Jl. PANGERAN ANTASARI, NO.1 TELP. (0511) 4799041, FAX (0511) 4799039, WEBSITE :
www.baritokualakab.go.id, MARABAHAN
=======================================================
LAPORAN
KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
BUPATI BARITO KUALA
TAHUN 2013
(LKPJ)
Marabahan,
Maret 2014
Maret 2014
H. HASANUDDIN MURAD
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................
1
A. Dasar Hukum 1
B. Gambaran Umum Daerah .
3
1.Kondisi Geografis Kabupaten Barito Kuala ..................
3
2.Gambaran Umum Demografis Daerah ..... 10
3.Kondisi Ekonomi Daerah ........ 14
a. Aspek Kondisi Fisik Daerah
15
b. Potensi Unggulan Daerah 16
b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
BAB II
19
20
25
30
36
37
38
39
42
43
43
44
46
BAB IV
47
47
47
54
63
68
ii
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
168
168
172
182
185
188
190
193
196
iii
210
BAB
BAB
211
211
213
228
230
235
237
241
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerintahan Daerah yang pada hakikatnya mengamanatkan bahwa kepala
daerah mempunyai kewajiban menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan
daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan keterangan pertanggung jawaban
kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah
kepada masyarakat sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Pasal 27 ayat (2), maka ketentuan ini lebih lanjut di atur pula di dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Kepala Daerah
Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007
dimaksudkan untuk mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang sejalan dengan
upaya menciptakan
pemerintahan yang bersih (clean goverment),
bertanggungjawab (akuntability) serta mampu menjawab tuntutan
perubahan secara efektif dan efisien (responsibility up to date) sesuai
dengan prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah yang
disampaikan kepada DPRD pada prinsipnya adalah merupakan suatu progress report
(laporan kemajuan) yang memuat keterangan mengenai penyelenggaraan urusan
pemerintah daerah, penyelenggaraan tugas pembantuan dan penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan, yang berisi program dan kegiatan serta hasil yang dicapai,
manfaat yang di dapat dan juga kendala yang dihadapi serta solusi yang dicari. Sifat
dari laporan keterangan tersebut merupakan informasi dari Kepala Daerah kepada
DPRD dalam pelaksanaan tugas-tugasnya selama kurun waktu 1 (satu) tahun yang
nantinya menjadi bahan pembahasan internal di DPRD guna mengkroscek kembali
upaya-upaya pembangunan berkelanjutan, upaya memelihara dan mengembangkan
terus pembangunan tersebut di daerah yang dipimpin untuk waktu ke depan.
LKPJ Kepala Daerah yang disampaikan itu selanjutnya akan di proses dalam
pembahasan internal di DPRD. Dan ketika proses pembahasan itu berjalan tidak ada
implikasi penolakan maupun penerimaan yang dilakukan oleh DPRD terhadap
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah dimaksud. Hasil
pembahasan internal itu kemudian lebih lanjut akan ditetapkan melalui suatu Keputusan
DPRD (Rekomendasi DPRD) yang pada dasarnya memuat catatan-catatan yang sifatnya
strategis berupa saran, masukan, dan koreksi terhadap penyelenggaraan pemerintah
daerah selama 1 (satu) tahun berlalu untuk dipedomani dan diperbaiki Kepala Daerah
yang bersangkutan dalam menyelenggarakan Pemerintahan di daerah berikutnya.
A.
DASAR HUKUM
Dasar konstitusional berdirinya Kabupaten Barito Kuala :
1. Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan (resmi)
Daerah Otonom Kabupaten/Daerah Istimewa Tingkat Kabupaten dan Kota
Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan. Dan Pada pasal 1
ayat (1) point 1 disebutkan bahwa Kabupaten Banjarmasin yang meliputi
Kewedanaan-Kawedanaan : Bakumpai, Barito Kuala, Kayutangi dan Tanah laut;
No.
1.
Kecamatan
TABUNGANEN
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Nama Desa
Kuala Lupak
Sei Telan Besar
Sei Telan Kecil
Tabunganen Muara
Tabunganen Tengah
Karya Baru
Tabunganen Pemurus
Sei Teras Dalam
Sei Jingah Besar
Tabunganen Kecil
Sei Teras Luar
Sei Teras Muara
Beringin Kencana
Tanggul Rejo
14 Desa
Luas (Km2)
30,00
26,00
15,00
15,00
11,00
13,00
31,00
12,00
12,00
3,00
10,00
10,00
25,00
27,00
240,00
No.
Kecamatan
No
Nama Desa
Luas (Km2)
2.
TAMBAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Purwosari II
Purwosari I
Tamban Bangun
Tamban Muara
Tamban Kecil
Tinggiran II Luar
Jelapat I
Tamban Muara Baru
Purwosari Baru
Sekata Baru
Koanda
Damsari
Sidorejo
Jelapat Baru
Tamban Bangun Baru
Tamban Sari Baru
16 Desa
9,00
15,75
3,40
20,00
5,40
11,00
18,00
15,00
8,50
8,50
8,00
8,50
5,25
18,00
3,50
6,50
164,30
No.
3.
Nama Kecamatan
ANJIR PASAR
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Nama Desa
Andaman
Hilir Mesjid
Anjir Pasar Kota
Banyiur
Gandaraya
Gandaria
Anjir Pasar Kota II
Andaman II
Anjir Seberang Pasar II
Anjir Seberang Pasar I
Anjir Pasar Lama
Pandan Sari
Mentaren
Barunai Baru
Danau Karya
15 Desa
Luas (Km2)
8,00
6,50
4,62
16,74
9,25
11,37
8,67
9,50
11,25
11,25
11,00
3,75
3,00
3,50
7,60
126,00
No.
4.
Kecamatan
ANJIR MUARA
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Nama Desa
Anjir Serapat Muara
Anjir Muara Kota
Patih Muhur Lama
Anjir Muara Koteng
Anjir Serapat Lama
Anjir Serapat Baru
Anjir Muara Lama
Sungai Punggu Lama
Anjir Serapat Baru I
Patih Muhur Baru
Sungai Pungu Baru
Anjir Serapat Muara I
Sepakat Bersama
Marabahan Baru
Beringin Jaya
15 Desa
Luas (Km2)
4,00
5,00
7,50
7,00
10,00
12,00
6,00
4,00
12,00
7,50
6,00
15,00
9,50
5,00
6,25
116,75
No.
Kecamatan
No
Nama
Luas (Km2)
Kelurahan/Desa
Kel. Berangas Barat
Kel. Berangas
Kel. Handil Bakti
Pulau Alalak
Pulau Sewangi
Pulau Sugara
Sungai Lumbah
Berangas Timur
Semangat Bakti
Sungai Pitung
Balandean Muara
Balandean
Tanjung Harapan
Semangat Dalam
Beringin
Semangat Karya
Panca Karya
Tatah Mesjid
3 Kel + 15 Desa
6,51
6,61
8,00
1,21
0,55
0,56
7,00
4,00
3,50
11,92
8,63
16,86
7,00
7,50
5,50
3,50
4,50
8,50
106,85
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Nama Desa
Terantang
Tanipah
Puntik Luar
Puntik Dalam
Tabing Rimbah
Pantai Hambawang
Tatah Alayung
Puntik Tengah
Lokrawa
Sei Ramania
Bangkit Baru
Antasan Segera
Karang Bunga
Karang Indah
14 Desa
Luas (Km2)
8,00
6,50
10,50
12,05
18,00
11,00
12,00
10,00
8,00
5,00
12,00
10,00
8,03
4,92
136,00
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama Desa
Sungai Pantai
Pindahan Baru
Sungai Gampa Asahi
Sungai Gampa
Sungai Sahurai
Simpang Arja
Sinar Baru
Sungai Bamban
Danda Jaya
9 Desa
Luas (Km2)
51,81
31,00
33,00
29,00
47,00
16,00
15,00
15,00
24,00
261,81
No
Nama Desa
Luas (Km2)
5.
ALALAK
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
No.
6.
Kecamatan
MANDASTANA
No.
7.
Kecamatan
RANTAU BADAUH
No.
Kecamatan
8.
BELAWANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Murung Keramat
Sungai Seluang
Belawang
Bambangin
Sukaramai
Sungai Seluang Pasar
Samuda
Parimata
Karang Dukuh
Patih Salera
Karang Buah
Binaan Baru
Rangga Surya
13 Desa
5,00
6,00
7,00
4,00
5,00
11,00
9,50
10,00
2,50
6,50
2,50
6,00
5,25
80,25
No.
9.
Kecamatan
CERBON
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama Desa
Sungai Kambat
Sungai Rasau
Simpang Nungki
Sawahan
Bantuil
Badandan
Sungai Tunjang
Sungai Raya
8 Desa
Luas (Km2)
32,00
28,00
19,50
59,05
17,65
20,15
17,50
12,50
206,00
No.
Kecamatan
No
Nama
Kelurahan/Desa
Kel. Lepasan
Banua Anyar
Murung Raya
Palingkau
Balukung
Banitan
Batik
Bahalayung
Sungai Lirik
1 Kel + 8 Desa
Luas (Km2)
10.
BAKUMPAI
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
22,00
21,00
14,00
55,00
45,00
8,00
59,00
19,00
18,00
261,00
No.
11.
Kecamatan
KURIPAN
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama Desa
Jambu Baru
Jambu
Kabuau
Jerenang
Tabatan
Kuripan
Tabatan Baru
Asia Baru
Rimbun Tulang
9 Desa
Luas (Km2)
36,00
84,00
24,00
25,00
35,00
22,50
70,50
24,00
22,50
343,50
No.
Kecamatan
No
Nama Desa
Luas (Km2)
12.
TABUKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pantang Raya
Tabukan Raya
Teluk Tamba
Rantau Bamban
Tamba Jaya
Muara Pulau
Karya Indah
Bandar Karya
Karya makmur
Karya Jadi
Pantang Baru
11 Desa
14,00
0,13
12,10
12,00
35,50
31,00
5,56
1,58
24,65
15,30
14,00
166,00
No.
13.
Kecamatan
MEKARSARI
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama Desa
Mekarsari
Tamban Raya
Tinggiran Tengah
Tingiran Darat
Jelapat II
Tamban Raya Baru
Tinggiran Baru
Karang Mekar
Indah Sari
9 Desa
Luas (Km2)
9,00
16,00
25,00
20,00
30,50
10,00
10,00
14,00
9,00
143,50
No.
14.
Kecamatan
BARAMBAI
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Nama Desa
Barambai
Sungai Kali
Pendalaman
Handil Barabai
Bagagap
Barambai Karya Tani
Pendalaman Baru
Karya Baru
Barambai Kolam Kiri
Barambai Kolam Kanan
Kolam Kiri Dalam
11 Desa
Luas (Km2)
20,00
30,00
9,00
10,00
32,00
8,00
7,00
7,00
33,00
27,00
17,00
183,00
No.
15.
Kecamatan
MARABAHAN
No
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama Desa
Kel. Marabahan Kota
Kel. Ulu Benteng
Penghulu
Bagus
Baliuk
Antar Baru
Antar Jaya
Antar Raya
Sido Makmur
Karya Maju
2 Kel + 8 Desa
Luas (Km2)
20,00
82,00
7,50
10,50
5,00
31,00
28,00
30,00
7,00
8,73
221,00
No.
Kecamatan
No
Nama Desa
Luas (Km2)
16.
No.
17.
WANARAYA
Kecamatan
JEJANGKIT
Total : 17 Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kolam Kiri
Roham Raya
Simpang Jaya
Tumih
Pinang Habang
Waringin Kencana
Babat Raya
Kolam Kanan
Sidomulyo
Kolam Makmur
Surya Kanta
Sumber Rahayu
Dwipasari
13 Desa
Nama
Kelurahan/Desa
Jejangkit Pasar
Jejangkit Muara
Sampurna
Jejangkit Barat
Bahandang
Jejangkit Timur
Cahaya Baru
7 Desa
6 Kelurahan +195
Desa
2,50
2,50
4,50
2,50
2,50
3,50
3,50
2,00
2,50
2,50
2,50
4,00
2,50
37,50
Luas (Km2)
12,00
12,00
15,00
16,00
18,00
120,00
10,00
203,00
2.966,96 Km2
Dari Jenis Tanah, Kabupaten Barito Kuala terdiri dari Organosol dan
Alluvial. Tanah Organosol kebanyakan berwarna Coklat Hitam yang biasa
disebut tanah gambut atau Peat. Tanah jenis ini biasanya terbentuk dari
serat tumbuh-tumbuhan yang mengalami proses pembusukan sehingga
memiliki tingkat keasaman yang sangat tinggi. Sebagian lain wilayah daerah
Kabupaten Barito Kuala terbagi menjadi 16 (enam belas) Daerah Pengairan
(DP) Pasang Surut guna mendukung sistem pertanian/ persawahan
penduduk di daerah ini.
Pada gambaran Hidrografi Kabupaten Barito Kuala merupakan salah
satu daerah yang terletak dibawah Garis Khatulistiwa dalam pemetaan dunia,
dan termasuk daerah tropik. Menurut beberapa ahli/peneliti Meteorologi dan
Geofisika berkebangsaan asing seperti Schmit dan Ferguson, menyatakan
bahwa daerah di maksud termasuk klasifikasi daerah hujan Tipe B yaitu
kriteria iklim yang mempunyai kisaran 1- 2 bulan kemarau dalam setahun
dengan temperatur rata-rata berkisar antara 250 C 270 C, dengan suhu
maksimum 27,500 C (sekitar bulan Oktober) dan suhu minimum 26,500 C
(sekitar bulan Juli), kelembaban udara rata - rata antara 64 - 81%, dan
panjang penyinaran Matahari rata-rata 36 - 81%. Sedangkan angka rata rata curah hujan per tahunnya adalah sekitar 2,665 mm3 dengan kisaran 107
hari hujan. Untuk kisaran Angin biasanya pada bulan Januari - Februari
bertiup Angin Barat, sedangkan pada bulan Juli - September bertiup Angin
Tenggara.
2. Gambaran Umum Demografis
a. Jumlah Penduduk Kabupaten Barito Kuala
Menurut Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Barito Kuala, penduduk Barito Kuala pada Tahun 2013 mengalami
kenaikan angka perkembangan jumlah penduduk, dengan kenaikan sekitar
47.816 jiwa dibandingkan tahun lalu. Perbandingan jumlah penduduk
tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 2 :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Tabunganen
Tamban
Anjir Pasar
Anjir Muara
Alalak
Mandastana
Rantau Badauh
Belawang
Cerbon
Bakumpai
Kuripan
Tabukan
Mekarsari
Barambai
Marabahan
TAHUN (Jiwa)
2012
2013
21.730
22670
30.307
39370
16.928
19863
21.339
24271
48.617
62443
15.004
17509
15.306
16897
13.552
14314
9.236
10697
12.180
12483
5.920
6203
8.714
9432
17.059
19772
15.306
16.942
19.937
23743
10
16
17
Wanaraya
Jejangkit
JUMLAH (jiwa)
14.401
6.919
292.449
15842
7814
340.265
Jejangkit
Wanaraya
Marabahan
.)
C
E
K
R
E
(P
N
U
H
A
T
Barambai
2013
Mekarsari
Tabukan
Kuripan
Bakumpai
Cerbon
Belawang
Rantau Badauh
2012
Mandastana
Alalak
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
Anjir Muara
Anjir Pasar
Tamban
Tabunganen
INDEKS
Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kab. Barito Kuala (Data Aggregat
Kependudukan SIAK, Januari 2014)
Tabel 3 :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
KECAMATAN
Tabunganen
Tamban
Anjir Pasar
Anjir Muara
Alalak
Mandastana
Rantau Badauh
Belawang
Cerbon
Bakumpai
Kuripan
Tabukan
Mekarsari
Barambai
Marabahan
Wanaraya
Jejangkit
JUMLAH (jiwa)
Barito
Kuala
Per
JUMLAH
(Jiwa)
22670
39370
19863
24271
62443
17509
16897
14314
10697
12483
6203
9432
19772
16942
23743
15842
7814
340.265
11
Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kab. Barito Kuala (Data Aggegat
Kependudukan SIAK, Januari 2014).
Tabunganen
583
1007
1161
926
1137
1181
1196
1094
870
731
570
387
280
142
95
Tamban
956
1760
1988
1691
1814
1860
1964
1843
1646
1407
1094
712
527
348
238
Anjir
Pasar
465
835
942
735
958
901
997
865
819
706
576
395
313
162
133
Anjir
Muara
727
1053
1119
917
1215
1265
1263
1116
974
851
657
460
284
170
140
Alalak
1747
2997
3138
2477
2796
2964
3190
3119
2817
2356
1613
1124
693
377
249
Mandastana
571
788
833
656
821
845
915
787
657
546
410
391
266
143
115
Rantau
Badauh
Belawang
472
751
784
648
798
759
830
763
660
606
463
368
253
154
96
446
659
692
672
703
664
715
565
558
506
398
266
186
131
94
12
>74 Thn
Kelompok
Umur
(Tahun)
0-4 Thn
5-9 Thn
10-14 Thn
15-19 Thn
20-24 Thn
25-29 Thn
30-34 Thn
35-39 Thn
40-44 Thn
45-49 Thn
50-54 Thn
50-59 Thn
60-64 Thn
65-69 Thn
70-74 Thn
>74 Thn
124
256
Cerbon
Bakumpai
292
456
450
396
538
467
465
492
405
401
285
229
121
114
63
78
326
508
567
450
651
658
613
508
434
425
269
210
119
126
77
110
129
116
242
101
NAMA KECAMATAN (Jumlah/jiwa)
Kuripan Tabukan
153
248
320
283
304
300
286
244
269
197
158
93
66
55
34
72
250
383
443
392
456
495
464
409
345
260
230
179
111
107
66
72
Mekar
sari
Barambai Marabahan
517
744
470
748
967
933
867
964
794
650
478
376
279
249
158
155
480
753
734
678
758
722
773
757
682
606
370
310
198
182
140
210
646
1.007
1.047
961
1060
1.181
1.122
1.015
939
825
659
483
270
221
176
213
113
76
Wanaraya
Jejangkit
456
632
663
560
736
755
750
661
552
485
413
330
231
188
136
122
203
320
387
304
422
355
369
336
273
207
196
148
96
68
42
49
Sumber : Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab. Barito Kuala (Data Adminduk SIAK).
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah Per
Kabupaten (Jiwa)
63.401
46.606
119.151
56.786
43.487
1.622
1.810
7.074
314
14
13
INDEKS
150
100
50
0
Jumlah (Jiwa)
KLASIFIKASI
Tdk/Blm Sklh
Tmt SLTP
Akdm/Dplm III/S.Muda
S.3
Tdk Tmt SD
Tmt SLTA
Dplm IV/S.1
Tmt SD
Dplm I/II
S.2
Sumber : Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab. Barito Kuala (Data
Adminduk SIAK 2013).
Jenis Pekerjaan
Jumlah (Jiwa)
82.523
53.751
52.008
882
151.101
6
Lainnya
9
Sumber : Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab. Barito Kuala.
3.
14
15
TAHUN
Konstan
2.010.139,44
1.065.722,94
1.811.671,29
1.829.055,09
1.882.482,94
1.954.890,96
2.054.547,71
2.172.952,41
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011*
2012**
Keterangan :
*) Angka Diperbaiki
**) Angka Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Barito Kuala 2012, BPS Kab. Barito Kuala Tahun 2013.
Namun kenaikan atas dasar harga konstan tidaklah sebesar atas dasar
harga berlaku. Dari angka PDRB atas dasar harga konstan inilah dapat diketahui
kenaikan riil atas PDRB. Hal ini menunjukan pengaruh kenaikan harga sangat
berperan dalam menentukan nilai PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten
Barito Kuala.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@----------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
16
TAHUN
2005
2006
2007
2008
2009*
2010*
2011*
2012**
Keterangan :
*) Angka Diperbaiki
**) Angka Sementara
Sumber : Barito Kuala Dalam Angka 2013 (BPS).
Tabel 9 :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
2010
4,68
--3,69
7,55
6,26
8,86
2,20
11,02
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan, dan jasa
Perusahaan
9
Jasa-jasa
9,20
Total PDRB
3,85
PDRB Tanpa IBS
6,52
Sumber : Barito Kuala Dalam Angka 2013 (BPS).
TAHUN
2011
5,90
3,55
2,12
8,28
6,86
2,98
5,86
11,31
2012
6,80
6,21
2,95
10,06
7,03
3,49
6,56
12,47
9,17
5,09
6,05
8,41
5,75
6,61
17
18
BAB II
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
Kabupaten Barito Kuala, sesuai letak lokasi, potensi dan hasil-hasil
pembangunannya merupakan salah satu kabupaten yang memiliki peran
penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di Propinsi Kalimantan
Selatan. Pembangunan di Kabupaten Barito Kuala diorientasikan sebagai
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam wilayah kabupaten
dan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan yang memungkinkan
memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah lainnya. Peran Kabupaten
Barito Kuala, yang selama ini dikenal sebagai penyangga utama kebutuhan
pangan di Propinsi Kalimantan Selatan, merupakan titik kait yang sekaligus
menjadi titik tolak dalam upaya merangkai kesinambungan serta
meningkatkan pembangunan sehingga memberikan hasil kinerja yang lebih
baik dan senantiasa lebih baik lagi, bagi kesejahteraan masyarakat. Langkah
yang ditempuh adalah melalui upaya sistematik bertahap, yang direncanakan
dan dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen, dengan memformulasikan
setiap ( in put ) pembangunan, yang mencakup seluruh sumber daya, baik
yang berasal sebagai dari dalam maupun dari luar wilayah kabupaten.
Periode Tahun 2012 2017 merupakan salah satu tahapan proses
pembangunan jangka menengah yang memiliki spesifikasi perlakuan
pembangunan, dengan jangkauan proyeksi berupa hasil kinerja tertentu. Oleh
sebab itu dalam tahapan proses pembangunan diperlukan acuan yang
membingkai setiap rincian langkah tahapan, yang menjamin ketepatan arah
proses pembangunan. Dalam hal ini, visi dan misi pemerintah daerah
merupakan piranti utama, yang memungkinkan menjadi acuan, pedoman
ataupun sebagai dasar pijak dalam berpola pikir serta berpola sikap (perilaku)
bagi setiap pemangku kepentingan pembangunan, untuk memproyeksikan
perlakuan pembangunan pada perioditas dimaksud. Guna merealisasikan
maksud tersebut, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala berketetapan
merumuskan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun
2012 2017 yang dituangkan dalam dokumen legal formal agar memiliki
kekuatan
mengikat
dalam
penjabarannya
menjadi
Rencana
Pembangungan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Kabupaten
Barito Kuala Tahun 2012 2017.
Untuk selanjutnya sebagai dokumen awal perencanaan kegiatan
pembangunan dan pemerintahan , Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Barito
Kuala Tahun 2012 2017 diupayakan dapat diketahui, dimengerti, dipahami
dan untuk selanjutnya diwujudkan melalui setiap peran masing-masing para
pihak pemangku kepentingan, termasuk seluruh masyarakat Kabupaten Barito
Kuala sehingga masyarakat yang dicita-citakan sesuai visi dan misi yang
ditetapkan, dapat diwujudkan.
A.
a.
b.
c.
MISI : SAMARASA
1.
SA
2.
MA
MASYARAKAT
CERDAS, SEHAT DAN BERTAQWA YANG
DIWU-JUDKAN DENGAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER
DAYA MA-NUSIA.
3.
RA
4.
SA
KATA-KATA KUNCI
1.
2.
SATU KATA
a.
b.
MAJU
a.
b.
3.
4.
c.
d.
MANDIRI
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Dengan
demikian
mandiri
merupakan
kondisional
masyarakat yang tercipta akibat adanya perlakuan dan
kebijakan pembangunan, yang diindikasikan antara lain
adanya
peningkatan
usaha
masyarakat,
terbukanya
kesempatan kerja, di sektor primer maupun sekunder pada
berbagai bidang pembangunan.
sebagai
tidak
BERDAYA SAING
a.
komparatif.
5.
b.
c.
d.
e.
SEJAHTERA
a.
b.
c.
d.
SASARAN STRATEGIS
ALUR PROYEKSI
BARITO KUALA
SATU KATA
UNTUK MAJU
MANDIRI
MEWUJUDKAN
RAKYAT
BERDAYA SAING
YANG
SEJAHTERA
SASARAN
STRATEGIS
NO.1
NO.2
VISI
e.
MISI
URUSAN
WAJIB
NO.3
DAN
NO.4
NO.5
NO.6
NO.7
SASARAN
PROGRAM
DAN
KEGIATAN
TERPILIH
SASARAN
URUSAN
PILIHAN
NO.8
SASARAN
STRATEGIS
PROGRAM
DAN
KEGIATAN
PER MISI
SATU SINERGITAS USAHA BERDAYA SAING YANG DITUMBUHKEMBANGKAN MELALUI PENINGKATAN AKTIFITAS PER-EKONOMIAN
BERBASIS PERTANIAN INOVATIF.
1.
SASARAN STRATEGIS 1.
Terwujudnya peningkatan intensitas kegiatan perekonomian
masyarakat yang semakin berdaya saing, yang diindikasikan
bertambahnya jumlah serta jenis usaha, posisi tawar produk dan
mandirinya lembaga usaha masyarakat, yang mendukung
pendapatannya.
2.
SASARAN STRATEGIS 2.
Terwujudnya peningkatan usaha masyarakat di bidang pertanian
inovatif yang semakin ke hilir yang diindikasikan bertambahnya luas
lahan usaha, ragam diversifikasi, produksi, produktifitas, posisi
tawar komoditas yang bernilai tambah, yang mendukung
kemampuan berketahanan pangan.
SASARAN STRATEGIS 3.
Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan bagi masyarakat yang
profesional, terjangkau, merata dan berkualitas yang diindikasikan
semakin beriman, bertaqwa dan unggulnya kompetensi masyarakat
sehingga mampu bersaing dan memiliki semangat untuk berubah
lebih baik.
4.
SASARAN STRATEGIS 4.
Terwujudnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang mudah,
murah, merata serta memadai yang diindikasikan semakin mampu,
berdaya dan mandirinya masyarakat dalam berpola hidup bersih
dan sehat.
SASARAN STRATEGIS 5.
Terwujudnya penyelenggaraan kepemerintahan dengan prinsipprinsip tata kelola pemerintahan yang baik, yang diindikasikan
semakin dapat dipenuhinya pelayanan prima kepada masyarakat,
yang mendukung kepuasan, rasa aman dan adil.
6.
SASARAN STRATEGIS 6.
Terwujudnya pemenuhan hak sosial masyarakat berupa jaminan,
pelayanan, kesempatan dan perlindungan yang diindikasikan
semakin baiknya martabat masyarakat, dengan memiliki
kebanggaan dan keberdayaan sehingga mampu mendukung
terbentuknya rasa cinta tanah air serta hidup dalam lingkungan
keluarga bahagia.
SARANA DAN PRASARANA WILAYAH YANG DITINGKATKAN MELALUI
PERBAIKKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PEM-BANGUNANNYA.
7.
SASARAN STRATEGIS 7.
SASARAN STRATEGIS 8.
Terwujudnya peningkatan kualitas permukiman dan lingkungan
masyarakat yang sehat dan nyaman, yang diindikasikan semakin
terpenuhinya kebutuhan air bersih, sanitasi, jalan permukiman,
perumahan beserta ruang lingkungan yang mendukungnya.
SAMARASA adalah satu pola sikap (perilaku) ataupun
sebagai basic pola pikir sebagai tuntunan pemenuhan tuntutan
pelayanan dalam pembangunan di Kabupaten Barito Kuala, baik saat
ini maupun unutk paling tidak 5 (lima) tahun yang akan datang.
SAMARASA sebagai pola sikap perilaku sangat menempatkan para
pemimpin dan aparatur pemerintah di Kabupaten Barito Kuala benarbenar sebagai pelayan masyarakat. Melayani tuntutan masyarakat,
melayani kebutuhan masyarakat, melayani agar masyarakat dapat
mengedepankan keberdayaan yang pada dasarnya sudah dimilikinya,
agar taraf hidupnya menjadi semakin sejahtera. Dengan perilaku
seperti ini maka para pemimpin dan aparatur pemerintah TIDAK
harus dilayani (pangreh praja) namun justru sebaliknya para
pemimpin dan aparatur pemerintah HARUS melayani masyarakat
(pamong praja) dengan seluruh hak dan kewajibannya.
SAMARASA sebagai suatu pola pikir menempatkan seluruh
kegiatan pemerintahan serta perlakuan program dan kegiatan
pembangunan senantiasa diproyeksikan untuk
kepentingan
masyarakat. Perlakuan pembangunan adalah pembangunan
masyarakat itu sendiri, yang ditempatkan pada posisi sebagai
perwujudkan kepentingan umum yang luas. Dalam hal ini
pembangunan TIDAK diperuntukkan bagi golongan masyarakat dan
kelompok tertentu atau pembangunan hanya untuk kepentingan
pemimpin atau aparatur belaka. SAMARASA menempatkan
kepentingan masyarakat pada prioritas pertama dan utama dalam
pembangunan di Kabupaten Barito Kuala. SAMARASA menempatkan
masyarakat sebagai obyek dan sekaligus subyek pembangunan.
2)
3)
PRIORITAS DAERAH
Cakupan dari penjabaran sebagai hasil Visi, Misi, Strategi, Sasaran dan
Arah Pembangunan Kabupaten Barito Kuala yang bukan tidak mungkin
dipengaruhi pula oleh faktor eksternal maupun faktor internal daerah seperti
perkembangan tingkat perekonomian masyarakat dan pembangunan, maka
dihasilkan beberapa rumusan pembangunan yakni :
1. Melanjutkan upaya menitikberatkan pembangunan dalam arti luas pada
acuan umum penyusunan substansi RKPD Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2012.
2. Melanjutkan mengakomodasikan arah, sasaran dan paradigma
pembangunan di Kabupaten Barito Kuala saat ini.
3. Berupaya menindaklanjuti dan merealisasikan prioritas Pembangunan
Nasional dari tahun 2011, tahun 2012 hingga memasuki tahun terakhir
masa jabatan sebagai Kepala Daerah di kabupaten Barito Kuala yakni
tahun 2017, beserta seluruh kebijakan pemerintah nasional, baik secara
umum maupun secara parsial melalui departemen, kementrian dan
lembaga negara bukan departemen lainya.
4. Tetap berupaya menindaklanjuti dan merealiasikan Prioritas
Pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan dari tahun 2012 hingga
memasuki tahun 2013.
5. Menindaklanjuti dan mewujudkan Strategi Daerah (STRADA)
Pembangunan Kabupaten Barito Kuala yang menitikberatkan pada
kegiatan pembangunan di bidang pertanian, tanaman pangan,
hortikultura, peternakan dan perikanan khususnya yang mencakup
ke dalam sentra kawasan agropolitan yang sudah berjalan, karena ini
merupakan suatu titik pemicu proses pembangunan daerah.
6. Potensi, sifat dan ciri karateristik setiap wilayah di Kabupaten Barito
Kuala, termasuk di dalamnya keragaman budaya, seni, adat istiadat dan
kebiasaan masyarakat tetap diupayakan guna dikembangkan dan
menjadi hak paten pembangunan masyarakat dan daerah Kabupaten
Barito Kuala.
Kemudian dari beberapa rumusan pembangunan itu, sebagaimana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Barito Kuala maka memunculkan skala pembangunan prioritas Kabupaten
Barito Kuala. Dan skala prioritas pembangunan inilah yang akan menjadi
arah program, sasaran dan realisasi keagiatan pembangunan. Sehingga
program pembangunan di maksud diharapkan tercapai secara tepat dan
akurat pada sasaran pembangunan di setiap menjalankan perencanan,
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Barito
Kuala.
Berikut formulasi dan hasil proyeksi dari rumusan pembangunan yang
mendapatkan skala pembangunan yang diprioritaskan beserta
upayanya yaitu di arahkan pada:
1. Pembangunan infrastruktur perdesaan dan pembangunan
pusat-pusat kawasan terpilih, dengan upaya :
a. Melibatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
perdesaan termasuk dalam hal proses-proses pengambilan
keputusan penting yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan
desa.
b. Melakukan Studi Pembangunan Perdesaan (SPD) untuk
memperoleh informasi-informasi strategis bagi kebutuhan
pembangunan desa di masa depan sehingga keberlangsungan
pembangunan perdesaan dapat terpelihara dan dinikmati oleh
generasi di masa yang akan datang.
c. Membuat pilot project (proyek percontohan) partumbuhan
pembangunan perdesaan yang maju secara eko-nomi, kesehatan,
pendidikan, pertanian, (kota agropolitan; kota yang tumbuh dan
berkembang di perdesaan) kebudayaan, kehidupan umat
beragama. Dengan menerapkan model pembangunan masyarakat
yang acceptable (dapat diterima dan dinikmati masyarakat).
d. Membangun jalan-jalan perdesaan yang dapat membuka akses
untuk memudahkan masyarakat perdesaan dalam memasarkan
hasil hasil produksi pertanian, peternakan, maupun perkebunan dan
lainnya.
e. Melakukan pendekatan multisektoral (holistik) partisipatif,
berdasarkan pada semangat kemandirian local, berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan.
f. Membangun pusat kerja sama antar desa untuk saling tolong
sehingga seluruh desa dapat tumbuh dan berkembang secara serasi
dan saling menunjang.
g. Membangun sentra-sentra produksi pertanian di desa-desa yang
benar-benar potensial untuk dikembangkan.
h. Membangun dan mengembangkan desa yang dapat mempercepat
proses
modernisasi
perekonomian
masyarakat
melalui
pengembangan agribisnis, jaringan kerja produksi dan jaminan
pemasaran yang luas.
i. Melakukan peningkatan investasi dalam pembangunan SDM yang
dapat mendorong produktivitas, kewiraswastaan, dan ketahanan
masyarakat sosial perdesaan.
j. Mengembangkan kemampuan organisasi masyarakat perdesaan
agar kegiatan penyuluhan berjalan efektif sehingga keterampilan
(skills) masyarakat perdesaan semakin meningkat.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@-------------------------------------------------------------------------- 31
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
c.
d.
e.
f.
g.
h.
pendidikan,
dengan
upaya :
a. Membangun lembaga-lembaga pendidikan baru menjadi tuntutan
kebutuhan
b. Merehabilitasi gedung-gedung sekolah yang mengalami kerusakan
termasuk menambah ruang kelas baru, perpustakaan dan laboratrium.
d.
e.
f.
g.
h.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
BAB III
KEBIJAKAN UMUM
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tataran kebijakan yang menjadi pedoman dalam menentukan arah
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Barito Kuala oleh
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, pada dasarnya termaktub dalam RPJMD
Kabupaten Barito Kuala.
Dalam mengarahkan kebijakan pengelolaan keuangan dimaksud, menurut
tataran kebijakan tersebut mengacu pada prinsip-prinsip pendanaan tertentu
seperti prinsip money follow function, yang maksudnya bahwa
keuangan/pendanaan mengikuti fungsi pemerintahan yang ada, artinya
kewajiban dan tanggungjawab pengelolaan itu menjadi beban sendiri tentang
sejauh mana pengelolaan itu terarah, benar, transparan, dan tepat sasaran.
Fungsi alokasi juga menjadi pijakan dalam menentukan faktor arah
kebijakan yang diambil. Selain itu kebijakan pengelolaan yang akan di ambil itu
mengacu pula pada kemampuan daerah, dibarengi dengan pengetahuan tentang
tata kelola keuangan daerah, sehingga dalam manajemennya benar-benar pada
sasaran program dan kegiatan yang akan di capai dalam pembangunan serta
dapat terealisasi secara efektif dan efisien.
Realisasi Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Barito
Kuala Tahun Anggaran 2013 secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
BERTAMBAH /
(BERKURANG)
JUMLAH (Rp)
URAIAN
1
PENDAPATAN
ANGGARAN
SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI
(Rp)
(%)
804.413.305.544,00
906.826.878.799,36
102.413.573.255,36
112,73
24.332.200.544,00
35.629.494.142,36
11.297.293.598,36
146,43
4.388.478.770,00
9.385.760.453,36
4.997.281.683,36
213,87
6.526.894.008,00
6.346.218.264,00
(180.675.744,00)
97,23
1.899.393.766,00
1.899.393.766,00
0,00
100,00
11.517.434.000,00
17.998.121.659,00
6.480.687.659,00
156,27
667.140.204.000,00
736.880.203.525,00
69.739.999.525,00
110,45
77.000.000.000,00
146.739.999.525,00
69.739.999.525,00
190,57
490.244.084.000,00
490.244.084.000,00
0,00
100,00
99.896.120.000,00
99.896.120.000,00
0,00
100,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
Pendapatan Hibah
112.940.901.000,00
134.317.181.132,00
21.376.280.132,00
118,93
5.000.000.000,00
0,00
(5.000.000.000,00)
0,00
35.000.000.000,00
61.376.280.132,00
26.376.280.132,00
175,36
69.927.101.000,00
69.927.101.000,00
0,00
100,00
3.013.800.000,00
3.013.800.000,00
0,00
100,00
36
BELANJA
921.010.547.127,00
849.229.060.277,00
(71.781.486.850,00)
92,21
444.246.960.078,00
408.179.080.264,00
(36.067.879.814,00)
91,88
400.971.618.938,00
380.150.006.101,00
(20.821.612.837,00)
94,81
Belanja Hibah
5.601.355.000,00
5.300.355.000,00
(301.000.000,00)
94,63
5.771.900.000,00
5.300.300.000,00
(471.600.000,00)
91,83
689.185.487,00
107.054.650,00
(582.130.837,00)
15,53
17.945.414.513,00
17.321.364.513,00
(624.050.000,00)
96,52
13.267.486.140,00
0,00
(13.267.486.140,00)
0,00
476.763.587.049,00
441.049.980.013,00
(35.713.607.036,00)
92,51
15.529.019.035,00
13.720.801.300,00
(1.808.217.735,00)
88,36
137.439.591.376,00
120.376.207.010,00
(17.063.384.366,00)
87,58
Belanja Modal
323.794.976.638,00
306.952.971.703,00
(16.842.004.935,00)
94,80
(116.597.241.583,00)
57.597.818.522,36
174.195.060.105,36
(49,40)
154.645.213.463,00
12.015.853.000,00
(142.629.360.463,00)
7,77
143.645.213.463,00
0,00
(143.645.213.463,00)
0,00
11.000.000.000,00
12.015.853.000,00
1.015.853.000,00
109,24
38.000.000.000,00
36.999.980.000,00
(1.000.020.000,00)
97,37
26.000.000.000,00
26.000.000.000,00
0,00
100,00
12.000.000.000,00
10.999.980.000,00
(1.000.020.000,00)
91,67
PEMBIAYAAN NETTO
116.645.213.463,00
(24.984.127.000,00)
(141.629.340.463,00)
(21,42)
47.971.880,00
32.613.691.522,36
32.565.719.642,36
67.985
SURPLUS / (DEFISIT)
PEMBIAYAAN DAERAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran
Sebelumnya
Penerimaan kembali Pemberian
Pinjaman
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
DAERAH
Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah
Pemberian Pinjaman Daerah
Sumber : DPPKKD Kab. Barito Kuala T.A. 2013 (Keadaan Desember 2013) Un Audited.
37
38
4)
39
b)
c)
d)
e)
JUMLAH (Rp)
URAIAN
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah
Pajak Hotel
ANGGARAN
SETELAH
PERUBAHAN
2
REALISASI
(Rp)
(%)
804.413.305.544,00
906.826.878.799,36
102.413.573.255,36
112,73
24.332.200.544,00
35.629.494.142,36
11.297.293.598,36
146,43
4.388.478.770,00
9.385.760.453,36
4.997.281.683,36
213,87
0,00
2.400.000,00
2.400.000,00
0,00
40
Pajak Restoran
177.958.770,00
402.628.245,00
224.669.475,00
226,25
Pajak Hiburan
3.210.000,00
3.817.000,00
607.000,00
118,91
Pajak Reklame
80.000.000,00
150.257.250,00
70.257.250,00
187,82
3.467.310.000,00
5.236.299.963,00
1.768.989.963,00
151,02
0,00
0,00
0,00
0,00
260.000.000,00
407.354.997,36
147.354.997,36
156,67
400.000.000,00
3.183.002.998,00
2.783.002.998,00
795,75
6.526.894.008,00
6.346.218.264,00
(180.675.744,00)
97,23
3.899.839.000,00
2.697.301.089,00
(1.202.537.911,00)
69,16
1.766.223.908,00
1.682.131.300,00
(84.092.608,00)
95,24
860.831.100,00
1.966.785.875,00
1.105.954.775,00
228,48
1.899.393.766,00
1.899.393.766,00
0,00
100,00
1.899.393.766,00
1.899.393.766,00
0,00
100,00
11.517.434.000,00
17.998.121.659,00
6.480.687.659,00
156,27
4.803.300.000,00
4.421.326.353,00
(381.973.647,00)
92,05
1.750.000.000,00
7.039.690.491,00
5.289.690.491,00
402,27
500.000.000,00
54.500.790,00
(445.499.210,00)
10,90
1.255.000,00
0,00
(1.255.000,00)
0,00
21.750.000,00
0,00
(21.750.000,00)
0,00
74.500.000,00
1.159.483.154,00
1.084.983.154,00
Pendapatan dari
Angsuran/Cicilan Penjualan
Lain-lain PAD yg Sah
81.627.000,00
326.100.000,00
244.473.000,00
1.556,
35
399,50
35.002.000,00
125.179.917,00
90.177.917,00
357,64
4.250.000.000,00
4.871.840.954,00
621.840.954,00
114,63
Pendapatan BLUD
DANA PERIMBANGAN
667.140.204.000,00
736.880.203.525,00
69.739.999.525,00
110,45
77.000.000.000,00
146.739.999.525,00
69.739.999.525,00
190,57
23.688.050.000,00
49.317.031.600,00
25.628.981.600,00
208,19
53.311.950.000,00
97.422.967.925,00
44.111.017.925,00
182,74
490.244.084.000,00
490.244.084.000,00
0,00
100,00
490.244.084.000,00
490.244.084.000,00
0,00
100,00
99.896.120.000,00
99.896.120.000,00
0,00
100,00
99.896.120.000,00
99.896.120.000,00
0,00
100,00
112.940.901.000,00
134.317.181.132,00
21.376.280.132,00
118,93
5.000.000.000,00
0,00
(5.000.000.000,00)
0,00
5.000.000.000,00
0,00
(5.000.000.000,00)
0,00
35.000.000.000,00
61.376.280.132,00
26.376.280.132,00
175,36
35.000.000.000,00
61.376.280.132,00
26.376.280.132,00
175,36
69.927.101.000,00
69.927.101.000,00
0,00
100,00
69.927.101.000,00
69.927.101.000,00
0,00
100,00
3.013.800.000,00
3.013.800.000,00
0,00
100,00
41
3.013.800.000,00
3.013.800.000,00
0,00
42
100,00
Ketiga
43
Kelima
ANGGARAN
REALISASI
BERTAMBAH /
BERKURANG
(Rp.)
%
5
92,21
91,88
94,81
2
921.010.547.127,00
3
849.229.060.277,00
4
(71.781.486.850,00)
444.246.960.078,00
408.179.080.264,00
(36.067.879.814,00)
400.971.618.938,00
380.150.006.101,00
(20.821.612.837,00)
277.844.951.780,00
269.405.164.845,00
(8.439.786.935,00)
119.897.140.259,00
107.578.878.870,00
(12.318.261.389,00)
96,96
89,73
2.009.400.000,00
1.998.374.150,00
(11.025.850,00)
99,45
679.005.312,00
678.873.032,00
(132.280,00)
373.864.587,00
333.616.715,00
(40.247.872,00)
167.257.000,00
155.098.489,00
(12.158.511,00)
99,98
89,23
92,73
5.601.355.000,00
5.300.355.000,00
(301.000.000,00)
94,63
5.601.355.000,00
5.300.355.000,00
(301.000.000,00)
94,63
5.771.900.000,00
5.300.300.000,00
(471.600.000,00)
91,83
4.166.100.000,00
4.141.100.000,00
(25.000.000,00)
99,4
1.605.800.000,00
1.159.200.000,00
(446.600.000,00)
72,19
689.185.487,00
107.054.650,00
(582.130.837,00)
15,53
689.185.487,00
107.054.650,00
(582.130.837,00)
15,53
17.945.414.513,00
17.321.364.513,00
(624.050.000,00)
96,52
17.500.200.000,00
16.876.150.000,00
(624.050.000,00)
96,43
445.214.513,00
445.214.513,00
0,00
100
13.267.486.140,00
0,00
(13.267.486.140,00)
0
0
92,51
88,36
BELANJA
BELANJA TIDAK LANGSUNG
Belanja Pegawai
13.267.486.140,00
0,00
(13.267.486.140,00)
476.763.587.049,00
441.049.980.013,00
(35.713.607.036,00)
15.529.019.035,00
13.720.801.300,00
(1.808.217.735,00)
Honorarium PNS
3.640.630.875,00
3.096.389.500,00
(544.241.375,00)
8.194.044.240,00
7.689.385.025,00
(504.659.215,00)
Uang Lembur
3.376.193.920,00
2.655.576.775,00
(720.617.145,00)
BELANJA LANGSUNG
Belanja Pegawai
44
85,05
93,84
78,66
310.350.000,00
271.650.000,00
(38.700.000,00)
87,53
7.800.000,00
7.800.000,00
0,00
137.439.591.376,00
120.376.207.010,00
(17.063.384.366,00)
100
87,58
5.040.412.918,00
4.141.471.796,00
(898.941.122,00)
Belanja Bahan/Material
8.989.415.687,00
8.349.551.155,00
(639.864.532,00)
28.351.521.021,00
24.990.550.233,00
(3.360.970.788,00)
1.678.000.000,00
1.200.881.938,00
(477.118.062,00)
4.860.724.547,00
3.591.503.161,00
(1.269.221.386,00)
3.972.249.520,00
3.472.726.037,00
(499.523.483,00)
Belanja Sewa
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
Belanja Sewa Sarana Mobilitas
446.908.800,00
332.133.179,00
(114.775.621,00)
808.928.500,00
627.529.575,00
(181.398.925,00)
136.193.500,00
120.612.500,00
(15.581.000,00)
82,17
92,88
88,15
71,57
73,89
87,42
74,32
77,58
88,56
7.752.565.400,00
6.462.726.595,00
(1.289.838.805,00)
873.300.000,00
834.130.000,00
(39.170.000,00)
238.950.000,00
234.455.000,00
(4.495.000,00)
483.981.000,00
473.747.900,00
(10.233.100,00)
30.623.803.937,00
24.886.825.729,00
(5.736.978.208,00)
451.925.000,00
231.248.500,00
(220.676.500,00)
4.182.982.500,00
3.602.722.800,00
(580.259.700,00)
18.465.085.621,00
17.909.739.956,00
(555.345.665,00)
1.436.949.500,00
1.226.525.400,00
(210.424.100,00)
1.140.604.500,00
1.035.025.957,00
(105.578.543,00)
4.534.981.617,00
4.531.217.120,00
(3.764.497,00)
12.585.158.808,00
11.737.084.739,00
(848.074.069,00)
99,92
93,26
384.949.000,00
383.797.740,00
(1.151.260,00)
99,7
323.794.976.638,00
306.952.971.703,00
(16.842.004.935,00)
94,8
11.361.543.750,00
4.839.079.337,00
(6.522.464.413,00)
30.790.000,00
30.390.000,00
(400.000,00)
42,59
98,7
11.062.747.635,00
10.040.849.331,00
(1.021.898.304,00)
90,76
5.000.000,00
5.000.000,00
0,00
100
75.790.000,00
75.690.000,00
(100.000,00)
99,87
325.450.000,00
321.000.000,00
(4.450.000,00)
98,63
4.232.980.000,00
4.104.240.000,00
(128.740.000,00)
96,96
1.605.135.700,00
1.359.205.641,00
(245.930.059,00)
84,68
601.601.800,00
582.079.487,00
(19.522.313,00)
96,75
4.079.632.682,00
3.603.536.343,00
(476.096.339,00)
1.371.721.362,00
1.257.386.840,00
(114.334.522,00)
78.427.874,00
72.322.800,00
(6.105.074,00)
88,33
91,66
92,22
365.755.300,00
317.132.250,00
(48.623.050,00)
86,71
827.971.705,00
623.947.000,00
(204.024.705,00)
75,36
45
83,36
95,51
98,12
97,89
81,27
51,17
86,13
96,99
85,36
90,74
101.751.800,00
101.276.800,00
(475.000,00)
99,53
455.057.478,00
391.803.500,00
(63.253.978,00)
86,1
1.751.964.010,00
1.528.296.430,00
(223.667.580,00)
87,23
4.701.029.897,00
4.431.807.950,00
(269.221.947,00)
94,27
105.085.232.200,00
102.056.900.985,00
(3.028.331.215,00)
97,12
34.236.424.000,00
33.591.690.250,00
(644.733.750,00)
98,12
25.205.555.100,00
24.186.936.852,00
(1.018.618.248,00)
95,96
130.870.000,00
128.158.250,00
(2.711.750,00)
97,93
730.995.722,00
704.044.400,00
(26.951.322,00)
96,31
106.029.957.873,00
103.925.293.357,00
(2.104.664.516,00)
98,02
4.404.084.000,00
3.851.432.400,00
(552.651.600,00)
87,45
2.800.000,00
0,00
(2.800.000,00)
12.600.000,00
12.600.000,00
0,00
100
166.520.000,00
156.170.000,00
(10.350.000,00)
93,78
248.194.250,00
238.002.500,00
(10.191.750,00)
95,89
4.507.392.500,00
4.416.699.000,00
(90.693.500,00)
97,99
Sumber : DPPKKD Kab. Barito Kuala T.A. 2013 (Keadaan Desember 2013) Un Audited.
Tabel 3 :
URAIAN
Belanja Daerah
Sumber : DPPKKD Kab. Barito Kuala T.A. 2013 (Desember 2013** Un Audited).
46
BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN
PEMERINTAHAN DAERAH
A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
1. URUSAN PENDIDIKAN
INSTANSI PELAKSANA : DINAS PENDIDIKAN
Kewenangan pelaksanaan Urusan Pendidikan secara langsung menjadi
tanggung jawab Dinas Pendidikan. Tingkat capaian kinerja Dinas Pendidikan atas
program dan kegiatan tahun 2013, bertolok ukur pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Tahun 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) Dinas Pendidikan Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Dinas Pendidikan melaksanakan sebanyak 14 Program kerja
yang terdiri dari 108 jenis Kegiatan. Adapun hasil capaian program dan kegiatan
prioritas Dinas Pendidikan terkait urusan Pendidikan yang dilaksanakan antara lain :
a.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :
1) Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan kegiatan ;
a) Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini. Target terlaksananya
pendidikan usia dini di PAUD dan TK, dengan target 1023 org (keg), dengan
realisasi 98,11 %.
2) Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun; dengan kegiatan :
a) Penambahan ruang kelas sekolah (DAK). Target terlaksannya pembangunan
ruang kelas baru SMP/ DAK sebanyak 34 RKB, dengan realisasi 34 RKB, fisik
(100%) dan keuangan (97,75 %).
b) Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah (DAK). Target terlaksananya
rehab sedang/berat bangunan sekolah sebanyak 85 ruang, dengan realisasi
85 ruang (100 %).
c)
Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTs. Target
terlaksananya try out UNAS, SMP, UAS, SMP, Remedial Khusus mata
pelajaran yang di UNAS kan sebanyak 2 kegiatan, dengan realisasi 2 kegitan
(100 %).
d) Pembinaan minat bakat dan kreatifitas siswa. Target terlaksananya lomba
olah raga siswa SD, lomba kreatifitas SD, O2SN sebanyak 3 kegiatan,
dengan realisasi 3 kegiatan (100 %).
e) Pembangunan perpustakaan sekolah (DAK). Target tersediannya ruang
perpustakaan sekolah sebanyak 25 ruang, dengan realisasi 25 ruang (100
%).
f)
Penyediaan alat praktik dan peraga siswa (DAK). Target tersediannya alat
praktik dan peraga siswa SMP sebanyak 94 sekolah, dengan realisasi 100 %.
2) Program pendidikan menengah; dengan kegiatan :
a) Pembangunan Gedung Sekolah. Target terlaksananya pembangunan gedung
sekolah sebanyak 1 sekolah. Realisasi 100 %.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
47
b)
Rp.
Rp.
48
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
PAUDNI
(TPA/KB/TK/RA/BA)
1. Jumlah Lembaga
2. Jumlah Peserta Didik
3. Jumlah Tenaga Pengajar
409
11.173
1.912
2.
SD/MI/P.A
1. Jumlah Lembaga
2. Jumlah ruang kelas
327
2010
35.662
79
SMP/MTS/P.B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
4.
SMA/SMK/MA/P.C
1.
2.
Jumlah Lembaga
Jumlah ruang kelas
Jumlah Peserta Didik
Angka putus sekolah
Jumlah Tenaga Pengajar.
Jumlah Tenaga Pengajar
kualifikasi (S1/D-IV).
Jumlah Dana Bos yg
tersalurkan
Ruang
yang
dibangun/direhab.
Jumlah Tenaga Pengajar
Bersertifikasi
Jumlah lembaga
Jumlah ruang kelas
95
529
12.423
84
1.398
950
1.721.040.000
60
453
39
255
49
No.
1
Data Subtantif
2
Data Indikatif
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
5.
3
Jumlah Peserta Didik
Angka putus sekolah
Jumlah Tenaga Pengajar.
Jumlah Tenaga Pengajar
kualifikasi (S1/D-IV).
Ruang
yang
dibangun/direhab
Bantuan
SPP
yang
tersalurkan.
Jumlah Tenaga Pengajar
Bersertifikasi
Pemberantasan
Pengembangan
Kemandirian
Total Capaian
7.408
10
724
513
2.238.900.000
205
15.548
1.200
800
50
Grafik 1
Perbandingan Jumlah Ruang Kelas, Siswa dan Tenaga Pengajar
Di Tingkat SD/MI/P.A, SMP/MTS/P.B dan SMA/SMK/MA/P.C Tahun 2013
40000
35662
35000
30000
25000
Ruangan
20000
Jumlah Siswa
15000
12423
Jumlah Guru
10000
5000
7408
3059
2010
0
SD/MI/P.A
529
1398
SMP/MTS/P.B
255
724
SMA/SMK/MA/P.C
3059
1542
914
1398
950
453
Tenaga Pengajar
724513
205
51
6)
7)
c.
Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah sebesar Rp. 5.905.245.000,kepada 422 buah sekolah yang terdiri dari 327 sekolah SD/MI/P.A dan 95 buah
sekolah SMP/MTS/P.B. Sedangkan untuk tingkat pendidikan SMA/SMK/MA/P.C
telah disalurkan bantuan SPP sebesar 2.238.900.000,- kepada peserta didik.
Dalam hal pemberantasan buta hurup keaksaraan fungsional pada bulan Maret
telah dilaksanaan kegiatan pemberantasan keaksaraan sebanyak 1.150 orang,
total tahun 2013 telah dilaksanakan pemberantasan keaksaraan kepada sebanyak
15.548 orang, penyandang buta aksara.
Permasalahan dan Solusi :
a) Permasalahan
1). Pada sub bidang pendidikan pengajaran tertentu diidentifikasi masih
kurangnya guru dengan kompetensi yang memadai, utamanya guna
tenaga pendidik dan pengajar pada PAUD, RSBI, dan SMK. Walaupun dari
sisi kuantitas guru cukup tersedia namun dalam spesifikasi bidang
pendidik dan pengajar tertentu masih perlu penyediaan secara memadai.
2). Belum meratanya kegiatan belajar dan mengajar yang dilengkapi fasilitas
seperti Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer dan Perpustakaan,
khususnya pada sekolah lanjutan di kecamatan, termasuk ketersediaan
kualitas perangkatnya.
b) Solusi :
1) Pemerataan pelayanan pendidikan pengajaran guna mendukung
penyempurnaan pencapaian wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan)
tahun melalui pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), untuk daerahdaerah yang sulit terjangkau, khususnya untuk pembangunan SATAP SD,
SMP.
2) Guna pemerataan kegiatan belajar dan mengajar masih diperlukan
tambahan fasilitas seperti Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer
dan Perpustakaan, khususnya pada sekolah lanjutan di kecamatan,
termasuk ketersediaan kualitas perangkatnya.
52
2. URUSAN KESEHATAN
Urusan kesehatan dilihat dari kewenangan pelaksanaannya, dilaksanakan oleh
2 (dua) Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yakni Dinas Kesehatan dan Rumah
Sakit H. Abdul Azis Marabahan.
Pembahasan realisasi fisik dan keuangan terkait pelaksanaan Urusan
Kesehatan akan dijabarkan dari pelaksanaan program dan kegiatan ke 2 (dua) SKPD
sebagaimana dimaksud di atas.
Kewenangan urusan Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan, dalam hal
pelaksanaan kinerja terukur atas program dan kegiatan tahun 2013 mengacu pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013, khususnya Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Dinas Kesehatan melaksanakan sebanyak 29 Program kerja
yang terdiri dari 71 jenis Kegiatan. Adapun capaian program dan kegiatan prioritas
terkait Urusan Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :
1) Program obat dan perbekalan kesehatan, dengan kegiatan ;
a) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan. Target tersedianya obat PKD
dan generik sebanyak 300 jenis, dengan realisasi 297 jenis (99 %).
b) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK). Target tersedianya obat
PKD dan pendukung yankes gratis sebanyak 300 jenis, dengan realisasi 297
jenis (99 %).
2) Program upaya kesehatan masyarakat, dengan kegiatan ;
a) Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas Jaringannya. Target
terlaksananya pelayanan kasus gizi buruk, gakin, tercapainya rujukan
Jamkesmas non data base ke RS dan Jampersal pada 201 desa/kel, dengan
realisasi 77 desa/kel (38,31%).
b) Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas
dan jaringan (APBD). Target tersedianya poskesdes sebanyak 15 buah
poskesdes, dengan realisasi pelaksanaan lelang sebanyak 15 buah (100 %).
c)
Penyelenggaraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan
Wabah. Target terlayaninya masyarakat di unit pelayanan kesehatan
sebanyak 1.824 kasus, dengan realisasi sebanyak 1.824 kasus (100 %).
d) Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas
dan jaringan. Target tersedianya poskesdes sebanyak 15 buah poskesdes,
dengan realisasi 15 buah (100 %).
3) Program perbaikan gizi masyarakat, dengan kegiatan ;
a) Pemberian makanan tambahan dan vitamin. Target terlaksananya distribusi
makanan tambahan dan vitamin untuk bayi, balita, bukek, bufas & busul
serta pelaksanaannya UPGK sebanyak 40 anak, dengan realisasi 40 anak
(100 %).
4) Program pencegahan penanggulangan penyakit menular, dengan kegiatan ;
a) Pelayanan vaksin bagi balita dan anak sekolah. Target terlaksananya
peningkatan pelayanan imunisasi balita dan anak sekolahan(Pkm)sebanyak
19 Pkm, dengan realisasi 19 kasus (100 %).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------53
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
b)
5)
6)
7)
54
2)
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), RSUD H. Abdul Azis hingga bulan
Desember 2013 sebesar 51,71 %.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga Desember 2013 dari total
anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 21.492.617.810,-, telah terealisasi
anggaran belanja sebesar Rp. 12.090.342.254 (61,7 %).
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan terkait kinerja Urusan Kesehatan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kesehatan Oleh Dinas Kesehatan
No.
1
1.
2.
Data Subtantif
2
Jumlah tenaga medis & 1.
para medis
2.
3.
4.
Jumlah
prasarana 1.
kesehatan
Data Indikatif
Total
Capaian
Jumlah bidan
216
Jumlah perawat
Jumlah dokter umum
Jumlah dokter gigi
Jumlah posyandu (aktif)
141
26
14
382
55
No.
Data Subtantif
Total
Capaian
Data Indikatif
3
2. Jumlah
poskesdes+polindes
158
3. Jumlah Pustu
65
4. Jumlah puskesmas
19
5. Jumlah
puskes 9
perawatan
6. Jumlah
puskesmas 19
keliling (darat+sungai)
3.
Pelayanan
141
1. Jumlah
masy
yg
memperoleh pelayanan
Jamkesda
2. Jumlah gizi balita buruk
3. Jumlah
kasus
balita
kurang gizi yg ditangani
(berat badan di bawah
garis merah)
4. Jumlah kasus ibu hamil
kurang gizi.
5. Jumlah kelahiran
395
4.091
7
3.581
556
1.365
7. Jumlah
kelahiran 3.947
ditangani tenaga medis
4.
Angka Kematian
12
4
75
56
No.
1
Data Subtantif
2
Data Indikatif
3
5. Jumlah kematian karena 1
KLB
Total
Capaian
4
57
Grafik 3
Jumlah Tenaga Kesehatan di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
Untuk keberadaan saran dan prasaran kesehatan hingga bulan Desember, dapat
dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 4
Jumlah Prasarana Kesehatan Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
58
6)
7)
8)
Penyakit Demam Berdarah pada bulan Januari 2013 dengan penderita positif DBD
sebanyak 12 orang, yang tersebar di Kec. Wanaraya sebanyak 5 orang penderita,
Kec. Tamban sebanyak 2 orang penderita, dan Kec. Marabahan sebanyak 3 orang
penderita. Dalam menanggulangi 31 kejadian luar biasa penyakit ini telah
dilaksanakan kegiatan Pogging pada titik-titik yang menjadi indikasi sumber
penyebab penyakit DBD.
Jumlah kematian karena Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Demam Berdarah
sebanyak 1 orang di Kecamatan Anjir Muara pada bulan Januari 2013.
Pada tahun 2013, tingkat kelahiran di Kabupaten Barito Kuala sebanyak 4.088
kelahiran, dengan rincian sebanyak 4.124 (99,12%) bayi lahir hidup dan 36
(0,87%) bayi lahir mati.
Dari 4124 bayi yang lahir hidup sebanyak 3947 ditangani tenaga medis (95,7 %),
dan 36 (0,87%) bayi lahir yang ditangani tenaga dukun kampung.
Grafik 7
Jumlah Kasus Ketercukupan Gizi Balita dan Ibu Hamil
Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
59
Grafik 8
Angka Kematian Balita dan Ibu Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
Data Subtantif
1.
1.
Total
Capaian
Data Indikatif
3
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
4
bidan
perawat
dokter umum
dokter gigi
dokter spesialis
21
54
5
2
5
2
60
No.
1
2.
Data Subtantif
2
Pelayanan medik
Total
Capaian
Data Indikatif
3
1. Jumlah pasien rawat inap
1.649
4. Jumlah
anak
yg 40
mendapat imunisasi
5. Jumlah
kasus
balita 13
kurang gizi.
6. Jumlah kasus ibu hamil 5
kurang gizi.
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dicermati beberapa
informasi sebagai berikut ;
1) bahwa dari dua data substantif pada urusan kesehatan yang dilaksanakan oleh
RSUD H. Abdul Aziz, hanya data indikatif pelayanan mengalami perkembangan
yang signifikan. Seperti peningkatan jumlah pasien rawat inap, jumlah kunjungan
rawat inap, jumlah kunjungan rawat jalan, jumlah masyarakat yang mendapat
layanan Jamkesmas dan Jamkesda, serta pelayanan lainnya.
2) Ketersediaan tenaga dokter yang membantu penanganan di Rumah Sakit H.
Abdul Azis dan Klinik Handil Bakti sebanyak 12 orang, yang terdiri dari ;
a) Dokter spesialis mata sebanyak 1 orang
b) Dokter spesialis orthopedi sebanyak 1 orang
c)
Dokter spesialis tamu untuk penyakit dalam sebanyak 1 orang,
d) Dokter spesialis tamu untuk penyakit kebidanan sebanyak 1 orang
e) Dokter spesialis tamu untuk penyakit bedah sebanyak 1 orang
f)
Dokter umum sebanyak 5 orang
g) Dokter gigi sebanyak 2 orang
3) Berdasarkan jenis penyakit yang dialami, penyakit yang paling banyak diderita
pasien yang berobat ke RSUD Abdul Azis adalah penyakit dalam dengan 573
pasien, kebidanan dan kandungan 263 pasien dan penyakit anak 233 pasien.
4) Hingga akhir Tahun 2013 jumlah kunjungan rawat inap sebanyak 1649 pasien,
yang terdiri dari ;
a) Rawat inap kebidanan dan kandungan sebanyak 392 pasien
b) Rawat inap kelas III sebanyak 678 pasien
c)
Rawat inap kelas I dan II sebanyak 405 pasien, dan
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
61
5)
c.
62
63
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Lingkungan Hidup bulan
Desember 2013 sebesar 100%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga Desember 2013 dari total
anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 5.909.893.412,-, telah terealisasi
anggaran sebesar Rp. 5.167.272.140. (96,60%).
b. Realisasi Fisik Dan Keuangan Dinas Pekerjaan Umum
Dalam hal pelaksanaan kewenangan Urusan Lingkungan Hidup, selain
dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup, secara teknis dilaksanakan juga oleh Dinas
Pekerjaan Umum terutama dalam hal program dan kegiatan yang berkaitan dengan
penanganan persampahan.
Secara khusus untuk capaian program dan kegiatan prioritas bulan Desember
yang terkait langsung dengan pelaksanaan urusan Lingkungan Hidup yang
dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum pada Tahun 2013, meliputi :
1) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; dengan kegiatan :
a) Pembangunan/Peningkatan infrastruktur. Target terbangunnya jalan
lingkungan di beberapa desa sepanjang 1.528 meter, dengan realisasi fisik
1.528 meter (100 %).
b) Pembangunan/Peningkatan infrastruktur. Target tersediannya taman
disekitar landasan transfer depo truck amrol sampah sebanyak 1 unit,
dengan realisasi fisik 100 %.
2) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah, dengan
kegiatan ;
a) Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat
berpenghasilan rendah. Target tersedianya IPA 1 l/det dan jaringan
perpipaan di Kec. Mekarsari sebanyak 1 unit, dengan realisasi 100 %.
b) Pengembangan sistem distribusi air minum (DAK). Target terlaksananya
pemasangan jaringan distribusi air minum sebanyak 1unit, dengan realisasi
100 %.
c)
Penyediaan prasarana dan sarana air limbah. Target tersediannya tempat
pembuangan sampah 12 unit (PS TPA 1 unit dan MCK 8 unit), dengan
realisasi 12 (100%).
3) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, dengan kegiatan,
a) Peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan. Target
pengadaan dump truck amprol 1 unit, dengan realisasi 100 %.
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Lingkungan
Hidup Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel
di bawah ini :
64
Tabel 4
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Lingkungan Hidup
No.
1
1.
2.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
2
Pencemaran
lingkungan
2.
3.
4.
5.
30
18
6
Tingkat limbah B3
Perusahaan wajib AMDAL
Perusahaan ber AMDAL
Pemantauan
pelaksanaan
AMDAL
6. Penegakkan
hukum
lingkungan
7. Pemulihan
lingkungan (penanaman pohon)
1. Bank sampah
100 %
Pengelolaan
persampahan
Sumber : Badan Lingkungan Hidup
65
Tabel 5
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Lingkungan Hidup Oleh Dinas PU
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
Penanganan Sampah
1. Jumlah TPS
2. Jumlah volume sampah
terangkut
3. Jumlah
wilayah
bebas
sampah
4. Jumlah
angkutan
persampahan
92
10.220 M3
9
66
67
68
a)
6)
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Pekerjaan Umum bulan Desember
2013 sebesar 95,64 %.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga Desember 2013 dari total
anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 242.433.592.200,-, telah
terealisasi anggaran sebesar Rp.231.439.427.846,b. Realisasi Kegiatan Urusan Pekerjaan Umum
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan terkait kinerja Urusan Pekerjaan Umum
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 6
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pekerjaan Umum
No.
1
1.
Data Subtantif
Jalan
Data Indikatif
Total Capaian
3
4
1. Panjang
jalan
dibangun 66,14
(rehab berat)(km)
2. Panjang jalan direhabilitasi 84,57 Km
ringan
2.475.062
Jembatan
1. Jumlah
(beton+ulin)
jembatan 392
69
No.
Data Subtantif
3.
Irigasi
Data Indikatif
Total Capaian
2. Jumlah
direhabilitasi
jembatan 59
3. Jumlah
jembatan
baru 4
dibangun
1. Panjang saluran irigasi (km) 2.598.711
2. Saluran irigasi produktif (km) 212.992
3. Jumlah
beton)
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum
pintu
air
(tabat 211
70
2.
3.
b). Solusi
1. Kegiatan inspeksi kondisi jalan dan jembatan semestinya harus
dilaksanakan pada setiap tahun anggaran, karena data yang diperoleh
sangat berguna bagi perencanaan kegiatan APBDP ata untuk kegiatan
pada tahun berikutnya.Pelaksanaan kegiatan ini idealnya dilaksanakan
pada awal tahun dan alokasi dana pada triwulan I. Selama ini kegiatan
dimaksud selalu ditempatkan pada Triwulan IV tahun anggaran
berjalan.
2. Akan dilakukan pembelian Perangkat computer untuk menunjang
kinerja pada UPT Kebersihan di Tahun 2014, ini dilakukan mengingat
spare part computer yang ada di UPT sudah tidak tersedia lagi.
3. Untuk selanjutnya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi luar daerah
akan dilaksanakan pada Triwulan III, sehingga anggaran dapat
terserap dan membawa manfaat bagi peningkatan kinerja Dinas PU
pada umumnya.
71
72
Tabel 7
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Penataan Ruang Oleh BAPPEDA
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
1.
Penataan Ruang
Total Capaian
Hingga Bulan
ini
4
-
Pemetaan 9
73
3)
Data Subtantif
1.
Data Indikatif
Total Capaian
1. Jumlah
Dokumen 2
Perencanaan DED
2. Jumlah ruang terbuka 7
hijau
74
Pemerintah Daerah di Kabupaten Barito Kuala seluas 4450 m2. Adapun untuk lokasi
ruang terbuka hijau di Kabupaten Barito Kuala meliputi ;
1) Taman mini surya lestari
2) Lokasi Palagan 5 Desember
3) Taman seberang areal perkantoran Pemerintah Daerah, Kab. Barito Kuala
4) Taman disekitar Jembatan Barito
5) Taman bundaran KTM perkantoran
6) Taman bunadaran KTM Jembatan Rumpiang, dan
7) Taman bundaran jalan Aes Nasution (simpang tiga ke Jl. Kartini)
Sedangkan untuk Dokumen Perencanaan DED yang telah disusun pada Tahun
2014 sebanyak 2 dokumen DED yang terdiri atas ;
1) Dokumen DED Etalase Kota Marabahan, dan
2) Dokumen DED Taman Komplek Perumahan Korpri.
c.
75
76
Tabel 9
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
2.
Perencanaan
Pembangunan
Perencanaan
Ekonomi
1. Dokumen
RPJPD
+
Perdanya
2. Dokumen
RPJMD
+
Perdanya
3. Dokumen RKPD 2014 +
Perbup
4. Dokumen KU-PPAS 2014 +
Renja SKPD 2014
5. Evaluasi RKPD
6. Evaluasi RPJMD
7. Dokumen
KU-PPAS
Perubahan
Pemb 1. PDRB Kab.
2. Dokumen Potensi Daerah
1
1
1
1
1
1
-
3. Dokumen
Master
Plan Pembangunan Pertanian
3.
4.
Perencanaan
Pendidikan
Perencanaan
Budaya
1. IPM
Sosial 1. Dokumen
Kemiskinan
2. Dokumen
Pencapaian
Penanggulangan
Kemiskinan
(LP2KD)
Angka 1
Laporan 1
Daerah
77
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
3
3. Dokumen Penanggulangan Daerah Tertinggal
78
3)
sebanyak 24.100 jiwa (9,07%) dan pada tahun 2011 berjumlah 15.278 jiwa (5,41
%). Sementara jumlah orang miskin dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami
kenaikan sebesar 547 jiwa atau 0,11 %. Hal ini disebabkan adanya pertumbuhan
inflasi yang cukup tinggi sementara produksi pertanian pertumbuhannya tetap.
Setelah berbagai program Penanggulangan Kemiskinan di SKPD lebih
diintensifkan maka perkembangan jumlah penduduk miskin pada Tahun 2010
2011 menunjukkan penurunan. Jumlah penduduk miskin menurun dari 15.790
orang pada Tahun 2010 menjadi 15.278 jiwa pada tahun 2011 ( menurun 512
jiwa atau turun 0,31 %)
Tahun 2013 merupakan awal dimulainya tahapan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2012-2017. Dokumen RPJMD 2012-2017
adalah sebuah bentuk kontrak kerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan terpilih selama
periode 2012-2017 yang wajib ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pada bulan
Maret Rancangan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) 2012-2017 telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah yakni
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Barito Kuala Tahun 2012-2017.
79
7. URUSAN PERUMAHAN
Urusan Perumahan dalam pelaksanaan teknis kegiatannya menjadi salah satu
kewenangan Dinas Pekerjaan Umum. Dalam hal melaksanakan kinerja terukur atas
program dan kegiatan yang terkait penyelenggaraan urusan perumahan tahun 2013,
Dinas Pekerjaan Umum berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen
Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2013.
Secara khusus untuk hasil capaian program dan kegiatan prioritas yang terkait
langsung dengan pelaksanaan Urusan Perumahan yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan
Umum, meliputi :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 :
1) Program pengembangan Perumahan; dengan kegiatan :
a) Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang
mampu. Target terlaksananya perbaikan rumah masyarakat kurang mampu
sebanyak 10 KK, dengan realisasi fisik 10 kk (100%).
b) Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat. Target
terencannya/terawasinya jaringan ar bersih bagi perumahan rakyat,
sebanyak 3 dokumen supervisi. dengan realisasi fisik 3 dokumen (100%).
c)
Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat (DAK). Target
tersedianya jaringan ar bersih bagi perumahan rakyat, sebanyak 350 unit.
dengan realisasi fisik 350 unit (100%).
2) Program perencanaan pengembagan kota-kota menengah dan besar, dengan
kegiatan :
a) Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan. Target
terlaksananya pendampingan PPSP selama 12 bulan, dengan realisasi fisik
100 %.
3) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah, dengan
kegiatan:
a) Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat
berpenghasilan rendah. Target tersedianya IPA 1 I/del dan jaringan
perpipaansebanyak 1 unit, dengan realisasi fisik 100 %.
b) Penyediaan prasarana dan sarana air limbah. Target tersedianya MCK untuk
masyarakat sebanyak 12 unit, dengan realisasi fisik 12 unit (100%).
c)
Pengembangan sistem distribusi air minum. Target tersedianya jaringan
distribusi air bersih, sebanyak 1 paket, dengan realisasi 100%.
d) Penyediaan prasarana dan sarana air limbah (DAK). Target tersedianya MCK
untuk masyarakat sebanyak 6 unit, dengan realisasi fisik 6 unit (100%).
e) Pengembangan sistem distribusi air minum (DAK). Target tersedianya
jaringan pipa distribusi air minum sebanyak 450 unit, dengan realisasi fisik
100 %.
b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Perumahan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Perumahan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
80
Tabel 10
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Perumahan
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Izin
47
Bangunan
3.
Sanitasi
4.
Kawasan kumuh
47
10.637
259,16
177.969
-
81
c.
82
83
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan
Pariwisata sebesar 83,12%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga Desember 2013 dari total
anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 6.132.084.798,-, telah terealisasi
anggaran sebesar Rp. 5.086.175.445.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Pemuda Dan Olah Raga
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Pemuda
Dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan
pada tabel di bawah ini:
Tabel 11
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemuda Dan Olah Raga
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Pemuda
84
meja 210 kelompok, karate 4 kelompok, pencak silat 2 kelompok, tinju 1 kelompok dan
beladiri 1 kelompok. Dari data ini dapat di cermati bahwa olah raga tenis meja
merupakan oleh raga yang paling banyak diminati dan dilatihkan oleh masyarakat.
Pembinaan olahraga secara propesional dilaksanakan oleh KONI melalui
berbagai badan organisasinya, yang cukup intens dilaksanakan adalah pembinaan
cabang olah raga bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan dan sepak bola.
c. Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Belum dapat terwadahinya semua aktivitas pemuda di wilayah Kabupaten
Barito Kuala dikarenakan masih terbatasnya fasilitas yang ada dan disiapkan
oleh Pemerintah Kabupaten.
2. Prestasi dibidang olahraga selama ini masih perlu peningkatan, sehingga
dapat membawa harum nama daerah.
b). Solusi
1. Perlu dibentuk semacam balai pelatihan untuk memfasilitasi seluruh pemuda
yang berkeinginan dalam mendapatkan keterampilan sebagai bekal mereka
untuk mandiri.
2. Prestasi berbanding lurus dengan kompetisi, sehingga untuk mendapat
prestasi dalam dunia olahraga diperlukan kompetisi yang baik dan
berkelanjutan dan juga harus didukung dengan penyediaan fasilitas-fasilitas
olahraga yang representative.
85
Kegiatan
(2)
Peningkatan Manajemen
Investasi Daerah
Jumlah Dana
(Rp)
(3)
63.894.500
Realisasi
(Rp)
(4)
43.163.200
%
(5)
67,55
86
b). Solusi :
1). Koordinasi dengan instansi terkait perihal pembentukan Peraturan
Daerah
Penanaman Modal harus segera dilakukan untuk
mendukung terbentuknya Perda dimaksud agar ada pijakan hokum
yang jelas mengatur pelaksanaan penanaman modal di Kabupaten
Barito Kuala sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
2). Harus ada dukungan dari semua pihak terkait agar pelayanan
perizinan penanaman modal terlaksana
87
88
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
Hingga Bulan ini
1.
Koperasi
2. Jumlah
koperasi
berkategori baik
3. Jumlah anggota
4. Besar dana dikelola
2.
UKM
1. Jumlah UKM
2. Jumlah permodalan UKM
3.
Pengembangan usaha 1. Jumlah
kerjasama
kemitraan usaha antar
Pemda dan UKM
2. Jumlah
kerjasama
kemitraan usaha antar
Unit usaha
3. Jumlah UKM dan industri
rumah
tangga
yg
mengunakan konsep olah,
kemas, saji
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
58
41
27.610
18.747.030.000
33.356
-
89
3)
4)
Hingga bulan Desember dana yang dikelola oleh Koperasi yakni sebanyak Rp.
18.747.030.000,-. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.075.000.000
dibanding bulan Agustus 2013 dengan dana Rp. 17.672.030.000,-.
Untuk pengembangan usaha ekonomi produktif kerakyatan dalam bentuk Usaha
Kecil Menengah (UKM) hingga bulan Desember 2013 terdapat 33.356 buah UKM
yang tersebar di Kab. Barito Kuala.
Grafik 14
Perkembangan Koperasi Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
90
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
Penduduk
1. Jumlah penduduk
339.820
91
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
2. Jumlah
keluarga
Total Capaian
4
kepala 100.039
239.179
167.065
4.754
-
7. Penerbitan
surat 410
keterangan kenal lahir
(SKKL)
8. Surat
pindah
keterangan 929
92
3)
4)
5)
Data perekaman e KTP yang telah dilakukan masih mendapat evaluasi dari
masing-masing kecamatan karena ada indikasi terjadinya perekaman ganda oleh
masyarakat.
Pada bulan Desember 2013 telah diterbitkan sebanyak 42 lembar Surat
Keterangan Kenal Lahir (SKKL), total selama tahun 2013 telah diterbitkan
sebanyak 410 lembar SKKL. Surat Keterangan Kenal Lahir (SKKL) diberikan
kepada orang yang berusia 50 tahun ke atas dan sampai sekarang belum
mempunyai akte kelahiran, secara umum SKKL ini diguna masyarakat sebagai
persaratan pembuatan paspor.
Berikut ditampilkan gambaran umum komposisi penduduk Kab. Barito Kuala
berdasarkan jenis kelamin ;
Grafik 15
Piramida Penduduk Kab. Barito Kuala Tahun 2013
Menurut Umur dan Jenis Kelamin
93
kelahiran per kategori umur dimana jumlah penduduk umur 5-9 dan 10-14
tahun lebih tinggi dari penduduk berumur 15-19 tahun.
Grafik 16
Komposisi Penduduk Kab. Barito Kuala Tahun 2013
Berdasarkan Mata Pencaharian
94
95
96
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Tenaga Kerja
1.078
2. Jumlah
tenaga
kerja 8.573
(perempuan /laki-laki)
3. Jumlah
kerja
angka
kecelakaan 34
4. Jumlah
asosiasi
serikat 20
pekerja
5. Jumlah
masyarakat
yg mengikuti pelatihan kerja
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan beberapa capaian hasil
pelaksanaan urusan Ketenagakerjaan yang menjadi kegiatan subtantif Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, meliputi :
1) Dicermati jumlah pemohon Kartu Pencari Kerja hingga bulan Desember tahun
2013 terdapat sebanyak 1078 orang pencari kerja yang terdiri dari 572 orang lakilaki dan 506 orang perempuan. Peningkatan permohonan surat pencari kerja
terjadi pada bulan Desember dimana ada 473 orang pencari kerja.
2) Hingga bulan Desember 2013 jumlah tenaga kerja di Kabupaten Barito Kuala
sebanyak 8.573 orang ( 5.402 orang laki-laki dan 3.171 orang perempuan ),
jumlah ini meningkat dari bulan Agustus sebanyak 79 orang, dari total 8.494
tenaga kerja. Sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi tenaga kerja pada
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
97
3)
4)
5)
c.
akhir tahun 2012 sebanyak 8.494 orang maka telah terjadi peningkatan tenaga
kerja sebesar 0,0093 % pada bulan Desember 2013.
Selama tahun 2013, hingga bulan Desember 2013, telah terjadi kecelakaan kerja
sebanyak 34 orang terdiri dari 25 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.
Dalam rangka penyiapan tenaga kerja siap pakai pada tahun 2013 telah
dilaksanakan penyuluhan lowongan kerja bagi siswa SMA/sederajat sebanyak 120
orang dan 2.772 orang anggota masyarakat di Desa Panca Karya, Kec. Alalak.
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan layak pekerja di Kab. Barito Kuala pada
tahun 2013 hingga bulan Desember telah dilaksanakan Survei Kebutuhan Hidup
Layak (KHL) bagi para pekerja, survei ini ditujukan untuk pekerja pada pasarpasar yang ada di kecamatan Tamban, Kecamatan Anjir Muara dan Kecamatan
Anjir Pasar sementara sebanyak 16 pasar yang telah di survey.
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Secara umum, pertumbuhan penduduk produktif yang telah bekerja pada
sektor Ketenagakerjaan dapat menjadi sumber permasalahan, dimana
peningkatan angkatan kerja relatif tinggi yang terkadang tidak dibarengi
dengan keterampilan, keahlian dan rendahnya produktivitas tenaga
kerja, serta tidak berimbangnya dengan kesempatan/lowongan
kerja
yang tersedia, sehingga hal ini mengakibatkan bertambahnya jumlah
pengangguran.
2. Pada tataran kinerja, program peningkatan kualitas dan produktivitas
tenaga kerja dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi
pencari kerja dinilai cukup baik dan sudah tercapai, hal tersebut
direalisasikan dengan di didik dan dilatihnya 36 orang pencari kerja, namun
belum sebanding dengan banyaknya jumlah pencari kerja yang belum
memiliki keterampilan dan keahlian yang didinginkan pasar kerja/pelaku
usaha (perusahaan).
b). Solusi
1. Penanganan
pengangguran,
pada
dasarnya
merupakan
tanggungjawab dan menjadi bagian peran antara Pemerintah, pelaku
usaha, dan masyarakat. Sehingga perlupenambahan kegiatan/materi
pelatihan keterampilan/keahlian yang dibutuhkan pasar kerja/pengusaha.
2. Pada tataran kinerja, pada permasalahan point 2, ada beberapa hal yang
mungkin dapat menjadi perhatian untuk tahun berikutnya yakni bahwa dari
semakin banyaknya masyarakat pencari kerja, diperlukan tambahan materi
lain yang dibutuhkan pasar kerja/pelaku usaha, disamping dari diklat-diklat
yang sudah ada.
98
99
d)
4)
5)
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh
Pertanian sebesar 78,76%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran dari total anggaran yang dialokasikan
tahun 2013 sebesar Rp. 22.645.670.238,-, telah terealisasi anggaran sebesar
Rp. 17.777.573.262,b. Realisasi Kegiatan Urusan Ketahanan Pangan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Ketahanan
Pangan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel
di bawah ini :
Tabel 16
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Ketahanan Pangan
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
Pangan
2.
Aparatur
3.
Prasarana
14
776445,48
12
122
32
13
100
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
3
2. Jumlah lumbung pangan
3. Penyaluran
pupuk
bersubsidi
4.
Petani
1. Jumlah petani tergabung
kelompok tani
2. Jumlah kelompok tani
3. Jumlah
Gabungan
Kelompok Tani
Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian
Total Capaian
36
39900
1.596
204
101
c)
102
103
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindangan Anak sebesar 96,95 %.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran dari total anggaran yang dialokasikan
tahun 2013 sebesar Rp. 7.290.078.925,-, telah terealisasi anggaran sebesar Rp.
7.068.016.125,- .
b.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
Perlindungan
perempuan
1. Jumlah
KDRT
yang 10
dilaporkan
2. Jumlah KDRT yg masih 6
ditangani
3. Jumlah
pengaduan 3
keluarga
4. Jumlah penyelesaian kasus 4
5. Jumlah
kelompok 4
pencegahan KDRT
2.
Pemberdayaan
1. Jumlah
unit
usaha 12
perempuan
produktif
yg
dikelola
perempuan
2. Jumlah organisasi wanita
24
3.
Perlindungan anak
1. Pekerja anak di bawah umur
2. Eliminasi pekerja anak di bawah umur
Sumber : Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
Pada tabel capaian kegiatan subtantif pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak di atas, dapat dijelaskan bahwa :
1) Pada tahun 2013, telah masuk sebanyak 10 kasus KDRT yang secara teknis
ditangani oleh P2TP2A Ije Jela Kab. Barito Kuala. Namun demikian ada kasus
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
104
2)
KDRT tahun 2012 yang masih belum terselesaikan hingga tahun 2013 sebanyak 3
kasus KDRT.
Pada tahun 2013 dari 10 kasus KDRT yang masuk tahun 2013 telah terselesaikan
sebanyak 4 kasus KDRT dan 6 kasus yang masih ditangani (P2TP2A). Sedangkan
kasus tahun 2012 yang masih belum terselesaikan pada tahun 2013 telah
terselesaikan seluruhnya, dengan penyelesaian 2 kasus selesai dengan
pemutusan sepihak dan 1 kasus selesai dengan perceraian.
Berikut ditampilkan grafik penyelesaian kasus KDRT di Kabupaten Barito Kuala
tahun 2012 dan 2013 ;
Grafik 18
Penyelesaian kasus KDRT di Kab. Barito Kuala Tahun 2012 dan 2013
Secara umum untuk kasus-kasus KDRT yang masuk ke P2TP2A pada tahun 2013
(sebanyak 10 kasusu) disebabkan oleh :
a) 3 kasus disebabkan pelecehan seksual,
b) 5 kasus disebabkan kekerasan fisik, dan
c)
2 kasus disebabkan kekerasan fisikis dan penelantaran.
Berikut ditampilkan grafik Perbandingan Jumlah Kasus KDRT di Kabupaten Barito
Kuala tahun 2012 dan 2013, berdasarkan Penyebab Kasus.
105
Grafik 18
Perbandingan Jumlah Kasus KDRT di Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2012 dan 2013, berdasarkan Penyebab Kasus
5)
6)
c.
106
107
108
f)
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
2.
KB
2.
3.
4.
5.
Pembinaan ketahanan 1.
keluarga
2.
48.180
1.309
16.299
243
40
188
5.562
78
1.997
109
3)
4)
Hingga bulan Desember 2013, jumlah pengguna KB aktif pria hanya sekitar 2,64
% ( 1.309 jiwa ) jika dibandingkan dengan jumlah pengguna alat KB aktif
sebanyak 49.489 aseptor.
Secara umum pengguna KB di masyarakat masih lebih didominasi oleh Wanita
sebagai pengguna aseptor KB aktif yakni 97,35 % (48.180 aseptor) dari total
seluruh peserta KB aktif sebanyak 49.489 aseptor.
Grafik 19
Perbandingan Jumlah Peserta KB Aktif Wanita dan KB Aktif Pria
Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
110
2.
(PPKBD) dan Sub Pembantu Keluarga Berencana Desa (Sub PPKBD) guna
tercapainya program Keluarga Berencana.
Penambahan Formasi pegawai, khususnya Penyuluh KB dan
Meningkatkan SDM penyuluh KB melalui pelatihan dan Mini Lokakarya.
111
112
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Sarana angkutan
2.
Prasarana
perhubungan
1. Jumlah
Terminal
Antar 4
Kab/Kecamatan.
2. Jumlah
28
Pelabuhan/Penyeberangan
umum
3. Jumlah pelabuhan khusus
4. Jumlah rambu jalan darat
970
5. Jumlah rambu sungai
137
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Dari data di atas dapat dijelaskan berbagai hasil pelaksanaan urusan
perhubungan, sebagai berikut ;
1) Dari jumlah sarana angkutan umum darat sebanyak 132 unit dan angkutan umum
sungai sebanyak 653 unit.
2) Adapun khusus sarana angkutan perdesaan terdapat sebanyak 102 unit pedesaan
yang terdiri dari ;
a) Kendaraan roda 4 sebanyak 28 unit,
b) Kendaraan roda 3 sebanyak 72 unit, dan
c)
Kapal motor sebanyak 2 unit.
3) Secara umum untuk kondisi pra sarana dan sarana perhubungan baik
perhubungan darat dan perhubungan sungai masih kurang reprensentatif dan
layak untuk menunjang kelancaran dan keamanan trasportasi di kabupaten Barito
Kuala. Sehingga perlu dilakukan kegiatan, seperti ;
a.
Rehabilitasi untuk beberapa prasarana perhubungan seperti terminal,
pelabuhan.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
113
b.
114
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
1.
Stasiun komunikasi
2.
1.
2.
3.
1.
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
BTS
Stasiun Radio/Orari/RAPI
warnet
Wibe site daerah aktif
72
2
52
4
115
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
116
5)
c.
Solusi :
1. Perlu dilakukannya peningkatan kualitas SDM pengelola RSPD baik
melalui kegiatan diklat penyiaran maupun peningkatan wawasan
melalui studi komparatif ke media penyiaran yang telah maju dan
eksis sebagai lembaga penyiaran yang mampu menjadi acuan dan
rujukan sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan bagi
masyarakat. Dalam hal pendanaan perlu peningkatan alokasi
anggaran bagi RSPD, khususnya anggaran untuk kegiatan
operasional dan peningkatan alat dan mesin RSPD.
2. Dalam hal kurang responsifnya SKPD dan kecamatan dalam
memberikan data/informasi yang diperlukan dalam melengkapi basis
117
118
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Pertanahan
1. Permasalahan penguasaan 3
lahan
2. Sertifikasi tanah Pemda
113
119
Solusi
Perlu dilaksanakannya koordinasi yang lebih intensif kepada BPN RI dan
Kakanwil BPN guna mendapatkan bantuan atau diperbolehkannya tanah
milik pemda untuk diusulkan dalam program pensertifikatan gratis dari BPN
RI.
120
121
terdiri dari Belanja Langsung sebesar Rp. 1.084.498.895,- dan Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp.2.978.627.015,-.
b. Realisasi Fisik Dan Keuangan Satuan Polisi Pamong Praja
Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri selain dilaksanakan oleh
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, dilaksanakan pula oleh
Satuan Polisi Pamong Praja. Dalam pelaksanaan kinerja program dan kegiatan terkait
urusan Kesbang dan Politik Dalam Negeri tahun 2013, Satuan Pol PP bepedoman pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2013 khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan DPPA Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2013.
Pada tahun 2013 Satuan Pol PP melaksanakan 6 program dengan 23 jenis
kegiatan. Adapun beberapa hasil capaian program dan kegiatan prioritas terkait urusan
Urusan Kesbang Dan Politik Dalam Negeri yang dilaksanakan oleh Satuan Pol PP antara
lain ;
1) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, dengan kegiatan :
a) Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan.
Target tersedianya tenaga tambahan pengendalian pengamanan lingkungan
kantor kediaman pejabat sebanyak 120 orang bulan, dengan realisasi fisik
88 ob (73,33%).
b) Pengendalian
keamanan
lingkungan. Target tersedianya tenaga
pengamanan peringatan hari-hari besar sebanyak 19 kali kegiatan, dengan
realisasi fisik 19 kali kegiatan (63,16 %).
2) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal, dengan
kegiatan;
a) Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja.
Target terlaksananya pengawasan dan penertiban PKL, jalur hijau, perizinan,
perda ramadhan, pengamanan insidentil, gelandangan dan pengemis
sebanyak 412 kali, dengan realisasi fisik 287 kali (69,66%).
b) Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Target terlaksananya monitoring,
penyelidikan, penyidikan dan penindakan pelanggaran Perda sebanyak 120
kali kegiatan, dengan realisasi fisik 85 kali (70,83%).
Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Satuan Polisi Pamong Praja hingga
sebesar 79,36%.
Dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp. 4.438.155.615,-,
telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp.3.522.016.162,Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Kesatuan
Bangsa Dan Politik Dalam Negeri Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :
122
Tabel 22
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kesbang Dan Politik Dalam Negeri
Oleh Badan Kesbang Pol Linmas
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Kesatuan bangsa
2. Jumlah PARPOL
3. Jumlah
kegiatan
pembinaan
pembinaan LSM, ORMAS dan OKP
2.
Perlindungan masy
1. Jumlah Pos Kamling
2. Sistem
ketahanan
masy
(peringatan dini)
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat
69
21
-
123
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
Penegakkan perda
1. Jumlah
pelanggaran perundang2an/perda
2. Intensitas operasi lap.
192
2.
Sarana operasional
1. Jumlah kendaraan operasional 11
Sumber : Kantor Satuan Polisis Pamong Praja
Sebagai Satuan Kerja Perangka Daerah yang memiliki tugas pokok penegakan
peraturan daerah dalam arti luas, maka Satuan Polisi Pamong Praja dalam pelaksanaan
kegiatan subtantif urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri selalu terkait pada
pelayanan tertib dan tegaknya Peraturan Daerah.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan beberapa capaian kegiatan subtantif Satuan
Polisi Pamong Praja, antara lain ;
1) Telah dilaksanakan sebanyak 2 kali operasi kegiatan penegakan Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati dengan lebih difokuskan pada penegakan Peraturan Daerah
No. 27 Tahun 2005 dan Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2005 tentang
Larangan Kegiatan pada Bulan Ramadhan.
2) Pada tahun 2013, telah dilaksanaan penyelidikan dan penindakan/operasi
penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati tahun 2013 sebanyak 192
kali,
3) Telah dilaksanakan pengamanan pada acara-acara peringatan hari-hari besar
sebanyak 2 kali kegiatan, total kegiatan pengamanan hari-hari besar hingga bulan
Agustus sebanyak 29 kali pengamanan. Secara teknis pelaksanaan kegiatan ini
dengan menempatkan anggota Satuan Pol PP pada titik yang jauh dari
pengawasan serta melakukan pengaturan lalu lintas kendaraan disekitar lokasi
kegiatan.
c.
124
2.
3.
b). Solusi
1. Sering melakukan komunikasi dan interaksi yang intens antar anggota
Tim sehingga dapat cepat dan tepat dalam mengatasi suatu
permasalahan
2. Sering melakukan koordinasi,pertemuan / rembug bersama sehingga
dapat diperoleh jalan damai dan tegas sebagai jalan terbaik dalam
mengatasi permasalahan
3. Mengadakan Silaturahmi dan sosialisasi kepada tokoh masyarakat, para
kades , seperti dalam kegiatan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat
(FKDM) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang juga
melibatkan unsur muspika
dalam memberikan pemahaman dan
menyamakan persepsi terhadap suatu permasalahan khususnya didaerah
rawan konflik.
125
20.
126
g)
h)
i)
j)
k)
l)
m)
n)
o)
p)
127
kegiatan yang termuat dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Tahun
2013, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah juga memiliki
kewenangan melaksanakan anggaran PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah).
PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) pada tahun 2013 melaksakan
penganggaran Belanja Tidak Langsung dan Pembiayaan, untuk capaian realisasi
anggaran PPKD dapat dijelaskan, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Belanja Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta, dari anggaran Rp.
5.601.355.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 2.766.500.000, - (49,39 %).
2) Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan, dari anggaran Rp.
4.166.100.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 2.213.525.000, - (53,13 %).
3) Belanja Bantuan Sosial kepada Individu/atau keluarga yang tidak direncanakan,
dari anggaran Rp. 805.800.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 398.100.000, (49,4 %).
4) Belanja bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa (ADD Desa), dari anggaran
Rp. 17.500.200.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 12.704.750.000, - (72,6 %).
5) Pemberian pinjaman daerah (dalam bentuk (Dana bergulir koperasi, dan dana
bergulir subsidi pupuk), dari anggaran Rp. 11.000.000.000,- telah terealisasi
sebesar Rp. 10.999.980.000, - (100 %).
Dari total anggaran PPKD tahun 2013 yang dialokasikan sebesar Rp.
86.082.310.837,-, telah direalisasikan anggaran belanja sebesar Rp. 69.134.366.437,(80,31 %).
Salah satu Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang melaksanakan
kewenangan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Kepegawaian Dan Persandian, adalah Inspektorat Kabupaten. Dalam
pelaksanaan kinerja program dan kegiatan terkait urusan Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
tahun 2013, Inspektorat Kabupaten bepedoman pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan DPPA Inspektorat Kabupaten Tahun 2013.
Pada tahun 2013 Inspektorat Kabupaten melaksanakan 6 program dengan 25
jenis kegiatan. Adapun beberapa hasil capaian program dan kegiatan prioritas, terkait
urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Kepegawaian Dan Persandian yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten, sebagai
berikut ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH, dengan kegiatan :
a) Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala. Target terlaksananya
pemeriksaan reguler terhadap alokasi dana desa dan SKPD sebanyak 213
obrik, dengan realisasi fisik 217 obrik (101.88%).
b) Tindak lanjut hasil pengawasan. Target terlaksananya gelar Tindak lanjut
hasil temuan pengawasan dan pemutahiran data tingkat Kabupaten, Propinsi
dan Nasional sebanyak 2 kali, dengan realisasi fisik sebanyak 2 kali (100 %).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
128
c)
129
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Badan Kepegawaian Daerah Tahun
2013.
Pada tahun 2013, Badan Kepegawaian Daerah melaksanakan sebanyak 9
Program kerja yang terdiri dari 37 jenis Kegiatan. Adapun capaian program dan
kegiatan prioritas, yang dilaksanakan Badan Kepegawaian Daerah pada tahun 2013,
yakni :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pendidikan kedinasan, dengan kegiatan;
a) Pendidikan dan penjenjangan struktural. Target terlaksananya penyertaan
diklat PIM IV (20 org), PIM III (8 org), PIM II (1 org) sebanyak 11 orang
dengan realisasi 10 orang (90,91 %).
b) Peningkatan keterampilan dan profesionalisme. Target terselenggaranya
sosialisasi bagi pengelola kepegawaian sebanyak 425 orang dengan realisasi
416 orang 97,88 %.
2) Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, dengan kegiatan;
a) Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi CPNSD. Target terlaksananya
penyertaan CPNSD mengikuti prajabatan sebanyak 54 orang dengan
realisasi sebanyak 54 orang (100 %).
3) Program pembinaan dan pengembangan aparatur, dengan kegiatan;
a) Seleksi penerimaan CPNSD. Target terlaksananya penerimaan calon PNSD
bagi pelamar untuk 81 formasi 150 orang, dengan realisasi 45 %.
b) Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat otomatis PNS. Target
terlaksananya sistem kenaikan pangkat otomatis periode april dan oktober
sebanyak 2 periode, dengan realisasi 2 periode (100 %).
c)
Pembangunan dan pengembangan sistem informasi kepegawaian daerah.
Target terlaksananya peningkatan kualitas sistem informasi kepegawaian
sebanyak 2 sistem informasi, dengan realisasi 100 %.
d) Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS. Target
terlaksananya rapat pertimbangan majelis penjatuhan hukuman disiplin
sebanyak 10 kali rapat, dengan realisasi 10 kasus (100 %).
e) Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas. Target tersedianya
bantuan tugas belajar D1 (2 org), D3 (4 org), S1/DIV (2 org), S2 (4 org) dan
Dokter spesialis (2 org) total sebanyak 11 orang PNS, dengan realisasi
sebanyak 5 orang (45,45 %).
Secara umum untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Kepegawaian Daerah
97,50 %. Badan Kepegawaian Daerah telah merealisasikan anggaran belanja
Rp. 4.241.928.177,- dari total anggaran tahun 2013 yang dialokasikan
Rp. 5.477.188.067,-,
jumlah
sebesar
sebesar
sebesar
130
131
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
132
133
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
2.
3.
Pendapatan
1423
Anggaran
97
624.771.213.600,95
499.616.996.603
Aset
2. Realisasi
Belanja
Tidak 71.549.320.884
Langsung
3. Realisasi Belanja Langsung
21.964.939.455
1. Jumlah objek asset
2. Total nilai asset
4.
PPKD
1.524.251.677.075,2
4
penerima 24
1. Jumlah
hibah/bantuan
2. Realisasi
penyaluran 7.149.175.000
hibah/bantuan sosial
5.
Penanaman modal 1. Total realisasi penanaman 111.717.943.554
modal pemerintah daerah
(Rp)
2. Total realisasi penanaman 20.078.376.585.892
modal di daerah (Rp)
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
134
135
Sumber : DPPKKD
3)
4)
5)
6)
136
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
Akuntability
1. Jumlah obrik
144
2. Jumlah temuan
3. Jumlah
rekomendasi
temuan
280
400
137
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Perizinan
2.
Pendapatan
1. Jumlah SKRD yang dikeluarkan
Sumber : Kantor Pelayanan terpadu
1.418
2.352
133
Ada 173 buah permohonan perizinan ke KPT. Total selama tahun 2013, terdapat
1.418 masyarakat yang mengajukan permohonan perizinan pada Kantor
Pelayanan Terpadu yang terdiri dari ;
a) Permohonan perizinan umum sebanyak 1.356 permohonan seperti Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) 118 permohonan, izin SITU/HO 60
permohonan, izin domisili 576 permohonan, SIUP 198 permohonan baru,
138
2.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Aparatur
1. Jumlah PNS
2. Jumlah honorer
3. PNS izin belajar
5.505
469
146
4. PNStugas belajar
5. Tingkat Pendidikan
S3
Dokter Spesialis
S2
S1
Diploma
SMA
SMP
SD
1
3
103
1.906
1.819
1.373
213
102
139
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
3
6. Golongan
IV
III
II
I
7. Jumlah
perempuan
yg
menduduki jabatan structural
8. Jumlah jabatan struktural yg
tidak terisi
2.
Total
Capaian
4
1.494
2.303
1.588
121
148
54
Diklat
140
3)
4)
struktural yang terisi saat ini, sebesar 23,27 % jabatan telah diduduki oleh
perempuan dengan komposisi sebagai berikut;
a) Jabatan eselon II sebanyak 1 orang
b) Jabatan eselon III sebanyak 23 orang
c)
Jabatan eselon IV sebanyak 124 orang
Hingga bulan Desember 2013 dari 636 orang yang menduduki jabatan sturktural,
hanya 611 orang PNS yang telah mengikuti diklat penjenjangan struktural.
Namun ada pula pegawai yang telah mengikuti diklat penjenjangan struktural
tetapi belum menduduki jabatan struktural dikarenakan tugas belajar dan pernah
mendapat hukuman disiplin.
Terkait dengan tingkat pendidikan PNS lingkup Pemerintah Kab. Barito Kuala
sebagian besar telah didominasi oleh lulusan S1/DIV sebanyak 1.906 orang
(34,52 %) dan lulusan D III/II/I sebanyak 1.819 orang (32,95%), sedangkan
untuk PNS dengan pendidikan SMA ke bawah sebanyak 1.688 orang (30,57%).
Grafik 23
Perbandingan Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
141
Grafik 24
Perbandingan Jumlah PNS Berdasarkan Golongan Ruang PNS dan Honorer
di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
121
469
1494
PNS Gol IV
1640
2303
Honorer
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
19
142
No.
Data Subtantif
Total
Capaian
Data Indikatif
3
3. Rapat dengar pendapat 6
legislatif dan eksekutif
5. Rapat
pembahasan 5
RAPERDA-PERDA
6. Jumlah
RAPERDA
disetujui/ditetapkan
2.
yang 8
Kegiatan
Alat 1. Rapat pimpinan DPRD
Kelengkapan Dewan
15
2. Rapat Banmus
18
57
4. Rapat
Komisi
kerja
Gabungan 7
10
143
2)
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Organisasi
31
30
130
144
No.
Data Subtantif
2.
3.
Pemerintahan
Kesejahteraan Rakyat
Total
Capaian
Data Indikatif
4. Tingkat
Kab.
3
kehadiran
4
PNS 42.964
10
86
149
138.415
4.
5.
6.
3. Jumlah
penerima
hibah/bantuan
4. Jumlah hibah/bantuan yg
tersalurkan (Rp)
Ekonomi
dan 1. Volume pengambilan pasir
Pembangunan
pasang (M3)
Hukum
1. Jumlah
peraturan
daerah/Perbup/SK Bup yg
diterbitkan
2. Perkara
hukum
yg
melibatkan PEMDA
Pelayanan Pengadaan 1. Jumlah kegiatan belanja
Barang dan Jasa
melalui LPSE
2. Realisasi
fisik
belanja
melalui LPSE
87
23.986.48
0.530
124.110,8
8
325
3
138
126
Humas
belanja 116.208.1
12.000
5. Jumlah pengada/rekanan
1.022
1. Jumlah
berita
yg 591
diterbitkan per media cetak
2. Jumlah
berita
yg 14
145
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
3
4
ditayangkan per media
elektronik
3. Batola membangun yg 7000
disebarkan (eksemplar)
4. Wilayah jangkauan media 201
cetak (desa/kel)
146
d)
4)
5)
6)
147
d)
e)
f)
c.
Solusi
1. Idealnya pelaksanaan revaluasi/appraisal asset/barang daerah dilaksanakan
pada triwulan II dan alokasi anggaran kas diletakkan di triwulan II
2. Pendataan dan pemutakhiran obyek pajak akan dilaksanakan pada Tahun
2014 dengan lebih baik dan menjaga validitas data wajib pajak
3. Kedepan ditahun 2014, akan dilakukan pengurangan volume dan perjalanan
dinas ke luar daerah juga dikurangi, lebih melihat substansi kegiatan, aspek
kualitas lebih dikedepankan daripada sisi kuantitas kegiatan.
PENANGGULANGAN BENCANA
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pokok Kantor Badan
Penanggulangan Bencana Daerah adalah Urusan Bencana. Dalam melaksanakan kerja
program dan kegiatan di Tahun 2013 terkait Urusan Bencana, Kantor Badan
Penanggulangan Bencana Daerah berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan DPPA Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun
2013
Pada tahun 2013 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
melaksanakan 6 program dengan 25 jenis kegiatan. Secara khusus untuk capaian
program dan kegiatan prioritas yang dilaksanaan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah, sebagai berikut :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
148
1)
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Bencana
1. Bencana yg ditangani
15
2. Jumlah korban
331
2.736.000.000
4. Peringatan
ancaman 1
bencana
Sumber : Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Berdasarkan data subtantif berikut isian data indikatif urusan bencana di atas,
maka dapat lah dijelaskan sebagai berikut ;
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
149
1)
2)
3)
4)
Salah satu peringatan dini terjadinya kejadian bencana alam di Kabupaten Barito
Kuala dapat diprediksi melalui analisis hujan berdasarkan Buletin analisis hujan
bulan bulanan yang diikeluarkan oleh Stasiun Klimatologi Klas I Banjarbaru,
seperti analisa perkiraan terjadinya cuaca ekstrim pada bulan Januari, Februari
2013, dimana dijelaskan;
a) Pada bulan Desember 2012 sifat hujan untuk daerah Kabupaten Barito
Kuala,
khususnya
wilayah
Tabunganen/Tabunganen
Pemurus,
Mandastana/karang Indah, Wanaraya/Waringin Kencana, Tamban/Koanda
dan sekitarnya mengalami hujan dengan sifat di atas normal dengan
mendapat intensitas curah hujan 401 mm - 500 mm hingga lebih besar dari
500 mm, sedangkan hari hujan mencapai 21 hari.
b) Perkiraan hujan pada Bulan Februari 2013, curah hujan tinggi dengan
intensitas 301 mm 400 mm terjadi di wilayah Anjir Pasar/Anjir Pasar Kota
dan sekitarnya, sedangkan untuk wilayah Tabungganen/Tabunganen
Pemurus dan Sekitarnya mendapat curah hujan 401 mm 500 mm. Untuk
sifat hujan sendiri normal hingga di atas normal untuk wilayah
Tabungganen / Tabunganen Pemurus dan Sekitarnya.
Berdasarkan analisis sifat hujan, curah hujan dan lama hari hujan pada bulan
Desember 2012 s.d Februari 2013 di atas, maka diwilayah kecamatan tertentu di
Kabupaten Barito Kuala, dimungkinkan terjadi hujan sangat deras disertai angin
kencang, bahkan angin putting beliung.
Selama bulan Januari 2013 di Kabupaten Barito Kuala telah terjadi bencana angin
putting beliung, yang terjadi pada tanggal 9 Januari 2013 di 5 (lima) lokasi
berbeda yakni
a) Di Kec. Tabunganen : puting beliung merusakan sebanyak 34 buah rumah
dan bagunan fasilitas umum lainnya, diperkirakan korban sebanyak 104 jiwa
(tidak ada korban meninggal) dan kerugian materil sebesar Rp.
350.000.000,-.
b) Di Kec. Tamban : puting beliung merusakan sebanyak 2 buah rumah,
diperkirakan korban sebanyak 8 jiwa (tidak ada korban meninggal) dan
kerugian materil sebesar Rp. 15.000.000,-.
c)
Di Kec. Mekarsari : puting beliung merusakan sebanyak 20 buah rumah,
diperkirakan korban sebanyak 80 jiwa (tidak ada korban meninggal) dan
kerugian materil sebesar Rp. 200.000.000,-.
d) Di Kec. Alalak : puting beliung merusakan sebanyak 4 buah rumah,
diperkirakan korban sebanyak 8 jiwa (tidak ada korban meninggal) dan
kerugian materil sebesar Rp. 50.000.000,-.
e) Di Kec. Jejangkit : puting beliung merusakan sebanyak 3 buah rumah,
diperkirakan korban sebanyak 12 jiwa (tidak ada korban meninggal) dan
kerugian materil sebesar Rp. 40.000.000,-.
Pada tanggal 4 Desember 2013, terjadi bencana orang tenggelam dengan lokasi
di Sungai Anjir Muara, atas nama Akhmad Bin Solaiman umur 22 tahun, korban
ditemukan meninggal dunia pada tanggal 5 Desember 2013.
Total korban bencana pada tahun 2013 di Kabupaten Barito Kuala, hingga bulan
Desember 2013 sebanyak 307 orang, 2 orang diantarannya meninggal dunia.
Sedangkan untuk kerusakan materiil bangunan sebanyak 101 rumah dan 7
fasilitas umum, dengan taksiran kerugian Rp. 2.736.000.000,-.
150
5)
Secara umum bencana yang terjadi di Kab. Barito Kuala tahun 2013, hingga
bulan Desember dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni ;
a) Bencana puting beliung : Seluruhnya terjadi pada bulan Januari 2013
dengan korban 184 orang, merusakan 56 bangunan rumah dan 7 fasilitas
umum, taksiran kerugian sebesar Rp. 655.000.000,-.
b) Bencana kebakaran : Terjadi sebanyak 8 kali, dengan korban 148
orang, merusakan 45 bangunan rumah/bedakkan, taksiran kerugian sebesar
Rp. 2.881.000.000,-.
c)
Bencana orang tenggelam : terjadi sebanyak 2 kali, dengan lokasi di
Teluk Talaran-Sungai Barito dan Sungai Anjir Muara, korban jiwa sebanyak
2 orang meninggal dunia atas nama Arbain bin Badran 72 tahun dan
Akhmad bin Solaiman 22 tahun.
151
152
b)
c)
d)
e)
f)
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa sebesar 82,04%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran dari total anggaran yang dialokasikan
tahun 2013 sebesar Rp. 3.707.297.57,-, telah terealisasi sebesar Rp.3.389.552.928,-.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 30
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Pemerintahan desa
2. Jumlah BUMDes
11
109
6
61
153
No.
Data Subtantif
2.
3.
Prasarana desa
Pemberdayaan masy
Data Indikatif
Total
Capaian
3
6. Jumlah BUMDes
11
17
195
195
-
6
-
4. Jumlah
program 5
pemberdayaan/partisifasi masy
Berdasarkan data yang ada pada tabel 31, dapat dilihat bahwa dari beberapa
data substantif yang menjadi urusan pemberdayaan masyarakat dan desa pada bulan
Februari ini belum mengalami perkembangan. Adapun beberapa capaian kegiatan
subtantif Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemerintah, sebagai berikut ;
1). Jumlah Sekretaris Desa yang telah diangkat menjadi PNS sebanyak 109 orang (56
%), dari total jumlah Sekretaris Desa sebanyak 195 orang.
2) Pada Tahun 2013 hingga bulan April telah dilaksanakan pemilihan dan
pengangkatan Kepala Desa sebanyak 3 orang yang meliputi :
a) Kepala Desa Blandean Muara,
b) Kepala Desa Jelapat Baru, dan
c)
Kepala Desa Bahandang.
3) Berdasarkan hasil survey dan monitoring-evaluasi yang dilaksanakan oleh
Bappeda Kab. Barito Kuala pada tahun 2010 mengenai perkembangan desa di
Kabupaten Barito Kuala, maka jumlah desa tertinggal di Kab. Barito Kuala yang
sebelumnya berdasarkan Surat Bupati Barito Kuala nomor 414.1/138/PMP,
tanggal 21 Desember 2006 yang disampaikan kepada Gubernur Kalimantan
Selatan, berjumlah 108 desa. Kini hanya menjadi 61 desa yang tertinggal, di Kab.
Barito Kuala (sebanyak 47 desa telah keluar dari ketertinggalan).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
154
4)
5)
c.
Untuk penerapan pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG) di Kab. Barito Kuala,
dilaksanakan melalui penggunaan ;
a) Alat press media tanam jamur
b) Alat pemotong kerupuk singkong
c)
Alat pemotong paralaon
d) Alat penumbuk purun
e) Alat pembuang sisik ikan, dan
f)
Alat penangkap kararawai (tawon kecil), sebagai umpan pancing.
Pengembangan keberdayaan pemerintahan desa melalui pendirian Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu cara menuju kemandirian desa. Hingga
akhir triwulan pertama (Maret) 2013 jumlah BUMDes 11 (sebelas) unit. BUMDES
ini tersebar di 11 (sebelas) desa, yakni ;
a) Desa Bagagap,
b) Desa Danda Jaya,
c)
Desa Pendalaman Baru,
d) Desa Karang Indah,
e) Desa Sungai Kali,
f)
Desa Puntik Luar,
g) Desa Anjir Serapat,
h) Desa Sidomakmur, dan
i)Sungai Pantai.
Secara umum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada bergerak dalam
bidang usaha antara lain ; simpan pinjam, obat-obatan tanaman dan pupuk,
pancarekenan, pengisian galon isi ulang, saprodi, dan pengemukan sapi.
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Masih perlu optimalisasi penguatan peran kelembagaan masyarakat
sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan
2. Masih perlu optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan Tekhnologi
Tepat Guna dalam pengelolaan sumber daya alam
3. Masih perlunya optimalisasi penguatan peran lembaga BUMDes sebagai
salah satu sarana pengembangan ekonomi pedesaan.
4. Masih perlu optimalisasi peran aktif masyarakat (partisipasi) dalam
memanfaatkan potensi sumber daya melalui kegiatan PNPM,
Gerbangmastaskin, dan Pamsimas
5. Masih perlu optimalisasi manajemen pembangunan partisipasi melalui
forum Musrenbang
6. Masih perlu optimalisasi peran aktif masyarakat (partisipasi) dalam
memanfaatkan potensi sumber Daya melalui pemberian stimulan.
7. Masih perlu optimalisasi kemampuan aparatur pemerintah desa dalam
pengelolaan keuangan desa
8. Masih perlu optimalisasi kemampuan aparatur pemerintah desa dalam
bidang manajemen pemerintahan desa
9. Masih perlu optimalisasi basis data (Data Base) Desa/Kelurahan
b). Solusi
155
156
157
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Sarana sosial
2.
Kelembagaan sosial
6
370
16.938
2.178
158
4)
c.
pemutakhiran data tahun 2010 sebelumnya. Artinya hingga saat ini masih belum
dilakukan pemuktahiran data baru PMKS, hal ini tentu saja akan berdampak pada
sulitnya evaluasi terhadap keberhasilan capaian kinerja program dan kegiatan
yang diarahkan pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, selama
tahun 2011 hingga 2012.
Disamping itu perubahan kondisi ekonomi masyarakat akan sangat menentukan
kebijakan teknis yang harus diambil Pemerintah Daerah untuk membantu
meningkatkan tarap kesejahteraan masyarakat.
Dari data jumlah penyandang masalah kesejahteraan keluarga (PMKS) tahun
2010 yang berjumlah 16.938 orang, sejak tahun 2010 hingga bulan Desember
2013 tercatat telah ada 2.178 orang PMKS yang mendapat bantuan sosial
maupun pemberian pelatihan keterampilan kerja.
HIngga Desember tahun 2013 sebagian PMKS sudah dikirim untuk mengikuti
pelatihan kerja ke PSBR, PSKW dan PSBD.
Program Perlindungan Sosial (PPS) tahun 2011, dan direncanakan di up date
tahun 2013 oleh bappeda.
Permasalahan dan Solusi :
a) Permasalahan
1. Pada tataran kinerja, bahwa program dan kegiatan urusan sosial yang
dilaksanakan oleh dinas Sosial Kab. Barito Kuala sudah terpenuhi dan dinilai
baik, namun pada program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial di
kegiatan pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana
publik bagi penyandang cacat dan lansia masih dalam pengembangan tata
kebijakan, dan ini karena rencana pembuatan panti rehabilitasi lansia atau
penyandang cacat yang belum dapat direalisasikan dengan baik
2. Pada tataran Penanganan dan penanggulangan bencana alam, dirasakan
beberapa sarana dan prasarana masih dirasa kurang memadai, namun
semangat petugas tetap siap dalam melaksanakan tugasnya
b). Solusi
1. Diupayakan peningkatan kinerja pelaksanaan pengembangan kebijakan
tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia
dengan pembuatan panti rehabilitasi lansia dan atau penyandang lansia.
2. Sarana dan prasarana senantiasa terus ditingkatkan sehingga penanganan
dan penanggulangan bencana alam dapat sesegera mungkin diatasi,
dibarengi dengan pelatihan-pelatihan masalah menajemen sosial yang diikuti
oleh aparatur yang ada.
159
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
160
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Budaya
1. Jumlah
kelompok/sanggar
kesenian daerah
2. Intensitas
penyelenggaraan
festival seni dan budaya
2.
Prasarana
1. Jumlah
gedung/tempat
penyelenggaraan
seni
dan
budaya
Benda 3.
1. Jumlah
benda,
situs
dan
kawasan cagar budaya
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga,Budaya dan Pariwisata
181
3
1
13
161
c.
162
Data Subtantif
2
Data Indikatif
Total Capaian
Statistik 1.
163
Dari berbagai kegiatan subtantif urusan statistik yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah yang disajikan pada tabel di atas bersifat data
faktual, jadi apa yang dilaksanakan pada bulan di tahun 2013 merupakan data
senyatanya di bulan bersangkutan bukan data akumulatif dari bulan-bulan sebelumnya.
Untuk penyusunan dokumen Profil Kabupaten dan Kecamatan tahun 2013
masih dalam tahap penyusunan dan evaluasi instrumen pengumpulan data yang ada,
khususnya untuk data yang bersifat dinamis. Sedangkan untuk penyusunan dokumen
Batola Dalam Angka Tahun 2013 pada bulan Desember 2013 telah dilaksanakan
expose draf isi dan perbaikan draf buku Batola Dalam Angka Tahun 2013, hasil akhir
capaian penyusunan dokumen Batola Dalam Angka hingga bulan Desember adalah
tersedianya draf akhir buku Barito Kuala Dalam Angka Tahun 2013.
Sedangkan untuk tingkat inflasi di Kab. Barito Kuala pemerintah daerah masih
belum mengeluarkan data statistik tingkat inflasi kabupaten. Secara umum data tingkat
inflasi di Kab. Barito Kuala masih mengikuti data tingkat Inflasi Kota Banjarmasi yang
dikeluarkan Bank Indonesia, dimana pada triwulan pertama (Januari-Maret) 2013
diperkirakan tingkat inflasi sebesar 5,89 % 1 % (yoy) 2. Sementara untuk tingkat
inflasi triwulan 2 dan triwulan 3 tahun 2013 belum diterima data tingkat inflasi dari
Bank Indonesia.
c. Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
Untuk perencanaan tata ruang Kabupaten Barito Kuala telah menyelesaikan
semua tahapan dan mendapatkan persetujuan substansi dari Kementerian
Pekerjaan Umum, namun untuk penetapan menjadi Perda pada Tahun
mendatang.
b). Solusi
Draft substansi materi Perda telah disusun dan akan dibahas dengan DPRD
Kabupaten Barito Kuala
164
165
Tabel 33
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Kearsipan
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
Pengelolaan arsip
166
Solusi
1. Perlu adanya penambahan pegawai pelaksana teknis kearsipan (Arsiparis)
sehingga tata kelola kearsipan dapat dilakukan dengan baik.
2. Perlu adanya penunjukan petugas pengelola kearsipan dimasing-masing
SKPD yang melaksanakan tugas penataan kearsipan SKPD
3. Agar semua Kepala SKPD menganggarkan untuk perlengkapan kearsipan
(lemari arsip, rak arsip, folder dan lain-lain)
167
168
Tabel 34
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Wajib Perpustakaan
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
2.
42
Pengunjung
3375
1761
4383
-
1.
2.
3.
4.
Jumlah pengunjung
Jumlah peminjam
Jumlah buku yg dipinjam
Jenis
buku
yg
paling
diminati
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
17374
2
49
b)
169
c)
2)
3)
4)
5)
c.
170
b). Solusi
1. Perlu adanya program dan kegiatan yang baru untuk meningkatkan dan
mengembangkan minat baca.
2. SDM perpustakaan kualitasnya lebih ditingkatkan dengan mengikuti
berbagai diklat dan pengembangan diri lainnya untuk peningkatan
kinerja pelayanan perpustakaan.
3. Mengembangkan layanan perpustakaan sirkulasi dengan system pinjaman
berjangka dengan jumlah buku tersebut bagi kecamatan yang belum
terlayani perpustakaan keliling.
4. Menyiapkan sarana dan SDM secara bertahap sesuai kemampuan daerah.
171
172
4)
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), Dinas Perikanan dan Kelautan sebesar
99,17%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran, dari total anggaran yang dialokasikan
tahun 2013 sebesar Rp. 8.663.313.195,-. Telah terealisasi anggaran belanja sebesar
Rp. 8.437.034.477,-.
b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Kelautan Dan Perikanan
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Kelautan
dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan
pada tabel di bawah ini
Tabel 35
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Sarana
2.
Produksi
2. Jumlah
produksi
ikan 2.416,92
keramba/tambak/kolam
(ton)
3. Komoditas hasil olahan perikanan
4. Jumlah rata rata konsumsi ikan
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
173
No.
Data Subtantif
Total
Capaian
Data Indikatif
3
5. Jumlah kasus illegal fishing
6
12
3.
Petugas
1. Jumlah penyuluh
4.
Kelembagaan
1. Jumlah
kelompok 20
pengawas perikanan
2. Jumlah kelompok budi daya 124
ikan
3. Jumlah
penangkap ikan
kelompok 39
4. Jumlah
kelompok 16
pengolahan hasil perikanan
5. Jumlah
kelompok 11
pemasaran hasil perikanan
174
Tabel 36
Luas dan Produksi Perikanan Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
Berdasarkan Areal Budidaya Ikan
NO
SARANA BUDIDAYA
LUAS
Produksi
1
1
2
Keramba
3
407,8 M2
4
53,52 ton
4.545 M2
55,5 ton
Kolam
29,7 Ha
46,4 ton
Tambak
4.066 Ha
19 ton
Mina Padi
11,2 Ha
0 ton
175
2. URUSAN PERTANIAN
2.1.
URUSAN PERTANIAN SUB SEKTOR PETANIAN TANAMAN PANGAN
Urusan pilihan pertanian dalam pelaksanaan kinerjanya menjadi kewenangan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Dalam hal melaksanakan kinerja
terukur atas program dan kegiatan yang terkait penyelenggaraan urusan pertanian
tahun 2013, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura berpedoman pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013,
khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Tahun 2013.
Pada tahun 2013, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
melaksanakan sebanyak 10 Program kerja terdiri dari 41 kegiatan dengan 61 indikator
Kegiatan. Adapun hasil capaian program dan kegiatan prioritas Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura yang terkait langsung dengan pelaksanaan kinerja
urusan pertanian Tahun 2013, sebagai berikut ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan); dengan
kegiatan :
a) Penyusunan data base potensi produksi pangan. Target terlaksananya
peramalan dan pencatatan iklim sebanyak 192 OB, dengan realisasi fisik 176
OB (71,67%).
b) Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian. Target
terlaksananya pengadaan peralatan pasca panen (power thtesher) sebanyak
117 unit, dengan realisasi fisik 106 unit (90,60%).
c)
Pengembangan intensifikasi padi dan palawija. Target tersedianya demplot
varietas baru padi kerjasama dengan IPB seluas 3 ha, dengan realisasi fisik
3 ha (100 %).
d) Pengembangan
diversifikasi
tanaman.
Target
terlaksananya
peremajaan/rehabilitasi tanaman jeruk sebanyak 6.000 pohon, dengan
realisasi fisik sebanyak 6000 pohon (100 %).
e) Pengembangan pembenihan/pembibitan. Target terlaksananya penangkaran
benih padi seluas 15 ha, dengan realisasi fisik seluas 15 ha (100 %).
f)
Pengembangan sistem informasi pasar. Target tersedianya informasi
bulanan rantai distribusi pemasaran hasil pertanian Tk. Kecamatan, Tk.
Propinsi sebanyak 12 laporan, dengan realisasi fisik 10 laporan (83,33 %).
g) Peningkatan mutu dan keamanan pangan. Target terlaksananya
pengendalian tikus dan siput murbei sebanyak 20 kali kegiatan, dengan
realisasi fisik 100 %.
h) Penelitian dan pengembangan sumberdaya pertanian. Target tersedianya
peta lahan pertanian pangan oleh pihak ke-3 sebanyak 1 dokumen, dengan
realisasi fisik 100 %.
i)
Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk perkebunan, produk
pertanian. Target terlaksananya pembinaan UPJA sebanyak 29 UPJA dan
pengadaan hand traktor sebanyak 100 unit, dengan realisasi fisik terbinanya
UPJA sebanyak 29 UPJA (4,73 %) sedangkan realisasi fisik untuk pengadaan
hand traktor masih 100 %.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
176
2)
3)
4)
Secara umum untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik (berdasarkan jumlah
prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan), Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura sebesar 89,86%.
Sedangkan dari segi realisasi anggaran hingga bulan Desember 2013, dari total
anggaran yang dialokasikan tahun 2013 sebesar Rp. 15.217.640.921,-, telah terealisasi
anggaran sebesar Rp. 11.283.790.166,b. Realisasi Kegiatan Subtantif Urusan Pertanian
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Pertanian
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 37
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pertanian Tahun 2013
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
Lahan
120.094
2. Luas tanam
3. Luas tanam bibit unggul
108.649
19.779
4. Luas panen
93.715,55
177
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
3
5. Luas lahan pertanian abadi
1.250
Produksi
17
Sarana pertanian
2. Jumlah produksi
3. Jumlah Produktivitas
1. Jumlah alsintan
40.090
226,57
251
2000
129
1.584
209
4. Jumlah PPAH
5. Jumlah UPJA
29
2.
3.
4.
Kelembagaan
Total Capaian
4
178
mampu mengolah tanah seluas 20 ha setiap musimnya, maka untuk luas tanam
13.019 ha diperlukan hand traktor sebanyak 1.866 unit (jika masuk masa
tanam).
3)
4)
Untuk kelembagaan kelompok tani, sekarang telah terdapat 1.584 kelompok tani,
sedangkan kelompok tani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani
berjumlah 209 gapoktan. Pada bulan Maret 2013 khusus anggaran 2013 hanya
19 gabungan kelompok tani yang mendapat bantuan dari Program Usaha
Agribisnis Perdesaan (PUAP).
Dalam hal pemenuhan prasarana dan sarana pendukung perkembangan
pertanian hingga bulan Desember 2013 telah tersedia jalan usaha tani (JUT)
dengan panjang 2000 m2 dan Alsintan sebanyak 298 unit, terdiri dari ;
a) Traktor tangan (hand tractor) sebanyak 63 unit,
b) Alat perontok padi (power thresher) sebanyak 88 unit, dan
c)
Mesin pompa air sebanyak 100 unit.
Pada tahun 2013 ini pula telah dianggarkan pengadaan traktor tangan (hand
tractor) sebanyak 100 unit dan peningkatan jalan usaha tani sepanjang 40.000
m2, namun demikian, hingga bulan Desember belum dapat terealisasi masih
dalam proses lelang.
179
2)
3)
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
Perkebunan
1. Jumlah
sentra
perkebunan
2. Komoditas perkebunan
3. Luas area perkebunan
(Ha)
4. Produksi
perkebunan
(ton)
5. Produktivitas perkebunan
(kg/ha)
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan
22
5
30.304,90
13.851,53
1580,7
Dari tabel 38 di atas dapat dicermati bahwa beberapa data indikatif yang
menjadi urusan perkebunan secara umum hingga bulan Agustus 2013, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
180
1). Sentra perkebunan secara umum meliputi 17 kecamatan yang ada di Kab. Barito
Kuala, hanya saja jika dipilah berdasarkan komoditi, maka hanya terdapat 5 (lima)
sentra pengembangan perkebunan, yakni ;
c)
Sentra pengembangan perkebunan komoditas kelapa dalam,
d) Sentra pengembangan perkebunan komoditas karet
e) Sentra pengembangan perkebunan komoditas kelapa sawit
f)
Sentra pengembangan perkebunan komoditas purun
g) Sentra pengembangan perkebunan komoditas sagu
2) Untuk luasan area perkebunan hingga bulan Agustus 2013 seluas 30.304,9 Ha,
yang terdiri dari 16.266 Ha perkebunan rakyat dan 14.038,9 Ha perkebunan
industri. Secara umum untuk area perkebunan rakyat didominasi oleh ;
a) Perkebunan kelapa dalam dengan luas 11.191 Ha
b) Perkebunan karet dengan luas 2.316 Ha
c)
Perkebunan kelapa sawit sekala kecil dengan luas 1.479 Ha
d) Perkebunan purun dengan luas 1.118 Ha
e) Perkebunan sagu dengan luas 162 Ha
Sedangkan untuk perkebunan industri secara umum didominasi oleh 5 (lima)
perusahaan perkebunan besar, yang bergerak dalam perkebunan kelapa sawit.
Adapun luas tanam masing-masing perusahaan hingga bulan Agustus 2013,
yakni ;
a) PT. ABS luas tanam 6.025 Ha, dengan luas izin lokasi 10.000 Ha,
b) PT. PBB luas tanam 4.616 Ha, dengan luas izin lokasi 10.000 Ha,
c)
PT. TAL dengan luas 1.057 Ha
d) PT. TDK luas 1.690 Ha, dengan luas izin lokasi 9.000 Ha,
e) PT. BPP luas 650,6 Ha, dengan luas izin lokasi 10.000 Ha,
3) Secara umum hingga bulan Agustus 2013 untuk jumlah perusahaan industri
perkebunan, yang telah memiliki izin lokasi di Kab. Barito Kuala sebanyak 6
Perusahaan dengan total izin lokasi sebanyak 11 (sebelas) buah yang telah
dikeluarkan mulai tahun 2006. Adapun rincian perusahaan dan izin lokasi yang
telah diterbitkan meliputi ;
Tabel 39
Luas Lahan Perusahaan Perkebunan Industri
Berdasarkan Luas Lahan Perkebunan Di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
1
1.
2
PT. Putra Bangun Bersama
Jenis
Perkebunan
3
Kelapa Sawit
2.
Kelapa Sawit
5.000
2007
3.
Kelapa Sawit
10.000
2007
4.
Kelapa Sawit
4.200
2007
5.
Kelapa Sawit
9.000
2009
6.
Kelapa Sawit
15.017
2009
7.
Kelapa Sawit
7.900
2009
No
Perusahaan
Luas
(Ha)
Tahun
Izin
4
5.000
5
2006
181
1
8.
2
PT. Anugrah Wattiendo
Jenis
Perkebunan
3
Kelapa Sawit
9.
Karet
5.499
2010
10.
Kelapa Sawit
23.635
2010
11.
Kelapa Sawit
1.891
2011
No
Perusahaan
Total
Sumber : Bag. Ekonomi dan Pembangunan, Setda
Luas
(Ha)
Tahun
Izin
4
3.745
5
2010
90.887
Dari tabel di atas dapatlah diketahui bahwa total luasan lahan perkebunan kelapa
sawit perusahaan yang telah memiliki ijin lokasi di Kab. Barito Kuala seluas 90887
Ha, yang tersebar di 16 Kecamatan (Kecuali Kecamatan Alalak).
4) Dalam hal hasil produksi perkebunan pada bulan Agustus mengalami peningkatan
sebesar 245,96 ton dari bulan Juli, peningkatan produksi ini terjadi untuk komoditi
kelapa sawit industri. Hingga bulan Desember 2013 total produksi perkebunan di
Kab. Barito Kuala Tahun 2013 sebanyak 13.851,53 ton, dengan produktivitas
1580,7 kg/ha meningkat (1,02 %) dibandingkan produksi bulan Juli sebesar
13.605,57 ton, dengan produktifitas 1576,98 kg/ha.
5) Dari segi produksi, kontribusi perkebunan terbesar adalah perkebunan kelapa
dalam (rakyat) dengan produksi 10.913 ton dan produktifitas 975,16 kg/ha.
Produktivitas kelapa dalam ini paling tinggi dibanding dengan produktivitas
komoditi perkebunan lainnya.
6) Hingga bulan Agustus 2013 khusus perkebunan kelapa sawit industri yang baru
berproduksi dari 5 (lima) perusahaan, hanya 2 (dua) perusahaan, yakni ;
a) PT ABS dengan produksi 2063,53 ton
b) PT PBB dengan produksi 348 ton
Berikut ditampilkan grafik perkembangan luas tanam, produksi dan produktivitas lahan
perkebunan rakyat dan industri Tahun 2013.
2.3.
182
2)
3)
4)
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Peternak
1. Jumlah peternak
4.287
183
No.
1
2.
3.
4.
5.
Data Subtantif
Total
Capaian
3
1. Populasi ternak mamalia
4
15.630
1.792.891
Kelembagaan
3.
4.
5.
1.
172.461
5
3
3
Petugas
Ternak
Data Indikatif
Sarana
80
9
2. Dokter hewan
3
1. Pusat kesehatan hewan
4
2. Pos layanan inseminasi buatan 4
3. Pasar hewan
184
3)
4)
5)
6)
c.
185
186
3. URUSAN KEHUTANAN
Selain melaksanakan kewenangan urusan perkebunan. Dinas Kehutanan dan
Perkebunan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya juga melaksanakan kewenangan
Urusan Pilihan Kehutanan, dengan tetap berpedoman pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) dan APBD Perubahan 2013, khususnya Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) dan DPPA Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2013.
Secara khusus untuk capaian pelaksanaan program dan kegiatan prioritas yang
terkait langsung dengan pelaksanaan Urusan Pilihan Kehutanan yang dilaksanakan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan, antara lain :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program rehabilitasi hutan dan lahan ; dengan kegiatan :
a) Pembangunan hutan kota (DAK). Target terpeliharanya hutan kota seluas
2,42 ha (180 batang bibit pohon), dengan realisasi fisik seluas 2,42 ha (100
%).
b) Pengembangan hutan rakyat (APBD Kab. dan DAK). Target terlaksananya
pengembangan hutan rakyat seluas 150 ha (Barambai dan Tabukan),
dengan realisasi fisik seluas 150 ha (100 %).
c)
Pemeliharaan hutan rakyat (DAK). Target terlaksananya Pemeliharaan hutan
rakyat (DAK) seluas 150 ha, dengan realisasi fisik seluas 150 ha (100 %).
d) Gerakan penanaman pohon (APBD Kab. dan DAK). Target terlaksananya
gerakan penanaman pohon melalui penanaman pohon dan pembuatan
kotak kayu kandang pohon sebanyak 5000 batang, dengan realisasi fisik 100
%.
e) Pengembangan sarana dan prasarana penyuluh kehutanan (APBD Kab. dan
DAK). Target terlaksananya kegiatan demplot tanaman galam seluas 2 ha,
dengan realisasi fisik seluas 2 ha (100 %).
f)
Pengembangan sarana dan prasarana pengamanan kehutanan. Target
terlaksananya pengadaan peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran,
sebanyak 82 unit, dengan realisasi fisik 100 %.
g) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan dan reklamasi hutan di DAS
prioritas. Target tersedianya sharing dengan provinsi pengembangan
komoditi rotan seluas 20 ha, dengan realisasi fisik seluas 20 ha (100 %).
h) Pengembangan sarana dan prasarana pengamanan kehutanan (DAK).
Target terlaksananya pengadaan peralatan dan perlengkapan pemadam
kebakaran, sebanyak 137 unit/buah, dengan realisasi fisik 137 unit/buah
(100 %).
2) Program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan ; dengan kegiatan :
a) Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Target
terlaksananya penyuluhan kebakaran hutan pada 2 kecamatan sebanyak 3
kali kegiatan, dengan realisasi fisik sebanyak 3 kali kegiatan (100%).
3) Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan; dengan kegiatan :
a) Monitoring, evaluasi dan pelaporan. Target terlaksananya pengelolaan
administrasi TUK, penertiban peredaran hasil hutan dan rekonsiliasi setoran
PNBP dan DBH SDA kehutanan PSDH-DR, sebanyak 14 laporan rekonsiliasi
PSDH-DR. dengan realisasi fisik 14 laporan (100%).
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
187
b)
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Hutan
27.527,28
1200
6545,42
7
11
5
3)
c.
c)
Lahan kritis seluas 27.527,28 Ha
Sedangkan untuk luas kerusakan hutan hingga data tahun 2012 seluas 1.200 Ha
dan telah dilakukan rehabilitasi seluas 300 ha pada tahun 2012.
Hingga tahun 2012 luas lahan dan hutan yang telah direhabilitasi (2001 s.d 2012)
seluas 6545,42 Ha, terdiri dari luas lahan 6.145,42 Ha dan luas hutan
direhabilitasi 400 Ha. Pada tahun 2013 dianggarkan rehabilitasi kerusakan hutan
Suaka Margawatwa Kuala Lupak seluas 500 ha.
Permasalahan dan Solusi :
a). Permasalahan
1. Pada program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, identifikasi
masalah terkait DAK-Kehutanan. Harga bibit yang mengalami fluktuasi
pada saat pelaksanaan proyek (kegiatan).
Misalnya ketika akan di
laksanakan kegiatan Penanaman Pohon Massal dalam mengikut sertakan
peran masyarakat banyak guna memupuk kesadaran akan pentingnya
tanaman dan kelestarian hutan dan lahan.
2. Pada Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
kegiatannya adalah sosialisasi pencegahan dan dampak kebakaran hutan
dan lahan, sampai tahun 2012 sudah terealisasi 9 lokasi (9 desa pada
kecamatan berbeda). Namun masih banyak masyarakat yang belum
memiliki pemahaman tentang dampak kebakaran hutan dan lahan
dimaksud, sehingga masih diperlukan sosialisasi guna menumbuhkan
kesadaran dan pemahaman tentang dampak tersebut.
3. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, kegiatan
pengawasan dan penertiban pelaksanaan peraturan daerah mengenai
pengelolaan industri hasil hutan :
Masih adanya beberapa kecamatan belum ada permintaan penerbitan
dokumen (SKAU) maupun SKSKB hal ini disebabkan pada kecamtan
dimaksud belum ada permohonan ijin untuk pemanfaatan hasil
hutannya (SKSKB dan SKAU adalah dokumen untuk mengangkut hasil
hutan)
Adanya beberapa industry hasil hutan yang berskala besar yang hampir
seluruh bahan bakunya berasal dari luar daerah memerlukan
pembinaan dan pengawasan baik dari tertib administrasi maupun asal
usul kayunya (berkaitan dengan pemberantasan illegal logging).
4. Terdapatnya Hama pengganggu (Kera/monyet) di areal kegiatan
pengembangan tanaman sawit di Desa Jejangkit Timur Kec. Jejangkit
seluas 50 % dari tanaman yang ditanam sehingga petani yang menanam
cukup kecewa karena bibit sawit untuk pengganti tidak tersedia dan biaya
pembelian dengan cara swadaya cukup memberatkan petani solusi yang
berikan adalah menyiapkan proposal /permohonan yang dibuat oleh petani
untuk tanaman pengganti melewati Dana sharing dan dana TP pada
kegiatan kegiatan lain ditahun yang akan datang, secara teknis hama
pengganggu tanaman dapat diusir atau di buru/ diumpan
189
b). Solusi
1. Lebih memperhatikan tataran perencanaan dengan menganalisa terhadap
lokasi pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
permohonan masyarakat serta meningkatkan efisiensi anggaran pada
tahun berikutnya.
2. Menganalisa lokasi pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan kebutuhan dan
permohonan masyarakat agar kegiatan berjalan efektif dan efisien,
3. Meningkatkan pembinaan kepada pelaku usaha disektor kehutanan agar
terwujud tertib administrasi, manajemen kehutanan dan penatausahaan
hasilhutan.
190
Data Subtantif
2
Data Indikatif
Total Capaian
191
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total Capaian
1.
Energi alternatif
1. Jumlah PLTS
558
2. Jumlah Biogas
39
Sumber : Dinas Peternakan, Kab. Batola, Dinas ESDM, Prov. Kalsel dan BPMPD.
Dari data tabel di atas dapat dijelaskan beberapa hasil capaian pelaksanaan
urusan energi dan sumberdaya mineral, meliputi :
1) Kabupaten Barito Kuala terdapat 39 unit peralatan Biogas yang berasal dari hasil
Hibah Pemerintah Provinsi maupun Pengadaan melalui APBD Kabupaten. Untuk
pemanfaatannya biogas masih tersebar di Kecamatan Barambai dan Wanaraya
(Dinas Peternakan, Kab. Barito Kuala).
Disadari ketersediaan peralatan Biogas dalam menunjang pemenuhan energi
alternatif masyarakat masih terbatas, jika dibandingkan dengan masih besarnya
sumber bahan baku Biogas yang tersedia dari 15.307 ekor ternak sapi/kerbau.
2) Disamping pemanfaatan Biogas sebagai sumber energi alternatif, dalam
memenuhi ketersediaan energi listrik di daerah tertinggal yang belum mendapat
pelayanan listrik. Di Kabupaten Barito Kuala diterapkan pula pengunaan tenaga
surya sebagai pembangkit listrik, hingga bulan Desember 2013 di Kabupaten
Barito Kuala terdapat sebanyak 558 unit PLTS Tersebar dan 2 unit PLTS Terpusat,
yang seluruhnya merupakan hasil hibah barang dari Dinas Energi dan
Sumberdaya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan dan Kementrian Pembangunan
Daerah Tertinggal (KPDT) melalui Program Percepatan Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan Daerah Tertinggal (P2IPDT).
3) Untuk pengadaan PLTS yang telah dianggarkan pada APBD Perubahan 2013,
khususnya Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran sampai bulan Desember
masiih dalam tahap persiapan penunjukan rekanan pengadaan barang.
4) Adapun rincian penyebaran PLTS, di Kab. Barito Kuala, sebagaimana tabel di
bawah ini ;
Tabel 47
Persebaran PLTS di Kab. Barito Kuala Tahun 2013
Jumlah
Kecamatan/
Sumber
No
PLTS
PLTS
Desa
Hibah
Tersebar
Terpusat
1
2
3
4
5
1.
Kec. Tabukan
1) Ds.
Teluk 18
P2IPDT/KPDT
Tamba
2) Ds.
Tamba 22
P2IPDT/KPDT
Raya
3) Ds.
Muara 20
P2IPDT/KPDT
PUlau
2.
Kec. Kuripan
1) Ds. Jambu
82
1
P2IPDT/KPDT
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
192
No
Kecamatan/
Desa
3.
Jumlah
PLTS
Tersebar
3
Jambu 23
50
50
82
211
2) Ds.
Baru
Kec. Bakumpai
1) Ds. Balukung
2) Ds. Palingkau
3) Ds.
Murung
Raya
4) Ds. Banitan
PLTS
Terpusat
4
Sumber
Hibah
5
P2IPDT/KPDT
P2IPDT/KPDT
P2IPDT/KPDT
Distamben
Prov.
Distamben
Prov.
JUMLAH
558
2
Sumber : BPMPD Kab. Barito Kuala dan Dinas Pertambangan dan Energi, Prov.
c.
193
194
5. URUSAN PARIWISATA
Selain melaksanakan Urusan Wajib Pemuda dan Olah Raga serta Urusan
Kebudayaan, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata juga melaksanakan kewenangan
Urusan Pilihan Pariwisata. Secara khusus untuk capaian pelaksanaan program dan
kegiatan prioritas Urusan Pariwisata yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga
dan Pariwisata, antara lain ;
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program Pengembangan pemasaran pariwisata; dengan kegiatan :
b) Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran objek wisata. Target
terlaksananya pemeliharaan, pengawasan dan pembinaan sarana pariwisata
sebanyak 4 kegiatan, dengan realisasi fisik sebanyak 3 kegiatan (75 %).
c)
Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata. Target terlaksananya
pemilihan atak dan diang, pemilihan nanag galuh dan duta wisata sebanyak
3 pasang, dengan realisasi fisik 2 pasang (66,67 %).
d) Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri.
Target terlaksananya pasar ramadhan, pameran pariwisata nusantara dan
festival pasar terapung sebanyak 52 stand, dengan realisasi fisik sebanyak
42 stand (82,77%).
Untuk rata-rata realisasi fisik program dan kegiatan (sebanyak 3 kegiatan)
yang terkait langsung Urusan Pariwisata, dengan realisasi keuangan sebesar 83,12%.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Pariwisata
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Pariwisata
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 42
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Pariwisata
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Pariwisata
2. Jumlah
kunjungan wisatawan
3. Intensitas promosi wisata Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
Dari capaian pelaksanaan Urusan Pariwisata yang digambarkan pada tabel di
atas, maka dapatlah dijelaskan sebagai berikut;
1) Dilihat dari perkembangan data subtantif hasil pelaksanaan urusan pariwisata,
masih belum menunjukan perkembangan data yang signifikan jika dibandingkan
dengan hasil pelaksanaan bulan Januari yang lalu.
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------195
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
2)
3)
4)
5)
6)
c.
196
6. URUSAN INDUSTRI
Disamping melaksanakan Urusan Wajib Koperasi dan UKM serta Urusan Pilihan
Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan juga melaksanakan
kewenangan Urusan Pilihan Industri, yang program dan kegiatannya terjabarkan dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan DPPA Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Tahun 2013.
Secara khusus dalam pelaksanaan Urusan Industri di Tahun 2013 ada
beberapa capaian program dan kegiatan prioritas yang dilaksanakan oleh Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan antara lain :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pengembangan industri kecil dan menengah; dengan kegiatan :
a) Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster
industri. Target terlaksananya pelatihan pengolahan sasirangan, fasilitasi
desain produk anyaman purun/rotan, peningkatan mutu produk pangan
(keripik jahe) dan pembinaan IKM dan Kerajinan (on company level)
sebanyak 17 kegiatan. Realisasi sebanyak 17 kegiatan (100%).
b) Penyusunan kebijakan industri terkait dan industri penunjang industri kecil
dan menengah. Target terlaksananya pelatihan GKM bagi pelaku IKM dan
kerajinan sebanyak 1 kelompok, dengan realisasi 100 %.
2) Program peningkatan kemampuan teknologi industri, dengan kegiatan ;
b) Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri. Target terlaksananya
pelatihan peningkatan mutu kemasan bagi pelaku IKM sebanyak 20 orang,
dengan realisasi fisik 20 orang (100 %).
3) Program pengembangan sentra-sentra industri potensial, dengan kegiatan ;
a) Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat. Target
terlaksananya pameran hari jadi Batola stand IKM dan Kerajinan, Kalsel
Expo dan Inacraff sebanyak 3 kegiatan, dengan realisasi fisik 3 kegiatan
(100 %).
Khusus untuk capaian nilai rata-rata realisasi fisik terkait urusan Industri tahun
2013 ( berdasarkan jumlah prosentasi realisasi out put seluruh kegiatan ), dari ke 5
(lima) kegiatan, sebesar 100%.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Industri
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan Industri
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 43
Data Subtantif
----------raih wtp (wajar tanpa pengecualian)-------@@@------------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
197
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Industri
Menengah 1. Jumlah
industri
rumah
dan Industri Rumah
tangga/IKM
Tangga
2. Jumlah industri rumah tangga
komuditas khas Barito Kuala.
3. Jumlah sentral industry
4. Jumlah industri kreatif
Sumber : Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan
611
54
3
2
198
199
7.
URUSAN PERDAGANGAN
Pelaksanaan urusan perdagangan merupakan bagian dari kewenangan Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Sehubungan dengan pelaksanaan urusan
perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2013 telah
mengagendakan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2013 berbagai capaian program dan kegiatan
prioritas urusan perdagangan, antara lain :
a.
1)
2)
3)
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
2.
200
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
3
(kg)
2. Jumlah resi gudang yang 4
diterbitkan.
kredit
yang 33.000.00
0
201
c.
202
8. URUSAN KETRANSMIGRASIAN
Selain melaksanakan urusan wajib sosial dan tenaga kerja, Dinas Sosial, tenaga
kerja dan transmigrasi berdasarkan kewenangannya juga melaksanakan kewenangan
urusan pilihan khususnya urusan pilihan Transmigrasi. Dalam hal pelaksanaan kinerja
terukur atas program dan kegiatan tahun 2013, Dinas Sosial, tenaga kerja dan
transmigrasi mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013,
khususnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Tahun 2013.
Secara khusus untuk hasil capaian pelaksanaan program dan kegiatan prioritas
yang terkait langsung dengan pelaksanaan urusan transmigrasi yang dilaksanakan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi :
a. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 :
1) Program pengembangan wilayah transmigrasi; dengan kegiatan :
a) Peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor dalam
rangka pengembangan kawasan transmigrasi. Target terlaksananya
Kerjasama Antar Daerah berupa MoU penempatan Transmigrasi dan tindak
lanjut dari Kerjasama Antar Daerah MoU dengan Daerah Asal ( Prov. Jatim,
Jateng, Jabar, DIY dan Jakarta ), Indentifikasi calon lokasi transmigrasi
sebanyak 3 lokasi, dengan realisasi fisik 100%.
b) Penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana sosial dan ekonomi di
kawasan transmigrasi. Target pembuatan sara air bersih dan belajar
mengajar kampung inggris sebanyak 12 buah/unit, dengan realisasi fisik
sebanyak 12 unit (100%).
2) Program Transmigrasi lokal, dengan kegiatan :
a) Penyuluhan transmigrasi lokal, berupa penyuluhan kesehatan kepada 50 kk
sebanyak 2 kali dengan realisasi fisik 100 %.
b) Pelayanan kesehatan/perbaikan gizi ibu dan anak serta KB. Target
pengantian biaya restitusi pelayanan kesehatan di RSUD H. Abdul Azis,
RSUD Ulin Banjarmasin, dan perbaikan gizi dan KB pada 2 UPT , dengan
realisasi fisik 2 UPT (100 %).
c)
Operasional dan pelayanan UPT, berupa kelancaran pelayanan transmigrasi
melalui 2 UPT, dengan realisasi fisik 2 UPT (100 %).
Untuk nilai rata-rata realisasi fisik ( berdasarkan jumlah prosentasi realisasi out
put seluruh program-kegiatan ), Urusan Transmigrasi yang dilaksanakan Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi hingga secara umum sebesar 99,34%.
Dengan nilai rata-rata realisasi keuangan ( berdasarkan jumlah prosentasi
realisasi out put seluruh program-kegiatan ) sebesar 96,45 %.
b. Realisasi Kegiatan Urusan Transmigrasi
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan subtantif terkait kinerja Urusan
Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013 dapat digambarkan pada
tabel di bawah ini :
203
Tabel 44
Data Subtantif
Penyelenggaraan Urusan Pilihan Transmigrasi
No.
Data Subtantif
Data Indikatif
Total
Capaian
1.
Transmigrasi
204
205
BAB V
PENYELENGGARAAN
TUGAS PEMBANTUAN
Otonomi Daerah dapat diartikan sebagai suatu pendelegasian sebagian
kewenangan/pengelolaan bangsa dan negara oleh Pemerintah kepada Pemerintah
Daerah Provinsi hingga Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bahkan aras di bawahnya.
Pendelegasian sebagian kewenangan tersebut merupakan pelimpahan wewenang
dengan azas desentralisasi, azas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Khusus terkait dengan kewenangan dalam tugas-tugas pembantuan merupakan
perwujudan tugas yang menjadi kewenangan pemerintah, yang pelaksanaan
operasional dilakukan atau dilaksanakan langsung oleh jenjang di bawahnya dengan
sifat membantu dari pada tugas yang di terima maupun yang akan diberikan disertai
tanggungjawab.
Berikut beberapa Tugas Pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten
Barito Kuala maupun Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten
kedalam lingkup wilayahnya pada Tahun 2013.
A.
c.
Instansi Pelaksana/SKPD :
Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan Kabupaten Barito Kuala
d.
e.
205
Target
No
Kegiatan
Pengembangan
Ketersediaan dan
Penanganan Rawan
Pangan
Pengembangan
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
dan Peningkatan
Keamanan Pangan
Segar
Dukungan
Manajemen dan
Teknis Lainnya
Badan Ketahanan
Pangan
Realisasi
Volum
Dana (Rp)
Dana (Rp)
1 keg
121.300.000
121.300.000
1 keg
739.000.000
1 keg
JUMLAH
Lokasi
Pelaksanaan
Pencapaian
Keu
%
Fisik
%
100
Marabahan
720.081.600
97,44
97,44
Marabahan
45.000.000
42.187.500
93,75
93,75
Marabahan
905.300.000
883.569.100
97,60
97,60
f.
g.
Keadaan Pegawai :
Tabel : 2.
Keadaan Pegawai Pelaksana Tugas
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan :
100
Pembantuan
Badan
SLTP
SLTA
D II
D III
D IV
S-1
S-2
17
S-3
Jumlah
25
Jlh
B
2
Golongan II
C
1
Golongan III
Golongan IV
Jlh
Jlh
15
Jlh
Jumlah
25
h.
i.
206
2.
Solusi
Berkoordinasi dengan pendamping desa mandiri pangan.
Perlu bimbingan lebih maksimal dari penyuluh pembimbing
desa.
c.
Instansi Pelaksana/SKPD :
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten
Barito Kuala
e.
f.
No
Kegiatan
Peningkatan
Kemandirian
Masyarakat
Perdesaan (PNPM)
JUMLAH
Volum
16 kec
Dana (Rp)
X 1.000
Realisasi
Dana (Rp)
X 1.000
Pencapaian
Keu
%
Fisik
%
99,54
100
100
13.019.239,00 12.959.531,00
Lokasi
Pelaksanaan
16 Kecamatan
g.
h.
Keadaan Pegawai :
Tabel 4 :
Keadaan Pegawai Pelaksana Tugas Pembantuan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa :
207
SD
SLTP
Golongan I
B
C
D
SLTA
6
Jlh
A
4
13
S-2
4
S-3
Golongan IV
B
C
D
Jlh
2
Jumlah
22
Jumlah
22
i.
j.
2).
3.
Solusi :
b). Diharapkan dapat terus terealisasi dengan baik dan lancar.
c.
Instansi Pelaksana/SKPD :
Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Barito Kuala
d.
208
a)
b)
c)
No
1
Kegiatan
Volum
Pencapaian
784.295.635,20
1 Km
1.360.170.000
1.352.961.099
99,47
100
Partisipasi
Masyarakat
1
lembga
340.400.000
334.545.120
98.28
100
Desa Karang
Indah Kec.
Mandastana
Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen
P2MKT
Pengembangan
Sarana dan
Prasarana Kawasan
Transmigrasi
1
satker
177.000.000
174.787.500
98.75
100
Pusat KTM
Cahaya Baru
Marabahan
3.239.426.000
3.237.806.287
99.95
100
100
Kimtrans
Jejangkit
Timur
Kec.
Jejangkit dan
Kimtrans
Sawahan
Kec. Cerbon
Kimtrans
Sawahan
Kec. Cerbon
Pengembangan
Usaha di Kawasan
Transmigrasi
12.500.000
12.500.000
100
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Manusia dan
403.550.000
402.662.190
99.78
Fisik
%
100
Lokasi
Pelaksanaan
805.728.000
264 org
Dana (Rp)
Keu
%
97.34
Pengembangan dan
Peningkatan
Perluasan
Kesempatan Kerja
Pembangunan
Permukiman dan
Infrastruktur
Kawasan
Transmigrasi
Dana (Rp)
Realisasi
Marabahan
Pusat KTM
Cahaya Baru
Marabahan
dan UPT.
Jejangkit
Timur Kec.
Jejangkit
Kimtrans
Jejangkit
Timur Kec.
209
Masyarakat di
Kawasan
Transmigrasi
8
Jejangkit dan
Sawahan Kec.
Cerbon
Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen
P2MKT
JUMLAH
SD
2
263.075.316
99.24
6.603.864.000
6.562.633.147,20
99,38
Marabahan
100
f.
g.
Keadaan Pegawai :
Tabel : 6.
Keadaan Pegawai Pelaksana Tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kab. Barito Kuala Tahun 2013:
SLTP
Golongan I
B
C
D
4.
265.090.000
Golongan IV
B
C
D
Jlh
SLTA
8
Jlh
23
S-2
3
S-3
Jmlh
38
Jmlh
38
h.
i.
210
c.
Instansi Pelaksana/SKPD :
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito
Kuala
d.
e.
No
Kegiatan
Pengelolaan
Produksi
Tanaman Serealia.
2
3
4
Pengelolaan
Sistem
Penyediaan
Benih
Tanaman Pangan.
Penanganan Pasca Panen
Tanaman Pangan.
Dukungan
Manajemen
dan Teknis Lainnya pada
Ditjen Tanaman Pangan
Peningkatan Produksi
Dukungan
Manajemen
dan Teknis Lainnya pada
Ditjen Hortikultura
JUMLAH
f.
Realisasi
Pencapaian
Lokasi
Pelaksanaan
Volum
Dana (Rp)
Dana (Rp)
Keu
%
Fisik
%
(ha)
13.049.000.000
12.936.778.600
99.14
99.14
104.955.000
5.142.795
4.90
4.90
1.505.000.000
1.468.278.000
97.56
97.56
105.507.000
88.235.504,10
83.63
83.63
se Kab.
Barito Kuala
1.089.760.000
979.585.264
89,89
89,89
Barito Kuala
110.000.000
98.362.000
89,42
89,42
Barito Kuala
15.964.222.000
15.576.382.163,1
97,57
97,57
12
(BLN)
12
(BLN)
se Kab.
Barito Kuala
211
SD
2
g.
h.
Keadaan Pegawai :
Tabel : 8.
Keadaan Pegawai Instansi Pelaksana Tugas Pembantuan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Barito
Kuala :
SLTP
Golongan I
B
C
D
SLTA
7
Jlh
10
17
31
S-2
5
S-3
Golongan IV
B
C
D
Jlh
4
i.
j.
5.
Jumlah
49
Jumlah
49
Solusi :
a) Memperbaiki koordinasi antara Rekanan, Kepala Dinas, PPK
dan petugas di lapangan
b) Mempercepat dalam proses koordinasi diantara Kepala Dinas
dan PPK.
Sektor Kesehatan
a.
Dasar Hukum :
DIPA Nomor : 1. 024-03.4.159229//2013
DIPA Nomor : 2. 024-04.4.150657//2013
DIPA Nomor : 3. 024-05.4.150655//2013
b.
c.
Instansi Pelaksana/SKPD :
Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala
d.
212
2).
e.
Pencapaian
No
Kegiatan
Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK)
2.
3.
Penyehatan Lingkungan
Volume
5 Kegiatan
2 Kegiatan
7 Kegiatan
JUMLAH
SD
2
A
2
Realisasi
Dana (Rp)
Keu
%
2.167.400.000
2.167.400.000
100
100
Kab. Barito
Kuala
3.000.000.000
1.991.930.093
99,63
100
Kab. Barito
Kuala
82,25
82,62
Kab. Barito
Kuala
539.950.000
5.707.350.000
g.
Keadaan Pegawai :
Tabel : 10 .
Keadaan Pegawai Pelaksana
Kesehatan Kab. Barito Kuala :
Golongan I
B C D Jlh
4
5.600.408.875
Tugas
18
16
98
21
40
16
98.13
Pembantuan
56
98.13
SLTA
37
Lokasi
Pelaksanaan
Dana (Rp)
f.
SLTP
4
Fisik
%
83
S-2
4
S-3
Golongan IV
B
C D
Jlh
5
Dinas
Jumlah
192
Jumlah
192
h.
i.
213
Sektor Kesehatan
a.
Dasar Hukum :
DIPA Nomor : 024-04.4.159226//2013
b.
c.
Instansi Pelaksana :
RSUD H. ABDUL AZIZ Marabahan Kabupaten Barito Kuala
d.
e.
No
Kegiatan
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas
Teknis
Lainnya
Sekretariat
Ditjen
Bina
Upaya
Kesehatan.
Realisasi
Dana (Rp)
Dana (Rp)
Keu
%
Fisik
%
1 (Unit)
15.000.000.000
14.856.000.000
99,04
100
15.000.000.000
14.856.000.000
99,04
100
JUMLAH
Lokasi
Pelaksanaan
Marabahan
f.
g.
Keadaan Pegawai :
Tabel : 12 .
Keadaan Pegawai Pelaksana Tugas Pembantuan RSUD H.
ABDUL AZIZ Marabahan Kab. Barito Kuala :
Golongan I
B C
D
Jlh
18
SD
2
Pencapaian
Volum
SLTP
4
SLTA
37
56
16
98
21
40
16
83
S-2
4
A
5
S-3
Golongan IV
B
C D
Jlh
5
Jumlah
192
Jumlah
192
214
7.
h.
i.
c.
Instansi Pelaksana :
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
d.
e.
No
Kegiatan
Pengaturan,
Pembinaan,
Pengawasan dan
Pelaksanaan
Penataan Bangunan
dan Lingkungan,
Pengelolaan Gedung
dan Rumah Negara
JUMLAH
f.
Realisasi
Pencapaian
Volum
Dana (Rp)
Dana (Rp)
Keu
%
Fisik
%
9
Kelurahan
925.000.000
925.000.000
100
100
925.000.000
925.000.000
100
100
Lokasi
Pelaksanaan
9 Kelurahan
Kab. Barito
Kuala
215
g.
Keadaan Pegawai :
Tabel : 12 .
Keadaan Pegawai Pelaksana Tugas
Pekerjaan Umum Kab. Barito Kuala :
Golongan I
B C
D
Jlh
18
SD
2
SLTP
4
SLTA
37
56
16
98
21
40
16
83
Pembantuan
S-2
4
A
5
S-3
Golongan IV
B
C D
Jlh
5
Dinas
Jumlah
192
Jumlah
192
h.
i.
216
BAB VI
PENYELENGGARAAN TUGAS
UMUM PEMERINTAHAN
Melalui tugas dan kewajibannya dalam penyelenggaraan pemerintahan umum
dengan asas dekonsentrasi, desentralisasi, dan tugas pembantuan, maka salah satu
tujuan pembangunan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala adalah bertanggungjawab
dalam memelihara keutuhan negara yang pada umumnya dilakukan secara seragam
melalui standarisasi yang rasional dan didasarkan pada kepentingan negara dan hukum
yang berlaku.
Oleh karena itu, sesuai konteks tersebut sebagaimana amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LKPJ, LPPD dan ILPPD, maka Pemerintah
Kabupaten Barito Kuala sebagai bagian dari sistem pemerintahan nasional NKRI dalam
upaya menjalankan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan umum, pembangunan,
dan pembinaan kemasyarakatan di daerah Kabupaten Barito Kuala, pada prinsipnya
adalah juga menyelenggarakan tugas dan kewajiban pemerintahan tersebut
sebagaimana tujuan nasional yang ingin di capai.
A. KERJASAMA ANTAR DAERAH
1. Kebijakan Dan Kegiatan
Dengan tetap memegang amanat dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 Pasal 195 menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan penyediaan pelayanan publik, daerah dapat mengembangkan
kerjasama dengan daerah lain dan atau dengan pihak ketiga yang didasarkan
pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi dan saling
menguntungkan yang dapat diwujudkan dalam bentuk kerjasama daerah yang
diatur dengan keputusan bersama.
Selain pelaksanaan urusan pemerintahan dalam kerjasama daerah
Kabupaten Barito Kuala dengan daerah lainnya yang dampaknya guna
peningkatan efisiensi, efektivitas, profesionaliti dan solidaritas maka daerah
wajib memelihara, menjaga dan mengelola pelayanan publik secara bersama
dengan daerah lain di sekitarnya untuk kepentingan masyarakat luas, salah
satunya melalui upaya kerjasama antar pemerintah daerah.
Diharapkan dari jaringan kerjasama (networking) antar pemerintah daerah
menjadi sangat penting, dan setidaknya untuk memperoleh 3 (tiga) manfaat
yang mungkin di dapat dari pengembangan jaringan kerjasama antar daerah
dimaksud, antara lain yaitu :
a. Sharing of experience, yang merupakan wahana bagi daerah untuk
berbagi pengalaman dengan daerah lain sehingga satu daerah dapat belajar
mengenai keberhasilan atau kegagalan dari daerah lain.
-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
217
No
Mitra Kerjasama
Keterangan
1.
Melanjutkan
Kesepakatan
/Kerjasama
guna
meningkatkan
perekonomian masyarakat
daerah bagi UKM dan
lainnya di Kabupaten Barito
Kuala.
2.
Pemerintah
Provinsi
Kalsel,
Departemen
Pertanian,
Departemen Perindustrian dan
Perdagangan, serta Departemen
Kehutanan dan Perekebunan
3.
Pemerintah
(pusat)
dan
Pemerintah Provinsi Kal-Sel.
Sektor
Ekonomi
Kerakyatan dan Bidang
Sosial Kemasyarakatan
Melanjutkan
kerjasama
dengan dalam berbagai
upaya peningkatan produksi
pertanian,
perkebunan,
hortikultura dan kehutanan,
serta
pemasaran/perdagangan
hasil-hasilnya.
Melanjutkan
kesepakatan/kerjasama
/fasilitasi
dalam
upaya
pengentasan
kemiskinan
melalui
Pelaksanaan
program Gerakan Terpadu
Pembangunan Masyarakat
Kalimantan Selatan untuk
Pengentasan
Kemiskinan
(GERBANGMAS-TASKIN),
PNPM Mandiri, PKHH dan
lainnya, serta upaya-upaya
peningkatan
usaha
masyarakat kecil menengah
seperti P2KP, KUBE dan
sektor lain.
4.
Pemerintah
(pusat)
yang
diwakili/melalui
Depertemen
Sektor ketransmigrasian
dan wira usaha
Melanjutkan
dalam
hal
kerjasama
penempatan
218
5.
6.
7.
Kota
Banjarmasin
(Ibukota
Provinsi Kal-Sel) dan Kabupaten/
Kota di Propinsi Kalimantan
Tengah, serta antar daerah
Kecamatan dan Desa dalam
wilayah Kabupaten Barito Kuala.
Kabupaten/Kota
lain
dalam
Wilayah Provinsi Kalimantan
Selatan dan juga Kabupaten
Kapuas
Provinsi
Kalimantan
Tengah.
Melanjutkan kerjasama di
bidang perhubungan dan
jasa angkutan/transportasi
darat dan sungai di perairan
Sungai Barito.
Mengadakan
maupun
melanjutkan
Kerjasama
atau Kesepahaman dan
atau memorandum.
219
No.
Urut
Nomor MoU
Tanggal MoU
MoU Tentang
Instansi
4
NPHD antara pemkab Batola dengan LPTQ
Kab.Batola tentang Hibah kepada lembaga
pengembangan tilawatil Quran Kab.Batola
tahun 2013 dalam rangka pelaksanaan
program kerja LPTQ Kab.Batola tahun 2013
181/2/KUM/2013
181/3/KUM/2013
181/4/KUM/2013
181/05/KUM/2013
181/06/KUM/2013
15 pebruari 2013
26 Pebruari 2013
LPTQ
/BAGIAN
KESRA
Bappeda
6 Maret 2013
BPMPD/PU
6 Maret 2013
UNISKA
18 Maret 2013
25 Maret 2013
220
181/07/KUM/2013
181/08/KUM/2013
Mei 2013
BPKP/
ORGANISASI
3 Juni 2013
Pramuka
BPPKKD
181/09/KUM/2013
16 Juli 2013
10
181/10/KUM/2013
16 Juli 2013
BAPPEDA
11
181/11/KUM/2013
16 Juli 2013
BAPPEDA
12
181/12/KUM/2013
30 Juli 2013
13
14
181/13/KUM/2013
181/14/KUM/2013
DPPKKD
30 Juli 2013
PU/KODIM
1005
2 Januari 2013
DINKES Kab.
Batola
Bag. Hukum
BLH
15
181/15/KUM/2013
2 Agustus 2013
15 a
181/15a/KUM/2013
2 september 2013
>
15b
181/15b/KUM/2013
2 September 2013
>
BLH
30 September 2013
Kesra
16
181/16/KUM/2013
221
17
18
19
20
21
22
23
181/17/KUM/2013
181/18/KUM/2013
181/19/KUM/2013
181/20/KUM/2013
181/21/KUM/2013
181/22/KUM/2013
181/23/KUM/2013
30 september 2013
Kesra
30 September 2013
Kesra
30 September 2013
NPHD antara
Pemkab Batola dengan
Panitia Mesjid Ar Rahman Desa Jambu baru
Kec Kuripan Kab.Batola
tentang Hibah
Pemkab Batola Kepada Panitia Mesjid Ar
Rahman Desa Jambu Biru Kec Kuripan Kab.
Batola Thn 2013
Kesra
30 September 2013
Kesra
30 September 2013
PWI
1 Oktuber 2013
Kesra
1 Oktuber 2013
Kesra
222
Aman
Desa
Sungai
Telang
Muara
Kec.Tabunganen Kab.Batola Thn 2013
24
25
26
181/24/KUM/2013
181/25/KUM/2013
181/26/KUM/2013
1 Oktuber 2013
Kesra
1 Oktuber 2013
Kesra
1 Oktober 2013
Kesra
Kesra
27
181/27/KUM/2013
1 Oktober 2013
28
181/28/KUM/2013
29 Oktober 2013
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
Kesra
29
30
181/29/KUM/2013
181/30/KUM/2013
31
181/31/KUM/2013
32
181/32/KUM/2013
29 Oktober 2013
29 Oktober 2013
PU
Kesra
223
33
34
35
36
37
38
39
181/33/KUM/2013
181/34/KUM/2013
181/35/KUM/2013
181/36/KUM/2013
181/37/KUM/2013
181/38/KUM/2013
181/39/KUM/2013
Kesra
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktuber 2013
Kesra
29 Oktober 2013
29 Oktober 2013
224
40
41
42
43
44
45
46
47
181/40/KUM/2013
181/41/KUM/2013
181/42/KUM/2013
181/43/KUM/2013
181/44/KUM/2013
181/45/KUM/2013
181/46/KUM/2013
181/47/KUM/2013
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
225
48
49
50
51
52
53
54
181/48/KUM/2013
181/49/KUM/2013
181/50/KUM/2013
181/51/KUM/2013
181/52/KUM/2013
181/53/KUM/2013
181/54/KUM/2013
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
Kesra
29 Oktober 2013
29 Oktober 2013
4 Nopemper 2013
4 Nopember 2013
4 Nopember 2013
Kesra
Kesra
Bag. Kesra
Bag. Kesra
226
55
56
57
58
59
60
181/55/KUM/2013
181/56/KUM/2013
181/57/KUM/2013
181/58/KUM/2013
181/59/KUM/2013
181/60/KUM/2013
4 Nopember 2013
Bag. Kesra
4 November 20113
Bag. Kesra
4 November 2013
Bag. Kesra
4 November 2013
Bag. Kesra
4 November 2013
Bag. Kesra
4 Nopvember 2013
Bag. Kesra
227
61
62
63
64
65
181/61/KUM/2013
181/62/KUM/2013
181/63/KUM/2013
181/64/KUM/2013
181/65/KUM/2013
4 November 2013
Bag. Kesra
4 November 2013
Bag. Kesra
4 November 2013
Bag. Kesra
4 November 2013
Bag. Kesra
4 November 2013
Bag. Kesra
228
66
67
68
69
181/66/KUM/2013
181/67/KUM/2013
181/68/KUM/2013
181/69/KUM/2013
4 November 2013
Bag. Kesra
4 November 2013
Bag. Kesra
4 November 2013
Bag. Kesra
4 November 2013
Bag. Kesra
Bag. Kesra
Bag. Kesra
70
181/70/KUM/2013
4 November 2013
71
181/71/KUM/2013
4 November 2013
229
72
73
74
75
76
78
181/72/KUM/2013
181/73/KUM/2013
181/74/KUM/2013
181/75/KUM/2013
181/76/KUM/2013
181/78/KUM/2013
4 November 2013
Bag. Kesra
4 November 2013
Bag. Kesra
13 November 2013
Bag. Kesra
20 November 2013
DPPKKD
28 November 2013
Bag. Humas
2 Desember 2013
Bag. Kesra
230
Barito Kuala
79
80
b.
181/79/KUM/2013
181/80/KUM/2013
04 Desember 2013
Bag. Kesra
12 Desember 2013
Bag. Kesra
NO
URAIAN
KEGIATAN
VOL
LOKASI
KEGIATAN
BODGET
SIS
AI
Jumlah
PAMA
Hibah modal
Hibah modal
Hibah modal
1 pkt
1 pkt
1 pkt
Kec.Bakumpai
Kec. Marabahan
Kec. Marabahan
30.000.000
35.000.000
-
20.000.000
30.000.000
35.000.000
20.000.000
Hibah modal
1 pkt
Kec. Belawang
20.000.000
20.000.000
Hibah modal
Hibah modal
1 pkt
1 pkt
Kec. Alalak
Kec.Alalak
20.000.000
-
20.000.000
20.000.000
20.000.000
Hibah modal
1 pkt
Kec. Ceribun
20.000.000
20.000.000
231
BIDANG PENDIDKAN
A . BANTUAN INFRASTRUKTUR &
PEMBINAAN SEKOLAH
1.TPSQ.Al-Porqan Kel.Marabahan
2.Hibah dan Oprasional TPSQ Kec .Barambai
3.Bantuan dana Oprasional TPSQ kec Ceribon
4.penimbukan halaman SDN Ulu Benreng 4
5.Rehab MI.AL-Mujahidin Desa Karya Baru
6.Rehab M.Ts.Darul Fatah Desa Tabunganin
Tengah
7.PAUD Khairunnisa Desa Tinggirin II Luar
8.Bantuan dana hibah pembelian klotok UPT
pendidikan
9.Bantuan dana hibah pembelian klotok SMAN 1
Kuripan
10.Bantuan dana hibah pembelian klotok SMPN 2
Kec.Bakumpai
11.Bantuan dana hibah pembelian klotok Sekolah
Kec.Balawang
12.Raudhatul Athafal muslamat N u 1 Desa
Berangas Barat
13.TK.Junjung Buih Keluran Berangas Barat RT .5
14.TK Prima Sejati Desa Tamban Kecil
15.PAUD Teratai Desa Tabunganen Kecil
16.TK. Harapan Bunda Desa Tamban Bangun
17. Penimbukan halaman SMAN 1 Kec. kuripan
18.Bantuan dana oprasional TPSQ.Kec .Anjir Pasar
19.TK.Pertiwi Desa purwosari 1
20.Penimbukan halman SMPN Kec Kuripan
21.Penimbukan halaman SMAN 1 Bakumpai
22.Penimbukan Halaman SMPN 1 Kec.Ceribon
23.Pembuaatn pagar SMPN 1 Kec.Belawang
24.Bantuan sepeda Anak Sekolah Binaan PKH ( 60
orang )
BEA SISWA S.1
Hibah modal
1 pkt
Kec. Marabahan
20.000.000
20.000.000
Hibah modal
1 pkt
Kec. Alalak
10.000.000
Hibah modal
1 pkt
Kec. Alalak
10.000.000
10.000.000
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
Kec.Marabahan
Kec.Barambai
Kec.Ceribun
Kec.Marabahan
Kec.Tabunganen
Kec.Tabunganen
15.000.000
15.000.000
20.000.000
15.000.000
30.000.000
15.000.000
-
15.000.000
15.000.000
15.000.000
20.000.000
15.000.000
30.000.000
Hibah Dana
Hibah Dana
1 pkt
1 pkt
Kec.Tamban
Kec.Kuripan
15.000.000
20.000.000
15.000.00
20.000.000
Hibah Dana
1 pkt
Kec.Kuripan
20.000.000
20.000.000
Hibah Dana
1 pkt
Kec.Bakumpai
20.000.000
20.000.000
Hibah Dana
1 pkt
Kec.Belawang
20.000.000
20.000.000
Hibah Dana
1 pkt
Kec.Alalak
15.000.000
15.000.000
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
Hibah Dana
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
Kec.Alalak
Kec.Tamban
Kec.Tabunganen
Kec.Tamban
Kec.Kuripan
Kec.Anjir Pasar
Kec.Tamban
Kec.Kuripan
Kec.Bakumpai
Kec.Ceribon
Kec.Belewang
Kab.Batola
15.000.000
15.000.000
15.000.000
15.000.000
45.000.000
15.000.000
15.000.000
45.000.000
45.000.000
25.000.000
25.000.000
59.000.000
15.000.000
15.000.000
15.000.000
15.000.000
45.000.000
15.000.000
15.000.000
45.000.000
45.000.000
25.000.000
25.000.000
59.000.000
1 pkt
1 pkt
1 pkt
1 pkt
Kec.Marabahan
Kec.Marabahan
Kec.Belawang
Kec.Mandastana
10.000.000
3000.0000
3000.000
3000.000
-
10.000.000
3000.000
3000.000
3000.000
1 pkt
Kec.Marabahan
3000.000
3000.000
1 pkt
Kec.Tabunganen
3000.000
3000.000
1 pkt
1 pkt
Kec.Marabahan
Kec.Tamban
3000.000
3000.000
3000.000
3000.000
1 pkt
Kec.Marabahan
10.000.000
10.000.000
1 pkt
Kec.Kuripan
10.000.000
10.000.000.
1 pkt
Kec.Marabahan
10.000.000
10.000.000
1 pkt
Kec.Marabahan
10.000.000
10.000.000
1 pkt
1 pkt
Kec. Marabahan
Kec. Marabahan
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
1 pkt
1 pkt
1 pkt
Kec. Marabahan
Kec. Marabahan
Kec. Marabahan
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
1 pkt
3000.000
3000.000
1 pkt
Kec.Belawang
3000.000
3000.000
1 pkt
Kec.Kuripan
10.000.000
10.000.000
1 pkt
Kab.Batola
24.000.000
24.000.000
1 pkt
Kab.Batola
10.000.000
10.000.000
1 pkt
Kec.Tamban
10.000.000
10.000.000
1 pkt
Kab.Batola
90.000.000
90.000.000
1 pkt
Kec.Marabahan
150.000.000
150.000.000
D . GN-OTA
Bantuan Dana
1 pkt
Kab.Batola
25.000.000
25.000.000
1 Pkt
1 Pkt
Kab. Batola
Kec.Bakmpai
120.000.000
-
80.000.000
120.000.000
80.000.000
Bantuan Dana
Bantuan Dana
1 Pkt
1Pkt
Kab.Batola
Kab.Batola
58.000.000
35.000.000
2000.000
-
60.000.000
35.000.000
Bantuan Dana
Bantuan Dana
Bantuan Dana
Bantuan Dana
1 Pkt
1 Pkt
1 Pkt
1 Pkt
Kec.Bakumpai
Kec.Alalak
Kec.Rt. Badauh
Kab.tola
25.000.000
15.000.000
15.000.000
40.000.000
25.000.000
15.000.000
15.000.000
40.000.000
Bantuan Dana
1 Pkt
Kec.Wanaraya
25.000.000
25.000.000
Bantuan Dana
Bantuan Dana
1 pkt
1 Pkt
Kec.Marabahan
Kec.Kuripan
225.000.000
5.000.000
-
5.000.000
225,000.000
BIDANG KESEHATAN
4
1.Oprasi Katarak
2.Peningkatan Puskesdes Desa Banitan
SOAL BUDAYA
5
A.PEMBINAAN OLAH RAGA
1.Peralatan Dayung (PODSI ) Kab. Batola
2.PTMSI Kab.Batola
B.PEMBINAAN KEAGAMAAN
1.Mesjid Sabilurrasyad Desa Lapasan
2.Mesjid Baiturrahin Desa Berangas Timur
3.Langgar fathul Jannah Desa Sinar Baru
4.Hadiah Umrah Juara MTQ ke 44 Kab. Batola (2
Orang)
5.Mesjid Darul Muttaqin Desa Kolam Kiri
C.PEMBINAAN SENI BUDAYA
1.IPNU Kab.Batola
D.BINA DESA (RING 1)
232
E.INFRA STRUKTUR/PERALATAN
1.Sarana Pemadam Kebakaran ( BPK )Ds.Sawahan
OPRASIONAL COST
1.Tim Perumus
2.Biaya Sosialisasi dan realisasi Program
Bantuan Dana
1 Pkt
Kac.Ceribun
10.000.000
10.000.000
Bantuan oprasiona
Bantuan oprasional
1 Pkt
1 Pkt
Kab.Barito Kuala
Kab.Barito Kuala
750.000.000
15.000.000
1.450.000.000
338.000.000
112.000.000
75.000.000
15.000.000
1.950.000.000
C. Meningkatkan
dan
melanjutkan
berbagai
kerjasama
dengan
lembaga/instansi/pihak ketiga lainnya dalam rangka kepentingan
penyelenggaraan berbagai kegiatan pembangunan di Daerah pada tahuntahun berikutnya.
1. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
1) Kerjasama dan fasilitasi dengan pihak ketiga yang ada di Kabupaten
Barito Kuala seperti dengan beberapa perusahaan, ada yang masih
dalam tahap pemula bahkan baru dalam tahap pengembangan usaha.
2) Masih terdapat dibeberapa sektor, terkait permasalahan perbatasan
lahan usaha dan ganti rugi lahan masyarakat yang terkadang
negosiasinya tidak melalui mediasi Pemda setempat sehingga dapat
menimbulkan situasi yang kompleks.
3) Dana Community Development (CD) yang merupakan sumbangan dari
pihak ketiga terkadang masih dirasa kecil.
b. Solusi
1) Perlunya pelaksanaan pembinaan dan pengawasan yang lebih efektif.
2) Dibutuhkan landasan hukum yang jelas, tertib, kuat, konsisten,
berimbang dan tidak merugikan salah satu pihak, baik pihak
Pengembang/Pengusaha, Masyarakat/Daerah serta Pemerintah Daerah
yang bersangkutan.
3) Tetap
diperlukannya
efisiensi,
efektivitas
dan
peningkatan
profesionalitas serta akuntabilitas yang tingggi terhadap lingkungan
alam (lahan) dan masyarakat.
4) Upaya pendekatan dan negosiasi dengan beberapa perusahaan agar
dana community development dimaksud dapat diberikan secara
signifikan kepada masyarakat Kabupaten Barito Kuala melalui
Pemerintah Daerah.
233
234
daerah yang ada, kemudian dengan BUMN/BUMD seperti PT. Pos Indonesia,
PT. Telekomunikasi dan pihak lainnya di bidang tersebut.
i. Di bidang Perpajakan dan bidang terkait lainnya, koordinasi dan
kerjasama dengan Kantor Perwakilan Penyuluhan Pengelolaan Pajak, serta
pihak perbankkan yang ada di daerah.
j. Di bidang Umum/Sosial Kemasyarakatan, kerjasama dan kordinasi
dengan PT. PLN Ranting Marabahan, PDAM Marabahan, hingga Tokoh
Agama/Ulama/Masyarakat.
235
236
237
5. Pada Dari jumlah 60 (enam puluh) titik batas, terdapat 5 (lima) titik
yang masih terjadi perbedaan pendapat, yakni pada PBU05-PBU06PBU07 yang terletak di Desa Sei. Teras, Kec. Kapuas Kuala, Kab.
Kapuas Prov. Kalteng dengan Desa Sekata Baru, Kec. Tamban Kab.
Barito Kuala Prov. Kalsel. Serta pada PBU51-PBU52 yang terletak di
Desa Banama, Kec. Pulau Petak, Prov. Kalteng dengan Desa Karya Jadi,
Kec. Tabukan Kab. Barito Kuala Prov. Kalsel.
6. Tanggal 24 Mei 2013 telah ditanda tangani kesepakatan oleh kedua
Kabupaten, yang menyatakan bahwa tarikan garis batas yang
bermasalah hanya pada PBU05-PBU06-PBU07-PBU51-PBU52, kedua
kabupaten juga sepakat untuk melakukan pengendalian/pengawasan
terhadap penertiban Surat Penguasaan Tanah di wilayah perbatasan,
seiring dengan munculnya permasalahan di wilayah tersebut.
7. Kedua Kabupaten juga sepakat menyerahkan permasalah ini ke
Pemerintah Pusat melalui Dirjen Pemerintahan Umum Kementerian
Dalam Negeri jika memang tidak ditemui kesepakatan untuk ke 5 (lima)
titik batas tersebut.
d. Penyelesaian Penegasan Batas Desa dan Kecamatan :
1. Telah dilaksanakan kegiatan Penegasan Batas Desa serta pemasangan
pilar batas desa sejumlah 8 (delapan) PBU Kecamatan untuk batas
antar desa di Kecamatan Kuripan;
2. Selain batas desa juga telah dilaksanakan penegasan batas Kecamatan
disertai pemasangan pilar batas kecamatan sejumlah 4 (empat) buah
PBU Kecamatan untuk batas Kecamatan Marabahan dan Kecamatan
Cerbon.
Selain kegiatan tersebut di atas, pada tahun 2013 juga telah dilakukan
beberapa kali pertemuan dan peninjauan lapangan dengan ketiga Kabupaten
terkait, yakni dalam upaya percepatan penyelesaian penegasan batas daerah
Kabupaten Barito Kuala.
238
239
E.
240
241
SUMBER
ANGGARAN
APBN
PERMASALAHAN
-
APBN
APBN
APBD
Realisasi
memerlukan
waktu yang lama
SOLUSI
APBD
Realisasi
memerlukan
waktu yang lama
Keterbatasan
prasarana
transportasi
Sungai
Belum dapat
dimanfaatkan
dengan maksimal
karena masih
minimnya
infrastruktur
dilokasi KTM
Produk yang
dihasilkan belum
mampu bersaing
dengan pasar
Belum
memadainya
aksesbilitas
menuju lokasi
Kawasan belum
tertata dengan
Dilakukan perbaikan
infrastruktur utama
dan Pendukung
Perlu dukungan dana
yang lebih besar
kepada Pemerintah
Pusat untuk
mempercepat
pembangunan
Meningkatkan
agroindustri komoditas
hortikultura
Dilakukan perbaikan
infrastruktur utama dan
pendukung
Revitalisasi kawasan
industri dengan
242
APBD
baik
Kurang memadai
aksesbilitas
menuju kawasan
industri
Belum dikelola
secara maksimal
Keterbatasan
fasilitas
pendukung obyek
wisata
APBD
belum dikelola
secara maksimal
APBD
belum dikelola
secara maksimal
membuat masterplan
kawasan industri
APBD
belum dikelola
secara maksimal
APBD
belum dikelola
secara maksimal
APBD
belum dikelola
secara maksimal
Melakukan kerjasama
dengan pihak swasta
dengan membuat
paket-paket wisata
perbaikan infrastruktur
utama dan pendukung
dilakukan konservasi
hutan bakau
melakukan sosialisasi
kepada masyarakat
sekitar akan manfaat
hutan mangrove
dilakukan konservasi
dikawasan Suaka Alam
Kuala Lupak
melakukan sosialisasi
kepada masyarakat
sekitar akan manfaat
suaka alam
dilakukan konservasi
dikawasan Suaka Alam
Pulau Kaget
melakukan sosialisasi
kepada masyarakat
sekitar akan manfaat
suaka margasatwa
dilakukan konservasi
dikawasan Pulau
Kembang
perbaikan infrastruktur
utama dan pendukung
pada obyek wisata
Melakukan kerjasama
dengan pihak swasta
dengan membuat
paket-paket wisata
dilakukan konservasi
Pulau Bakut
c.
d.
e.
f.
g.
b.
c.
d.
244
Budidaya
Ternak
Luas
Kawasan
(Ha)
250 Ha
Keterangan
1.
Kecamatan Kuripan
Kerbau rawa
2.
Kecamatan Bakumpai
Itik dan
Buras
3.
Kecamatan Marabahan
Sapi Bali
37 Ha
4.
5.
Kecamatan Tabukan
Kecamatan Cerbon
250 Ha
6.
Kecamatan Wanaraya
949 Ha
7.
Kecamatan Barambai
949 Ha
Padang Penggembalaan
8.
luas
padang
penggembalaan dengan
topografi rawa monoton
Kawasan dekat Ibokuta
kabupaten
dengan
topografi dataran rendah
Kawasan
Ibukota
Kabupaten dan masih
terdapat dataran tinggi
dengan potensi hijauan
melimpah
Daerah pasang surut
Luas
padang
penggembalaan dengan
pakan hijauan melimpah
Padang Penggembalaan
25 Ha
9.
Kecamatan Belawang
Sapi Bali
Kambing
dan
15 Ha
10.
dan
18 Ha
11.
Sapi Bali
Kambing
Itik
12.
Kecamatan Mandastana
56 Ha
13.
Kecamatan Alalak
Itik dan
Buras
14.
Kecamatan Jejangkit
Burung Puyuh
Potensi
Hijauan
dan
dekat dengan wilayah
pemasaran yaitu Kota
Banjarmasin
Di wilayah desa Karang
Buah, Karang Dukuh dan
Patih salira
Di wilayah desa Danau
Karya dan Mentaren
Wilayah
desa
Anjir
serapat Muara dan Anjir
serapat Muara I
Wilayah/padang
penggembalaan
desa
Karang
Bunga
dan
Karang Indah
Daerah yang berbatasan
langsung dengan Kota
Banjarmasin
Wilayah budidaya di
desa Jejangkit Pasar,
Jejangkit Muara dan
Cahaya Baru
Ayam
Ayam
245
15.
Kecamatan Mekarsari
18 Ha
Kecamatan Tamban
16.
17.
Kecamatan Tabunganen
Itik Petelur
15 Ha
Luas
padang
penggembalaan
Luas
padang
Penggembalaan
Daerah Pesisir dengan
banyaknya pakan ternak
alami (ikan-ikan kecil
dan
limbah
hasil
pengolahan perikanan)
2. Sumber Anggaran
Menurut hampir semua sumber menyatakan bahwa pengelolaan dan
pemeliharaan kawasan khusus semua dana anggarannya bersifat bantuan dari
Pemerintah, yakni bantuan APBN, hanya sebagian yang di bantu dari dana
APBD. Dan terkadang pengerjaan pengelolaan dan pemeliharaannya bisa
diperbantukan atas kerjasama dengan pihak ketiga ataupun pribadi yang
mampu mengelola, mengembangkan bahkan dapat memelihara kawasan yang
bersangkutan.
3. Permasalahan Dan Solusi
a. Permasalahan
1). Belum jelasnya jenis kawasan yang dikategorikan khusus yang mutlak
menjadi kewenangan daerah Kabupaten Barito Kuala.
2). Belum adanya database asset daerah yang mengelola entry data
mengenai kawasan atau pemetaan-pemetaan tentang kawasan khusus
secara makro dan spesifik disertai kurangnya tenaga aparatur dalam hal
tersebut.
3). Belum maksimal dan optimalnya peningkatan beberapa kawasan khusus
yang ada diakibatkan faktor anggaran dan kegiatan pengembangannya.
b. Solusi
dan termasuk kondusif. Gangguan yang juga masih sering terjadi sebagian
besarnya tetap mengarah kepada kasus Tindak Pidana Ringan (TIPIRING),
seperti kasus-kasus pencurian, pencopetan, penjambretan, praktek prostitusi
kecil, tindak penyalah gunaan obat-obatan (NAPZA) serta Minuman Keras
(MIRAS) dan perjudian.
Dan memang saat-saat tertentu terkadang terjadi tindak pidana yang
tergolong sedang hingga berat, akan tetapi tidak mencolok (kecil dalam angka)
dan bisa dikondusifkan, seperti Perkelahian yang bisa membawa korban,
tindakan Pencurian dengan kekerasan, pencurian Kendaran Bermotor
(CURANMOR), Perampokan dengan kekerasan dan penganiayaan hingga
pembunuhan, serta tindak pidana spesialis pembobol rumah kosong.
Sedangkan gangguan yang mengarah kepada konflik SARA, Separatisme,
Anarkisme, dan Terorisme lainnya hampir tidak pernah terjadi, artinya hanya
sampai kepada tingkat penyebaran issue, yang pada akhirnya dapat diluruskan
kembali.
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani Ketentraman dan
Ketertiban Umum.
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala yang diwakili oleh Satuan Polisi
Pamong Praja Tingkat Kabupaten hingga Kecamatan dalam rangka
penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban, terus berupaya tetap saling
berkoordinasi dan bekerjasama dengan Pihak Kepolisian Resort Barito
Kuala sebagai pihak yang berwenang dan Pihak Yang Berwajib dalam hal
penanganan gangguan-gangguan tersebut. Kemudian didukung pula oleh
Satuan Hansip/Linmas yang ada di masyarakat.
Beberapa kalangan pihak tersebut pada waktu-waktu tertentu juga
bekerjasama dalam beberapa pengamanan yang diperlukan seperti pada
pelaksanaan Hari-Hari Besar Agama, Hari Besar Nasional, hingga Hari Jadi
Daerah Kabupaten Barito Kuala.
3. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan
Jumlah pegawai pada Satuan Polisi Pamong Praja adalah sejumlah 69
(enam puluh sembilan) orang dengan kualifikasi pendidikan antara lain Strata
satu sebanyak 8 Orang, D3 sebanyak 2 Orang, SLTA sebanyak 56 Orang dan
SLTP sebanyak 3 Orang, dan pangkat golongan ruang adalah IVb sebanyak 1
Orang, IIId sebanyak 2 Orang, IIIc sebanyak 1 Orang, IIIb sebanyak 4 Orang,
IIc sebanyak 6 Orang, IIb sebanyak 38 Orang, IIa sebanyak 14 Orang dan 1 c
sebanyak 3 Orang.
4. Sumber Dan Jumlah Anggaran
Jumlah anggaran pada Satuan Polisi Pamong Praja adalah sebesar Rp.
184.320.000,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013.
5. Penanggulangan Dan Kendalanya
Selama ini, kegiatan penanggulangan berbagai gangguan TRANTIBUM,
secara spesifik tidak mengalami gangguan/kendala yang serius, mengingat
tingkat dan frekuensi gangguan yang terjadi tidak begitu signifikan. Peranan
jajaran Kepolisian dalam menunjang terciptanya situasi dan kondisi
Ketenteraman dan Ketertiban Umum di daerah sangat besar, terutama yang
-----------raih wtp-(wajar tanpa pengecualian)------@@@-----------------------------------------------------------------------Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kabupaten Barito Kuala Tahun 2013
247
menyangkut Upaya Cegah Dini dan Operasi-Operasi Siaga hingga tindakantindakan preventif lainnya.
6. Keikut Sertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala selalu bekerjasama dengan aparat
keamanan dalam penanggulangan keamanan yang terjadi, baik dalam hal
upaya pencegahan dini dan oeperasi-operasi siaga lainnya.
Secara kuantitatif, jumlah tindak kejahatan pada tahun 2013 banyak
mengalami penurunan tetapi ada beberapa yang mengalami peningkatan
dibandingkan pada tahun-tahun lalu. Peningkatan tersebut antara lain masih
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Faktor ekonomi (faktor klasik) masyarakat, karena wilayah Kabupaten Barito
Kuala adalah wilayah berkembang pada setiap tahunnya.
b. Faktor pembangunan infrastruktur, dimana suksesnya pembangunan di
Kabupaten Barito Kuala adalah positif, namun berbarengan pula dengan
dampak negatifnya yakni bisa menjadi peluang bagi pelaku kejahatan dapat
beroperasi dengan leluasa dan kemungkinan melarikan diri semakin mudah,
misalnya melalui akses jalan dan jembatan.
c. Faktor pehamaman hukum dan prinsip religius sebagian masyarakat yang
masih belum mendalam terhadap sanksi dan dampak buruknya.
Berikut gambaran (perbandingan) perkembangan bidang Keamanan dan
Ketertiban Umum di Wilayah Kabupaten Barito Kuala pada Tahun 2012 hingga
Tahun 2013 dalam Angka Evaluasi (ANEV) Tahun 2013, yang bersumber dari
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barito Kuala :
1.
2.
URAIAN
1
2
3
RESIKO TERKENA TP
PERIODE
TAHUN 2012
TAHUN 2013
110
93
84,55%
39,83 JIWA
783300
JENIS KEJAHATAN
TAHUN
2012
214
163
76,19%
77,50 JIWA
402212
PERIODE
TAHUN 2013
TREND
+100
+50
-8,36%
+37,67
JIWA
PRCPT
381048
TREND
248
1
2
3
4
3.
KONVENSIONAL
TRANSNASIONAL
TERHADAP KEKAYAAN NEGARA
BERIMPLIKASI KONTINJENSI
86
18
5
1
175
17
20
2
+89
-1
+15
+1
JENIS KASUS
1
2
3
PEMBUNUHAN
PENGANIAYAAN BERAT (ANIRAT)
PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN
(CURAT)
PENCURIAN DENGAN KEKERASAN
(CURAS)
CURANMOR R2
CURANMOR R4
CURANMOR R6 / LEBIH
KEBAKARAN / PEMBAKARAN
PERJUDIAN
PENCURIAN BIASA (CURBIS)
PEMERKOSAAN / PERJINAHAN /
PENCABULAN
PEMERASAN
PENGGELAPAN
PENIPUAN
PENGANIAYAAN RINGAN (ANIRING)
BAWA SAJAM / LAHGUN SAJAM
PENGANCAMAN
LAHGUN SENPI
PENGERUSAKAN / MENGHANCURKAN
BARANG
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
(KDRT)
PEMALSUAN
PEMALSUAN SURAT / DOKUMEN /
TNDA TANGN
PENYEROBOTAN TANAH
PENEMUAN MAYAT
PENEMUAN BAYI / JANIN
PERBUATAN TIDAK MENYENANGKAN
PERAMPASAN
SETRUM IKAN BUKAN ILLEGAL
FISHING
PENADAHAN
PERCOBAAN KEJAHATAN
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
TAHUN 2012
L
S
TSK
TAHUN 2013
L
S
TSK
3
1
2
-
2
-
1
7
1
5
1
6
13
10
12
29
15
31
7
7
8
3
3
5
8
1
4
17
1
12
11
19
17
3
8
19
9
4
29
9
1
2
1
10
-
1
2
1
10
-
1
2
2
11
-
1
5
3
2
13
-
1
4
3
2
13
-
1
4
3
2
13
-
4
1
-
4
-
9
-
6
-
249
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
PERCOBAAN PENCURIAN
PENGEROYOKAN
PENGGELAPAN DALAM JABATAN
PENCULIKAN
DENGAN SENGAJA MENAHAN ORANG
UU PERLINDUNGAN ANAK
UU KESEHATAN
UU PERTAMBANGAN
UU KETENAGA KERJAAN
UU HAK CIPTA
UU FIDUSIA
PIDANA UU PELAYARAAN
PENCURIAN HEWAN
PENCEMARAN NAMA BAIK
VCD PORNO / BAJAKAN
SETRUM LISTRIK
PREMANISME & ANARKISME
MABUK DIDEPAN UMUM
PENCOPETAN / PENJAMBRETAN /
PEMALAKAN
LAKA KERJA / LALAI DALAM BEKERJA
MIRAS
PSK / TIPIRING
PENGHINAAN
BUNUH DIRI / GANTUNG DIRI
PEMBAJAKAN DI SUNGAI / DI PANTAI
MATI TENGGELAM
MENGEDARKAN OBAT KERAS / TIDAK
MEMILIKI IZIN PENGEDARAN
MENGAKIBATKAN ORANG MATI /
LUKA
KEJAHATAN JALANAN
MENERIMA SUAP
PERNIKAHAN DI BAWAH UMUR
HKI
KEJAHATAN PASAR MODAL
THDP KAM NEGARA
THDP PRES/WA
HAN BERBAHAYA
PENYELUNDUPAN
PERBANKAN
POA
PROD & DAGANG
CURWAT TLP
CURI KAYU
KENAKALAN RMJ
KARA KONEKSITAS
THDP NEG SHBT KEPALA SHBT &
4
-
4
-
4
-
1
1
1
-
1
1
1
-
1
10
1
-
1
-
1
-
1
1
1
1
14
14
14
250
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
4.
WKLNYA
THDP KEWJBAN DAN HAK
KENEGARAAN
THDP ASAL USUL DAN PERKAWINAN
MERSK, GAR KESOPANAN/KESSLAAN
DI MK UMUM
PENCURIAN DLM LINGKUNGAN
KELUARGA
MERUGIKAN PEMIUTANG/ORG YG
BERHAK
PENERBITAN DAN PERCETAKAN
LAKA LANTAS (TANPA KORBAN
MANUSIA)
LAKA LANTAS KORBAN MATI
LAKA KERETA API KORBAN MATI
LAKA LAUT KORBAN MATI
LAKA UDARA KORBAN MATI
LEDAKAN BOM
PENEMBAKAN
GUL POK ANARKIS
GUL POK RADIKAL
TKI ILLEGAL
IMIGRAN GELAP
UNJUK RASA AMAN
UNJUK RASA RAWAN
KEJAHATAN KONVENSIONAL LAINNYA
JUMLAH
1
3
86
1
3
71
3
75
4
4
1
4
175
4
3
126
2
144
NO
JENIS KASUS
1
1
2
3
4
5
6
7
8
NARKOTIKA
UANG PALSU
TERORISME
PENCUCIAN UANG (MONEY
LOUNDRY)
KEJAHATAN EKONOMI
LINTAS NEGARA (TRANS
ECONOMY CRIME)
PENYELUNDUPAN DAN
PERDAGANGAN SENJATA API
(ARM SMUGLING)
PERDAGANGAN MANUSIA
(HUMAN TRAFFICKING)
KEJAHATAN DUNIA MAYA
(CYBER CRIME)
TAHUN 2012
L
S
TSK
3
4
5
17
17
25
-
TAHUN 2013
L
S
TSK
6
7
8
17
17
23
-
TREN
D
9
TETAP
-
-1
251
9
10
11
5.
PEROMPAKAN/PEMBAJAKAN
PSIKOTROPIKA
KEJAHATAN TRANS
NASIONAL LAINNYA
JUMLAH
18
17
25
17
17
23
-1
JENIS KASUS
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
KORUPSI
ILLEGAL LOGGING
ILLEGAL FISHING
ILLEGAL MINNING
BBM ILLEGAL
CUKAI
LINGKUNGAN HIDUP
FISKAL
KARANTINA
PEMALSUAN MATA UANG
DAN UANG KERTAS
11
IMIGRASI
12
LALU LINTAS
13
PAJAK
14
PEL DI LANDAS KONTINEN
INDONESIA
15
PEL KETENTUAN
PERIKANAN
16
PEL WIL PERAIRAN
17
HAKI
18
KEJAHATAN THDP
KEKAYAAN NEGARA
LAINNYA
JUMLAH
6.
TAHUN 2012
L
S
TSK
3
4
5
TAHUN 2013
L
S
TSK
6
7
8
TREND
9
1
4
-
1
3
-
1
3
-
3
17
-
3
15
-
3
20
-
-1
+3
+13
-
20
18
23
+15
JENIS KASUS
2
KONFLIK SARA
SEPARATISME
BENCANA ALAM
THDP KEAMANAN
NEGARA/MAKAR
THDP MARTABAT
KEDUDUKAN
PRES/WAPRES
KONFLIK OKNUM TNI-
TAHUN 2012
L
S
TSK
3
4
5
TAHUN 2013
L
S
TSK
6
7
8
+1
TREND
9
252
7
8
9
10
11
12
7.
POLRI/KONFLIK APARAT
BENTROK MASSA
PEMOGOKAN BURUH
UNRAS ANARKIS
PERKELAHIAN
PELAJAR/MAHASISWA
PERKELAHIAN TANDING
SATU LAWAN SATU
KEJAHATAN BERIMPLIKASI
KONTIJENSI LAINNYA
JUMLAH
+1
JENIS KASUS
1
1
2
3
4
5
6
7
8
2
PERJUDIAN
NARKOTIKA / PSIKOTROPIKA
ILLEGAL LOGGING
ILLEGAL MINNING
ILLEGAL FISHING
KORUPSI
TERRORISME
HUMAN TRAFICKING ( DAGANG
MANUSIA)
PREMANISME & ANARKIS
STREET CRIME (KEJAHATAN
JALANAN)
9
10
JUMLAH
8.
TAHUN 2012
L
S
TSK
3
4
5
TAHUN 2013
L
S
TSK
6
7
8
TREND
9
8
17
1
-
8
17
1
-
17
25
1
-
19
17
3
-
19
17
3
-
29
23
3
-
+11
TETAP
+3
-1
-
-1
27
26
43
39
39
55
+12
JENIS KASUS
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
PERJUDIAN
NARKOTIKA / PSIKOTROPIKA
ILLEGAL LOGGING
ILLEGAL MINNING
ILLEGAL FISHING
KORUPSI
TERRORISME
HUMAN TRAFICKING ( DAGANG
MANUSIA)
PREMANISME & ANARKIS
STREET CRIME (KEJAHATAN
JALANAN)
LAHGUN BBM
TAHUN 2012
L
S
TSK
3
4
5
TAHUN 2013
L
S
TSK
6
7
8
TREND
9
8
17
1
-
8
17
1
-
17
25
1
-
19
17
3
-
19
17
3
-
29
23
3
-
+11
TETAP
+3
-1
-
-1
17
15
20
+13
253
7
38
12 SENPI / HANDAK
13 CURANMOR
JUMLAH
9.
12.
11
67
3
57
4
79
+4
+29
WAKTU /
HARI /
TANGGAL
JUMLAH
ORANG
JENIS TUNTUTAN
IDEO
POLI
EKO
SOS
BUD
JML
KAM
11.
5
51
10.
3
32
WAKTU /
HARI /
TANGGAL
27 oktober
2013 skj.
16.30 Wita
DI Kec.
Barambai
Kab.
Batola
27 oktober
2013 skj.
16.00 Wita
JUMLAH
KORBAN
BANJIR
LONGSOR
PETIR
JML
Angin
puting
beliung
Angin
puting
beliung
JENIS
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TREND
1
2
3
4
5
6
7
JUMLAH LAKA
PENYELESAIAN PERKARA
PERSENTASE SEI PERKARA
KORBAN MENINGGAL DUNIA
KORBAN LUKA BERAT
KORBAN LUKA RINGAN
RUGI MATERIL
29
3
10,34%
16
13
25
Rp.
21.500.000,-
44
7
15,91%
33
30
27
Rp.
204.250.000,-
+15
+4
-5,57%
+17
+17
+2
Rp.
182.750.000
254
13.
NO
JENIS
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TREND
1
2
3
PELANGGARAN
VONIS
DENDA
1552
940
Rp. 26.943.000,-
2081
943
Rp. 147.769.000
+529
+3
+Rp. 120.826.000
14.
JENIS KASUS
PEMBUNUHAN
CURAS
CURAT
ANIRAT
CURANMOR
CURBIS
UANG PALSU
NARKOBA
KEBAKARAN / PEMBAKARAN
PEMERKOSAAN / PENCABULAN
JUMLAH
1
2
3
4
UMUR
15
26
36
46
25 TAHUN
35 TAHUN
45 TAHUN
55 TAHUN
JUMLAH
2
2
10
3
1
17
5
40
2
4
12
4
1
25
48
1
1
7
4
29 15
6
5
11
3
17
8
17 17
12
9
2
2
103 64
1
6
29
6
4
8
23
2
79
TREND
-1
+3
+16
+5
+3
+14
TETAP
+5
+2
+49
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TREND
12
20
10
6
48
44
20
12
3
79
+32
TETAP
+2
-3
+31
16.
3
3
13
1
7
3
17
7
54
TAHUN 2013
L
S TSK
15.
TAHUN 2012
L
S
TSK
WAKTU
06.00
12.00
18.00
24.00
12.00 WITA
18.00 WITA
24.00 WITA
06.00 WITA
JUMLAH
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TREND
12
11
20
11
54
13
26
28
26
103
+1
+15
+8
+15
+49
TEMPAT
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TREND
1
2
PEMUKIMAN
PERTOKOAN/ PARKIR / PASAR
28
10
39
15
+11
+5
255
3
4
5
6
17.
PERKANTORAN
JALAN UMUM
SUNGAI / PERAIRAN
LAIN - LAIN
JUMLAH
1
13
2
54
7
26
2
14
103
+6
+13
+2
+12
+49
PEKERJAAN
TNI / POLRI
PNS / CPNS
TANI
NELAYAN
BURUH
DAGANG
SWASTA
SOPIR
PELAJAR / MAHASISWA
LAIN LAIN
JUMLAH
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TREND
8
1
4
32
1
2
48
8
1
62
5
3
79
TETAP
TETAP
+30
-1
+5
+1
+31
256
BAB VII
PENUTUP
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban disusun berdasarkan dari
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada
Pemerintah dan menginformasikan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, yang seyogyanya
LKPJ tersebut disampaikan dalam rapat paripurna DPRD paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah pada prinsipnya
merupakan progress report (laporan kemajuan) yang memuat keterangan
mengenai penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, penyelenggaraan tugas
pembantuan dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, yang berisi
program atau kegiatan, hasil yang dicapai, manfaat yang di dapat dan kendala
yang dihadapi serta solusi yang direncanakan.
Secara substansi materi merupakan informasi yang isinya memuat
pelaksanaan atau penyelenggaraan Pemerintahan oleh Kepala Daerah selama
kurun waktu 1 (satu) Tahun Anggaran dan ini berdasarkan pada tata aturan
yang berlaku dan guna mengoreksi, memelihara serta melanjutkan atau
meningkatkan terus pembangunan di Kabupaten Barito Kuala.
Sebagaimana telah diuraikan dalam buku laporan ini maka beberapa
catatan yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :
1. Pemerintahan Daerah Kabupaten Barito Kuala telah merumuskan Visi
258
259
LAMPIRAN LAMPIRAN...
BUKU RFK (REALISASI FISIK DAN KEUANGAN) SELURUH
SKPD KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN ANGGARAN
2013 SEBAGAI BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN
DARI BUKU LKPJ KEPALA DAERAH KABUPATEN BARITO
KUALA TAHUN 2013.
BUMI IJEJELA
KABUPATEN BARITO KUALA
260