PETUNJUK TEKNIS
ii
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Tujuan dan Sasaran........................................................................................ 2
1.2.1 Tujuan .................................................................................................. 2
1.2.2 Sasaran ................................................................................................ 2
BAB 2. KOMPONEN PROGRAM DAN KATEGORI PEMBIAYAAN ......................... 3
2.1 Komponen Program Pamsimas ...................................................................... 3
2.2 Kategori Pembiayaan PHLN ........................................................................... 8
2.3 Sumber Pendanaan ........................................................................................ 9
BAB 3. PENGANGGARAN ...................................................................................... 16
3.1. Klasifikasi Anggaran ..................................................................................... 16
3.2. Proses Penganggaran .................................................................................. 16
3.3. Revisi Anggaran ........................................................................................... 19
BAB 4. PELAKSANAAN ANGGARAN .................................................................... 22
4.1. Dasar Pelaksanaan Anggaran Negara .......................................................... 22
4.2. Tata Cara Pembayaran ................................................................................. 22
4.3. Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) ............................... 23
4.4. Pejabat Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Anggaran ....................... 23
4.5. Prosedur Pelaksanaan Anggaran ................................................................. 24
BAB 5. PELAPORAN KEUANGAN ......................................................................... 25
5.1. Laporan Keuangan Tingkat Desa.................................................................. 25
5.2. Laporan Keuangan Tingkat Kabupaten ......................................................... 26
5.3. Laporan Keuangan Tingkat Propinsi ............................................................. 26
5.4. Laporan Keuangan Tingkat Pusat ................................................................ 26
5.5. Format Laporan Per Triwulan / Tahunan....................................................... 32
BAB 6. AUDIT .......................................................................................................... 53
6.1 Pemeriksaan Internal (Internal Audit) ............................................................ 53
6.2 Kebijakan Audit Eksternal ............................................................................. 55
6.2.1 Dasar Pelaksanaan Audit Eksternal ................................................... 55
6.2.2 Tujuan dan Lingkup Audit ................................................................... 55
6.2.3 Sasaran Audit..................................................................................... 57
6.2.4 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan/Ditanggapi Oleh Auditi
(Pihak yang Diaudit) ........................................................................... 61
6.2.5 Rincian Laporan Audit ........................................................................ 61
6.2.6 Konsekuensi dan Sanksi .................................................................... 63
6.3 Tindak Lanjut Temuan Audit ......................................................................... 63
BAB 7. PENGEMBALIAN DANA (REFUND)........................................................... 67
PETUNJUK TEKNIS
iii
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
DAFTAR SINGKATAN
ADK : Administrasi Data Komputer
ADIK : Arsitektur Dan Informasi Kinerja
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Ausaid : Australia Aid (Bantuan dari Australia)
AWP : Annual Work Plan
BA : Berita Acara
Bangda : Bina Pembangunan Daerah
BAB : Buang Air Besar
BAPPD : Berita Acara Permintaan Pencairan Dana
Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Bappekab/kot : Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten
Bappeprov : Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi
Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Bawasda : Badan Pengawasan Daerah
BI : Bank Indonesia
BKD : Badan Keuangan Daerah
BLM : Bantuan Langsung Masyarakat
BOP : Biaya Operasional
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BPKP : Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
BPP : Bendahara Pengeluaran Pembantu
BUN : Bendahara Umum Negara
CBD : Community Based Development
CC : Client Connection
CD : Community Development
CDD : Community Driven Development
CLTS : Community Led Total Sanitation
CMAC : Central Management Advisory Consultant
CPIU : Central Project Implementaion Unit
CPMU : Central Project Mangement Unit
Dirjen : Direktur Jenderal
Ditjend : Direktorat Jenderal
DitPAM : Direktorat Pengembangan Air Minum
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DJCK : Direktorat Jenderal Cipta Karya
DJPb Kemenkeu : Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan
PETUNJUK TEKNIS
iv
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
v
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
vi
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
vii
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sejalan dengan UU Nomor 32 dan 33 tahun 2004, maka sudah barang tentu
pemerintah daerah bertanggungjawab penuh untuk memberikan pelayanan dasar
kepada masyarakat di daerahnya masing-masing, termasuk di dalamnya pelayanan
air minum dan sanitasi. Namun demikian, pada daerah-daerah dengan wilayah
perdesaan yang luas dan berpenduduk miskin tinggi, pada umumnya memiliki
kemampuan fiskal yang sangat terbatas sehingga masih sangat memerlukan
dukungan finansial dari pemerintah pusat khususnya untuk membiayai investasi yang
dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada
masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk sarana dan prasarana, maupun
investasi non-fisik yang terdiri dari manajemen, teknis dan pengembangan sumber
daya manusia.
Atas dasar hal tersebut di atas Bank Dunia melalui dukungan finansialnya
bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia menggagas suatu program
pembangunan berbasis komunitas melalui Third Water Supply and Sanitation for
Low-Income Community Project (WSLIC)/PAMSIMAS yang dimulai pada tahun 2008
yang selanjutnya disebut Pamsimas I, dan kemudian dilanjutkan Pamsimas II.
Program Pamsimas I dan Pamsimas II dinilai berhasil dalam meningkatkan akses air
minum yang dilaksanakan mencakup lebih dari 12.000 desa. Oleh karena itu
dilanjutkan program Pamsimas III dilaksanakan untuk pembangunan sarana
penyediaan air minum dan fasilitas sanitasi pada 15.000 desa baru dan
pengembangan air minum dan sanitasi di lebih dari 27.000 desa sasaran Pamsimas,
untuk menunjang pengembangan permukiman yang berkelanjutan melalui tambahan
dana (Additional Financing II) IBRD 8578-ID dan Grant TF 0A6336. Pembiayaan
program dilakukan secara kolaboratif dari dana pinjaman IBRD (International Bank
for Recontraction and Development) dan Grant DFAT (Department of Foreign Affairs
and Trade) Pemerintah Australia, Pemerintah Indonesia (APBN, APBD, APBDesa),
dana kontribusi swadaya masyarakat, bantuan pendanaan swasta, serta sumber-
sumber pendanaan lainnya.
PETUNJUK TEKNIS
1
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
1.2.1 Tujuan
Secara umum tujuan pengelolaan keuangan program antara lain sebagai berikut:
1. Perencanaan keuangan berjalan sesuai target program Pamsimas yang telah
disepakati dengan donor.
2. Pelaksanaan anggaran dan mekanisme pencairan sesuai dengan aturan yang
berlaku serta tertib administrasi.
3. Pelaporan disusun secara tepat waktu dan akuntabel (dapat
dipertanggungjawabkan).
1.2.2 Sasaran
PETUNJUK TEKNIS
2
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
BAB 2. KOM
PONEN PROGRAM DAN
KATEGORI PEMBIAYAAN
2.1 KOMPONEN PROGRAM PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
3
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
4
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
5
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
kinerja SPAM serta penambahan jumlah layanan dari jumlah layanan semula.
Minimal tambahan jumlah layanan adalah 30% dari jumlah layanan semula.
4. Komponen 4: Hibah insentif
Komponen ini menyediakan insentif bagi kabupaten dan desa yang dapat
mencapai target akses air minum dan sanitasi secara berkelanjutan, termasuk
pengembangan dan perbaikan kinerja SPAM. Insentif ini diberikan sebagai salah
satu upaya untuk pengarusutamaan pendekatan berbasis masyarakat dalam
program air minum dan sanitasi perdesaan. Bersama dengan Komponen 3,
komponen ini memberikan kontribusi langsung terhadap percepatan pencapaian
akses universal air minum dan sanitasi tahun 2024 di perdesaan melalui
pendekatan berbasis masyarakat. Komponen ini terdiri dari beberapa sub
komponen kegiatan, yaitu:
a. Hibah Insentif di Tingkat Kabupaten (HIK)
HIK diberikan kepada kabupaten yang telah menunjukkan komitmen yang
baik dalam pelaksanaan Program Pamsimas untuk digunakan dalam
pengembangan atau optimalisasi SPAM terbangun di desa Pamsimas.
Penilaian kinerja berdasarkan kriteria diantaranya sebagai berikut:
pencapaian jumlah target pemanfaat air minum dan sanitasi, ketepatan waktu
pelaksanaan, kelengkapan dan kesesuaian data SIM, penerbitan RAD AMPL,
pemenuhan porsi APBD untuk BLM, dan nilai investasi per jiwa.
Hibah Insentif Kabupaten bersumber dari APBN diberikan dengan porsi 80%
dari RKM, dimana masyarakat menyediakan kontribusi yang terdiri dari in
cash dan in kind minimal sebesar 20% dari RKM. HIK dari APBN dapat
dicairkan setelah RKM tingkat desa disetujui sesuai dengan tata cara
pencairan yang berlaku.
b. Hibah Air Minum Perdesaan Berbasis Kinerja
Hibah ini hanya dapat diberikan kepada kabupaten yang melakukan
pengembangan (perluasan) di desa-desa Pamsimas berkinerja baik (dengan
kriteria seperti HID, yaitu mempunyai pengelolaan yang baik dan sistem
berfungsi dengan baik). Hibah ini terbuka bagi seluruh kabupaten Pamsimas
yang mempunyai kapasitas pendanaan (APBD) untuk pengembangan
program air minum berbasis masyarakat. Untuk mendapatkan dana hibah ini
(porsi APBN), pemerintah daerah disyaratkan untuk melakukan investasi
terlebih dahulu sampai dengan tersedianya pelayanan kepada masyarakat
melalui pengalokasian APBD untuk pengembangan sarana air minum sampai
kepada output sambungan rumah (SR) melalui SKPD terkait. Pencairan
porsi APBN dikaitkan jumlah output yang memenuhi spesifikasi sesuai
hasil verifikasi. Jumlah porsi APBN yang ditransfer kepada Kas Daerah
adalah sesuai dengan jumlah output yang memenuhi kriteria Program Hibah
Air Minum.
PETUNJUK TEKNIS
6
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
7
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Dalam pelaksanaan Pamsimas III sebagian kegiatan dibiayai dengan pinjaman dan
hibah luar negeri dari Bank Dunia (IBRD). Dalam Loan Agreement pembiayaan
Pamsimas III dikelompokkan kedalam 3 kategori sebagai berikut:
Kategori 3: Consultant Services and Non Consultant Services Under Part A(1)
(b) of the project
Kegiatan yang termasuk dalam pembiayaan kategori ini adalah
rekrutmen dan penyediaan fasilitator masyarakat melalui FAS (Facilitator
Administration Service). Adapun porsi pembiayaan kegiatan yang
termasuk dalam ketegori ini adalah 100% pinjaman.
PETUNJUK TEKNIS
8
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Program Pamsimas dibiayai melalui sumber dana pinjaman dan hibah luar negeri
(PHLN) dari Bank Dunia, Pemerintah Indonesia melalui APBN, APBD Provinsi dan
APBD Kabupaten, APBDes, serta dana kontribusi masyarakat.
1. Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN)
Alokasi dana yang berasal dari PHLN pada dasarnya terbagi atas 2 bagian yaitu:
Alokasi Non-BLM, bantuan dana di luar BLM untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan dan
desa. Dana ini meliputi pengadaan barang, pengadaan fasilitator dan bantuan
teknis (jasa konsultan), sosialisasi, workshop dan pelatihan komponen 1, 2
dan 5, dan lain sebagainya.
Alokasi BLM Desa, bantuan dana yang diberikan langsung kepada
masyarakat untuk membiayai kegiatan komponen 3 untuk pembangunan
baru sarana air minum dan sanitasi masyarakat yang dituangkan dalam RKM
di desa.
Kriteria pemanfaatan sumber dana PHLN mengacu pada Loan / Grant
Agreement antara Pemerintah Indonesia dengan pihak Donor, adalah sebagai
berikut:
1 Goods, consultants' services, non- Jasa Konsultan dan Non Konsultan 80%
consulting services, workshop and (NMC, ROMS, Konsultan Individual
training under Parts A.l(a), A.2, A.3, Advisory)
A.4, B, C, D.4 and E of the Project Pengadaan Barang 100%
Workshop & Pelatihan 100%
2 Grants under Part C of the Project Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) 100%
3 Consultants' services and non- Pengadaan Fasilitator 100%
consulting services under Part A (l) (b)
of the Project
Dalam hal pembiayaan BLM yang dapat dibiayai dengan PHLN adalah BLM yang
menjadi porsi APBN (70% dari RKM), khususnya untuk BLM desa baru,
sedangkan 30% lainnya adalah berupa kontribusi APBDes dan masyarakat.
PETUNJUK TEKNIS
9
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
BLM APBN untuk desa lama dengan opsi perbaikan kinerja dan
pengembangan sebesar maksimal 80% dari total RKM dengan kontribusi
masyarakat minimal sebesar 20% dalam bentuk in kind dan in cash.
Alokasi Dana Hibah Air Minum berbasis kinerja untuk percepatan
pencapaian target 100% akses layanan air minum di kabupaten sasaran
sejumlah nilai Dana APBD yang digunakan untuk BLM yang outputnya
sudah terverifikasi.
Alokasi Dana Hibah Insentif untuk Desa Pamsimas berkinerja baik
dengan opsi Pengembangan
Manajemen program termasuk biaya perjalanan dan monitoring
Pelatihan/Workshop/Rapat Koordinasi tingkat nasional dan regional
Honorarium pengelola kegiatan di tingkat pusat
Pencetakan buku pedoman dan publikasi program
Operasional kantor CPMU dan Satker baik di pusat dan provinsi
Pengadaan barang/jasa dan jasa konsultan
Selain untuk kegiatan-kegiatan tersebut diatas, penggunaan sumber dana
APBN juga dialokasikan untuk dukungan pendanaan lainnya, berupa Dana
Alokasi Khusus (DAK), yaitu dana yang dialokasikan kepada daerah tertentu
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan
urusan daerah dan sesuai dengan prioritas pembangunan nasional. Arah
kegiatan DAK yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan
program Pamsimas yaitu:
DAK Bidang Infrastruktur Air Minum, dialokasikan untuk meningkatkan
cakupan pelayanan air minum dalam rangka percepatan pencapaian
target air minum di kawasan perkotaan dan perdesaan termasuk daerah
tertinggal.
DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi, dialokasikan untuk meningkatkan
cakupan dan kehandalan pelayanan sanitasi untuk meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat.
b. APBD Provinsi
Dana yang berasal dari pemerintah provinsi yang dianggarkan tiap tahunnya
adalah kegiatan program untuk pos-pos yang telah ditetapkan oleh Biro
Keuangan dan Bappeda dari Pemerintah Provinsi Peserta Pamsimas,
antara lain:
Honorarium pengelola kegiatan di tingkat provinsi
Rapat koordinasi berkala di tingkat provinsi
Pemantauan dan evaluasi kegiatan di tingkat provinsi, kabupaten dan
pusat
Manajemen dan operasional kantor PPMU
Kegiatan pengembangan kapasitas pemerintah daerah
Kegiatan pengembangan sarana air minum dan sanitasi
PETUNJUK TEKNIS
10
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
c. APBD Kabupaten
Dana yang berasal dari pemerintah kabupaten dianggarkan tiap tahunnya
untuk kegiatan program termasuk kegiatan yang tidak dibiayai atau sebagian
dibiayai melalui dana Bank Dunia tetapi sudah disepakati pada saat
negosiasi. Kegiatan tersebut, antara lain:
Manajemen program
Honorarium pengelola kegiatan di tingkat kabupaten
Honorarium tenaga ahli bimbingan teknis dan supervisi
Honorarium fasilitator untuk desa-desa tertentu sesuai dengan kebutuhan
kabupaten
Pemantauan, operasional kantor dan sarana kerja lainnya baik di
kabupaten sampai tingkat desa
BLM APBD untuk desa baru sebesar minimal 70% dari total pagu RKM
Desa APBD dengan kontribusi APBDes sebesar 10% dan masyarakat
sebesar 20%
BLM APBD untuk desa peningkatan dengan porsi minimal sebesar
minimal 80% dari nilai RKM dan kontribusi masyarakat sebesar 20%
dalam bentuk in kind dan in cash.
Alokasi Dana Hibah Air Minum berbasis kinerja untuk percepatan
pencapaian target 100% akses layanan air minum
Dana operasional Pokja AMPL, Panitia Kemitraan (Pakem), DPMU,
Kader AMP.
Dana Monitoring dan Evaluasi Kegiatan.
d. APBDes
Dana Pemerintah Desa bersumber dari APBDesa dianggarkan setiap
tahunnya adalah untuk kegiatan fisik dan/atau non-fisik. Penggunaan dana
APBDesa adalah sebagai berikut:
Kontribusi (minimal sebesar 10% dari nilai RKM) untuk pembangunan
penyediaan air minum di desa baru yang menerima BLM APBN;
Kegiatan fisik yang sifatnya pengembangan dan peningkatan.
Pembiayaan tenaga fasilitator pendamping/kader desa (pendampingan
penyusunan dan pelaksanaan RKM).
Alokasi APBDesa untuk Pamsimas merupakan bentuk komitmen dari
pemerintah desa dalam melayani warganya di bidang air minum dan sanitasi.
PETUNJUK TEKNIS
11
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
12
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
iii. Memiliki iuran yang memadai (lebih besar dari biaya operasional) yang
didukung dengan SK Kepala Desa;
iv. Memiliki laporan keuangan dan laporan pengelolaan asset yang
memadai;
v. Memiliki dokumen perencanaan yang menjadi acuan dalam
melaksanakan pengembangan Sarana Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi (SPAMS);
vi. Mendapat dukungan dari Pemerintah Desa yang secara tidak langsung
menjadi penjamin integritas keberadaan KPSPAMS selama masa
pinjaman berjalan.
Langkah-langkah untuk mengakses kredit mikro:
i. KPSPAMS yang memiliki kriteria tersebut menyusun proposal;
- Bagi KPSPAMS yang belum memenuhi kriteria maka diberikan
penguatan oleh fasilitator, baik itu dari sisi kelembagaan dan
keuangan.
- Penyusunan proposal dimulai dari pengumpulan data dan informasi,
analisa kondisi eksisting untuk merumuskan permasalahan dan
alternative pemecahannya, analisa rencana pengembangan, analisa
kebutuhan pinjaman, dan proyeksi kemampuan pengembalian
pinjaman.
ii. KPSPAMS mengajukan proposal ke lembaga keuangan yang telah
menyediakan kredit air minum dan sanitasi;
iii. Lembaga keuangan melakukan penilaian (appraisal) terhadap proposal
KPSPAMS;
iv. Pada tahap penilaian ini dilakukan peninjauan lapangan oleh lembaga
keuangan untuk memastikan kebenaran dari usulan-usulan yang
diajukan untuk dibiayai melalui kredit, serta melihat kemampuan
KPSPAMS dalam mengelola kegiatan maupun dalam mengembalikan
pinjaman.
v. Penandatanganan perjanjian kredit yang telah disetujui oleh kedua belah
pihak;
vi. Pemanfaatan kredit oleh KPSPAMS sesuai dengan proposal yang
diajukan;
vii. Pemantauan dan evaluasi.
PETUNJUK TEKNIS
13
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
c. Kontribusi Masyarakat
Kontribusi masyarakat dimaksudkan sebagai wujud dari komitmen
membangun rasa memiliki dan rasa tanggung jawab terhadap kegiatan
maupun hasil kegiatan yang dilakukan masyarakat sendiri. Semakin besar
kontribusi masyarakat semakin tinggi komitmennya untuk memiliki dan
bertanggungjawab pada pelaksanaan kegiatan Pamsimas. Dengan demikian
dana bantuan Pamsimas pada hakekatnya merupakan stimulan dan
penghargaan atas tumbuhnya kepedulian, prakarsa, inisiatif dan rasa
memiliki dan bertanggungjawab masyarakat.
Kontribusi masyarakat untuk desa baru maupun desa lama, minimal sebesar
20% dari RKM, dalam bentuk tunai (in-cash) dan tenaga kerja/material (in-
kind), yang merupakan dana pendukung bagi pembiayaan kegiatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat, direncanakan oleh masyarakat dan dituangkan
di dalam RKM.
Kontribusi masyarakat sedapat mungkin menjangkau seluruh warga desa
dengan tujuan pelayanan air minum dan sanitasi menjadi bagian dari
tanggung jawab bersama dan membutuhkan dukungan dari seluruh
masyarakat desa serta bukan hanya tanggung jawab warga di wilayah yang
terlayani saja (dusun).
PETUNJUK TEKNIS
14
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
15
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
BAB 3. PEN
GANGGARAN
3.1. KLASIFIKASI ANGGARAN
Alokasi dana PAMSIMAS yang berasal dari APBN pada dasarnya terbagi atas 2
bagian, yaitu :
1. Alokasi untuk Hibah Desa, berupa Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yaitu
bantuan dana yang diberikan langsung kepada masyarakat untuk membiayai
kegiatan PAMSIMAS pada sarana air minum dan sanitasi serta kesehatan
masyarakat yang dituangkan dalam Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
2. Alokasi Non Hibah Desa, bantuan dana diluar hibah desa untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, dan desa. Dana ini
meliputi, pengadaan barang, lokakarya dan pelatihan komponen A, E, serta Jasa
Konsultan maupun Jasa Non Konsultan.
Belanja Barang
Belanja Barang
Belanja Profesi
Biasa/ Meeting
Belanja Bahan
Honor Output
Belanja Sewa
Lainya untuk
Barang/Jasa
No Jenis Kegiatan
Diserahkan
Luar Kota
Kegiatan
Lainnya
Belanja
kepada
Masyarakat
1 Pelatihan
2 Pengadaan Barang
3 Pengadaan Jasa Konsultan,
Jasa Non Konsultan
4 Bantuan Langsung
Masyarakat
PETUNJUK TEKNIS
16
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
17
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
18
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Didalam proses penganggaran tidak terlepas dengan adanya revisi. Revisi Anggaran
dapat berupa Penambahan atau pengurangan Pagu Anggaran Belanja termasuk
Pergeseran Rincian Anggaran Belaja, dan Revisi Anggaran karena kesalahan
administrasi.
1. Dokumen Yang Berubah Karena Revisi Anggaran:
a. RKA-KL (Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara / Lembaga)
Yaitu merupakan dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian Negara/
Lembaga yang disusun menurut bagian anggaran kementerian / lembaga.
b. DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)
Dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh pengguna anggaran /
kuasa pengguna anggaran.
c. POK (Petunjuk Operasional Kegiatan)
Dokumen yang memuat uraian rencana kerja dan biaya ang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan, disusun oleh KPA sebagai penjabaran lebih lanjut dari
DIPA.
2. Kewenangan dan Mekanisme Revisi Anggaran
a. Kuasa Pengguna Anggaran : Revisi dokumen POK,
Revisi dokumen POK terjadi karena adanya revisi RKA – KL, karena adanya
revisi DIPA dan karena ada kebutuhan revisi POK itu sendiri. Adapun
mekanismenya adalah sebagai berikut:
i. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA melakukan Revisi Anggaran sesuai
dengan kewenangannya;
ii. KPA meneliti apakah Revisi Anggaran yang dilakuka KPA mengubah
DIPA Petikan atau tidak;
iii. Dalam hal DIPA Petikan tidak berubah, KPA meng update ADK RKL-K/L
DIPA serta mencetak dan menetapkan POK;
iv. Dalam hal Revisi Anggaran mengakibatkan perubahan DIPA Petikan,
KPA menyiapkan usulan Revisi Anggaran beserta dokumen
pendukungnya;
v. Dalam hal Satker yang direvisi merupakan Satker BLU dari Pagu Satker
tidak berubah Kanwil DJPBN akan langsung menyelesaikan revisi RKA-
K/L;
vi. Dalam hal Satker yang direvisi bukan merupakan Satker BLU dan pagu
Satker berubah, revisi RKA-KL DIPA diteruskan ke Eselon I untuk
diproses lebih lanjut.
b. Kanwil Direktoat Jenderal Perbendaharaan : Revisi Dokumen DIPA
Revisi dokumen DIPA terjadi karena adanya revisi RKA – KL, dan atau revisi
DIPA sesuai kebutuhan dan biasanya diikuti dengan revisi POK. Adapun
mekanismenya adalah sebagai berikut:
PETUNJUK TEKNIS
19
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
20
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
21
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
BAB 4. PELA
KSANAAN ANGGARAN
4.1. DASAR PELAKSANAAN ANGGARAN NEGARA
PETUNJUK TEKNIS
22
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Hasil verifikasi harus dituangkan ke dalam Berita Acara Hasil Verifikasi pada
setiap pengajuan SPM yang ditandatangani oleh pihak verifikator dan pihak yang
mengajukan tagihan, diketahui oleh PPK dan didukung dengan bukti yang
lengkap.
PETUNJUK TEKNIS
23
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
5. Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disingkat BUN adalah pejabat yang
diberi tugas untuk melaksanakan fungsi BUN.
6. Kuasa Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disebut Kuasa BUN adalah
pejabat yang diangkat oleh BUN untuk melaksanakan tugas keberbendaharaan
dalam rangka pelaksanaan APBN dalam wilayah kerja yang ditetapkan.
7. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) adalah instansi vertical
Direktorat Jenderal Perbendahaan yang memperoleh kuasa dari BUN untuk
melaksanakan sebagian fungsi dari BUN.
PETUNJUK TEKNIS
24
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
BAB 5. PELA
PORAN KEUANGAN
Fungsi utama Sistem Pengelolaan Keuangan adalah agar kegiatan pelaksanaan proyek
dapat terjaga dan berjalan sesuai dengan kerangka waktu, rencana kerja serta sumber dana
yang telah ditentukan sebagaimana tertuang dalam Naskah Perjanjian antara Pemerintah
Indonesia (Executing Agency) dengan Bank Dunia (Donor). Untuk menjamin
terselenggaranya fungsi utama tersebut dengan baik, maka proses pengelolaan keuangan
didalam pelaksanaan kegiatan baik di Pusat maupun di Daerah sangat diperlukan adanya
kecermatan baik dalam proses perencanaan penggunaan dan pencairan dana serta laporan
pertanggungjawaban tiga bulanan (Interim Financial Report/IFR), sehingga dapat dilakukan
evaluasi dan pemantauan secara intensif dan terus menerus setiap tahunnya (Year to Date).
Terkait dengan penyusunan laporan keuangan Program Pamsimas terutama terkait dengan
pelaporan Interim Financial Report (IFR) yang dilaporkan secara tiga bulanan, dilaksanakan
secara berjenjang mulai dari tingkat Kabupaten, Propinsi sampai di tingkat Pusat.
Tata cara palaporan keuangan oleh KKM secara khusus diatur dalam Petunjuk
Teknis Penyaluran BLM Program Pamsimas. Sedangkan tata cara pelaporan dana
PETUNJUK TEKNIS
25
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Laporan tersebut dibuat untuk setiap tiga bulan sekali, dengan menggunakan format
K-1. Khusus untuk realisasi pengeluaran yang bersumber dari APBD didukung
dengan daftar SP2D sebagaimana dalam format K-2.
PETUNJUK TEKNIS
26
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Copy
SP2D,
copy
SPM
PENYUSUNAN
LAPORAN
PEMANTAUAN DIT. SSPIP DJCK
PHLN (NMC)
RKBI
PKN DJPB
KEMENKEU
PETUNJUK TEKNIS
27
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Copy
SP2D,
copy
SPM &
Dok.
PENYUSUNAN LPK
(NMC)
RKBI
3. Laporan IFR
IFR merupakan dokumen / laporan yang harus disusun oleh pengelola program /
CPMU setiap tiga bulan sekali untuk disampaikan kepada Bank Dunia melalui
Direktorat Pengelolaan Kas Negara (PKN) Ditjen Perbendaharaan, Kementerian
Keuangan dalam rangka replenishment. Alur penyusunan IFR adalah sebagai
berikut:
a. Pengumpulan dokumen SP2D, SPM dari masing-masing Satker yang
melaksanakan PHLN
b. Pengumpulan Rekening Koran Bank Indonesia (RKBI) dari Direktorat PKN, Ditjen
Perbendaharaan
c. NMC mengolah data dan menyusun IFR sesuai format yang ada.
PETUNJUK TEKNIS
28
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
29
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
30
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
31
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Format K.1: Laporan Alokasi dan Realisasi Kegiatan Air Minum dan Sanitasi Tingkat Kabupaten
Kabupaten : ……………………
RENCANA REALISASI
CSR/ CSR/
NO KEGIATAN Progres (%)
APBD Kredit APBD Kredit
APBD APBDes Incash Inkind DAK HAMP JUMLAH APBD APBDes Incash Inkind DAK HAMP JUMLAH
NS Mikro/ NS Mikro/
Swasta Swasta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 BLM Reguler
2 BLM HKP
3 DAK
4 HAMP
5 BLM Replikasi
6 CSR/Swasta
7 Baznas
8 dsb
Keterangan:
Kolom 1: diisi no urut
Kolom 2: diisi sesuai dengan Kegiatan (misal: BLM Reguler, BLM HKP, BLM HID, FAS dsb).
PETUNJUK TEKNIS
32
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Kolom 3: diisi Pagu / Rencana pendanaan dari sumber APBD sesuai anggaran
Kolom 4: diisi dengan Pagu/Alokasi pendanaan dari sumber APBDes
Kolom 5: diisi Pagu/Alokasi Incash
Kolom 6: diisi Pagu/Alokasi Inkind
Kolom 7: diisi rencana/anggaran untuk APBD Non Sharing.
Kolom 8: diisi rencana/anggaran untuk DAK.
Kolom 9: diisi rencana/anggaran untuk HAMP.
Kolom 10: diisi rencana pendanaan dari sumber lain (CSR,Masyarakat, Kredit Mikro, dll).
Kolom 11: diisi penjumlahan dari kolom 3 sampai dengan 9.
Kolom 12: diisi realisasi pendanaan dari sumber APBD sesuai anggaran
Kolom 13: diisi dengan realisasi pendanaan dari sumber APBDes
Kolom 14: diisi realisasi Incash
Kolom 15: diisi realisasi Inkind
Kolom 16: diisi realisasi pendanaan untuk APBD Non Sharing.
Kolom 17: diisi realisasi DAK.
Kolom 18: diisi realisasi HAMP.
Kolom 19: diisi realisasi pendanaan dari sumber lain (CSR,Masyarakat, Kredit Mikro, dll).
Kolom 20: diisi penjumlahan dari kolom 12 sampai dengan 19.
Kolom 21: diisi persentase antara realisasi (kolom 20) terhadap total rencana (kolom 11).
PETUNJUK TEKNIS
33
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Format K.2: Daftar SP2D Untuk Kegiatan BLM Reguler dan HKP PER Tri Wulan / Tahunan (Khusus APBD)
WSSLIC – 3 PAMSIMAS
DAFTAR SP2D
Per ……………………….
Kabupaten : ……………………
No SP2D
KPPN/Kas Daerah Kegiatan Dibayar Kepada Keterangan
Urut No Tanggal Nilai
PETUNJUK TEKNIS
34
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Format K.3: Laporan Alokasi dan Realisasi Kegiatan Air Minum dan Sanitasi Satker Provinsi Per Triwulan/Tahunan
WSSLIC – 3 PAMSIMAS
LAPORAN ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN PAMSIMAS
STATUS/PERIODE :
Provinsi : ……………………
RENCANA REALISASI
NO KEGIATAN Progres (%)
APBN/RM LOAN HIBAH APBDes Incash Inkind JUMLAH RM LOAN HIBAH APBDes Incash Inkind JUMLAH
1 BLM Reguler
2 HKP
3 HID
4 Pembinaan dan Penguatan
5 BOP
6
Keterangan:
Kolom 1: diisi no urut
Kolom 2: diisi sesuai dengan Kegiatan (misal: BLM Reguler, BLM HKP, BLM HID, FAS dsb).
Kolom 3: diisi dengan “K” untuk kode kontrak, atau “S” untuk kode kegiatan swakelola
Kolom 4: diisi Pagu Rupiah Murni/Pendamping sesuai dengan DIPA
Kolom 5: diisi dengan Pagu APBD didalam DPA
Kolom 6: diisi Pagu Pinjaman (IBRD) sesuai dengan DIPA
Kolom 7: diisi Pagu Hibah (Grant TF) sesuai dengan DIPA
PETUNJUK TEKNIS
35
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Format K.4: Daftar SP2D Untuk Kegiatan BLM Reguler, HKP, HID dan FAS
WSSLIC – 3 PAMSIMAS
DAFTAR SP2D
Status / Periode : …………………
Provinsi : ……………………
No SP2D
KPPN/Kas Daerah Kegiatan Dibayar Kepada Keterangan
Urut No Tanggal Nilai
Hanya diisi untuk yang dikeluarkan tingkat kabupaten saja, provinsi saja atau pusat saja (bukan konsolidasi)
PETUNJUK TEKNIS
36
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Third Water Supply and Sanitation For Low Income Communities (Pamsimas III) Project
Project Sources and Uses of Fund
For Reporting Periode : ..............
Provinsi :
Realisasi Reencana % Progres
Sampai Sampai Sampai
Sumber dan Penggunaan Dana Per Kategori Sampai Sampai Tri Sampai
Tri Wulan Dengan Dengan Tri Wulan Dengan
Dengan Dengan Tri Wulan Dengan Tri
Ini Tri Wulan Triwulan Ini Triwulan
Triwulan Lalu Wulan Ini Ini Wulan Ini
Ini Lalu Lalu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sources of Fund
The World Bank
IBRD Loan 8578
Grant TF 0A6336
GoI
APBN
APBD Sharing
APBD Non Sharing
APBDes
Masyarakat Incash
Masyarakat Inkind
CSR, Kredit Mikro, Baznas, Swasta lainnya
Other Donor
Total Per Sumber Dana
Uses of Fund *)
PETUNJUK TEKNIS
37
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
38
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Kolom Realisasi
Kolom 2 : Diisi pengeluaran yang diklaim memenuhi syarat yang dilaporkan pada triwulan sebelumnya
Kolom 3 : Diisi pengeluaran pada triwulan berjalan yang dilaporkan
Kolom 4 : Diisi pengeluaran akumulatif (kolom 2 + kolom 3).
Kolom Rencana
Kolom 5 : Diisi target penyerapan kumulatif sampai dengan triwulan sebelumnya (yang lalu)
Kolom 6 : Diisi target penyerapan pada triwulan yang dilaporkan (berjalan)
Kolom 7 : Diisi target penyerapan kumulatif hingga triwulan yang dilaporkan (kolom 4 + kolom 5).
Kolom Variance
Kolom 8 : Diisi % perbandingan antara realisasi sampai dengan triwulan sebelumnya terhadap target penyerapan sampai
dengan triwulan sebelumnya (Kolom 2 dibagi kolom 5)
Kolom 9 : Diisi % perbandingan antara realisasi pada triwulan berjalan terhadap target penyerapan pada triwulan berjalan
(kolom 3 dibagi kolom 6)
Kolom 10 : Diisi % perbandingan antara realisasi kumulatif sampai dengan triwulan berjalan terhadap target penyerapan
kumulatif sampai dengan triwulan berjalan (kolom 4 dibagi kolom 7)
PETUNJUK TEKNIS
39
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
WSSLIC-PAMSIMAS
LAPORAN PEMANTAUAN PHLN
STATUS: ……………………
Realisasi Pinjaman
Pinjaman belum
No. Kategori Alokasi Contracted
Proyek Bank (IBRD) Terealisasi
1 2 3 4 5 6 7
Goods, Consultants' Services, non Consulting Services,
1 Workshop and Training under Parts A.1(a), A2, A3, A4, B,
C, D.4 and E and E of the Project
2 Grants under Part C of the Project
Consultants' Services and non Consulting Services under
3 Part A(1)(b) of the Project
Sub Total
DA-A Designated Account
Total
Keterangan :
1. Kolom 1 diisi nomor urut
2. Kolom 2 diisi uraian kategori sesuai dengan loan / grant agreement
3. Kolom 3 diisi dengan nilai alokasi untuk setiap kategori sesuai dengan loan / grant agreement
4. Kolom 4 diisi dengan nilai alokasi yang sudah dikontrakkan pada masing-masing kategori
5. Kolom 5 diisi dengan nilai pinjaman/hibah yang telah terealisasi secara kumulatif berdasarkan proyek
6. Kolom 6 diisi dengan nilai pinjaman/hibah yang telah dicairkan dari bank dunia masuk ke reksus
7. Kolom 7 diisi dengan nilai pinjaman/hibah yang belum terealisasi (alokasi pagu dikurangi realisasi proyek)
PETUNJUK TEKNIS
40
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Laporan Tahunan
Format K.7: Laporan Konsolidasi Tahunan (unaudited Pusat dan Provinsi)
Third Water Supply and Sanitation For Low Income Communities (Pamsimas II) Project
Project Sources and Uses Of Fund
For Reporting Periode Ending ………………
Actual Planed % Progres
Sources of Fund and Uses Of Funds Cummula Cummulative
Cummulative Year to Cummulati Year to Cummulative Year to Cummulative
(by Category) tive The The Last
The Last Year Date ve to Date Date to Date Date to Date
Last Year Year
(IDR) (IDR) (IDR) (IDR) (IDR) % (IDR)
(IDR) (%)
Sources of Fund
The World Bank
Loan
Grant
GoI
APBN
APBD Sharing
APBD Non Sharing
APBDes
Masyarakat Incash
Masyarakat Inkind
CSR, Kredit Mikro, Swasta lainnya
Other Donor
Total Souces of Fund
PETUNJUK TEKNIS
41
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
42
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
1. Kolom Realisasi Commulative to Last Year: diisi jumlah realisasi dari tahun awal program sampai dengan tahun sebelum pelaporan.
2. Kolom Realisasi year to date: diisi dengan jumlah realisasi hanya pada tahun anggaran pelaporan
3. Kolom realisasi commulative to date: diisi dengan jumlah realisasi tahun awal program sampai dengan tahun pelaporan.
4. Kolom plan Commulative to Last Year: diisi jumlah rencana (anggaran) dari awal program sampai dengan tahun sebelum pelaporan.
5. Kolom Plan year to date: diisi dengan jumlah rencana (anggaran) hanya pada tahun anggaran pelaporan
6. Kolom Plan commulative to date: diisi dengan jumlah rencana (anggaran) tahun awal program sampai dengan tahun pelaporan.
7. Kolom Variance Commulative to Last Year: diisi denganrealisasi commulative to last year dibagi dengan Plan Commulative to last year kali 100%.
8. Kolom Variance year to date: diisi dengan realisasi year to date dibagi dengan plan year to date kali 100%
9. Kolom Variance commulative to date: diisi dengan realisasi commulative to date dibagi dengan plan commulative to date kali 100%.
PETUNJUK TEKNIS
43
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Format IFR - 1A
...............
Part I
1. Cummulative advances to end of current reporting period -
2. Cummulative expenditures to end of last reporting period -
3. Outstanding advances to be accounted (1-2) -
Part II
4. Opening SA balance at beginning of reporting period -
5. Add/Substract:Cummulative adjustments (if any) * -
6. Advances from the World Bank during reporting period -
7.add 5 and 6 -
8. Outstanding advances to be accounted for (4+7) (must b e same as item 3) -
Part III
15. Total Forecasted amount to be paid by World Bank -
16. Less: Closing SA balance (as per item 9 ) -
17. Cumulative adjustment (if any) **** -
18. Add 16+17 -
===================
* Explanation for item 5 (if not zero): FMR & AW Ref. Amount (+/-) Remarks
-
-
-
** Explanation for item 10 (if not Zero): FMR & AW Ref. Amount (+/-) Remarks
-
-
-
-
*** Explanation for item 14 (if not Zero): FMR & AW Ref. Amount (+/-) Remarks
**** Explanation for item 17 (if not Zero): FMR & AW Ref. Amount (+/-) Remarks
-
PETUNJUK TEKNIS
44
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Keterangan:
PETUNJUK TEKNIS
45
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Format IFR - 1B
The Third WSLIC – PAMSIMAS
Summary Sheet for Payments of Contracts Subject to Prior Review
for the Reporting Period ending …………, 20…
1 2 2a 3a 3b 4 5 6 1 2 3 4 5 13
Item Disbursement Category BI Statement Office Cross-Ref Date of Contract Supplier/ Contract Total Amount WB Amount of Exchange Amount WB's
No. Issuing SP2D Payment No. Contractor Value Paid to Financing WB portion Rate Charged contract
Cat No. Description Date Of Page SP2D No. (SP2D) and Date Name (incl. Add) Contractor % paid Applied to SA ref.
(GOI+IBRD+PPN) (USD eqv) **/
- Sub Total - -
Consultants' services
(3) and non consulting
servces under Part A
(1), (b) of the project
100%
1
2
3
Sub Total - - -
GRAND TOTAL - - -
PETUNJUK TEKNIS
46
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Format IFR - 1C
The Third WSLIC – PAMSIMAS
Summary Statement of Expenditures (Sum-SOE)
for those NOT Subject to Prior Review
for the Reporting Period ending .............., 20...
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Item Threshold Number of Country of Total Paid WB Amount of Average Amount
Disbursement Category
No. for SP2D supplier/ to Contractors/ Financing WB portion Exchange Charged
Cat No. Description SOEs covered consultant/ Expenditures % paid Rate to SA
(USD eqv) training (GOI+IBRD+PPN) (USD eqv)
(1) Category 1 */
(2) Category 2
.
(3) Category 3
GRAND TOTAL - - - -
PETUNJUK TEKNIS
47
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Format IFR - 1C 2
The Third WSLIC – PAMSIMAS
Statement of Expenditures for those NOT Subject to Prior Review
for the Reporting Period Ending .........., 20...
1 2 2a 3a 3b 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Disbursement Category BI Statement Office Cross-Ref Date of Contract Supplier/ Contract Total Amount WB Amount of Exchange Amount
Issuing SP2D Payment No. Contractor Value Paid to Financing WB portion Rate Charged
Number Cat
Description Date Of Page SP2D No. (SP2D) and Date Name (incl. Add) Contractor % paid Applied to SA
Code
(GOI+IBRD+PPN) (USD eqv)
1
2
3
Sub Total -
Sub Total -
TOTAL -
PETUNJUK TEKNIS
48
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Format IFR - 1D
Third WSLIC - PAMSIMAS 3
Project Cash Forecast
For period ending .................. 20.....
(a) (b) (c)=(a)+(b) (d) (e) (f)
GOI+WB GOI+WB Total Cash GOI WB WB
Disbursement Category Cash Requirement Cash Requirement Requirement for Cash Requirement Cash Requirement Cash Requirement
for Quarter ending for Quarter ending next two quarters next two quarter next two quarter next two quarter
31/12/2019 31/03/2020 (six months) (six months) (six months) (six months)
(IDR) (IDR) (IDR) (IDR) (IDR) (USD)
Total - - - - - -
PETUNJUK TEKNIS
49
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Format – IFR 1
WSLIC-3 (PAMSIMAS) IBRD 8578-ID
Project Sources and Uses of Funds
for the quarter ending September 30, 2019
Actual / i Planned Variance %
Current Year-To Cumulative Current Year-To Cumulative Current Year-To Cumulative
Quarter /ii Date To-Date/iii Quarter /ii Date To-Date/iii Quarter /ii Date To-Date/iii
1 2 3 4 5 6 7=1/4 8=5/5 9=3/6
Sources of Funds
GOI ( Counterpart; RPMurni; Outstanding)
The World Bank
SBUN
Other Donor/lender
Community Contribution
Sub Total
* Non Bank Financed (Rupiah Murni)
PETUNJUK TEKNIS
50
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Format - IFR 2
Project Uses of Funds by Category
for the quarter ending September 30, 2019
Expenditures in the Current Quarter
Uses of Funds (by Category) */ Communi ty Charged to WB Cha rged to WB
Total APBN PLN APBN APBD SBUN Outs tandi ng
Contri buti on Sp.Acc Sp.Acct
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp US$
PETUNJUK TEKNIS
51
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Laporan Aktivitas
Reksus
Statement of
Expenditures Summary
Dokumen (SOE-SUM)
Replenishment
Kebutuhan Dana Untuk
6 Bulan Kedepan
Data
SP2D
List of SP2D Backlog
Status Pencairan
Data
Kategori 1 (Goods, Non-Consulting
RKBI
Services, Workshop and Training
under part A and E of the Project,
Kategori a (TF)
Status Pencairan
Kategori 3
(Consultant’s services)
PETUNJUK TEKNIS
52
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
BAB 6. AUDI
T
6.1 PEMERIKSAAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT)
Program akan memperkuat penanganan internal audit yang akan dilaksanakan oleh
Inspektorat Jenderal sebagai pemeriksaan yang terpisah terhadap kinerja pelaku
program Kementerian. Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR telah ditugaskan
untuk bertanggung jawab melakukan monitoring realisasi anggaran Kementerian
PUPR. Selain Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR yang melakukan audit
internal adalah Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan, Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri dan Inspektorat Jenderal Kementerian Desa PDTT.
Pemeriksaan Internal (Internal Audit) dana Pamsimas yang bersumber dari APBD
akan dilakukan oleh Inspektorat/Bawasda.
Internal Audit yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR akan
memastikan setidaknya mencakup minimal 10% desa/kelurahan sasaran di seluruh
kabupaten partisipan Pamsimas. Laporan temuan audit disampaikan ke auditor
external program dan Bank Dunia jika diminta.
Khusus bagi Pengelola Program, perlu memperkuat prosedur verifikasi oleh internal
auditor (Itjen) yang di dalamnya termasuk:
1. Verifikasi kelengkapan seluruh dokumen pendukung SPP (termasuk tiket dan
boarding pass untuk perjalanan dinas, daftar hadir untuk pertemuan dan training
serta tagihan pihak ketiga).
2. Menjamin seluruh kegiatan didukung dengan laporan.
3. Konfirmasi kepada pihak ketiga atas kinerja pelayanan.
4. Konfirmasi secara acak kepada partisipan lokakarya/training
5. Konfirmasi secara acak kepada penerima manfaat, misalnya: Penerima
beasiswa.
6. Kunjungan lokasi (bila diperlukan)
PETUNJUK TEKNIS
53
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
54
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Berkaitan dengan pelaksanaan audit atas proyek atau program yang sebagian atau
seluruhnya dibiayai dana pinjaman luar negeri dan/atau hibah luar negeri, Direktorat
Pengawasan Bidang Kerjasama Investasi Pembiayaan Pembangunan, Deputi
Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, BPKP
telah menerbitkan pedoman umum pelaksanaan audit yang telah mengacu pada
standar audit internasional (International Standards on Auditing / ISA) yang
diterbitkan oleh International Federation of Accountants (IFAC).
Kontrol eksternal dan akuntabilitas pelaksanaan di tingkat desa dan kabupaten akan
direview melalui audit yang dilakukan oleh BPKP. Audit BPKP setidaknya mencakup
minimal 10% desa sasaran di seluruh kabupaten partisipan sebagai sampel audit.
Laporan keuangan program dan laporan kegiatan akan diaudit secara rutin setiap
tahun. Laporan audit keuangan dan financial statement akan disampaikan kepada
Bank Dunia dan Executing Agency tidak lebih dari 6 bulan setelah tahun anggaran
APBN berjalan (30 Juni pada tahun berikutnya). Audit dilakukan berdasarkan Terms
of Reference (TOR) yang disepakati dengan Bank Dunia pada saat negosiasi.
Audit yang dilakukan : audit Laporan Keuangan dan Kinerja yang dilaksanakan
sekaligus
PETUNJUK TEKNIS
55
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Waktu penyampaian : maximum enam (6) bulan setelah akhir tahun buku program
1. Tujuan Audit
a. Memberikan opini (pernyataan pendapat) atas kewajaran penyajian laporan
keuangan konsolidasian berbasis Interim Financial Report (IFR);
b. Memberikan penilaian dan rekomendasi atas pelaksanaan system
manajemen keuangan dan prosedur keuangan, termasuk pelaksanaan
system pengendalian intern, dan meyakini bahwa seluruh dana pinjaman
yang telah dicairkan telah dimanfaatkan untuk pos-pos pengeluaran sesuai
Loan/Grant Agreement dan telah dipergunakan untuk tujuan yang telah
ditetapkan;
c. Melakukan penilaian atas keandalan informasi manajemen keuangan yang
disajikan dalam Laporan Triwulan Pemantauan Keuangan (Quarterly
IFR/Interim Financial Reports);
d. Melakukan penilaian atas pencapaian tujuan program berdasarkan indikator-
indikator yang telah ditetapkan;
e. Melakukan penilaian atas ketaatan program terhadap berbagai ketentuan
keuangan (financial covenants) yang telah disepakati dalam Loan/Grant
Agreement.
2. Lingkup audit
Lingkup audit mencakup pengujian terhadap kewajaran penyajian laporan
keuangan, penilaian terhadap kecukupan dan efektivitas system pengendalian
intern program serta ketaatan terhadap ketentuan pada peraturan yang berlaku
dalam pelaksanaan program.
Penilaian kewajaran laporan keuangan mencakup pengujian keakuratan
penyajian jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan, penilaian
kecukupan system pencatatan/pembukuan, serta kecukupan bukti-bukti
pendukung pengeluaran program baik pada tingkat Central Project
Management Unit (CPMU), Central Project Implementing Unit (CPIU),
Provincial Project Management Unit (PPMU) dan District Project Management
Unit (DPMU).
Penilaian terhadap kecukupan dan efektivitas system pengendalian intern
program mencakup penilaian terhadap kecukupan rancangan system
pengendalian intern program serta efektivitas implementasinya di lapangan.
Penilaian ketaatan (compliance) pada peraturan yang berlaku dalam
pelaksanaan program mencakup penilaian terhadap:
a. Ketaatan pada ketentuan tertentu dalam Loan/Grant Agreement untuk
aspek: porsi pembiayaan dan penyediaan dana pendamping, prosedur
pengadaan, dan peruntukan penggunaan dana pinjaman dan hibah.
b. Ketaatan terhadap mekanisme dan ketentuan internal yang ditetapkan
program.
PETUNJUK TEKNIS
56
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
3. Standar audit
Audit dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia yang mengacu kepada standar audit internasional
(International Standards on Auditing/ISA).
Proses audit dilaksanakan menurut Standar Audit Ikatan Akuntan Indonesia,
Standard Audit International, dan Audit manual for Bank-Financed Projects (July
1998). Hal ini akan mencakup tes dan pengawasan (control) yang dianggap perlu
oleh auditor dalam situasi tersebut.
Persiapan yang harus dilakukan oleh pihak yang diaudit (auditee):
a. Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diminta auditor. Meminta jadwal
audit lapangan (field audit) kepada auditor.
b. Mempersiapkan/menunjuk pendamping bagi auditor agar pelaksanaan
berjalan lancar.
Laporan audit yang dilakukan oleh BPKP diserahkan kepada Satker/PMU dan
Bank Dunia.
Laporan audit yang dilakukan oleh Inspektorat/Bawasda diserahkan kepada
Pemerintah Daerah, laporan audit yang dilakukan oleh Auditor Independen
(Kantor Akuntan Publik) untuk kegiatan di masyarakat diserahkan kepada KKM
(apabila diperlukan).
PETUNJUK TEKNIS
57
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Area spesifik untuk mencapai sasaran audit mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Pengujian terhadap Laporan Keuangan Tahunan proyek untuk mengetahui dan
mengidentifikasi:
a. Sesuai/tidaknya laporan tersebut dengan Prinsip Standar Akuntansi Indonesia
(SAI) dan diterapkan secara konsisten
c. Semua transaksi keuangan dan operasi proyek selama tahun berjalan dan
posisi keuangan proyek pada setiap akhir tahun fiskal, telah tercermin dalam
rekening bank secara akurat dan dapat dipercaya.
d. Penyimpangan yang material dari SAI dan pengaruhnya terhadap laporan
keuangan harus dilaporkan.
2. Pengujian terhadap kecukupan Sistem Pengelolaan Keuangan (Financial
Management System) proyek.
Pengelolaan keuangan yang mencakup metode dan catatan-catatan yang
dibentuk dengan maksud untuk mengidentifikasi, menyusun, menganalisa,
mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi, dan untuk
menjaga akuntabilitas dan pengawasan internal.
Hal ini akan meliputi aspek-aspek seperti:
a. Kecukupan dan efektifitas dari pengawasan (control) akuntansi, keuangan dan
operasional
b. Validasi pembayaran
c. Verifikasi dari output proyek
d. Kepatuhan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan, perencanaan dan
prosedur pengadaan, pelaksanaan dan pengelolaan keuangan proyek seperti
yang telah dijabarkan secara rinci dalam PMM yang telah disetujui
e. Kehandalan system akuntansi, data, dan laporan keuangan
f. Verifikasi atas aktiva-aktiva yang dibeli untuk proyek, pencatatan dan
penjagaan (custody) terhadap aktiva tetap proyek
g. Integritas, pengawasan, pengamanan dan efektifitas dari operasisi sitem
komputerisasi
3. Pengujian terhadap kepatuhan perjanjian keuangan (loan agreement/letter
agreement) yang berhubungan dan pedoman Bank Dunia khususnya semua
yang berhubungan dengan hal-hal akuntansi dan keuangan. Hal ini mencakup
verifikasi bahwa :
a. Semua dana eksternal yang telah digunakan sesuai dengan syarat-syarat
perjanjian keuangan (loan agreement) yang berhubungan, dengan pokok
perhatian pada efisiensi dan ekonomis, dan hanya digunakan untuk
keperluan-keperluan dimana dana ini disediakan.
PETUNJUK TEKNIS
58
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
59
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
Laporan keuangan harus tersedia untuk setiap unit atau lokasi pelaksanaan
proyek, dan juga laporan keuangan konsolidasi bagi seluruh proyek untuk
tahun fiskal yang sedang berjalan dan akumulasinya hingga akhir periode
tertentu.
Auditor harus menguji akurasi dan keabsahan SOE atau IFR yang digunakan
sebagai dasar pengajuan WA, dan auditor harus memastikan bahwa SOE
dan IFR tersebut akurat serta mencerminkan pengeluaran dan kegiatan yang
sesungguhnya selama periode pelaporan.
b. Rekening Khusus (Special Accounts)
Untuk setiap pembelanjaan yang dibuat melalui Rekening Khusus dan
dikelola program, auditor harus memverifikasi :
Laporan rekonsiliasi antara :
Pengeluaran (expenditures) program dengan penarikan (withdrawal)
melalui mekanisme RK seperti yang tercatat di dalam rekening
khusus, dan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan melalui
rekening antara (apabila ada).
Jumlah yang dibayarkan dari rekening pre-financing dengan
pembayaran langsung (jika ada).
Jumlah setoran yang dibayarkan oleh Bank Dunia ke dalam
Rekening khusus (replenishment) dan jumlah penggantian
(reimbursement) apabila menggunakan rekening antara
Kesesuaian antara pengeluaran program seperti yang dilaporkan dalam
laporan keuangan telah sesuai dengan jumlah yang ditarik melalui
meknisme RK (Rekening khusus), dan jumlah penggantian
(replenishment) dalam rekening khusussesuai dengan jumlah yang
dikeluarkan Bank Dunia sebagai pinjaman/hibah.
c. Pembelanjaan (disbursement) : SOE atau IFR
Auditor perlu untuk :
Memastikan kehandalan sistem pengelolaan keuangan untuk
menghasilkan IFR dan telah memenuhi persyaratan Bank Dunia selama
tahun berjalan.
Menguji resiko-resiko yang mungkin muncul di masa depan karena
secara terus menerus menggunakan metode disbursement. Auditor
harus melakukan tes dan pengawasan yang dianggap perlu dalam
situasi tersebut (subsequent event).
PETUNJUK TEKNIS
60
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
6.2.4 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan/Ditanggapi Oleh Auditi (Pihak yang Diaudit)
Dalam masa audit sebelum laporan auditor independen keluar, Auditor akan
memberikan hal-hal yang perlu ditanggapi atau dilakukan oleh auditi antara lain:
1. Management letter
Auditor akan memberikan management letter kepada auditi. Pada dasarnya
management letter berisi permasalahan, temuan-temuan atas kelemahan
pengelolaan program beserta rekomendasi.
Atas Management letter tersebut pihak yang diaudit harus memberikan
tanggapan/jawaban/tindak lanjut.
2. Representation Letter
Berisi apa yang harus dipertanggungjawabkan dan ditandatangani oleh Kasatker.
Isi Representasi letter dipersiapkan oleh auditor.
3. Pembahasan Akhir (exit conference)
Pembahasan akhir harus dilakukan
Sarana untuk memberikan klarifikasi, tanggapan ataupun ketidaksepakatan.
Menyepakati temuan dan tindak lanjut.
Tanggapan harus secara tertulis, ditandatangani, dan jika perlu dilampiri bukti
pendukung.
Hasil dari pembahasan akhir adalah kesepakatan yang harus ditindaklanjuti oleh
Auditi.
Tahap akhir dalam proses audit yang dilakukan oleh BPKP adalah pelaporan hasil
audit. Untuk dapat memberikan informasi yang seragam, perlu disusun
format/template laporan hasil audit atas program Pamsimas. Laporan hasil audit
program Pamsimas terbagi dalam (A) Laporan Auditor Independen Konsolidasi, (B)
Laporan Auditor Independen Dukungan, dan (C) Laporan Audit Kinerja Program.
Penjelasan untuk masing-masing laporan tersebut adalah sebagai berikut:
PETUNJUK TEKNIS
61
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
62
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor adalah laporan hasil audit,
dimana didalamnya terdapat temuan hasil pemeriksaan dan rekomendasinya.
Temuan hasil pemeriksaan tersebut berdasarkan kesepakatan yang dilakukan pada
saat exit conference (pembicaraan akhir).
Pihak yang diaudit harus melakukan tindak lanjut atas temuan yang tercantum di
dalam laporan hasil pemeriksaan. Apabila temuan tidak ditindaklanjuti, maka temuan
tersebut akan muncul didalam laporan auditor yang akan dilakukan selanjutnya.
Tanggung jawab melakukan tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan adalah
manajemen proyek, yaitu CPMU tingkat pusat, PPMU tingkat Provinsi, DPMU tingkat
Kabupaten). Tindak lanjut yang dilakukan berdasarkan rekomendasi yang diberikan
didalam laporan hasil pemeriksaan.
Tindak lanjut yang sudah dilakukan harus disampaikan kepada BPKP dan CPMU.
Tenggat waktu penyelesaian temuan berdasarkan kesepatan yang sudah dilakukan
pada saat pembicaraan akhir atau exit conference.
PETUNJUK TEKNIS
63
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
LHA LHA
Melakukan Tindak
Lanjut Sesuai
Rekomendasi
Membuat Laporan
Tindak Lanjut
NO
OK
Surat Tuntas
Surat Tuntas
Arsip
PETUNJUK TEKNIS
64
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
1 2 3 4 5 6
TEMUAN
TINDAK LANJUT BERITA ACARA INPUT SIM-HP OUTPUT SIM HP CLOSING
AUDIT
Laporan Koordinasi Satker Balai PPW/Satker Penyajian laporan hasil Satker Balai PPW/Satker Output SIM-HP Jika output SIM-HP
BPKP/ Pelaksanaan Prasarana Permukman tindak lanjut temuan Pelaksanaan Prasarana BPKP/perwakilanmerupakan print- BPKP/perwakilan atas temuan
perwakilan Provinsi dengan ROMS Provinsi ( FMS) kepada BPKP/ Permukman Provinsi out atas seluruh data temuan, dan penyelesaian status “03”
yang berisi dan ROMS Kabupaten (District perwakilan dibantu memastikan bahwa rekomendasi dan penyelesaian maka temuan dinyatakan
temuan dan Coordinator) serta DPMU apabila oleh FMS ROMS dan seluruh penyelesaian temuan BPKP/ perwakilan selesai. Temuan ini tidak akan
rekomendasi diperlukan untuk menyusun langkah- District Coordinator. berdasarkan BA muncul kembali pada laporan
tindaklanjut langkah tindak lanjut sesuai dengan penyelesaian temuan hasil audit pada Tahun
rekomendasi telah di-enrty kedalam Anggaran berikutnya.
SIM-HP
BPKP/perwakilan
Satker Balai Satker Balai PPW/Satker Pelaksanaan Satker Balai Satker Balai PPW/Satker Untuk temuan yang
PPW/Satker Prasarana Permukman Provinsi PPW/Satker Pelaksanaan Prasarana membutuhkan penyelesaian
Pelaksanaan memfasilitasi seluruh keperluan tindak Pelaksanaan Permukman Provinsi jangka panjang (berlarut-larut)
Prasarana lanjut temuan BPKP/perwakilan Prasarana Permukman dibantu FMS ROMS dan sampai dengan atau
Permukman Provinsi mengirimkan memastikan kode kondisi masuk proses jalur hukum
Provinsi BA penyelesaian permasalahan dalam positif, maka harus
mempelajari temuan bersama bukti- SIM-HP BPKP diselesaikan tersendiri
seluruh bukti pendukung perwakilan. Kode “01”
temuan dan kepada BPKP status BELUM, “02”
rekomendasi Perwakilan, cc CPMU status PROSES,“03”
dengan dan diatasnya. status TUNTAS
seksama
PETUNJUK TEKNIS
65
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
1 2 3 4 5 6
TEMUAN
TINDAK LANJUT BERITA ACARA INPUT SIM-HP OUTPUT SIM HP CLOSING
AUDIT
Satker Balai PPW/Satker Pelaksanaan Satker Balai PPW/Satker Satker Balai PPW/Satker
Prasarana Permukman Provinsi dan Pelaksanaan Prasarana Pelaksanaan Prasarana
ROMS Provinsi (FMS) / ROMS Permukman Provinsi dan ROMS Permukman Provinsi dan
Kabupaten (District Coordinator) serta Provinsi ( FMS) / ROMS FMS ROMS Provinsi secara
DPMU memonitor progress tindak lanjut Kabupaten (District Coordinator) intensif mengkomunikasikan
temuan di lapangan memastikan kode penyelesaian progress penyelesaian
pada output SIM-HP BPKP sampai tersebut kepada
dengan berstatus“03”atau BPKP/perwakilan
TUNTAS
Satk er Balai PPW/Satker Pelaksanaan
Prasarana Permukman Provinsi dibantu
FMS ROMS memastikan bahwa temuan
telah ditindaklanjuti dengan lengkap
sesuai dengan rekomendasi
Satker Balai PPW/Satker Pelaksanaan apabila Satker Balai PPW/Satker Jika pada jangka waktu
Prasarana Permukman Provinsi dibantu Pelaksanaan Prasarana tertentu hingga masuk pada
oleh FMS ROMS /District coordinator Permukman Provinsi masa audit Tahun Anggaran
menyusun laporan hasil tindak lanjut membutuhkan laporan SIM-HP, berikutnya belum selesai,
temuan BPKP/perwakilan disertai harus mengajukan Surat maka Satker Balai
dengan bukti-bukti pendukung Permohonan kepada BPKP PPW/Satker Pelaksanaan
penyelesaian sesuai dengan Perwakilan yang diterbitkan oleh Prasarana Permukman
rekomendasi Satker Provinsi setempat Provinsi dan FMS
mengupayakan untuk
mendapatkan diterbitkan
laporan TPTD (Temuan
Pemeriksaaan yang Tidak
dapat Ditindaklanjuti) oleh
BPKP/perwakilan
PETUNJUK TEKNIS
66
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
BAB 7. PEN
GEMBALIAN DANA
(REFUND)
Pengembalian dana (refund) merupakan pengembalian ke rekening khusus. Pengembalian
ke rekening khusus dapat disebabkan oleh:
Hal biasa yaitu sisa atas penggunaan dana yang bersumber dari Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri pada akhir tahun anggaran atau kegiatan telah selesai tetapi dana tidak
dimanfaatkan lagi. Yang mana sisa dana ini harus disetorkan ke kas negara mengacu
pada peraturan yang berlaku maupun karena temuan review transaksi keuangaan atau
pengadaan yang dilakukan oleh lender/donor.
Penyetoran ke kas negara atas kejadian biasa ini dilakukan dengan menggunakan form
Surat Setor Pengembalian Belanja (SSPB), dan akan mendapatkan bukti penyetoran ke
kas negara yaitu slip setoran dengan Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN). Bukti
SSPB maupun slip setoran NTPN dikirimke CPMU melalui NMC. Oleh CPMU bukti
tersebut akan disampaikan ke Ditjen Pengelolaan Kas Negara (PKN) kementerian
Keuangan (sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Keuangan). Selanjutnya PKN
akan melakukan proses pengembalian setoran ke kas Negara tersebut ke rekening
khusus pinjaman atau hibah yang terkait.
Pembayaran yang dinyatakan Ineligible baik atas temuan BPKP yang
merekomendasikan penyetoran ke kas negara bukan karena karena denda
keterlambatan dan atau perpajakan, maupun hasil review transaksi yang dilakukan oleh
Lender/Donor.
Dalam hal terdapat temuan dengan rekomendasi penyetoran ke kas Negara, Auditee harus
memastikan:
Sumber dana dalam temuan: harus benar, termasuk porsi pembiayaan.
Karena terkait dengan kurs, dalam temuan disebutkan nomor dan tanggal SP2D
Nomor, tanggal dan jumlah didalam SSBP dan NTPN diinput didalam SIMHP
Penyetoran ke Kas Negara dengan tata cara penyetoran via Simponi adalah sebagai berikut:
1. Registrasi pengguna
PETUNJUK TEKNIS
67
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
68
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
69
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
70
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Contoh Tampilan
PETUNJUK TEKNIS
71
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
72
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
Satker
Menindaklanjuti CPMU melaporkan tindak
dengan setor ke kas lanjut refund ke Dit. PKN
Laporan Audit dengan negara: bukti SSBP, dengan melampirkan
rekomendasi setor ke Kas NTPN copy bukti SSBP, NTPN,
Negara yang memenuhi dan surat tuntas untuk
kriteria ineligible dilakukan
expenditure. (antara lain: Dikirimkan ke BPKP pemindahbukuan dari Kas
- kelebihan pembayaran, terkait (Perwakilan / Negara ke Rekening
- pembayaran tidak Pusat) sesuai lokasi Khusus Pamsimas
didukung bukti-bukti) Satker masing-
masing
PETUNJUK TEKNIS
73
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
74
PENGELOLAAN KEUANGAN
PAMSIMAS 2021
PETUNJUK TEKNIS
75
PENGELOLAAN KEUANGAN
2021 PAMSIMAS
PETUNJUK TEKNIS
76
PENGELOLAAN KEUANGAN