Anda di halaman 1dari 1

Pembahasan

Senyawa kompleks merupaka senyawa yang terbentuk melalui ikatan koordinasi (ikatan
kovalen kooordinasi) antara ion maupun atom pusat dengan ligan (gugus pelindung). Senyawa
kompleks pertama kali ditemukan oleh Tassert (1798) adalah CoCl3.6NH3. tassert menganggap
senyawa tersebut berbeda dan agak aneh karena terbentuk dari 2 senyawa stabil yang tiap
valensinya sudah jenuh, dan hal ini baru bisa dipahami 100 tahun setelah Tassert menemukan
senyawa tersebut (Cotton, 1989). Ion kompleks merupakan ion logam dengan molekul ligan
yang menyerang melalui ikatan kovalen koordinasi. Suatu ion atau molekul kompleks terdiri dari
satu atom atau ion pusat dan juga beberapa ligan yang terikat erat dan stabil tampak mengikuti
stokiometri tertentu meskipun hal ini tidak dapat dijelaskan atau ditafsirkan dalam lingkup
konsep valensi klasik.

Pada praktikum ini dilakukan percobaan sintesis senyawa kompleks [Co(NH3)6]Cl3.


Pertama dilarutkan 1,2 gram NH4Cl dalam 3 ml aquades dengan 1,8 gram kobalt (II) klorida
heksahidrat. Lalu ditambahkan arang aktif sebanyak 0,1 gram yang berfungsi sebagai katalisator
untuk mempermudah proses pembentukan ikatan antara NH3 dengan Co. Ditambahkan 6,25 ml
H2O2 ke dalam larutan lalu diaduk hingga berhenti mendidih. Tujuan ditambahkan H2O2 ke
dalam larutan adalah untuk mengubah cobalt dari Co2+ menjadi Co3+. Kemudian campuran
tersebut dipanaskan pada gelas kimia yang berisi air untuk mempercepat reaksi.

Kemudian didinginkan larutan pada air dingin lalu disaring dengan corong Buchner,
fungsi dari corong Buchner sendiri ialah untuk memisahkan filtrat dengan residu pada campuran,
mencegah kertas saring robek yang diakibatkan oleh tekanan udara luar pada proses penyaringan
serta diperoleh kristal yang lebih kering karena larutan yang masih terkandung pada kristal
dihisap oleh penghisap corong Buchner. Setelah disaring kemudian didinginkan menggunakan es
batu agar terlihat kristal. Tapi hasil praktikum tidak etrdapat kristal karena dipengaruhi oleh
H2O2 yang di gunakan, tidak diketahui konsentrasinya. Sehungga kristal tidak di dapatkan.

After filtering, then cooled using ice cubes to make it look crystal. But the results of the
practicum are not crystal clear because they are influenced by H2O2 used, the concentration is
unknown. As for crystals not obtained.

Kesimpilan :

Dari hasil praktikum tidak didapatkan kristal dari heksaaminakobalt(III) disebabkan oleh H2O2
yang digunakan tidak diketahui konsentrasinya.

From the results of the lab there was no crystal from hexaaminacobalt (III) caused by the
concentration of H2O2 used.

Anda mungkin juga menyukai