Anda di halaman 1dari 47

IT GOVERNANCE

INTEGRATED WORKSHEET

Petunjuk Pengerjaan:
Tuliskan minimal 1 kalimat untuk masing-masing mahasiswa di worksheet ini. Akhiri
kalimat milik anda dengan kurung siku berisi identitas kelas dan NIM. Kelas Senin kode
A, Rabu kode B, kamis kode C. Contoh:

Saat ini ICT telah menjadi keharusan di hampir semua lini kehidupan. Apalagi dalam
lingkup organisasi dan perusahaan. Namun sayangnya, penggunaan ICT di segala bidang
masih banyak mengalami inefisiensi [A, G06200021].

Catatan: letakkan kalimat anda dengan melihat kontinuitas dari kalimat sebelum dan
sesudah anda.

Waktu Pengisian:
Maksimal jam 15.00 tiap perkuliahan dilaksanakan. Lebih dari jam tersebut tidak masuk
penilaian.
BAB 1. PENDAHULUAN

Saat ini ICT telah menjadi keharusan di hampir semua lini kehidupan. Apalagi dalam
lingkup organisasi dan perusahaan. Namun sayangnya, penggunaan ICT di segala bidang
masih banyak mengalami inefisiensi [A, G06200021].

ICT adalah singkatan dari Information and Communication Technology atau dalam
Bahasa Indonesia biasa disebut Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berguna untuk
membantu dalam proses kegiatan organisasi baik dari produktivitas atau efisiensi kerja. Dengan
adanya teknologi informasi, pemanfaatan dalam kegiatan operasional organisasi suatu
perusahaan akan memberikan dampak yang baik sehingga perusahaan dapat membuat model
bisnis yang sulit untuk ditiru pesaing karena pada dasarnya setiap perusahaan memiliki
keunikan yang berbeda. Hal itu disebabkan karena perusahaan atau organisasi memiliki
strategi yang berbeda juga. [C,H76216076]
ICT Governance, IT Governance atau Tata Kelola IT diperlukan oleh organisasi demi
meningkatkan kinerja dalam mengatur organisasi tersebut. Bahkan tidak hanya dalam
organisasi, IT governance ini juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengatur
kehidupan yang lebih baik [A, H76216038].
Dalam sebuah perusahaan, IT governance memiliki suatu andil yang sangat besar.
Ketika sebuah perusahaan memiliki semua fasilitas mulai dari teknologi informasi, keuangan
administrasi, struktur organisasi dll, akan tetapi belum ada tata kelola IT yang baik, maka
perusahaan tersebut tidak akan bisa mencapai titik optimal.[C,H76216040]
Tata kelola IT juga merupakan salah satu aspek penting dalam suatu organisasi guna
membantu menata dan mengelola teknologi yang telah disediakan pun yang akan disediakan
oleh organisasi agar sukses digunakan dan juga dapat digunakan secara maksimal. [B,
H06216024].

IT ​Governance merupakan tanggung jawab dari direktur dan eksekutif ​manager di mana
dalam pelaksanaanya dilakukan oleh divisi yang berada di bawahnya. Meskipun dalam
pelaksanaanya dilakukan oleh divisi lain akan tetapi ​decision making berada di tangan pada
direktur dan eksekutif ​manager [​ A, H06216003].

Dalam penerapannya ke dalam organisasi, IT Governance menyangkut beberapa hal


seperti ​leadership ​(kepemimpinan) yang harus dimiliki oleh struktur teratas organisasi untuk
mengambil keputusan, ​organizational structure (struktur organisasi) yang jelas, dan ​processes
(proses) yang terjadi dalam organisasi agar mendukung strategi dan tujuan organisasi. [C,
H76216073]

Dengan adanya IT Governance (Tata Kelola TI yang baik) yang berjalan di dalam suatu
organisasi perusahaan tersebut, maka puluhan IT Process (IT Activities) yang dijalankan dapat
berjalan secara sistematis, terkendali dan efektif. Bahkan pada menciptakan efisiensi dengan
sendirinya mengurangi biaya operasional dan meningkatkan daya saing. [C, H76216078]
Tata kelola IT pada sebuah perusahaan yang dilakukan secara baik dan efisien bisa
mempengaruhi tingkat kepercayaan serta perlindungan investasi dimasa depan yang lebih
terjamin. [C, H76216043]

Yang patut digaris bawahi adalah IT Governance akan berjalan secara efektif apabila
seluruh lini pada organisasi ikut mematuhi dan melaksanakannya sesuai SOP yang telah
disepakati. Itu mengapa peran semua anggota pada organisasi sangat dibutuhkan. Tanpa
adanya kesadaran dan disiplin yang cukup, maka SOP IT Governance yang ada tidak akan
berjalan secara sempurna. [A, H76216068]

Di dalam suatu organisasi IT sangatlah penting untuk mengatur sebuah tata kelola IT
dengan baik supaya terciptanya harapan bahwa pengeluaran biaya sebanding dengan manfaat
yang didapat dalam organisasi IT tersebut. [H76216066]
IT Governance merupakan struktur kebijakan dan kumpulan proses yang menjalankan
rencana dengan cara mengoptimalkan dan mengelola sumber daya IT untuk mengendalikan
risiko terkait IT yang suatu saat terjadi. [C, H76316069]

IT Governance Adalah sebuah perilaku untuk mengatur, mengelola, dan


merencanakan serta membuat strategi yang dihubungkan dengan capaian tertentu dalam
sebuah perusahaan atau organisasi yang mengatur baik individu maupun kelompok untuk
menggunakan segala aktifitas yang berhubungan dengan IT secara bijak sesuai prosedur
organisasi dan sesuai dengan kepentingan dan memaksimalkan segala sumber daya yang ada
[A, H76216062]

Sekarang ini tata kelola IT sangat penting untuk diterapkan pada sebuah organisasi,
karena semakin bertambahnya tahun kebutuhan untuk inovasi IT sangat tinggi. Namun, tata
kelola IT sangat rentan oleh kegagalan. Ada beberapa faktor penyebabnya, yakni : project
management factors, top management factors, technology factors, organisation factors,
complexities factors dan proses factors. [B, H06216007]

Kemudian ICT (teknologi informasi dan komunikasi) pada manusia baik disadari atau
tidak telah mengubah cara hidup manusia dalam beraktivitas sehari-hari. Yang mana segala
aspek kehidupan baik pembelajaran, bisnis, kesehatan dan lain-lain, telah menjadi lebih
optimal, efektif, dan efisien, serta dengan masuknya masa pada era industry 4.0 dengan segala
inovasi dan otomatisasinya yang ​manless (tanpa campur tangan manusia). Sehingga
penggunaan dan pengembangan ICT ini menjadi begitu penting bagi negara dalam memajukan
segala aspek kehidupan bagi suatu bangsa, agar suatu bangsa dapat mandiri atau tidak
menjadi negara konsumtif pada produk-produk mancanegara. Namun ternyata pada
penerapannya, ICT sering mengalami kegagalan. Beberapa kegagalan tersebut yakni Top
management factor (leadership), Organizational factor, dan process factor. dengan adanya IT
Governance diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah di atas sebagai urgensi bagi IT
Governance untuk mengatur ICT itu sendiri.
[B, H06216022]

Dalam perkembangan teknologi informasi di era 4.0 yang dimana dapat membantu
kinerja dari sebuah organisasi ataupun perusahaan melalui media teknologi informasi . Maka
dari itu terciptanya sebuah peluang dalam menjalankan roda organisasi dengan baik. Dengan
adanya IT Governance yang merupakan sebuah kebijakan yang mengimplementasikan sarana
teknologi informasi didalam sebuah organisasi dengan mengarahkan sesuai dengan visi dan
misi sebuah organisasi tersebut.
Kemudian juga di dalam IT Governance memanajemen sebuah organisasi sesuai
dengan kebutuhan, yang dimana dapat mengatur infrastruktur,informasi,aplikasi,perorangan,dll.
Dan disitulah akan memunculkan hasil pencapaian dari sebuah organisasi tersebut.
[B,H06216009]
BAB 2. DEFINISI DAN URGENSI TATA KELOLA TI

​ dalah suatu cabang dari tata kelola


Tata kelola TI atau yang biasa disebut ​IT Governance a
perusahaan (organisasi) yang berfokus pada sistem teknologi informasi serta manajemen kerja
dan resikonya. [C, H06216018]

Saat ini telah banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi dan komunikasi, namun
ternyata masih terdapat kekurangan dalam pemanfaatan ICT, maka dengan adanya
kekurangan tersebut perlu adanya pengelolaan atau tata kelola IT yang berguna untuk
mengatasi kekurangan kekurangan tersebut. Contohnya efisiensi penggunaan sumber daya,
kemudian manajemen pengelolaan informasi dll, yang berkaitan dengan masalah dalam bidang
IT perusahaan [B, H06216001]

Faktor yang mempengaruhi efektivitas dan keberhasilan dari ICT governance adalah struktur,
proses, infrastruktur dan hubungan. Jika salah satu dari beberapa faktor tidak sesuai atau ada
kekurangan maka dapat disimpulkan ICT governance belum atau tidak efektif atau
berhasil. [A, H76216057]

Beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan ICT yaitu yang pertama adalah dari faktor
kepala manajemen projek seperti lemahnya pengerjaan proyek dan kurang memiliki
kompetensi. Yang kedua dari faktor organisasi seperti pengurangan projek cost. Dan yang
ketiga yaitu faktor proses seperti tidak ada standart metodologi. [C, H76216052]

Tata Kelola Teknologi Informasi adalah bagian dari organisasi atau perusahaan yang mencakup
proses dan teknologi informasi untuk menyelaraskan strategi teknologi dan strategi organisasi
[B, H76216035]

Sekarang perusahaan telah membangun manjemen nya dengan menggunakan teknologi


dengan wadah tersebut dapat membentuk sebuah revolusi terhadap perusahaan teresebut,
akan tetapi dalam penggunaan tersebut memilki kekurangan atau miss . Maka dari itu tata
kelola IT dapat membantu dalam mengatasi kekurangan tersebut . Contoh nya yakni dalam
manjemen pengolahan penggajian ,pengolahan informasi dll yang dimana memanfaatkan IT .
[B,H06216009]

IT Governance merupakan suatu hal yang wajib ada dan diterapkan disetiap
perusahaan. Apalagi saat ini dunia sedang menghadapi Revolusi Industry 4.0 dimana saat ini
banyak teknologi yang memiliki kecerdasan. Namun dinegara yang berkembang seperti
Indonesia banyak sekali perusahaan yang gagal dalam ICT project mereka sehingga
menyebabkan kerugian dalam bentuk material. Bahkan hal yang paling buruk kegagalannya
disebabkan karena kurangnya pengetahuan manajer proyek dalam perancangan proyek (Blue
Print). Pengetahuan tentang tata kelola dibidang TI sangat dibutuhkan agar perusahaan
memiliki strukutur manajerial yang baik dan bisa bersaing dengan kompetitor di luar sana.
[C, H76216072]

Dalam sebuah perusahaan penting untuk mengetahui urgensi dari tata kelola IT serta
mengimplementasikannya. Dengan tata kelola IT yang baik maka sebuah perusahaan sudah
pasti akan dapat memanfaatkan sumber daya IT dalam perusahaan dengan baik. Sebuah
penelitian di Malaysia juga menyebutkan jika pengelolaan atau perencanaan proyek yang tidak
baik menjadi faktor dengan persentase terbesar terhadap gagalnya suatu proyek ICT. Jika
di​-breakdown ​lebih jauh lagi, faktor penyebab kegagalan diantaranya dapat berupa tidak
dimilikinya kompetensi dalam pemilihan keputusan oleh seorang manajer proyek. Dapat juga
disebabkan oleh pengurangan biaya dari suatu proyek serta tidak adanya standar khusus yang
menjadi acuan dalam proses pengelolaan atau perencanaan proyek. [C, H06216006]

Tata Kelola Teknologi Informasi mempunyai fokus yaitu bagaimana upaya memberikan nilai
tambah bagi organisasi atau perusahaan dan menangani resiko ketika diterapkan pada
organisasi atau perusahaan tersebut. [A, H76216067] Penerapan tata kelola teknologi informasi
yang baik dapat menekan segala sesuatu hal yang berkaitan dengan budgeting [B, H06216016]

IT governance tiap tahun harus selalu diupdate, sesuai kebutuhan umat yang selalu meningkat
mengikuti perputaran zaman, agar mudah dipahami dan diimplementasi [A, H06216004]

Karena dengan melihat urgensi IT Governence yang dikaitkan dengan contoh grafik driving
Innovation, terlihat bahwa inovasi akan berkembang dengan pesat dibandingkan dengan
maintancenya. Karena inovasi yang ada memiliki masa dan titik jenuh. Contohnya seperti
Warnet (Warung Internet), pada kejayaannya semua ingin mendirikan warnet karena memliki
keuntungan yang menggiurkan namun ketika berada pada titik jenuh dan adanya inovasi yang
baru, inovasi yang lama akan turun esistensinya. [C. H76216051]

IT Governance bagian yang menyeluruh dari tata kelola dan berperan sebagai kumpulan
kebijakan,aktivitas dan prosedur untuk mendukung suatu pengoperasian TI agar hasilnya dapat
sejalan dengan strategi organisasi. Tujuan dibangunnya IT Governance yaitu menyelaraskan TI
yg sudah diinvestasikan dengan strategi organisasi serta mengarahkan tata kelola secara
optimal [A H76216047]

IT Governance berfungsi untuk menggunakan IT secara optimal untuk tercapainya sebuah


tujuan organisasi. Tujuannya yaitu dengan adanya IT Governance maka akan membuat efektif
dan sistematis tiap tiap proses IT di dalamnya serta dapat mengurangi biaya operasional dan
meningkatkan daya saing terhadap kompetitor [A, H76216036]
IT Governance sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi atau perusahaan karena dirasa sangat
penting untuk masa depan suatu perusahaan atau organisasi yang sedang berkembang, salah
satunya harus memanajemen dengan benar dan memperhatikan pokok masalah yang mungkin
akan terjadi, jika ada salah satu terdapat kesalahan atau kegagalan maka akan berefek pada
semua yang mencakup struktur, proses, hubungan, dan ict infrastruktur sehingga dapat
menurunkan kemajuan suatu perusahaan/ organisasi tersebut. [A, H76216033]

Tujuan IT Governance bagi perusahaan yaitu :


● Memberikan solusi teknologi yang berkualitas dan efisien
● Menyesuaikan strategi bisnis dan teknologi informasi yang sudah ada
● Meminimalisir resiko yang ditimbulkan
● Memanfaatkan IT Governance dengan bijak. [B, H06216026].

tujuan tata kelola IT adalah untuk menyelaraskan setiap proses-proses bisnis yang ada dengan
teknologi informasi.[A, H76216032]

Tata kelola IT sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan organisasi maupun perusahaan. Karena
dalam proses perkembangan organisasi maupun perusahaan sangatlah diperlukan tata kelola
IT yang baik guna mengatur jalannya proses bisnis serta pemanfaatan teknologi informasi
supaya berjalan selaras. [A, H06216019]

IT Governance merupakan proses untuk mengarahkan dan mengendalikan penggunaan IT


sesuai kebijakan untuk mencapai tujuan organisasi. Selain adanya pengendalian penggunaan
IT juga diharapkan dapat memanfaatkan secara maksimal untuk membuat peluang dan juga
inovasi-inovasi baru pada proses bisnis organisasi. [A, H76216041]

IT Governance adalah prosedur dan kumpulan proses yang bertujuan untuk memastikan
kesesuaian penerapan IT dan pendukungnya terhadap pencapaian tujuan organisasi, dengan
cara mengoptimalkan keuntungan dan kesempatan yang ada, mengendalikan penggunaan
terhadap sumber daya IT serta mengelola berbagai risiko terkait IT. [A,H06216025]

IT Governance berfokus pada 2 arah yaitu upaya memberi nilai tambah bagi bisnis dan
penanganan resiko pelaksanaan . di dalam tata kelola IT terdapat pelaksanaan yang dibangun
mampu memberi nilai tambah yang bermanfaat pada stakeholder. [ B,H76216050 ]

IT Governance adalah suatu konsep dan paradigma baru yang diperoleh dari kesadaran suatu
organisasi yang bertujuan untuk membuat kebijakan dalam penggunaan TI sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan dari organisasi tersebut. [A,H76216070]

IT Governance sangat diperlukan untuk saat ini, Karena IT Governance merupakan


keseluruhan dari bagian leadership dan struktur organisasi. Leadership sangat mempengaruhi
gagalnya IT Governance karena seorang leader lah yang harus bisa menentukan IT project
dengan baik dan sesuai dengan PMBOK. Oleh sebab itu ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kegagalan IT Governance yakni kegagalan proses, kegagalan sistem dan
kegagalan user. [A, H76216049]

Salah satu tujuan dari penerapan Tata Kelola TI dibagi berdasarkan long term goal atau tujuan
jangka panjang dan short term goal atau tujuan jangka pendek. Short term goal misalnya, Tata
Kelola TI dapat digunakan untuk menekan biaya operasional di bidang TI melalui
pengoptimalan operasional perusahaan. Sedangkan dalam penerapan jangka panjang Tata
Kelola TI harus membantu perusahaan untuk tetap fokus dan memastikan penerapan TI sesuai
pada koridor yang semestinya berlaku pada perusahaan. Tentu saja melalui framework yang
berlaku.
[B, H06216017]

Untuk itu, di dalam IT Governance terdapat berbagai macam standar model tatakelola
TI yang banyak digunakan saat ini, antara lain: ITIL (The IT Infrastructure Library),
ISO/IEC,COBIT (Control Objectives for Information and related Technology), dan lain-lain.
Penggunaan salah satu framework tersebut secara tepat, dapat membantu para direktur,
eksekutif, dan manager dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan .[C,
H06216011]

​ alah satu framework yang sedang ramai - ramainya digunakan adalah COBIT (Control
S
Objectives for Information and related Technology) dengan versi terbarunya, COBIT sering
digunakan karena COBIT menyediakan kebijakan yang jelas dan mudah dipelajari dalam IT
Governance dan membantu mencari risiko - risiko yang berhubungan dengan IT serta berfokus
terhadap perkembangan dan pengukuran kualitas terhadap layanan IT. [B, H76216064]

Beberapa sudut pandang cobit yaitu IT resources, Business requirements dan IT processes.
A. Sumberdaya IT (IT resources) meliputi orang-orang, aplikasi, informasi dan infrastruktur
B. Persyaratan Bisnis (business requirements) meliputi efektifitas, efisiensi, integritas,
keyakinan, ketersediaan, keandalan dan pemenuhan kebutuhan.
C. Proses IT (IT processes) meliputi domain, proses dan aktifitas. (C. H76216039)

IT Governance adalah IT Governance adalah suatu komitmen dari suatu cabang dari kelola
perusahaan terhadap sumber daya IT/Sistem Informasi yang mencakup pada sistem teknologi
informasi (TI) serta manajemen kinerja dan resikonya. Ada beberapa penyebab gagalnya suatu
projek dibagi enam yaitu Faktor Projek Manajemen, Top Faktor Manajemen, Faktor pTeknologi,
Faktor Organisasi, Faktor Kompleks dan Faktor Proses. [A, H76216054]

Yang pertama sumber dari kegagalan ICT project adalah faktor manajemen projek yaitu resiko
manajemen,lemah dalam skil dan pengetahuan, lemahnya perencanaan projek apabila
projeknya gagal berarti dia sudah merencanakan kegagalan dari awal. framework yang dipake
dalam manajemen projek adalah Project Management Body Of Knowledge(PMBOK).(C,
H76216046)

Yang dimaksud kegagalan pada suatu project di bagian Top Faktor Manajemen adalah ketika
kita tidak bisa memilih atau menentukan sebuah keputusan, sehingga berakibat kegagalan
pada sebuah organisasi.[B, H76216028] sedangkan yang dimaksud kegagalan organisasi
(organizational factors) adalah ketika melakukan pemangkasan/ pengurangan pada
pengeluaran atau biaya untuk melaksanakan suatu proyek, dan yang dimaksud dengan faktor
proses(proses factors) adalah kegagalan yang diakibatkan tidak adanya standar
metodologi(framework) melainkan keputusan pada organisasi tersebut menggunakan
feeling​(perasaan) [C, H06216013]

Pengabaian IT Governance terhadap hal hal penting yg dianggap sepele tanpa memikirkan
seperti kemampuan, situasi dan kondisi organisasi atau perusahaannya akan menjadi
penyebab utama kegagalan dalam pelaksanaan IT Governance itu sendiri [B,H76216071]

IT Governance merupakan tanggung jawab dari lembaga tingkat executive dari suatu project ,
tugas bagian keseluruhan dari seluruh bagian leadership struktur organisasi , memastikan IT
digunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan organisasi. [A,H76216044]

Tata kelola IT adalah kebijakan yang dibuat untuk mengatur/ mengelola penggunaan IT dengan
baik , bagaimana sebuah teknologi dapat digunakan secara optimal , dengan meminimalisir
resiko serta mengurangi biaya operasional dalam perusahaan atau organisasi untuk
mewujudkan tujuannya. Di dalam pengimplementasiannya inovasi-inovasi baru sangat
dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi yang sudah ada , serta dengan tata kelola it yang
baik perusahaan dinilai telah berinvestasi , yang diharapkan dapat menghasilkan nilai lebih dari
para kompetitor dan mengurangi terjadinya kegagalan . [A, H76216034].

Tata Kelola IT merupakan serangkaian usaha untuk menyusun dan mengelola strategi
pengembangan infrastruktur IT yang terorganisir sehingga dapat meminimalisir resiko
kegagalan dalam implementasi sistem di sebuah organisasi perusahaan maupun instansi
tertentu. Tata Kelola IT sangatlah dalam sebuah instansi mulai dari proses perancangan awal
infrastruktur IT, pengembangan inovasi teknologi yang dibutuhkan kedepannya, hingga
perawatan atau ​maintenance dari serangkaian sistem sehingga dapat meningkatkan
produktivitas instansi tersebut berkali-kali lipat dari segi efisiensi waktu, biaya, dan usaha
instansi yang menerapkannya. [A, H76216065]

Tata kelola IT bertujuan menyeimbangkan antara sebuah proses bisnis dan teknologi informasi.
Tata kelola IT juga perlu dibuat agar dapat meningkatkan produktivitas dalam penanggulangan
sebuah resiko dalam teknologi informasi [B, H76216037]
Selain itu, dengan adanya Tata Kelola IT, kita bisa mengatur dan membuat pemanfaatan
Teknologi menjadi lebih maksimal dan bermanfaat. Di sisi lain, dengan adanya Tata Kelola IT
dapat mengatur teknologi untuk memberikan inovasi dan peluang dalam suatu bisnis dan
organisasi. [B, H76216061]

Tata kelola TI biasa digunakan oleh organisasi untuk memastikan segala bentuk sumber daya
perusahaan supaya dapat digunakan dengan sesuai dan juga untuk mengendalikan risiko yang
suatu ketika dapat terjadi. [A, H76216077]

● Dalam Tata Kelola IT, seorang programmer bukanlah orang yang jago dalam coding.
Tetapi juga harus mempunyai inovasi untuk mengupgrade sistem. Karena bila tidak,
program tersebut bisa ketinggalan zaman [(A, H76216056]
● Dalam IT Governance selain dibutuhkan seorang programmer, dibutuhkan pula seorang
penganalisa yang tepat sesuai requirements yang diberikan oleh seorang top level
management maupun client. Karena jika pada tahap analisis kebutuhan adanya
kekeliruan, maka pembentukan ICT atau pengimplementasian teknologi akan gagal. [B.
H76216045]
● Namun, bukan programmer saja yang berperan penting, manajer proyek juga berperan
penting untuk mengatur jalannya proyek, jika ​resource dan waktu tidak dapat diatur
dengan baik, maka kemungkinan besar proyek tersebut akan gagal.[A H76216058]
● Kegagalan dalam memanajemen proyek menjadi salah satu penyebab dalam kegagalan
proyek IT. Hal-hal yang menyebabkan kegagalan dari segi manajemen proyek yaitu
kurangnya keterlibatan user, kesalahan dalam memanajemen risiko, estimasi pekerjaan
yang tidak memadai, pelanggaran kontrak, kurangnya rencana dalam memanajemen,
kurangnya skill dan pengetahuan manajer proyek dalam memanajemen, kurangnya
pemahaman IT bagi manajer proyek. [C, H76216074]

Ilmu mengenai IT Governance sangat penting karena memiliki beberapa urgensi yang perlu
diperhatikan sebagai contoh
● Sebuah perusahaan seringkali menghabiskan dana dan tidak ada hasil yang
mempengaruhi financial suatu organisasi secara signifikan
● yang merupakan faktor internal yang dapat merugikan
● Mengarahkan IT dengan penggunaan yang optimal, hal yang di maksud adalah,
memaksimalkan penggunaan IT yang ada demi kinerja sebuah perusahaan yang
optimal dan stabil
● Memanajemen sebuah IT mengenai resiko-resiko yang menjadi peluang kegagalan dari
penggunaan IT [A. H76216062]

Pada era industri 4.0 ini banyak perusahaan non IT yang harus menyesuaikan perkembangan
yang terjadi terutama dibidang teknologi yang artinya perubahan dari entrepreneur menjadi
technopreneur, dan tentunya tanpa IT governance yang baik, maka penggunaan ICT pada
perusahaan tidak optimal dan memungkinkan terjadinya kegagalan ICT yang menyebabkan
kerugian pada perusahaan, bahkan kemungkinan yang paling buruk adalah perusahaan
mengalami kebangkrutan.[B. H76216059]

Tujuan utama perusahaan non IT memutuskan penerapan ICT pada proses bisnis
perusahaannya adalah selalu membuat sebuah ​project ​tersebut sukses. Dimana ​project
sukses dengan penyelesaian tepat waktu, sesuai alokasi anggaran dan standar kualitas yang
diinginkan oleh perusahaan dan ​customer ​tetapi masih banyak ​project yang gagal. Dari
kegagalan sebuah ​project terdapat faktor yang menjadi alasan umum terjadinya kegagalan. [ B,
H06216010 ]

Diatas telah disebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gagal dan suksesnya
penerapan ICT dalam suatu organisasi maupun dalam keseharian. Selain faktor yang telah
disebutkan ada juga faktor penting yang inovasi yang dapat diterapkan yaitu ​Application
Innovation ​dan​ Infrastructure Innovation. [​ B, H06216024]

Bersumber dari beberapa survey (The Bulls Survey, The KPMG Canada Survey, The Chaos
Report) kegagalan proyek disebabkan oleh :
● Cakupan proyek yang dikerjakan
● Keterlambatan pengerjaan suatu proyek
● Besarnya biasa proyek
● Kualitas proyek
● Manajemen SDM yang kurang
● Kurangnya komunikasi antar lini proyek[B.H06216002]

dari banyaknya project ICT, banyak mengalami kegagalan dalam menjalan projectnya. Hal itu
dikarenakan para Top Manajemen, banyak melakukan kesalahan, salah satunya adalah tidak
berkompeten/ahli dalam mengambil keputusan. Di dalam kegagalan ada 3 kategori, diantaranya
Project Failure, System Failure dan User Failure.
[C, H06216023]

Penerapan ICT sangat penting sekaligus rawan bagi sebuah organisasi. Penting untuk
pengembangan kinerja organisasi. Dan menjadi rawan bila tidak memperhitungkan faktor-faktor
kegagalan di dalamnya. [Kelas B.H76216029]

Dalam perkembangan Tata Kelola IT selama ini kegagalan-kegagalan disebabkan oleh


3 faktor yaitu Project Failure, System Failure, dan User Failure. Dari riwayat-riwayat
sebelumnya sebesar 53% disebabkan oleh ​project failure atau kegagalan proyek, sedangkan
system failure a ​ tau kegagalan sistem sebesar 36% dan ​user failure s​ ebesar
11%.[B.H76216075]
Dari ketiga faktor diatas, dapat digolongkan menjadi beberapa bagian utama penentu
kegagalan, diantaranya adalah:

● Faktor ketidakmampuan pimpinan untuk membuat keputusan dalam memilih ​ICT Project
● Mengurangi biaya dari sebuah ​project,​ padahal jika biaya sebuah project mendapat
anggaran yang cukup dan dikelola dengan baik akan berdampak pada kemajuan
organisasi yang menggunakanya.
● Pengguna akhir (​client)​ tidak terlibat dalam proses keterlibatan pengguna. Banyak
masyarakat (pengguna) yang kurang mengetahui dampak positif penggunaan sistem
ICT, mereka menganggap kedatangan sistem ini dapat berdampak negatif pada
keberlangsungan sistem konvensional yang biasa mereka gunakan. Oleh karenanya
banyak penolakan yang dilakukan oleh mereka. (B.H76216055)

Teknologi adalah jembatan berbagai aspek ilmu. Tetapi sebuah jembatan tersebut perlu
adanya bantuan-bantuan komponen yang lain agar berfungsi dengan baik dan aman km di
malaysia mengatakan bahwa Project Failure terjadi sebesar 53% yang dimana itu membuktikan
bahwa ICT sangat diperlukan untuk meminimalisir adanya suatu kegagalan. [B,H76216060]

Dari Jurnal Goverment ICT Project Failure Factors (Malaysia) terdapat 6 faktor / sumber
kegagalan IT Goverment. 3 diantaranya berhubungan dengan ICT project, yaitu
● Top Management Factors (Tidak ada kemampuan dalam membuat keputusan untuk
memilih project ICT)
● Organizational Factors (Pemangkasan biaya proyek)
● Procees Factors (Tidak mempunyai pedoman / standar kualitas). [C, H06216008]

Tidak hanya di Malaysia, di Indonesia pun ICT sempat mengalami kegagalan. Seolah-olah tidak
terima dengan kemajuan zaman. Dan menjadikan hal tersebut sebagai ancaman bagi diri dan
pekerjaannya. Misalnya adalah ketika terjadi bentrok antara ojek pangkalan dengan ojek online.
Hal tersebut walaupun ICT diterapkan, tapi masih saja ada orang-orang yang merasa terancam
dengan adanya inovasi yang terbaharukan. [B, H76216048]

Ya begitulah bagaikan Air dan Ikan hubungan antara IT governance dan Perusahaan ,tanpa Air
yg baik ikan tidak akan bisa hidup lebih lama atau bisa jadi bakal mati seperti halnya penerapan
IT governance yg kurang baik dalam perusahaan ,Perusahaan tidak akan bertahan lama atau
tidak berkembang bisa jadi bakal gulung tikar juga [B,H76216071]

Dengan adanya tata kelola IT yang efektif tidak hanya menciptakan manajerial yang baik dalam
suatu organisasi tetapi juga dapat mengembalikan keuntungan (return) lebanyak dari para
kompetitor pada bidang sejenis menurut jurnal yang berjudul ​Government ICT Project Failure
Factors:Project Stakeholders’ Views. [C, H76216031]
Penyebab kegagalan manajemen proyek di antara lain tidak bisa mengelola resiko proyek,
estimasi dari pekerjaan yang tidak memadai dan kurangnya Oiperencanna proyek. [C,
H06216005]

Sesuatu yang dikelola dan diatur dengan baik oleh semua tingkatan yang ada dalam suatu
organisasi maupun perusahaan maka hasilnya pun bisa melebihi dari ekspektasi. Seperti yang
dikemukakan oleh CISR bahwa organisasi teratas dengan tingkat ICT governance tinggi
mendapatkan hasil investasi lebih dari 40% dibandingkan dengan kompetitornya yang memiliki
tingkat ICT governance rendah. [C , H06216012]

Dari beberapa uraian diatas sudah terlihat titik kunci pokok dari memahami tata kelola IT
yang dimana memiliki tugas untuk mengorganisir/memanage para programer maupun pekerja
yang lainnya, yang dimana sekarang bahasa pemrograman bisa dipelajari oleh orang awam
sekalipun baik dari SMK, SMA, maupun SMP, namun dalam tata kelolanya memerlukan teknik
khusus sehingga tak ada kesalahan yang bahkan sudah tercipta diwaktu pembuatan
rancangan/project, seperti yang kita ketahui programer untuk sekarang sangatlah populer, bisa
jadi akan tergantikan dengan tata kelola IT dikarenakan kebutuhan yang diinginkan dimasa
depan akan berbeda dari sekarang yang dikarenakan maraknya programer tanpa tata kelola
yang baik. [B,H76217038]

Terdapat gejala-gejala tidak terkontrolnya TI yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:


-manajemen bisnis dan manajemen TI jarang atau tidak saling berkomunikasi,
-pimpinan unit TI tidak memahami kebutuhan bisnis,
-pimpinan unit bisnis tidak memahami potensi inovasi berbasis TI,
-pimpinan unit bisnis tidak memiliki rasa memiliki terhadap inisiatif TI,
-pengelolaan TI terlalu birokratis dan lambat untuk mengakomodasi kebutuhan bisnis. [C,
H76216030]

Kurangnya kontrol terhadap pengelolaan TI dapat diakibatkan oleh keengganan


eksekutif bisnis yang memandang bahwa TI adalah bagian terpisah dari fungsi bisnis, yaitu
hanya dianggap sebagai dukungan teknis terhadap proses bisnis; atau dapat pula dianggap
terlalu teknis untuk dibahas oleh level eksekutif bisnis. Perlu disadari bahwa pemanfaatan TI
akan sulit berhasil tanpa adanya komitmen dari pimpinan bisnis. [C, H06216014]
BAB 3. KONSEP TATA KELOLA TI

….

3.1. Konsep Tata kelola TI menurut para ahli

Konsep Tata kelola TI adalah mengatur perubahan dan peforma IT untuk kebutuhan
bisnis perusahaan saat ini dan dimasa yang akan datang. [ A, H76216070]

Konsep dari IT Governance mengatur bagaimana performa transform IT untuk


menjawab kebutuhan bisnis di suatu perusahaan / organisasi di saat ini dan masa yang akan
datang.[ A , H76216044 ] .

Konsep Tata Kelola IT terletak pada kebutuhan bisnis dari perusahaan. Sehingga dalam
Tata Kelola IT terdapat strategi yang mengatur performa pada perusahaan untuk menjawab
kebutuhan bisnis unutk saat ini maupun untuk jangka panjang. Dalam Tata Kelola IT terdapat 3
proses yang harus dilakukan yakni, evaluate, direct, dan monitor. [C, H76216040]

IT Governance bisa dikatakan sebagai pola dalam membangun kebijakan dan


pengelolaan IT Infrastructure, penggunaan TI oleh perasa (yang merasakan kebijakan)
secara efisien, efektif dan aman, serta proses IT Project Management yang efektif dari
kebijakan terhadap aktivitas Teknologi Informasi. Yang didalamnya terdapat tiga
tahapan yaitu Evaluate, Direct, dan Monitor. [C. H76216051]

Konsep dari IT Governance/Tata Kelola TI yaitu dari sisi pekerjaannya dibagi menjadi
tiga, yaitu Monitoring dari pihak IT Management/Manajemen TI, Evaluasi dari ​bussiness
plan/​ rencana bisnis dan Direct yang diarahkan dan diberikan kepada pihak IT
Management/Manajemen TI. yang akan menjawab kebutuhan bisnis perusahaan di suatu masa
yang mendatang. [ A , H76216054 ] .
Konsep tata kelola TI mengaitkan struktur dalam sebuah proses IT dan
mengimplementasikan untuk mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya. Konsep
tata kelola IT juga dapat menentukan factor dari keberhasilan dari sebuah perusahaan.
[H76216037]

Pada dasarnya Konsep IT Governance merupakan strategi maupun kerangka besar


sebagai kebijakan untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan bisnis organisasi dalam jangka
panjang. terdapat tiga proses yang harus diketahui oleh board of director yaitu :
1. Evaluate, Identifikasi Tujuan, dan aturan IT governace di organisasi
2. Direct, memprioritaskan aturan untuk disalurkan kepada manajer
3. Monitoring, Memastikan kebijakan dijalankan sesuai dengan Kerangka yang telah dibuat. [ B
, H06216010 ]

Konsep Tata kelola TI adalah sebuah strategi atau kebijakan dalam penggunaan IT
yang terdiri dari Evaluate, Direct, dan Monitoring, yang saling berintegrasi satu sama lain untuk
memenuhi kebutuhan stakeholder perusahaan maupun organisasi, namun dalam pengelolaan
tersebut, tidak hanya bergantung pada ketiga hal yang telah di sebutkan, di dalam konsep tata
kelola juga perlu adanya Perencanaan, Pembangunan, Running, dan pengawasan, yang saling
terhubung satu sama lain untuk mewujudkan kebutuhan bisnis dari perusahaan [ A ,
H76216062]

Konsep tata kelola IT merupakan sebuah dasar membangun strategi untuk persahaan
dengan menggunakan Evauate,Direct maupun Monitoring yang dapat dikaitkan dengan
kebutuhan dari perusahaan tersebut. [H06216009]

IT governance secara garis besar adalah proses dimana mengelola suatu aturan untuk
memenuhi tuntutan bisnis saat ini dan yang akan datang. [A, H76216038]

Konsep tata kelola IT ibarat seperti sebuah gedung, harus mempunyai pilar-pilar guna
menopang berdirinya gedung tersebut. Ada 3 aktivitas dalam tata kelola TI, yaitu direct,
evaluate, dan monitor. Bertujuan untuk memastikan keberlangsungan dan keselarasan tata
kelola IT dengan strategi dan tujuan bisnis perusahaan. (B, H06216007)
Konsep Tata Kelola IT merupakan dari sebuah kebutuhan bisnis dari Governance yang
mengevaluasi secara langsung kemudian dari manajemen memberikan rencana. Dari rencana
itu kemudian membangun dan menjalankan. Setelah itu Manajemen dan Governance
memonitor hasil rencana. Dan Governance mengevaluasi hasil rencana. ​[C, H76316069]

Konsep Tata kelola IT memiliki pilar atau model pendukung. Masing-masing modelnya
juga diatur menggunakan framework yang dapat mendukung suksesnya penerapan IT
Governance. Di bawah merupakan pilar-pilar dan framework yang digunakan, diantaranya:
a. COSSO
Framework COSSO digunakan dalam Tata kelola atau digunakan untuk
manajemen secara umum.
b. COBIT
c. ITIL
ITIL digunakan untuk model atau pilar Service Management
d. CMMi dan ASI
Framework ini digunakan untuk mengatur Application Development
e. ISO 17799
ISO 17799 merupakan framework yang dapat digunakan untuk keamanan IT
atau IT secure
f. PMI/PMBOK Prince 2
Penyusunan Project management juga diatur menggunakan PMI/PMBOK Prince
2
g. ISO IS Strategi

h. ISO dan SIX Sigma [h06216024]

Dalam konsep managemen perusahaan terdapat beberapa framework, coso merupakan suatu
framework yang titik fokusnya mengelola managemen secara umum, dan yang lebih khusus
dalam tata kelola it adalah cobit, framework cobit sangat sering digunakan di berbagai
perusahaan, meskipun begitu bukan berarti cobit adalah framework yang paling baik, masih
banyak framework yang memiliki fokus pada bidangnya masing masing [H76216059]

Jadi, dengan adanya Tata Kelola TI yang bagus dalam suatu organisasi atau perusahaan,
maka beberapa aktivitas / proses TI dapat berjalan secara sistematis dan efektif. Bahkan dapat
juga mengurangi biaya operasional dan meningkatakan daya saing. [B.H06216002]

Timbal balik dalam Tata Kelola TI yang bagus dapat tercapai apabila Tata Kelola tersebut
dikembangkan dengan memakai standar IT Framework Internasional, misalnya dengan
mengimplementasikan COSO, COBIT, ISO IT Security, ITIL Management dsb. [B. H06216026]

Berikut adalah gambar Konsep Tata Kelola IT

Dari gambar tersebut dapat dilihat irisan dari IT Governance dan Manajemen IT [C,H76216076]

3.2. Perbedaan Tata kelola TI dan Manajemen TI


tatakelola merupakan sebuah kerangka aturan untuk mengelola memonitor,dan
menyusun strategi dalam mengelola sebuah kebutuhan TI dalam sebuah organisasi.Dalam
pelaksanaannya diperlukan manajemen ti dalam pelaksanaanya terkait masalah teknis
perancangan tersebut[A, H06216003].
Tata kelola IT bertujuan untuk memastikan performa dibidang IT untuk menjawab
present & future up sebuah bisnis. Sedangkan, Manajemen IT fokus kepada aktivitas internal
sesuai permintaan atasan.[C, H76216052]
IT Governence atau Tata kelola TI dengan IT Manajemen itu berbeda, Tata kelola TI
berkonsentrasi pada performance untuk mengubah kebutuhan IT pada saat masa kini dan
masa yang akan datang, Tata kelola IT adalah sebuah organisasi yang spesifik yang bertujuan
untuk mengontrol sebuah IT sehingga tidak dapat melimpahkan ke organisasi lain. Sedangkan
IT Manajemen berkonsentrasi dari dalam mendukung supply of IT service dan produk nya
dalam organisasi. [C, H06216008].
Dalam Tata Kelola TI, fokusnya terdapat pada penyelarasan tujuan perusahaan,
pengambilan keputusan, dan memantau kinerja pada perusahaan. Sedangkan dalam
Manajemen TI, fokusnya pada pengontrolan kesesuaian tujuan perusahaan beradasarkan
arahan tata kelola TI. [C, H76216040]
Tata kelola TI atau yang biasa disebut IT Governance memiliki tugas utama untuk
mengelola dan mengendalikan bagian IT pada suatu institut atau organisasi, sedangkan
Manajemen TI bertugas untuk memastikan sub bagian bagian yang dikelolanya atau yang
merupakan tanggung jawabnya berjalan sesuai rule atau aturan yang ditetapkan pada IT
Governance. [C, H76216072]
Jadi, bisa dikatakan manajemen IT sendiri merupakan bagian dari Tata Kelola IT itu
sendiri, karena manajemen menjalankan apa yang aturan dan keputusan berdasarkan
kebutuhan bisnis yang telah disusun oleh Tata Kelola IT. [C, H76216073]
ternyata IT governance memiliki tanggung jawab yang besar dan berperan dalam
menentukan keputusan sedangkan management IT memiliki tugas untuk memastikan pekerjaan
apa yang sesuai dengan yang diminta atau keinginan (C, H76216046)

Istilah governance diambil dari konsep tata kelola perusahaan dan mengacu pada
pengawasan dikelola oleh dewan pengurus direksi eksekutif yang bertanggung jawab untuk
manajemen organisasi. (C, H76216078)
Perlu diketahui, bahwasanya Tata Kelola IT dan Manajemen IT itu berbeda.
Manajemen IT merupakan bagian dari Tata Kelola IT yang mana manajemen IT berfokus pada
jalannya layanan operasional TI dalam masalah internal dan bersifat untuk jangka pendek.
Sedangkan Tata Kelola IT berfokus pada kinerja atau performa serta mentransformasikan
kebutuhan IT dalam bisnis untuk waktu jangka panjang. [C, H06216011]

Tata kelola / governance dengan manajemen itu berbeda, manajemen itu merupakan
bagian dari tata kelola / governance. Tata kelola dan manajemen itu berbeda dari beberapa hal
diantaranya tujuan, tanggung jawab, tipe kegiatan dan bantuan struktur organisasinya. [C,
H06216023]
Selain tujuan, tanggung jawab, aktifitas yang dikerjakan, jumlah supporting. Yang
menjadi pembeda antara IT governance dengan manajemen juga terletak pada gaji. [C,
H76216043]

Secara konsep keduanya cukup berbeda. Tata kelola IT memiliki konsep yaitu
menyelaraskan antara IT dan untuk memenuhi tuntutan bisnis saat ini dan masa depan.
Sedangkan Manajemen IT menitikberatkan pada pasokan efektivitas internal layanan dan pada
jalannya layanan operasional TI . (C , H06216012)

Manajemen IT adalah merupakan bagian dari Tata Kelola TI, namun manajemen
IT lebih menitik beratkan pada dukungan pada jalannya operasional Teknologi Informasi,
sedangkan Tata Kelola IT mempertemukan dan mentransformasikan kebutuhan Teknologi
Informasi sekarang dan yang akan datang yang menyangkut kebutuhan perkembangan
organisasi.[A, H06216025]
Tata kelola TI berkonsentrasi pada performa dan merubah IT untuk memenuhi
kebutuhan bisnis untuk masa sekarang atau kedepannya. Manajemen TI berfokus pada
efektifitas pelayanan TI dan stok produk internal, juga mengelola proyek TI dari pusat. [A,
H76216058]
IT Governance merupakan suatu bentuk perencanaan dalam tata cara menggunakan TI
yang digunakan oleh suatu organisasi yang mempertemukan dan mentransformasikan
kebutuhan TI dari segi waktu orientasinya bisa sekarang dan yang akan datang sedangkan, IT
Management adalah merupakan bagian dari IT Governance namun manajemen TI lebih
menitik beratkan pada dukungan pada jalannya operasional TI dan bersifat teknis dan dari
orientasi waktu bersifat jangka pendek, [A, H76216047]

Tata kelola IT merupakan sebuah aturan yang berhubungan dengan evaluasi, direct dan
memonitor dalam menjalankan kebutuhan IT yang bertujuan untuk menjadikan lebih efektiv dan
efisien, memiliki lingkup yang lebih besar dan dalam jangka panjang. Sedangkan manajemen
IT merupakan bagian dari teknis dalam mengelola kebutuhan bisnis dari suatu perusahaan atau
organisasi, seperti meliputi : plan, build, run dan monitor yang bertujuan untuk menyelaraskan
IT sesuai ​business needs dan memiliki lingkup lebih kecil dan jangka pendek. [A, H76216057]

Banyak orang yang sulit membedakan antara tata kelola IT dan manajemen IT. Menurut
KBBI "tata" berarti aturan sedangkan "manajemen" berarti teknis. Tata kelola IT berkonsentrasi
pada kinerja dan transformasi IT untuk memenuhi kebutuhan bisnis, sedangkan manajemen IT
fokus pada efektivitas layanan, produk dan manajemen operasi IT. [A, H76216041]

Jika Manajemen IT dengan IT Governance (tata kelola) dilihat dari segi waktu , maka
perbedaan terletak pada orientasi nya , IT Gov berguna di waktu yang lebih panjang dan lama
karena memiliki cakupan yang lebih luas , sedangkan Manajemen IT hanya berfungsi taktis dan
berlaku pada jangka yang pendek. Hal ini dikarenakan IT Governance mengatur segi puncak /
eksekutif dari suatu project , yaitu mengevaluasi , direct , Kemudian memonitor keduanya . Lain
halnya dengan Manajemen IT yang mengatur merencanakan , membangun , menjalankan dan
kemudian memonitor ketiga [ A, H76216044 ]nya

Tata kelola IT dan manajemen IT dari segi bahasa berbeda, tata kelola sebagai
pelaksana kerangka pikiran atau pengatur dalam sebuah organisasi / perusahaan. Sedangkan
manajemen IT bagian dari tata kelola IT namun manajemen IT lebih menitik beratkan pada
dukungan pada jalannya operasional IT (Teknis). Dan dari segi waktu Tata kelola IT
mempertemukan dan mentranformasikan kebutuhan IT sekarang dan yang akan datang yang
menyangkut kebutuhan perkembangan organisasi / perusahaan. Sedangkan manajemen IT
berfokus pada waktu jangka pendek [ A, H76216033 ]

Perbedaan antara Tata Kelola IT dan Manajemen IT yaitu terletak pada fungsinya
dimana Tata Kelola IT berfungsi untuk mengatur/menyelaraskan dan memastikan bahwa
kebutuhan IT mencapai kebutuhan perusahaan, sedangkan Manajemen IT mengarah kearah
teknisnya yang dimana berfokus pada produk yang efektif, support IT yang mumpuni dan juga
memanajemen kebutuhan IT dengan baik [ A, H76216036 ]

Perbedaan antara IT Goverment dan IT Management,IT Governance berfokus pada


sebuah cara atau strategi untuk meningkatkan performa dan perubahan IT untuk mencapai
kebutuhan stakeholder dan untuk mengevaluasi serta memonitoring segala aktifitas dari proses
bisnis sebuah organisasi Sedangkan IT Management berfokus pada efektifitas internal dari
sumber daya layanan IT dan produk serta segala operasi berupa perenca aan, dan
pembangunan,maka dari perbedaan tersebut, IT Governance dan IT Management mempunyai
perbedaan dan orientasi waktu, IT Governance untuk jangka waktu panjang, sedangkan IT
management untuk jangka waktu pendek [ A , H76216062]

Perbedaan yang paling nampak antara tata kelola IT dengan manajemen IT adalah
perbedaan orientasi waktu. Di dalam IT Governance orientasi waktu jangka pangka sedangkan
di dalam management IT orientasi waktunya jangka pendek. Dari segi pengerjaannya IT
Governance meliputi evaluasi, direct dan monitor sedangkan Manajemen IT meliputi Plan,
Build,Run dan Monitor. Perbedaan lainnya antara tata kelola IT dengan manajemen IT ialah tata
kelola IT membahas bagaimana aturan yang sudah ditetapkan yang kemudian teknisnya akan
dilakukan atau diterapkan oleh manajemen IT. [A, H76216049]

Dilihat dari pengertian-pengertian sebelumnya, tata kelola IT merupakan sebuah


aturan yang akan digunakan untuk mengevaluasi, memonitoring secara langsung
jalannya kinerja IT apakah sudah berjalan selaras dengan kebutuhan bisnis yang
diperlukan. Sedangkan management IT berfokus pada efektivitas layanan, produk,
serta manajemen operasinya. Salah satu perbedaan dari kedua hal tersebut terletak
pada orientasi waktunya. IT Governance merupakan rencana jangka panjang,
sedangkan IT management merupakan rencana jangka pendek. [A, H06216019]

Tata kelola IT berfokus kepada aturan/ kebijakan yang dibuat , bagaimana


menyelaraskan IT sesuai dengan kebutuhan bisnis suatu organisasi / perusahaan.
Serta berorientasi jangka panjang, future. Sedangkan Manajemen IT berfokus kepada
bagaimana teknis yang ada, tata cara yang digunakan, efektivitas pelayanan IT, dan
produk serta manajemen operasional , bersifat jangka pendek , daily. [A, H76216034]

Tata kelola TI memastikan sumber daya IT dapat berguna bagi kebutuhan bisnis
organisasi di masa kini hingga masa depan. Manajemen TI berfokus pada efektivitas
layanan dan produk IT dalam lingkup internal dan jangka waktunya harian. [C,
H76216074]

IT management merupakan bagian dari Tata Kelola TI, IT manajemen lebih


berfokus pada teknisnya atau jalannya operasional. Sedangkan Tata Kelola TI ( IT
Governance ) mentransformasikan dan menghubungkan kebutuhan IT pada masa
sekarang dan yang akan datang untuk perkembangan suatu organisasi,perusahaan
atau pemerintahan. [A, H76216067]

Pada dasarnya Tata Kelola IT dan Manajemen TI memiliki tujuan yang sama
yakni untuk memenuhi kebutuhan bisnis, perbedaanya terletak pada prinsip dan waktu
berlakunya. Tata Kelola IT merupakan aturan atau rancangan yang bersifat jangka
panjang untuk menyelaraskan IT dengan kebutuhan bisnis sebagai penunjang,
sedangkan Manajemen IT merupakan teknis atau implementasi dari aturan serta
rancangan yang telah dibuat dalam jangka pendek yang tersusun secara berkala. [A,
H76216065]
Perbedaan Tata Kelola IT & Manajemen IT. Tata Kelola IT merupakan suatu
struktur yang mengaitkan dan menyelaraskan proses-proses TI, sumberdaya TI yang
dibutuhkan di perusahaan dalam mengimplementasikan strateginya untuk meraih target
yang telah direncanakan, yang fokus pada orientasi waktu jangka panjang. Sedangkan
Management TI adalah teknis tentang merencanakan, mengelola mengatur, dan
mengontrol sumber daya teknologi informasi berdasarkan kebutuhan di dalam
perusahaan yang fokus pada orientasi waktu jangka pendek [A, H76216077]

Pada IT management terfokus pada management jangka pendek dan dalam


ruang lingkup internal, sedangkan IT Goveenance merencanakan atau memanage
dalam jangka panjang atau untuk berguna untuk masa depan dalam ruang lingkup
external.IT governance selalu terfokus pada Bisnis orientasi.[B, H76216028]
Tata kelola IT merupakan sebuah badan besar dalam pengelolaan manajemen
di sebuah perusahaan sedangkan dari manjemen IT merupakan sebuah departemen2
yang telah dibagi dari tata kelola IT [B, H06216009]

Secara keseluruhan (Overview), perbedaan mendasar antara IT Management


dengan IT Governance dapat ibaratkan bahwa IT Governance itu berisi direction set
yang dimana pengelolaan tersebut berjangka panjang dan berfokus pada Bisnis
Orientation. Sedangkan IT Management berfokus pada aktivitas di lingkup internal,
berjangka pendek dan membantu mensupport IT. Jadi, IT Management di-monitoring
kegiatannya oleh IT Governance. [B, H76216061]

Perbedaan IT Governance dengan IT Manajemen dalam fokusnya yaitu:


● IT Governance : berfokus pada performa dan perubahan IT untuk
kedepannya dan bisnis orientation
● IT Manajemen : berfokus dalam efektifitas layanan IT dan product serta
berfokusnya dalam waktu sekarang ini
Untuk perbedaan jangka waktunya IT Governance memiliki jangka waktu yang
lebih panjang dibandingkan dengan IT Manajemen selain itu di dalam IT Governance
berfungsi sebagai : Evaluasi, Monitoring, dan Direct
● Evaluate : mengevaluasi apa saja yang dibutuhkan
● Direct : Melakukan apa yang telah direncanakan sebelumnya
● Monitor : Memantau apa yang telah dibuat dan direncanakan sebelumnya
Sedangkan Manajemen IT ialah : Plan, Build, Monitor, dan Run. [B, H76216064]
● Plan : Merencanakan master plan dari apa yang dibutuhkan dari
management
● Build : Membangun bisa berupa aplikasi maupun kebijakan dari top level
management untuk merealisasikan hasil plan
● Run : Melaksanakan apa yang telah di plan dan di bangun
● Monitor : Melakukan monitoring / pemantauan apa yang telah di plan,
build dan dilakukan sebelumnya
[B, H76216064][B, H76216045]

Perbedaan "Managemen TI" dengan "Tata Kelola TI" adalah terletak pada waktu
pekerjaan, Pekerjaan Managemen TI adalah pekerjaan untuk jangka pendek,
sedangkan Tata kelola TI merupakan pekerjaan untuk jangka panjang. [B, H76216029]
It gov untuk menjawab bisnis pada masa saat ini dan masa mendatang, sedangkan
tugas IT management fokus pada internal efektifitas supply dari layanan IT dan
proud-produknya. [C. H76216039]

Kalo di ibaratkan perbedaan dari keduanya seperti siswa yg sedang mengerjakan soal
ujian , ilmu manajemen berfungsi sebagai pemasti bahwa siswa mengerjakan ujiannya
dengan rumus untuk dapat jawaban yg benar sedangkan tata kelola sebagai pemasti
siswa tidak menyalahgunakan rumus saat proses pengerjaan ujian dan agar rumus
tidak di otak atik dengan pemikiran yg penting jawabanya benar [B,H7626071]

Perbedaan tata kelola ti dan manajemen ti yaitu kalau tata kelola ti bagaimana tata
kelola ti bisa mengelola organisasi tersebut dengan baik, kalo manajemen ti yakni
bagaimana mengimplementasikan tata kelola tersebut bisa diimplementasikan dengan
baik [A H76216066]

Ada 4 tipe yang membedakan antara Tata Kelola IT dan Manajemen Layanan IT adalah
1. Tujuan= Tujuan dari tata kelola IT lebih memandang future (masa depan) sedangkan
manajemen layanan IT adalah present (saat ini)
2. Responsibilities= Perbedaan tanggung jawab antara Tata Kelola IT dan Manajemen
Layanan IT.
3. Type of activities= Beberapa tipe atau jenis aktivitas yang berbeda dalam Tata Kelola
IT dan Manajemen Layanan IT.
4. Supporting organizational structures= Struktur organisasi pada masing-masing
organisasi berbeda. [C, H76216031]

Selain 4 tipe diatas, inti dari perbedaan Tata Kelola IT dan Manajemen Layanan IT
adalah waktu atau jangka dalam pengerjaannya. Untuk manajemen layanan IT
pengerjaannya daily (sehari-hari) dengan business operation internal sedangkat untuk
Tata Kelola IT adalah jangka panjang dengan business operation eksternal. [C,
H06216013]

Manajemen merupakan bagian dari tata kelola. Manajemen memastikan segala


sesuatu berjalan sesuai dengan tata kelola yang telah dibuat sebelumnya. Jika dilihat
dari ​time orientation​, manajemen fokus pada aktivitas yang berlangsung dalam waktu
yang singkat, di masa sekarang atau bersifat ​daily. ​Sementara tata kelola lebih melihat
sesuatu dengan pandangan ke depan yang lebih jauh ke masa depan. Master plan IT
dari suatu perusahaan merupakan salah satu contoh dari penerapan tata kelola IT. [C,
H06216006]
3.3. Implementasi Konsep Tata kelola TI di Indonesia

Selain membicarakan tentang konsep dan perbedaan tentu dalam dunia IT Governance
harus dilakukannya eksekusi atau implementasi untuk mewujudkan apa saja yang sudah di
rencakan. Di Indonesia sendiri sudah melakukan rancangan pembentukan peraturan tentang
tata kelola TI sejak tahun 2007 hingga sekarang. [B, H76216060]
Berikut timeline sejarah tata kelola TI yang ada di Indonesia sebagai berikut :

● Tahun 2007 : diterbitkan peraturan tata kelola TI oleh KEMENKOMINFO


● Tahun 2011 : diterbitkan peraturan menteri negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011, tentang penetapan tata kelola perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
● Tahun 2013 : diterbitkan panduan IT Governance untuk BUMN
● Tahun 2018 : pengubahan status panduan IT Governance pada tahun 2013
[B, H76216055]

Pada perkembangannya, Tata Kelola IT ternyata merupakan bidang yang sangat


menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari mulai diwajibkannya penerapan dari Tata Kelola IT pada
pemerintahan seperti perusahaan-perusahaan BUMN, dan tidak dipungkiri bahwa
instansi-instansi atau perusahaan dan organisasi lain di bawahnya juga bisa jadi akan menyusul
diwajibkannya untuk memiliki Tata Kelola IT suatu perusahaan. Sehingga menjadi seorang
konsultan Tata Kelola IT mulai saat ini dan kedepannya akan sangat dibutuhkan dan tentunya
menjanjikan. [B, H06216022]

Kemudian dalam implementasi dari tata kelola IT di dalam negara indonesia, yang
dimana sudah di terapkan di berbagai daerah khusus nya di kominfo pemerintahan kota dengan
memanjene data dan mengatur lajur lalu lintas jalan . Sekarang sudah berjalan dengan baik
[B,H06216009]

Salah satu badan negara yang wajib mengimplementasikan Tata kelola IT adalah
BUMN. Bukan lagi hanya sekedar butuh. Hal ini dikarenakan data yang dimiliki oleh BUMN
sangatlah bersifat rahasia dan bahaya apabila sampai jatuh ke tangan para pesaing dari luar.
Sebenarnya Indonesia telah mengeluarkan pedoman tata kelola TI Nasional pada tahun 2007.
Hanya saja belum diimplementasi secara menyeluruh atau nasional [A, H76216068]

Kemajuan solusi yang nantinya akan didapatkan dari teknologi informasi dan
juga pemanfaatannya terus meningkat dari waktu ke waktu, kecepatan dan keakuratan
informasi akan menjadi tuntutan dalam menjalankan roda perekonomian baik oleh
pelaku bisnisnya sendiri maupun oleh masyarakat dan juga pemerintah. Penerapan
teknologi informasi pada proses bisnis perusahaan dipandang sebagai salah satu solusi
yang nantinya akan dapat meningkatkan tingkat persaingan perusahaan. [A,
H76216056]

Agar organisasi dapat menjadi lebih maju, maka organisasi harus dapat
mengelola informasinya dengan teliti dan baik, sehingga investasi teknologi yang
dilakukan dapat memberikan hasil yang baik juga bagi organisasi tersebut. [A,
H76216032]

Implementasi tata kelola TI diharapkan dapat menjadi sebuah strategi yang


dapat dilakukan oleh perusahaan dengan cara mengoptimalkan sumber daya TI untuk
mencapai visi dan misi organisasi tersebut.sebagai contoh perusahaan Pertamina, di
dalam perusahaan ini terdapat aset aset yang harus di jaga dan di audit secara
terstruktur, karena Pertamina adalah perusahaan BUMN besar yang mempunyai aset
aset yang berharga dan harus di jaga segala data yang ada, contoh implememtasi yang
dapat di lakukan yaitu
● Merencanakan dan melakukan audit infrastruktur TI secara rutin yang di
kerjakan oleh auditor perusahaan
● Melakukan beberapa analisa dasar untuk proses perbaikan kinerja yang
sudah di lakukan untuk menghasilkan capaian sudah di tetapkan
Maka Implementasi tata kelola TI sangat penting untuk di aplikasikan ke dalam proses
bisnis sebuah perusahaan untuk menunjang segala kebutuhan yang sudah di
rencanakan
[ A , H76216062]

Dalam tatakelola IT juga memiliki dasar yang saling menghubungkan ,proses - proses
IT, sumber daya serta informasi yang dibutuhkan tatakelola IT memiliki kerangka
pengendalian dan peningkatang berkelanjutan :
1. Pemberian usaha
2. Aktifitas TI
3. Pengukuran kinerja
4. Perbandingan
5. Penentuan sasaran
Tata kelola IT juga mengintegrasikan serta mengoptimalkan metode menerapkan dan
mengorganisasikan ,hal yang terpenting adalah tatakelola IT tidak dapat terpisahkan
dari keberhasilan tata kelola perusahaan .[ B,H76216050 ]
Dalam buku panduan yang di keluarkan pemerintah Indonesia tentang Tata
Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional versi 1 tahun 2007 terdapat 5
prinsip dasar, yaitu :

1. Perencanaan TIK yang sinergis dan konvergen di level internal institusi dan
nasional
2. Penetapan kepemimpinan dan tanggung jawab TIK yang jelas di level internal
institusi dan nasional
3. Pengembangan dan/atau akusisi TIK secara valid
4. Memastikan operasi TIK berjalan dengan baik, kapan pun dibutuhkan
5. Memastikan terjadinya perbaikan berkesinambungan (continous improvement)
dengan memperhatikan faktor manajemen perubahan organisasi dan sumber
daya manusia

Setelah menyusun tata kelola TIK, maka perlu diimplementasikan sedangkan


kunci suksesnya ada pada manajemen perubahan [A, H76216063]

Konsep Tata kelola it meliputi tentang perencaan sekarang dan masa yang akan
datang agar selaras dengan kepentingan bisnis
Sedangkan manajemen it lebih berfokus kepada pelaksanaan teknis dari tata it
yang sudah direncanakan [A, H06216004]

Dalam mengimplementasikan sebuah tata kelola informasi teknologi, terdapat


banyak model atau framework yang dapat membantu auditor untuk mengatur
keselarasan tata kelola informasi teknologi dengan kebutuhan bisnis. Banyak sekali
contoh model atau framework untuk mengimplementasikan tata kelola informasi
teknologi salah satunya ialah COBIT dan ITIL. Mengingat betapa pentingnya tata kelola
informasi teknologi sehingga setiap instansi atau perusahaan diperlukan master plan IT
yang mana merupakan faktor utama untuk menerapkan tata kelola informasi teknologi
di suatu instansi ataupun perusahaan. [B, H76216075]

Bicara tentang implementasi konsep tata kelola TI di Indonesia telah ditetapkan pada
peraturan pemerintah no. 6 tahun 2001 dan peraturan menteri komunikasi dan
informatika no. 41 tahun 2007 saya berharap dengan adanya penetapan peraturan ini
bisa menjadi petunjuk penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia dalam terwujudnya
tata kelola TI yang berkualitas [B,H76216071]
BAB 4. KARAKTERISTIK KERANGKA KERJA TATA KELOLA TI

….

4.1. Governance and Prioritization


Berdasarkan PP No. 101 tahun 2000 pengertian good governance adalah
pemerintahan yang mengembangkan dan menetapkan prinsip-prinsip profesionalitas,
akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas,
supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Sedangkan prioritization
adalah tindakan untuk menentukan tindakan penting yang harus dilakukan dari suatu
hal. [A, H76216056]
Dalam IT governance terdapat prioritas yang harus dilakukan yaitu :
1. Strategi jangka panjang
2. Waktu
3. Kebijakan
4. Sumber daya
sehingga proses kelola TI lebih maksimal. [A, H76216070]
Tujuan dilakukan memprioritaskan keempat faktor tersebut adalah agar dalam
penerapan IT Governance bisa berjalan dengan baik kedepannya, karena IT
Governance itu bersifat jangka panjang apa yang terjadi saat ini bisa saja terjadi di
kemudian hari oleh karena itu keempat faktor tersebut harus benar-benar bisa
dirancang, digunakan dan dimaksimalkan sebaik mungkin. [B,H76216060]
Pada dasarnya empat faktor yang ada yang harusnya diprioritaskan adalah
Strategi dan Directing atau kebijakan, waktu dan Sumber Daya Manusia. Namun dalam
kenyatannya untuk faktor waktu dan sumber daya terbatas. Sehingga dalam
pengerjaannya harus bertahap dan sumber daya manusia terbatas yang artinya tidak
dapat memaksa manusia untuk bekerja dalam 24 jam untuk menyelesaikan strategi
yang telah dirancang. [C. H76216051]

Dalam merancang sebuah tata kelola di fokuskan ke dalam apa yang menjadi
sebuah prioritas , sehingga proses perencanaan akan berjalan dengan sedikit lebih
mudah dikarenakan telah menentukan skala prioritas dalam pengeksekusian. [A,
H06216003]

IT Governance memiliki prioritas dan merupakan big picture thinking. Dalam IT


Governance prioritas yang dimaksud ada beberapa, seperti : 1. Strategi jangka
panjang. 2. Waktu (karena waktu itu terbatas). 3.Kebijakan yang harus dibuat. 4.
Sumberdaya.
Dan terdapat beberapa cara agar lebih memudahkan untuk seeing the big
picture:
1. overview ( melihat dari daftar isi )
2. Simplification (membuat catatan kecil berdasarkan apa yang dicari)
3. New Insight ( membutuhkan pandangan baru, atau sudut pandang baru dari
buku atau artikel lain untuk menambahkan poin yang dicari)
4. Confidence (kepercayaan diri , memiliki keyakinan atau kepercayaan atas apa
yang diputuskan).
Dan juga COBIT dan ITIL tidak mengeluarkan sertifikasi, namun jika ingin
memastikan cobit dan ITIL dapat mengelola atau memenuhi IT Governance ada ISO
(Best practice standards) ada ISO yang dipercaya lebih valid, adalah ISO 20000
[A,H76216057]

IT Governance juga termasuk belajar tentang memprioritaskan sesuatu sesuatu


dan berfikir secara komprehensif, dalam sebuah organisasi sangat perlu untuk berfikir
jangka panjang dalam menyelesaikan suatu masalah. Berikut terdapat langkah-langkah
untuk dapat memprioritaskan sesuatu:
a. Strategi (jangka panjang)
b. Waktu (keterbatasan waktu )
c. Kebijakan
d. Sumber daya.
Ke empat hal diatas harus berjalan agar IT Governance bisa berjalan dan
berhasil (A, H76216033)

Selain struktural organisasi dan leadership , tata kelola juga berfikir secara
prioritas ,​ dimana ia mendahulukan / menerima sesuatu berdasarkan tingkat urgensinya
terlebih dahulu , namun tidak melupakan hal sekunder . Prioritas yang dimaksud disini
adalah 1) Strategi Jangka Panjang , 2) Waktu , 3) Kebijakan , dan 4) Sumber Daya . [A,
H76216044]

Keempat hal yg menjadi prioritas IT governance diharapkan berjalan


selaras(semuanya) agar dapat mempermudah pengerjaan khususnya dalam proses
perencanaannya .[B,H76216071]
4.2. Governance and Big Picture Thinking
Dalam penggunaan ICT Governance diperlukan big picture thinking dimana
terkadang dalam ICT Governance terjadi sebuah permasalahan yang diperlukan
adanya solusi dari permasalahan tersebut, oleh karena itu big picture thinking berperan
untuk melihat lebih lanjut, dampak dan akar permasalahan yang dialami agar dapat
diatasi dengan baik, contohnya penggunaan helicopter view untuk mengatasi sebuah
masalah dalam ICT Governance [A,H76216036].

Dalam menggunakan sebuah framework, pasti tidak digunakan semua. Pertama,


Overview adalah kegiatan dimana skimming atau melihat secara keseluruhan dari isi
framework itu. [C, H06216023]
Kedua, Simplification adalah kegiatan untuk mencari tentang hal yang kita
butuhkan dari kegiatan overview sebelumnya. Kemudian yang ketiga adalah New
Insights adalah kegiatan untuk memastikan bahwa hal-hal tersebut benar dari sudut
pandang yang lain (baik dari buku maupun orang lain yang lebih ahli pada bidangnya).
Dan yang terakhir adalah Confidence atau percaya diri terhadap framework yang kita
gunakan.[C, H76216073]
Dengan Big picture thinking, ICT Governance yang direncanakan akan lebih
sesuai dan tepat sasaran karena big picture thinking memikirkan segala strategi, waktu,
kebijakan, dan prioritas untuk ke depan nya. [A,H06216025]
Namun, ada kalanya seorang board of director menggunakan oriented thinking.
Karena pada kasus tertentu tidak semuanya bisa diselesaikan dengan big picture
thinking. [B, H06216016].
Berbicara mengenai ​Big picture thinking,​ seseorang mampu mensintesis data,
mengidentifikasi pola permasalahan, hubungan antar pola menjadi sebuah wawasan
dan mengembangkan wawasan menjadi jawaban yang tepat untuk perusahaan. [B,
H06216010 ].
Pada saat ini Pemikiran Big Picture Thinking sangat diperlukan, yaitu dengan
cara berpikir luas untuk kedepannya, dengan pandangan luas itu akhirnya menemukan
sebuah solusi dan bukan hanya berhenti pada satu masalah itu saja [B, H06216001]
big picture thinking sangatlah diperlukan dalam IT Governance dengan adanya
pikiran yg luas maka suatu masalah yang awalnya terlihat sulit, jika berpikir secara big
picture thinking maka solusi pun akan terlihat [A, H76216047]
Big Picture Thinking adalah sebuah pemikiran yang harus dimiliki seorang IT
Governance.karena dalam permasalahan pasti memerlukan adanya solusi dan solusi
itu tidak bisa hanya dilihat dengan satu sudut pandang saja, akan tetapi kita harus
keluar dari zona permasalahan itu sebentar untuk dapat melihat akar dari sebuah
permasalahan yang sedang kita hadapi dengan melihat dari sudut pandang yang
berbeda. Dan didalam IT Governance ada beberapa cara untuk melihat sebuah
permasalahan dan berfikir secara big picture thinking:
1. Overview
2. Simplification
3. New Insights
4. Confidence [A, H76216049]

Overview menganjurkan kita untuk memahami konsep big picture, membuat


rencana yang terstruktur, dan cara kita untuk membuat pilihan ketika ada suatu resiko
yang sedang dihadapi. Simplification mengajarkan kita untuk mengatur resiko yang
dapat dihadapi sehingga kedepannya tidak repot dalam mengaturnya. New insight
membuat kita dapat mendeteksi sistematis risiko yang mungkin tersembunyi pada level
kecil atau yang mungkin tidak terlalu membahayakan. Confidence menganjurkan kita
untuk percaya diri dan membantu jika dibutuhkan dalam menghadapi resiko.[A,
H76216058]

Governance merupakan cara bagaimana seseorang memprioritaskan sesuatu


dan berfikir secara komprehensif ,secara menyeluruh tidak hanya dalam satu sudut
pandang saja . sedangkan big picture thinking adalah dasar berpikir dari sebuah
gambar besar yang menghasilkan strategi masa depan . Dalam ICT diperlukan kedua
hal tersebut karena untuk menyelesaikan permasalahan yang ada diperlukan melihat
pokok permasalahannya serta secara menyeluruh dengan berbagai sudut pandang
demi menemukan solusi yang tepat . [A, H76216034]
Helicopter View adalah suatu pandangan yang dimana digunakan untuk
menentukan strategi masa depan. Namun tidak hanya asal menentukan target masa
depan tetapi juga harus melihat kemampuan kita untuk meraih target tersebut. Maka,
Helicopter View disebut dengan gabungan dari Big Picture Thinking dan Based
Oriented Thinking. [B, H76216061].

Governance tidak hanya tentang memprioritaskan, tapi juga Big Picture Thinking.
Dimana permasalahan tidak dapat terselesaikan jika hanya melihat dari Small Picture,
Small picture dimana kita hanya akan melihat lingkup kecil dari permasalahan, tapi
disaat kita mencoba keluar dari lingkup kecil itu dan melihat pada gambaran besar
suatu permasalahan maka kita akan menemukan akar permasalahan yang ada. [A,
H76216041]
Big picture thinking merupakan suatu kemampuan untuk berfikir secara luas
tentang bagaimana menyusun strategi kedepan secara jelas dan tentunya dapat di
realisasikan. [B, H06216026]
Big picture thinking adalah kemampuan berfikir dalam menghasilkan ide, solusi,
serta peluang. Big thinker melihat kemungkinan serta menciptakan peluang. Mereka
mampu mengambil risiko karena mereka dapat melihat peluang agar mendapatkan
keuntungan besar. [B, H06216002]
Big picture thinking dan helicopter view bisa dibilang sama, bagaimana cara
untuk memecahkan suatu masalah. Dengan berfikir secara Big picture dapat
memberikan solusi dengan cara keluar dari permasalahan itu sejenak dan mencari
solusi dengan melihat secara luas untuk mencari titik masalah tersebut.[ A, H76216067]
Big picture thinking adalah cara untuk menyelesaikan masalah yang hanya
terlihat dari satu arah/tempat saja namun juga harus melihat dari sisi atas atau arah
yang lain agar dapat menyelesaikan permasalahan, cara berpikir ini menjadikan terus
belajar, banyak mendengar dan terfokus sehingga wawasan menjadi lebih luas. [A,
H76216077] .
Big picture thinking adalah suatu landasan untuk memikirkan suatu hal
kedepannya dan akan merubah suatu hal tersebut menjadi dampak yang besar, salah
satunya ialah hanya dengan big picture thinking sebuah framework dapat dijalankan
dengan lancar serta dapat mempelajari buku tentang framework tersebut hanya dengan
membaca daftar isinya. [B,H76216064]

Disamping secara ​prioritas , tata kelola juga berfikir secara ​big picture
(komprehensif) , maksudnya , tata kelola tidak hanya melihat masalah dari sudut
pandang satu sisi , namun dari sudut yang beli lebar dan luas melebihi sudut pandang
satu sisi tadi . Hal ini dijelaskan oleh konsep ​Helicopter View ​, yang diibaratkan dengan
melihat perkotaan dari bawah / jalanan , namun dari atas gedung / helikopter yang
sedang terbang diatas , dimana kita bisa melihat perkotaan secara luas dan
menyeluruh , bukan hanya dari sisi yang kecil dan sempit , yaitu melalui jalanan. Hal ini
membuktikan bahwa semakin besar / luas yang kita lihat , maka semakin besar pula
rencana yang akan dibuat. ​Big Picture Thinking juga menjelaskan tata cara berfikir
antara lain :
1. Overview : Dimisalkan dalam sebuah buku adalah ​daftar isi ​, disini , kita
dapat melihat daftar-daftar bab yang akan kita butuhkan dan cari
2. Simplification : Setelah menemukan bab-bab yang akan kita cari , selanjutnya
kita lakukan ​simplification atau mencatat dan memanage bab-bab tersebut untuk
dipelajari.
3. New Insight : Selanjutnya , setelah mempelajari bab tersebut , kita butuh untuk
mencari buku baru ( ​New Insight )​ atau referensi baru , untuk memperluas
wawasan.
4. Confidence : Setelah semua ilmu yang kita dapat dari buku-buku tersebut, kita
harus percaya diri , agar tidak terombang-ambing tanpa pendirian. [A,
H76216044]

Dalam pemilihan framework harus melihat karakteristik framework yang mau dipilih
sesuai karakteristik governance nya, jadi memilih sebuah framework bukan untuk saat
ini aja dan untuk masa yang akan datang [H76216066]

Big picture thinking merupakan ide atau pemikiran atau rencana untuk menjawab
masalah dalam suatu organisasi dengan future strategic sehingga masalah selesai.[B,
H76216028]

Seeing big picture sangat berbeda dengan ​oriented thinking​, perbedaan ini dapat
dilihat dari jangkauan pandangannya. Ketika seseorang berpikir dengan menggunakan
konsep ​big picture maka orang tersebut dapat memproyeksikan apa yang akan dia
lakukan kedepannya dalam jangka waktu panjang dan jika ada masalah, dia dapat
melihat akar permasalahan yang menjadi kendalanya. Sedangkan ​oriented thinking
berfokus pada pandangan seseorang dalam jangka waktu pendek, walaupun sama -
sama berorientasi masa depan tetapi jangkauan pandangnya berbeda. Seorang ​board
director harus mempunyai kedua hal tersebut untuk dapat menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi, ketika seeing ​big picture sudah menemukan akar
permasalahan, maka ​oriented thinking bertugas untuk mengurai masalah yang
ditemukan. [B, H76216055]
Tujuan dari big picture thinking pada Tata Kelola IT adalah untuk mensites Hukuma
data, cara mensitesa data adalah dengan melihat pattern atau pola pada setiap
permasalahan dan mencari jalan keluar dengan melihat dari pandangan big picture
thinking [C, H76216031]

Big Picture Thinking ​ialah berpikir jauh ke depan dan melihat dengan jangkauan yang
lebih luas. ​Big picture ​sangat dibutuhkan untuk menentukan target yang akan dicapai
oleh perusahaan dalam tahun-tahun ke depan. Dengan ​big picture, pengembangan
yang berkelanjutan atau ​continuous improvement ​dapat dilakukan dan target masa
depan dapat dicapai. [C, H06216006]
Inti dari Big Picture Thinking adalah kemampuan untuk menyintesiskan data
dengan tujuan agar dapat mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang. [C,
H76216040]

4.3. Karakteristik Framework Tata Kelola TI


Dalam Penggunaan Framework Tata Kelola IT itu harus sesuai dengan
Karakteristik tiap framework itu sendiri. [A, H76216038].
Framework atau buku panduan terkadang tidak bisa kita pelajari dalam beberapa
hari saja. Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh sebagian orang adalah
kurangnya pemahaman terhadap framework yang disebabkan malas mempelajari
setiap detail dari framework itu sendiri. Namun sebenarnya ada cara tersendiri untuk
mempermudah mempelajari framework yaitu overview, simplification, new insights,
confidece. [C, H76216072]

TI Governance memiliki beberapa framework yang masing-masing memiliki


karakteristik tersendiri.
1.) Decision Making Support
2.) Core Business Processes,
3.) Support Processes.
Dalam masing-masing tipe proses juga terbagi menjadi empat entitas organisasi yang
meliputi (Procedure, Activity, Business Unit, Business System). Dengan adanya
karakteristik yang berbeda pada tiap frameworknya, bukan berarti ada yang lebih baik
antara satu framework dengan framework lainnya karena semua tergantung pada
tujuan ataupun masalah yang hendak diselesaikan melalui tata kelola IT. [C,
H06216008]

Penggunaan framework harus disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan


karakter dari tiap organisasi. Ada banyak framework yang digunakan dalam tata kelola
TI. Tipe yang digunakan bisa berfokus pada pengambilan keputusan, ​core business​,
dan proses yang mendukung jalannya kerja bisnis organisasi. Di dalamnya dibagi lagi
ke dalam empat entitas bisnis yaitu prosedur, aktivitas, unit bisnis, dan sistem bisnis.
[C, H76216074]
Setiap penggunaan framework harus disesuaikan dengan kebutuhan tipe
prosesnya. Contohnya saja dalam Decision Making, Core Business maupun Support
Process harus menggunakan Framework yang berbeda, contohnya saja jika kita ingin
mengetahui Core Business dari kacamata Activity, kita menggunakan CMM atau IT Duo
Diligence, tidak boleh menggunakan kiblat framework COBIT ataupun ASL. [B.
H76216045]
Dalam IT governance banyak sekali framework-framework yang digunakan
seperti COBIT, ITIL, COSO dan masih banyak lagi. Karakteristik framework dalam IT
governance ada 3 tipe yaitu :
1. Decision Making Processes
2. Core Business Processes
3. Support Processes [A, H06216019]

Decision making processes atau bisa disebut proses pengambilan keputusan , dalam
tata kelola IT proses pengambilan keputusan adalah tentang pengambilan keputusan
dan akuntabilitas pemanfaatan Ti. akuntabilitas pemanfaatan TI dapat di lihat dr
pengguna itu sendiri. agar terjamin akuntabilitasnya, setiap pengguna TI diatur dengan
oleh peraturan agar perilaku pengguna TI tersebut sesuai dengan visi/misi/strategi yang
ditetapkan. [B.H76216050] Sedangkan untuk Core Business Process sendiri,
merupakan suatu aktivitas yang mana dalam sebuah perusahaan tersebut
mengembangkan atau mengoperasikan suatu proses bisnis berdasarkan aktivitas
utamanya. Sebagai contoh perusahaan manufaktur, yang mana core business process
nya ialah untuk memproduksi produk. [C, H06216011]

TI Governance memiliki beberapa framework yang masing-masing memiliki


karakteristik tersendiri. Karakteristik dapat dibedakan dari segi tipe proses yang meliputi
1.) Decision Making Support, 2.) Core Business Processes, 3.) Support Processes.
Dalam masing-masing tipe proses juga terbagi menjadi empat entitas organisasi yang
meliputi 1.) Procedure, 2.) Activity, 3.) Business Unit, 4.) Business System. Masing
masing dari tipe proses dan entitas organisasi juga memiliki karakteristik yang
berbeda-beda dalam penggunaan framework. Misal jika seorang direktur ingin
membuat keputusan proses dari segi prosedur maka framework yang digunakan adalah
SAS 70. [A, H76216041]
Untuk menerapkan Tata Kelola TI dengan menggunakan framework adalah
dengan memilih framework sesuai dengan lingkup isinya dan tidak terpaku dengan satu
framework saja, contohnya framework COBIT yang menjelaskan “​WHAT​” dan
dipadukan dengan ITIL yang menjelaskan ​“HOW” sehingga framework yang terdapat
untuk saat ini masih saling berkaitan. [B, H76216075]

COBIT mempunyai cakupan yang lebih luas, komprehensif, dan mendalam


dalam melihat proses pengelolaan TI. COBIT memungkinkan perusahaan
mengembangkan kebijakan yang jelas dan praktek-praktek terbaik (best practices)
untuk pengendalian TI. COBIT dirancang sebagai tool Tata Kelola TI guna membantu
managemen dalam mengelola dan memahami resiko-resiko bisnis dan
keuntungan-keuntungan yang berhubungan dengan informasi dan TI terkait. Dalam
mendukung Tata Kelola TI, COBIT menyediakan dukungan kerja yang memastikan TI
telah diselaraskan dengan bisnis, Sumber Daya TI telah digunakan sesuai dengan
tanggung jawab, dan risiko-risiko TI berusaha dengan tepat. (C, H76216078)

IT governance framework COBIT lebih sering digunakan secara umum oleh


mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, yang
organisasinya sangat bergantung pada kualitas dang penguasaan teknologi informasi
[C, H76216043]

Dalam IT Governance terdapat karakteristik framework yang dibagi menjadi tiga


yaitu :
1. Decision Making Processes,
2. Core Business Process dan
3. Support Processes.
Framework yang digunakan yaitu COBIT , ITIL , ISO , CMM/CMMI.
Entitas organisasi juga terbagi menjadi empat yaitu : Procedure, Activity,
Business UNIT dan Business System [A, H76216054]
Dengan adanya karakteristik yang berbeda pada tiap frameworknya, bukan
berarti ada yang lebih baik antara satu framework dengan framework lainnya. Karena
semua tergantung pada tujuan ataupun masalah yang hendak diselesaikan melalui tata
kelola IT atau IT Governance, apakah itu pembuatan keputusan, pengolahan proses
bisnis ataupun proses supporting. [A, H76216068]
Perusahaan dapat menggunakan Kerangka Kerja atau Framework yang dapat
mempermudah dalam melakukan pengelolaan TI pada perusahaan. Kerangka kerja
tata kelola teknologi informasi memiliki peranan serta fungsi pada masing – masing
tujuan organisasi. [A, H76216032]
Dalam pemilihan framework tergantung dari karakteristik dan entitas organisasi
yang dipakai karena pada dasarnya framework hanyalah soal situasi yang sedang
dihadapi (A, H76216063)
● Dalam framework itil seluruh isi nya terdapat pada iso 20000. Yang
artinya jika kita sesuai iso tersebut berarti kita juga sudah lulus dalam framework
itil [A, H06216004]
Sebuah organisasi membutuhkan sebuah framework guna membantu jalannya
organisasi tersebut. Ada beberapa jenis framework seperti Cobit, ITIL, dll. Yang
memiliki karakteristik yang berbeda. [A. H06216007]
Untuk memahami framework tersebut supaya lebih mudah dengan cara:
1.melihat secara keseluruhan (overview)
2.mencari yang kita butuhkan (simplification)
3.membutuhkan sudut pandang lain (new insight)
4.percaya diri (confident) (B, H76216046)

Karakteristik framework tata kelola IT terdiri dari 3 , yaitu:


1. Decision Making Process (ex: cobit)
2. Core Business Processes (ex: it audit, it duediligence)
3. Support Process (ex : ASL)
Tidak hanya itu, pada karakteristik framework IT juga terdapat “Process type
organisational entity” yang terdiri dari 4 , yaitu : procedure, activity, business unit dan
juga business system . [C. H06216012]

Dalam Penerapan ITG penggunaan framework diharapkan dapat membantu


mempermudah dalam mengelola TI pada perusahaan dengan jenis jenis framework yg
ada dan juga memiliki karakteristik yg berbeda beda bergantunga dengan mana yg
sesuai dengan apa yg di butuhkan.[B,H76216071]

Dalam penggunaan framework tata kelola IT tidak boleh hanya melihat satu framework
agar dalam efisiensi dari perusahaan jadi lebih baik . Seperti contohnga cobit, Val
IT,ITIL dll yang dimana memiliki karakteristik yg berbeda-beda . Kemudian juga
pemahaman tentang big picture yang dimana tidak boleh menanggapi sebuah
permasalah dengan tidak memikirkan resiko kedepannya [B,H06216009]

Pada pembahasan diatas telah disinggung mengenai framework yang digunakan pada
IT Governance yakni COBIT dan ITIL. Mengapa kedua framework diatas? Ibarat
seorang Muslim yang mempunyai Al-Quran sebagai pedoman secara umum, maka
perlu pedoman lain yang membahas lebih spesifik akan suatu yang disinggung secara
umum dalam Al-Quran. Sama halnya seperti COBIT yang membahas secara umum
dan luas pada IT Governance maka perlu adanya framework pendukung untuk
membahas lebih spesifik atau secara technical yang dapat diperoleh melalui ITIL.
Sehingga karakteristik framework yang thinking big picture dapat memuat secara
menyeluruh dan jelas/ spesifik.
[B, H06216022]

Dalam penggunaan framework ada 4 point yang harus dipahami yaitu overview
dengan cara melihat daftar isi terlebih dahulu, yang kedua yaitu simplification dengan
cara menandai bab yang ingin kita cari, yang ketiga yaitu new insight dengan cara
memerlukan sumber lain, yang keempat yaitu confidence yaitu percaya diri dengan apa
yang sudah kita lakukan. [C, H76216052]

Dalam penggunaan framework Tata Kelola IT hal yang paling penting adalah yakin
dengan apa yang telah kita lalui seperti overview yaitu melihat secara keseluruhan,
simplifications yaitu mencari yang sesuai dengan, new insights yaitu bertanya kepada
yang lebih ahli. [C,

Untuk memahami cara penggunaan framework Tata Kelola TI salah satunya


adalah New Insight yang berarti membutuhkan sudut pandang lain atau mengecek
ulang agar merasa lebih yakin dengan pemahaman kita. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara mencari dan membaca referensi dari buku lain serta menanyakan kepada orang
lain yang lebih ahli atau sudah pernah mengimplementasikan framework tersebut. [C,
H76216040]

Cara menggunakan framework dengan benar yaitu dengan melihat secara keseluruhan
(overview) kemudian simplification yaitu dengan membuat catatan langsung atau
dengan memberikan stabilo pada bagian yang penting lalu New Insight yaitu membuka
referensi atau buku lain yang berkaitan dengan hal tersebut dan terakhir yaitu
confidence yaitu yakin dan percaya diri. [C,H76216076]

Contoh dari overview pada ​headline risks seeing the big picture​, yaitu: Ketika ada
sebuah buku tebal, tidak akan mudah untuk dibaca dalam waktu 5 menit untuk
menyelesaikan buku itu. Tetapi apabila kita mengetahui dari daftar isi buku, maka akan
memungkinkan kita untuk membacanya dalam kurun waktu 5 menit. [C, H76216069]
BAB 5. DUA FRAMEWORK BEST PRACTICE TATA KELOLA TI

Sebagian besar kerangka kerja tata kelola TI dirancang untuk membantu perusahaan
menentukan bagaimana departemen TI perusahaan tersebut berfungsi secara keseluruhan,
apa yang dibutuhkan manajemen ​key metrics​ dan pengembalian apa yang diberikan TI kepada
bisnis dari investasinya. Ketika COBIT digunakan terutama untuk risiko, ITIL membantu
mempersingkat layanan dan operasi. [B, H76216075]

Cobit dan ITIL adalah 2 contoh framework tata kelola TI yang sering digunakan oleh
perusahaan dalam pengelolaan TI. ITIL mengeluarkan versi terbaru nya pada akhir 2018 lalu,
sedangkan Cobit baru saja meluncurkan versi terbaru nya 2 minggu lalu atau tepat nya 28
februari 2019.[A, H06216025]
Terdapat 2 framework yang sering digunakan oleh perusahaan untuk tata kelola IT, yaitu
COBIT dan ITIL. akan tetapi pada saat ini framework yang paling banyak digunakan adalah ITIL
dan ISO 20000. Performa COBIT saat ini sudah menurun hal itu terjadi karena pada saat ini
perusahaan sudah sadar bahwa yang dibutuhkan perusahaan adalah panduan secara
technical. COBIT hanya memberikan panduan kendali tanpa implementasinya. Sedangkan ITIL
memberikan panduan secara lebih rinci bagaimana cara pengimplementasiaannya.
[C, H76216040]
COBIT adalah suatu pedoman standar manajemen teknologi informasi yang
mencangkup menjadi sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance, yang mana
dapat membantu auditor, manajemen maupum user untuk menjembatani gap antara risiko
bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis yang dialami oleh suatu
perusahaan. [B, H06216026]

ITIL merupakan salah satu framework IT Governance yang lebih berfokus pada
implementasi detail IT Process yang biasa dilakukan sehari-hari. Ini Berbeda dengan
framework COBIT yang lebih melihat ke arah masa depan dengan gambaran yang lebih
luas. Salah satu contoh implementasi ITIL adalah pada Service Operation. ITIL
menjelaskan bahwa harus ada SOP tertentu untuk melakukan perawatan,
pengecekkan, perbaikkan, hingga pengaksesan Data Center. Contoh SOP untuk
menyimpan data center misal: Harus memiliki suhu, kelembaban, sirkulasi udara yang
sesuai sehingga server bisa memberikan performa terbaiknya. Selain itu data center
juga harus aman dari bencana alam [A, H76216068]

2 dasar konsep ITIL:


1).Menjaga supaya layanan bisa digunakan dengan baik oleh user (service support).
2).Proses bagaimana cara mendeliverykan layanan tersebut (service delivery).
2 karakteristik dasar konsep ITIL :
1).Service Management.
2).Costumer Orentation.[B. H76216028]

Dalam versi ke 3 ITIL terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada
pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh TI, kelima bagian tersebut
antara lain adalah:
1. Service strategy
2. Service design
3. Service transision
4. Service operation, dan
5. Continual service improvement. [A, H76216033]

Apabila dilihat dari kedua pendekatan yaitu delivery dan support, maka dapat dilihat
hubungan antara delivery dan support COBIT dan itsm. Bahwa cobit mengatur masalah
objektif yang harus dicapai organisasi dalam pelayanan teknologi informasinya.
Sedangkan ITIL adalah best practice dalam pengelolaan IT untuk mencapai tujuan
obyektif dari organisasi. Maka dapat disimpulkan bahwa COBIT dan ITIL adalah 2
pendekatan IT Governance dan Tata Kelola layanan teknologi informasi yang saling
melengkapi. Apabila dijabarkan lebih jauh, relevansi ITIL tidak akan berhenti pada area
delivery dan support tetapi juga bisa dipetakan ke area COBIT yang lainnya. [A,
H06216019]

The three (3) most popular ITG framework are COBIT, ITIL and ISO [De Haes and Va
Gembergen 2009]. Pada masing-masing framework memiliki ukuran tersendiri untuk
menilai baik atau buruknya sebuah layanan, infrastruktur teknologi informasi, organisasi
atau perusahaan. Pada COBIT lebih mengatur tentang poin-poin besar yang harus
dicapai dengan kata lain COBIT lebih fokus pada masalah-masalah kecil, sedangkan
pada ITIL dari poin-poin besar yang harus dicapai di breakdown lagi secara detail untuk
penilaian, fokus dari ITIL ini adalah pada masalah-masalah besar. [A, H76216041]

ITIL Merupakan salah satu Framework yang terkenal dan sering di gunakan yang
mempunyai konsep, teknik, dan strategi untuk pengelolaan infrastruktur,
pengembangan, serta pengendalian teknologi informasi. ITIL dalam pengembangan
teknologi informasi dibagi menjadi 5 bagian

● Service strategy
● Service Design
● Service Transisition
● Service Operation
● Continual Service Improvement

Sedangkan untuk Cobit merupakan salah satu framework yang terkenal dan sering
digunakan yang menyediakan kebijakan yang terstruktur dan kompleks terutama untuk
IT governance, selain itu cobit juga dapat membantu user dalam menganalisa
resiko-resiko yang berhubungan dengan IT. sma hal nya dengan ITIL yang mempunyai
beberapa bagian dalam pengembangannya, namun Cobit hanya memiliki 4 cakupan
proses

● Perencanaan dan Organisasi


● Pengadaan dan Implementasi
● Pengantaran dan Dukungan
● Pengawasan dan Evaluasi [A.H76216062]

Seiring berjalannya waktu, cepatnya perkembangan teknologi informasi dan juga


pemanfaatannya pasti menuntut perkembangan pada tata kelolanya. Tentunya
Framework yang ada pun harus berkembang pula. COBIT sendiri sampai sekarang
telah melakukan banyak pembaharuan yang jarak waktunya terbilang tidak lama (± 2
tahun tiap pembaharuannya) semenjak diterbitkan pada tahun 1996. [C, H76216073]

COBIT diterbitkan pada tahun 1996 dengan versi COBIT 1 oleh ​Information Systems
Audit and Control Foundation (ISACF) tentang Audit​, pada tahun 1998 diterbitkan lagi
dengan versi COBIT 2 yang menjelaskan tentang kontrol, tahun 2000 hingga 2004
keluar COBIT 3 yang menjelaskan manajemen IT, tahun 2005 terbit COBIT 4, namun
hanya berjalan dua tahun, dan pada tahun 2007, ISACA menerbitkan lagi COBIT 4.1
yang menjelaskan tata kelola IT, pada tahun 2012 terbitlah COBIT 5 yang menjelaskan
tentang governance of enterprise IT. Dan baru baru ini pada tahun 2018 baru
diterbitkan COBIT 2019 oleh ISACA [A, H76216058]

Salah satu masalah terbesar dalam organisasi adalah masalah komunikasi


(Communication Issues). Framework/Kerangka Kerja merupakan suatu struktur
konseptual dasar yang digunakan untuk menangani suatu masalah yg kompleks. Jadi
pada IT, framework merupakan suatu penggambaran dari suatu konsep untuk
membantu para Staff IT. Ada tiga (3) framework ITG yang paling populer yaitu : COBIT,
ITIL, dan ISO. [A, H76216077].

Konsep ​framework COBIT berfokus pada governance ( tata kelola ) dan control (
kontrol ) yang memberikan proses ​controling lebih fokus pada konsep "WHAT" dibidang
IT Governance​. Sedangkan framework ITIL berfokus pada ​IT Operations hingga ​IT
service Management yang mendefinisikan dan mengimplementasikan proses lebih
fokus pada konsep "HOW" dalam penyediaan layanan TI. [B, H06216010]

Jika diibaratkan dalam sebuah organisasi, COBIT mengatur cara mengelola


perusahaan secara menyeluruh. Sedangkan ITIL menjalankan tugas yang diberikan
oleh pihak manajerial pusat perusahaan untuk mengelola unit-unit yang ada di
dalamnya. [B, H76216055]

ITIL dan ISO 20000 merupakan dua framework yang paling banyak digunakan
dan paling populer di masyarakat. Dua framework ini memiliki kemiripan yakni
sama-sama mengatur tentang ​technical ​atau ​how​. Berisi prosedur yang spesifik tentang
bagaimana suatu pekerjaan harus dilakukan terkait dengan tata kelola. Hal ini hampir
bertolak belakang dengan framework COBIT yang lebih berbicara tentang ​what​. COBIT
lebih banyak berisi aturan-aturan tentang tata kelola yang baik namun tidak dijelaskan
secara mendetail cara memenuhi standar atau aturan tersebut. COBIT sendiri terus
mengalami pembaharuan hingga versi yang terakhir yakni versi 5 yang dirilis pada
tahun 2019. Begitu juga dengan ITIL yang merilis versi terbarunya pada Februari 2019.
[C, H06216006]

Versi framework ITIL terbaru tidak berfokus pada level bawah sekarang
merambah ke level atas dari manajer operasional (HOW) naik menjadi stratetis leader,
sedangkan framework COBIT dari (WHAT) Board of governance naik membahas
tentang strategi. (C, H76216046)

5.1. Hasil Survey Framework COBIT dan ITIL


Ada banyak pendapat yang memperdebatkan antara kedua framework
Manajemen Layanan SI / TI, karena dilihat dari segi kehandalan dan stabilitasnya,
banyak akan merekomendasikan keduanya. ITIL dan COBIT sebenarnya dapat
dijalankan dengan saling melengkapi satu sama lain. Dengan COBIT kerangka
kebijakan, proses, prosedur, dan ukuran yang dapat membantu memberikan arahan
tata aturan dengan Manajemen Layanan SI / TI dan proses ITIL yang terkait. (A,
H76216056)
Hasil survey dari COBIT dan ITIL yaitu banyak membantu perusahaan
menciptakan nilai yang optimal dari TI dengan memelihara keseimbangan antara
merealisasikan manfaat dan tingkat resiko yang dapat diterima serta penggunaan
sumber daya. Dengan COBIT yaitu menyediakan sebuah framework yang
komprehensif yang membantu perusahaannya. (A, H76216054)
Panduan dari cobit hanya memberikan panduan kendali atau secara teknis
bersifat konseptual namun tidak memberikan panduan implementasi operasional
sehingga perlu diadopsi dari framework lain yaitu ITIL yang memberikan secara lebih
detail rincian pembahasan cara pengimplementasiannya. [A,H76216057]

Berdasarkan hasil survey , ada 3 top hasil survey framework tata kelola IT yang
paling banyak digunakan yaitu COBIT , IT IL , dan juga ISO. Meskipun COBIT yang
paling pertama memperkenalkan framework nya , pengguna IT IL berkembang pesat
seiring berjalannya waktu . Hal ini dikarenakan karena framework ITIL lebih detail
memberikan penjelasan mengenai dasar dasar tata kelola IT . [C, H06216012]

Berdasarkan hasil survey yang paling banyak digunakan antara COBIT dan ITIL
adalah ITIL. Sekitar 200 lebih perusahaan memakai ITIL. Di dalam ITIL dijelaskan
secara detail tata kelola TI secara baik dan benar, mulai dari pengadaan hingga
perusahaan tersebut besar. Sedangkan COBIT lebih condong ke arah framework dari
perusahaan, karena di dalam COBIT terdapat aturan atau prinsip yang mengatur tata
kelola IT untuk perusahaan sekarang, hingga di masa depan. Namun tidak se-detail
dari ITIL. [A,H76216070]

Menurut data atau statistik dari Governance of Enterprise IT (GEIT) yang


memaparkan bahwa ISO 20000 pada tahun 2010 lebih banyak digunakan oleh
perusahaan atau organisasi daripada COBIT dikarenakan perusahaan mengejar 2 hal
yaitu banyak perusahaan yang lebih mencari framework secara teknis (how) yang
kedua adalah ISO mengeluarkan sertifikasi. [C, H76216031]

5.2. Kelebihan Framework COBIT dan ITIL


COBIT memberikan pemetaan kebutuhan dan strategi manajemen layanan
secara keseluruhan (Berdasarkan Conceptual Model), sementara ITIL memberikan
rincian lebih lanjut tentang cara pengimplementasiannya (Detail model sampai ke
performanya) [A, H76216036]

Framework COBIT konseptual lebih luas dari ITIL dalam lingkup cakupan
Manajemen Layanan SI / TI. sedangkan ITIL lebih rinci dan detail serta berfokus pada
Manajemen Layanan SI / TI dan memberikan lebih banyak bimbingan mendalam[A.
H76216047]
Framework COBIT dan ITIL merupakan framework yang sering digunakan dan
kelola TI. Dan masing-masing framework memiliki kelebihan masing-masing. Berikut
daftar Kelebihan COBIT dan ITIL:

Kelebihan COBIT :

● Efektif dan Efisien


● Berhubungan dengan informasi yang relevan dan berkenaan dengan
proses bisnis, dan sebaik mungkin informasi dikirim tepat waktu, benar,
konsisten, dan berguna.
● Proteksi terhadap informasi yang sensitif dari akses yang tidak
bertanggung jawab.
● Berhubungan dengan ketepatan dan kelengkapan dari sebuah informasi.

Kelebihan ITIL :

● Kualitas layanan yang lebih baik


● Organisasi atau perusahaan dapat berfokus pada pemberian nilai kepada
pelanggan dengan cepat dapat menyesuaikan perubahan bisnis dan TI.
● Pemanfaatan skill dan pengalaman dari karyawan dengan lebih maksimal
Dari daftar kelebihan masing-masing framework tersebut, dapat diketahui bahwa
COBIT berfokus ke arah kebijakan sedangkan ITIL berfokus ke arah cara
pengelolaannya.[B, H76216061]

Dan alasan ITIL menjadi populer daripada COBIT karena perusahaan lebih mengejar 2
hal berikut yaitu tuntunan praktis secara teknis dan ISO mengeluarkan sertifikasi
sedangkan COBIT tidak mengeluarkannya. [C, H76216043]

COBIT merupakan model framework yang banyak memberi gambar konseptual


sehingga mudah untuk dipahami,sedangkan ITIL sendiri framework berbentuk
implementasi yang sangat rinci dan jelas bahkan sampai membahas tentang
temperature, humidity, air quality dan freedom from environmental risk [A, H76216049]

Cobit berupa konseptual model dan memberikan gambar/ bagan dari konseptual
sehingga jelas dan mudah dipahami , Sedangkan ITIL adalah bentuk dari implementasi
konseptual model , dalam ITIL dijelaskan secara lebih lanjut bagaimana
pengimplementasian suatu model dan bersifat mendalam dan rinci.[A, H76216034].

Pada framework ITIL hal yang paling mencolok adalah bagaimana framework
tersebut mengatur sedemikian rupa mengenai hal teknis secara terperinci.Bahkan
dalam framework ITIL mengatur bagaimana penggunaan sebuah perangkat layanan
agar pemakaiannya sesuai dengan standar yang telah teruji [A, H06216003].

Kelebihan framework ITIL adalah lebih menjelaskan how atau implementasi


dalam pelaksanaannya dan juga ada sertifikasi untuk para ahlinya, sedangkan COBIT
lebih digunakan oleh top user atau leader. Namun sekarang sejak diliris nya ITIL versi 4
yang juga memaparkan “how to be a professional leader” maka saat ini COBIT dan ITIL
mulai beririsan [C, H06216013]

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa COBIT memberikan pemetaan


kebutuhan dan strategi manajemen layanan secara keseluruhan atau bisa dikatakan
mendeskripsikan secara umum. Sementara ITIL memberikan rincian lebih lanjut atau
lebih detail tentang pengimplementasiannya.[C, H06216011]

5.3. Kekurangan Framework COBIT dan ITIL

Kekurangan COBIT:
1. COBIT hanya memberikan panduan kendali dan tidak memberikan panduan
implementasi operasional.
2.COBIT hanya berfokus pada kendali dan pengukuran.

Kekurangan ITIL versi 3 :


1. ITIL bersifat holistic yang mencakup semua kerangka kerja untuk tata kelola TI
2. Versi 3 dari ITIL mencakup keseluruhan life cycle sehingga tidak mudah
dimengerti, dimana versi 2 dari ITIL hanya berfokus pada produksi dan support untuk
proses sederhana sehingga lebih mudah untuk dimengerti.
[A. H76216065]

Kekurangan Framework IT Governance COBIT ialah ia hanya memberikan panduan


dalam skala besar yang tidak disertai dengan implementasi yang lebih mendetail tidak
seperti-halnya dengan Framework ITIL yang membahas dengan sedetail mungkin point
urgensi dalam IT governance, sedangkan kelemahan Framework ITIL sendiri ialah ia
membahas sedetail mungkin namun itu akan membuat pengguna menjadi lebih
bingung karena kurang terarah pada panduan itu sendiri.
[A, H76216038]

COBIT tidak ada sertifikasi sedangkan ISO ada sertifikasi. COBIT hanya berupa
kata-kata tidak ada penjelasan mendetail,dan COBIT hanya berfokus pada kendali dan
pengukuran tetapi tidak dijelaskan secara detail untuk angkanya, sedangkan ITIL
sangat detail dan ada ukuran-ukuran angka yang bisa di implementasi kan. [C.
H76216039]

Diantara keduanya pun memiliki peranan tersendiri secara signifikan, yaitu ITIL lebih
fokus pada Service secara keseluruhan, sebagai proses desain, implementasi TI, dan
pelayanan pelanggan. Sedangkan COBIT sebagai ​Governance dan Management g ​ una
mempersiapkan sesuatu yang akan datang, dengan menyelaraskan strategi
perusahaan dengan pengelolaan IT. Secara tidak langsung masing-masing framework
ITIL dan COBIT memiliki kekurangan yang berbeda berdasarkan peranannya
masing-masing. [A.H76216048]

Kekurangan COBIT adalah hanya memberikan panduan kendali dan tidak memberikan
bantuan implementasi operasional sehingga menyebabkan kerumitan dalam
implementasinya, COBIT juga hanya berfokus pada kendali pengukuran dan memiliki
panduan keamanan yang masih kurang sedangkan ITIL memiliki kesulitan untuk
mencari buku bagi para pengguna non komersial, ITIL merupakan framework yang
bersifat holistic yang mencakup seluruh kerangka kerja untuk tata kelola IT,
pelaksanaan pedoman dalam buku ITIL memerlukan biaya khusus serta pelatihan atau
sertifikasi ITIL terlalu tinggi. [B, H76216064]

5.4. Mapping antara COBIT dan ITIL

Perpaduan antara COBIT dan ITIL akan memperkuat dalam rancangan tata
kelola TI. Pemetaan infrastruktur teknologi informasi pada COBIT 5 akan menghasilkan
domain yang bisa diintegrasikan dengan ITIL V.3 yaitu APO13. BAI06, dan DSS05.
Setelah didapatkan 3 domain dilakukan pengumpulan data dan penentuan responden
berdasarkan diagram RACI COBIT 5. Hasil dari kuesioner di analisis dan rekomendasi
perbaikan layanan berdasarkan kepada ITIL V.3 mengacu mapping dari COBIT 5 dalam
bentuk matrik SWOT sehingga didapatkan strategi perbaikan layanan organisasi.[A,
H76216063]

● COBIT 5 mendefinisikan terkait dengan apa yang harus dilakukan pada


domain yang telah dipilih dan ITIL V.3 memberikan panduan serta
menjelaskan secara rinci berdasarkan domain dari ITIL V.3 yang
diintegrasikan dengan domain pada COBIT 5. Setelah didapatkan domain
pada COBIT 5 yang bisa diintegrasikan dengan ITIL V.3 dilakukan
pengumpulan data dan menentukan responden pada organisasi
berdasarkan pada diagram RACI pada COBIT 5. Hasil dari penentuan
responden digunakan untuk acuan dalam penyebaran kuesioner
berdasarkan COBIT 5 pada organisasi. [A. H76216032]
Di dalam COBIT , terdapat 2 , Manajemen dan Tata kelola . Dalam Manajemen
terdapat metode antara lain ​Plan , Build, Run , Monitor ,​ sedangkan untuk tata kelola ,
Direct , Evaluate , Monitor .​ Kemudian pada ITIL berisi 5 pembahasan, yaitu ​Service
​ an Continual Service Improvement .​
Strategy , Service Design, Operation , Transition , d
Cobit lebih membahas dan berbicara untuk jangka waktu present dan future yaitu untuk
masa sekarang dan masa depan, berbeda dengan ITIL yang hanya berbicara mengenai
masa sekarang, jadi cakupan COBIT lebih luas. Dalam versi terbaru keduanya juga
berisi pembahasan yang lebih luas, COBIT 2019 (versi terbaru) membahas ​Principle
Governance System ​dan ​Principle Governance Framework ,k​ emudian versi terbaru ITIL
, (ITIL V4 membahas tentang ITIL Manajemen Profesional (MP) dan ITIL Strategy
Leader (SL) dimana terhubung dengan ITIL Foundation (versi lama) dan dibawah ITIL
Master. [ A. H76216044]

COBIT mendukung tata kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur
keselarasan TI dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI
memungkinkan bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat [
A. H76216067].

Cobit conceptual tapi tidak mendetail berbeda dengan itil yang sangat mendetail
[A.H06216004]

Meski dalam teori COBIT dan ITIL hampir sama, namun dalam fungsi antara framework
COBIT dengan ITIL ialah berbeda. Sebagai contoh adalah COBIT memetakan proses
IT yang berjalan, sedangkan ITIL memetakan service level management dari IT yang
sedang berjalan. [B.H76216045]

Ada beberapa perbedaan mendasar antara COBIT dan ITIL. Salah satunya yaitu peran
dalam IT. Peran COBIT itu untuk management dan governance. Sedang ITIL itu
cenderung ke service (layanan). [B. H06216007]

Serta jika melihat pada konsep yang ada, COBIT dan ITIL memiliki 2 area yang memiliki
kemiripan yakni governance pada COBIT dengan leader strategy pada ITIL serta
management pada COBIT dengan Managing professional pada ITIL.
Namun perbedaan pada konsep keduanya dapat dilihat jika dibedah lebih lanjut yakni
COBIT memiliki alur governance sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan
yang baik sehingga dapat menciptakan alur perbaikan pada keputusannya dengan
feedback yang diberikan secara kontinyu sedangkan pada ITIL menjabarkan modul
modul spesialis yang detail pada bagian managing. Sehingga keduanya dapat saling
melengkapi untuk 2 area tersebut (leader atau governance dengan manajerial)
[B, H06216022]

ITIL dan COBIT merupakan sebuah framework yang masing masing punya kelebihan
masing masing dimana COBIT berfokus pada WHAT yaitu berisi panduan apa saja
yang harus dilakukan sedangkan ITIL berfokus pada HOW yaitu berisi deskripsi,
rincian, tata cara. Dalam perkembangannya ITIL lebih sering digunakan dibandingkan
dengan COBIT karena pola pikir manusia dimana mereka selalu mencari alternatif yang
mudah dipahami, dibandingkan COBIT , ITIL sangat memberikan kemudahan karena
step by stepnya sangat jelas dan dituliskan secara rinci. [C,H76216072]

Pada perkembangannya, masing-masing framework yakni COBIT dan ITIL melakukan


pengembangan dan menempatkan paradigma baru dalam penggunaan frameworknya.
Jika sebelumnya COBIT hanya membahas dari segi what, kini COBIT mengembangkan
frameworknya agar dapat digunakan dari sisi teknis. Sedangkan ITIL yang sebelumnya
berfokus ke sisi how atau teknis saja, kini ITIL juga mengembangkan frameworknya
agar bisa diterapkan dalam sisi profesional dan strategic leader [C, H76216074]

Anda mungkin juga menyukai