Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN SIFAT FISIK BAJA RINGAN

Disusun oleh :
M. Naufal Iqbal Nabhani 171111054
M. Zhofir Zhoriifah CH 171111055
Nicky Alvira 171111056
Nita Sulistya 171111057
Rama Yuda 171111058
Resy Puspita Dewi 171111059
Rizki Ramadhan 171111060
Robby Maulana Alfarizy 171111061
Salwa Agita 171111062
Ummy Zirrin Okyara 171111063
Vicky Ayuhana 171111064

Kelas : 2B-TKGE

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung

Subjek : Pengukuran Dimensi Baja No Uji : 1


Topik :Uji Dimensi Halaman : /

BAB I
1.1 Referensi

1. American Society for Testing and Material (ASTM) A-370.

2. Katalog LYSAGHT.

1. Persyaratan Bahan (Material Specifications)


Material struktur rangka atap
a. Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties):
- Baja Mutu Tinggi G550, dibuktikan dengan sertifikat bahan pabrik (mill certificate)
- Tegangan Leleh Minimum (Minimum yield strength) : 550 MPa
- Modulus Elastisitas (Modulus of elasticity) : 2,1 x 105 MPa
- Modulus Geser (Shear Modulus) : 8 x 104 MPa

b. Lapisan pelindung terhadap karat (Protective Coating):


Rangka batang harus mempunyai lapisan tahan karat seng dan aluminium (Zincalume/AZ),
dengan komposisi sebagai berikut:
- 55 % Aluminium (Al)
- 43,5 % Seng (Zinc)
- 1,5 % Silicon (Si)
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung

Subjek : Pengukuran Dimensi Baja No Uji : 1


Topik :Uji Dimensi Halaman : /

- Ketebalan Pelapisan : 100 gr/m2 (AZ 100)

c. Profil Material :
1) Rangka Atap Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-channel.
(Using a lip-channel profile).
a) C75.100 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan dasar baja 1,00 mm) b) C75.75 (tinggi
profil 75 mm dan ketebalan dasar baja 0,75 mm)
c) C75.70 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan dasar baja 0,70 mm)
d) C75.60 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan dasar baja 0,60 mm)

1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk membuat sampel benda uji kuat
tarik baja ringan dan untuk melakukan pengukuran dimensi pada benda uji.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung

Subjek : Pengukuran Dimensi Baja No Uji : 1


Topik :Uji Dimensi Halaman : /

BAB II

3.1 Dasar Teori


Baja ringan adalah baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis, akan tetapi
kekuatannya tidak kalah dari baja konvensional. Ada beberapa macam baja ringan yang
dikelompokan berdasarkan nilai tegangan tariknya (tensile strength). Kemampuan tegangan
tarik ini umumnya didasarkan pada fungsi akhir dari baja ringan tersebut.
Sebagai contoh untuk produk structural seperti rangka atap baja ringan dengan
tegangan tarik tinggi (G550). Namun untuk berbagai produk home appliances diperlukan baja
ringan dengan tegangan tarik yang lebih rendah (G300, G250) yang lebih lentur dan lunak
sehingga lebih mudah dibentuk sesuai keinginan.
Pada umumnya, bahan baku baja ringan adalah baja mutu tinggi dengan standar high
tensile strength 550 Mpa (5500 kg/cm2). Kekuatan ini merupakan elemen dasar untuk
kekuatan tarik baja ringan saat ini. Dengan kekuatan minimum G550, baja ringan tersebut
memiliki kekuatan leleh minimum 550 Mpa. Dibuktikan dalam uji laboratorium tidak boleh
putus saat ditarik dengan kekuatan 500 Mpa. Selain itu, baja tersebut juga memiliki modulus
geser 80.000 Mpa dan modulus elastisnya 200.000 Mpa.
Meskipun lebih ringan dan tipis dari baja konvensional, dengan kuat tarik sebesar 550
Mpa baja ringan dapat dijadikan andalan untuk menopang beban struktur bangunan. Untuk
fungsi non structural seperti penutup atap digunakan baja ringan kualitas G300.
Bagaimana dengan ketebalan baja ringan ? Dipasaran umum ketebalannya berkisar
antara 0,20 – 2,00 mm. Variasi ketebalan ini ditentukan oleh fungsi, seberapa besar beban
yang ditopang dan ukuran bentang baja itu sendiri. Ketebalan yang lebih kecil dibanding
dengan baja konvensional bertujuan untuk mengurangi beban struktur bangunan.
Kuda-kuda baja ringan mempunyai ketebalan antara 0,45 – 1,00 mm. Berbeda dengan kolom
yang akan menopang beban yang lebih besar, ketebalannya kisaran antara 1,00 – 2,00 mm
(profil C). Sedangkan untuk genteng metal ketebalannya 0,20 mm karena bisa dikatakan tidak
memikul beban, dengan ketebalan tersebut sudah cukup memadai.
Baja tersusun dari besi dan karbon (Fe dan C). Apabila unsur tersebut bercampur
dengan air dan udara akan timbul reaksi yang mendorong terjadinya karat. Maka baja ringan
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung

Subjek : Pengukuran Dimensi Baja No Uji : 1


Topik :Uji Dimensi Halaman : /

perlu dilapisi antikarat. Pengaplikasian lapisan antikarat sangat penting untuk menjaga agar
material awet dan tahan lama.
Untuk melindungi material baja mutu tinggi dari korosi, harus diberikan lapisan
pelindung (coating) secara memadai. Berbagai metode untuk memberikan lapisan pelindung
guna mencegah korosi pada baja mutu tinggi telah dikembangkan.
Jenis coating pada rangka baja ringan yang beredar dipasaran adalah Galvanized, Galvalume, atau
sering juga disebut sebagai zincalume dan sebuah produsen mengeluarkan produk baja ringan
dengan menambahkan magnesium yang kemudian dikenal dengan ZAM, dikembangkan sejak 1985,
menggunakan lapisan pelindung yang terdiri dari : 96% zinc, 6% alumunium, dan 3% magnesium.
Tebal coating pada baja ringan dipasaran bervariasi, tergantung dari masing-masing produsen.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung

Subjek : Pengukuran Dimensi Baja No Uji : 1


Topik :Uji Dimensi Halaman : /

3.2 Alat dan Bahan

No Nama Alat Jumlah Kegunaan Gambar


I Alat
A. Utama
1. Jangka Sorong 1 Mengukur keliling, dan tebal canai
baja ringan
2. Meteran 1 Mengukur panjang canai baja ringan
3. Gerinda 1 Memotong baja ringan untuk
dibentuk sesuai ukuran yang telah
ditentukan
8. Alat Pelindurng diri : 1 setiap Sebagai alat pelindung diri saat
- Sarung tangan alatnya berada di laboratorium
- Jas lab
- Kaca mata safety
B. Pendukung/Penunjang
4. Kikir 1 Menghaluskan permukaan baja
ringan
5. Kayu Penahan 1 Tempat penyangga baja saat proses
pemotongan
6. Penggaris 1 Mengukur panjang baja ringan
7. Pensil 1 Menulis ( pensil runcing)
II Bahan
1. Baja ringan profil C 2 Sebagai benda uji
7,5/0,75
2. Baja ringan profil 1 Sebagai benda uji
BlueScoPe ZACS 4096-
2007 LSPR-011-IDN
TGH
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung

Subjek : Pengukuran Dimensi Baja No Uji : 1


Topik :Uji Dimensi Halaman : /

3.3 Prosedur Pengujian


No Prosedur Gambar/Foto Ilustrasi
I Persiapan Benda UJi
Mateial yang akan diuji pada pengujian sifat fisik
baja ringan terdiri dari profil C 7,5/0,75
berjumlah 2 sampel, dan profil BlueScoPe ZACS
4096-2007 LSPR-011-IDN TGH kemudian
benda uji dibuat menjadi specimen berdasarkan
standar ASTM
A370- 03a.

II Pelaksanaan Pengujian

Pengukuran keliling pada baja ringan terdiri dari


1 pengukuran tebal dan lebar benda uji,
pengukuran dilakukan dengan menggunakan
jangka sorong. Lalu catat hasil dari pengukuran.

2 Pengukuran panjang benda uji dengan cara


diukur menggunakan meteran. Catat hasil dari
pengukuran.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung

Subjek : Pengukuran Dimensi Baja No Uji : 1


Topik :Uji Dimensi Halaman : /

Buat sket pada benda uji sesuai dengan ukuran


3 gambar yang telah ditentukan untuk pengujian
tarik.

4 Setelah di sket, potong benda uji dengan


menggunakan gerinda atau gunting seng.

5 Haluskan benda uji dengan menggunakan kikir.

6 Pembuatan benda uji selesai.


LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung

Subjek : Pengukuran Dimensi Baja No Uji : 1


Topik :Uji Dimensi Halaman : /

3.4 Hasil Pengukuran


Keliling Rata - Rata
Rata - Rata
No Jenis Baja Ringan Keliling Antar
1 2 3 Keliling
Jenis Baja
Lysaght Smartruss
1 Classic 34-C75 70 314.48 318.46 316.47
(0,70 mm BMT)
304.35
Lysaght Smartruss
2 Classic 34-C75 70 292.1 292.36 292.23
(0,70 mm BMT)
BlueScoPe ZACS
3 4096-2007 LSPR- 299.4 302.64 301.16 301.0666667 301.0666667
011-IDN TGH

Tebal Rata - Rata


Rata - Rata
No Jenis Baja Ringan Tebal Antar
1 2 3 Tebal
Jenis Baja
Lysaght Smartruss
1 Classic 34-C75 70 0.7 0.72 0.7 0.706666667
(0,70 mm BMT)
0.713333333
Lysaght Smartruss
2 Classic 34-C75 70 0.72 0.72 0.72 0.72
(0,70 mm BMT)
BlueScoPe ZACS
3 4096-2007 LSPR- 0.8 0.7 0.9 0.8 0.8
011-IDN TGH
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung

Subjek : Pengukuran Dimensi Baja No Uji : 1


Topik :Uji Dimensi Halaman : /

BAB III
4.1 Kesimpulan
Keliling Tebal
No Jenis Baja Ringan
(mm) (mm)
Lysaght Smartruss Classic
1 304.35 0.713
34-C75 70 (0,70 mm BMT)

BlueScoPe ZACS 4096-


2 301.066 0.8
2007 LSPR-011-IDN TGH

Maka dapat disimpulkan, baja ringan yang diuji sesuai dengan yang dijaminkan
pabrik.

4.2 Saran
1. Dalam pelaksanaan praktikum, sebaiknya menggunakan alat pelindung diri yang
lengkap.
2. Sebelum memotong baja ringan, seaiknya gunakan alat pemotong yng paling aman
dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai