Anda di halaman 1dari 266

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA

Jl. PANGERAN ANTASARI, NO.1 TELP. (0511) 4799041, FAX (0511) 4799039, WEBSITE :
www.baritokualakab.go.id, MARABAHAN
=======================================================

LAPORAN
KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
BUPATI BARITO KUALA
TAHUN 2013

(LKPJ)

Marabahan,

Maret 2014

BUPATI BARITO KUALA


KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan
Karunianya maka Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Barito Kuala Tahun 2013
dapat disusun dan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barito
Kuala.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Barito Kuala pada akhir tahun
anggaran 2013 disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barito
Kuala merupakan Implementasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007,
tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat.
Dengan tujuan sebagai laporan keterangan dari Bupati Barito Kuala kepada DPRD
Kabupaten Barito Kuala, menyangkut pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi, pembantuan,
tugas umum pemerintahan yang berisi program atau kegiatan dan hasil yang dicapai,
manfaat yang didapat dan kendala yang dihadapi dengan solusi yang direncanakan serta
keberhasilan yang telah dicapai Pemerintah Kabupaten Barito Kuala selama tahun 2013.
Oleh karenanya Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Barito Kuala ini lebih
merupakan progress report (laporan kemajuan) dalam bentuk laporan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Barito Kuala yang dicapai
selama tahun 2013, sekaligus bentuk nyata upaya menciptakan pemerintahan yang efektif
dan akuntability (bertanggung jawab).
Demikian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah ini disampaikan,
atas perhatian pimpinan dan para anggota Dewan yang terhormat, diucapkan terima kasih.
Semoga Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Barito Kuala tahun 2013
bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan dalam usaha bersama membangun Daerah
dan mensejahterakan masyarakat.
Marabahan,

Maret 2014

BUPATI BARITO KUALA

H. HASANUDDIN MURAD
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................
1
A. Dasar Hukum 1
B. Gambaran Umum Daerah .
3
1.Kondisi Geografis Kabupaten Barito Kuala ..................
3
2.Gambaran Umum Demografis Daerah ..... 10
3.Kondisi Ekonomi Daerah ........ 14
a. Aspek Kondisi Fisik Daerah
15
b. Potensi Unggulan Daerah 16
b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
BAB II

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH


A. Visi dan Misi ..
B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah (sesuai RPJMD)
C. Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Barito Kuala .

19
20
25
30

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


A. Pengelolaan Pendapatan Daerah
a. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah ..
b.Target dan Realisasi Pendapatan Daerah ..
c. Permasalahan dan Solusi ..............
B. Pengelolaan Belanja Daerah ........
1. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah ...
2. Target dan Realisasi Belanja Daerah ....
3. Permasalahan dan Solusi ..

36
37
38
39
42
43
43
44
46

BAB IV

47
47
47
54
63
68

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH


A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan.............................
1. Urusan Pendidikan ..................................................
2. Urusan Kesehatan...................................................
3. Urusan Lingkungan Hidup........................................
4. Urusan Pekerjaan Umum .........................................

-----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

ii

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14
15.
16.
17.
18.
19.
20.

21.
22.
23.
24.
25.
26.

Urusan Penataan Ruang .......................................... 72


Urusan Perencanaan Pembangunan ......................... 76
Urusan Perumahan ................................................. 80
Urusan Kepemudaan Dan Olahraga .......................... 83
Urusan Penanaman Modal.. 86
Urusan Koperasi Dan UKM ....................................... 88
Urusan Kependudukan Dan Capil ............................. 91
Urusan Ketenaga Kerjaan ........................................ 96
Urusan Ketahanan Pangan....................................... 99
Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan
103
Perlindungan Anak ..................................................
Urusan KB Dan Keluarga Sejahtera........................... 107
Urusan Perhubungan............................................... 110
Urusan Komunikasi Dan Informatika ......................... 113
Urusan Pertanahan ................................................. 117
Urusan Kesbang Dan Politik Dalam Negeri ................ 119
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
124
Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan
Persandian .............................................................
Urusan Pemberdayaan Masyarakat ........................... 148
Urusan Sosial ......................................................... 153
Urusan Kebudayaan ................................................ 156
Urusan Statistik ...................................................... 159
Urusan Kearsipan.................................................... 161
Urusan Perpustakaan .............................................. 164

B. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan ............................


1. Urusan Kelautan Dan Perikanan ................................
2. Urusan Pertanian .....................................................
3. Urusan Kehutanan ...................................................
4. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
5. Urusan Pariwisata ....................................................
6. Urusan Industri ......................................................
7. Urusan Perdagangan...............................................
8. Urusan Ketransmigrasian.........................................
BAB

168
168
172
182
185
188
190
193
196

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN .................... 199


A. Tugas Pembantuan Yang Diterima .................................... 199

-----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

iii

B. Tugas Pembantuan Yang Diberikan.

210

BAB

VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN .....


A. Kerjasama Antar Daerah ................................................
B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga..........................
C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah ................
D. Pembinaan Batas Wilayah ..............................................
E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana .....................
F. Pengelolaan Kawasan Khusus.........................................
G. Penyelenggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum......

BAB

VII PENUTUP............................................................................ 252

211
211
213
228
230
235
237
241

-----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

iv

BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintahan Daerah yang pada hakikatnya mengamanatkan bahwa kepala
daerah mempunyai kewajiban menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan
daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan keterangan pertanggung jawaban
kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah
kepada masyarakat sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Pasal 27 ayat (2), maka ketentuan ini lebih lanjut di atur pula di dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Kepala Daerah
Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007
dimaksudkan untuk mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang sejalan dengan
upaya menciptakan
pemerintahan yang bersih (clean goverment),
bertanggungjawab (akuntability) serta mampu menjawab tuntutan
perubahan secara efektif dan efisien (responsibility up to date) sesuai
dengan prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah yang
disampaikan kepada DPRD pada prinsipnya adalah merupakan suatu progress report
(laporan kemajuan) yang memuat keterangan mengenai penyelenggaraan urusan
pemerintah daerah, penyelenggaraan tugas pembantuan dan penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan, yang berisi program dan kegiatan serta hasil yang dicapai,
manfaat yang di dapat dan juga kendala yang dihadapi serta solusi yang dicari. Sifat
dari laporan keterangan tersebut merupakan informasi dari Kepala Daerah kepada
DPRD dalam pelaksanaan tugas-tugasnya selama kurun waktu 1 (satu) tahun yang
nantinya menjadi bahan pembahasan internal di DPRD guna mengkroscek kembali
upaya-upaya pembangunan berkelanjutan, upaya memelihara dan mengembangkan
terus pembangunan tersebut di daerah yang dipimpin untuk waktu ke depan.
LKPJ Kepala Daerah yang disampaikan itu selanjutnya akan di proses dalam
pembahasan internal di DPRD. Dan ketika proses pembahasan itu berjalan tidak ada
implikasi penolakan maupun penerimaan yang dilakukan oleh DPRD terhadap
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah dimaksud. Hasil
pembahasan internal itu kemudian lebih lanjut akan ditetapkan melalui suatu Keputusan
DPRD (Rekomendasi DPRD) yang pada dasarnya memuat catatan-catatan yang sifatnya
strategis berupa saran, masukan, dan koreksi terhadap penyelenggaraan pemerintah
daerah selama 1 (satu) tahun berlalu untuk dipedomani dan diperbaiki Kepala Daerah
yang bersangkutan dalam menyelenggarakan Pemerintahan di daerah berikutnya.
A.

DASAR HUKUM
Dasar konstitusional berdirinya Kabupaten Barito Kuala :
1. Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan (resmi)
Daerah Otonom Kabupaten/Daerah Istimewa Tingkat Kabupaten dan Kota
Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan. Dan Pada pasal 1
ayat (1) point 1 disebutkan bahwa Kabupaten Banjarmasin yang meliputi
Kewedanaan-Kawedanaan : Bakumpai, Barito Kuala, Kayutangi dan Tanah laut;

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang


Darurat Noor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 No. 9); dan disebutkan bahwa
Daerah Tingkat II Barito Kuala berkedudukan di Marabahan;
3. Pada tanggal 4 Januari 1960, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan
Selatan (H. Maksid), meresmikan Daerah Tingkat II Barito Kuala di Marabahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1980 tanggal 10 Juli 1980 tentang
Pembentukan Kecamatan Bakarangan dan Kecamatan Piani di Kabupaten
Daerah Tingkat II Tapin, Kecamatan Loksado dan Kecamatan Kalumpang di
Kabupaten Daerah Tingkat II Hulu Sungai Selatan, Kecamatan Halong di
Kabupaten Daerah tingkat II Hulu Sungai Utara, Kecamatan Murung Pudak di
Kabupaten Daerah Tingkat II Tabalong, Kecamatan Tabukan di Kabupaten
Daerah Tingkat II Barito Kuala, Kecamatan Kintap dan Kecamatan Panyipatan
di Kabupaten Daerah Tingkat II Tanah Laut, Kecamatan Hampang dan
Kecamatan Sungai Durian di Kabupaten Daerah Tingkat II Kotabaru dalam
Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1986 tanggal 18 September 1986
Tentang Pembentukan Kecamatan Aranio di Kabupaten Daerah Tingkat II
Banjar, Kecamatan Mekarsari dan Kecamatan Barambai di Kabupaten Daerah
Tingkat II Barito Kuala, Kecamatan Bungur dan Kecamatan Lokpaikat di
Kabupaten Daerah Tingkat II Tapin, Kecamatan Upau, Kecamatan Jaro,
Kecamatan Muara Harus dan Kecamatan Pugaan di Kabupaten Daerah Tingkat
II Tabalong Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan. Kecamatan
Mekarsari sebelumnya merupakan
bagian dari Kecamatan Tamban dan
Kecamatan Barambai sebelumnya merupakan bagian dari Kecamatan Rantau
Badauh;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1995 tanggal 23 Agustus 1995
Tentang Pembentukan 8 (delapan) Kecamatan di wilayah Kabupaten Daerah
Tingkat II Banjar, Hulu Sungai Tengah, Barito Kuala, Hulu Sungai Utara,
Tabalong dan Kotabaru dalam Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan.
Kecamatan Marabahan sebelumnya merupakan bagian dari Kecamatan
Bakumpai dan Kecamatan Wanaraya sebelumnya merupakan bagian dari
Kecamatan Belawang;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 23 Tahun 2004 tanggal 30
Maret 2004 tentang Pembentukan Kecamatan Jejangkit di Kabupaten Barito
Kuala. Kecamatan Jejangkit sebelumnya merupakan bagian dari Kecamatan
Mandastana. Diresmikan oleh Bupati Barito Kuala pada tanggal 21 Nopember
2005;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Desa Karya Maju di Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito
Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2011 Nomor 8).
Dan berikut tata urutan perundangan yang menjadi landasan / dasar
hukum kewajiban membuat laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala
Daerah, yaitu :

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

1. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan


sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Masyarakat;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, Dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Kewenangan Daerah Kabupaten Barito Kuala;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 35 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten
Barito Kuala.
B.

GAMBARAN UMUM DAERAH


1. Kondisi Geografis Kabupaten Barito Kuala
a. Gambaran Geografik Wilayah
Kabupaten Barito Kuala merupakan salah satu dari 13 (tiga belas)
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan, Barito Kuala dengan nama
ibukotanya Marabahan, secara geografik terletak paling barat dalam
wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dan luas wilayah mencapai kurang
lebih 2.966,96 Km2 atau sekitar 7,98% dari luas wilayah Provinsi
Kalimantan Selatan, dengan posisi geografis berada pada 2 derajat 29
50 3 derajat 30 18 LS dan 114 derajat 20 50 114 derajat 50 18
BT serta 2 derajat 29 50 3 derajat 30 18 LU dengan batas-batas
wilayah meliputi :
1. Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai
Utara (HSU) dan Kabupaten Tapin.
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Jawa.
3. Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kabupaten Kapuas Provinsi
Kalimantan Tengah.
4. Sebelah Timur
: berbatasan dengan Kota Banjarmasin dan
Kabupaten Banjar.
Beberapa faktor yang dapat ditinjau di dalam konstelasi hubungan
antar wilayah pada posisi geografis Kabupaten Barito Kuala, yakni:
Faktor Pertama, Kabupaten Barito Kuala dengan ibukotanya
Marabahan berbatasan langsung dengan Kota Banjarmasin yang
merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

Faktor Kedua, Kabupaten Barito Kuala berada pada jalur lalu


lintas perairan (sungai), sehingga kondisi tersebut menjadikan Kabupaten
Barito Kuala sebagai jalur arus barang, orang dan jasa yang menuju ke
Ibukota provinsi Kalimantan Selatan yakni Kota Banjarmasin, kemudian ke
Provinsi Kalimantan Tengah hingga Laut Jawa, serta Kabupaten lain di
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------3
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

dalam wilayah provinsi Kalimantan Selatan yang berdekatan dengan


Kabupaten Barito Kuala. Hal tersebut karena Kabupaten tersebut berada
di posisi yang di apit oleh 2 (dua) buah sungai besar yang sama-sama
bermuara di Laut Jawa melalui akses sarana langsung pelabuhan laut
Trisakti, yaitu Sungai Barito dan Sungai Kapuas. Selain kedua sungai besar
tersebut, terdapat pula 3 (tiga) buah terusan (anjir) buatan yang
menghubungkan kedua sungai besar dimaksud (Sungai Barito dan Sungai
Kapuas) yakni Anjir Talaran, Anjir Serapat, dan Anjir Tamban, dan
disamping itu juga terdapat pula banyak sungai-sungai kecil (rei).
Faktor Ketiga, secara regional, wilayah Kabupaten Barito Kuala
dilalui dan berada pada jalur lalu lintas darat antar provinsi, yang
menghubungkan langsung dengan kota Banjarmasin (ibukota Provinsi
Kalimantan Selatan) dan Kota Palangkaraya (ibukota Provinsi Kalimantan
Tengah).
Dan memang Kabupaten Barito Kuala minim akan Sumber Daya
Alam di bidang Pertambangan, namun karena kondisi atau letak geografis
sebagaimana faktor di atas, hal tersebut tetap dapat menjadikan dan
mencirikan Kabupaten Barito Kuala sebagai :
1. Daerah Sentra Produksi Pertanian dan Perkebunan
2. Daerah Perdagangan Perairan dan Darat
3. Daerah Pariwisata
4. Daerah Lintas Barang, Orang, dan Jasa.
b. Gambaran Administratif Wilayah
Kabupaten Barito Kuala secara administratif wilayahnya memiliki 17
(tujuh belas) Kecamatan, 6 (enam) Kelurahan dan 195 (seratus sembilan
puluh lima) Desa, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 1 :

Wilayah Administratif Kabupaten Barito Kuala :

No.
1.

Kecamatan
TABUNGANEN

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Nama Desa
Kuala Lupak
Sei Telan Besar
Sei Telan Kecil
Tabunganen Muara
Tabunganen Tengah
Karya Baru
Tabunganen Pemurus
Sei Teras Dalam
Sei Jingah Besar
Tabunganen Kecil
Sei Teras Luar
Sei Teras Muara
Beringin Kencana
Tanggul Rejo
14 Desa

Luas (Km2)
30,00
26,00
15,00
15,00
11,00
13,00
31,00
12,00
12,00
3,00
10,00
10,00
25,00
27,00
240,00

No.

Kecamatan

No

Nama Desa

Luas (Km2)

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

2.

TAMBAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Purwosari II
Purwosari I
Tamban Bangun
Tamban Muara
Tamban Kecil
Tinggiran II Luar
Jelapat I
Tamban Muara Baru
Purwosari Baru
Sekata Baru
Koanda
Damsari
Sidorejo
Jelapat Baru
Tamban Bangun Baru
Tamban Sari Baru
16 Desa

9,00
15,75
3,40
20,00
5,40
11,00
18,00
15,00
8,50
8,50
8,00
8,50
5,25
18,00
3,50
6,50
164,30

No.
3.

Nama Kecamatan
ANJIR PASAR

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Nama Desa
Andaman
Hilir Mesjid
Anjir Pasar Kota
Banyiur
Gandaraya
Gandaria
Anjir Pasar Kota II
Andaman II
Anjir Seberang Pasar II
Anjir Seberang Pasar I
Anjir Pasar Lama
Pandan Sari
Mentaren
Barunai Baru
Danau Karya
15 Desa

Luas (Km2)
8,00
6,50
4,62
16,74
9,25
11,37
8,67
9,50
11,25
11,25
11,00
3,75
3,00
3,50
7,60
126,00

No.
4.

Kecamatan
ANJIR MUARA

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Nama Desa
Anjir Serapat Muara
Anjir Muara Kota
Patih Muhur Lama
Anjir Muara Koteng
Anjir Serapat Lama
Anjir Serapat Baru
Anjir Muara Lama
Sungai Punggu Lama
Anjir Serapat Baru I
Patih Muhur Baru
Sungai Pungu Baru
Anjir Serapat Muara I
Sepakat Bersama
Marabahan Baru
Beringin Jaya
15 Desa

Luas (Km2)
4,00
5,00
7,50
7,00
10,00
12,00
6,00
4,00
12,00
7,50
6,00
15,00
9,50
5,00
6,25
116,75

No.

Kecamatan

No

Nama

Luas (Km2)

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

Kelurahan/Desa
Kel. Berangas Barat
Kel. Berangas
Kel. Handil Bakti
Pulau Alalak
Pulau Sewangi
Pulau Sugara
Sungai Lumbah
Berangas Timur
Semangat Bakti
Sungai Pitung
Balandean Muara
Balandean
Tanjung Harapan
Semangat Dalam
Beringin
Semangat Karya
Panca Karya
Tatah Mesjid
3 Kel + 15 Desa

6,51
6,61
8,00
1,21
0,55
0,56
7,00
4,00
3,50
11,92
8,63
16,86
7,00
7,50
5,50
3,50
4,50
8,50
106,85

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Nama Desa
Terantang
Tanipah
Puntik Luar
Puntik Dalam
Tabing Rimbah
Pantai Hambawang
Tatah Alayung
Puntik Tengah
Lokrawa
Sei Ramania
Bangkit Baru
Antasan Segera
Karang Bunga
Karang Indah
14 Desa

Luas (Km2)
8,00
6,50
10,50
12,05
18,00
11,00
12,00
10,00
8,00
5,00
12,00
10,00
8,03
4,92
136,00

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama Desa
Sungai Pantai
Pindahan Baru
Sungai Gampa Asahi
Sungai Gampa
Sungai Sahurai
Simpang Arja
Sinar Baru
Sungai Bamban
Danda Jaya
9 Desa

Luas (Km2)
51,81
31,00
33,00
29,00
47,00
16,00
15,00
15,00
24,00
261,81

No

Nama Desa

Luas (Km2)

5.

ALALAK

1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

No.
6.

Kecamatan
MANDASTANA

No.
7.

Kecamatan
RANTAU BADAUH

No.

Kecamatan

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

8.

BELAWANG

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Murung Keramat
Sungai Seluang
Belawang
Bambangin
Sukaramai
Sungai Seluang Pasar
Samuda
Parimata
Karang Dukuh
Patih Salera
Karang Buah
Binaan Baru
Rangga Surya
13 Desa

5,00
6,00
7,00
4,00
5,00
11,00
9,50
10,00
2,50
6,50
2,50
6,00
5,25
80,25

No.
9.

Kecamatan
CERBON

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama Desa
Sungai Kambat
Sungai Rasau
Simpang Nungki
Sawahan
Bantuil
Badandan
Sungai Tunjang
Sungai Raya
8 Desa

Luas (Km2)
32,00
28,00
19,50
59,05
17,65
20,15
17,50
12,50
206,00

No.

Kecamatan

No

Nama
Kelurahan/Desa
Kel. Lepasan
Banua Anyar
Murung Raya
Palingkau
Balukung
Banitan
Batik
Bahalayung
Sungai Lirik
1 Kel + 8 Desa

Luas (Km2)

10.

BAKUMPAI

1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

22,00
21,00
14,00
55,00
45,00
8,00
59,00
19,00
18,00
261,00

No.
11.

Kecamatan
KURIPAN

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama Desa
Jambu Baru
Jambu
Kabuau
Jerenang
Tabatan
Kuripan
Tabatan Baru
Asia Baru
Rimbun Tulang
9 Desa

Luas (Km2)
36,00
84,00
24,00
25,00
35,00
22,50
70,50
24,00
22,50
343,50

No.

Kecamatan

No

Nama Desa

Luas (Km2)

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

12.

TABUKAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Pantang Raya
Tabukan Raya
Teluk Tamba
Rantau Bamban
Tamba Jaya
Muara Pulau
Karya Indah
Bandar Karya
Karya makmur
Karya Jadi
Pantang Baru

11 Desa

14,00
0,13
12,10
12,00
35,50
31,00
5,56
1,58
24,65
15,30
14,00
166,00

No.
13.

Kecamatan
MEKARSARI

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama Desa
Mekarsari
Tamban Raya
Tinggiran Tengah
Tingiran Darat
Jelapat II
Tamban Raya Baru
Tinggiran Baru
Karang Mekar
Indah Sari
9 Desa

Luas (Km2)
9,00
16,00
25,00
20,00
30,50
10,00
10,00
14,00
9,00
143,50

No.
14.

Kecamatan
BARAMBAI

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Nama Desa
Barambai
Sungai Kali
Pendalaman
Handil Barabai
Bagagap
Barambai Karya Tani
Pendalaman Baru
Karya Baru
Barambai Kolam Kiri
Barambai Kolam Kanan
Kolam Kiri Dalam
11 Desa

Luas (Km2)
20,00
30,00
9,00
10,00
32,00
8,00
7,00
7,00
33,00
27,00
17,00
183,00

No.
15.

Kecamatan
MARABAHAN

No
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama Desa
Kel. Marabahan Kota
Kel. Ulu Benteng
Penghulu
Bagus
Baliuk
Antar Baru
Antar Jaya
Antar Raya
Sido Makmur
Karya Maju
2 Kel + 8 Desa

Luas (Km2)
20,00
82,00
7,50
10,50
5,00
31,00
28,00
30,00
7,00
8,73
221,00

No.

Kecamatan

No

Nama Desa

Luas (Km2)

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

16.

No.
17.

WANARAYA

Kecamatan
JEJANGKIT

Total : 17 Kecamatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kolam Kiri
Roham Raya
Simpang Jaya
Tumih
Pinang Habang
Waringin Kencana
Babat Raya
Kolam Kanan
Sidomulyo
Kolam Makmur
Surya Kanta
Sumber Rahayu
Dwipasari
13 Desa
Nama
Kelurahan/Desa
Jejangkit Pasar
Jejangkit Muara
Sampurna
Jejangkit Barat
Bahandang
Jejangkit Timur
Cahaya Baru
7 Desa
6 Kelurahan +195
Desa

2,50
2,50
4,50
2,50
2,50
3,50
3,50
2,00
2,50
2,50
2,50
4,00
2,50
37,50
Luas (Km2)
12,00
12,00
15,00
16,00
18,00
120,00
10,00
203,00
2.966,96 Km2

Sumber : Bagian Pemerintahan Setda Kab. Barito Kuala Tahun 2013.


c. Gambaran Topografis, Geologis, dan Hidrografis Wilayah
Kabupaten Barito Kuala secara Topografi terletak pada dataran
rendah yang berkisar antara 1 3 meter (dpl) di atas permukaan laut.
Barito Kuala merupakan daerah hamparan tanah daratan dengan sifat datar
sedikit landai pada kisaran kemiringan 0 % - 2 % dengan ketinggian lahan
berkisar antara 1 3 m dpl.
Secara Geologi kondisi dominan tekstur tanahnya rawa lebak gambut
(peat) dengan tingkat keasaman yang cukup tinggi (pH rendah 2 - 4),
karena sebagian wilayahnya menjadi bagian dari apa yang disebut pulau
petak yakni bentukan delta yang berasal dari endapan alluvial (lumpur
tanah) yang terdiri dari Liat Kaolinit dan Debu bersisipan Pasir, Gambut,
Kerakal dan Bongkahan Lepas endapan sungai di daratan muara yang
berada di posisi pinggiran. Litologinya mempunyai struktur berupa pelapisan
horizontal dan tersusun oleh endapan Alluvium Muda pada periode Kuarter
dan Kala Holosen. Keberadaan tanggul-tanggul sungai dengan deposisi
berangsur-angsur yang tidak seragam menyebabkan terbentuknya
Cekungan/Depresi, dan pada kondisi ini sering terbentuk endapan gambut
dengan ketebalan yang bervariasi sesuai dengan kedalaman cekungan,
apalagi daerah ini diapit oleh 2 (dua) buah sungai, yaitu Sungai Barito yang
merupakan salah satu sungai terluas dan terpanjang di Indonesia dan Sungai
Kapuas.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

Dari Jenis Tanah, Kabupaten Barito Kuala terdiri dari Organosol dan
Alluvial. Tanah Organosol kebanyakan berwarna Coklat Hitam yang biasa
disebut tanah gambut atau Peat. Tanah jenis ini biasanya terbentuk dari
serat tumbuh-tumbuhan yang mengalami proses pembusukan sehingga
memiliki tingkat keasaman yang sangat tinggi. Sebagian lain wilayah daerah
Kabupaten Barito Kuala terbagi menjadi 16 (enam belas) Daerah Pengairan
(DP) Pasang Surut guna mendukung sistem pertanian/ persawahan
penduduk di daerah ini.
Pada gambaran Hidrografi Kabupaten Barito Kuala merupakan salah
satu daerah yang terletak dibawah Garis Khatulistiwa dalam pemetaan dunia,
dan termasuk daerah tropik. Menurut beberapa ahli/peneliti Meteorologi dan
Geofisika berkebangsaan asing seperti Schmit dan Ferguson, menyatakan
bahwa daerah di maksud termasuk klasifikasi daerah hujan Tipe B yaitu
kriteria iklim yang mempunyai kisaran 1- 2 bulan kemarau dalam setahun
dengan temperatur rata-rata berkisar antara 250 C 270 C, dengan suhu
maksimum 27,500 C (sekitar bulan Oktober) dan suhu minimum 26,500 C
(sekitar bulan Juli), kelembaban udara rata - rata antara 64 - 81%, dan
panjang penyinaran Matahari rata-rata 36 - 81%. Sedangkan angka rata rata curah hujan per tahunnya adalah sekitar 2,665 mm3 dengan kisaran 107
hari hujan. Untuk kisaran Angin biasanya pada bulan Januari - Februari
bertiup Angin Barat, sedangkan pada bulan Juli - September bertiup Angin
Tenggara.
2. Gambaran Umum Demografis
a. Jumlah Penduduk Kabupaten Barito Kuala
Menurut Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Barito Kuala, penduduk Barito Kuala pada Tahun 2013 mengalami
kenaikan angka perkembangan jumlah penduduk, dengan kenaikan sekitar
47.816 jiwa dibandingkan tahun lalu. Perbandingan jumlah penduduk
tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 2 :

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Perbandingan Jumlah Penduduk Kabupaten Barito Kuala


Per Kecamatan Tahun 2012 dan 2013 :
KECAMATAN

Tabunganen
Tamban
Anjir Pasar
Anjir Muara
Alalak
Mandastana
Rantau Badauh
Belawang
Cerbon
Bakumpai
Kuripan
Tabukan
Mekarsari
Barambai
Marabahan

TAHUN (Jiwa)
2012
2013
21.730
22670
30.307
39370
16.928
19863
21.339
24271
48.617
62443
15.004
17509
15.306
16897
13.552
14314
9.236
10697
12.180
12483
5.920
6203
8.714
9432
17.059
19772
15.306
16.942
19.937
23743

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

10

16
17

Wanaraya
Jejangkit
JUMLAH (jiwa)

14.401
6.919
292.449

15842
7814
340.265

JUMLAH PENDUDUK 2012 - 2013

Jejangkit
Wanaraya
Marabahan

.)
C
E
K
R
E
(P
N
U
H
A
T

Barambai

2013

Mekarsari
Tabukan
Kuripan
Bakumpai
Cerbon
Belawang
Rantau Badauh

2012

Mandastana
Alalak

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

Anjir Muara
Anjir Pasar
Tamban
Tabunganen

INDEKS

Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kab. Barito Kuala (Data Aggregat
Kependudukan SIAK, Januari 2014)

Tabel 3 :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Jumlah Penduduk Kabupaten


Kecamatan Tahun 2013 :

KECAMATAN
Tabunganen
Tamban
Anjir Pasar
Anjir Muara
Alalak
Mandastana
Rantau Badauh
Belawang
Cerbon
Bakumpai
Kuripan
Tabukan
Mekarsari
Barambai
Marabahan
Wanaraya
Jejangkit
JUMLAH (jiwa)

Barito

Jenis Kelamin (jiwa)


Laki-Laki
Perempuan
11477
11193
20114
19256
9919
9944
12323
11948
31937
30506
8861
8648
8523
8374
7277
7037
5450
5247
6439
6044
3130
3073
4762
4670
10035
9737
8587
8355
11906
11837
8174
7668
4040
3774
172.954
167.311

Kuala

Per

JUMLAH
(Jiwa)
22670
39370
19863
24271
62443
17509
16897
14314
10697
12483
6203
9432
19772
16942
23743
15842
7814
340.265

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

11

Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kab. Barito Kuala (Data Aggegat
Kependudukan SIAK, Januari 2014).

b. Jumlah Penduduk Kabupaten Barito Kuala Menurut Kelompok Umur


(Struktur Usia), Pendidikan Akhir dan Jenis Pekerjaan.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Barito Kuala, komposisi penduduk menurut Kelompok Umur
(struktur usia), tingkat Pendidikan Akhir dan keadaan penduduk menurut
Jenis Pekerjaan masyarakat di Kabupaten Barito Kuala pada Tahun 2013,
dapat dilihat pada tabulasi-tabulasi di bawah ini :
Tabel 4 : Komposisi Penduduk Kabupaten Barito Kuala Menurut
Kelompok Umur Tahun 2013 Per Kecamatan :
Kelompok
Umur
(Tahun)
0-4 Thn
5-9 Thn
10-14 Thn
15-19 Thn
20-24 Thn
25-29 Thn
30-34 Thn
35-39 Thn
40-44 Thn
45-49 Thn
50-54 Thn
55-59 Thn
60-64 Thn
65-69 Thn
70-74 Thn

NAMA KECAMATAN (Jumlah/jiwa)

Tabunganen

583
1007
1161
926
1137
1181
1196
1094
870
731
570
387
280
142
95

Tamban

956
1760
1988
1691
1814
1860
1964
1843
1646
1407
1094
712
527
348
238

Anjir
Pasar

465
835
942
735
958
901
997
865
819
706
576
395
313
162
133

Anjir
Muara

727
1053
1119
917
1215
1265
1263
1116
974
851
657
460
284
170
140

Alalak

1747
2997
3138
2477
2796
2964
3190
3119
2817
2356
1613
1124
693
377
249

Mandastana

571
788
833
656
821
845
915
787
657
546
410
391
266
143
115

Rantau
Badauh

Belawang

472
751
784
648
798
759
830
763
660
606
463
368
253
154
96

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

446
659
692
672
703
664
715
565
558
506
398
266
186
131
94

12

>74 Thn
Kelompok
Umur
(Tahun)
0-4 Thn
5-9 Thn
10-14 Thn
15-19 Thn
20-24 Thn
25-29 Thn
30-34 Thn
35-39 Thn
40-44 Thn
45-49 Thn
50-54 Thn
50-59 Thn
60-64 Thn
65-69 Thn
70-74 Thn
>74 Thn

124

256

Cerbon

Bakumpai

292
456
450
396
538
467
465
492
405
401
285
229
121
114
63
78

326
508
567
450
651
658
613
508
434
425
269
210
119
126
77
110

129
116
242
101
NAMA KECAMATAN (Jumlah/jiwa)

Kuripan Tabukan

153
248
320
283
304
300
286
244
269
197
158
93
66
55
34
72

250
383
443
392
456
495
464
409
345
260
230
179
111
107
66
72

Mekar
sari

Barambai Marabahan

517
744
470
748
967
933
867
964
794
650
478
376
279
249
158
155

480
753
734
678
758
722
773
757
682
606
370
310
198
182
140
210

646
1.007
1.047
961
1060
1.181
1.122
1.015
939
825
659
483
270
221
176
213

113

76

Wanaraya

Jejangkit

456
632
663
560
736
755
750
661
552
485
413
330
231
188
136
122

203
320
387
304
422
355
369
336
273
207
196
148
96
68
42
49

Sumber : Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab. Barito Kuala (Data Adminduk SIAK).

Tabel 5 : Komposisi Penduduk Kabupaten Barito Kuala Yang


Tercatat Menurut Tingkat Pendidikan Pada Akhir
Tahun 2013 :
No

Klasifikasi Pendidikan Akhir

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tidak / Belum Sekolah


Tidak Tamat SD / Sederajat
Tamat SD / Sederajat
SLTP/ Sederajat
SLTA /Sederajat
Diploma I / II
Akademi / Diploma III / Sarjana Muda
Diploma IV / Strata I
Strata II
Strata III

Jumlah Per
Kabupaten (Jiwa)

63.401
46.606
119.151
56.786
43.487
1.622
1.810
7.074
314
14

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

13

KOMPOSISI PENDUDUK KAB. BATOLA MENURUT PENDIDIKAN AKHIR


300
250
200

INDEKS

150
100
50
0

Jumlah (Jiwa)

KLASIFIKASI
Tdk/Blm Sklh
Tmt SLTP
Akdm/Dplm III/S.Muda
S.3

Tdk Tmt SD
Tmt SLTA
Dplm IV/S.1

Tmt SD
Dplm I/II
S.2

Sumber : Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab. Barito Kuala (Data
Adminduk SIAK 2013).

Tabel 6 : Komposisi Yang Termasuk Jenis Pekerjaan Penduduk


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 :
No
1
2
3
4
5

Jenis Pekerjaan

Jumlah (Jiwa)

Belum / Tidak Bekerja


Mengurus Rumah Tangga
Pelajar / Mahasiswa
Pensiunan
Pekerja
(PNS,TNI,Polri,Pedagang,Petani/
Pekebun,Peternak,Nelayan / Perikanan,
Industri,Konstruksi,Karyawan Swasta,
Buruh, Petani (pekebun),PRT,Tukang,
Wartawan,Dosen,Guru,Pengacara,
Notaris,Konsultan,Dokter,Bidan,Perawat,
Wiraswasta, dll)

82.523
53.751
52.008
882
151.101

6
Lainnya
9
Sumber : Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab. Barito Kuala.

3.

Kondisi Ekonomi Daerah


Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mencari upaya dan
solusi permasalahan perekonomian di daerah Kabupaten Barito Kuala,
yakni :
a. Aspek Kondisi Fisik Daerah
Gambaran umum aspek kondisi fisik daerah Kabupaten
Barito Kuala adalah sebagai berikut :

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

14

1) Luas wilayah Kabupaten Barito Kuala yang hampir seluruh


wilayahnya diliputi lahan rawa gambut (peat), dengan topografi
datar dan dengan tingkat keasaman tanah tinggi, serta tekstur
tanah sesuai dengan kondisi tipe lahan rawa gambut mempunyai
kondisi tekstur tanah poreus dengan agregasi yang labil.
2) Sistem hidrologis rawa yang alamiah merupakan struktur vegetasi
hutan yang didominasi tegakan kayu galam.
3) Teridentifikasi potensi sumber daya gas metan (CBM) yang terbukti
muncul di wilayah tertentu yang di dalam pemetaan termasuk pada
jalur berbahaya semburan gas metan (gas Metan mentah yang saat
ini masih pra eksplorasi).
4) Infrastruktur menyangkut prasarana jalan dan jembatan masih terus
ditambah dan diperbaiki untuk bisa menghubungkan wilayah antar
kecamatan, serta peningkatan ruas-ruas jalan.
5) Infrastruktur menyangkut prasarana pengairan (irigasi) persawahan,
pengairan lahan perkebunan, jalan desa dan jembatan desa perlu
pengembangan, pemeliharaan dan rehabilitasi lebih lanjut.
6) Infrastruktur dan fasilitas di bidang kependudukan, pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan dan transmigrasi masih perlu
peningkatan berbanding dengan gambaran terhadap luas lahan
yang masih belum termanfaatkan secara proporsional dan optimal.
7) Sesuai
dengan
kondisi
lingkungan
alamnya,
mayoritas
masyarakatnya bermata pencaharian disektor pertanian dan
perkebunan.
b. Potensi Unggulan Daerah
Gambaran umum potensi unggulan daerah Kabupaten
Barito Kuala adalah sebagai berikut :
1) Letak wilayah yang strategis, sebagai penyangga Kota Banjarmasin
(Ibukota Propinsi Kalimantan Selatan) dan menjadi lintasan Jalan
Trans Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Selatan dan
Kalimantan
Tengah),
serta
merupakan
bagian
Kawasan
Pengembangan Wilayah Kayutangi yang menjadi simpul hubungan
dengan Kawasan Pengembangan Banua Lima Plus, baik melalui
prasarana air maupun prasarana perhubungan darat.
2) Berada pada kawasan pelayanan Pelabuhan Laut Tri Sakti sehingga
menjadi kawasan potensial bagi pengembangan industri dengan
luasan pencadangan lahan yang masih cukup baik untuk
pengembangan kawasan Industri sendiri maupun untuk
pengembangan kawasan pemukiman, terutama pada wilayah
kabupaten di bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Kota
Banjarmasin.
3) Memiliki DAS Sungai Barito, yang sangat fungsional dan ekonomis
sebagai prasarana dan lintasan perdagangan dan lintasan angkutan
hasil sumber daya alam.
4) Merupakan wilayah persawahan pasang surut dengan dengan
dukungan 16 DP sehingga menempatkan Kabupaten Barito Kuala
sebagai salah satu potensi lumbung pangan di Propinsi Kalimantan
Selatan.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

15

5) Memiliki kompetensi masyarakat dan lahan potensial untuk


perkebunan dan pengembangan ternak, pengembangan perikanan.
Kedua bidang pembangunan ini sesuai sifat-sifat komoditas yang
dikembangkannya.
6) Memiliki potensi ruang lahan sebagai kawasan obyek wisata yang
memungkinkan peningkatan pengembangannya di masa depan.
Dengan berbagai potensi unggulan daerah ini Pemerintah
Kabupaten Barito Kuala dapat memacu peningkatan kesejahteraan
masyarakat Barito Kuala khususnya dengan meningkatkan produktivitas
dan harga hasil-hasil pertanian.
c. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
Yang merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi di
daerah/wilayah dapat di lihat melalui data Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB). PDRB menggambarkan kondisi ekonomi melalui besaran
yang dihasilkan oleh nilai tambah seluruh sektor ekonomi pada tahun
tertentu. Secara umum, semakin besar angka PDRB menunjukan
semakin baiknya kondisi ekonomi disuatu wilayah.
Untuk Kabupaten Barito Kuala, Badan Pusat Statistik (BPS) Kantor
Wilayah Kabupaten Barito Kuala memberikan gambaran melalui buku
Barito Kuala dalam angka tahun 2013, di dalam Ulasan Ekonomi
Regional menerangkan secara umum bahwa Perekonomian Kabupaten
Barito Kuala selama beberapa tahun hingga tahun 2012 mengalami
kenaikan yang cukup signifikan (estimasi), dibandingkan dengan
keadaan pada tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan
pertumbuhan atau peningkatan beberapa sektor penting.
Tabel 7 :

TAHUN

PDRB Kabupaten Barito Kuala Tahun 2005 2012 (Jutaan


rupiah) :
PDRB
Berlaku
2.792.751,56
2.704.232,71
2.837.032,22
3.033.436,61
3.264.825,84
3.703.131,69
4.001.118,18
4.470.721,63

Konstan
2.010.139,44
1.065.722,94
1.811.671,29
1.829.055,09
1.882.482,94
1.954.890,96
2.054.547,71
2.172.952,41

PDRB Tanpa IBS


Berlaku
Konstan
1.476.843,07
1.085.509,19
1.726.626,70
1.138.965,93
1.962.224,37
1.234.750,45
2.211.322,10
1.315.551,25
2.472.047,02
1.390.376,33
2.920.494,93
1.480.928,95
3.125.643,04
1.570.522,39
3.527.904,94
1.674.657,74

2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011*
2012**
Keterangan :
*) Angka Diperbaiki
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Barito Kuala 2012, BPS Kab. Barito Kuala Tahun 2013.

Namun kenaikan atas dasar harga konstan tidaklah sebesar atas dasar
harga berlaku. Dari angka PDRB atas dasar harga konstan inilah dapat diketahui
kenaikan riil atas PDRB. Hal ini menunjukan pengaruh kenaikan harga sangat
berperan dalam menentukan nilai PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten
Barito Kuala.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

16

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Barito Kuala pada tahun ini


sebesar 6,61 % terhadap tahun sebelumnya. Angka ini ditunjukan oleh
kenaikan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2012 dibandingkan
tahun sebelumnya.
Fakta yang ditunjukan lewat angka pertumbuhan ekonomi ini cukup
menggembirakan sekaligus menjanjikan bagi keberlangsungan perbaikan
perekonomian Kabupaten Barito Kuala di masa mendatang mengingat
merosotnya pertumbuhan ekonomi karena dampak yang cukup besar dari
degradasi industry besar di beberapa tahun sebelumnya.
Tabel 8 :

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Barito Kuala Tahun


2005 2012 :

TAHUN

Pertumbuhan Ekonomi (%)


Dengan IBS
Tanpa IBS
3,32
5,67
10,18
6,22
0,34
5,35
0,96
6,54,
2,92
5,69
3,85
6,51
5,09
6,05
5,75
6,61

2005
2006
2007
2008
2009*
2010*
2011*
2012**
Keterangan :
*) Angka Diperbaiki
**) Angka Sementara
Sumber : Barito Kuala Dalam Angka 2013 (BPS).

Tabel 9 :

No
1
2
3
4
5
6
7
8

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Barito Kuala Tahun


Menurut Sektor Dari Tahun 2010 2012 :
SEKTOR

2010
4,68
--3,69
7,55
6,26
8,86
2,20
11,02

Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan, dan jasa
Perusahaan
9
Jasa-jasa
9,20
Total PDRB
3,85
PDRB Tanpa IBS
6,52
Sumber : Barito Kuala Dalam Angka 2013 (BPS).

TAHUN
2011
5,90
3,55
2,12
8,28
6,86
2,98
5,86
11,31

2012
6,80
6,21
2,95
10,06
7,03
3,49
6,56
12,47

9,17
5,09
6,05

8,41
5,75
6,61

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

17

Sektor Pertanian mempunyai peranan yang cukup besar terhadap


perekonomian di Kabupaten barito Kuala dengan pertumbuhan 6,80 %,
dan merupakan pertumbuhan yang cukup besar ditunjukan pada sub sektor
tanaman bahan makanan (padi, jagung, palawija, Hortikultura, dan
perkebunan kelapa sawit).
Untuk sektor industri pengolahan, sejak adanya regulasi terhadap
eksploitasi kayu dan hasil hutan sebagai bahan baku utama mayoritas
industri besar di Kabupaten Barito Kuala, pertumbuhan di sektor ini
cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Fakta di lapangan
hingga tahun ini menunjukan bahwa beberapa perusahaan pengolahan
yang berbahan baku utama kayu masih collapse dan tidak berproduksi lagi.
Sektor industri mengalami pertumbuhan Positiv sebesar 2,95 %,
sektor Air dan Listrik mengalami pertumbuhan sebesar 10,06 %.
Pertumbuhan yang besar juga ditunjukkan oleh sektor bangunan yaitu
sebesar 7,03 % yang masih disokong dari pembangunan infrastruktur
jalan, perkantoran, kompleks transmigrasi dan perumahan baru di beberapa
wilayah Kabupaten Barito Kuala seperti di Kecamatan Cerbon, Rantau
Badauh, Mandastana, Jejangkit dan Alalak.
Sektor perdagangan, restoran dan hotel secara agregat tumbuh
sebesar 3,49 %, sektor perdagangan merupakan sektor yang dibentuk oleh
sektor pertanian, pertambangan penggalian dan sektor industri, dimana
barang-barang yang dihasilkan oleh ketiga sektor tersebut merupakan
komoditas utama dalam sektor perdagangan, sehingga kinerja sektor
perdagangan ini dipengaruhi ketiga sektor di atas. Akan tetepi komoditas
yang diperdagangkan di Barito Kuala masih didominasi komoditas dari luar
daerah (commodities inflow), hal ini dapat ditangkap dari tidak balalance
nya pertumbuhan antara sektor perdagangan, pertanian dan industri
pengolahan.
Pertumbuhan positiv terjadi pada sektor pengangkutan dan
komunikasi yaitu sebesar 6,56 %, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan mencatat pertumbuhan sebesar 12,47 %. Sub sektor
perbankan mengalami pertumbuhan yang baik, hal ini dikarenakan suku
bunga kredit sudah menurun menyesuaikan SBI Rate yang turun.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

18

BAB II
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
Kabupaten Barito Kuala, sesuai letak lokasi, potensi dan hasil-hasil
pembangunannya merupakan salah satu kabupaten yang memiliki peran
penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di Propinsi Kalimantan
Selatan. Pembangunan di Kabupaten Barito Kuala diorientasikan sebagai
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam wilayah kabupaten
dan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan yang memungkinkan
memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah lainnya. Peran Kabupaten
Barito Kuala, yang selama ini dikenal sebagai penyangga utama kebutuhan
pangan di Propinsi Kalimantan Selatan, merupakan titik kait yang sekaligus
menjadi titik tolak dalam upaya merangkai kesinambungan serta
meningkatkan pembangunan sehingga memberikan hasil kinerja yang lebih
baik dan senantiasa lebih baik lagi, bagi kesejahteraan masyarakat. Langkah
yang ditempuh adalah melalui upaya sistematik bertahap, yang direncanakan
dan dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen, dengan memformulasikan
setiap ( in put ) pembangunan, yang mencakup seluruh sumber daya, baik
yang berasal sebagai dari dalam maupun dari luar wilayah kabupaten.
Periode Tahun 2012 2017 merupakan salah satu tahapan proses
pembangunan jangka menengah yang memiliki spesifikasi perlakuan
pembangunan, dengan jangkauan proyeksi berupa hasil kinerja tertentu. Oleh
sebab itu dalam tahapan proses pembangunan diperlukan acuan yang
membingkai setiap rincian langkah tahapan, yang menjamin ketepatan arah
proses pembangunan. Dalam hal ini, visi dan misi pemerintah daerah
merupakan piranti utama, yang memungkinkan menjadi acuan, pedoman
ataupun sebagai dasar pijak dalam berpola pikir serta berpola sikap (perilaku)
bagi setiap pemangku kepentingan pembangunan, untuk memproyeksikan
perlakuan pembangunan pada perioditas dimaksud. Guna merealisasikan
maksud tersebut, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala berketetapan
merumuskan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun
2012 2017 yang dituangkan dalam dokumen legal formal agar memiliki
kekuatan
mengikat
dalam
penjabarannya
menjadi
Rencana
Pembangungan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten
Barito Kuala Tahun 2012 2017.
Untuk selanjutnya sebagai dokumen awal perencanaan kegiatan
pembangunan dan pemerintahan , Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Barito
Kuala Tahun 2012 2017 diupayakan dapat diketahui, dimengerti, dipahami
dan untuk selanjutnya diwujudkan melalui setiap peran masing-masing para
pihak pemangku kepentingan, termasuk seluruh masyarakat Kabupaten Barito
Kuala sehingga masyarakat yang dicita-citakan sesuai visi dan misi yang
ditetapkan, dapat diwujudkan.
A.

VISI DAN MISI PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN


2012- 2017

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 19


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

a.

VISI : BARITO KUALA SAMARASA


BARITO KUALA, SATU KATA UNTUK MAJU, MANDIRI
MEWUJUDKAN RAKYAT BERDAYA SAING YANG SEJAHTERA

b.

c.

MISI : SAMARASA
1.

SA

SATU SINERGITAS USAHA BERDA-YA SAING YANG


DITUMBUHKEM-BANGKAN
MELALUI
PENINGKAT-AN
AKTIFITAS PEREKONOMI-AN BERBASIS
PERTANIAN
INOVATIF.

2.

MA

MASYARAKAT
CERDAS, SEHAT DAN BERTAQWA YANG
DIWU-JUDKAN DENGAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER
DAYA MA-NUSIA.

3.

RA

RASA AMAN DAN ADIL YANG DIPENUHI DENGAN


PENYELENG-GARAAN
TATA
PEMERINTAHAN
DAN
PENCIPTAAN TATA KEHIDU-PAN SOSIAL YANG BAIK.

4.

SA

SARANA DAN PRASARANA WI-LAYAH YANG DITINGKATAN


ME-LALUI PERBAIKKAN KUALITAS DAN KUANTITAS
PEMBANGUNAN-NYA.

KATA-KATA KUNCI
1.

2.

SATU KATA
a.

Dapat diartikan sebagai Selidah atau Ije jela

b.

Satu Kata dimaknai sebagai kebulatan tekad pemimpin dan


masyarakat Kabupaten Barito Kuala untuk melakukan usaha
bersama, semaksimal mungkin guna mewujudkan tujuan
pembangunan sesuai visi yang telah ditetapkan.

MAJU
a.

Maju adalah usaha sebagai dinamika masyarakat yang


senantiasa menunjukkan semangat, gairah yang selanjutnya
menjadi budaya dalam mewujudkan hidup dan kehidupan
yang lebih baik.

b.

Maju dapat diartikan sebagai suatu kondisi kehidupan


masyarakat, yang pada titik tataran tertentu menjadi lebih
baik dari pada kondisi sebelumnya atau menjadi lebih baik
jika dibandingkan dengan kehidupan masyarakat di wilayah
lainnya.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 20


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

3.

4.

c.

Dengan demikian maju adalah usaha Pemerintah


Kabupaten Barito Kuala; kondisional masyarakat pada
kurun waktu tertentu dan sikap perilaku yang menjadi
budaya masyarakat Kabupaten Barito Kuala.

d.

Salah satu indikator maju adalah tingginya intensitas usaha


masyarakat yang memungkinkan meningkatknya pendapatan
masyarakat dan derajat hidup masyarakat yang berubah
menjadi lebih baik.

MANDIRI
a.

Mandiri secara harafiah


dimaknai
tergantung dengan fihak lain.

b.

Dalam konteks pembangunan di Kabupaten Barito Kuala,


mandiri
diartikan
bahwa
masyarakat
me mi l i k i
keberdayaan yaitu kondisional masyarakat yang menyadari
kemampuannya dan selanjutnya mampu memanfaatkan
dan meningkatkan kemampuan tersebut.

c.

Dengan keberdayaannya, diharapkan masyarakat dapat


melakuan proses pembangunan yang lebih memberikan hasil
yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

d.

Mandiri adalah kondisional masyarakat dan sikap


perilaku yang juga menjadi budaya masyarakat
Kabupaten Barito Kuala.

e.

Dari sisi Pemerintah Kabupaten Barito Kuala mandiri


merupakan kondisional masyarakat yang harus difasilitasi
untuk senantiasa diwujudkan.

f.

Dengan
demikian
mandiri
merupakan
kondisional
masyarakat yang tercipta akibat adanya perlakuan dan
kebijakan pembangunan, yang diindikasikan antara lain
adanya
peningkatan
usaha
masyarakat,
terbukanya
kesempatan kerja, di sektor primer maupun sekunder pada
berbagai bidang pembangunan.

sebagai

tidak

BERDAYA SAING
a.

Berdaya saing dimaknai sebagai suatu kemampuan lebih


yang dimiliki masyarakat jika dibandingkan dengan
kemampuan masyarakat lainnya. Hal ini disebut keunggulan

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 21


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

komparatif.

5.

b.

Berdaya saing juga dimaknai sebagai suatu kemampuan


paling lebih yang dimiliki masyarakat jika dibandingkan
dengan kemampuan masyarakat lainnya. Hal ini disebut
keunggulan kompetitif.

c.

Daya saing masyarakat dapat diwujudkan melalui proses


pembangunan di berbagai bidang, memanfaatkan potensi
daerah sehingga ada keunggulan. Keunggulan dimaksud
adalah kemampuan masyarakat itu sendiri, keunggulan akan
hasil-hasil pembangunan, termasuk keunggulan komoditas
yang dihasilkan di Kabupaten Barito Kuala.

d.

Daya saing, jika dikaitkan dengan kemampuan masyarakat


adalah kualitas kemampuan masyarakat yang lebih baik,
untuk mampu menye-diakan kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

e.

Daya saing, jika dikaitkan dengan komoditas maka dapat


diartikan sebagai keuntungan optimal yang dihasilkan dari
suatu proses usaha (budi daya), dalam rangka memperoleh
nilai tambah.

SEJAHTERA
a.
b.
c.

Sejahtera adalah kondisional yang baik untuk individu dan


masyarakat yang bersifat relatif.
Sejahtera diindikasikan oleh multi indikator dan selalu
bergerak menuju kondisional lebih sehingga sejahtera tidak
pernah dicapai atau hanya didekati.
Namun demikian sejahtera merupakan situa-sional dan
kondisional yang selalu harus dikejar untuk diwujudkan.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 22


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

d.

SASARAN STRATEGIS
ALUR PROYEKSI

SATU SINERGITAS USAHA


BERDAYA SAING YANG DITUMBUHKEMBANGAN MELALUI PENINGKATAN AKTIFITAS PEREKONOMIAN BERBASIS PERTANIAN INOVATIF.

BARITO KUALA
SATU KATA
UNTUK MAJU
MANDIRI
MEWUJUDKAN
RAKYAT
BERDAYA SAING
YANG
SEJAHTERA

MASYARAKAT CERDAS, SEHAT DAN BERTAQWA YANG


DIWUJUDKAN DENGAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA.
RASA AMAN DAN ADIL YANG
DIPENUHI DENGAN PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN DAN PENCIPTAAN TATA KEHIDUPAN SOSIAL YANG BAIK.

SASARAN
STRATEGIS
NO.1
NO.2

VISI

e.

MISI

URUSAN
WAJIB

NO.3

DAN

NO.4
NO.5
NO.6
NO.7

SARANA DAN PRASARANA


WILAYAH YANG DITINGKATKAN MELALUI PERBAIKKAN
KUALITAS DAN KUANTITAS
PEMBANGUNANNYA.

SASARAN

PROGRAM
DAN
KEGIATAN
TERPILIH

SASARAN
URUSAN
PILIHAN

NO.8

SASARAN
STRATEGIS

PROGRAM
DAN
KEGIATAN

SASARAN STRATEGIS, YANG DIPROYEKSI-KAN


PEMBANGUNAN TAHUN 2012 2017.

PER MISI

SATU SINERGITAS USAHA BERDAYA SAING YANG DITUMBUHKEMBANGKAN MELALUI PENINGKATAN AKTIFITAS PER-EKONOMIAN
BERBASIS PERTANIAN INOVATIF.
1.

SASARAN STRATEGIS 1.
Terwujudnya peningkatan intensitas kegiatan perekonomian
masyarakat yang semakin berdaya saing, yang diindikasikan
bertambahnya jumlah serta jenis usaha, posisi tawar produk dan
mandirinya lembaga usaha masyarakat, yang mendukung
pendapatannya.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 23


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

2.

SASARAN STRATEGIS 2.
Terwujudnya peningkatan usaha masyarakat di bidang pertanian
inovatif yang semakin ke hilir yang diindikasikan bertambahnya luas
lahan usaha, ragam diversifikasi, produksi, produktifitas, posisi
tawar komoditas yang bernilai tambah, yang mendukung
kemampuan berketahanan pangan.

MASYARAKAT CERDAS, SEHAT DAN BERTAQWA YANG DIWUJUDKAN


DENGAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA.
3.

SASARAN STRATEGIS 3.
Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat yang
profesional, terjangkau, merata dan berkualitas yang diindikasikan
semakin beriman, bertaqwa dan unggulnya kompetensi masyarakat
sehingga mampu bersaing dan memiliki semangat untuk berubah
lebih baik.

4.

SASARAN STRATEGIS 4.
Terwujudnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang mudah,
murah, merata serta memadai yang diindikasikan semakin mampu,
berdaya dan mandirinya masyarakat dalam berpola hidup bersih
dan sehat.

RASA AMAN DAN ADIL YANG DIPENUHI DENGAN PENYE-LENGGARAAN


TATA PEMERINTAHAN DAN PENCIPTAAN TATA KEHIDUPAN SOSIAL
YANG BAIK.
5.

SASARAN STRATEGIS 5.
Terwujudnya penyelenggaraan kepemerintahan dengan prinsipprinsip tata kelola pemerintahan yang baik, yang diindikasikan
semakin dapat dipenuhinya pelayanan prima kepada masyarakat,
yang mendukung kepuasan, rasa aman dan adil.

6.

SASARAN STRATEGIS 6.
Terwujudnya pemenuhan hak sosial masyarakat berupa jaminan,
pelayanan, kesempatan dan perlindungan yang diindikasikan
semakin baiknya martabat masyarakat, dengan memiliki
kebanggaan dan keberdayaan sehingga mampu mendukung
terbentuknya rasa cinta tanah air serta hidup dalam lingkungan
keluarga bahagia.
SARANA DAN PRASARANA WILAYAH YANG DITINGKATKAN MELALUI
PERBAIKKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PEM-BANGUNANNYA.

7.

SASARAN STRATEGIS 7.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 24


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

Terwujudnya kemudahan mobilitas dalam beraktifitas usaha dan


kegiatan lainnya yang diindikasikan semakin terpenuhi dan
tersedianya sarana dan prasarana wilayah yang mencukupi, berupa
jalan dan jembatan, yang menghubungkan sentra usaha
masyarakat di perdesaan dan perkotaan.
8.

SASARAN STRATEGIS 8.
Terwujudnya peningkatan kualitas permukiman dan lingkungan
masyarakat yang sehat dan nyaman, yang diindikasikan semakin
terpenuhinya kebutuhan air bersih, sanitasi, jalan permukiman,
perumahan beserta ruang lingkungan yang mendukungnya.
SAMARASA adalah satu pola sikap (perilaku) ataupun
sebagai basic pola pikir sebagai tuntunan pemenuhan tuntutan
pelayanan dalam pembangunan di Kabupaten Barito Kuala, baik saat
ini maupun unutk paling tidak 5 (lima) tahun yang akan datang.
SAMARASA sebagai pola sikap perilaku sangat menempatkan para
pemimpin dan aparatur pemerintah di Kabupaten Barito Kuala benarbenar sebagai pelayan masyarakat. Melayani tuntutan masyarakat,
melayani kebutuhan masyarakat, melayani agar masyarakat dapat
mengedepankan keberdayaan yang pada dasarnya sudah dimilikinya,
agar taraf hidupnya menjadi semakin sejahtera. Dengan perilaku
seperti ini maka para pemimpin dan aparatur pemerintah TIDAK
harus dilayani (pangreh praja) namun justru sebaliknya para
pemimpin dan aparatur pemerintah HARUS melayani masyarakat
(pamong praja) dengan seluruh hak dan kewajibannya.
SAMARASA sebagai suatu pola pikir menempatkan seluruh
kegiatan pemerintahan serta perlakuan program dan kegiatan
pembangunan senantiasa diproyeksikan untuk
kepentingan
masyarakat. Perlakuan pembangunan adalah pembangunan
masyarakat itu sendiri, yang ditempatkan pada posisi sebagai
perwujudkan kepentingan umum yang luas. Dalam hal ini
pembangunan TIDAK diperuntukkan bagi golongan masyarakat dan
kelompok tertentu atau pembangunan hanya untuk kepentingan
pemimpin atau aparatur belaka. SAMARASA menempatkan
kepentingan masyarakat pada prioritas pertama dan utama dalam
pembangunan di Kabupaten Barito Kuala. SAMARASA menempatkan
masyarakat sebagai obyek dan sekaligus subyek pembangunan.

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH (Sesuai RPJMD)


Perekonomian daerah pada tahun 2013 dirasakan terus membaik
dan semakin kondusif karena didukung oleh semakin berkembangnya
investasi baik pada sektor pertanian dalam arti luas baik pertanian bahan
pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan. Disamping itu
pertumbuhan sektor industri kecil dan menengah di Kabupaten Barito Kuala
diharapkan mampu mendongkrak peningkatan PDRB per kapita penduduk.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 25
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

Berdasarkan analisis terhadap indikator makro ekonomi Barito Kuala


dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional dan global, kebijakan
pembangunan ekonomi di Kabupaten Barito Kuala diprioritaskan kepada
beberapa sektor yang dominan memberikan kontribusi terhadap PDRB dan
memiliki berprospek yang baik untuk dikembangkan. Sektor pertaian
sebagai sektor primer menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi
mendatang disamping sektor potensial lainnya seperti indistri dan
pengolahan dan jasa.
1)

Sektor pertanian : Dengan tantangan perubahan iklim yang semakin tidak


menentu menyebabkan penurunan produksi pada beberapa komoditas
pertanian Kabupaten Barito Kuala serta timbulnya hama-hama penyakit
yang menyerang tanaman pertanian. Menghadapi tantangan tersebut, maka
arah pembangunan pertanian perlu lebih ditekankan kepada peningkatan
intensifikasi terutama proteksi tanaman dan hewan, peningkatan kapasitas
penyediaan bibit/benih unggul bersertifikat, peningkatan diversifikasi usaha,
pengolahan hasil dan peningkatan nilai tambah di tingkat petani yang
didukung oleh fasilitasi pemasaran produk dan pemberdayaan masyarakat
yang ditujukan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian
pangan. Usaha budidaya ternak khususnya peternakan sapi bali dengan
sentra pengembangannya di Kecamatan Wanaraya dan Barambai akan
dipertahankan dan dikembangkan sebagai usaha diversifikasi usaha
masyarakat untuk menghasilkan ternak yang berkualitas baik untuk
konsumsi maupun pembibitan guna memenuhi kebutuhan lokal Barito Kuala
dan daerah sekitar. Potensi perikanan budidaya yang saat ini mulai
berkembang baik di kolam, karamba/KJA dan tambak akan dijadikan usaha
lainnya yang dapat memberikan dan meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan para pelaku utama dan keluarganya.

2)

Sektor Industri Pengolahan : Kolaps-nya beberapa industri besar dan


sedang di Kabupaten Barito Kuala menuntut terus ditumbuh
kembangkannya industri kecil berbasis bahan baku lokal dengan perluasan
produk olahan terutama produk agroindustri melalui pendekatan
peningkatan rantai nilai dari hulu sampai hilir.

3)

Sektor Listrik dan Air Bersih : Optimalisasi pemanfaatan energi listrik


bagi masyarakat akan terus diupayakan untuk ditingkatkan baik kualitas
maupun kuantitasnya. Jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan
listrik akan ditingkatkan sehingga pada saatnya nanti seluruh rumah tangga
di Kabupaten Barito Kuala akan mendapatkan pelayanan listrik secara
memadai. Pelayanan air bersih oleh PDAM Marabahan juga akan terus
ditingkatkan. Jumlah rumah tangga yang mendapatkan pelayanan air bersih
di beberapa kecamatan yang saat ini sudah dan belum memiliki instalasi
pelayanan air bersih tetap menjadi prioritas untuk pengembangan sektor
listrik dan air bersih di Kabupaten Barito Kuala. Upaya tersrebut diperlukan
guna mewujudkan kemandirian energi dan mendukung berkembangnya
perekonomian lokal Barito Kuala dengan berbasis kepada potensi lokal.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 26


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

Rencana utama penguatan sektor pertanian adalah penambahan


kegiatan ekonomi produktif di sektor pertanian atau perdesaan termasuk
perluasan produk agroindustri dalam rangka peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan petani khususnya dan untuk memenuhi kebutuhan pangan
bagi masyarakat pada umumnya yang sekaligus terus ditingkatkan usaha
untuk konservasi lingkungan.
Pembangunan ekonomi Kabupaten Barito Kuala perlu didukung oleh
peningkatan daya saing industri manufaktur, peningkatan investasi,
meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang memadai baik jalan, irigasi,
listrik, dan pusat pemasaran secara bertahap. Disamping itu diperlukan
perluasan
akses
pasar
bagi
produk
unggulan
daerah,
peningkatanketerampilan pelaku ekonomi melalui berbagai strata UMKM,
industri dan perdagangan, peningkatan kelembagaan (regulasi dan
kebijakan yang tepat, fokus dan tepat sasaran, transparan, keberpihakan,
koordinasi dan sinergitas, serta peningkatan interpreneurshif sumberdaya
manusia melalui lingkage antara dunia bisnis dan dunia edukasi diantaranya
melalui pemberdayaan sekolah kejuruan.
Penguatan sektor industri pengolahan diarahkan pada penguatan
kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB melalui upaya
menumbuhkan kembali sektor industri yang ada dengan melakukan
perbaikan iklim usaha, product development, perluasan pasar, aliansi
startegi usaha dan pembenahan terhadap hambatan-hambatan untuk
memperkuat struktur industri kecil yang saat ini mulai tumbuh.
Dalam kaitannya dengan penguatan kelembagaan, implementasi
kebijakan diharapkan mampu memberikan berbagai manfaat terhadap
pelaksanaan pembangunan ke depan, antara lain: (i) Mengintegrasikan
berbagai kegiatan secara sinergis sehingga tujuan masing-masing kegiatan
dapat lebih terlihat kontribusinya terhadap tujuan utama yang ditetapkan
dalam setiap program; (ii) output kegiatan dapat lebih diarahkan untuk
secara tegas mendukung masing-masing program pembangunan Kabupaten
Barito Kuala; (iii) Pelaksanaan pembangunan dapat lebih mendorong
kerjasama tim dari SKPD terkait dan antar Bidang di setiap SKPD; (iv)
Mengefektifkan fungsi pelayanan yang harus dilakukan oleh setiap SKPD;
(v) Mengefisienkan penggunaan anggaran yang relatif terbatas jumlahnya;
(vi) Mengefisienkan dan mengefektifkan penggunaan sarana dan prasarana;
dan (vii) Memudahkan dan mengefisienkan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan pembangunan.
Untuk operasionalnya arah pembangunan tersebut memerlukan
dana yang tidak sedikit, sedangkan ketersediaan pendanaan pada
pemerintah relatif terbatas. Sinergitas pendanaan dari berbagai sumber baik
dari masyarakat, sektor swasta, maupun pemerintah (daerah dan pusat)
memerlukan pengorganisasian yang lebih kuat untuk mencapai hasil
pembangunan yang lebih baik.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 27


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

Arah kebijakan ekonomi tersebut diharapkan dapat mengurangi


angka kemiskinan, mengurangi jumlah penganguran, serta dapat
meningkatkan IPM di Kabupaten Barito Kuala sesuai dengan yang telah
ditargetkan sehingga dapat meningkatkan rangking Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kabupaten Barito Kuala di dalam lingkup Provinsi Kalimantan
Selatan.
Beberapa langkah strategi dalam proses memproyeksikan Visi dan Misi
sebagai bentuk awal memulai arah perencanaan pembangunan daerah
adalah sebagai berikut :
1. Strategi Tahap I, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas dan mampu berpartisipasi dalam pembangunan yang
dilaksanakan sebagai wujud dari upaya pembangunan masyarakat
Kabupaten Barito Kuala seutuhnya.
2. Strategi Tahap II, Melakukan Mapping (Pemetaan) terhadap berbagai
permasalahan pembangunan, mulai dari geografis, ekonomi, budaya,
dan infrastruktur dengan mengacu pada pengembangan peluang dan
kesempatan bekerja dan berusaha bagi masyarakat Kabupaten Barito
Kuala.
3. Strategi Tahap III, menyusun desain tata kelola penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan bersih dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme
(KKN). Menumbuhkan rasa memiliki terhadap kesempatan, peluang,
ancaman dan tantangan pembangunan menuju peningkatan
kemampuan pembangunan yang bertumpu pada kesadaran akan
tanggungjawab dan tugas sebagai khalifah di muka bumi.
Penjelasan lain dari Kebijakan Umum Pemerintah Kabupaten Barito
Kuala pada hakikatnya merupakan penjabaran dari suatu manajemen
(proses) kemana dan akan sampai sejauh mana arah pembangunan
daerah dan masyarakat Kabupaten Barito Kuala nantinya akan di bawa.
Arah pembangunan itu juga nantinya akan terakumulasi ke dalam apa
yang dimaksud Sasaran Pembangunan.
Kemudian Kebijakan Umum Pemerintah Kabupaten Barito Kuala
dapat dikelompokkan ke dalam beberapa rumusan Agenda Pembangunan
Daerah yaitu sebagai berikut :
1. AGENDA I, Mewujudkan percepatan pembangunan ekonomi,
infrastruktur perdesaan dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
kawasan terpilih secara komprehensif dan terpadu sehingga menjadi
kabupaten yang maju dan mandiri.
2. AGENDA II, Mewujudkan revitalisasi pertanian, sarana, dan
prasarana pendidikan, kesehatan yang berkualitas, kehidupan umat
beragama, koperasi, iklim dunia usaha yang kondusif dan kompetitif
untuk menyerap lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran
dan mengentaskan kemiskinan.
3. AGENDA III, Membangun sistem pemerintahan yang kuat,
menjunjung tinggi supremasi hukum, maju, modern, bersih dan
berwibawa sesuai dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan otonomi
daerah.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 28
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

Tiga Agenda pembangunan daerah di atas secara konseptual dan


berjenjang politik, diharapkan nantinya dapat melahirkan perumusan,
implementasi, dan realisasi arah kebijakan program dan kegiatan
pembangunan pada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
lingkup pemerintahan Kabupaten Barito Kuala.
Tataran berikutnya dari arah pembangunan yang ingin di capai itu
akan diakumulasikan sebagai sasaran pembangunan. Dan sasaran
pembangunan itu di mulai dari jangka pendek, jangka menengah hingga
jangka panjang yang tentu mengacu kepada arah pembangunan.
Garis besar sasaran pembangunan yang akan diimplementasikan
yaitu :
1. Terwujudnya peningkatan intensitas aktifitas perekonomian
masyarakat yang diindikasikan oleh bertambahnya sentra
sentra usaha masyarakat.
2. Terwujudnya kemudahan mobilitas usaha bagi masyarakat
yang
diindikasikan oleh tersedianya prasarana usaha,
jaringan jalan dan jembatan yang menghubungkan sentra
ekonomi dan wilayah perdesaan dengan perkotaan.
3. Terwujudnya peningkatan kualitas permukiman masyarakat
yang diindikasikan oleh semakin lengkapnya penyediaan
sarana dan prasarana lingkungan pemukiman sehat.
4. Terwujudnya peningkatan usaha msyarakat di bidang
pertanian yang ditunjukan oleh bertambah banyaknya
komoditas dan luasnya lahan usaha, diversifikasi, produksi
dan produktivitas komoditas pertanian.
5. Terwujudnya keberdayaan masyarakat dalam berketahanan
pangan yang ditunjukan dengan meningkatnya pendapatan
per kapita masyarakat dan lestarinya kemampuan kabupaten
barito kuala sebagai basis penyangga pangan.
6. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat
yang ditunjukan dengan semakin terjangkaunya dan
meratanya akses guna memperoleh pendidikan yang
berkualitas.
7. Terwujudnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang
diidentifikasi oleh semakin mudah, murah, memadai dan
meratanya penyelenggaraan layanan kesehatan, yang
mendorong kemandirian kemanpuan masyarakat dalam
berpola hidup sehat.
8. Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
diidentifikasikan oleh kompetensinya yang semakin bertaqwa,
profesional, unggul dan mampu bersaing serta memiliki
semangat untuk senantiasa berubah ke arah yang lebih baik.
9. Terwujudnya kondisi masyarakat yang lebih berdaya dan
bermartabat yang ditunjukan oleh kondusifnya iklim usaha
dan aktifitas perekonomian masyarakat sehingga tercipta
lapangan kerja mandiri dan berdampak semakin berkurangnya
jumlah keluarga miskin.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 29
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

10. Terselenggaranya seluruh kewenangan pemerintah kabupaten

pada era otonomi daerah melalui birokrasi pemerintahan yang


handal, yang diindikasikan oleh diterapkannya prinsip-prinsip
tata kelola pemerintahan yang baik.
11. Terwujudnya hak sosial masyarakat yang dicerminkan oleh
terpenuhinya perlindungan dan pelayanan sosial serta
terkendalinya pertumbuhan penduduk untuk membentuk
keluarga kecil bahagia.
Dari sasaran pembangunan sebagaimana tersebut di atas, maka
proses berikutnya menjabarkan lebih lanjut prioritas pembangunan secara
lebih rinci ke dalam pelaksanaan kebijakan program dan kegitan yang telah
terpilih dan akan di capai.
C.

PRIORITAS DAERAH
Cakupan dari penjabaran sebagai hasil Visi, Misi, Strategi, Sasaran dan
Arah Pembangunan Kabupaten Barito Kuala yang bukan tidak mungkin
dipengaruhi pula oleh faktor eksternal maupun faktor internal daerah seperti
perkembangan tingkat perekonomian masyarakat dan pembangunan, maka
dihasilkan beberapa rumusan pembangunan yakni :
1. Melanjutkan upaya menitikberatkan pembangunan dalam arti luas pada
acuan umum penyusunan substansi RKPD Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2012.
2. Melanjutkan mengakomodasikan arah, sasaran dan paradigma
pembangunan di Kabupaten Barito Kuala saat ini.
3. Berupaya menindaklanjuti dan merealisasikan prioritas Pembangunan
Nasional dari tahun 2011, tahun 2012 hingga memasuki tahun terakhir
masa jabatan sebagai Kepala Daerah di kabupaten Barito Kuala yakni
tahun 2017, beserta seluruh kebijakan pemerintah nasional, baik secara
umum maupun secara parsial melalui departemen, kementrian dan
lembaga negara bukan departemen lainya.
4. Tetap berupaya menindaklanjuti dan merealiasikan Prioritas
Pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan dari tahun 2012 hingga
memasuki tahun 2013.
5. Menindaklanjuti dan mewujudkan Strategi Daerah (STRADA)
Pembangunan Kabupaten Barito Kuala yang menitikberatkan pada
kegiatan pembangunan di bidang pertanian, tanaman pangan,
hortikultura, peternakan dan perikanan khususnya yang mencakup
ke dalam sentra kawasan agropolitan yang sudah berjalan, karena ini
merupakan suatu titik pemicu proses pembangunan daerah.
6. Potensi, sifat dan ciri karateristik setiap wilayah di Kabupaten Barito
Kuala, termasuk di dalamnya keragaman budaya, seni, adat istiadat dan
kebiasaan masyarakat tetap diupayakan guna dikembangkan dan
menjadi hak paten pembangunan masyarakat dan daerah Kabupaten
Barito Kuala.
Kemudian dari beberapa rumusan pembangunan itu, sebagaimana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Barito Kuala maka memunculkan skala pembangunan prioritas Kabupaten

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 30


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

Barito Kuala. Dan skala prioritas pembangunan inilah yang akan menjadi
arah program, sasaran dan realisasi keagiatan pembangunan. Sehingga
program pembangunan di maksud diharapkan tercapai secara tepat dan
akurat pada sasaran pembangunan di setiap menjalankan perencanan,
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Barito
Kuala.
Berikut formulasi dan hasil proyeksi dari rumusan pembangunan yang
mendapatkan skala pembangunan yang diprioritaskan beserta
upayanya yaitu di arahkan pada:
1. Pembangunan infrastruktur perdesaan dan pembangunan
pusat-pusat kawasan terpilih, dengan upaya :
a. Melibatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
perdesaan termasuk dalam hal proses-proses pengambilan
keputusan penting yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan
desa.
b. Melakukan Studi Pembangunan Perdesaan (SPD) untuk
memperoleh informasi-informasi strategis bagi kebutuhan
pembangunan desa di masa depan sehingga keberlangsungan
pembangunan perdesaan dapat terpelihara dan dinikmati oleh
generasi di masa yang akan datang.
c. Membuat pilot project (proyek percontohan) partumbuhan
pembangunan perdesaan yang maju secara eko-nomi, kesehatan,
pendidikan, pertanian, (kota agropolitan; kota yang tumbuh dan
berkembang di perdesaan) kebudayaan, kehidupan umat
beragama. Dengan menerapkan model pembangunan masyarakat
yang acceptable (dapat diterima dan dinikmati masyarakat).
d. Membangun jalan-jalan perdesaan yang dapat membuka akses
untuk memudahkan masyarakat perdesaan dalam memasarkan
hasil hasil produksi pertanian, peternakan, maupun perkebunan dan
lainnya.
e. Melakukan pendekatan multisektoral (holistik) partisipatif,
berdasarkan pada semangat kemandirian local, berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan.
f. Membangun pusat kerja sama antar desa untuk saling tolong
sehingga seluruh desa dapat tumbuh dan berkembang secara serasi
dan saling menunjang.
g. Membangun sentra-sentra produksi pertanian di desa-desa yang
benar-benar potensial untuk dikembangkan.
h. Membangun dan mengembangkan desa yang dapat mempercepat
proses
modernisasi
perekonomian
masyarakat
melalui
pengembangan agribisnis, jaringan kerja produksi dan jaminan
pemasaran yang luas.
i. Melakukan peningkatan investasi dalam pembangunan SDM yang
dapat mendorong produktivitas, kewiraswastaan, dan ketahanan
masyarakat sosial perdesaan.
j. Mengembangkan kemampuan organisasi masyarakat perdesaan
agar kegiatan penyuluhan berjalan efektif sehingga keterampilan
(skills) masyarakat perdesaan semakin meningkat.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 31
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

k. Membangun dan mengembangkan kapasitas organisasi ekonomi


dan jaringan kerja produksi pertanian di perdesaan.
l. Membangun pusat-pusat kawasan terpilih sebagai sentra kegiatan
ekonomi pertanian, pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan lainlain
untuk memutuskan mata rantai isolasi antar desa, ke ibu kota
kecamatan dan ke ibu kota kabupaten.
m. Melakukan reformasi agraria untuk membuka akses masyarakat
pada lahan dan pengolahan sumber daya alam.
n. Mengoptimalkan jaringan irigasi dan jaringan peng-airan serta
peningkatan pelayanan prasarana permukiman, seperti air minum,
air limbah dan drainase.
o. Membangun instalasi pengolahan air bersih untuk kebutuhan
masyarakat perdesaan.

2. Pembangunan di bidang Pertanian, dengan upaya :


a. Melakukan revitalisasi pertanian dan hasil-hasilnya yang diharapkan
b.

c.
d.

e.

f.

g.
h.

akan dapat mempercepat pengembangan di bidang pertanian pada


umumnya.
Peningkatan hasil pasca panen dan pengolahan hasil panen, melalui
pemanfaatan alat dan mesin pertanian untuk saat dan pasca panen
dan pengolahan hasil panen, serta pemanfaatan alat dan teknologi
pertanian guna menurunkan kehilangan hasil panen.
Mengembangkan sistem antisipasi dini terhadap kemungkinan
terjadinya kerawanan pangan.
Meningkatkan kemampuan para petani, nelayan dan peternak untuk
merawat, mengolah dan memasarkan hasil-hasil pertanian melalui
berbagai kagiatan seperti pameran, penyuluhan yang intesif dan
terpadu serta penerapan kebijakan yang mudah dan terbuka.
Meningkatkan akses sumber daya produktif, terutama dalam hal
pemberian intensif permodalan dan pengembangan pola
pembiayaan yang layak dan sesuai dengan usaha pertanian yang
dikembangkan.
Menumbuhkan dan menguatkan lembaga pertanian dan perdesaan
untuk meningkatkan daya tawar petani; nelayan,dan peternak guna
memberikan perlindungan (proteksi) dari persaingan perusahaan
yang tidak sehat dan perdagangan yang tidak adil.
Merpercepat dan menata kembali usaha-usaha perikanan terutama
dalam hal usaha budi daya tambak air tawar.
Mengembangkan perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaan
dan rehabilitasi tanaman perkebunan yang melibatkan semua pihak
baik pemerintah, pengusaha maupun masyarakat.

3. Pembangunan sarana dan prasarana

pendidikan,

dengan

upaya :
a. Membangun lembaga-lembaga pendidikan baru menjadi tuntutan
kebutuhan
b. Merehabilitasi gedung-gedung sekolah yang mengalami kerusakan
termasuk menambah ruang kelas baru, perpustakaan dan laboratrium.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 32


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

c. Menyediakan sarana informasi pendidikan yang memungkinkan

d.
e.
f.
g.
h.

masyarakat untuk memilih pendidikan sesuai kualitas yang


diinginkan dan memperolen imformasi yang seluas-luasnya tentang
masalah-masalah pendidikan.
Meningkatkan anggaran pendidikan dalam anggaran pendapatan
dan belanja daerah (APBD).
Meningkatkan peran serta masyarakat pengusaha untuk bekerja
sama dalam mendanai kegiatan-kegiatan pendidikan.
Menyediakan berbagai alternative layanan pendidikan formal dan
non formal untuk menampung kebutuhan penduduk miskin dan
penduduk yang tinggal di wilayah perdesaan serta terpencil.
Memberikan beasiswa kepada siswa-siswi dan putra-putra daerah
terbaik berprestasi yang sedang melanjutkan pendidikan tinggi di
luar daerah.
Melaksanakan evaluasi pendidikan kedinasan terhadap kebutuhan
tenaga kerja kedinasan dalam rangka meningkatkan effisiensi dan
effektifitas penyelenggaraan pendidikan kedinasan.

4. Pembangunan kesehatan yang berkualitas, dengan upaya :


a. Mengembangkan dan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan

b.
c.
d.

e.
f.
g.
h.
i.

yang bersumber dari masyarakat, seperti pos pelayanan kesehatan


terpadu, pondok bersalin desa, usaha kesehatan sekolah dan
lainnya.
Mengadakan, meningkatkan dan memperbaiki sarana dan
prasarana puskesmas serta jaringannya.
Memberikan pelayanan kesehatan dan penyediaan obat untuk
penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya.
Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang
kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan
penyakit menular, pengobatan dasar.
Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit daerah.
Mendorong peningkatan peran serta swasta untuk terlobat dalam
pelayanan peningkatan kesehatan perorangan.
Memberdayakan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.
Meningkatkan pengawasan penyalahgunaan obat, narkotika,
psikotropika, dan zat aditif.
Meneliti dan mengembangkan tanaman obat lokal.

5. Pembangunan kehidupan umat beragama, dengan upaya :


a. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pemahaman keagamaan

terhadap umat beragama.


b. Meningkatkan pemberdayaan lembaga-lembaga sosial keagamaan,
seperti majelis taklim, rukun kematian, kelompok pengajian,
organisasiorganisasi sosial keagamaan dan lainnya.
c. Membangun jaringan kerjasama dan sistem informasi lembaga
sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan.
d. Meneguhkan ikatan komitmen antar umat dan intern umat
beragama untuk saling bekerja sama dan menjunjung tinggi
teloransi antar sesama dan antar umat beragama .

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 33


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

e. Menjalin kerjasama dengan tokoh-tokoh agama sehingga tercipta

hubungan yang saling mengisi antara ulama atau tokoh agama


dengan pemerintah atau umara.

6. Pembangunan koperasi dan dunia usaha, dengan upaya :

a. Memberikan dukungan untuk membantu perkuatan dan


kemandirian lembaga gerakan koperasi.
b. Memberikan dukungan dan kemudahan untuk pengembangan
infrastruktur
pendukung
pengembangan
koperasi
melalui
pendidikan
dan
pelatihan,
penyuluhan,
penelitian
dan
pengembangan keuangan dan pembiayaan, teknologi, informasi,
promosi dan
c. Menyediakan intensif dan fasilitasi dalam rangka pengembangan
jaringan kerjasama usaha antar koperasi.
d. Meningkatkan
kualitas
penyelenggaraan
koordinasi
dalam
perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan dan program pembangunan koperasi dengan partisifasi
aktif para pelaku dan instansi terkait.
e. Memberikan penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat yang
disertai dengan pemasyarakatan contoh-contoh koperasi sukses
yang dikelola sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
f. Membangun dan merehabilitasi sarana dan prasarana dermaga
sungai, jembatan dan penyebrangan untuk memudahkan dan meningkatkan pelayanan transportasi sehingga semakin memperlancar
kegiatan usaha masyarakat.
g. Membangun lembaga jaringan ekonomi masyarakat serantau
(JEMS) untuk menggalang masyarakat Kabupaten Barito Kuala di
perantauan agar terpanggil untuk membangun daerah secara
bersama-sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat di
daerah.
h. Mendirikan badan - badan usaha baru daerah termasuk koperasi
dan meningkatkan kinerja badan usaha milik daerah yang sudah
ada.
i. Membuka ruang investasi baru di bidang pertanian, dan perkebunan
bagi pengusaha daerah dan pengusaha nasional.

7. Pembangunan sistem pemerintahan yang baik, menjunjung

tinggi supremasi hukum, bersih, dan berwibawa, dengan


upaya :
a. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan
pelaksanaan prinsip-prinsip penyelenggaraan kepemerintahan yang
baik.
b. Menerapkan nilai-nilai etika aparatur guna membangun budaya
kerja yang mendukung produktivitas kerja yang tinggi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan,
khususnya dalam pemberian pelayanan umum kepada masyarakat.
c. Meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan dan
audit internal, eksternal dan pengawasan masyarakat.
d. Meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 34


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

e. Melakukan tindak lanjut terhadap temuan pengawasan secara


hukum.
f. Meningkatkan kualitas pelayanan aparatur kepada masyarakat dan
dunia usaha.
g. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat.
h. Mendorong pelaksanaan prinsip-prinsip good governance dalam
setiap proses pemberian pelayanan publik khususnya dalam rangka
mendukung penerimaan keuangan daerah seperti retribusi, pajak,
pengembangan dunia usaha dan lainnya.
i. Menciptakan sistem administrasi pendukung dan kearsipan yang
efektif dan efisien.
j. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia aparatur dalam
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
k. Mengembangkan profesionalisme PNS yang berorientasi pada etika,
mekanisme penegakan hukum dan disiplin.
l. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi rencana dan program
kerja antar dinas atau instansi terkait lainnya.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 35


Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

BAB III
KEBIJAKAN UMUM
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tataran kebijakan yang menjadi pedoman dalam menentukan arah
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Barito Kuala oleh
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, pada dasarnya termaktub dalam RPJMD
Kabupaten Barito Kuala.
Dalam mengarahkan kebijakan pengelolaan keuangan dimaksud, menurut
tataran kebijakan tersebut mengacu pada prinsip-prinsip pendanaan tertentu
seperti prinsip money follow function, yang maksudnya bahwa
keuangan/pendanaan mengikuti fungsi pemerintahan yang ada, artinya
kewajiban dan tanggungjawab pengelolaan itu menjadi beban sendiri tentang
sejauh mana pengelolaan itu terarah, benar, transparan, dan tepat sasaran.
Fungsi alokasi juga menjadi pijakan dalam menentukan faktor arah
kebijakan yang diambil. Selain itu kebijakan pengelolaan yang akan di ambil itu
mengacu pula pada kemampuan daerah, dibarengi dengan pengetahuan tentang
tata kelola keuangan daerah, sehingga dalam manajemennya benar-benar pada
sasaran program dan kegiatan yang akan di capai dalam pembangunan serta
dapat terealisasi secara efektif dan efisien.
Realisasi Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Barito
Kuala Tahun Anggaran 2013 secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
BERTAMBAH /
(BERKURANG)

JUMLAH (Rp)

URAIAN

1
PENDAPATAN

ANGGARAN
SETELAH
PERUBAHAN

REALISASI

(Rp)

(%)

804.413.305.544,00

906.826.878.799,36

102.413.573.255,36

112,73

24.332.200.544,00

35.629.494.142,36

11.297.293.598,36

146,43

Pendapatan Pajak Daerah

4.388.478.770,00

9.385.760.453,36

4.997.281.683,36

213,87

Hasil Retribusi Daerah

6.526.894.008,00

6.346.218.264,00

(180.675.744,00)

97,23

1.899.393.766,00

1.899.393.766,00

0,00

100,00

11.517.434.000,00

17.998.121.659,00

6.480.687.659,00

156,27

667.140.204.000,00

736.880.203.525,00

69.739.999.525,00

110,45

77.000.000.000,00

146.739.999.525,00

69.739.999.525,00

190,57

PENDAPATAN ASLI DAERAH

Hasil Pengelolaan Kekayaan


Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
DANA PERIMBANGAN
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum

490.244.084.000,00

490.244.084.000,00

0,00

100,00

Dana Alokasi Khusus

99.896.120.000,00

99.896.120.000,00

0,00

100,00

LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
Pendapatan Hibah

112.940.901.000,00

134.317.181.132,00

21.376.280.132,00

118,93

Dana Bagi Hasil Pajak dari


Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah
Lainnya

5.000.000.000,00

0,00

(5.000.000.000,00)

0,00

35.000.000.000,00

61.376.280.132,00

26.376.280.132,00

175,36

69.927.101.000,00

69.927.101.000,00

0,00

100,00

3.013.800.000,00

3.013.800.000,00

0,00

100,00

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

36

BELANJA

921.010.547.127,00

849.229.060.277,00

(71.781.486.850,00)

92,21

444.246.960.078,00

408.179.080.264,00

(36.067.879.814,00)

91,88

400.971.618.938,00

380.150.006.101,00

(20.821.612.837,00)

94,81

Belanja Hibah

5.601.355.000,00

5.300.355.000,00

(301.000.000,00)

94,63

Belanja Bantuan Sosial

5.771.900.000,00

5.300.300.000,00

(471.600.000,00)

91,83

689.185.487,00

107.054.650,00

(582.130.837,00)

15,53

17.945.414.513,00

17.321.364.513,00

(624.050.000,00)

96,52

13.267.486.140,00

0,00

(13.267.486.140,00)

0,00

476.763.587.049,00

441.049.980.013,00

(35.713.607.036,00)

92,51

BELANJA TIDAK LANGSUNG


Belanja Pegawai

Belanja Bagi Hasil kepada


Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa
Belanja Bantuan Keuangan
kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota
Pemerintahan Desa dan Partai
Politik
Belanja Tidak Terduga
BELANJA LANGSUNG
Belanja Pegawai

15.529.019.035,00

13.720.801.300,00

(1.808.217.735,00)

88,36

Belanja Barang dan Jasa

137.439.591.376,00

120.376.207.010,00

(17.063.384.366,00)

87,58

Belanja Modal

323.794.976.638,00

306.952.971.703,00

(16.842.004.935,00)

94,80

(116.597.241.583,00)

57.597.818.522,36

174.195.060.105,36

(49,40)

154.645.213.463,00

12.015.853.000,00

(142.629.360.463,00)

7,77

143.645.213.463,00

0,00

(143.645.213.463,00)

0,00

11.000.000.000,00

12.015.853.000,00

1.015.853.000,00

109,24

38.000.000.000,00

36.999.980.000,00

(1.000.020.000,00)

97,37

26.000.000.000,00

26.000.000.000,00

0,00

100,00

12.000.000.000,00

10.999.980.000,00

(1.000.020.000,00)

91,67

PEMBIAYAAN NETTO

116.645.213.463,00

(24.984.127.000,00)

(141.629.340.463,00)

(21,42)

SISA LEBIH PEMBIAYAAN


ANGGARAN TAHUN BERKENAAN

47.971.880,00

32.613.691.522,36

32.565.719.642,36

67.985

SURPLUS / (DEFISIT)
PEMBIAYAAN DAERAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran
Sebelumnya
Penerimaan kembali Pemberian
Pinjaman
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
DAERAH
Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah
Pemberian Pinjaman Daerah

Sumber : DPPKKD Kab. Barito Kuala T.A. 2013 (Keadaan Desember 2013) Un Audited.

Berikut garis besar, uraian beberapa arah kebijakan keuangan daerah di


Kabupaten Barito Kuala yang pada prinsipnya telah ditetapkan, yakni sebagai
berikut :
A.

PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH


Beberapa prinsip dalam pengelolaan pendapatan daerah adalah
sebagai berikut :
1. Menyusun dan menetapkan APBD secara lebih rinci dan dapat
dipertanggungjawabkan dengan sejauh mungkin dapat melibatkan
partisipasi masyarakat, agar masyarakat memahami hak dan
kewajibannya dalam pelaksanaan APBD Kabupaten Barito Kuala .
2. Memberikan akses informasi tentang proses penyusunan APBD,
dilakukan secara terbuka bagi masyarakat, khususnya tentang
keberadaan masing-masing kegiatan, termasuk masalah pendanaan dan
manfaatnya bagi masyarakat, sehingga mendorong setiap SKPD dapat
merealisasikan kegiatannya sesuai kinerja yang ditetapkan.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

37

3. Menerapkan disiplin anggaran yang menyangkut ketentuan peraturan


perundang-undangan tentang keuangan.
4. Merumuskan dan menetapan kebijakan anggaran yang bertumpu pada
keadilan anggaran agar pembayaran pajak, retribusi, dan pungutan
lainnya yang dibebankan kepada masyarakat disesuaikan dengan
kemampuan membayar masyarakat.
5. Mengelola anggaran secara efektif dan efisien melalui penetapan
tujuan, sasaran hasil dan manfaat dari kegiatan dengan indikator yang
jelas, berdasarkan harga satuan yang memadai dan rasional.
a. Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
Dalam rangka memenuhi pembiayaan pembangunan daerah
untuk pelaksanaan pembangunan yang berkesinambungan di
daerah, maka Pemerintah Kabupaten Barito Kuala berusaha terus
menggali segala potensi dan sumber-sumber Pendapatan untuk
terus dikembangkan pada tahun 2010, sesuai Permendagri Nomor
13 Tahun 2006 Jo. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Pengeloan Keuangan Daerah dan Koridor Undang-Undang Nomor
34 Tahun 2000 tentang Pengganti Undang-Undang Nomor 18
Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah sehingga
Pendapatan Asli Daerah seharusnya terus meningkat, maka melalui
kebijakan yang antara lain adalah dengan mengintensifkan
pendapatan dan mengektensifikasikan penerimaan daerah serta
mengoptimalkan penggarapan sumber/ potensi, peningkatan
pelayanan kepada masyarakat dengan penyederhanaan prosedur
serta peningkatan kualitas pengelolaan manajemen pendapatan
daerah.
Beberapa
upaya
dalam
mengintensifikasi
dan
mengekstensifikasi pendapatan daerah yakni dengan :
1) Melakukan upaya identifikasi Produk Hukum yang berkenaan
dengan tarif pungutan bagi daerah serta mengidentifikasi dan
mengefektifkan produk hukum dalam iklim investasi yang
sehat dan baik pada dunia usaha.
2) Melakukan pendataan dan ekplorasi/eksploitasi sumbersumber dana lain terhadap potensi pendapatan daerah serta
memperhitungkan dana pendampingan/ sharing bantuan dana
Negara, bantuan dana provinsi, maupun pihak ketiga.
3) Berupaya mengintensifikasi penagihan pajak dan retribusi
daerah, PBB, BPHTB dan Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21),
dengan beberapa hasil dari :
a) Pajak Daerah.
b) Retribusi Daerah.
c) Bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
d) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
e) Bagi Hasil PPh 21.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

38

4)

Berupaya untuk selalu mendata dan merekapitulasi


obyek/subyek pajak daerah, PBB, BPHTB dan potensi PPh 21.

Upaya-upaya tersebut baik melalui intensifikasi maupun


ekstensifikasi obyek/subyek pajak ini haruslah dilakukan secara
berhati-hati agar tidak berakibat biaya tinggi / pembebanan bagi
kegiatan perekonomian masyarakat, mengingat pengaruh
perkembangan perekonomian nasional dan krisis global yang
mungkin mengancam membuat kondisi perekonomian bisa menjadi
tidak stabil.
Upaya lain yang juga dirasa cukup perlu pada saat sekarang
ini adalah, mensosialisasikan pajak dengan kesadaran akan
pentingnya pajak dan retribusi daerah serta meningkatkan
kesadaran para wajib pajak melalui pemberian contoh atau
keteladanan dari aparatur pemerintah.
Selanjutnya, upaya dan kondisi inilah yang diharapkan
nantinya dapat memberikan warna tersendiri tentang kemandirian
daerah itu sendiri. Oleh karenanya kondisi yang demikian sesuai
dengan Visi dan Misi yang diemban.
b.

Target Dan Realisasi Pendapatan Daerah


Tahun 2013, target Pendapatan Daerah Kabupaten Barito
Kuala adalah sebesar Rp. 804.413.305.544,00, dan realiasi
pendapatan daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun Anggaran 2013
sebesar Rp. 906.826.878.799,36 atau sekitar 112,73 %.
Secara garis besar realiasi pendapatan daerah Kabupaten
Barito Kuala per Tahun Anggarannya dalam realisasi pencapaian
targetnya terbagi menjadi beberapa kelompok yang pada sub
bagiannya cukup memberikan kontribusi besar bagi APBD. Pos-pos
kelompok bagian itu adalah :
1) Bagian Pendapatan Asli Daerah, mencakup :
a) Pos Hasil Pajak Daerah, antara lain :
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak-Pajak lainnya
b) Pos Hasil Retribusi Daerah, antara lain :
Retribusi Jasa
Retribusi Perizinan Tertentu
c) Pos Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan,
antara lain :
Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan
Milik Daerah/BUMD
Laba Bank
2) Bagian Lain - Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah, antara
lain :
a) Hasil penjualan Asset Daerah yang tidak dipisahkan

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

39

b)
c)
d)
e)

Penerimaan Jasa Giro, Bunga Deposito


Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR)
Komisi, Potongan, dan Selisih Nilai Tukar Rupiah
Lain-lain PAD yang sah.

3) Bagian Dana Perimbangan, mencakup :


a) Bagi hasil Pajak/Bagi hasil bukan Pajak, terdiri dari :
Bagi hasil Pajak
Bagi hasil bukan Pajak / Sumber Daya Alam
b) Dana Alokasi Umum, terdiri dari :
Dana Alokasi Umum
c) Dana Alokasi Khusus, terdiri dari :
Dana Alokasi Khusus
4) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah, mencakup :
a) Pendapatan Hibah :
Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi
Swasta dalam negeri
5) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah daerah
lain :
a) Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
6) Dana Penyesuaian dan otonomi Khusus :
a) Dana Penyesuaian
b) Dana otonomi Khusus
7) Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi atau Pemerintah
daerah lainnya :
a) Bantuan Keuangan dari Provinsi
8) Dana Penguatan dan Percepatan :
a) Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan
Pembangunan Daerah
b) Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah
(DPIPD)
c) Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pendidikan
(DPIPD)
Tabel 1

: Penjabaran Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten


Barito Kuala Tahun Anggaran 2013 :
BERTAMBAH /
(BERKURANG)

JUMLAH (Rp)
URAIAN

PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah
Pajak Hotel

ANGGARAN
SETELAH
PERUBAHAN
2

REALISASI

(Rp)

(%)

804.413.305.544,00

906.826.878.799,36

102.413.573.255,36

112,73

24.332.200.544,00

35.629.494.142,36

11.297.293.598,36

146,43

4.388.478.770,00

9.385.760.453,36

4.997.281.683,36

213,87

0,00

2.400.000,00

2.400.000,00

0,00

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

40

Pajak Restoran

177.958.770,00

402.628.245,00

224.669.475,00

226,25

Pajak Hiburan

3.210.000,00

3.817.000,00

607.000,00

118,91

Pajak Reklame

80.000.000,00

150.257.250,00

70.257.250,00

187,82

3.467.310.000,00

5.236.299.963,00

1.768.989.963,00

151,02

0,00

0,00

0,00

0,00

260.000.000,00

407.354.997,36

147.354.997,36

156,67

400.000.000,00

3.183.002.998,00

2.783.002.998,00

795,75

6.526.894.008,00

6.346.218.264,00

(180.675.744,00)

97,23

Retribusi Jasa Umum

3.899.839.000,00

2.697.301.089,00

(1.202.537.911,00)

69,16

Retribusi Jasa Usaha

1.766.223.908,00

1.682.131.300,00

(84.092.608,00)

95,24

860.831.100,00

1.966.785.875,00

1.105.954.775,00

228,48

Hasil Pengelolaan Kekayaan


Daerah yang Dipisahkan

1.899.393.766,00

1.899.393.766,00

0,00

100,00

Bagian Laba atas Penyertaan


Modal pada Perusahaan Milik
Daerah/BUMD
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah
Jasa Giro

1.899.393.766,00

1.899.393.766,00

0,00

100,00

11.517.434.000,00

17.998.121.659,00

6.480.687.659,00

156,27

4.803.300.000,00

4.421.326.353,00

(381.973.647,00)

92,05

1.750.000.000,00

7.039.690.491,00

5.289.690.491,00

402,27

500.000.000,00

54.500.790,00

(445.499.210,00)

10,90

1.255.000,00

0,00

(1.255.000,00)

0,00

Pendapatan Denda Retribusi

21.750.000,00

0,00

(21.750.000,00)

0,00

Pendapatan dari Pengembalian

74.500.000,00

1.159.483.154,00

1.084.983.154,00

Pendapatan dari
Angsuran/Cicilan Penjualan
Lain-lain PAD yg Sah

81.627.000,00

326.100.000,00

244.473.000,00

1.556,
35
399,50

35.002.000,00

125.179.917,00

90.177.917,00

357,64

4.250.000.000,00

4.871.840.954,00

621.840.954,00

114,63

Pajak Penerangan Jalan


Pajak Sarang Burung Walet
Pajak Mineral Bukan Logam
dan Bantuan
Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan
Hasil Retribusi Daerah

Retribusi Perizinan Tertentu

Penerimaan Bunga Deposito


Tuntutan Ganti Kerugian
Daerah (TGR)
Pendapatan Denda Pajak

Pendapatan BLUD
DANA PERIMBANGAN

667.140.204.000,00

736.880.203.525,00

69.739.999.525,00

110,45

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil


Bukan Pajak
Bagi hasil pajak

77.000.000.000,00

146.739.999.525,00

69.739.999.525,00

190,57

23.688.050.000,00

49.317.031.600,00

25.628.981.600,00

208,19

Bagi Hasil Bukan Pajak /


Sumber Daya Alam
Dana Alokasi Umum

53.311.950.000,00

97.422.967.925,00

44.111.017.925,00

182,74

490.244.084.000,00

490.244.084.000,00

0,00

100,00

490.244.084.000,00

490.244.084.000,00

0,00

100,00

99.896.120.000,00

99.896.120.000,00

0,00

100,00

99.896.120.000,00

99.896.120.000,00

0,00

100,00

112.940.901.000,00

134.317.181.132,00

21.376.280.132,00

118,93

5.000.000.000,00

0,00

(5.000.000.000,00)

0,00

5.000.000.000,00

0,00

(5.000.000.000,00)

0,00

35.000.000.000,00

61.376.280.132,00

26.376.280.132,00

175,36

35.000.000.000,00

61.376.280.132,00

26.376.280.132,00

175,36

69.927.101.000,00

69.927.101.000,00

0,00

100,00

69.927.101.000,00

69.927.101.000,00

0,00

100,00

3.013.800.000,00

3.013.800.000,00

0,00

100,00

Dana Alokasi Umum


Dana Alokasi Khusus
Dana Alokasi Khusus
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
YANG SAH
Pendapatan Hibah
Pendapatan Hibah dari
Pemerintah
Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya
Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Dana Penyesuaian
Bantuan Keuangan dari Provinsi

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

41

atau Pemerintah Daerah Lainnya


Bantuan Keuangan dari
Provinsi

3.013.800.000,00

3.013.800.000,00

0,00

Sumber : DPPKKD Kab. Barito Kuala T.A. 2013 Un Audited.

c. Permasalahan Dan Solusi


1) Permasalahan :
Permasalahan yang ditemukenali pada pengelolaan
keuangan daerah sebetulnya adalah rumusan permasalahan
klasik yang seharusnya sudah dapat dipecahkan dan
ditanggulangi, akan tetapi kondisi seperti ini dimanapun dan
kapanpun suatu pemerintahan berjalan tidak akan pernah
selesai. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan dari apa
yang diharapkan adalah kodrat yang tidak sempurna, namun
tetap untuk selalu diupayakan.
Tahun 2013 permasalahan yang masih dicermati,
yakni :
Ditinjau dari tataran kebijakan terhadap penerapan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 jo Permendagri Nomor
59 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah belum
maksimal dipahami secara paripurna oleh beberapa aparatur
pengelola keuangan yang ditunjuk atau berkompeten dalam
menangani masalah keuangan di beberapa SKPD.
Maka apabila ditinjau dari proses tata kelola keuangan
SKPD dan pertanggungjawaban pelaksanaannya masih belum
optimal. Sehingga pada tata kelola keuangan dan realisasi
terhadap APBD juga masih belum optimal.
2) Solusi :
a) Berupaya mengoptimalkan realisasi Anggaran Pendapatan
dan Belanja per SKPD pada setiap tahunnya agar sesuai
dengan waktu dan target kinerja yang ditetapkan secara
tertib, dan lebih banyak menggali aktivitas dan kreativitas
dalam hal pembangunan daerah dan masyarakat.
b) Berupaya mensosialisasikan dan menerapkan tata kelola
keuangan
daerah
serta
memperdalam
rasa
tanggungjawab terhadap setiap butir di struktur anggaran
(pendapatan
dan
belanja)
kegiatan
dengan
mempedomani aturan serta ketentuan yang telah
ditentukan.
c) Mengupayakan, mensiasati dan mensikapi kembali setiap
perkembangan teknologi informatika baru (up to date)
yang diterapkan dalam tata kelola keuangan dengan
meningkatkan fasilitasi sarana dan prasarana serta SDM
yang memadai, terarah, disiplin waktu, serta akuntabel.
d) Perlu meningkatkan kembali kapasitas kelembagaan guna
mendukung tata kelola keuangan dengan sumber daya
lebih memadai dengan didukung disiplin ilmu, disiplin
kerja, akuntabilitas dan kompeten.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

42

100,00

B. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH


1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah
Salah satu unsur pengelolaan keuangan daerah adalah
belanja daerah, yang diartikan sebagai seluruh pengeluaran dana
dari kas daerah. Di samping peraturan perundangan-undangan
yang mengatur pengelolaan keuangan daerah, pengelolaan
belanja daerah diatur secara operasional melalui Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah Maka dari itu, belanja daerah pada prinsipnya dibagi
menjadi dua kategori besar yaitu Belanja Tidak Langsung dan
Belanja
Langsung,
yang
dalam
pemanfaatan
dan
pengalokasiannya didasarkan pada "capaian kinerja" yang harus
direalisasikan oleh setiap unit perangkat daerah.
Sesuai dengan sifatnya, eksistensi belanja daerah sekaligus
mencerminkan APBD daerah sehingga dengan prinsip perwujudan
kinerja dimaksud, dapat disarikan bahwa pengelolaan belanja
daerah merupakan bagian dari "Sistem Anggaran Berbasis
Kinerja". Dalam operasionalnya sistem dimaksud, harus
mengakomodasikan prinsip-prinsip umum penyusunan anggaran
belanja dan memperhatikan spesifikasi khusus wilayah daerah
yang bersangkutan. Oleh sebab itu arah kebijakan pengelolaan
keuangan belanja daerah, yang akan menjadi acuan
perumusan dan penetapan belanja daerah selama jangka waktu
perencanaan (RPJM), khusus untuk Kabupaten Barito Kuala adalah
sebagai berikut :
Pertama Menyusun dan menetapkan Standart Pelayanan Minimal
(SPM) atau Rencana Kinerja dengan indikator per satuan
kinerja, untuk setiap perangkat daerah sesuai tugas pokok
dan fungsinya.
Kedua

Menetapkan kinerja terukur sebagai pencapaian hasil


selama jangka waktu perencanaan (Lima Tahun) agar
dapat di wujudkan peningkatkan akuntabilitas perencanaan
anggarannya, efektivitasnya dan efisiensi penggunaan
setiap anggaran yang dialokasikan itu.

Ketiga

Menentukan prioritas program dan kegiatan pembangunan


untuk jangka waktu perencanaan (Lima Tahun) agar dapat
dilakukan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi masingmasing satuan kerja perangkat daerah dalam rangka
mewujudkan kewajiban daerah yang menjadi tanggung
jawabnya.

Keempat Menyusun standar biaya per satuan kinerja secara


akomodatif,
yang
senantiasa
memperhitungkan
perkembangan fluktuasi dan perubahan harga pasar.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

43

Kelima

Menyusun anggaran belanja seperti dengan memenuhi


format sesuai Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah
(SAP), dimana Tahun Anggaran 2013 untuk SKPD
Kabupaten Barito Kuala telah disusun pedoman standart
belanja dengan nama Analisis Standart Biaya (ASB).

2. Target Dan Realisasi Belanja Daerah


Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun
Anggaran 2013, dapat dilihat pada tabulasi dibawah ini, data yang
disajikan diambil dari Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran
Pendapatan Daerah Kabupaten Barito Kuala.
Tabel 2

: Rekapitulasi Belanja Daerah Kabupaten Barito Kuala


Tahun 2013 :
URAIAN

ANGGARAN

REALISASI

BERTAMBAH /
BERKURANG
(Rp.)

%
5
92,21
91,88
94,81

2
921.010.547.127,00

3
849.229.060.277,00

4
(71.781.486.850,00)

444.246.960.078,00

408.179.080.264,00

(36.067.879.814,00)

400.971.618.938,00

380.150.006.101,00

(20.821.612.837,00)

Gaji dan Tunjangan

277.844.951.780,00

269.405.164.845,00

(8.439.786.935,00)

Tambahan Penghasilan PNS / Non


PNS
Belanja Penerimaan lainnya
Pimpinan dan anggota DPRD serta
KDH/WKDH
Biaya Pemungutan Pajak Daerah

119.897.140.259,00

107.578.878.870,00

(12.318.261.389,00)

96,96
89,73

2.009.400.000,00

1.998.374.150,00

(11.025.850,00)

99,45

679.005.312,00

678.873.032,00

(132.280,00)

Insentif Pemungutan Pajak Daerah

373.864.587,00

333.616.715,00

(40.247.872,00)

167.257.000,00

155.098.489,00

(12.158.511,00)

99,98
89,23
92,73

5.601.355.000,00

5.300.355.000,00

(301.000.000,00)

94,63

Belanja Hibah kepada


Badan/Lembaga/Organisasi
Belanja Bantuan Sosial

5.601.355.000,00

5.300.355.000,00

(301.000.000,00)

94,63

5.771.900.000,00

5.300.300.000,00

(471.600.000,00)

91,83

Belanja Bantuan Sosial Kepada


Organisasi Kemasyarakatan
Belanja Bantuan Sosial Kepada
Anggota Masyarakat
Belanja Bagi Hasil kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa
Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah
Kepada Pemerintahan Desa
Belanja Bantuan Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota
Pemerintahan Desa dan Partai
Politik
Belanja Bantuan Keuangan kepada
Desa
Belanja Bantuan kepada Partai
Politik
Belanja Tidak Terduga

4.166.100.000,00

4.141.100.000,00

(25.000.000,00)

99,4

1.605.800.000,00

1.159.200.000,00

(446.600.000,00)

72,19

689.185.487,00

107.054.650,00

(582.130.837,00)

15,53

689.185.487,00

107.054.650,00

(582.130.837,00)

15,53

17.945.414.513,00

17.321.364.513,00

(624.050.000,00)

96,52

17.500.200.000,00

16.876.150.000,00

(624.050.000,00)

96,43

445.214.513,00

445.214.513,00

0,00

100

13.267.486.140,00

0,00

(13.267.486.140,00)

0
0
92,51
88,36

BELANJA
BELANJA TIDAK LANGSUNG
Belanja Pegawai

Insentif Pemungutan Retribusi


Daerah
Belanja Hibah

Belanja Tidak Terduga

13.267.486.140,00

0,00

(13.267.486.140,00)

476.763.587.049,00

441.049.980.013,00

(35.713.607.036,00)

15.529.019.035,00

13.720.801.300,00

(1.808.217.735,00)

Honorarium PNS

3.640.630.875,00

3.096.389.500,00

(544.241.375,00)

Honorarium Non PNS

8.194.044.240,00

7.689.385.025,00

(504.659.215,00)

Uang Lembur

3.376.193.920,00

2.655.576.775,00

(720.617.145,00)

BELANJA LANGSUNG
Belanja Pegawai

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

44

85,05
93,84
78,66

Uang untuk diberikan kepada pihak


ketiga/masyarakat
Upah

310.350.000,00

271.650.000,00

(38.700.000,00)

87,53

7.800.000,00

7.800.000,00

0,00

137.439.591.376,00

120.376.207.010,00

(17.063.384.366,00)

100
87,58

Belanja Bahan Pakai Habis Kantor

5.040.412.918,00

4.141.471.796,00

(898.941.122,00)

Belanja Bahan/Material

8.989.415.687,00

8.349.551.155,00

(639.864.532,00)

Belanja Barang dan Jasa

Belanja Jasa Kantor

28.351.521.021,00

24.990.550.233,00

(3.360.970.788,00)

Belanja Premi Asuransi

1.678.000.000,00

1.200.881.938,00

(477.118.062,00)

Belanja Perawatan Kendaraan


Bermotor
Belanja Cetak dan Penggandaan

4.860.724.547,00

3.591.503.161,00

(1.269.221.386,00)

3.972.249.520,00

3.472.726.037,00

(499.523.483,00)

Belanja Sewa
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
Belanja Sewa Sarana Mobilitas

446.908.800,00

332.133.179,00

(114.775.621,00)

808.928.500,00

627.529.575,00

(181.398.925,00)

Belanja Sewa Perlengkapan dan


Peralatan Kantor
Belanja Makanan dan Minuman

136.193.500,00

120.612.500,00

(15.581.000,00)

82,17
92,88
88,15
71,57
73,89
87,42
74,32
77,58
88,56

7.752.565.400,00

6.462.726.595,00

(1.289.838.805,00)

Belanja Pakaian Dinas dan


Atributnya
Belanja Pakaian Kerja

873.300.000,00

834.130.000,00

(39.170.000,00)

238.950.000,00

234.455.000,00

(4.495.000,00)

Belanja Pakaian Khusus dan Harihari Tertentu


Belanja Perjalanan Dinas

483.981.000,00

473.747.900,00

(10.233.100,00)

30.623.803.937,00

24.886.825.729,00

(5.736.978.208,00)

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

451.925.000,00

231.248.500,00

(220.676.500,00)

4.182.982.500,00

3.602.722.800,00

(580.259.700,00)

18.465.085.621,00

17.909.739.956,00

(555.345.665,00)

Belanja Jasa Konsultasi

1.436.949.500,00

1.226.525.400,00

(210.424.100,00)

Belanja Barang Yang Akan


Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pihak Ketiga/PNS
Belanja Barang dan Jasa BLUD

1.140.604.500,00

1.035.025.957,00

(105.578.543,00)

4.534.981.617,00

4.531.217.120,00

(3.764.497,00)

Belanja Hibah Barang /Jasa Yang


Akan Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pihak Ketiga
Belanja Bantuan Sosial Barang
/Jasa Yang Akan Diserahkan
Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat
Belanja Modal

12.585.158.808,00

11.737.084.739,00

(848.074.069,00)

99,92
93,26

384.949.000,00

383.797.740,00

(1.151.260,00)

99,7

323.794.976.638,00

306.952.971.703,00

(16.842.004.935,00)

94,8

11.361.543.750,00

4.839.079.337,00

(6.522.464.413,00)

30.790.000,00

30.390.000,00

(400.000,00)

42,59
98,7

11.062.747.635,00

10.040.849.331,00

(1.021.898.304,00)

90,76

5.000.000,00

5.000.000,00

0,00

100

75.790.000,00

75.690.000,00

(100.000,00)

99,87

325.450.000,00

321.000.000,00

(4.450.000,00)

98,63

4.232.980.000,00

4.104.240.000,00

(128.740.000,00)

96,96

1.605.135.700,00

1.359.205.641,00

(245.930.059,00)

84,68

601.601.800,00

582.079.487,00

(19.522.313,00)

96,75

4.079.632.682,00

3.603.536.343,00

(476.096.339,00)

Belanja Modal Pengadaan mebeulair

1.371.721.362,00

1.257.386.840,00

(114.334.522,00)

Belanja Modal Pengadaan Peralatan


Dapur
Belanja Modal Pengadaan Penghias
Ruangan Rumah Tangga
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat
Studio

78.427.874,00

72.322.800,00

(6.105.074,00)

88,33
91,66
92,22

365.755.300,00

317.132.250,00

(48.623.050,00)

86,71

827.971.705,00

623.947.000,00

(204.024.705,00)

75,36

Belanja Kursus, Pelatihan,


Sosialisasi dan Bimbingan Teknis
PNS
Belanja Pemeliharaan

Belanja Modal Pengadaan Tanah


Belanja Modal Pengadaan Alat-alat
Berat
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat
Angkutan Darat Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat
Angkutan Darat Tidak Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat
Angkutan di atas Air Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat
Bengkel
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat
Pengolahan Pertanian dan
Peternakan
Belanja Modal Pengadaan Peralatan
Kantor
Belanja Modal Pengadaan
Perlengkapan Kantor
Belanja Modal Pengadaan Komputer

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

45

83,36
95,51
98,12
97,89
81,27
51,17
86,13
96,99
85,36
90,74

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat


Komunikasi
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat
Ukur
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat
Kedokteran
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat
Laboratorium
Belanja Modal Pengadaan
Konstruksi Jalan
Belanja Modal Pengadaan
Konstruksi Jembatan
Belanja Modal Pengadaan
Konstruksi Jaringan Air
Belanja Modal Pengadaan
Penerangan Jalan, Taman dan
Hutan Kota
Belanja Modal Pengadaan Instalasi
Listrik dan Telepon
Belanja Modal Pengadaan
Konstruksi/Pembelian*) Bangunan
Belanja Modal Pengadaan
Buku/Kepustakaan
Belanja Modal Pengadaan Barang
bercorak Kesenian, Kebudayaan
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat
Persenjataan/Keamanan
Belanja Modal Pengadaan Ramburambu
Belanja Modal Pengadaan Peralatan
Audio/Vidio Visual
Belanja Modal Pengadaan Kontruksi
siring

101.751.800,00

101.276.800,00

(475.000,00)

99,53

455.057.478,00

391.803.500,00

(63.253.978,00)

86,1

1.751.964.010,00

1.528.296.430,00

(223.667.580,00)

87,23

4.701.029.897,00

4.431.807.950,00

(269.221.947,00)

94,27

105.085.232.200,00

102.056.900.985,00

(3.028.331.215,00)

97,12

34.236.424.000,00

33.591.690.250,00

(644.733.750,00)

98,12

25.205.555.100,00

24.186.936.852,00

(1.018.618.248,00)

95,96

130.870.000,00

128.158.250,00

(2.711.750,00)

97,93

730.995.722,00

704.044.400,00

(26.951.322,00)

96,31

106.029.957.873,00

103.925.293.357,00

(2.104.664.516,00)

98,02

4.404.084.000,00

3.851.432.400,00

(552.651.600,00)

87,45

2.800.000,00

0,00

(2.800.000,00)

12.600.000,00

12.600.000,00

0,00

100

166.520.000,00

156.170.000,00

(10.350.000,00)

93,78

248.194.250,00

238.002.500,00

(10.191.750,00)

95,89

4.507.392.500,00

4.416.699.000,00

(90.693.500,00)

97,99

Sumber : DPPKKD Kab. Barito Kuala T.A. 2013 (Keadaan Desember 2013) Un Audited.

Tabel 3 :

URAIAN
Belanja Daerah

Ringkasan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten


Barito Kuala Dalam 3 (tiga) Tahun Terakhir :
REALISASI BELANJA DAERAH SELAMA 3 (TIGA) TAHUN TERAKHIR
(Dalam Jutaan Rupiah)
2011
2012
2013**
849.229.060.277,00
656.061.917.769,00
705.901.981.733,29

Sumber : DPPKKD Kab. Barito Kuala T.A. 2013 (Desember 2013** Un Audited).

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

46

BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN
PEMERINTAHAN DAERAH
A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
1. URUSAN PENDIDIKAN
INSTANSI PELAKSANA : DINAS PENDIDIKAN
Kewenangan pelaksanaan Urusan Pendidikan secara langsung menjadi
tanggung jawab Dinas Pendidikan. Tingkat capaian kinerja Dinas Pendidikan atas
program dan kegiatan tahun 2013, bertolok ukur pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Tahun 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) Dinas Pendidikan Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Dinas Pendidikan melaksanakan sebanyak 14 Program kerja
yang terdiri dari 108 jenis Kegiatan. Adapun hasil capaian program dan kegiatan
prioritas Dinas Pendidikan terkait urusan Pendidikan yang dilaksanakan antara lain :
a.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :
1) Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan kegiatan ;
a) Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. Target terlaksananya
pendidikan usia dini di PAUD dan TK, dengan target 1023 org (keg), dengan
realisasi 98,11 %.
2) Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun; dengan kegiatan :
a) Penambahan ruang kelas sekolah (DAK). Target terlaksannya pembangunan
ruang kelas baru SMP/ DAK sebanyak 34 RKB, dengan realisasi 34 RKB, fisik
(100%) dan keuangan (97,75 %).
b) Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah (DAK). Target terlaksananya
rehab sedang/berat bangunan sekolah sebanyak 85 ruang, dengan realisasi
85 ruang (100 %).
c)
Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTs. Target
terlaksananya try out UNAS, SMP, UAS, SMP, Remedial Khusus mata
pelajaran yang di UNAS kan sebanyak 2 kegiatan, dengan realisasi 2 kegitan
(100 %).
d) Pembinaan minat bakat dan kreatifitas siswa. Target terlaksananya lomba
olah raga siswa SD, lomba kreatifitas SD, O2SN sebanyak 3 kegiatan,
dengan realisasi 3 kegiatan (100 %).
e) Pembangunan perpustakaan sekolah (DAK). Target tersediannya ruang
perpustakaan sekolah sebanyak 25 ruang, dengan realisasi 25 ruang (100
%).
f)
Penyediaan alat praktik dan peraga siswa (DAK). Target tersediannya alat
praktik dan peraga siswa SMP sebanyak 94 sekolah, dengan realisasi 100 %.
2) Program pendidikan menengah; dengan kegiatan :
a) Pembangunan Gedung Sekolah. Target terlaksananya pembangunan gedung
sekolah sebanyak 1 sekolah. Realisasi 100 %.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

47

b)

Pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan


manajemen berbasis sekolah (MBS). Target tumbuhnya semangat school
base management (MBS) jenjang SMA, SMK dan biaya ujian produktif dan
praktek kerja sebanyak 3 sekolah. Realisasi 100 %.
c)
Pengembangan model belajar dan mengajar dengan menggunnakan
teknologi informasi dan komunikasi (ITC). Target terlaksananya pelatihan
pengguna ICT bagi guru dan TU SMP/Mts, SMA/SMK/MA, pengembangan
infrastruktur jaringan internet (ICT), mapping pendidikan dan pembangunan
tower ICT sebanyak 120 buah. Realisasi 75 %.
d) Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah (DAK). Target
tersediannya bangunan LAB dan praktikum SMA/SMK sebanyak 5 sekolah.
Realisasi 5 sekolah (100 %).
e) Penambahan ruang kelas sekolah (DAK). Target tersediannya ruang kelas
baru sebanyak 7 RKB. Realisasi 7 RKB (100 %).
f)
Pembangunan perpustakaan sekolah. Target terlaksananya pembangunan
ruang perpustakaan SMA, SMK (sharing DAK) pada 3 sekolah. Realisasi 3
sekolah (100 %).
g) Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah (DAK). Target terlaksananya
rehab ruang kelas SMA/SMK sebanyak 21 ruang. Realisasi 21 sekolah
(100%).
3) Program pendidikan non formal, dengan kegiatan;
a) Pengembangan pendidikan keaksaraan. Target terlaksananya pembinaan
PBHKF dan dapat dikembangkan pendidikan keaksaraan sebanyak 70 orang,
dengan realisasi 100 %.
b) Pengembangan pendidikan kecakapan hidup. Target terlaksananya
penyelengaraan pendidikan dan dapat dikembangkan pendidikan kecakapan
hidup sebanyak 20 orang, dengan realisasi 100 %.
c)
Pengembangan Kurikulum, Bahan Ajar dan Model Pembelajaran Pendidikan
Non Formal. Target tersusunnya kurikulum dan model paket PBH KF, paket
A dan paket B (dok) sebanyak 1 dokumen, dengan realisasi 0 %.
4) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, dengan kegiatan;
a) Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi. Target
terlaksananya diklat sertifikasi, diklat lesson study guru SD, SMP, SMA dan
diklat calon pengawas sebanyak 5 kegiatan (630 orang), dengan realisasi 5
kegiatan (100 %).
5) Program manajemen pelayanan pendidikan, dengan kegiatan;
a) Pengadaan naskah, pendistribusian,pencetakan LJK UNAS SLB, SMP/MTs,
SMA/SMK dan pemantauan UAS/UN SLB, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK.
Target terlaksananya ujian nasional SMP/MTs, SMA/MA, SMK di Kab. Barito
Kuala Tahun 2013 pada 129 sekolah, dengan realisasi 129 sekolah (100 %).
Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik (berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan), Dinas Pendidikan sebesar 97,49 %.
Dari total
318.614.744.514,-,
298.171.474.938,- .

anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar


telah
direalisasikan
anggaran
belanja
sebesar

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

Rp.
Rp.

48

b. Realisasi Kegiatan Urusan Pendidikan


Adapun hasil pelaksanaan kegiatan terkait kinerja Urusan Pendidikan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 1
Data Penyelenggaraan Urusan Pendidikan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

PAUDNI
(TPA/KB/TK/RA/BA)

1. Jumlah Lembaga
2. Jumlah Peserta Didik
3. Jumlah Tenaga Pengajar

409
11.173
1.912

2.

SD/MI/P.A

1. Jumlah Lembaga
2. Jumlah ruang kelas

327
2010

3. Jumlah Peserta Didik


4. Angka putus sekolah

35.662
79

5. Jumlah Tenaga Pengajar. 3.059


6. Jumlah Tenaga Pengajar 1.542
kualifikasi (S1/D-IV).
7. Jumlah Tenaga Pengajar 914
Bersertifikasi
8. Jumlah dana bos yang 4.442.645.000
tersalurkan
3.

SMP/MTS/P.B

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

4.

SMA/SMK/MA/P.C

1.
2.

Jumlah Lembaga
Jumlah ruang kelas
Jumlah Peserta Didik
Angka putus sekolah
Jumlah Tenaga Pengajar.
Jumlah Tenaga Pengajar
kualifikasi (S1/D-IV).
Jumlah Dana Bos yg
tersalurkan
Ruang
yang
dibangun/direhab.
Jumlah Tenaga Pengajar
Bersertifikasi
Jumlah lembaga
Jumlah ruang kelas

95
529
12.423
84
1.398
950
1.721.040.000
60
453
39
255

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

49

No.
1

Data Subtantif
2

Data Indikatif
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

5.

Pemberantasan Buta Huruf 1.


Keaksaraan Fungsional
2.
3.
Sumber : Dinas Pendidikan

3
Jumlah Peserta Didik
Angka putus sekolah
Jumlah Tenaga Pengajar.
Jumlah Tenaga Pengajar
kualifikasi (S1/D-IV).
Ruang
yang
dibangun/direhab
Bantuan
SPP
yang
tersalurkan.
Jumlah Tenaga Pengajar
Bersertifikasi
Pemberantasan
Pengembangan
Kemandirian

Total Capaian
7.408
10
724
513

2.238.900.000
205
15.548
1.200
800

Berdasarkan data capaian pelaksanaan urusan pendidikan, pada tabel 1 di


atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Khusus untuk lingkup Kab. Barito Kuala pada tingkat penyerapan siswa didik antar
tingkat pendidikan (SD-SMP-SMA) masih terdapat kesenjangan yang sangat
tinggi, jika dilihat dari ketersedian ruang kelas untuk menampung siswa baru,
seperti ruang SD/MI/P.A yang berjumlah 2010 ruang sedangkan untuk ruang
kelas SMP/MTS/P.B sebanyak 529 ruang, maka ketercukupan penerimaan siswa
SD ke SMP dilihat dari segi ketersediaan ruang kelas hanya sebesar 26,31 % dari
jumlah siswa SD. Sedangkan ketersediaan ruang kelas SMA/SMK/MA/P.C untuk
menampung siswa SMP hanya sekitar 48,20 % dari jumlah siswa SMP. Untuk itu
maka diperlukan peningkatan pembangunan ruang ruang kelas baru pada tahun
mendatang.
2) Secara umum untuk data hasil kegiatan subtantif dan indikatif pendidikan
SD/MI/PA, SMP/MTs/P.B dan SMA/SMK/MA/P.C menunjukan realisasi yang cukup
baik.
3) Peningkatan jumlah kelembagaan PAUDINI (TPA/KB/TK/BA) sebanyak 4 (empat)
lembaga, yang telah menyerap sebanyak 11.173 orang murid dengan tenaga
pengajar sebanyak 1.912 orang.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

50

Grafik 1
Perbandingan Jumlah Ruang Kelas, Siswa dan Tenaga Pengajar
Di Tingkat SD/MI/P.A, SMP/MTS/P.B dan SMA/SMK/MA/P.C Tahun 2013
40000

35662

35000
30000
25000
Ruangan

20000

Jumlah Siswa

15000

12423

Jumlah Guru

10000
5000

7408
3059

2010

0
SD/MI/P.A

529

1398

SMP/MTS/P.B

255

724

SMA/SMK/MA/P.C

Sumber : Dinas Pendidikan


4) Jika dilihat dari jumlah tenaga pengajar/guru pada seluruh tingkatan pendidikan
SD/MI/P.A, SMP/MTS/P.B dan SMA/SMK/MA/P.C di Kab. Barito Kuala terdapat
sebanyak 37.784 orang tenaga pengajar/guru. Dari keseluruhan tenaga
pengajar/guru yang ada hanya sebanyak 3.059 orang tenaga pengajar/guru (8
%) guru yang sudah menempuh pendidikan setingkat DIV/S1.
5) Sedangkan untuk tenaga pengajar/guru yang telah mendapat sertifikasi keahlian
guru sebanyak 1.572 orang tenaga pengajar/guru, Artinya hanya 4,16 % guru
yang mendapat sertifikasi dari jumlah tenaga pengajar/guru seluruhnya 37.784
orang.
Grafik 2
Jumlah Tenaga Pengajar Memenuhi Sertifikasi dan Pendidikan S1/DV
Pada Setiap Tingkat Pendidikan
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0

3059
1542
914

1398
950
453

Tenaga Pengajar
724513
205

Tenaga Pengajar kualifikasi


(S1/D-IV).
Tenaga Pengajar Bersertifikasi

Sumber : Dinas Pendidikan


----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

51

6)

7)

c.

Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah sebesar Rp. 5.905.245.000,kepada 422 buah sekolah yang terdiri dari 327 sekolah SD/MI/P.A dan 95 buah
sekolah SMP/MTS/P.B. Sedangkan untuk tingkat pendidikan SMA/SMK/MA/P.C
telah disalurkan bantuan SPP sebesar 2.238.900.000,- kepada peserta didik.
Dalam hal pemberantasan buta hurup keaksaraan fungsional pada bulan Maret
telah dilaksanaan kegiatan pemberantasan keaksaraan sebanyak 1.150 orang,
total tahun 2013 telah dilaksanakan pemberantasan keaksaraan kepada sebanyak
15.548 orang, penyandang buta aksara.
Permasalahan dan Solusi :
a) Permasalahan
1). Pada sub bidang pendidikan pengajaran tertentu diidentifikasi masih
kurangnya guru dengan kompetensi yang memadai, utamanya guna
tenaga pendidik dan pengajar pada PAUD, RSBI, dan SMK. Walaupun dari
sisi kuantitas guru cukup tersedia namun dalam spesifikasi bidang
pendidik dan pengajar tertentu masih perlu penyediaan secara memadai.
2). Belum meratanya kegiatan belajar dan mengajar yang dilengkapi fasilitas
seperti Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer dan Perpustakaan,
khususnya pada sekolah lanjutan di kecamatan, termasuk ketersediaan
kualitas perangkatnya.
b) Solusi :
1) Pemerataan pelayanan pendidikan pengajaran guna mendukung
penyempurnaan pencapaian wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan)
tahun melalui pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), untuk daerahdaerah yang sulit terjangkau, khususnya untuk pembangunan SATAP SD,
SMP.
2) Guna pemerataan kegiatan belajar dan mengajar masih diperlukan
tambahan fasilitas seperti Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer
dan Perpustakaan, khususnya pada sekolah lanjutan di kecamatan,
termasuk ketersediaan kualitas perangkatnya.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

52

2. URUSAN KESEHATAN
Urusan kesehatan dilihat dari kewenangan pelaksanaannya, dilaksanakan oleh
2 (dua) Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yakni Dinas Kesehatan dan Rumah
Sakit H. Abdul Azis Marabahan.
Pembahasan realisasi fisik dan keuangan terkait pelaksanaan Urusan
Kesehatan akan dijabarkan dari pelaksanaan program dan kegiatan ke 2 (dua) SKPD
sebagaimana dimaksud di atas.
Kewenangan urusan Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan, dalam hal
pelaksanaan kinerja terukur atas program dan kegiatan tahun 2013 mengacu pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013, khususnya Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Dinas Kesehatan melaksanakan sebanyak 29 Program kerja
yang terdiri dari 71 jenis Kegiatan. Adapun capaian program dan kegiatan prioritas
terkait Urusan Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :
1) Program obat dan perbekalan kesehatan, dengan kegiatan ;
a) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan. Target tersedianya obat PKD
dan generik sebanyak 300 jenis, dengan realisasi 297 jenis (99 %).
b) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK). Target tersedianya obat
PKD dan pendukung yankes gratis sebanyak 300 jenis, dengan realisasi 297
jenis (99 %).
2) Program upaya kesehatan masyarakat, dengan kegiatan ;
a) Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas Jaringannya. Target
terlaksananya pelayanan kasus gizi buruk, gakin, tercapainya rujukan
Jamkesmas non data base ke RS dan Jampersal pada 201 desa/kel, dengan
realisasi 77 desa/kel (38,31%).
b) Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas
dan jaringan (APBD). Target tersedianya poskesdes sebanyak 15 buah
poskesdes, dengan realisasi pelaksanaan lelang sebanyak 15 buah (100 %).
c)
Penyelenggaraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan
Wabah. Target terlayaninya masyarakat di unit pelayanan kesehatan
sebanyak 1.824 kasus, dengan realisasi sebanyak 1.824 kasus (100 %).
d) Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas
dan jaringan. Target tersedianya poskesdes sebanyak 15 buah poskesdes,
dengan realisasi 15 buah (100 %).
3) Program perbaikan gizi masyarakat, dengan kegiatan ;
a) Pemberian makanan tambahan dan vitamin. Target terlaksananya distribusi
makanan tambahan dan vitamin untuk bayi, balita, bukek, bufas & busul
serta pelaksanaannya UPGK sebanyak 40 anak, dengan realisasi 40 anak
(100 %).
4) Program pencegahan penanggulangan penyakit menular, dengan kegiatan ;
a) Pelayanan vaksin bagi balita dan anak sekolah. Target terlaksananya
peningkatan pelayanan imunisasi balita dan anak sekolahan(Pkm)sebanyak
19 Pkm, dengan realisasi 19 kasus (100 %).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------53
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

b)

5)

6)

7)

Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan. Target terlaksananya


peningkatan KIE pencegahan & penanggulangan penyakit menular sebanyak
30 kasus, dengan realisasi 30 kasus (100 %).
c)
Peningkatan Survellance Epidermiologi dan Penanggulangan Wabah. Target
tertanganinya kasus KLB penyakit dengan cepat di 17 kec, dengan realisasi
17 kecamatan (100 %).
Program standarisasi pelayanan kesehatan, dengan kegiatan ;
a) Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan. Target terlaksananya
penyusunan ISO Puskesmas sebanyak 1 puskesmas, dengan realisasi 1
puskesmas (100 %).
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas / pustu dan jaringannya, dengan kegiatan ;
a) Pembangunan Puskesmas. Target terlaksananya pembangunan puskesmas
sebanyak 2 buah, dengan realisasi 2 buah (100 %).
b) Pembangunan Puskesmas Pembantu. Target terlaksananya pembangunan
puskesdes dan Pustu sebanyak 5 buah, dengan realisasi 3 buah (60 %).
c)
Pembangunan Puskesmas Pembantu (DAK). Target terlaksananya
pembangunan puskesdes sebanyak 5 buah, dengan realisasi 5 buah (100
%).
Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, dengan
kegiatan ;
a) Penyusunan kebijakan pengendalian pemcemaran lingkungan dan perusakan
lingkungan hidup. Target Tersedianya dokumen Perencanaan Master Plan
dan DED RSUD H. Abd Aziz Marabahan sebanyak 1 dokumen, dengan
realisasi 100 %.

Selain melaksanakan program dan kegiatan terkait urusan kesehatan, Dinas


Kesehatan dalam salah satu program dan kegiatannya juga melaksanakan urusan
Keluarga Berencana, khususnya kegiatan penyediaan pelayanan KB dan alat
kontrasepsi bagi keluarga miskin dengan target terlaksananya penanganan efek
samping kontrasepsi KB sebanyak 20 kasus. telah terealisasi sebanyak 20 kasus (100
%).
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik (berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan), Dinas Kesehatan sebesar 99,78 %.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran telah direalisasikan anggaran belanja
sebesar Rp. 53.106.385.928,- (95,57 %), dari total anggaran yang dialokasikan tahun
2013 sebesar Rp. 55.567.142.122,-,
b. Realisasi Fisik Dan Keuangan Rsud H. Abdul Azis
Kewenangan urusan Kesehatan yang dilaksanakan RSUD H. ABDUL AZIS tahun
2013, dalam hal pelaksanaan kinerja terukur atas program dan kegiatan bertolok ukur
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2013, khususnya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA RSUD H. ABDUL AZIS Tahun 2013.
Pada tahun 2013, RSUD H. ABDUL AZIS melaksanakan sebanyak 9 Program
kerja yang terdiri dari 31 jenis Kegiatan. Adapun capaian program dan kegiatan
prioritas RSUD H. ABDUL AZIS antara lain :
1) Program peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

54

2)

rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata, dengan kegiatan ;


a) Penambahan ruang rawat inap rumah sakit (VVIP, VIP, Kelas I, II dan III)
melalui anggaran DAU. Target terlaksananya Pembangunan Gedung Kelas
III dan PONEK sebanyak 2 buah. Realisasi 25%
b) Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit. Target tersedianya bahan
logistik untuk pasien sebanyak 28.800 pasien, dengan realisasi sebanyak
12.972 pasien (45,04 %)
c)
Penambahan ruang rawat inap rumah sakit (VVIP, VIP, Kelas I, II dan III)
melalui anggaran DAK. Target terlaksananya Pembangunan Gedung Kelas
III dan PONEK sebanyak 2 buah. Realisasi 35%
d) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit (DAK). Target terlaksananya
pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit sebanyak 82 buah, dengan
realisasi 0%
Program peningkatan mutu pelayanan kesehatan BLUD, dengan kegiatan ;
a) Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan, target
terlaksananya peningkatan pelayanan kesehatan melalui RSUD selama 12
bulan. Realisasi fisik selama 9 bulan (75 %).

Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), RSUD H. Abdul Azis hingga bulan
Desember 2013 sebesar 51,71 %.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga Desember 2013 dari total
anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 21.492.617.810,-, telah terealisasi
anggaran belanja sebesar Rp. 12.090.342.254 (61,7 %).
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan terkait kinerja Urusan Kesehatan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kesehatan Oleh Dinas Kesehatan
No.
1
1.

2.

Data Subtantif
2
Jumlah tenaga medis & 1.
para medis
2.
3.
4.
Jumlah
prasarana 1.
kesehatan

Data Indikatif

Total
Capaian

Jumlah bidan

216

Jumlah perawat
Jumlah dokter umum
Jumlah dokter gigi
Jumlah posyandu (aktif)

141
26
14
382

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

55

No.

Data Subtantif

Total
Capaian

Data Indikatif
3
2. Jumlah
poskesdes+polindes

158

3. Jumlah Pustu

65

4. Jumlah puskesmas
19
5. Jumlah
puskes 9
perawatan
6. Jumlah
puskesmas 19
keliling (darat+sungai)

3.

Pelayanan

7. Jumlah Desa Siaga Aktif

141

1. Jumlah
masy
yg
memperoleh pelayanan
Jamkesda
2. Jumlah gizi balita buruk
3. Jumlah
kasus
balita
kurang gizi yg ditangani
(berat badan di bawah
garis merah)
4. Jumlah kasus ibu hamil
kurang gizi.
5. Jumlah kelahiran

395

6. Jumlah kelahiran hidup

4.091

7
3.581

556
1.365

7. Jumlah
kelahiran 3.947
ditangani tenaga medis

4.

Angka Kematian

8. Jumlah KLB penyakit


1. Jumlah kematian ibu

12
4

2. Jumlah kematian bayi

75

3. Jumlah kematian balita

4. Jumlah kematian karena 3


gizi buruk

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

56

No.
1

Data Subtantif
2

Data Indikatif
3
5. Jumlah kematian karena 1
KLB

Total
Capaian
4

Sumber : Dinas Kesehatan


Berdasarkan tabel di atas, dapat digambarkan beberapa capaian pelaksanaan
urusan kesehatan yang menjadi kegiatan subtantif Dinas Kesehatan, meliputi :
1) Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Barito Kuala secara
berkala dan terus dibenahi dan diperlengkap oleh Dinas Kesehatan Kab. Barito
Kuala termasuk keterediaan tenaga kesehatan. Hal ini sebagai komitmen
Pemerintah Daerah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
2) Jumlah Dokter Umum yang dimiliki sebanyak 26 orang terdiri dari 13 orang
dokter PNS dan 13 orang Dokter PTT, jumlah ini ternyata menurun dari jumlah
Dokter pada bulan Januari 2013 yang berjumlah 31 orang dokter. Pengurangan
ini terjadi karena ada dokter PTT yang telah habis masa kontrak pada bulan
Februari 2013. Sedangkan untuk Dokter Gigi hingga bulan Desember berjumlah
14 orang terdiri dari 1 orang dokter gigi PNS dan 13 orang dokter gigi PTT.
3) Dilihat dari segi persebaran dan pemerataan tenaga kesehatan terutama Dokter
Gigi.
a) Dari Dokter Gigi yang dimiliki sebanyak 14 orang ( 1 PNS dan 13 PTT )
hanya tersebar pada 12 Puskesmas dari 19 Puskesmas yang ada di Kab.
Barito Kuala, bahkan di Puskesmas Tabunganen terdapat 3 orang Dokter
Gigi.
b) Puskesmas yang belum memiliki Dokter Gigi, meliputi : Puskesmas Tamban,
Puskesmas Mekarsari, Puskesmas Jelapan, Puskesmas Anjir Pasar,
Puskesmas Anjir Muara, Puskesmas Barambai dan Puskesmas Marabahan.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

57

Grafik 3
Jumlah Tenaga Kesehatan di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

Sumber : Dinas Kesehatan


4)

Untuk keberadaan saran dan prasaran kesehatan hingga bulan Desember, dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 4
Jumlah Prasarana Kesehatan Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

Sumber : Dinas Kesehatan


5)

Penyakit Demam Berdarah tercatat sebanyak 44 orang positif terkena penyakit


Demam Berdarah. Dampak terparah adalah terjadinya kejadian luar biasa (KLB)

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

58

6)
7)
8)

Penyakit Demam Berdarah pada bulan Januari 2013 dengan penderita positif DBD
sebanyak 12 orang, yang tersebar di Kec. Wanaraya sebanyak 5 orang penderita,
Kec. Tamban sebanyak 2 orang penderita, dan Kec. Marabahan sebanyak 3 orang
penderita. Dalam menanggulangi 31 kejadian luar biasa penyakit ini telah
dilaksanakan kegiatan Pogging pada titik-titik yang menjadi indikasi sumber
penyebab penyakit DBD.
Jumlah kematian karena Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Demam Berdarah
sebanyak 1 orang di Kecamatan Anjir Muara pada bulan Januari 2013.
Pada tahun 2013, tingkat kelahiran di Kabupaten Barito Kuala sebanyak 4.088
kelahiran, dengan rincian sebanyak 4.124 (99,12%) bayi lahir hidup dan 36
(0,87%) bayi lahir mati.
Dari 4124 bayi yang lahir hidup sebanyak 3947 ditangani tenaga medis (95,7 %),
dan 36 (0,87%) bayi lahir yang ditangani tenaga dukun kampung.
Grafik 7
Jumlah Kasus Ketercukupan Gizi Balita dan Ibu Hamil
Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

Sumber : Dinas Kesehatan

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

59

Grafik 8
Angka Kematian Balita dan Ibu Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

Sumber : Dinas Kesehatan


b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Kesehatan Oleh Rsud H. Abdul Azis.
Pelaksanaan kegiatan subtantif urusan kesehatan yang menjadi ranah tugas
pokok dan fungsi Rumah Sakit Daerah Abdul Azis meliputi ;
Tabel 3
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kesehatan Oleh RSUD H. Abdul Azis
No.

Data Subtantif

1.
1.

Jumlah medis & para medis

Total
Capaian

Data Indikatif
3
1.
2.
3.
4.
5.

Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah

4
bidan
perawat
dokter umum
dokter gigi
dokter spesialis

6. Jumlah tenaga apoteker

21
54
5
2
5
2

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

60

No.
1
2.

Data Subtantif
2
Pelayanan medik

Total
Capaian

Data Indikatif
3
1. Jumlah pasien rawat inap

1.649

2. Jumlah kunjungan rawat 4.825


jalan
3. Jumlah
kunjungan 895
Jumlah masy yg dilayani
jamkesmas/jamkesda

Sumber : RSUD H. Abdul Azis

4. Jumlah
anak
yg 40
mendapat imunisasi
5. Jumlah
kasus
balita 13
kurang gizi.
6. Jumlah kasus ibu hamil 5
kurang gizi.

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dicermati beberapa
informasi sebagai berikut ;
1) bahwa dari dua data substantif pada urusan kesehatan yang dilaksanakan oleh
RSUD H. Abdul Aziz, hanya data indikatif pelayanan mengalami perkembangan
yang signifikan. Seperti peningkatan jumlah pasien rawat inap, jumlah kunjungan
rawat inap, jumlah kunjungan rawat jalan, jumlah masyarakat yang mendapat
layanan Jamkesmas dan Jamkesda, serta pelayanan lainnya.
2) Ketersediaan tenaga dokter yang membantu penanganan di Rumah Sakit H.
Abdul Azis dan Klinik Handil Bakti sebanyak 12 orang, yang terdiri dari ;
a) Dokter spesialis mata sebanyak 1 orang
b) Dokter spesialis orthopedi sebanyak 1 orang
c)
Dokter spesialis tamu untuk penyakit dalam sebanyak 1 orang,
d) Dokter spesialis tamu untuk penyakit kebidanan sebanyak 1 orang
e) Dokter spesialis tamu untuk penyakit bedah sebanyak 1 orang
f)
Dokter umum sebanyak 5 orang
g) Dokter gigi sebanyak 2 orang
3) Berdasarkan jenis penyakit yang dialami, penyakit yang paling banyak diderita
pasien yang berobat ke RSUD Abdul Azis adalah penyakit dalam dengan 573
pasien, kebidanan dan kandungan 263 pasien dan penyakit anak 233 pasien.
4) Hingga akhir Tahun 2013 jumlah kunjungan rawat inap sebanyak 1649 pasien,
yang terdiri dari ;
a) Rawat inap kebidanan dan kandungan sebanyak 392 pasien
b) Rawat inap kelas III sebanyak 678 pasien
c)
Rawat inap kelas I dan II sebanyak 405 pasien, dan
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

61

5)
c.

d) Rawat inap VIP sebanyak 174 pasien


Berdasarkan capaian pemberian pelayanan medik kunjungan rawat inap yang
telah dilakukan per triwulan di atas, dapatlah diambil capaian rata-rata jumlah
pasien rawat inap perbulannya sebanyak 183,22 orang perbulan atau 6,11 orang
perhari.
Kasus balita gizi buruk di Kab. Barito Kuala yang ditangani di RSUD H. Abdul Azis
Marabahan sebanyak 13 balita.
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Sebagian besar dari jumlah penduduk Kabupaten Barito Kuala yang
tergolong tidak mampu dan berhak mendapatkan jaminan pelayanan
kesehatan gratis sudah diakomodasi belalui Jamkesmas dan Jamkesda ,
pada kenyataannya ini masih ada keluhan masyarakat yang belum
terdaftar sebagai peserta jaminan pelayanan kesehatan bersubsidi (alias
gratis).
2. Terkait dengan tujuan MDGS di bidang kesehatan yakni upaya
menurunkan kematian ibu/anak, kasus gizi kurang dan penanggulanggan
penyakit menular serta perbaikan lingkungan, masih belum maksimal di
laksanakan secara lintas sektor dan minimnya alat kesehatan.
b). Solusi
1. Mengusulkan menggalakan peran SKPD yang terkait, mengurus masalah
sosial & kesejahteraan masyarakat, lebih di maksimalkan secara terjadual
melakukan koordinasi berupa forum komunikasi antar SKPD terkait,
sehingga dapat terjadi persamaan cara pandang dalam menyikapi
permasalahan kesehatan yang sesuai dengan visi dan misi keberhasilan
pemerintah Kabupaten Barito Kuala.
2. Peningkatan Sumberdaya Manusia (SDM)
dibidang kesehatan, juga
penambahan dan pemanfaatan yang optimal sarana dan prasarana
kesehatan sebagai bentuk nyata dari upaya mencapai tujuan MDGs bidang
kesehatan.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

62

3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP


Urusan wajib Lingkungan Hidup dilihat dari kewenangan pelaksanaannya,
dilaksanakan oleh 2 (dua) Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yakni Badan
Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum.
Urusan Wajib Lingkungan Hidup secara langsung menjadi kewenangan dan
dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup. Menindak lanjuti kewenangan dimaksud
pada tahun 2013 telah direncanakan dan dilaksanakan berbagai program dan kegiatan,
program dan kegiatan terukur ini didasarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan
Lingkungan Hidup Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Badan Lingkungan Hidup melaksanakan sebanyak 12
Program kerja dengan 46 jenis Kegiatan. Adapun hasil capaian program dan kegiatan
prioritas yang dilaksanakan, antara lain :
a.
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :
1) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
a) Kerjasama Pengelolaan Sampah melalui terlaksananya kegiatan bank
sampah. Realisasi 100 %.
2) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
a) Pemantauan kualitas lingkungan, terlaksananya pemantauan kadar polusi
limbah cair dan udara dengan target 2 kali kegiatan. Realisasi 2 kali kegiatan
(100 %).
b) Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup melalui
terlaksananya pengawasan kebijakan bidang lingkungan hidup pada 32
perusahaan. Realisasi 100 %
c)
Pengelolaan B3 dan limbah B3 melalui terlaksananya pemantauan
pengelolaan B3 dan limbah B3 pada 5 perusahaan/rumah sakit. Realisasi
100%
d) Pengkajian dampak lingkungan melalui terlaksananya erlaksananya
konsultasi lab lingkungan sebanyak 5 kali. Realisasi 100 %.
e) Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup melalui pengadaan pengadaan
alat lab lingkungan pemantauan kualitas udara dan tersedianya biaya umum
DAK sebanyak 4 unit. Realisasi 100 %.
f)
Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup (DAK) melalui pengadaan biogas,
alat pengolah sampah, alat uji tanah, pembangunan bank sampah, taman
hijau dan perluasan RTH sebanyak 7 unit. Realisasi 100%.
3) Program perlindung sumber daya alam dan konservasi sumberdaya alam, dengan
kegiatan ;
a) Pengendalian dampak perubahan iklim, target terlaksananya penanaman
pohon disepanjang jalan negara sebanyak 500 pohon. Realisasi 100%.
b) Pengendalian kerusakan hutan dan lahan, target tersedianya dokumen
informasi status kerusakan lahan sebanyak 1 dokumen. Realisasi fisik 1
dokumen (100 %).
4) Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam, dengan
kegiatan ;
a) Rehabilitasi hutan dan lahan, melalui penanaman pohon perindang sebanyak
1.000 pohon. Realisasi 100%.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

63

Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Lingkungan Hidup bulan
Desember 2013 sebesar 100%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga Desember 2013 dari total
anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 5.909.893.412,-, telah terealisasi
anggaran sebesar Rp. 5.167.272.140. (96,60%).
b. Realisasi Fisik Dan Keuangan Dinas Pekerjaan Umum
Dalam hal pelaksanaan kewenangan Urusan Lingkungan Hidup, selain
dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup, secara teknis dilaksanakan juga oleh Dinas
Pekerjaan Umum terutama dalam hal program dan kegiatan yang berkaitan dengan
penanganan persampahan.
Secara khusus untuk capaian program dan kegiatan prioritas bulan Desember
yang terkait langsung dengan pelaksanaan urusan Lingkungan Hidup yang
dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum pada Tahun 2013, meliputi :
1) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; dengan kegiatan :
a) Pembangunan/Peningkatan infrastruktur. Target terbangunnya jalan
lingkungan di beberapa desa sepanjang 1.528 meter, dengan realisasi fisik
1.528 meter (100 %).
b) Pembangunan/Peningkatan infrastruktur. Target tersediannya taman
disekitar landasan transfer depo truck amrol sampah sebanyak 1 unit,
dengan realisasi fisik 100 %.
2) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah, dengan
kegiatan ;
a) Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat
berpenghasilan rendah. Target tersedianya IPA 1 l/det dan jaringan
perpipaan di Kec. Mekarsari sebanyak 1 unit, dengan realisasi 100 %.
b) Pengembangan sistem distribusi air minum (DAK). Target terlaksananya
pemasangan jaringan distribusi air minum sebanyak 1unit, dengan realisasi
100 %.
c)
Penyediaan prasarana dan sarana air limbah. Target tersediannya tempat
pembuangan sampah 12 unit (PS TPA 1 unit dan MCK 8 unit), dengan
realisasi 12 (100%).
3) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, dengan kegiatan,
a) Peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan. Target
pengadaan dump truck amprol 1 unit, dengan realisasi 100 %.
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Lingkungan
Hidup Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel
di bawah ini :

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

64

Tabel 4
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Lingkungan Hidup
No.
1
1.

2.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

2
Pencemaran
lingkungan

1. Tingkat kualitas badan air

2.
3.
4.
5.

30
18
6

Tingkat limbah B3
Perusahaan wajib AMDAL
Perusahaan ber AMDAL
Pemantauan
pelaksanaan
AMDAL
6. Penegakkan
hukum
lingkungan

7. Pemulihan
lingkungan (penanaman pohon)
1. Bank sampah
100 %

Pengelolaan
persampahan
Sumber : Badan Lingkungan Hidup

Hingga akhir tahun 2013 dapat digambarkan beberapa capaian pelaksanaan


Urusan Lingkungan Hidup yang menjadi kegiatan subtantif Badan Lingkungan Hidup,
antara lain :
1) Bahwa belum ada penjelasan komprehensif terkait tingkat kualitas badan air dan
pencemaran limbah B3 di Kabupaten Barito Kaula.
2) Dari 30 buah perusahaan di Kabupaten Barito Kuala yang wajib memiliki dan
menjalankan Analisi Masalah Dampak Lingkungan (AMDAL), hanya ada 18
perusahan saja yang telah memiliki dan menjalankan AMDAL. Sedangkan 12
perusahaan lainnya belum memiliki AMDAL
3) Terkait dengan program penerapan Bank Sampah yang mulai dilaksanakan pada
tahun anggaran 2013, telah terealisasi sebesar 100 %.
b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Lingkungan Hidup Oleh Dinas
Pekerjaan Umum
Selain kewenangan urusan Lingkungan Hidup yang dilaksanakan oleh Badan
Lingkungan Hidup, sebagian kegiatan substansi Urusan Lingkungan Hidup juga
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum khususnya terkait dengan penyedian sarana
dan prasarana penanganan persampahan.
Pelaksanaan kegiatan subtantif Urusan Lingkungan Hidup yang menjadi ranah
tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum meliputi ;
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

65

Tabel 5
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Lingkungan Hidup Oleh Dinas PU
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

Penanganan Sampah

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum

1. Jumlah TPS
2. Jumlah volume sampah
terangkut
3. Jumlah
wilayah
bebas
sampah
4. Jumlah
angkutan
persampahan

92
10.220 M3
9

Beberapa hal yang dapat digambarkan terkait capaian pelaksanaan urusan


persampahan, sebagai berikut ;
1) Keberadaan sampah kini menjadi salah satu masalah yang sering muncul
terutama didaerah perkotaan maupun pinggiran kota, tidak terkecuali di
Kabupaten Barito Kuala khususnya di wilayah padat penduduk seperti Kecamatan
Marabahan dan Kecamatan Alalak. Keterbatasan personil, armada angkutan,
jumlah TPS, serta waktu operasional dibandingkan dengan volumen sampah yang
harus diangkut, menjadi beberapa penyebab internal masih belum maksimalnya
upaya pengangkutan sampah-sampah di Kabupaten Barito Kuala. Selain masih
kurangnya kesadaran masyarakat sekitar untuk membuang sampah tepat waktu
dan tepat tempat, menjadi faktor eksternal pemacu permasalahan sampah.
2) Pada bulan Desember 2013 jumlah TPS di Kab. Barito Kuala sebanyak 92 buah
TPS. Jumlah ini bertambah 1 unit dari bulan Januari 2013 yang berjumlah 91 unit.
Secara umum TPS yang ada tersebar di Kecamatan Alalak dan Kecamatan
Marabahan.
3) Untuk mendukung daya tampung TPS yang terbatas, telah digunakan armada
angkutan sampah sebanyak 9 unit, yang terdiri dari 5 unit truk, 3 unit kendaraan
roda 3 dan 1 unit pick up.
4) Pada bulan Desember telah terangkut sampah dengan volume 1.320 M3,
Selama tahun 2013 hingga bulan Desember 2013 total sampah yang telah
terangkut sebanyak 10.220 M3 sampah. Sampah ini kemudian diangkut ke
lokasi pembuangan sampah akhir pada TPA di Banjarmasin, dan TPA di Kec.
Marabahan.
5) Perhitungan kapasitas sampah terangkut per hari rata-rata sebesar 44 m3
sampah, dengan optimal angkutan sampah yang rutin digunakan adalah 5 buah
truk dan 1 buah pick up.
6) Dalam membantu penanganan sampah di Kab. Barito Kuala yang makin
meningkat terutama di wilayah perkotaan melalui Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Badan Lingkungan Hidup tahun 2013 akan mengembangkan kegiatan
pengelolaan persampahan melalui mekanisme Bank Sampah, dari kegiatan ini
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

66

diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan


pentingnya menjaga kelestaraian lingkungan dengan mengatasi masalah
pencemaran lingkungan, tetapi dapat juga bernilai ekonomi bagi masyarakat.
c.

Permasalahan dan Solusi :


a) Permasalahan
1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan yaitu
Bimbingan Teknis Persampahan belum dapat dilaksanakan, adapun
yang menjadi kendala adalah karena UPS (Unit Pengolah Sampah) dan
sarana pendukungnya masih dalam pembenahan.
2. Banyaknya persoalan yang bersumber dari terjadinya kerusakan dan
penurunan kualitas lingkungan hidup harus sesegra mungkin disikapi
untuk dilakukan pencegahan sedini mungkin dampak lingkungan yang
mungkin terjadi agar persoalan tidak menjadi semakin kompleks.
b). Solusi
1. Diperlukan pembenahan UPS (Unit Pengolah Sampah) dan sarana
pendukungnya sehingga UPS dapat segera dioperasionalkan.
2. Keperluan tenaga terampil di dalam melakukan analisis dan kajian
dampak terhadap lingkungan mutlak dilakukan , untuk itu telah
dilakukan pendidikan dan pelatihan bagi aparatur pengelola
lingkungan hidup maupun aparat pengelola laboratorium lingkungan.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

67

4. URUSAN PEKERJAAN UMUM


Pelaksanaan urusan wajib pekerjaan umum secara langsung menjadi
kewenangan dan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Dalam hal pelaksanaan
kinerja teknis terkait program dan kegiatan pekerjaan umum, Dinas Pekerjaan Umum
berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013, khususnya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Dinas Pekerjaan Umum melaksanakan sebanyak 32 Program
kerja yang terdiri dari 75 jenis Kegiatan, meliputi Bidang Tata Ruang dan Jasa
Konstruksi, Sekretariat, Bidang Cipta Karya, Bidang Bina Marga, Bidang Sumberdaya Air
dan Dinas PU.
Adapun hasil capaian program dan kegiatan prioritas yang dilaksanakan Dinas
Pekerjaan Umum, terkait langsung dengan pelaksanaan urusan Pekerjaan Umum,
antara lain :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :
1) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan kegiatan ;
a) Pembangunan gedung kantor. Tersediannya prasarana gedung kantor
(DPPKKD, Sat Pol PP, DPRD, Lanjutan gedung Koperasi, Interior ruang
jaskon dan lanjutan gedung Nakertrans) sebanyak 6 buah. Realisasi 6 buah
(100%).
2) Program pembangunan jalan dan jembatan, dengan kegiatan
a) Pembangunan jalan, target terlaksananya pembangunan kontruksi
permukaan jalan (pemasiran, pengaspalan, LPA Klas B, latasir, ATB)
sepanjang 135 km. Dengan realisasi sebesar 133 km (89,52 %).
b) Pembangunan jembatan, target terlaksananya pembangunan kontruksi
jembatan (rangka baja, beton, kayu ulin) sebanyak 10 buah. Realisasi 10
buah (100%)
c)
Pembangunan jalan (DAK), target terlaksananya pembangunan kontruksi
permukaan jalan (pemasiran, pengaspalan, LPA Klas B, latasir, ATB)
sepanjang 16 km. Dengan realisasi sepanjang 16 km (100%).
3) Program rehabilitasi pemeliharaan jalan dan jembatan, dengan kegiatan ;
a) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan (DAK), target terlaksananya pemeliharaan
kontruksi permukaan jalan (pemasiran, pengaspalan, LPA Klas B, latasir,
ATB) sepanjang 9,86 km. Realisasi fisik sepanjang 9,86 km (100%).
b) Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan, target terlaksananya rehab kontruksi
jembatan kabupaten (rangka baja, beton, kayu ulin) sebanyak 155 buah.
Dengan realisasi sebanyak 155 buah (100%).
c)
Rehabilitasi/pemeliharaan jalan (DAU), target terlaksananya pemeliharaan
kontruksi permukaan jalan kabupaten sepanjang 106,21 km. Dengan
realisasi sepanjang 106 km (100%).
4) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya, dengan kegiatan ;
a) Pembangunan
turap/talud/bronjong,
target
terbangunnya
turap/talud/bronjong sepanjang 1 km. Realisasi 100%.
5) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya, dengan kegiatan ;
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

68

a)

6)

Pembangunan Pintu Air, target terlaksananya pembangunan tabat beton


sebanyak 15 unit. Realisasi 15 unit (100%).
b) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan irigasi, target terlaksananya rehabilitasi
saluran dan galian waled sepanjang 325 km. Realisasi 325 km (100%).
c)
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan irigasi (DAK), target terlaksananya
rehabilitasii/pemeliharaan saluran irigasi rawa pasang surut, tabat beton dan
jalan usaha tani sepanjang 96 km/unit. Realisasi 96 km/unit (100%).
Program pembangunan infrastruktur perdesaan, dengan kegiatan ;
a) Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan perdesaan, target
terlaksananya rehabilitasi jalan usaha tani sepanjang 44 km sebanyak 65
paket. Realisasi 65 paket (100%).

Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Pekerjaan Umum bulan Desember
2013 sebesar 95,64 %.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga Desember 2013 dari total
anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 242.433.592.200,-, telah
terealisasi anggaran sebesar Rp.231.439.427.846,b. Realisasi Kegiatan Urusan Pekerjaan Umum
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan terkait kinerja Urusan Pekerjaan Umum
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 6
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pekerjaan Umum
No.
1
1.

Data Subtantif
Jalan

Data Indikatif

Total Capaian

3
4
1. Panjang
jalan
dibangun 66,14
(rehab berat)(km)
2. Panjang jalan direhabilitasi 84,57 Km
ringan

3. Panjang jalan usaha tani (m)

2.475.062

4. Peningkatan jalan usaha tani 1.991.434


(m)
2.

Jembatan

1. Jumlah
(beton+ulin)

jembatan 392

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

69

No.

Data Subtantif

3.

Irigasi

Data Indikatif

Total Capaian

2. Jumlah
direhabilitasi

jembatan 59

3. Jumlah
jembatan
baru 4
dibangun
1. Panjang saluran irigasi (km) 2.598.711
2. Saluran irigasi produktif (km) 212.992

3. Jumlah
beton)
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum

pintu

air

(tabat 211

Berdasarkan tabel di atas, dapat digambarkan beberapa capaian pelaksanaan


Urusan Pekerjaan Umum yang menjadi kegiatan subtantif Dinas Pekerjaan Umum,
antara lain :
1) Panjang jalan baru yang telah direhabilitasi berat mencapai 5,6 km, sedangkan
panjang jalan yang telah direhabilitasi ringan mencapai 84,57 km. Pada APBD
Perubahan tahun 2013 dianggarkan kegiatan pembangunan kontruksi permukaan
jalan berupa rehabilitasi beratbpemasiran, pengaspalan, LPA Klas B, latasir, ATB
sepanjang 85,06 km.
2) Untuk menunjang sarana perhubungan darat, pada tahun 2013 (hingga bulan
Desember) telah dibangun 4 buah jembatan baru dan direhabilitasi sebanyak 59
buah jembatan.
3) Hingga triwulan keempat tahun 2013 belum ada penambahan panjang jalan
usaha tani, panjang jalan masih sama dengan kondisi pada akhir tahun 2012
sepanjang 2.475.062 m. Panjang jalan usaha tani masih berupa tanah liat biasa
maupun peningkatan jalan dengan sirtu. Pada bulan Desember 2013 telah
dilaksanakan peningkatan jalan usaha tani sepanjang 2.560 m dari jalan tanah
biasa menjadi sirtu. Pada tahun 2013 ini telah dianggarkan pelaksanaan
rehabilitasi jalan usaha tani sepanjang 44 km.
4) Hingga bulan Desember Panjang saluran irigasi di Kab. Barito Kuala sepanjang
2.598.711 m dengan 211 pintu air/tabat beton, sedangkan untuk saluran irigasi
yang produktif hanya sepanjang 212.992 m (8,19 %), jumlah ini meningkat
sepanjang 45.200 m pada bulan Desember, dibanding bulan Agustus 2013 yang
sepanjang 167.792 m.
c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan inspeksi kondisi jalan dan
jembatan adalah Staf yang menangani pada saat yang bersamaan
melakukan survey untuk kegiatan APBDP Tahun 2013 sehingga
kegiatan dimaksud tidak dapat dilaksanakan.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

70

2.
3.

Kondisi sarana prasarana penunjang seperti computer pada UPT


Kebersihan yang masih belum diperbaiki, sehingga cukup mengganggu
kinerja administratif UPT Kebersihan
Rapat koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah tidak dapat terserap
dengan baik dikarenakan, alokasi kegiatan yang ditempatkan pada
triwulan IV atau akhir.

b). Solusi
1. Kegiatan inspeksi kondisi jalan dan jembatan semestinya harus
dilaksanakan pada setiap tahun anggaran, karena data yang diperoleh
sangat berguna bagi perencanaan kegiatan APBDP ata untuk kegiatan
pada tahun berikutnya.Pelaksanaan kegiatan ini idealnya dilaksanakan
pada awal tahun dan alokasi dana pada triwulan I. Selama ini kegiatan
dimaksud selalu ditempatkan pada Triwulan IV tahun anggaran
berjalan.
2. Akan dilakukan pembelian Perangkat computer untuk menunjang
kinerja pada UPT Kebersihan di Tahun 2014, ini dilakukan mengingat
spare part computer yang ada di UPT sudah tidak tersedia lagi.
3. Untuk selanjutnya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi luar daerah
akan dilaksanakan pada Triwulan III, sehingga anggaran dapat
terserap dan membawa manfaat bagi peningkatan kinerja Dinas PU
pada umumnya.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

71

5. URUSAN PENATAAN RUANG


Urusan wajib Penataan Ruang dilihat dari kewenangan pelaksanaannya,
dilaksanakan oleh 2 (dua) Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yakni Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum.
Pelaksanaan kewenangan Urusan Penataan Ruang secara umum dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum, sehingga
untuk tingkat capaian kinerja fisik dan keuangan baik program maupun kegiatan terkait
penataan ruang, merupakan bagian dari kinerja fisik dan keuangan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum secara keseluruhan.
Adapun hasil capaian program dan kegiatan prioritas yang dilaksananakan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terkait Urusan Penataan Ruang, antara
lain :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :
1) Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan ;
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan melalui tersedianya
dokumen arahan pemanfaatan ruang di kecamatan sebanyak 2 judul.
Realisasi 2 judul (100%)
b) Survei dan Pemetaan dengan indikator tersedianya data parsial untuk
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah sebanyak 6 OH/OK,
Realisasi sebanyak 6 OH/OK (100%).
b.

Realisasi Fisik Dan Keuangan Urusan Penataan Ruang


Adapun hasil capaian program dan kegiatan prioritas bulan Desember 2013
yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum terkait Urusan Penataan Ruang, antara
lain :
1) Program Perencanaan Tata Ruang
a) Survei dan Pemetaan dengan indikator tersedianya bahan dasar
perencanaan tata ruang dengan target 2 dokumen. Realisasi 2 dokumen
(100 %).
2) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
a) Pemeliharaan RTH dengan indikator terlaksananya pengembangan dan
pemeliharaan ruang terbuka hijau 1 lokasi taman kota. Realisasi 35 %.
b) Pemeliharaan RTH dengan indikator terlaksananya kebersihan jalan dalam
kota sebanyak 31 lokasi. Realisasi sebanyak 12 lokasi (38,17 %).
Khusus untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik dari ke 3 (tiga) kegiatan (
berdasarkan jumlah prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ) terkait urusan
Penataan Ruang yang dilakanakan Dinas Pekerjaan Umum hingga bulan Desember
2013 sebesar 57,72 %.
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Penataan
Ruang Pemerintah Kabupaten Barito Kuala oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah hingga bulan Desember 2013 dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

72

Tabel 7
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Penataan Ruang Oleh BAPPEDA
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

1.

Penataan Ruang

1. Dokumen RDTR Kawasan


2. Survey
dan
Ruang (dok)

Total Capaian
Hingga Bulan
ini
4
-

Pemetaan 9

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hingga bulan Maret 2013, khusus
untuk pelaksanaan Urusan Penataan Ruang di Tahun 2013 belum menunjukan
kemajuan capaian hasil kegiatan yang signifikan, dimana ;
1) Untuk pembuatan dokumen RDTR Kawasan hingga bulan Maret 2013 telah
sampai pada tahap memulai proses pengadaan langsung pelaksana kegiatan
(pelaksanaan kegiatan dipihak ketiga kan).
2) Dalam pelaksanaan survey dan pemetaan tata ruang, hingga bulan Desember
2013 telah dilaksanaan survey lapangan terkait beberapa proses pemberian
rekomendasi perizinan antara lain ;
a) Izin Gedung Futsal sebanyak 1 buah
b) Izin Perumahan sebanyak 1 buah
c)
Izin Docking Kapal sebanyak 1 buah
d) Izin Gudang sebanyak 1 buah
e) Izin Pagar sebanyak 1 buah
Dari hasil rapat koordinasi tim dan hasil survey lokasi secara umum untuk
pemberian izin dapat diberikan namun ada beberapa catatan dari Tim yang harus
dipenuhi oleh pemohon antara lain ;
a) Permohonan izin Gedung Futsal atas nama H. Rusman Adji, berdasarkan
hasil survey dapat disetujui Tim untuk diberikan Izin Mendirikan Bangunan
(IMB).
Menurut KPT ; Jika ada penambahan untuk lokasi caf di depan gedung
harus diadakan survey kembali.
b) Permohonan izin Penumpukkan Pasir (PT. Jaya Borneo), berlokasi di Kec.
Alalak. Berdasarkan hasil survey dapat disimpulkan rekomendasi TIM, yakni
dapat diberikan izin bersyarat.
Menurut PU : Pada tanggal 14 Maret diadakan pertemuan membahas
kerusakan jalan lingkungan di sekitar lokasi penumpukan (Jl. Arya
Bujangga).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

73

3)

Menurut Bappeda ; agar P. Jaya Borneo membuat buffer zone dengan


wilayah sekitar berupa menanam pohon yang mempunyai daun lebar, selain
ditepi sungai ditanam pepohonan.
c)
Pemohonan izin Docking Perkapalan (PT. Batola Pritama) yang berlokasi di
Desa Bandean Muara, Kec. Alalak. Menurut Dinas Perhubungan lokasi
Docking lebih mencorok ke darat 50 meter. Bappeda : agar pihak
perusahaan membuat buffer zone disekeliling lokasi Docking. KPT : agar
habitat Bakantan disekitar lokasi tidak diganggu. Dari hasil survey Tim
berkesimpulan dapat menyetujui permohonan dengan syarat harus
memenuhi, saran anggota Tim yang telah disampaikan.
Secara keseluruhan Tim Perizinan selama tirwulan pertama tahun 2013 telah
melaksanakan berbagai survey lapangan terdapat 13 kali, yakni
a) Survey Izin pembangunan Unit Pelayanan PDAM Kec. Alalak sebanyak 1
buah,
b) Survey Izin pembangunan pabrik sebanyak 1 buah,
c)
Survey Izin Mendirikan Bangunan toko/kios sebanyak 3 buah,
d) Survey Izin Doking Kapal sebanyak 3 buah,
e) Survey Izin Gedung Futsal sebanyak 1 buah
f)
Survey Izin Perumahan sebanyak 3 buah
g) Survey Izin Gudang sebanyak 1 buah
h) Survey Izin Pagar sebanyak 2 buah

Pelaksanaan kegiatan subtantif Urusan Penataan Ruang yang menjadi ranah


tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum meliputi ;
Tabel 8
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Penataan Ruang Oleh Dinas PU
No.

Data Subtantif

1.

Ruang terbuka hijau

Data Indikatif

Total Capaian

1. Jumlah
Dokumen 2
Perencanaan DED
2. Jumlah ruang terbuka 7
hijau

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum

3. Luas ruang terbuka 4.450 M2


hijau

Berdasarkan tabel di atas dapatlah dijelaskan bahwa dalam upaya penyediaan


ruang terbuka hijau bagi masyarakat lebih di fokuskan untuk wilayah Kecamatan
Marabahan, hingga bulan Desember 2013 luas lahan ruang terbuka hijau yang dikelola
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

74

Pemerintah Daerah di Kabupaten Barito Kuala seluas 4450 m2. Adapun untuk lokasi
ruang terbuka hijau di Kabupaten Barito Kuala meliputi ;
1) Taman mini surya lestari
2) Lokasi Palagan 5 Desember
3) Taman seberang areal perkantoran Pemerintah Daerah, Kab. Barito Kuala
4) Taman disekitar Jembatan Barito
5) Taman bundaran KTM perkantoran
6) Taman bunadaran KTM Jembatan Rumpiang, dan
7) Taman bundaran jalan Aes Nasution (simpang tiga ke Jl. Kartini)
Sedangkan untuk Dokumen Perencanaan DED yang telah disusun pada Tahun
2014 sebanyak 2 dokumen DED yang terdiri atas ;
1) Dokumen DED Etalase Kota Marabahan, dan
2) Dokumen DED Taman Komplek Perumahan Korpri.
c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Sampai sekarang Revisi Renko IKK Marabahan belum dapat dilaksanakan
mengingat keterlambatan bantuan teknis revisi Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten (RTRWK) dari kementerian Pekerjaan Umum.
2. Realisasi keuangan dapat diefisienkan dengan pembayaran honor Tim
BKPRD yang berhadir pada kegiatan rapat
b). Solusi
1. Tidak menggabung kegiatan pembuatan animasi pusat KTM untuk
menghindari kesalahan nomor rekening.
2. Tim BKPRD agar berperan aktif dalam pengawasan pemanfaatan dan
berhadir pada kegiatan rapat.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

75

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN


Selain melaksanakan urusan wajib tata ruang, yang lebih pokok lagi Badan
Perencanan Pembangunan Daerah berdasarkan kewenangannya melaksanakan urusan
wajib Perencanaan Pembangunan. Dalam hal melaksanakan kinerja terukur atas
program dan kegiatan tahun 2013, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013, khususnya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (DPPA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melaksanakan
sebanyak 14 Program kerja yang terdiri dari 42 jenis Kegiatan. Adapun beberapa
capaian program dan kegiatan prioritas terkait urusan perencanaan pembangunan
yang dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :
1) Program perencanaan pembangunan daerah, dengan kegiatan;
a) Penetapan RPJMD. Target tersediannya dokumen RPJMD 2013-2017 yang
telah ditetapkan sebanyak 1 dokumen, dengan realisasi 100 %.
b) Penyelenggaraan musrenbang RKPD. Target terlaksananya musrenbang
RKPD kecamatan, kabupaten, propinsi dan nasional sebanyak 20 kali,
dengan realisasi 20 kali (100 %).
c)
Penetapan RKPD. Target tersediannya dokumen RKPD 2014, dokumen KUA
dan PPAS serta dokumen KUA dan PPAS Perubahan yang telah ditetapkan
sebanyak 5 dokumen, dengan realisasi 5 dokumen (100 %).
2) Program perencanaan pembangunan ekonomi, dengan kegiatan
a) Penyusunan masterplan pembangunan ekonomi daerah. Target tersedianya
dokumen masterplan pembangunan pertanian sebanyak 1 judul dengan
realisasi 100 %.
3) Program perencanaan sosial dan budaya, dengan kegiatan
a) Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya. Target
terkoordinasinya program/kegiatan PKH dan PPDT dengan disusunnya
sebanyak 2 dokumen laporan. Realisasi 2 dokumen 100 %.
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah sebesar 99,89 %.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran dari total anggaran yang dialokasikan
tahun 2013 sebesar Rp. 4.662.179.746,-, telah terealisasi anggaran sebesar Rp.
4.318.322.053,
a. Realisasi Kegiatan Urusan Perencanaan Pembangunan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja urusan
perencanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat
digambarkan pada tabel di bawah ini :

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

76

Tabel 9
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

2.

Perencanaan
Pembangunan

Perencanaan
Ekonomi

1. Dokumen
RPJPD
+
Perdanya
2. Dokumen
RPJMD
+
Perdanya
3. Dokumen RKPD 2014 +
Perbup
4. Dokumen KU-PPAS 2014 +
Renja SKPD 2014
5. Evaluasi RKPD
6. Evaluasi RPJMD
7. Dokumen
KU-PPAS
Perubahan
Pemb 1. PDRB Kab.
2. Dokumen Potensi Daerah

1
1
1
1
1
1
-

3. Dokumen
Master
Plan Pembangunan Pertanian
3.
4.

Perencanaan
Pendidikan
Perencanaan
Budaya

1. IPM
Sosial 1. Dokumen
Kemiskinan
2. Dokumen
Pencapaian
Penanggulangan
Kemiskinan
(LP2KD)

Angka 1
Laporan 1
Daerah

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

77

No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

3
3. Dokumen Penanggulangan Daerah Tertinggal

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Berdasarkan tabel di atas dapatlah diketahui dan dijelaskan capaian kinerja
subtantif urusan Perencanaan Pembangunan hingga bulan Desember 2013, sebagai
berikut ;
1) Secara umum untuk capaian hingga bulan Desember 2013, telah menunjukan
hasil yang nampak. Proses penyusunan berbagai dokumen perencanaan yang
meliputi dokumen RPJPD, dokumen RKPD 2014, dokumen KUA-PPAS 2014 dan
Renja SKPD 2014,dokumen angka kemiskinan dan dokumen LP2KD telah
dilaksanakan 100 %.
2) Untuk penyusunan Dokumen Angka Kemiskinan proses penyelesaian Dokumen
pada bulan Maret telah mencapai 100 %, artinya kini Pemerintah Daerah telah
memiliki dokumen angka kemiskinan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan kebijakan pembangunan daerah.
Grafik 13

Sumber : Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD)


Kondisi kemiskinan di Kab. Barito Kuala semakin tahun selalu menunjukkan
penurunan. Pada Tahun 2006 jumlah penduduk miskin di Kab. Barito Kuala
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

78

3)

sebanyak 24.100 jiwa (9,07%) dan pada tahun 2011 berjumlah 15.278 jiwa (5,41
%). Sementara jumlah orang miskin dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami
kenaikan sebesar 547 jiwa atau 0,11 %. Hal ini disebabkan adanya pertumbuhan
inflasi yang cukup tinggi sementara produksi pertanian pertumbuhannya tetap.
Setelah berbagai program Penanggulangan Kemiskinan di SKPD lebih
diintensifkan maka perkembangan jumlah penduduk miskin pada Tahun 2010
2011 menunjukkan penurunan. Jumlah penduduk miskin menurun dari 15.790
orang pada Tahun 2010 menjadi 15.278 jiwa pada tahun 2011 ( menurun 512
jiwa atau turun 0,31 %)
Tahun 2013 merupakan awal dimulainya tahapan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2012-2017. Dokumen RPJMD 2012-2017
adalah sebuah bentuk kontrak kerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan terpilih selama
periode 2012-2017 yang wajib ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pada bulan
Maret Rancangan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) 2012-2017 telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah yakni
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Barito Kuala Tahun 2012-2017.

b. Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Obyek ekonomi yang ada di kecamatan belum terekspose dan
dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga belum ada dampak secara
signifikan bagi pendapatan daerah.
2. Khusus untuk kegiatan PBB permasalahan yang terjadi adalah wilayah
kerja yang ditangani meliputi 17 kecamatan atau 201 desa/kelurahan.
b). Solusi
1. Perlu ditingkatkan jumlah obyek ekonomi yang menggambarkan potensi
unggulan pada masing-masing kecamatan, sehingga kegiatan ini perlu
tetap dilanjutkan.
2. Masih diperlukannya petugas pendata dilapangan yang dapat bekerja
dengan maksimal, dan perlu adanya pemberian honor yang memadai
bagi tenaga pendata PBB dilapangan yang menggunakan jasa pihak lain
yang disebabkan keterbatasan aparatur SDM yang ada.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

79

7. URUSAN PERUMAHAN
Urusan Perumahan dalam pelaksanaan teknis kegiatannya menjadi salah satu
kewenangan Dinas Pekerjaan Umum. Dalam hal melaksanakan kinerja terukur atas
program dan kegiatan yang terkait penyelenggaraan urusan perumahan tahun 2013,
Dinas Pekerjaan Umum berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen
Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2013.
Secara khusus untuk hasil capaian program dan kegiatan prioritas yang terkait
langsung dengan pelaksanaan Urusan Perumahan yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan
Umum, meliputi :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :
1) Program pengembangan Perumahan; dengan kegiatan :
a) Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang
mampu. Target terlaksananya perbaikan rumah masyarakat kurang mampu
sebanyak 10 KK, dengan realisasi fisik 10 kk (100%).
b) Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat. Target
terencannya/terawasinya jaringan ar bersih bagi perumahan rakyat,
sebanyak 3 dokumen supervisi. dengan realisasi fisik 3 dokumen (100%).
c)
Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat (DAK). Target
tersedianya jaringan ar bersih bagi perumahan rakyat, sebanyak 350 unit.
dengan realisasi fisik 350 unit (100%).
2) Program perencanaan pengembagan kota-kota menengah dan besar, dengan
kegiatan :
a) Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan. Target
terlaksananya pendampingan PPSP selama 12 bulan, dengan realisasi fisik
100 %.
3) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah, dengan
kegiatan:
a) Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat
berpenghasilan rendah. Target tersedianya IPA 1 I/del dan jaringan
perpipaansebanyak 1 unit, dengan realisasi fisik 100 %.
b) Penyediaan prasarana dan sarana air limbah. Target tersedianya MCK untuk
masyarakat sebanyak 12 unit, dengan realisasi fisik 12 unit (100%).
c)
Pengembangan sistem distribusi air minum. Target tersedianya jaringan
distribusi air bersih, sebanyak 1 paket, dengan realisasi 100%.
d) Penyediaan prasarana dan sarana air limbah (DAK). Target tersedianya MCK
untuk masyarakat sebanyak 6 unit, dengan realisasi fisik 6 unit (100%).
e) Pengembangan sistem distribusi air minum (DAK). Target tersedianya
jaringan pipa distribusi air minum sebanyak 450 unit, dengan realisasi fisik
100 %.
b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Perumahan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Perumahan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

80

Tabel 10
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Perumahan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Izin

1. Jumlah izin komplek perumahan

47

2. Jumlah Komplek perumahan tidak berizin


2.

Bangunan

3.

Sanitasi

4.

Kawasan kumuh

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum

1. Jumlah Komplek perumahan

47

2. Jumlah bangunan rumah

10.637

3. Luas pemanfaatan lahan untuk


kompleks perumahan (hektare)
1. Rumah tangga pengguna air bersih
(SR)
1. Jumlah kawasan kumuh
2. Luas kawasan kumuh

259,16
177.969
-

Untuk ketersediaan data subtantif urusan perumahan, terkait dengan data


teknis perizinan bangunan langsung ditangani oleh Kantor Pelayanan Terpadu,
sedangkan untuk data terkait sanitasi menjadi penanganan Dinas Pekerjaan Umum.
Berdasarkan data urusan perumahan pada tabel di atas, ada beberapa hal
yang dapat disimpulkan terkait capaian kegiatan urusan perumahan yang telah
dilaksanakan, antara lain ;
1) Pada bulan Maret 2013 terdapat 8 (delapan) buah komplek perumahan baru yang
dibangun dan telah mendapat izin pengembangan yang berlokasi di Kec. Alalak
sebanyak 6 komplek perumahan, Kec. Mandastana 1 komplek perumahan dan
Kec. Marabahan 1 komplek perumahan. Secara umum komplek perumahan
tersebar di Kecamatan Marabahan, Kecamatan Alalak dan Kecamatan
Mandastana.
2) Untuk rumah tangga penguna air bersih di Kab. Barito Kuala hingga bulan
Desember 2013 (data dari tahun 2009) berjumlah 177.969 sambungan rumah.
Jumlah ini lebih banyak 41 sambungan dari pada jumlah penguna air bersih pada
akhir tahun 2012 (ada tambahan 41 buah penguna air bersih baru pada bulan
Januari 2013).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

81

c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
Program kegiatan fasilitasi dan stimulasi
pembangunan masyarakat
kurang mampu memberikan efek langsung terhadap pemberdayaan
masyarakat ekonomi lemah dalam memenuhi kebutuhan pokok dibidang
perumahan, namun yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program
kegiatan ini mengalami kesulitan dalam penentuan target (masyarakat
kurang mampu sebagai objek bedah rumah) agar selaras dengan input yang
tersedia.
b). Solusi
Dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan, khususnya menyediakan
tempat tinggal yang layak bagi masyarakat kurang mampu, maka perlu
melaksanakan kegiatan tersebut secara berkesinambungan dengan
input/anggaran yang terus ditingkatkan.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

82

8. URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA


Urusan Pemuda dan Olah Raga dalam pelaksanaannya menjadi salah satu
kewenangan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata. Dalam hal
melaksanakan kinerja terukur atas program dan kegiatan yang terkait penyelenggaraan
urusan Pemuda dan Olah Raga tahun 2013, Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan
Pariwisata berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013
dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2013, khususnya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya
dan Pariwisata Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata
melaksanakan sebanyak 12 Program kerja dengan 35 jenis Kegiatan. Adapun capaian
program dan kegiatan prioritas Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata yang
terkait langsung dengan pelaksanaan kinerja urusan pemuda dan olah raga, antara
lain :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :
1) Program pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda; dengan kegiatan :
a) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemuda. Target
terpantaunya kegiatan kelompok usaha pemuda produktif sebanyak 5
kelompok, dengan realisasi fisik 4 kelompok (80 %).
b) Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepemudaan. Target terlaksananya
gelar keimanan dan ketaqwaan (IMTAQ) sebanyak 80 orang, dengan
realisasi fisik 0 %.
2) Program peningkatan peran serta kepemudaan, dengan kegiatan :
a) Pembinaan organisasi kepemudaan. Target terlaksananya Peringatan hari
sumpah pemuda, Peringatan HAORNAS, HUT Pramuka, Kursus mahir dasar
dan lanjutan dan Raker Kwarcab Pramuka sebanyak 5 kegiatan. Realisasi 3
kegiatan (60%).
b) Fasilitasi aksi bakti sosial kepemudaan. Target terlaksannya kegiatan
kepramukaan, napak tilas dan sosialisasi, koordinasi program SP4, sebanyak
48 orang. Realisasi fisik sebanyak 46 orang (95,83%).
c)
Lomba kreasi dan karya tulis ilmiah dikalangan pemuda Target Pelaksanaan
Kegiatan Lomba Kreasi dan Karya Tulis Ilmiah di Kalangan Pemuda,
sebanyak 206 orang. Realisasi fisik sebanyak 206 orang (100%).
3) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup
pemuda, dengan kegiatan;
a) Pelatihan keterampilan bagi pemuda. Target terlaksananya pelatihan
operasional komputer dan tata rias pengantin sebanyak 30 orang, dengan
realisasi 0 %.
4) Program pembinaan dan pemasyarakatan oleh raga, dengan kegiatan
a) Penyelenggaraan kompetisi olah raga. Target terkirimnya atlet POPDA,
lomba dayung perahu naga di tingkat Provinsi Kalsel dan turnamen
sepakbola Tk. Kabupaten Tahun 2013 sebanyak 5 kegiatan, dengan realisasi
5 kegiatan (100 %).
b) Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat. Target terlaksananya
pembinaan olaraga senam dan pencaksilat serta revitalisasi sarana olahraga
sebanyak 4 kegiatan, dengan realisasi 3 kegiatan (75 %).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

83

Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan
Pariwisata sebesar 83,12%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga Desember 2013 dari total
anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 6.132.084.798,-, telah terealisasi
anggaran sebesar Rp. 5.086.175.445.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Pemuda Dan Olah Raga
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Pemuda
Dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan
pada tabel di bawah ini:
Tabel 11
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemuda Dan Olah Raga
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Pemuda

1. Intensitas pembinaan pemuda

2. Jumlah organisasi pemuda


2.
Olahraga
1. Jumlah
prasarana 9
olahraga/gelanggang
olahraga
(selain milik swasta)
2. Jumlah klub olah raga
272
3. Intensitas pembinaan olah raga
1
4. Prestasi
olahraga
atas
nama Kabupaten
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Budaya
Dari tabel 11 di atas, dapat dilihat bahwa dari beberapa substantif yang
menjadi urusan pemuda dan olah raga, hanya data indikatif pembinaan pemuda dan
olah raga yang mengalami perkembangan selama triwulan pertama 2013 yakni pada
bulan Januari ini, sebanyak 1 kali melakukan pembinaan. Sedangkan data substantif
lain pada Maret ini belum mengalami perkembangan.
Dalam mendukung pengembangan pembinaan dan prestasi keolahragaan di
Kab. Barito Kuala, khususnya olah raga dayung, maka pada bulan Januari 2013 telah
dilaksanakan Lomba Dayung Perahu Naga se Kalimantan Selatan pada tanggal 16 s.d
17 Januari 2013, pelaksanaan lomba ini dalam rangka peringatan Hari jadi Kab. Barito
Kuala Ke 53.
Hingga bulan Maret 2013 jumlah klub olah raga di Kab. Barito Kuala sebanyak
272 klub olahraga (amatir / profesional), yang terdiri dari; sepakbola 17 kelompok,
bola volly 17 kelompok, bola basket 17 kelompok, tenis lapangan 3 kelompok, tenis
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

84

meja 210 kelompok, karate 4 kelompok, pencak silat 2 kelompok, tinju 1 kelompok dan
beladiri 1 kelompok. Dari data ini dapat di cermati bahwa olah raga tenis meja
merupakan oleh raga yang paling banyak diminati dan dilatihkan oleh masyarakat.
Pembinaan olahraga secara propesional dilaksanakan oleh KONI melalui
berbagai badan organisasinya, yang cukup intens dilaksanakan adalah pembinaan
cabang olah raga bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan dan sepak bola.
c. Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Belum dapat terwadahinya semua aktivitas pemuda di wilayah Kabupaten
Barito Kuala dikarenakan masih terbatasnya fasilitas yang ada dan disiapkan
oleh Pemerintah Kabupaten.
2. Prestasi dibidang olahraga selama ini masih perlu peningkatan, sehingga
dapat membawa harum nama daerah.
b). Solusi
1. Perlu dibentuk semacam balai pelatihan untuk memfasilitasi seluruh pemuda
yang berkeinginan dalam mendapatkan keterampilan sebagai bekal mereka
untuk mandiri.
2. Prestasi berbanding lurus dengan kompetisi, sehingga untuk mendapat
prestasi dalam dunia olahraga diperlukan kompetisi yang baik dan
berkelanjutan dan juga harus didukung dengan penyediaan fasilitas-fasilitas
olahraga yang representative.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

85

9. URUSAN PENANAMAN MODAL


Instansi Pelaksana :

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan


Kekayaan Daerah

a. Program dan Kegiatan Yang Dilaksanakan Tahun 2013:


1). Kegiatan Penyusunan Laporan Investasi Daerah dan Penanaman Modal
2). Cetak dan Penggandaan buku :
a). Laporan Investasi Daerah dan Penanaman Modal di Kabupaten
Barito Kuala Tahun 2013
b). Profil Investasi Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
3). Rapat dan Sosialisasi Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang
Penanaman Modal
4). Pengumpulan data Investasi Daeah dan Penanaman Modal ke kecamatan
5). Koordinasi dan konsultasi teknis
b. Ralisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Pelaksanaan Program dan kegiatan Urusan Penanaman Modal yang
dilaksanakan oleh Seksi Pengembangan Penanaman Modal dan Investasi Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPPKKD)
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 yang realisasinya menggambarkan
akuntabilitas kinerja keuangan adalah sebagai berikut :
Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan Pada Urusan Penanaman
Modal oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan
Daerah (DPPKKD) Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 :
Program
(1)
Peningkatan
dan
Pengembangan
Pengelolaan
Keuangan
Daerah

Kegiatan
(2)
Peningkatan Manajemen
Investasi Daerah

Jumlah Dana
(Rp)
(3)
63.894.500

Realisasi
(Rp)
(4)
43.163.200

%
(5)
67,55

c. Permasalahan dan Solusi


a). Permasalahan :
1). Sampai saat ini, belum terbentuk Peraturan Daerah yang secara
spesifik mengatur bidang penanaman modal, sehingga payung
hukum dalam menjamin kenyaman berinvestasi di Kabupaten
Barito, dari sisi legal formal belum begitu kuat.
2). Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) tentang
Perizinan
Penanaman Modal belum mengeluarkan satu pun bentuk perizinan

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

86

b). Solusi :
1). Koordinasi dengan instansi terkait perihal pembentukan Peraturan
Daerah
Penanaman Modal harus segera dilakukan untuk
mendukung terbentuknya Perda dimaksud agar ada pijakan hokum
yang jelas mengatur pelaksanaan penanaman modal di Kabupaten
Barito Kuala sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
2). Harus ada dukungan dari semua pihak terkait agar pelayanan
perizinan penanaman modal terlaksana

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

87

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM


Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM berdasarkan tugas pokok
dan fungsinya memiliki kewenagan dalam melaksanakan Urusan Wajib Koperasi dan
UKM. Selain melaksanakan urusan Koperasi dan UKM, Dinas Koperasi, Perindustrian
Perdagangan dan UKM juga melaksanakan Urusan Pilihan Perindustrian dan Urusan
Pilihan Perdagangan.
Pada tahun 2013, terkait pelaksanaan Urusan Koperasi dan UKM Dinas
Koperasi, Perdagangan, Perindustrian dan UKM melaksanakan sebanyak 16 Program
kerja yang terdiri dari 40 jenis Kegiatan. Adapun capaian program dan kegiatan
prioritas Dinas Koperasi, Perdagangan, Perindustrian dan UKM terkait urusan Koperasi
dan UKM yang dilaksanakan, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif dengan
kegiatan :
a) Fasilitasi pengembangan usaha kecil menengah. Target terlaksannya
fasilitasi pengembangan UKM sebanyak 84 ok, dengan realisasi fisik
sebanyak 100 % ok (89,29 %).
2) Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil
menengah, dengan kegiatan;
a) Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan. Target terlaksananya sosialisasi
kewirausahaan sebanyak 40 orang, dengan realisasi 100 %.
3) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil
menengah, dengan kegiatan
a) Pengembangan sarana pemasaran produk usaha mikro kecil menengah.
Target terlaksananya fasilitasi promosi dan pemasaran produk UMKM
sebanyak 1 kegiatan, dengan realisasi 1 kegiatan (100%).
4) Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, dengan kegiatan
a) Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi.
Target terlaksananya pembinaan terhadap koperasi dan UMKM sebanyak 40
koperasi, dengan realisasi sebanyak 100 % koperasi (62,5 %).
b) Sosialisasi Prinsip-prnsip pemahaman perkoperasian. Target terlaksananya
sosialisasi pembuatan bahan RAT dan sosialisasi koperasi simpan pinjam dan
sosialisasi undang - undang koperasi simpan pinjam(koperasi) sebanyak 4
kegiatan, dengan realisasi sebanyak 100 kegiatan (50 %).
c)
Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi. Target
terlaksananya pembinaan terhadap koperasi tidak aktif
sebanyak 60
koperasi, dengan realisasi 100 koperasi (66,67%).
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Koperasi, Perdagangan,
Perindustrian dan UKM bulan Desember 2013 sebesar 92,38 %.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga bulan Desember 2013 telah
terealisasi anggaran sebesar Rp.8.822.292.649.00,- (92.38% ), dari total anggaran
yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 9.550.218.805,-,
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

88

b. Realisasi Kegiatan Urusan Koperasi Dan UKM


Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Koperasi
dan UKM, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada
tabel di bawah ini :
Tabel 13
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Koperasi dan UKM
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian
Hingga Bulan ini

1.

Koperasi

1. Jumlah koperasi aktif

2. Jumlah
koperasi
berkategori baik
3. Jumlah anggota
4. Besar dana dikelola
2.
UKM
1. Jumlah UKM
2. Jumlah permodalan UKM
3.
Pengembangan usaha 1. Jumlah
kerjasama
kemitraan usaha antar
Pemda dan UKM
2. Jumlah
kerjasama
kemitraan usaha antar
Unit usaha
3. Jumlah UKM dan industri
rumah
tangga
yg
mengunakan konsep olah,
kemas, saji
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan

58
41
27.610
18.747.030.000
33.356
-

Berdasarkan data subtantif atas beberapa hasil capaian pelaksanaan urusan


koperasi dan UKM oleh Dinas Koperasi, Perdagangan, Perindustrian dan UKM di atas
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Pada bulan Desember 2013 jumlah koperasi yang masih aktif beraktivitas di Kab.
Barito Kuala sebanyak 58 buah koperasi. Ada 32,95 % koperasi yang aktif dari
jumlah koperasi yang terdaftar sebanyak 176 buah koperasi. Sedangkan untuk
jumlah anggota koperasi dari seluruh koperasi yang telah terdaftar tercatat
sebanyak 27.610 orang anggota.
2) Sedangkan dari jumlah koperasi aktif sebanyak 58 buah koperasi hanya sebanyak
41 buah (71 %) koperasi yang berkategori baik, sedangkan 16 buah koperasi
lainnya berkategori kurang baik.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

89

3)
4)

Hingga bulan Desember dana yang dikelola oleh Koperasi yakni sebanyak Rp.
18.747.030.000,-. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.075.000.000
dibanding bulan Agustus 2013 dengan dana Rp. 17.672.030.000,-.
Untuk pengembangan usaha ekonomi produktif kerakyatan dalam bentuk Usaha
Kecil Menengah (UKM) hingga bulan Desember 2013 terdapat 33.356 buah UKM
yang tersebar di Kab. Barito Kuala.
Grafik 14
Perkembangan Koperasi Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan


c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Belum dikembangkan potensi daerah secara optimal serta terarahnya
pembangunan sektor industri.
2. Sebagai daerah agraris, upaya mewujudkan kedaulatan program mutlak,
dimana faktor utamanya adalah kelancaran distribusi yang dapat memicu
ekonomi biaya tinggi, disparitas harga rantai distribusi
3. Terbatasnya arana distribusi barang dan jasa serta belum optimalnya
pengawasan terhadap barang dan jasa.
b). Solusi
1. Melaksanakan pembinaan melalui pelatihan teknis dengan sasaran kepada
pembina dan pelaku usaha
2. Meningkatkan daya saing melalui perkuataan permodalan UKM
3. Meningkatkan daya saing melalui kesempatan melaksanakan studibanding
/magang bagi pembina dan pelaku ke daerah yang sudah berhasil

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

90

11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL


Pelaksanaan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil secara langsung menjadi
kewenangan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dalam hal pelaksanaan kinerja
terukur atas program dan kegiatan tahun 2013, Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil
mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013, khususnya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (DPPA) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melaksanakan
sebanyak 6 Program kerja yang terdiri dari 24 jenis Kegiatan. Adapun capaian program
dan kegiatan prioritas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang dilaksanakan,
yakni :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan;
a) Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan, dengan
target tersedianya buku informasi data kependudukan sebanyak 1 judul,
realisasi 1 judul (100%).
b) Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan, dengan target
terlaksananya pembuatan dokumen pelayanan bagi 227.094 penduduk wajib
KTP (12 bulan). Realisasi fisik sebesar 100%.
c)
Pengembangan data base kependudukan, dengan target terlaksananya
sidang perkawinan non muslim bagi 25 pasangan. Realisasi fisik sebanyak
25 pasangan (100%).
Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,
sebesar 9914%.
Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp. 3.622.612.924,-,
telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp. 3.442.110.621.00 (95,02%).
b. Realisasi Kegiatan Urusan Kependudukan Dan Catatan Sipil
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan
Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat
digambarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 14
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kependudukan Dan Catatan Sipil
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

Penduduk

1. Jumlah penduduk

339.820

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

91

No.

Data Subtantif

Data Indikatif
2. Jumlah
keluarga

Total Capaian

4
kepala 100.039

3. Penduduk wajib e-KTP


4. Kepemilikan e-KTP
5. Kepemilikan
Akte
Kelahiran
6. Jumlah
penerima
asuransi KTP/E-KTP

239.179
167.065
4.754
-

7. Penerbitan
surat 410
keterangan kenal lahir
(SKKL)

8. Surat
pindah

keterangan 929

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil


Pada bulan Desember dapat digambarkan beberapa capaian hasil pelaksanaan
urusan Kependudukandan Catatan Sipil yang menjadi kegiatan subtantif Dinas
Kependudukandan Catatan Sipil, meliputi :
1) Dengan dilaksanakannya Program Nasional elektronik KTP bagi seluruh Warga
Negara Indonesia yang dimulai tahun 2013, pada tahun 2012 Pemerintah
Kabupaten Barito Kuala melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah
melaksanakan pendataan e-KTP terhadap seluruh penduduk Kab. Barito Kuala,
hingga 31 Desember 2012 terdata jumlah penduduk Kab. Barito Kuala sebanyak
339.820 jiwa, dengan penduduk wajib e-KTP sebanyak 243.300 orang. Namun
demikian data penduduk wajib e-KTP ini pada hingga bulan Desember mengalami
pengurangan menjadi 167.065 orang yang disebabkan oleh adanya verifikasi
ulang terhadap data perekaman e-KTP, yang mengidentifikasikan masih
terdapatnya data perekaman e-KTP ganda dimasyarakat.
2) Kendala dalam pelaksanaan kegiatan kependudukan dan catatan sipil di Kab.
Barito Kuala lebih pada proses pelaksanaan e-KTP Nasional, yakni dimana Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil belum berani melakukan penghapusan data
wajib e-KTP karena server AFIS belum terkoneksi dan terintegrasi dengan server
SIAK (Aplikasi Win Server AFIS) disamping itu juga belum ada pernyataan dari
pada Kepala Desa/Lurah yang menyatakan bahwa wajib KTP yang terdaftar sudah
terekan 100 %.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

92

3)
4)

5)

Data perekaman e KTP yang telah dilakukan masih mendapat evaluasi dari
masing-masing kecamatan karena ada indikasi terjadinya perekaman ganda oleh
masyarakat.
Pada bulan Desember 2013 telah diterbitkan sebanyak 42 lembar Surat
Keterangan Kenal Lahir (SKKL), total selama tahun 2013 telah diterbitkan
sebanyak 410 lembar SKKL. Surat Keterangan Kenal Lahir (SKKL) diberikan
kepada orang yang berusia 50 tahun ke atas dan sampai sekarang belum
mempunyai akte kelahiran, secara umum SKKL ini diguna masyarakat sebagai
persaratan pembuatan paspor.
Berikut ditampilkan gambaran umum komposisi penduduk Kab. Barito Kuala
berdasarkan jenis kelamin ;
Grafik 15
Piramida Penduduk Kab. Barito Kuala Tahun 2013
Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil


Berdasarkan grafik piramida penduduk Kab. Barito Kuala di atas maka dapat
disimpulkan, beberapa hal ;
a) Bahwa komposisi penduduk di Kab. Barito Kuala termasuk pada Piramida
penduduk muda dimana terdapat banyak penduduk yang masih berusia
produktif antara 17 sampai 49 tahun. Dengan jumlah penduduk terbanyak
laki-laki berumur 30-45 tahun dan perempuan pada umur 20-24 tahun.
b) Hal ini dapat memberi gambaran abstrak pula bahwa tingkat harapan hidup
penduduk Kab. Barito Kuala masih relatif rendah dengan sedikitnya jumlah
penduduk yang berusia 65 tahun ke atas.
c)
Program KB masih belum dapat menekan laju pertumbuhan penduduk di
Kab. Barito Kuala, dilihat masih terjadinya tren meningkatnya angka
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

93

kelahiran per kategori umur dimana jumlah penduduk umur 5-9 dan 10-14
tahun lebih tinggi dari penduduk berumur 15-19 tahun.

Grafik 16
Komposisi Penduduk Kab. Barito Kuala Tahun 2013
Berdasarkan Mata Pencaharian

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil


c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Faktor Internal :
Kemampuan dan Keterampilan sebagai operator SIAK On-Line belum
memadai dikarenakan factor penunjang Pendidikan khusus pada
bidang IT yng berbasic teknologi Komunikasi dan Informatika.
Belum terpenuhinya ruang untuk konsentrasi bidang jasa pelayanan
dan ruang arsip guna tertibnya kearsipan yang cukup memadai
sementara jumlah penduduk yang memerlukan jasa Kependudukan
dan Penctatan Sipil dan administrasi lainnya semakin bertambah.
2. Faktor Eksternal :
Masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat untuk melaporkan
peristiwa atau kejadian di bidang kependudukan dan peristiwa
penting seperi lahir, mati, pindah, datang (LAMPID ).
Belum tersedianya petugas khusus registrasi Kependudukan
di
Desa/Kelurahan yang ditugaskan berdasarkan kepada SK Bupati Barito
Kuala sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2006 tentang Adminduk.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

94

Masih minimnya kesadaran sebagian aparatur desa/kelurahan dalam


mengadministrasikan data Kependudukan.
b). Solusi
1. Faktor Internal :
Agar dapat dilaksanakan dan ditingkatkan pelatihan maupun Bintek
dengan materi yang lebih spesifik berbasis kinerja dan disiplin bagi
Operator SIAK yang sudah ada di Kecamatan se Kabupaten Barito
Kuala secara berkelanjutan dan berkesinambungan
Perlu perhatian Infrastruktur untuk membangun ruangan khusus dan
memadai
dibidang jasa pelayanan dan ruang arsip yang lebih
resrentatif.
2. Faktor Eksternal :
Perlu peningkatan dari segi jumlah dan materi lebih menarik
masyarakat luas dalam hal sosialisasi dan promosi
mengenai
pentingnya Administrasi Kependudukan dan kejadian peristiwa yang
bersifat kependudukan hingga ke pelosok pedesaan baik dari Tingkat
Desa, RW dan RT bahkan pedalaman dalam wilayah Kabupaten Barito
Kuala , dan ini keperluan media-media atau sarana pendudukung
Sosialisasi dan promosi, baik berupa tatap muka secara langsung,
pemasangan billboard, atau baliho yang mudah dilihat/diakses
masyarakat serta informasi-informasi melalui leflit, mediamasyarakat,
radio bahkan jika memungkinkan dan media televisi milik
daerah/swasta.
Perlunya penyediaan dan peningkatan petugas yang ditunjuk khusus
meregistrasi data-data kependudukan ditingkat kelurahan/desa
sehingga dapat secara focus mendata atau meresgistrasi data
kependudukan hingga peristiwa penting terkait kependudukan yang
terjadi di tingkat desa/kelurahan bahkan
dari rumah
ke rumah
berdasarkan aturan maupun kebijakan yang berlaku dan telah
ditetapkan.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

95

12. URUSAN KETENAGAKERJAAN


Pelaksanaan Urusan Ketenaga kerjaan secara langsung menjadi kewenangan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam hal pelaksanaan kinerja terukur
atas program dan kegiatan tahun 2013, Dinas Sosial, tenaga kerja dan transmigrasi
mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013, khususnya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan
sebanyak 16 Program kerja yang terdiri dari 43 jenis Kegiatan. Secara khusus untuk
hasil capaian pelaksanaan program dan kegiatan fisik yang terkait langsung dengan
pelaksanaan Urusan Ketenagakerjaan , meliputi :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; dengan kegiatan :
a) Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja. Target tersedianya
lowongan kerja pada 20 perusahaan, dengan realisasi fisik 100 %.
2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja, dengan kegiatan :
a) Kerjasama pendidikan dan pelatihan. Target terciptanya wira usaha baru
menjahit pakaian 20 org dan bengkel sepeda motor 16 org total 36 orang,
dengan realisasi fisik 5 (100% ).
b) Penyiapan tenaga kerja siap pakai. Target tersedianya calon tenaga kerja
siap pakai yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya sebanyak
2892 (siswa/pekerja), dengan realisasi fisik 1950 siswa/pekerja (100%).
3) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, dengan
kegiatan :
a) Fasilitasi penyelesaian prosedur, penyelesaian perselisihan hubungan
industrial. Target diketahuinya kebutuhan hidup layak sebagai pekerja
sebanyak 2 survey KHL, dengan realisasi fisik 2 survey KHL (100 %).
b) Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan
jaminan sosial ketenagakerjaan. Target tersedianya perlindungan maksimal
bagi tenaga kerja anak/dilaksanakan UU tentang Jamsostek perusahaan
swasta sebanyak 34 org, dengan realisasi fisik 100 %.
c)
Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan. Target
terlaksananya sosialisasi SK UMP 2013 kepada 40 perusahaan, dengan
realisasi fisik 100 %.
d) Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakkan hukum terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja. Target terwujudnya kesadaran
masyarakat terhadap peraturan ketenagakerjaan dan terlaksananya
peringatan hari K3 sebanyak 40 perusahaan, dengan realisasi 35 perusahaan
(100%).
Untuk rata-rata realisasi fisik program dan kegiatan yang terkait langsung
Urusan Ketenaga Kerjaan hingga bulan Desember sebesar 38,40 %, dengan realisasi
keuangan sebesar 99,67%.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

96

Secara umum, untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah


prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi sebesar 99,67 %.
Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp. 5.969.167.580
(APBDP),-,. telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp.5.756.983.261.00.
b.

Realisasi Kegiatan Urusan Ketenaga Kerjaan


Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Ketenaga
Kerjaan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel
di bawah ini :
Tabel 15
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketenaga Kerjaan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Tenaga Kerja

1. Jumlah pencari kerja

1.078

2. Jumlah
tenaga
kerja 8.573
(perempuan /laki-laki)
3. Jumlah
kerja

angka

kecelakaan 34

4. Jumlah
asosiasi
serikat 20
pekerja
5. Jumlah
masyarakat
yg mengikuti pelatihan kerja
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan beberapa capaian hasil
pelaksanaan urusan Ketenagakerjaan yang menjadi kegiatan subtantif Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, meliputi :
1) Dicermati jumlah pemohon Kartu Pencari Kerja hingga bulan Desember tahun
2013 terdapat sebanyak 1078 orang pencari kerja yang terdiri dari 572 orang lakilaki dan 506 orang perempuan. Peningkatan permohonan surat pencari kerja
terjadi pada bulan Desember dimana ada 473 orang pencari kerja.
2) Hingga bulan Desember 2013 jumlah tenaga kerja di Kabupaten Barito Kuala
sebanyak 8.573 orang ( 5.402 orang laki-laki dan 3.171 orang perempuan ),
jumlah ini meningkat dari bulan Agustus sebanyak 79 orang, dari total 8.494
tenaga kerja. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi tenaga kerja pada
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

97

3)
4)
5)

c.

akhir tahun 2012 sebanyak 8.494 orang maka telah terjadi peningkatan tenaga
kerja sebesar 0,0093 % pada bulan Desember 2013.
Selama tahun 2013, hingga bulan Desember 2013, telah terjadi kecelakaan kerja
sebanyak 34 orang terdiri dari 25 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.
Dalam rangka penyiapan tenaga kerja siap pakai pada tahun 2013 telah
dilaksanakan penyuluhan lowongan kerja bagi siswa SMA/sederajat sebanyak 120
orang dan 2.772 orang anggota masyarakat di Desa Panca Karya, Kec. Alalak.
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan layak pekerja di Kab. Barito Kuala pada
tahun 2013 hingga bulan Desember telah dilaksanakan Survei Kebutuhan Hidup
Layak (KHL) bagi para pekerja, survei ini ditujukan untuk pekerja pada pasarpasar yang ada di kecamatan Tamban, Kecamatan Anjir Muara dan Kecamatan
Anjir Pasar sementara sebanyak 16 pasar yang telah di survey.
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Secara umum, pertumbuhan penduduk produktif yang telah bekerja pada
sektor Ketenagakerjaan dapat menjadi sumber permasalahan, dimana
peningkatan angkatan kerja relatif tinggi yang terkadang tidak dibarengi
dengan keterampilan, keahlian dan rendahnya produktivitas tenaga
kerja, serta tidak berimbangnya dengan kesempatan/lowongan
kerja
yang tersedia, sehingga hal ini mengakibatkan bertambahnya jumlah
pengangguran.
2. Pada tataran kinerja, program peningkatan kualitas dan produktivitas
tenaga kerja dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi
pencari kerja dinilai cukup baik dan sudah tercapai, hal tersebut
direalisasikan dengan di didik dan dilatihnya 36 orang pencari kerja, namun
belum sebanding dengan banyaknya jumlah pencari kerja yang belum
memiliki keterampilan dan keahlian yang didinginkan pasar kerja/pelaku
usaha (perusahaan).
b). Solusi
1. Penanganan
pengangguran,
pada
dasarnya
merupakan
tanggungjawab dan menjadi bagian peran antara Pemerintah, pelaku
usaha, dan masyarakat. Sehingga perlupenambahan kegiatan/materi
pelatihan keterampilan/keahlian yang dibutuhkan pasar kerja/pengusaha.
2. Pada tataran kinerja, pada permasalahan point 2, ada beberapa hal yang
mungkin dapat menjadi perhatian untuk tahun berikutnya yakni bahwa dari
semakin banyaknya masyarakat pencari kerja, diperlukan tambahan materi
lain yang dibutuhkan pasar kerja/pelaku usaha, disamping dari diklat-diklat
yang sudah ada.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

98

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN


Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian dengan kewenangan yang
dimiliknya bertanggung jawab melaksanakan Urusan Ketahanan Pangan, menjaga
terpenuhinya kebutuhan dan ketahanan pangan di Kabupaten Barito Kuala. Untuk
melaksanakan kewenangan urusan Ketahanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluh Pertanaian pada Tahun 2013 menetapkan beberapa program dan kegiatan
dengan kinerja terukur yang bertolk ukur pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) 2013 dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan
2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluh Pertanian Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh melaksanakan
sebanyak 9 Program kerja yang terdiri dari 33 jenis Kegiatan. Adapun hasil capaian
program dan kegiatan prioritas terkait Urusan Ketahanan Pangan yang dilaksanakan
antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1)
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan kegiatan :
a) Pembangunan gedung kantor (APBD Kab). Target terbangunnya gedung
BPP (4 unit) dan rumah kepala BPP (10 unit) total sebanyak 14 unit,
dengan realisasi fisik 11 unit (78,57%).
b) Pembangunan gedung kantor (DAK). Target terbangunnya gedung
lumbung pangan dan Lantai jemur, balai sarana penyuluhan sebanyak
283 unit, dengan realisasi fisik sebanyak 223 unit/buah (78,80%).
c) Pengadaan peralatan gedung kantor (DAK). Target tersedianya peralatan
dan sarna penyuluhansebanyak 168 unit, dengan realisasi fisik sebanyak
65 unit/buah (38,69%).
d) Pengadaan kendaraan dinas/operasional (APBD Kab. + DAK). Target
tersedianya sepeda motor operasional penyuluh pertanian sebanyak 35
unit, dengan realisasi 100 %.
2)
Program peningkatan kesejahteraan petani, dengan kegiatan ;
a) Peningkatan kemampuan lembaga petani. Target Terlaksananya
penyusunan RDK/RDKK sebanyak 225 dokumen, dengan realisasi fisik
sebanyak 155 dokumen (68,89%).
3)
Program peningkatan ketahanan pangan (petanian/perkebunan), dengan
kegiatan ;
a) Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan. Target
tersediannya data pola konsumsi dan laporan suplai/ketersediaan pangan
sebanyak 3 laporan, dengan realisasi fisik 2 laporan (66,67%).
b) Laporan berkala kondisi ketahanan pangan daerah. Target tersediannya
dokumen laporan kondisi ketahanan pangan daerah sebanyak 4 laporan,
dengan realisasi sebanyak 4 laporan (100 %).
c)
Pengembangan desa mandiri pangan. Target terlaksananya pembelian
gabah untuk penanggulangan rawan pangan/bencana alam sebanyak
25.000 kg gabah dan pelatihan desa mandiri pangan 1 kegiatan, dengan
realisasi 5.550 kg gabah (22.00).

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

99

d)
4)

5)

Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Target terlaksananya pembinaan


kelompok lumbung pangan dan LUEP sebanyak 36 kelompok, dengan
realisasi 31 kelompok (86,11%).
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna,
dengan kegiatan ;
a) Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian / perkebunan tepat
guna. Target terlaksananya kegiatan kaji terap BPP sebanyak 13 BPP.,
dengan realisasi 12 BPP (92,31 %).
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan, dengan
kegiatan;
a) Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan. Target
terlaksananya penilaian angka kredit penyuluh sebanyak 2 kali, dengan
realisasi fisik 2 kali (100 %).

Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh
Pertanian sebesar 78,76%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran dari total anggaran yang dialokasikan
tahun 2013 sebesar Rp. 22.645.670.238,-, telah terealisasi anggaran sebesar
Rp. 17.777.573.262,b. Realisasi Kegiatan Urusan Ketahanan Pangan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Ketahanan
Pangan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel
di bawah ini :
Tabel 16
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketahanan Pangan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

Pangan

2.

Aparatur

3.

Prasarana

1. Jumlah sentra produksi


pangan
2. Stok pangan Kabupaten
(ton)
3. Jumlah
desa
mandiri
pangan
1. Jumlah penyuluh
2. Intensitas
kunjungan
penyuluh
1. Jumlah balai penyuluhan

14
776445,48
12
122
32
13

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

100

No.

Data Subtantif

Data Indikatif
3
2. Jumlah lumbung pangan

3. Penyaluran
pupuk
bersubsidi
4.
Petani
1. Jumlah petani tergabung
kelompok tani
2. Jumlah kelompok tani
3. Jumlah
Gabungan
Kelompok Tani
Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian

Total Capaian
36

39900
1.596
204

Dari tabel di atas maka dapat digambarkan bagaimana capaian pelaksanaan


Urusan Ketahanan Pangan di kabupaten Barito Kuala, antara lain ;
1) Jumlah penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagai petani di Kabupaten
Barito Kuala sebanyak 80.276 orang dan tergabung dalam kelompok tani
sebanyak 39900 orang, berarti hanya ada 49,7 % penduduk Kab. Barito Kuala
yang bekerja sebagai petani (terhimpun dalam kelompok tani).
2) Jumlah stok pangan Kab. Barito Kuala terus menurun akibat konsumsi pangan
masyarakat dan dijual petani. Pada bulan Desember 2013 jumlah stok pangan
kabupaten sebesar 76445,48 ton, jumlah ini turun sebesar 16.750,63 ton
dibandingkan pada bulan Juli 2013 yang sebesar 93.196,11 ton.
Di bawah ini digambarkan grafik fluktuasi kondisi stok pangan kabupaten selama
tahun 2013 ;
3) Untuk menjaga ketersediaan stok pangan kabupaten, Pemerintah Daerah terus
berupaya menambah jumlah sarana lumbung pangan kabupaten, hingga bulan
Agustus 2013 telah dimiliki sebanyak 36 buah lumbung pangan. Kondisi ini
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan bagi ketersediaan lumbung
pangan di Kab. Barito Kuala dalam mendukung ketahanan pangan Kabupaten
Barito Kuala. Jika dibanding pada awal akhir tahun 2012 yang hanya memiliki 27
buah lumbung pangan, artinya ada peningkatan sebesar 9 buah (33,33 %).
4) Dari seluruh desa dan kelurahan yang ada di kabupaten Barito Kuala sebanyak
201 desa/kelurahan, baru terdapat 12 desa yang berpredikan Desa Mandiri
Pangan, yakni
a) Desa Mandiri Pangan inti lama, terdiri dari ;
Desa Pantai Hambawang
Desa Simpang Harja
b) Desa Mandiri Pangan reflikasi, terdiri dari ;
Desa Waringin Kencana
Desa Tumih
Desa Pinang Habang
Desa Bangkit Baru
Desa Antasan Sugara
Desa Tebing Rimbah
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

101

c)

Desa Mandiri Pangan binaan baru, terdiri dari ;


Desa Simpang Nungki
Desa Handil Bamban
Desa Samuda
Desa Sampurna

c. Permasalahan dan Solusi :


1). Permasalahan
1. Menurunnya anggaran APBN secara signifikan dari tahun 2012 ke 2013 .
Sementara dari pihak Pemeritah
Kabupaten sudah menganggarkan,
sedangkan namun dari pihak Provinsi belum ada
2. Terbatasnya jumlah Lumbung Pangan Masyarakat
3. Terbatasnya musuh alami dalam pengendalian hama Tikus
2). Solusi
1. Mengusulkan tambahan anggaran pengembangan kegiatan P2KP pada
APBD Propvinsi
2. Perlu
adanya
keterlibatan pihak Provinsi dalam penambahan paket
lumbung pangan masyarakat
3. Perlu adanya keterlibatan pihak Provinsi dalam pengembangan Burung
Hantu jenis Tyto Alba sebagai musuh alami hama Tikus yang ramah
lingkungan

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

102

14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUGAN ANAK


Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan salah
satu kewenangan Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindangan Anak. Dalam melaksanakan kewenangannya urusan ini Badan Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindangan Anak pada tahun 2013 akan
program dan kegiatan tahun sebagaimana yang telah ditetapkan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Badan
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindangan Anak Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindangan Anak melaksanakan sebanyak 12 Program kerja yang terdiri dari 44 jenis
Kegiatan. Adapun beberapa hasil capaian program dan kegiatan prioritas terkait Urusan
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak yang dilaksanakan pada Tahun
2013 antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program penguatan kelembagaan pengarutamaan gender dan anak; dengan
kegiatan :
a) Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan
perempuan (P2TP2). Target tertanganinya kasu-kasus pelanggaran KDRT
dan Anak di 17 kecamatan, dengan realisasi fisik 100 %.
b) Pemetaan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang berperan dalam
pemberdayaan perempuan dan anak. Target terlaksananya kegiatan Tim
Vokal Point PUG (pengarusutamaan gender) sebanyak 40 orang, dengan
realisasi 40 orang (100%).
c)
Pengembangan sistem informasi gender dan anak. Target terlaksananya
pelatihan KHA bagi siswa sekolah SLTA dan SLTP sebanyak 50 orang,
dengan realisasi 50 orang (100 %).
2) Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan;
dengan kegiatan :
a) Kegiatan pembinaan organisasi perempuan. Target terbinanya kelompok
organisasi perempuan/masyarakat di 2 desa. Realisasi sebanyak 2 desa (100
%).
b) Kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga
sejahtera. Target terlaksananya penyuluhan tentang pembangunan guna
meningkatkan pemahaman bagi ibu rumah tangga dan wanita dalam
mendukung Program P2WKSS di 2 desa. Realisasi sebanyak 2 desa (100%).
3) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang anak; dengan kegiatan :
a) Kegiatan pengumpulan bahan informasi tentang pengasuhan tumbuh
kembang anak. Target terlaksananya pelatihan tentang pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak bagi kader sebanyak 125 org. Realisasi
sebanyak 125 orang (100 %).

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

103

Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindangan Anak sebesar 96,95 %.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran dari total anggaran yang dialokasikan
tahun 2013 sebesar Rp. 7.290.078.925,-, telah terealisasi anggaran sebesar Rp.
7.068.016.125,- .
b.

Realisasi Kegiatan Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindugan


Anak

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak Pemerintah Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 17
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Tahun 2013
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

Perlindungan
perempuan

1. Jumlah
KDRT
yang 10
dilaporkan
2. Jumlah KDRT yg masih 6
ditangani
3. Jumlah
pengaduan 3
keluarga
4. Jumlah penyelesaian kasus 4
5. Jumlah
kelompok 4
pencegahan KDRT
2.
Pemberdayaan
1. Jumlah
unit
usaha 12
perempuan
produktif
yg
dikelola
perempuan
2. Jumlah organisasi wanita
24
3.
Perlindungan anak
1. Pekerja anak di bawah umur
2. Eliminasi pekerja anak di bawah umur
Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
Pada tabel capaian kegiatan subtantif pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak di atas, dapat dijelaskan bahwa :
1) Pada tahun 2013, telah masuk sebanyak 10 kasus KDRT yang secara teknis
ditangani oleh P2TP2A Ije Jela Kab. Barito Kuala. Namun demikian ada kasus
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

104

2)

KDRT tahun 2012 yang masih belum terselesaikan hingga tahun 2013 sebanyak 3
kasus KDRT.
Pada tahun 2013 dari 10 kasus KDRT yang masuk tahun 2013 telah terselesaikan
sebanyak 4 kasus KDRT dan 6 kasus yang masih ditangani (P2TP2A). Sedangkan
kasus tahun 2012 yang masih belum terselesaikan pada tahun 2013 telah
terselesaikan seluruhnya, dengan penyelesaian 2 kasus selesai dengan
pemutusan sepihak dan 1 kasus selesai dengan perceraian.
Berikut ditampilkan grafik penyelesaian kasus KDRT di Kabupaten Barito Kuala
tahun 2012 dan 2013 ;
Grafik 18
Penyelesaian kasus KDRT di Kab. Barito Kuala Tahun 2012 dan 2013

Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan


Anak
3)

Secara umum untuk kasus-kasus KDRT yang masuk ke P2TP2A pada tahun 2013
(sebanyak 10 kasusu) disebabkan oleh :
a) 3 kasus disebabkan pelecehan seksual,
b) 5 kasus disebabkan kekerasan fisik, dan
c)
2 kasus disebabkan kekerasan fisikis dan penelantaran.
Berikut ditampilkan grafik Perbandingan Jumlah Kasus KDRT di Kabupaten Barito
Kuala tahun 2012 dan 2013, berdasarkan Penyebab Kasus.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

105

Grafik 18
Perbandingan Jumlah Kasus KDRT di Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2012 dan 2013, berdasarkan Penyebab Kasus

Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan


Anak
4)

5)

6)
c.

Hingga bulan Desember 2013 terdapat sebanyak 4 kelompok pencegahan KDRT


di masyarakat (jumlah ini meningkat dibandingkan bulan Januari 2013 sebanyak 1
kelompok), ke 4 (empat) kelompok pencegahan KDRT dimaksud terdapat di :
a) Kec. Tamban, Desa Jelapat,
b) Kec. Alalak,
c) Kec. Rantau Badauh Desa Danda Jaya, dan
d) Kec. Rantau Badauh Desa Sungai Pantai.
Pada tahun 2012 masih dilakukan pembinaan dan pemberian bantuan modal
usaha bagi kelompok unit usaha produktif yang dikelola perempuan sebanyak 12
kelompok. Namun pada tahun 2013 tidak lagi dianggarkan untuk kegiatan
pembinaan kelompok unit usaha produktif oleh perempuan.
Hingga bulan Desember 2013 untuk perlindungan anak, dalam hal pekerja anak
di bawah umur lingkup kegiatan perindustrian sudah tidak ditemukan lagi.
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Keberadaan
Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan
dan Anak (P2TP2A) di Kabupaten Barito Kuala, informasinya masih belum
tersebar ke 17 Kecamatan dan Desa
b). Solusi

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

106

1. Melakukan sosialisasi dan advokasi ke 17 Kecamatan dan Desa tentang


keberadaan dan program P2TP2A, baik melalui penyuluhan maupun
informasi melalui Leaflet

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

107

15. URUSAN KB DAN KELUARGA SEJAHTERA


Selain melaksanakan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindangan
Anak, Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
juga berwenang menyelenggrakan Urusan Wajib KB dan Keluarga Sejahtera, dengan
tetap bepedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013,
khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran (DPPA) Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Tahun 2013, untuk pelaksanaan program dan kegiatan terukur
tahun 2013.
Adapun hasil capaian program dan kegiatan prioritas Badan Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terkait urusan KB dan
Kesejahteraan Keluarga yang dilaksanakan, antara lain ;
b. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pelayanan kontrasepsi dengan kegiatan :
a) Pelayanan KB medis operasi. Target terlaksananya pelayanan medis operasi
MOW/MOP sebanyak 20 orang, dengan realisasi fisik sebanyak 20 orang
(100 %).
2) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB KR yang
mandiri, dengan kegiatan;
a) Pengelolaan data dan informasi program KB. Target terlaksananya
pendataan keluarga yang mengikuti program KB di 201 desa/kelurahan,
dengan realisasi fisik 201 desa (100 %).
b) Pemberdayaan ekonomi keluarga. Target terlaksananya orientasi dan
pembinaan kepada anggota kelompok UPPKS sebanyak 150 orang, dengan
realisasi fisik 150 orang (100 %).
c)
Pembinaan kelompok masyarakat peduli KB. Target terlaksananya
pembayaran dana operasional PPKBD dan Sub PPKBD serta peningkatan
SDM kader KB sebanyak 3462 orang, dengan realisasi fisik 3462 orang
(100%).
4) Program Keluarga Berencana; dengan kegiatan :
a) Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin. Target
terlaksananya pembinaan dan pelayanan KB gratis bagi keluarga miskin
pada 17 kecamatan. Realisasi pada 17 kecamatan (100%).
b) Peningkatan perlindungan hak reproduksi individu. Target terlaksananya
pelayanan KB implan kepada 240 orang, dengan realisasi sebanyak240
(100%).
c)
Pembinaan KB. Target terlaksananya pelayanan KB pria kepada 300 orang.
Realisasi fisik sebanyak 200 orang (100%).
d) Pengadaan sarana mobilitas Tim KB Keliling (DAU). Target terlaksananya
pengadaan sarana dan prasarana program KB sebanyak 7 buah. Realisasi
fisik sebanyak 100 %.
e) Pengadaan sarana mobilitas Tim KB Keliling (DAK). Target terlaksananya
pengadaan alat kedokteran umum obgyn bed (11 unit), pengadaan alat
peraga KIE KIT (20 set), alat peraga BKB KIT (40 set), pengadaan balai PKB
UPT (3 buah) total 79 unit/buah. Realisasi fisik sebanyak 79 unit/buah
(100%).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

108

f)

Pembinaan KB melalui penghargaan. Target terlaksananya lomba kader BKB,


kader BKR, kader BKL, kader UPPKS, kelompok BKB, BKL, BKR, UPPKS dan
keluarga harmonis sebanyak 9 lomba, dengan realisasi sebanyak 9 lomba
(100%).

c. Realisasi Kegiatan Urusan KB Dan Keluarga Sejahtera


Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan KB dan
Keluarga Sejahtera Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat
digambarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 18
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib KB dan Keluarga Sejahtera
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

2.

KB

1. Jumlah KB aktif wanita

2.
3.
4.
5.
Pembinaan ketahanan 1.
keluarga
2.

48.180

Jumlah KB aktif Pria


Jumlah pelayanan KB gratis
Jumlah unit pelayanan KB
Jumlah penyuluh KB
Jumlah kelompok BKB

1.309
16.299
243
40
188

Jumlah anggota BKB

5.562

3. Jumlah kelompok BKR

78

4. Jumlah anggota BKR

1.997

5. Jumlah kelompok BKL


89
6. Jumlah anggota BKL
2.549
Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
Dapat digambarkan beberapa capaian hasil pelaksanaan urusan KB dan
Keluarga Sejahtera yang menjadi kegiatan subtantif Badan Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindangan Anak, meliputi :
1) Pada bulan Desember 2013 jumlah KB aktif wanita mengalami peningkatan
sebanyak 847 aseptor (1,78 %) menjadi 48.180 aseptor, dibandingkan bulan
Agustus 2013 sebanyak 47.333 aseptor.
2) Pencapaian KB aktif pria hingga bulan Desember 2013 sebanyak 1309 aseptor.
Jika dibandingkan peserta KB aktif pria bulan Agustus 2013 ( 1.308 aseptor )
terjadi peningkatan sebesar 0,07 %.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

109

3)
4)

Hingga bulan Desember 2013, jumlah pengguna KB aktif pria hanya sekitar 2,64
% ( 1.309 jiwa ) jika dibandingkan dengan jumlah pengguna alat KB aktif
sebanyak 49.489 aseptor.
Secara umum pengguna KB di masyarakat masih lebih didominasi oleh Wanita
sebagai pengguna aseptor KB aktif yakni 97,35 % (48.180 aseptor) dari total
seluruh peserta KB aktif sebanyak 49.489 aseptor.
Grafik 19
Perbandingan Jumlah Peserta KB Aktif Wanita dan KB Aktif Pria
Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan


Anak
5) Untuk keberadaan Petugas Penyuluh KB berjumlah 40 orang, mengalami
pengurangan 1 orang dibandingkan bulan Agustus 2013. Jika dibandingkan
dengan jumlah aseptor KB Aktif seluruhnya yang berjumlah 49.489 aseptor, tentu
jumlah petugas penyuluh tidak sebanding dengan jumlah Aseptor Aktif yang perlu
dilayani, dalam hal ini 1 penyuluh KB rata-rata harus melayani sebanyak 1237
orang aseptor KB Aktif Wanita maupun Pria.
d.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Menurunnya peran pembantu pelaksana KB Desa (PPKBD) dan Sub
PPKBD dalam pengelolan program KB KS, dalam rangka memotivasi
calon peserta KB Aktif maupun KB Baru.
2. Masih kurangnya tenaga penyuluh KB dibandingkan dengan jumlah Desa
seharusnya/idealnya 1 2 Desa 1 orang penyuluh.
b). Solusi
1. Dalam rangka merevitalisasi Program Keluarga Berencana perlu
mengaktifkan kembali keberadaan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)
yang dibantu adalah Pembantu Pelaksana Keluarga Berencana Desa

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

110

2.

(PPKBD) dan Sub Pembantu Keluarga Berencana Desa (Sub PPKBD) guna
tercapainya program Keluarga Berencana.
Penambahan Formasi pegawai, khususnya Penyuluh KB dan
Meningkatkan SDM penyuluh KB melalui pelatihan dan Mini Lokakarya.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

111

16. URUSAN PERHUBUNGAN


Urusan Perhubungan dalam pelaksanaan menjadi kewenangan Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Dalam hal melaksanakan kinerja atas
program dan kegiatan terukur tahun 2013, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran (DPPA)Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Tahun
2013.
Pada tahun 2013, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
melaksanakan sebanyak 13 Program kerja dengan 34 jenis Kegiatan. Adapun hasil
capaian program dan kegiatan prioritas terkait Urusan Perhubungan yang dilaksanakan
antara lain ;
a.
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan; dengan kegiatan :
a) Perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan. Target
tersedianya DED Dermaga penyebrangan Saka Kajang sebanyak 1 dokumen,
dengan realisasi fisik 100 %.
2) Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana fasilitas perhubungan; dengan
kegiatan :
a) Rehabilitasi/pemeliharaan terminal / pelabuhan. Target terpeliharanya
dermaga / terminal / warning light sebanyak 15 buah/set, dengan realisasi
fisik 15 buah/set (100%).
3) Program peningkatan pelayanan angkutan; dengan kegiatan :
a) Peningkatan disiplin masyarakat menggunakan angkutan. Target
terlaksananya pengendalian dan pengamanan angkutan sungai dan darat,
sebanyak 883 kegiatan. Realisasi fisik sebanyak 831 kegiatan (94,13%).
4) Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas, dengan kegiatan;
a) Pengadaan rambu lalu lintas. Target tersediannya rambu lalu lintas
sebanyak 80 buah (66 buah jalan raya dan 14 buah sungai), dengan
realisasi 76 buah (95,00%).
b) Pengadaan marka jalan. Target terlaksananya pembuatan marka jalan
sepanjang 1 KM, dengan realisasi fisik sepanjang 1 KM (100 %).
c)
Pengadaan marka jalan (DAK). Target terlaksananya pembuatan marka jalan
sepanjang 10 KM, dengan realisasi fisik sepanjang 10 KM (100 %).
d) Pengadaan rambu lalu lintas (DAK). Target tersediannya rambu lalu lintas
sebanyak 12 set/buah (10 bh rambu arah, 1 set pagar pengaman dan 1 set
delinator), dengan realisasi 100 %.
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika dari segi realisasi anggaran dari total anggaran yang dialokasikan tahun
2013 sebesar Rp. 9.675.007.854,-, telah terealisasi anggaran sebesar Rp.
9.123.237.281,-

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

112

b. Realisasi Kegiatan Urusan Perhubungan


Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan
Perhubungan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada
tabel di bawah ini :
Tabel 19
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Perhubungan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Sarana angkutan

2.

Prasarana
perhubungan

1. Jumlah Sarana Umum Angkutan 132


Darat
2. Jumlah Sarana Umum Angkutan 653
Sungai
3. Jumlah angkutan perdesaan
102

1. Jumlah
Terminal
Antar 4
Kab/Kecamatan.
2. Jumlah
28
Pelabuhan/Penyeberangan
umum
3. Jumlah pelabuhan khusus
4. Jumlah rambu jalan darat
970
5. Jumlah rambu sungai
137
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Dari data di atas dapat dijelaskan berbagai hasil pelaksanaan urusan
perhubungan, sebagai berikut ;
1) Dari jumlah sarana angkutan umum darat sebanyak 132 unit dan angkutan umum
sungai sebanyak 653 unit.
2) Adapun khusus sarana angkutan perdesaan terdapat sebanyak 102 unit pedesaan
yang terdiri dari ;
a) Kendaraan roda 4 sebanyak 28 unit,
b) Kendaraan roda 3 sebanyak 72 unit, dan
c)
Kapal motor sebanyak 2 unit.
3) Secara umum untuk kondisi pra sarana dan sarana perhubungan baik
perhubungan darat dan perhubungan sungai masih kurang reprensentatif dan
layak untuk menunjang kelancaran dan keamanan trasportasi di kabupaten Barito
Kuala. Sehingga perlu dilakukan kegiatan, seperti ;
a.
Rehabilitasi untuk beberapa prasarana perhubungan seperti terminal,
pelabuhan.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

113

b.

Penambahan jumlah dan relokasi lokasi terminal/pelabuhan yang kurang


representatif.
c.
Penambahan jumlah rambu jalur sungai dan rambu lalu lintas darat yang
belum terpasang, khususnya untuk daerah yang rawan kecelakaan.
4) Dengan kondisi geografis Kabupaten Barito Kuala yang banyak memiliki sungai
besar maupun kecil, maka keberadaan sarana transportasi melalui jalur sungai
merupakan salah satu alternatif penghubung antar daerah yang paling penting
digunakan bagi masyarakat pesisir sungai. Keberadaan sarana angkutan sungai
yang
berjumlah
653
buah
yang
beroperasi
pada
28
buah
pelabuhan/penyeberangan umum, dirasakan banyak membantu masyarakat yang
membutuhkan transportasi sungai, hanya saja dari 653 buah angkutan umum
sungai masih banyank yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan pelayaran,
seperti pelampung keselamatan.
c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Tingkat harga yang berfluktuasi dan cenderung terus meningkat sehingga
dapat menghambat pekerjaan
2. Kurangnya tenaga pelaksana pengadaan barang dan jasa yang memiliki
sertifikat sehingga perlu adanya penambahan tenaga
3. Peletakan Posisi anggaran kas yang tidak sesuai dengan waktu
pelaksanaan kegiatan sehingga kegiatan tersebut tidak bisa dilaksanakan.
4. Pelaksanaan Diklat dan sosialisasi Tidak dapat seluruhnya terlaksana
karena waktunya terlalu sempit untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan
penggaran di triwulan IV.
b). Solusi
1. Dalam penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja agar estimasi secara
akurat untuk mengantisipasi kenaikan harga.
2. Perlunya penambahan tenaga pelaksana pengadaan barang dan jasa yang
memiliki sertifikat
3. Perlunya pelatakkan posisi anggaran kas yang sesuai dengan kebutuhan
sehingga kegiatan dapat dilaksanakan.
4. Untuk Diklat dan Sosialisasi agar di letakkan di Triwulan I dan II sehingga
waktu lebih panjang untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

114

17. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


Selain melaksanakan Urusan Perhubungan, Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika juga melaksanakan kewenangan Urusan Komunikasi dan Informatika.
Dalam hal melaksanakan kinerja atas program dan kegiatan terukur urusan Komunikasi
dan Informatika tahun 2013, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013, khususnya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (DPPA) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Tahun 2013.
Adapun hasil capaian program dan kegiatan prioritas, terkait Urusan
Komunikasi dan Informatika yang dilaksanakan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pengembangan komunikasi, informasi dan media masa; dengan
kegiatan :
a) Pembinaan dan pengambangan jaringan komunikasi dan informasi. Target
tersediannya dokumen master cell plan pengendalian dan pengawasan
menara telekomunikasi sebanyak 1 dokumen, dengan realisasi fisik 100%.
b) Pembinaan dan pengambangan sumberdaya komunikasi dan informasi.
Target terlaksananya bintek kelompok komunikasi masyarakat sebanyak 65
orang, dengan realisasi fisik 36 orang (55,38 %).
2) Program kerjasama informasi dengan mas media; dengan kegiatan :
a) Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah. Target
terlaksananya penyebaran informasi melalui wibsite Kabupaten, sebanyak 12
bulan. Realisasi fisik sebanyak 12 bulan (100%).
b) Penyebarluasan informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat. Target
terlaksananya sosialisasi internet sehat kepada 80 orang. Realisasi 76 orang
(95,00%).
b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Komunikasi Dan Informatika
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Komunikasi
dan Informatika Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 20
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.
1.

Stasiun komunikasi

2.

Wibe site Kabupaten

1.
2.
3.
1.

Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah

BTS
Stasiun Radio/Orari/RAPI
warnet
Wibe site daerah aktif

72
2
52
4

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

115

No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

2. Jumlah tenaga pengelola wibe site 14


terlatih
3. Jumlah
sistem
informasi 3
managemen (SIM) yang digunakan
4. Jumlah pengakses wibe site Kab.
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Hasil capaian kegiatan subtantif urusan Komunikasi dan Informatika
sebagaimana tabel di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut ;
1) Meningkatnya kemudahan akses masyarakat dalam komunikasi dan informasi
melalui layanan seluler dan internet, perlu didukung dengan ketersedian
prasarana dan sarana komunikasi dan informatika. Hingga bulan Maret 2013 di
Kabupaten Barito Kuala terdapat 72 buah BTS yang dilaksanakan vendor/operator
seluler guna meningkatkan jangkauan sinyal telpon seluler, serta 52 buah warung
internet dengan 30 buah warnet di kelola oleh pihak swasta dan 22 dilaksanakan
oleh pihak kementrian Komunikasi dan Infromatika (17 PLIK dan 5 MPLIK). Hanya
saja untuk pengaturan kontens dan waktu operasional warnet perlu diawasi dan
dibatasi oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, karena adanya indikasi
keberadaan warnet yang disalah gunakan pelajar dengan melakukan browsing
pornografi dan bermain game on line hingga larut malam, sehingga menganggu
pelajaran.
2) Dalam mendukung kelancaran dan kemudahan manajemen administrasi
pemerintahan Pemerintah Barito Kuala telah melaksanakan Sistem Informasi
Managemen (SIM) yakni ;
a) SIMDA yang dilaksanakan oleh DPPKKD
b) SIMPEG dlaksanakan oleh BKD, dan
c)
E-KTP dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
3) Sedangkan dalam menjawab tantangan global dan mendukung penyebaran
informasi kegiatan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Barito Kuala,
Pemerintah Daerah mengeluarkan website resmi pemerintah daerah sebanyak 4
website, yakni ;
a) www.baritokualakab.go.id yang dikelola oleh Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika.
b) www.bkd.baritokualakab.go.id yang dikelola oleh Badan Kepegawaian
Daerah.
c)
www.jdhi.baritokualakab.go.id yang dikelola oleh Bagian Hukum, Sekretariat
Daerah.
d) www.lpse.baritokualakab.go.id yang dikelola oleh Bagian Pelayanan
Pengadaan Barang dan Jasa, Sekretariat Daerah.
4) Dalam rangka mendorong dan mewujudkan e-government di lingkup Pemerintah
Kab. Barito Kuala, maka pada bulan februari yang lalu telah diluncurkan e-mail
resmi dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kab. Barito Kuala,
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

116

5)

c.

sehingga untuk proses pengiriman surat-menyurat kedinasan antar SKPD dapat


dilakukan secara on line via internet.
Hingga bulan Maret 2013 jumlah pengunjung wibe site daerah
www.baritokualakab.go.id masih belum dapat terdeteksi, hal ini dikarenakan
belum dipasangnya aplikasi visitors counter pada wibe site.
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Dalam pelaksanaan Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan
Mass Media masih belum optimal, khususnya dalam kegiatan Pembinaan
dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi yang merupakan
kegiatan
penyebarluasan
informasi
penyelenggaraan
kegiatan
pemerintahan dan pembangunan serta informasi lainnya melalui Radio
Siaran Pemerintah Daerah (RSPD). Beberapa permasalahan yang ditemui
diantaranya adalah kurangnya sumber daya manusia, kurangnya
pendanaan dan belum dipenuhinya kewajiban perizinan penyiaran
sehingga berpengaruh pada optimalisasi kegiatan penyiaran dan
pengembangan RSPD sebagai media informasi yang murah dan efektif
menjangkau lapisan masyarakat di wilayah Kabupaten Barito Kuala.
2. Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi
yang dilaksanakan melalui kegiatan pengumpulan informasi dari SKPD
dan Kecamatan se-Kabupaten Barito Kuala serta penyediaan informasi
melalui Media Layar Sentuh (Touch Screen) ditemukan permasalahan
berupa kurangnya responsifnya SKPD dan kecamatan dalam memberikan
data/informasi yang diperlukan dan terbatasnya SDM khususnya dalam
meng-up date data sehingga masih menggunakan tenaga Non PNS.
3. Pelaksanaan Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
merupakan sebuah upaya menyebarluaskan informasi pembangunan dan
pemerintahan melalui kerjasama dengan Mass Media baik cetak maupun
media elektronik. Permasalahan yang dihadapi selama ini adalah
berkenaan dengan masih belum optimalnya pemberitaan dan
penyebarluasan yang dilakukan oleh Media Massa yang disebabkan masih
kurangnya kualitas SDM media massa, khususnya media lokal. Disamping
itu belum meratanya penyebarluasan informasi, yang disebabkan luasnya
wilayah Kabupaten Barito Kuala dan keterbatasan akses masyarakat
dalam memperoleh informasi.
b)

Solusi :
1. Perlu dilakukannya peningkatan kualitas SDM pengelola RSPD baik
melalui kegiatan diklat penyiaran maupun peningkatan wawasan
melalui studi komparatif ke media penyiaran yang telah maju dan
eksis sebagai lembaga penyiaran yang mampu menjadi acuan dan
rujukan sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan bagi
masyarakat. Dalam hal pendanaan perlu peningkatan alokasi
anggaran bagi RSPD, khususnya anggaran untuk kegiatan
operasional dan peningkatan alat dan mesin RSPD.
2. Dalam hal kurang responsifnya SKPD dan kecamatan dalam
memberikan data/informasi yang diperlukan dalam melengkapi basis

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

117

data media layar sentuh, maka perlu diberikan peningkatan


kesadaran SKPD dan kecamatan tentang pentingnya arti
data/informasi serta dibangunnya mekanisme penyampaian
bertanggung data/informasi yang bersifat semesteran atau tahunan
sehingga kemajuan kinerja SKPD dan kecamatan dapat dipantau dan
diketahui masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah.
3. Perlu peningkatan kualitas SDM media massa lokal, baik melalui
kegiatan diklat dan peningkatan wawasan sehingga semakin mampu
meningkatkan kemampuan melakukan penyebarluasan informasi
yang semakin akurat, berkualitas sekaligus bertanggung jawab dan
berimbang. Berkenaan dengan permasalahan belum meratanya
penyebaran informasi, salah satu solusinya adalah dengan
meningkatan eksistensi Media Pemerintah Daerah Tabloid Batola
Membangun yang selama ini telah menjangkau seluruh kecamatan,
desa/kelurahan, sekolah dan masjid di Kabupaten Barito Kuala

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

118

18. URUSAN PERTANAHAN


Pelaksanaan kewenangan Urusan Pertanahan sepenuhnya dilaksanakan oleh
Sekretariat Daerah, khususnya Bagian Pemerintahan. Capaian kinerja fisik dan
keuangan pelaksanaan program dan kegiatan Bagian Pemerintahan dalam rangka
pelaksanaan kewenangan urusan Pertanahan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari capaian kinerja Sekretariat Daerah secara keseluruhan dengan
berpedoman pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran (DPPA) Sekretariat Daerah Tahun 2013.
Adapun hasil capaian program dan kegiatan prioritas Bagian Pemerintahan,
Sekretariat Daerah terkait pelaksanaan urusan pertanahan, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah,
dengan kegiatan ;
a) Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.
Target Pengadaan tanah untuk lokasi pembangunan Rumah Sakit Umum
Daerah, tanah untuk perluasan lokasi tempat pembuangan sampah akhir,
tanah lokasi balai kawasan pemukiman tradisional, dan tanah lokasi kantor
kelurahan sebanyak 4 persil. Realisasi 75 %.
b) Pembuatan sertifikat hak milik tanah aset pemerintah daerah. Target Jumlah
luasan bidang tanah yang dibuatkan Sertifikat hak pakai tanah seluas 900
hektare. Realisasi 0 %.
2) Program Pengembangan Wilayah Perbatasan, dengan kegiatan ;
a) Koordinasi penyelesaian masalah perbatasan antar daerah. Target Jumlah
kesepakatan penetapan titik batas wilayah administrasi Kabupaten Barito
Kuala dengan kabupaten tetangga sebanyak 5 titik batas. Realisasi 10 titik
(200 %).
b) Koordinasi penyelesaian masalah perbatasan antar daerah dalam kabupaten.
Target Jumlah kesepakatan penetapan titik batas wilayah administrasi antar
kecamatan / desa / kelurahan dalam Wilayah Kabupaten Barito Kuala
sebanyak 6 titik batas. Realisasi 10 titik (167%).
b. Realisasi Kegiatan Urusan Pertanahan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Pertanahan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 21
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pertanahan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Pertanahan

1. Permasalahan penguasaan 3
lahan
2. Sertifikasi tanah Pemda
113

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

119

Sumber : Bagian Pemerintahan, SETDA


Semenjak dikeluarkannya perijinan dan ijin guna usaha perkebunan kelapa
sawit permasalahan pertanahan yang melibatkan anggota masyarakat dengan pihak
perusahaan mulai muncul. Permasalahan yang muncul secara umum disebabkan ;
1) Pengakuan warga atas tanah milik warga yang masuk area perkebunan,
2) Terjadinya tumpang tindih kepemilikan lahan akibat pengakuan warga atas lahan
yang sebelumnya tidak produktif, hal ini diindikasikan akibat meningkatnya nilai
ekonomi lahan yang sebelumnya tidak produktif.
3) Adanya pengakuan warga dari luar Kabupaten yang mengakui lahan miliknya
masuk lokasi perusahaan yang ada di Kab. Barito Kuala (luas lahan HGU
melewati batas kabupaten tetangga).
Pelaksanaan pembuatan sertifikat hak milik/pakai atas tanah aset Pemerintah
Daerah telah diterbitkan sebanyak 113 SHM/SHP atas nama Pemerintah Daerah.
Namun demikian masih ada 876 (delapan ratus tujuh puluh enam) persil tanah
Pemerintah Daerah yang belum bersertifikat (Hak Pakai, Hak Pengelolaan).
Adapun rencana pembuatan sertifikat tanah 1 SHP dengan ukuran 2 km x 5 km
yang telah dianggarkan pada DPA dan DPPA Sekretariat Daerah pada tahun 2013 tidak
terealisasi oleh Pihak BPN dikerenakan keterbatasan petugas dan agenda kegiatan
Kantor BPN yang padat.
c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
Realisasi pelaksanaan pensertifikatan tanah milik Pemerintah Daerah selalu
mengalami kendala keterbatasan tenaga pengukuran pada Kantor
Pertanahan Kab. Barito Kuala dikarenakan banyaknya usulan rutin dari
masyarakat untuk membuat sertifikat dan program sertifikat gratis dari BPN
RI.
b)

Solusi
Perlu dilaksanakannya koordinasi yang lebih intensif kepada BPN RI dan
Kakanwil BPN guna mendapatkan bantuan atau diperbolehkannya tanah
milik pemda untuk diusulkan dalam program pensertifikatan gratis dari BPN
RI.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

120

19. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI


Urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
dilihat dari
kewenangan pelaksanaannya, dilaksanakan oleh 2 (dua) Satuan Perangkat Kerja
Daerah (SKPD) yakni Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dan
Satuan Polisi Pamong Praja.
Pelaksanaan kewenangan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
secara langsung menjadi tanggung jawab Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat. Dalam pelaksankan urusan Kesbang dan Politik Dalam
Negeri telah ditetapkan berbagai program dan kegiatan terukur kinerja di Tahun 2013,
yang berdasarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013,
khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran (DPPA) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat melaksanakan sebanyak 10 Program kerja yang terdiri dari 28 jenis
Kegiatan. Adapun beberapa hasil capaian program dan kegiatan prioritas Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, dengan kegiatan;
a) Operasional Komonitas Intelijen Daerah (Kominda). Target terlaksananya
intelijen di Kabupaten Barito Kuala 17 Kecamatan, realisasi 100 %.
2) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal, dengan
kegiatan;
a) Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan Siskamswakarsa di
daerah. Target terlaksananya pelatihan pengendalian keamanan lingkungan
sebanyak 255 org, realisasi 255org (100 %).
3) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat / pekat, dengan
kegiatan;
4) Penyuluhan pencegahan peredaran / penggunaan minuman keras dan narkoba.
Target terlaksananya hari anti narkoba internasional, sosialisasi dan razia, Rakor
BNK, Penyuluhan Narkoba sebanyak 2085 orang. Realisasi sebanyak 1823
(87,43)Program pendidikan politik masyarakat, dengan kegiatan;
a) Penyuluhan kepada masyarakat. Target terlaksananya sosialisasi UndangUndang tentang Ormas dan sosialisasi akutansi bagi parpol sebanyak 150
orang. Realisasi sebanyak 150 orang (100 %).
b) Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Target terlaksananya pemeriksaan
kelengkapan administrasi dan pelaporan administrasi bantuan keuangan
partai politik kepada 11 parpol. Realisasi sebanyak 63,64 %.
Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat sebesar 91,59%.
Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp. 3.252.173.628,-,
telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp. 2.038.870.164,- (9,65 %), yang
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

121

terdiri dari Belanja Langsung sebesar Rp. 1.084.498.895,- dan Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp.2.978.627.015,-.
b. Realisasi Fisik Dan Keuangan Satuan Polisi Pamong Praja
Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri selain dilaksanakan oleh
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, dilaksanakan pula oleh
Satuan Polisi Pamong Praja. Dalam pelaksanaan kinerja program dan kegiatan terkait
urusan Kesbang dan Politik Dalam Negeri tahun 2013, Satuan Pol PP bepedoman pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2013 khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan DPPA Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2013.
Pada tahun 2013 Satuan Pol PP melaksanakan 6 program dengan 23 jenis
kegiatan. Adapun beberapa hasil capaian program dan kegiatan prioritas terkait urusan
Urusan Kesbang Dan Politik Dalam Negeri yang dilaksanakan oleh Satuan Pol PP antara
lain ;
1) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, dengan kegiatan :
a) Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan.
Target tersedianya tenaga tambahan pengendalian pengamanan lingkungan
kantor kediaman pejabat sebanyak 120 orang bulan, dengan realisasi fisik
88 ob (73,33%).
b) Pengendalian
keamanan
lingkungan. Target tersedianya tenaga
pengamanan peringatan hari-hari besar sebanyak 19 kali kegiatan, dengan
realisasi fisik 19 kali kegiatan (63,16 %).
2) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal, dengan
kegiatan;
a) Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja.
Target terlaksananya pengawasan dan penertiban PKL, jalur hijau, perizinan,
perda ramadhan, pengamanan insidentil, gelandangan dan pengemis
sebanyak 412 kali, dengan realisasi fisik 287 kali (69,66%).
b) Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Target terlaksananya monitoring,
penyelidikan, penyidikan dan penindakan pelanggaran Perda sebanyak 120
kali kegiatan, dengan realisasi fisik 85 kali (70,83%).
Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Satuan Polisi Pamong Praja hingga
sebesar 79,36%.
Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp. 4.438.155.615,-,
telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp.3.522.016.162,Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Kesatuan
Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

122

Tabel 22
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kesbang Dan Politik Dalam Negeri
Oleh Badan Kesbang Pol Linmas
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Kesatuan bangsa

1. Jumlah LSM, ORMAS dan OKP

2. Jumlah PARPOL
3. Jumlah
kegiatan
pembinaan
pembinaan LSM, ORMAS dan OKP
2.
Perlindungan masy
1. Jumlah Pos Kamling
2. Sistem
ketahanan
masy
(peringatan dini)
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat

69
21
-

Pelaksanaan kewenangan subtantif urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam


Negeri sebagaimana data di atas dapat dijelaskan antara lain ;
1) Keberadaan LSM, organisasi massa dan OKP yang aktif dan konstruktif dalam
pemerintahan dapat membantu mendorong gerak pembangunan, terutama di era
pembangunan batton up dimana partisipasi masyarakat secara luas dalam
kegiatan pembangunan di daerah makin ditingkatkan. Hanya saja dari 65 buah
organisasi LSM, ormas dan OKP hanya 10 organisasi saja yang telah mendapat
Surat Keterangan Terdaftar sebagai LSM/Ormas/OKP.
2) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat belum memiliki
data konkrit atas keberadaan Pos Kamling aktif di masyarakat. Secara umum
pemanfaatan dan aktivitas pos kamling dimasyarakat masih bersifat temporer dan
aksidental, saat terjadi kondisi rawan tindak kriminalitas, keberadaan
pengamanan swadaya masyarakat dalam bentuk Pos Kamling baru diaktivkan.
3) Terkait kegiatan pembinaan organisasi partai politik, pada tahun 2013 (hingga
bulan Desember 2013) telah dilaksanakan kegiatan, antara lain ;
a) Penyampaian surat kepada Partai Politik penerima dana bantuan Ta. 2013
agar segera menyampaikan laporan pertanggung jawaban penerimaan dan
pengeluaran dana bantuan dimaksud. Disampaikan pula draf PP Nomor 83
Tahun 2012 tentang perubahan atas PP Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Bantuan kepada Partai Politik sebagai acuan dalam pembauatan laporan
pertanggungjawaban.
b) Rapat Tim Verifikasi bantuan keuangan Partai Politik dengan Partai Politik
penerima
bantuan,
terkait
kesepakatan
penyerahan
laporan
pertanggungjawaban.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

123

b. Realisasi Kegiatan Urusan Kesbang Dan Politik Dalam Negeri Oleh


Satuan Polisi Pamong Praja
Penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
dilaksanakan pula oleh Satuan Polisi Pamong Praja, dengan pelaksanaan urusan
subtantif meliputi ;
Tabel 23
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kesbang Dan Politik Dalam Negeri
Oleh Satuan Polisi Pamong Praja
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

Penegakkan perda

1. Jumlah
pelanggaran perundang2an/perda
2. Intensitas operasi lap.
192
2.
Sarana operasional
1. Jumlah kendaraan operasional 11
Sumber : Kantor Satuan Polisis Pamong Praja
Sebagai Satuan Kerja Perangka Daerah yang memiliki tugas pokok penegakan
peraturan daerah dalam arti luas, maka Satuan Polisi Pamong Praja dalam pelaksanaan
kegiatan subtantif urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri selalu terkait pada
pelayanan tertib dan tegaknya Peraturan Daerah.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan beberapa capaian kegiatan subtantif Satuan
Polisi Pamong Praja, antara lain ;
1) Telah dilaksanakan sebanyak 2 kali operasi kegiatan penegakan Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati dengan lebih difokuskan pada penegakan Peraturan Daerah
No. 27 Tahun 2005 dan Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2005 tentang
Larangan Kegiatan pada Bulan Ramadhan.
2) Pada tahun 2013, telah dilaksanaan penyelidikan dan penindakan/operasi
penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati tahun 2013 sebanyak 192
kali,
3) Telah dilaksanakan pengamanan pada acara-acara peringatan hari-hari besar
sebanyak 2 kali kegiatan, total kegiatan pengamanan hari-hari besar hingga bulan
Agustus sebanyak 29 kali pengamanan. Secara teknis pelaksanaan kegiatan ini
dengan menempatkan anggota Satuan Pol PP pada titik yang jauh dari
pengawasan serta melakukan pengaturan lalu lintas kendaraan disekitar lokasi
kegiatan.
c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Koordinasi dan komunikasi Tim Terpadu Penanganan Keamanan Dalam
Negeri, Masih sering terjadi perbedaan sudut pandang antar anggota Tim
dalam penanganan suatu permasalahan.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

124

2.
3.

Penuntasan masalah batas daerah, baik antar kabupaten, antar


kecamatan dan antar desa/kelurahan, dimana komunikasi belum berjalan
optimal sesuai harapan.
fasilitasi penanganan konflik lahan seperti perkebunan, dimana adanya
oknum yang bermain sebagai provokator yang bisa menghasut
masyarakat untuk berbuat anarkis.

b). Solusi
1. Sering melakukan komunikasi dan interaksi yang intens antar anggota
Tim sehingga dapat cepat dan tepat dalam mengatasi suatu
permasalahan
2. Sering melakukan koordinasi,pertemuan / rembug bersama sehingga
dapat diperoleh jalan damai dan tegas sebagai jalan terbaik dalam
mengatasi permasalahan
3. Mengadakan Silaturahmi dan sosialisasi kepada tokoh masyarakat, para
kades , seperti dalam kegiatan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat
(FKDM) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang juga
melibatkan unsur muspika
dalam memberikan pemahaman dan
menyamakan persepsi terhadap suatu permasalahan khususnya didaerah
rawan konflik.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

125

20.

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan


Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
Urusan wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Kepegawaian Dan Persandian dilihat dari kewenangan pelaksanaannya,
dilaksanakan oleh beberapa Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) sekaligus yakni
Inspektorat Kabupaten, Kantor Pelayanan Terpadu, Badan Kepegawaian Daerah,
Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah dan Kecamatan.
Realisasi Fisik Dan Keuangan Skpd Yang Melaksanakan Urusan Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Daerah
Kewenangan pokok yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan , Pengelolaan
Keuangan dan Kekayaan Daerah adalah Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian, khususnya yang
berkenaan dengan pelaksanaan Administrasi Keuangan Daerah. Dalam melaksanakan
kerja program dan kegiatan di Tahun 2013 terkait urusan yang menjadi
kewenangannya, Dinas Pendapatan , Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 dan APBD P
2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Dinas Pendapatan ,
Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Tahun 2013
Pada tahun 2013 Dinas Pendapatan , Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan
Daerah Kabupaten melaksanakan 6 program dengan 49 jenis kegiatan. Secara khusus
untuk hasil capaian program dan kegiatan prioritas yang dilaksanaan Dinas Pendapatan
, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah pada bulan Desember 2013, meliputi :
a. Program dan Kegiatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan
Kekayaan Daerah Tahun 2013 :
1) Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, dengan
kegiatan :
a) Penyusunan Analisa Standar Belanja. Target tersedianya dokumen analisis
standar belanja (ASB) untuk tahun 2014 sebanyak 2 judul, dengan realisasi
fisik sebanyak 2 judul (100 %).
b) Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD. Target tersedianya
dokumen PERDA APBD Tahun 2014 sebanyak 1 PERDA, dengan realisasi
fisik 100 %.
c)
Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran APBD. Target
tersedianya dokumen peraturan KDH tentang penjabaran APBD Tahun 2014
sebanyak 1 Perbup, dengan realisasi fisik 100 %.
d) Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD. Target
tersedianya dokumen PERDA perubahan APBD Tahun 2014 sebanyak 1
PERDA, dengan realisasi fisik 1 PERDA (100 %).
e) Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran Perubahan
APBD. Target tersedianya dokumen peraturan KDH tentang penjabaran
perubahan APBD Tahun 2014 sebanyak 1 Perbup, dengan realisasi fisik 1
Perbup (100 %).
f)
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD. Target tersedianya dokumen PERDA tentang
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

126

g)

h)
i)

j)

k)
l)
m)

n)

o)

p)

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2012 sebanyak 1 PERDA,


dengan realisasi fisik 1 PERDA (100 %).
Penyusunan
rancangan
peraturan
KDH
tentang
penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Target tersedianya dokumen
Perbup tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun
2012 sebanyak 1 PERDA, dengan realisasi fisik 1 PERDA (100 %).
Penyusunan sistem informasi keuangan daerah. Target tersedianya laporan
dana perimbangan dan dana bagi hasil pajak propinsi sebanyak 45 SKPD,
dengan realisasi fisik 100 %.
Peningkatan manajemen aset/barang daerah. Target Terlaksananya
penataan Administrasi Pengelolaan Barang Milik Daerah melalui
operasionalisasi
Tim
Pemanfaatan,
Pengamanan,
Pemeliharaan,
Penghapusan dan Tim Pemindah Tanganan Barang Milik Daerah Tahun
2013, Simda (4 Tim 2 Judul) dan Pengamanan BMD sebanyak 4 Judul (
Neraca Aset, Buku Induk Inventaris, 65 Papan Nama Tanah Milik Daerah,
dan Laporan Simda BMD), dengan realisasi fisik sebanyak 2 judul (50 %).
Peningkatan manajeman investasi daerah. Target tersedianya laporan
pelaksanaan pembiayaan daerah Kab. Batola Tahun 2013 dan laporan
pelaksanaan investasi daerah kab. Batola Tahun 2013 sebanyak 2 judul,
dengan realisasi fisik 1 judul (50 %).
Revaluasi/appraisal aset/barang daerah. Target tersedianya laporan
appraisal aset/barang daerah sebanyak 1 laporan, dengan realisasi fisik 0 %.
Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. Target
tersedianya laporan pendataan objek potensi pajak dan retribusi daerah
sebanyak 17 kecamatan, dengan realisasi fisik 16 %.(94,12)
Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah melalui
penyerahan DHKP dan STTS PBB. Target terlaksananya penyerahan DHKP
dan STTS PBB Tahun 2013,pekan panutan PBB,Rekoreg PBB,Penagihan dan
evaluasi PBB sebanyak 17 kecamatan, dengan realisasi fisik 17 kecamatan
(100%).
Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber - Sumber Pendapatan Daerah
Tentang Sosialisasi Pajak dan Retribusi Daerah. Target terlaksananya Rapat
Koordinasi dan Evaluasi Penerimaan PAD (34 SKPD) Serta Pajak dan
Retribusi Daerah dan Penetapan Target PBB Tahun 2014 sebanyak 6
Kecamatan, dengan realisasi fisik 6 Kecamatan (100 %).
Penyusunan laporan keuangan akhir tahun Kabupaten Barito Kuala. Target
tersedianya Laporan Keuangan Akhir Tahun Pemerintah Kabupaten T.A 2012
yang terdiri dari : LRA, Neraca Per 31 Desember 2012, Laporan Arus Kas
(LRA) dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) sebanyak 1
judul/dokumen, dengan realisasi fisik 1 judul/dokumen (100 %).
Penyusunan rancangan peraturan bupati tentang pedoman pelaksanaan
APBD. Target tersedianya Perbup tentang pedoman pelaksanaan APBD
2014 sebanyak 1 judul/dokumen, dengan realisasi fisik 100 %.

Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah


prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Kekayaan Daerah sebesar 84,45%. Dari total anggaran tahun 2013
yang dialokasikan sebesar Rp. 11.654.437.833,-, Selain melaksanakan program dan
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

127

kegiatan yang termuat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Tahun
2013, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah juga memiliki
kewenangan melaksanakan anggaran PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah).
PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) pada tahun 2013 melaksakan
penganggaran Belanja Tidak Langsung dan Pembiayaan, untuk capaian realisasi
anggaran PPKD dapat dijelaskan, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Belanja Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta, dari anggaran Rp.
5.601.355.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 2.766.500.000, - (49,39 %).
2) Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan, dari anggaran Rp.
4.166.100.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 2.213.525.000, - (53,13 %).
3) Belanja Bantuan Sosial kepada Individu/atau keluarga yang tidak direncanakan,
dari anggaran Rp. 805.800.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 398.100.000, (49,4 %).
4) Belanja bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa (ADD Desa), dari anggaran
Rp. 17.500.200.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 12.704.750.000, - (72,6 %).
5) Pemberian pinjaman daerah (dalam bentuk (Dana bergulir koperasi, dan dana
bergulir subsidi pupuk), dari anggaran Rp. 11.000.000.000,- telah terealisasi
sebesar Rp. 10.999.980.000, - (100 %).
Dari total anggaran PPKD tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp.
86.082.310.837,-, telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp. 69.134.366.437,(80,31 %).
Salah satu Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang melaksanakan
kewenangan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Kepegawaian Dan Persandian, adalah Inspektorat Kabupaten. Dalam
pelaksanaan kinerja program dan kegiatan terkait urusan Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
tahun 2013, Inspektorat Kabupaten bepedoman pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan DPPA Inspektorat Kabupaten Tahun 2013.
Pada tahun 2013 Inspektorat Kabupaten melaksanakan 6 program dengan 25
jenis kegiatan. Adapun beberapa hasil capaian program dan kegiatan prioritas, terkait
urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Kepegawaian Dan Persandian yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten, sebagai
berikut ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH, dengan kegiatan :
a) Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala. Target terlaksananya
pemeriksaan reguler terhadap alokasi dana desa dan SKPD sebanyak 213
obrik, dengan realisasi fisik 217 obrik (101.88%).
b) Tindak lanjut hasil pengawasan. Target terlaksananya gelar Tindak lanjut
hasil temuan pengawasan dan pemutahiran data tingkat Kabupaten, Propinsi
dan Nasional sebanyak 2 kali, dengan realisasi fisik sebanyak 2 kali (100 %).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

128

c)

Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan. Target terlaksananya evaluasi


berkala temuan hasil pengawasan sebanyak 37 LHP, dengan realisasi fisik
83 LHP (224,32%).
d) Pelaksanaan pengawasan SPIP dilingkungan pemerintah daerah. Target
terlaksananya pengawasan pelaksanaan SPIP di lingkungan pemerintah
daerah sebanyak 2 ob, dengan realisasi fisik 100 %.
Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ) Inspektorat Kabupaten sebesar 92,28%.
Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp. 4.335.959.697,-,
telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp.4.001.294.433,-.
Kantor Pelayanan Terpadu merupakan salah satu SKPD pelaksanaan urusan
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian
Dan Persandian. Dalam hal pelaksanaan kinerja terukur atas program dan kegiatan
tahun 2013 Kantor Pelayanan Terpadu mengacu pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) 2013 dan APBD P 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan DPPA Kantor Pelayanan Terpadu Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Kantor Pelayanan Terpadu melaksanakan sebanyak 6
Program kerja yang terdiri dari 23 jenis Kegiatan. Adapun hasil capaian program dan
kegiatan prioritas yang dilaksanakan Kantor Pelayanan Terpadu, yakni :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program peningkatan pelayanan publik, dengan kegiatan;
a) Pemeriksaan dan pengecekan lapangan pemohon perijinan target
terlaksananya pemeriksaan dan pengecekan lapangan sebanyak 159 ok
dengan realisasi 126 ok (79,25%).
b) Survei indeks kepuasan masyarakat. Target tersedianya dokumen indeks
kepuasan masyarakat sebanyak 2 dokumen dengan realisasi 100%.
c)
Sosialisasi perijinan. Target terlaksananya sosialisasi perijinan kepada 500
orang, dengan realisasi fisik 396 orang (62,50%).
d) Monitoring dan evaluasi perijinan. Target tersedianya dokumen monitoring
dan evaluasi pelaporan pelayanan perizinan di 40 lokasi, dengan realisasi
fisik 27 lokasi (67,50%).
Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ) bulan Desember, Kantor Pelayanan
Terpadu sebesar 83,66%.
Telah Kantor Pelayanan Terpadu telah merealisasikan anggaran belanja
sebesar Rp. 1.433.685.724dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar
Rp. 1.745.153.148,-,
Kewenangan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian dilaksanakan pula oleh Badan
Kepegawaian Daerah. Dalam hal pelaksanaan kinerja terukur atas program dan
kegiatan tahun 2013 Badan Kepegawaian Daerah berpedoman pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan Tahun 2013, khususnya
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

129

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Badan Kepegawaian Daerah Tahun
2013.
Pada tahun 2013, Badan Kepegawaian Daerah melaksanakan sebanyak 9
Program kerja yang terdiri dari 37 jenis Kegiatan. Adapun capaian program dan
kegiatan prioritas, yang dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah pada tahun 2013,
yakni :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pendidikan kedinasan, dengan kegiatan;
a) Pendidikan dan penjenjangan struktural. Target terlaksananya penyertaan
diklat PIM IV (20 org), PIM III (8 org), PIM II (1 org) sebanyak 11 orang
dengan realisasi 10 orang (90,91 %).
b) Peningkatan keterampilan dan profesionalisme. Target terselenggaranya
sosialisasi bagi pengelola kepegawaian sebanyak 425 orang dengan realisasi
416 orang 97,88 %.
2) Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, dengan kegiatan;
a) Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi CPNSD. Target terlaksananya
penyertaan CPNSD mengikuti prajabatan sebanyak 54 orang dengan
realisasi sebanyak 54 orang (100 %).
3) Program pembinaan dan pengembangan aparatur, dengan kegiatan;
a) Seleksi penerimaan CPNSD. Target terlaksananya penerimaan calon PNSD
bagi pelamar untuk 81 formasi 150 orang, dengan realisasi 45 %.
b) Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat otomatis PNS. Target
terlaksananya sistem kenaikan pangkat otomatis periode april dan oktober
sebanyak 2 periode, dengan realisasi 2 periode (100 %).
c)
Pembangunan dan pengembangan sistem informasi kepegawaian daerah.
Target terlaksananya peningkatan kualitas sistem informasi kepegawaian
sebanyak 2 sistem informasi, dengan realisasi 100 %.
d) Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS. Target
terlaksananya rapat pertimbangan majelis penjatuhan hukuman disiplin
sebanyak 10 kali rapat, dengan realisasi 10 kasus (100 %).
e) Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas. Target tersedianya
bantuan tugas belajar D1 (2 org), D3 (4 org), S1/DIV (2 org), S2 (4 org) dan
Dokter spesialis (2 org) total sebanyak 11 orang PNS, dengan realisasi
sebanyak 5 orang (45,45 %).
Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Kepegawaian Daerah
97,50 %. Badan Kepegawaian Daerah telah merealisasikan anggaran belanja
Rp. 4.241.928.177,- dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan
Rp. 5.477.188.067,-,

jumlah
sebesar
sebesar
sebesar

Pelaksanaan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi


Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian juga menjadi kewenangan Sekretariat
DPRD. Dalam hal pelaksanaan kinerja terukur atas program dan kegiatan tahun 2013
Sekretariat DPRD mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
dan APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan
DPPA Sekretariat DPRD Tahun 2013.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

130

Pada tahun 2013, Sekretariat DPRD melaksanakan sebanyak 6 Program kerja


yang terdiri dari 23 jenis Kegiatan. Adapun hasil capaian program dan kegiatan
prioritas Sekretariat DPRD, antara lain:
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah, dengan
kegiatan;
a) Pembahasan rancangan Perda target terlaksananya pembahasan rancangan
perda untuk di jadikan acuan (Perda) sebanyak 15 raperda dengan realisasi
14 Raperda (93,33 %).
b) Hearing / dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan
tokoh masyarakat / tokoh agama. Target terlaksananya kegiatan hearing /
dialog dengan pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat / tokoh agama
(keg) sebanyak 16 kegiatan dengan realisasi 1 kegiatan (6,25 %).
c)
Rapat - rapat alat kelengkapan dewan. Target terlaksananya rapat komisi
pansus, panmus dan panggar sebanyak 108 kegiatan, dengan realisasi fisik
83 kegiatan (76,85).
d) Rapat-rapat paripurna. Target terlaksananya rapat-rapat paripurna sebanyak
42 kegiatan, dengan realisasi fisik 26 kegiatan (61,90).
e) Kegiatan reses. Target terlaksananya kegiatan reses anggota dewan
sebanyak 2 kegiatan, dengan realisasi fisik 2 kali (100%).
Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ) bulan Desember, Sekretariat DPRD
sebesar 80,84 %.
Telah Sekretariat DPRD telah merealisasikan anggaran belanja sebesar
Rp. 11.817.059.614dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar
Rp. 14.618.633.133,-,
Sekretariat Daerah adalah salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
yang melaksanaan kewenangan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian. Dalam hal pelaksanaan
kinerja terukur atas program dan kegiatan tahun 2013, Sekretariat Daerah
berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan APBD
Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA
Sekretariat Daerah Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Sekretariat Daerah melaksanakan sebanyak 26 Program
kerja yang terdiri dari 79 jenis Kegiatan. Secara khusus untuk hasil capaian
pelaksanaan program dan kegiatan fisik prioritas Sekretariat Daerah, yang terkait
langsung dengan pelaksanaan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian, meliputi :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan; dengan kegiatan :
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
Target Jumlah dokumen laporan akuntabilitas kinerja pemerintah (LAKIP)
kabupaten dan Sekretariat Daerah Tahun 2013, dokumen laporan smesteran
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

131

2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

realisasi & evaluasi kinerja Setda serta laporan penyelenggaraan


pemerintahan & pembangunan Kab. yg disusun. sebanyak 8 dokumen,
dengan realisasi fisik 8 dokumen (100 %).
Program pengembangan data/informasi, dengan kegiatan :
a) Pengumpulan, updating, dan analisis data informasi capaian target kinerja
program dan kegiatan. Target Jumlah dokumen laporan semesteran
perkembangan capaian kinerja pembangunan, perekonomian, pertanian,
SDA dan LH Kab. Barito Kuala, yang disusun sebanyak 4 dokumen, dengan
realisasi fisik 4 dokumen (100 %).
b) Penyusunan dan analisis data/informasi pengadaan dan jasa. Target jumlah
dokumen data rencana dan informasi hasil pelaksanaan kegiatan pengadaan
barang dan jasa melalui sistem LPSE tahun 2013, yang disusun sebanyak 13
dokumen, dengan realisasi fisik 13 dokumen (100 %).
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa, dengan
kegiatan :
a) Kajian Efektifitas Pengelolaan Arus Informasi dan Komunikasi
Penyelenggaraan Pemerintahan. Target terlaksananya kajian efektifitas
pengelolaan arus informasi penyelenggaraan pemerintahan ke dan dari
masyarakat di 10 kecamatan, dengan realisasi fisik 100 %.
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, dengan kegiatan :
a) Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Target Jumlah dokumen laporan
monitoring pelaksanaan bantuan sosial kemasyarakatan, pendidikan, tempat
ibadah dan raskin di 17 kecamatan sebanyak 4 laporan, dengan realisasi
fisik 4 dokumen laporan (100 %).
Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah,
dengan kegiatan :
a) Pembuatan sertifikat hak milik tanah aset pemerintah daerah. Target jumlah
luasan bidang tanah yang dibuatkan Sertifikat hak pakai tanah seluas 100
Ha, dengan realisasi fisik 0 %.
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah, dengan kegiatan :
a) Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah. Target jumlah penerima dana APBD Kab. APBD Prof dan
APBN (unit usaha/kelompok usaha/usaha mikro kecil dan menengah) yang
dipantau efektifitas penggunaan dananya sebanyak 50 unit usaha, dengan
realisasi fisik 100 %.
Program pengembangan wawasan kebangsaan, dengan kegiatan :
a) Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama. Target
Terlaksananya Peringatan Hari hari Besar Keagamaan di Kabupaten Barito
Kuala sebanyak 11 kegiatan, dengan realisasi fisik 11 kegiatan (100 %).
Program Pengembangan Wilayah Perbatasan, dengan kegiatan :
a) Koordinasi penyelesaian masalah perbatasan antar daerah. Target jumlah
kesepakatan penetapan titik batas wilayah administrasi Kabupaten Barito
Kuala dengan kabupaten tetangga sebanyak 5 titik batas, dengan realisasi
fisik 100 %.
b) Koordinasi penyelesaian masalah perbatasan antar daerah dalam kabupaten.
Jumlah kesepakatan penetapan titik batas wilayah administrasi antar

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

132

kecamatan / desa / kelurahan dalam Wilayah Kabupaten Barito Kuala


sebanyak 6 titik batas, dengan realisasi fisik 100 %.
9) Program kerjasama informasi dengan mas media, dengan kegiatan :
a) Penyebarluasan informasi pembangunan daerah. Target terbitan media
bulanan Batola Membangun yang disebarluaskan ke seluruh desa/kelurahan
dan kecamatan sebanyak 12.000 eksemplar, dengan realisasi fisik 12.000
eksemplar (100 %).
b) Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Target
jumlah
penayangan/terbitan
Informasi/berita
penyelenggaraan
pemerintahan di Kabupaten Barito Kuala melalui berbagai media cetak
maupun elektronik lokal maupun nasional sebanyak 1. 795 kali
penayangan/publikasi/eksemplar, dengan realisasi fisik 603 (35,59 %).
10) Program perencanaan pembangunan daerah, dengan kegiatan :
a) Koordinasi penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah. Target
tersedianya laporan penyelengaraan pemerintahan daerah (LPPD) kab.
Barito Kuala tahun 2012 sebanyak 1 dokumen, dengan realisasi fisik 1
dokumen (100 %).
b) Koordinasi penyusunan laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ).
Target tersediannya laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPj) Kepala
Daerah Kab. Barito Kuala tahun 2012 sebanyak 1 dokumen, dengan realisasi
fisik 1 dokumen (100 %).
11) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan, dengan kegiatan :
a) Legislasi rancangan peraturan perundang-undangan. Target Jumlah produk
hukum daerah berupa 10 buah rancangan peraturan darah (RAPERDA)
diajukan dan 100 buah perarturan Bupati serta 300 buah SK Bupati yang
diterbitkan/disahkan sebanyak 410 dokumen produk hukum daerah, dengan
realisasi fisik sebanyak 278 dokumen produk hukum daerah (67,8 %).
12) Program pembinaan dan pengembangan aparatur, dengan kegiatan :
a) Penyusunan instrumen analisis beban kerja. Target tersedianya dokumen
analisis beban kerja SKPD sebanyak 30 SKPD, dengan realisasi fisik 100 %.
Secara umum, untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Sekretariat Daerah sebesar 93,61 %.
Sekretariat Daerah telah merealisasikan anggaran belanja sebesar Rp.
48.468.005.103,- Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp.
54.645.278.147,-.
b. Realisasi Fisik Dan Keuangan Kecamatan
Kabupaten Barito Kuala dibagi menjadi 17 wilayah Kecamatan dengan 201
Desa/Kelurahan, sehingga untuk penjelasan capaian realisasi fisik dan keuangan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kecamatan akan dilakukan dengan
penyampaian rata-rata cafaian fisik dan keuangan Kecamatan secara menyeluruh
akumulatif dari ke 17 Kecamatan yang ada.
Kecamatan yang telah menyampaikan laporan realisasi fisik dan keuangan
(RFK) kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

133

Secara umum, untuk nilai rata-rata realisasi fisik (berdasarkan jumlah


prosentasi rata-rata realisasi out put fisik seluruh kecamatan), Kecamatan sebesar
96,63 %.
Sedangkan untuk nilai rata-rata realisasi keuangan (berdasarkan jumlah
prosentasi rata-rata realisasi out put keuangan seluruh kecamatan), Kecamatan
sebesar 97.77 %.
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif kinerja Urusan Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013, terkait erat pada pelaksanaan
program dan kegiatan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah, yakni ;
Hasil capaian pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian oleh Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, dapat digambarkan pada tabel di bawah
ini :
Tabel 24
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Administrasi Keuangan Daerah
oleh DPPKKD
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

2.

3.

Pendapatan

1. Jumlah objek pajak

1423

Anggaran

2. Jumlah objek retribusi


3. Jumlah pendapatan
1. Realisasi Belanja APBD

97
624.771.213.600,95
499.616.996.603

Aset

2. Realisasi
Belanja
Tidak 71.549.320.884
Langsung
3. Realisasi Belanja Langsung
21.964.939.455
1. Jumlah objek asset
2. Total nilai asset

4.

PPKD

1.524.251.677.075,2
4
penerima 24

1. Jumlah
hibah/bantuan
2. Realisasi
penyaluran 7.149.175.000
hibah/bantuan sosial
5.
Penanaman modal 1. Total realisasi penanaman 111.717.943.554
modal pemerintah daerah
(Rp)
2. Total realisasi penanaman 20.078.376.585.892
modal di daerah (Rp)
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

134

Berdasarkan data capaian pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian oleh Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah, sebagaimana yang
disebutkan pada tabel di atas, dapatlah dijelaskan sebagai berikut;
1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah memegang
peranan penting dalam pengendalian pengelolaan keuangan daerah. Pada tahun
2013 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2012, tanggal 14 Desember
2012 tentang APBD Kab. Barito Kuala Tahun 2013 dan Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2013, tanggal 28 Agustus 2013 tentang APBDP Kab. Barito Kuala Tahun
2013, struktur APBD Kab. Barito Kuala tahun 2013 dapat dijabarkan, sebagai
berikut ;
a) Anggaran pendapatan daerah sebesar Rp. 804.413.305.544,b) Anggaran belanja daerah sebesar Rp. 921.010.547.127,c)
Anggaran pembiayaan daerah (neto) sebesar Rp. 116.645.213.463,2) Hingga triwulan ketiga (bulan Desember) realiasasi keuangan APBD Tahun 2013
berdasarkan struktur anggaran, adalah sebagai berikut ;
a) Realisasi pendapatan daerah sebesar Rp. 624.771.213.600,95 (77,66%),
yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah Rp. 25.959.520.249,95.
Pendapatan transfer Rp. 595.797.893.351,-. Dan Lain-lain pendapatan
daerah yang sah Rp. 3.013.800.000,b) Realisasi belanja daerah sebesar Rp. 499.616.996.603,- (54,24 %), yang
terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp. 347.612.460.962,- (59,59 %) dan
Belanja Langsung Rp. 151.950.001.991,- (46,92 %).
c)
Realisasi pembiayaan sebesar Rp. -22.438.387.000,- (-19,23 %), yang
terdiri dari Penerimaan Daerah Rp. 8.561.593.000,- (5,53 %) dan
Pengeluaran Daerah Rp. 30.999.980.000,- (81,57 %).
Grafik 20
Persentase Realisasi Keuangan APBD dan APBDP
Kab. Barito Kuala Tahun 2013

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

135

Sumber : DPPKKD
3)

4)
5)

6)

Untuk hibah dan bantuan sosial/keuangan hingga triwulan ketiga (bulan


Desember) 2013 telah tersalurkan Hibah Daerah sebesar Rp. 8.329.624.990,(45,80 %) dari anggaran sebesar Rp. 18.186.513.808, dan Bantuan Sosial
sebesar Rp. 15.656.855.540,- (64,96 %) dari anggaran sebesar Rp.
24.102.263.513,-.
Untuk data aset pemerintah kabupaten, hingga akhir tahun 2012, berdasarkan
laporan keuangan 2012 berjumlah Rp. 1.524.251.677.075,24.
Hingga bulan Desember 2013 total penanaman modal pemerintah daerah sebesar
Rp. 111.717.943.554,-. Penanaman modal pemerintah daerah ini tersebar pada
berbagai Perusahaan Daerah, yakni ;
a) Perusahaan Daerah Air Minum sebesar Rp. 63.671.910.196,b) Perusahaan Daerah Aneka Usaha Selidah sebesar Rp. 5.404.508.978,c)
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat sebesar Rp. 350.000.000,- dan
d) Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah/Bank Kalsel sebesar Rp.
42.291.524.380,Sedangkan untuk nilai total realisasi penanaman modal di daerah hingga bulan
Desember 2013 tercatat sebesar Rp. 20.078.376.585.892,-, yang terdiri dari ;
a) Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp. 18.349.124.055.917,-,
dan
Penanam modal dalam negeri (PMDN) terbesar di Kab. Barito Kuala adalah
PT. Putra Adil Laksana ( sektor sekunder ) dengan nilai investasi sebesar Rp.
17.125.306.000.000,-.
b) Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp. 1.729.252.529.975,-. Dengan
penanam modal asing terbesar adalah PT. Gelora Citra Kimia Abadi dengan
nilai investasi sebesar Rp. 488.795.794.470,-.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

136

Hasil capaian pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,


Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian oleh Inspektorat
kabupaten, dapat digambarkan pada tabel di bawah ini ;
Tabel 25
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib OTDA Oleh Inspektorat Kabupaten
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

Akuntability

Sumber : Inspektorat Kabupaten

1. Jumlah obrik

144

2. Jumlah temuan
3. Jumlah
rekomendasi
temuan

280
400

Berdasarkan tabel capaian data subtantif pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah,


Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
oleh Inspektorat Kabupaten di atas, dapatlah dijelaskan sebagai berikut;
1) Telah dilaksanaan pemeriksaan reguler kepada 3 (tiga) objek pemeriksaan (obrik)
meliputi Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Dinas Peternakan dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan. Hasil
pemeriksaan tidak mendapatkan temuan. Total pemeriksaan reguler yang telah
dilaksanakan pada tahun 2013 hingga bulan Desember berjumlah 24 Obrik.
2) Sedangkan untuk Reviu Laporan Keuangan SKPD pada bulan Desember
dilaksanakan pada 45 Obrik (SKPD), pemeriksaan ditujukan kepada Laporan
Keuangan Semesteran Tahun 2013. Total Reviu Laporan Keuangan SKPD pada
tahun 2013 sebanyak 90 Obrik, dengan materi pemeriksaan Laporan Keuangan
Akhir Tahun 2012 dan Laporan Keuangan Semesteran Tahun 2013.
3) Total jumlah temuan atas pemeriksaan Irban I, II dan III, hingga bulan
Desember 2013 sebanyak 280 temuan terdiri dari 246 temuan atas pemeriksaan
reguler dan 34 temuan atas Reviu Laporan Keuangan SKPD.
4) Total jumlah rekomendasi atas pemeriksaan Irban I, II dan III, hingga bulan
Desember 2013 sebanyak 400 rekomendasi terdiri dari 366 rekomendasi atas
pemeriksaan reguler dan 34 rekomendasi atas Reviu Laporan Keuangan SKPD.
Grafik 21
Hasil Pelaksanaan Pemeriksaan Reguler dan Reviu Laporan Keuangan
SKPD Tahun 2103

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

137

Sumber : Inspektorat Kabupaten


Hasil capaian pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian oleh Kantor Pelayanan
Terpadu, dapat digambarkan pada tabel di bawah ini ;
Tabel 26
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemerintahan Umum Oleh KPT
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Perizinan

1. Jumlah Pemohon izin


2. Jumlah izin yg diterbitkan

2.
Pendapatan
1. Jumlah SKRD yang dikeluarkan
Sumber : Kantor Pelayanan terpadu

1.418
2.352
133

Berdasarkan tabel capaian data subtantif pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah,


Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
oleh Kantor Pelayanan Terpadu di atas, dapatlah dijelaskan sebagai berikut :
1.

Ada 173 buah permohonan perizinan ke KPT. Total selama tahun 2013, terdapat
1.418 masyarakat yang mengajukan permohonan perizinan pada Kantor
Pelayanan Terpadu yang terdiri dari ;
a) Permohonan perizinan umum sebanyak 1.356 permohonan seperti Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) 118 permohonan, izin SITU/HO 60
permohonan, izin domisili 576 permohonan, SIUP 198 permohonan baru,

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

138

TDP 275 permohonan perpanjangan/izin baru, IJUK 114 permohonan


perpanjangan serta izin hiburan 13 ;
b) Permohonan perizinan kesehatan sebanyak 3 permohonan seperti Izin
asisten apoteker 1 permohonan, izin apotik 1 permohonan, dan izin
lanoratorium kesehatan 1 permohonan.
Dari berbagai permohonan perizinan yang telah diajukan hingga bulan Desember
(sebanyak 1.418 permohonan) telah disetujui/diterbitkan izin sebanyak 2.352, izin
meliputi ;
a) Perizinan umum sebanyak 2.293 izin seperti Izin Mendirikan Bangunan 1.064
izin, izin SITU/HO 60 izin, izin trayek 2 izin, izin domisili 568 izin, SIUP 199
izin, TDP 275 izin perpanjangan/izin baru, IUJK 114 izin perpanjangan/baru,
izin hiburan 11 izin, log pond 1 izin dan izin operasional pendidikan 12 izin;
b) Perizinan kesehatan sebanyak 46 izin seperti praktek doktrer 6 izin, izin
apoteker 6 izin, Izin asisten apoteker 5 izin, izin optik 1 izin, izin
lanoratorium kesehatan 1 izin, izin industri rumah tangga 17 izin, izin
kosmetk 5 izin, izin praktek bidan 5 izin.

2.

Hasil capaian pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,


Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian oleh Badan Kepegawaian
Daerah, dapat digambarkan pada tabel di bawah ini ;
Tabel 27
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kepegawaian Oleh BKD
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Aparatur

1. Jumlah PNS
2. Jumlah honorer
3. PNS izin belajar

5.505
469
146

4. PNStugas belajar

5. Tingkat Pendidikan
S3
Dokter Spesialis
S2
S1
Diploma
SMA
SMP
SD

1
3
103
1.906
1.819
1.373
213
102

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

139

No.

Data Subtantif

Data Indikatif

3
6. Golongan
IV
III
II
I
7. Jumlah
perempuan
yg
menduduki jabatan structural
8. Jumlah jabatan struktural yg
tidak terisi

2.

Total
Capaian
4
1.494
2.303
1.588
121
148
54

Diklat

1. Jumlah PNS berdasarkan Diklat 611


perjenjangan structural
2. Pelaksanaan diklat struktural dan fungsional
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah
Dari data capaian pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian oleh Badan Kepegawaian
Daerah, sebagaimana yang disebutkan pada tabel di atas, dapatlah dijelaskan sebagai
berikut;
1) Hingga triwulan keempat (Januari-Desember) 2013, jumlah PNS dilingkup
Pemerintah Kab. Barito Kuala sebanyak 5.648, jumlah ini dalam
perkembangannya mengalami pengurangan dan atau penambahan sebanyak 128
orang, dari jumlah PNS pada awal tahun 2013 sebanyak 5.520 orang,
pengurangan atau penambahan PNS ini disebabkan, antara lain ;
a) PNS mendapat BUP
b) PNS meminta pensiun dini, dan
c)
PNS meninggal dunia.
d) PNS mutasi keluar kabupaten
e) PNS mutasi masuk kabupaten
f)
PNS diangkat
2) Dalam komposisi jabatan struktural di Pemerintah Kab. Barito Kuala , dari total
jabatan struktural yang tersedia sebanyak 681 jabatan, hingga bulan Desember
2013 telah terisi sebanyak 627 jabatan (92,07%) dan belum terisi sebanyak 54
jabatan (7,92%).
Adapun komposisi jabatan struktural yang belum terisi, meliputi :
a) Jabatan eselon II sebanyak 4 orang
b) Jabatan eselon III sebanyak 5 orang
c)
Jabatan eselon IV sebanyak 45 orang
Sedangkan untuk keterwakilan perempuan yang menduduki jabatan struktural
sebanyak 148 orang dan laki-laki sebanyak 488 orang. Artinya dari 636 jabatan
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

140

3)

4)

struktural yang terisi saat ini, sebesar 23,27 % jabatan telah diduduki oleh
perempuan dengan komposisi sebagai berikut;
a) Jabatan eselon II sebanyak 1 orang
b) Jabatan eselon III sebanyak 23 orang
c)
Jabatan eselon IV sebanyak 124 orang
Hingga bulan Desember 2013 dari 636 orang yang menduduki jabatan sturktural,
hanya 611 orang PNS yang telah mengikuti diklat penjenjangan struktural.
Namun ada pula pegawai yang telah mengikuti diklat penjenjangan struktural
tetapi belum menduduki jabatan struktural dikarenakan tugas belajar dan pernah
mendapat hukuman disiplin.
Terkait dengan tingkat pendidikan PNS lingkup Pemerintah Kab. Barito Kuala
sebagian besar telah didominasi oleh lulusan S1/DIV sebanyak 1.906 orang
(34,52 %) dan lulusan D III/II/I sebanyak 1.819 orang (32,95%), sedangkan
untuk PNS dengan pendidikan SMA ke bawah sebanyak 1.688 orang (30,57%).
Grafik 23
Perbandingan Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah


5)

Berikut ini digambarkan mengenai perbandingan tingkat golongan ruang Pegawai


Negeri Sipil (PNS) dan honorer di Kab. Barito Kuala ;

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

141

Grafik 24
Perbandingan Jumlah PNS Berdasarkan Golongan Ruang PNS dan Honorer
di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

121
469

1494
PNS Gol IV

1640

PNS Gol III


PNS Gol II
PNS Gol I

2303

Honorer

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah


Berdasarkan grafik diatas dapat dicermati bahwa komposisi PNS yang
menduduki golongan ruang III paling besar dengan jumlah 2.303 orang. Dalam jangka
panjang ( 8 tahun kedepan ) dimungkinkan terjadi offer capacity PNS yang
menduduki golongan III c dalam hal ini dapat dikhawatirkan berdampak pada tuntutan
menduduki jabatan struktural tertentu oleh PNS, yang jumlahnya sangat terbatas.
Untuk itu diperlukan kebijakan dan langkah strategis khusus untuk menghadapi situasi
seperti ini.
Hasil capaian pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian oleh Sekretariat DPRD,
dapat digambarkan pada tabel di bawah ini ;
Tabel 28
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemerintahan Umum Oleh Sekretariat DPRD
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Harmonisasi kegiatan 1. Intesitas


kunjungan 7
Legislatif-Eksekutif
anggota DPRD (reses)
2. Rapat Paripurna

19

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

142

No.

Data Subtantif

Total
Capaian

Data Indikatif
3
3. Rapat dengar pendapat 6
legislatif dan eksekutif

4. Rapat kerja Pansus dalam 23


rangka Membahas PERDA

5. Rapat
pembahasan 5
RAPERDA-PERDA
6. Jumlah
RAPERDA
disetujui/ditetapkan

2.

yang 8

Kegiatan
Alat 1. Rapat pimpinan DPRD
Kelengkapan Dewan

15

2. Rapat Banmus

18

3. Rapat Kerja Komisi

57

4. Rapat
Komisi

kerja

Gabungan 7

5. Rapat Kerja Banggar

10

6. Rapat Badan Kehormatan

Sumber : Sekretariat DPRD


Dari data capaian pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian oleh Sekretariat DPRD,
sebagaimana yang disebutkan pada tabel di atas, dapatlah dijelaskan sebagai berikut;
1) Secara umum capaian pelaksanaan kegiatan subtantif urusan Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan
Persandian yang menjadi kewenangan DPRD hingga bulan Desember 2013,
kegiatan kunjungan anggota DPRD ke kecamatan dalam rangka kunjungan
kerja/reses sebanyak 1 kali kegiatan.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

143

2)

Sedangkan untuk kegiatan internal di Sekretriat DPRD, khususnya kegiatan rapat


alat kelengkapan anggota DPRD pada bulan Desember 2013 yakni telah
dilaksanakan berbagai kegiatan rapat-rapat internal sebanyak 16 (enam belas)
kali rapat, meliputi
a) Rapat Paripurna DPRD sebanyak 1 kali rapat, dalam rangka Persetujuan
DPRD dan Pendapat Akhir Kepala Daerah terhadap 5 buah Raperda Kab.
Barito Kuala Tahun 2013.
b) Rapat Kerja Pansus dalam rangka pembahasan PERDA sebanyak 4 kali
rapat, terdiri dari ;
Rapat Kerja Pansus II DPRD dengan Tim Raperda Penyertaan Modal
kepada PD. PBKM dan seluruh jajaran Direksi PT. PBKM dalam rangka
tindak lanjut pemahasan Raperda Penyertaan Modal kepada PD. PBKM.
Rapat Kerja Pansus I DPRD dengan Tim Raperda SOTK Pemerintah
Daerah dalam rangka finalisasi pembahasan Raperda SOTK.
Rapat Kerja Pansus II DPRD dengan Tim Raperda Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah dalam rangka finalisasi pembahasan Raperda
Penyertaan Modal kepada PD. PBKM.
Rapat Kerja Pansus SPAM DPRD dengan Tim Pemerintah Daerah dalam
rangka lanjutan pembahasan Raperda inisiatif DPRD tentang
Pengembangan SPAM.
c)
Rapat Badan Musyawarah sebanyak 1 kali rapat, dalam rangka penyusunan
kegiatan DPRD bulan Oktober 2013.
d) Rapat Kerja Gabungan Komisi sebanyak 1 kali rapat, yakni Rapat Kerja
Komisi 1 dan Komisi III dengan DPPKKD tentang Rencana Penghapusan
Aset Daerah berupa bangunan penampungan sementara pasar baru
marabahan dan eks bangunan kantor BPD dan Kantor Perpustakaan.
e) Rapat kerja Komisi sebanyak 10 kali rapat
Total rapat yang dilaksanakan anggota DPRD Tahun 2013, sebanyak 32 kali.

Hasil capaian pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,


Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian oleh Sekretariat Daerah,
dapat digambarkan pada tabel di bawah ini ;
Tabel 29
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemerintahan Umum
Oleh Sekretariat Daerah
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Organisasi

1. Jumlah Dokumen Anjab


2. Jumlah Dokumen ABK

31
30

3. Jumlah Perbup SOP

130

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

144

No.

Data Subtantif

2.

3.

Pemerintahan

Kesejahteraan Rakyat

Total
Capaian

Data Indikatif
4. Tingkat
Kab.

3
kehadiran

4
PNS 42.964

5. Pengisian data PMRB

1. Penyelesaian batas antar


desa/kecamatan
2. Penyelesaian batas antar
daerah
3. Pembangunan Kantor Desa
1. Jumlah
penerima raskin
(KK)

10
86
149
138.415

2. Jumlah beras raskin yang 2.081.625


dibagikan (kg)

4.
5.

6.

3. Jumlah
penerima
hibah/bantuan
4. Jumlah hibah/bantuan yg
tersalurkan (Rp)
Ekonomi
dan 1. Volume pengambilan pasir
Pembangunan
pasang (M3)
Hukum
1. Jumlah
peraturan
daerah/Perbup/SK Bup yg
diterbitkan
2. Perkara
hukum
yg
melibatkan PEMDA
Pelayanan Pengadaan 1. Jumlah kegiatan belanja
Barang dan Jasa
melalui LPSE
2. Realisasi
fisik
belanja
melalui LPSE

87
23.986.48
0.530
124.110,8
8
325
3
138
126

3. Jumlah pagu yang masuk 122.626.8


LPSE Barito Kuala
58.683
4. Jumlah kontrak
melalui LPSE
7.

Humas

belanja 116.208.1
12.000

5. Jumlah pengada/rekanan
1.022
1. Jumlah
berita
yg 591
diterbitkan per media cetak
2. Jumlah
berita
yg 14

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

145

No.

Data Subtantif

Sumber : Sekretariat Daerah

Data Indikatif

Total
Capaian

3
4
ditayangkan per media
elektronik
3. Batola membangun yg 7000
disebarkan (eksemplar)
4. Wilayah jangkauan media 201
cetak (desa/kel)

Berdasarkan data capaian pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian oleh Sekretariat
Daerah, sebagaimana yang disebutkan pada tabel di atas, dapatlah dijelaskan sebagai
berikut;
1) Tabloid Batola Membangun sebagai media cetak resmi pemberitaan yang
diterbitkan oleh Pemerintah Daerah pada tahun 2013 telah diterbitkan sebanyak
7000 eksemplar, yakni untuk edisi bulan Januari sampai denganJuli 2013.
Sedangkan untuk kerjasama media cetak sebanyak 591 kali penayangan/terbit
dan media elektronik sebanyak 14 kali penanyangan hingga bulan Desember
2013.
2) Dalam hal pengambilan pasir pasang sungai hingga bulan Desember 2013 dari 6
(enam) perusahan yang mendapat izin pengambilan dan pengangkutan pasir
pasang sungai yakni ;
a) CV. Bahalap Cahaya Semesta
b) BB. Hilal CV
c)
PT. Duta Batola
d) CV. Hasan Husein
e) KSU Karya Makmur
f)
CV. Asyifa Mandiri
Dilaporkan bahwa telah dilakukan pengambilan pasir pasang sungai sebanyak
124.110,88 M3, dengan penerimaan daerah yang disetorkan sebesar Rp.
248.221.760,-. (data diambil dari perhitungan pajak pengambilan dan
pengangkutan pasir pasang yang telah dibayarkan hingga bulan Desember 2013).
3) Dibidang penerbitan legislasi daerah dalam bentuk Peraturan Daerah, Peraturan
Bupati dan Keputusan Bupati pada tahun 2013, hingga bulan Desember 2013
telah diterbitkan sebanyak 235 produk hukum daerah. Khusus mengenai
penetapan Peraturan Daerah hingga bulan Desember 2013 telah ditetapkan
sebanyak 13 (tiga belas) Peraturan Daerah, yakni ;
a) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Barito Kuala Tahun 2012-2017.
b) Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan.
c)
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kab. Barito Kuala.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

146

d)

4)

5)

6)

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan


Daerah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Penyertaan Modal Pemerintah
Kabupaten kepada BPD Kal-Sel.
e) Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pertanggung jawaban
Pelaksanaan APBD TA. 2012.
f)
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kebersihan dan Keindahan.
g) Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan APBD TA. 2013.
h) Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Pemukiman.
i)
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyertaan Modal
Pemerintah Kabupaten kepada PDAM.
j)
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Penyertaan Modal
Pemerintah Kabupaten kepada PD. PBKM.
k) Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kab. Barito Kuala.
l)
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua atas
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kab. Barito Kuala.
m) Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua atas
Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis dan Sat Pol.PP Kab. Barito Kuala.
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup layak dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui penyediaan Beras RASKIN bagi masyarakat miskin/pra
sejahtera di 201 kelurahan/desa pada bulan Desember 2013 telah tersalurkan
beras miskin kepada 13.298 RTS dengan total beras 199.470 kg. total Jumlah
warga yang mengambil RASKIN Tahun 2013 di Kab. Barito Kuala hingga bulan
Desember 2013 sebanyak 138.415 RTS dengan total beras 2.081.625 kg.
Dalam rangka menjamin efektifitas dan efisiensi pelaksanaan ketata laksanaan
birokrasi dilingkup Pemerintah Birokrasi hingga bulan Maret 2013 dari 400 buah
dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) yang teridentifikasi, telah
ditetapkan dan diberlakukan melalui Peraturan Bupati sebanyak 130 (32,5 %)
buah dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) atas berbagai kegiatan
pelayanan dan administrasi Satuan Kerja Perangkat Daerah.
pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa hingga bulan Juni 2013 telah
selesai dilelangkan sebanyak 126 paket pekerjaan, dengan nilai realisasi kontra
pengadaan/jasa sebesar Rp. 116.208.112.000,-.

Hasil capaian pelaksanaan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,


Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian oleh Kecamatan, dapat
digambarkan pada tabel di bawah ini ;
1)

Sementara ini untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan


perekonomian ada 15 jenis produk khas/unggulan perkecamatan yang
dikembangkan, antara lain :
a) Purun dan rotan di Kecamatan Tabukan dan Bakumpai,
b) Produk jeruk dan sawi di Kecamatan Mandastana,
c)
Produk Jamur Tiram di Kec. Rantau Badauh.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

147

d)
e)
f)

Produk Beras Siam Mutiara di Kec. Anjir Pasar


Produk Anyaman Purun Tikus dan Jeruk di Kec. Belawang.
Produk kerupuk, kue cemilan dan keripik singkong di Kec. Marabahan

c.

Permasalahan dan Solusi :


Permasalahan yang terdapat pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Kepegawaian (mikro) dan Persandian yang dilaksanakan oleh unit kerja di
Sekretariat Daerah Kab. Barito Kuala serta Sekretariat DPRD Kabupaten Barito Kuala.
Sedangkan untuk Urusan Kepegawaian secara makro dilaksanakan Badan Kepegawaian
Daerah (BKD), kemudian terhadap urusan Administrasi Keuangan Daerah dilaksanakan
oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPPKKD). Untuk
sub urusan Otonomi Daerah lainnya seperti bidang Pengawasan Kepegawaian
dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Barito Kuala, dan untuk sektor pelayanan di
bidang Perijinan dengan sistem satu atap dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Terpadu
(KPT), dapat diuraikan sebagai berikut :
a).
Permasalahan
1. Dalam hal reevaluasi/appraisal asset/barang daerah, dirasakan masih
terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan dimaksud
2. Keterlambatan mencetak SPOP/LSPOP PBB tidak memungkinkan melakukan
pendataan dan pemutakhiran data wajib pajak
3. Terlalu besar mengalokasikan belanja lembur, sedangkan kegiatannya masih
dapat dilaksanakan pada jam kerja, begitu juga alokasi perjalanan dinas luar
daerah hanya terserap 1/3 (sepertiga) saja.
b)

Solusi
1. Idealnya pelaksanaan revaluasi/appraisal asset/barang daerah dilaksanakan
pada triwulan II dan alokasi anggaran kas diletakkan di triwulan II
2. Pendataan dan pemutakhiran obyek pajak akan dilaksanakan pada Tahun
2014 dengan lebih baik dan menjaga validitas data wajib pajak
3. Kedepan ditahun 2014, akan dilakukan pengurangan volume dan perjalanan
dinas ke luar daerah juga dikurangi, lebih melihat substansi kegiatan, aspek
kualitas lebih dikedepankan daripada sisi kuantitas kegiatan.

PENANGGULANGAN BENCANA
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pokok Kantor Badan
Penanggulangan Bencana Daerah adalah Urusan Bencana. Dalam melaksanakan kerja
program dan kegiatan di Tahun 2013 terkait Urusan Bencana, Kantor Badan
Penanggulangan Bencana Daerah berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan DPPA Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun
2013
Pada tahun 2013 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
melaksanakan 6 program dengan 25 jenis kegiatan. Secara khusus untuk capaian
program dan kegiatan prioritas yang dilaksanaan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah, sebagai berikut :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

148

1)

Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam, dengan


kegiatan :
a) Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam. Target
terlaksananya pemantauan daerah rawan bencana dan sosialisasi pasca
bencana sebanyak 12 kali, dengan realisasi fisik 14 kali (91,67).
b) Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/korban
bencana alam. Target tersedianya posko bencana dan tanggap darurat
penanggulangan sebanyak 12 orang, dengan realisasi fisik 91,67 %.
c)
Pelatihan keterampilan dan penanggulangan bencana. Target terlaksananya
pelatihan dan latihan rutin petugas BPK sebanyak 60 orang selama 12 kali,
dengan realisasi fisik 11 kali (91,67 %).

Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah


prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Penanggulangan Bencana Daerah
sebesar 82,28%.
Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp. 1.707.251.722,-,
telah direalisasikan anggaran belanja Rp.1.314.741.456,-.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Bencana
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Bencana
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 48
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Bencana
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Bencana

1. Bencana yg ditangani

15

2. Jumlah korban

331

3. Jumlah kerugian materiil

2.736.000.000

4. Peringatan
ancaman 1
bencana
Sumber : Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Berdasarkan data subtantif berikut isian data indikatif urusan bencana di atas,
maka dapat lah dijelaskan sebagai berikut ;
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

149

1)

2)

3)
4)

Salah satu peringatan dini terjadinya kejadian bencana alam di Kabupaten Barito
Kuala dapat diprediksi melalui analisis hujan berdasarkan Buletin analisis hujan
bulan bulanan yang diikeluarkan oleh Stasiun Klimatologi Klas I Banjarbaru,
seperti analisa perkiraan terjadinya cuaca ekstrim pada bulan Januari, Februari
2013, dimana dijelaskan;
a) Pada bulan Desember 2012 sifat hujan untuk daerah Kabupaten Barito
Kuala,
khususnya
wilayah
Tabunganen/Tabunganen
Pemurus,
Mandastana/karang Indah, Wanaraya/Waringin Kencana, Tamban/Koanda
dan sekitarnya mengalami hujan dengan sifat di atas normal dengan
mendapat intensitas curah hujan 401 mm - 500 mm hingga lebih besar dari
500 mm, sedangkan hari hujan mencapai 21 hari.
b) Perkiraan hujan pada Bulan Februari 2013, curah hujan tinggi dengan
intensitas 301 mm 400 mm terjadi di wilayah Anjir Pasar/Anjir Pasar Kota
dan sekitarnya, sedangkan untuk wilayah Tabungganen/Tabunganen
Pemurus dan Sekitarnya mendapat curah hujan 401 mm 500 mm. Untuk
sifat hujan sendiri normal hingga di atas normal untuk wilayah
Tabungganen / Tabunganen Pemurus dan Sekitarnya.
Berdasarkan analisis sifat hujan, curah hujan dan lama hari hujan pada bulan
Desember 2012 s.d Februari 2013 di atas, maka diwilayah kecamatan tertentu di
Kabupaten Barito Kuala, dimungkinkan terjadi hujan sangat deras disertai angin
kencang, bahkan angin putting beliung.
Selama bulan Januari 2013 di Kabupaten Barito Kuala telah terjadi bencana angin
putting beliung, yang terjadi pada tanggal 9 Januari 2013 di 5 (lima) lokasi
berbeda yakni
a) Di Kec. Tabunganen : puting beliung merusakan sebanyak 34 buah rumah
dan bagunan fasilitas umum lainnya, diperkirakan korban sebanyak 104 jiwa
(tidak ada korban meninggal) dan kerugian materil sebesar Rp.
350.000.000,-.
b) Di Kec. Tamban : puting beliung merusakan sebanyak 2 buah rumah,
diperkirakan korban sebanyak 8 jiwa (tidak ada korban meninggal) dan
kerugian materil sebesar Rp. 15.000.000,-.
c)
Di Kec. Mekarsari : puting beliung merusakan sebanyak 20 buah rumah,
diperkirakan korban sebanyak 80 jiwa (tidak ada korban meninggal) dan
kerugian materil sebesar Rp. 200.000.000,-.
d) Di Kec. Alalak : puting beliung merusakan sebanyak 4 buah rumah,
diperkirakan korban sebanyak 8 jiwa (tidak ada korban meninggal) dan
kerugian materil sebesar Rp. 50.000.000,-.
e) Di Kec. Jejangkit : puting beliung merusakan sebanyak 3 buah rumah,
diperkirakan korban sebanyak 12 jiwa (tidak ada korban meninggal) dan
kerugian materil sebesar Rp. 40.000.000,-.
Pada tanggal 4 Desember 2013, terjadi bencana orang tenggelam dengan lokasi
di Sungai Anjir Muara, atas nama Akhmad Bin Solaiman umur 22 tahun, korban
ditemukan meninggal dunia pada tanggal 5 Desember 2013.
Total korban bencana pada tahun 2013 di Kabupaten Barito Kuala, hingga bulan
Desember 2013 sebanyak 307 orang, 2 orang diantarannya meninggal dunia.
Sedangkan untuk kerusakan materiil bangunan sebanyak 101 rumah dan 7
fasilitas umum, dengan taksiran kerugian Rp. 2.736.000.000,-.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

150

5)

Secara umum bencana yang terjadi di Kab. Barito Kuala tahun 2013, hingga
bulan Desember dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni ;
a) Bencana puting beliung : Seluruhnya terjadi pada bulan Januari 2013
dengan korban 184 orang, merusakan 56 bangunan rumah dan 7 fasilitas
umum, taksiran kerugian sebesar Rp. 655.000.000,-.
b) Bencana kebakaran : Terjadi sebanyak 8 kali, dengan korban 148
orang, merusakan 45 bangunan rumah/bedakkan, taksiran kerugian sebesar
Rp. 2.881.000.000,-.
c)
Bencana orang tenggelam : terjadi sebanyak 2 kali, dengan lokasi di
Teluk Talaran-Sungai Barito dan Sungai Anjir Muara, korban jiwa sebanyak
2 orang meninggal dunia atas nama Arbain bin Badran 72 tahun dan
Akhmad bin Solaiman 22 tahun.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

151

21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


Kewenangan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa secara langsung
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Dalam
hal pelaksanaan kinerja terukur atas program dan kegiatan Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
melaksanakan sebanyak 9 Program kerja yang terdiri dari 39 jenis Kegiatan. Adapun
capaian program dan kegiatan prioritas yang dilaksanakan, antara lain :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan, dengan kegiatan ;
a) Penyelenggaraan diseminasi informasi bagi masyarakat desa. Target
terlaksananya pendampingan Gerbangmas Taskin di 4 desa pada Kec.
Tabukan dan Bakumpai, realisasi 100%.
b) Lomba cipta inovasi teknologi tepat guna. Target terlaksananya lomba cipta
inovasi teknologi tepat guna yang diikuti 17 kecamatan. Realisasi fisik
sebanyak 1 kegiatan (17 kecamatan) (100 %).
2) Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan, dengan kegiatan ;
a.
Pembinaan manajemen badan usaha milik desa. Target terlaksananya rapat
koordinasi dan pembinaan pengelolaan pasar desa sebanyak 68 orang.
Realisasi fisik 1 kegiatan (68 orang) (100 %).
b.
Bimbingan teknis badan usaha milik desa. Target terlaksananya sosialisasi
dan pembinaan pengelolaan BUMDES sebanyak 100 orang. Realisasi fisik
100 %.
c.
Perlombaan desa dan kelurahan. Target terlaksananya lomba desa dan
kelurahan sebanyak 201 desa/kelurahan. Realisasi 100%.
3) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, dengan
kegiatan ;
a) Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa. Target terlaksananya
fasilitasi persepatan pembangunan sanitasi (PPSP), pendampingan
kelembagaan pamsimas, gerakan nasional bulan bakti gotong royong dan
pendampingan PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP) total sebanyak 4 kegiatan.
Realisasi 72%
b) Pelaksanaan musyawarah pembangunan desa. Target terlaksananya
pembinaan dan monitoring musrenbang desa/ Kecamatan sebanyak 17
kecamatan. Realisasi fisik sebanyak 17 kecamatan (100 %).
c) Peningkatan kemandirian masyarakat perdesaan. Target terlaksananya
pendampingan administrasi proyek PNPM Mandiri Perdesaan di 16
kecamatan selama 12 bulan, dengan realisasi 8 bulan (66,67%).
4) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa, dengan kegiatan ;
a) Pelatihan aparatur pemerintahan desa dalam bidang pengelolaan keuangan
desa. Target terlaksananya pelatihan pengisian buku administrasi
pengelolaan keuangan desa total sebanyak 260 peserta. Realisasi fisik 1
kegiatan sebanyak 260 peserta (100 %).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

152

b)

c)

d)
e)

f)

Pelatihan aparatur pemerintahan desa dalam bidang manajemen


pemerintahan desa. Target terlaksananya pelatihan anggota BPD yang
memahami pemerintahan desa total sebanyak 195 peserta. Realisasi fisik
100 %.
Bimbingan teknis sistem aplikasi pendataan di pemerintahan desa dan
kelurahan. Target terlaksananya bintek aplikasi pendataan di pemerintah
desa dan kelurahan total sebanyak 51 orang peserta dari desa/kelurahan.
Realisasi 10,12%
Penyelenggaraan proses pemilihan kepala desa. Target terlaksananya
pemilihan dan pelantikan kepala desa total sebanyak 5 kepala desa.
Realisasi 27,54%
Pelatihan penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan.
Target terlaksananya bintek penyusunan data profil desa dan kelurahan
serta pendataan desa dasar keluarga di 4 desa, total peserta sebanyak 51
orang. Realisasi 100%
Bimbingan teknis penyusunan rencana pembangunan jangka menengah.
Target terlaksananya bintek penyusunan RPJM Desa total sebanyak 60
orang peserta. Realisasi 100%

Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa sebesar 82,04%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran dari total anggaran yang dialokasikan
tahun 2013 sebesar Rp. 3.707.297.57,-, telah terealisasi sebesar Rp.3.389.552.928,-.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 30
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Pemerintahan desa

1. Pemilihan Kepala Desa

2. Jumlah BUMDes

11

3. Jumlah Sekdes PNS


4. Jumlah pembinaan desa
5. Jumlah desa tertinggal

109
6
61

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

153

No.

Data Subtantif

2.
3.

Prasarana desa
Pemberdayaan masy

Data Indikatif

Total
Capaian

3
6. Jumlah BUMDes

11

7. Jumlah Pasar Desa

17

1. Jumlah kantor desa

195

2. Jumlah balai desa


1. Jumlah
kelompok
masy
pembangunan desa
2. Penerapan TTG
3. Model pemberdayaan masyarakat
yg diterapkan

195
-

6
-

4. Jumlah
program 5
pemberdayaan/partisifasi masy

5. Lembaga usaha masyarakat


Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Berdasarkan data yang ada pada tabel 31, dapat dilihat bahwa dari beberapa
data substantif yang menjadi urusan pemberdayaan masyarakat dan desa pada bulan
Februari ini belum mengalami perkembangan. Adapun beberapa capaian kegiatan
subtantif Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemerintah, sebagai berikut ;
1). Jumlah Sekretaris Desa yang telah diangkat menjadi PNS sebanyak 109 orang (56
%), dari total jumlah Sekretaris Desa sebanyak 195 orang.
2) Pada Tahun 2013 hingga bulan April telah dilaksanakan pemilihan dan
pengangkatan Kepala Desa sebanyak 3 orang yang meliputi :
a) Kepala Desa Blandean Muara,
b) Kepala Desa Jelapat Baru, dan
c)
Kepala Desa Bahandang.
3) Berdasarkan hasil survey dan monitoring-evaluasi yang dilaksanakan oleh
Bappeda Kab. Barito Kuala pada tahun 2010 mengenai perkembangan desa di
Kabupaten Barito Kuala, maka jumlah desa tertinggal di Kab. Barito Kuala yang
sebelumnya berdasarkan Surat Bupati Barito Kuala nomor 414.1/138/PMP,
tanggal 21 Desember 2006 yang disampaikan kepada Gubernur Kalimantan
Selatan, berjumlah 108 desa. Kini hanya menjadi 61 desa yang tertinggal, di Kab.
Barito Kuala (sebanyak 47 desa telah keluar dari ketertinggalan).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

154

4)

5)

c.

Untuk penerapan pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG) di Kab. Barito Kuala,
dilaksanakan melalui penggunaan ;
a) Alat press media tanam jamur
b) Alat pemotong kerupuk singkong
c)
Alat pemotong paralaon
d) Alat penumbuk purun
e) Alat pembuang sisik ikan, dan
f)
Alat penangkap kararawai (tawon kecil), sebagai umpan pancing.
Pengembangan keberdayaan pemerintahan desa melalui pendirian Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu cara menuju kemandirian desa. Hingga
akhir triwulan pertama (Maret) 2013 jumlah BUMDes 11 (sebelas) unit. BUMDES
ini tersebar di 11 (sebelas) desa, yakni ;
a) Desa Bagagap,
b) Desa Danda Jaya,
c)
Desa Pendalaman Baru,
d) Desa Karang Indah,
e) Desa Sungai Kali,
f)
Desa Puntik Luar,
g) Desa Anjir Serapat,
h) Desa Sidomakmur, dan
i)Sungai Pantai.
Secara umum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada bergerak dalam
bidang usaha antara lain ; simpan pinjam, obat-obatan tanaman dan pupuk,
pancarekenan, pengisian galon isi ulang, saprodi, dan pengemukan sapi.
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Masih perlu optimalisasi penguatan peran kelembagaan masyarakat
sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan
2. Masih perlu optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan Tekhnologi
Tepat Guna dalam pengelolaan sumber daya alam
3. Masih perlunya optimalisasi penguatan peran lembaga BUMDes sebagai
salah satu sarana pengembangan ekonomi pedesaan.
4. Masih perlu optimalisasi peran aktif masyarakat (partisipasi) dalam
memanfaatkan potensi sumber daya melalui kegiatan PNPM,
Gerbangmastaskin, dan Pamsimas
5. Masih perlu optimalisasi manajemen pembangunan partisipasi melalui
forum Musrenbang
6. Masih perlu optimalisasi peran aktif masyarakat (partisipasi) dalam
memanfaatkan potensi sumber Daya melalui pemberian stimulan.
7. Masih perlu optimalisasi kemampuan aparatur pemerintah desa dalam
pengelolaan keuangan desa
8. Masih perlu optimalisasi kemampuan aparatur pemerintah desa dalam
bidang manajemen pemerintahan desa
9. Masih perlu optimalisasi basis data (Data Base) Desa/Kelurahan
b). Solusi

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

155

1. Memantapkan peran kelembagaan masyarakat khususnya organisasi


Pemerintahan Desa RT, RW, BPD, Lembaga Adat, dan Lembaga
Kemasyarakatan dalam bentuk Pelatihan.
2. Mengembangkan dan memanfaatkan Teknologi Tepat Guna dalam bentuk
Pendataan (Inventarisir), pelatihan, dan sosialisasi.
3. Penguatan Peran BUMDes dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi.
Penguatan Peran BUMDes dalam bentuk Bimbingan Teknis.
4. Memperkuat peran aktif masyarakat dalam bentuk Pendampingan,
Pelatihan, dan Sosialisasi.
5. Memperkuat Musrenbang Desa agar mampu menyusun rencana
pembangunan secara tepat sesuai kebutuhan masyarakat dalam bentuk
Monitoring dan Evaluasi.
6. Memperkuat peran aktif masyarakat dalam bentuk Pendampingan.
7. Memantapkan
kemampuan
aparatur
pemerintah
desa
untuk
mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan kekayaan desa,
pengelolaan alokasi dana desa, dan manajemen keuangan desa dalam
bentuk Pelatihan.
8. Memfasilitasi penyelenggaraan proses pemilihan Kepala Desa.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

156

22. URUSAN SOSIAL


Selain melaksanakan kewenangan urusan wajib tenaga kerja dan urusan
pilihan transmigrasi. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga melaksanakan
urusan wajib sosial. Dimana tolok ukur pelaksanaan program dan kegiatan urusan
sosial tahun 2013 terjabarkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2013.
Secara khusus, untuk capaian program dan kegiatan prioritas yang
dilaksanakan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi terkait Urusan Sosial, antara
lain :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial lainnya, dengan kegiatan ;
a) Peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan pendamping sosial
pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya. Target terlaksananya
insentif bagi pendamping/operator PKH 27 LK3 KUBE FM. Realisasi fisik
berupa pemberian intensif sebanyak 27 orang (100%).
2) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial, dengan kegiatan ;
a) Peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana rehabilitasi
kesejahteraan sosial bagi PMKS. Target terlaksananya pendataan lansia
rawan sosial, monev bantuan pemberdayaan keluarga dan bantuan bedah
rumah di 17 Kecamatan. Realisasi 100%.
3) Program pembinaan anak terlantar, dengan kegiatan ;
a) Pelatihan Ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar. Target
terlaksananya pengiriman anak terlantar mengikuti pelatihan dan
keterampilan sebanyak 40 orang. Realisasi sebanyak 40 orang (100 %).
b) Pengembangan bakat dan ketrampilan anak terlantar. Target terlaksananya
pelatihan ketrampilan dan praktek belajar bagi anak terlantar sebanyak 92
orang. Realisasi 92 orang (100%)
4) Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial, dengan kegiatan ;
a) Peningkatan jejaring kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial
masyarakat. Target terlaksananya penilaian KTI, PSM,ORSO berprestasi tk
Propinsi, dan pengiriman sosialisasi/bintek KTI. Sosialisasi/bintek PSM,
monitoring, kemah bakti dll sebanyak 170 orang. Realisasi 100%.
b) Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat. Target
terlaksananya kegiatan kemah bhakti karang taruna sebanyak 500 orang.
Realisasi 100%
5) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam, dengan
kegiatan ;
a) Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam. Target
tersedianya biaya operasional bagi TAGANA 12 bln, terlaksananya
pengambilan&pendistribusian buffer stock bagi korban bencana 17 kec,
terwujudnya pemulangan orang terlantar 35 org selama 256 orang. Realisasi
256 orang (100%).

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

157

b. Realisasi Kegiatan Urusan Sosial


Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Sosial
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 31
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Sosial
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Sarana sosial

2.

Kelembagaan sosial

1. Jumlah sarana sosial (panti 4


asuhan/panti
rehabilitasi/panti jompo)

1. Jumlah organisasi sosial &


keagamaan
3.
Bantuan sosial
1. Jumlah
GAKIN
yg
memperoleh
pelayanan
KUBE
2. Jumlah PMKS
3. Jumlah PMKS yg menerima
bantuan sosial
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

6
370
16.938
2.178

Pelaksanaan urusan sosial tidak terlepas dari upaya pemenuhan ketersediaan


sarana sosial, kelembagaan sosial dan dana sosial dalam bentuk bantuan sosial.
Berdasarkan tabel hasil pelaksanaan kegiatan subtantif urusan sosial yang telah
dilaksanakan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di atas dapat dijelaskan
sebagai berikut ;
1) Dikabupaten Barito Kuala terdapat 4 (empat) buah sarana sosial berupa panti
asuhan. Pengembangan kebijakan tentang ketersediaan sarana dan prasarana
publik bagi penyandang cacat dan lansia masih dalam pengembangan tata
kebijakan. Pada bulan Mei 2013 telah dilaksanakan survey kebutuhan sarana dan
prasarana panti sosial. Adapun panti sosial/asuhan dimaksud yakni :
a) Panti Asuhan Harapan Mulia Kec. Marabahan
b) Panti Asuhan Hidayatullah Kec. Tabunganen
c)
Panti Asuhan Ahsanul Huda, Kec. Bakumpai
d) Panti Asuhan Harapan Kita, Kec. Tamban.
2) Dari segi kelembagaan sosial, telah terdaftar 6 (enam) buah organisasi yang
berbasis sosial kemasyarakatan. Namun demikian kemampuan operasional
organisasi sosial masih terkendala pada kemampuan untuk menghimpun dana
dari masyarakat.
3) Jumlah penyandang masalah kesejahteraan keluarga (PMKS) di Kab. Barito Kuala
hingga bulan Desember 2013 berjumlah 16.938 orang, data ini berdasarkan hasil
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

158

4)

c.

pemutakhiran data tahun 2010 sebelumnya. Artinya hingga saat ini masih belum
dilakukan pemuktahiran data baru PMKS, hal ini tentu saja akan berdampak pada
sulitnya evaluasi terhadap keberhasilan capaian kinerja program dan kegiatan
yang diarahkan pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, selama
tahun 2011 hingga 2012.
Disamping itu perubahan kondisi ekonomi masyarakat akan sangat menentukan
kebijakan teknis yang harus diambil Pemerintah Daerah untuk membantu
meningkatkan tarap kesejahteraan masyarakat.
Dari data jumlah penyandang masalah kesejahteraan keluarga (PMKS) tahun
2010 yang berjumlah 16.938 orang, sejak tahun 2010 hingga bulan Desember
2013 tercatat telah ada 2.178 orang PMKS yang mendapat bantuan sosial
maupun pemberian pelatihan keterampilan kerja.
HIngga Desember tahun 2013 sebagian PMKS sudah dikirim untuk mengikuti
pelatihan kerja ke PSBR, PSKW dan PSBD.
Program Perlindungan Sosial (PPS) tahun 2011, dan direncanakan di up date
tahun 2013 oleh bappeda.
Permasalahan dan Solusi :
a) Permasalahan
1. Pada tataran kinerja, bahwa program dan kegiatan urusan sosial yang
dilaksanakan oleh dinas Sosial Kab. Barito Kuala sudah terpenuhi dan dinilai
baik, namun pada program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial di
kegiatan pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana
publik bagi penyandang cacat dan lansia masih dalam pengembangan tata
kebijakan, dan ini karena rencana pembuatan panti rehabilitasi lansia atau
penyandang cacat yang belum dapat direalisasikan dengan baik
2. Pada tataran Penanganan dan penanggulangan bencana alam, dirasakan
beberapa sarana dan prasarana masih dirasa kurang memadai, namun
semangat petugas tetap siap dalam melaksanakan tugasnya
b). Solusi
1. Diupayakan peningkatan kinerja pelaksanaan pengembangan kebijakan
tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia
dengan pembuatan panti rehabilitasi lansia dan atau penyandang lansia.
2. Sarana dan prasarana senantiasa terus ditingkatkan sehingga penanganan
dan penanggulangan bencana alam dapat sesegera mungkin diatasi,
dibarengi dengan pelatihan-pelatihan masalah menajemen sosial yang diikuti
oleh aparatur yang ada.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

159

23. URUSAN KEBUDAYAAN


Selain melaksanakan kewenangan urusan wajib pemuda dan olahraga dan
urusan pilihan pariwisata, Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata juga
melaksanakan urusan kebudayaan. Dalam hal pelaksanaan kinerja terukur atas
program dan kegiatan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata berpedoman
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013,
khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Dinas Pemuda, Olahraga,
Budaya dan Pariwisata Tahun 2013.
Secara khusus, untuk capaian program dan kegiatan prioritas yang
dilaksanakan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata terkait urusan
kebudayaan, antara lain :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pengelolaan kekayaan budaya, dengan kegiatan ;
a) Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah
purbakala,museum dan peninggalan bawah air. Target terlaksananya
pemeliharaan tempat bersejarah (makam) sebanyak 14 buah (1 tahun) (3
kegiatan). Realisasi fisik sebanyak 2 kegiatan (66,67 %).
2) Program pengelolaan keragaman budaya, dengan kegiatan ;
a) Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah. Target terlaksananya
pemberian bantuan alat-alat kesenian dan buku sastra daerah sebanyak 15
set. Realisasi fisik sebanyak 14 set (93,33%).
b) Fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah. Target terlaksananya
pergelaran kesenian tradisional sebanyak 10 kali. Dengan realisasi sebanyak
9 kegiatan (90 %).
c)
Fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah. Target terlaksananya
festival habsyi tahun 2013 pada 5 kecamatan dan pengiriman peserta
festival budaya daerah seni tari se Kalsel sebanyak 2 kegiatan. Telah
terealisasi sebanyak 2 kegiatan (100 %).
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), dari ke 4 (empat) kegiatan terkait
urusan kebudayaan tahun 2013, sebesar 82,94 %.
b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Kebudayaan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Kebudayaan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 32
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kebudayaan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

160

No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Budaya

1. Jumlah
kelompok/sanggar
kesenian daerah
2. Intensitas
penyelenggaraan
festival seni dan budaya
2.
Prasarana
1. Jumlah
gedung/tempat
penyelenggaraan
seni
dan
budaya
Benda 3.
1. Jumlah
benda,
situs
dan
kawasan cagar budaya
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga,Budaya dan Pariwisata

181
3
1
13

Berdasarkan data tabel diatas mengenai hasil pelaksanaan kegiatan subtantif


urusan kebudayaan, maka dapat lah dijelaskan sebagai berikut ;
1) Jumlah kelompok/sanggar kesenian daerah yang ada di kab. Barito Kuala
sebanyak 181 kelompok, kelompok/sanggar kesenian ini selain berbasis kesenian
lokal (banjar/bakumpai), juga berbasis kesenian daerah lainnya seperti jawa dan
bali. Data jumlah kelompok/sanggar kesenian ini kemungkinan masih akan
bertambah, karena data jumlah keberadaan kelompok dan sangar kesenian masih
terus dihimpun oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata melalui
monitoring langsung dan pendataan melalui kecamatan berdasarkan surat nomor.
430/98/Disporabudpar tanggal 16 Oktober 2012 (belum semua Camat
menyerahkan data).
2) Keberadaan kelompok/sanggar kesenian yang jumlahnya sangat banyak (181
kelompok), menunjukan bahwa masyarakat di Kab. Barito Kuala masih
memegang nilai-nilai budaya dan hai ini harus dibarengi dengan pembinaan yang
intensif melalui berbagai pergelaran, festival maupun pertandingan kesenian
sehingga kemampuan kelompok dan sanggar ini makin meningkat.
3) Selama triwulan pertama (Januari-Maret) 2013 telah dilaksanakan 3 kali
pergelaran kesenian daerah yakni
a) Pada bulan Januari bertepatan dengan pelaksanaan pameran pembangunan
dan peringatan puncak hari jadi Kab. Barito Kuala ke 53, telah dilaksanakan
berbagai pergelaran kesenian daerah setiap harinya dipangung hiburan
rakyat.
b) Pada tanggal 11 Februari 2013 bertepatan dengan pelaksanaan pisah
sambut Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisara
dilaksanakan pergelaran hiburan dan kesenian tradisional dipanggung Gelora
Barito.
5) Dalam mendorong kegiatan pembinaan latihan dan pertunjukan kesenian daerah,
Pemerintah Daerah baru memiliki 1 (satu) gedung kesenian yakni gedung Gelora
Marabahan. Minimnya keberadaan tempat latihan dan pertunjukan ini, tentu saja
tidak dapat mengakomodir berbagai kegiatan latihan dan pergelaran kesenian
dari kelompok/sanggar kesenian.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

161

c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Alat-alat kesenian yang ada selama ini dirasakan masih kurang, padahal alat
tersebut sangat diperlukan oeh group-group music/kelompok kesenian.
Selain itu dalam hal pemeliharaan alat kesenian perlu ditingkatkan, karena
kondisi alat yang sudah mulai uzur dan perlu penanganan ekstra.
2. Buku puisi sastrawan Batola yang menggambarkan kemajuan kebudayaan
Batola dibidang sastra yang masih sangat minim, sehingga hanya ada
beberapa sekolah yang dapat terpenuhi.
b)Solusi
1. Perlu adanya perhatian khusus terhadap sanggar/group seni yang ada
dengan memberikan bantuan berupa alat kesenian, sehingga perkembangan
seni budaya daerah dapat bekembang lebih maju.
2. Untuk mengedarkan/menyebarkan karya-karya budayawan Barito Kuala
diperlukan dana dan niat yang sungguh dari segenap stakeholder, namun hal
ini harus dilakukan dan dimulai dari sekarang agar masyarakat Barito Kuala
khususnya generasi muda mengetahui dan lebih menghargai karya budaya
daerahnya.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

162

24. URUSAN STATISTIK


Pelaksanaan urusan wajib statistik dalam penyelenggaraan pemerintahan di
Kabupaten Barito Kuala dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kab. Barito Kuala, sehingga capaian realisasi fisik dan keuangan untuk pelaksanaan
program dan kegiatan yang terkait langsung dengan pelaksanaan urusan statistik,
secara teknis include pada laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah.
Secara khusus untuk capaian program dan kegiatan prioritas terkait urusan
statistik yang dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pengembangan data/informasi; dengan kegiatan :
a.
Penyusunan dan pengumpulan data / informasi kebutuhan penyusunan
dokumen perencanaan. Target tersedianya pusat data yang menghimpun
data/informasi pembangunan melalui SKPD, sebanyak 48 SKPD. Realisasi 48
SKPD (100 %).
b.
Penyusunan profil daerah. Target tersedianya buku profil Kab. Barito Kuala
Tahun 2013 sebanyak 18 judul, dengan realisasi fisik 18 judul (100 %).
2) Program pengembangan data / informasi / statistik daerah; dengan kegiatan :
a.
Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah. Target tersedianya
buku Barito Kuala dalam angka, sebanyak 1 judul. Realisasi 100 %.
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), terkait dengan pelaksanaan program
dan kegiatan urusan statistik sebesar 100 %.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Statistik
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Statistik
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 12
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Statistik
No.
1

Data Subtantif
2

Data Indikatif

Total Capaian

Statistik 1.

1. Dokumen Batola Dalam Draf akhir buku


Angka
2. Dokumen Profil Kab. Pengumpulan data
dan Kecamatan
3. Tingkat inflasi
5,89 % 1 %
(yoy)2
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Bank Indonesia, Banjarmasin
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

163

Dari berbagai kegiatan subtantif urusan statistik yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah yang disajikan pada tabel di atas bersifat data
faktual, jadi apa yang dilaksanakan pada bulan di tahun 2013 merupakan data
senyatanya di bulan bersangkutan bukan data akumulatif dari bulan-bulan sebelumnya.
Untuk penyusunan dokumen Profil Kabupaten dan Kecamatan tahun 2013
masih dalam tahap penyusunan dan evaluasi instrumen pengumpulan data yang ada,
khususnya untuk data yang bersifat dinamis. Sedangkan untuk penyusunan dokumen
Batola Dalam Angka Tahun 2013 pada bulan Desember 2013 telah dilaksanakan
expose draf isi dan perbaikan draf buku Batola Dalam Angka Tahun 2013, hasil akhir
capaian penyusunan dokumen Batola Dalam Angka hingga bulan Desember adalah
tersedianya draf akhir buku Barito Kuala Dalam Angka Tahun 2013.
Sedangkan untuk tingkat inflasi di Kab. Barito Kuala pemerintah daerah masih
belum mengeluarkan data statistik tingkat inflasi kabupaten. Secara umum data tingkat
inflasi di Kab. Barito Kuala masih mengikuti data tingkat Inflasi Kota Banjarmasi yang
dikeluarkan Bank Indonesia, dimana pada triwulan pertama (Januari-Maret) 2013
diperkirakan tingkat inflasi sebesar 5,89 % 1 % (yoy) 2. Sementara untuk tingkat
inflasi triwulan 2 dan triwulan 3 tahun 2013 belum diterima data tingkat inflasi dari
Bank Indonesia.
c. Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
Untuk perencanaan tata ruang Kabupaten Barito Kuala telah menyelesaikan
semua tahapan dan mendapatkan persetujuan substansi dari Kementerian
Pekerjaan Umum, namun untuk penetapan menjadi Perda pada Tahun
mendatang.
b). Solusi
Draft substansi materi Perda telah disusun dan akan dibahas dengan DPRD
Kabupaten Barito Kuala

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

164

25. URUSAN KEARSIPAN


Urusan Kearsipan dalam pelaksanaannya menjadi salah satu kewenangan
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. Dalam hal melaksanakan kinerja terukur atas
program dan kegiatan yang terkait penyelenggaraan Urusan Kearsipan tahun 2013,
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan DPPA Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah melaksanakan
sebanyak 9 Program kerja dengan 31 jenis Kegiatan. Adapun hasil capaian program
dan kegiatan prioritas Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah yang terkait langsung
dengan pelaksanaan kinerja Urusan Kearsipan, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program penyelamatan dan pelestarian dokumen / arsip daerah,
dengan
kegiatan :
a) Pendataan dan Penataan Dokumen /Arsip Daerah. Target terlaksananya
penataan arsip aktif di depo arsip (berkas/arsip) selama 12 bulan, dengan
realisasi fisik selama 12 bulan (100 %).
2) Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan; dengan
kegiatan :
a) Pemeliharaan rutin/berkala arsip daerah. Target terlaksananya akuisisi
kearsipan di 5 SKPD sebanyak 1 kali kegiatan, dengan realisasi fisik 100 %.
b) Monitoring, evaluasi dan pelaporan kondisi situasi data. Target
terlaksananya monitornya dan terevaluasinya data kearsipan di 28 SKPD
lingkup Pemkab Batola, dengan realisasi fisik 100 %.
3) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi, dengan kegiatan :
a) Sosialisasi / Penyuluhan Kearsipan dilingkungan Instansi Pemerintah /
Swasta. Target terlaksananya sosialisasi kearsipan di 4 Kecamatan (Kec.
Wanaraya, Kec. Jejangkit, Kec. Barambai dan Kec. Tabunganen) sebanyak
45 orang, dengan realisasi fisik sebanyak 45 orang (100 %).
Khusus untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik terkait urusan kearsipan
tahun 2013 ( berdasarkan jumlah prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), dari
ke 4 (empat) kegiatan, sebesar 91,08 %.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran telah terealisasi anggaran sebesar Rp.
1.479.499.355,- (80,15 %). Dari total anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar
Rp.1.845.884.710,-.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Kearsipan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Kearsipan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

165

Tabel 33
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kearsipan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

Pengelolaan arsip

1. Jumlah arsip yg dikelola depo 2277


arsip
2. Jumlah SKPD yg menerapkan arsip secara baku
2.
Sumber daya Manusia 1. Jumlah arsiparis
3.
Sarana
1. Ketersediaan
tempat penyimpanan arsip
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Berdasarkan data pelaksanaan kegiatan subtantif Urusan Kearsipan di atas,
dapat dijelaskan beberapa hasil kegiatan sebagai berikut ;
1) Secara umum untuk data capaian pelaksanaan kegiatan subtantif urusan
kearsipan di hingga Desember 2013 masih belum terisi dengan maksimal.
2) Hingga bulan Desember 2013 terdapat sebanyak 2277 buah dokumen arsip in
aktif yang telah disimpan dan dikelola di Depo Arsip, meliputi ;
a) Arsip in aktif keuangan sebanyak 1378 berkas dokumen
b) Arsip in aktif kepegawaian sebanyak 825 berkas dokumen
c)
Arsip umum sebanyak 74 berkas dokumen
3) Saat ini Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah masih belum memiliki tenaga
arsiparis yang secara teknis keahlian mampu melakukan penataan arsip dengan
baik. Jumlah pegawai (PNS) yang bertugas melaksanakan teknis kearsipan di
depo arsip masih tidak sebanding dengan banyaknya arsip yang harus ditata dan
disimpan di depo arsip.
4) Sampai saat ini secara umum belum semua Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
telah melaksanakan pengelolaan tata arsip kantor yang sesuai dengan ketentuan
dan prosedur kearsipan. Pada Tahun 2013 telah dilaksanakan Penilaian Kantor
dengan penataan arsip terbaik yang dimenangkan oleh Kantor Sat. Pol PP.
c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Tidak sebandingnya pegawai pelaksana teknis kearsipan di depo arsip
dengan banyaknya arsip yang harus ditata dan disimpan dengan baik.
2. Penataan arsip ke-5 SKPD yang dilaksanakan oleh tenaga teknis Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah masih punya berbagai kendala antara lain
pada SKPD tersebut belum memiliki depo arsip yang memadai untuk
penyimpanan arsip, perlengkapan arsip (rak arsip, folder dan lain-lain),
disamping itu di SKPD belum memiliki petugas pengelola kearsipan
khusus sehingga penataannya belum maksimal.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

166

3. Belum semua SKPD melaksanakan tata kearsipan sesuai ketentuan dan


prosedur yang berlaku.
b)

Solusi
1. Perlu adanya penambahan pegawai pelaksana teknis kearsipan (Arsiparis)
sehingga tata kelola kearsipan dapat dilakukan dengan baik.
2. Perlu adanya penunjukan petugas pengelola kearsipan dimasing-masing
SKPD yang melaksanakan tugas penataan kearsipan SKPD
3. Agar semua Kepala SKPD menganggarkan untuk perlengkapan kearsipan
(lemari arsip, rak arsip, folder dan lain-lain)

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

167

26. URUSAN PERPUSTAKAAN


Selain melaksanakan Urusan kearsipan, berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah juga melaksanakan Urusan
Perpustakaan. Dalam hal melaksanakan kinerja terukur atas program dan kegiatan
yang terkait penyelenggaraan urusan perpustakaan tahun 2013, Kantor Perpustakaan
dan Arsip Daerah berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
dan APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan
DPPA Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tahun 2013.
Secara khusus hasil capaian program dan kegiatan prioritas terkait urusan
perpustakaan yang dilaksanakan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, sebagai
berikut ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan; dengan
kegiatan :
a) Pemasyarakatan Minat dan Kebiasaan Membaca Untuk Mendorong
Terwujudnya Masyarakat Pembelanjar. Target meningkatnya daya Imajinasi
dan kreativitas anak sekolah (SD, SLTP DAN SLTA) total 30 orang, dengan
realisasi fisik sebanyak 30 orang (100 %).
b) Pengembangan Minat dan Budaya Baca. Target Meningkatnya jumlah
pengunjung perpustakaan umum sebanyak 10500 orang, dengan realisasi
fisik 7300 (69,52%).
c) Supervisi, Pembinaan dan Stimulasi Pada Perpustakaan Umum,
Perpustakaan Khusus, Perpustakaan sekolah dan Perpustakaan Masyarakat.
Target terlaksananya pembinaan perpustakaan sekolah dan pelayanan
perpustakaan keliling pada 10 kecamatan sebanyak 62 kali, dengan realisasi
fisik 58 kali (93,55%).
b) Publikasi dan Sosialisasi Minat dan Budaya Baca. Target terlaksananya
sosialisasi budaya baca, bintek pengelolaan perpustakaan, pengenalan
perpustakaan sebanyak 585 orang, dengan realisasi fisik sebanyak 125
(21,37 %).
c)
Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan Umum Daerah. Target tersedianya
bahan bacaan dan bahan pustaka 2082 eks, dan 1200 buku total 3152
eks/buku, dengan realisasi fisik sebanyak 3152 (100%).
Khusus untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik terkait urusan kearsipan
tahun 2013 ( berdasarkan jumlah prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), dari
ke 5 (lima) kegiatan, hingga bulan Desember sebesar 91,086 %.
b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Perpustakaan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan
Perpustakaan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan
pada tabel di bawah ini :

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

168

Tabel 34
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Perpustakaan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

2.

Prasarana dan saran 1. Jumlah ruang perpustakaan


perpustakaan
(sekolah/Kec./desa/kel.)
2. Jumlah koleksi buku
3. Jumlah
kendaraan
perpustakaan keliling
4. Intensitas operasional mobil
perpustakaan keliling

42

Pengunjung

3375
1761
4383
-

1.
2.
3.
4.

Jumlah pengunjung
Jumlah peminjam
Jumlah buku yg dipinjam
Jenis
buku
yg
paling
diminati
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

17374
2
49

Dari capaian pelaksanaan Urusan Perpustakaan yang digambarkan pada tabel


di atas, maka dapatlah dijelaskan sebagai berikut;
1) Secara umum capaian pelaksanaan kegiatan subtantif urusan perpustakaan
menunjukan peningkatan aktivitas capaian, terutama terjadi peningkatan yang
cukup signifikan terhadap jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan daerah
dan intensitas peminjaman buku perbulannya. Pada bulan Desember 2013 jumlah
kunjungan ke perpustakaan daerah sebanyak 172 orang dengan tingkat
peminjam sebanyak 54,67 % (94 orang), sedangkan jumlah buku yang dipinjam
sebanyak 230 buah buku.
Berikut disampaikan grafik tingkat kunjungan, jumlah peminjam dan jumlah buku
yang dipinjam pada perpustakaan daerah selama Tahun 2013.
a)

b)

Pada tiap triwulannya terjadi peningkatan pengunjung yang cukup signifikan


dari 555 pengunjung pada triwulan I, menjadi 2951 triwulan II dan 3375
pengunjung pada triwulan III
artinya terjadi kenaikan minat baca
diperpustakaan daerah dengan jumlah peningkatan pengunjung sebesar
531,71 % pada triwulan II dan 114,36 % pada triwulan III tahun 2013.
Rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan perbulannya sebanyak 375
orang pengunjung, sedangkan untuk rata-rata pengunjung perharinya
sebanyak 15 orang (6 hari kerja dalam 1 minggu). Secara umum
pengunjung didominasi oleh para pelajar.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

169

c)

2)

3)
4)

5)

c.

Jika dilihat dari prosentase perbandingan jumlah pengunjung dengan jumlah


peminjam buku perbulannya nampak terjadi penurunan pada triwulan II
dimana hanya sebesar 51,03 % saja pengunjung yang melakukan transaksi
peminjaman dari seluruh pengunjung yang ada. Dibandingkan pada
Triwulan I sebelumnya dari 2951 pengunjung sebesar 56,76 % melakukan
transaksi peminjaman. Namun demikian pada triwulan III kembali terjadi
peningkatan presentase jumlah peminjam dari pengunjung yang datang
sebesar 52,18 %.
d) Untuk jumlah buku yang dipinjam hingga triwulan II 2013 terjadi penurunan
dibandingkan triwulan I 2013 yakni sebesar -288,05 % dari jumlah koleksi
buku. Sedangkan hingga triwulan III jumlah buku yang dipinjam kembali
menurun sebesar -363,85 % dari dibanding buku yang dipinjam pada
triwulan II.
e) Sedangkan untuk rata-rata buku yang dipinjam dari jumlah peminjam
selama tahun 2013 (per Desember 2013) sebanyak 2,48 buah buku / setiap
orang peminjam.
Terkait keberadaan perpustaaan di Kabupaten Barito Kuala yang dibina oleh
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah hingga saat ini terdapat 32 unit
perpustakaan, yang meliputi
a) Perpustakaan umum sebanyak 1 unit
b) Perpustakaan percontohan sebanyak 1 unit, di Kec. Anjir Pasar.
c)
Perpustakaan Kecamatan/Kelurahan/Desa sebanyak 38 unit, dan
d) Perpustakaan keliling (menggunakan mobil keliling) sebanyak 2 unit
Terkait dengan upaya meningkatkan minat baca dan pemanfaatan perpustakaan
dikalangan pelajar, pada bulan Maret telah dilaksanakan kegiatan pengenalan
perpustakaan bagi anak SD dan TK.
Dalam rangka peningkatkan koleksi buku diperpustakaan daerah, pada bulan
Desember 2013 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, Kab. Barito Kuala
melakukan pengadaan buku bacaan sebanyak 1952 buah buku. Sehingga jumlah
buku koleksi perpustakaan daerah hingga 31 Desember 2013 bertambah dari
15422 buku menjadi 17374 buku.
Ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan urusan perpustakaan antara lain :
a) Belum maksimalnya pengembangan minat baca
b) Masih belum maksimalnya pengembangan SDM perpustakaan
c)
Belum adanya pengembangan teknologi informasi perpustakaan
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Program dan kegiatan yang dilaksanakan mendapatkan beberapa
hambatan/kendala :
Belum maksimalnya pengembangan minat baca
Masih belum maksimalnya pengembangan SDM perpustakaan
2. Masih ada dua kecamatan yaitu Kuripan dan Tabunganen yang belum
dapat dilayani perpustakaan keliling karena akses ke wilayah kecamatan
tersebut belum dapat dijangkau dengan mobil perpustakaan keliling.
3. Otomasi perpustakaan belum dapat dilaksanakan secara optimal karena
masih terbatasnya sarana dan SDM.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

170

b). Solusi
1. Perlu adanya program dan kegiatan yang baru untuk meningkatkan dan
mengembangkan minat baca.
2. SDM perpustakaan kualitasnya lebih ditingkatkan dengan mengikuti
berbagai diklat dan pengembangan diri lainnya untuk peningkatan
kinerja pelayanan perpustakaan.
3. Mengembangkan layanan perpustakaan sirkulasi dengan system pinjaman
berjangka dengan jumlah buku tersebut bagi kecamatan yang belum
terlayani perpustakaan keliling.
4. Menyiapkan sarana dan SDM secara bertahap sesuai kemampuan daerah.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

171

B. PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN


1. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kewenangan urusan kelautan dan perikanan secara khusus dilaksanakan oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan. Dalam hal pelaksanaan kinerja terukur atas program
dan kegiatan tahun 2013 Dinas Perikanan dan Kelautan berpedoman pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013, khususnya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Dinas Perikanan dan Kelautan Tahun
2013.
Pada tahun 2013, Dinas Perikanan dan Kelautan melaksanakan sebanyak 8
Program kerja yang terdiri dari 36 jenis Kegiatan. Adapun hasil capaian program dan
kegiatan prioritas yang dilaksanakan Dinas Perikanan dan Kelautan, sebagai berikut :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, dengan kegiatan;
a) Pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir (APBD dan DAK). Target
terlaksananya pengembangan sarana statistik kelautan pesisir (unit)
sebanyak 6 unit. Realisasi 100%
b) Penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Target
terlaksananya penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil sebanyak 1 dokumen. Realisasi 100 %.
2) Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan
sumberdaya laut, dengan kegiatan ;
a) Bantuan stimulan bagi kelompok. Target terlaksananya bantuan stimulan
bagi kelompok masyarakat pengawas sebanyak 5 kelompok. Dengan
realisasi sebanyak 5 kelompok (100 %).
b) Bantuan stimulan bagi kelompok (DAK). Target tersedianya sarana bagi
kelompok masyarakat pengawas sebanyak 4 set/unit. Dengan realisasi
sebanyak 4 unit/set (100 %).
3) Program pengembangan budi daya perikanan, dengan kegiatan ;
a) Pengembangan Bibit Ikan Unggul. Target tersedianya bibit ikan budidaya
dengan kualitas budi daya yang unggul sebanyak 1.500.000 ekor bibit.
Realisasi sebanyak 1.500.00(100%).
b) Revitalisasi perikanan budidaya di kawasan budidaya air tawar (APBD).
Target terlaksananya peningkatan budidaya ikan dalam karamba seluas 200
Ha. Realisasi seluas 200 ha (100%).
c) Pengembangan Bibit Ikan Unggul. Target tersedianya sarana pokok
perikanan budidaya) sebanyak
9 unit/saluran. Realisasi sebanyak 9
unit/saluran (100%).
d) Revitalisasi perikanan budidaya di kawasan budidaya air tawar (DAK). Target
tersedianya karamba budidaya ikan sebanyak 72 unit. Realisasisebanyak 72
unit (100%).
e) Pembinaan dan Pengembangan Perikanan (DAK). Target tersedianya sarana
dan prasarana penyuluhan, statistik perikanan&sarana pengolahanterlaksananya rehabilitasi sarana dan prrasarana pemasaran 274 buah/unit,
dengan realisasi 274 (100%).

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

172

4)

Program pengembangan perikanan tangkap, dengan kegiatan ;


a) Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap. Target
terlaksananya pelatihan dan pembinaan kepada nelayan tangkap sebanyak
110 orang. Realisasi sebanyak 110 orang (100%).
b) Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap (DAK). Target
tersalurnya sarana penangkapan kepada kelompok penangkap ikan 3
kelompok. Realisasi 100%.

Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Perikanan dan Kelautan sebesar
99,17%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran, dari total anggaran yang dialokasikan
tahun 2013 sebesar Rp. 8.663.313.195,-. Telah terealisasi anggaran belanja sebesar
Rp. 8.437.034.477,-.
b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Kelautan Dan Perikanan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Kelautan
dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan
pada tabel di bawah ini
Tabel 35
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Sarana

1. Luas areal budi daya ikan 4.107,39


(Ha)
2. Jumlah keramba jaring apung
3. Jumlah tambak ikan
-

2.

Produksi

1. Sentra produksi ikan

2. Jumlah
produksi
ikan 2.416,92
keramba/tambak/kolam
(ton)
3. Komoditas hasil olahan perikanan
4. Jumlah rata rata konsumsi ikan
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

173

No.

Data Subtantif

Total
Capaian

Data Indikatif
3
5. Jumlah kasus illegal fishing

6
12

3.

Petugas

1. Jumlah penyuluh

4.

Kelembagaan

1. Jumlah
kelompok 20
pengawas perikanan
2. Jumlah kelompok budi daya 124
ikan
3. Jumlah
penangkap ikan

kelompok 39

4. Jumlah
kelompok 16
pengolahan hasil perikanan

5. Jumlah
kelompok 11
pemasaran hasil perikanan

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan


Berdasarkan data pada table 36 di atas, dapat dilihat bahwa luas areal
budidaya ikan mencapai 4.107,39 ha, yang terdiri dari budidaya ikan keramba
mencapai luas 407,8 m2, keramba jaring apung 4.545 m2, kolam 29,7 ha, tambak
4.066 ha, dan mina padi 11,2 ha. Budi daya ikan melalui tambak air payau diharapkan
menjadi potensi penghasil ikan yang besar dengan luas areal tambak 4.066 ha.
Dengan luasan areal budi daya 4.107,39 ha, hasil produksi budidaya ikan pada
tahun 2013, hingga bulan Desember sebesar 2.416,92 ton yang terdiri dari :
a) Budidaya ikan air payau (tambak) mencapai 12,25 ton, dan
b) Budidaya ikan air tawar mencapai 35,8 ton dengan rincian budidaya,
melalui ;
media kolam sebanyak 20,9 ton,
keramba 11,5 ton,
keramba jaring apung 3,4 ton,
sedangkan mina padi belum berproduksi.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

174

Tabel 36
Luas dan Produksi Perikanan Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
Berdasarkan Areal Budidaya Ikan
NO

SARANA BUDIDAYA

LUAS

Produksi

1
1

2
Keramba

3
407,8 M2

4
53,52 ton

Keramba Jaring Apung

4.545 M2

55,5 ton

Kolam

29,7 Ha

46,4 ton

Tambak

4.066 Ha

19 ton

Mina Padi

11,2 Ha

0 ton

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan


Berdasarkan grafik di atas tergambar terjadinya peningkatan produksi ikan
yang cukup signifikan pada lokasi tangkap perairan umum, yang semula 641,2 ton
hingga triwulan II, menjadi 1641,4 ton pada triwulan III (terjadi kenaikan sebesar
255,98 %).
Pengembangan sektor perikanan ini dapat dilihat pula pada penambahan
jumlah kelompok penangkap ikan pada bulan Desember sebanyak 4 kelompok,
sehingga jumlah kelompok penangkap ikan seluruhnya pada tahun 2013 berjumlah 39
kelompok.
Dalam hal pembinaan dan fasilitasi pengembangan perikanan di Kab. Barito
Kuala tenaga penyuluh perikanan juga dibantu oleh 4 orang pengawas benih, 3 orang
pengawas budidaya dan 1 orang pengawas hama penyakit ikan.
c. Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Masih kurangnya Sarana dan prasaran penangkapan perikanan
2. Kesulitan mendapatkan BBM (solar) bagi nelayan
3. Masih belum terpenuhinya kebutuhan benih
4. program yang mendukung masih belum tersedia
b). Solusi
1. Peningkatan fasilitas untuk mendukung upaya penangkapan berupa kapal
penangkap ikan lengkap dengan sarana perijinan kapal
2. Pengadaan BBM melalui kegiatan Solar Paket Dealer untuk Nelayan (SPDN)
dari Kementerian Kelautan dan Perikanan atau rekanan Pertamina di Wilayah
Kalimantan Selatan
3. Peningkatan sarana dan prasarana perbenihan
4. Mengupayakan adanya kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan
Perikanan Budidaya (PUMP PB) dengan komoditas ikan lokal
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

175

2. URUSAN PERTANIAN
2.1.
URUSAN PERTANIAN SUB SEKTOR PETANIAN TANAMAN PANGAN
Urusan pilihan pertanian dalam pelaksanaan kinerjanya menjadi kewenangan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Dalam hal melaksanakan kinerja
terukur atas program dan kegiatan yang terkait penyelenggaraan urusan pertanian
tahun 2013, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura berpedoman pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013,
khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
melaksanakan sebanyak 10 Program kerja terdiri dari 41 kegiatan dengan 61 indikator
Kegiatan. Adapun hasil capaian program dan kegiatan prioritas Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura yang terkait langsung dengan pelaksanaan kinerja
urusan pertanian Tahun 2013, sebagai berikut ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan); dengan
kegiatan :
a) Penyusunan data base potensi produksi pangan. Target terlaksananya
peramalan dan pencatatan iklim sebanyak 192 OB, dengan realisasi fisik 176
OB (71,67%).
b) Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian. Target
terlaksananya pengadaan peralatan pasca panen (power thtesher) sebanyak
117 unit, dengan realisasi fisik 106 unit (90,60%).
c)
Pengembangan intensifikasi padi dan palawija. Target tersedianya demplot
varietas baru padi kerjasama dengan IPB seluas 3 ha, dengan realisasi fisik
3 ha (100 %).
d) Pengembangan
diversifikasi
tanaman.
Target
terlaksananya
peremajaan/rehabilitasi tanaman jeruk sebanyak 6.000 pohon, dengan
realisasi fisik sebanyak 6000 pohon (100 %).
e) Pengembangan pembenihan/pembibitan. Target terlaksananya penangkaran
benih padi seluas 15 ha, dengan realisasi fisik seluas 15 ha (100 %).
f)
Pengembangan sistem informasi pasar. Target tersedianya informasi
bulanan rantai distribusi pemasaran hasil pertanian Tk. Kecamatan, Tk.
Propinsi sebanyak 12 laporan, dengan realisasi fisik 10 laporan (83,33 %).
g) Peningkatan mutu dan keamanan pangan. Target terlaksananya
pengendalian tikus dan siput murbei sebanyak 20 kali kegiatan, dengan
realisasi fisik 100 %.
h) Penelitian dan pengembangan sumberdaya pertanian. Target tersedianya
peta lahan pertanian pangan oleh pihak ke-3 sebanyak 1 dokumen, dengan
realisasi fisik 100 %.
i)
Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk perkebunan, produk
pertanian. Target terlaksananya pembinaan UPJA sebanyak 29 UPJA dan
pengadaan hand traktor sebanyak 100 unit, dengan realisasi fisik terbinanya
UPJA sebanyak 29 UPJA (4,73 %) sedangkan realisasi fisik untuk pengadaan
hand traktor masih 100 %.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

176

2)

3)

4)

Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan; dengan


kegiatan :
a) Pemeliharaan
rutin/berkala
sarana
prasarana
teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna. Target terlaksananya operasionalisasi
agroklinik dan pengembangan trecoderma sebanyak 1 unit/demplot.
Realisasi sebanyak 1 unit (100 %).
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan, dengan kegiatan;
a) Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan. Target terlaksananya
pengadaan dan penyebaranbibit jeruk bermutu sebanyak 30.000 pohon,
dengan realisasi 22,52%.
Program pengembangan lahan dan air, dengan kegiatan ;
a) Perluasan cetak sawah. Target tersedianya dokumen perencanaan SID
perluasan cetak sawah seluas 300 ha (1 dokumen), dengan realisasi seluas
300 ha (1 dokumen) (100 %).
b) Peningkatan jalan usaha tani (APBD dan DAK). Target terlaksananya
peningkatan jalan usaha tani sepanjang 40.000 m2, dengan realisasi 32,400
(81.00) %.
c)
Pengembangan tata guna air (DAK). Target terlaksananya pengadaan
pompa air dan jaringan sebanyak 1 paket (100 unit), dengan realisasi
100 %.

Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik (berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan), Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura sebesar 89,86%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga bulan Desember 2013, dari total
anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 15.217.640.921,-, telah terealisasi
anggaran sebesar Rp. 11.283.790.166,b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Pertanian
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Pertanian
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 37
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pertanian Tahun 2013
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

Lahan

1. Luas lahan pertanian

120.094

2. Luas tanam
3. Luas tanam bibit unggul

108.649
19.779

4. Luas panen

93.715,55

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

177

No.

Data Subtantif

Data Indikatif

3
5. Luas lahan pertanian abadi

6. Jaringan irigasi (TAM) (ha)

1.250

Produksi

1. Jumlah sentra produksi

17

Sarana pertanian

2. Jumlah produksi
3. Jumlah Produktivitas
1. Jumlah alsintan

40.090
226,57
251

2. Panjang jalan usaha tani

2000

3. Pengembangan sumber air

1. Jumlah lembaga usaha tani

129

2. Jumlah kelompok tani


3. Jumlah GAPOKTAN

1.584
209

4. Jumlah PPAH
5. Jumlah UPJA

29

2.

3.

4.

Kelembagaan

Total Capaian
4

Sumber : Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura


Dari data yang terdapat pada table 37 di atas, dapat dijelaskan beberapa
capaian kegiatan subtantif berikut data indikatif pelaksanaan urusan Pertanian, antara
lain ;
1) Pada bulan Agustus - Desember sudah masuk pada masa panen padi tahunan
bagi para petani, sehingga untuk luas panen padi mengalami peningkatan seluas
42.977 ha, dengan tambahan luas panen padi ini, maka untuk tahun 2013 hingga
bulan Desember luas panen padi menjadi 89.086 ha (target luas panen padi
tahun 2013 seluas 93.882 ha). Adanya peningkatan luas panen ini masih belum
didukung dengan data peningkatan produksi dan produktifitas komoditi padi .
Secara keseluruhan total luas panen untuk seluruh komoditi pertanian tahun
2013, hingga bulan sebesar 93.715,55 ha.
2) Luasnya lahan pertanian di Kabupaten Barito Kuala masih tidak sebanding dengan
ketersediaan alsintan terutama hand traktor yang ada/yang dipunyai
petani/kelompok tani/gapoktan/UPJA ( 420 unit termasuk milik Pemda 63 unit),
jumlah tersebut di atas masih belum cukup jika dibandingkan dengan luas tanam
padi hingga bulan Maret seluas 37.335 ha. Jika setiap 1 (satu) unit hand traktor
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

178

mampu mengolah tanah seluas 20 ha setiap musimnya, maka untuk luas tanam
13.019 ha diperlukan hand traktor sebanyak 1.866 unit (jika masuk masa
tanam).
3)

4)

Untuk kelembagaan kelompok tani, sekarang telah terdapat 1.584 kelompok tani,
sedangkan kelompok tani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani
berjumlah 209 gapoktan. Pada bulan Maret 2013 khusus anggaran 2013 hanya
19 gabungan kelompok tani yang mendapat bantuan dari Program Usaha
Agribisnis Perdesaan (PUAP).
Dalam hal pemenuhan prasarana dan sarana pendukung perkembangan
pertanian hingga bulan Desember 2013 telah tersedia jalan usaha tani (JUT)
dengan panjang 2000 m2 dan Alsintan sebanyak 298 unit, terdiri dari ;
a) Traktor tangan (hand tractor) sebanyak 63 unit,
b) Alat perontok padi (power thresher) sebanyak 88 unit, dan
c)
Mesin pompa air sebanyak 100 unit.
Pada tahun 2013 ini pula telah dianggarkan pengadaan traktor tangan (hand
tractor) sebanyak 100 unit dan peningkatan jalan usaha tani sepanjang 40.000
m2, namun demikian, hingga bulan Desember belum dapat terealisasi masih
dalam proses lelang.

2.2. URUSAN PERTANIAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN


Berdasarkan tugas pokok dan fungsi, melaksanaan kinerja urusan perkebunan
merupakan kewenangan Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Dalam hal pelaksanaan
kinerja terukur atas program dan kegiatan tahun 2013, Dinas Kehutanan dan
Perkebunan berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan
APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2013.
Pada tahun 2013 Dinas Kehutanan dan Perkebunan melaksanakan 10 program
yang terdiri dari 44 kegiatan. Adapun untuk hasil capaian program dan kegiatan
prioritas yang terkait langsung dengan pelaksanaan urusan perkebunan yang
dilaksanakan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, sebagai berikut :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan) ; dengan
kegiatan :
a) Pengembangan deversifikasi tanaman. Target terlaksananya pemeliharaan
kebun diversifikasi di Kec. Wanaraya) dan pengembangan tanaman
komoditas unggul daerah Purun total seluas 29,5 ha, dengan realisasi fisik
seluas 20 ha (67.80%).
b) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan, produk
pertanian. Target terlaksananya pendampingan pengembangan tanaman
karet 100 ha, tanaman sawit 150 ha dan tanaman kelapa dalam 50 ha dan
laporan hasil verifikasi RUP total 3 kegiatan (300 ha), dengan realisasi fisik
(78,74).

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

179

2)

3)

Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, dengan


kegiatan :
a) Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah. Target
diikutinya pameran promosi hasil pertanian/perkebunan sebanyak 3 kegiatan
dengan realisasi fisik sebanyak 3 kegiatan (100%).
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan, dengan kegiatan :
a) Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Target terlaksananya monitoring
verifikasi plasma cpcl sawit dan penilaian usaha perkebunan terhadap PBS
yang memiliki IUP sebanyak 1 dokumen, dengan realisasi fisik 9,11 %.
b) Pengawasan dan pembinaan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Target
tersedianya data/laporan perkembangan KRT PBS perkebunan sawit wilayah
Batola sebanyak 1 laporan, realisasi fisik sebesar 100%.

Sedangkan untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah prosentasi


realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Kehutanan dan Perkebunan pada bulan
Desember 2013 sebesar 91,30
Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp. 6.970.712.106,-.
telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp.5.716.241.801,-.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Pertanian-Perkebunan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan PertanianPerkebunan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada
tabel di bawah ini :
Tabel 38
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pertanian-Perkebunan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

Perkebunan

1. Jumlah
sentra
perkebunan
2. Komoditas perkebunan
3. Luas area perkebunan
(Ha)
4. Produksi
perkebunan
(ton)
5. Produktivitas perkebunan
(kg/ha)
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan

22
5
30.304,90
13.851,53
1580,7

Dari tabel 38 di atas dapat dicermati bahwa beberapa data indikatif yang
menjadi urusan perkebunan secara umum hingga bulan Agustus 2013, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

180

1). Sentra perkebunan secara umum meliputi 17 kecamatan yang ada di Kab. Barito
Kuala, hanya saja jika dipilah berdasarkan komoditi, maka hanya terdapat 5 (lima)
sentra pengembangan perkebunan, yakni ;
c)
Sentra pengembangan perkebunan komoditas kelapa dalam,
d) Sentra pengembangan perkebunan komoditas karet
e) Sentra pengembangan perkebunan komoditas kelapa sawit
f)
Sentra pengembangan perkebunan komoditas purun
g) Sentra pengembangan perkebunan komoditas sagu
2) Untuk luasan area perkebunan hingga bulan Agustus 2013 seluas 30.304,9 Ha,
yang terdiri dari 16.266 Ha perkebunan rakyat dan 14.038,9 Ha perkebunan
industri. Secara umum untuk area perkebunan rakyat didominasi oleh ;
a) Perkebunan kelapa dalam dengan luas 11.191 Ha
b) Perkebunan karet dengan luas 2.316 Ha
c)
Perkebunan kelapa sawit sekala kecil dengan luas 1.479 Ha
d) Perkebunan purun dengan luas 1.118 Ha
e) Perkebunan sagu dengan luas 162 Ha
Sedangkan untuk perkebunan industri secara umum didominasi oleh 5 (lima)
perusahaan perkebunan besar, yang bergerak dalam perkebunan kelapa sawit.
Adapun luas tanam masing-masing perusahaan hingga bulan Agustus 2013,
yakni ;
a) PT. ABS luas tanam 6.025 Ha, dengan luas izin lokasi 10.000 Ha,
b) PT. PBB luas tanam 4.616 Ha, dengan luas izin lokasi 10.000 Ha,
c)
PT. TAL dengan luas 1.057 Ha
d) PT. TDK luas 1.690 Ha, dengan luas izin lokasi 9.000 Ha,
e) PT. BPP luas 650,6 Ha, dengan luas izin lokasi 10.000 Ha,
3) Secara umum hingga bulan Agustus 2013 untuk jumlah perusahaan industri
perkebunan, yang telah memiliki izin lokasi di Kab. Barito Kuala sebanyak 6
Perusahaan dengan total izin lokasi sebanyak 11 (sebelas) buah yang telah
dikeluarkan mulai tahun 2006. Adapun rincian perusahaan dan izin lokasi yang
telah diterbitkan meliputi ;
Tabel 39
Luas Lahan Perusahaan Perkebunan Industri
Berdasarkan Luas Lahan Perkebunan Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

1
1.

2
PT. Putra Bangun Bersama

Jenis
Perkebunan
3
Kelapa Sawit

2.

PT. Putra Bangun Bersama

Kelapa Sawit

5.000

2007

3.

PT. Agri Bumi Sentosa

Kelapa Sawit

10.000

2007

4.

PT. Putra Bangun Bersama

Kelapa Sawit

4.200

2007

5.

PT. Tiga Daun Kapuas

Kelapa Sawit

9.000

2009

6.

PT. Barito Putra Plantation

Kelapa Sawit

15.017

2009

7.

PT. Tasnida Agro Lestari

Kelapa Sawit

7.900

2009

No

Perusahaan

Luas
(Ha)

Tahun
Izin

4
5.000

5
2006

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

181

1
8.

2
PT. Anugrah Wattiendo

Jenis
Perkebunan
3
Kelapa Sawit

9.

PT. Anugrah Wattiendo

Karet

5.499

2010

10.

PT. Anugrah Wattiendo

Kelapa Sawit

23.635

2010

11.

KSU Mutiara Alam Sejahtera

Kelapa Sawit

1.891

2011

No

Perusahaan

Total
Sumber : Bag. Ekonomi dan Pembangunan, Setda

Luas
(Ha)

Tahun
Izin

4
3.745

5
2010

90.887

Dari tabel di atas dapatlah diketahui bahwa total luasan lahan perkebunan kelapa
sawit perusahaan yang telah memiliki ijin lokasi di Kab. Barito Kuala seluas 90887
Ha, yang tersebar di 16 Kecamatan (Kecuali Kecamatan Alalak).
4) Dalam hal hasil produksi perkebunan pada bulan Agustus mengalami peningkatan
sebesar 245,96 ton dari bulan Juli, peningkatan produksi ini terjadi untuk komoditi
kelapa sawit industri. Hingga bulan Desember 2013 total produksi perkebunan di
Kab. Barito Kuala Tahun 2013 sebanyak 13.851,53 ton, dengan produktivitas
1580,7 kg/ha meningkat (1,02 %) dibandingkan produksi bulan Juli sebesar
13.605,57 ton, dengan produktifitas 1576,98 kg/ha.
5) Dari segi produksi, kontribusi perkebunan terbesar adalah perkebunan kelapa
dalam (rakyat) dengan produksi 10.913 ton dan produktifitas 975,16 kg/ha.
Produktivitas kelapa dalam ini paling tinggi dibanding dengan produktivitas
komoditi perkebunan lainnya.
6) Hingga bulan Agustus 2013 khusus perkebunan kelapa sawit industri yang baru
berproduksi dari 5 (lima) perusahaan, hanya 2 (dua) perusahaan, yakni ;
a) PT ABS dengan produksi 2063,53 ton
b) PT PBB dengan produksi 348 ton
Berikut ditampilkan grafik perkembangan luas tanam, produksi dan produktivitas lahan
perkebunan rakyat dan industri Tahun 2013.
2.3.

URUSAN PERTANIAN SUB SEKTOR PETERNAKAN


Pelaksanaan kinerja urusan Pertanian sub sektor Peternakan menjadi
kewenangan Dinas Peternakan. Dalam hal pelaksanaan kinerja terukur atas program
dan kegiatan tahun 2013, Dinas Peternakan berpedoman pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA)
Dinas Peternakan Tahun 2013.
Pada tahun 2013 Dinas Peternakan melaksanakan 8 program yang terdiri dari
29 kegiatan. Adapun untuk hasil capaian program dan kegiatan prioritas yang terkait
langsung dengan pelaksanaan urusan perkebunan yang dilaksanakan Dinas Kehutanan
dan Perkebunan, sebagai berikut :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak; dengan kegiatan :
a) Pendataan masalah ternak. Target tersedianya data statistik peternakan
kabupaten sebanyak 1 laporan, dengan realisasi fisik 100 %.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

182

2)

3)

4)

Program peningkatan produksi hasil peternakan; dengan kegiatan :


a) Pembangunan sarana prasarana pembibitan ternak. Target tersedianya
sarana dan prasarana pembibitan ternak sebanyak 10 unit, dengan realisasi
fisik 4 unit (40%).
b) Pembibitan dan perawatan ternak. Target terlaksananya pengadaan itik 750
ekor, ayam buras 100 ekor dan pembangunan demplot VBC 1 unit total 3
kegiatan, dengan realisasi fisik 35,96%.
c)
Pengembangan Agribisnis Peternakan. Target terlaksananya pengadaan dan
penggemukan ternak sapi bakalan (114 ekor) dan puyuh (2.000 ekor) total
2.114 ekor, dengan realisasi fisik 20.30 ekor (96,03%).
Program peningkatan pemasaran produksi hasil peternakan; dengan kegiatan :
a) Fasilitasi kerjasama regional/nasional/internasional penyediaan hasil
produksi peternakan komplementasi. Target Terlaksananya kerjasama
pemasaran antara sesama daerah pemurnian sapi bali sebanyak 2 ok,
dengan realisasi fisik 100 %.
b) Promosi atas hasil produk unggulan daerah. Target terlaksananya promosi
dan lomba bidang peternakan/kontes dan pameran sebanyak 4 kali, dengan
realisasi fisik 3 kali (75 %).
c)
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar produksi
peternakan. Target tersedianya pasar hewan yang refresentatif 1 buah
selama 12 bulan, dengan realisasi fisik 12 bulan (100%).
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan; dengan kegiatan :
a) Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna.
Target terlaksananya pelatihan teknologi peternakan tepat guna sebanyak
50 peserta, dengan realisasi fisik 78,00 %.

Sedangkan untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah prosentasi


realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Peternakan pada hingga bulan sebesar 82,14
Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp. 4.478.383.458,-.
telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp.2.795.165.771,b. Realisasi Kegiatan Urusan Pertanian-Peternakan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan PertanianPeternakan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada
tabel di bawah ini:
Tabel 40
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pertanian-Peternakan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Peternak

1. Jumlah peternak

4.287

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

183

No.
1
2.

3.
4.
5.

Data Subtantif

Total
Capaian

3
1. Populasi ternak mamalia

4
15.630

2. Populasi ternak unggas

1.792.891

Kelembagaan

3.
4.
5.
1.

172.461
5
3
3

Petugas

2. Kelompok budi daya ternak


1. Penyuluh peternakan

Ternak

Data Indikatif

Sarana

Sumber : Dinas Peternakan

Produksi ternak (kg)


Sentra produksi ternak (kec)
Sentra bibit ternak (Kec.)
Jumlah kelompok agribisnis

80
9

2. Dokter hewan
3
1. Pusat kesehatan hewan
4
2. Pos layanan inseminasi buatan 4
3. Pasar hewan

Berdasarkan tabel 39 di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan terkait


capaian data indikatif yang menjadi urusan pertanian-peternakan, sebagai berikut ;
1) Perkembangan ternak mamalia di Kab. Barito Kuala telah mencapai 15.630 ekor,
yang terdiri dari 8.880 ekor ternak besar (Sapi dan Kerbau) dan 6.750 ekor ternak
kecil (Kambing). Sedangkan untuk ternak unggas (ayam, itik, burung puyuh)
berjumlah 1.792.891 ekor. Ketersediaan ternak besar yang cukup banyak di Kab.
Barito Kuala memungkinkan dikembangkannya energi alternatif Biogas dengan
memanfaatkan kotoran binatang ternak, hingga bulan Desember 2013 terdapat
39 unit peralatan Biogas yang berasal dari APBD Kab., hibah dari Propinsi dan
Pemerintah Pusat.
Grafik 32
Perkembangan Kondisi Pertenakan Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

184

Sumber : Dinas Peternakan


2)

3)

4)

5)

6)

c.

Mendukung ketersediaan bibit ternak di Kab. Barito Kuala Pemerintah Daerah


mengembangkan sentra pembibitan ternak di 3 kecamatan yakni Kec. Wanaraya,
Kec. Barambai dan Kec. Marabahan. Sedangkan untuk sentra pembibitan ternak
kerbau rawa di arahkan pada Kec. Kuripan.
Untuk pengembangan sentra produksi unggas meliputi ;
a) Sentra itik petelur terdiri dari Kec. Tabunganen dan Kec. Alalak dengan 6
kelompok tani ternak itik.
b) Sentra puyuh petelur terdiri dari Kec. Jejangkit, Kec. Mandastana dan Kec.
Alalak dengan 7 kelompok teni ternak puyuh.
Dalam mendukung pengembangan Kabupaten Barito Kuala sebagai sentral
agribisnis peternakan, maka pada tahun 2013 telah dianggarkan peningkatan
jumlah ternak melalui pengadaan sebanyak 2.114 ekor ternak yang terdiri dari
114 ekor ternak sapi bakalan dan 2.000 ekor ternak unggas puyuh yang akan
dihibahkan kepada kelompok tani ternak. Hingga bulan Desember 2013 telah
tersalurkan sebanyak 572 ekor ternak (27,06 %) kepada masyarakat.
Dari segi sumberdaya petugas teknis hingga saat ini masih kurang memadai,
terutama untuk petugas pengawas mutu bibit ternak dan pangan ternak yang
secara teknis berkompeten untuk melakukan itu masih belum ada. Untuk tenaga
Dokter hewan sendiri dari 4 tahun orang pada awal t kini hanya tersisa 3 orang (
1orang mengundurkan diri ).
Dalam hal pengembangan peternakan dan penambahan nilai manfaat hasil ternak
maka di Kab. Barito Kuala telah dikembangkan teknologi biogas sebanyak 39 unit
reaktor biogas, dengan memanfaatkan kotoran sapi. Terkait itu pula telah
dikembangkan rumah kompos sebanyak 15 unit.
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Lahan rawa pasang surut rentan terhadap pengaruh perubahan iklim
ekstrim terutama La Nina dan El Nino

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

185

2. Tata kelola air lahan pasang surut umumnya kurang memadai,


menghambat introduksi/penerapan teknologi
3. Alih fungsi lahan pasang surut, terutama
mulai banyaknya
pengembangan diluar bidang pertanian
4. Keterbatasan kelembagaan pendukung penyaluran
input produksi,
modal/krediat dan pemasaran hasil
5. Dalam bidang peternakan, Kurangnya ketersediaan bibit sapi bali
6. Pemasukan ternak dari luar kabupaten dan Pengeluaran ternak ke luar
daerah masih sulit dikendalikan.
b). Solusi
1. Meningkatkan fasilitasi prasarana dan sarana usaha tani dalam upaya
perluasan dan pengelolaan lahan serta perlindungan lahan pangan
berkelanjutan untuk budidaya dan pengembangan padi
2. Meningkatkan fasilitasi agar petani dapat lebih mudah mengakses
permodalan, sarana produksi, teknologi, informasi dan alat mesin
pertanian
3. pengembangkan system pemasaran gabah/beras dengan harga yang
menguntungkan petani
4. Meningkatkan pearn masyarakat, swasta, BUMN dan stakeholders dalam
upaya peningkatan produksi dan produktivitas gabah/beras
5. Penambahan bibit melalu inseminasi buatan (IB)/ kawin suntik juga
membangun sarana dan prasarana pembibitan ternak.
6. Perlu ada regulasi yang mengatur antar kabupaten dan provinsi yang
berkaitan dengan keluar masuknya ternak sapi.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

186

3. URUSAN KEHUTANAN
Selain melaksanakan kewenangan urusan perkebunan. Dinas Kehutanan dan
Perkebunan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya juga melaksanakan kewenangan
Urusan Pilihan Kehutanan, dengan tetap berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan DPPA Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2013.
Secara khusus untuk capaian pelaksanaan program dan kegiatan prioritas yang
terkait langsung dengan pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan yang dilaksanakan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan, antara lain :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program rehabilitasi hutan dan lahan ; dengan kegiatan :
a) Pembangunan hutan kota (DAK). Target terpeliharanya hutan kota seluas
2,42 ha (180 batang bibit pohon), dengan realisasi fisik seluas 2,42 ha (100
%).
b) Pengembangan hutan rakyat (APBD Kab. dan DAK). Target terlaksananya
pengembangan hutan rakyat seluas 150 ha (Barambai dan Tabukan),
dengan realisasi fisik seluas 150 ha (100 %).
c)
Pemeliharaan hutan rakyat (DAK). Target terlaksananya Pemeliharaan hutan
rakyat (DAK) seluas 150 ha, dengan realisasi fisik seluas 150 ha (100 %).
d) Gerakan penanaman pohon (APBD Kab. dan DAK). Target terlaksananya
gerakan penanaman pohon melalui penanaman pohon dan pembuatan
kotak kayu kandang pohon sebanyak 5000 batang, dengan realisasi fisik 100
%.
e) Pengembangan sarana dan prasarana penyuluh kehutanan (APBD Kab. dan
DAK). Target terlaksananya kegiatan demplot tanaman galam seluas 2 ha,
dengan realisasi fisik seluas 2 ha (100 %).
f)
Pengembangan sarana dan prasarana pengamanan kehutanan. Target
terlaksananya pengadaan peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran,
sebanyak 82 unit, dengan realisasi fisik 100 %.
g) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan dan reklamasi hutan di DAS
prioritas. Target tersedianya sharing dengan provinsi pengembangan
komoditi rotan seluas 20 ha, dengan realisasi fisik seluas 20 ha (100 %).
h) Pengembangan sarana dan prasarana pengamanan kehutanan (DAK).
Target terlaksananya pengadaan peralatan dan perlengkapan pemadam
kebakaran, sebanyak 137 unit/buah, dengan realisasi fisik 137 unit/buah
(100 %).
2) Program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan ; dengan kegiatan :
a) Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Target
terlaksananya penyuluhan kebakaran hutan pada 2 kecamatan sebanyak 3
kali kegiatan, dengan realisasi fisik sebanyak 3 kali kegiatan (100%).
3) Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan; dengan kegiatan :
a) Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Target terlaksananya pengelolaan
administrasi TUK, penertiban peredaran hasil hutan dan rekonsiliasi setoran
PNBP dan DBH SDA kehutanan PSDH-DR, sebanyak 14 laporan rekonsiliasi
PSDH-DR. dengan realisasi fisik 14 laporan (100%).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

187

b)

Patroli peredaran dan pengawasan hasil hutan. Target terlaksananya patroli


peredaran dan pengawasan hasil hutan, sebanyak 3 laporan rekonsiliasi
PSDH-DR. dengan realisasi fisik sebanyak 3 laporan (100%).

b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Kehutanan


Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Kehutanan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 41
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Kehutanan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Hutan

1. Luas hutan (ha)


6720,79
2. Luas hutan produksi konservasi 2.878,2
(ha)
3. Luas hutan dan lahan kritis (Ha)

4. Luas kerusakan hutan (ha)


5. Luas hutan dan lahan yg
direhabilitasi (ha)
6. Komoditas kehutanan
2.
Petugas
1. Jumlah petugas (jagawana)
3.
Prasarana
1. Posko pengawasan peredaran
hasil hutan
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan

27.527,28

1200
6545,42
7
11
5

Berdasarkan tabel pelaksanaan urusan kehutanan di atas, terlihat bahwa


beberapa data indikatif untuk urusan kehutanan, sebagai berikut ;
1) Dalam hal pengawasan dan perlindungan hutan, dengan mencermati
ketersediaan prasarana posko pengawasan peredaran hasil hutan dan petugas
polisi hutan (Jagawana) dibandingkan dengan luasnya hutan di Kabupaten Barito
Kuala yang seluas 6720,79 ha, maka sangat tidak sebanding. Sebagai contoh jika
dibandingkan antara jumlah polisi hutan dengan luas hutan produksi maka 1
orang petugas polisi hutan (jagawana) harus mengawasi area hutan seluas
610,98 ha.
2) Berdasarkan SK Dirjen RPLS Nomor 167/V-SET/2004 luasan hutan dan lahan kritis
di Kab. Barito Kuala meliputi ;
a) Lahan potensial kritis seluas 92,701,76 Ha
b) Lahan agak kritis seluas 55.951,65 ha
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------188
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

3)

c.

c)
Lahan kritis seluas 27.527,28 Ha
Sedangkan untuk luas kerusakan hutan hingga data tahun 2012 seluas 1.200 Ha
dan telah dilakukan rehabilitasi seluas 300 ha pada tahun 2012.
Hingga tahun 2012 luas lahan dan hutan yang telah direhabilitasi (2001 s.d 2012)
seluas 6545,42 Ha, terdiri dari luas lahan 6.145,42 Ha dan luas hutan
direhabilitasi 400 Ha. Pada tahun 2013 dianggarkan rehabilitasi kerusakan hutan
Suaka Margawatwa Kuala Lupak seluas 500 ha.
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Pada program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, identifikasi
masalah terkait DAK-Kehutanan. Harga bibit yang mengalami fluktuasi
pada saat pelaksanaan proyek (kegiatan).
Misalnya ketika akan di
laksanakan kegiatan Penanaman Pohon Massal dalam mengikut sertakan
peran masyarakat banyak guna memupuk kesadaran akan pentingnya
tanaman dan kelestarian hutan dan lahan.
2. Pada Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
kegiatannya adalah sosialisasi pencegahan dan dampak kebakaran hutan
dan lahan, sampai tahun 2012 sudah terealisasi 9 lokasi (9 desa pada
kecamatan berbeda). Namun masih banyak masyarakat yang belum
memiliki pemahaman tentang dampak kebakaran hutan dan lahan
dimaksud, sehingga masih diperlukan sosialisasi guna menumbuhkan
kesadaran dan pemahaman tentang dampak tersebut.
3. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, kegiatan
pengawasan dan penertiban pelaksanaan peraturan daerah mengenai
pengelolaan industri hasil hutan :
Masih adanya beberapa kecamatan belum ada permintaan penerbitan
dokumen (SKAU) maupun SKSKB hal ini disebabkan pada kecamtan
dimaksud belum ada permohonan ijin untuk pemanfaatan hasil
hutannya (SKSKB dan SKAU adalah dokumen untuk mengangkut hasil
hutan)
Adanya beberapa industry hasil hutan yang berskala besar yang hampir
seluruh bahan bakunya berasal dari luar daerah memerlukan
pembinaan dan pengawasan baik dari tertib administrasi maupun asal
usul kayunya (berkaitan dengan pemberantasan illegal logging).
4. Terdapatnya Hama pengganggu (Kera/monyet) di areal kegiatan
pengembangan tanaman sawit di Desa Jejangkit Timur Kec. Jejangkit
seluas 50 % dari tanaman yang ditanam sehingga petani yang menanam
cukup kecewa karena bibit sawit untuk pengganti tidak tersedia dan biaya
pembelian dengan cara swadaya cukup memberatkan petani solusi yang
berikan adalah menyiapkan proposal /permohonan yang dibuat oleh petani
untuk tanaman pengganti melewati Dana sharing dan dana TP pada
kegiatan kegiatan lain ditahun yang akan datang, secara teknis hama
pengganggu tanaman dapat diusir atau di buru/ diumpan

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

189

b). Solusi
1. Lebih memperhatikan tataran perencanaan dengan menganalisa terhadap
lokasi pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
permohonan masyarakat serta meningkatkan efisiensi anggaran pada
tahun berikutnya.
2. Menganalisa lokasi pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan kebutuhan dan
permohonan masyarakat agar kegiatan berjalan efektif dan efisien,
3. Meningkatkan pembinaan kepada pelaku usaha disektor kehutanan agar
terwujud tertib administrasi, manajemen kehutanan dan penatausahaan
hasilhutan.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

190

4. URUSAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL


Pelaksanaan urusan energi dan sumberdaya mineral merupakan salah satu
urusan yang pelaksanaannya di bawah koordinasi Sekretariat Daerah, khususnya
Bagian Ekonomi dan Pembangunan. Namun demikian secara teknis pada APBD Murni
tahun 2013 Sekretariat Daerah tidak melaksanakan program dan kegiatan terkait
urusan energi dan sumberdaya mineral.
Namun demikian, pada APBD Perubahan Tahun 2013, Sekretariat Daerah
melalui Bagian Ekonomi dan Pembangunan menganggarkan Program dan Kegiatan
yang berkaitan dengan penyediaan sumber energi listrik bagi daerah perdesaan yakni :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan, dengan
kegiatan ;
a) Pembangunan listrik perdesaan, target Jumlah pengadaan PLTS, untuk jalan
umum/lingkungan di Desa Karya Jadi, Kec. Tabukan sebanyak 5 unit.
Realisasi 100 %.
Pengadaan PLTS oleh Sekretariat daerah ini bertujuan guna peningkatan
ketersediaan dan pemerataan distribusi listri penerangan jalan khususnya pada desadesa yang belum mendapat pasokan listrik, dalam hal ini Desa Karya Jadi, Kecamatan
Tabukan.
Selain Sekretariat Daerah pada tahun 2013 Badan Lingkungan Hidup melalui
salah satu program dan kegiatannya yang terjabarkan dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Badan Lingkungan Hidup tahun 2013 telah menargetkan pelaksanaan
kegiatan terkait urusan energi dan sumberdaya mineral.
Adapun capaian pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud hingga bulan
Desember 2013, yakni ;
1) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
a) Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup (DAK) melalui pengadaan biogas
sebanyak 9 unit. Realisasi 100 %.
b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Energi Dan Sumberdaya Mineral
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja urusan energi dan
sumberdaya mineral Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat
digambarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 46
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Energi Dan Sumberdaya Mineral
No.
1

Data Subtantif
2

Data Indikatif

Total Capaian

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

191

No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total Capaian

1.

Energi alternatif

1. Jumlah PLTS

558

2. Jumlah Biogas
39
Sumber : Dinas Peternakan, Kab. Batola, Dinas ESDM, Prov. Kalsel dan BPMPD.
Dari data tabel di atas dapat dijelaskan beberapa hasil capaian pelaksanaan
urusan energi dan sumberdaya mineral, meliputi :
1) Kabupaten Barito Kuala terdapat 39 unit peralatan Biogas yang berasal dari hasil
Hibah Pemerintah Provinsi maupun Pengadaan melalui APBD Kabupaten. Untuk
pemanfaatannya biogas masih tersebar di Kecamatan Barambai dan Wanaraya
(Dinas Peternakan, Kab. Barito Kuala).
Disadari ketersediaan peralatan Biogas dalam menunjang pemenuhan energi
alternatif masyarakat masih terbatas, jika dibandingkan dengan masih besarnya
sumber bahan baku Biogas yang tersedia dari 15.307 ekor ternak sapi/kerbau.
2) Disamping pemanfaatan Biogas sebagai sumber energi alternatif, dalam
memenuhi ketersediaan energi listrik di daerah tertinggal yang belum mendapat
pelayanan listrik. Di Kabupaten Barito Kuala diterapkan pula pengunaan tenaga
surya sebagai pembangkit listrik, hingga bulan Desember 2013 di Kabupaten
Barito Kuala terdapat sebanyak 558 unit PLTS Tersebar dan 2 unit PLTS Terpusat,
yang seluruhnya merupakan hasil hibah barang dari Dinas Energi dan
Sumberdaya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan dan Kementrian Pembangunan
Daerah Tertinggal (KPDT) melalui Program Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan Daerah Tertinggal (P2IPDT).
3) Untuk pengadaan PLTS yang telah dianggarkan pada APBD Perubahan 2013,
khususnya Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran sampai bulan Desember
masiih dalam tahap persiapan penunjukan rekanan pengadaan barang.
4) Adapun rincian penyebaran PLTS, di Kab. Barito Kuala, sebagaimana tabel di
bawah ini ;
Tabel 47
Persebaran PLTS di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
Jumlah
Kecamatan/
Sumber
No
PLTS
PLTS
Desa
Hibah
Tersebar
Terpusat
1
2
3
4
5
1.
Kec. Tabukan
1) Ds.
Teluk 18
P2IPDT/KPDT
Tamba
2) Ds.
Tamba 22
P2IPDT/KPDT
Raya
3) Ds.
Muara 20
P2IPDT/KPDT
PUlau
2.
Kec. Kuripan
1) Ds. Jambu
82
1
P2IPDT/KPDT
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

192

No

Kecamatan/
Desa

3.

Jumlah

PLTS
Tersebar
3
Jambu 23

50
50
82

211

2) Ds.
Baru
Kec. Bakumpai
1) Ds. Balukung
2) Ds. Palingkau
3) Ds.
Murung
Raya
4) Ds. Banitan

PLTS
Terpusat
4

Sumber
Hibah
5
P2IPDT/KPDT
P2IPDT/KPDT
P2IPDT/KPDT
Distamben
Prov.
Distamben
Prov.

JUMLAH
558
2
Sumber : BPMPD Kab. Barito Kuala dan Dinas Pertambangan dan Energi, Prov.
c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Dengan topograpi wilayah Kabupaten Barito Kuala yang didominasi lahan
rawa gambut, serta dilalui aliran sungai besar maupun kecil menjadikan
pola penyebaran pemukiman penduduk terpisah-pisah satu dengan yang
lain. Akibatnya akses keterjangkauan untuk mendapatkan layanan
fasilitas umum seperti listrik sebagai sumber energi menjadi terbatas,
sehingga masih ada sebagian besar masyarakat yang belum mendapat
pelayanan secara optimal.
2. Pemanfaatan tekhnologi bio gas dari kotoran ternak (sapid an kerbau)
masyarakat di Kabupaten Barito Kuala masih minim yang memanfaatkan
peralatan biogas (hingga tahun 2012 terdapat 39 kelompok tani
pengguna bio gas), jika dibandingkan dengan ketersediaan sumber bahan
pembangkit biogas, dimana terdapat ternak besar (sapid an kerbau)
sebanyak 8.540 ekor).
b). Solusi
1. Pemerintah Daerah dengan dukungan dari Pemerintah Pusat berupaya
untuk melakukan optimalisasi terhadap pengadaan PLTS bagi masyarakat
yang berada di wilayah yang belum terjangkau aliran listrik.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

193

2. Untuk biogas, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah provinsi


melalui lembaga tekhnis yang dimilikinya masing-masing, yang terkait
pengelolaan energi dan sumberdaya mineral terus berupaya
menggerakan dan mengembangkan penggunaan sumberdaya energi baru
terbaharukan di masyarakat seperti pemanfaatan dan mengembangkan
bio gas. Bagi daerah-daerah tertinggal dari kementrian ESDM RI dan
Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan, agar SKPD lingkup Pemerintah Kab. Barito Kuala yang memiliki
tugas dan fungsi berhubungan dengan energi dan sumberdaya mineral,
pemberdayaan masyarakat, dan peternakan (Bag. Ekonomi dan
Pembangunan, BPMPD) Dinas Peternakan) dapat secara intens
melakukan koordinasi dan konsultasi tekhnis ke Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Provinsi berkenaan dengan usulkan bantuan peralatan biogas

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

194

5. URUSAN PARIWISATA
Selain melaksanakan Urusan Wajib Pemuda dan Olah Raga serta Urusan
Kebudayaan, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata juga melaksanakan kewenangan
Urusan Pilihan Pariwisata. Secara khusus untuk capaian pelaksanaan program dan
kegiatan prioritas Urusan Pariwisata yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga
dan Pariwisata, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program Pengembangan pemasaran pariwisata; dengan kegiatan :
b) Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran objek wisata. Target
terlaksananya pemeliharaan, pengawasan dan pembinaan sarana pariwisata
sebanyak 4 kegiatan, dengan realisasi fisik sebanyak 3 kegiatan (75 %).
c)
Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata. Target terlaksananya
pemilihan atak dan diang, pemilihan nanag galuh dan duta wisata sebanyak
3 pasang, dengan realisasi fisik 2 pasang (66,67 %).
d) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri.
Target terlaksananya pasar ramadhan, pameran pariwisata nusantara dan
festival pasar terapung sebanyak 52 stand, dengan realisasi fisik sebanyak
42 stand (82,77%).
Untuk rata-rata realisasi fisik program dan kegiatan (sebanyak 3 kegiatan)
yang terkait langsung Urusan Pariwisata, dengan realisasi keuangan sebesar 83,12%.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Pariwisata
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Pariwisata
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 42
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pariwisata
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Pariwisata

1. Jumlah objek wisata

2. Jumlah
kunjungan wisatawan
3. Intensitas promosi wisata Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
Dari capaian pelaksanaan Urusan Pariwisata yang digambarkan pada tabel di
atas, maka dapatlah dijelaskan sebagai berikut;
1) Dilihat dari perkembangan data subtantif hasil pelaksanaan urusan pariwisata,
masih belum menunjukan perkembangan data yang signifikan jika dibandingkan
dengan hasil pelaksanaan bulan Januari yang lalu.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------195
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

2)

3)

4)
5)
6)

c.

Di Kabupaten Barito Kuala terdapat 8 buah objek wisata, yakni


a) Objek wisata Pulau Kembang
b) Objek wisata Jembatan Barito
c)
Objek wisata Relegi Kubah Datuk Abdus Samad
d) Objek wisata Jembatan Rumpiang
e) Objek wisata taman mini Surya Lestari
f)
Objek wisata agropolitan
g) Objek wisata Kawasan Tradisional Bersejarah Panglima Wangkang
h) Objek wisata pergelaran budaya gedung gelora barito.
Secara umum untuk objek wisata yang ada di Kabupaten Barito Kuala merupakan
ruang terbuka publik, artinya bebas untuk didatangi dan dinikmati masyarakat
tanpa dipungut retribusi, sehingga tidak memiliki instrumen pengendali terhadap
jumlah pengunjung di setiap objek wisata yang ada, kecuali objek wisata Pulau
Kembang. Hal ini tentu saja akan menimbulkan kesulitan bagi Pemerintah Daerah
dalam menilai tingkat kemajuan objek wisata di Kabupaten Barito Kuala dari segi
jumlah pengunjung wisatawan lokal dan mancanegara serta menilai efektifitas
promosi daerah yang telah maupun perlu dilakukan agar lebih mengenalkan objekobjek wisata unggulan di Kabupaten Barito Kuala.
Dari segi peningkatan pendapatan asli daerah akan mempersulit pemerintah
daerah dalam memperkirakan besarnya pendapatan daerah yang dapat diperoleh
dari retribusi tiket masuk objek wisata.
Disadari masih rendah dan minimnya kualitas dari sarana dan prasana publik
yang ada di objek-objek wisata dalam mendukung kenyamanan para
pengunjung/wisatawan.
Perlu ditingkatkannya jumlah objek wisata yang dikelola Pemerintah Daerah
maupun oleh Pihak Ketiga secara profesional, sehingga akan berdampak positif
bagi peningkatan pandapatan asli daerah dari segi pengenaan retribusi.
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
Perogram Pengembangan parieisata dengan kegiatan promosi pariwisata
nusantara didalam dan luar negeri dan kegiatan pengembangan objek
pariwisata unggulan belum dapat dilaksanakan sampai 100% karena masih
belum optimalnya promosi daerah terhadap objek pariwisata unggulan.
b). Solusi
Menyiapkan tenaga teknis pariwisata yang mempunyai kemampuan
melakukan promosi objek wisata unggulan keluar daerah ataupun keluar
negeri sehingga wisatawan nusantara dan wisatawan manca Negara untuk
berkunjung
ke
Kabupaten
Barito
Kuala
semakin
meningkat.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

196

6. URUSAN INDUSTRI
Disamping melaksanakan Urusan Wajib Koperasi dan UKM serta Urusan Pilihan
Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan juga melaksanakan
kewenangan Urusan Pilihan Industri, yang program dan kegiatannya terjabarkan dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Tahun 2013.
Secara khusus dalam pelaksanaan Urusan Industri di Tahun 2013 ada
beberapa capaian program dan kegiatan prioritas yang dilaksanakan oleh Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan antara lain :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pengembangan industri kecil dan menengah; dengan kegiatan :
a) Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster
industri. Target terlaksananya pelatihan pengolahan sasirangan, fasilitasi
desain produk anyaman purun/rotan, peningkatan mutu produk pangan
(keripik jahe) dan pembinaan IKM dan Kerajinan (on company level)
sebanyak 17 kegiatan. Realisasi sebanyak 17 kegiatan (100%).
b) Penyusunan kebijakan industri terkait dan industri penunjang industri kecil
dan menengah. Target terlaksananya pelatihan GKM bagi pelaku IKM dan
kerajinan sebanyak 1 kelompok, dengan realisasi 100 %.
2) Program peningkatan kemampuan teknologi industri, dengan kegiatan ;
b) Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri. Target terlaksananya
pelatihan peningkatan mutu kemasan bagi pelaku IKM sebanyak 20 orang,
dengan realisasi fisik 20 orang (100 %).
3) Program pengembangan sentra-sentra industri potensial, dengan kegiatan ;
a) Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat. Target
terlaksananya pameran hari jadi Batola stand IKM dan Kerajinan, Kalsel
Expo dan Inacraff sebanyak 3 kegiatan, dengan realisasi fisik 3 kegiatan
(100 %).
Khusus untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik terkait urusan Industri tahun
2013 ( berdasarkan jumlah prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), dari ke 5
(lima) kegiatan, sebesar 100%.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Industri
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Industri
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :

Tabel 43
Data Subtantif
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

197

Penyelenggaraan Urusan Pilihan Industri


No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Industri
Menengah 1. Jumlah
industri
rumah
dan Industri Rumah
tangga/IKM
Tangga
2. Jumlah industri rumah tangga
komuditas khas Barito Kuala.
3. Jumlah sentral industry
4. Jumlah industri kreatif
Sumber : Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan

611
54
3
2

Berdasarkan tabel hasil pelaksanaan kegiatan subtantib Perindustrian di atas


dapatlah dijelaskan secara kualitatif, bahwa ;
1) Pada Tahun 2013 jumlah Industri Rumah Tangga/Industri Kecil Menengah di
Kabupaten Barito Kuala berjumlah 611 unit IKM, jumlah ini bertambah sebanyak
4 unit, dibandingkan akhir IKM akhir tahun 2012 sebanyak 607 unit IKM.
2) Sedangkan untuk industri kecil menengah dengan hasil produksi khas Kab. Barito
Kuala hingga bulan April 2013 sebanyak 54 unit. Industri rumah tangga dengan
komuditas khas Barito Kuala meliputi olehan kerupuk pipih, anyaman purun,
amplang haruan dan lain-lain.
3) Untuk sentra industri rumah tangga / IKM (Industri Kecil Menengah) hingga
bulan April 2013 masih belum ada peningkatan jumlah dari bulan Januari 2013,
secara umum ada 3 buah sentra industri rumah tangga/IKM yang berada di 2
kecamatan yakni
a) Sentra industri kerajinan anyaman purun tikus dan tikar tangkalasa di Kec.
Belawang.
b) Sentra industri kerupuk (kerupuk pipih dan amplang haruan) di Kec.
Bakumpai.
c)
Sentra industri kerajinan anyaman purun danau untuk produk tas, tempat
tisu, tikar, tempal balpoint dan lain-lain di Kec. Bakumpai.
4) Proses pengembangan inovasi dan kreativitas industri rumah tangga terus coba
digalakan, dikembangkan dan dibina oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan pada tahun 2013. Terutama untuk pengembangan industri kreatif
melalui inovasi kerajinan yang bersumber dari bahan baku lokal. Hingga bulan
April terdapat 2 (dua) industri kreatif di Kab. Barito Kuala, yaitu ;
b) Industri kreatif aneka anyaman purun danau di Kec. Bakumpai, dan
c)
Industri kreatif aneka kerajinan purun tikus di Kec. Belawang.
c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Pembangunan industri memerlukan waktu yang relatif panjang untuk
membangun industri dengan memanfaatkan sumber daya, perkuatan
jaringan klaster industri dan penyusunan industri penunjang IKM

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

198

2. Terbatasnya kemampuan pelaku industri kecil menengah (IKM) dalam


melakukan perbaikan manajemen usaha dan lemahnya wawasan
kewirausahaan.
3. Belum dikembangkannya potensi daerah secara optimal serta belum
terarahnya pembangunan sektor industri.
b). Solusi
Sesuai dengan Perpres RI No. 28 Tahun 2008 tentang KIN, bahwa
implementasi arah kebijakan pembangunan industri di daerah dilaksanakan
melalui kompetensi inti industri daerah baik melalui koordinasi/sinergi melalui
pendekatan Top-down yaitu memperhatikan industri prioritas yang ditentukan
secara nasional melalui klaster industri maupun melalui pendekatan Bottomup yaitu melalui kompetensi inti yang merupakan keunggulan daerah yang
memerlukan
waktu
panjang.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

199

7.

URUSAN PERDAGANGAN
Pelaksanaan urusan perdagangan merupakan bagian dari kewenangan Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Sehubungan dengan pelaksanaan urusan
perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2013 telah
mengagendakan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2013 berbagai capaian program dan kegiatan
prioritas urusan perdagangan, antara lain :
a.
1)

2)

3)

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :


Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan; dengan
kegiatan :
a) Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa. Target tersediannya
laporan pengawasan peredaran barang dan jasa serta monitoring dan
pengawasan distribusi produk strategis (pupuk dan mitan) sebanyak 12
laporan. Realisasi 12 laporan (100%).
Program efisiensi perdagangan dalam negeri, dengan kegiatan;
a) Penyempurnaan Perangkat Peraturan, Kebijakan dan Pelaksanaan
Operasional. Target terlaksananya sosialisasi sistem resi gudang sebanyak
100 orang, dengan realisasi sebanyak 100 orang (100 %).
b) Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk. Target terlaksananya
operasional PPNS-PK selama 12 bulan, dengan realisasi 12 bulan (100%).
c)
Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk (DAK). Target
terlaksananya pembangunan/revitalisasi pasar sebanyak 12 paket, dengan
realisasi 12 paket (100%).
Program pembangunan infrastruktur perdesaan, dengan kegiatan
c)
Rehabilitasi/pemeliharaan pasar perdesaan. Target terlaksananya rehab dan
penebusan/pengantian toko/kios pasar serta pemeliharaan pasar sebanyak
36 kegiatan, dengan realisasi sebanyak 36 kegiatan (100%).

b. Realisasi Kegiatan Urusan Perdagangan


Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan
Pedagangan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada
tabel di bawah ini :
Tabel 45
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Perdagangan
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

2.

Prasarana dan Sarana 1.


perdagangan
2.
3.
Rasi Gudang
1.

Jumlah Pasar desa

Jumlah Pasar daerah


15
Jumlah pasar swasta
16
Jumlah hasil tanam yg 65.677
disimpan di rasi gudang

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

200

No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

3
(kg)
2. Jumlah resi gudang yang 4
diterbitkan.

3. Jumlah resi gudang yang 13


dijaminkan
4. Jumlah
disalurkan

kredit

yang 33.000.00
0

Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan


Dari data tabel di atas dapat dijelaskan beberapa hasil capaian pelaksanaan
urusan pilihan perdagangan yang menjadi kegiatan subtantif Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan, meliputi :
1) Berdasarkan kategori pasar desa menurut Kementerian Perindustrian dan
Perdagangan serta data yang dimiliki Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan di Kabupaten Barito Kuala saat ini terdapat 4 (empat) buah pasar
desa yakni ;
a) Pasar Sido Mulyo, Kec. Wanaraya
b) Pasar Tabatan, Kec. Kuripan
c)
Pasar Jambu, Kec. Kuripan, dan
d) Pasar Kabuau, Kec. Kuripan
Penetapan jumlah pasar desa ini, berbeda dengan penetapan pasar desa oleh
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dengan jumlah 9
(sembilan) pasar desa (mengacu Kementerian Dalam Negeri)
2) Untuk jumlah pasar daerah (pasar kabupaten dan pasar kecamatan) yang dikelola
pemerintah daerah hingga bulan April 2013 berjumlah 15 buah, sedangkan pasar
swasta (pasar yang prasarananya dikelola swasta) berjumlah 16 buah.
3) Sebagai salah satu program-kegiatan unggulan daerah, dalam mendukung
ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani di Kab. Barito Kuala
keberadaan Resi Gudang (RG) menjadi vital. pada bulan Maret 2013 jumlah
gabah/padi yang disimpan diresi gudang mengalami penurunan yang deratis
sebanyak 23 lembar, hingga akhir April 2013 jumlah perseorangan/kelompok
yang mengunakan resi gudang sebagai tempat penyimpanan, dengan jumlah
padi/gabah yang disimpan masih tersisa sebanyak 4 resi gudang dengan jumlah
padi yang disimpan sebanyak 65.672 kg.
4) Hingga akhir bulan Akhir 2013 jumlah kredit yang disalurkan kepada petani
melalui kepemilikan Resi gudang hanya sebesar Rp. 33.000.000,-, mengalami
penurunan sebesar Rp. 747.000.000 dari bulan Februari yang lalu sebesar Rp.
820.000.000,-.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

201

c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Belum optimalnya pembinaan terhadap pelaku usaha sebagai dampak
diserahkannya kewenangan kepada pengelolaan perijinan terpadu, yaitu
Kantor Pelayanan Terpadu
2. Masih terbatasnya sarana distribusi barang dan belum optimalnya
pengawasan terhadap barang dan jasa.
b). Solusi
1. Melaksanakan pembinaan terkoordinasi antara SKPD dan KPT, sehingga
diharapkan pembinaan dan pengendalian pada sektor perdagangan dapat
ditingkatkan
2. Penataan sarana distribusi perdagangan maupun peningkatan
pengawasan
terhadap
peredaran
barang
dan
jasa.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

202

8. URUSAN KETRANSMIGRASIAN
Selain melaksanakan urusan wajib sosial dan tenaga kerja, Dinas Sosial, tenaga
kerja dan transmigrasi berdasarkan kewenangannya juga melaksanakan kewenangan
urusan pilihan khususnya urusan pilihan Transmigrasi. Dalam hal pelaksanaan kinerja
terukur atas program dan kegiatan tahun 2013, Dinas Sosial, tenaga kerja dan
transmigrasi mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013,
khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Tahun 2013.
Secara khusus untuk hasil capaian pelaksanaan program dan kegiatan prioritas
yang terkait langsung dengan pelaksanaan urusan transmigrasi yang dilaksanakan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pengembangan wilayah transmigrasi; dengan kegiatan :
a) Peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor dalam
rangka pengembangan kawasan transmigrasi. Target terlaksananya
Kerjasama Antar Daerah berupa MoU penempatan Transmigrasi dan tindak
lanjut dari Kerjasama Antar Daerah MoU dengan Daerah Asal ( Prov. Jatim,
Jateng, Jabar, DIY dan Jakarta ), Indentifikasi calon lokasi transmigrasi
sebanyak 3 lokasi, dengan realisasi fisik 100%.
b) Penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana sosial dan ekonomi di
kawasan transmigrasi. Target pembuatan sara air bersih dan belajar
mengajar kampung inggris sebanyak 12 buah/unit, dengan realisasi fisik
sebanyak 12 unit (100%).
2) Program Transmigrasi lokal, dengan kegiatan :
a) Penyuluhan transmigrasi lokal, berupa penyuluhan kesehatan kepada 50 kk
sebanyak 2 kali dengan realisasi fisik 100 %.
b) Pelayanan kesehatan/perbaikan gizi ibu dan anak serta KB. Target
pengantian biaya restitusi pelayanan kesehatan di RSUD H. Abdul Azis,
RSUD Ulin Banjarmasin, dan perbaikan gizi dan KB pada 2 UPT , dengan
realisasi fisik 2 UPT (100 %).
c)
Operasional dan pelayanan UPT, berupa kelancaran pelayanan transmigrasi
melalui 2 UPT, dengan realisasi fisik 2 UPT (100 %).
Untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah prosentasi realisasi out
put seluruh program-kegiatan ), Urusan Transmigrasi yang dilaksanakan Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi hingga secara umum sebesar 99,34%.
Dengan nilai rata-rata realisasi keuangan ( berdasarkan jumlah prosentasi
realisasi out put seluruh program-kegiatan ) sebesar 96,45 %.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Transmigrasi
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan
Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada
tabel di bawah ini :

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

203

Tabel 44
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Transmigrasi
No.

Data Subtantif

Data Indikatif

Total
Capaian

1.

Transmigrasi

1. Jumlah lokasi transmigrasi yg 2


dikelola Pemerintah Pusat.
2. Jumlah keluarga transmigran
700
3. Jumlah penduduk transimgran
2614
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dari data tabel di atas dapat dijelaskan beberapa hasil capaian pelaksanaan
urusan pilihan transmigrasi yang menjadi kegiatan subtantif Dinas Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi, meliputi :
1) Di Kabupaten Barito Kuala terdapat 2 (dua) lokasi transmigrasi yang masih dibina
dan dikelola langsung oleh Pemerintah Pusat yakni di Desa Sawahan dan Desa
Jejangkit Timur.
2) Dari 2 (dua) desa lokasi transmigrasi yang ada yakni Desa Sawahan dan Desa
Jejangkit Timur terdapat sebanyak 700 kepala keluarga dengan jumlah penduduk
2.614 jiwa. Belum ada penambahan dan pengurangan jumlah transmigran sejak
akhir tahun 2012.
3) Pada tahun 2013 akan dilaksanakan pula identifikasi 3 Desa calon lokasi
transmigrasi baru di Kabupaten Barito Kuala yakni Desa Sei Sahurai, Desa
Jejangkit Pasar dan Desa Jejangkit Timur.
c.

Permasalahan dan Solusi :


a). Permasalahan
1. Lahan usaha di UPT Jejangkit Timur belum seluruhnya masuk pada
program plasma sawit sehingga perlu percepatan agar seluruh lahan
usaha transmigrasi UPT Jejangkit Timur diikutkan plasma sawit.
2. Masih ditemukannya beberapa warga transmigran yang mengidap
penyakit bawaan, bahkan ada yang sudah kronis diderita oleh warga
transmigran seperti penyakit jantung, tumor, kanker dan liver sehingga
setelah masuk menjadi warga transmigrasi terkendala akan biaya
pengobatan yang sulit dijangkau dan bervariasi per orangnya, sementara
pemerintah mengalokasikan dana untuk biaya pengobatan dan rujukan
pasien per orang per KK warga transmigransi itu belum menjangkau pada
pengobatan yang patensial
b). Solusi
1. Perlu koordinasi dengan dinas terkait dab perusahaan kelapa sawit
tentang jadwal plasma sawit untuk lokasi UPT Jejangkit Timur.

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

204

2. Perlunya kebijakan dan kebijaksanaan dalam hal membantu warga


transmigran baik dari pemerintah pusat maupun antar pemerintah daerah
dengan mengalokasikan dana dan mengklasifikasikan jenis atau macam
pengobatan maupun pelayanan kesehatan misalnya dengan cara
memberikan batasan-batasan dari mana dan sampai dimana mengenai
kriteria sakit/penyakit dari warga transmigrans yang berhak mendapat
pengobatan/pelayanan kesehatan
3. Perlu pertimbangan dan kebijakan yang lebih baik lagi dalam hal
berkerjasama dengan daerah lain seperti pada saat penerimaan para
warga transmigrans yang berbarengan dengan fasilitasi-fasilitasi yang
sudah memadai, serta peningkatan fasilitasi pada sarana dan prasarana
tersebut yang lebih lagi di tahun-tahun mendatang seperti :
Peningkatan kerjasama dengan PNPM/dengan P2KP dalam
Pembuatan maupun pengadaan Tandon/Tong air bersih.
Pembuatan sumur bor sederhana maupun sumur bor air tenaga
surya lengkap dengan mesin pendorongnya (yang sumber dananya
bisa dari APBN/Provinsi).
Peningkatan sarana listrik/penerangan dengan PLN, disamping
peningkatan di bidang sosial ekonomi masyarakat warga
transmigran, serta;
Peningkatan sarana/prasarana jalan/jembatan dibeberapa UPT
binaan.
4. Kerjasama antar daerah dalam bidang ketransmigrasian khususnya untuk
penempatan transmigrans, perlu diperbaiki dengan kebijakan tambahan
sektor kesehatan calon transmigrans apabila ditemukan penyakit bawaan
tidak mendapat biaya pengobatan dan transmigrans tersebut akan
dikembalikan ke daerah asal.
5. Perlu dana sharing dukungan usulan ke kementerian nakers RI supaya
hal yang belum ada diperbaiki ditahun berikutnya

----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

205

BAB V
PENYELENGGARAAN
TUGAS PEMBANTUAN
Otonomi Daerah dapat diartikan sebagai suatu pendelegasian sebagian
kewenangan/pengelolaan bangsa dan negara oleh Pemerintah kepada Pemerintah
Daerah Provinsi hingga Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bahkan aras di bawahnya.
Pendelegasian sebagian kewenangan tersebut merupakan pelimpahan wewenang
dengan azas desentralisasi, azas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Khusus terkait dengan kewenangan dalam tugas-tugas pembantuan merupakan
perwujudan tugas yang menjadi kewenangan pemerintah, yang pelaksanaan
operasional dilakukan atau dilaksanakan langsung oleh jenjang di bawahnya dengan
sifat membantu dari pada tugas yang di terima maupun yang akan diberikan disertai
tanggungjawab.
Berikut beberapa Tugas Pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten
Barito Kuala maupun Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten
kedalam lingkup wilayahnya pada Tahun 2013.
A.

TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA


1.
Sektor Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan
a.
Dasar Hukum :
DIPA Nomor : 1. DIPA/018-11.4.1592//2013
b.

Instansi Pemberi Tugas Pembantuan :


Kementerian Pertanian Republik Indonesia

c.

Instansi Pelaksana/SKPD :
Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan Kabupaten Barito Kuala

d.

Program dan Kegiatan :


1) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan
Masyarakat, dengan kegiatan :
a)
Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan
Pangan
b)
Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan
Peningkatan Keamanan Pangan Segar
c)
Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan
Ketahanan Pangan

e.

Realisasi Program Dan Kegiatan


Tabel 1. :
Laporan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembantuan
Oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kab. Barito
Kuala T.A. 2013 :

--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

205

Target
No

Kegiatan

Pengembangan
Ketersediaan dan
Penanganan Rawan
Pangan
Pengembangan
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
dan Peningkatan
Keamanan Pangan
Segar
Dukungan
Manajemen dan
Teknis Lainnya
Badan Ketahanan
Pangan

Realisasi

Volum

Dana (Rp)

Dana (Rp)

1 keg

121.300.000

121.300.000

1 keg

739.000.000

1 keg

JUMLAH

Lokasi
Pelaksanaan

Pencapaian
Keu
%

Fisik
%

100

Marabahan

720.081.600

97,44

97,44

Marabahan

45.000.000

42.187.500

93,75

93,75

Marabahan

905.300.000

883.569.100

97,60

97,60

f.

Sumber dan Jumlah Anggaran :


Sumber Biaya
Jumlah Anggaran yang dialokasikan
Realisasi Anggaran yang digunakan

g.

Keadaan Pegawai :
Tabel : 2.
Keadaan Pegawai Pelaksana Tugas
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan :

100

: APBN T.A. 2013


: Rp 905.300.000,00
: Rp 883.569.100,00
(Un Audited)

Pembantuan

Badan

Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan


SD

SLTP

SLTA

D II

D III

D IV

S-1

S-2

17

S-3

Jumlah
25

Jumlah PNS Menurut Golongan / Kepangkatan


Golongan I
A

Jlh

B
2

Golongan II

C
1

Golongan III

Golongan IV

Jlh

Jlh

15

Jlh

Jumlah

25

h.

Kondisi Sarana dan Prasana :


Kondisi sarana dan prasarana pendukung cukup memadai, misalnya
seperti sarana transfortasi guna mendukung pengawasan pelaksanaan
dilapangan, hanya saja belum sepenuhnya optimal, mengingat kondisi
alam pada Infrastruktur yang masih belum memadai.

i.

Permasalahan Dan Solusi :


1). Permasalahan
Kurang tertibnya pelaporan dari pendamping desa mandiri
pangan mengenai kondisi di lapangan.
Administrasi pembukuan kelompok masih belum optimal,
kegiatan sudah dilaksanakan namun ada beberapa terkendala

--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

206

seperti pada bulan November lahan p2kp terendam karena


curah hujan tinggi. Sehingga penganekaragaman konsumsi
pangan terhambat dalam penanaman.
2).

2.

Solusi
Berkoordinasi dengan pendamping desa mandiri pangan.
Perlu bimbingan lebih maksimal dari penyuluh pembimbing
desa.

Sektor Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa


a.
Dasar Hukum :
DIPA Nomor : 1. DIPA/010-05.5.1592//2013
b.

Instansi Pemberi Tugas Pembantuan :


Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).

c.

Instansi Pelaksana/SKPD :
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten
Barito Kuala

e.

Program dan Kegiatan :


1). Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, dengan
kegiatan :
a)
Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM)

f.

Realisasi Program Dan Kegiatan


Tabel 3. :
Laporan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembantuan Oleh
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab.
Barito Kuala T.A. 2013 :
Target

No

Kegiatan

Peningkatan
Kemandirian
Masyarakat
Perdesaan (PNPM)
JUMLAH

Volum

16 kec

Dana (Rp)
X 1.000

Realisasi
Dana (Rp)
X 1.000

Pencapaian
Keu
%

Fisik
%

99,54

100

13.019.239,00 12.959.531,00 99,54

100

13.019.239,00 12.959.531,00

Lokasi
Pelaksanaan

16 Kecamatan

g.

Sumber dan Jumlah Anggaran :


Sumber Biaya
Jumlah Anggaran yang dialokasikan
Realisasi Anggaran yang digunakan

h.

Keadaan Pegawai :
Tabel 4 :
Keadaan Pegawai Pelaksana Tugas Pembantuan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa :

: APBN T.A. 2013


: Rp 13.019.239.000,00
: Rp 12.959.350.500,60
(Un Audited)
Badan

--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

207

SD

SLTP

Golongan I
B
C
D

SLTA
6

Jlh

Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan


D III
D IV
S-1
1
11
Jumlah PNS Menurut Golongan / Kepangkatan
Golongan II
Golongan III
B
C
D
Jlh A
B
C
D
Jlh A
D II

A
4

13

S-2
4

S-3

Golongan IV
B
C
D
Jlh
2

Jumlah
22

Jumlah
22

i.

Kondisi Sarana dan Prasana :


Sarana dan Prasarana pada saat ini masih memungkinkan untuk
melakukan urusan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
Namun demikian masih perlu optimalisasi berupa peningkatan kualitas
gedung BPMPD yang dirasa sangat mendesak untuk menampung
jumlah pegawai sebanyak 22 orang serta berbagai aktivitas di bidang
pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.

j.

Permasalahan Dan Solusi :


1). Permasalahan :
a). Tidak ada masalah dalam pelaksanaan program kegiatan dari
PNPM. Fasilitas sudah cukup memadai seperti kendaraan roda dua

untuk monitoring dan evaluasi serta memberikan bimbingan


kepada masyarakat/kelompok/pelaksana PNPM, begitu juga
dengan petugas teknis/konsultan teknis sudah terpenuh fasilitas
disemua desa.

2).
3.

Solusi :
b). Diharapkan dapat terus terealisasi dengan baik dan lancar.

Sektor Tenaga Kerja Dan Transmigrasi


a.
Dasar Hukum :
1) DIPA Nomor : 026-04.4.159052//2013
2) DIPA Nomor : 026-06.4.150657//2013
3) DIPA Nomor : 026-07.4.159081//2013
b.

Instansi Pemberi Tugas Pembantuan :


1) Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
2) Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan
Kawasan Transmigrasi

c.

Instansi Pelaksana/SKPD :
Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Barito Kuala

d.

Program dan Kegiatan :


(DIPA Nomor : : 026-04.4.159052//2013)
1). Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, dengan
kegiatan :
a.)

Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan


Kerja

(DIPA Nomor : 026-06.4.150657//2013)


2). Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi, dengan kegiatan
:
--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

208

a)

Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Kawasan


Transmigrasi.
Partisipasi Masyarakat.
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Ditjen P2MKT.

b)
c)

(DIPA Nomor : 026-07.4.150681//2013)


3). Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi,
dengan kegiatan :
a)
Pengembangan
Sarana
dan
Prasarana
Kawasan
Transmigrasi.
b)
Pengembangan Usaha di Kawasan Transmigrasi.
c)
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan
Masyarakat di Kawasan.
d)
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Ditjen P2MKT
e.

Realisasi Program Dan Kegiatan :


Tabel 5 :
Laporan Realisasi Pelaksanaan Tugas Pembantuan Oleh Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Barito Kuala T.A. 2013 :
Target

No
1

Kegiatan

Volum

Pencapaian

784.295.635,20

1 Km

1.360.170.000

1.352.961.099

99,47

100

Partisipasi
Masyarakat

1
lembga

340.400.000

334.545.120

98.28

100

Desa Karang
Indah Kec.
Mandastana

Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen
P2MKT
Pengembangan
Sarana dan
Prasarana Kawasan
Transmigrasi

1
satker

177.000.000

174.787.500

98.75

100

Pusat KTM
Cahaya Baru
Marabahan

3.239.426.000

3.237.806.287

99.95

100

100

Kimtrans
Jejangkit
Timur
Kec.
Jejangkit dan
Kimtrans
Sawahan
Kec. Cerbon
Kimtrans
Sawahan
Kec. Cerbon

Pengembangan
Usaha di Kawasan
Transmigrasi

12.500.000

12.500.000

100

Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Manusia dan

403.550.000

402.662.190

99.78

Fisik
%
100

Lokasi
Pelaksanaan

805.728.000

264 org

Dana (Rp)

Keu
%
97.34

Pengembangan dan
Peningkatan
Perluasan
Kesempatan Kerja
Pembangunan
Permukiman dan
Infrastruktur
Kawasan
Transmigrasi

Dana (Rp)

Realisasi

Marabahan

Pusat KTM
Cahaya Baru
Marabahan
dan UPT.
Jejangkit
Timur Kec.
Jejangkit

Kimtrans
Jejangkit
Timur Kec.

--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

209

Masyarakat di
Kawasan
Transmigrasi
8

Jejangkit dan
Sawahan Kec.
Cerbon

Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen
P2MKT
JUMLAH

SD
2

263.075.316

99.24

6.603.864.000

6.562.633.147,20

99,38

Marabahan

100

f.

Sumber dan Jumlah Anggaran :


Sumber Biaya
Jumlah Anggaran yang dialokasikan
Realisasi Anggaran yang digunakan

g.

Keadaan Pegawai :
Tabel : 6.
Keadaan Pegawai Pelaksana Tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kab. Barito Kuala Tahun 2013:

SLTP

Golongan I
B
C
D

4.

265.090.000

Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan


D II
D III
D IV
S-1
1
3
1
20
Jumlah PNS Menurut Golongan / Kepangkatan
Golongan II
Golongan III
B
C
D
Jlh A
B
C
D
Jlh

Golongan IV
B
C
D
Jlh

SLTA
8

Jlh

: APBN T.A. 2013


: Rp 6.603.864.000,00
: Rp 6.562.633.147,20
(Un Audited)

23

S-2
3

S-3

Jmlh
38

Jmlh
38

h.

Kondisi Sarana dan Prasana :


Kondisi untuk sarana dan Prasarana pada saat ini sudah memadai
terutama untuk sarana transfortasi, mengingat kondisi alam Kabupaten
Barito Kuala Infrastruktur masih belum memadai, karena itu perlu
transportasi roda dua, untuk mendukung pengawasan pelaksanaan
dilapangan.

i.

Permasalahan Dan Solusi


1). Permasalahan :
Tidak ada permasalahan dalam pelaksanaan program kegiatan
dari APBN-TP.

Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura


a.
Dasar Hukum :
1). DIPA Nomor : 018-03.4.159050//2013
2). DIPA Nomor : 018-04.4.159080//2013
b.

Instansi Pemberi Tugas Pembantuan :


1) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Republik
Indonesia
2) Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air Kementerian
Pertanian Republik Indonesia

--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

210

c.

Instansi Pelaksana/SKPD :
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito
Kuala

d.

Program dan Kegiatan :


(DIPA Nomor : 018-03.4.159050//2013)
1). Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada
Berkelanjutan, dengan kegiatan :
a)
Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia.
b)
Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan.
c)
Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan.
d)
Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen
Tanaman Pangan
(DIPA Nomor : 018-04.4.159080//2013)
2). Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk
Tanaman Hortikultura Berkelanjutan, dengan kegiatan :
a)
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk
Tanaman Buah Berkelanjutan
b)
Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen
Hortikultura

e.

Realisasi Program Dan Kegiatan


Tabel 7 :
Laporan Realisasi Pelaksanaan Tugas Pembantuan Oleh Dinas
Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Barito Kuala
Target

No

Kegiatan

Pengelolaan
Produksi
Tanaman Serealia.

2
3
4

Pengelolaan
Sistem
Penyediaan
Benih
Tanaman Pangan.
Penanganan Pasca Panen
Tanaman Pangan.
Dukungan
Manajemen
dan Teknis Lainnya pada
Ditjen Tanaman Pangan

Peningkatan Produksi

Dukungan
Manajemen
dan Teknis Lainnya pada
Ditjen Hortikultura
JUMLAH

f.

Realisasi

Pencapaian

Lokasi
Pelaksanaan

Volum

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Keu
%

Fisik
%

(ha)

13.049.000.000

12.936.778.600

99.14

99.14

104.955.000

5.142.795

4.90

4.90

1.505.000.000

1.468.278.000

97.56

97.56

105.507.000

88.235.504,10

83.63

83.63

se Kab.
Barito Kuala

1.089.760.000

979.585.264

89,89

89,89

Barito Kuala

110.000.000

98.362.000

89,42

89,42

Barito Kuala

15.964.222.000

15.576.382.163,1

97,57

97,57

12
(BLN)

12
(BLN)

Sumber dan Jumlah Anggaran :


Sumber Biaya
Jumlah Anggaran yang dialokasikan
Realisasi Anggaran yang digunakan

se Kab.
Barito Kuala

: APBN T.A. 2013


: Rp 15.964.222.000,00
: Rp 15.576.382.163,10
(Un Audited)

--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

211

SD
2

g.

SKPD Pelaksana Tugas Pembantuan :


Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito
Kuala

h.

Keadaan Pegawai :
Tabel : 8.
Keadaan Pegawai Instansi Pelaksana Tugas Pembantuan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Barito
Kuala :

SLTP

Golongan I
B
C
D

SLTA
7

Jlh

10

17

31

S-2
5

S-3

Golongan IV
B
C
D
Jlh
4

i.

Kondisi Sarana dan Prasana :


Cukup memadai.

j.

Permasalahan Dan Solusi :


1). Permasalahan :
a) Keterlambatan rekanan dalam pekerjaan di lapangan.
b) keterlambatan revisi POK
2).

5.

Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan


D III
D IV
S-1
8
27
Jumlah PNS Menurut Golongan / Kepangkatan
Golongan II
Golongan III
B
C D Jlh
A B
C
D
Jlh
A
D II

Jumlah
49

Jumlah
49

Solusi :
a) Memperbaiki koordinasi antara Rekanan, Kepala Dinas, PPK
dan petugas di lapangan
b) Mempercepat dalam proses koordinasi diantara Kepala Dinas
dan PPK.

Sektor Kesehatan
a.
Dasar Hukum :
DIPA Nomor : 1. 024-03.4.159229//2013
DIPA Nomor : 2. 024-04.4.150657//2013
DIPA Nomor : 3. 024-05.4.150655//2013
b.

Instansi Pemberi Tugas Pembantuan :


Direktorat Jendeal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia

c.

Instansi Pelaksana/SKPD :
Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala

d.

Program dan Kegiatan :


1). Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dengan
kegiatan :
a)
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

212

2).

e.

Program Pembinaan Upaya Kesehatan


b) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan

Realisasi Program Dan Kegiatan


Tabel 9 :
Laporan Realisasi Pelaksanaan Tugas Pembantuan Oleh Dinas
Kesehatan Kab. Barito Kuala T.A. 2013 :
Target

Pencapaian

No

Kegiatan

Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK)

2.

Dukungan Manajemen dan


Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Sekretariat Ditjen
Bina Upaya Kesehatan

3.

Penyehatan Lingkungan

Volume

5 Kegiatan

2 Kegiatan

7 Kegiatan

JUMLAH

SD
2

A
2

Realisasi
Dana (Rp)

Keu
%

2.167.400.000

2.167.400.000

100

100

Kab. Barito
Kuala

3.000.000.000

1.991.930.093

99,63

100

Kab. Barito
Kuala

82,25

82,62

Kab. Barito
Kuala

539.950.000
5.707.350.000

Sumber dan Jumlah Anggaran :


Sumber Biaya
Jumlah Anggaran yang dialokasikan
Realisasi Anggaran yang digunakan

g.

Keadaan Pegawai :
Tabel : 10 .
Keadaan Pegawai Pelaksana
Kesehatan Kab. Barito Kuala :

Golongan I
B C D Jlh
4

5.600.408.875

Tugas

18

16

98

21

40

16

98.13

Pembantuan

56

98.13

: APBN T.A. 2013


: Rp 5.707.350.000,00
: Rp 5.600.408.875,00
(Un Audited)

Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan


DI
D III
D IV
S-1
14
96
2
33
Jumlah PNS Menurut Golongan / Kepangkatan
Golongan II
Golongan III
B
C
D
Jlh
A
B
C
D Jlh
A

SLTA
37

Lokasi
Pelaksanaan

Dana (Rp)

f.

SLTP
4

Fisik
%

83

S-2
4

S-3

Golongan IV
B
C D
Jlh
5

Dinas
Jumlah
192

Jumlah
192

h.

Kondisi Sarana dan Prasana :


Keadaan Sarana dan Prasarana untuk mendukung pencapaian hasil
Program Meningkatnya Ketersediaan dan Keterjangkauan Pelayanan
Kesehatan yang Bermutu Bagi Seluruh Masyarakat cukup memadai.

i.

Permasalahan Dan Solusi :


1). Permasalahan :
Tidak ada permasalahan yang signifikan dalam pelaksanaan
program kegiatan dari APBN-TP, kecuali pada kegiatan
penyehatan lingkungan yang outputnya untuk mengantisipasi

--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

213

revisi DIPA dan keadaan yang mendesak. Sampai Desember


2013 tidak ada revisi dan kondisi kesehatan lingkungan
masyarakat Kabupaten Barito Kuala dalam keadaan stabil.
6.

Sektor Kesehatan
a.
Dasar Hukum :
DIPA Nomor : 024-04.4.159226//2013
b.

Instansi Pemberi Tugas Pembantuan :


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

c.

Instansi Pelaksana :
RSUD H. ABDUL AZIZ Marabahan Kabupaten Barito Kuala

d.

Program dan Kegiatan :


1). Program Pembinaan Upaya Kesehatan, dengan kegiatan :
a)
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan.

e.

Realisasi Program Dan Kegiatan :


Tabel 11 :
Laporan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembantuan Oleh RSUD
H. ABDUL AZIZ Marabahan Kab. Barito Kuala T.A. 2013 :
Target

No

Kegiatan
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas
Teknis
Lainnya
Sekretariat
Ditjen
Bina
Upaya
Kesehatan.

Realisasi

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Keu
%

Fisik
%

1 (Unit)

15.000.000.000

14.856.000.000

99,04

100

15.000.000.000

14.856.000.000

99,04

100

JUMLAH

Lokasi
Pelaksanaan

Marabahan

f.

Sumber dan Jumlah Anggaran :


Sumber Biaya
Jumlah Anggaran yang dialokasikan
Realisasi Anggaran yang digunakan

g.

Keadaan Pegawai :
Tabel : 12 .
Keadaan Pegawai Pelaksana Tugas Pembantuan RSUD H.
ABDUL AZIZ Marabahan Kab. Barito Kuala :

: APBN T.A. 2013


: Rp 15.000.000.000,00
: Rp 14.856.000.000,00
(Un Audited)

Golongan I
B C
D

Jlh

Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan


DI
D III
D IV
S-1
14
96
2
33
Jumlah PNS Menurut Golongan / Kepangkatan
Golongan II
Golongan III
B
C
D
Jlh
A
B
C
D Jlh

18

SD
2

Pencapaian

Volum

SLTP
4

SLTA
37

56

16

98

21

40

16

83

S-2
4

A
5

S-3

Golongan IV
B
C D
Jlh
5

--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

Jumlah
192

Jumlah
192

214

7.

h.

Kondisi Sarana dan Prasana :


Cukup memadai.

i.

Permasalahan Dan Solusi :


1). Permasalahan :
Tidak ada masalah yang signifikan dalam pelaksanaan program
kegiatan dari APBN-TP.

Sektor Pekerjaan Umum


a.
Dasar Hukum :
DIPA Nomor : 033-05.5.504279//2013
b.

Instansi Pemberi Tugas Pembantuan :


Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

c.

Instansi Pelaksana :
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

d.

Program dan Kegiatan :


1). Program
Pembinaan
dan
Pengembangan
Infrastruktur
Permukiman, dengan kegiatan :
a)
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan
Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung
dan Rumah Negara.

e.

Realisasi Program Dan Kegiatan :


Tabel 11 :
Laporan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembantuan
Oleh Dinas Pekerjaan Umum Kab. Barito Kuala T.A. 2013 :
Target

No

Kegiatan
Pengaturan,
Pembinaan,
Pengawasan dan
Pelaksanaan
Penataan Bangunan
dan Lingkungan,
Pengelolaan Gedung
dan Rumah Negara
JUMLAH

f.

Realisasi
Pencapaian

Volum

Dana (Rp)

Dana (Rp)

Keu
%

Fisik
%

9
Kelurahan

925.000.000

925.000.000

100

100

925.000.000

925.000.000

100

100

Sumber dan Jumlah Anggaran :


Sumber Biaya
Jumlah Anggaran yang dialokasikan
Realisasi Anggaran yang digunakan

Lokasi
Pelaksanaan

9 Kelurahan
Kab. Barito
Kuala

: APBN T.A. 2013


: Rp 925.000.000,00
: Rp 925.000.000,00
(Un Audited)

--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

215

g.

Keadaan Pegawai :
Tabel : 12 .
Keadaan Pegawai Pelaksana Tugas
Pekerjaan Umum Kab. Barito Kuala :

Golongan I
B C
D

Jlh

Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan


DI
D III
D IV
S-1
14
96
2
33
Jumlah PNS Menurut Golongan / Kepangkatan
Golongan II
Golongan III
B
C
D
Jlh
A
B
C
D Jlh

18

SD
2

SLTP
4

SLTA
37

56

16

98

21

40

16

83

Pembantuan

S-2
4

A
5

S-3

Golongan IV
B
C D
Jlh
5

Dinas

Jumlah
192

Jumlah
192

h.

Kondisi Sarana dan Prasana :


Cukup memadai.

i.

Permasalahan Dan Solusi :


1). Permasalahan :
Tidak ada masalah yang signifikan dalam pelaksanaan program
kegiatan dari APBN-TP.

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN


Dari tahun 2012 hingga tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala tidak
memberikan tugas pembantuan, baik kepada Desa/Kelurahan. Hal tersebut
dikarenakan pada tahun 2013 masih belum ada kewenangan khusus dalam hal
otonomi selain tugas-tugas yang telah ditetapkan dan menjadi acuan sebagaimana
jenjang ketentuan yang berlaku.

--------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

216

BAB VI
PENYELENGGARAAN TUGAS
UMUM PEMERINTAHAN
Melalui tugas dan kewajibannya dalam penyelenggaraan pemerintahan umum
dengan asas dekonsentrasi, desentralisasi, dan tugas pembantuan, maka salah satu
tujuan pembangunan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala adalah bertanggungjawab
dalam memelihara keutuhan negara yang pada umumnya dilakukan secara seragam
melalui standarisasi yang rasional dan didasarkan pada kepentingan negara dan hukum
yang berlaku.
Oleh karena itu, sesuai konteks tersebut sebagaimana amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LKPJ, LPPD dan ILPPD, maka Pemerintah
Kabupaten Barito Kuala sebagai bagian dari sistem pemerintahan nasional NKRI dalam
upaya menjalankan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan umum, pembangunan,
dan pembinaan kemasyarakatan di daerah Kabupaten Barito Kuala, pada prinsipnya
adalah juga menyelenggarakan tugas dan kewajiban pemerintahan tersebut
sebagaimana tujuan nasional yang ingin di capai.
A. KERJASAMA ANTAR DAERAH
1. Kebijakan Dan Kegiatan
Dengan tetap memegang amanat dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 Pasal 195 menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan penyediaan pelayanan publik, daerah dapat mengembangkan
kerjasama dengan daerah lain dan atau dengan pihak ketiga yang didasarkan
pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi dan saling
menguntungkan yang dapat diwujudkan dalam bentuk kerjasama daerah yang
diatur dengan keputusan bersama.
Selain pelaksanaan urusan pemerintahan dalam kerjasama daerah
Kabupaten Barito Kuala dengan daerah lainnya yang dampaknya guna
peningkatan efisiensi, efektivitas, profesionaliti dan solidaritas maka daerah
wajib memelihara, menjaga dan mengelola pelayanan publik secara bersama
dengan daerah lain di sekitarnya untuk kepentingan masyarakat luas, salah
satunya melalui upaya kerjasama antar pemerintah daerah.
Diharapkan dari jaringan kerjasama (networking) antar pemerintah daerah
menjadi sangat penting, dan setidaknya untuk memperoleh 3 (tiga) manfaat
yang mungkin di dapat dari pengembangan jaringan kerjasama antar daerah
dimaksud, antara lain yaitu :
a. Sharing of experience, yang merupakan wahana bagi daerah untuk
berbagi pengalaman dengan daerah lain sehingga satu daerah dapat belajar
mengenai keberhasilan atau kegagalan dari daerah lain.
-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

217

b. Sharing of benefits, yakni mengembangkan atau membudidayakan suatu


potensi tertentu di daerah guna saling mendapatkan keuntungan bagi
masing-masing daerah yang bekerjasama secara proporsional.
c.

Sharing of burdens, yakni memungkinkan bagi daerah yang


berkerjasama untuk saling berbagi dalam memikul tanggung jawab dan
menanggung biaya operasional secara ideal atau seimbang.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan


Untuk realisasi pelaksanaan kegiatan Kerjasama networking dan
fasilitasi antara daerah Kabupaten Barito Kuala dengan daerah atau pemerintah
daerah lain serta pihak ketiga pada tahun 2013 di bandingkan dengan tahun
2012 cukup signifikan pertambahannya, dikarenakan masih tetap berupaya
melanjutkan, meningkatkan dan mempertahankan kerjasama dan fasilitasi
yang sudah ada sebelumnya, yakni diantaranya adalah:
Sektor/Bidang
Kerjasama

No

Mitra Kerjasama

Keterangan

1.

Pemerintah Provinsi Kalimantan


Selatan serta Bank Kalsel

Sektor Perekonomian dan


Perbankkan serta sektor
lain yang terkait.

Melanjutkan
Kesepakatan
/Kerjasama
guna
meningkatkan
perekonomian masyarakat
daerah bagi UKM dan
lainnya di Kabupaten Barito
Kuala.

2.

Pemerintah
Provinsi
Kalsel,
Departemen
Pertanian,
Departemen Perindustrian dan
Perdagangan, serta Departemen
Kehutanan dan Perekebunan

sektor pertanian, tanaman


pangan dan hortikultura
dan sektor industri dan
perdagangan

3.

Pemerintah
(pusat)
dan
Pemerintah Provinsi Kal-Sel.

Sektor
Ekonomi
Kerakyatan dan Bidang
Sosial Kemasyarakatan

Melanjutkan
kerjasama
dengan dalam berbagai
upaya peningkatan produksi
pertanian,
perkebunan,
hortikultura dan kehutanan,
serta
pemasaran/perdagangan
hasil-hasilnya.
Melanjutkan
kesepakatan/kerjasama
/fasilitasi
dalam
upaya
pengentasan
kemiskinan
melalui
Pelaksanaan
program Gerakan Terpadu
Pembangunan Masyarakat
Kalimantan Selatan untuk
Pengentasan
Kemiskinan
(GERBANGMAS-TASKIN),
PNPM Mandiri, PKHH dan
lainnya, serta upaya-upaya
peningkatan
usaha
masyarakat kecil menengah
seperti P2KP, KUBE dan
sektor lain.

4.

Pemerintah
(pusat)
yang
diwakili/melalui
Depertemen

Sektor ketransmigrasian
dan wira usaha

Melanjutkan
dalam
hal

kerjasama
penempatan

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

218

Transmigrasi dan Tenaga Kerja,


serta dengan berbagai daerah
Kabupaten/Kota
di
Provinsiprovinsi di pulau Jawa, Sumatera
dan Nusa Tenggara

5.

6.

7.

transmigrasi dan fasilitasi


lain
yang
diperlukan/dibutuhkan para
transmigran sebagai bentuk
dukungan
sebagaimana
kerjasama/kebutuhan yang
berlaku.

Kota
Banjarmasin
(Ibukota
Provinsi Kal-Sel) dan Kabupaten/
Kota di Propinsi Kalimantan
Tengah, serta antar daerah
Kecamatan dan Desa dalam
wilayah Kabupaten Barito Kuala.
Kabupaten/Kota
lain
dalam
Wilayah Provinsi Kalimantan
Selatan dan juga Kabupaten
Kapuas
Provinsi
Kalimantan
Tengah.

Sektor Perhubungan dan


Jasa
Angkutan/
Transportasi

Melanjutkan kerjasama di
bidang perhubungan dan
jasa angkutan/transportasi
darat dan sungai di perairan
Sungai Barito.

Sektor pembangunan dan


Pembinaan Wilayah dalam
arti luas

Menindak lanjuti kerjasama


serta
kesepakatan
khususnya
menyangkut
Penataan
Batas-batas
Wilayah
Daerah
Kabupaten/Kota

Pemerintah (pusat), pemerintah


daerah lain dan atau daerah lain.

Sektor-sektor/Bidangbidang lain yang terkait


guna kerjasama

Mengadakan
maupun
melanjutkan
Kerjasama
atau Kesepahaman dan
atau memorandum.

B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA


1. Kebijakan Dan Kegiatan
Kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Barito Kuala di bidang
kerjasama dengan pihak ketiga pada Tahun 2013 adalah tetap berupaya
melanjutkan dan meningkatkan upaya-upaya kerjasama yang baik, profesional
dan proporsional di berbagai bidang dan sektor dengan pihak ketiga. Kebijakan
negoisasi, koordinatif, konsultatif, berdasarkan tata aturan norma hukum serta
musyawarah adalah perlu untuk kerjasama-kerjasama tersebut.
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Pada intinya realisasi kegiatan kerjasama dan fasilitasi Pemerintahan
Kabupaten Barito Kuala dengan pihak ketiga pada tahun 2013 masih berupaya
mempertahankan, berupaya melanjutkan bahkan menambah berbagai
kerjasama yang sudah terlaksana pada tahun 2012 lalu. Yang antara lain
sebagai berikut :

a. Realisasi kerjasama antara Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Barito


Kuala dengan pihak ketiga :
-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

219

No.
Urut

Nomor MoU

Tanggal MoU

MoU Tentang

Instansi

4
NPHD antara pemkab Batola dengan LPTQ
Kab.Batola tentang Hibah kepada lembaga
pengembangan tilawatil Quran Kab.Batola
tahun 2013 dalam rangka pelaksanaan
program kerja LPTQ Kab.Batola tahun 2013

181 / 1 /KUM 2013

181/2/KUM/2013

181/3/KUM/2013

181/4/KUM/2013

181/05/KUM/2013

181/06/KUM/2013

15 pebruari 2013

26 Pebruari 2013

Perjanjian bersama antara Deputi Bidang


Pengembangan
kawasan
Kementrian
Perusahaan Rakyat dengan Bupati Barito
Kuala Provinsi Kalimantan Selatan tentang
fasilitas
penanganan
Lingkungan
perumahan
dan
Pemukiman
Kumuh
Berbasis Keasasan ( PLP2K-BK )
Dan atau Bantuan Prasarana,sarana,utulita
Umum (PSU) pada perumahan dan kawasan
permukiman
bagi
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah di Kab.Batola
Provinsi Kalimantan Selatan

LPTQ
/BAGIAN
KESRA

Bappeda

6 Maret 2013

Naskah perjanjian kerjasama (NPK) antara


Derektort Jendral Cipta Karya Kementrian
Pekerjaan Umum dengan Pemkab.Batola
tentang pelaksanaan Progran Nasional
pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
Perkotaan (PNPM Mandiri) tahun 2013

BPMPD/PU

6 Maret 2013

NPHD Antara Pemkab.Batola dengan


UNISKA
Muhammad Arsyat AL Banjary
Banjarmasin tentang Implementasi Tri
Dharma Pergurun Tinggi dan Pelatihan SDM

UNISKA

18 Maret 2013

25 Maret 2013

Nota kesepakatan antara pemkab Batola


dengan
DPRD
Kab.Batola
untuk
kesanggupan pelaksanaan pangan eliminasi
pilaniasis di Kab.Batola

Perjanjian kerjasama pemerintah Kabupaten


Barito Kuala
dengan SyamsuSalidin,
SH.tentang
pemberian
kosultasi
dan
bantuan Hukum

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

220

181/07/KUM/2013

181/08/KUM/2013

Mei 2013

Naskah kesepakatan Pelaksanaan teknis


kegiatan pendampingan / Asistensi sistem
Akuntabilitas kinerja pada SKPD Pemkab
Batola

BPKP/
ORGANISASI

3 Juni 2013

Pemberian Dana Hibah Berupa Uang


Kepada Kwatir Cabang Gerakan Pramuka
Kab. Batola

Pramuka

BPPKKD

181/09/KUM/2013

16 Juli 2013

Persetujuan Bersama Kepada Daerah


Kab.Batola dan Dewan Perwakilan rakyat
Kab.Batola
tentang Rencana Peraturan
Daerah
Barito
Kuala
tentang
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBD thn 2012

10

181/10/KUM/2013

16 Juli 2013

KUA-PPAS APBD Thn 2014

BAPPEDA

11

181/11/KUM/2013

16 Juli 2013

KUA-PPAS Perumahan Thn 2013

BAPPEDA

12

181/12/KUM/2013

30 Juli 2013

13

14

181/13/KUM/2013

181/14/KUM/2013

DPPKKD

30 Juli 2013

NPHD untuk Pemkab Batola dengan Kodim


1005 Marabahan tentang pemberian Hibah
Bank uang kepada Kodim 1005 Marabahan
untuk kegiatan TMMD -87 di Kecamatan
Kuripan Kab.Batola Thn 2013

PU/KODIM
1005

2 Januari 2013

Kesepakatan bersama Gubernur dengan


Bupati tentang penyelenggaraan jaminan
Kesehatan provinsi Kalsel

DINKES Kab.
Batola

Perjanjian kerjasama Pemerintah Kabupaten


Barito Kuala Dengan Syamsu Salidin, SH.
tentang pemberian kosultasi dan Bantuan
Hukum

Bag. Hukum
BLH

15

181/15/KUM/2013

2 Agustus 2013

15 a

181/15a/KUM/2013

2 september 2013

>

15b

181/15b/KUM/2013

2 September 2013

>

BLH

30 September 2013

Naskah Perjanjian Hibah daerah antara


Pemda Batola dengan Panitia haul Pejuang
ALRI Divisi lV Pertahanan Kalimantan BN 10
Cerbon
Kab Batola tentang Hibah

Kesra

16

181/16/KUM/2013

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

221

pemerintah Kab.Batola Kepada Panitia Haul


Pejuang ALRI Divisi lV Pertahanan
Kalimantan BN 10 Cerbon

17

18

19

20

21

22

23

181/17/KUM/2013

181/18/KUM/2013

181/19/KUM/2013

181/20/KUM/2013

181/21/KUM/2013

181/22/KUM/2013

181/23/KUM/2013

30 september 2013

NPHD antara Pemda Batola dengan Panitia


Mesjid Al Hakim Desa Pantai Hambawang
Kec Mandastana Kab Batola Kepada Panitia
Mesjid Al Hakim Desa Pantai Hambawang
Kec Mandastana Kab.Batola Thn 2013

Kesra

30 September 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan panitia


Pondok Pesantren
Nurul Hidayah Desa
Tabing
Rimbah
Kec
Mandastana
Kab.Batola tentang Hibah Pemkab Batola
kepada Panitia pondok Pesantren Nurul
Hidayah
Desa
Tabing
Rimbah
Kec
Mandastana Kab.Batola

Kesra

30 September 2013

NPHD antara
Pemkab Batola dengan
Panitia Mesjid Ar Rahman Desa Jambu baru
Kec Kuripan Kab.Batola
tentang Hibah
Pemkab Batola Kepada Panitia Mesjid Ar
Rahman Desa Jambu Biru Kec Kuripan Kab.
Batola Thn 2013

Kesra

30 September 2013

NPHD antara Pemkab


Batola dengan
Panitia TPA
Darul Ibadah Desa Pantai
Hambawang Kec.mandastana Kab.Batola
tentang Hibah Pemkab Batola Kepada
Panitia TPA Darul Ibadah Desa pantai
Hambawang
Kec.Mandastana Kab.Batola
Thn 2013

Kesra

30 September 2013

NPHD antara Pemkab Batola denagan


Persauan Wartawan Indonesia Cabang Kal
Sel

PWI

1 Oktuber 2013

NPHD antara Pemkab bBatola dengan


Panitia Mesjid Hidayatil Muttaqin Desa
Sungai punggu Baru
Kec Anjir Muara
tentang Hibah Pemkab
Kepada Panitia
Mesjid Hidayah Muttain Desa sungai Punggu
Baru Kec.Anjir Muara Kab.Batola

Kesra

1 Oktuber 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Pengurus Mesjid Jami Musyarakatul Aman
Desa Sungai Telang Muara Kec.Tabunganen
Kab.Batola tentang Hibah Pemkab Batola
Kepada Pengurus Mesjid Jami Musyarakatul

Kesra

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

222

Aman
Desa
Sungai
Telang
Muara
Kec.Tabunganen Kab.Batola Thn 2013

24

25

26

181/24/KUM/2013

181/25/KUM/2013

181/26/KUM/2013

1 Oktuber 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Mesjid Nurul Hasanah Desa Pendalaman
Baru Kec.Barambai Kab.Barola tentang
Hibah Pemkab Batola Kepada Panitia Mesjid
Nurul Hasanah Desa Pendalaman Baru
Kec.Baramnai Kab.Batola Thn 2o13

Kesra

1 Oktuber 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Pengurus Mesjid Nurul Islam Desa anjir
Pasar lama Kab.Batola tentang Hibah
Pemkab Batola kepada Pengurus Mesjid
Nurul Islam Desa anjir pasar lama RT.16
Kec.anjir Pasar Kab.Batola Thn 2013

Kesra

1 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Mesjid Nurul Khair Desa Badandan Kec
.Ceribun Kab.Batola tentang Hibah pamkab
Batola kepada panitia Mesjid Nurul Khair
Desa Badandan Kec.Ceribun Kab.Batola thn
2013

Kesra

Kesra

27

181/27/KUM/2013

1 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan PMI


Kab.Batola Tentang Pemberian dana Hibah
Berupa Uang Kepada PMI Ke 6 Batola thn
2013

28

181/28/KUM/2013

29 Oktober 2013

Kegiatan Pengajuan data Jamak Thn 2014

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


mesjid
Al-Manar
Desa
palingkau
Kec.bakumpai Kab. Batola Tentang Hibah
Pemkab Batola kepada Panitia Mesjid AlManar
Desa Palingkau Kec.Bakumpai
Kab.Batola Thn 2013

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Panitia Mesjid Raudhatul Jannah Desa
Samuda Kec.Belawang Kab.Batola tentang
Hibah Pemkab Batola Kepada Panitia Mesjid
Raudhatul
Jannah
Desa
Samuda
Kec.Belawang Kab.Batola

Kesra

NPHD antara Pemkab Batola dengan panitia


Mesjid AT-Taqwa Desa Karang Bunga
Kec.Mandastana Kab.Batola tentang Hibah
pemkab Batola Kepada panitia Mesjid ATTaqwa
Desa
Karang
Bunga
Kec.Mandastana Kab.Batola

Kesra

29

30

181/29/KUM/2013

181/30/KUM/2013

31

181/31/KUM/2013

32

181/32/KUM/2013

29 Oktober 2013

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan panitia


Mesjid Anwarul Fata Desa Sungai Sahurai

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

PU

Kesra

223

Kec.Rantau Badauh Kab.Batola tentang


Hibah Pemkab Batola kepada panitia Mesjid
Anwarul Fata Desa Sungai Sahurai
Kec.Rantau Badauh Kab.Batola

33

34

35

36

37

38

39

181/33/KUM/2013

181/34/KUM/2013

181/35/KUM/2013

181/36/KUM/2013

181/37/KUM/2013

181/38/KUM/2013

181/39/KUM/2013

NPHD antara pemkab Batola denagan


Panitia pembangunan Mesjid Ash Shadiqin
Desa terantang Kec Mandastana Kab.Batola
tentang
Hibah Pemkab Batola kepada
Panitia pembangunan Mesjid Ash Shadiqin
Desa terantang Kec Mandastana Kab.Batola

Kesra

NPHD antara Pemkab Batola Dengan Panitia


Mesjid Nurul Huda Desa Karya Makmur
Kec.Tabukan Kab.Batola tentang Hibah
Pemkab Batola Kepada Panitia Mesjid Nurul
Huda Desa Karya Makmur Kec.Tabukan
Kab.Batola

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Mesjid Darul Muttaqin Desa Kolam Kiri
RT.05 Ked.wanaraya Kab.Batola tentang
Hibah Pemkab Batola Kepada Panitia Mesjid
Darul Muttaqin Desa Kolam Kiri
RT.05
Ked.wanaraya Kab.Batola

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola Denagan


Panitia Pembangunan Mesjid Darul Taqwa
Desa Belukung Kec.bakumpai Kab.Batola
tentang Hibah Pemkab Batola kepada
Panitia Pembangunan Mesjid Darul Taqwa
Desa Belukung Kec.bakumpai Kab.Batola

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara pemkab Batola dengan Panitia


Mesjid Nurul Huda desa Babat raya
Kec.wanaraya Kab.Batola tentang Hibah
pemkab Batola kepada Panitia Mesjid Nurul
Huda desa Babat raya Kec.wanaraya
Kab.Batola

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Mesjid Hidayatul Muslimin Kelurahan Ulu
Benting RT.11 Kec.Marabahan Kab.Batola
tentang Hibah pemkab Batola Kepada
Panitia Mesjid Hidayatul Muslimin Kelurahan
Ulu Benting RT.11 Kec.Marabahan

Kesra

29 Oktuber 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Pengurus Langgar Nurul Jannah Kolam
Tengah Desa Tinggiran Darat RT 13

Kesra

29 Oktober 2013

29 Oktober 2013

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

224

Kec.MekarSari Kab.Batola tentang Hibah


Pemkab Batola Kepada Pengurus Langgar
Nurul Jannah Kolam Tengah Desa Tinggiran
Darat RT 13 Kec.MekarSari

40

41

42

43

44

45

46

47

181/40/KUM/2013

181/41/KUM/2013

181/42/KUM/2013

181/43/KUM/2013

181/44/KUM/2013

181/45/KUM/2013

181/46/KUM/2013

181/47/KUM/2013

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Rukun


Kematian Al-Anshar
Komplek Kpersada
Permai
Kec.Alalak Kab.Batola tentang
Hibah Pemkab Batola kepada Rukun
Kematian Al-Anshar
Komplek Kpersada
Permai Kec.Alalak

Kesra

29 Oktober 2013

NPHDantara Pemkab Batola Dengan Panitia


Langgat Rahmatul Umah Desa Tinggiran
darat Rt 17 Kec.mekarsari Kab Batola
tentang Hibah pamkab Batola kepada
Panitia Langgat Rahmatul Umah Desa
Tinggiran darat Rt 17 Kec.mekarsari

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Pembangunan Mesjid Desa Tinggiran darat
Kec.Mekarsari Kab.Batola tentang Hibah
Pemkab
Batola
Kepeda
Panitia
Pembangunan Mesjid Desa Tinggiran darat
Kec.Mekarsari Kab.Batola

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Mesjid Miftahul Khair Desa Jejangkit Pasar
RT.03 Kec.Jejangkit Kab.Batola Tentang
Hibah Pemkab BatolaKepada Panitia Mesjid
Miftahul Khair Desa Jejangkit Pasar RT.03
Kec.Jejangkit

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Langgar Al-Husana Dasa Rimbun tulang
Kec.Kuripan Kab Batola tentang Hibah
Pemkab Batola Kepada Panitia Langgar AlHusana Dasa Rimbun tulang Kec.Kuripan

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan badan


Pengolah Mesjid Mujahirin Desa Cahaya
Baru Kec.Jejangkit
Kab.Batola tentang
Hibah Pemkab Batola Kepada badan
Pengolah Mesjid Mujahirin Desa Cahaya
Baru Kec.Jejangkit

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Langgar at-Taqwa Desa Tabuksn raya
Kec.Tabukan Kab.Batola tentang Hibah
Pemkab Batola Kepada Panitia Langgar atTaqwa Desa Tabuksn raya Kec.Tabukan

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Pembangunan Mesjid Jami Nurul Islam Desa
Sungai Lumbah RT.11 Kec Alalak Kab.
Batola
tentang hibah Pemkab Batola
Kepada Panitia Pembangunan Mesjid Jami

Kesra

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

225

Nurul Islam Desa


Kec Alalak

48

49

50

51

52

53

54

181/48/KUM/2013

181/49/KUM/2013

181/50/KUM/2013

181/51/KUM/2013

181/52/KUM/2013

181/53/KUM/2013

181/54/KUM/2013

Sungai Lumbah RT.11

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


pimpinan
Mesjid Ulama Indonesia Kab
Batola tantang Hibah berupa Uang kepada
pimpinan
Mesjid Ulama Indonesia Kab
Batola

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Langgar Nurul Iman Desa Tinggiran Darat
Kec.Mekarsari Kab.Batola tentang Hibah
Pemkab Batola kepada Panitia Langgar
Nurul
Iman
Desa
Tinggiran
Darat
Kec.Mekarsari

Kesra

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Pengurus Langgar Al Mujahidin Desa Jelapat
II RT 06 Kec Mekarsari Kab Batola Tentang
Hibah Pemkab Batola Kepada Pengurus
Langgar Al Mujahidin Desa Jelapat II RT 06
Kec Mekarsari

29 Oktober 2013

NPHD antara Pemkab Batola Dengan Panitia


Langgar Darul Akram desa Indah Sari Km.
17 Kec. Mekarsari Kab. Batola tentang
Hibah Pemkab Batola kepada Panitia
Langgar Darul Akram desa Indah Sari Km.
17 Kec. Mekarsari

4 Nopemper 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Madrasah Diniyah Al Irsyad Desa Jejangkit
Barat Kec. Jejangkit Kab. Batola ttg Hibah
Pemkab Batola kepada Madrasah Diniyah Al
Irsyad Desa Jejangkit Barat Kec. Jejangkit

4 Nopember 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


pembangunan langgar Fathurrohim Desa
Simpang Jaya RT. 06 Kec. Wanaaraya Kab.
Batola tentang hibah Pemkab kepada
Panitia pembangunan langgar Fathurrohim
Desa Simpang Jaya RT. 06 Kec. Wanaraya

4 Nopember 2013

NPHD Pemkab Batola dengan Pantia


Pembangunan Musholla Nurul Jannah Desa
Simpang Jaya Rt. 07 Kec. Wanaraya Kab.
Batola tentang Hibah Pemkab kepada Pantia

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

Kesra

Kesra

Bag. Kesra

Bag. Kesra

226

Pembangunan Musholla Nurul Jannah Desa


Simpang Jaya Rt. 07 Kec. Wanaraya

55

56

57

58

59

60

181/55/KUM/2013

181/56/KUM/2013

181/57/KUM/2013

181/58/KUM/2013

181/59/KUM/2013

181/60/KUM/2013

4 Nopember 2013

NPHD Pemkab Batola dengan Panitia


Langgar Darussolihin Desa Tabunganen
Tengah Kec Tabunganen Kab. Batola
tentang hibah Pemkab kepada Panitia
Langgar Darussolihin Desa Tabunganen
Tengah
Kec
Tabunganen
Kab.Batola
tentang Hibah Pemkap kepada Panitia
Langgar Darussolihin Desa Tabunganen
Tengah Kec Tabunganen

Bag. Kesra

4 November 20113

NPHD Pemkab Batola dengan Panitia


Langgar Darul Jannah Desa Bantuil
Kec.Cerbon kab.Batoala tentang Hibah
Pemkab Kepada Panitia
Langgar Darul
Jannah Desa Bantuil Kec.Cerbon

Bag. Kesra

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Pembangunan Hidayatul Baqa Desa Karya
Baru Kec Barambai Kab.Batola tentang
Hibah Pemkab Batola Kepada Panitia
Pembangunan Hidayatul Baqa Desa Karya
Baru Kec Barambai

Bag. Kesra

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan panitia


pembangunan mesjid Hidayatul Jannah
Desa Karya Baru Kec.Barambai Kab.Batola
tentang Hibah Pemkab
Kepada panitia
pembangunan mesjid Hidayatul Jannah
Desa Karya Baru Kec.Barambai

Bag. Kesra

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Madrasah Ibtidaiyah Nurus Salam Desa
Antar Jaya Kec.Marabahan Kab.Batola
tentang Hibah Pemkab bBatola Kepada
Madrasah IbtidaiyahNurus Salam Desa Antar
Jaya Kec.Marabahan

Bag. Kesra

4 Nopvember 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Langgar Sirajul Huda Desa Karya Tani
Kec.Barambai Kab.Batola Tentang Hibah
Pemkab Batola Kepada Panitia Langgar

Bag. Kesra

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

227

Sirajul Huda Desa Karya Tani Kec.Barambai

61

62

63

64

65

181/61/KUM/2013

181/62/KUM/2013

181/63/KUM/2013

181/64/KUM/2013

181/65/KUM/2013

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Pembangunan Mesjid Jami Miftahul Fallah
Desa Sidomulyo Kec.wanaraya Kab.Batola
tentang Hibah Pemkab Kepada Panitia
Pembangunan Mesjid Jami Miftahul Fallah
Desa Sidomulyo Kec.wanaraya

Bag. Kesra

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Pengurus Mushollah AT Taqwa desa
Jejangkit Timur Kec.Jejangkit kab.Btola
tentang Hibah Pemkab Batola kepada
Pengurus Mushollah AT Taqwa desa
Jejangkit Timur Kec.Jejangkit

Bag. Kesra

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Pembanguanan Mesjid Adabul Hafazhah
Desa
Punti
tengah
Kec.Mandastana
Kab.Batola.tentang Hibah Pemkab Batola
kepada Panitia
Pembanguanan Mesjid
Adabul Hafazhah Desa Punti tengah
Kec.Mandastana

Bag. Kesra

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Mesjid Al Misbahul Murir Desa Tanban raya
RT.06 kec Mekarsari Kab.Batola tentang
HibahPemkab Batola kepada Panitia Mesjid
Al Misbahul Murir Desa Tanban raya RT.06
kec Mekarsari

Bag. Kesra

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan TPA


Jauhar Desa danau Karya Kec.Anjir pasar
Kab.Batola tentang Hibah Pemkab Batola
Kepada TPA Jauhar Desa danau Karya
Kec.Anjir pasar

Bag. Kesra

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

228

66

67

68

69

181/66/KUM/2013

181/67/KUM/2013

181/68/KUM/2013

181/69/KUM/2013

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Pengurus Langgar Nurul Hidayah Desa Anjir
sebrang Pasar II Kec.Anjir pasar Kab.Batola
tentang Hibah Pemkab Batola Kepada
Pengurus Langgar Nurul Hidayah Desa Anjir
sebrang Pasar II Kec.Anjir pasar

Bag. Kesra

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Pengurus mushollah Al-faruq Desa sidoarjo
Kec.tamban kab.Batola
tentang Hibah
Pemkab Batola kepada Pengurus mushollah
Al-faruq
Desa
sidoarjo
Kec.tamban
kab.Batola

Bag. Kesra

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan TPA


Mursyidul Ummah desa Sekat Baru
Kec.Tamban Kab.Batola tentang hibah
Pemkab Batola kepada TPA Mursyidul
Ummah desa Sekat Baru Kec.Tamban

Bag. Kesra

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


pembangunan Madrasah Al hidayah Desa
pantai
hambawang
Kec.Mandastana
Kab.Batola tentang Hibah pemkab Batola
kepada Panitia pembangunan Madrasah Al
hidayah
Desa
pantai
hambawang
Kec.Mandastana

Bag. Kesra

Bag. Kesra

Bag. Kesra

70

181/70/KUM/2013

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Mushalla MIftahul Jannah Kel. Ulu Benteng
RT.03 Kec. Marabahan Kab. Batola tentang
hibah Pemkab kepada Panitia Mushalla
MIftahul Jannah Kel. Ulu Benteng RT.03
Kec. Marabahan

71

181/71/KUM/2013

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Masjid Hidayatullah Desa Tabing Rimbah

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

229

Kec. Mandastana Kab. Batola


tentang
Hibah Pemkab kepada
Panitia Masjid
Hidayatullah Desa Tabing Rimbah Kec.
Mandastana

72

73

74

75

76

78

181/72/KUM/2013

181/73/KUM/2013

181/74/KUM/2013

181/75/KUM/2013

181/76/KUM/2013

181/78/KUM/2013

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Madrasah Aliyah Darussalam Desa Kolam
Kiri Dalam Kec. Barambai Kab. Batola
tentang hibah Pemkab kepada Madrasah
Aliyah Darussalam Desa Kolam Kiri Dalam
Kec. Barambai

Bag. Kesra

4 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Parisada Hindu Dharma Indonesia Desa
Dwipasari Kec. Wanaraya Kab. Batola
tentang hibah Pemkab kepada Parisada
Hindu Dharma Indonesia Desa Dwipasari
Kec. Wanaraya

Bag. Kesra

13 November 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Panitia


Pembangunan
Masjid
Nurul
Anwar
Kelurahan Marabahan Kota Kec. Marabahan
Kab. Batola tentang hibah Pemkab kepada
Panitia Pembangunan Masjid Nurul Anwar
Kelurahan Marabahan Kota Kec. Marabahan

Bag. Kesra

20 November 2013

Kesepakatan Bersama Antara Pemkab


Batola dengan DPRD Kab. Batola tentang
Persetujuan terhadap RAPBD TA 2014

DPPKKD

28 November 2013

Perjanjian Kerjasama Penelitian dokumen


Kajian Kelembagaan kecamatan dengan
FISIP UNLAM

Bag. Humas

2 Desember 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan


Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kab.
Barito Kuala tentang hibah Pemkab kepada
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kab.

Bag. Kesra

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

230

Barito Kuala

79

80

b.

181/79/KUM/2013

181/80/KUM/2013

04 Desember 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan Barisan


Pemadam Kebakaran (BPK) Nurul Iman
Kelurahan Marabahan Kota Kec. Marabahan
Kab. Batola tentang Hibah Pemkab kepada
Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Nurul
Iman Kelurahan Marabahan Kota Kec.
Marabahan

Bag. Kesra

12 Desember 2013

NPHD antara Pemkab Batola dengan SMA


Global Islamic Boarding School Tahun 2013
tentang Hibah Pemkab kepada SMA Global
Islamic Boarding School Kec. Alalak

Bag. Kesra

Di berbagai Sektor Pembangunan pada Tahun 2013, Pemerintah Daerah


Kabupaten Barito Kuala melaksanakan kerjasama dengan PT. Adaro
Indonesia dan Mitra Kerja. Dimana PT. Adaro Indonesia merupakan salah
satu perusahaan yang bergerak dibidang Pertambangan Batu Bara di
Provinsi Kalimantan Selatan, pihak perusahaan tersebut banyak
memberikan bantuan dalam hal kerjasama secara makro di berbagai
bidang untuk masyarakat dengan menggalang dukungan dari pemerintah
daerah dan mitra kerjanya. Salah satu yang menjadi Mitra Kerjasamanya
adalah Pemerintah Kabupaten Barito Kuala. Dan sebagai bentuk kepedulian
PT Adaro Indonesia kepada Kabupaten Barito Kuala adalah dengan
memeberikan bantuan-bantuan sosial pembangunan yang dinamakan
dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada
masyarakat di Kabupaten Barito Kuala melalui fasilitasi atau perantaraan
dari beberapa SKPD Kabupaten Barito Kuala.
Berikut Tabulasi Laporan Realisasi Pelaksanaan Bantuan PT. Adaro
Indonesia dan Mitra Kerja pada Program CSR di Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2013 sesuai dengan Keputusan Bupati Barito Kuala Nomor
188.45/188/KUM/2012 sebagai berikut :

NO

PROGRAM & KEGIATAN

URAIAN
KEGIATAN

VOL

LOKASI
KEGIATAN

BODGET
SIS

AI

Jumlah
PAMA

A. PROGRAM EKONOMI PEMBANGUNAN


BIDANG PETERNAKAN
PEMBINAAN UKM
1.KUD Gawi Sabumi Kelurahan Lapasan
2.KSU Hadaduhup Keluran Marabahan
3.Pengembangan Kerajinan Kaligrfi Kel.Ulu
benteng
4.Pengambangan anyamandari kulit kayu dan rutan
Ds.Perimata
5.Pengembangan keripik galuh ala agus sasirangan
6.pengembangan produk meubel Kayu desa Pulau
Sugara
7.Pengembangan produk Pangan, pisang sale
(KUB.Mandiri)

Hibah modal
Hibah modal
Hibah modal

1 pkt
1 pkt
1 pkt

Kec.Bakumpai
Kec. Marabahan
Kec. Marabahan

30.000.000
35.000.000
-

20.000.000

30.000.000
35.000.000
20.000.000

Hibah modal

1 pkt

Kec. Belawang

20.000.000

20.000.000

Hibah modal
Hibah modal

1 pkt
1 pkt

Kec. Alalak
Kec.Alalak

20.000.000
-

20.000.000

20.000.000
20.000.000

Hibah modal

1 pkt

Kec. Ceribun

20.000.000

20.000.000

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

231

8.Pengembangan Produk pangan aneka kue kering (


KUB . Bersama )
9.Pengembngan Pengolahan Kain sasirangan (Maju
bersama )
10.Pengembangan Pengolahan Kain Sasirangan
(Aulia Sasirangan)

BIDANG PENDIDKAN
A . BANTUAN INFRASTRUKTUR &
PEMBINAAN SEKOLAH
1.TPSQ.Al-Porqan Kel.Marabahan
2.Hibah dan Oprasional TPSQ Kec .Barambai
3.Bantuan dana Oprasional TPSQ kec Ceribon
4.penimbukan halaman SDN Ulu Benreng 4
5.Rehab MI.AL-Mujahidin Desa Karya Baru
6.Rehab M.Ts.Darul Fatah Desa Tabunganin
Tengah
7.PAUD Khairunnisa Desa Tinggirin II Luar
8.Bantuan dana hibah pembelian klotok UPT
pendidikan
9.Bantuan dana hibah pembelian klotok SMAN 1
Kuripan
10.Bantuan dana hibah pembelian klotok SMPN 2
Kec.Bakumpai
11.Bantuan dana hibah pembelian klotok Sekolah
Kec.Balawang
12.Raudhatul Athafal muslamat N u 1 Desa
Berangas Barat
13.TK.Junjung Buih Keluran Berangas Barat RT .5
14.TK Prima Sejati Desa Tamban Kecil
15.PAUD Teratai Desa Tabunganen Kecil
16.TK. Harapan Bunda Desa Tamban Bangun
17. Penimbukan halaman SMAN 1 Kec. kuripan
18.Bantuan dana oprasional TPSQ.Kec .Anjir Pasar
19.TK.Pertiwi Desa purwosari 1
20.Penimbukan halman SMPN Kec Kuripan
21.Penimbukan halaman SMAN 1 Bakumpai
22.Penimbukan Halaman SMPN 1 Kec.Ceribon
23.Pembuaatn pagar SMPN 1 Kec.Belawang
24.Bantuan sepeda Anak Sekolah Binaan PKH ( 60
orang )
BEA SISWA S.1

Hibah modal

1 pkt

Kec. Marabahan

20.000.000

20.000.000

Hibah modal

1 pkt

Kec. Alalak

10.000.000

Hibah modal

1 pkt

Kec. Alalak

10.000.000

10.000.000

Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana

1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt

Kec.Marabahan
Kec.Barambai
Kec.Ceribun
Kec.Marabahan
Kec.Tabunganen
Kec.Tabunganen

15.000.000
15.000.000
20.000.000
15.000.000
30.000.000

15.000.000
-

15.000.000
15.000.000
15.000.000
20.000.000
15.000.000
30.000.000

Hibah Dana
Hibah Dana

1 pkt
1 pkt

Kec.Tamban
Kec.Kuripan

15.000.000
20.000.000

15.000.00
20.000.000

Hibah Dana

1 pkt

Kec.Kuripan

20.000.000

20.000.000

Hibah Dana

1 pkt

Kec.Bakumpai

20.000.000

20.000.000

Hibah Dana

1 pkt

Kec.Belawang

20.000.000

20.000.000

Hibah Dana

1 pkt

Kec.Alalak

15.000.000

15.000.000

Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana

1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt

Kec.Alalak
Kec.Tamban
Kec.Tabunganen
Kec.Tamban
Kec.Kuripan
Kec.Anjir Pasar
Kec.Tamban
Kec.Kuripan
Kec.Bakumpai
Kec.Ceribon
Kec.Belewang
Kab.Batola

15.000.000
15.000.000
15.000.000
15.000.000
45.000.000
15.000.000
15.000.000
45.000.000
45.000.000
25.000.000
25.000.000
59.000.000

15.000.000
15.000.000
15.000.000
15.000.000
45.000.000
15.000.000
15.000.000
45.000.000
45.000.000
25.000.000
25.000.000
59.000.000

1.Aldhis Noor Munawarah Mhs. Kedokteran Unlam


2.Fahrul Mhs.IAIN Antasari Bjm
3.Rina Shophia Dewi Damayanti Mhs.Poliban Bjm
4.Suprianto Mhs. FKIP Unlam Bjm desa Karang
indah
5.Asma Yulia ,Mhs. STEI Hamparan Yogyakarta

Bantuan Dana Pendidikan


Bantuan Dana Pendidikan
Bantuan Dana Pendidikan
Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt

Kec.Marabahan
Kec.Marabahan
Kec.Belawang
Kec.Mandastana

10.000.000
3000.0000

3000.000
3000.000
-

10.000.000
3000.000
3000.000
3000.000

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kec.Marabahan

3000.000

3000.000

6.Jumiati Mhs.STEI. Al falah Banjarbaru


Ds.Sei.telan kecil
7.Noor istiqamah Mhs.Fkip Unlam Bjm
8.M.lintang Islami Hakim Mhs.IAIN Bjm. Desa
jelapat l
9.Yuyun Oktaviana ,Mhs.STIKES Muhammadiyah
Bjm
10.Mutmainah,Mhs AKBID Abdi Persada
Bjm,Ds.R..Tulang
11.M.Shandi Nugraha ,Mhs.STIKES
Muhammadiyah Bjm
12.Amalia Punamasari ,Mhs.STIKES
Muhammadiyah Bjm
13.Aditya Rahman Mhs Kedokteran UGM
14.Mery Oktalida, Mhs.Kedokteran

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kec.Tabunganen

3000.000

3000.000

Bantuan Dana Pendidikan


Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt
1 pkt

Kec.Marabahan
Kec.Tamban

3000.000
3000.000

3000.000
3000.000

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kec.Marabahan

10.000.000

10.000.000

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kec.Kuripan

10.000.000

10.000.000.

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kec.Marabahan

10.000.000

10.000.000

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kec.Marabahan

10.000.000

10.000.000

Bantuan Dana Pendidikan


Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt
1 pkt

Kec. Marabahan
Kec. Marabahan

10.000.000
10.000.000

10.000.000
10.000.000

15.M.Fauzan Irwandi ,Mhs.Kedokteran Surabaya


16.Aris Fadillah,Mhs,farmasi A.Dahlan Yogyakarta
17.Monica Dea Rosana,Mhs Kedokteran
UMJ.Jakarta
18.Gajali Rahman Mhs. IKIP. Unlam Bjm Desa
Hilir Mesjid
19.Siti Hadijah ,Mhs.UNISKA Bjm,Desa Suka
Ramai
20.Ely Kestiawati, Mhs.STIKES Muhammadiah
Bjm
21.Bea Siswa anak Sekolah Binaan PKH/ Naker (60
orang)
22.Henny Mahasiswi STIKES Muhammadiyah
Bjm
23.Rejekiana Mahasiswi AKBID Martapura Desa
Sidurejo
24.Dr.Dikara Ws.Maulidy ( dr. spesialis penyakit
dalam )
C . BWA SISWA UTUSAN DAERAH

Bantuan Dana Pendidikan


Bantuan Dana Pendidikan
Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt
1 pkt
1 pkt

Kec. Marabahan
Kec. Marabahan
Kec. Marabahan

10.000.000
10.000.000
10.000.000

10.000.000
10.000.000
10.000.000

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kec. Anjir Pasar

3000.000

3000.000

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kec.Belawang

3000.000

3000.000

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kec.Kuripan

10.000.000

10.000.000

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kab.Batola

24.000.000

24.000.000

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kab.Batola

10.000.000

10.000.000

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kec.Tamban

10.000.000

10.000.000

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kab.Batola

90.000.000

90.000.000

1. Putri Kusuma Astuti ( dkk. 5orang )

Bantuan Dana Pendidikan

1 pkt

Kec.Marabahan

150.000.000

150.000.000

D . GN-OTA

Bantuan Dana

1 pkt

Kab.Batola

25.000.000

25.000.000

Bantuan dana Oprasional


Bantuan Dana

1 Pkt
1 Pkt

Kab. Batola
Kec.Bakmpai

120.000.000
-

80.000.000

120.000.000
80.000.000

Bantuan Dana
Bantuan Dana

1 Pkt
1Pkt

Kab.Batola
Kab.Batola

58.000.000
35.000.000

2000.000
-

60.000.000
35.000.000

Bantuan Dana
Bantuan Dana
Bantuan Dana
Bantuan Dana

1 Pkt
1 Pkt
1 Pkt
1 Pkt

Kec.Bakumpai
Kec.Alalak
Kec.Rt. Badauh
Kab.tola

25.000.000
15.000.000
15.000.000
40.000.000

25.000.000
15.000.000
15.000.000
40.000.000

Bantuan Dana

1 Pkt

Kec.Wanaraya

25.000.000

25.000.000

Bantuan Dana
Bantuan Dana

1 pkt
1 Pkt

Kec.Marabahan
Kec.Kuripan

225.000.000

5.000.000
-

5.000.000
225,000.000

BIDANG KESEHATAN
4
1.Oprasi Katarak
2.Peningkatan Puskesdes Desa Banitan
SOAL BUDAYA
5
A.PEMBINAAN OLAH RAGA
1.Peralatan Dayung (PODSI ) Kab. Batola
2.PTMSI Kab.Batola
B.PEMBINAAN KEAGAMAAN
1.Mesjid Sabilurrasyad Desa Lapasan
2.Mesjid Baiturrahin Desa Berangas Timur
3.Langgar fathul Jannah Desa Sinar Baru
4.Hadiah Umrah Juara MTQ ke 44 Kab. Batola (2
Orang)
5.Mesjid Darul Muttaqin Desa Kolam Kiri
C.PEMBINAAN SENI BUDAYA
1.IPNU Kab.Batola
D.BINA DESA (RING 1)

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

232

E.INFRA STRUKTUR/PERALATAN
1.Sarana Pemadam Kebakaran ( BPK )Ds.Sawahan
OPRASIONAL COST
1.Tim Perumus
2.Biaya Sosialisasi dan realisasi Program

Bantuan Dana

1 Pkt

Kac.Ceribun

10.000.000

10.000.000

Bantuan oprasiona
Bantuan oprasional

1 Pkt
1 Pkt

Kab.Barito Kuala
Kab.Barito Kuala

750.000.000
15.000.000
1.450.000.000

338.000.000

112.000.000

75.000.000
15.000.000
1.950.000.000

C. Meningkatkan
dan
melanjutkan
berbagai
kerjasama
dengan
lembaga/instansi/pihak ketiga lainnya dalam rangka kepentingan
penyelenggaraan berbagai kegiatan pembangunan di Daerah pada tahuntahun berikutnya.
1. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
1) Kerjasama dan fasilitasi dengan pihak ketiga yang ada di Kabupaten
Barito Kuala seperti dengan beberapa perusahaan, ada yang masih
dalam tahap pemula bahkan baru dalam tahap pengembangan usaha.
2) Masih terdapat dibeberapa sektor, terkait permasalahan perbatasan
lahan usaha dan ganti rugi lahan masyarakat yang terkadang
negosiasinya tidak melalui mediasi Pemda setempat sehingga dapat
menimbulkan situasi yang kompleks.
3) Dana Community Development (CD) yang merupakan sumbangan dari
pihak ketiga terkadang masih dirasa kecil.
b. Solusi
1) Perlunya pelaksanaan pembinaan dan pengawasan yang lebih efektif.
2) Dibutuhkan landasan hukum yang jelas, tertib, kuat, konsisten,
berimbang dan tidak merugikan salah satu pihak, baik pihak
Pengembang/Pengusaha, Masyarakat/Daerah serta Pemerintah Daerah
yang bersangkutan.
3) Tetap
diperlukannya
efisiensi,
efektivitas
dan
peningkatan
profesionalitas serta akuntabilitas yang tingggi terhadap lingkungan
alam (lahan) dan masyarakat.
4) Upaya pendekatan dan negosiasi dengan beberapa perusahaan agar
dana community development dimaksud dapat diberikan secara
signifikan kepada masyarakat Kabupaten Barito Kuala melalui
Pemerintah Daerah.

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

233

C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL/INSTANSI LAIN DI DAERAH


1. Kebijakan dan Kegiatan
Penyelenggaraan kegiatan koordinasi dengan instansi Vertikal di daerah
dalam berbagai bidang dirasakan baik dan koordinatif, demikian pula dalam
rangka untuk kepentingan yang bersifat makro daerah maupun spesifik
dirasakan telah dapat berjalan dengan baik. Untuk kepentingan yang bersifat
makro daerah, penyelenggaraan koordinasi dengan instansi vertikal di daerah
telah dapat berjalan efektif baik yang terwadahi dalam forum Musyawarah
Pimpinan Daerah, maupun yang dilaksanakan melalui berbagai aktifitas wahana
lainnya, yang hasilnya dirasakan sangat menunjang kepada pembentukan
situasi dan kondisi yang kondusif dalam rangka efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan dalam arti luas di daerah.
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Berikut beberapa realisasi dan koordinasi dan kerjasama yang tetap
dilanjutkan/diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah yang dalam hal ini dapat
diwakili oleh SKPD Kabupaten Barito Kuala sepanjang Tahun 2013 dengan
Instansi Vertikal/Instansi lain yang ada di Kabupaten Barito Kuala guna
peningkatan dan menciptakan akselerasi pembangunan daerah, seperti :
a. Di bidang Otonomi Daerah/Pemerintahan Umum, koordinasi dan
kerjasama/fasilitasi dengan DPRD/Para Anggota Komisi DPRD Kabupaten
Barito Kuala dalam hal aspirasi dan legislative serta Pimpinan Daerah lain.
b. Di bidang Keagamaan, koordinasi dan kerjasama/fasilitasi dengan Kantor
Departemen Agama dalam rangka peningkatan pembangunan di bidang
keagamaan.
c. Di bidang Agraria, koordinasi dan kerjasama dengan Badan Pertanahan
Nasional dalam rangka peningkatan pembangunan di bidang pertanahan
seperti pelayanan dan pemberian Sertifikasi Tanah Gratis bagi masyarakat
berdasarkan program dari Pemerintah (pusat) yaitu BPNRI di Jakarta dan
Bank Dunia dengan membentuk Tim Ajudikasi pada Program Managemen
dan Tata Pengelolaan Pertanahan (LMPDP / Land Management And Policy
Development Program) di Kabupaten Barito Kuala.
d. Di bidang Pembangunan Statistik, koordinasi dan kerjasama dengan
Badan Pusat Statistik dalam rangka penanganan berbagai kegiatan riset dan
penyusunan statistika pembangunan mengenai kependudukan dan
sebagainya.
e. Di bidang Politik, koordinasi dan kerjasama dengan Komisi Pemilihan
Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Barito Kuala dalam hal pembangunan
politik masyarakat dan Pemilihan Umum.
f. Di bidang Keamanan dan Ketertiban, koordinasi dan kerjasama dengan
pihak Kepolisian Resort Barito Kuala serta Hansip Linmas dalam hal
pengamanan dan ketertiban umum.
g. Di bidang Hukum, koordinasi dan kerjasama dengan Kejaksanaan Negeri
Marabahan, Pengadilan Negeri Marabahan, Pengadilan Agama Marabahan
serta RUTAN Marabahan.
h. Di bidang Komunikasi dan Informatika, koordinasi dan kerjasama
dengan Pengusaha Media Massa/Elektronik, atau Media Penerbitan Pers
-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

234

daerah yang ada, kemudian dengan BUMN/BUMD seperti PT. Pos Indonesia,
PT. Telekomunikasi dan pihak lainnya di bidang tersebut.
i. Di bidang Perpajakan dan bidang terkait lainnya, koordinasi dan
kerjasama dengan Kantor Perwakilan Penyuluhan Pengelolaan Pajak, serta
pihak perbankkan yang ada di daerah.
j. Di bidang Umum/Sosial Kemasyarakatan, kerjasama dan kordinasi
dengan PT. PLN Ranting Marabahan, PDAM Marabahan, hingga Tokoh
Agama/Ulama/Masyarakat.

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

235

D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH


1. Kebijakan dan Kegiatan
Penetapan batas daerah sebagaimana di tetapkan pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penegasan
Batas Daerah, dinyatakan bahwa penegasan batas daerah dititik beratkan pada
upaya mewujudkan batas daerah yang jelas dan pasti, baik dari aspek yuridis
maupun fisik di lapangan. Penegasan batas juga dilakukan untuk menentukan
letak dan posisi batas secara pasti di lapangan sampai dengan penentuan titik
koordinat batas di atas peta. Penegasan batas dimaksud diwujudkan melalui
beberapa tahapan, yakni :
a. Penyiapan Dokumen
b. Pelacakan Batas
c. Pengukuran dan Penentuan Posisi Batas
d. Pembuatan Peta Batas
Pada tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala melanjutkan
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya dalam rangka penegasan
batas daerah, baik antar Desa, Kecamatan, antar Kabupaten baik dalam
maupun luar Provinsi. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 dalam
penegasan batas daerah adalah tetap mengupayakan dan melanjutkan kegiatan
pelacakan titik trayek batas, kegiatan penuntasan titik batas daerah hingga
pemasangan/pembangunan pilar batas jika memang diperlukan.
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan penegasan batas Kabupaten Barito Kuala dapat diuraikan
sebagai berikut :
a.

Penyelesaian Penegasan Batas dengan Kabupaten Banjar


1) Panjang trayek batas antara kabupaten barito kuala dengan kabupaten
Banjar lebih kurang 55 km dengan jumlah titik batas yang disepakati
dan telah dilakukan pemasangan pilar sebanyak 31 buah;
2) Penegasan Batas antar Kabupaten Barito Kuala telah dianggap selesai
dengan adanya Berita Acara Penetapan Pemasangan Pilar Batas Daerah
antara Kabupaten Barito Kuala dengan Kabupaten Banjar Nomor
126/Perbats-Agr/30/Pem/V/2010 tanggal 11 Mei 2010 dan Peta
Kesepakatan batas Kabupaten Barito Kuala Kabupaten Banjar yang
ditandatangani oleh kedua Bupati pada tanggal 25 September 2012;
3) Penetapan Batas Kabupaten Barito Kuala dengan Kabupaten Banjar
menunggu terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri, sebagai mana
telah diusulkan oleh Biro Pemerintahan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan.

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

236

b. Penyelesaian Penegasan Batas dengan Kabupaten Tapin


1) Panjang trayek batas wilayah antara kabupaten barito kuala dengan
Kabupaten Tapin lebih kurang 56 km dengan jumlah titik koordinat
yang disepakati bersama sebagai titik acuan dasar sebanyak 22 titik.
2) Titik awal trayek batas wilayah tersebut berada pada posisi titik segitiga
batas antara Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin dan Kabupaten
Banjar dengan titik akhir merupakan titik segitiga batas antara
Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai
Utara.
3) Titik yang merupakan titik segitiga batas antara Kabupaten Barito
Kuala, Kabupaten Tapin serta Kabupaten Hulu Sungai Utara telah
dipasang Pilar Batas Utama (PBU) pada tahun 2010 yakni pada
koordinat x 0262142 y 9720546.
c. Penyelesaian Penegasan Batas dengan Kabupaten Kapuas
Provinsi Kalimantan Tengah :
1. Kegiatan penelusuran dan pelacakan tempat pemasangan pilar batas
wilayah kabupaten barito kuala provinsi kalimantan selatan dengan
kabupaten kapuas provinsi kalimantan tengah dilaksanakan mulai tahun
1994 sampai 1999, yang mana kegiatan ini dilaksanakan bersama oleh
tim penegasan batas daerah masing-masing. setiap kegiatan pelacakan
dilengkapi dengan berita acara pelacakan yang ditandatangani oleh tim
penegasan batas kabupaten dan provinsi dari kedua belah pihak.
2. Jumlah titik pilar yang disepakati adalah 60 (enam puluh) buah dan
telah dipasang pilar batas utama (pbu) dititik-titik tersebut. selama
kurun waktu berjalan pilar yang telah terpasang dan disepakati
bersama ternyata dilapangan mengalami kerusakan bahkan ada yang
tidak berada di tempatnya/hilang.
3. Posisi pilar yang telah disepakati pada saat itu juga tanpa disertai titik
koordinat sehingga menyulitkan untuk peninjauan dan pemeliharaan
daerah perbatasan.
4. Pada Tahun 2012, Dirjen Pemerintahan Umum Kemendagri melalui
konsultan pelaksana yaitu PT. Wals telah melaksanakan pemasangan
PBU sebanyak 45 Buah, yang mana PBU tersebut telah dipasang pada
posisi PBU yang telah rusak atau hilang dan juga pada titik antara PBU
yang telah terpasang.

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

237

5. Pada Dari jumlah 60 (enam puluh) titik batas, terdapat 5 (lima) titik
yang masih terjadi perbedaan pendapat, yakni pada PBU05-PBU06PBU07 yang terletak di Desa Sei. Teras, Kec. Kapuas Kuala, Kab.
Kapuas Prov. Kalteng dengan Desa Sekata Baru, Kec. Tamban Kab.
Barito Kuala Prov. Kalsel. Serta pada PBU51-PBU52 yang terletak di
Desa Banama, Kec. Pulau Petak, Prov. Kalteng dengan Desa Karya Jadi,
Kec. Tabukan Kab. Barito Kuala Prov. Kalsel.
6. Tanggal 24 Mei 2013 telah ditanda tangani kesepakatan oleh kedua
Kabupaten, yang menyatakan bahwa tarikan garis batas yang
bermasalah hanya pada PBU05-PBU06-PBU07-PBU51-PBU52, kedua
kabupaten juga sepakat untuk melakukan pengendalian/pengawasan
terhadap penertiban Surat Penguasaan Tanah di wilayah perbatasan,
seiring dengan munculnya permasalahan di wilayah tersebut.
7. Kedua Kabupaten juga sepakat menyerahkan permasalah ini ke
Pemerintah Pusat melalui Dirjen Pemerintahan Umum Kementerian
Dalam Negeri jika memang tidak ditemui kesepakatan untuk ke 5 (lima)
titik batas tersebut.
d. Penyelesaian Penegasan Batas Desa dan Kecamatan :
1. Telah dilaksanakan kegiatan Penegasan Batas Desa serta pemasangan
pilar batas desa sejumlah 8 (delapan) PBU Kecamatan untuk batas
antar desa di Kecamatan Kuripan;
2. Selain batas desa juga telah dilaksanakan penegasan batas Kecamatan
disertai pemasangan pilar batas kecamatan sejumlah 4 (empat) buah
PBU Kecamatan untuk batas Kecamatan Marabahan dan Kecamatan
Cerbon.
Selain kegiatan tersebut di atas, pada tahun 2013 juga telah dilakukan
beberapa kali pertemuan dan peninjauan lapangan dengan ketiga Kabupaten
terkait, yakni dalam upaya percepatan penyelesaian penegasan batas daerah
Kabupaten Barito Kuala.

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

238

3. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
Permasalahan yang terjadi saat ini hanyalah merupakan masalah
tekhnis yang slalu akan timbul pada setiap penegasan batas, baik antara
batas Desa, Kecamatan, Kabupaten maupun Provinsi. Adapun
permasalahan yang terjadi adalah :
1. Penyelesaian penegasan batas dengan Kabupaten Tapin pada tahun
2013 belum ada perkembangan yang signifikan dikarenakan tidak
adanya respon dari Kabupaten Tapin terhadap usulan penyelesaian
yang telah diajukan oleh Kabupaten Barito Kuala;
2. Belum adanya kesepakatan titik koordinat batas yang disepakati antara
kedua Kabupaten, khususnya untuk batas wilayah dengan Kabupaten
Kapuas Prov. Kalteng. Hal ini disebabkan karena klaim dari Tim TPBD
Kab. Kapuas yang tidak dapat kita terima karena bertentangan dengan
fakta riil dilapangan dan dokumen administrativ pembinaan batas
wilayah dilokasi tersebut;
3. Dikarenakan keterbatasan dana dan personil, sebagian besar batas
desa dan kecamatan masih belum dapat dilakukan penegasan dan
penetapannya.
b. Solusi :
1. Penyelesaian penegasan batas dengan Kabupaten Tapin akan lebih
fokus dilaksanakan pada tahun 2014, mengingat batas dengan
Kabupaten Tapin merupakan satu-satunya batas kabupaten dalam
provinsi yang belum selesai;
2. Sesuai dengan amanat Permendagri Nomor 76 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penegasan Batas Daerah, disebutkan bahwa apabila tidak
adanya kesepakatan penegasan batas antara kedua Kabupaten yang
juga merupakan batas provinsi maka penyelesaiannya akan diserahkan
kepada Kemendagri untuk penyelesaian batas wilayah tersebut.
Berkaitan dengan permasalahan yang kita hadapi maka kita akan
menyerahkan penyelesaian penegasan batas wilayah antara Kab. Barito
Kuala dengan Kab. Kapuas kepada Mendagri melalui Gubernur masingmasing;
3. Penyelesaian penegasan batas desa dan kecamatan akan terus
dilakukan, untuk mensiasati keterbatasan dana dan personil maka
penegasan batas desa dan kecamatan dilaksanakan bersama dengan
pihak kecamatan serta mengoptimalkan peran Kepala Desa dalam
menyelesaikan penegasan batas daerahnya masing-masing.

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

239

E.

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA


1. Bencana Yang terjadi Dan Penanggulangannya
Di Kabupaten Barito Kuala diidentifikasikan rawan akan bencana. Bencana
alam yang biasanya kerap terjadi dibeberapa kawasan wilayah Kabupaten
Barito Kuala pada setiap tahunnya adalah seperti Banjir (Pasang),banjir kiriman
dan Angin Puting Beliung. Sementara untuk bencana seperti kebakaran hutan/
lahan dan perumahan, sering terjadi.
Berbicara keadaan bencana kebakaran, pada dasarnya dapat terjadi
karena sebab alami seperti pada musim kemarau panjang. Hal ini diakibatkan
oleh kondisi alam yang bertanah rawa gambut yang dan potensi tekstur tanah
yang diidentifikasi banyak mengandung gas. Sehingga apabila terjadi kemarau
panjang maka potensi kekeringan tanah akan air menjadi tidak berimbang,
kondisi tanah bisa retakretak, tumbuhan yang ada diatasnya menjadi kering
dan potensi gas panas bumi menjadi meluap. Situasi ini memungkinkan sekali
menjadi ciri dapat memunculkan titik-titik api, dan sedikit api dapat
menyebabkan kebakaran.
Berbeda dengan situasi musibah kebakaran karena faktor lainnya, hal ini
terjadi dan bisa terjadi pada saat-saat tertentu seperti :
a. Faktor Kesengajaan / Kejahatan Pembakaran Lahan
b. Faktor Ketidaksengajaan karena punting rokok
c. Faktor Konseleting Listrik
d. Faktor Alat Dapur seperti Kompor Minyak/Kompor Gas Meledak
e. Faktor faktor lain
2. Status Bencana
Pada waktu-waktu tertentu, kasus bencana alam seperti banjir (pasang)
dapat merebak hingga prioritasnya bisa sampai kepada skala nasional. Rawan
banjir pasang tahunan pada dasarnya juga tidak terlalu banyak, hanya dari
klasifikasi dampak kerugiannnya yang dapat menjadi dasar skala dimaksud.
Beberapa daerah di Kabupaten Barito Kuala yang pada setiap tahunnya rawan
akan bencana banjir adalah daerah-daerah yang pada sifat geografisnya berada
dipinggiran sungai dan ketinggian rendah di atas permukaan laut, seperti
dibeberapa desa di Kecamatan Kuripan, Kecamatan Tabukan, Kecamatan
Barambai ,Kecamatan Mandastana , Kecamatan Jejangkit ,Kecamatan Alalak
dan Kecamatan Tabunganen.
3. Sumber Dan Jumlah Anggaran
Untuk menangani penanggulangan bencana di Kabupaten Barito Kuala,
menurut BPBD Kabupaten Barito Kuala, sampai saat ini sumber bantuan dan
anggaran masih berasal dari :
a. Dana APBN yang disalurkan melalui BPBD Provinsi Kalimantan Selatan
(yang sifat bencananya besar )
b. Dana APBD Kabupaten Barito Kuala.
c. Dana Tak Terduga yang alokasinya berada pada Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Barito Kuala.

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

240

4. Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana


Pada dasarnya, tindakan preventif dan Kuratif dalam penanggulangan
bencana seperti banjir dan lainnya telah dapat dilaksanakan cukup baik mulai
dari penyiapan alokasi dana yang memadai sampai kepada upaya untuk
mendapatkan bantuan terkait dari Pemerintah Provinsi dan Pusat. Strategi
penanganannyapun cukup tanggap utamanya dilakukan dengan mengandalkan
aparat Kecamatan dan Desa setempat, didukung oleh Tim Gabungan Organisasi
dan TRC Kabupaten serta dengan melibatkan masyarakat pada umumnya.
Sebagaimana diketahui penanganan bencana merupakan salah satu
perwujudan fungsi pemerintahan dalam perlindungan masyarakat. Guna
mengantisipasi maupun mengurangi dampak yang terjadi akibat bencana perlu
adanya langkah atau kegiatan maupun tindakan serta upaya untuk
meniadakan mengurangi dan meringankan penderitaan korban bencana,
sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2006 tentang
Pedoman Umum Mitigasi Bencana yang kemudian ditindaklanjuti Oleh
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala dengan Peraturan Bupati Nomor
188.45/318/KUM-2007 telah dibentuk Satuan Pelaksana dan Pelaksanaan
Harian Penanganan Bencana Kabupaten Barito Kuala. Berikut beberapa
kegiatan yang dilaksanakan dalam Penanggulangan Bencana di Kabupaten
Barito Kuala oleh satuan tersebut, antara lain :
a. Penyiapan Sarana dan Prasarana Penanganan Bencana di BPBD Kabupaten
Barito Kuala sesuai kemampuan daerah antara lain ; posko bencana
beserta perlengkapan pendukungnya seperti penyediaan sarana
operasional di perairan (Sungai), seperti penyediaan perlengkapan dan
peralatan evakuasi korban, dapur umum berikut perlengkapan logistik, pos
kesehatan dengan tenaga medis dan obat-obatan, tenda darurat serta
penyediaan air bersih.
b. Penyiapan satuan tugas penanganan bencana yang disiapkan terdiri dari
Tim Reaksi Cepat (TRC ) ,Barisan Pemadam Kebakaran (BPK), SATGAS
Komunikasi (RAFI) Kabupaten Barito Kuala, SATGAS Tim Evaluasi
Kecelakaan di Air, SATGAS Taruna Siaga Bencana (TAGANA), dan SATGAS
PMI (SATGANA) dan Organisasi lainnya .
c. Mengupayakan penyebarluasan himbauan kepada masyarakat agar tetap
selalu menjaga lingkungan serta selalu waspada dan hati-hati terhadap
bencana, seperti melalui penyuluhan, pembuatan spanduk maupun lewat
media cetak dan elektronik di Kabupaten Barito Kuala.
d. Pelatihan-pelatihan penanganan bencana di Darat maupun di Air serta
Pelatihan Tim Satkorlak serta penyiapan masyarakat setempat.
e. Kegiatan lainnya yang berkaitan dengan upaya pencegahan maupun
penanggulangan bencana guna maminimalisir dampak bencana.
f. Dan Kedepan untuk program unggulan daerah rawan banjir terutama di
Kec. Kuripan dibuatkan rumah panggung minimal untuk korban bagi anak
anak ,ibu hamil, dan lansia.
-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

241

5. Potensi Bencana Yang Diperkirakan Terjadi


Untuk tahun-tahun kedepan, menurut Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Barito Kuala, Bahwa tidaklah berbeda pada tahun-tahun
sebelumnya potensi bencana yang diidentifikasikan rawan terjadi adalah,
bencana sosial kebakaran, bencana alam angin puting beliung , banjir kiriman
dan sebagaimana yang pernah terjadi.
Harapannya agar potensi bencana yang diperkirakan terjadi dapat
diketahui dan diidentifikasi secara dini supaya dapat dicegah atau mudah
ditangani. Dan ini adalah pekerjaan rumah seluruh masyarakat di Kabupaten
Barito Kuala.
F. PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS
1. Jenis Kawasan Khusus Yang Menjadi Kewenangan Daerah
Menurut sumber dari BAPPEDA Kabupaten Barito Kuala, berikut gambaran
beberapa jenis kawasan khusus yang didapat dan diketahui pada tahun 2013
dilihat dari sumber anggaran pengelolaannya serta permasalahan dan solusi
yang di hadapi.
NO

JENIS KAWASAN KHUSUS

Kawasan Strategis Provinsi


1
Kawasan Banjar Bakula
(Metropolitan Banjarmasin
Raya) terdapat di Kecamatan
Alalak, Kecamatan Mandastana,
Kecamatan Anjir Muara,
Kecamatan Anjir Pasar,
Kecamatan Tamban,
Kecamatan Tabunganen dan
Kecamatan Mekarsari
2

Kawasan potensial Batang


Banyu terdapat di Kecamatan
Belawang, Kecamatan
Barambai, Kecamatan Cerbon,
Kecamatan Wanaraya,
Kecamatan Bakumpai,
Kecamatan Tabukan dan Kec
Kuripan yang bercirikan
kawasan rawa
Kawasan Terpadu Mandiri (
KTM)
Luasan 60.426 Ha dengan
lingkup Kecamatan
Mandastana, Jejangkit, Rantau
Badauh, Cerbon, sebagian
Alalak,Belawang, Barambai dan
Marabahan

Kawasan Strategis Kabupaten


1
Kawasan Agropolitan, meliputi
Kecamatan Belawang dan
Kecamatan Mandastana

SUMBER
ANGGARAN
APBN

PERMASALAHAN
-

Kawasan industri terdiri atas


zona industri Barito Muara

APBN

APBN

APBD

Realisasi
memerlukan
waktu yang lama

SOLUSI

APBD

Realisasi
memerlukan
waktu yang lama
Keterbatasan
prasarana
transportasi
Sungai

Belum dapat
dimanfaatkan
dengan maksimal
karena masih
minimnya
infrastruktur
dilokasi KTM

Produk yang
dihasilkan belum
mampu bersaing
dengan pasar
Belum
memadainya
aksesbilitas
menuju lokasi

Kawasan belum
tertata dengan

Perlu dukungan dana


yang lebih besar
kepada Pemerintah
Pusat untuk
mempercepat
pembangunan
Memperkuat kerjasama
regional koordinasi
dengan Kabupaten
sekitar
Perlu dukungan dana
yang lebih besar
kepada Pemerintah
Pusat untuk
mempercepat
pembangunan

Dilakukan perbaikan
infrastruktur utama
dan Pendukung
Perlu dukungan dana
yang lebih besar
kepada Pemerintah
Pusat untuk
mempercepat
pembangunan
Meningkatkan
agroindustri komoditas
hortikultura
Dilakukan perbaikan
infrastruktur utama dan
pendukung

Revitalisasi kawasan
industri dengan

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

242

Barito Kuala (Jelapat) yang


berorientasi
pada
industri
kehutanan,
kimia
dan
perkebunan dan zona industri
Alalak yang berorientasi pada
industri perkapalan/pelayaran
dan industri pengolahan hasil
pertanian
3

Kawasan strategis Kabupaten


dari sudut kepentingan sosial
budaya
berupa
kawasan
tradisional
dan
bersejarah
Panglima
Wangkang
di
Kecamatan Marabahan.
Kawasan pantai berhutan bakau
sepanjang
pantai
selatan
Kecamatan
Tabunganen
Kabupaten
Barito
Kuala
merupakan kawasan lindung
yang
ditetapkan
bagi
perlindungan ekosistem yang
harus
dilindungi
dan
dilestarikan
Kawasan Suaka Alam Kuala
Lupak
di
Kecamatan
Tabunganen

Suaka Margasatwa Pulau Kaget


di kecamatan Tabunganen

APBD

baik
Kurang memadai
aksesbilitas
menuju kawasan
industri

Belum dikelola
secara maksimal
Keterbatasan
fasilitas
pendukung obyek
wisata

APBD

belum dikelola
secara maksimal

APBD

belum dikelola
secara maksimal

membuat masterplan
kawasan industri

APBD

belum dikelola
secara maksimal

Taman Wisata Alam Pulau


Kembang di Kecamatan Alalak

APBD

belum dikelola
secara maksimal

Taman Wisata Alam Pulau


Bakut di Kecamatan Anjir Muara
merupakan kawasan lindung
yang
ditetapkan
bagi
perlindungan ekosistem, flora
dan fauna yang hampir punah
atau diperkirakan akan punah
yang harus dilindungi dan
dilestarikan

APBD

belum dikelola
secara maksimal

Melakukan kerjasama
dengan pihak swasta
dengan membuat
paket-paket wisata
perbaikan infrastruktur
utama dan pendukung
dilakukan konservasi
hutan bakau
melakukan sosialisasi
kepada masyarakat
sekitar akan manfaat
hutan mangrove

dilakukan konservasi
dikawasan Suaka Alam
Kuala Lupak
melakukan sosialisasi
kepada masyarakat
sekitar akan manfaat
suaka alam
dilakukan konservasi
dikawasan Suaka Alam
Pulau Kaget
melakukan sosialisasi
kepada masyarakat
sekitar akan manfaat
suaka margasatwa
dilakukan konservasi
dikawasan Pulau
Kembang
perbaikan infrastruktur
utama dan pendukung
pada obyek wisata
Melakukan kerjasama
dengan pihak swasta
dengan membuat
paket-paket wisata
dilakukan konservasi
Pulau Bakut

Sumber : BAPPEDA Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013.


Dipandang secara konstitusional, berdasarkan kepada aturan yang masih
berlaku yakni Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 9 Tahun 2003
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Barito Kuala, maka kawasan
yang mungkin dapat dikategorikan sebagai kawasan khusus yang ada di
wilayah Kabupaten Barito Kuala secara makro memiliki beberapa jenis / objek
seperti :
a. Kawasan Lindung
b. Kawasan Hutan Buatan (Hutan Rawa Bakau, Hutan/Taman Buatan
-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------243
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

c.
d.
e.
f.
g.

Kawasan Pariwisata (Kawasan Hutan/Taman Buatan, Kawasan Hutan


Wisata, Suaka Alam/Marga Satwa/Cagar Alam, Kawasan Agro Wisata/Agro
polytan)
Kawasan Industri (Kawasan sepanjang jalan Trans Kalimantan, kawasan
DAS Sungai Barito)
Kawasan Rawan Bencana / Banjir
Kawasan Budidaya (Pertanian, Perkebunan, Tanaman Pangan, Peternakan)
Kawasan Permukiman/Pengembangan Pemukiman (kawasan Transmigrasi,
kawasan KTM)

Namun, pada tahun-tahun berjalan selanjutnya, terjadi beberapa


perkembangan kawasan-kawasan yang dianggap perlu untuk disampaikan
sebagaimana tabulasi di atas. Berikut beberapa gambaran kawasan lainnya
berdasarkan sumber dari Dinas Kehutanan Dan Perkebunan periode tahun 2013
yakni :
a.

Kawasan Lindung berupa Kawasan Konservasi (Suaka Marga Satwa) Hutan


Bakau Tabunganen, Kawasan Konservasi Suaka Marga Satwa Pulau
Kaget, Kawasan Konservasi Suaka Marga Satwa dan Hutan Wisata
Pulau Kembang, sesuai kewenangan sesua UU No. 32 tahun 2004
ada pada Pemerintah Pusat (Departemen Kehutanan) yang secara
spesifiknya menjadi tanggung jawab BKSDA Provinsi Kalimantan Selatan.
Khusus untuk Kawasan Hutan Wisata Pulau Kembang dikerjasamakan oleh
Departemen Kehutanan dengan pola HPH Wisata dengan CV Sinar
Kencana. Justru hal ini masih menjadi permasalahan, mengingat ketidak
seriusan perusahaan tersebut. Pemerintah Kabupaten Barito Kuala telah
meminta Departemen Kehutanan untuk mencabut konsesi HPH Wisata CV.
Sinar Kencana, dan untuk selanjutnya dilelang kerja sama pengelolaannya
dengan investor yang benar-benar mau dan mampu mengelola Hutan
Wisata Pulau Kembang.

b.

Kawasan Agrowisata Sei Kambat yang semula memang diwujudkan oleh


Pemerintah Daerah, kewenangan pengelolaannya menjadi tanggung jawab
Pemerintah
Daerah.
Kawasan
ini
akan
terus
ditingkatkan
pengembangannya melalui alokasi anggaran yang memadai.

c.

Kawasan Jembatan Barito dan jembatan Rumpiang dimana kewenangan


pengelolaannya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Khusus
untuk pengelolaan kawasan Jembatan Barito yang sebelumnya ditangani
oleh Pihak Ketiga, sesuai masa perjanjiannya awal tahun 2007 sudah
menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Hal ini guna memberikan
kemudahan
bagi
Pemerintah
Daerah
dalam
peningkatan
pengembangannya kedepan. Demikian pula dengan kawasan Jembatan
Rumpiang juga akan terus diupayakan peningkatannya di tahun-tahun
mendatang.

d.

Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) dengan Luasan 60.426 Ha dengan


lingkup Kecamatan Mandastana, Jejangkit, Rantau Badauh, Cerbon,
sebagian Belawang, Barambai dan Marabahan. Sebagai contoh KTM
Cahaya Baru yang merupakan kawasan khusus guna pengembangan
pemukiman secara komprehensif.

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

244

e. Kawasan Budidaya Ternak.


Menurut Dinas Peternakan Kabupaten Barito Kuala, pada tahun
2013, pengembangan peternakan di kabupaten Barito Kuala dilakukan
dengan membuat kawasan-kawasan produksi yang diharapkan ke depan
mampu memberikan kontribusi lebih bagi peningkatan produksi peternakan.
Untuk mewujudkan hal ini Pemerintah Daerah melalui Dinas Peternakan
Kabupaten Barito Kuala melakukan pemetaan kawasan budidaya ternak di
beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Barito Kuala, yakni :
Tabel :
No

Pemetaan Kawasan Budidaya Ternak Per Kecamatan Dalam


Wilayah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013:
Wilayah Kawasan

Budidaya
Ternak

Luas
Kawasan
(Ha)
250 Ha

Keterangan

1.

Kecamatan Kuripan

Kerbau rawa

2.

Kecamatan Bakumpai

Itik dan
Buras

3.

Kecamatan Marabahan

Sapi Bali

37 Ha

4.
5.

Kecamatan Tabukan
Kecamatan Cerbon

Itik dan Ayam


Sapi Bali dan
Kambing

250 Ha

6.

Kecamatan Wanaraya

949 Ha

7.

Kecamatan Barambai

949 Ha

Padang Penggembalaan

8.

Kecamatan Rantau Badauh

Sapi Bali dan


Kambing PE
Sapi Bali dan
Kambing PE
Sapi Bali

luas
padang
penggembalaan dengan
topografi rawa monoton
Kawasan dekat Ibokuta
kabupaten
dengan
topografi dataran rendah
Kawasan
Ibukota
Kabupaten dan masih
terdapat dataran tinggi
dengan potensi hijauan
melimpah
Daerah pasang surut
Luas
padang
penggembalaan dengan
pakan hijauan melimpah
Padang Penggembalaan

25 Ha

9.

Kecamatan Belawang

Sapi Bali
Kambing

dan

15 Ha

10.

Kecamatan Anjir Pasar

dan

18 Ha

11.

Kecamatan Anjir Muara

Sapi Bali
Kambing
Itik

12.

Kecamatan Mandastana

Sapi Potong dan


Kambing

56 Ha

13.

Kecamatan Alalak

Itik dan
Buras

14.

Kecamatan Jejangkit

Burung Puyuh

Potensi
Hijauan
dan
dekat dengan wilayah
pemasaran yaitu Kota
Banjarmasin
Di wilayah desa Karang
Buah, Karang Dukuh dan
Patih salira
Di wilayah desa Danau
Karya dan Mentaren
Wilayah
desa
Anjir
serapat Muara dan Anjir
serapat Muara I
Wilayah/padang
penggembalaan
desa
Karang
Bunga
dan
Karang Indah
Daerah yang berbatasan
langsung dengan Kota
Banjarmasin
Wilayah budidaya di
desa Jejangkit Pasar,
Jejangkit Muara dan
Cahaya Baru

Ayam

Ayam

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

245

15.

Kecamatan Mekarsari

18 Ha

Kecamatan Tamban

Sapi Potong dan


itik
Itik dan Sapi

16.
17.

Kecamatan Tabunganen

Itik Petelur

15 Ha

Luas
padang
penggembalaan
Luas
padang
Penggembalaan
Daerah Pesisir dengan
banyaknya pakan ternak
alami (ikan-ikan kecil
dan
limbah
hasil
pengolahan perikanan)

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Barito Kuala tahun 2013.

2. Sumber Anggaran
Menurut hampir semua sumber menyatakan bahwa pengelolaan dan
pemeliharaan kawasan khusus semua dana anggarannya bersifat bantuan dari
Pemerintah, yakni bantuan APBN, hanya sebagian yang di bantu dari dana
APBD. Dan terkadang pengerjaan pengelolaan dan pemeliharaannya bisa
diperbantukan atas kerjasama dengan pihak ketiga ataupun pribadi yang
mampu mengelola, mengembangkan bahkan dapat memelihara kawasan yang
bersangkutan.
3. Permasalahan Dan Solusi
a. Permasalahan
1). Belum jelasnya jenis kawasan yang dikategorikan khusus yang mutlak
menjadi kewenangan daerah Kabupaten Barito Kuala.
2). Belum adanya database asset daerah yang mengelola entry data
mengenai kawasan atau pemetaan-pemetaan tentang kawasan khusus
secara makro dan spesifik disertai kurangnya tenaga aparatur dalam hal
tersebut.
3). Belum maksimal dan optimalnya peningkatan beberapa kawasan khusus
yang ada diakibatkan faktor anggaran dan kegiatan pengembangannya.
b. Solusi

Beberapa solusi yang ditawarkan dari permasalahan di atas, yakni


sebagai berikut :
1). Perlu secepatnya dibuat aturan maupun peraturan daerah mengenai
Tata Ruang Wilayah maupun Kawasan Khusus sampai dengan
pengaturan pengelolaan dan pemeliharaannya.
2). Dibutuhkan entry data dan pemetaan kawasan khusus serta aparatur
yang dapat membuat database mengenai tata ruang ataupun kawasan
dalam wilayah daerah kabupaten Barito Kuala secara makro dan spesifik.
3). Perlu alokasi anggaran dalam hal pengelolaan dan pemeliharaan
kawasan khusus guna pengembangan dan peningkatan kualitasnya
seperti infrastruktur dan prasarana lain yang diperlukan.

G. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM


1. Potensi Gangguan Yang Terjadi
Kondisi sektor Keamanan dan Ketertiban di wilayah Kabupaten Barito
Kuala dari awal hingga akhir tahun 2013, masih dianggap relatif cukup aman
-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------246
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

dan termasuk kondusif. Gangguan yang juga masih sering terjadi sebagian
besarnya tetap mengarah kepada kasus Tindak Pidana Ringan (TIPIRING),
seperti kasus-kasus pencurian, pencopetan, penjambretan, praktek prostitusi
kecil, tindak penyalah gunaan obat-obatan (NAPZA) serta Minuman Keras
(MIRAS) dan perjudian.
Dan memang saat-saat tertentu terkadang terjadi tindak pidana yang
tergolong sedang hingga berat, akan tetapi tidak mencolok (kecil dalam angka)
dan bisa dikondusifkan, seperti Perkelahian yang bisa membawa korban,
tindakan Pencurian dengan kekerasan, pencurian Kendaran Bermotor
(CURANMOR), Perampokan dengan kekerasan dan penganiayaan hingga
pembunuhan, serta tindak pidana spesialis pembobol rumah kosong.
Sedangkan gangguan yang mengarah kepada konflik SARA, Separatisme,
Anarkisme, dan Terorisme lainnya hampir tidak pernah terjadi, artinya hanya
sampai kepada tingkat penyebaran issue, yang pada akhirnya dapat diluruskan
kembali.
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani Ketentraman dan
Ketertiban Umum.
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala yang diwakili oleh Satuan Polisi
Pamong Praja Tingkat Kabupaten hingga Kecamatan dalam rangka
penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban, terus berupaya tetap saling
berkoordinasi dan bekerjasama dengan Pihak Kepolisian Resort Barito
Kuala sebagai pihak yang berwenang dan Pihak Yang Berwajib dalam hal
penanganan gangguan-gangguan tersebut. Kemudian didukung pula oleh
Satuan Hansip/Linmas yang ada di masyarakat.
Beberapa kalangan pihak tersebut pada waktu-waktu tertentu juga
bekerjasama dalam beberapa pengamanan yang diperlukan seperti pada
pelaksanaan Hari-Hari Besar Agama, Hari Besar Nasional, hingga Hari Jadi
Daerah Kabupaten Barito Kuala.
3. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan
Jumlah pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja adalah sejumlah 69
(enam puluh sembilan) orang dengan kualifikasi pendidikan antara lain Strata
satu sebanyak 8 Orang, D3 sebanyak 2 Orang, SLTA sebanyak 56 Orang dan
SLTP sebanyak 3 Orang, dan pangkat golongan ruang adalah IVb sebanyak 1
Orang, IIId sebanyak 2 Orang, IIIc sebanyak 1 Orang, IIIb sebanyak 4 Orang,
IIc sebanyak 6 Orang, IIb sebanyak 38 Orang, IIa sebanyak 14 Orang dan 1 c
sebanyak 3 Orang.
4. Sumber Dan Jumlah Anggaran
Jumlah anggaran pada Satuan Polisi Pamong Praja adalah sebesar Rp.
184.320.000,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013.
5. Penanggulangan Dan Kendalanya
Selama ini, kegiatan penanggulangan berbagai gangguan TRANTIBUM,
secara spesifik tidak mengalami gangguan/kendala yang serius, mengingat
tingkat dan frekuensi gangguan yang terjadi tidak begitu signifikan. Peranan
jajaran Kepolisian dalam menunjang terciptanya situasi dan kondisi
Ketenteraman dan Ketertiban Umum di daerah sangat besar, terutama yang
-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

247

menyangkut Upaya Cegah Dini dan Operasi-Operasi Siaga hingga tindakantindakan preventif lainnya.
6. Keikut Sertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala selalu bekerjasama dengan aparat
keamanan dalam penanggulangan keamanan yang terjadi, baik dalam hal
upaya pencegahan dini dan oeperasi-operasi siaga lainnya.
Secara kuantitatif, jumlah tindak kejahatan pada tahun 2013 banyak
mengalami penurunan tetapi ada beberapa yang mengalami peningkatan
dibandingkan pada tahun-tahun lalu. Peningkatan tersebut antara lain masih
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Faktor ekonomi (faktor klasik) masyarakat, karena wilayah Kabupaten Barito
Kuala adalah wilayah berkembang pada setiap tahunnya.
b. Faktor pembangunan infrastruktur, dimana suksesnya pembangunan di
Kabupaten Barito Kuala adalah positif, namun berbarengan pula dengan
dampak negatifnya yakni bisa menjadi peluang bagi pelaku kejahatan dapat
beroperasi dengan leluasa dan kemungkinan melarikan diri semakin mudah,
misalnya melalui akses jalan dan jembatan.
c. Faktor pehamaman hukum dan prinsip religius sebagian masyarakat yang
masih belum mendalam terhadap sanksi dan dampak buruknya.
Berikut gambaran (perbandingan) perkembangan bidang Keamanan dan
Ketertiban Umum di Wilayah Kabupaten Barito Kuala pada Tahun 2012 hingga
Tahun 2013 dalam Angka Evaluasi (ANEV) Tahun 2013, yang bersumber dari
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barito Kuala :
1.

2.

REKAPITULASI DATA SITKAMTIBMAS


NO

URAIAN

1
2
3

JUMLAH TINDAK PIDANA


PENYELESAIAN TINDAK PIDANA
PERSENTASE SELESAI TP

RESIKO TERKENA TP

SELANG WAKTU TERJADINYA TP

PERIODE
TAHUN 2012
TAHUN 2013

110
93
84,55%
39,83 JIWA
783300

REKAPITULASI DATA 4 JENIS KEJAHATAN


NO

JENIS KEJAHATAN

TAHUN
2012

214
163
76,19%
77,50 JIWA
402212

PERIODE
TAHUN 2013

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

TREND

+100
+50
-8,36%
+37,67
JIWA
PRCPT
381048

TREND

248

1
2
3
4
3.

KONVENSIONAL
TRANSNASIONAL
TERHADAP KEKAYAAN NEGARA
BERIMPLIKASI KONTINJENSI

86
18
5
1

175
17
20
2

+89
-1
+15
+1

DATA KEJAHATAN KONVENSIONAL


NO

JENIS KASUS

1
2
3

PEMBUNUHAN
PENGANIAYAAN BERAT (ANIRAT)
PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN
(CURAT)
PENCURIAN DENGAN KEKERASAN
(CURAS)
CURANMOR R2
CURANMOR R4
CURANMOR R6 / LEBIH
KEBAKARAN / PEMBAKARAN
PERJUDIAN
PENCURIAN BIASA (CURBIS)
PEMERKOSAAN / PERJINAHAN /
PENCABULAN
PEMERASAN
PENGGELAPAN
PENIPUAN
PENGANIAYAAN RINGAN (ANIRING)
BAWA SAJAM / LAHGUN SAJAM
PENGANCAMAN
LAHGUN SENPI
PENGERUSAKAN / MENGHANCURKAN
BARANG
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
(KDRT)
PEMALSUAN
PEMALSUAN SURAT / DOKUMEN /
TNDA TANGN
PENYEROBOTAN TANAH
PENEMUAN MAYAT
PENEMUAN BAYI / JANIN
PERBUATAN TIDAK MENYENANGKAN
PERAMPASAN
SETRUM IKAN BUKAN ILLEGAL
FISHING
PENADAHAN
PERCOBAAN KEJAHATAN

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

TAHUN 2012
L
S
TSK

TAHUN 2013
L
S
TSK

3
1

2
-

2
-

1
7

1
5

1
6

13

10

12

29

15

31

7
7
8
3

3
5
8
1

4
17
1

12
11
19
17

3
8
19
9

4
29
9

1
2
1
10
-

1
2
1
10
-

1
2
2
11
-

1
5
3
2
13
-

1
4
3
2
13
-

1
4
3
2
13
-

4
1
-

4
-

9
-

6
-

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

249

31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

PERCOBAAN PENCURIAN
PENGEROYOKAN
PENGGELAPAN DALAM JABATAN
PENCULIKAN
DENGAN SENGAJA MENAHAN ORANG
UU PERLINDUNGAN ANAK
UU KESEHATAN
UU PERTAMBANGAN
UU KETENAGA KERJAAN
UU HAK CIPTA
UU FIDUSIA
PIDANA UU PELAYARAAN
PENCURIAN HEWAN
PENCEMARAN NAMA BAIK
VCD PORNO / BAJAKAN
SETRUM LISTRIK
PREMANISME & ANARKISME
MABUK DIDEPAN UMUM
PENCOPETAN / PENJAMBRETAN /
PEMALAKAN
LAKA KERJA / LALAI DALAM BEKERJA
MIRAS
PSK / TIPIRING
PENGHINAAN
BUNUH DIRI / GANTUNG DIRI
PEMBAJAKAN DI SUNGAI / DI PANTAI
MATI TENGGELAM
MENGEDARKAN OBAT KERAS / TIDAK
MEMILIKI IZIN PENGEDARAN
MENGAKIBATKAN ORANG MATI /
LUKA
KEJAHATAN JALANAN
MENERIMA SUAP
PERNIKAHAN DI BAWAH UMUR
HKI
KEJAHATAN PASAR MODAL
THDP KAM NEGARA
THDP PRES/WA
HAN BERBAHAYA
PENYELUNDUPAN
PERBANKAN
POA
PROD & DAGANG
CURWAT TLP
CURI KAYU
KENAKALAN RMJ
KARA KONEKSITAS
THDP NEG SHBT KEPALA SHBT &

4
-

4
-

4
-

1
1
1
-

1
1
1
-

1
10
1
-

1
-

1
-

1
1

1
1

14

14

14

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

250

76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
4.

WKLNYA
THDP KEWJBAN DAN HAK
KENEGARAAN
THDP ASAL USUL DAN PERKAWINAN
MERSK, GAR KESOPANAN/KESSLAAN
DI MK UMUM
PENCURIAN DLM LINGKUNGAN
KELUARGA
MERUGIKAN PEMIUTANG/ORG YG
BERHAK
PENERBITAN DAN PERCETAKAN
LAKA LANTAS (TANPA KORBAN
MANUSIA)
LAKA LANTAS KORBAN MATI
LAKA KERETA API KORBAN MATI
LAKA LAUT KORBAN MATI
LAKA UDARA KORBAN MATI
LEDAKAN BOM
PENEMBAKAN
GUL POK ANARKIS
GUL POK RADIKAL
TKI ILLEGAL
IMIGRAN GELAP
UNJUK RASA AMAN
UNJUK RASA RAWAN
KEJAHATAN KONVENSIONAL LAINNYA
JUMLAH

1
3
86

1
3
71

3
75

4
4
1
4
175

4
3
126

2
144

DATA KEJAHATAN TRANS NASIONAL

NO

JENIS KASUS

1
1
2
3
4

5
6
7
8

NARKOTIKA
UANG PALSU
TERORISME
PENCUCIAN UANG (MONEY
LOUNDRY)
KEJAHATAN EKONOMI
LINTAS NEGARA (TRANS
ECONOMY CRIME)
PENYELUNDUPAN DAN
PERDAGANGAN SENJATA API
(ARM SMUGLING)
PERDAGANGAN MANUSIA
(HUMAN TRAFFICKING)
KEJAHATAN DUNIA MAYA
(CYBER CRIME)

TAHUN 2012
L
S
TSK
3
4
5
17
17
25
-

TAHUN 2013
L
S
TSK
6
7
8
17
17
23
-

TREN
D
9
TETAP
-

-1

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

251

9
10
11

5.

PEROMPAKAN/PEMBAJAKAN
PSIKOTROPIKA
KEJAHATAN TRANS
NASIONAL LAINNYA
JUMLAH

18

17

25

17

17

23

-1

DATA KEJAHATAN TERHADAP KAKAYAAN NEGARA


NO

JENIS KASUS

1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2
KORUPSI
ILLEGAL LOGGING
ILLEGAL FISHING
ILLEGAL MINNING
BBM ILLEGAL
CUKAI
LINGKUNGAN HIDUP
FISKAL
KARANTINA
PEMALSUAN MATA UANG
DAN UANG KERTAS
11
IMIGRASI
12
LALU LINTAS
13
PAJAK
14
PEL DI LANDAS KONTINEN
INDONESIA
15
PEL KETENTUAN
PERIKANAN
16
PEL WIL PERAIRAN
17
HAKI
18
KEJAHATAN THDP
KEKAYAAN NEGARA
LAINNYA
JUMLAH
6.

TAHUN 2012
L
S
TSK
3
4
5

TAHUN 2013
L
S
TSK
6
7
8

TREND
9

1
4
-

1
3
-

1
3
-

3
17
-

3
15
-

3
20
-

-1
+3
+13
-

20

18

23

+15

DATA KEJAHATAN BERIMPLIKASI KONTINJENSI


NO
1
1
2
3
4
5
6

JENIS KASUS
2
KONFLIK SARA
SEPARATISME
BENCANA ALAM
THDP KEAMANAN
NEGARA/MAKAR
THDP MARTABAT
KEDUDUKAN
PRES/WAPRES
KONFLIK OKNUM TNI-

TAHUN 2012
L
S
TSK
3
4
5

TAHUN 2013
L
S
TSK
6
7
8

+1

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

TREND
9

252

7
8
9
10
11

12

7.

POLRI/KONFLIK APARAT
BENTROK MASSA
PEMOGOKAN BURUH
UNRAS ANARKIS
PERKELAHIAN
PELAJAR/MAHASISWA
PERKELAHIAN TANDING
SATU LAWAN SATU
KEJAHATAN BERIMPLIKASI
KONTIJENSI LAINNYA
JUMLAH

+1

DATA BIJAK PRORITAS KAPOLRI


NO

JENIS KASUS

1
1
2
3
4
5
6
7
8

2
PERJUDIAN
NARKOTIKA / PSIKOTROPIKA
ILLEGAL LOGGING
ILLEGAL MINNING
ILLEGAL FISHING
KORUPSI
TERRORISME
HUMAN TRAFICKING ( DAGANG
MANUSIA)
PREMANISME & ANARKIS
STREET CRIME (KEJAHATAN
JALANAN)

9
10

JUMLAH
8.

TAHUN 2012
L
S
TSK
3
4
5

TAHUN 2013
L
S
TSK
6
7
8

TREND
9

8
17
1
-

8
17
1
-

17
25
1
-

19
17
3
-

19
17
3
-

29
23
3
-

+11
TETAP
+3
-1
-

-1

27

26

43

39

39

55

+12

DATA BIJAK PRIORITAS KAPOLDA KALSEL


NO

JENIS KASUS

1
1
2
3
4
5
6
7
8

9
10
11

PERJUDIAN
NARKOTIKA / PSIKOTROPIKA
ILLEGAL LOGGING
ILLEGAL MINNING
ILLEGAL FISHING
KORUPSI
TERRORISME
HUMAN TRAFICKING ( DAGANG
MANUSIA)
PREMANISME & ANARKIS
STREET CRIME (KEJAHATAN
JALANAN)
LAHGUN BBM

TAHUN 2012
L
S
TSK
3
4
5

TAHUN 2013
L
S
TSK
6
7
8

TREND
9

8
17
1
-

8
17
1
-

17
25
1
-

19
17
3
-

19
17
3
-

29
23
3
-

+11
TETAP
+3
-1
-

-1

17

15

20

+13

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

253

7
38

12 SENPI / HANDAK
13 CURANMOR
JUMLAH

9.

12.

11
67

3
57

4
79

+4
+29

WAKTU /
HARI /
TANGGAL

JUMLAH
ORANG

JENIS TUNTUTAN
IDEO

POLI

EKO

SOS

BUD

JML

KAM

DATA KEJADIAN BENCANA ALAM


NO

11.

5
51

KEJADIAN UNJUK RASA


NO

10.

3
32

WAKTU /
HARI /
TANGGAL

27 oktober
2013 skj.
16.30 Wita
DI Kec.
Barambai
Kab.
Batola
27 oktober
2013 skj.
16.00 Wita

JUMLAH
KORBAN

JENIS BENCANA ALAM


ANGIN

BANJIR

LONGSOR

PETIR

JML

Angin
puting
beliung

Angin
puting
beliung

DATA PERBANDINGAN KECELAKAAN LALU LINTAS


NO

JENIS

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TREND

1
2
3
4
5
6
7

JUMLAH LAKA
PENYELESAIAN PERKARA
PERSENTASE SEI PERKARA
KORBAN MENINGGAL DUNIA
KORBAN LUKA BERAT
KORBAN LUKA RINGAN
RUGI MATERIL

29
3
10,34%
16
13
25
Rp.
21.500.000,-

44
7
15,91%
33
30
27
Rp.
204.250.000,-

+15
+4
-5,57%
+17
+17
+2
Rp.
182.750.000

DATA PELANGGARAN LALU LINTAS

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

254

13.

NO

JENIS

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TREND

1
2
3

PELANGGARAN
VONIS
DENDA

1552
940
Rp. 26.943.000,-

2081
943
Rp. 147.769.000

+529
+3
+Rp. 120.826.000

DATA KASUS MENONJOL


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

14.

JENIS KASUS
PEMBUNUHAN
CURAS
CURAT
ANIRAT
CURANMOR
CURBIS
UANG PALSU
NARKOBA
KEBAKARAN / PEMBAKARAN
PEMERKOSAAN / PENCABULAN
JUMLAH

1
2
3
4

UMUR
15
26
36
46

25 TAHUN
35 TAHUN
45 TAHUN
55 TAHUN
JUMLAH

2
2
10
3
1
17
5
40

2
4
12
4
1
25
48

1
1
7
4
29 15
6
5
11
3
17
8
17 17
12
9
2
2
103 64

1
6
29
6
4
8
23
2
79

TREND

-1
+3
+16
+5
+3
+14
TETAP
+5
+2
+49

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TREND

12
20
10
6
48

44
20
12
3
79

+32
TETAP
+2
-3
+31

POLA WAKTU KEJADIAN BERDASARKAN DATA KASUS MENONJOL


NO
1
2
3
4

16.

3
3
13
1
7
3
17
7
54

TAHUN 2013
L
S TSK

POLA UMUR PELAKU BERDASARKAN DATA KASUS MENONJOL


NO

15.

TAHUN 2012
L
S
TSK

WAKTU
06.00
12.00
18.00
24.00

12.00 WITA
18.00 WITA
24.00 WITA
06.00 WITA
JUMLAH

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TREND

12
11
20
11
54

13
26
28
26
103

+1
+15
+8
+15
+49

POLA TEMPAT KEJADIAN BERDASARKAN DATA KASUS MENONJOL


NO

TEMPAT

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TREND

1
2

PEMUKIMAN
PERTOKOAN/ PARKIR / PASAR

28
10

39
15

+11
+5

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

255

3
4
5
6

17.

PERKANTORAN
JALAN UMUM
SUNGAI / PERAIRAN
LAIN - LAIN
JUMLAH

1
13
2
54

7
26
2
14
103

+6
+13
+2
+12
+49

POLA PEKERJAAN PELAKU BERDASARKAN DATA KASUS MENONJOL


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

PEKERJAAN
TNI / POLRI
PNS / CPNS
TANI
NELAYAN
BURUH
DAGANG
SWASTA
SOPIR
PELAJAR / MAHASISWA
LAIN LAIN
JUMLAH

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TREND

8
1
4
32
1
2
48

8
1
62
5
3
79

TETAP
TETAP
+30
-1
+5
+1
+31

Sumber Data dari Satpol PP dan Polres Barito Kuala.

-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

256

BAB VII
PENUTUP
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban disusun berdasarkan dari
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada
Pemerintah dan menginformasikan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, yang seyogyanya
LKPJ tersebut disampaikan dalam rapat paripurna DPRD paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah pada prinsipnya
merupakan progress report (laporan kemajuan) yang memuat keterangan
mengenai penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, penyelenggaraan tugas
pembantuan dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, yang berisi
program atau kegiatan, hasil yang dicapai, manfaat yang di dapat dan kendala
yang dihadapi serta solusi yang direncanakan.
Secara substansi materi merupakan informasi yang isinya memuat
pelaksanaan atau penyelenggaraan Pemerintahan oleh Kepala Daerah selama
kurun waktu 1 (satu) Tahun Anggaran dan ini berdasarkan pada tata aturan
yang berlaku dan guna mengoreksi, memelihara serta melanjutkan atau
meningkatkan terus pembangunan di Kabupaten Barito Kuala.
Sebagaimana telah diuraikan dalam buku laporan ini maka beberapa
catatan yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :
1. Pemerintahan Daerah Kabupaten Barito Kuala telah merumuskan Visi

dan Misi Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2012


2017 yang dituangkan dalam dokumen legal formal agar memiliki
kekuatan mengikat dalam penjabarannya menjadi Rencana
Pembangungan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2012 2017 dengan Visi
BARITO KUALA, SATU KATA UNTUK MAJU, MANDIRI MEWUJUDKAN
RAKYAT BERDAYA SAING YANG SEJAHTERA yang dirumuskan sebagai

landasan proses proyeksi secara operasional guna menentukan arah


program dan kegiatan pembangunan Kabupaten Barito Kuala.

2. Urusan Desentralisasi, Tugas Pembantuan dan Penyelenggaraan Tugas


Umum Pemerintahan yang pelaksanaannya pada Tahun Anggaran 2013
dapat diklarifikasikan berjalan dengan cukup baik apabila dilihat dari
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Dari pelaksanaan kegiatan
yang telah diuraikan pada bab-bab isi LKPJ ini banyak dilihat kemajuan
dan peningkatan pencapaian hasil sesuai dengan tujuan dan sasaran pada
kegiatan tersebut.
----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

258

3. Upaya dan usaha bersama aparatur dan masyarakat Kabupaten Barito


Kuala demi Keberhasilan dan kemajuan yang telah dicapai diharapkan
dapat dijadikan modal untuk mendukung pelaksanaan program
pembangunan pada tahun-tahun mendatang, dan sebaliknya, segala
kekurangan dan kelemahan yang ditemui dapat dijadikan bahan evaluasi
dan koreksi untuk perbaikan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan selanjutnya.
Keberhasilan pembangunan guna mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah
Kabupaten Barito Kuala perlu kita sadari pula bahwa tidak dapat diwujudkan
dalam waktu singkat (instans), namun senantiasa memerlukan proses juga
dukungan dari seluruh pihak /kalangan/lembaga dan seluruh warga masyarakat
Kabupaten Barito Kuala. Karena tanpa itu semua, tujuan dan sasaran yang
diinginkan mustahil dapat dicapai. Kebersamaan, saling pengertian, dukungan
dan rasa memiliki Daerah Kabupaten Barito Kuala merupakan syarat mutlak
mewujudkan keberhasilan dan menjadikan Kabupaten Barito Kuala Sebagai
penyangga utama kebutuhan pangan di Provinsi Kalimantan Selatan merupakan
titik kait yang sekaligus menjadi titik tolak dalam upaya merangkai
kesinambungan serta meningkatkan pembangunan sehingga memberikan hasil
kinerja yang lebih baik dan senantiasa lebih baik lagi bagi kesejahteraan
masyarakat.
Akhirnya, sebagai kalimat penutup laporan ini, kepada Tuhan kita Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa kita bermohon, meminta, berlindung dan
menyerahkan segala urusan kita untuk diberikan kelancaran, kekuatan dan
semangat membangun dan berkarya bagi daerah kita serta mendapat RidhoNya.

----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

259

LAMPIRAN LAMPIRAN...
BUKU RFK (REALISASI FISIK DAN KEUANGAN) SELURUH
SKPD KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN ANGGARAN
2013 SEBAGAI BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN
DARI BUKU LKPJ KEPALA DAERAH KABUPATEN BARITO
KUALA TAHUN 2013.

BUMI IJEJELA
KABUPATEN BARITO KUALA

----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@--------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah


Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013

260

Anda mungkin juga menyukai