kependudukan DUKCAPIL
Persentase kepemilikan
e-KTP terhadap wajib 85 100 68 100 1135 100 1155 100 1195 100 1400 100 1000 100 5953
KTP
Persentase penduduk 0 –
18 tahun memiliki akta 80 80 63 83 80 85 90 88 100 90 120 90 200 90 653
kelahiran
Program peningkatan
Dinas
1 10 02 pelayanan public 100 100 100 100 100 100 600
DUKCAPIL
kependudukan

VIII-29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Indeks kepuasan
masyarakat (IKM) bidang 70 72 100 73 100 74 100 75 100 75 100 75 100 75 600
kependudukan

Pemberdayaan Perempuan
1 11 258 340 500 505 525 500 2630
dan Perlindungan Anak
Program peningkatan peran
1 11 01 serta perempuan dalam 30 35 35 35 30 165 Kantor P3AKB
pembangunan
Persentase perempuan
dalam pemerintahan 10 30 15 35 15 35 20 35 20 30 20 165
daerah
Program peningkatan kualitas
1 11 02 hidup dan perlindungan 90 100 105 110 120 90 617 Kantor P3AKB
perempuan
Persentase penanganan
100 50 100 50 100 50 100 50 100 55 100 60 100 315
kasus KDRT perempuan
Persentase perempuan
yang mendapatkan
30 40 35 50 50 55 60 60 70 65 85 30 85 302
pengetahuan dan
ketrampilan
Program peningkatan kualitas
1 11 03 18 45 45 45 50 30 233 Kantor P3AKB
hidup dan perlindungan anak
Persentase penanganan
50 100 18 100 25 100 25 100 25 100 25 100 30 100 148
kasus KDRT anak
Jumlah kelurahan layak
1 20 2 20 2 20 2 25 7 85
anak
Program penguatan
1 11 04 kelembagaan perempuan dan 50 65 65 65 70 100 415 Kantor P3AKB
anak
Jumlah
lembaga/kelompok
1 1 50 1 65 1 65 1 65 1 70 1 100 7 415
masyarakat peduli
perempuan dan anak
VIII-30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase lembaga
pemberdayaan 30 30 40 50 65 75 85 85
perempuan aktif
Program peningkatan sarana
1 11 05 dan prasarana pemberdayaan 100 100 250 250 250 250 1200 Kantor P3AKB
perempuan
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana
80 80 90 100 100 100 100 100
pemberdayaan
perempuan

Keluarga Berencana dan


1 12 400 470 465 470 480 505 2790
Keluarga Sejahtera
1 12 01 Program keluarga berencana 55 110 85 75 65 75 465 Kantor P3AKB
Persentase pasangan usia
84,45 85 35 85 35 85 35 85 35 85 35 85 25 85 200
subur peserta KB aktif
Jumlah petugas PLKB PNS 20 5 20 15 75 10 50 8 40 6 30 6 50 70 265
Persentase pemenuhan
100 100 100 100 100 100 100 100
alat kontrasepsi
Program pelayanan
1 12 02 130 130 135 135 140 150 820 Kantor P3AKB
kontrasepsi
Persentase pemenuhan
kebutuhan alat 100 100 95 100 95 100 95 100 95 100 95 100 100 100 575
kontrasepsi
Persentase peningkatan
capaian peserta KB baru 19,53 30 35 40 35 50 40 60 40 65 45 65 50 65 245
dan KB aktif MKJP
Program bina keluarga
1 12 03 115 130 145 160 175 180 905 Kantor P3AKB
sejahtera
Persentase keluarga pra
12,43 11,50 75 10 80 8,5 85 6,7 90 5 100 5 100 5 530
sejahtera
Persentase pendewasaan
1,23 <1 40 <1 50 <1 60 <1 70 <1 75 <1 80 <1 375
usia perkawinan
VIII-31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program peningkatan
1 12 04 100 100 100 100 100 100 600 Kantor P3AKB
kapasitas penyuluh KB dan KS
Persentase penyuluh
60 60 80 100 100 100 100 100
KB/KS terampil

1 13 Sosial 400 400 550 550 450 450 2800


Program peningkatan sarana Dinas
1 13 01 dan prasarana kelembagaan 100 100 100 100 100 100 600 SOSNAKER
kesejahteraan sosial TRANS
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 50 50 60 70 80 90 100 100
lembaga sosial
Program peningkatan akses Dinas
1 13 02 perlindungan sosial 50 50 50 50 50 50 300 SOSNAKER
masyarakat miskin dan PMKS TRANS
Persentase cakupan
layanan akses 80 80 90 100 100 100 100 100
perlindungan sosial
Program pemberdayaan fakir Dinas
1 13 03 miskin, komunitas adat 100 100 150 150 150 150 800 SOSNAKER
terpencil dan PMKS TRANS
Persentase pemahaman
masyarakat miskin
80 80 50 90 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 500
terhadap perlindungan
sosial
Persentase kelompok
usaha bersama (KuBe)
30 30 50 40 50 50 50 60 50 70 50 80 50 80 300
masyarakat miskin dan
PMKS aktif
Program pemberdayaan Dinas
1 13 04 kelembagaan kesejahteraan 100 100 200 200 100 100 800 SOSNAKER
sosial TRANS

VIII-32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase kelembagaan 100 50
80 80 50 90 50 100 100 100 100 100 50 100 400
kesejahteraan sosial aktif
Persentase pendamping 100 50
kesejahteraan sosial 80 80 50 90 50 100 100 100 100 100 50 100 400
terlatih
Program peningkatan akses Dinas
1 13 05 modal usaha ekonomi 50 50 50 50 50 50 300 SOSNAKER
masyarakat miskin TRANS
Persentase kelompok
usaha ekonomi (KuBe)
masyarakat miskin dan 30 30 40 50 60 70 80 80
PMKS yang mendapatkan
akses modal perbankan

1 14 Ketenagakerjaan 3040 4291 4377 5592 6547 6110 26957


Dinas
Program peningkatan kualitas
1 14 01 2198 3284 3150 4100 4800 4400 18932 SOSNAKER
dan produktivitas tenaga kerja
TRANS
Persentase pemenuhan
kebutuhan fasilitas balai 30 40 100 50 100 60 100 80 200 100 200 100 300 100 1000
latihan kerja (BLK)
Jumlah tenaga instruktur
2 100 5 250 2 100 2 100 2 100 2 100 15 750
BLK terlatih
Jumlah pencari kerja
mengikuti pelatihan
84 516 1998 610 2934 750 2950 900 3800 1350 4500 1000 4000 5126 17182
ketrampilan di BLK
(orang)
Dinas
Program peningkatan
1 14 02 260 425 590 850 1110 1100 4335 SOSNAKER
kesempatan kerja
TRANS
Jumlah peserta pelatihan
20 200 35 350 50 500 75 750 100 1000 100 1000 380 3800
kewirausahaan

VIII-33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase penyediaan
100 100 60 100 75 100 90 100 100 100 110 100 100 100 535
informasi bursa kerja
Dinas
Program perlindungan
1 14 03 532 532 537 542 537 510 3190 SOSNAKER
lembaga ketenagakerjaan
TRANS
Persentase penanganan
perselisihan hubungan 30 40 10 50 10 65 15 85 20 100 15 100 30 100 100
industrial
Jumlah perusahaan yang
ikut dalam jaminan sosial 163 163 82 163 82 163 82 163 82 163 82 163 80 163 490
ketenagakerjaan
Jumlah lembaga penyalur
44 44 440 44 440 44 440 44 440 44 440 44 400 44 2600
tenaga kerja yang dibina
Program peningkatan Dinas
1 14 04 kapasitas tenaga pelatih dan 50 50 100 100 100 100 500 SOSNAKER
instruktur TRANS
Persentase pemenuhan
30 30 50 60 80 100 100 100
instruktur terlatih

Koperasi dan Usaha Kecil


1 15 2097 2332 2367 2397 2447 2135 13677
Menengah
Program peningkatan kualitas Dinas
1 15 01 kelembagaan koperasi dan 400 435 470 500 550 450 2705 PERINDAGKOP
UMKM UMKM
Persentase koperasi aktif 30 45 100 50 110 55 120 60 150 65 175 65 100 65 655
Jumlah Koperasi
10 15 50 20 75 20 100 20 100 35 125 20 100 120 550
Berkualitas
Jumlah KSP/USP yang
40 20 150 20 150 20 150 20 150 20 150 20 150 120 900
sehat
Jumlah Peningkatan
200 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 300 600
Kualifikasi UMKM

VIII-34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Dinas
Program pembinaan pelaku
1 15 02 325 525 525 525 525 525 2950 PERINDAGKOP
usaha koperasi dan UMKM
UMKM
Jumlah Pengurus /
Pengelolah Koperasi yang 40 40 100 40 100 40 100 40 100 40 100 50 100 250 600
dilatih
Jumlah Pelaku UMKM
100 30 200 50 400 50 400 50 400 50 400 50 400 280 2200
yang dilatih
Persentase pengawasan
dan pemeriksaan 0 100 25 100 25 100 25 100 25 100 25 100 25 100 150
kepatuhan Koperasi
Dinas
Program pembinaan
1 15 03 105 105 105 105 105 150 675 PERINDAGKOP
wirausaha baru
UMKM
Jumlah Koperasi Syariah
10 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 50 24 75
yang berbadan Hukum
Jumlah Penumbuhan
1.000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 600 600
Wirausaha Baru
Program peningkatan
Dinas
dukungan dan akses
1 15 04 1267 1267 1267 1267 1267 1010 7347 PERINDAGKOP
permodalan koperasi dan
UMKM
UMKM
Jumlah koperasi yang
mendapatkan akses 0 5 7 5 7 5 7 5 7 5 7 5 10 30 47
permodalan
Jumlah UMKM yang
mendapatkan akses 0 420 1260 420 1260 420 1260 420 1260 420 1260 400 1000 2.500 7300
permodalan

1 16 Penanaman Modal 550 750 850 1000 1150 2850 15620


Program Peningkatan Daya
1 16 01 150 200 250 300 100 1000 BPM PPT
Saing Penanaman Modal
Inplementasi SPIPISE 65% 150 75% 200 85% 250 95% 300 100% 100 100% 1000

VIII-35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program Peningkatan
1 16 02 Promosi dan Kerjasama 350 450 550 620 700 600 3270 BPM PPT
Investasi
Jumlah Kerjasama
1 150 2 200 2 250 2 270 7 300 3 200 17 1370
Investasi Daerah
Jumlah Promosi Potensi
2 kl 200 2 kl 250 2 kl 300 3 kl 350 9 kl 400 3 400 21 1900
Unggulan Daerah
Program Pengendalian dan
1 16 03 200 250 300 350 400 200 1700 BPM PPT
Pengawasan Investasi Daerah
Jumlah Kerjasama
Investasi yang 1 200 2 250 2 300 2 350 7 400 3 200 17 1700
direalisasikan
Program Penyiapan Potensi
1 16 04 100 250 300 350 400 300 1700 BPM PPT
Sumber Daya Daerah
Jumlah Kajian Potensi
1 100 2 250 2 300 2 350 7 400 3 300 17 1700
Unggulan Daerah
Program Pengadaan Sarana
1 16 05 dan Prasarana Perijinan 100 150 200 250 300 300 1300 BPM PPT
Terpadu
Persentase Pemunuhan
Kebutuhan Fasilitas
60% 100 70% 150 80% 200 90% 250 100% 300 100 300 100 1300
Pelayanan Perizinan
Terpadu
Program Pendidikan dan
1 16 06 Pelatihan Aparatur Pelayanan 100 150 200 250 300 300 1300 BPM PPT
Terpadu
Persentase Aparatur
Pelayanan Terpadu 60% 100 70% 150 80% 200 90% 250 100% 300 100 300 100 1300
Terlatih
Program Peningkatan Mutu
1 16 07 450 600 700 800 950 850 4350 BPM PPT
Pelayanan Perijinan

VIII-36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
IKM pelayanan perijinan 72 200 74 250 76 250 80 250 85 300 85 300 85 1550
Persentase koordinasi
100 150 100 200 100 250 100 300 100 350 100 250 100 1500
SKPD teknis
Persentase pemenuhan
kebutuhan SOP 80 100 85 150 90 200 95 250 100 300 100 300 100 1300
pelayanan perijinan
Program penyebarluasan
1 16 08 50 50 50 100 100 100 450 BPM PPT
informasi perijinan terpadu
Persentase pemahaman
masyarakat akan aturan 70 70 90 100 100 100 100 100
perijinan
Program peningkatan iklim
1 16 09 50 100 100 100 100 100 550 BPM PPT
investai dan realisasi investasi
Persentase pemenuhan
50 50 60 80 100 100 100 100
aturan penanaman modal

1 17 Kebudayaan 1650 3500 2350 3650 3950 3450 18550


Program pengembangan nilai Dinas
1 17 01 1200 100 1100 1200 1200 4800
budaya DIKBUDPORA
Persentase aktualisasi
adat budaya daerah
40 40 40 200 50 100 70 100 90 200 90 200 90 800
dalam kehidupan
bermasyarakat
Jumlah fasilitas
pengembangan seni dan 3 1 1000 1 1000 1 1000 1 1000 7 4000
budaya daerah
Program pengelolaan Dinas
1 17 02 50 100 200 200 200 200 950
kekayaan budaya DIKBUDPORA
Jumlah situs budaya lokal
1 50 1 100 1 200 2 200 1 200 1 200 7 950
daerah yang dipelihara

VIII-37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Dinas
Program pengelolaan
1 17 03 1600 2200 2050 2350 2550 2050 12800 DIKBUDPORA &
keragaman budaya
PAREKRAF
Jumlah kelompok seni
Dinas
dan budaya daerah yang 14 17 1600 20 2000 25 2000 28 2300 30 2500 20 2000 154 12400
PAREKRAF
dibina
Jumlah kelompok seni
Dinas
budaya daerah tingkat 23 200 2 50 2 50 2 50 2 50 31 400
DIKBUDPORA
sekolah yang dibina

1 18 Kepemudaan dan Olah Raga 676 2811 3018 4236 3488 3900 18729
Program pengembangan Dinas
1 18 01 200 200 200 200 200 1000
kebijakan pemuda DIKBUDPORA
Jumlah pelatihan
pengembangan potensi 2 200 2 200 2 200 2 200 2 200 10 1000
kepemudaan
Program peningkatan peran
Dinas
1 18 02 serta kepemudaan dalam 170 220 270 300 300 1260
DIKBUDPORA
pembangunan
Persentase pemuda yang
mendapatkan pendidikan 43 50 170 70 220 90 270 100 300 100 300 100 1260
dan pelatihan
Program pengembangan
Dinas
1 18 03 kebijakan dan manajemen 100 300 250 300 350 300 1600
DIKBUDPORA
olah raga
Dokumen kebijakan
1 100 100
pengembangan olah raga
Persentase club olah raga
100 100 100 100 200 100 250 100 300 100 350 100 300 100 1500
daerah aktif
Program pembinaan dan Dinas
1 18 04 326 491 648 766 938 1200 4369
pemasyarakatan olah raga DIKBUDPORA
Jumlah kompetisi olah
10 10 100 10 200 10 300 10 350 10 400 10 500 60 1850
raga

VIII-38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumlah olahragawan
38 33 198 38 228 44 264 53 318 71 426 80 500 319 1934
berbakat daerah (org)
Jumlah prestasi olah raga 5 4 28 9 63 12 84 14 98 16 112 18 200 73 585
Program peningkatan sarana Dinas
1 18 05 100 1500 1500 2450 1450 1500 9000
dan prasarana olah raga DIKBUDPORA
Jumlah fasilitas olah raga 4 1 1000 1 1000 2 2000 1 1000 1 1000 10 6000
Persentase pemenuhan
20 20 100 25 500 35 500 40 450 60 450 60 500 60 3000
fasilitas GOR Maga Parang
Program penguatan Dinas
1 18 06 50 50 100 100 100 200 600
kelembagaan pemuda DIKBUDPORA
Persentase organisasi
20 20 100 25 100 50 100 70 150 90 150 100 200 100 900
kepemudaan aktif
Program peningkatan sarana
Dinas
1 18 07 dan prasarana pemberdayaan 100 100 100 150 150 200 900
DIKBUDPORA
pemuda
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 20 20 100 25 100 50 100 70 150 90 150 100 200 100 900
pemberdayaan pemuda

Kesatuan Bangsa dan Politik


1 19 1974 3205 4060 4955 6015 5600 25306
Dalam Negeri
Program peningkatan Kantor SAT POL
1 19 01 64 100 120 140 180 200 804
supremasi hukum daerah PP
Persentase tindaklanjut
penanganan pelanggaran 80 82 85 85 90 90 90 90
hukum daerah
Kantor
Program pengembangan
1 19 02 232 300 350 400 450 500 2232 KESBANGPOL
wawasan kebangsaan
DAGRI
Persentase toleransi dan
kerukunan umat 100 100 100 100 100 100 100 100
beragama

VIII-39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase konflik
0 0 0 0 0 0 0 0
horizontal
Persentase kesadaran
masyarakat akan nilai- 100 100 100 100 100 100 100 100
nilai luhur budaya bangsa
Persentase rasa
solidaritas dan ikatan 100 100 100 100 100 100 100 100
sosial dalam masyarakat
Program kemitraan Kantor
1 19 03 pengembangan wawasan 245 290 335 380 400 1650 KESBANGPOL
kebangsaan DAGRI
Persentase koordinasi
pembinaan FKDM, FKUB,
100 120 100 140 100 160 100 180 100 200 100 800
dan forum wawasan
kebangsaan lainnya
Persentase pemantauan
orang asing dan
100 125 100 150 100 175 100 200 100 200 100 850
organisasi masyarakat
asing
Kantor
Program pendidikan politik
1 19 04 110 210 325 450 555 600 2250 KESBANGPOL
masyarakat
DAGRI
Persentase penggunaan
hak pilih masyarakat
100 100 35 100 50 100 75 100 100 100 125 100 200 100 585
dalam pilkada dan
pemilihan umum
Persentase fasilitasi
pendidikan politik
100 100 56 100 60 100 75 100 100 100 125 100 150 100 566
orsospol, ormas, tomas,
toda, towan dan LSM
Persentase verifikasi
bantuan keuangan partai 100 100 19 100 50 100 75 100 100 100 130 100 150 100 5244
politik

VIII-40
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase pelaksanaan
bintek kelembagaan 100 50 100 100 100 150 100 175 100 100 100 575
orpol, ormas dan LSM
Program peningkatan peran Kantor
1 19 05 serta masyarakat dalam 33 150 195 230 275 300 1183 KESBANGPOL
pemeliharaan kantibmas DAGRI
Persentase penanganan
konflik sosial dalam 100 100 33 100 100 100 125 100 150 100 175 100 200 100 783
masyarakat
Persentase satuan
keamanan lingkungan
50 50 100 50 100 70 100 80 100 100 100 100 100 400
masyarakat
(POSKAMLING) aktif
Program pemberantasan Kantor SAT POL
1 19 06 65 100 135 150 200 200 850
penyakit masyarakat PP
Jumlah kasus penyakit
masyarakat (minuman
keras, narkoba, prostitusi, 117 90 75 70 65 54 50 50
perjudian, dan
sebagainya)
Kantor SAT POL
Program peningkatan
PP &
1 19 07 keamanan dan kenyamanan 1310 1500 1925 2350 2875 2400 12357
KESBANGPOL
lingkungan
DAGRI
Persentase pemenuhan
Kantor SAT POL
tenaga pengendali 40 40 1064 50 1200 60 1600 75 2000 85 2500 85 2000 85 10364
PP
tibumtranmas
Persentase penanganan
Kantor SAT POL
gangguan keamanan dan 100 100 100 100 100 100 100 100
PP
kenyamanan lingkungan
Persentase deteksi dini Kantor
persoalan daerah 100 100 246 100 300 100 325 100 350 100 375 100 400 100 1993 KESBANGPOL
DAGRI
Program peningkatan Kantor SAT POL
1 19 08 60 200 220 400 600 500 1980
kapasitas sumber daya PP
VIII-41
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
aparatur ketertiban
lingkungan
Persentase jumlah
5,70 5,70 15 45 80 90 90 90
aparatur Pol PP terlatih
Program peningkatan sarana Kantor SAT POL
1 19 09 100 400 500 500 500 500 2000
dan prasarana aparatur PP
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 70 70 100 80 400 90 500 100 500 100 500 100 500 100 2500
ketertiban lingkungan

Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan,
1 20 50638.97 59388.25 65573.33 72705.85 79569.8 90960 524792.6
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
Persandian
Program penanganan Inspektorat
1 20 01 696.4 770 880 980 1080 1100 10457.8
pengaduan masyarakat Daerah
Persentase pengaduan
masyarakat yang
mengarah kepada 65 65 65,55 70 70 75 80 80 80 85 80 85 100 85 475,55
kerugian daerah/Negara
yang ditindaklanjuti
Jumlah temuan
penyalahgunaan 34 34 630,85 34 700 34 800 34 900 34 1.000 34 1000 34 5.030,85
anggaran pembangunan
Program peningkatan
profesionalisme tenaga Inspektorat
1 20 02 1263.423 1450 1600 1700 2.000 1100 9063.423
pemeriksa dan aparatur Daerah
pengawasan
Persentase pemenuhan
kebutuhan tenaga
21 45 563,423 73,33 700 81,67 800 90 900 100 1.000 100 1000 100 4.963,423
pemeriksa dan aparatur
pengawasan

VIII-42
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumlah APIP yang
20 20 700 40 750 40 800 40 900 40 1.000 40 1000 100 5.000
mengikuti diklat (orang)
Program peningkatan sarana Inspektorat
1 20 03 100 100 100 100 100 100 600
dan prasarana aparatur Daerah
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 80 80 90 100 100 100 100 100
pemeriksaan
Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan Inspektorat
1 20 04 50 50 100 100 100 100 500
pengendalian pelaksanaan Daerah
kebijakan kepala daerah
Persentase tindaklanjut
100 100 100 100 100 100 100 100
LHP
Program peningkatan
Sekretariat
1 20 05 pemahaman dan pengamalan 65.2 131 148 150 155 160 809.2
Daerah
nilai-nilai agama
Jumlah sekolah yang
melaksanakan mentoring 2 6 5 2 6 5 8 5 10 3 15 7 50 30 94
agama islam
Persentase aparatur yang
melaksanakan sholat 30 65 5 70 5 75 5 80 5 85 5 85 10 85 35
zuhur berjamaah
Persentase pelaksanaan
pembinaan mental
100 100 54 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 554
spiritual mahasiswa di
luar daerah
Program peningkatan
Sekretariat
1 20 06 pendidikan agama dan 974 1050 1050 1050 1050 1050 6224
Daerah
keagamaan
Rasio jumlah guru ngaji
1/1000 1/1000 6/1000 7/1000 8/1000 9/1000 10/1000 10/1000
per 1000 penduduk
Persentase perayaan hari
100 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 300
besar islam

VIII-43
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase
penyelenggaraan 100 100 924 100 1.000 100 1.000 100 1.000 100 1.000 100 1000 100 5.924
MTQ/STQ
Program pengembangan Sekretariat
1 20 07 826 1350 1350 1350 1375 1100 7351
lembaga keagamaan Daerah
Jumlah pondok pesantren
9 1 200 9 350 9 350 9 350 9 350 9 300 9 1900
yang dibina
Jumlah lembaga khotib
300 60 150 60 150 60 150 60 150 60 100 240 700
dan da’I yang dibina
Jumlah TPQ yang dibina 287 60 113 60 150 60 150 60 150 60 150 60 100 300 813
Jumlah guru ngaji
553 100 113 100 150 100 150 100 150 153 175 153 100 553 838
tradisional yang dibina
Jumlah lembaga hukum
1.420 100 150 250 300 250 300 250 300 250 300 250 300 1.100 1650
masjid yang dibina
Persentase pembinaan
100 100 250 100 250 100 250 100 250 100 250 100 200 100 1450
LPTQ
Persentase majelis taklim
30 30 50 50 65 75 85 85
aktif
Program peningkatan
Sekretariat
1 20 08 pelayanan kehidupan 270 300 350 400 450 400 2170
Daerah
beragama
Indeks kepuasan
pelayanan jamaah haji 75 80 270 80 300 85 350 90 400 90 450 90 400 90 2170
daerah
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 80 80 90 100 100 100 100 100
standar rumah ibadah
Program Peningkatan peran
sosial keagamaan dalam Sekretariat
1 20 09 182 250 250 250 250 250 1232
pembinaan sumberdaya Daerah
manusia
Persentase fasilitasi
100 100 182 100 250 100 250 100 250 100 250 100 250 100 1232
peran sosial keagamaan

VIII-44
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
dalam pembinaan
sumberdaya manusia
Program peningkatan
Sekretariat
1 20 10 koordinasi kesejahteraan 81 145 145 145 145 150 295
Daerah
rakyat
Persentase koordinasi
100 100 81 100 145 100 145 100 145 100 145 100 150 100 295
kesejahteraan rakyat
Program peningkatan sarana
1 20 11 dan prasarana 126.5 150 200 250 300 300 1326.5 BPBD
penanggulangan bencana
Persentase pemenuhan
kebutuhan sarana 25 30 126,5 35 150 40 200 45 250 50 300 70 300 70 1326.5
penanggulangan bencana
Program peningkatan
1 20 12 16.3 30 50 55 100 100 351.3 BPBD
kesiapsiagaan bencana
Jumlah kegiatan
sosialisasi kesiapsiagaan 2 2 16,3 2 30 4 50 4 55 8 100 8 100 20 351.3
bencana
Program pengembangan
1 20 13 110 150 175 200 250 300 1185 BPBD
kewaspadaan dini bencana
Persentase pemenuhan
kebutuhan peralatan
50 52 110 55 150 57 175 60 200 62 250 90 300 90 1185
kewaspadaan dini
bencana
Persentase pemahaman
masyarakat akan 70 70 80 90 100 100 100 100
peringatan dini bencana
Program penanganan tanggap
1 20 14 200 215 220 225 230 300 1390 BPBD
darurat
Persentase cakupan
pelayanan penanganan 70 70 200 80 215 100 220 100 225 100 230 100 300 100 1390
bencana
Persentase bantuan
100 100 100 100 100 100 100 100
korban bencana ditangani

VIII-45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program pendidikan dan
1 20 15 157.175 160 165 170 175 200 1027.175 BPBD
pelatihan aparatur bencana
Persentase aparatur
penanganan bencana 80 80 157,175 100 160 100 165 100 170 100 175 100 200 100 1027.175
terlatih
Program peningkatan
1 20 16 keseiagaan dan pencegahan 2400 2450 2560 1565 1575 2100 12650 BPBD
bahaya kebakaran
Jumlah mobil pemadam
2 2 2400 2 2400 2 2500 1 1500 1 1500 1 2000 8 12300
kebakaran (unit)
Persentase tenaga
aparatur kebakaran 30 30 - 12 50 42 60 42 65 42 75 70 100 70 350
terlatih
Persentase cakupan
pelayanan kebakaran 100 100 100 100 100 100 100 90
daerah
Waktu tanggap daerah
wilayah manajemen 55 55 55 50 50 45 30 30
kebakaran (menit)
Program penataan organisasi Sekreatariat
1 20 17 127 115 115 115 115 200 487
perangkat daerah Daerah
Persentase efektivitas
100 100 50 100 50 100 50 100 50 100 50 100 100 100 350
kinerja SKPD
Jumlah SKPD yang
melakukan ANJAB dan 3 4 57 5 65 5 65 5 65 5 65 5 100 32 137
ABK
Program peningkatan Sekreatariat
1 20 18 95 145 150 155 155 200 925
pelayanan publik Daerah
Persentase SKPD yang
50 50 65 65 75 75 75 85 75 100 75 100 100 100 455
telah menyusun SPM
Persentase SKPD yang
telah menyusun SOP 50 50 30 65 35 75 35 85 40 100 40 100 50 100 230
pelayanan

VIII-46
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumla SKPD yang
1 2 35 2 40 2 40 2 40 5 50 15 240
menerapkan IKM
Program pengembangan
1 20 19 1678 1240 2520 2544 2588 3000 13570 BK DIKLAT
sumberdaya aparatur
Persentase Diklat
100 100 100 100 100 100 100 100
prajabatan
Persentase Diklat PIM IV 21 22,22 41,60 60,98 80,36 100 100 100
Persentase Dilakt PIM III 59,17 61,67 70,83 80 100 100 100 100
Persentase Diklat PIM II 37,93 41,38 55,17 68,97 86,21 100 100 100
Jumlah Diklat teknis
- - 1 2 3 4 4 10
fungsional
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 50 50 70 90 100 100 100 100
diklat aparatur
Program penataan pola karier
1 20 20 650 1000 1500 1500 1500 2000 8150 BK DIKLAT
aparatur
Persentase mutasi
aparatur berdasarkan
100 100 100 100 100 100 100 100
profesionalitas dan
kinerja aparatur
Seleksi terbuka Eselon II Eselon II Eselon II Eselon II Eselon II
- Eselon II Eselon II
& III & III & III & III & III
Persentase aparatur yang
10 20 35 50 50 50
mengikuti uji kompetensi
Persentase pengisian
81,82 90 90 90 90 100 100 100
jabatan structural
Program pengembangan
1 20 21 450 1600 1000 1000 1000 1000 6050 BK DIKLAT
aparatur
Persentase aparatur PNS
daerah terhadap jumlah 2,72 2,79 2,87 2,94 3,02 3,09 3,09
penduduk

VIII-47
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase pemenuhan
69,81 69,81 70 74 77,5 80 80 80
jumlah aparatur
Program pembinaan dan
1 20 22 750 900 1.000 750 700 900 5000 BK DIKLAT
kesejahteraan apartur
Persentase disiplin kerja
94,62 94,62 95,86 96,55 97,24 98,62 98,62 98,62
aparatur
Persentase pemahaman
aparatur atas peraturan
80 80 85 90 95 100 100 100
dan administrasi
kepegawaian
Persentase pemenuhan
aturan kepegawaian 70 70 80 90 100 100 100 100
sesuai dengan kebutuhan
Program pengembangan
Sekretariat
1 20 23 komunikasi informasi dan 141.99 170.4 204.5 245.4 294.4 300 1356.69
Daerah
media masa
Persentase peliputan
100 100 141,99 100 170,4 100 204,5 100 245,4 100 294,4 100 300 100 1356.69
kegiatan KDH/WKD
Program peningkatan Sekretariat
1 20 24 640.75 768.9 922.7 1107 1328 1000 5767.35
kerjasama media masa Daerah
Jumlah media masa yang
melakukan kerjasama
13 14 640,75 16 768,9 16 922,7 16 1.107 16 1.328 16 16
dengan pemerintah
daerah
Program peningkatan Sekretariat
1 20 25 115.5 138.6 166.4 199.7 239.7 300 1159.9
keterbukaan informasi publik Daerah
Persentase tindaklanjut
100 100 100 100 100 100 100 100
pengaduan masyarakat
Persentase pengelolaan
pengaduan masyarakat
100 100 100 100 100 100 100 100
berbasis teknologi
komunikasi informasi
Persentase SKPD yang
100 100 100 100 100 100 100 100
melaksanakan KIP

VIII-48
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase pengelolaan
unit khusus pengaduan 100 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat
Program keprotokolan Kepala Sekretariat
1 20 26 334.23 401 481.2 577.5 693 700 2186.93
Daerah/Wakil Kepala Daerah Daerah
Persentase pelayanan
100 100 100 100 100 100 100 100
keprotokolan KDH/WKD
Program peningkatan
1 20 27 1012 1035 1035 1035 1035 1100 6252 Dinas PPKD
pengelolaan keuangan daerah
Opini BPK WTP WTP 749 WTP 760 WTP 760 WTP 760 WTP 760 WTP 700 WTP 4489
Persentase penerapan
100 100 105 100 110 100 110 100 110 100 110 100 200 100 745
SIMDA keuangan
Persentase penyelesaian
100 100 158 100 165 100 165 100 165 100 165 100 200 100 1018
kerugian Negara/daerah
Program peningkatan sistem
1 20 28 1460.4 1480 1480 1480 1480 1600 8980.4 Dinas PPKD
penganggaran daerah
Persentase penyusunan
100 100 1.386 100 1.400 100 1.400 100 1.400 100 1.400 100 1500 100 8486
APBD tepat waktu
Persentase penyusunan
100 100 74,4 100 80 100 80 100 80 100 80 100 100 100 494,4
RKA SKPD tepat waktu
Program peningkatan dan
1 20 29 pengembangan pengelolaan 1815 1830 1830 1830 1830 1150 10285 Dinas PPKD
pendapatan daerah
Persentase kemandirian
7 7,78 1.144 9,02 1.150 10,58 1.150 12,54 1.150 15 1.150 15 2000 15 7744
keuangan daerah
Persentase pembinaan
pengelolaan penerimaan
100 100 671 100 680 100 680 100 680 100 680 100 700 100 4091
pendapatan daerah di
SKPD
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 70 70 300 80 300 90 250 100 250 100 250 100 250 100 1600
pengelolaan pendapatan

VIII-49
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program peningkatan
kerjasama optimalisasi
1 20 30 568 590 600 610 620 700 3688 Dinas PPKD
penerimaan pendapatan
daerah
Jumlah kerjasama hibah
1 1 368 1 370 1 370 2 370 2 370 2 400 10 2248
daerah
Persentase penerimaan
pendapatan daerah di 100 100 200 100 220 100 230 100 240 100 250 100 300 100 1440
desa/kelurahan
Program peningkatan dan
1 20 31 pengembangan akuntasi 1149.7 1210 1260 1310 1360 1300 7589.7 Dinas PPKD
pengelolaan keuangan daerah
Persentase penyusunan
LPJ kepala daerah tepat 100 100 657 100 660 100 660 100 660 100 660 100 600 100 3897
waktu
Persentase penyusuan
laporan keuangan SKPD 100 100 42,7 100 50 100 50 100 50 100 50 100 100 100 342,7
tepat waktu
Persentase pengelolaan
akuntansi keuangan 100 100 450 100 500 100 550 100 600 100 650 100 600 100 2850
daerah berbasis accrual
Program peningkatan
1 20 32 pengelolaan perbendaharaan 237 270 270 270 270 300 1617 Dinas PPKD
daerah
Persentase pengelolaan
gaji PNSD secara cermat 100 100 76 100 85 100 85 100 85 100 85 100 100 100 516
dan tepat waktu
Persentase penyusunan
laporan realisasi dan arus 100 100 111 100 125 100 125 100 125 100 125 100 100 100 711
kas tepat waktu
Persentase pelayanan
penerbitan dan
penatausahaan SP2D 100 100 50 100 60 100 60 100 60 100 60 100 100 100 390
secara cermat dan tepat
waktu
VIII-50
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program pendidikan dan
1 20 33 pelatihan aparatur 300 320 330 340 350 350 1990 Dinas PPKD
pengelolaan keuangan daerah
Persentase aparatur
pengelola keuangan 100 100 300 100 320 100 330 100 340 100 350 100 350 100 1990
daerah yang dilatih
Program peningkatan Sekretariat
1 20 34 1960 2500 2100 2200 2300 2500 113560
pengelolaan aset daerah Daerah
Persentase aset yang
dikelola berbasis sistem
100 100 100 100 100 100 100 100
informasi manajemen
aset
Jumlah kerjasama
11 13 15 15 20 20 20 20
pengelolaan aset
Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Program pendidikan dan
Sekretariat
1 20 35 pelatihan aparatur 280 200 200 200 200 200 1280
Daerah
pengelolaan aset daerah
Jumlah aparatur
pengelola aset daerah 76 76 70 76 76 76 76 76
yang dilatih
Persentase pemenuhan
aparatur pengelola aset 100 100 100 100 100 100 100 100
daerah
Persentase
penyalahgunaan
0 0 0 0 0 0 0 0
kewenangan oleh
aparatur aset daerah
Program pengembangan Sekretariat
1 20 36 350 370 370 400 420 500 2410
produk hukum daerah Daerah
Jumlah Peraturan Daerah 9 26 30 32 35 40 40 172
Jumlah Peraturan Bupati 52 55 60 65 72 80 80 384

VIII-51
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumlah surat keputusan
2.042 2.100 2.200 2.250 2.300 2.400 2.400 13.292
Bupati
Persentase produk
hukum daerah terhadap 80 84 88 90 93 95 95 530
kebutuhan daerah
Program peningkatan
Sekretariat
1 20 37 pemahaman hukum 50 75 100 130 150 150 605
Daerah
masyarakat
Jumlah desa sadar hukum 22 29 36 43 50 57 57 57
Persentase desa sadar
38,59 50,87 63,15 75,43 87,71 100 100 100
hukum
Program pendampingan Sekretariat
1 20 38 29.5 150 200 225 250 250 1104.5
hukum pemerintah daerah Daerah
Persentase
pendampingan hukum 100 100 100 100 100 100 100 100
pemerintah daerah
Program pengawasan dan
Sekretariat
1 20 39 pengendalian barang 75 86.25 99.18 114 131 150 755.43
Daerah
bersubsidi
Persentase pelaksanaan
usaha barang bersubsidi 100 100 100 100 100 100 100 100
yang diawasi
Program peningkatan
kapasitas BUMD, koperasi dan Sekretariat
1 20 40 60 69 79.35 91.25 105 100 504.6
LKM serta pelaku usaha Daerah
lainnya
Persentase BUMD,
koperasi dan LKM yang 100 100 100 100 100 100 100 100
dibina
Program peningkatan dan
Sekretariat
1 20 41 pengembangan pengelolaan 100 115 133 156 177.5 200 881.5
Daerah
keuangan SKPD
Persentase SKPD yang
70 70 50 80 57,5 90 66 100 76 100 87,5 100 100 100 437
menyerahkan laporan
VIII-52
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
fisik dan keuangan tepat
waktu
Persentase verifikasi SPJ
100 100 50 100 57,5 100 67 100 80 100 90 100 100 100 444,5
belanja SKPD tepat waktu
Program monitoring dan
evaluasi kegiatan ekonomi Sekretariat
1 20 42 45 51.7 60 70 90 100 416.7
antar SKPD dan antar Daerah
pemerintah daerah
Persentase koordinasi
100 100 100 100 100 100 100 100
monitoring dan evaluasi
Program pemberdayaan dan Sekretariat
1 20 43 247 283.8 325.8 374.8 432 500 2163.4
pengawasan jasa konstruksi Daerah
Persentase pelaku jasa
100 100 61 100 70 100 80,6 100 92,8 100 106 100 100 100 510,4
konstruksi terlatih
Persentase lembaga
asosiasi jasa kosntruksi 100 100 72 100 82,8 100 95,2 100 109 100 126 100 200 100 685
yang dibina
Persentase kualitas
pelaksanaan
70 70 114 80 131 90 150 100 173 100 200 100 200 100 968
pembangunan sarana dan
prasarana yang baik
Program peningkatan
Sekretariat
1 20 44 pelayanan kedinasan Kepala 5350 6400 7600 9200 11000 12000 51550
Daerah
Daerah/Wakil Kepala Daerah
Persentase pelayanan
100 100 100 100 100 100 100 100
kedinasan KDH/WKDH
Program peningkatan
pelayanan rumah tangga Sekretariat
1 20 45 392 469.6 563.2 676.2 811.2 800 3712.2
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
Daerah
Persentase penyediaan
kebutuhan rumah tangga 100 100 100 100 100 100 100 100
KDH/WKDH

VIII-53
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program peningkatan
Sekretariat
1 20 46 kapasitas lembaga perwakilan 15399 18478 22174 26609 31931 40000 154590
DPRD
rakyat daerah
Persentase pelayanan
100 100 100 100 100 100 100 100
kedinasan anggota DPRD
Program peningkatan peran Sekretariat
1 20 47 97 300 300 300 300 300 1597
kecamatan dan kelurahan Daerah
Persentase efektivitas
pelimpahan kewenangan 70 70 97 72 300 75 300 77 300 80 300 80 300 80 1597
yang didelegasikan
Program penataan daerah Sekretariat
1 20 48 309 350 365 380 400 400 2204
otonomi baru Daerah
Persentase fasilitasi
penyelesaian batas 100 100 83 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 583
administrasi daerah
Persentase penyelesaian
batas kecamatan 25 35 136 45 150 55 165 65 180 75 200 75 200 75 1031
kelurahan
Persentase pembakuan
25 50 90 75 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 590
rupa bumi
Program peningkatan
Sekretariat
1 20 49 penyelenggaraan 860 950 1000 1050 1100 1100 6060
Daerah
pemerintahan daerah
Persentase penyusunan
LPPD dan IKK tepat 100 100 480 100 500 100 500 100 500 100 500 100 500 100 2.980
waktu
Persentase fasilitasi
pelaksanaan evaluasi 100 100 150 100 200 100 250 100 300 100 350 100 350 100 1.600
pemerintahan daerah
Persentase penyusunan
100 100 230 100 250 100 250 100 250 100 250 100 250 100 1.480
LKPJ tepat waktu
Program peningkatan
Sekretariat
1 20 50 kesehatan jasmani dan rohani 107.9 185 225 269 330 300 1416.9
KORPRI
aparatur

VIII-54
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase aparatur
40 5 50 60 60 70 70 90 80 100 80 100 80 425
sholat berjama’ah
Jumlah prestasi STQ
Korpri Provinsi dan 1 2 51,5 2 62 2 75 2 89 3 110 3 100 15 487,5
Nasional
Jumlah prestasi olah raga
aparatur Provinsi dan 1 51,4 2 63 2 80 2 90 2 120 2 100 11 504,4
Nasional
Program peningkatan bantuan Sekretariat
1 20 51 85 140 170 202 247 200 1044
hukum, usaha dan sosial KORPRI
Persentase
pendampingan hukum 100 85 100 101 100 122 100 146 100 180 100 100 100 734
aparatur daerah
Persentase pemberian
tanda jasa bagi PNS yang 100 39 100 48 100 56 100 67 100 100 100 310
purna tugas
Program sarana dan Sekretariat
1 20 52 50 100 100 100 100 100 550
prasarana aparatur KORPRI
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 70 70 90 100 100 100 100 100
KORPRI
Program implementasi
1 20 53 kebijakan pengadaan barang 400 600 600 600 600 600 3400 ULP
dan jasa pemerintah
Persentase pengadaan
barang dan jasa tepat 50 50 300 60 500 70 500 80 500 90 500 90 500 90 2800
waktu/sesuai SOP
Persentase sanggahan
pengadaan barang dan 40 40 100 35 100 30 100 20 100 10 100 10 100 10 600
jasa
Program peningkatan
1 20 54 pelayanan pengadaan barang 200 200 200 200 200 1000 ULP
dan jasa

VIII-55
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
IKM pelayanan unit
75 200 75 200 75 200 75 200 75 200 75 1000
layanan pengadaan
Persentase pemahaman
aturan penyedia barang/ 70 70 90 100 100 100 100 100
jasa
Program peningkatan sarana
1 20 55 dan prasarana layanan 100 100 100 100 100 100 600 ULP
pengadaan
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 80 80 90 100 100 100 100 100 100
unit layanan pengadaan
Program peningkatan
1 20 56 kapasitas sumberdaya 50 50 100 100 100 100 500 ULP
aparatur
Persentase aparatur
80 80 90 100 100 100 100 100
pengadaan terlatih
Kantor Camat
Taliwang,
Seteluk,
Program peningkatan sarana
Jereweh,
1 20 57 dan prasarana aparatur 100 100 100 100 100 100 600
Sekongkang,
kecamatan
Brang Rea, Poto
Tano, Brang
Ene, Maluk
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 80 80 90 100 100 100 100 100
kecamatan
Kantor Camat
Taliwang,
Seteluk,
Program peningkatan
Jereweh,
1 20 58 kapasitas sumberdaya 50 50 50 50 50 50 300
Sekongkang,
aparatur kecamatan
Brang Rea, Poto
Tano, Brang
Ene, Maluk

VIII-56
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase aparatur
80 80 90 100 100 100 100 100
kecamatan terlatih
Kantor Camat
Taliwang,
Program peningkatan Seteluk,
pengembangan sistem Jereweh,
1 20 59 50 50 50 50 50 50 300
pelaporan kinerja dan Sekongkang,
keuangan Brang Rea, Poto
Tano, Brang
Ene, Maluk
Persentase pemenuhan
laporan kinerja dan 100 100 100 100 100 100 100 100
keuangan
Kantor Camat
Taliwang,
Seteluk,
Program penyelenggaraan
Jereweh,
1 20 60 administrasi pemerintahan 5000 5000 5000 5000 5000 5000 30000
Sekongkang,
umum kecamatan
Brang Rea, Poto
Tano, Brang
Ene, Maluk
Persentase
penyelenggaraan
administrasi 100 100 100 100 100 100 100 100
pemerintahan umum
Kecamatan Taliwang

1 21 Ketahanan Pangan 1035 1468.7 1749 2042 2485.4 2550 11530.1

Program pengelolaan
1 21 01 cadangan pangan pemerintah 489,4 659,5 656,3 762,4 814,3 900 4281,9 BKP5K
dan masyarakat
Jumlah ketersediaan
cadangan pangan
25,975 40 190 65 210 75 225 85 245 100 255 100 300 100 1325
pemerintah dan
masyarakat (ton)

VIII-57
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumlah Kawasan/desa
- 5 299,4 5 449,5 5 431,3 10 517,4 10 559,3 10 600 45 2856,9
Mandiri Pangan (desa)
1 21 02 Program diversifikasi pangan 98,5 130,2 173,4 226 288,6 250 1366,7 BKP5K
Skor pola pangan
70,1 75,1 12,6 80,1 19,4 85,1 29,3 90,1 38,7 95,1 45 95,1 50 95,1 195
harapan (PPH)
Persentase kelompok
usaha pengelola pangan 50 50 85,9 70 110,8 90 144,1 100 187,3 100 243,6 100 200 100 971,7
lokal aktif
Program peningkatan
kesadaran masyarakat
1 21 03 66,7 88,6 103,2 112 145 100 615,5 BKP5K
terhadap mutu dan keamanan
pangan
Persentase pengawasan
dan pembinaan 20 35 66,7 40 88,6 60 103,2 80 112 100 145 100 100 100 615,5
keamanan pangan
Persentase efektivitas
40 40 60 80 100 100 100 100
aturan stabilitasi pangan
daerah
Program peningkatan
1 21 04 209.2 271.9 353.5 369.8 597.5 600 2401,9 BKP5K
distribusi pangan
Persentase ketersedian
33.33 16.67 209.2 16.67 271.9 16.67 353.5 16.67 369.8 16.67 597.5 100 600 100 2401,9
sarana distribusi pangan
Program penanganan daerah
1 21 05 118,5 125 186,8 225,9 245 300 1201,2 BKP5K
rawan pangan
Persentase tindaklanjut
penanganan daerah 35 40 118,5 45 125 55 186,8 65 225,9 75 245 75 300 75 1201,2
rawan pangan
Program stabilitasi harga
1 21 06 125 186,8 225,9 245 200 982,7 BKP5K
pangan
Persentase stabilitas
25 25 0 45 125 65 186,8 75 225,9 80 245 80 200 80 982,7
harga pangan

VIII-58
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program pengembangan
1 21 07 sistem informasi ketahanan 52,7 68,5 89 120 150 200 680,2 BKP5K
pangan
Persnetase penyediaan
informasi pada titik
100 100 52,7 100 68,5 100 89 100 120 100 150 100 200 100 680,2
informasi pasokan, harga
dan akses pangan

Pemberdayaan Masyarakat
1 22 26782 30767 32671 34279 34766 36160 192420
dan Desa
Program peningkatan
partisipasi masyarakat dalam
1 22 01 778 832 889 948 1015 900 5359 BPM PEMDES
perencanaan pembangunan
desa
Persentase Partisipasi
Aktif Desa/Kelurahan
100 100 250 100 263 100 276 100 289 100 304 100 300 100 1681
dalam Pembangunan
Daerah
Persentase Posyandu
100 100 250 100 263 100 276 100 289 100 304 100 300 100 1681
Aktif
Persentase PKK Aktif 100 100 150 100 165 100 182 100 200 100 220 100 200 100 1116
Persentase Lembaga
Kemasyarakatan yang 100 100 128 100 141 100 155 100 170 100 187 100 100 100 881
Aktif
Program pembangunan
1 22 02 berbasis rukun tetangga 1456 2782 3310 3841 4875 5400 21663 BPM PEMDES
(PBRT)
Persentase Rukun
Tetangga dengan
Penataan dan - 80 256 85 282 90 310 95 341 100 375 100 400 100 1963
Pengelolaan Administrasi
yang Baik

VIII-59
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Penurunan Persentase
- 2 1200 5 2500 10 3000 25 3500 45 4500 55 5000 100 19700
Rumah Tidak Layak Huni
Program peningkatan
1 22 03 450 1073 1126 1183 1242 1300 6373 BPM PEMDES
keberdayaan masyarakat desa
Jumlah Temuan
Teknologi Tepat Guna
(TTG) yang Dimanfaatkan
3 TTG 3 TTG 450 3 TTG 473 3 TTG 496 3 TTG 521 3 TTG 547 3 TTG 600 18 TTG 3087
dalam Pengelolaan
Sumber Daya Alam
Pedesaan
Jumlah Pos Pelayanan
2 Pos 2 Pos 2 Pos 2 Pos 2 Pos 10 Pos
Teknologi yang - - 0 600 630 662 695 700 3286
yantek yantek yantek yantek yantek yantek
Terbentuk
Program pengembangan
1 22 04 350 548 466 555 585 660 3164 BPM PEMDES
ekonomi pedesaan
Persentase BUM Desa
yang mendapatkan 35% 44% 350 61% 368 79% 386 88% 405 100% 425 100 500 100% 2434
pembinaan
Jumlah desa yang
mendapatkan pembinaan 1 Desa - 0 18 Desa 180 8 Desa 80 15 Desa 150 16 Desa 160 16 Desa 160 57 Desa 730
pasar desa
Program Peningkatan Sarana
1 22 05 228 251 276 303 300 1358 BPM PEMDES
dan Prasarana Pedesaan
Persentase Desa yang
Mendapatkan
Pembinaan/
- - 0 79% 228 88% 251 96% 276 100% 303 100 300 100% 1,358
Pengendalian
Pengelolaan Sarana dan
Prasarana Wilayah
Program penguatan otonomi
1 22 06 1078 2501 3639 4284 3334 3300 15135 BPM PEMDES
desa

VIII-60
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumlah Desa/Kelurahan
yang Mendapatkan
- - 0 15 Desa 2250 15 Desa 2363 15 Desa 2481 12 Desa 3000 12 Desa 3000 57 Desa 10393
Pembinaan dan
Penegasan Batas Wilayah
Jumlah Desa/ Kelurahan
64 64 64 64 64 Desa/
yang Mendapatkan 64 Desa/ 64 Desa/ 64 Desa/
Desa/ Desa/ 228 251 Desa/ 276 Desa/ 303 334 Kel 300 1692
Pembinaan Penyusunan Kel. Kel. Kel.
Kel. Kel. Kel. Kel.
Profil
Jumlah Desa yang
Menyelenggarakan
Pemilihan Kepala Desa - 16 Desa 850 - 0 18 Desa 1,000 23 Desa 1,500 - 0 0 0 57 Desa 3,350
secara Tertib dan
Demokratis
Program Peningkatan
1 22 07 Kapasitas Aparatur 342 359 377 396 416 500 2390 BPM PEMDES
Pemerintah Desa/Kelurahan
Jumlah Aparatur
Desa/Kelurahan yang
114 57 64 64 64 64 64 427
Mendapatkan 342 359 377 396 416 500
Aparatur Aparatur Aparatur Aparatur Aparatur Aparatur Aparatur Aparatur 2390
Pembinaan/ Peningkatan
Kapasitas
Program Pembinaan dan
1 22 08 Fasilitasi Pengelolaan 684 718 754 792 831 800 4580 BPM PEMDES
Keuangan Desa
Persentase Desa dengan
Pengelolaan Keuangan - 80% 684 90% 718 95% 754 100% 792 100% 831 100 800 100% 4580
yang Baik
Program daerah
1 22 09 21444 21526 21659 21804 21965 22800 131198 BPM PEMDES
pemberdayaan gotong royong
Persentase Partisipasi
- 100 394 100 433 100 477 100 524 100 577 100 600 100 3005
Agen PDPGR

VIII-61
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase Partisipasi
Tim Penggerak, Tim
Pembina dan Tim
- 100 850 100 893 100 982 100 1.080 100 1.188 100 2000 100 6992
Pengarah dalam
Pemberdayaan Gotong
Royong
Jumlah kegiatan gotong
64 keg 100 64 keg 100 64 keg 100 64 keg 100 64 keg 100 64 keg 100 320 keg 600
royong mandiri
Jumlah kegiatan gotong
1 keg 10000 1 keg 10000 1 keg 10000 1 keg 10000 1 keg 10000 1 keg 10000 5 keg 60000
royong stimulant
Jumlah kegiatan gotong
1 keg 10000 1 keg 10000 1 keg 10000 1 keg 10000 1 keg 10000 1 keg 10000 5 keg 60000
royong padat karya
Persentase partisipasi
masyarakat dalam 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 600
gotong-royong
Program peningkatan
1 22 10 kapasitas kelembagaan 200 200 200 200 200 200 1200 BPM PD
masyarakat dan desa
Persentase pembinaan
lembaga masyarakat dan 100 100 100 100 100 100 100 100
desa

1 23 Statistik 210 800 650 650 800 900 4010


Program pengembangan data
1 23 01 160 400 400 400 400 500 2260 BAPPEDA
dan informasi statistic daerah
Jumlah dokumen data
3 160 4 400 4 400 4 400 4 400 4 500 23 2260
dan informasi daerah
Program kerjasama
1 23 02 pengembangan data dan 300 150 150 300 300 1200 BAPPEDA
informasi khusus daerah
Jumlah dokumen data
dan informasi khusus 2 300 1 150 1 150 2 300 2 300 8 1200
daerah
VIII-62
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program peningkatan
1 23 03 kapasitas aparatur pengelola 50 100 100 100 100 100 550 BAPPEDA
data daerah
Persentase aparatur
pengelola data daerah 70 70 90 100 100 100 100 100
terlatih

1 24 Kearsipan 220 300 380 440 490 600 2220


Program perbaikan sistem
1 24 01 120 200 230 280 315 400 1345 Kantor ARPUS
administrasi kearsipan
Persentase SKPD dengan
administrasi arsip yang 50 60 70 80 90 100 100 100
baik
Persentase pemenuhan
60 65 75 80 90 100 100 100
fasilitas kearsipan
Jumlah arsip (berkas) 1.676 1.876 2.126 2.426 2.776 3.076 3.076 3.076
Program peningkatan
1 24 02 pelayanan informasi 50 50 50 60 75 100 375 Kantor ARPUS
kearsipan
Jumlah arsip digital 71 76 83 97 115 125 125 125
Informasi kearsipan
berbasis teknologi 1 1 2 2 2 4 4 4
komunikasi informasi
Program peningkatan
1 24 03 kapasitas aparatur kearsipan 50 50 100 100 100 100 500 Kantor ARPUS
daerah
Persentase arsiparis
80 80 90 100 100 100 100 100
terlatih

Komunikasi dan
1 25 570 750 875 850 800 800 4345
Informatika

VIII-63
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program peningkatan
kerjasama dalam Dinas
1 25 01 250 250 250 200 200 200 1350
pengembangan jaringan HUBKOMINFO
komunikasi
Persentase cakupan
70 75 250 80 250 85 250 90 200 100 200 100 200 100 1350
jaringan komunikasi
Program peningkatan layanan Dinas
1 25 02 150 150 150 150 150 150 900
internet kecamatan HUBKOMINFO
Persentase pengelolaan
100 100 150 100 150 100 150 100 150 100 150 100 150 100 900
internet kecamatan
Program peningkatan Dinas
1 25 03 150 150 150 150 150 450
kerjasama media masa HUBKOMINFO
Jumlah media masa yang
melakukan kerjasama
3 3 150 3 150 3 150 3 150 3 150 18 450
dengan pemerintah
daerah
Persentase cakupan
penyebarluasan
70 70 80 90 100 100 100 100
informasi pembangunan
daerah
Program pengembangan
Dinas
1 25 04 teknologi informasi 70 100 175 200 200 200 945
HUBKOMINFO
komunikasi ruang public
Jumlah titik hot spot
1 1 70 1 100 3 175 3 200 3 200 3 15 945
internet ruang public
Program fasilitasi
Dinas
1 25 05 peningkatan SDM bidang 50 50 100 100 50 50 400
HUBKOMINFO
komunikasi dan informatika
Persentase aparat bidang
komunikasi dan 40 40 50 60 70 80 100 100
informatika terlatih
Program pengembangan
Dinas
1 25 06 komunikasi informasi dan 50 50 50 50 50 50 300
HUBKOMINFO
media masa

VIII-64
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumlah lembaga
pelayanan komunikasi 2 2 2 3 4 5 5 5
profesional

1 26 Perpustakaan 574 810 920 1210 1070 1150 25734


Program pembinaan
1 26 01 32 50 60 70 70 100 382 Kantor ARPUS
perpustakaan masyarakat
Persentase perpustakaan
30 30 50 60 80 100 100 100
masyarakat aktif
Program pengembangan
1 26 02 342 440 470 520 600 600 22972 Kantor ARPUS
budaya baca masyarakat
Jumlah kegiatan stimulasi
minat budaya baca 5 6 7 7 8 8 8 41
masyarakat
Jumlah koleksi buku
perpustakaan daerah 9.541 10.548 11.398 12.000 13.000 14.000 14.000 70.487
(eks.)
Jumlah pengunjung
perpustakaan daerah 1.954 2.000 2.100 2.200 2.300 2.300 2.300 12.854
(orang)
Program peningkatan layanan
1 26 03 50 70 90 120 150 200 680 Kantor ARPUS
perpustakaan
Persentase pemenuhan
50 60 70 80 90 100 100 100
sarana perpustakaan
Program peningkatan Dinas
1 26 04 100 200 200 400 200 200 1300
prasarana perpustakaan DIKBUDPORA
Persentase pemenuhan
gedung perputakaan 50 50 70 90 100 100 100 100
sekolah
Program peningkatan
1 26 05 50 50 100 100 50 50 400 Kantor ARPUS
kapasitas pustakawan
Persentase pustakawan
40 40 60 80 100 100 100 100
terlatih

VIII-65
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

2 Urusan Pilihan 74964 90195 80664 79637 79466 70028 496424


2 01 Pertanian 36427 37740 38382 40230 41721 35778 242428
Program peningkatan
Dinas
2 01 01 percetakan lahan usaha 9900 6700 5100 5100 5100 2000 33900
HUTBUNTAN
pertanian/perkebunan
Luas Lahan Usaha
Pertanian/Perkebunan 400 6400 200 3200 100 1600 100 1600 100 1600 100 1000 900 15400
(Cetak sawah baru /ha)
Persentase produktivitas
Luas lahan usaha
Pertanian/Perkebunan
(Produksi Padi Tahun
2016-2020 produksi
20% 3500 20% 3500 20% 3500 20% 3500 20% 3500 100 1000 100% 18500
109.000-124.000 ton;
jagung prod. 6.500-8.000
ton; kedelai prod. 1.005-
1.755 ton; kacang hijau
100-600 ton)
Program peningkatan
Dinas
2 01 02 kawasan sentra produksi 850 875 1100 775 900 900 20700
HUTBUNTAN
pertanian/perkebunan
Pengembangan Kawasan
Sentra Perkebunan 2 Desa 450 1 Desa 225 2 Desa 450 1 Desa 225 2 Desa 450 2 Desa 450 8 Desa 2250
(Kelapa Kopyor)
Pengembangan Kawasan
Sentra Perkebunan 2 Desa 400 2 Desa 400 2 Desa 400 3 desa 300 1 Desa 200 1 Desa 200 10 Desa 17200
(Kelapa Dalam)
Pengembangan Kawasan
Sentra Perkebunan 0 Desa 0 1 Desa 250 1 Desa 250 1 Desa 250 1 Desa 250 1 Desa 250 4 Desa 1250
(Kopi)

VIII-66
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program peningkatan
produksi dan mutu produk 2100 2400 2300 2300 2300 1300 12700 Dinas
2 01 03
pertanian/perkebunan secara HUTBUNTAN
berkelanjutan
Persentase pemenuhan
Produksi Pertanian/
Pertanian Bidang
Pertanian (Target
Tanaman Padi 17.000 ha; 20% 2000 20% 2000 20% 2000 20% 2000 20% 2000 100 1000 100% 11000
Jagung 7.000 ha; Kedelai
2.000 ha; Kacang Hijau
1.000 ha; Kacang Tanah
300 ha)
Persentase pemenuhan
Produksi Pertanian/
Pertanian Bidang
10% 100 30% 400 20% 300 20% 300 20% 300 100 300 100% 1700
Perkebunan (Target
Tanaman Kelapa 250 ha;
Tanaman Kopi 60 ha)
Program peningkatan
penerapan teknologi 8800 8800 8800 8800 8800 9000 53000 Dinas
2 01 04
pertanian/perkebunan tepat HUTBUNTAN
guna
Persentase pemenuhan
TTG Bidang Pertanian
(Handtraktor R2 220
unit R4 40 unit; Mesin
Pompa Air 400 unit; 20% 8000 20% 8000 20% 8000 20% 8000 20% 8000 100 8000 100% 48000
Hand Sprayer 400 unit;
Power Threser 60 unit
dan Pemipil Jagung 80
unit)
Persentase pemenuhan
20% 800 20% 800 20% 800 20% 800 20% 800 100 1000 100% 5000
TTG Bidang Perkebunan

VIII-67
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
(Mesin Pompa Air 50
unit; UPPO Perkebunan
15 unit; Handtraktor 15
unit; Handsprayer 100
unit)
Program peningkatan sarana
Dinas
2 01 05 dan prasarana pembangunan 7800 7800 7800 7800 7800 8000 40250
HUTBUNTAN
pertanian dan perkebunan
Persentase Pemenuhan
Kebutuhan Sapras
Pertanian (Embung 40
unit; Jalan Usaha Tani 40
km; Peningkatan Jalan
Usaha Tani 60 km; Dam 20% 6000 20% 6000 20% 6000 20% 6000 20% 6000 100 6000 100% 36000
Parit 30 unit, Irigasi
Permukaan 40 unit;
Irigasi Air Tanah Dangkal
100 unit; Jaringan Irigasi
Tersier 6.000 m)
Persentase Pemenuhan
Kebutuhan Sapras
Pertanian (Embung 20
unit; Jalan Usaha Tani 15
20% 1800 20% 1800 20% 1800 20% 1800 20% 1800 100 2000 100% 4250
km; Jalan Produksi 15
km; Tanah Dangkal 30
unit; Jaringan Irigasi
Perkebunan 1.000 m)
Program peningkatan nilai
tambah dan daya saing Dinas
2 01 06 360 540 720 900 1080 1000 4600
produk HUTBUNTAN
pertanian/perkebunan
Jumlah Pelaku Usaha
Pertanian/Perkebunan 2 180 3 270 4 360 5 450 6 540 6 500 20 2300
Produktif (Bidang

VIII-68
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Pertanian) Target 20
Pelaku Usaha
Jumlah Pelaku Usaha
Pertanian/Perkebunan
Produktif (Bidang 2 180 3 270 4 360 5 450 6 540 6 500 20 2300
Pertanian) Target 20
Pelaku Usaha
Program peningkatan
Dinas
2 01 07 pemasaran hasil produksi 345 1945 1945 1945 1545 1300 9025
HUTBUNTAN
pertanian/perkebunan
Jumlah Sarana Pemasaran
Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan 1 345 1 345 1 345 1 345 1 345 1 300 5 2025
(Bidang Perkebunan)
Target 5 unit Sarana
Jumlah Sarana Pemasaran
Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan 0 0 4 1600 4 1600 4 1600 3 1200 3 1000 15 7000
(Bidang Perkebunan)
Target 15 unit Sarana
Dinas
Program peningkatan
2 01 08 640 690 740 790 840 800 4500 HUTBUNTAN &
kesejahteraan petani
BKP5K
Persentase Petani dan
pelaku Agribisnis yang
dilatih (Bidang 20% 180 20% 180 20% 180 20% 180 20% 180 100 200 100% 1100
Perkebunan) Target 25
kali
Persentase Petani dan
pelaku Agribisnis yang
20% 360 20% 360 20% 360 20% 360 20% 360 100 300 100% 2100
dilatih (Bidang Pertanian)
Target 100 kali

VIII-69
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase cakupan
100 100 100 150 100 200 100 250 100 300 100 300 100 1300 BKP5K
asuransi pertanian
Program peningkatan sarana
2 01 09 1200 1100 1200 1389 1478 1000 7367 BKP5K
dan prasarana penyuluhan
Persentase pemenuhan
kebutuhan sarana 40% 50% 1.200 60% 1.100 75% 1.200 85% 1.389 100% 1.478 100 1000 100% 6367
penyuluhan
Program pemberdayaan
2 01 10 penyuluh 175 215 285 320 360 360 1715 BKP5K
pertanian/perkebunan
Jumlah penyuluh 13 0rg 30 org 65 45 org 85 60 org 95 85 org 110 100 org 120 100 org 120 333 475
Persentase pemenuhan
10% 20% 55 45% 65 60% 95 85% 105 100 120 100 120 100% 440
penyuluh
Persentase penyuluh
20% 20% 55 45% 65 60% 95 85% 105 100 120 100 120 100% 440
terlatih
Program pemberdayaan
2 01 11 230 365 390 455 499 499 6038 BKP5K
kelembagaan penyuluh
Jumlah BP3K model 1 BP3K 1 BP3K 26 2 BP3K 65 2 BP3K 85 1 BP3K 110 1 BP3K 144 1 BP3K 144 8 BP3K 430
Jumlah demplot 16 4 16 16 16 16
204 300 305 16 dmplt 345 355 355 68 dmplot 1509
hortikultura demplot demplot demplt demplt demplot demplot
Program penyebarluasaan
2 01 12 107 135 152 181 219 219 1013 BKP5K
informasi penyuluh
Jumlah bulletin suluh 2000
300 eks 57 400 eks 75 500 eks 97 600 eks 126 700 eks 164 700 eks 164 2500 eks 519
(eks) Eks
Jumlah kerjasama media 1 media
1 media 50 1 media 60 1 media 55 1 media 55 1 media 55 1 media 55 1 media 275
masa massa
Program pencegahan dan
Dinas
2 01 13 penanggulangan penyakit 120 200 250 300 350 400 1620
KANLUTNAK
ternak
Jumlah kasus penyakit
0 0 0 0 0 0 0 0
ternak strategis

VIII-70
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase ternak yang
divaksinasi untuk 25 25 30 35 40 50 50 50
penyakit ternak strategis
Program peningkatan Dinas
2 01 14 3250 4000 5000 6000 7000 7000 32250
produksi hasil peternakan KANLUTNAK
Jumlah populasi ternak
79.288 700 1.080 1.650 2.450 3.400 3000 91.568
besar berkualitas (ekor)
Jumlah populasi ternak
12.572 417 500 500 500 500 500 15.489
kecil (ekor)
Jumlah populasi ternak
103.975 6.514 2.000 1.500 1.500 3.000 3000 121.489
unggas (ekor)
Jumlah kelompok ternak
penggemukan sapi sistem 28 20 25 30 35 50 30 218
kandang
Jumlah produksi daging
951,1 47,55 57,06 66,57 76,08 95,1 90 1.136,2
(ton)
Peningkatan produksi
5% 6% 7% 8% 10% 10 10%
daging
Persentase pemenuhan
sarana prasarana rumah 25 25 50 75 100 100 100 100
potong
Program peningkatan
Dinas
2 01 15 penerapan teknologi 500 1400 1900 2400 2500 1000 9700
KANLUTNAK
peternakan
Jumlah akseptor IB (ekor) 1.067 1.200 1.450 1.750 2.500 3.000 3.000 10.967
Jumlah kelahiran IB
210 300 580 1.050 1.350 1.500 1.500 4.990
(ekor)
Jumlah kelompok tenak
unggas berbasis teknologi 10 5 5 5 5 10 10 50
tepat guna
Jumlah sapi betina siap IB 100 800 150 1200 200 1600 200 1600 200 1000 850 6200
Program pengembangan Dinas
2 01 16 375 450 525 750 750 2850
pakan ternak KANLUTNAK

VIII-71
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Luas kebun hijauan
10 10 125 375 150 450 175 525 250 750 200 750 710 2850
makanan ternak (Ha)
Program peningkatan Dinas
2 01 17 150 150 150 150 200 800
pengolahan hasil peternakan KANLUTNAK
Jumlah kelompok olahan
5 2 3 150 3 150 3 150 3 150 5 200 24 800
hasil peternakan aktif
Program pemberdayaan
2 01 18 50 50 100 100 50 50 400 BKP5K
penyuluh peternakan
Persentase pemenuhan
60 60 70 80 90 100 100 100
penyuluh peternakan

2 02 Kehutanan 1845 2195 2195 2095 2095 2350 6745


Program peningkatan
2 02 01 300 300 300 300 300 300 1800 BKP5K
kapasitas penyuluh kehutanan
Persentase pemenuhan
60 60 200 70 200 80 200 90 200 100 200 100 200 100 1200
penyuluh kehutanan
Persentase penyuluh
60 60 100 70 100 80 100 90 100 100 100 100 100 100 600
kehutanan terlatih
Program rehabilitasi hutan Dinas
2 02 02 1390 1390 1390 1390 1390 1350 2300
dan lahan HUTBUNTAN
Persentase Luas Hutan
dan Lahan mangrove
20% 90 20% 90 20% 90 20% 90 20% 90 100 100 100% 550
yang Direhabilitasi
(Target 50 ha)
Persentase Luas Hutan
dan Lahan tanaman
gaharu yang 20% 135 20% 135 20% 135 20% 135 20% 135 100 100 100% 775
Direhabilitasi (Target 75
ha)
Persentase penghijauan
lingkungan (Target 50 20% 90 20% 90 20% 90 20% 90 20% 90 100 100 100% 550
ha)

VIII-72
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase penanaman
dan pengkayaan hutan 20% 180 20% 180 20% 180 20% 180 20% 180 100 200 100% 1100
rakyat (Target 125 ha)
Persentase
peenyelamatan sumber 20% 90 20% 90 20% 90 20% 90 20% 90 100 100 100% 550
mata air (Target 75 ha)
Persentase pemanfaatan
lahan kering dan model
20% 300 20% 300 20% 300 20% 300 20% 300 100 200 100% 1700
das mikro (Target 225
ha)
Persentase perlindungan
mata air dalam kawasan 20% 300 20% 300 20% 300 20% 300 20% 300 100 300 100% 1800
hutan (Target 200 ha)
Persentase reboisasi
pengkayaan dalam
20% 180 20% 180 20% 180 20% 180 20% 180 100 200 100% 1100
kawasan hutan (Target
100 ha)
Persentase pengelolaan
sumber benih kehutanan 20% 25 20% 25 20% 25 20% 25 20% 25 100 50 100% 175
(Target 10 ha)
Program pemberdayaan Dinas
2 02 03 225 225 150 150 200 920
masyarakat sekitar hutan HUTBUNTAN
Persentase Kelompok
Masyarakat budidaya
lebah hutan Sekitar hutan
0% 0 30% 150 30% 150 20% 100 20% 100 100 100 100% 600
yang Diberikan Bantuan
Usaha (Target 5
Kelompok)
Persentase
pengembangan desa
0% 0 30% 75 30% 75 20% 50 20% 50 100 100 100% 350
konservasi (Target 10
Kelompok)

VIII-73
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program pemanfaatan potensi Dinas
2 02 04 75 75 50 50 100 350
sumberdaya hutan HUTBUNTAN
Persentase pemenuhan
Produksi Hasil Hutan Non
0% 0 30% 75 30% 75 20% 50 20% 50 100 100 100% 350
Kayu (Target 3 Jenis
Komoditas)
Dinas
2 02 05 Program pengamanan hutan 155 155 155 155 155 300 1075
HUTBUNTAN
Jumlah Kasus Illegal
Loging (Target
7 105 7 105 7 105 7 105 7 105 7 100 35 625
Penanganan Kasus 35
kejadian)
Persentase Tindak lanjut
Penanganan Kasus Illegal
Loging (Target 3 50 3 50 3 50 3 50 3 50 3 100 15 350
Penyelesaian Kasus 15
kejadian)
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana 60 60 100 80 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
pengamanan hutan
Program peningkatan Dinas
2 02 06 50 50 50 50 100 300
kerjasama pengelolaan hutan HUTBUNTAN
Jumlah Kerjasama
Pengelolaan Pemanfaatan
0 0 1 50 1 50 1 50 1 50 1 100 5 300
Potensi Hutan (Target 5
Kesepakatan Kerjasama)

Energi dan Sumberdaya


2 03 20550 18750 16750 11200 8800 8500 84600
Mineral
Program peningkatan
2 03 01 kerjasama dalam 15300 13700 12100 7700 5200 5000 59000 Dinas ESDM
pengembangan jaringan listrik

VIII-74
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Elektrifikasi PLN 80 90 4.500 94 4.300 96 3.500 98 2.500 100 1.600 100 2000 100 18400
Persentase pemenuhan
40 45 10.800 50 9.400 75 8.600 90 5.200 98 3.600 98 3000 98 40600
kebutuhan jaringan listrik
Program pengembangan
2 03 02 pengelolaan PLTS berbasis 4300 4100 3200 2000 2000 2000 17600 Dinas ESDM
masyarakat
Persentase kawasan PLTS
70 90 2.500 95 1.700 98 1.400 100 1.000 100 1.000 100 1000 100 8600
yang dikelola dengan baik
Persentase cakupan PLTS 85 95 1.800 98 2.400 99 1.800 100 1.000 100 1.000 100 1000 100 9000
Program peningkatan
2 03 03 pemahaman masyarakat akan 500 500 800 900 1000 1000 4700 Dinas ESDM
budaya hemat energi
Persentase kesadaran
masyarakat akan hemat 40 42 500 48 500 50 800 60 900 90 1.000 90 1000 90 4700
energy
Program pembinaan dan
2 03 04 pengawasan bidang 250 250 250 250 250 250 1550 Dinas ESDM
pertambangan
Luas pertambangan
536,86 10.74 100 10.73 100 10.74 100 10.74 100 10.74 100 10 100 600,55 600
galian C (Ha)
Luas pertambangan
galian C yang direboisasi 10,74 100 11 100 10,47 100 10,77 100 10,71 100 10 100 63,69 600
(Ha)
Persentase pemenuhan
sarana dan prasarana
30 30 50 40 50 50 50 60 50 80 50 100 50 100 300
pengawasan
pertambangan
Program peningkatan
2 03 05 kapasitas aparatur bidang 50 50 100 100 100 50 450 Dinas ESDM
ketenagalistrikan
Persentase aparat bidang
40 40 60 80 100 100 100 100
ketenagalistrikan terlatih

VIII-75
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Program pembinaan dan
2 03 06 pengembangan bidang 50 50 100 50 50 50 350 Dinas ESDM
ketenagalistrikan
Persentase pelayanan
lembaga kelistrikan 80 80 90 100 100 100 100 100
profesional
Program pengembangan
2 03 07 sumberdaya energy 50 50 100 100 100 50 450 Dinas ESDM
terbarukan
Persentase cakupan
pelatihan pengembangan 70 70 80 90 100 100 100 100
energy terbarukan
Program pengawasan dan
penertiban pertambangan 50 50 100 100 100 100 500 Dinas ESDM
rakyat
Persentase kelompok
usaha pertambangan 30 30 40 50 60 70 80 80
produktif

2 04 Pariwisata 1774 3430 3550 4300 4970 4900 22924


Program pengembangan Dinas
2 04 01 200 230 250 300 320 300 1600
wisata budaya daerah PAREKRAF
Jumlah desa wisata
1 1 200 2 230 1 250 1 300 2 320 2 300 10 1600
budaya
Program festival seni dan Dinas
2 04 02 200 350 500 600 900 500 3050
budaya daerah PAREKRAF
Jumlah even festival seni
2 3 200 4 350 5 500 6 600 7 900 3 500 30 3050
dan budaya daerah
Program pengembangan
Dinas
2 04 03 kawasan wisata alam, pesisir, 537 500 600 700 800 1000 4137
PAREKRAF
dan pulau-pulau kecil

VIII-76
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumlah kawasan wisata
alam, pesisir dan pulau- 4 5 537 2 500 2 600 2 700 2 800 2 1000 19 4137
pulau kecil
Program peningkatan
Dinas
2 04 04 kerjasama pengembangan 200 200 350 350 300 1400
PAREKRAF
wisata daerah
Jumlah kerjasama
pengembangan kawasan 1 2 200 2 200 1 350 1 350 1 300 8 1400
wisata daerah
Program peningkatan
pelibatan masyarakat dalam Dinas
2 04 05 200 250 300 400 450 500 2100
pengembangan pariwisata PAREKRAF
daerah
Jumlah kelompok
masyarakat sadar wisata
8 1 200 1 250 1 300 1 400 1 450 1 500 14 2100
(POKDARWIS) yang
dibina
Program pengembangan Dinas
2 04 06 50 400 600 800 900 1000 3750
pemasaran pariwisata PAREKRAF
Jumlah even promosi
pariwisata daerah yang 1 1 50 2 400 2 600 2 800 2 900 2 1000 12 3750
diikuti/diselenggarakan
Program pengembangan Dinas
2 04 07 537 1200 800 900 1000 1000 5437
destinasi pariwisata PAREKRAF
Jumlah obyek wisata yang
telah dikelola dengan 5 6 537 4 1.200 2 800 2 900 2 1.000 2 1000 23 5437
baik
Program pengembangan desa Dinas
2 04 08 200 200 200 200 200 1000
wisata daerah PAREKRAF
Jumlah desa wisata 1 2 200 2 200 2 200 2 200 2 200 11 1000
Program peningkatan Dinas
2 04 09 50 100 100 50 50 100 450
kapasitas pemandu wisata PAREKRAF
Persentase pemenuhan
30 30 40 50 60 80 100 100
pemandu wisata
VIII-77
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

2 05 Kelautan dan Perikanan 3940 7550 7450 7350 7300 7000 54090
Program peningkatan
Dinas
2 05 01 penerapan teknologi kelautan 50 750 750 750 750 700 3750
KANLUTNAK
dan perikanan tepat guna
Jumlah kelompok nelayan
teknologi tepat guna yang 1 Klp 1 Klp 16 Klp 15 Klp 15 Klp 17 Klp 15 klp 79 Klp
dibina
Program Pengembangan
Dinas
2 05 02 sarana dan prasarana 2700 5400 5200 5200 5000 5000 42000
KANLUTNAK
perikanan tangkap
Persentase pemenuhan
61,2 62,51 71,88 81,36 90,63 100 100 100
sarana tangkap
Jumlah unit prasarana 1 unit
tangkap Alur 1 unit 1 unit
1 unit Tambat alur alur
5 unit
TPI LaBu dan tambat tambat
1 unit pos labu labu
perikanan
Program peningkatan daya
Dinas
2 05 03 saing dan nilai tambah produk 200 200 300 400 500 400 2000
KANLUTNAK
perikanan
Jumlah produksi olahan
3.085 457,07 457,07 685,56 914,07 1.142,07 1.142,07 6.741,30
hasil perikanan (kg)
Jumlah pelaku usaha
27 Klp 4 Klp 4 Klp 6 Klp 8 Klp 10 Klp 10 Klp 69 Klp
perikanan produktif
Program pengembangan Dinas
2 05 04 540 700 700 700 700 500 3840
budidaya perikanan KANLUTNAK
Persentase nelayan Lebo’
100 100 100 100 100 100 100 100
yang dibina
Jumlah kelompok tani
pembudidaya ikan yang 80 Klp 7 Klp 15 Klp 15 Klp 15 Klp 15 Klp 10 Klp 157 Klp
dibina

VIII-78
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumlah produksi bibit 210000 300000 675000 750000 900000 1000000 1000000 1000000
Persentase pemenuhan
35% 50% 67,5% 75% 90% 100% 100% 100%
kebutuhan bibit ikan
Jumlah kelompok tani
budidaya rumput laut 52 Klp 16 Klp 16 Klp 16 Klp 16 Klp 16 Klp 16 Klp 132 Klp
yang dibina
Luas area budidaya
350,7 Ha 32 Ha 32 Ha 32 Ha 32 Ha 32 Ha 32 Ha 510.7 Ha
rumput laut
Program pengawasan dan
Dinas
2 05 05 pengendalian sumberdaya 300 300 300 100 100 100 1200
KANLUTNAK
kelautan dan perikanan
Jumlah kelompok
swaskarsa pengamanan
8 Klp 1 Klp 9 Klp
sumberdaya kelautan
(POKMASWAS)
Jumlah sarana
pengawasan sumberdaya 6 unit 1 unit 1 unit 1 unit 9 Unit
kelautan
Program pengelolaan Dinas
2 05 06 100 150 100 100 150 200 800
ekosistem pesisir dan laut KANLUTNAK
Persentase operasional
pusat penangkaran penyu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
hijau
Jumlah lokasi
transplantasi terumbu 1 lokasi 1 lokasi 2 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 2 lokasi 2 loaksi 10 lokasi
karang
Program pemberdayaan
Dinas
2 05 07 penyuluh kelautan dan 50 50 100 100 100 100 500
KANLUTNAK
perikanan
Persentase pemenuhan
penyuluh perikanan 30 30 40 50 60 80 100 100
terlatih

VIII-79
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
2 06 Perdagangan 2993 8295 2580 2685 3265 3350 23168
Dinas
Program peningkatan sarana
2 06 01 2600 2800 1500 1500 1500 1500 11400 PERINDAGKOP
dan prasarana pasar
UMKM
Jumlah pasar layak
6 1 2.600 2 2.800 1 1.500 1 1.500 1 1.500 1 1500 13 11400
perdagangan
Dinas
Program peningkatan
2 06 02 163 5220 770 790 1320 1400 9663 PERINDAGKOP
perlindungan konsumen
UMKM
Jumlah UTTP yang
10 15 25 20 35 35 45 50 45 70 50 100 100 300 300
ditera/tera ulang
Persentase pemenuhan
50 5.000 70 500 80 500 100 1.000 100 1000 100 8000
peralatan metrologi
Persentase pengawasan
barang berbahaya dan 20 60 50 70 65 80 70 90 75 100 80 100 100 100 440
kadaluarsa
Persentase pengawasan
distribusi barang 100 100 88 100 120 100 155 100 170 100 190 100 200 100 923
bersubsidi
Dinas
Program pemantauan dan
2 06 03 60 75 80 95 105 150 565 PERINDAGKOP
evaluasi harga barang
UMKM
Persentase fluktuasi
15 10 25 10 30 10 30 10 35 10 40 10 50 10 205
harga barang
Jumlah rapat koordinasi
5 6 35 12 45 12 50 12 60 12 65 12 100 71 355
TPID
Program pembinaan Dinas
2 06 04 pedagang kaki lima dan 120 150 180 200 240 200 1090 PERINDAGKOP
asongan UMKM
Jumlah pedagang kaki
lima, bakulan dan 14 50 120 70 150 80 180 100 200 120 240 100 200 534 1090
asongan yang dibina

VIII-80
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Dinas
Program peningkatan
2 06 05 50 50 50 100 100 100 450 PERINDAGKOP
kapasitas pengelola pasar
UMKM
Persentase pemenuhan
pengelola/ pengurus
30 30 40 50 60 80 100 100
pasar yang mendapatkan
pendidikan dan pelatihan

2 07 Industri 6835 11485 8807 10677 10165 7300 57369


Dinas
Program pengembangan
2 07 01 1200 2200 1200 2200 1200 1000 11100 PERINDAGKOP
sentra industri olahan daerah
UMKM
Jumlah sentra industri
1 1 1.200 1 2.200 2 1.200 1 2.200 1 1.300 1 1000 8 11100
olahan unggulan daerah
Program peningkatan Dinas
2 07 02 kemitraan usaha industri 25 100 150 150 175 200 800 PERINDAGKOP
olahan UMKM
Jumlah kerjasama
pengembangan industri 1 1 25 2 100 0 150 0 150 1 175 1 200 6 800
olahan unggulan daerah
Program pendidikan dan Dinas
2 07 03 pelatihan pelaku industri 255 275 307 377 390 300 1904 PERINDAGKOP
olahan UMKM
Jumlah pelaku industri
olahan yang
70 80 255 80 275 95 307 110 377 125 390 100 300 660 1904
mendapatkan pendidikan
dan pelatihan (orang)
Dinas
Program pengembangan
2 07 04 5055 8560 6800 7500 7850 5200 40965 PERINDAGKOP
industri kecil dan menengah
UMKM
Jumlah kelompok industri
kecil dan menengah 182 195 5.055 214 5.560 254 6.700 301 7.400 357 7.750 200 5000 1.703 37465
(IKM) yang dibina

VIII-81
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Persentase pemenuhan
peralatan dan
100 3.000 100 100 100 100 100 100 100 200 100 3500
operasional pabrik pupuk
organic
Program pengembangan Dinas
2 07 05 200 250 250 300 350 400 1750
industri kreatif daerah PAREKRAF
Jumlah kelompok
industry kreatif yang - 2 100 3 150 3 150 4 200 5 250 3 200 20 1050
dibina
Jumlah even promosi
industry kreatif yang - 2 100 2 100 2 100 2 100 2 100 2 200 12 700
diselenggarakan/diikuti
Program peningkatan
Dinas
kapasitas pendamping
2 07 06 50 50 50 100 100 100 450 PERINDAGKOP
pengembangan industry
UMKM
olahan
Persentase pemenuhan
aparat pendamping 30 30 60 80 100 100 100 100
terlatih
Program peningkatan
Dinas
dukungan dan akses
2 07 07 50 50 50 50 100 100 400 PERINDAGKOP
permodalan industry kecil
UMKM
menengah (IKM)
Persentase IKM yang
mendapatkan kemudahan 30 30 40 50 60 80 100 100
akses permodalan

2 08 Ketransmigrasian 600 750 950 1100 1150 850 5100


Dinas
Program pengembangan
2 08 01 350 450 600 700 700 500 3000 SOSNAKER
kawasan transmigrasi
TRANS
Jumlah kawasan
4 150 200 1 300 350 300 250 5 1450
transmigrasi

VIII-82
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Kondisi Kinerja pada
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Kode pada akhir periode RPJMD
dan Program Prioritas Kinerja Program Penanggung
Awal
Pembangunan (outcome) Jawab
RPJMD Target Rp jt target Rp jt Target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt target Rp jt
(2015)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Jumlah kawasan terpadu
200 250 1 300 350 400 250 1 1550
mandiri
Program pemberdayaan Dinas
2 08 02 masyarakat kawasan 150 200 250 300 350 250 1500 SOSNAKER
transmigrasi TRANS
Jumlah kelompok usaha
masyarakat transmigrasi 10 15 150 20 200 25 250 30 300 35 350 30 250 165 1500
aktif
Dinas
2 08 03 Program transmigrasi lokal 100 100 100 100 100 100 600 SOSNAKER
TRANS
Persentase transmigran
80 80 90 100 100 100 100 100
terlatih

VIII-83
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran


mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini
ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program
pembangunan daerah yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi
kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

Indikator kinerja daerah meliputi 3 (tiga) aspek kinerja yaitu: aspek


kesejahteraan masyarakat; aspek pelayanan umum; serta aspek daya saing
daerah.

Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator makro dengan


fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, fokus kesejahteraan sosial,
dan fokus kepada pengembangan seni dan olah raga.

Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang


dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan
yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.

Aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur


kemampuan dan daya saing daerah dengan fokus kemampuan ekonomi
daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim investasi dan sumberdaya
manusia daerah.

Penetapan indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja


penyelenggaraan urusan Pemerintahan Kabupaten Sumbawa Barat dapat
dilihat pada tabel 9.1 berikut ini.

IX-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Tabel 9.1. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap
Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Sumbawa Barat
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Pertumbuhan PDRB (berdasarkan harga berlaku non


1 2,953 3,177 3,419 3,679 3,958 4,259 4,259 4,259
tambang) (Rp. Triliun)
2 Laju inflasi provinsi 7,81 8,43 9,10 9,82 10,61 11,45 11,45 11,45
Pendapatan Perkapita (berdasarkan harga berlaku non
3 22,222,400.72 23,337,999.50 24,509,603.06 25,740,022.93 27,032,211.77 28,389,270.49 28,389,270.49
tambang) (Rp.) 28,389,270.49
4 Indek Gini 0.41 0.42 0.41 0.40 0.40 0.39 0.39 0.39

5 Persentase penduduk miskin 15.7 13.7 11.7 9.7 7.7 5.7 5.7 5.7

6 IPM 69.28 69.68 70.07 70.47 70.87 71.28 71.28 71.28


7 Tingkat pengangguran terbuka 5.60 5.50 5.39 5.29 5.19 5.09 5.09 5.09
ASPEK LAYANAN UMUM

Urusan Wajib

1 Pendidikan

1 angka partisipasi kasar (APK) TK 61.97 65 70 70 75 80 80 80

2 APM SD/MI/Paket A 94.01 100 100 100 100 100 100 100

3 APM SMP/MTs/Paket B 68.2 70 73 75 80 100 100 100

4 APM SMA/MA/SMK/Paket C 65.63 68 72 73 74 75 75 75

5 Persentase buta aksara usia > 15 tahun <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 <5

6 Persentase Pendidik PAUD yang bersertifikat Pendidikan 35 36 38 40 45 50 50 50

7 Persentase Pendidik SD/MI yang bersertifikat Pendidikan 55.67 58 60 65 70 75 75 75

IX-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Pendidik SMP/MTs yang bersertifikat
8 35.33 40 45 50 60 75 75 75
Pendidikan
Persentase Pendidik SMA/MA yang bersertifikat
9 46.9 50 60 70 75 80 80 80
Pendidikan
2 Kesehatan

1 Angka kesakitan diare per 1000 penduduk 270 270 260 250 240 230 230 230

2 Angka Kesakitan DBD per 100.000 Penduduk 95 90 80 70 60 50 50 50

3 Angka Kesakitan Malaria per 1000 Penduduk 1.14 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,5 0.5

4 Angka Kesembuhan TB Paru 84% 85 85 85 85 85 85 85

5 Persentase Penderita HIV/AIDS yang tertangani 100% 100 100 100 100 100 100 100

6 Prevalensi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) 2.84 2.6 2.4 2.2 2 1.8 1.8 1.8

7 Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 150 120 120 90 90 60 60 60

8 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup 10 10 10 8 8 6 6 6


Persentase pertolongan persalinan dengan tenaga
9 87.96 90 90 90 90 90 90 90
kesehatan
10 Persentase rumah tangga ber PHBS 48.52 50 54 58 62 66 66 66
3 Pekerjaan Umum

1 Jumlah ruas jalan baru terbangun 4 5 5 5 5 5 24

2 Persentase panjang jalan kondisi mantap 53,21 64,63 72,23 76,03 79,83 83,63 83,63 83,63

3 Jumlah jembatan terbangun (unit) 84 5 5 5 5 5 5 109


Persentase penanganan infrastruktur jalan kawasan
4 31 54 77 100 100 100
khusus
5 Luas DI yang dioperasionalkan dan dipelihara (Ha) 5.121 5.23 5.4 5.6 5.9 6.2 6.2 6.2

6 Jumlah sistem jaringan drainase skala kawasan dan kota 1 0 3 5 5 2 2 16

IX-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

7 Lama genangan lebih 30cm (jam) >5 >5 5 4 2 2 2 2

8 Persentase jaringan air bersih/minum kondisi baik 50 70 75 80 85 85 85

9 Jumlah sistem air limbah skala komunitas/kawasan/ kota 28 13 25 25 25 25 25 141


Persentase pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat
10 68,87 70,67 76,67 84,67 92,67 100 100 100
(100ltr/org/hr)
11 Persentase pemukiman kumuh perkotaan 100 95 70 50 25 0 0 0

12 Persentase rumah tidak layak huni 23,2 19,57 14,68 9,79 6,12 0 0 0
4 Perumahan Rakyat

1 Persentase rumah tangga dengan akses air bersih 93,6 93,6 95 96 97 100 100 100

2 Persentase akses rumah tangga dengan sanitasi baik 25,93 37,96 61,11 84,26 90 100 100 100

3 Persentase rumah tangga dengan jamban layak 80 90 100 100 100 100 100 100
5 Penataan Ruang

1 Jumlah dokumen RTBL 2 0 2 2 6

2 Jumlah dokumen RDTRK 2 3 3 8


Persentase kesesuaian pembangunan dengan perencanaan
3 25 30 40 50 75 75 95
tata ruang
6 Perencanaan Pembangunan

Persentase penyusunan dokumen perencanaan


1 100 100 100 100 100 100 100 100
pembangunan daerah tepat waktu
7 Perhubungan

1 Jumlah transportasi kota dan antarkecamatan 21 26 28 30 32 34 34

2 Rasio jumlah transportasi terhadap jumlah penduduk 0.08 0.09 0.1 0.1 0.15 0.15 0.15

3 Jumlah terminal kecamatan terbangun 1 1 1 1 4

IX-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

4 Persentase pemenuhan pengamanan lalulintas 50 60 70 80 90 100 100 100

5 Persentase pemenuhan peralatan uji kendaraan bermotor 45 45 60 80 100 100


8 Lingkungan Hidup

1 Persentase pemenuhan ruang terbuka hijau 40 40 77 81 86.7 100 100 100

2 Persentase taman kota tertata dengan baik 39 39 53 69 86.1 100 100 100
Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
3 19 19 39 59 79.7 100 100 100
pengelolaan persampahan
4 Persentase sumber mata air terlindungi baik 20 40 60 80 100 100 100

5 Persentase luas lahan kritis yang ditangani 14 14 29 43 57.1 100 100 100

6 Persentase pemenuhan kebutuhan ijin lingkungan 20 20 40 60 80 100 100 100

7 Kualitas Mutu Air 9 29 49 69.7 100 100 100

9 Persentase Pemenuhan Kebutuhan PJU 77 79 83 87 100 100 100


9 Pertanahan

1 Persentase sertifikasi tanah pemerintah daerah 27 32 37 42 47 52 52 52

2 Persentase penertiban tanah Negara 10 20 30 40 50 60 60 60


10 Kependudukan dan Catatan Sipil

1 Persentase kepemilikan e-KTP terhadap wajib KTP 85 100 100 100 100 100 100 100

2 Persentase penduduk 0 – 18 tahun memiliki akta kelahiran 80 80 83 85 88 90 90 90


11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1 Persentase penanganan kasus KDRT perempuan 100 100 100 100 100 100 100

2 Persentase penanganan kasus KDRT anak 50 100 100 100 100 100 100 100

3 Jumlah kelurahan layak anak 1 2 2 2 2 7

IX-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Jumlah lembaga/kelompok masyarakat peduli perempuan
4 1 1 1 1 1 1 1 6
dan anak
12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

1 Persentase pasangan usia subur peserta KB aktif 84,45 85 85 85 85 85 85 85

2 Persentase keluarga pra sejahtera 12,43 11,50 10 8,5 6,7 5 5 5

3 Persentase pendewasaan usia perkawinan 1,23 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1
13 Sosial

Jumlah penerima kartu BPJS kesehatan untuk masyarakat


1 8660 8660 9110 9160 9410 9410 9410 45750
miskin (orang)
Jumlah kelompok usaha masyarakat miskin yang
2 30 30 50 75 90 100 100 345
mendapatkan bantuan (KK)
Jumlah masyarakat miskin yang mendapatkan pelatihan
3 100 250 400 550 750 750 2050
life skil (KK)
14 Ketenagakerjaan

Persentase pemenuhan kebutuhan fasilitas balai latihan


1 30 40 50 60 80 100 100 100
kerja (BLK)
Jumlah pencari kerja mengikuti pelatihan ketrampilan di
2 84 516 610 750 900 1350 1350 4126
BLK (orang)
3 Persentase penanganan perselisihan hubungan industrial 30 40 50 65 85 100 100 100
Jumlah perusahaan yang ikut dalam jaminan sosial
4 163 163 163 163 163 163 163 163
ketenagakerjaan
5 Jumlah lembaga penyalur tenaga kerja yang dibina 44 44 44 44 44 44 44 44
15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1 Persentase koperasi aktif 30 45 50 55 60 65 65 65

2 Jumlah Koperasi Syariah yang berbadan Hukum 10 4 4 4 4 4 4 20

3 Jumlah Penumbuhan Wirausaha Baru 1000 100 100 100 100 100 100 1500

IX-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

4 Jumlah koperasi yang mendapatkan akses permodalan 0 5 5 5 5 5 5 25

5 Jumlah UMKM yang mendapatkan akses permodalan 0 420 420 420 420 420 420 2100

16 Penanaman Modal

1 Jumlah Kerjasama Investasi Daerah 4 1 2 2 2 7 7 14

2 Jumlah Kerjasama Investasi yang direalisasikan 4 1 2 2 2 7 7 14


Persentase Pemunuhan Kebutuhan Fasilitas Pelayanan
3 60 60 70 80 90 100 100 100
Perizinan Terpadu
4 Persentase Aparatur Pelayanan Terpadu Terlatih 60 60 70 80 90 100 100 100

5 IKM pelayanan perijinan 70 72 74 76 80 85 85 85


17 Kebudayaan

1 Jumlah kelompok seni dan budaya daerah yang dibina 14 17 20 25 28 30 30 134


2 Jumlah kelompok seni dan budaya daerah tingkat sekolah
23 2 2 2 2 29
yang dibina
18 Kepemudaan dan Olah Raga

1 Jumlah organisasi kepemudaan aktif 43 10 10 10 10 10 83


2 Jumlah pelatihan pengembangan potensi kepemudaan 2 2 2 2 2 8
3 Jumlah kompetisi olah raga 10 10 10 10 10 10 10 50
4 Jumlah prestasi olah raga 5 4 9 12 14 16 16 55
19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Persentase tindaklanjut penanganan pelanggaran hukum


1 80 82 85 85 90 90 90 90
daerah
2 Persentase toleransi dan kerukunan umat beragama 100 100 100 100 100 100 100 100

3 Persentase konflik horizontal 0 0 0 0 0 0 0 0

IX-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

4 Persentase penanganan konflik sosial dalam masyarakat 100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase pembinaan satuan keamanan lingkungan
5 100 100 100 100 100 100
masyarakat (POSKAMLING)
Persentase penanganan gangguan keamanan dan
6 100 100 100 100 100 100 100 100
kenyamanan lingkungan
7 Persentase deteksi dini persoalan daerah 100 100 100 100 100 100 100 100
20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan, Perangka Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
Persentase pengaduan masyarakat yang mengarah kepada
1 65 65 70 75 80 85 85 85
kerugian daerah/Negara yang ditindaklanjuti
2 Jumlah majelis taklim aktif 3 11 20 20 20 20 74

3 Persentase aparatur yang melaksanakan sholat berjamaah 30 65 70 75 80 85 85 85

4 Indeks kepuasan pelayanan jamaah haji daerah 75 80 80 85 90 90 90 90


Persentase mutasi aparatur berdasarkan profesionalitas
5 100 100 100 100 100 100 100 100
dan kinerja aparatur
Persentase aparatur PNS daerah terhadap jumlah
6 2,72 2,79 2,87 2,94 3,02 3,09 3,09 3,09
penduduk
7 Persentase peliputan kegiatan KDH/WKD 100 100 100 100 100 100 100 100
Jumlah media masa yang melakukan kerjasama dengan
8 13 14 16 16 16 16 16 91
pemerintah daerah
9 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

10 Persentase kemandirian keuangan daerah 7 7,78 9,02 10,58 12,54 15 15 15


Persentase produk hukum daerah terhadap kebutuhan
11 80 84 88 90 93 95 95 530
daerah
12 Persentase penyusunan LPPD dan IKK tepat waktu 100 100 100 100 100 100 100 100

13 Persentase efektivitas kinerja SKPD 100 100 100 100 100 100 100 100

IX-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
14 Persentase pemenuhan kebutuhan sarana
25 30 35 40 45 50 50 50
penanggulangan bencana
15 Persentase pemenuhan kebutuhan peralatan
50 52 55 57 60 62 62 62
kewaspadaan dini bencana
16 Persentase cakupan pelayanan pemadam kebakaran 100 100 100 100 100 100 100 100
17 Tingkat waktu tanggap kebakaran (menit) 55 55 50 50 45 45 45 45
21 Ketahanan Pangan

1 Jumlah ketersediaan cadangan pangan pemerintah dan


25,975 40 65 75 85 100 100 100
masyarakat (ton)
2 Jumlah Kawasan/desa Mandiri Pangan (desa) - 5 5 5 10 10 10 35
3 Skor pola pangan harapan (PPH) 70,1 75,1 80,1 85,1 90,1 95,1 95,1 95,1
4 Persentase ketersedian sarana distribusi pangan 33.33 16.67 16.67 16.67 16.67 16.67 16.67 100
5 Persentase tindaklanjut penanganan daerah rawan pangan 35 40 45 55 65 75 75 75
6 Persentase stabilitas harga pangan 25 25 45 65 75 80 80 80
22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1 Persentase Partisipasi Aktif Desa/Kelurahan dalam


100 100 100 100 100 100 100 100
Pembangunan Daerah
2 Penurunan Persentase Rumah Tidak Layak Huni - 2 5 10 25 45 45 63
3 Persentase BUM Desa yang mendapatkan pembinaan 35% 44% 61% 79% 88% 100% 100% 100%
4 Persentase Desa dengan Pengelolaan Keuangan yang Baik - 80% 90% 95% 100% 100% 100% 100%
5 Persentase Partisipasi Agen PDPGR - 100 100 100 100 100 100 100
6 Persentase pemenuhan ADD 6 6 7 8 9 10 10 10
23 Statistik

1 Jumlah dokumen data dan informasi daerah 3 4 4 4 4 4 19

IX-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2 Jumlah dokumen data dan informasi khusus daerah 2 1 1 2 2 6
24 Kearsipan

1 Persentase SKPD dengan administrasi arsip yang baik 50 60 70 80 90 100 100 100
25 Komunikasi dan Informatika

1 Persentase cakupan jaringan komunikasi 70 75 80 85 90 100 100 100


2 Persentase pengelolaan internet kecamatan 100 100 100 100 100 100 100 100
3 Jumlah titik hot spot internet ruang public 1 1 1 3 3 3 3 12
26 Perpustakaan

1 Jumlah perpustakaan masyarakat terbina 8 21 48 62 84 286 286 286


2 Jumlah pengunjung perpustakaan daerah (orang) 1954 2000 2100 2200 2300 2300 2300 12854
Urusan Pilihan

1 Pertanian

1 Luas Lahan Usaha Pertanian/Perkebunan (Cetak sawah


400 200 100 100 100 100 900
baru /ha)
2 Persentase produktivitas Luas lahan usaha
Pertanian/Perkebunan (Produksi Padi Tahun 2016-2020
produksi 109.000-124.000 ton; jagung prod. 6.500-8.000 20% 20% 20% 20% 20% 20% 100%
ton; kedelai prod. 1.005-1.755 ton; kacang hijau 100-600
ton)
3 Persentase pemenuhan Produksi Pertanian/ Pertanian
Bidang Pertanian (Target Tanaman Padi 17.000 ha; Jagung
20% 20% 20% 20% 20% 20% 100%
7.000 ha; Kedelai 2.000 ha; Kacang Hijau 1.000 ha; Kacang
Tanah 300 ha)
4 Persentase pemenuhan Produksi Pertanian/ Pertanian
Bidang Perkebunan (Target Tanaman Kelapa 250 ha; 10% 30% 20% 20% 20% 20% 100%
Tanaman Kopi 60 ha)

IX-10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
5 Persentase Pemenuhan Kebutuhan Sapras Pertanian
(Embung 40 unit; Jalan Usaha Tani 40 km; Peningkatan
Jalan Usaha Tani 60 km; Dam Parit 30 unit, Irigasi 20% 20% 20% 20% 20% 20% 100%
Permukaan 40 unit; Irigasi Air Tanah Dangkal 100 unit;
Jaringan Irigasi Tersier 6.000 m)
6 Persentase Pemenuhan Kebutuhan Sapras Pertanian
(Embung 20 unit; Jalan Usaha Tani 15 km; Jalan Produksi
20% 20% 20% 20% 20% 20% 100%
15 km; Tanah Dangkal 30 unit; Jaringan Irigasi
Perkebunan 1.000 m)
7 Persentase cakupan asuransi pertanian 100 100 100 100 100 100 100
8 Persentase penyuluh terlatih 20% 20% 45% 60% 85% 100 100 100%
9 Jumlah BP3K model 1 BP3K 1 BP3K 2 BP3K 2 BP3K 1 BP3K 1 BP3K 1 BP3K 8 BP3K
10 Persentase ternak yang divaksinasi untuk penyakit ternak
25 25 30 35 40 50 50 50
strategis
11 Jumlah kelompok ternak penggemukan sapi sistem
28 20 25 30 35 50 50 188
kandang
12 Jumlah produksi daging (ton) 951,1 47,55 57,06 66,57 76,08 95,1 95,1 1.046,2
13 Jumlah akseptor IB (ekor) 1.067 1.2 1.45 1.75 2.5 3 3 10.967
14 Luas kebun hijauan makanan ternak (Ha) 10 10 15 15 20 30 30 100
2 Kehutanan

1 Persentase penghijauan lingkungan (Target 50 ha) 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 100%
2 Persentase penanaman dan pengkayaan hutan rakyat
20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 100%
(Target 125 ha)
3 Persentase peenyelamatan sumber mata air (Target 75 ha) 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 100%
4 Persentase reboisasi pengkayaan dalam kawasan hutan
20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 100%
(Target 100 ha)
5 Persentase pengembangan desa konservasi (Target 10
0% 0% 30% 30% 20% 20% 20% 100%
Kelompok)

IX-11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
6 Persentase pemenuhan Produksi Hasil Hutan Non Kayu
0% 0% 30% 30% 20% 20% 20% 100%
(Target 3 Jenis Komoditas)
7 Persentase Tindak lanjut Penanganan Kasus Illegal Loging
- 3 3 3 3 3 3 15
(Target Penyelesaian Kasus 15 kejadian)
8 Jumlah Kerjasama Pengelolaan Pemanfaatan Potensi
- 0 1 1 1 1 1 4
Hutan (Target 4 Kesepakatan Kerjasama)
3 Energi dan Sumberdaya Mineral

1 Elektrifikasi PLN 80 90 94 96 98 100 100 100


2 Persentase pemenuhan kebutuhan jaringan listrik 40 45 50 75 90 98 98 98
3 Persentase cakupan PLTS 85 95 98 99 100 100 100 100
4 Persentase kesadaran masyarakat akan hemat energy 40 42 48 50 60 90 90 90
5 Luas pertambangan galian C yang direboisasi (Ha) 10,74 11 10,47 10,77 10,71 10,71 53,69
4 Pariwisata

1 Jumlah desa wisata budaya 1 1 2 1 1 2 2 8


2 Jumlah kawasan wisata alam, pesisir dan pulau-pulau kecil 4 5 2 2 2 2 2 17
3 Jumlah kerjasama pengembangan kawasan wisata daerah 1 2 2 1 1 1 7
4 Jumlah kelompok masyarakat sadar wisata (POKDARWIS)
8 1 1 1 1 1 1 13
yang dibina
5 Jumlah obyek wisata yang telah dikelola dengan baik 5 6 4 2 2 2 2 21
5 Kelautan dan Perikanan

1 Persentase pemenuhan sarana tangkap 61,2 62,51 71,88 81,36 90,63 100 100 100
2 Jumlah produksi olahan hasil perikanan (kg) 3.085 457,07 457,07 685,56 914,07 1.142,07 1.142,07 6.741,30
3 Jumlah kelompok tani pembudidaya ikan yang dibina 80 Klp 7 Klp 15 Klp 15 Klp 15 Klp 15 Klp 15 Klp 147 Klp
4 Persentase pemenuhan kebutuhan bibit ikan 35% 50% 67,5% 75% 90% 100% 100% 100%

IX-12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
5 Luas area budidaya rumput laut 350,7 Ha 32 Ha 32 Ha 32 Ha 32 Ha 32 Ha 32 Ha 510.7 Ha
6 Persentase operasional pusat penangkaran penyu hijau 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Jumlah lokasi transplantasi terumbu karang 1 lokasi 1 lokasi 2 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 2 lokasi 2 lokasi 8 lokasi
6 Perdagangan

1 Jumlah pasar layak perdagangan 6 1 2 1 1 1 1 12


2 Jumlah UTTP yang ditera/tera ulang 10 15 20 35 50 70 70 200
3 Persentase fluktuasi harga barang 15 10 10 10 10 10 10 10
7 Industri

1 Jumlah sentra industri olahan unggulan daerah 1 1 1 2 1 1 1 7


2 Jumlah kerjasama pengembangan industri olahan
1 1 2 0 0 1 1 5
unggulan daerah
3 Jumlah even promosi industry kreatif yang
- 2 2 2 2 2 2 10
diselenggarakan/diikuti
8 Ketransmigrasian

1 Jumlah kawasan terpadu mandiri 1 1


2 Jumlah kelompok masyarakat transmigrasi yang dibantu 10 15 20 25 30 35 35 135
ASPEK DAYA SAING DAERAH

1 Nilai tukar petani 104.78 106.38 108.01 109.65 111.33 113.03 113.03 113.03
2 Persentase pemenuhan kebutuhan jaringan listrik 40 45 50 75 90 98 98 98
3 Persentase cakupan jaringan komunikasi 70 75 80 85 90 100 100 100
4 Persentase konflik horizontal 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Jumlah kasus penyakit masyarakat (minuman keras,
117 90 75 70 65 54 54 54
narkoba, prostitusi, perjudian, dan sebagainya)

IX-13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
Kondisi kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
No. periode RPJMD pada akhir
PEMBANGUNAN DAERAH
2021 periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
6 Lama proses perijinan (hari) 7 7 7 7 5 5 5 5
7 Rasio ketergantungan 55 55 55 55 55 55 55 55

IX-14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

10.1 PEDOMAN TRANSISI

Pada saat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten


Sumbawa Barat Tahun 2021–2025 belum tersusun dan untuk menjaga
kesinambungan pembangunan serta mengisi kekosongan RKPD setelah
RPJMD berakhir, maka RPJMD ini menjadi pedoman penyusunan RKPD
dan RAPBD tahun pertama di bawah kepemimpinan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah terpilih hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah
(Pemilukada) periode berikutnya dengan tetap berpedoman pada RPJPD
Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2006-2025 dan mengacu RPJMN Tahun
2015-2019.

Selnajutnya, Kepala Daerah terpilih tetap mempunyai ruang gerak yang


luas dalam menyusun RPJMD tahun 2021-2025 yang disesuai dengan visi
dan misi yang diusung selama kampanye dan disesuaikan dengan agenda
pokok RPJPD Kabupaten Sumbawa Barat 2006-2025.

10.2 KAIDAH PELAKSANAAN

RPJMD merupakan panduan bagi Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat


serta pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan pembangunan 5
(lima) tahun ke depan. Oleh karena itu, konsistensi, kerjasama,
transparansi dan inovasi, serta rasa tanggung jawab tinggi diperlukan guna
pencapaian target-target yang telah ditetapkan dalam RPJMD dengan
kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:

a. Bupati berkewajiban menyebarluaskan peraturan daerah tentang


RPJMD kepada masyarakat;

X-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021
b. Seluruh SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dan
pemangku kepentingan agar mendukung pencapaian target-target
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD;
c. Seluruh SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dan
pemangku kepentingan agar melaksanakan program-program yang
tercantum di dalam RPJMD dengan sebaik-baiknya;
d. Seluruh SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dalam
menyusun Renstra SKPD berpedoman pada RPJMD;
e. Seluruh Pemerintah Desa dalam menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Desa (RPJMDes) harus memperhatikan dan
mempedomani RPJMD;
f. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan
RPJMD, mengkoordinasikan hasil evaluasi Renstra SKPD di lingkup
Kabupaten Sumbawa Barat, dan melakukan fasilitasi pengendalian dan
evaluasi RPJMDes Pemerintah Desa se-Kabupaten Sumbawa Barat
bersama dengan instansi terkait.

X-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat 2016-2021

Anda mungkin juga menyukai