Anda di halaman 1dari 13

02/06/2015

Efficiency = the amount of power generated by


system divided the amount of heat input into a
system, the unit in % or we can say

Efficiency = output/input x 100 %

Heat rate = the amount of heat input into a


system divided by the amount of power
generated by a system. The unit in Btu/kWh
(kj/kWh)

1
02/06/2015

MELIHAT EFISIENSI PERALATAN UTAMA


( BOILER DAN TURBIN )

STEAM ( TON/JAM)

INPUT PROSES OUTPUT


BAHAN BAKAR +
UDARA PANAS
KETEL

PROSES
TON
STEAM/TON TURBIN
COAL ?
BOILER MASIH
EFISIEN ?
TON
STEAM/MW ?
TURBIN MASIH
EFISIEN ?

Input

2
02/06/2015

Asumsi Efsiensi suatu PLTU 600 MW adalah sebesar 34%, namun


sesungguhnya dapat ditingkatkan menjadi 35 %, karena efisiensi
saat komisioning adalah 39%.

(Efisiensi Baru - Efisiensi sebelumnya )


Penghematan =
Efisiensi Baru

( 35 – 34 )
Penghematan = X 2.658.299 ton/year
35

Penghematan bahan bakar = 75.951 ton/year


Bila harga batubara CV 5000 kCal/kg adalah Rp. 800.000/ton, maka
penghematan adalah Rp. 60,76 milyar rupiah

Untuk kapasitas 3400 MW seperti Total Kapasitas PLTU Suralaya,


maka penghematan adalah lebih kurang sebesar 3400/600 x 75.951
= 430.389 ton/year , maka penghematan adalah 3400/600 x Rp.
60,76 milyar rupiah atau sebesar Rp. 344,3 Milyar rupiah

PERHITUNGAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR BATUBARA UNTUK PLTU 600 MW

Dimana 1 kWh = 859.8 kCal, atau 1 kW =859.8 kCal/h

Banyak panas yang diperlukan oleh 600 MW adalah:


600000 (kW) x 859,8 (kCal/h) = 515.880.000 kCal/h

Thermal Efficiency adalah rata 34%, maka panas yang diperlukan adalah :
515.880.000 kCal/h x 2,941 = 1.517.294.118 kCal/h

Bila unit mengkonsumsi batubara dengan nilai kalor 5.000 kCal/kg

maka kebutuhan bahan bakar adalah : 303.459 (kg/h)


Atau 303,46 (ton/h)
Atau 7.283 (ton/day)
Atau 2.658.299 (ton/year)

3
02/06/2015

Sebenarnya penghematan bahan bakar persentasenya


selalu lebih tinggi dari pada peningkatan efisiensi.
Demikian pula persentase kehilangan penghematan
bahan bakar selalu lebih besar dari penurunan efisiensi
yang terjadi.

Rumus untuk penghematan bahan bakar atau kerugian


akibat perubahan dalam efisiensi adalah:

(Efisiensi Baru - Efisiensi sebelumnya )


Penghematan =
Efisiensi Baru

Menghitung biaya defisiensi kinerja

Manfaat Biaya pemeliharaan efisiensi boiler pada tingkat


tinggi mudah dihitung dengan rumus ini:

Karena efisiensi boiler biasanya berubah dengan beban,


potensi penghematan bahan bakar akan berubah
S = Wf x En - Ei X Cf x Hr
En

S, adalah potensi penghematan bahan bakar per tahun


Wf, adalah tingkat penggunaan bahan bakar dalam jutaan
BTU/HR
E, adalah efisiensi yang ideal
En, adalah efisiensi baru atau yang sudah ada
Cf, adalah biaya bahan bakar per juta BTU
Hr, adalah jam operasi per tahun

4
02/06/2015

Dimana 1 kWh = 859.8 kCal, atau 1 kW =859.8 kCal/h


unit 2 x 1000 MW hanya dibebani dengan rata-rata beban sebesar 80% atau 1600 MW
jam operasi 7000 jam / tahun
Banyak panas yang diperlukan oleh 2 X 800 MW adalah: CF = 63,927
1600000 (kW) x 859,8 (kCal/h) = 1.375.680.000 kCal/h

Thermal Efficiency adalah rata 32%, maka panas yang diperlukan adalah :
1.375.680.000 kCal/h x 3,125 = 4.299.000.000 kCal/h

Bila unit mengkonsumsi batubara dengan nilai kalor 4.800 kCal/kg


(kCal/kg) dengan harga Rp.800/kg atau = 0,1667 Rp/kCal
maka kebutuhan bahan bakar adalah : 895.625 (kg/h)
Atau 895,63 (ton/h)
Atau 21.495 (ton/day)
Atau 150.465.000 (ton/year)
Atau 9.629.760.000.000 (kcal/year)
Berdasarkan water fall ( Heat rate GAP ) digram diperoleh efisiensi boiler turun dari 90% ke 84%
Berdasarkan boiler efficiency different, 6%, ( terhadap kebutuhan uap saja ) diperoleh
perbedan pemakaian bahan bakar adalah :
Rp -114,64 Milyar Angka ini dihitung dalam % terhadap pemakaian adalah -7,14%
Bila berdasaarkan uap untuk pembangkit, maka efficiency different dihitung terhadap
perbedaan Net Thermal Effciency (5,2%)diperoleh kenaikan pemakaian bahan bakar adalah :
Rp (815,0) Milyar (hal ini termasuk losses di sisi turbin turbin, gen. dan Auxiliaries.)
Angka ini menunjukan dalam presentase terhadap jumlah pemakaian adalah : -16%
Pemakaian bahan bakar pertahun adalah : 5.015.500.000.000 Rp/year

-
-

Efsiensi biasanya berubah sesuai dengan perubahan


beban. Beban rendah umumnya boiler lebih boros
dibanding beban tinggi atau pada beban tinggi boiler lebih
efisien.

Contoh: boiler membakar 1.375,86 juta kCal/jam dan


efisiensi boiler telah turun dari ideal 90% menjadi 84%.
Biaya bahan bakar saat ini Rp 0,1667/kCal dan dibakar
pada beban generator 80% yang menghasilkan efisiensi
boiler sebesar 84% seperti ini selama 7.000 jam per tahun.

Hilangnya efisiensi akan menelan biaya sekitar Rp. 114,64


milyar untuk pembelian bahan bakar yang terbuang untuk
satu tahun jika kerugian efisiensi tetap tidak dikoreksi.
Angka ini dihitung dalam % terhadap pemakaian adalah
7,14 %. Sementara penurunan eficiensi adalah 6%

5
02/06/2015

Bagaimana bila dari contoh diatas dihitung terhadap


penurunan thermal efficiency pembangkit ( semua
losses dimasukkan dari losses pada boiler, turbin,
generator dan auxiliaries power ), sehingga Net Thermal
Effcinecy awal adalah 37,2% kemudian turun menjadi 32 %.
, sehingga bahan bakar yang dibakar dari 1.375,86 juta
kCal/jam menjadi 4.299 juta kCal/jam.
Biaya bahan bakar saat ini Rp 0,1667/kCal dan dibakar
pada beban generator 80% yang menghasilkan Net
Thermal Efficiency sebesar 32%, selama 7.000 jam
beroperasi dalam satu tahun.

Hilangnya efisiensi akan menelan biaya sekitar Rp. 815


milyar untuk pembelian bahan bakar yang terbuang untuk
satu tahun jika kerugian efisiensi tetap tidak dikoreksi.
Angka ini dihitung dalam % terhadap pemakaian adalah 16
%. Sementara penurunan eficiensi adalah 5,2 %

BIAYA TERBESAR SAAT SUATU PLTU BATUBARA UNTUK KAPASITAS 600 MW


DIOPERASIKAN DAPAT DILIHAT DARI PERBANDINGAN BERIKUT :

6
02/06/2015

FAKTOR YG MEMPENGARUHI EFFISIENSI

Bahan Bakar Pola Operasi SDM Peralatan & Kondisi Alam


Umur

Mutu 1. Peaking 1. Attitude 1. Performance/ Musin hujan


2. Hot Banking losses
2. Kompetensi
3. Cyclic
2. Number & times
4. Low Load 3. Jumlah
of Failures

• Flow rate tinggi • Biaya start/stop • Kurang sense of • Kemampuan • Sistim pendingin
meningkat business peralatan turun terganggu
• Slagging/fouling
• PS tinggi • Kurang sense of • Bocoran air, uap, • Moisturre bb tinggi
• Unit op. dgn bb
belonging bb (heat lost ) ( tanpa pelindung)
cadang • SFC tinggi
• Kurang cost • Peralatan tdk
• Karosi
conciousness berfungsi dgn baik
• PS Tinggi karena aging
• Tidak menguasai
SOP
• Tenaga ahli
terbatas, inovasi
kurang

PERHITUNGAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR BATUBARA UNTUK PLTU 600 MW

Dimana 1 kWh = 859.8 kCal, atau 1 kW =859.8 kCal/h

Banyak panas yang diperlukan oleh 600 MW adalah:


600000 (kW) x 859,8 (kCal/h) = 515.880.000 kCal/h

Thermal Efficiency adalah rata 34%, maka panas yang diperlukan adalah :
515.880.000 kCal/h x 2,941 = 1.517.294.118 kCal/h

Bila unit mengkonsumsi batubara dengan nilai kalor 5.000 kCal/kg

maka kebutuhan bahan bakar adalah : 303.459 (kg/h)


Atau 303,46 (ton/h)
Atau 7.283 (ton/day)
Atau 2.658.299 (ton/year)

7
02/06/2015

PERHITUNGAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR BATUBARA UNTUK PLTU 600 MW

Dimana 1 kWh = 859.8 kCal, atau 1 kW =859.8 kCal/h

Banyak panas yang diperlukan oleh 600 MW adalah:


600000 (kW) x 859,8 (kCal/h) = 515.880.000 kCal/h

Thermal Efficiency adalah rata 34%, maka panas yang diperlukan adalah :
515.880.000 kCal/h x 2,941 = 1.517.294.118 kCal/h

Bila unit mengkonsumsi batubara dengan nilai kalor 4.000 kCal/kg

maka kebutuhan bahan bakar adalah : 379.324 (kg/h)


Atau 379,32 (ton/h)
Atau 9.104 (ton/day)
Atau 3.322.874 (ton/year)

TERJADI SELISIH PEMAKAIAN BATUBARA KALORI 5000 DENGAN 4000 KCAL/KG SEBESAR
379.32 – 303,46 ATAU SEBESAR 75,86 (TON/JAM), SELISIH INI AKAN SANGAT
MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MILL YANG ADA, KARENA KAPASITAS OUTPUT SATU MILL
MAKSIMUM ADALAH 60 TON/JAM , MAKA TERJADILAH DERATING PADA PEMBANGKIT YANG
MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR KALORI 4000 KCAL/KG TERSEBUT. ( KHUSUS PLTU SURALAYA )
-

LAJU PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DAPAT DILIHAT SESUNGGUHNYA DARI


KOMPUTER MONITOR, BILA KALORI TERLALU RENDAH, KARENA DAPAT
DIBACA DARI INDIKASI BERIKUT :

1. COAL FEEDER SPEED TINGGI DARI YANG SEHARUSNYA ( TON/JAM


MAKSIMUM)
2. BEROPERASINYA MILL YANG SEHARUSNYA STAND-BY
3. BTU CORRECTION FACTOR RENDAH ( DIBAWAH ANGKA 1, MISALNYA 0,83
4. BILA MILL YANG STAND-BY JUGA TIDAK MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN
PASOKAN BATUBARA YANG DIPERLUKAN UNTUK KAPASITAS (MW) YANG
DIPERLUKAN TERUTAMA PADA KAPASITAS PENUH, MAKA AKAN TERJADI
PENURUNAN KAPASITAS ATAU DERATING.

5. HAL TERSEBUT DAPAT DIKETAHUI DENGAN DIAGRAM YANG SUDAH


DIBUAT BERIKUT INI.

8
02/06/2015

MW Demand

Boiler control Turbine-Generator Control

Ratio
Fuel BTU Input
Control MW Generation

Gas flow
distribution
control

Ratio Nilai Kalor Vs Feeder speed & BTU Corr,


Control pada 600 MW, 5 m ill I/s
(pada setitng BD coal feeder 780)

Air Flow 1.2


Control PRIMARY 68
1.15
AIR 64 BTU

Feeder speed (t/h) per mill


Ratio CONTROL Corr 1.1

Control

BTU Corr Factor


60 1.05

1
Fuel Ratio 56

Flow control 52
0.95

Control 0.9
48
0.85
Ratio FEEDER 44
Control SPEED Feeder speed 0.8
CONTROL 40 0.75

Feed water 4600 4800 5000 5200 5400

control Nilai Kalor input (kcal/kg)

Ratio
Control
BTU Correction curve
Super heater Spray &
water Attemperator Coal feeder speed
curve

APABILA KALORI RENDAH MENYEBABKAN


PEMBANGKIT TIDAK DAPAT BEROPERASI
MAKSIMUM, SEMENTARA PERBANDINGAN
BATUBARA KALORI RENDAH HARGANYA SANGAT
MURAH DIBANDING BATUBARA KALORI TINGGI,
MAKA DAPAT DILAKUKAN BLENDING HARGA
SEPERTI CONTOH SLIGHT BERIKUT, TETAPI HARUS
PADA BATAS MINIMUM KALORI YANG TIDAK
MENYEBABKAN PEMBANGKIT YANG ADA DERATING.
KEMUDIAN DILAKUKAN BLENDING PISIK BATUBARA
KALORI TINGGI DENGAN BATUBARA KALORI
RENDAH. SECARA KONVENSIONAL, DAPAT
DILAKUKAN DENGAN DOZER. ( TEORI CONROW
ATAU CEVRON), SEPERTI MEMBUAT KUE LAPIS PADA
SLIGHT BERIKUTNYA

9
02/06/2015

MENGATASI PERBEDAAN HARGA BAHAN BAKAR


CV TINGGI DAN CV RENDAH

CARA MEM-BLENDING BATUBARA KALORI TINGGI DGN KALORI RENDAH

EVALUASI BIAYA BHN. BAKAR (Bt.Bara)

NILAI KALOR (kcal/Kg)


Satuan URAIAN
5,100 4,220 4,920
Rp/Kg HARGA 292 248 282
Komposisi Blend 0.8 0.2 1
Effisiensi 0.3366 0.265 0.3292
Rp./kWh Biaya Bhn Bakar 170.10 221.77 174.11
\
Harga batubara dalam Rp/kWh =
Harga batubara, (Rp/kg)/( Eff,(kWh/kcal) x NK, ( kcal/kg)

Bila memblending dua jenis batubara dgn NK berbeda,dengan


komposisi 80% NK 5100 & 20% NK 4220, maka akan didapat NK
gabungan yaitu 0.8 x 5100 + 0.2 x 4220 = 4920 (kCal/kg).

10
02/06/2015

APABILA BAHAN BAKAR SUDAH DISELESAIKAN,


MAKA HAL BERIKUT YANG TAK KALAH PENTINGNYA
ADALAH MENGURANGI LOSSESS PANAS YANG
TERJADI PADA KESELURUHAN SISTEM DI
PEMBANGKIT. UNTUK ITU DAPAT DILAKUKAN
DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ( GATE CYCLE
), SETELAH ITU DILAKUKAN SKALA PRIORITAS
DALAM PENYELESAIAN LOSSESS YANG TERJADI
DENGAN MELAKUKAN FINE TUNING TERHADAP
YANG MUNGKIN DILAKUKAN. DIANTARANYA DAPAT
DILIHAT PADA SLIGHT BERIKUT :

Heat Rate ( Efficiency) or rendemn Gap Analisys

11
02/06/2015

KEMUDIAN LAKUKAN
OPTIMASI EFISIENSI
PADA BAGIAN YANG
TERMUDAH, SEPERTI
BERIKUT INI.

12
02/06/2015

13

Anda mungkin juga menyukai