INTEGRATED WORKSHEET
Petunjuk Pengerjaan:
Tuliskan minimal 1 kalimat untuk masing-masing mahasiswa di worksheet ini. Akhiri
kalimat milik anda dengan kurung siku berisi identitas kelas dan NIM. Kelas Senin kode
A, Rabu kode B, kamis kode C. Contoh:
Saat ini ICT telah menjadi keharusan di hampir semua lini kehidupan. Apalagi dalam
lingkup organisasi dan perusahaan. Namun sayangnya, penggunaan ICT di segala bidang
masih banyak mengalami inefisiensi [A, G06200021].
Catatan: letakkan kalimat anda dengan melihat kontinuitas dari kalimat sebelum dan
sesudah anda.
Waktu Pengisian:
Maksimal jam 15.00 tiap perkuliahan dilaksanakan. Lebih dari jam tersebut tidak masuk
penilaian.
BAB 1. PENDAHULUAN
Saat ini ICT telah menjadi keharusan di hampir semua lini kehidupan. Apalagi dalam
lingkup organisasi dan perusahaan. Namun sayangnya, penggunaan ICT di segala bidang
masih banyak mengalami inefisiensi [A, G06200021].
ICT adalah singkatan dari Information and Communication Technology atau dalam
Bahasa Indonesia biasa disebut Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berguna untuk
membantu dalam proses kegiatan organisasi baik dari produktivitas atau efisiensi kerja. Dengan
adanya teknologi informasi, pemanfaatan dalam kegiatan operasional organisasi suatu
perusahaan akan memberikan dampak yang baik sehingga perusahaan dapat membuat model
bisnis yang sulit untuk ditiru pesaing karena pada dasarnya setiap perusahaan memiliki
keunikan yang berbeda. Hal itu disebabkan karena perusahaan atau organisasi memiliki
strategi yang berbeda juga. [C,H76216076]
ICT Governance, IT Governance atau Tata Kelola IT diperlukan oleh organisasi demi
meningkatkan kinerja dalam mengatur organisasi tersebut. Bahkan tidak hanya dalam
organisasi, IT governance ini juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengatur
kehidupan yang lebih baik [A, H76216038].
Dalam sebuah perusahaan, IT governance memiliki suatu andil yang sangat besar.
Ketika sebuah perusahaan memiliki semua fasilitas mulai dari teknologi informasi, keuangan
administrasi, struktur organisasi dll, akan tetapi belum ada tata kelola IT yang baik, maka
perusahaan tersebut tidak akan bisa mencapai titik optimal.[C,H76216040]
Tata kelola IT juga merupakan salah satu aspek penting dalam suatu organisasi guna
membantu menata dan mengelola teknologi yang telah disediakan pun yang akan disediakan
oleh organisasi agar sukses digunakan dan juga dapat digunakan secara maksimal. [B,
H06216024].
IT Governance merupakan tanggung jawab dari direktur dan eksekutif manager di mana
dalam pelaksanaanya dilakukan oleh divisi yang berada di bawahnya. Meskipun dalam
pelaksanaanya dilakukan oleh divisi lain akan tetapi decision making berada di tangan pada
direktur dan eksekutif manager [ A, H06216003].
Dengan adanya IT Governance (Tata Kelola TI yang baik) yang berjalan di dalam suatu
organisasi perusahaan tersebut, maka puluhan IT Process (IT Activities) yang dijalankan dapat
berjalan secara sistematis, terkendali dan efektif. Bahkan pada menciptakan efisiensi dengan
sendirinya mengurangi biaya operasional dan meningkatkan daya saing. [C, H76216078]
Tata kelola IT pada sebuah perusahaan yang dilakukan secara baik dan efisien bisa
mempengaruhi tingkat kepercayaan serta perlindungan investasi dimasa depan yang lebih
terjamin. [C, H76216043]
Yang patut digaris bawahi adalah IT Governance akan berjalan secara efektif apabila
seluruh lini pada organisasi ikut mematuhi dan melaksanakannya sesuai SOP yang telah
disepakati. Itu mengapa peran semua anggota pada organisasi sangat dibutuhkan. Tanpa
adanya kesadaran dan disiplin yang cukup, maka SOP IT Governance yang ada tidak akan
berjalan secara sempurna. [A, H76216068]
Di dalam suatu organisasi IT sangatlah penting untuk mengatur sebuah tata kelola IT
dengan baik supaya terciptanya harapan bahwa pengeluaran biaya sebanding dengan manfaat
yang didapat dalam organisasi IT tersebut. [H76216066]
IT Governance merupakan struktur kebijakan dan kumpulan proses yang menjalankan
rencana dengan cara mengoptimalkan dan mengelola sumber daya IT untuk mengendalikan
risiko terkait IT yang suatu saat terjadi. [C, H76316069]
Sekarang ini tata kelola IT sangat penting untuk diterapkan pada sebuah organisasi,
karena semakin bertambahnya tahun kebutuhan untuk inovasi IT sangat tinggi. Namun, tata
kelola IT sangat rentan oleh kegagalan. Ada beberapa faktor penyebabnya, yakni : project
management factors, top management factors, technology factors, organisation factors,
complexities factors dan proses factors. [B, H06216007]
Kemudian ICT (teknologi informasi dan komunikasi) pada manusia baik disadari atau
tidak telah mengubah cara hidup manusia dalam beraktivitas sehari-hari. Yang mana segala
aspek kehidupan baik pembelajaran, bisnis, kesehatan dan lain-lain, telah menjadi lebih
optimal, efektif, dan efisien, serta dengan masuknya masa pada era industry 4.0 dengan segala
inovasi dan otomatisasinya yang manless (tanpa campur tangan manusia). Sehingga
penggunaan dan pengembangan ICT ini menjadi begitu penting bagi negara dalam memajukan
segala aspek kehidupan bagi suatu bangsa, agar suatu bangsa dapat mandiri atau tidak
menjadi negara konsumtif pada produk-produk mancanegara. Namun ternyata pada
penerapannya, ICT sering mengalami kegagalan. Beberapa kegagalan tersebut yakni Top
management factor (leadership), Organizational factor, dan process factor. dengan adanya IT
Governance diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah di atas sebagai urgensi bagi IT
Governance untuk mengatur ICT itu sendiri.
[B, H06216022]
Dalam perkembangan teknologi informasi di era 4.0 yang dimana dapat membantu
kinerja dari sebuah organisasi ataupun perusahaan melalui media teknologi informasi . Maka
dari itu terciptanya sebuah peluang dalam menjalankan roda organisasi dengan baik. Dengan
adanya IT Governance yang merupakan sebuah kebijakan yang mengimplementasikan sarana
teknologi informasi didalam sebuah organisasi dengan mengarahkan sesuai dengan visi dan
misi sebuah organisasi tersebut.
Kemudian juga di dalam IT Governance memanajemen sebuah organisasi sesuai
dengan kebutuhan, yang dimana dapat mengatur infrastruktur,informasi,aplikasi,perorangan,dll.
Dan disitulah akan memunculkan hasil pencapaian dari sebuah organisasi tersebut.
[B,H06216009]
BAB 2. DEFINISI DAN URGENSI TATA KELOLA TI
Saat ini telah banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi dan komunikasi, namun
ternyata masih terdapat kekurangan dalam pemanfaatan ICT, maka dengan adanya
kekurangan tersebut perlu adanya pengelolaan atau tata kelola IT yang berguna untuk
mengatasi kekurangan kekurangan tersebut. Contohnya efisiensi penggunaan sumber daya,
kemudian manajemen pengelolaan informasi dll, yang berkaitan dengan masalah dalam bidang
IT perusahaan [B, H06216001]
Faktor yang mempengaruhi efektivitas dan keberhasilan dari ICT governance adalah struktur,
proses, infrastruktur dan hubungan. Jika salah satu dari beberapa faktor tidak sesuai atau ada
kekurangan maka dapat disimpulkan ICT governance belum atau tidak efektif atau
berhasil. [A, H76216057]
Beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan ICT yaitu yang pertama adalah dari faktor
kepala manajemen projek seperti lemahnya pengerjaan proyek dan kurang memiliki
kompetensi. Yang kedua dari faktor organisasi seperti pengurangan projek cost. Dan yang
ketiga yaitu faktor proses seperti tidak ada standart metodologi. [C, H76216052]
Tata Kelola Teknologi Informasi adalah bagian dari organisasi atau perusahaan yang mencakup
proses dan teknologi informasi untuk menyelaraskan strategi teknologi dan strategi organisasi
[B, H76216035]
IT Governance merupakan suatu hal yang wajib ada dan diterapkan disetiap
perusahaan. Apalagi saat ini dunia sedang menghadapi Revolusi Industry 4.0 dimana saat ini
banyak teknologi yang memiliki kecerdasan. Namun dinegara yang berkembang seperti
Indonesia banyak sekali perusahaan yang gagal dalam ICT project mereka sehingga
menyebabkan kerugian dalam bentuk material. Bahkan hal yang paling buruk kegagalannya
disebabkan karena kurangnya pengetahuan manajer proyek dalam perancangan proyek (Blue
Print). Pengetahuan tentang tata kelola dibidang TI sangat dibutuhkan agar perusahaan
memiliki strukutur manajerial yang baik dan bisa bersaing dengan kompetitor di luar sana.
[C, H76216072]
Dalam sebuah perusahaan penting untuk mengetahui urgensi dari tata kelola IT serta
mengimplementasikannya. Dengan tata kelola IT yang baik maka sebuah perusahaan sudah
pasti akan dapat memanfaatkan sumber daya IT dalam perusahaan dengan baik. Sebuah
penelitian di Malaysia juga menyebutkan jika pengelolaan atau perencanaan proyek yang tidak
baik menjadi faktor dengan persentase terbesar terhadap gagalnya suatu proyek ICT. Jika
di-breakdown lebih jauh lagi, faktor penyebab kegagalan diantaranya dapat berupa tidak
dimilikinya kompetensi dalam pemilihan keputusan oleh seorang manajer proyek. Dapat juga
disebabkan oleh pengurangan biaya dari suatu proyek serta tidak adanya standar khusus yang
menjadi acuan dalam proses pengelolaan atau perencanaan proyek. [C, H06216006]
Tata Kelola Teknologi Informasi mempunyai fokus yaitu bagaimana upaya memberikan nilai
tambah bagi organisasi atau perusahaan dan menangani resiko ketika diterapkan pada
organisasi atau perusahaan tersebut. [A, H76216067] Penerapan tata kelola teknologi informasi
yang baik dapat menekan segala sesuatu hal yang berkaitan dengan budgeting [B, H06216016]
IT governance tiap tahun harus selalu diupdate, sesuai kebutuhan umat yang selalu meningkat
mengikuti perputaran zaman, agar mudah dipahami dan diimplementasi [A, H06216004]
Karena dengan melihat urgensi IT Governence yang dikaitkan dengan contoh grafik driving
Innovation, terlihat bahwa inovasi akan berkembang dengan pesat dibandingkan dengan
maintancenya. Karena inovasi yang ada memiliki masa dan titik jenuh. Contohnya seperti
Warnet (Warung Internet), pada kejayaannya semua ingin mendirikan warnet karena memliki
keuntungan yang menggiurkan namun ketika berada pada titik jenuh dan adanya inovasi yang
baru, inovasi yang lama akan turun esistensinya. [C. H76216051]
IT Governance bagian yang menyeluruh dari tata kelola dan berperan sebagai kumpulan
kebijakan,aktivitas dan prosedur untuk mendukung suatu pengoperasian TI agar hasilnya dapat
sejalan dengan strategi organisasi. Tujuan dibangunnya IT Governance yaitu menyelaraskan TI
yg sudah diinvestasikan dengan strategi organisasi serta mengarahkan tata kelola secara
optimal [A H76216047]
tujuan tata kelola IT adalah untuk menyelaraskan setiap proses-proses bisnis yang ada dengan
teknologi informasi.[A, H76216032]
Tata kelola IT sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan organisasi maupun perusahaan. Karena
dalam proses perkembangan organisasi maupun perusahaan sangatlah diperlukan tata kelola
IT yang baik guna mengatur jalannya proses bisnis serta pemanfaatan teknologi informasi
supaya berjalan selaras. [A, H06216019]
IT Governance adalah prosedur dan kumpulan proses yang bertujuan untuk memastikan
kesesuaian penerapan IT dan pendukungnya terhadap pencapaian tujuan organisasi, dengan
cara mengoptimalkan keuntungan dan kesempatan yang ada, mengendalikan penggunaan
terhadap sumber daya IT serta mengelola berbagai risiko terkait IT. [A,H06216025]
IT Governance berfokus pada 2 arah yaitu upaya memberi nilai tambah bagi bisnis dan
penanganan resiko pelaksanaan . di dalam tata kelola IT terdapat pelaksanaan yang dibangun
mampu memberi nilai tambah yang bermanfaat pada stakeholder. [ B,H76216050 ]
IT Governance adalah suatu konsep dan paradigma baru yang diperoleh dari kesadaran suatu
organisasi yang bertujuan untuk membuat kebijakan dalam penggunaan TI sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan dari organisasi tersebut. [A,H76216070]
Salah satu tujuan dari penerapan Tata Kelola TI dibagi berdasarkan long term goal atau tujuan
jangka panjang dan short term goal atau tujuan jangka pendek. Short term goal misalnya, Tata
Kelola TI dapat digunakan untuk menekan biaya operasional di bidang TI melalui
pengoptimalan operasional perusahaan. Sedangkan dalam penerapan jangka panjang Tata
Kelola TI harus membantu perusahaan untuk tetap fokus dan memastikan penerapan TI sesuai
pada koridor yang semestinya berlaku pada perusahaan. Tentu saja melalui framework yang
berlaku.
[B, H06216017]
Untuk itu, di dalam IT Governance terdapat berbagai macam standar model tatakelola
TI yang banyak digunakan saat ini, antara lain: ITIL (The IT Infrastructure Library),
ISO/IEC,COBIT (Control Objectives for Information and related Technology), dan lain-lain.
Penggunaan salah satu framework tersebut secara tepat, dapat membantu para direktur,
eksekutif, dan manager dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan .[C,
H06216011]
alah satu framework yang sedang ramai - ramainya digunakan adalah COBIT (Control
S
Objectives for Information and related Technology) dengan versi terbarunya, COBIT sering
digunakan karena COBIT menyediakan kebijakan yang jelas dan mudah dipelajari dalam IT
Governance dan membantu mencari risiko - risiko yang berhubungan dengan IT serta berfokus
terhadap perkembangan dan pengukuran kualitas terhadap layanan IT. [B, H76216064]
Beberapa sudut pandang cobit yaitu IT resources, Business requirements dan IT processes.
A. Sumberdaya IT (IT resources) meliputi orang-orang, aplikasi, informasi dan infrastruktur
B. Persyaratan Bisnis (business requirements) meliputi efektifitas, efisiensi, integritas,
keyakinan, ketersediaan, keandalan dan pemenuhan kebutuhan.
C. Proses IT (IT processes) meliputi domain, proses dan aktifitas. (C. H76216039)
IT Governance adalah IT Governance adalah suatu komitmen dari suatu cabang dari kelola
perusahaan terhadap sumber daya IT/Sistem Informasi yang mencakup pada sistem teknologi
informasi (TI) serta manajemen kinerja dan resikonya. Ada beberapa penyebab gagalnya suatu
projek dibagi enam yaitu Faktor Projek Manajemen, Top Faktor Manajemen, Faktor pTeknologi,
Faktor Organisasi, Faktor Kompleks dan Faktor Proses. [A, H76216054]
Yang pertama sumber dari kegagalan ICT project adalah faktor manajemen projek yaitu resiko
manajemen,lemah dalam skil dan pengetahuan, lemahnya perencanaan projek apabila
projeknya gagal berarti dia sudah merencanakan kegagalan dari awal. framework yang dipake
dalam manajemen projek adalah Project Management Body Of Knowledge(PMBOK).(C,
H76216046)
Yang dimaksud kegagalan pada suatu project di bagian Top Faktor Manajemen adalah ketika
kita tidak bisa memilih atau menentukan sebuah keputusan, sehingga berakibat kegagalan
pada sebuah organisasi.[B, H76216028] sedangkan yang dimaksud kegagalan organisasi
(organizational factors) adalah ketika melakukan pemangkasan/ pengurangan pada
pengeluaran atau biaya untuk melaksanakan suatu proyek, dan yang dimaksud dengan faktor
proses(proses factors) adalah kegagalan yang diakibatkan tidak adanya standar
metodologi(framework) melainkan keputusan pada organisasi tersebut menggunakan
feeling(perasaan) [C, H06216013]
Pengabaian IT Governance terhadap hal hal penting yg dianggap sepele tanpa memikirkan
seperti kemampuan, situasi dan kondisi organisasi atau perusahaannya akan menjadi
penyebab utama kegagalan dalam pelaksanaan IT Governance itu sendiri [B,H76216071]
IT Governance merupakan tanggung jawab dari lembaga tingkat executive dari suatu project ,
tugas bagian keseluruhan dari seluruh bagian leadership struktur organisasi , memastikan IT
digunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan organisasi. [A,H76216044]
Tata kelola IT adalah kebijakan yang dibuat untuk mengatur/ mengelola penggunaan IT dengan
baik , bagaimana sebuah teknologi dapat digunakan secara optimal , dengan meminimalisir
resiko serta mengurangi biaya operasional dalam perusahaan atau organisasi untuk
mewujudkan tujuannya. Di dalam pengimplementasiannya inovasi-inovasi baru sangat
dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi yang sudah ada , serta dengan tata kelola it yang
baik perusahaan dinilai telah berinvestasi , yang diharapkan dapat menghasilkan nilai lebih dari
para kompetitor dan mengurangi terjadinya kegagalan . [A, H76216034].
Tata Kelola IT merupakan serangkaian usaha untuk menyusun dan mengelola strategi
pengembangan infrastruktur IT yang terorganisir sehingga dapat meminimalisir resiko
kegagalan dalam implementasi sistem di sebuah organisasi perusahaan maupun instansi
tertentu. Tata Kelola IT sangatlah dalam sebuah instansi mulai dari proses perancangan awal
infrastruktur IT, pengembangan inovasi teknologi yang dibutuhkan kedepannya, hingga
perawatan atau maintenance dari serangkaian sistem sehingga dapat meningkatkan
produktivitas instansi tersebut berkali-kali lipat dari segi efisiensi waktu, biaya, dan usaha
instansi yang menerapkannya. [A, H76216065]
Tata kelola IT bertujuan menyeimbangkan antara sebuah proses bisnis dan teknologi informasi.
Tata kelola IT juga perlu dibuat agar dapat meningkatkan produktivitas dalam penanggulangan
sebuah resiko dalam teknologi informasi [B, H76216037]
Selain itu, dengan adanya Tata Kelola IT, kita bisa mengatur dan membuat pemanfaatan
Teknologi menjadi lebih maksimal dan bermanfaat. Di sisi lain, dengan adanya Tata Kelola IT
dapat mengatur teknologi untuk memberikan inovasi dan peluang dalam suatu bisnis dan
organisasi. [B, H76216061]
Tata kelola TI biasa digunakan oleh organisasi untuk memastikan segala bentuk sumber daya
perusahaan supaya dapat digunakan dengan sesuai dan juga untuk mengendalikan risiko yang
suatu ketika dapat terjadi. [A, H76216077]
● Dalam Tata Kelola IT, seorang programmer bukanlah orang yang jago dalam coding.
Tetapi juga harus mempunyai inovasi untuk mengupgrade sistem. Karena bila tidak,
program tersebut bisa ketinggalan zaman [(A, H76216056]
● Dalam IT Governance selain dibutuhkan seorang programmer, dibutuhkan pula seorang
penganalisa yang tepat sesuai requirements yang diberikan oleh seorang top level
management maupun client. Karena jika pada tahap analisis kebutuhan adanya
kekeliruan, maka pembentukan ICT atau pengimplementasian teknologi akan gagal. [B.
H76216045]
● Namun, bukan programmer saja yang berperan penting, manajer proyek juga berperan
penting untuk mengatur jalannya proyek, jika resource dan waktu tidak dapat diatur
dengan baik, maka kemungkinan besar proyek tersebut akan gagal.[A H76216058]
● Kegagalan dalam memanajemen proyek menjadi salah satu penyebab dalam kegagalan
proyek IT. Hal-hal yang menyebabkan kegagalan dari segi manajemen proyek yaitu
kurangnya keterlibatan user, kesalahan dalam memanajemen risiko, estimasi pekerjaan
yang tidak memadai, pelanggaran kontrak, kurangnya rencana dalam memanajemen,
kurangnya skill dan pengetahuan manajer proyek dalam memanajemen, kurangnya
pemahaman IT bagi manajer proyek. [C, H76216074]
Ilmu mengenai IT Governance sangat penting karena memiliki beberapa urgensi yang perlu
diperhatikan sebagai contoh
● Sebuah perusahaan seringkali menghabiskan dana dan tidak ada hasil yang
mempengaruhi financial suatu organisasi secara signifikan
● yang merupakan faktor internal yang dapat merugikan
● Mengarahkan IT dengan penggunaan yang optimal, hal yang di maksud adalah,
memaksimalkan penggunaan IT yang ada demi kinerja sebuah perusahaan yang
optimal dan stabil
● Memanajemen sebuah IT mengenai resiko-resiko yang menjadi peluang kegagalan dari
penggunaan IT [A. H76216062]
Pada era industri 4.0 ini banyak perusahaan non IT yang harus menyesuaikan perkembangan
yang terjadi terutama dibidang teknologi yang artinya perubahan dari entrepreneur menjadi
technopreneur, dan tentunya tanpa IT governance yang baik, maka penggunaan ICT pada
perusahaan tidak optimal dan memungkinkan terjadinya kegagalan ICT yang menyebabkan
kerugian pada perusahaan, bahkan kemungkinan yang paling buruk adalah perusahaan
mengalami kebangkrutan.[B. H76216059]
Tujuan utama perusahaan non IT memutuskan penerapan ICT pada proses bisnis
perusahaannya adalah selalu membuat sebuah project tersebut sukses. Dimana project
sukses dengan penyelesaian tepat waktu, sesuai alokasi anggaran dan standar kualitas yang
diinginkan oleh perusahaan dan customer tetapi masih banyak project yang gagal. Dari
kegagalan sebuah project terdapat faktor yang menjadi alasan umum terjadinya kegagalan. [ B,
H06216010 ]
Diatas telah disebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gagal dan suksesnya
penerapan ICT dalam suatu organisasi maupun dalam keseharian. Selain faktor yang telah
disebutkan ada juga faktor penting yang inovasi yang dapat diterapkan yaitu Application
Innovation dan Infrastructure Innovation. [ B, H06216024]
Bersumber dari beberapa survey (The Bulls Survey, The KPMG Canada Survey, The Chaos
Report) kegagalan proyek disebabkan oleh :
● Cakupan proyek yang dikerjakan
● Keterlambatan pengerjaan suatu proyek
● Besarnya biasa proyek
● Kualitas proyek
● Manajemen SDM yang kurang
● Kurangnya komunikasi antar lini proyek[B.H06216002]
dari banyaknya project ICT, banyak mengalami kegagalan dalam menjalan projectnya. Hal itu
dikarenakan para Top Manajemen, banyak melakukan kesalahan, salah satunya adalah tidak
berkompeten/ahli dalam mengambil keputusan. Di dalam kegagalan ada 3 kategori, diantaranya
Project Failure, System Failure dan User Failure.
[C, H06216023]
Penerapan ICT sangat penting sekaligus rawan bagi sebuah organisasi. Penting untuk
pengembangan kinerja organisasi. Dan menjadi rawan bila tidak memperhitungkan faktor-faktor
kegagalan di dalamnya. [Kelas B.H76216029]
● Faktor ketidakmampuan pimpinan untuk membuat keputusan dalam memilih ICT Project
● Mengurangi biaya dari sebuah project, padahal jika biaya sebuah project mendapat
anggaran yang cukup dan dikelola dengan baik akan berdampak pada kemajuan
organisasi yang menggunakanya.
● Pengguna akhir (client) tidak terlibat dalam proses keterlibatan pengguna. Banyak
masyarakat (pengguna) yang kurang mengetahui dampak positif penggunaan sistem
ICT, mereka menganggap kedatangan sistem ini dapat berdampak negatif pada
keberlangsungan sistem konvensional yang biasa mereka gunakan. Oleh karenanya
banyak penolakan yang dilakukan oleh mereka. (B.H76216055)
Teknologi adalah jembatan berbagai aspek ilmu. Tetapi sebuah jembatan tersebut perlu
adanya bantuan-bantuan komponen yang lain agar berfungsi dengan baik dan aman km di
malaysia mengatakan bahwa Project Failure terjadi sebesar 53% yang dimana itu membuktikan
bahwa ICT sangat diperlukan untuk meminimalisir adanya suatu kegagalan. [B,H76216060]
Dari Jurnal Goverment ICT Project Failure Factors (Malaysia) terdapat 6 faktor / sumber
kegagalan IT Goverment. 3 diantaranya berhubungan dengan ICT project, yaitu
● Top Management Factors (Tidak ada kemampuan dalam membuat keputusan untuk
memilih project ICT)
● Organizational Factors (Pemangkasan biaya proyek)
● Procees Factors (Tidak mempunyai pedoman / standar kualitas). [C, H06216008]
Tidak hanya di Malaysia, di Indonesia pun ICT sempat mengalami kegagalan. Seolah-olah tidak
terima dengan kemajuan zaman. Dan menjadikan hal tersebut sebagai ancaman bagi diri dan
pekerjaannya. Misalnya adalah ketika terjadi bentrok antara ojek pangkalan dengan ojek online.
Hal tersebut walaupun ICT diterapkan, tapi masih saja ada orang-orang yang merasa terancam
dengan adanya inovasi yang terbaharukan. [B, H76216048]
Ya begitulah bagaikan Air dan Ikan hubungan antara IT governance dan Perusahaan ,tanpa Air
yg baik ikan tidak akan bisa hidup lebih lama atau bisa jadi bakal mati seperti halnya penerapan
IT governance yg kurang baik dalam perusahaan ,Perusahaan tidak akan bertahan lama atau
tidak berkembang bisa jadi bakal gulung tikar juga [B,H76216071]
Dengan adanya tata kelola IT yang efektif tidak hanya menciptakan manajerial yang baik dalam
suatu organisasi tetapi juga dapat mengembalikan keuntungan (return) lebanyak dari para
kompetitor pada bidang sejenis menurut jurnal yang berjudul Government ICT Project Failure
Factors:Project Stakeholders’ Views. [C, H76216031]
Penyebab kegagalan manajemen proyek di antara lain tidak bisa mengelola resiko proyek,
estimasi dari pekerjaan yang tidak memadai dan kurangnya Oiperencanna proyek. [C,
H06216005]
Sesuatu yang dikelola dan diatur dengan baik oleh semua tingkatan yang ada dalam suatu
organisasi maupun perusahaan maka hasilnya pun bisa melebihi dari ekspektasi. Seperti yang
dikemukakan oleh CISR bahwa organisasi teratas dengan tingkat ICT governance tinggi
mendapatkan hasil investasi lebih dari 40% dibandingkan dengan kompetitornya yang memiliki
tingkat ICT governance rendah. [C , H06216012]
Dari beberapa uraian diatas sudah terlihat titik kunci pokok dari memahami tata kelola IT
yang dimana memiliki tugas untuk mengorganisir/memanage para programer maupun pekerja
yang lainnya, yang dimana sekarang bahasa pemrograman bisa dipelajari oleh orang awam
sekalipun baik dari SMK, SMA, maupun SMP, namun dalam tata kelolanya memerlukan teknik
khusus sehingga tak ada kesalahan yang bahkan sudah tercipta diwaktu pembuatan
rancangan/project, seperti yang kita ketahui programer untuk sekarang sangatlah populer, bisa
jadi akan tergantikan dengan tata kelola IT dikarenakan kebutuhan yang diinginkan dimasa
depan akan berbeda dari sekarang yang dikarenakan maraknya programer tanpa tata kelola
yang baik. [B,H76217038]
….
Konsep Tata kelola TI adalah mengatur perubahan dan peforma IT untuk kebutuhan
bisnis perusahaan saat ini dan dimasa yang akan datang. [ A, H76216070]
Konsep Tata Kelola IT terletak pada kebutuhan bisnis dari perusahaan. Sehingga dalam
Tata Kelola IT terdapat strategi yang mengatur performa pada perusahaan untuk menjawab
kebutuhan bisnis unutk saat ini maupun untuk jangka panjang. Dalam Tata Kelola IT terdapat 3
proses yang harus dilakukan yakni, evaluate, direct, dan monitor. [C, H76216040]
Konsep dari IT Governance/Tata Kelola TI yaitu dari sisi pekerjaannya dibagi menjadi
tiga, yaitu Monitoring dari pihak IT Management/Manajemen TI, Evaluasi dari bussiness
plan/ rencana bisnis dan Direct yang diarahkan dan diberikan kepada pihak IT
Management/Manajemen TI. yang akan menjawab kebutuhan bisnis perusahaan di suatu masa
yang mendatang. [ A , H76216054 ] .
Konsep tata kelola TI mengaitkan struktur dalam sebuah proses IT dan
mengimplementasikan untuk mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya. Konsep
tata kelola IT juga dapat menentukan factor dari keberhasilan dari sebuah perusahaan.
[H76216037]
Konsep Tata kelola TI adalah sebuah strategi atau kebijakan dalam penggunaan IT
yang terdiri dari Evaluate, Direct, dan Monitoring, yang saling berintegrasi satu sama lain untuk
memenuhi kebutuhan stakeholder perusahaan maupun organisasi, namun dalam pengelolaan
tersebut, tidak hanya bergantung pada ketiga hal yang telah di sebutkan, di dalam konsep tata
kelola juga perlu adanya Perencanaan, Pembangunan, Running, dan pengawasan, yang saling
terhubung satu sama lain untuk mewujudkan kebutuhan bisnis dari perusahaan [ A ,
H76216062]
Konsep tata kelola IT merupakan sebuah dasar membangun strategi untuk persahaan
dengan menggunakan Evauate,Direct maupun Monitoring yang dapat dikaitkan dengan
kebutuhan dari perusahaan tersebut. [H06216009]
IT governance secara garis besar adalah proses dimana mengelola suatu aturan untuk
memenuhi tuntutan bisnis saat ini dan yang akan datang. [A, H76216038]
Konsep tata kelola IT ibarat seperti sebuah gedung, harus mempunyai pilar-pilar guna
menopang berdirinya gedung tersebut. Ada 3 aktivitas dalam tata kelola TI, yaitu direct,
evaluate, dan monitor. Bertujuan untuk memastikan keberlangsungan dan keselarasan tata
kelola IT dengan strategi dan tujuan bisnis perusahaan. (B, H06216007)
Konsep Tata Kelola IT merupakan dari sebuah kebutuhan bisnis dari Governance yang
mengevaluasi secara langsung kemudian dari manajemen memberikan rencana. Dari rencana
itu kemudian membangun dan menjalankan. Setelah itu Manajemen dan Governance
memonitor hasil rencana. Dan Governance mengevaluasi hasil rencana. [C, H76316069]
Konsep Tata kelola IT memiliki pilar atau model pendukung. Masing-masing modelnya
juga diatur menggunakan framework yang dapat mendukung suksesnya penerapan IT
Governance. Di bawah merupakan pilar-pilar dan framework yang digunakan, diantaranya:
a. COSSO
Framework COSSO digunakan dalam Tata kelola atau digunakan untuk
manajemen secara umum.
b. COBIT
c. ITIL
ITIL digunakan untuk model atau pilar Service Management
d. CMMi dan ASI
Framework ini digunakan untuk mengatur Application Development
e. ISO 17799
ISO 17799 merupakan framework yang dapat digunakan untuk keamanan IT
atau IT secure
f. PMI/PMBOK Prince 2
Penyusunan Project management juga diatur menggunakan PMI/PMBOK Prince
2
g. ISO IS Strategi
Dalam konsep managemen perusahaan terdapat beberapa framework, coso merupakan suatu
framework yang titik fokusnya mengelola managemen secara umum, dan yang lebih khusus
dalam tata kelola it adalah cobit, framework cobit sangat sering digunakan di berbagai
perusahaan, meskipun begitu bukan berarti cobit adalah framework yang paling baik, masih
banyak framework yang memiliki fokus pada bidangnya masing masing [H76216059]
Jadi, dengan adanya Tata Kelola TI yang bagus dalam suatu organisasi atau perusahaan,
maka beberapa aktivitas / proses TI dapat berjalan secara sistematis dan efektif. Bahkan dapat
juga mengurangi biaya operasional dan meningkatakan daya saing. [B.H06216002]
Timbal balik dalam Tata Kelola TI yang bagus dapat tercapai apabila Tata Kelola tersebut
dikembangkan dengan memakai standar IT Framework Internasional, misalnya dengan
mengimplementasikan COSO, COBIT, ISO IT Security, ITIL Management dsb. [B. H06216026]
Dari gambar tersebut dapat dilihat irisan dari IT Governance dan Manajemen IT [C,H76216076]
Istilah governance diambil dari konsep tata kelola perusahaan dan mengacu pada
pengawasan dikelola oleh dewan pengurus direksi eksekutif yang bertanggung jawab untuk
manajemen organisasi. (C, H76216078)
Perlu diketahui, bahwasanya Tata Kelola IT dan Manajemen IT itu berbeda.
Manajemen IT merupakan bagian dari Tata Kelola IT yang mana manajemen IT berfokus pada
jalannya layanan operasional TI dalam masalah internal dan bersifat untuk jangka pendek.
Sedangkan Tata Kelola IT berfokus pada kinerja atau performa serta mentransformasikan
kebutuhan IT dalam bisnis untuk waktu jangka panjang. [C, H06216011]
Tata kelola / governance dengan manajemen itu berbeda, manajemen itu merupakan
bagian dari tata kelola / governance. Tata kelola dan manajemen itu berbeda dari beberapa hal
diantaranya tujuan, tanggung jawab, tipe kegiatan dan bantuan struktur organisasinya. [C,
H06216023]
Selain tujuan, tanggung jawab, aktifitas yang dikerjakan, jumlah supporting. Yang
menjadi pembeda antara IT governance dengan manajemen juga terletak pada gaji. [C,
H76216043]
Secara konsep keduanya cukup berbeda. Tata kelola IT memiliki konsep yaitu
menyelaraskan antara IT dan untuk memenuhi tuntutan bisnis saat ini dan masa depan.
Sedangkan Manajemen IT menitikberatkan pada pasokan efektivitas internal layanan dan pada
jalannya layanan operasional TI . (C , H06216012)
Manajemen IT adalah merupakan bagian dari Tata Kelola TI, namun manajemen
IT lebih menitik beratkan pada dukungan pada jalannya operasional Teknologi Informasi,
sedangkan Tata Kelola IT mempertemukan dan mentransformasikan kebutuhan Teknologi
Informasi sekarang dan yang akan datang yang menyangkut kebutuhan perkembangan
organisasi.[A, H06216025]
Tata kelola TI berkonsentrasi pada performa dan merubah IT untuk memenuhi
kebutuhan bisnis untuk masa sekarang atau kedepannya. Manajemen TI berfokus pada
efektifitas pelayanan TI dan stok produk internal, juga mengelola proyek TI dari pusat. [A,
H76216058]
IT Governance merupakan suatu bentuk perencanaan dalam tata cara menggunakan TI
yang digunakan oleh suatu organisasi yang mempertemukan dan mentransformasikan
kebutuhan TI dari segi waktu orientasinya bisa sekarang dan yang akan datang sedangkan, IT
Management adalah merupakan bagian dari IT Governance namun manajemen TI lebih
menitik beratkan pada dukungan pada jalannya operasional TI dan bersifat teknis dan dari
orientasi waktu bersifat jangka pendek, [A, H76216047]
Tata kelola IT merupakan sebuah aturan yang berhubungan dengan evaluasi, direct dan
memonitor dalam menjalankan kebutuhan IT yang bertujuan untuk menjadikan lebih efektiv dan
efisien, memiliki lingkup yang lebih besar dan dalam jangka panjang. Sedangkan manajemen
IT merupakan bagian dari teknis dalam mengelola kebutuhan bisnis dari suatu perusahaan atau
organisasi, seperti meliputi : plan, build, run dan monitor yang bertujuan untuk menyelaraskan
IT sesuai business needs dan memiliki lingkup lebih kecil dan jangka pendek. [A, H76216057]
Banyak orang yang sulit membedakan antara tata kelola IT dan manajemen IT. Menurut
KBBI "tata" berarti aturan sedangkan "manajemen" berarti teknis. Tata kelola IT berkonsentrasi
pada kinerja dan transformasi IT untuk memenuhi kebutuhan bisnis, sedangkan manajemen IT
fokus pada efektivitas layanan, produk dan manajemen operasi IT. [A, H76216041]
Jika Manajemen IT dengan IT Governance (tata kelola) dilihat dari segi waktu , maka
perbedaan terletak pada orientasi nya , IT Gov berguna di waktu yang lebih panjang dan lama
karena memiliki cakupan yang lebih luas , sedangkan Manajemen IT hanya berfungsi taktis dan
berlaku pada jangka yang pendek. Hal ini dikarenakan IT Governance mengatur segi puncak /
eksekutif dari suatu project , yaitu mengevaluasi , direct , Kemudian memonitor keduanya . Lain
halnya dengan Manajemen IT yang mengatur merencanakan , membangun , menjalankan dan
kemudian memonitor ketiga [ A, H76216044 ]nya
Tata kelola IT dan manajemen IT dari segi bahasa berbeda, tata kelola sebagai
pelaksana kerangka pikiran atau pengatur dalam sebuah organisasi / perusahaan. Sedangkan
manajemen IT bagian dari tata kelola IT namun manajemen IT lebih menitik beratkan pada
dukungan pada jalannya operasional IT (Teknis). Dan dari segi waktu Tata kelola IT
mempertemukan dan mentranformasikan kebutuhan IT sekarang dan yang akan datang yang
menyangkut kebutuhan perkembangan organisasi / perusahaan. Sedangkan manajemen IT
berfokus pada waktu jangka pendek [ A, H76216033 ]
Perbedaan antara Tata Kelola IT dan Manajemen IT yaitu terletak pada fungsinya
dimana Tata Kelola IT berfungsi untuk mengatur/menyelaraskan dan memastikan bahwa
kebutuhan IT mencapai kebutuhan perusahaan, sedangkan Manajemen IT mengarah kearah
teknisnya yang dimana berfokus pada produk yang efektif, support IT yang mumpuni dan juga
memanajemen kebutuhan IT dengan baik [ A, H76216036 ]
Perbedaan yang paling nampak antara tata kelola IT dengan manajemen IT adalah
perbedaan orientasi waktu. Di dalam IT Governance orientasi waktu jangka pangka sedangkan
di dalam management IT orientasi waktunya jangka pendek. Dari segi pengerjaannya IT
Governance meliputi evaluasi, direct dan monitor sedangkan Manajemen IT meliputi Plan,
Build,Run dan Monitor. Perbedaan lainnya antara tata kelola IT dengan manajemen IT ialah tata
kelola IT membahas bagaimana aturan yang sudah ditetapkan yang kemudian teknisnya akan
dilakukan atau diterapkan oleh manajemen IT. [A, H76216049]
Tata kelola TI memastikan sumber daya IT dapat berguna bagi kebutuhan bisnis
organisasi di masa kini hingga masa depan. Manajemen TI berfokus pada efektivitas
layanan dan produk IT dalam lingkup internal dan jangka waktunya harian. [C,
H76216074]
Pada dasarnya Tata Kelola IT dan Manajemen TI memiliki tujuan yang sama
yakni untuk memenuhi kebutuhan bisnis, perbedaanya terletak pada prinsip dan waktu
berlakunya. Tata Kelola IT merupakan aturan atau rancangan yang bersifat jangka
panjang untuk menyelaraskan IT dengan kebutuhan bisnis sebagai penunjang,
sedangkan Manajemen IT merupakan teknis atau implementasi dari aturan serta
rancangan yang telah dibuat dalam jangka pendek yang tersusun secara berkala. [A,
H76216065]
Perbedaan Tata Kelola IT & Manajemen IT. Tata Kelola IT merupakan suatu
struktur yang mengaitkan dan menyelaraskan proses-proses TI, sumberdaya TI yang
dibutuhkan di perusahaan dalam mengimplementasikan strateginya untuk meraih target
yang telah direncanakan, yang fokus pada orientasi waktu jangka panjang. Sedangkan
Management TI adalah teknis tentang merencanakan, mengelola mengatur, dan
mengontrol sumber daya teknologi informasi berdasarkan kebutuhan di dalam
perusahaan yang fokus pada orientasi waktu jangka pendek [A, H76216077]
Perbedaan "Managemen TI" dengan "Tata Kelola TI" adalah terletak pada waktu
pekerjaan, Pekerjaan Managemen TI adalah pekerjaan untuk jangka pendek,
sedangkan Tata kelola TI merupakan pekerjaan untuk jangka panjang. [B, H76216029]
It gov untuk menjawab bisnis pada masa saat ini dan masa mendatang, sedangkan
tugas IT management fokus pada internal efektifitas supply dari layanan IT dan
proud-produknya. [C. H76216039]
Kalo di ibaratkan perbedaan dari keduanya seperti siswa yg sedang mengerjakan soal
ujian , ilmu manajemen berfungsi sebagai pemasti bahwa siswa mengerjakan ujiannya
dengan rumus untuk dapat jawaban yg benar sedangkan tata kelola sebagai pemasti
siswa tidak menyalahgunakan rumus saat proses pengerjaan ujian dan agar rumus
tidak di otak atik dengan pemikiran yg penting jawabanya benar [B,H7626071]
Perbedaan tata kelola ti dan manajemen ti yaitu kalau tata kelola ti bagaimana tata
kelola ti bisa mengelola organisasi tersebut dengan baik, kalo manajemen ti yakni
bagaimana mengimplementasikan tata kelola tersebut bisa diimplementasikan dengan
baik [A H76216066]
Ada 4 tipe yang membedakan antara Tata Kelola IT dan Manajemen Layanan IT adalah
1. Tujuan= Tujuan dari tata kelola IT lebih memandang future (masa depan) sedangkan
manajemen layanan IT adalah present (saat ini)
2. Responsibilities= Perbedaan tanggung jawab antara Tata Kelola IT dan Manajemen
Layanan IT.
3. Type of activities= Beberapa tipe atau jenis aktivitas yang berbeda dalam Tata Kelola
IT dan Manajemen Layanan IT.
4. Supporting organizational structures= Struktur organisasi pada masing-masing
organisasi berbeda. [C, H76216031]
Selain 4 tipe diatas, inti dari perbedaan Tata Kelola IT dan Manajemen Layanan IT
adalah waktu atau jangka dalam pengerjaannya. Untuk manajemen layanan IT
pengerjaannya daily (sehari-hari) dengan business operation internal sedangkat untuk
Tata Kelola IT adalah jangka panjang dengan business operation eksternal. [C,
H06216013]
Selain membicarakan tentang konsep dan perbedaan tentu dalam dunia IT Governance
harus dilakukannya eksekusi atau implementasi untuk mewujudkan apa saja yang sudah di
rencakan. Di Indonesia sendiri sudah melakukan rancangan pembentukan peraturan tentang
tata kelola TI sejak tahun 2007 hingga sekarang. [B, H76216060]
Berikut timeline sejarah tata kelola TI yang ada di Indonesia sebagai berikut :
Kemudian dalam implementasi dari tata kelola IT di dalam negara indonesia, yang
dimana sudah di terapkan di berbagai daerah khusus nya di kominfo pemerintahan kota dengan
memanjene data dan mengatur lajur lalu lintas jalan . Sekarang sudah berjalan dengan baik
[B,H06216009]
Salah satu badan negara yang wajib mengimplementasikan Tata kelola IT adalah
BUMN. Bukan lagi hanya sekedar butuh. Hal ini dikarenakan data yang dimiliki oleh BUMN
sangatlah bersifat rahasia dan bahaya apabila sampai jatuh ke tangan para pesaing dari luar.
Sebenarnya Indonesia telah mengeluarkan pedoman tata kelola TI Nasional pada tahun 2007.
Hanya saja belum diimplementasi secara menyeluruh atau nasional [A, H76216068]
Kemajuan solusi yang nantinya akan didapatkan dari teknologi informasi dan
juga pemanfaatannya terus meningkat dari waktu ke waktu, kecepatan dan keakuratan
informasi akan menjadi tuntutan dalam menjalankan roda perekonomian baik oleh
pelaku bisnisnya sendiri maupun oleh masyarakat dan juga pemerintah. Penerapan
teknologi informasi pada proses bisnis perusahaan dipandang sebagai salah satu solusi
yang nantinya akan dapat meningkatkan tingkat persaingan perusahaan. [A,
H76216056]
Agar organisasi dapat menjadi lebih maju, maka organisasi harus dapat
mengelola informasinya dengan teliti dan baik, sehingga investasi teknologi yang
dilakukan dapat memberikan hasil yang baik juga bagi organisasi tersebut. [A,
H76216032]
Dalam tatakelola IT juga memiliki dasar yang saling menghubungkan ,proses - proses
IT, sumber daya serta informasi yang dibutuhkan tatakelola IT memiliki kerangka
pengendalian dan peningkatang berkelanjutan :
1. Pemberian usaha
2. Aktifitas TI
3. Pengukuran kinerja
4. Perbandingan
5. Penentuan sasaran
Tata kelola IT juga mengintegrasikan serta mengoptimalkan metode menerapkan dan
mengorganisasikan ,hal yang terpenting adalah tatakelola IT tidak dapat terpisahkan
dari keberhasilan tata kelola perusahaan .[ B,H76216050 ]
Dalam buku panduan yang di keluarkan pemerintah Indonesia tentang Tata
Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional versi 1 tahun 2007 terdapat 5
prinsip dasar, yaitu :
1. Perencanaan TIK yang sinergis dan konvergen di level internal institusi dan
nasional
2. Penetapan kepemimpinan dan tanggung jawab TIK yang jelas di level internal
institusi dan nasional
3. Pengembangan dan/atau akusisi TIK secara valid
4. Memastikan operasi TIK berjalan dengan baik, kapan pun dibutuhkan
5. Memastikan terjadinya perbaikan berkesinambungan (continous improvement)
dengan memperhatikan faktor manajemen perubahan organisasi dan sumber
daya manusia
Konsep Tata kelola it meliputi tentang perencaan sekarang dan masa yang akan
datang agar selaras dengan kepentingan bisnis
Sedangkan manajemen it lebih berfokus kepada pelaksanaan teknis dari tata it
yang sudah direncanakan [A, H06216004]
Bicara tentang implementasi konsep tata kelola TI di Indonesia telah ditetapkan pada
peraturan pemerintah no. 6 tahun 2001 dan peraturan menteri komunikasi dan
informatika no. 41 tahun 2007 saya berharap dengan adanya penetapan peraturan ini
bisa menjadi petunjuk penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia dalam terwujudnya
tata kelola TI yang berkualitas [B,H76216071]
BAB 4. KARAKTERISTIK KERANGKA KERJA TATA KELOLA TI
….
Dalam merancang sebuah tata kelola di fokuskan ke dalam apa yang menjadi
sebuah prioritas , sehingga proses perencanaan akan berjalan dengan sedikit lebih
mudah dikarenakan telah menentukan skala prioritas dalam pengeksekusian. [A,
H06216003]
Selain struktural organisasi dan leadership , tata kelola juga berfikir secara
prioritas , dimana ia mendahulukan / menerima sesuatu berdasarkan tingkat urgensinya
terlebih dahulu , namun tidak melupakan hal sekunder . Prioritas yang dimaksud disini
adalah 1) Strategi Jangka Panjang , 2) Waktu , 3) Kebijakan , dan 4) Sumber Daya . [A,
H76216044]
Governance tidak hanya tentang memprioritaskan, tapi juga Big Picture Thinking.
Dimana permasalahan tidak dapat terselesaikan jika hanya melihat dari Small Picture,
Small picture dimana kita hanya akan melihat lingkup kecil dari permasalahan, tapi
disaat kita mencoba keluar dari lingkup kecil itu dan melihat pada gambaran besar
suatu permasalahan maka kita akan menemukan akar permasalahan yang ada. [A,
H76216041]
Big picture thinking merupakan suatu kemampuan untuk berfikir secara luas
tentang bagaimana menyusun strategi kedepan secara jelas dan tentunya dapat di
realisasikan. [B, H06216026]
Big picture thinking adalah kemampuan berfikir dalam menghasilkan ide, solusi,
serta peluang. Big thinker melihat kemungkinan serta menciptakan peluang. Mereka
mampu mengambil risiko karena mereka dapat melihat peluang agar mendapatkan
keuntungan besar. [B, H06216002]
Big picture thinking dan helicopter view bisa dibilang sama, bagaimana cara
untuk memecahkan suatu masalah. Dengan berfikir secara Big picture dapat
memberikan solusi dengan cara keluar dari permasalahan itu sejenak dan mencari
solusi dengan melihat secara luas untuk mencari titik masalah tersebut.[ A, H76216067]
Big picture thinking adalah cara untuk menyelesaikan masalah yang hanya
terlihat dari satu arah/tempat saja namun juga harus melihat dari sisi atas atau arah
yang lain agar dapat menyelesaikan permasalahan, cara berpikir ini menjadikan terus
belajar, banyak mendengar dan terfokus sehingga wawasan menjadi lebih luas. [A,
H76216077] .
Big picture thinking adalah suatu landasan untuk memikirkan suatu hal
kedepannya dan akan merubah suatu hal tersebut menjadi dampak yang besar, salah
satunya ialah hanya dengan big picture thinking sebuah framework dapat dijalankan
dengan lancar serta dapat mempelajari buku tentang framework tersebut hanya dengan
membaca daftar isinya. [B,H76216064]
Disamping secara prioritas , tata kelola juga berfikir secara big picture
(komprehensif) , maksudnya , tata kelola tidak hanya melihat masalah dari sudut
pandang satu sisi , namun dari sudut yang beli lebar dan luas melebihi sudut pandang
satu sisi tadi . Hal ini dijelaskan oleh konsep Helicopter View , yang diibaratkan dengan
melihat perkotaan dari bawah / jalanan , namun dari atas gedung / helikopter yang
sedang terbang diatas , dimana kita bisa melihat perkotaan secara luas dan
menyeluruh , bukan hanya dari sisi yang kecil dan sempit , yaitu melalui jalanan. Hal ini
membuktikan bahwa semakin besar / luas yang kita lihat , maka semakin besar pula
rencana yang akan dibuat. Big Picture Thinking juga menjelaskan tata cara berfikir
antara lain :
1. Overview : Dimisalkan dalam sebuah buku adalah daftar isi , disini , kita
dapat melihat daftar-daftar bab yang akan kita butuhkan dan cari
2. Simplification : Setelah menemukan bab-bab yang akan kita cari , selanjutnya
kita lakukan simplification atau mencatat dan memanage bab-bab tersebut untuk
dipelajari.
3. New Insight : Selanjutnya , setelah mempelajari bab tersebut , kita butuh untuk
mencari buku baru ( New Insight ) atau referensi baru , untuk memperluas
wawasan.
4. Confidence : Setelah semua ilmu yang kita dapat dari buku-buku tersebut, kita
harus percaya diri , agar tidak terombang-ambing tanpa pendirian. [A,
H76216044]
Dalam pemilihan framework harus melihat karakteristik framework yang mau dipilih
sesuai karakteristik governance nya, jadi memilih sebuah framework bukan untuk saat
ini aja dan untuk masa yang akan datang [H76216066]
Big picture thinking merupakan ide atau pemikiran atau rencana untuk menjawab
masalah dalam suatu organisasi dengan future strategic sehingga masalah selesai.[B,
H76216028]
Seeing big picture sangat berbeda dengan oriented thinking, perbedaan ini dapat
dilihat dari jangkauan pandangannya. Ketika seseorang berpikir dengan menggunakan
konsep big picture maka orang tersebut dapat memproyeksikan apa yang akan dia
lakukan kedepannya dalam jangka waktu panjang dan jika ada masalah, dia dapat
melihat akar permasalahan yang menjadi kendalanya. Sedangkan oriented thinking
berfokus pada pandangan seseorang dalam jangka waktu pendek, walaupun sama -
sama berorientasi masa depan tetapi jangkauan pandangnya berbeda. Seorang board
director harus mempunyai kedua hal tersebut untuk dapat menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi, ketika seeing big picture sudah menemukan akar
permasalahan, maka oriented thinking bertugas untuk mengurai masalah yang
ditemukan. [B, H76216055]
Tujuan dari big picture thinking pada Tata Kelola IT adalah untuk mensites Hukuma
data, cara mensitesa data adalah dengan melihat pattern atau pola pada setiap
permasalahan dan mencari jalan keluar dengan melihat dari pandangan big picture
thinking [C, H76216031]
Big Picture Thinking ialah berpikir jauh ke depan dan melihat dengan jangkauan yang
lebih luas. Big picture sangat dibutuhkan untuk menentukan target yang akan dicapai
oleh perusahaan dalam tahun-tahun ke depan. Dengan big picture, pengembangan
yang berkelanjutan atau continuous improvement dapat dilakukan dan target masa
depan dapat dicapai. [C, H06216006]
Inti dari Big Picture Thinking adalah kemampuan untuk menyintesiskan data
dengan tujuan agar dapat mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang. [C,
H76216040]
Decision making processes atau bisa disebut proses pengambilan keputusan , dalam
tata kelola IT proses pengambilan keputusan adalah tentang pengambilan keputusan
dan akuntabilitas pemanfaatan Ti. akuntabilitas pemanfaatan TI dapat di lihat dr
pengguna itu sendiri. agar terjamin akuntabilitasnya, setiap pengguna TI diatur dengan
oleh peraturan agar perilaku pengguna TI tersebut sesuai dengan visi/misi/strategi yang
ditetapkan. [B.H76216050] Sedangkan untuk Core Business Process sendiri,
merupakan suatu aktivitas yang mana dalam sebuah perusahaan tersebut
mengembangkan atau mengoperasikan suatu proses bisnis berdasarkan aktivitas
utamanya. Sebagai contoh perusahaan manufaktur, yang mana core business process
nya ialah untuk memproduksi produk. [C, H06216011]
Dalam penggunaan framework tata kelola IT tidak boleh hanya melihat satu framework
agar dalam efisiensi dari perusahaan jadi lebih baik . Seperti contohnga cobit, Val
IT,ITIL dll yang dimana memiliki karakteristik yg berbeda-beda . Kemudian juga
pemahaman tentang big picture yang dimana tidak boleh menanggapi sebuah
permasalah dengan tidak memikirkan resiko kedepannya [B,H06216009]
Pada pembahasan diatas telah disinggung mengenai framework yang digunakan pada
IT Governance yakni COBIT dan ITIL. Mengapa kedua framework diatas? Ibarat
seorang Muslim yang mempunyai Al-Quran sebagai pedoman secara umum, maka
perlu pedoman lain yang membahas lebih spesifik akan suatu yang disinggung secara
umum dalam Al-Quran. Sama halnya seperti COBIT yang membahas secara umum
dan luas pada IT Governance maka perlu adanya framework pendukung untuk
membahas lebih spesifik atau secara technical yang dapat diperoleh melalui ITIL.
Sehingga karakteristik framework yang thinking big picture dapat memuat secara
menyeluruh dan jelas/ spesifik.
[B, H06216022]
Dalam penggunaan framework ada 4 point yang harus dipahami yaitu overview
dengan cara melihat daftar isi terlebih dahulu, yang kedua yaitu simplification dengan
cara menandai bab yang ingin kita cari, yang ketiga yaitu new insight dengan cara
memerlukan sumber lain, yang keempat yaitu confidence yaitu percaya diri dengan apa
yang sudah kita lakukan. [C, H76216052]
Dalam penggunaan framework Tata Kelola IT hal yang paling penting adalah yakin
dengan apa yang telah kita lalui seperti overview yaitu melihat secara keseluruhan,
simplifications yaitu mencari yang sesuai dengan, new insights yaitu bertanya kepada
yang lebih ahli. [C,
Cara menggunakan framework dengan benar yaitu dengan melihat secara keseluruhan
(overview) kemudian simplification yaitu dengan membuat catatan langsung atau
dengan memberikan stabilo pada bagian yang penting lalu New Insight yaitu membuka
referensi atau buku lain yang berkaitan dengan hal tersebut dan terakhir yaitu
confidence yaitu yakin dan percaya diri. [C,H76216076]
Contoh dari overview pada headline risks seeing the big picture, yaitu: Ketika ada
sebuah buku tebal, tidak akan mudah untuk dibaca dalam waktu 5 menit untuk
menyelesaikan buku itu. Tetapi apabila kita mengetahui dari daftar isi buku, maka akan
memungkinkan kita untuk membacanya dalam kurun waktu 5 menit. [C, H76216069]
BAB 5. DUA FRAMEWORK BEST PRACTICE TATA KELOLA TI
Sebagian besar kerangka kerja tata kelola TI dirancang untuk membantu perusahaan
menentukan bagaimana departemen TI perusahaan tersebut berfungsi secara keseluruhan,
apa yang dibutuhkan manajemen key metrics dan pengembalian apa yang diberikan TI kepada
bisnis dari investasinya. Ketika COBIT digunakan terutama untuk risiko, ITIL membantu
mempersingkat layanan dan operasi. [B, H76216075]
Cobit dan ITIL adalah 2 contoh framework tata kelola TI yang sering digunakan oleh
perusahaan dalam pengelolaan TI. ITIL mengeluarkan versi terbaru nya pada akhir 2018 lalu,
sedangkan Cobit baru saja meluncurkan versi terbaru nya 2 minggu lalu atau tepat nya 28
februari 2019.[A, H06216025]
Terdapat 2 framework yang sering digunakan oleh perusahaan untuk tata kelola IT, yaitu
COBIT dan ITIL. akan tetapi pada saat ini framework yang paling banyak digunakan adalah ITIL
dan ISO 20000. Performa COBIT saat ini sudah menurun hal itu terjadi karena pada saat ini
perusahaan sudah sadar bahwa yang dibutuhkan perusahaan adalah panduan secara
technical. COBIT hanya memberikan panduan kendali tanpa implementasinya. Sedangkan ITIL
memberikan panduan secara lebih rinci bagaimana cara pengimplementasiaannya.
[C, H76216040]
COBIT adalah suatu pedoman standar manajemen teknologi informasi yang
mencangkup menjadi sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance, yang mana
dapat membantu auditor, manajemen maupum user untuk menjembatani gap antara risiko
bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis yang dialami oleh suatu
perusahaan. [B, H06216026]
ITIL merupakan salah satu framework IT Governance yang lebih berfokus pada
implementasi detail IT Process yang biasa dilakukan sehari-hari. Ini Berbeda dengan
framework COBIT yang lebih melihat ke arah masa depan dengan gambaran yang lebih
luas. Salah satu contoh implementasi ITIL adalah pada Service Operation. ITIL
menjelaskan bahwa harus ada SOP tertentu untuk melakukan perawatan,
pengecekkan, perbaikkan, hingga pengaksesan Data Center. Contoh SOP untuk
menyimpan data center misal: Harus memiliki suhu, kelembaban, sirkulasi udara yang
sesuai sehingga server bisa memberikan performa terbaiknya. Selain itu data center
juga harus aman dari bencana alam [A, H76216068]
Dalam versi ke 3 ITIL terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada
pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh TI, kelima bagian tersebut
antara lain adalah:
1. Service strategy
2. Service design
3. Service transision
4. Service operation, dan
5. Continual service improvement. [A, H76216033]
Apabila dilihat dari kedua pendekatan yaitu delivery dan support, maka dapat dilihat
hubungan antara delivery dan support COBIT dan itsm. Bahwa cobit mengatur masalah
objektif yang harus dicapai organisasi dalam pelayanan teknologi informasinya.
Sedangkan ITIL adalah best practice dalam pengelolaan IT untuk mencapai tujuan
obyektif dari organisasi. Maka dapat disimpulkan bahwa COBIT dan ITIL adalah 2
pendekatan IT Governance dan Tata Kelola layanan teknologi informasi yang saling
melengkapi. Apabila dijabarkan lebih jauh, relevansi ITIL tidak akan berhenti pada area
delivery dan support tetapi juga bisa dipetakan ke area COBIT yang lainnya. [A,
H06216019]
The three (3) most popular ITG framework are COBIT, ITIL and ISO [De Haes and Va
Gembergen 2009]. Pada masing-masing framework memiliki ukuran tersendiri untuk
menilai baik atau buruknya sebuah layanan, infrastruktur teknologi informasi, organisasi
atau perusahaan. Pada COBIT lebih mengatur tentang poin-poin besar yang harus
dicapai dengan kata lain COBIT lebih fokus pada masalah-masalah kecil, sedangkan
pada ITIL dari poin-poin besar yang harus dicapai di breakdown lagi secara detail untuk
penilaian, fokus dari ITIL ini adalah pada masalah-masalah besar. [A, H76216041]
ITIL Merupakan salah satu Framework yang terkenal dan sering di gunakan yang
mempunyai konsep, teknik, dan strategi untuk pengelolaan infrastruktur,
pengembangan, serta pengendalian teknologi informasi. ITIL dalam pengembangan
teknologi informasi dibagi menjadi 5 bagian
● Service strategy
● Service Design
● Service Transisition
● Service Operation
● Continual Service Improvement
Sedangkan untuk Cobit merupakan salah satu framework yang terkenal dan sering
digunakan yang menyediakan kebijakan yang terstruktur dan kompleks terutama untuk
IT governance, selain itu cobit juga dapat membantu user dalam menganalisa
resiko-resiko yang berhubungan dengan IT. sma hal nya dengan ITIL yang mempunyai
beberapa bagian dalam pengembangannya, namun Cobit hanya memiliki 4 cakupan
proses
COBIT diterbitkan pada tahun 1996 dengan versi COBIT 1 oleh Information Systems
Audit and Control Foundation (ISACF) tentang Audit, pada tahun 1998 diterbitkan lagi
dengan versi COBIT 2 yang menjelaskan tentang kontrol, tahun 2000 hingga 2004
keluar COBIT 3 yang menjelaskan manajemen IT, tahun 2005 terbit COBIT 4, namun
hanya berjalan dua tahun, dan pada tahun 2007, ISACA menerbitkan lagi COBIT 4.1
yang menjelaskan tata kelola IT, pada tahun 2012 terbitlah COBIT 5 yang menjelaskan
tentang governance of enterprise IT. Dan baru baru ini pada tahun 2018 baru
diterbitkan COBIT 2019 oleh ISACA [A, H76216058]
Konsep framework COBIT berfokus pada governance ( tata kelola ) dan control (
kontrol ) yang memberikan proses controling lebih fokus pada konsep "WHAT" dibidang
IT Governance. Sedangkan framework ITIL berfokus pada IT Operations hingga IT
service Management yang mendefinisikan dan mengimplementasikan proses lebih
fokus pada konsep "HOW" dalam penyediaan layanan TI. [B, H06216010]
ITIL dan ISO 20000 merupakan dua framework yang paling banyak digunakan
dan paling populer di masyarakat. Dua framework ini memiliki kemiripan yakni
sama-sama mengatur tentang technical atau how. Berisi prosedur yang spesifik tentang
bagaimana suatu pekerjaan harus dilakukan terkait dengan tata kelola. Hal ini hampir
bertolak belakang dengan framework COBIT yang lebih berbicara tentang what. COBIT
lebih banyak berisi aturan-aturan tentang tata kelola yang baik namun tidak dijelaskan
secara mendetail cara memenuhi standar atau aturan tersebut. COBIT sendiri terus
mengalami pembaharuan hingga versi yang terakhir yakni versi 5 yang dirilis pada
tahun 2019. Begitu juga dengan ITIL yang merilis versi terbarunya pada Februari 2019.
[C, H06216006]
Versi framework ITIL terbaru tidak berfokus pada level bawah sekarang
merambah ke level atas dari manajer operasional (HOW) naik menjadi stratetis leader,
sedangkan framework COBIT dari (WHAT) Board of governance naik membahas
tentang strategi. (C, H76216046)
Berdasarkan hasil survey , ada 3 top hasil survey framework tata kelola IT yang
paling banyak digunakan yaitu COBIT , IT IL , dan juga ISO. Meskipun COBIT yang
paling pertama memperkenalkan framework nya , pengguna IT IL berkembang pesat
seiring berjalannya waktu . Hal ini dikarenakan karena framework ITIL lebih detail
memberikan penjelasan mengenai dasar dasar tata kelola IT . [C, H06216012]
Berdasarkan hasil survey yang paling banyak digunakan antara COBIT dan ITIL
adalah ITIL. Sekitar 200 lebih perusahaan memakai ITIL. Di dalam ITIL dijelaskan
secara detail tata kelola TI secara baik dan benar, mulai dari pengadaan hingga
perusahaan tersebut besar. Sedangkan COBIT lebih condong ke arah framework dari
perusahaan, karena di dalam COBIT terdapat aturan atau prinsip yang mengatur tata
kelola IT untuk perusahaan sekarang, hingga di masa depan. Namun tidak se-detail
dari ITIL. [A,H76216070]
Framework COBIT konseptual lebih luas dari ITIL dalam lingkup cakupan
Manajemen Layanan SI / TI. sedangkan ITIL lebih rinci dan detail serta berfokus pada
Manajemen Layanan SI / TI dan memberikan lebih banyak bimbingan mendalam[A.
H76216047]
Framework COBIT dan ITIL merupakan framework yang sering digunakan dan
kelola TI. Dan masing-masing framework memiliki kelebihan masing-masing. Berikut
daftar Kelebihan COBIT dan ITIL:
Kelebihan COBIT :
Kelebihan ITIL :
Dan alasan ITIL menjadi populer daripada COBIT karena perusahaan lebih mengejar 2
hal berikut yaitu tuntunan praktis secara teknis dan ISO mengeluarkan sertifikasi
sedangkan COBIT tidak mengeluarkannya. [C, H76216043]
Cobit berupa konseptual model dan memberikan gambar/ bagan dari konseptual
sehingga jelas dan mudah dipahami , Sedangkan ITIL adalah bentuk dari implementasi
konseptual model , dalam ITIL dijelaskan secara lebih lanjut bagaimana
pengimplementasian suatu model dan bersifat mendalam dan rinci.[A, H76216034].
Pada framework ITIL hal yang paling mencolok adalah bagaimana framework
tersebut mengatur sedemikian rupa mengenai hal teknis secara terperinci.Bahkan
dalam framework ITIL mengatur bagaimana penggunaan sebuah perangkat layanan
agar pemakaiannya sesuai dengan standar yang telah teruji [A, H06216003].
Kekurangan COBIT:
1. COBIT hanya memberikan panduan kendali dan tidak memberikan panduan
implementasi operasional.
2.COBIT hanya berfokus pada kendali dan pengukuran.
COBIT tidak ada sertifikasi sedangkan ISO ada sertifikasi. COBIT hanya berupa
kata-kata tidak ada penjelasan mendetail,dan COBIT hanya berfokus pada kendali dan
pengukuran tetapi tidak dijelaskan secara detail untuk angkanya, sedangkan ITIL
sangat detail dan ada ukuran-ukuran angka yang bisa di implementasi kan. [C.
H76216039]
Diantara keduanya pun memiliki peranan tersendiri secara signifikan, yaitu ITIL lebih
fokus pada Service secara keseluruhan, sebagai proses desain, implementasi TI, dan
pelayanan pelanggan. Sedangkan COBIT sebagai Governance dan Management g una
mempersiapkan sesuatu yang akan datang, dengan menyelaraskan strategi
perusahaan dengan pengelolaan IT. Secara tidak langsung masing-masing framework
ITIL dan COBIT memiliki kekurangan yang berbeda berdasarkan peranannya
masing-masing. [A.H76216048]
Kekurangan COBIT adalah hanya memberikan panduan kendali dan tidak memberikan
bantuan implementasi operasional sehingga menyebabkan kerumitan dalam
implementasinya, COBIT juga hanya berfokus pada kendali pengukuran dan memiliki
panduan keamanan yang masih kurang sedangkan ITIL memiliki kesulitan untuk
mencari buku bagi para pengguna non komersial, ITIL merupakan framework yang
bersifat holistic yang mencakup seluruh kerangka kerja untuk tata kelola IT,
pelaksanaan pedoman dalam buku ITIL memerlukan biaya khusus serta pelatihan atau
sertifikasi ITIL terlalu tinggi. [B, H76216064]
Perpaduan antara COBIT dan ITIL akan memperkuat dalam rancangan tata
kelola TI. Pemetaan infrastruktur teknologi informasi pada COBIT 5 akan menghasilkan
domain yang bisa diintegrasikan dengan ITIL V.3 yaitu APO13. BAI06, dan DSS05.
Setelah didapatkan 3 domain dilakukan pengumpulan data dan penentuan responden
berdasarkan diagram RACI COBIT 5. Hasil dari kuesioner di analisis dan rekomendasi
perbaikan layanan berdasarkan kepada ITIL V.3 mengacu mapping dari COBIT 5 dalam
bentuk matrik SWOT sehingga didapatkan strategi perbaikan layanan organisasi.[A,
H76216063]
COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur
keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI
memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat [
A. H76216067].
Cobit conceptual tapi tidak mendetail berbeda dengan itil yang sangat mendetail
[A.H06216004]
Meski dalam teori COBIT dan ITIL hampir sama, namun dalam fungsi antara framework
COBIT dengan ITIL ialah berbeda. Sebagai contoh adalah COBIT memetakan proses
IT yang berjalan, sedangkan ITIL memetakan service level management dari IT yang
sedang berjalan. [B.H76216045]
Ada beberapa perbedaan mendasar antara COBIT dan ITIL. Salah satunya yaitu peran
dalam IT. Peran COBIT itu untuk management dan governance. Sedang ITIL itu
cenderung ke service (layanan). [B. H06216007]
Serta jika melihat pada konsep yang ada, COBIT dan ITIL memiliki 2 area yang memiliki
kemiripan yakni governance pada COBIT dengan leader strategy pada ITIL serta
management pada COBIT dengan Managing professional pada ITIL.
Namun perbedaan pada konsep keduanya dapat dilihat jika dibedah lebih lanjut yakni
COBIT memiliki alur governance sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan
yang baik sehingga dapat menciptakan alur perbaikan pada keputusannya dengan
feedback yang diberikan secara kontinyu sedangkan pada ITIL menjabarkan modul
modul spesialis yang detail pada bagian managing. Sehingga keduanya dapat saling
melengkapi untuk 2 area tersebut (leader atau governance dengan manajerial)
[B, H06216022]
ITIL dan COBIT merupakan sebuah framework yang masing masing punya kelebihan
masing masing dimana COBIT berfokus pada WHAT yaitu berisi panduan apa saja
yang harus dilakukan sedangkan ITIL berfokus pada HOW yaitu berisi deskripsi,
rincian, tata cara. Dalam perkembangannya ITIL lebih sering digunakan dibandingkan
dengan COBIT karena pola pikir manusia dimana mereka selalu mencari alternatif yang
mudah dipahami, dibandingkan COBIT , ITIL sangat memberikan kemudahan karena
step by stepnya sangat jelas dan dituliskan secara rinci. [C,H76216072]