BIDANG
AKUNTANSI
No Sebelum Perubahan/Penambahan
1 Impairment Piutang Mengacu pada PSAK 50 & 55 Impairment Piutang mengacu PSAK 55 Paragrap 66
2 Batas Pembelian Non Investasi Rp 5.000.000 Batas Pembelian Non Investasi menjadi Rp 10.000.000
5 PSAK 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan PSAK 50 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan : Penyajian
6 PSAK 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran PSAK 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
10 Rekonsiliasi Hutang Piutang Intern Proyek/Divisi/Wilayah Rekonsiliasi Hutang Piutang Intern Proyek/Divisi
11 PSAK 11 tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing, sampai dengan tahun buku 2011;
PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
PSAK No. 10 (Revisi 2010) tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, mulai 1 Januari 2012.
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
ISI PERUBAHAN
JURNAL AKUNTANSI
PW AKUNTANSI
1
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
SEMULA :
MENJADI :
Dokumen Sumber : Garansi Bank Uang Muka dan Kwitansi, SPK/Kontrak, Foto Copy
SPT
Note : Faktur Pajak diterima saat penerimaan pembayaran sehingga tanggal faktur
pajak dibuat saat tanggal penerimaan.
SEMULA :
3
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
MENJADI :
SEMULA :
MENJADI :
SEMULA :
5
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
MENJADI :
6
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Saat SCF/KMK/OAF Jatuh Tempo (Pada saat rek. WK Pusat di Debet oleh Bank)
Jurnal di Pusat :
210.111 H/P Pusat dengan Divisi xxx
110.311 Bank Giro xxx
Jurnal di Divisi :
270.111 H/K Divisi dengan Proyek xxx
210.111 H/P Pusat dengan Divisi xxx
Jurnal di Proyek :
310.131 Utang Subkontraktor xxx
(sebesar 98%, 97% atau 96% dari DPP atau setelah dikurangi PPh)
270.111 H/K Divisi dengan Proyek xxx
7
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Saat SCF/KMK Jatuh Tempo (Pada saat rek. WK Pusat di Debet oleh Bank)
Jurnal di Pusat :
210.111 H/P Pusat dengan Divisi xxx
110.311 Bank Giro xxx
Jurnal di Divisi :
270.111 H/K Divisi dengan Proyek xxx
210.111 H/P Pusat dengan Divisi xxx
Jurnal di Proyek :
310.192 Utang Uang Muka Pihak ke-III xxx
270.111 H/K Divisi dengan Proyek xxx
5. PEMBUKUAN PERSEDIAAN
SEMULA :
a) Setiap akhir bulan, barang/material yang masih tersisa dicatat dan dibukukan (Jurnal
persediaan berdasarkan hasil opname fisik setiap bulannya/periodic yang masih
tersisa dilokasi atau yang belum diprestasikan di proyek).
110.601 Persediaan Material xxx
610.101 Beban Kontrak Bahan xxx
Dokumen Sumber : Laporan Evaluasi Pemakaian Bahan
8
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
MENJADI :
SEMULA :
a) Tagihan Brutto
Pencatatan di proyek atas Tagihan Bruto kepada Pengguna Jasa. Merupakan bagian
dari pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dan ditentukan berdasarkan prosentase
volume fisik yang telah dikerjakan dikalikan harga kontrak tapi belum ditagihkan.
Dicatat pada setiap akhir bulan dengan perhitungan Tagihan Bruto tidak termasuk
PPN.
2) Mencatat jurnal balik atas nilai prestasi pekerjaan atas Tagihan Bruto kepada
Pengguna Jasa pada sebelumnya. Dicatat pada setiap awal bulan dengan
perhitungan Tagihan Bruto tidak termasuk PPN.
9
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
10
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
11
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
13
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
2) Pada periode disetujuinya eskalasi dilakukan jurnal sebagai berikut Proyek Non
APBN & LOAN (Jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan yang berasal dari
eskalasi harga yang diakui pada periode disetujuinya eskalasi oleh pengguna
jasa/pemberi kerja).
110.302 Piutang Usaha Jasa Konstruksi xxx
110.803 PPN keluaran yang belum diterima xxx
510.104 Pendapatan Eskalasi xxx
310.501 Hutang PPN Keluaran xxx
Dokumen Sumber : Addendum Kontrak, Kwitansi, Faktur Pajak, BAP Eskalasi.
14
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
15
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Pencatatan Beban
910.104 Kerugian Beda Kurs Valuta Asing xxx
110.103 Bank xxx
Dokumen Sumber : Rekening Koran dan Laporan kurs yang berlaku pada saat
itu.
MENJADI :
a) Tagihan Bruto
Pencatatan di proyek atas Tagihan Bruto kepada Pengguna Jasa. Merupakan bagian
dari pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dan ditentukan berdasarkan prosentase
volume fisik yang telah dikerjakan dikalikan harga kontrak tapi belum ditagihkan.
Dicatat pada setiap akhir bulan dengan perhitungan Tagihan Bruto tidak termasuk
PPN.
2) Mencatat jurnal balik atas nilai prestasi pekerjaan atas Tagihan Bruto kepada
Pengguna Jasa pada sebelumnya. Dicatat pada setiap awal bulan dengan
perhitungan Tagihan Bruto tidak termasuk PPN.
510.111/510.112 Pendapatan Usaha Di Proyek Loan/Non Loan xxx
111.611 Tagihan Bruto Kpd Pengguna Jasa (WIP) xxx
Dokumen Sumber : Laporan Progres Pekerjaan Bulan Lalu, Bukti Memorial
Pelengkap Bulan Lalu.
16
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
17
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
18
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
20
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
21
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Pencatatan Beban
910.211 Kerugian Beda Kurs Valuta Asing xxx
110.311 Bank xxx
Dokumen Sumber : Rekening Koran dan Laporan kurs yang berlaku pada saat
itu.
SEMULA :
Pencatatan Keuntungan
110.101/110.103 Kas/Bank xxx
130.200 Akumulasi Penyusutan xxx
310.501 Hutang PPN Keluaran xxx
810.104 Keuntungan Penjualan Aktiva tetap xxx
130.100 Aktiva Tetap xxx
Dokumen Sumber : Daftar Aktiva Tetap, Bukti Penerimaan Kas/Bank, Laporan
Penjualan Aktiva.
Note : PPN Keluaran dihitung berdasarkan nilai uang yang diterima
Pencatatan Kerugian
110.101/110.103 Kas/Bank xxx
130.200 Akumulasi Penyusutan xxx
910.103 Kerugian Penjualan Aktiva tetap xxx
310.501 Hutang PPN Keluaran xxx
130.100 Aktiva Tetap xxx
Dokumen Sumber : Daftar Aktiva Tetap, Bukti Penerimaan Kas/Bank, Laporan
Penjualan Aktiva.
Note : PPN Keluaran dihitung berdasarkan nilai uang yang diterima
MENJADI :
a) Pendapatan Bunga (Jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan yang berasal dari
Promissory Notes PT.PPA)
110.311/111.011 Bank/Piutang Lain-Lain xxx
910.741 Pajak Final atas Pendapatan Bunga Piutang Pinjaman xxx
810.611/810.911 Pendapatan Bunga/Hasil Penyertaan Modal xxx
Dokumen Sumber : Dokumen Surat Berharga, Bukti Memorial.
Pencatatan Pada saat Aktiva Tetap Setuju di Jual oleh Pemegang Saham
130.8xx Aktiva Tetap untuk di Jual xxx
130.6xx Akumulasi Penyusutan xxx
130.1xx Aktiva Tetap xxx
Dokumen Sumber : Daftar Aktiva Tetap, Persetujuan penjualan Aktiva Tetap oleh
Pemegang Saham.
Pencatatan Keuntungan
110.111/110.311 Kas/Bank xxx
311.011 Utang PPN Keluaran xxx
810.111 Keuntungan Penjualan Aktiva tetap xxx
130.1xx Aktiva Tetap xxx
Dokumen Sumber : Daftar Aktiva Tetap, Bukti Penerimaan Kas/Bank, Laporan
Penjualan Aktiva, Persetujuan penjualan Aktiva Tetap oleh Pemegang Saham.
Note : PPN Keluaran dihitung berdasarkan nilai uang yang diterima
Pencatatan Kerugian
110.111/110.311 Kas/Bank xxx
910.111 Kerugian Penjualan Aktiva tetap xxx
311.011 Utang PPN Keluaran xxx
130.1xx Aktiva Tetap xxx
Dokumen Sumber : Daftar Aktiva Tetap, Bukti Penerimaan Kas/Bank, Laporan
Penjualan Aktiva.
Note : PPN Keluaran dihitung berdasarkan nilai uang yang diterima
Mencatat Penerimaan Uang Muka dan Termin Dari KSO (Bila disetor oleh KSO ke
Member)
110.103 Bank xxx
110.306 Piutang KSO xxx
Dokumen Sumber : Copy Rekening Koran KSO dan BA.Pembayaran dari Owner
ke KSO
Mencatat Laba KSO
110.306 Piutang KSO xxx
520.101 Laba KSO xxx
Dokumen sumber : Laporan Keuangan Bulanan dari KSO/Laporan Keuangan
Tahunan KSO yang telah diaudit oleh KAP.
Note : Pencatatan Rugi Laba Bulanan KSO akhir bulan dicatat sebagai laba dan
awal bulan berikutnya dilakukan Reverse kecuali untuk pencatatan akhir tahun
Mencatat Rugi KSO
620.101 R ugi KSO xxx
310.108 Hutang KSO xxx
Dokumen sumber : Laporan Keuangan Bulanan dari KSO/Laporan Keuangan
Tahunan KSO yang telah diaudit oleh KAP.
Setiap bulan Rugi KSO di reverse.
Penutupan KSO
Jika Rugi
310.108 Hutang KSO xxx
110.306 Piutang KSO xxx
Dokumen Sumber : BA. Penutupan KSO.
Jika Laba
Maka Piutang KSO ”nihil”
26
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
27
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Jika Rugi
120.201 Bagian Partisipasi Pada KSO xxx
110.103 Bank xxx
Dokumen sumber : Laporan Keuangan Bulanan dari KSO/Laporan Keuangan
Tahunan KSO yang telah diaudit oleh KAP.
MENJADI :
Proyek dengan bentuk Kerjasama Operasi dalam hal konsolidasi Laporan Keuangan
hanya dicatat Laba/Rugi bersih.
Pencatatan Laba/Rugi KSO (Integrated & Job Allocation)
Mencatat Laba KSO
120.211 Bagian Partisipasi Pada KSO xxx
510.122 Laba KSO xxx
Dokumen sumber : Laporan Keuangan Bulanan dari KSO/Laporan Keuangan
Tahunan KSO yang telah diaudit oleh KAP.
Mencatat Rugi KSO
610.122 Rugi KSO xxx
120.211 Bagian Partisipasi Pada KSO xxx
Dokumen sumber : Laporan Keuangan Bulanan dari KSO/Laporan Keuangan
Tahunan KSO yang telah diaudit oleh KAP.
Note : Pencatatan Rugi Laba Bulanan KSO akhir bulan dicatat sebagai laba dan
awal bulan berikutnya dilakukan Reverse kecuali untuk pencatatan akhir tahun
28
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Mencatat Penerimaan Uang Muka dan Termin Dari KSO (Bila disetor oleh KSO ke
Member)
110.311 Bank xxx
310.171 Utang KSO xxx
Dokumen Sumber : Copy Rekening Koran KSO dan BA.Pembayaran dari Owner
ke KSO
Penutupan KSO
Jika Rugi
310.171 Utang KSO xxx
110.532 Piutang Waskita pada KSO xxx
Dokumen Sumber : BA. Penutupan KSO.
Jika Laba
Maka Piutang Waskita pada KSO ”nihil”
Khusus KSO Integrated
Pada Saat Melakukan Setoran Modal yang telah ditetapkan dalam perjanjian
dengan KSO.
120.211 Bagian Partisipasi Pada KSO xxx
110.311 Bank Giro xxx
Dokumen Sumber : Surat Persetujuan Setoran Modal, Surat Permohonan
Setoran Modal dari KSO, Kwitansi.
Penutupan KSO
Jika Laba
Penyetoran Laba dalam bentuk Tunai
110.311 Bank xxx
120.211 Bagian Partisipasi Pada KSO xxx
Dokumen Sumber : BA. Pembagian Laba KSO, Laporan Keuangan
Bulanan/Tahunan KSO yang telah diaudit KAP, Audit Likuidasi oleh KAP.
29
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Jika Rugi
120.211 Bagian Partisipasi Pada KSO xxx
110.311 Bank xxx
Dokumen sumber : Laporan Keuangan Bulanan dari KSO/Laporan Keuangan
Tahunan KSO yang telah diaudit oleh KAP.
30
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
MENJADI :
a) Pembelian Aktiva Tetap (Jurnal untuk mencatat pembelian aktiva tetap)
130.xxx Aktiva Tetap xxx
111.411 PPN Masukan xxx
311.021 Utang PPN Wapu xxx
110.311/311.1xx Bank/Beban Yg Blm Dibayar xxx
Dokumen Sumber : Bukti Pengeluaran Bank, Laporan Penerimaan Barang, Surat
Persetujuan Investasi Aktiva Tetap.
b) Pencatatan Beban Penyusutan
770.xxx Beban Penyusutan xxx
130.xxx Akumulasi Penyusutan xxx
Dokumen Sumber : Daftar Aktiva Tetap, Bukti Memorial, Perhitungan Penyusutan
Aktiva Tetap.
c) Pencatatan Revaluasi Aktiva Tetap (surplus revaluasi)
130.xxx Aktiva Tetap xxx
440.111 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap xxx
Dokumen Sumber : Daftar Aktiva Tetap, BA Penilaian kembali Aktiva Tetap.
d) Pencatatan Aktiva Tetap dalam Pelaksanaan
130.xxx Aktiva Tetap xxx
150.111 Investasi Bangunan dalam Pelaksanaan xxx
Dokumen Sumber : Daftar Aktiva Tetap, BA Progress Phisik.
MENJADI :
a) Revaluasi Aktiva Tetap (Jurnal untuk mencatat revaluasi aktiva tetap dan selisih lebih
revaluasi)
130.xxx Aktiva Tetap xxx
311.041 Utang Pajak Revaluasi xxx
440.111 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap xxx
Dokumen Sumber : Laporan Aktuaria, Bukti Memorial.
Catatan : Akun Selisih Revaluasi Aktiva Tetap merupakan unsur Ekuitas.
32
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
KODE PERKIRAAN
(CHART OF ACCOUNT)
1
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
DAFTAR ISI
Halaman
1. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3
2. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)........................................................................ 3
3. DAFTAR AKUN GL - NERACA......................................................................................... 4
4. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF ........................................................................ 11
5. DAFTAR AKUN GL – LABA RUGI .................................................................................. 11
2
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
1. PENDAHULUAN
Akun General Ledger (GL) atau natural account adalah satu set akun yang menjadi basis
untuk menyimpan, mengakses, dan melaporkan semua informasi keuangan suatu entitas,
yaitu bagian dari keseluruhan akun suatu entitas yang menunjukkan aktivitas keuangan
dipandang secara murni dari sudut akuntansi.
Natural accounts merupakan wadah yang digunakan untuk menyimpan data keuangan
yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan menyatakan bahwa
entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka
panjang sebagai klasifikasi terpisah dalam laporan posisi keuangan (neraca), kecuali
penyajian berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat
diandalkan. Jika pengecualian tersebut diterapkan, maka entitas menyajikan seluruh aset
dan liabilitas berdasarkan urutan likuiditas.
Jika terdapat asset yang tidak sesuai klasifikasi tersebut diatas, maka Perusahaan
mengklasifikasikan sebagai aset tidak lancar (ATL).
3
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Jika terdapat liabilitas yang tidak sesuai klasifikasi tersebut diatas, maka perusahaan
mengklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang (LTL).
Klasifikasi/ Deskripsi/
WKAK NAMA AKUN
Kriteria Ref. PSAK
ASET
ASET LANCAR
KAS DAN SETARA KAS
110111 Kas AL-1, AL-4 2, 50, 55, 60
110211 Uang Dalam Perjalanan AL-1, AL-4 2, 50, 55, 60
110311 Bank Giro AL-1, AL-4 2, 50, 55, 60
110411 Deposito Berjangka AL-1, AL-4 2, 50, 55, 60
PIUTANG USAHA
110511 Piutang Usaha Jasa Konstruksi Loan AL-1, AL-3 50, 55, 60
110512 Piutang Usaha Jasa Konstruksi non Loan AL-1, AL-3 50, 55, 60
110611 Piutang Usaha Rumah Siap Huni AL-1, AL-3 50, 55, 60
110612 Piutang Usaha Tanah Kavling Siap Bangun AL-1, AL-3 50, 55, 60
110621 Piutang Sewa Gedung AL-1, AL-3 50, 55, 60
110532 Piutang Waskita pada KSO AL-1, AL-3 50, 55, 60
110711 Cadangan Penurunan Nilai Piutang AL-1, AL-3 50, 55, 60
PIUTANG RETENSI
110521 Piutang Retensi Jasa Konstruksi Loan AL-1, AL-3 50, 55, 60
110522 Piutang Retensi Jasa Konstruksi non Loan AL-1, AL-3 50, 55, 60
110523 Cadangan Penurunan Nilai Piutang Retensi AL-1, AL-3 50, 55, 60
4
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
WKAK NAMA AKUN
Kriteria Ref. PSAK
PIUTANG LAIN-LAIN
111021 Piutang Kepada Pegawai AL-1, AL-3 50, 55, 60
111022 Piutang Kepada Koperasi Pegawai AL-1, AL-3 50, 55, 60
111023 Piutang Kepada BUMN AL-1, AL-3 50, 55, 60
111011 Piutang Lain-Lain AL-1, AL-3 50, 55, 60
110524 Cadangan Penurunan Nilai Piutang Lain-lain AL-1, AL-3 50, 55, 60
PERSEDIAAN
111511 Persediaan Material AL-1, AL-2 14, 48
111531 Persediaan Tanah Sarana Papan AL-1, AL-2 13, 44, 48
111521 Persediaan Rumah Siap Huni Sarana Papan AL-1, AL-2 13, 44, 48
111522 Persediaan Tanah Kavling Siap Bangun Sarana Papan AL-1, AL-2 13, 44, 48
111541 Persediaan Barang Dagangan AL-1, AL-2 14, 48
5
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
WKAK NAMA AKUN
Kriteria Ref. PSAK
BIAYA DIBAYAR DIMUKA SARANA PAPAN
111810 PSPDP Sarana Papan AL-1 1, 13, 44
111811 PSPDP Tanah Sarana Papan AL-1 1, 13, 44
111821 PSPDP Bangunan/Konstruksi Sarana Papan AL-1 1, 13, 44
111831 PSPDP Desain Sarana Papan AL-1 1, 13, 44
111841 PSPDP Prasarana Sarana Papan AL-1 1, 13, 44
111851 PSPDP Persiapan dan Penyelesaian Sarana Papan AL-1 1, 13, 44
111861 PSPDP Administrasi Proyek Sarana Papan AL-1 1, 13, 44
111871 PSPDP Pemasaran Sarana Papan AL-1 1, 13, 44
111881 PSPDP Perijinan/rupa-rupa Sarana Papan AL-1 1, 13, 44
111891 PSPDP Bank Sarana Papan AL-1 1, 13, 44
JAMINAN LANCAR
110911 Jaminan Konstruksi AL-1, AL-3 1, 34
110921 Jaminan Sertifikat AL-1, AL-3 1, 34
110931 Jaminan IMB AL-1, AL-3 1, 34
110941 Jaminan Tender AL-1, AL-3 1, 34
110942 Jaminan Pelaksanaan AL-1, AL-3 1, 34
110943 Jaminan Investasi AL-1, AL-3 1, 34
110944 Jaminan Uang Muka AL-1, AL-3 1, 34
ASET TETAP
130111 Tanah ATL 1, 16, 30, 47, 48
130211 Gedung (gol. IV/5%) ATL 1, 16, 30, 48
130311 Perlengkapan Kantor gol. I ATL 1, 16, 30, 48
130321 Perlengkapan Kantor gol. II ATL 1, 16, 30, 48
6
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
WKAK NAMA AKUN
Kriteria Ref. PSAK
130411 Peralatan Proyek gol. I ATL 1, 16, 30, 48
130421 Peralatan Proyek gol. II ATL 1, 16, 30, 48
130431 Peralatan Proyek gol. III ATL 1, 16, 30, 48
130511 Kendaraan ATL 1, 16, 30, 48
130811 Aktiva Tetap untuk di Jual ATL 1, 16, 30, 48
AKUMULASI PENYUSUTAN
130611 Akumulasi Penyusutan Gedung ATL 1, 16, 30, 48
130621 Akumulasi Penyusutan Perlengkapan Kantor gol. I ATL 1, 16, 30, 48
130622 Akumulasi Penyusutan Perlengkapan Kantor gol. II ATL 1, 16, 30, 48
130631 Akumulasi Penyusutan Peralatan Proyek gol. I ATL 1, 16, 30, 48
130632 Akumulasi Penyusutan Peralatan Proyek gol. II ATL 1, 16, 30, 48
130633 Akumulasi Penyusutan Peralatan Proyek gol. III ATL 1, 16, 30, 48
130641 Akumulasi Penyusutan Kendaraan ATL 1, 16, 30, 48
ASET LAIN-LAIN
150211 Kontrak Sewa Jangka Panjang ATL 1
150311 Beban Kontrak Yang Ditangguhkan ATL 1
150331 Persediaan Beku ATL 1, 48
150332 Penurunan Nilai Persediaan Beku AL-1, AL-3 50, 55
150711 Jaminan Jangka Panjang ATL 1, 50, 55
150712 Kas & Bank yang dibatasi penggunaannya ATL 1, 2, 50, 55
150713 Jaminan Provisi Garansi Bank ATL 1, 50, 55
PERKIRAAN PERANTARA
210111 H/P Internal Pusat-Unit Usaha (Dana Kerja/BF) AL-1 1
210211 Hutang/piutang Internal Antar Unit Usaha AL-1 1
210311 Hutang/piutang Internal dlm Unit Usaha AL-1 1
220111 Penampungan Laba/rugi Divisi AL-1 1
260111 Ayat-ayat silang AL-1 1
270111 H/K Divisi dengan Proyek AL-1 1
270112 H/K Wilayah/Divisi dengan Cabang AL-1 1
270113 H/K Cabang dengan Cabang AL-1 1
7
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
WKAK NAMA AKUN
Kriteria Ref. PSAK
KEWAJIBAN (LIABILITAS) LANCAR
HUTANG USAHA
310111 Hutang Supplier LL-1, LL-3 1, 50, 55
310112 Hutang Retensi Supplier LL-1, LL-3 1, 50, 55
310121 Hutang Upah Kerja (Borongan/Harian) LL-1, LL-3 1, 50, 55
310131 Hutang Subkontraktor LL-1, LL-3 1, 50, 55
310132 Hutang Retensi Subkontraktor LL-1, LL-3 1, 50, 55
310141 Hutang Sewa Alat LL-1, LL-3 1, 50, 55
310151 Hutang BUA Proyek LL-1, LL-3 1, 50, 55
310171 Hutang (Kerugian) KSO LL-1, LL-3 1, 50, 55
310191 Hutang KMK LL-1, LL-3 1, 50, 55
310192 Hutang Uang Muka Pihak ke-III LL-1, LL-3 1, 50, 55
WESEL BAYAR
310181 Wesel Bayar LL-1, LL-3 1, 50, 55
HUTANG PAJAK
311011 Hutang PPN Keluaran LL-1, LL-3 1, 46
311012 Hutang PPN Masukan LL-1, LL-3 1, 46
311021 Hutang PPN Wapu LL-1, LL-3 1, 46
311022 Hutang PPh Pasal 21/26 LL-1, LL-3 1, 46
311023 Hutang PPh Pasal 22 LL-1, LL-3 1, 46
311024 Hutang PPh Pasal 23 LL-1, LL-3 1, 46
311025 Hutang PPh Pasal 4 (2) (Subkon) LL-1, LL-3 1, 46
311027 Hutang PPh Final /Jasa Konstruksi LL-1, LL-3 1, 46
311041 Hutang Pajak Revaluasi LL-1, LL-3 1, 46
311051 Hutang Bea Pengalihan Hak Atas Tanah & Bangunan LL-1, LL-3 1, 46
8
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
WKAK NAMA AKUN
Kriteria Ref. PSAK
LL-1, LL-3 1, 13, 23, 34, 44,
310811 Uang Muka Pembelian Rumah Siap Huni 50, 55
LL-1, LL-3 1, 13, 23, 34, 44,
310812 Uang Muka Pembelian Tanah Kapling 50, 55
HUTANG INTERNAL
310411 Hutang Subkontraktor Internal LL-1 1
310421 Hutang Sewa Alat Internal LL-1 1
310431 Hutang Sewa Gedung Internal LL-1 1
310511 Prestasi Kerja Subkon. Internal yg belum di-BA-kan LL-1 1
310911 Uang Muka Pendapatan Usaha Internal LL-1 1
9
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
WKAK NAMA AKUN
Kriteria Ref. PSAK
PINJAMAN JANGKA PANJANG
320211 Pinjaman Bank Jangka Panjang LTL 1, 50, 55
320212 Pinjaman Non Bank Jangka Panjang LTL 1, 50, 55
HUTANG OBLIGASI
320511 Hutang Obligasi LTL 1, 50, 55
HUTANG SUBORDINASI
320611 Hutang Subordinasi LTL 1, 50, 55
EKUITAS
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
MODAL
410111 Modal Saham Disetor E 1
420111 Tambahan Modal Disetor E 1
SELISIH PENILAIAN
440111 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap E 1, 46
440112 Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan E 1, 10
SALDO LABA
Saldo Laba Sudah Ditentukan Penggunaannya ( Cadangan E 1, 25
430111 Umum )
Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya Laba (Rugi) E 1, 25
450111 Tahun Lalu
Laba (Rugi) Tahun Berjalan (Saldo Laba Belum Ditentukan E 1, 25
460111 Penggunaannya)
10
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
NAMA AKUN
WKAK Kriteria Ref. PSAK
PENDAPATAN
PENDAPATAN USAHA
PENDAPATAN JASA KONSTRUKSI
510111 Pendapatan Usaha Di Proyek Porsi Loan LR 1, 5, 23, 34
510112 Pendapatan Usaha Di Proyek Porsi non Loan LR 1, 5, 23, 34
510113 Pendapatan Eskalasi Loan LR 1, 5, 23, 34
510114 Pendapatan Eskalasi non Loan LR 1, 5, 23, 34
510115 Pendapatan (Kerugian) Beda Kurs LR 1, 5, 23, 34
PENDAPATAN INTERNAL
520111 Pendapatan Usaha Di Proyek Internal LR 1, 5
520211 Pendapatan Sewa Gedung Internal LR 1, 5
BEBAN KONTRAK
BEBAN JASA KONSTRUKSI
BEBAN JASA KONSTRUKSI EKTERNAL
11
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
NAMA AKUN
WKAK Kriteria Ref. PSAK
610111 Beban Kontrak External – Bahan LR 1, 5, 34
610112 Beban Kontrak External – Upah LR 1, 5, 34
610113 Beban Kontrak External - Subkontraktor LR 1, 5, 34
610114 Beban Kontrak External - Peralatan LR 1, 5, 34
610115 Beban Kontrak External - Persiapan dan Penyelesaian LR 1, 5, 34
610116 Beban Kontrak External - Administrasi Proyek LR 1, 5, 34
610117 Beban Kontrak External - Pemasaran LR 1, 5, 34
LR 1, 5, 26, 34,
610118 Beban Kontrak External – Bank 50, 55
BEBAN INTERNAL
620111 Beban Internal - Bahan LR 1, 5
620112 Beban Internal - Upah LR 1, 5
620113 Beban Internal - Subkontraktor LR 1, 5
620114 Beban Internal - Peralatan LR 1, 5
620115 Beban Internal - Persiapan dan Penyelesaian LR 1, 5
12
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
NAMA AKUN
WKAK Kriteria Ref. PSAK
620116 Beban Internal - Administrasi Proyek LR 1, 5
620117 Beban Internal - Pemasaran LR 1, 5
620118 Beban Internal - Bank LR 1, 5
BEBAN USAHA
BEBAN PENJUALAN
BEBAN PENJUALAN
760411 Beban Tender LR 1, 5, 46
760511 Beban Iklan LR 1, 5, 46
760611 Beban Pemasaran LR 1, 5, 46
13
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
NAMA AKUN
WKAK Kriteria Ref. PSAK
BEBAN JASA PRODUKSI, TANTIEM, dan THR
720111 Beban Bonus/THR LR 1, 5, 24, 46
720121 Beban Jasa Produksi LR 1, 5, 24, 46
720122 Beban Tantiem LR 1, 5, 24, 46
BEBAN KANTOR
730111 Beban Perlengkapan Kantor LR 1, 5, 46
730211 Beban Postel LR 1, 5, 46
730311 Beban Buku Ilmu Pengetahuan LR 1, 5, 46
730411 Beban Surat Kabar dan Majalah LR 1, 5, 46
730511 Beban Rumah Tangga LR 1, 5, 46
730611 Beban Keamanan LR 1, 5, 46
730711 Beban Pemeliharaan Alat Kantor LR 1, 5, 46
730811 Beban Sewa Peralatan Kantor LR 1, 5, 46
BEBAN PERJALANAN
740111 Beban Perjalanan Dinas LR 1, 5, 46
740211 Beban Eksploitasi Kendaraan LR 1, 5, 46
740311 Beban Pemeliharaan Kendaraan LR 1, 5, 46
740411 Beban Ijin dan Pajak Kendaraan Bermotor LR 1, 5, 46
740511 Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota LR 1, 5, 46
740611 Asuransi Kendaraan LR 1, 5, 46
BEBAN GEDUNG
750111 Beban Air/Listrik/Gas LR 1, 5, 46
750211 Beban Sewa Gedung LR 1, 5, 46
750311 Beban Pajak Bumi dan Bangunan LR 1, 5, 46
750411 Beban Asuransi Gedung LR 1, 5, 46
750511 Beban Perawatan Gedung LR 1, 5, 46
BEBAN UMUM
760111 Beban Tenaga Ahli LR 1, 5, 46
760211 Beban Rapat Kerja LR 1, 5, 46
760311 Beban Bank LR 1, 5, 46, 50, 55
760512 Beban Sumbangan/ Karangan bunga LR 1, 5, 46
760612 Beban Representasi tamu LR 1, 5, 46
760711 Beban Penagihan Piutang LR 1, 5, 46
760811 Beban Pindah Pegawai/Mutasi LR 1, 5, 24, 46
760911 Beban Premi Purna Jabatan Direksi LR 1, 5, 24, 46
761011 Beban Penelitian dan Pengembangan Teknologi LR 1, 5, 46
761111 Beban Program kerja Dewan komisaris LR 1, 5, 46
14
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
NAMA AKUN
WKAK Kriteria Ref. PSAK
LR 1, 5, 19, 22,
761211 Beban Persiapan Privatisasi 46, 48, 50, 55
761212 Beban Bunga Obligasi LR
761213 Beban Penerbitan Obligasi LR
LABA USAHA =
>> Laba Stlh. Bag. Laba(Rugi) KSO - Beban Usaha
BEBAN BANK
920111 Beban Bunga Pinjaman LR 1, 26, 50, 55
920112 Beban Administrasi & Provisi Pinjaman LR 1, 26, 50, 55
15
PT. WASKITA KARYA (Persero)
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 2 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
KODE PERKIRAAN
Klasifikasi/ Deskripsi/
NAMA AKUN
WKAK Kriteria Ref. PSAK
811111 Pendapatan Klaim Asuransi LR 1, 25, 57
811411 Pendapatan Piutang Yang Sudah Disisihkan LR 1, 25, 57
910311 UM Pajak Yg Tdk Dpt Di Kompensasi & Restitusi LR 1, 25, 46, 57
910411 Beban Pajak Kurang Bayar LR 1, 25, 46, 57
TAKSIRAN(BEBAN)/MANFAAT PAJAK
PENGHASILAN
930111 Pajak Kini LR 1, 46
930112 Pajak Tangguhan LR 1, 46
16
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
1
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
2
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
PEDOMAN AKUNTANSI
1
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
DAFTAR ISI
Halaman
Pendahuluan........................................................................................................... 4
Proses Akuntansi..................................................................................................... 4
Kebijakan Akuntansi ................................................................................................ 4
Periode Akuntansi ................................................................................................... 6
Mata Uang.............................................................................................................. 6
Kurs Pajak .............................................................................................................. 6
Entitas Luar Negeri ................................................................................................. 7
Pihak Hubungan Berelasi ......................................................................................... 7
Aset dan Kewajiban Keuangan ................................................................................. 8
Kas dan Setara Kas ................................................................................................. 11
Investasi Jangka Pendek ......................................................................................... 11
Piutang Usaha ........................................................................................................ 11
Piutang Retensi....................................................................................................... 11
Piutang Lain-Lain .................................................................................................... 12
Persediaan.............................................................................................................. 12
Tagihan Brutto Kepada Pengguna Jasa (WIP) ........................................................... 12
Pajak Dibayar Dimuka ............................................................................................. 13
Uang Muka Operasional........................................................................................... 13
Uang Muka Mitra Kerja ............................................................................................ 13
Biaya Dibayar Dimuka ............................................................................................. 13
Biaya Dibayar Dimuka Sarana Papan ........................................................................ 13
Jaminan Lancar....................................................................................................... 13
Perkiraan Intern Aset .............................................................................................. 13
Investasi Pada Perusahaan Asosiasi ......................................................................... 13
Kerja Sama Operasi (KSO)....................................................................................... 13
Aset Tetap.............................................................................................................. 14
Aset Tidak Berwujud ............................................................................................... 14
Aset Lainnya........................................................................................................... 14
Perkiraan Perantara ................................................................................................ 14
Utang Usaha........................................................................................................... 15
Wesel Bayar ........................................................................................................... 15
Pinjaman Jangka Pendek ......................................................................................... 15
Utang Brutto Ke Pihak Ke 3 ..................................................................................... 15
Utang Pajak............................................................................................................ 15
Uang Muka Kontrak Jangka Pendek.......................................................................... 17
Beban Yang Masih Harus Dibayar............................................................................. 17
Pendapatan Diterima Dimuka................................................................................... 17
Bagian Kewajiban Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo............................................... 17
Kewajiban Lancar Lain-Lain .................................................................................... 17
2
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
3
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
PENDAHULUAN
Penyusunan laporan keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, selanjutnya disebut
“Perseroan”, berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
Laporan keuangan terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir tahun buku yang baru
lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun
buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan
atas laporan keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan
(SAK).
PROSES AKUNTANSI
Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan,
pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar (bahan
olah akuntansi) yang terdiri dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi
suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi
pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan dihasilkan dari proses akuntansi secara
manual maupun terkomputerisasi.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
DASAR PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia.
Sejak 1 Januari 2011, sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2009), laporan keuangan terdiri dari
komponen-komponen sebagai berikut :
Laporan keuangan disusun atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas.
4
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Dalam akuntansi akrual untuk aset, kewajiban (liabilitas), ekuitas, penghasilan dan beban
diakui pada saat kejadian, bukan pada saat kas atau setara kas diterima dan dicatat serta
disajikan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya.
Pos-pos yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan sedangkan yang tidak
material digabungkan dengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi sejenis.
Laporan perubahan ekuitas untuk menggambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih
atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang
dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
Perseroan membuat laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung (direct
method), dan mengklasifikasikan kas dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi, dan
pendanaan.
Kas dan Bank serta deposito berjangka waktu kurang atau sama dengan 3 (tiga) bulan
diklasifikasikan sebagai kas dan setara kas.
Perusahaan membuat dan menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sistematis.
Setiap pos dalam neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan unit-unit usaha digabung menjadi laporan keuangan gabungan (laporan
keuangan Induk) setelah melalui proses eliminasi.
Selanjutnya, laporan keuangan Induk dikonsolidasi dengan laporan keuangan anak-anak
perusahaan menjadi laporan keuangan konsolidasian.
5
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan induk Perseroan dan
anak Perseroan digabungkan satu per satu (line by line basis) dengan menjumlahkan unsur-
unsur yang sejenis dari aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Dilakukan proses
eliminasi untuk pos-pos tertentu sesuai kriteria penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
PERIODE AKUNTANSI
Periode akuntansi meliputi satu tahun mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
Untuk kebutuhan internal disusun laporan keuangan bulanan (monthly), dan kemudian
diakumulasi untuk periode triwulanan, semesteran, dan tahunan (year to date).
MATA UANG
Transaksi keuangan unit-unit usaha di dalam negeri dicatat dalam mata uang Rupiah.
Apabila transaksi dilakukan dengan mata uang asing, maka transaksi tersebut dikonversikan
menjadi Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadi transaksi. Transaksi perolehan
dicatat berdasarkan kurs jual dan transaksi pelepasan dicatat menggunakan kurs beli.
Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), aset moneter dan kewajiban (liabilitas)
moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs tengah Bank Indonesia sesuai dengan ketetapan manajemen.
Aset non-moneter dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs transaksi sesuai dengan ketetapan
manajemen. Selisih yang terjadi sebagai akibat penjabaran valuta asing tersebut
diperlakukan sebagai laba atau rugi selisih kurs (gain or loss foreign exchange) periode
berjalan.
KURS PAJAK
Untuk keperluan perhitungan kewajiban perpajakan yang berkaitan dengan transaksi mata
uang asing, digunakan kurs dalam bidang perpajakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
6
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Setiap periode dilakukan penggabungan laporan keuangan Kantor Cabang Luar Negeri
dengan laporan keuangan unit kerja/induk di Indonesia. Penggabungan laporan keuangan
Kantor Cabang dan Projek di Luar Negeri dengan laporan keuangan entitas di Indonesia
mengacu pada:
PSAK 10 (Revisi 2010) tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut:
(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) Personel manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan
entitas lain).
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personel manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
7
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Aset Keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 (empat) kategori, yaitu (i) asset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang,
(iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta, (iv) asset keuangan yang tersedia untuk
dijual.
Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan asset keuangan tersebut. Manajemen
klasifikasi asset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah asset
keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat dan terdapat butkti mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai asset diperdagangkan
kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi, piutang
karyawan, dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang.
8
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Perusahaan mempunyai asset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki
hingga jatuh tempo.
Pada saat pengakuan awal, asset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana
laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian
penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga asset keuangan dihentikan
pengakuannya. Jika asset keuangan tersedia untuk dijual, mengalami penurunan nilai,
akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada
laporan laba rugi.
Kewajiban Keuangan
Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.
(i) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban
9
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Untuk asset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai,
maka perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif.
Perhitungan secara koletif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun
Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data
historis yang memadai.
Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun
berjalan karena pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh
perusahaan dan tidak praktis.
Nilai wajar untuk instrument keuangan yang diperdagangkan dipasar aktif ditentukan
berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada neraca.
Investasi saham dengan kepemilikkan kurang dari 20% yang nilai wajarnyaa tidak tersedia
dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan
(metode biaya). Bila terjadi penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan
laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan dipasar ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian tertentu.
10
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Asset keuangan dan kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi,
disajikan sebesar nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar.
KAS DAN SETARA KAS
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai
kegiatan Perseroan. Termasuk dalam pengertian kas adalah saldo uang tunai (cash on
hand) dan saldo rekening giro Perseroan di bank (cash on bank).
Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan
cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai.
Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas meliputi:
1. Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang
dari tanggal penempatannya serta tidak dijaminkan.
2. Instrumen pasar uang yang diperoleh dan akan dicairkan dalam jangka waktu tidak
lebih dari 3 (tiga) bulan.
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaanya atau yang tidak dapat digunakan
secara bebas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan tidak
diklasifikasi dalam kas dan setara kas kelompok aset lancar
PIUTANG USAHA
Piutang usaha adalah piutang yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan,
merupakan tagihan kepada pemberi kerja dan/atau pelanggan, yang berasal dari:
usaha jasa konstruksi, yaitu berdasarkan tiap tahap penyelesaian kontrak kontruksi
yang telah disepakati;
usaha penjualan produk beton
usaha realty
usaha bersama;
usaha sarana papan;
Piutang usaha disajikan terpisah antara pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan
berelasi/istimewa (related party). Piutang ini disajikan sebesar jumlah yang dapat
direalisasikan, setelah memperhitungkan penyisihan penurunan nilai piutang.
11
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
PIUTANG RETENSI
Piutang retensi merupakan piutang Perseroan kepada pemberi kerja yang akan dilunasi oleh
pemberi kerja setelah pemenuhan kondisi yang ditentukan kontrak. Piutang retensi dicatat
pada saat penerimaan atas tagihan yang ditahan oleh pemberi kerja sejumlah prosentase
yang telah ditetapkan dalam kontrak sampai dengan dengan berakhirnya masa pemeliharaan
(Final Hand Over). Piutang ini disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasikan setelah
diperhitungkan dengan penyisihan penurunan nilai piutang.
PIUTANG LAIN-LAIN
Pos ini merupakan tagihan Perseroan kepada pihak ketiga yang menurut sifat dan jenisnya
tidak dapat dikelompokkan dalam pos-pos piutang usaha dan piutang retensi.
Piutang lain-lain disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasikan, setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai piutang.
PERSEDIAAN
Persediaan (inventory) diukur berdasarkan biaya yang meliputi semua biaya pembelian,
biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan
tempat yang siap untuk dijual atau dipakai.
Untuk bahan dan suku cadang, pencatatan pada saat pembelian adalah dengan
menggunakan akun beban. Pada tanggal neraca dilakukan opname fisik terhadap persediaan
yang belum digunakan dan dicatat dengan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP
atau FIFO). Nilai tersebut dicatat sebagai akun persediaan dengan penyesuaian pada akun
beban.
Persediaan tanah kavling untuk usaha sarana papan dinilai dengan menggunakan harga beli
ditambah dengan biaya lain-lain yang dikeluarkan sampai dengan tanah tersebut siap dijual
(bersertifikat).
Persediaan dinyatakan sebesar nilai lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi
bersih (the lower of cost or net realizable value).
12
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian,
yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur
per tanggal neraca karena perbedaan antara tanggal berita acara kemajuan (progress) fisik
dengan pengajuan penagihan (invoice) sesuai persyaratan pembayaran termin.
13
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
JAMINAN LANCAR
Jaminan yang diberikan dalam rangka memperoleh pekerjaan kontrak konstruksi dan/atau
usaha lain Perseroan, yang jatuh temponya atau masa berlakunya tidak lebih dari 12 bulan.
Metode biaya perolehan diterapkan untuk penyertaan yang bersifat sementara atau
kepemilikan yang kurang dari 20% dari modal saham yang ditempatkan. Biaya perolehan
mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh penyertaan, termasuk jasa
profesional. Penyisihan akan dilakukan jika telah terjadi penurunan signifikan atau permanen
atas masing masing penyertaan.
Dalam hal kerjasama operasi tersebut Perseroan hanya mencatat laba atau rugi KSO.
14
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Pada KSO Job Allocation, setiap aset atau kewajiban yang timbul selama operasi dicatat oleh
Perseroan dalam pos tersendiri yaitu "Utang atau Piutang KSO".
Pada KSO Integrated, setiap aset yang timbul selama operasi dicatat oleh Perseroan dalam
pos tersendiri yaitu "Bagian Partisipasi KSO".
ASET TETAP
Sesuai PSAK 16 (Revisi 2011) tentang Aset Tetap, Perseroan harus memilih antara model
biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) untuk seluruh aset tetap dalam
kelompok yang sama. Perseroan telah memilih model biaya.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda dan garis lurus (untuk aset golongan IV)
dengan persentase sebagai berikut:
Golongan I : 50% dari nilai buku, meliputi inventaris kantor dan peralatan proyek.
Golongan II : 25% dari nilai buku, meliputi inventaris kantor, peralatan proyek dan
kendaraan.
Golongan III: 12,5% dari nilai buku peralatan proyek.
Golongan IV: 5% dari harga perolehan bangunan.
Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap akan ditambah (kapitalisasi) pada jumlah
tercatat aset yang bersangkutan bila memenuhi kriteria sebagai berikut:
Pengeluaran tersebut memperpanjang masa manfaat aset yang bersangkutan, dan
Memenuhi batas materialitas yang ditetapkan oleh Direksi, yaitu:
i) Di atas Rp10.000.000 untuk perlengkapan kantor, bengkel dan gudang.
ii) Di atas Rp8.000.000 untuk peralatan proyek.
iii) Renovasi/perbaikan gedung lama untuk kantor, rumah tinggal, bengkel dan
gudang berikut biaya perizinan dan perencanaannya dengan biaya pekerjaan
lebih besar dari Rp25.000.000 tiap kalinya.
iv) Rekondisi atas reparasi alat konstruksi dengan biaya lebih besar dari 10% x
harga pasar alat yang sama pada masa kini dan atau lebih besar dari
Rp25.000.000 untuk tiap kalinya.
15
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
ASET LAIN-LAINNYA
Merupakan aset tidak lancar yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam pos-pos aset tidak
lancar di atas. Aset tidak lancar lainnya disajikan sebesar nilai tercatat atau nilai lain sesuai
dengan standar akuntansi keuangan yang bersangkutan.
PERKIRAAN PERANTARA
Perkiraan yang digunakan untuk mencatat transaksi Utang/piutang antara kantor pusat
dengan unit bisnis, antara unit bisnis, ataupun antara unit bisnis dengan proyek.
UTANG USAHA
Pos ini merupakan kewajiban yang timbul dalam rangka kegiatan normal operasi Perseroan.
WESEL BAYAR
Merupakan Utang usaha pada pihak ketiga yang didukung janji tertulis untuk membayar
dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan dari tanggal neraca atau satu siklus operasi
normal perusahaan.
UTANG PAJAK
a) Utang PPN Keluaran
Merupakan perkiraan yang dipergunakan untuk membukukan Pajak Pertambahan
Nilai atas jasa yang diberikan oleh PT Waskita Karya, kepada pemberi kerja yang
harus dilaporkan dalam Laporan SPT Masa PPN.
b) Utang PPN Masukan
Kewajiban sehubungan dengan tagihan pajak yang dilakukan oleh pihak ke tiga.
c) Utang PPh Pasal 21/26
Merupakan perkiraan yang digunakan untuk membukukan pajak yang dipotong dari
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan dengan nama dan
bentuk apapun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi yang belum
disetor ke kas Negara.
d) Utang PPh Pasal 22
Merupakan perkiraan yang digunakan untuk mencatat Utang akibat adanya kewajiban
pajak import yang belum dibayar atau kurang bayar akibat import barang atau objek
PPh 22 lainnya.
16
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
17
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
UTANG INTERNAL
Pos ini digunakan untuk mencatat kewajiban yang timbul sehubungan dengan adanya
transaksi internal.
UTANG OBLIGASI
Pos ini merupakan kewajiban Perseroan kepada pemegang obligasi sehubungan dengan
penerbitan obligasi Perseroan. Utang Obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah
memperhitungkan amortisasi premium atau diskonto.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum obligasi Perseroan
dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi.
Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto yang akan
diamortisasi selama jangka waktu obligasi.
MODAL
Ekuitas adalah bagian hak pemilik (pemegang saham) dalam Perseroan, yang merupakan
nilai sisa dari aset Perseroan setelah dikurangi dengan kewajibannya.
SELISIH PENILAIAN
a) Keuntungan (Kerugian) Revaluasi Aktiva Tetap
Pos ini digunakan untuk mencatat selisih keuntungan/kerugian revaluasi aktiva tetap.
b) Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
Pos ini digunakan untuk mencatat selisih kurs penjabaran laporan keuangan cabang
luar negeri.
18
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Pendapatan dari usaha perdagangan diakui berdasarkan metode tahap penyerahan barang
kepada pembeli.
Pendapatan dari jasa penyewaan gedung diakui berdasarkan jumlah waktu pemakaian yang
telah direalisasikan.
Pendapatan dari usaha sarana papan (properti) diakui pada saat penyerahan/perpindahan
hak atau pada saat penandatanganan akta jual-beli.
Pendapatan dari penjualan unit Beton Precast diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:
a. telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli;
b. tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang
ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
c. jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
d. kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke
unit beton precast.
e. biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara
andal.
a. Pendapatan penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lainnya beserta kapling
tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh
kriteria berikut terpenuhi:
Proses penjualan telah selesai (setelah pengikatan jual beli)
Harga jual akan tertagih
Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap
pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
Penjual telah mengalihkan resiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada
pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansial adalah penjualan dan penjual
tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
19
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Beban
Beban diakui atas dasar saat timbulnya kewajiban yang secara keseluruhan dibandingkan
secara layak dengan pendapatannya.
Beban diakui dalam laporan laba-rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang
timbul dengan pos penghasilan tertentu yang diperoleh, Proses ini disebut pengkaitan biaya
dengan pendapatan (matching concept) melibatkan secara bersamaan atau gabungan
penghasilan dan beban yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi
atau peristiwa lain yang sama. Penggunaan matching concept tidak memperkenankan
pengakuan pos dalam laporan posisi keuangan (neraca) yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan aset dan kewajiban (liabilitas).
Beban segera diakui dalam laporan laba-rugi jika pengeluaran tidak menghasilan manfaat
ekonomi masa depan atau sepanjang manfaat ekonomi masa depan tidak lagi memenuhi
syarat untuk diakui dalam laporan posisi keuangan (neraca) sebagai aset.
PENDAPATAN INTERNAL
Digunakan utuk mencatat pendapatan dari kegiatan usaha internal.
PENJUALAN PRECAST
Digunakan untuk mencatat pendapatan dari penjualan produk beton
PENJUALAN REALTY
Digunakan untuk mencatat pendapatan dari usaha realty
20
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
BEBAN INTERNAL
Digunakan untuk mencatat beban dari usaha jasa konstruksi internal
BEBAN KANTOR
Digunakan untuk mencatat pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan kantor.
BEBAN PERJALANAN
Digunakan untuk mencatat pengeluaran yang berhubungan dengan perjalanan dinas dan
eksploitasi kendaraan
BEBAN GEDUNG
Digunakan untuk mencatat pengeluaran yang berhubungan dengan pemakaian air, listrik,
gas, PBB, Asuransi dan perawatan gedung
BEBAN UMUM
Digunakan untuk mencatat pengeluaran yang berhubungan dengan tenaga ahli, sumbangan,
dan lain-lainnya
21
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
PENDAPATAN KEUANGAN
Digunakan untuk mencatat penerimaan atas bunga, jasa giro, deposito.
BEBAN BANK
Digunakan untuk mencatat bunga pinjaman dari Lembaga Bank dan Lembaga Keuangan
Bukan Bank
SEGMEN OPERASI
PSAK No. 5 (Revisi 2009) tentang Segmen Operasi diterapkan atas laporan keuangan entitas
dan laporan keuangan konsolidasian kelompok usaha dengan entitas induk: (a) yang
instrumen utang atau instrumen ekuitasnya diperdagangkan di pasar publik (pasar modal
domestik atau luar negeri atau over-the-counter, termasuk pasar modal lokal dan regional),
atau (b) yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan
pernyataan pendaftaran, pada regulator pasar modal atau regulator lainnya untuk tujuan
penerbitan semua kelas instrumen di pasar publik.
22
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
PELAPORAN
1
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
DAFTAR ISI
Halaman
2
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Perusahaan menerapkan PSAK 1 (Revisi 2009) ini dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
terdiri komponen berikut ini:
(a) laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
(b) laporan laba rugi komprehensif selama periode;
(c) laporan perubahan ekuitas selama periode;
(d) laporan arus kas selama periode;
(e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan
informasi penjelasan lain; dan
(f) laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika
entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi
pos-pos dalam laporan keuangannya.
Dalam PSAK 1 (Revisi 2009) dinyatakan bahwa entitas yang laporan keuangannya telah
patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang
kepatuhan terhadap SAK dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak boleh
menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan
keuangan tersebut telah patuh terhadap semua yang disyaratkan dalam SAK.
PSAK 1 (Revisi 2009) menyatakan bahwa dalam keadaan yang sangat jarang terjadi,
ketika manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap suatu ketentuan dalam
suatu PSAK akan memberikan pemahaman yang salah dan bertentangan dengan tujuan
laporan keuangan yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan (KDPPLK), maka perusahaan semaksimal mungkin mengurangi pemahaman
yang salah tersebut dengan mengungkapkan:
(a) nama PSAK terkait, sifat ketentuan, dan alasan mengapa manajemen
menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap ketentuan dimaksud akan memberikan
pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keungan yang
diatur dalam KDPPLK; dan
(b) untuk masing-masing periode yang disajikan, penyesuaian terhadap masing-masing
pos dalam laporan keuangan yang dipandang perlu oleh manajemen untuk
mencapai penyajian yang wajar.
PSAK 1 (Revisi 2009) menyatakan bahwa entitas tidak diperkenankan menyajikan pos-pos
penghasilan dan beban sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif,
laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), atau catatan atas laporan keuangan.
3
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
PSAK 1 (Revisi 2009) menyatakan bahwa entitas menyajikan seluruh pos penghasilan dan
beban yang diakui dalam satu periode:
(a) dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, atau
(b) dalam bentuk dua laporan:
(i) laporan yang menunjukkan komponen laba rugi (laporan laba rugi terpisah);
dan
(ii) laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen
pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif).
PSAK 1 (Revisi 2009) menyatakan bahwa entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika
tidak diungkapkan di bagian manapun dalam informasi yang dipublikasikan bersama
dengan laporan keuangan:
(a) domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian, alamat kantor pusat entitas
(atau lokasi utama kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor);
(b) keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama;
(c) nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha; dan
(d) bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang lama unsur entitas.
PSAK 3 (Revisi 2010) menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip
pengakuan dan pengukuran dalam (a) laporan keuangan lengkap atau (b) ringkas untuk
periode interim.
4
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Laporan keuangan interim merupakan laporan keuangan yang berisi (a) laporan lengkap
sebagaimana diatur dalam PSAK 1 (Revisi 2009) atau (b) laporan keuangan ringkas
sebagaimana diatur dalam PSAK 3 (Revisi 2010) untuk suatu periode interim.
Periode interim adalah suatu periode pelaporan keuangan yang lebih pendek daripada
satu tahun buku penuh.
PSAK 3 (Revisi 2010) menyatakan bahwa terkait dengan masalah ketepatan waktu dan
pertimbangan biaya serta untuk menghindari pengulangan informasi yang telah
dilaporkan sebelumnya, entitas disyaratkan atau memilih untuk menyediakan informasi
yang lebih sedikit pada tanggal interim dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan.
PSAK 3 (Revisi 2010) menetapkan isi minimum laporan keuangan interim yang meliputi
laporan keuangan ringkas dan catatan penjelasan tertentu. Laporan keuangan interim
dimaksudkan untuk menyediakan pemutakhiran laporan keuangan tahunan lengkap yang
terakhir. Oleh karena itu, laporan keuangan interim berfokus pada aktivitas, peristiwa, dan
kondisi baru serta tidak mengulang informasi yang telah dilaporkan sebelumnya.
Laporan keuangan interim mencakup laporan keuangan (lengkap atau ringkas) untuk
periode-periode sebagai berikut:
(a) laporan posisi keuangan per akhir periode interim berjalan dan laporan posisi
keuangan komparatif per akhir tahun buku sebelumnya;
(b) laporan laba rugi komprehensif untuk periode interim berjalan dan secara kumulatif
untuk tahun buku berjalan sampai tanggal interim, dengan laporan laba rugi
komprehensif komparatif untuk periode interim yang dapat dibandingkan (periode
berjalan dan awal tahun buku sampai tanggal pelaporan) dari tahun buku
sebelumnya;
(c) laporan perubahan ekuitas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai
dengan tanggal interim, dengan laporan perubahan ekuitas komparatif untuk
periode awal tahun buku sampai tanggal pelaporan interim dari tahun buku
sebelumnya;
(d) laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan
tanggal interim, dengan laporan arus kas komparatif untuk periode awal tahun
buku sampai tanggal pelaporan interim dari tahun buku sebelumnya.
3. DESENTRALISASI
Sistem informasi keuangan yang berlaku di PT Waskita Karya (Persero), di samping
bertujuan menghasilkan Laporan Keuangan berkala yang merupakan
pertanggungjawaban manajemen kepada Pemegang Saham, juga bertujuan untuk
memberikan umpan balik (feed back) kepada manajemen dalam melaksanakan kegiatan
usaha secara periodik.
5
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
• Standardisasi Laporan
Dalam menyusun Laporan Keuangan di Divisi dan Kantor Pusat, dibuat standardisasi
tentang:
Nama Akun/Perkiraan
Formulir Laporan
Waktu Laporan
Nama dan Kode Laporan
Distribusi Laporan
4. JENIS LAPORAN
Jenis Laporan dapat dibedakan berdasarkan:
1) Cara pembuatan: secara komputerisasi (c) atau manual (m).
2) Asal atau tempat pembuatan/penyusunan:
a. dari Proyek (Pr)
b. dari Divisi (d)
c. dari Kantor Pusat (KP)
3) Fungsi:
a. Dipergunakan khusus untuk pengambilan keputusan di tempat asal penyusun
laporan.
b. Disampaikan kepada pengguna laporan berikutnya.
6
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
7
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
9 Daftar Utang LKT-03A-3 Rekapitulasi/ Rincian Utang Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
Subkontraktor Subkontraktor & Retensi Divisi/Kasi/Kabag bulan
& Retensi Subkontraktor Berdasarkan Keuangan Proyek berikutnya
Subkontrakor Umur
Berdasarkan
Umur
8
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
10 Daftar Utang LKT-03A-4 Rekapitulasi/ Rincian Utang Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
Sewa Alat Sewa Alat Berdasarkan Divisi/Kasi/Kabag bulan
Berdasarkan Umur Keuangan Proyek berikutnya
Umur
11 Daftar Utang LKT-03A-5 Rekapitulasi/ Rincian Utang Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
BUA BUA Berdasarkan Umur Divisi/Kasi/Kabag bulan
Berdasarkan Keuangan Proyek berikutnya
Umur
12 Daftar Utang LKT-03A-6 Rekapitulasi/ Rincian Utang Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
Lain-lain Lain-lain Berdasarkan Divisi/Kasi/Kabag bulan
Berdasarkan Umur Keuangan Proyek berikutnya
Umur
13 Perhitungan LKT-05 Perhitungan Pendapatan Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
L/R Bruto Usaha dan Beban Kontrak Divisi/Kasi/Kabag bulan
Proyek Tahun Tahun Berjalan sampai Keuangan Proyek berikutnya
Berjalan dengan tanggal Laporan
14 Rekapitulasi LKT-07 Rekapitulasi Persediaan Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
Persediaan bahan di proyek proyek Divisi/Kasi/Kabag bulan
Bahan yang Belum dipakai dan Keuangan Proyek berikutnya
Belum diprestasikan
( sumber data dari formulir
PPL-06 )
15 Daftar Utang LKT-08 Rekapitulasi perhitungan Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
Bruto nilai prestasi phisik Divisi/Kasi/Kabag bulan
Subkontraktor subkontraktor yang belum Keuangan Proyek berikutnya
(WIP) di Berita-Acarakan
Berdasarkan (sumber data dari formulir
Umur F-03)
16 Daftar Uang LKT-13 Rekapitulasi Nilai Uang Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
Muka kepada Muka yang dibayarkan, sisa Divisi/Kasi/Kabag bulan
Pihak Ketiga yang telah dipotong dan Keuangan Proyek berikutnya
Informasi mengenai
Jaminan UM yang diterima
17 Daftar Uang LKT-14 Rekapitulasi Nilai Uang Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
Muka Kontrak Muka yang diterima dan Divisi/Kasi/Kabag bulan
Jangka Panjang Sisa UM yang belum Keuangan Proyek berikutnya
dikembalikan / dipotong
oleh pemberi kerja
18 Daftar Saldo LKT-15 Rekapitulasi Saldo Bank Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
Bank Divisi/Kasi/Kabag bulan
Keuangan Proyek berikutnya
19 Daftar Beban LKT-16 Daftar Rekanan yang Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
Kontrak yg memiliki transaksi Divisi/Kasi/Kabag bulan
mempunyai sekurang-kurangnya 10% x Keuangan Proyek berikutnya
Hubungan PU yang tercatat s.d
Istimewa dg periode Laporan
PT. Waskita
9
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
20 Daftar Rincian DRM Daftar rincian mutasi buku Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
Mutasi besar yang mempunyai sub Divisi/Kasi/Kabag bulan
buku besar dan buku Keuangan Proyek berikutnya
pembantu yang dijabarkan
ke dalam saldo awal tahun,
mutasi s/d bulan lalu,
mutasi bulan ini, mutasi s/d
bulan ini dan saldo akhir.
21 Buku BT Informasi saldo awal, Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
Tambahan jumlah mutasi s/d bulan Divisi/Kasi/Kabag bulan
lalu, transaksi bulan ini Keuangan Proyek berikutnya .
( secara detail ) jumlah
mutasi bulan ini, jumlah
mutasi s/d bulan ini dan
saldo berjalan.
22 Buku Harian BH Jurnal per jenis buku Kabag Keu Bulanan Tanggal 10
harian Divisi/Kasi/Kabag bulan
Keuangan Proyek berikutnya
10
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
1 Neraca LKI-01 v v v
2 Neraca Komparatif LKI-02 v v v
3 Perhitungan Laba (Rugi) LKI-03 v v v
4 Perhitungan Laba (Rugi) Komparatif LKI-04 v v v
5 Laporan Arus Kas LKI-05 v v v v
6 Neraca Lajur LKI-11 v v v v
7 Neraca Mutasi LKI-12 v v v v
Tagihan Bruto kepada Pengguna Jasa v v
8 LKT-02 v
(WIP)
9 Daftar Utang-Piutang Berdasarkan Umur LKT-03 v v v
10 L/R Bruto per Proyek Tahun Berjalan LKT-04 v v v
11 Perhitungan L/R Dari Awal Proyek LKT-05 v v v
12 Daftar Aset Tetap & Penyusutan v v v v
LKT-06
Rincian Harga Perolehan Aset Tetap
13 Rekapitulasi Persediaan Bahan LKT-07 v v v
Rekapitulasi Prestasi Subkontraktor Yang v v v
14 LKT-08
Belum di-BA-kan
15 Rincian Biaya Administrasi & Umum LKT-09 v v v v
16 Rincian Pendapatan Lain-lain LKT-10 v v v v
17 Rincian Beban Lain-lain LKT-11 v v v v
18 DRM DRM v v v
19 Buku Tambahan BT v v v
20 Buku Harian BH v v v
11
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Frekwen
No Nama Kode Isi Disusun oleh si Waktu
1 Neraca LKI-01 Posisi keuangan tiap akhir Kabag Bulanan Tanggal 10
bulan Keuangan bulan
Divisi berikutnya
untuk Divisi
2 Neraca Komparatif LKI-02 Posisi keuangan pada tiap Kabag Bulanan Tanggal15
(Perbandingan dua akhir bulan; dibandingkan Keuangan bulan
neraca) dengan posisi keuangan Divisi berikutnya
tahun lalu, serta untuk Divisi
selisihnya.
5 Laporan Arus Kas LKI-05 Perhitungan arus keluar Kabag Bulanan Tanggal 10
masuknya kas atau setara Keuangan bulan
kas jangka pendek selama Divisi berikutnya
satu periode pelaporan, untuk Divisi.
dengan membanding kan
antara neraca per tanggal
laporan dengan saldo
awalnya.
6 Neraca Lajur. LKI-11 Daftar Neraca Saldo pada Kabag Bulanan Tanggal 10
tanggal laporan dari tiap Keuangan bulan
pos perkiraan, Jurnal Divisi berikutnya
Koreksi, Neraca Saldo untuk Divisi.
setelah koreksi serta
pemisahan pos perkiraan
kedalam perkiraan neraca
dan pos perkiraan Laba
(Rugi).
7 Neraca Mutasi LKI-12 Menggambarkan saldo Kabag Bulanan Tanggal 10
awal tahun, mutasi s/d Keuangan bulan
bulan lalu, mutasi bulan Divisi berikutnya
ini, mutasi s/d bulan ini untuk Divisi
dan saldo pada bulan
laporan.
12
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Frekwen
No Nama Kode Isi Disusun oleh si Waktu
8 Tagihan Bruto LKT-02 Rekapitulasi perhitungan Kabag Bulanan Tanggal 10
Kepada Pengguna nilai prestasi phisik Keuangan bulan
Jasa (WIP) subkontraktor yang belum Divisi berikutnya
di Berita-Acarakan atau untuk Divisi
tagihan bruto kepada
pengguna jasa (sumber
data dari formulir F-03)
9 Utang Piutang LKT-03 Rekapitulasi / Rincian Kabag Bulanan Tanggal 10
berdasarkan umur. saldo Utang piutang per Keuangan bulan
proyek beserta umur dari Divisi berikutnya
masing-masing Utang- untuk Divisi.
piutang tsb.
13
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Frekwen
No Nama Kode Isi Disusun oleh si Waktu
15 Rincian Beban LKT-09 Daftar rincian mutasi sub Kabag Bulanan Tanggal 10
Umum dan perkiraan buku besar Keuangan bulan
Admitrasi Beban Umum dan Divisi berikutnya
admitrasi untuk Divisi
18 Daftar Rincian DRM Daftar rincian mutasi buku Kabag Bulanan Tanggal 10
Mutasi besar yang mempunyai Keuangan bulan
sub buku besar dan buku Divisi berikutnya
pembantu yang untuk Divisi
dijabarkan ke dalam saldo
awal tahun, mutasi s/d
bulan lalu, mutasi bulan
ini, mutasi s/d bulan ini
dan saldo akhir.
19 Buku Tambahan BT Informasi saldo awal, Kabag Bulanan Tanggal 10
jumlah mutasi s/d bulan Keuangan bulan
lalu, transaksi bulan ini Divisi berikutnya
( secara detail ) jumlah untuk Divisi.
mutasi bulan ini, jumlah
mutasi s/d bulan ini dan
saldo berjalan.
20 Buku Harian BH Jurnal jurnal per jenis Kabag Bulanan Tanggal 10
buku harian Keuangan bulan
Divisi berikutnya
untuk Divisi
14
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
7. GABUNGAN/KONSOLIDASI
Laporan keuangan gabungan/konsolidasian sebagai berikut:
1 Neraca LKI-01 v v v
15
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
2 Neraca Komparatif LKI-02 Posisi keuangan pada tiap Departemen Triwulanan Tanggal 15
(Perbandingan dua akhir triwulanan; Keuangan & bulan
neraca) dibandingkan dengan Risiko berikutnya
posisi keuangan setiap
triwulanan tahun lalu, triwulanan
serta selisihnya.
3 Perhitungan Laba LKI-03 Perhitungan hasil usaha Departemen Triwulanan Tanggal 15
(Rugi) pada periode tertentu Keuangan & bulan
Risiko berikutnya
setiap
triwulanan
4 Perhitungan Laba LKI-04 Perhitungan hasil usaha Departemen Triwulanan Tanggal 15
(Rugi) Komparatif pada periode tertentu, Keuangan & bulan
dibandingkan dengan hasil Risiko berikutnya
usaha tahun lalu dan setiap
selisihnya (penekanan triwulanan
dengan model EBIT)
5 Laporan Arus Kas LKI-05 Perhitungan arus keluar Departemen Triwulanan Tanggal 15
masuknya kas atau setara Keuangan & bulan
kas jangka pendek selama Risiko berikutnya
satu periode pelaporan, setiap
dengan membanding kan triwulanan
antara neraca per tanggal
laporan dengan saldo
awalnya.
6 Laporan Perubahan LKI-06 Perhitungan Perubahan Departemen Triwulanan
Ekuitas Ekuitas pemegang saham Keuangan &
selama periode pelaporan. Risiko
7 Rekapitulasi LKT-02 Rekapitulasi prestasi kerja Departemen Triwulanan Tanggal 15
Tagihan Bruto yang belum di berita Keuangan & bulan
Kepada Pengguna acarakan dari proyek- Risiko berikutnya
Jasa (Prestasi proyek (sumber data dari setiap
Phisik Yang Belum formulir LEP-02) triwulanan
Diberita Acarakan).
16
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
10 Daftar Aset Tetap LKT-06 Daftar rincian Aset Tetap Departemen Triwulanan Tanggal 15
dan dan penyusutannya, yang Keuangan & bulan
Penyusutannya. dikelompokkan per Risiko berikutnya
golongan dan per jenis setiap
Asetnya triwulanan
17
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Laporan keuangan gabungan merupakan penggabungan laporan keuangan dari Divisi dan
Kantor Pusat dengan menghilangkan (eliminasi) transaksi-transaksi internal yang terjadi
serta koreksi-koreksi terhadap kesalahan pembukuan.
18
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
1
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai tersebut
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut
(peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi
arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi
secara handal. Penurunan nilai pada dasarnya disebabkan oleh dampak kombinasi dan
beberapa peristiwa. Kerugian yang diperkirakan timbul akibat peristiwa di masa datang tidak
dapat diakui, terlepas hal tersebut sangat mungkin terjadi. Bukti obyektif bahwa aset keuangan
atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi data yang dapat diobservasi
menjadi perhatian dari pemegang aset tersebut mengenai peristiwa-peristiwa yang merugikan
berikut ini :
Prosedur penurunan nilai dan tidak tertagihnya asset keuangan dilakukan sebagai berikut :
2
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Pen
Bagan Alir Kegiatan Ket
Jwb
3
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Cadangan Akumulasi
Umur Piutang
No Penurunan Cadangan
(bulan)
Nilai Penurunan Nilai
1 > 12 - 15 5% 5%
2 > 15 - 18 5% 10%
3 > 18 - 21 10% 20%
4 > 21 - 24 10% 30%
5 > 24 - 27 10% 40%
6 > 27 - 30 20% 60%
7 > 30 - 33 20% 80%
8 > 33 - 36 20% 100%
4
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
DCF = ___x____
(1+i)n
X = nilai piutang
i = suku bunga Bank Indonesia (saat ini6,75%)
n = jangkawaktu
5
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
TAGIHAN BRUTTO
(IMPAIRMENT PIUTANG)
6
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Jurnal :
31/12’11 Dr Beban Penurunan Nilai Rp 15.000.000,-
Cr Cadangan Penurunan Nilai Rp 15.000.000,-
7
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
8
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
PROSES AKUNTANSI
1
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
DAFTAR ISI
Halaman
2
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
1. PENDAHULUAN
Sebagai proses, fungsi, atau praktik, akuntansi merupakan proses pengidentifikasian,
pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan
penyajian data keuangan dasar (bahan olah akuntansi) yang terjadi dari kejadian-kejadian,
transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk
menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan merupakan asersi manajemen (Direksi) Perseroan yang dihasilkan dari
penangkapan data pada berbagai tahapan proses bisnis Waskita dan diolah sedemikian
rupa sehingga menjadi laporan keuangan yang kewajarannya diuji oleh auditor independen.
Asersi adalah pernyataan dalam laporan keuangan oleh manajemen sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum atau standar akuntansi keuangan Indonesia, yaitu terdiri dari:
1. Keterjadian/keberadaan (occurence/existence);
2. Kelengkapan (completeness);
3. Hak dan kewajiban (right and obligation);
4. Penilaian (valuation) atau alokasi;
5. Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure).
Proses akuntansi mulai dari proses bisnis sampai dengan laporan keuangan harus dapat
ditelusuri dua arah, yaitu:
dilakukan vouching (meyakini asersi occurence), telusur balik (trace-back) mulai dari
laporan keuangan sampai dengan dokumen sumber pada setiap tahapan proses bisnis;
dan
dilakukan tracing (meyakini asersi completeness), mulai dari dokumen sumber dalam
setiap tahapan proses bisnis sampai dengan angka-angka pada laporan keuangan.
2. PROSES BISNIS
Proses akuntansi berkaitan erat dengan proses bisnis Waskita sebagaimana diuraikan dalam
Sistem Manajemen Waskita (SMW), yaitu proses utama (key value creation process) dan
proses pendukung (key support process). Proses utama terdiri dari sistem kepemimpinan,
perencanaan strategik, pengukuran kinerja Perusahaan, dan proses operasional perusahaan,
yaitu pemasaran, penganggaran, dan produksi. Proses pendukung meliputi proses
keuangan, akuntansi, dan sumber daya manusia (SDM), proses administrasi, dan proses
pengawasan/ pengendalian sistem internal. Setiap proses bisnis Waskita akan berisi
aktivitas dan setiap aktivitas akan mengonsumsi sumber daya (resources) untuk cost object
tertentu, dan dalam rantai nilai (value chain) tersebut terdapat data keuangan dasar
(bahan olah akuntansi), sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut ini.
3
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Keterangan gambar:
Dokumen sumber adalah dokumen yang datanya dipakai sebagai sumber pencatatan
ke dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku pembantu).
Dokumen pendukung adalah dokumen yang menguatkan data yang dicantumkan di
dalam dokumen sumber.
Dokumen sumber dan dokumen pendukung berasal dari berbagai sistem, yaitu sistem
akuntansi kas & bank, pembelian dan hutang, penggajian, persediaan, aset tetap, biaya,
penjualan jasa/produk, dan perpajakan.
4
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
3. PENANGKAPAN DATA
Data keuangan dasar (bahan olah akuntansi) yang berasal dari kejadian-kejadian,
transaksi-transaksi, atau kegiatan-kegiatan dalam proses bisnis Waskita ditangkap (data
captured) untuk diolah baik secara manual maupun menggunakan bantuan teknologi
informasi (aplikasi komputer) guna menghasilkan keluaran berupa informasi yang relevan
bagi pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
ekonomik.
Aplikasi akuntansi (accounting software) yang digunakan oleh Perseroan adalah aplikasi
WK-AK. Perseroan telah mengembangkan aplikasi akuntansi yang baru, yaitu ERP, dan
aplikasi ini akan digunakan setelah dilakukan penyesuaian dengan perubahan struktur
organisasi, proses bisnis, dan penyediaan infrastruktur yang memadai.
5
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
4. AKUN
Sistem informasi akuntansi menghendaki penggunaan kode akun sebagai identitas (key)
untuk bahan olah akuntansi mulai dari masukan (input) awal sampai dengan pengolahan
menjadi keluaran (output) akhir berupa informasi.
Pengolahan data dan pelaporan yang dimaksud di sini mencakup pengolahan data dan
pelaporan dalam lingkup akuntansi keuangan maupun akuntansi biaya atau akuntansi
manajemen.
Pengolahan data menjadi informasi dalam sistem informasi biaya dilaksanakan melalui
proses tertentu yang terdiri dari empat tahap utama, yaitu:
Penangkapan dan penggolongan data
Penggolongan kembali data
Penyajian informasi
Penafsiran informasi.
5. OTORISASI AKUN
Akun disusun secara sistematis dan konsisten untuk menjamin penangkapan data dapat
dilaksanakan berdasarkan struktur data yang baik, terintegrasi, dan memudahkan
pengolahan data dan pelaporan keuangan untuk menghasilkan informasi yang berguna
bagi pengambilan keputusan.
6
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Selain itu, menimbang bahwa keluaran (output) dari pelaporan keuangan merupakan
peringkat tertinggi dalam pengukuran kinerja manajemen (Direksi Perseroan), maka sistem
informasi akuntansi harus menjadi acuan bagi sistem informasi operasi dan lainnya agar
pendesainan struktur data dapat mewujudkan dan menjamin suatu hubungan/relasi timbal-
balik antar-sistem.
6. PELAPORAN
Proses akuntansi menghasilkan informasi berupa laporan-laporan, baik untuk kebutuhan
internal maupun eksternal. Untuk kebutuhan eksternal, proses akuntansi menghasilkan
laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU) atau
standar akuntansi keuangan di Indonesia. Untuk kebutuhan internal, proses akuntansi
menghasilkan laporan manajemen, baik berupa pelaporan akuntansi biaya/manajemen
maupun pelaporan akuntansi keuangan lainnya.
7
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
PEDOMAN AKUNTANSI
1
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
DAFTAR ISI
Halaman
2
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
1. KEBIJAKAN AKUNTANSI
1.1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Mata uang fungsional (functional currency) dan mata uang pelaporan (presentation
currency atau reporting currency) PT Waskita Karya (Persero) Tbk adalah Rupiah.
Sedangkan, mata uang di Luar Negeri adalah mata uang asing (foreign currency) bagi
Kantor Pusat, Wilayah/Cabang, dan Divisi/Proyek di Indonesia.
Mengingat Kantor Cabang dan Proyek di Luar Negeri dibuka untuk melaksanakan
pekerjaan berdasarkan kontrak yang didapat, dengan nilai kontrak menggunakan
mata uang negera setempat (missal Dubai dengan mata uang UEA Dirham (Dh)), dan
pembiayaan operasi pendapatan dalam mata uang kantor cabang dan proyek Luar
Negeri menggunakan dana yang diperoleh mata uang yang berlaku di negera tersebut,
dan mempunyai karakteristik sebagai berikut:
(a) PT Waskita Karya (perusahaan pelapor) mengendalikan kegiatan usaha luar negeri
(cabang dan proyek di luar negeri), tetapi masih memberikan otonomi yang
memadai;
(b) Transaksi-transaksi dengan perusahaan pelapor bukan suatu proporsi besar bagi
kegiatan usaha luar negeri;
(c) Aktivitas operasi luar negeri dibiayai terutama dari operasinya sendiri atau
pinjaman local, bukan dari perusahaan pelapor;
(d) Biaya tenaga kerja, bahan baku dan komponen lainnya dari produk atau jasa
kegiatan usaha luar negeri terutama dibayar atau diselesaikan dalam mata uang
lokal daripada dalam mata uang pelaporan;
(e) Penjualan kegiatan usaha luar negeri terutama dalam mata uang yang berbeda
dengan mata uang pelaporan; dan
(f) Pengelolaan arus kas mandiri.
Dengan kondisi seperti tersebut pada point a sampai dengan f, maka :
1. Akutansi dan penyusunan laporan keuangan Kantor Cabang dan Proyek di Luar
Negeri menggunakan mata uang setempat (missal mata uang dubai UAE Dirham
(Dh) atau AED) sebagai mata uang local (local currency) dan sekaligus sebagai
mata uang fungsional (functional currency) dan pelaporan (presentation currency
atau reporting currency), sedangkan mata uang Rupiah menjadi mata uang asing
(foreign currency) bagi Kantor Cabang dan Proyek di Luar Negeri.
2. Setiap periode dilakukan peggabungan laporan keuangan Kantor Cabang Luar
Negeri dengan laporan keuangan Wilayah, dan laporan keuangan Proyek Luar
Negeri dengan laporan keuangan Divisi, dan selanjutnya dilakukan penggabungan
laporan keuangan Wilayah, Divisi, dan Kantor Pusat PT Waskita Karya (Persero)
Tbk. Penggabungan laporan keuangan Kantor Cabang dan Proyek di Luar Negeri
dengan laporan keuangan entitas di Indonesia mengacu pada Pernyataan Standar
3
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
4
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
(missal Dubai menggunakan UAE Dirham (Dh) atau AED) harus dijabarkan ke dalam
mata uang Rupiah (IDR) menggunakan prosedur sebagai berikut:
(a) Aktiva dan kewajiban, baik moneter maupun non-moneter dijabarkan dengan
menggunakan kurs penutup (closing rate) pada tanggal neraca.
(b) Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada
tanggal transaksi atau kurs rata-rata selama suatu periode.
(c) Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai “selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai penutupan
usaha PT Waskita Karya di Luar Negeri.
Penjabaran laporan keuangan tersebut mengakibatkan pengakuan beda nilai tukar
yang timbul dari:
(a) Penjabaran pendapatan dan beban dengan menggunakan kurs yang berlaku pada
tanggal transaksi dan aktiva serta kewajiban dengan menggunakan kurs penutup;
(b) Penjabaran saldo awal investasi neto dalam entitas asing dengan kurs yang
berbeda dari yang dilaporan sebelumnya; dan
(c) Perubahan lain atas ekuitas dalam entitas asing.
Beda nilai tukar ini tidak diakui sebagai pendapatan atau beban untuk
periode yang bersangkutan, karena perubahan dalam nilai tukar hanya sedikit
atau bahkan tidak berdampak atas arus kas dari operasi baik sekarang maupun yang
akan datang untuk entitas di luar negeri maupun PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai “selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai pelepasan/penutupan
investasi neto yang bersangkutan PSAK 10 (Revisi 2010).
Pada saat penutupan/pelepasan (disposal) entitas di luar negeri, jumlah kumulatif
beda nilai tukar yang telah ditangguhkan dan berkaitan dengan entitas di luar negeri
tersebut harus diakui sebagai pendapatan atau sebagai beban dalam periode yang
sama pada
3. Perpajakan
Kantor Cabang dan Proyek di Luar Negeri harus mematuhi peraturan perpajakan di
Negara yang bersangkutan serta Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia
dan Negara yang ditempati tentang Penghindaran Pajak Berganda dan Pencegahan
Penggelapan Pajak yang Berkenaan dengan Pajak atas Penghasilan (missal perjanjian
Indonesia dengan United Arab Emirates : Agreement between the government of
Republic of Indonesia and the Government of the United Arab Emirates for the
Avoidance of Double Taxation and the Prevention of Fiscal Evasion with Respect to
Taxes on Income)
Untuk diperhatikan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan (UU PPh) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
5
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000, pada penjelasan Pasal 4 Ayat (1) dinyatakan
bahwa semua jenis penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun
pajak digabungkan untuk mendapatkan dasar pengenaan pajak. Dengan demikian,
apabila dalam satu tahun pajak suatu usaha atau kegiatan menderita kerugian, maka
kerugian tersebut dikompensasikan dengan penghasilan lainnya (kompensasi
horizontal), kecuali kerugian yang diderita di luar negeri.
1. Transfer dana dari Kantor Pusat (rek. di Indonesia) ke Cabang Luar Negeri (rek. Pusat di
Bank Luar Negeri)
Jurnal di Kantor Pusat :
210111 H/P Pusat – Unit Usaha xxx
110311 Bank Giro xxx
Dokumen Sumber : Nota Debet dari bank
2. Transfer dana dari rekening Pusat di Bank Luar Negeri ke rekening Cabang di Bank Luar
Negeri
Jurnal di Cabang Luar Negeri:
260111 Ayat Silang xxx
110311 Bank Giro – Pusat xxx
3. Transfer dana dari rekening Cabang di Bank Luar Negeri ke rekening Projek di Bank Luar
Negeri
Jurnal di Cabang Luar Negeri:
210211 H/P Antar Unit Usaha xxx
110311 Bank Giro – Cabang xxx
6
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
7
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
9. Jurnal balik (reversing entry) atas jurnal pada butir 4 tersebut di atas pada awal bulan
berikutnya:
Jurnal di Projek Luar Negeri:
510112 Pendapatan usaha Proj. Non-loan xxx
111611 Tagiha Bruto kepada Pengg. Jasa (WIP) xxx
Dokumen Sumber: Bukti memorial pelengkap bulan sebelumnya dan surat konfirmasi fisik
dari owner
8
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
12.Jurnal balik (reversing entry) atas jurnal pada butir 2 tersebut di atas pada awal bulan
berikutnya:
Jurnal di Projek Luar Negeri:
310211 Utang Bruto kepd Subkon (WIP) xxx
610113 BK Ekstern – Subkontraktor xxx
Dokumen sumber: Bukti memorial pelengkap bulan sebelumnya dan surat konfirmasi fisik
dari subkontraktor.
9
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
10
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Keterangan :
Kurs 2.360 = kurs per tanggal neraca
Kurs 2.100 = kurs historis
Kurs 2.180 = kurs rata-rata
Perhitungan selisih kurs penjabaran laporan keuangan:
H/P Antar Unit Usaha = Dh 200.000 x (2.360-2.100) = 52,000,000
Laba tahun berjalan = Dh 20.000 x (2.360 - 2.180) = 3,600,000
55,600,000
10
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Keterangan :
Kurs 2.360 = kurs per tanggal neraca
Kurs 2.100 = kurs historis
Kurs 2.180 = kurs rata-rata
Perhitungan selisih kurs penjabaran laporan keuangan:
H/P Pusat - Unit Usaha = Dh 330.000 x (2.360 - 2.100) = 85,800,000
H/P Antar Unit Usaha = Dh 200.000 x (2.360-2.100) = (52,000,000)
Laba tahun berjalan = Dh 50.000 x (2.360 - 2.180) = 9,000,000
42,800,000
11
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
12
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
13
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
I. LATAR BELAKANG
II. PEMBAHASAN
1
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
5. Sesuai dengan butir 2, Divisi Gedung dan Divisi Regional III menyampaikan laporan
keuangan proyek porsi dalam Rupiah, untuk dikonsolidasikan kedalam laporan
keuangan Divisi terkait, setiap tanggal 5 setiap bulannya.
6. Untuk tujuan pelaporan eksternal, Divisi Regional III bertanggung jawab membuat
laporan keuangan konsolidasi proyek Suai Airport Timor - Leste.
7. Skema pembuatan laporan sesuai terlampir.
2
PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk
Kode Dokumen : PW-AKT-01 Nomor Edisi : 4
PROSEDUR AKUNTANSI Tgl. Edisi 3 : 01 Agustus 2012 Tgl. Edisi : 01 Juni 2014
Review berikutnya : 01 Juni 2016 Halaman :
PEDOMAN AKUNTANSI
Luar Negeri
Dalam Negeri