Anda di halaman 1dari 4

BAB 4

MANUSIA DAN PERADABAN

A. Hakikat Peradaban Manusia


Peradabaan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut bagian-bagian atau
unsur-unsur suatu kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan indah. Dalam definisi peradabaan
juga mengandung adanya perkembangan pengetahuan dan kecakapan, sehingga orang
memungkinkan memiliki tabiat “beradab”. Karena itu, manusia beradab sala satunya memiliki
ciri mampu mengendalikan dirinya, yakni menyangkut sopan santun, budi Bahasa, dan
kebudayaan suatu bangsa. Peradabaan juga sering menunjukan pada kemajuan ekonomi,
teknologi dan politik.
Sekurangnya terdapat tiga inti peradaban, yaitu: (1) nilai, (2) kelompok tertentu, dan (3)
tantangan zaman.
Sepanjang sejarah umat manusia, sebuah peradaban mengalami pasang surut. Terkadang,
suatu peradaban mampu berkembang dengan pesat, mampu beradaptasi dan mempengaruhi
kehidupan manusia. Akan tetapi, banyak juga peradaban yang hilang ditelan dibumi dan terkubur
didalam pasir-pasir masa, tak lagi relevan dengan kehidupan manusia. Peradaban yang mampu
bertahan (peradaban Mayor) antara lain: Peradaban Tionghoa, Peradaban Jepang, Peradaban
Hindu, Peradaban Islam, Peradaban Ortodoks, Peradaban Barat, Peradaban Amerika Latin dan
Peradaban Afrika.

B. Manusia sebagai Mahluk Beradab dan Masyarakat Adab


Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asa usul kehidupan dan dirinya.
Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu melalui konsep penciptaan,
transformasi, dan/atau evolusi biologi.
Definisi evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji.
Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada mahluk
hidup adalah perubahan yang dialami mahluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurung waktu
yang lama dan diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk species baru.
Ide tentang terjadinya evolusi biologis sesungguhnya sudah lama menjadi pemikiran
manusia. Namun, diantara berbagai teori evolusi yang perna diusulkan, tampaknya teori evolusi
oleh darwn lah yang paling sering dijadikan rujukan pojok. Darwin (1858) mengajukan dua teori
pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidupnya sebelumnya, dan
evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori evolusi tersebut sangat menarik
untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola evolusi bersifat gradual, berdasarkan
arah adaptasinya bersifat divergen dan berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya
variasi baru.
Dalam perkembangan teori evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari golongan
agama, dan yang menganut paham teori penciptaan-Universal Creation), dukungan dan
pengayaan-pengayaan. Jadi, teori sendiri juga berevolusi sehingga teori evolusi biologis yang
sekarang kita kenal dengan label “Neo Darwinian” dan “Modern Sintesis”, bukanlah murni
seperti yang diusulkan oleh Darwin. Berbagai istilah dibawah ini merupakan hasil pengayaan
yang mencerminkan pergulatan pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar teori evolusi:
berdasarkan kecepatan evolusi (evolusi quasi dan evolusi quantum); berdasarkan polanya
(evolusi gradual, evolusi punctual dan evolusi saltasi) dan berdasarkan skala produknya (evolusi
makro dan evolusi mikro)
Topik yang dibahas dibawah ini meliputi perkembangan teori evolusi Darwin dan
implikasi dari teori evolusi biologi Darwin terhadap cara pandang, kita tentang keberadaan
mahluk dan alam semesta.
Pada tahun 1858 Darwin memublikasikan The Origin yang memuat dua teori utama
yaitu:
1. Spesies yang hidup sekarangberasal dari spesies lain yang hidup dimasa lampau
2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam
Menurut Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi alam. Seleksi
alam adalah “process of preserving in nature favorable variations and ultimately eliminating
those that are ‘injurios’. Secara umum, tanggapan para ahli lain terhadap teori Darwin adalah :
a. Mendapat tantangan terutama dari golongan agama, dan yang menganut paham teori
penciptaan (universal creation).
b. Mendapat pembelaan dari penganut Darwin antara lain,Yoseph Hooker dan Thomas
Henry Huxley (1825-1895)
c. Mendapat kritik dan pengayaan dari banyak ahli antara lain Morgan (1915), Fisher
(1930), Dobzhansky (1937), Goldschmidt (1940) dan Mayr (1942).
Dengan berbagai perkembangan dalam ilmu biologi, khususnya genetika maka kemudian
teori evolusi Darwin diperkaya. Seleksi alam tidak lagi menjadi satu-satunya agen penyebab
terjadinya evolusi, melainkan ada tambahan faktor-faktor penyebab lain yaitu: mutase, aliran
gen, dan genetic drift. Oleh karenya teori evolusi yang sekarang kita sering disebut Neo-
Darwinian atau Modern Systhesis.
Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (Neo-Darwinian) terjadi karena adanya:
a. Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikut
b. Perubahan dan genotype yang terakumulasi seriring berjalannya waktu
c. Produksi varian baru melalui pada materi genetic yang diturunkan (DNA/RNA)
d. Kompetisi antar individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber daya
lingkungan tidak cukup untuk menyongkongnya.
e. Generasi berikut mewarisi “kombinasi gen yang sukses” dari individu fertile (dan
beruntung) yang masih dapat bertahan hidup dari kompetesi.
Seperti yang juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan ditentang banyak pihak. Para
penentang teori ini dikategorikan dalam tiga kelompok utama:
a. Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup “ilmiah”
b. Kelompok “Creationist” yang berpendapat bahwa masing-masing spesies diciptakan
khusus oleh yang maha kuasa untuk tujuan tertentu.
c. Kelompok penganut filsafat “idealist” yang berpendapat bahwa spesies tidak berubah.
Variasi yang ada merupakan tiruan tidak sempurna dari pola umum “archetypes”. Goethe
mengabstraksikan satu archetype atau Urbild untuk semua tanaman (Urplanze) dan
beberapa Bauplance untuk hewan.
Untuk para penentangnya dari dua kelompok pertama diatas Darwin cukup menandaskan
bahwa keajaiban-keajaiban atau intervensi dari kekuatan supranatural dalam pembentukan
spesies adalah tidak ilmiah.
Implikasi teori revolusi melalui ala mini sangat luas, tidak hanya mencakup bidang filsafat,
namun juga social, ekonomi dan budaya, yaitu:
a. Penggantian cara pandang bahwa dunia tidak statis melainkan berevolusi
b. Paham creationisme berkurang pengaruhnya
c. Penolakan terhadap theology komis
d. Penjelasan “desain” di dunia oleh proses materialistic seleksi alam, proses yang
mencakup interaksi antara variasi yang tidak beraturan dan reproduksi yang sukses
bersifat oportunistik yang sepenuhya jauh dari dogma agama
e. Penggantian pola piker essensialisme oleh pola piker populasi
f. Memberikan inspirasi yang disalahgunakan untuk tujuan yang tidak baik seperti gerakan
Nazi di jerman Mosolini di italia, kebijakan “eugenic” di dingapura di masa Lee Kuan Yu
dan berkembang ekonomi liberal yang dikemas dengan label Socisl-Darwin.

C. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial Budaya


Pada perkembangan kehidupan manusia modern muncul sejak beberapa ratus ribu tahun
terakhir sungguh hanya sekejapjika dibandingkan dengan sejarah planet bumi yang sudah
berusia 5 miliar tahun. Kita tidak dapat mengganggusistem bumi secara keseluruhan, namun
kita telah memengaruhinya dengan menggunakan energi yang menyebabkan polusi sewaktu
membuat makanan, tempat berteduh, dan sejumlah produk lainnya bagi populasi dunia yang
meningkat. Kita melepas senyawa-senyawa kimia yang menyebabkan timbulnya lubang
dilapisan ozon yang berfungsi melindungi kita dari radiasi ultraviolet dan kita membakar
bahan yang menyebabkan terbentuknya gas-gas panas yang tidak dapat keluar dari lapisan
atmosfer sehingga jumlahnya terus bertambah. Penambahan jumlah populasi juga menambah
beban bagi potensipertanian dan kebutuhan lahan semakin meningkat.
Peradaban manusi dalam perkembangan evolusi budaya dan adaptasi biologis dimulai
setelah ditemukannya api sebagai alat untuk memenuhi berbagai keperluan dan keinginan.
Akibat kemajuan yang pesat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan manusia
kurang menyadari pentingnya adaptasi terhadap lingkungan alam, karena dengan teknologi
manusia bisa mengatasi berbagai hal dalam bentuk relung dan kondisi lingkungan tanpa
memiliki kemampuan alami.
Kemampuan manusia untuk menguasai lingkungan alam hanyalah suatu impian atau
khayalan yang kurang mendasar. Tidaklah etis bilamana ada manusia yang mengatakan
dengan bangganya telah menaklukkan lingkungan alam yang berupa Kawasan pegunungan,
Kawasan pantai, Kawasan DAS, lautan, sumber daya air serta bahan galian mineral.
Akhirnya evolusi budaya manusia akan membawanya kepada perubahan ligkungan awal
secara global, karena kita mengetahui bahwa perubahan-perubahan akan membawa
konsekuensi yang baik maupun buruk. Perikehidupan manusi modern saat ini sedang berada
pada suatu titik kulminasi yang menentukan proses evolusi sejaraah peradaban modern, yaitu
apakah terjatuh pada kondisi semakin memburuk atau sebaliknya semakin membaik. Kondisi
nyata yang sedang kita alami saat ini adalah meluasnya kemiskinan, kelaparan,
ketidaksehatan, tunaaksara dan berlanjutan kerusakan ekosisten, global warning, dan
seterusnya.

D. Dinamika Peradaban Global


Dalam konteks kehidupan global, tantangan utama yang dihadapi banyak negara adalah
terjadinya ketidakseimbangan pertumbuhan social, budaya dan politik, termasuk
ketimpangan pertumbuhan ekonomi yang berimbas pada persiapan ketat pasar tenaga kerja
secara global. Globalisasi dengan demikian, merupakan dunia terbuka yang benar-benar telah
meleburkan sekat-sekat yang membatasi pergerakan manusia dari dan ke berbagai negara.
Sehingga

Anda mungkin juga menyukai