Ad Art JPKP

DEWAN
PIMPINAN PUSAT
JARINGAN PENDAMPING KEBIJAKAN DAN PEMBANGUNAN
NOMOR AHU – 0001682.AH.01.07 – TAHUN 2015
Sekertariat : Perumahan Pratama Residence Blok A NO 21, Duren Jaya Bekasi Timur, Jawa Barat
Email : jpkp.pusat@gmail.com Telp : +62 813 50550575 Kantor : +62 2188356197
DRAF USULAN PEMBAHASAN AD/ART JPKP

KONGRES II 18 JANUARI 2019
ANGGARAN DASAR
AD 2015- 2019 AD 2020 - 2025 AD 2020 - 2025
NO
Naskah Asli Usulan Tim Perumus – Jawa Barat Jawaban Ketua Umum
Pasal 1
Lembaga Perkumpulan Masyarakat ini bernama
1 Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan Tidak berubah Tidak berubah
atau disingkat JPKP
Pasal 2 Pasal 2
2 Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 18 Tidak berubah Organisasi ini lahir dan didirikan di Jakarta
Januari 2015. pada tanggal 18 Januari 2015.
Pasal 3 Pasal 3
Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan Jaringan Pendamping Kebijakan
bertempat dan berkedudukan di Jakarta, Ibukota Pembangunan bertempat dan berkedudukan di
3 Negara Republik Indonesia serta di seluruh wilayah Tidak berubah Jakarta, Ibukota Negara Republik Indonesia,
Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia serta di seluruh wilayah Hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan Luar Negeri
Pasal 4
4 Organisasi ini berasaskan Pancasila dan Undang- Tidak berubah Tidak berubah
Undang Dasar 1945
Pasal 5
5 Organisasi ini tunduk kepada hukum yang berlaku Tidak berubah Tidak berubah
di Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pasal 6
6 Organisasi ini bercirikan organisasi sosial Tidak berubah Tidak berubah
kemasyarakatan
Pasal 7
7 Organisasi ini bersifat terbuka untuk seluruh lapisan Tidak berubah Tidak berubah
masyarakat, tidak membedakan suku, agama, dan
https://www.facebook.com/groups/jpkp.pusat/
twitter: @JpkpPusat,
Blog: http://jpkp-indonesia.blogspot.com
DEWAN PIMPINAN PUSAT
ras.
Pasal 8
Organisasi ini memiliki visi menjadi mitra
8 sosialisasi program pemerintah yang dipercaya oleh Tidak berubah Tidak berubah
masyarakat.
Pasal 9
Organisasi ini memiliki misi :
a. Membantu sosialisasi program-program
pemerintah agar masyarakat mendapat
informasi yang tepat, sehingga turut
berpartisipasi dalam menjalankan program-
program pembangunan.
b. Mendampingi pelaksanaan program-program
pemerintah, agar terlaksana sesuai rencana dan
9 tepat sasaran. Tidak berubah Tidak berubah
c. Mengumpulkan data dan melaporkan kepada
instansi terkait jika terdapat ketidaksesuaian
atau kendala dalam pelaksanaan program-
program pemerintah, agar perbaikan dapat
dilaksanakan sedini mungkin.
d. Mendampingi masyarakat agar dapat
memanfaatkan fasilitas yang disediakan
pemerintah secara optimal.
Pasal 10
10 Tidak berubah Tidak berubah
Lambang Organisasi ini dimulai dengan 2 (dua)

lingkaran hitam, tebal dan tipis. Di dalamnya
tertulis melingkar Jaringan Pendamping
Kebijakan berwarna hitam serta kata
Pembangunan yang berwarna merah dengan diapit Tidak berubah Tidak berubah
oleh dua bintang berwarna merah, berlatar belakang
warna putih. Di tengahnya terdapat bulatan merah
yang ditumpangi sinar matahari berwarna kuning
dan diatas sinar matahari bertuliskan huruf kapital
mendatar yaitu JPKP (JPK berwarna hitam dan
P berwarna merah) dengan latar belakang warna
putih. Pengertian lambang tersebut diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
11 Pasal 11
1. Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan
adalah Lembaga Perkumpulan Masyarakat
yang bertujuan mewujudkan masyarakat
sejahtera, pemerintahan yang bersih dan
berwibawa melalui pembangunan yang pro
rakyat.
2. Organisasi ini berlaku untuk melindungi Tidak berubah Tidak berubah
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
12 Pasal 12
Untuk mewujudkan tujuan sebagaimana Pasal 11 di Tidak berubah Tidak berubah
atas, maka sesuai dengan namanya Jaringan

Pendamping Kebijakan Pembangunan
melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Membangun jaringan ke berbagai lapisan
masyarakat dan pemerintah.
b. Mengupayakan terwujudnya pengembangan
martabat kemanusiaan yang sesuai dengan
Pancasila. Mendorong pemberdayaan melalui
pendampingan masyarakat agar memiliki harkat Tidak berubah Tidak berubah
dan martabat, berbudi luhur, berpengetahuan
luas dan terampil, kreatif dan inovatif serta
berguna bagi bangsa dan negara.
c. Mengembangkan fungsi-fungsi lain melalui
kerjasama dengan pihak dalam maupun luar
negeri, yang dapat bermanfaat bagi masyarakat
guna terwujudnya kesejahteraan dan keadilan.
d. Menjadi kontrol sosial bagi penyelenggara
negara yang bersih dan berwibawa.
13 Pasal 13 Pemberhentian Anggota:
1. Keanggotaan organisasi terdiri dari anggota 1.Tidak lagi memenuhi syarat
biasa, anggota luar biasa, dan anggota sebagai Anggota Tidak berubah
kehormatan. 2.Menjadi Anggota Ormas/LSM lain
2. Ketentuan untuk menjadi anggota dan Melanggar Anggaran Dasar dan Usulan perubahan ditolak, teknis dan
pemberhentian keanggotaan diatur dalam Rumah Tangga dana tau Keputusan mekanisme pemberhentian keanggotaan
Anggaran Rumah Tangga. Musyawarah Nasional diatur dalam Anggaran Rumah Tangga bukan
3. Melakukan tindakan atau dalam Anggaran Dasar
perbuatan yang bertentangan
dengan keputusan dan kebijakan
JPKP.
14 Pasal 14
Ketentuan mengenai hak dan kewajiban anggota
serta lain-lainnya diatur dalam Anggaran Rumah Tidak berubah Tidak berubah
Tangga.
15 Pasal 15 Susunan Dewan Pimpinan Pusat
Struktur Organisasi terdiri dari : terdiri dari:
1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) 1.Ketua Umum
2. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) 2.Wakil Ketua Umum Organisasi Tidak berubah
3. Dewan Pengurus Daerah (DPD) 3.Wakil Ketua Umum Sosial
4. Dewan Pengurus Cabang (DPC) 4.Wakil Ketua Umum Keuangan. Usulan ditolak, lihat Pasal 16 terkait Struktur
5. Dewan Pengurus Anak Cabang
(DPAC)
6. Dewan Perwakilan Luar Negeri
(DPLN)
7. Koordinator Wilayah (KORWIL)
16 Pasal 16
Untuk melaksanakan tujuan dan fungsi-fungsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan 14,
Organisasi ini dapat membentuk struktur
kepengurusan yang antara lain :
a. DPP : Pelindung, Penasehat,
Pembina, Dewan Pakar, Dewan Kehormatan,
Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum,
Sekretaris Jendral dan Sekretaris 1, Sekretaris 2 Tidak berubah Tidak berubah
dan seterusnya, Bendahara Umum dan
Bendahara 1, Bendahara 2 dan seterusnya,
Ketua Bidang membawahi Departemen-
Departemen.
b. DPW : Pembina, Dewan Pakar,
Dewan Kehormatan,Ketua dan Wakil Ketua,
Sekretaris dan Wakil Sekretaris, Bendahara dan

Wakil Bendahara, dan Biro – Biro.
c. DPD/DPLN : Dewan Pakar, Dewan
Kehormatan, Ketua dan Wakil Ketua,
Wakil Bendahara, dan Divisi – Divisi. Tidak berubah Tidak berubah
d. DPC : Ketua dan Wakil Ketua,
Wakil Bendahara, dan Seksi – Seksi.
e. DPAC : Ketua dan Wakil Ketua,
Wakil Bendahara.
f. KORWIL : Koordinator
17 Pasal 17
1. Kepengurusan organisasi terdiri dari Pelindung,
Penasehat, Pembina, Dewan Pakar, dan
Pengurus Harian.
2. Pelindung adalah pengayom yang berkedudukan
di Dewan Pimpinan Pusat.
3. Penasehat adalah pemberi nasehat, arahan, dan
saran yang dianggap perlu oleh organisasi baik
diminta maupun tidak diminta yang
berkedudukan di Dewan Pimpinan Pusat. Tidak berubah Tidak berubah
4. Pembina adalah pemberi nasehat, arahan, dan
saran yang dianggap perlu oleh organisasi baik
diminta maupun tidak diminta yang
berkedudukan di Dewan Pimpinan Pusat,
Dewan Pengurus Daerah.
5. Dewan Pakar adalah tim ahli dalam rangka
melaksanakan tugas dan wewenang organisasi
sesuai kebutuhan dan berkedudukan di Dewan

Pimpinan Pusat, Dewan Pengurus Daerah, dan
Dewan Pengurus Cabang.
6. Dewan Kehormatan adalah tempat untuk
anggota mendapatkan perlindungan dan
keadilan. Keanggotaannya bersifat Ad hoc.
7. Pengurus Harian untuk tingkat pusat adalah Tidak berubah Tidak berubah
pelaksana organisasi yang terdiri dari Ketua
Umum, Wakil Ketua Umum dan Ketua-Ketua,
Sekretaris Jenderal dan Sekretaris-sekretaris,
Bendahara Umum dan bendahara-bendahara,
dan departemen-departemen.
8. Ketentuan mengenai susunan dan komposisi
kepengurusan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
18 Pasal 18
1. Masa Bakti Kepengurusan sebagaimana Tidak berubah Usul diterima dengan tambahan, Setiap satu
dimaksud pada Pasal 17 adalah 5 (lima) tahun periode wajib diadakan pemilihan kecuali
dalam satu periode di semua tingkatan, kecuali calon tunggal.
Dewan Perwakilan Luar negeri dalam satu
periode adalah selama 2 (dua) tahun. 2. Masa Bakti kepengurusan 5 (lima) tahun
2. Masa Bakti kepengurusan maksimum adalah 2 Setiap satu Priode selalu diadakan bisa mencalonkan diri untuk periode
(dua) periode atau 10 (sepuluh) tahun berturut- Pemilihan. berikutnya. maksimum adalah 2 (dua)
turut. periode atau 10 (sepuluh) tahun berturut-
turut.
19 Pasal 19
Pelindung secara koordinatif bertugas memberikan Tidak berubah Tidak berubah
perlindungan bagi organisasi
20 Pasal 20
Penasehat secara koordinatif bertugas dan Tidak berubah Tidak berubah
berwenang mengawasi, memberikan nasehat dan

saran yang dianggap perlu, dalam pelaksanaan
keputusan-keputusan organisasi kepada Dewan
Pimpinan Pusat diminta atau tidak diminta.
21 Pasal 21
Pembina secara koordinatif bertugas dan
berwenang membina, mengawasi, memberikan Tidak berubah Tidak berubah
nasehat dan saran yang dianggap perlu dalam
pelaksanaan keputusan-keputusan organisasi sesuai
tingkatannya
22 Pasal 22
Dewan Pakar secara koordinatif bertugas dan
berwenang sebagai tim ahli, memberikan nasehat Tidak berubah Tidak berubah
dan saran yang dianggap perlu dalam pelaksanaan
keputusan-keputusan organisasi sesuai tingkatannya
23 Pasal 23
Dewan Kehormatan bertugas dan berwenang
menerima pengaduan dari anggota yang merasa
diperlakukan secara tidak adil dan melakukan Tidak berubah Tidak berubah
mediasi serta membuat keputusan sesuai
tingkatannya.
24 Pasal 24
Pengurus harian secara fungsional dan koordinatif
mempunyai tugas dan wewenang menjalankan roda Tidak berubah Tidak berubah
organisasi, dan melaksanaan keputusan-keputusan
organisasi sesuai tingkatannya.
26 Pasal 25
Ketentuan tentang rincian wewenang dan tugas Tidak berubah Tidak berubah
sesuai pasal 19, 20, 21, 22, 23, dan 24 diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 26
1. Permusyawaratan adalah suatu pertemuan yang
diselenggarakan untuk membuat keputusan dan
ketetapan organisasi yang diikuti oleh struktur
organisasi di bawahnya.
2. Permusyawaratan di organisasi meliputi
Permusyawaratan Tingkat Nasional (Kongres), Tidak berubah Tambahan MUSLAN untuk Permusyawaratan
Permusyawaratan Tingkat Wilayah/Provinsi Tingkat Luar Negeri
(MUSWIL), Permusyawaratan Tingkat Daerah/
Kabupaten/Kota/Luar Negeri (MUSDA),
Permusyawaratan Tingkat Cabang/Kecamatan
(MUSCAB) , dan Permusyawaratan Anak
Cabang/Kelurahan (MUSANCAB).
27 Pasal 27
Permusyawaratan tingkat nasional yang dimaksud
pada pasal 26 ayat 2 terdiri dari: Tidak berubah Tidak berubah
a. Kongres
b. Kongres Luar Biasa (KLB)
28 Pasal 28
Permusyawaratan tingkat Propinsi yang dimaksud
a. Musyawarah Wilayah (MUSWIL)
b. Musyawarah Luar Biasa Daerah (MLBD)
29 Pasal 29
Permusyawaratan tingkat Daerah a. Musyawarah Daerah (MUSDA),
(Kabupaten/Kota/Luar Negeri) yang dimaksud Tidak berubah Musyawarah Luar Negeri (MUSLAN)
pada pasal 26 ayat 2 terdiri dari: b. Musyawarah Luar Biasa Daerah (MLBD),
a. Musyawarah Daerah (MUSDA) Musyawarah Luar Biasa Luar Negeri
b. Musyawarah Luar Biasa Daerah (MLBD) (MLBLN)
30 Pasal 30
Permusyawaratan tingkat Cabang yang dimaksud
a. Musyawarah Cabang (MUSCAB)
b. Musyawarah Luar Biasa Cabang (MLBC)
31 Pasal 31
Permusyawaratan tingkat Anak Cabang dimaksud Tidak berubah Tidak berubah
pada pasal 26 ayat 2 terdiri Musyawarah Anak
Cabang (MUSANCAB)
32 Pasal 32
Ketentuan lebih lanjut mengenai permusyawaratan Tidak berubah Tidak berubah
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
33 Pasal 33
Rapat adalah suatu pertemuan untuk membuat
keputusan dan ketetapan organisasi yang dilakukan
di masing-masing tingkat kepengurusan yang terdiri
dari :
1. Rapat Pimpinan hanya dilakukan
di tingkat Pusat
2. Rapat Pengurus hanya dilakukan
di tingkat Tidak berubah Tidak berubah
Wilayah/Daerah/Cabang/ Anak
Cabang
3. Rapat Kerja dilakukan di semua
tingkatan
4. Rapat Koordinasi dilakukan di
semua tingkatan
5. Rapat-rapat lain yang dianggap
perlu.
34 Pasal 34
Ketentuan lebih lanjut tentang rapat-rapat Tidak berubah Tidak berubah
sebagaimana tersebut pada pasal 33 akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
35 KEUANGAN DAN KEKAYAAN 3.Membentuk Badan Usaha Yayasan
Pasal 35 untuk menampung dan Menerima
1. Keuangan organisasi digali dari sumber-sumber Donasi dari Pihak Ketiga. Dimana
dana di lingkungan organisasi, masyarakat, Kepengurusan Yayasan terpisah dari
maupun sumber-sumber lain yang halal dan Pengurus Organisasi, dan hanya ada
tidak mengikat. di Pusat. Adapun Donatur terdiri dari:
2. Sumber dana organisasi diperoleh dari: a. Donatur Tetap
a. Uang pangkal. b. Donatur Khusus. Usulan ditolak, namun dipertimbangkan
b. Sumbangan swadaya pengurus dan anggota. untuk diakomodir di ART - Anggaran Rumah
c. Usaha-usaha lain yang baik sesuai etika dan a.Mengganti Uang Pendaftan Tangga dengan perbaikan
peraturan yang berlaku. calon Anggota akan dikenakan per/
Ketentuan penerimaan dan pemanfaatan keuangan Orang sebesar Rp 200.000,
yang termaktub dalam ayat 1 (satu) dan ayat 2 Uang tersebut mengganti
(dua), pasal ini diatur lebih lanjut dalam Anggaran Seragam dan ID Card.
Rumah Tangga
b.Seragam dan ID Card di
buat DPP
c. Margin atau laba
Yang diperoleh diperguna
Kan untuk kegiatan DPP
Dengan Pembagian 70%
Untuk kegiatan DPW 20%
Untuk kegiatan DPD 10%
b.Sumbangan yang diterima

dari siapapun harus dilaporkan
Bendahara Umum per tiga bulan

sekali diketahui Ketua Umum,Ketua
DPW,Ketua DPD dan Ketua DPLN.
Membentuk Badan Otonom Yayasan

untuk menerima Sumbangan dari
Pihak lain
.Dana yang terkumpul dipergunakan
untuk Kegiatan JPKP.
36 Pasal 36
Kekayaan organisasi adalah inventaris dan aset
organisasi yang berupa harta benda bergerak dan Tidak berubah Tidak berubah
atau harta benda tidak bergerak yang
dimiliki/dikuasai oleh organisasi.
37 Pasal 37
Ketentuan lebih lanjut tentang keuangan dan Tidak berubah Tidak berubah
kekayaan sebagaimana tersebut pada pasal 35 dan
36 akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
38 PERUBAHAN
Pasal 38
1. Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah oleh
Keputusan Kongres yang sah yang dihadiri
sedikitnya 50 % (lima puluh persen ) + (plus)
1(satu) dari jumlah Pengurus Daerah, Pengurus Tidak berubah Tidak berubah
Cabang, dan Dewan Perwakilan Luar Negeri
yang sah dan sedikitnya disetujui oleh 50 %
(lima puluh persen ) + (plus) 1(satu) dari jumlah
suara yang sah.
2. Dalam hal kongres yang dimaksud dalam ayat
1(satu) pasal ini, tidak dapat diadakan karena
tidak tercapai quorum, maka ditunda selambat-

lambatnya 1 (satu) bulan untuk selanjutnya
dengan memenuhi syarat dan ketentuan yang
sama, kongres dapat dimulai dan dapat
mengambil keputusan yang sah.
3. Apabila telah dilaksanakan selambat-lambatnya Tidak berubah Tidak berubah
dalam 1 (satu) bulan ternyata tidak memenuhi
quorum, namun dihadiri beberapa daerah maka
perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga tetap dilaksanakan dan dianggap
sah.
39 PEMBUBARAN ORGANISASI Tidak Berubah 3. Pendiri berhak membubarkan organisasi
Pasal 39 bilamana sudah keluar dan bertentagan
1. Pembubaran organisasi ini hanya dapat dengan ideology dan roh awal
dilakukan apabila mendapat persetujuan dari didirikannya
seluruh anggota dan pengurus di semua
tingkatan.
2. Apabila organisasi dibubarkan, maka segala
kekayaannya diserahkan kepada organisasi atau
badan amal yang sepaham dengan persetujuan
dari seluruh anggota dan pengurus di semua
tingkatan.
40 ATURAN PERALIHAN
Pasal 40
1. Pembentukan kepengurusan Jaringan
Pendamping Kebijakan Pembangunan untuk
periode awal dilakukan dengan cara Tidak Berubah Tidak berubah
pendeklarasian untuk tingkat nasional, daerah,
Kabupaten/kota, Anak Cabang, dan Luar
Negeri.
2. Kewenangan untuk pembentukan kepengurusan

secara keseluruhan seperti yang dimaksud Tidak Berubah Tidak berubah
dalam ayat 1(satu) dilakukan oleh Dewan
Pimpinan kolektif pusat.
3. Untuk pertama kalinya kepengurusan di tingkat
pusat ditetapkan oleh musyawarah badan
pendiri.
41 PENUTUP
Pasal 41 Tidak Berubah Tidak berubah
Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA

ART 2015- 2019 ART 2020 - 2025 ART 2020 - 2025
NO
Naskah Asli Usulan Tim Perumus – Jawa Barat Jawaban Ketua Umum
1 KEANGGOTAAN
Pasal 1 4.Komplotan
Keanggotaan organisasi terdiri dari: BROKER,MALING,CABE,
1. Anggota biasa adalah setiap warga negara BASAH,PESTOLL,ABAL-ABAL dan
Indonesia yang telah terdaftar sebagai sejenisnya.
anggota organisasi, serta menyatakan diri 5.Penghina JPKP,Penghina
setia dan tunduk terhadap Anggaran Dasar KETUM JPKP dan Tukang
dan Anggaran Rumah Tangga organisasi. NGERUMPI di MEDSOS
2. Anggota luar biasa adalah setiap orang yang 6.Bergaul dengan NOMOR2 diatas Tidak berubah
diberi keanggotaan oleh organisasi Pimpinan secara langsung maupun tidak
Pusat, atas jasa dan pengabdiannya pada langsung maupun di MEDSOS karna
organisasi. itu artinya menjadi KOMPLOTAN
3. Anggota kehormatan adalah setiap orang turut membe
yang diangkat oleh Pimpinan Pusat, yang Narkan menghina JPKP.
telah dinyatakan berjasa kepada organisasi 7.Gagal Paham arti JARINGAN
dan ditetapkan dalam keputusan Pimpinan tersstruktur di
Pusat. Bawahnya sampai TAHUNAN dan
tidak berkembang.
9. Menodai nama baik Oranisasi.
2 TATACARA PENERIMAAN DAN
PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN
Pasal 2
1. Anggota biasa diterima melalui Pengurus di
setiap tingkat kepengurusan. Tidak Berubah Tidak berubah
2. Anggota biasa yang berdomisili di luar negeri
diterima melalui Dewan Perwakilan Luar
Negeri.
3. Apabila tidak ada Pengurus di domisilinya
maka pendaftaran anggota dilakukan melalui
tingkat kepengurusan terdekat.
4. Anggota biasa disahkan oleh Pengurus di
tingkat DPP, DPW, dan DPD.
3 Pasal 3
Anggota luar biasa di dalam maupun diluar Tidak Berubah Tidak berubah
negeri diterima dan disahkan oleh kepengurusan
di DPP
4 Pasal 4
1. Anggota kehormatan diusulkan oleh tiap
tingkat kepengurusan.
2. Pimpinan Pusat menilai dan
mempertimbangkan usulan sebagaimana
tersebut dalam ayat 1 pasal ini untuk Tidak Berubah Tidak berubah
memberikan persetujuan atau penolakan.
3. Dalam hal Dewan Pimpinan Pusat
memberikan persetujuan, maka kepada yang
bersangkutan diberikan surat keputusan
sebagai anggota kehormatan.
5 Pasal 5
1. Anggota biasa berhak mendapat Kartu Tanda
Anggota.
2. Anggota kehormatan dan anggota luar biasa
berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota Tidak Berubah Tidak berubah
Khusus.
a. Anggota Kehormatan adalah warga
negara Indonesia yang berjasa
terhadap organisasi.
b. Anggota Luar Biasa adalah warga

negara asing yang berjasa terhadap
organisasi.
3. Ketentuan tentang prosedur penerimaan
anggota biasa sebagai berikut:
a. Mengisi formulir pendaftaran anggota
dengan menyertakan fotokopi KTP.
b. Kartu Tanda Anggota dapat
diterbitkan oleh tingkatan DPP, DPW,
dan DPD. Tidak Berubah Tidak berubah
c. Calon anggota diwajibkan membayar
iuran pendaftaran yang ditentukan
dalam peraturan organisasi.
d. Calon anggota wajib mengikuti
pelatihan dasar keorganisasian yang
diselenggarakan di setiap tingkat
kepengurusan.
6 Pasal 6
1. Seseorang dinyatakan berhenti dari Pemberhentian setiap Pengurus harus Usul ditolak, anggota yang melakukan
keanggotaan organisasi karena : melalui Proses Peringatan Kesatu, pelanggaran berat tidak perlu mendapatkan
a. Permintaan sendiri. Kedua dan Ketiga peringatan Satu, Dua dan Tiga untuk
b. Diberhentikan. diberhentikan; misalnya penipuan keuangan,
c. Mangkat atau meninggal dunia. Tidak Berubah pencemaran nama baik organisasi,
2. Seseorang berhenti dari keanggotaan penghianatan organisasi dan lainnya
organisasi karena permintaan sendiri, wajib
mengajukan secara tertulis kepada pengurus
di setiap tingkatan dengan tembusan kepada
Pimpinan Pusat.
3. Seseorang diberhentikan dari keanggotaan Tidak Berubah
organisasi, karena dengan sengaja melakukan
perbuatan yang mencemarkan dan menodai Surat Pemberhentian harus berjenjang Usul ditolak, Pendiri mempunyai kewenangan
nama baik organisasi. dan tidak ada Intervensi DPP apabila dan hak penuh
Di DPW melakukan Pemecatan dengan memberhentikan/memecat/membekukan
4. Surat Keputusan mengenai pemberhentian Penegakkan Kebijakan SP.1,SP.2 siapapun yang mencederai nama baik
anggota diterbitkan oleh DPP, DPW, atau organisasi
DPD.
Tambahan butir -5:
5. Pendiri memiliki kewenangan
memberhentikan/membekkukan/memecat
siapapun yang bertentangan/melawan
dengan roh dilahirkannya organisasi
7 KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Usul diterima dengan perbaikan redaksi sbb:
Pasal 7 e.Setiap Anggota akan dimasu
kan kedalam WA Grup ber e. Ketua Umum wajib memasukkan semua
Anggota organisasi berkewajiban: dasarkan tingkatan kepengu Ketua DPW/DPLN ke group Komunikasi
a. Setia, taat, dan menjaga nama baik organisasi. rusan,anggota yg dimasuk WA Indonesia Dunia dan group
b. Bersungguh-sungguh mendukung dan kan dalam WA Grup Devisi Komunikasi Ketua-Ketua DPW dan
membantu segala langkah organisasi serta adalah PIC masing2 devisi. DPLN
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang f.Ketua DPD dimasukkan WA f. Ketua DPW wajib memasukkan semua
diamanahkan kepadanya. Grup tingkat kepengurusan Ketua DPD/DPC/DPAC ke group
c. Membayar iuran yang jenis dan jumlahnya DPAC sampai dengan DPW Komunikasi WA Provinsi
ditetapkan melalui peraturan organisasi. Dan WA Grup Devisi. g. Ketua DPD wajib memasukkan semua
d. Memupuk dan memelihara persaudaraan serta g.Ketua DPW dimasukan WA Ketua DPC/DPAC ke group Komunikasi
persatuan nasional dalam kerangka Negara Grup dari tingkat kepenguru WA Kabupaten
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). San DPD dan seluruh WA h. Ketua DPC wajib memasukkan semua
Dan seluruh WA Grup Divi Ketua DPAC ke group Komunikasi WA
Si. Kecamatan
i. Ketua DPAC wajib memasukkan semua
angotanya ke group Komunikasi WA
Kelurahan/Desa
j. Ketua
Bidang/Departemen/Biro/Divisi/Seksi
wajib wajib memasukkan semua
angotanya ke group sejenis dari jenjang
manapun
k. Tidak diperkenankan dimasukkan diluar
Bidang/Departemen/Biro/Divisi/Seksi lai,
setiap orang hanya boleh menempati satu
room WA khusus
l. Ketua Umum wajib berada disemua Room
WA
m. Tidak diperkenankan membuat room
komunikasi group WA dan FBdan atau
menggandakannya
8 Pasal 8
1. Anggota biasa berhak:
a. Memilih dan dipilih menjadi pengurus Tidak Berubah
atau menduduki jabatan lain sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang Tidak Berubah
diselenggarakan oleh organisasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
c. Memberikan usulan dan masukan untuk Tidak Berubah
pengembangan organisasi. Usul diterima
d. Membela diri dan mendapatkan Tidak Berubah
pembelaan, perlindungan, dan pelayanan
organisasi. Pasal 8 Ayat 2 & 3 yg dimakdud
2. Anggota luar biasa mempunyai hak yang Anggota Luar biasa adalah Masyarakat
sama sebagaimana anggota biasa, kecuali hak Aktif yg diberi Penghargaan oleh
memilih dan dipilih. Organisasi.
3. Anggota kehormatan mempunyai hak yang Contohnya dari Instansi Pemerintah

sama sebagaimana hak anggota biasa. PNS,TNI-POLRI.
4. Anggota Biasa, Luar Biasa, dan Anggota Dari Non Pemerintah diantaranya Para-
Kehormatan organisasi tidak diperkenankan para Tokoh Masyarakat,Akademisi dan
merangkap menjadi anggota organisasi sosial sebagainya.
lain yang mempunyai asas, dan tujuannya Dan Anggota Kehormatan dimaksud
berbeda atau merugikan organisasi ini. adalah Dewan Pendiri Organisasi yang
mana tidak memilikki Hak Dipilih
akan tetapi ditunjuk langsung oleh
Pengurus.
9 TINGKATAN KEPENGURUSAN
Pasal 9
Tingkatan kepengurusan dalam organisasi terdiri
dari:
1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk tingkat
Nasional dan berkedudukan di Ibukota
Negara. Tidak Berubah
2. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) untuk
tingkat Propinsi dan berkedudukan di Tidak Berubah
Propinsi.
3. Dewan Pengurus Daerah (DPD) untuk tingkat
Kabupaten / Kota dan berkedudukan di
Kabupaten / Kota. Tidak berubah
4. Dewan Pengurus Cabang (DPC) untuk
tingkat Kecamatan dan berkedudukan di
Kecamatan.
5. Dewan Pengurus Anak Cabang(DPAC) untuk
tingkat Kelurahan / Desa dan berkedudukan
di Kelurahan / Desa.
6. Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) 8. Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN)
untuk Luar Negeri dan berkedudukan di Semua tidak berubah untuk Luar Negeri dan berkedudukan di
wilayah negara yang bersangkutan dianggap wilayah negara yang bersangkutan
setingkat DPD. dianggap setingkat DPW.
7. Koordinator Wilayah (KORWIL) menaungi
beberapa DPW
10 SYARAT MENJADI PENGURUS
Pasal 10
1. Warga negara Indonesia.
2. Sehat jasmani dan rohani. 1. Daftar Riwayat Hidup
3. Sudah terdaftar sebagai anggota organisasi. Semua tidak berubah 2. Photo Copy KTP
4. Berumur 17 tahun atau sudah pernah 3. Surat Pernyataan bersedia mengabdi
menikah. secara sukarela di JPKP
5. Bersedia aktif di organisasi.
6. Patuh dan taat kepada AD/ART organisasi.
11 PEMBENTUKAN PIMPINAN PUSAT
Pasal 11
Pembentukan Pimpinan pusat yang mana melalui Tidak berubah Tidak berubah
kongres dilakukan pemilihan ketua umun dan
selanjutnya ketua umum terpilih secara formatur
membentuk kepengurusan di bawahnya.
12 Pasal 12
Ketentuan mengenai syarat dan tata cara Kurang Jelas Ketum Lihat Pasal 14.a
pembentukan kepengurusan organisasi diatur
lebih lanjut dalam peraturan organisasi
13 PEMBENTUKAN PENGURUS Tambahan:
Pasal 13
Pembentukan Pengurus daerah, cabang, anak Tidak Berubah 1. Dalam hal Pembentukan Pengurus,
cabang, dan Anak Cabang ditentukan melalui pengumuman rapat wajib dilakukan 7 hari
permusyawaratan di tingkatannya masing- sebelum rapat
masing. 2. Pengumuman dilakukan terbuka media
komunikasi JPKP seperti WA dan

Facebook group
14 Pasal 14
Ketentuan mengenai syarat dan tata cara
pembentukan kepengurusan organisasi diatur TIDAK BERUBAH Lihat Pasal 14.a
lebih lanjut dalam peraturan organisasi.
14.a Pasal 14.a Pasal 14.a (1) Syarat Utama penerbitan SK Baru,
BELUM ADA SYARAT PENERBITAN SK Revisi, dan Restrukturisasi sbb:
• Daftar hadir rapat
• Berita acara rapat
• Struktur pengurus
• Dokumentasi rapat
• Fc KTP pengurus
• Photo pengurus
• Database excel pengurus
• Surat Rekomendasi dari jajaran setingkat
diatasnya
• Semua dokumen diemail ke
jpkp.sekjen@gmail.com
jpkp.pusat@gmail.com
(2) Syarat Tambahan penerbitan SK baru,

Revisi, dan Restrukturisasi harus
mengirimkan persyaratan sbb:
• wajib aktif di Facebook group dan WA
group JPKP
• undangan rapat wajib 7 hari sebelum rapat
14.b Pasal 14.b Pasal 14.b (3) Syarat penerbitan SK Mandataris

BELUM ADA SYARAT PENERBITAN SK • Fotocopi KTP
• photo
• Semua dokumen diemail ke
jpkp.sekjen@gmail.com
jpkp.pusat@gmail.com
• wajib aktif di Facebook group dan WA
group JPKP
15 RANGKAP JABATAN
Pasal 15
1. Jabatan Pengurus Harian Organisasi tidak 4. Pengurus Harian tidak boleh
dapat dirangkap dengan: merangkap Jabatan.
a. Jabatan pimpinan harian pada semua
tingkat kepengurusan organisasi; dan atau
b. Jabatan pimpinan harian Bidang; dan atau
c. Jabatan pimpinan Harian organisasi
Kemasyarakatan yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip organisasi dan Tidak berubah
tujuan organisasi.
2. Jabatan Pimpinan Harian Bidang tidak dapat
dirangkap dengan Jabatan Pimpinan Harian
Bidang pada semua tingkat kepengurusan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai rangkap
jabatan dan pencalonan dalam pasal ini akan
diatur dalam Peraturan Organisasi.
16 SURAT KEPUTUSAN
Pasal 16
1. Surat keputusan untuk pengurus DPW dan
DPD dikeluarkan oleh DPP.
2. Surat keputusan untuk pengurus DPC
dikeluarkan oleh DPW. Semua tidak berubah Tidak berubah
3. Surat keputusan untuk pengurus DPAC
dikeluarkan oleh DPD.

4. Surat keputusan untuk pengurus DPLN
dikeluarkan oleh DPP.
5. Surat keputusan untuk KORWIL dikeluarkan
oleh DPP
17 Pasal 17
1. Pengurus Organisasi berkewajiban:
a. Menjaga dan menjalankan amanat dan a.Menjaga dan menjalankan
ketentuan-ketentuan organisasi. amanat serta ketentuan-
b. Menjaga keutuhan organisasi didalam ketentuan organisasi.
maupun diluar.
c. Menyampaikan laporan
pertanggungjawaban secara tertulis dalam
permusyawaratan sesuai dengan tingkat
kepengurusannya. TIDAK BERUBAH Tidak berubah
2. Pengurus Organisasi berhak:
a. Menetapkan kebijakan, keputusan, dan
peraturan organisasi sepanjang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
b. Memberikan arahan dan dukungan teknis
kepada bidang-bidang untuk
meningkatkan kinerjanya
18 WEWENANG DAN TUGAS PENGURUS
Pasal 18
1. Kewenangan Dewan Pembina adalah:
a. Merumuskan kebijakan umum
organisasi. Semua tidak berubah Tidak berubah
2. Tugas Dewan Pembina adalah:
a. Mengarahkan dan mengawasi
pelaksanaan keputusan-keputusan
kongres dan kebijakan umum
Pimpinan Pusat.
Memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi
tugas-tugas di antara Dewan Pembina
19 Pasal 19
1. Wewenang Ketua Umum adalah sebagai
berikut:
a. Mewakili Pimpinan Pusat baik ke luar
maupun ke dalam yang menyangkut
pelaksanaan kebijakan organisasi dalam
bentuk konsultasi, koordinasi maupun
informasi.
b. Merumuskan kebijakan khusus organisasi.
c. Ketua Umum bersama Pimpinan Pusat
organisasi dalam hal melakukan tindakan
penerimaan, pengalihan, tukar-menukar,
penjaminan, penyerahan wewenang
penguasaan/ pengelolaan, dan penyertaan
usaha atas harta benda bergerak dan atau Semua tidak berubah Tidak berubah
tidak bergerak milik atau yang dikuasai
organisasi dengan tidak mengurangi
pembatasan yang diputuskan oleh kongres
baik di dalam atau di luar pengadilan.
d. Menandatangani keputusan-keputusan
organisasi Pimpinan Pusat organisasi.
e. Bersama Pimpinan Pusat membatalkan
keputusan perangkat organisasi yang
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga organisasi.
2. Tugas Ketua Umum adalah sebagai berikut:

a. Memimpin, mengatur dan
mengkoordinasikan pelaksanaan
keputusan-keputusan Kongres dan
kebijakan umum Pimpinan Pusat
organisasi.
b. Memimpin, mengkoordinasikan dan
mengawasi tugas-tugas di antara
Pimpinan Pusat.
c. Memimpin Rapat Harian dan Rapat
Pengurus Lengkap Dewan Pimpinan
Harian.
20 Pasal 20
1. Kewenangan Sekretaris Jenderal adalah:
a. Membuat kebijakan yang sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga organisasi.
b. Memberikan masukan dan pandangan-
pandangan kepada Dewan Pimpinan Pusat
yang bersifat menguntungkan organisasi.
c. Merumuskan dan mengatur pengelolaan
kesekretariatan Jenderal Pimpinan Pusat. Semua tidak berubah Tidak berubah
d. Merumuskan naskah rancangan peraturan,
keputusan, dan pelaksanaan program
Pimpinan Pusat.
e. Bersama Ketua Umum menandatangani
surat-surat penting Pimpinan Pusat.
2. Tugas Sekretaris Jenderal adalah:
a. Mengkoordinir dan mengkomunikasikan
seluruh kepengurusan secara nasional dan
internasional.
b. Mengatur dan mengawasi Kebijakan
Umum yang telah diputuskan oleh Dewan
Pimpinan Pusat organisasi.
c. Membantu Ketua Umum dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya.
21 Pasal 21
1. Kewenangan Ketua-Ketua adalah: Tidak Berubah
a. Menjalankan wewenang Ketua Umum
dan atau Sekjen apabila berhalangan
dengan surat tugas.
b. Merumuskan dan menjalankan bidang
khusus masing-masing. Semua tidak berubah Tidak berubah
2. Tugas Ketua-Ketua adalah:
a. Membantu tugas-tugas Ketua Umum.
b. Menjalankan tugas-tugas Ketua Umum
berdasarkan pembidangan yang telah
diatur dalam pasal 15 dalam Anggaran
Rumah Tangga ini
22 Pasal 22
1. Kewenangan Bendahara Umum adalah: f.Bendahara Umum wajib membuat Usulan diterima dengan koreksi redaksi:
a. Mengatur pengelolaan keuangan Laporan Keuangan setiap 3 (tiga)
Pimpinan Pusat. Bulan sekali. Laporan dibuat secara f. Bendahara Umum wajib membuat laporan
b. Melakukan pembagian tugas tertulis dan dilaporkan kepada keuangan setiap (3) bulan kepada Ketua
kebendaharaan dengan bendahara. Ketua Umum dan Perwakilan Umum dan dibacakan dalam rapat DPP
c. Bersama Ketua Umum menandatangani Dari DPW dan DPD dalam Forum g. Bendarahara Umum wajib membuat
surat-surat penting Pimpinan Pusat yang Rapat terbatas. laporan keuangan setiap 1 (satu) tahun
berkaitan dengan keuangan. kepada Ketua Umum dan dibacakan
2. Tugas Bendahara Umum adalah: g..Bendahara Umum harus ada dalam RAKERNAS
a. Membantu Ketua Umum, dan Ketua- Wakil Bendahara Catatan:
Ketua dalam menjalankan tugas dan Bendahara Umum tdk bertanggungjawab

wewenangnya. kepada jajaran dibawah DPP sehingga tidak
b. Merumuskan manajemen dan melakukan ada substansi membuat laporan kebawah
pencatatan keuangan dan aset. Bendahara Umum didampingi Wakil
c. Membuat Standard Operating Procedure Bendahara Umum sudah jelas dalam AD
(SOP) keuangan. Pasal 16
d. Menyusun dan merencanakan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Rutin, dan
anggaran program pengembangan atau
rintisan Pimpinan Pusat.
e. Menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk kepentingan auditing
keuangan
23 Pasal 23
1. Prinsip-prinsip pokok tentang wewenang dan
tugas pengurus sebagaimana diatur dalam
pasal-pasal dalam bab ini berlaku secara
mutatis mutandis (dengan sendirinya) untuk Tidak Berubah Tidak berubah
seluruh tingkat kepengurusan.
2. Ketentuan lebih lanjut berkait dengan
wewenang dan tugas Pengurus diatur dalam
Peraturan Organisasi.
24 Pasal 24
1. Wewenang Ketua DPW adalah sebagai
berikut:
a. Mewakili Pengurus Wilayah/Propinsi
baik ke luar maupun ke dalam yang
menyangkut pelaksanaan kebijakan
organisasi dalam bentuk konsultasi, Tidak Berubah Tidak berubah
koordinasi maupun informasi.
b. Merumuskan kebijakan khusus

organisasi.
c. Ketua DPW bersama Pengurus
Wilayah organisasi dalam hal
melakukan tindakan penerimaan,
pengalihan, tukar-menukar,
penguasaan/ pengelolaan, dan
penyertaan usaha atas harta benda
bergerak dan atau tidak bergerak milik
atau yang dikuasai Organisasi dengan Tidak Berubah Tidak berubah
tidak mengurangi pembatasan yang
diputuskan oleh MUSWIL baik di
dalam atau di luar pengadilan.
organisasi Pengurus Wilayah.
2. Tugas Ketua DPW adalah sebagai berikut:
keputusan-keputusan MUSWIL dan
kebijakan umum organisasi.
b. Memimpin, mengkoordinasikan dan Tidak Berubah d. Membuat laporan lengkap perkembangan
mengawasi tugas-tugas di antara daerahnya ke Ketua Umum setiap 3 (tiga)
Pengurus Wilayah. bulan
Pengurus Lengkap Dewan Pengurus
Harian.
25 Pasal 25
1. Kewenangan Sekretaris adalah: 1. Kewenangan Sekretaris DPW adalah:
a. Membuat kebijakan yang sesuai Semua tidak berubah
dengan Anggaran Dasar dan

pandangan kepada Dewan Pengurus
Wilayah yang bersifat menguntungkan
organisasi.
c. Merumuskan dan mengatur
pengelolaan kesekretariatan Pengurus
Wilayah.
d. Merumuskan naskah rancangan
peraturan, keputusan, dan pelaksanaan
program Pengurus Wilayah.
e. Bersama Ketua DPW menandatangani
surat-surat penting Pengurus Wilayah.
2. Tugas Sekretaris adalah:
a. Mengkoordinir dan Tidak Berubah 2. Tugas Sekretaris DPW adalah:
mengkomunikasikan seluruh
kepengurusan wilayah.
Umum yang telah diputuskan oleh
Dewan Pengurus Wilayah.
c. Membantu Ketua DPW dalam
26 Pasal 26 Bendahara Umum tidak boleh
1. Kewenangan Bendahara adalah: merangkap Jabatan dengan Bidang lain Usul diterima dan jelas.
a. Mengatur pengelolaan keuangan kecuali bidang lain tidak berfungsi
Pengurus Wilayah. baru bendahara Umum mengambil 1. Kewenangan Bendahara DPW adalah:
b. Melakukan pembagian tugas kebijakan sesuai Instruksi Ketua
kebendaharaan dengan bendahara. Umum.
c. Bersama Ketua DPW menandatangani
surat-surat penting Pengurus Wilayah

yang berkaitan dengan keuangan.
2. Tugas Bendahara adalah:
a. Membantu Ketua DPW, dan Pengurus
Wilayah dalam menjalankan tugas dan Tidak Berubah 2. Tugas Bendahara DPW adalah:
wewenangnya.
b. Melakukan manajemen dan
pencatatan keuangan dan aset.
c. Menyusun dan merencanakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Rutin, dan anggaran program
pengembangan atau rintisan Pengurus
Wilayah.
d. Menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk kepentingan
auditing keuangan.
27 Pasal 27
1. Wewenang Ketua DPD adalah sebagai Tidak Berubah Tidak berubah
berikut:
a. Mewakili Pengurus Daerah baik ke
luar maupun ke dalam yang
organisasi dalam bentuk konsultasi,
organisasi.
c. Ketua DPD bersama Pengurus Daerah
organisasi dalam hal melakukan
tindakan penerimaan, pengalihan,
tukar-menukar, penjaminan,
penyerahan wewenang penguasaan/

pengelolaan, dan penyertaan usaha
atas harta benda bergerak dan atau
tidak bergerak milik atau yang
dikuasai organisasi dengan tidak
mengurangi pembatasan yang
diputuskan oleh MUSDA baik di
organisasi Pengurus Daerah.
2. Tugas Ketua DPD adalah sebagai berikut: Tidak Berubah Tidak berubah
keputusan-keputusan MUSDA dan
Pengurus Daerah.
Harian.
28 Pasal 28
1. Kewenangan Sekretaris adalah:
a. Membuat kebijakan yang sesuai Tidak Berubah 1. Kewenangan Sekertaris DPD adalah:
Anggaran Rumah Tangga Organisasi.
Daerah yang bersifat menguntungkan
organisasi.

Daerah.
program Pengurus Daerah.
e. Bersama Ketua DPD menandatangani
surat-surat penting Pengurus Daerah.
2. Tugas Sekretaris adalah:
a. Mengkoordinir dan Tidak Berubah 2. Tugas Sekertaris DPD adalah:
kepengurusan secara kabupaten / kota.
Dewan Pengurus Daerah.
c. Membantu Ketua DPD dalam
29 Pasal 29
1. Kewenangan Bendahara adalah:
a. Mengatur pengelolaan keuangan Tidak Berubah 1. Kewenangan Bendahara DPD adalah:
Pengurus Daerah.
b. Melakukan pembagian tugas
kebendaharaan dengan bendahara.
c. Bersama Ketua DPD menandatangani
surat-surat penting Pengurus Daerah
2. Tugas Bendahara adalah: Tidak Berubah 2. Tugas Bendahara DPD adalah:
a. Membantu Ketua DPD, dan Pengurus
Daerah dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya.

Daerah.
Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
kepentingan auditing keuangan
30 Pasal 30
1. Wewenang Ketua DPC adalah sebagai
berikut:
a. Mewakili Pengurus Cabang baik ke
luar maupun ke dalam yang
organisasi. Tidak Berubah Tidak berubah
c. Ketua DPC bersama Pengurus Cabang
organisasi dalam hal melakukan
tindakan penerimaan, pengalihan,
tukar-menukar, penjaminan,
penyerahan wewenang penguasaan/
pengelolaan, dan penyertaan usaha
atas harta benda bergerak dan atau
tidak bergerak milik atau yang
dikuasai organisasi dengan tidak
mengurangi pembatasan yang
diputuskan oleh MUSCAB baik di

organisasi Pengurus Cabang.
2. Tugas Ketua DPC adalah sebagai berikut: Tidak Berubah Tidak berubah
keputusan-keputusan MUSCAB dan
Pengurus Cabang.
Harian.
31 Pasal 31
1. Kewenangan Sekretaris adalah: Tidak Berubah 1. Kewenangan Sekertaris DPC adalah:
a. Membuat kebijakan yang sesuai
Cabang yang bersifat menguntungkan
organisasi.
Cabang.
program Pengurus Cabang.
e. Bersama Ketua DPC menandatangani

surat-surat penting Pengurus Cabang.
2. Tugas Sekretaris adalah: Tidak Berubah 2. Tugas Sekertaris DPC adalah:
a. Mengkoordinir dan
kepengurusan secara kecamatan.
Dewan Pengurus Cabang.
c. Membantu Ketua DPC dalam
32 Pasal 32
1. Kewenangan Bendahara adalah: Tidak Berubah 1. Kewenangan Bendahara DPC adalah:
a. Mengatur pengelolaan keuangan
Pengurus Cabang.
kebendaharaan dengan bendahara.
c. Bersama Ketua DPC menandatangani
surat-surat penting Pengurus Cabang
2. Tugas Bendahara adalah: Tidak Berubah 2. Tugas Bendahara DPC adalah:
a. Membantu Ketua DPC, dan Pengurus
Cabang dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya.
Cabang.
33 Pasal 33
1. Wewenang Ketua DPAC adalah sebagai Tidak Berubah Tidak berubah
berikut:
a. Mewakili Pengurus Anak Cabang baik
ke luar maupun ke dalam yang
organisasi.
c. Ketua DPC bersama Pengurus Anak
Cabang organisasi dalam hal
melakukan tindakan penerimaan,
pengalihan, tukar-menukar,
penguasaan/ pengelolaan, dan
penyertaan usaha atas harta benda
bergerak dan atau tidak bergerak milik
atau yang dikuasai Organisasi dengan
tidak mengurangi pembatasan yang
diputuskan oleh MUSANCAB baik di
organisasi Pengurus Anak Cabang.
2. Tugas Ketua DPAC adalah sebagai berikut:
keputusan-keputusan MUSANCAB
dan kebijakan umum organisasi.
Pengurus Anak Cabang.
Harian.
34 Pasal 34
1. Kewenangan Sekretaris adalah: Semua tidak berubah 1. Kewenangan Sekertaris DPAC adalah:
a. Membuat kebijakan yang sesuai
Anak Cabang yang bersifat
menguntungkan organisasi.
Anak Cabang.
program Pengurus Anak Cabang.
e. Bersama Ketua DPAC
menandatangani surat-surat penting
2. Tugas Sekretaris adalah: Semua tidak berubah 2. Tugas Sekertaris DPAC adalah:
a. Mengkoordinir dan
kepengurusan secara kelurahan.
Dewan Pengurus Anak Cabang.
c. Membantu Ketua DPAC dalam
35 Pasal 35
1. Kewenangan Bendahara adalah: Semua tidak berubah 1. Kewenangan Bendahara DPAC adalah:
a. Mengatur pengelolaan keuangan
b. Bersama Ketua DPAC
menandatangani surat-surat penting
Pengurus Anak Cabang yang
berkaitan dengan keuangan.
2. Tugas Bendahara adalah:
a. Membantu Ketua DPAC, dan Pengurus Semua tidak berubah 2. Tugas Bendaha DPAC adalah:
Anak Cabang dalam menjalankan tugas
dan wewenangnya.
b. Melakukan manajemen dan pencatatan
keuangan dan aset.
c. Menyusun dan merencanakan Anggaran
rintisan Pengurus Anak Cabang.
Pasal 35.a Pasal 35.a Pasal 35.a
BELUM ADA BELUM ADA 1. Wewenang Ketua DPLN adalah sebagai
berikut:
e. Mewakili Pengurus Luar Negeri baik ke
luar maupun ke dalam yang menyangkut
pelaksanaan kebijakan organisasi dalam
bentuk konsultasi, koordinasi maupun
informasi.
f. Merumuskan kebijakan khusus organisasi.
g. Ketua DPLN bersama Pengurus lain
dalam hal melakukan tindakan
penerimaan, pengalihan, tukar-menukar,
penguasaan/ pengelolaan, dan penyertaan
usaha atas harta benda bergerak dan atau
tidak bergerak milik atau yang dikuasai
Organisasi dengan tidak mengurangi
pembatasan yang diputuskan oleh
MUSLAN baik di dalam atau di luar
pengadilan.
h. Menandatangani keputusan-keputusan
organisasi Pengurus DPLN.
2. Tugas Ketua DPLN adalah sebagai
berikut:
e. Memimpin, mengatur dan
keputusan-keputusan MUSLAN
dan kebijakan umum organisasi.
f. Memimpin, mengkoordinasikan
dan mengawasi tugas-tugas di
antara Pengurus DPLN.
g. Memimpin Rapat Harian dan
Rapat Pengurus Lengkap Dewan

Pengurus Harian.
Pasal 35.b Pasal 35.b Pasal 25
BELUM ADA BELUM ADA 1. Kewenangan Sekretaris DPLN adalah:
a. Membuat kebijakan yang sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga organisasi.
pandangan kepada Dewan Pengurus Luar
Negeri yang bersifat menguntungkan
organisasi.
c. Merumuskan dan mengatur pengelolaan
kesekretariatan Pengurus DPLN.
d. Merumuskan naskah rancangan peraturan,
keputusan, dan pelaksanaan program
Pengurus DPLN.
e. Bersama Ketua DPLN menandatangani
surat-surat penting Pengurus DPLN.
2. Tugas Sekretaris DPLN adalah:
a. Mengkoordinir dan mengkomunikasikan
seluruh kepengurusan Luar Negeri.
Umum yang telah diputuskan oleh Dewan
Pengurus DPLN.
c. Membantu Ketua DPLN dalam
Pasal 35.c Pasal 35.c Pasal 35.c

BELUM ADA BELUM ADA 1. Kewenangan Bendahara DPLN adalah:
a. Mengatur pengelolaan keuangan Pengurus
Luar Negeri.
kebendaharaan dengan bendahara lain.
c. Bersama Ketua DPLN menandatangani
surat-surat penting Pengurus DPLN yang
berkaitan dengan keuangan.
2. Tugas Bendahara DPLN adalah:
a. Membantu Ketua DPLN, dan Pengurus
DPLN dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya.
b. Melakukan manajemen dan pencatatan
keuangan dan aset.
c. Menyusun dan merencanakan Anggaran
rintisan Pengurus DPLN.
d. Menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk kepentingan auditing
keuangan.
36 Pasal 36
Tugas dan wewenang KORWIL adalah :

1. Perpanjangan tangan DPP untuk Semua tidak berubah Tidak berubah
membantu DPW dalam melaksanakan
pembinaan dan pengintegrasian seluruh
sumber daya nasional guna kepentingan
penguatan dan sinergitas jaringan pusat
dan daerah yang dilaksanakan secara
sistematis dan berkelanjutan.
2. Membantu percepatan terbentuknya

struktur organisasi sampai ke jenjang
paling bawah
3. Menghimpun data/informasi, pemantauan,
evaluasi dan penyiapan bahan materi dan
strategi penguatan jaringan di akar rumput
4. Pembinaan dan pengembangan struktur di
daerah yang berkaitan dengan konsep
ketahanan organisasi
5. Bersama ketua DPW melaksanakan
koordinasi dengan pemerintah daerah
(Pemda) dan instansi terkait lainnya
berkaitan dengan pembinaan dan
pembangunan pertahanan di wilayahnya
dan kemudian dilaporkan kepada Ketua
Umum
6. Korwil berkoordinasi dengan ketua DPW
dan Korwil tidak dapat berkoordinasi
langsung dengan DPD, DPC, dan DPAC
tanpa sepengetahuan ketua DPW.
37 PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 37
Perangkat organisasi terdiri dari: Sayap Organisasi tidak diperlukan pada Tidak berubah
a. Departemen, Biro, Divisi, dan Seksi JPKP
b. Sayap Organisasi
- Pemuda JPKP
- Wanita JPKP
- Brigade JPKP
38 Pasal 38
1. Departemen, Biro, Divisi, dan Seksi adalah Tidak berubah Tidak berubah
perangkat organisasi yang berfungsi sebagai

pelaksana kebijakan organisasi yang
berkaitan langsung dengan ketua-ketua pada
masing-masing tingkatan.
2. Kepala divisi adalah ketua-ketua di
departemen, biro, divisi, dan seksi yang
ditunjuk langsung oleh kepengurusan BPH
pada masing-masing tingkatan.
3. Pembentukan dan penghapusan departemen,
biro, divisi, dan seksi ditetapkan melalui
Rapat Dewan Pengurus Harian pada masing-
masing tingkat kepengurusan organisasi.
4. Pembentukan departemen, biro, divisi, dan
seksi di semua tingkat struktur kepengurusan
disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing daerah.
5. Departemen, biro, divisi, dan seksi masing-
masing tingkatan membawahi bidang-bidang:
a. Ketua Bidang Pengembangan organisasi
dan pengkaderan.
b. Ketua Bidang Keuangan dan Audit.
c. Ketua Bidang HUMAS.
d. Ketua Bidang Hukum dan Hubungan
antar Lembaga.
e. Ketua Bidang Ekonomi dan Industri.
f. Ketua Bidang Pemberdayaan.
g. Ketua Bidang Seni, Budaya, dan
Pariwisata
6. Ketentuan lebih lanjut tentang Departemen,
Biro, Divisi, dan Seksi diatur dalam peraturan
organisasi.
39 PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 39
1. Apabila salah seorang dari pengurus tidak
melakukan fungsi sebagaimana semestinya,
maka dilakukan teguran secara lisan. Jika
melalui teguran lisan tidak ada perubahan
dilanjutkan melalui teguran secara tertulis.
2. Jika teguran 3 (tiga) kali secara berturut-turut
selama 9 (sembilan) bulan tidak ada Tidak berubah Tidak berubah
perubahan, maka akan dilakukan
pemberhentian secara tidak hormat.
3. Untuk mengisi kekosongan posisi pengurus
tersebut maka ketua umum / ketua
mengadakan rapat pleno untuk menggantikan
posisi yang kosong.
40 Pasal 40
Jika Dewan Pembina berhalangan tetap, maka Tidak berubah Tidak berubah
Dewan Pembina yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya dengan tetap
mempertimbangkan prinsif kolektif kolegia.
41 Pasal 41
1. Apabila Ketua Umum berhalangan tetap,
maka pimpinan harian mempersiapkan rapat
pleno untuk menunjuk PLT untuk segera
mempersiapkan kongres luar biasa.
2. Apabila Ketua DPW, Ketua DPD, Ketua Tidak berubah Tidak berubah
DPC, Ketua DPAC, dan Ketua DPLN
berhalangan tetap, maka pimpinan harian
mempersiapkan rapat pleno untuk menunjuk
PLT untuk segera mempersiapkan

musyawarah luar biasa.
3. Apabila Ketua Pengurus pelaksana Harian,
Sekretaris Jenderal, Sekretaris, Bendahara
Umum, dan Bendahara berhalangan tetap
maka pengisiannya ditetapkan melalui Rapat
Pimpinan Pusat organisasi.
4. Apabila Ketua Bidang berhalangan tetap Tidak berubah Tidak berubah
maka pengisiannya diusulkan oleh Pimpinan
Harian Bidang yang bersangkutan, ditetapkan
melalui Rapat Harian Dewan Pimpinan
Harian dan disahkan dengan Surat Keputusan
Pimpinan Pusat.
5. Apabila anggota Pengurus Bidang
berhalangan tetap maka pengisiannya
diusulkan oleh Pimpinan Harian Bidang yang
bersangkutan dan disahkan Pimpinan Pusat.
42 PEMBEKUAN PENGURUS
Pasal 42
1. Pimpinan Pusat dapat membekukan Pembekuan Pengurus Harus dilakukan Usul ditolak, lihat AD Pasal 39
Kepengurusan Wilayah, Kepengurusan dengan Surat Peringatan 1 dan Ke-2.
Daerah dan Kepengurusan Cabang Luar Harus dibuat Surat Resmi untuk Penambahan:
Negeri melalui Rapat Pleno Pimpinan Harian Peringatan Pertama dan Kedua jangan 4. Pendiri berhak membekukan
Pusat. hanya melalui WA saja. kepengurusan organisasi bilamana sudah
2. Pengurus Wilayah dapat membekukan keluar dan bertentangan dari ideology dan
Kepengurusan Cabang melalui Rapat Pleno roh awal didirikannya
Pengurus Harian Wilayah.
3. Pengurus Daerah dapat membekukan
Kepengurusan Anak Cabang melalui Rapat
Pleno Dewan Pengurus Harian di tingkat
Daerah.
43 Pasal 43
Ketentuan tentang tata cara Pembekuan Tidak berubah Tidak berubah
kepengurusan diatur dalam Peraturan Organisasi
44 PERMUSYAWARATAN TINGKAT
NASIONAL
Pasal 44
1. Kongres adalah forum permusyawaratan Tidak berubah Tidak berubah
tertinggi di dalam organisasi.
2. Kongres membicarakan dan menetapkan:
a. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan
Pusat yang disampaikan secara tertulis.
b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
c. Garis-garis Besar Program Kerja 5 (lima)
tahun, Kongres harus dihadiri:
d. Masalah-masalah sosial kemasyarakatan. 1. Pengurus Pusat
e. Rekomendasi Organisasi. 2. Pengurus Wilayah
f. Memilih Ketua Umum. 3. Pengurus Daerah Tidak berubah
3. Kongres dipimpin dan diselenggarakan oleh 4. Pengurus Luar Negeri
Pimpinan Pusat sekali dalam 5 (lima) tahun. 5. Peninjau
4. Kongres dihadiri oleh :
a. Pimpinan Pusat. Kongres adalah SAH apabila dihadiri
b. Pengurus Wilayah. oleh 50% dari Pengurus
c. Pengurus Daerah.
d. Pengurus Luar Negeri
5. Kongres adalah sah apabila dihadiri oleh 50%
(lima puluh persen) + 1 jumlah Pimpinan Pusat,
Wilayah, Daerah, dan Pengurus Luar Negeri.
45 Pasal 45
1. Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan Kongres Luar Biasa dihadiri Ketua
apabila Ketua Umum melakukan pelanggaran Umum dan Ketua2 Wilayah Dan Ketua
berat terhadap ketentuan Anggaran Dasar dan DPD.
Anggaran Rumah Tangga. Tidak berubah
2. Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan Kongres Luar biasa diselenggarakan
atas usulan sekurang-kurangnya 50% (lima usulan sekurang-kurangnya 50%
puluh persen) + 1 dari jumlah Wilayah, +Wilayah, Daerah dan DPLN
Daerah dan DPLN.
3. Kongres Luar Biasa dipimpin dan
diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat.
4. Ketentuan tentang peserta dan keabsahan
Kongres Luar Biasa merujuk kepada
ketentuan Kongres
46 MUSYAWARAH KERJA TlNGKAT
WILAYAH
Pasal 46
1. Musyarawah Kerja Wilayah merupakan
forum permusyawaratan tertinggi yang
dipimpin dan diselenggarakan oleh Pengurus
Wilayah.
2. Musyarawah Kerja Wilayah membicarakan
pelaksanaan keputusan-keputusan Tidak Berubah Tidak berubah
MUKERWIL dan mengkaji perkembangan
organisasi serta peranannya di tengah
masyarakat.
3. Musyarawah Kerja Wilayahdihadiri oleh
anggota Pleno Pengurus Wilayah, Pengurus
Daerah dan Cabang.
4. Musyarawah Kerja Wilayah sah apabila
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% (lima

puluh persen) + 1 jumlah Daerah dan jumlah
Cabang.
5. Musyarawah Kerja Wilayah diadakan
minimal satu kali dalam masa periode
Pengurus Wilayah.
DAERAH
Pasal 47
1. Musyarawah Kerja Daerah merupakan forum
permusyawaratan tertinggi setelah
Musyawarah Daerah yang dipimpin dan
diselenggarakan oleh Pengurus Daerah .
2. Musyarawah Kerja Daerah membicarakan
Musyawarah Daerah dan mengkaji Tidak Berubah Tidak berubah
perkembangan organisasi serta peranannya di
tengah masyarakat.
3. Musyarawah Kerja Daerah dihadiri oleh
anggota Pleno Pengurus Daerah dan
Pengurus Cabang.
4. Musyarawah Kerja Cabang sah apabila
puluh persen) + 1 jumlah Cabang.
5. Musyarawah Kerja Daerah diadakan
sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam masa
jabatan Pengurus Daerah .
CABANG
Pasal 48
1. Musyarawah Kerja Cabang merupakan forum Tidak Berubah Tidak berubah

permusyawaratan tertinggi setelah
Musyawarah Cabang yang dipimpin dan
diselenggarakan oleh Pengurus Daerah
Cabang.
2. Musyarawah Kerja Cabang membicarakan
Musyawarah Cabang dan mengkaji
tengah masyarakat.
3. Musyarawah Kerja Cabang dihadiri oleh
anggota Pleno Pengurus Cabang dan Tidak Berubah Tidak berubah
4. Musyarawah Kerja Cabang sah apabila
puluh persen) + 1 jumlah Anak Cabang.
5. Musyarawah Kerja Cabang diadakan
jabatan Pengurus Cabang.
49 MUSYAWARAH KERJA TlNGKAT ANAK
CABANG
Pasal 49
1. Musyarawah Kerja Anak Cabang merupakan
forum permusyawaratan tertinggi setelah
Musyawarah Anak Cabang yang dipimpin
dan diselenggarakan oleh Pengurus Anak Tidak Berubah Tidak berubah
Cabang.
2. Musyarawah Kerja Anak Cabang
membicarakan pelaksanaan keputusan-
keputusan Musyawarah dan mengkaji

tengah masyarakat.
3. Musyarawah Kerja Anak Cabang dihadiri
oleh anggota Pleno Pengurus Anak Cabang.
4. Musyarawah Kerja Anak Cabang sah apabila
puluh persen) + 1 dari jumlah Pengurus Anak
Cabang.
5. Musyarawah Kerja Anak Cabang diadakan
jabatan Pengurus Anak Cabang.
50 MUSYAWARAH KERJA PENGURUS
LUAR NEGERI
Pasal 50
1. Musyarawah Kerja Pengurus Luar Negeri
merupakan forum permusyawaratan tertinggi
setelah Musyawarah Pengurus Luar Negeri
yang dipimpin dan diselenggarakan oleh
Pengurus Luar Negeri.
membicarakan pelaksanaan keputusan-
keputusan Musyawarah Pengurus Luar Tidak Berubah Tidak berubah
Negeri dan mengkaji perkembangan
organisasi serta peranannya di tengah
masyarakat.
dihadiri oleh anggota Pleno Pengurus Luar Musyawarah DPLN sah apabila
Negeri. dihadiri 50% dari Pengurus DPLN
4. Musyarawah Kerja Pengurus Luar Negeri sah
apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya
50% (lima puluh persen) + 1 dari jumlah

Pengurus Luar Negeri.
diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
dalam masa jabatan Pengurus Luar Negeri.
51 Pasal 51
1. Rapat Pleno adalah rapat yang dihadiri oleh Tidak berubah
Dewan Pembina, Pengurus Harian, dan
Kepala Bidang.
2. Rapat Pleno diadakan sekurang-kurangnya Tidak Berubah Tidak berubah
setahun sekali.
3. Rapat Pleno membicarakan pelaksanaan, Tidak Berubah
evaluasi, dan pertanggungjawaban program
kerja.
52 Pasal 52
1. Rapat Pengurus harian dihadiri oleh Pengurus Tidak Berubah
Harian Pelaksana.
2. Rapat Pengurus harian diadakan sekurang- Tidak Berubah
kurangnya 2 (dua) bulan sekali. Tidak berubah
3. Rapat Pengurus harian membahas
kelembagaan organisasi, pelaksanaan, dan
pengembangan program kerja.
53 Pasal 53
Rapat-rapat lain yang dianggap perlu adalah
rapat-rapat yang diselenggarakan sewaktu-waktu Tidak Berubah Tidak berubah
sesuai dengan kebutuhan
54 Pasal 54
Ketentuan mengenai rapat-rapat diatur lebih Tidak Berubah Tidak berubah
lanjut dalam Peraturan organisasi.
55 KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 55
1. Sumber keuangan organisasi diperoleh dari: 1.a. Uang Pendaftaran Anggo Sumber keuangan organisasi diperoleh dari:
a. Uang pangkal adalah uang yang dibayar Ta saat seseorang mendaf a. Uang Pendaftaran Anggota saat seseorang
oleh seseorang pada saat mendaftarkan Tarkan diri menjadi anggo mendaftarkan diri menjadi anggota, uang
diri menjadi anggota. Ta JPKP,uang pendaftara pedaftaran tersebut untuk megganti biaya
b. Iuran adalah uang yang dibayar anggota Tersebut untuk mengganti Seragam dan ID Card.
setiap bulan. Biaya Seragam dan
c. Sumbangan adalah uang atau barang yang ID Card. Membentuk Badan Usaha Yayasan untuk
berupa hibah, hadiah dan yang diperoleh b.Membentuk Badan Usaha menerima donasi dari pihak ketiga :
dari anggota dan atau simpatisan. untuk menerima Donasi a. Badan Usaha Yayasan dibentuk terpisah
d. Usaha-usaha lain adalah badan-badan dari Pihak Ketiga: dari Organisasi JPKP
usaha organisasi dan atau atas kerjasama a.Badan Usaha Yayasan di b. Donatur Tetap adalah orang/ badan
dengan pihak lain. bentuk terpisah dari usaha/Dinas atau pihak ketiga yang secara
Organisasi JPKP. rutin memberikan sumbangan dana.
b.Donatur Tetap adalah c. Donatur Khusus adalah orang/badan
org/badan usaha/Dinas usaha/dinas atau pihak ketiga yang
atau pihak ketiga yg seca memberikan sumbangan atau donasi
ra rutin memberikan sum untuk kasus kasus tertentu.
bangan Dana.
c.Donatur Khusus adalah
orang/badan usaha/Dinas
atau pihak ketiga yang
memberikan Sumbangan
atau Donasi untuk Kasus-Kasus
tertentu.
56 Pasal 56
1. Kekayaan organisasi dan perangkat organisasi
berupa dana, harta benda bergerak dan atau
harta benda tidak bergerak, harus dicatatkan Tidak berubah Tidak berubah
sebagai kekayaan organisasi sesuai standar
akuntansi yang berlaku umum.

2. Perolehan, pengalihan, dan pengelolaan
kekayaan serta penerimaan dan pengeluaran
keuangan organisasi diaudit setiap tahun oleh
akuntan publik.
3. Pimpinan Pusat organisasi dapat memberikan
kuasa atau kewenangan secara tertulis kepada
Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah,
Pengurus Cabang, Pengurus Anak Cabang,
DPLN, Bidang, dan atau Badan Usaha yang
dibentuk untuk melakukan penguasaan dan
atau pengelolaan kekayaan baik berupa harta
benda bergerak dan atau harta benda tidak
bergerak.
4. Segala kekayaan organisasi baik yang
dimiliki atau dikuasakan secara langsung atau
tidak langsung kepada bidang, badan usaha
atau perorangan yang ditunjuk atau
dikuasakan oleh Pimpinan Pusat hanya dapat
dipergunakan untuk kepentingan dan
kemanfaatan organisasi dan atau Perangkat Tidak berubah
organisasi.
5. Kekayaan organisasi berupa harta benda
bergerak dan atau harta benda tidak bergerak
tidak dapat dialihkan hak kepemilikannya
kepada pihak lain kecuali atas persetujuan
Pimpinan Pusat.
6. Pimpinan Pusat organisasi tidak dapat
mengalihkan harta benda bergerak dan atau
harta benda tidak bergerak yang diperoleh
atau yang dibeli oleh perangkat organisasi

tanpa persetujuan pengurus perangkat
organisasi yang bersangkutan.
7. Apabila karena satu dan lain hal terjadi
pembubaran atau penghapusan perangkat
organisasi maka seluruh harta benda menjadi
milik organisasi.
57 Pasal 57 3.Donasi yang disumbangkan
1. Uang pangkal dan uang iuran yang diterima Kepada Yayasan diperguna
dari anggota digunakan untuk membiayai Kan 100% untuk kepenting
kegiatan organisasi dan dimanfaatkan dengan An Klien/Pasien kurang
pertimbangan sebagai berikut: Mampu yang sedang didam
a. 70% untuk membiayai kegiatan Cabang, Pingi oleh JPKP:
Daerah, Wilayah, dan Pusat. a.Pasien adalah warga yang
b. 20% untuk membiayai kegiatan Wilayah. kurang mampu yang
c. 10 % untuk membiayai Pusat. sedang sakit baik dirawat
2. Uang dan barang yang berasal dari dirumah sakit ataupun diru Tidak berubah
sumbangan dan usaha-usaha lain mah.
dipergunakan untuk kepentingan organisasi. b.Klien adalah warga kurang
Kekayaan organisasi yang berupa inventaris dan mampu yang memerlukan
aset dipergunakan untuk kepentingan organisasi bantuan keuangan untuk
membiayai sekolah sampai
tingkat SMA.
58 Pasal 58
Ketentuan mengenai keuangan dan kekayaan Tidak berubah Tidak berubah
organisasi diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi.
59 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 59
1. Pengurus Organisasi di setiap tingkatan Tidak Berubah 2. Pengurus Cabang menyampaikan laporan
membuat laporan pertanggungjawaban secara organisasi secara berkala kepada Ketua

tertulis di akhir masa baktinya, yang dalam jajaran diatasnya
disampaikan dalam permusyawaratan
tertinggi pada tingkatannya.
2. Laporan pertanggungjawaban Pengurus
Organisasi memuat:
a. Pencapaian pelaksanaan program yang
telah diamanatkan oleh permusyawaratan Tidak Berubah Tidak Berubah
tertinggi pada tingkatannya.
b. Pengembangan kelembagaan organisasi.
c. Keuangan organisasi.
d. inventaris dan aset organisasi.
60 Pasal 60
3. Pimpinan Pusat menyampaikan laporan Tidak Berubah Tambahan:
perkembangan organisasi secara berkala
dalam Kongres, dan Rapat Pleno. Semua jenjang – (laporan tertulis setiap 3
4. Pengurus Wilayah menyampaikan laporan bulan)
perkembangan organisasi secara berkala
kepada:
a. Pimpinan Pusat.
b. Musyawarah Kerja Wilayah dan Rapat
Pleno Wilayah
5. Pengurus Daerah menyampaikan laporan Tidak Berubah
organisasi secara berkala kepada:
a. Pimpinan Pusat dan Pengurus Wilayah.
b. Musyawarah Kerja Daerah dan Rapat
Pleno Daerah. Tidak Berubah Semua
6. Pengurus Cabang menyampaikan laporan
organisasi secara berkala kepada: 8. Pengurus Luar Negeri menyampaikan
a. Pimpinan Pengurus Daerah dan Pengurus laporan perkembangan organisasi secara
Cabang. berkala kepada:

b. Musyawarah Kerja Cabang dan Rapat a. Pimpinan Pusat.
Pleno Cabang. b. Musyawarah Kerja Luar Negeri dan
7. Pengurus Anak Cabang menyampaikan Rapat Pleno DPLN
laporan organisasi secara berkala kepada:
a. Pimpinan Pengurus Cabang dan Pengurus
Anak Cabang.
b. Musyawarah Kerja Anak Cabang dan
Rapat Pleno Anak Cabang.
61 LAMBANG ORGANISASI
Pasal 61 Harga Baju Kemeja,Kaos Organisasi
harus bekerjasama dengan DPW dalam
Pembagian Keuntungan mengenai
Besaranya bisa dikoordinasikan dengan
DPW dan DPD karna harus ada
Pemasukkan buat KAS. Jangan hanya
DPP saja.
Pembuatan Nomor surat:
Contoh:
0001/DPP.JPKP/SK/V/2019 itu untuk
Lambang Organisasi ini dimulai dengan 2 (dua) SK Pengurus. Lambang Organisasi diciptakan oleh Bpk.
lingkaran hitam, tebal dan tipis. Di dalamnya Maret Samuel Sueken
tertulis melingkar “Jaringan Pendamping 0001/DPP.JPKP/KTA/V/2019
Kebijakan” berwarna hitam serta kata Itu untuk KTA.
“Pembangunan” yang berwarna merah dengan
diapit oleh dua bintang berwarna merah, berlatar
belakang warna putih . Di tengahnya terdapat
bulatan merah yang ditumpangi sinar matahari
berwarna kuning dan diatas sinar matahari
bertuliskan huruf kapital mendatar yaitu “JPKP
(JPK berwarna hitam dan P berwarna merah)”

dengan latar belakang warna putih.
Pengertian lambang organisasi ini sebagai berikut

:
1. Bentuk dasar berupa lingkaran hitam,
tebal dan tipis:
Melambangkan Organisasi ini sebagai
suatu kelompok yg terdiri dari orang-
orang yang bersatu, saling
bekerjasama dan terus menerus
bekerja untuk kesejahteraan berbagai
lapisan masyarakat dan untuk semua
golongan.
2. Warna dasar merah dan putih
Melambangkan kecintaan Organisasi
ini kepada NKRI. Warna dasar Putih
bermakna tulus dan setia. Warna dasar
merah bermakna berani tanpa ragu
dalam memperjuangkan kebenaran
dan keadilan.
3. Tulisan JPKP
Terdiri dari huruf-huruf kapital yang
tegas, menggambarkan bahwa
Organisasi ini hanya memiliki tujuan
seperti tercantum pada visi dan
misinya.
Warna merah dalam tulisan
PEMBANGUNAN yang diapit 2
(dua) bintang bermakna bahwa tiada
lain suara yang didengungkan adalah

pembangunan dalam segala bidang
demi kesehjateraan rakyat Indonesia.
4. Matahari
Melambangkan cita-cita organisasi
untuk memberikan terangnya kepada
seluruh rakyat Indonesia melalui
realisasi visi dan misinya. Sinarnya
berjumlah 18 (delapan belas) yang
artinya penjumlahan 18-1-2015 (hari
kelahiran JPKP)
62 ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 62 5. Salam organisasi yaitu
1. Mars Organisasi diciptakan oleh Bpk. Andre 7. KTA harus ada masa Berlakunya a. Salam Pembuka : “Salam Pengabdian
dengan judul “Satukan Langkah”. Lagu ini agar tidak sembarangan Tanpa Syarat”.
memberikan semangat bagi tiap anggota. DPW,DPD, DPLN mencetak dan b. Salam sikap : JPKP Siap Melayani”.
2. Hymne Organisasi diciptakan oleh Bpk. Ote terorganizir di adminitrasi DPP.
Abadi dengan judul “Pengabdian Tanpa Catatan:
Batas” Lagu ini memberikan pengertian bagi Masa berlaku KTA jelas ada yaitu seumuran
tiap anggota mengenai visi dan misi dengan SK, 5 (lima) tahun
organisasi.
3. Bendera organisasi
Warna dasar
Logo organisasi berada di tengah bendera
Ukuran bendera (P x L)
Umum : 90 cm x 70 cm
Nasional :300 cm x 200 cm
Propinsi : 225 cm x 150 cm
Kabupaten / Kota : 135 cm x 90 cm
Anak Cabang : 135 cm x 90 cm
Pataka Organisasi diciptakan oleh Bpk. Maret

4. Pataka organisasi Samuel Sueken
Pataka disebut juga sebagai panji organisasi.
Warna dasar merah, logo organisasi berada di
tengah pataka.
Ukuran pataka 120 cm x 90 cm.
Tiga garis putih berdiri tegak lurus dan sejajar

di sebelah kiri LOGO dianyam sebagai
perekat kesinambungan potongan satu garis
putih melintang symbol kesucian JPKP
mengisyaratkan tiga misi utama sebagai roh
awal lahirnya JPKP yaitu
KESEDERHANAN, PELAYANAN dan
PENGABDIAN.
5. Salam organisasi yaitu
a. Salam Pembuka : “Salam Pengabdian”.
b. Salam sikap : “Siap Melayani”.
6. Emblem Pakaian
a. Logo JPKP sebelah kiri.
b. Logo Merah Putih sebelah kanan.
c. Tulisan
Indonesia/Propinsi/Kabupaten/Kota
bagian atas tengah belakang.
d. Motto Bottom up Citizen Jurnalism
diletakkan bagian belakang tepat dibawah
poin c. Bentuk huruf “handwritting”
BELUM ADA BELUM ADA MARS JPKP

Pasal 63
MARS JPKP
Cipt. Andre
JPKP kita rumah besar semua
Tempat yang ku banggakan
Untuk mengabdi putra dan putri ke arah jalan
nan suci
JPKP kita rumah besar semua

Tempat yang kuhargai
Mari berkarya membangun Negeri untuk
Bumi Pertiwi
Singsingkan Lengan Satukan Langkah

Demi cita-cita mulia
Tekadkan hati bulatkan janji
Untuk Indonesia Jaya.
BELUM ADA BELUM ADA HYMNE JPKP

Pasal 64
HYMNE JPKP
Cipt. Ote Abadi
Disini kami berdiri, Satu hati satu jiwa

Memandang ke depan, Jalan panjang
Perjuangan Bangsa, menuju ke-sana
Negeri sentosa, Makmur sejahtera
Pengabdian tanpa batas, Wujud Kesyukuran

kami
Kepada Mu Tuhan atas semua Karunia ini
Tanah yang luhur Bangsa yang Agung
Indonesia raya……
Dibawah sang Merah Putih

Kami besatu,
Dibawah Panji JPKP
Kami tegar Berjuang
Demi Panggilan Bumi Pertiwi
Keutuhan NKRI
Demi Harkat dan Wibawa Bangsa
Tanah air tercinta
Indonesia jaya……
Indonesia jaya……..
BELUM ADA BELUM ADA FORMULIR PENDAFTARAN

Pasal 65
Formulir Pendaftaran Anggota (wajib
mengikuti format lampiran 1), meliputi :
1. Nama
2. Tempat/ Tgl Lahir
3. Jenis Kelamin
4. Pekerjaan
5. No KTP
6. Agama
7. Alamat Rumah
8. Telepon
9. Email
10. Riwayat Pendidikan
11. Riwayat Organisasi
BELUM ADA BELUM ADA KOP SURAT
Pasal 66
Kop Surat (wajib mengikuti format lampiran

2), terdiri dari:
1. Kepala Surat
2. Badan Surat
3. Kaki Surat
BELUM ADA BELUM ADA STEMPEL

Pasal 67
Stempel (wajib mengikuti format lampiran 3),
dengan ketentun:
Jenis atauTipe Stempel CB 4355 Potrait

Untuk Propinsi (Dewan Pengurus Wilayah)
Untuk Kota / Kabupaten (Dewan Pengurus
Daerah)
Untuk Kecamatan (Dewan Pengurus Cabang)
Untuk Kelurahan (Dewan Pengurus Anak
Cabang)
Untuk Luar Negeri (Dewan Pengurus Luar
Negeri)
Untuk Kota/kabupaten/Kecamatan/Kelurahan
Gunakan nama masing masing daerah dan
bagian bawah cukup cantumkan propinsinya
Contoh:
DEWAN PIMPINAN DAERAH
JARINGAN PENDAMPING KEBIJAKAN
PEMBANGINAN
MAJALENGKA
JAWA BARAT
WARNA MENGGUNAKAN Merah Dan
Hitam
Gunakan huruf Kapital (Huruf Besar)
BELUM ADA BELUM ADA REKENING

Pasal 68
Rekening Organisasi JPKP :
Bank : May Bank

Cabang : Summitmas
Summitmas Tower II Jl. Jend. Sudirman Kav.
61
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia 12190
No. Rek. : 2145263218
Atas Nama :
JARINGAN PENDAMPING KEBIJAKAN
DAN PEMBANGUNAN
Kode transfer : 016
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi, Peraturan Pimpinan
Pusat dan atau Surat Keputusan Pimpinan Pusat serta bersifat mengikat.
Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah melalui Kongres.
Dikoreksi untuk disahkan saat KONGRES II,
Maret Samuel Sueken

Pendiri/Ketua Umum

Ad Art JPKP

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Ad Art JPKP

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DEWAN

DRAF USULAN PEMBAHASAN AD/ART JPKP

10 Tidak berubah Tidak berubah

Lambang Organisasi ini dimulai dengan 2 (dua)

atas, maka sesuai dengan namanya Jaringan

Sekretaris dan Wakil Sekretaris, Bendahara dan

sesuai kebutuhan dan berkedudukan di Dewan

berwenang mengawasi, memberikan nasehat dan

lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

b.Sumbangan yang diterima

Bendahara Umum per tiga bulan

Membentuk Badan Otonom Yayasan

tidak tercapai quorum, maka ditunda selambat-

2. Kewenangan untuk pembentukan kepengurusan

ANGGARAN RUMAH TANGGA

b. Anggota Luar Biasa adalah warga

3. Anggota kehormatan mempunyai hak yang Contohnya dari Instansi Pemerintah

komunikasi JPKP seperti WA dan

(2) Syarat Tambahan penerbitan SK baru,

14.b Pasal 14.b Pasal 14.b (3) Syarat penerbitan SK Mandataris

dikeluarkan oleh DPD.

2. Tugas Ketua Umum adalah sebagai berikut:

Ketua dalam menjalankan tugas dan Bendahara Umum tdk bertanggungjawab

b. Merumuskan kebijakan khusus

dengan Anggaran Dasar dan

surat-surat penting Pengurus Wilayah

penyerahan wewenang penguasaan/

c. Merumuskan dan mengatur

b. Melakukan manajemen dan

dalam atau di luar pengadilan.

e. Bersama Ketua DPC menandatangani

Rapat Pengurus Lengkap Dewan

Pasal 35.c Pasal 35.c Pasal 35.c

Tugas dan wewenang KORWIL adalah :

2. Membantu percepatan terbentuknya

perangkat organisasi yang berfungsi sebagai

PLT untuk segera mempersiapkan

dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% (lima

1. Musyarawah Kerja Cabang merupakan forum Tidak Berubah Tidak berubah

perkembangan organisasi serta peranannya di

50% (lima puluh persen) + 1 dari jumlah

akuntansi yang berlaku umum.

atau yang dibeli oleh perangkat organisasi

membuat laporan pertanggungjawaban secara organisasi secara berkala kepada Ketua

Cabang. berkala kepada:

(JPK berwarna hitam dan P berwarna merah)”

Pengertian lambang organisasi ini sebagai berikut

lain suara yang didengungkan adalah

Pataka Organisasi diciptakan oleh Bpk. Maret

Tiga garis putih berdiri tegak lurus dan sejajar

BELUM ADA BELUM ADA MARS JPKP

JPKP kita rumah besar semua

Singsingkan Lengan Satukan Langkah

BELUM ADA BELUM ADA HYMNE JPKP

Disini kami berdiri, Satu hati satu jiwa

Pengabdian tanpa batas, Wujud Kesyukuran

Dibawah sang Merah Putih

BELUM ADA BELUM ADA FORMULIR PENDAFTARAN

Kop Surat (wajib mengikuti format lampiran

BELUM ADA BELUM ADA STEMPEL

Stempel (wajib mengikuti format lampiran 3),

Jenis atauTipe Stempel CB 4355 Potrait