I. REFERENSI
II. TUJUAN
Menentukan ukuran dan tampak luar pada baja tulangan polos dan baja tulangan
sirip sesuai dengan syarat pada SNI 2052:2017.
Baja Tulangan Beton menurut SNI 2052:2017, adalah baja karbon atau baja paduan
yang berbentuk batang berpenampang bundar dengan permukaan polos atau sirip/ulir
dan digunakan untuk penulangan beton. Baja tulangan beton untuk bangunan harus
memenuhi normal persyaratan yang diuji dengan metode pengujian sesuai SNI
8389:2017 dan SNI 0410:2017.
1. Bentuk
• Baja tulangan beton polos
Batang baja tulangan beton berpenampang bundar, permukaan harus rata tidak
bersirip.
4. Toleransi diameter
Toleransi diameter baja tulangan beton polos dan sirip seperti pada Tabel 3
6. Toleransi berat
• Toleransi berat per batang
Toleransi berat per batang baja tulangan beton polos dan sirip ditetapkan
seperti tercantum dalam Tabel 4
7. Tipe Sirip
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
A. Alat
A. N
NAMAO
GAMBAR KETERANGAN FUNGSI
ALAT.
Berguna untuk
Jangka Dengan ketelitian
1. mengukur dimensi
Sorong 0,001 mm
benda uji
Alat untuk
Alat untuk
Alat untuk
mengukur
5. Busur
kemiringan sudut
sirip
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
B. Bahan
Baja Tulangan
2. Sirip
D KSTI - 16
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
V. PROSEDUR PENGUJIAN
A. Uji Karat
1. Uji karat dilakukan secara visual dan bantuan alat untuk memeriksa adanya
cacat – cacat.
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti sikat kawat.
B. Uji Cerna
1. Uji cerna dilakukan secata visual dan bantuan alat untuk memeriksa adanya
cacat.
2. Lihat sepanjang batang baja tersebut dan pastikan bahwa di bidang tersebut
terdapat cacat karena fabrikasi canai panas atau tidak. Apabila terdapat cacat
cerna di sepanjang batang maka sikat dengan sikat kawat atau besi.
3. Kemudian catat hasil data pengujian.
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
C. Uji Serpihan
1. Uji serpihan dilakukan secata visual dan bantuan alat untuk memeriksa
adanya cacat.
2. Lihat apakah ada bagian pada sepanjang baja tulangan yang terkelupas atau
tidak.
3. Kemudian catat hasil data pengujian.
D. Uji Lipatan
1. Uji lipat dilakukan secara visual dan bantuan alat untuk memeriksa adanya
cacat.
2. Lihat pada sepanjang baja tulangan dan amati apakah ada struktur yang terlihat
seperti melipat atau tidak.
3. Kemudian catat data hasil pengujian.
1. Untuk Baja tulangan polos diukur pada satu tempat untuk menentukan
diameter menggunakan jangka sorong.
2. Pengukuran dilakukan pada 3 (tiga) tempat yang berbeda dalam 1 (satu)
contoh uji dan dihitung nilai rata-ratanya setelah didapat hasil lalu catat.
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
3. Sedangkan untuk Baja tulangan ulir diukur jarak sirip, tinggi sirip, lebar sirip
membujur, sudut sirip dan berat.
5. Pengukuran tinggi sirip dilakukan terhadap 3 (tiga) buah sirip dan dihitung
nilai rata - ratanya.
6. Pengukuran terhadap lebar sirip membujur dilakukan dengan mengukur lebar
semua sirip membujur kemudian hasil pengukuran lebar masing - masing
sirip membujur dijumlahkan.
7. Pengukuran sudut sirip melintang dilakukan dengan membuat gambar yang
diperoleh dengan cara mengelindingkan potongan uji di atas permukaan
lempengan lilin atau kertas, kemudian dilakukan pengukuran sudut sirip pada
gambar lempengan tersebut.
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
F. Uji Panjang
1. Siapkan alat & bahan
2. Ukur baja tulangan polos & ulir menggunakan meteran dan alat bantu berupa
benang yang dibentangkan sepanjang baja tulangan polos & ulir.
3. Potong benang sepanjang baja yang diukur, lalu ukur menggunakan meteran.
Catat hasil pengukuran panjang benang tersebut sebagai panjang baja.
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
G. Uji Berat
1. Siapkan bahan baja tulangan polos dan baja tulangan ulir dan potong baja
tulangan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Catat hasilnya.
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
A. Data
1. Baja Tulangan Polos
❖ Tampak Luar
Keterangan
Nomor
Kode sampel
sampel Karat Cerna Serpihan Lipatan
(Kelompok 1) Ringan
1 TI - 12 (2,91 %) X X X
(Kelompok 2) Ringan
2 TI – 12 (30 %) X X X
❖ Ukuran
(Kelompok 1)
(Kelompok 2)
Keterangan
Nomor
Kode sampel
sampel Karat Cerna Serpihan Lipatan
(Kelompok 1) Ringan
1 KSTI – 16 (5,47 %) X X X
(Kelompok 2) Ringan
2 KSTI – 16 (20 %) X X X
❖ Ukuran
Keterangan
(Kelompok 1)
(Kelompok 2)
(Kelompok 1)
(Kelompok 2)
Maka baja tulangan polos tersebut termasuk pada P 12. (Tabel 1. Ukuran
Baja Tulangan Beton Polos)
❖ Panjang = 10,62 m
Panjang baja tulangan polos tersebut sesuai dengan panjang yang telah
ditetapkan.
❖ Kebundaran
Diameter = 11,74 mm, dengan 8 < d < 14, maka baja tulangan polos
tersebut bundar.
❖ Baja tulangan beton tidak teradpat cerna, serpihan, lipatan, dan berkarat
ringan pada permukaan yaitu sebesar 30 %, maka baja tulangan polos
dinyatakan memenuhi syarat.
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Maka baja tulangan sirip tersebut termasuk pada S 16. (Tabel 2. Ukuran
Baja Tulangan Beton Sirip)
❖ Tinggi Sirip (Menggunakan Jangka Sorong)
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐿𝑢𝑎𝑟−𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐷𝑎𝑙𝑎𝑚 16,43−15,19
Tinggi Sirip = = = 0,65 𝑚𝑚
2 2
❖ Panjang = 11,88 m
Panjang baja tulangan sirip tersebut sesuai dengan panjang yang telah
ditetapkan.
❖ Baja tulangan beton tidak terdapat cerna, serpihan, lipatan, dan berkarat
ringan pada permukaan yaitu sebesar 20 %, maka baja tulangan sirip
dinyatakan memenuhi syarat.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian uji ukuran dan tampak luar baja yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Baja Tulangan Polos Ø TI – 12 termasuk P 12 (Tabel 1. Ukuran Baja
Tulangan Beton Polos), dengan :
a. Diameter nominal : 11,74 mm
b. Panjang : 10,62 m
c. Tampak luar : tidak terdapat cerna, serpihan, maupun lipatan,
dengan karat 30%.